persaianganpraktikum ekologi pertanian

24
PRAKTIKUM EKOLOGI PERTANIAN PERSAINGAN INTRASPESIFIK DAN INTERSPESIFIK JAJANG NURZAMAN 05121407004

Upload: jajangnurzaman31

Post on 03-Jan-2016

92 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: persaianganPRAKTIKUM EKOLOGI PERTANIAN

PRAKTIKUM EKOLOGI PERTANIAN

PERSAINGAN INTRASPESIFIK DAN INTERSPESIFIK

JAJANG NURZAMAN05121407004

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGIFAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

INDRALAYA

2013

Page 2: persaianganPRAKTIKUM EKOLOGI PERTANIAN

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Organisme hidup di dalam suatu ekosistem yang didalamnya saling

berinteraksi antar satu spesies dengan spesies lain. Interaksi tersebut dapat berupa

interaksi positif yang saling menguntungkan dapat juga interaksi negatif seperti

kompetisi. Kompetisi tumbuhan dalam suatu spesies mampu di liat pada jarak antar

tumbuhan, di mana sebenarnya persaingan yang paling keras terjadi antara tumbuhan

yang sama spesiesnya, sehingga tegakan besar dari sepesies tunggal sangat jarang di

temukan di alam. Persaingan antar tumbuhan yang sejenis ini mempengaruhi

pertumbuhannya karena pada umumnya bersifat merugikan.

Pengaturan populasi tanaman pada hakekatnya adalah pengaturan jarak tanam

yang nantinya akan berpengaruh pada persaingan dalam penyerapan zat hara, air, dan

cahaya matahari. Jika hal tersebut tidak diatur dengan baik , hasil tanaman akan ikut

terpengaruh. Jarak tanam rapat akan mengakibatkan terjadinya suatu kompetisi, baik

inter maupun intraspesies. Penelitian tentang jarak tanam menunjukkan bahwa

semakin rapat jarak tanam maka semakin tinggi tanaman tersebut dan secara nyata

akan berpengaruh terhadap jumlah cabang, luas permukaan daun dan pertumbuhan

tanaman. Mengingat pentingnya mengengetahui jarak tanaman ideal untuk

pertumbuhan tanaman, maka dilakukan penelitian tentang kompetisi yang terjadi

pada tanaman yang sejenis maupun berbedaspesies.

Kacang hijau dan jagung merupakan jenis tumbuhan dengan habitat yang

berbeda. Akan tetapi, jika keduanya ditanam pada satu media bukan tidak mungkin

akan terjadi suatu interaksi. Interaksi tersebut tentu saja berupa kompetisi dimana

keduanya tidak hanya memperebutkan tempat tumbuh, tetapi juga saling

memperebutkan unsur hara, air  dan cahaya matahari untuk berfotosintesis. Hal ini

berarti terjadi tumpang tindih relung ekologi antara kacang hijau dan jagung.

Tumpang tindihnya relung ekologi antara kacang hijau dan Jagung akan

mempengaruhi pertumbuhan dan daya hidup keduanya. Oleh karena itulah percobaan

Page 3: persaianganPRAKTIKUM EKOLOGI PERTANIAN

ini dilakukan sehingga dapat diketahui pengaruh kompetisi terhadap pertumbuhan

kacang hijau (Vigna radiata) dan jagung (Zea mays).

Kecepatan perkecambahan biji tumbuhan dan pertumbuhan anakan (seedling)

merupakan suatu faktor yang menentukan kemampuan spesies tumbuhan tertentu

untuk menghadapi dan menaggulangi persaingan yang terjadi. Apabila suatu

tanaman berkecambah terlebih dahulu di banding suatu tanaman yang lain maka

tanaman yang tumbuh lebih dahulu dapat menyebar lebih luas sehingga mampu

memperoleh cahaya matahari, air, dan unsur hara tanah lebih banyak di bandingkan

dengan yang lain.

Persaingan tumbuhan dalam suatu spesies mampu di liat pada jarak antar

tumbuhan. di mana sebenarnya persaingan yang paling keras terjadi antara tumbuhan

yang sama spesiesnya, sehingga tegakan besar dari sepesies tunggal sangat jarang di

temukan di alam. Persaingan antar tumbuhan yang sejenis ini mempengaruhi

pertumbuhannya karena pada umumnya bersifat merugikan.

Berbagai upaya memaksimalkan hasil tanaman budidaya upaya-upaya

tersebut dapat berupa penggunaan bibit unggul atau mengatur jarak tanam.

Pengaturan populasi tanaman pada hakekatnya adalah pengaturan jarak tanam yang

nantinya akan berpengaruh pada persaingan dalam penyerapan zat hara, air, dan

cahaya matahari. Jarak tanam rapat akan mengakibatkan terjadinya suatu kompetisi,

baik inter maupun intraspesies. Beberapa penelitian tentang jarak tanam

menunjukkan bahwa semakin rapat jarak tanam maka semakin tinggi tanaman

tersebut dan secara nyata akan berpengaruh terhadap jumlah cabang, luas permukaan

daun dan pertumbuhan tanaman.

B. Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengamati pengaruh kompetisi

intraspesifik dan interspesifik terhadap pertumbuhan tanaman jagung dan kacang

hijau.

Page 4: persaianganPRAKTIKUM EKOLOGI PERTANIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA

  Faktor-faktor lingkungan akan mempengaruhi fungsi fisiologis tanaman.

Respons tanaman sebagai akibat faktor lingkungan akan terlihat  pada penampilan

tanaman. Tumbuhan menyesuaikan diri dengan lingkungannya, disini terlihat bahwa

tumbuhan saling mempengaruhi dengan lingkungannya. Begitu pula biasanya

vegetasi yang tumbuh disekitar ekosistem tersebut juga spesifik atau tertentu. Karena

hanya tumbuhan yang sesuai dan cocok saja yang dapat hidup berdampingan.

Tumbuhan pun mempunyai sifat menolak terhadap tumbuhan yang tidak disukainya,

yaitu dengan mengeluarkan zat kimia yang dapat bersifat bagi jenis tertentu. Sifat

tersebut dinamakan allelopati (Irwan,2007).

Hubungan atau Interaksi Sesama Tanaman dalam usaha mengkomposisikan

jenis-jenis tanaman misalnya untuk keperluan estetika, perlu diketahui bahwa

hubungan sesama tanaman tertentu memerlukan bantuan tanaman tertentu pula,

misalnya untuk perlindungan. Tumbuh-tumbuhan dapat mengahasilkan zat-zat yang

dapat merangsang atau meracuni jenis tumbuhan lain. Senyawa-senyawa ini dapat

meracuni biji-biji tanaman yang ada disekitarnya (Irwan,2007). Ada beberapa faktor

yang menyebabkan terjadinya hubungan  sesama tanaman  yaitu:

·         Adanya kompetisi yang disebabkan kekurangan sumber energy atau sumber

daya lainnya yang terbatas seperti sinar matahari, unsur hara, dan air. Kompetisi ini

disebut juga alelospoli.

·         Tumbuhan tertentu baik masih hidup atau sudah mati menghasilkan senyawa

kimia yang dapat mempengaruhi tumbuhan lain. Senyawa kimia tersebut

disebut allelopati. Adanya pengaruh baik fisik maupun maupun biologis lingkungan

yang dap[at mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan jenis-jenis tumbuhan

yang bertindak sebagai tuan rumah atau inang (Irwan,2007).

Kompetisi adalah interakksi antar individu yang muncul akibat kesamaan

kebutuhan akan sumberdaya yang bersifat terbatas, sehingga membatasi kemampuan

bertahan (survival), pertumbuhan dan reproduksi individu penyaing (Begon et

al .1990), sedangkan Molles (2002) kompettisi didefinisikan sebagai interaksi antar

Page 5: persaianganPRAKTIKUM EKOLOGI PERTANIAN

individu yang berakibat pada pengurangan kemampuan hidup mereka. Kompetisi

dapat terjadi antar individu (intraspesifik) dan antar individu pada satu spesies yang

sama atau interspesifik. Kompetisi dapat didefenisikan sebagai salah satu bentuk

interaksi antar tumbuhan yang saling memperebutkan sumber daya alam yang

tersedia terbatas pada lahan dan waktu sama yang menimbulkan dampak negatif

terhadap pertumbuhan dan hasil salah satu jenis tumbuhan atau lebih. Sumber daya

alam tersebut, contohnya air, hara, cahaya, CO2, dan ruang tumbuh (Kastono,2005).

Definisi kompetisi sebagai interaksi antara dua atau banyak individu apabila

(1) suplai sumber yang diperlukan terbatas, dalam hubungannya dengan permintaan

organisme atau (2) kualitas sumber bervariasi dan permintaan terhadap sumber yang

berkualitas tinggi lebih banyak.organisme mungkin bersaing jika masing-masing

berusaha untuk mencapai sumber yang paling baik di sepanjang gradien kualitas atau

apabila dua individu mencoba menempati tempat yang sama secara simultan. Sumber

yang dipersaingkan oleh individu adalah untuk hidup dan bereproduksi, contohnya

makanan, oksigen, dan cahaya (Noughton,1990).

Secara teoritis ,apabila dalam suatu populasi yang terdiri dari dua spesies ,

maka akan terjadi interaksi diantara keduanya. Bentuk interaksi tersebut dapat

bermacam-macam,salah satunya adalah kompetisi. Kompetisi dalam arti yang luas

ditujukan pada interaksi antara dua organisme yang memperebutkan sesuatu yang

sama. Kompetisi antar spesies merupakan suatu interaksi antar dua atau lebih

populasi spesies yang mempengaruhi pertumbuhannya dan hidupnya secar

merugikan.Bentuk dari kompetisi dapat bermacam-macam. Kecenderungan dalam

kompetisi menimbulkan adanya pemisahan secara ekologi , spesies yang berdekatan

atau yang serupa dan hal tersebut di kenal sebagai azaz pengecualian kompetitif

( competitive exclusion principles ) .Kompetisi dalam suatu komunitas dibagi

menjadi dua , yaitu kompetisi sumber daya (resources competition atau scramble

atau exploitative competition ), yaitu kompetisi dalam memanfaatkan secara

bersama-sama sumber daya yang terbatas Inferensi (inference competition atau

contest competition), yaitu usaha pencarian sumber daya yang menyebabkan

kerugian pada individu lain, meskipun sumber daya tersebut tersedia secara tidak

Page 6: persaianganPRAKTIKUM EKOLOGI PERTANIAN

terbatas. Biasanya proses ini diiringai dengan pengeluaran senyawa kimia

(allelochemical) yang berpengaruh negatif pada individu lain.

Persaingan Dalam Komunitas dalam artian yang luas persaingan ditunjukan

pada interaksi antara dua organisme yang memperebutkan sesuatu yang sama.

Persaingan ini dapat terjadi antara indifidu yang sejenis ataupun antara individu yang

berbeda jenis. Persaingan yang terjadi antara individu yang sejenis disebut dengan

persaingan intraspesifik sedangkan persaingan yang terjadi antara individu yang

berbeda jenisnya disebut sebagai persaingan interspesifik.

Persaingan yang terjadi antara organisme-organisme tersebut mempengaruhi

pertumbuhan dan hidupnya, dalam hal ini bersifat merugikan (Odum, 1971). Setiap

organisme yang berinteraksi akan di rugikan jika sumber daya alam menjadi terbatas

jumlahnya. Yang jadi penyebab terjadinya persaingan antara lain makanan atau zat

hara, sinar matahari, dan lain – lain (Setiadi, 1989). Faktor-fator intraspesifik

merupakan mekanisme interaksi dari dalam individu organisme yang turut

mengendalikan kelimpahan populasi. Pada hakikatnya mekanisme intraspesifik yang

di maksud merupakan perubahan biologi yang berlangsung dari waktu ke waktu

(Wirakusumah, 2003).

Harter (1961), mengatakan bahwa persaingan intraspesifik di gunakan untuk

menggambarkan adanya persaingan antar individu-individu tanaman yang sejenis.

Persaingan intraspesifik terdiri atas :

1. Persaingan aktivitas

2. Persaingan sumber daya alam

Dua jenis populasi tumbuhan dapat bertahan bersama bila individu-

individunya secara bebas di kendalikan oleh hal – hal sebagai berikut:

Perbedaan unsur hara

Perbedaan sebab – sebab kematian

Kepekaan terhadap berbagai senyawa racun

Kepekaan terhadap faktor – faktor yang mengendalikan sama dan pada waktu

yang berbeda.

Page 7: persaianganPRAKTIKUM EKOLOGI PERTANIAN

Beberapa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap persaingan intraspesifik

dan interspesifik pada tumbuhan, yaitu :

1. Jenis tanaman

Faktor ini meliputi sifat biologi tumbuhan, system perakaran, bentuk

pertumbuhan secara fisiologis. Misalnya adalah pada tanaman ilalang yang memiliki

system perakaran yang menyebar luas sehingga menyebabkan persaingan dalam

memperebutkan unsure hara. Bentuk daun yang lebar pada daun talas menyebabkan

laju transpirasi yang tinggi sehingga menimbulkan persaingan dalam memperebutkan

air.

2. Kepadatan tumbuhan

Jarak yang sempit antar tanaman pada suatu lahan dapat menyebabkan

persaingan terhadap zat-zat makanan hal ini karena zat hara yang tersedia tidak

mencukupi bagi pertumbuhan tanaman.

3. Penyebaran tanaman

Untuk menyebarkan tanaman dapat dilakukan dengan penyebaran biji atau

melalui rimpang (akar tunas). Tanaman yang penyebarannya dengan biji mempunyai

kemampuan bersaing yang lebih tinggi daripada tanaman yang menyebar dengan

rimpang. Namun persaingan yang terjadi karena factor penyebaran tanaman sangat

dipengaruhi factor-faktor lingkungan lain seperti suhu, cahaya, oksigen, dan air.

4. Waktu

Lamanya periode tanaman sejenis hidup bersama dapat memberikan

tanggapan tertentu yang mempengaruhi kegiatan fisiologis tanaman.

Kacang hijau dan jagung merupakan jenis tumbuhan dengan habitat yang

berbeda. Akan tetapi, jika keduanya ditanam pada satu media bukan tidak mungkin

akan terjadi suatu interaksi. Interaksi tersebut tentu saja berupa kompetisi dimana

keduanya tidak hanya memeperebutkan tempat tumbuh, tetapi juga saling

memperebutkan zat hara dan sinar matahari untuk berfotosintesis. Hal ini berarti

terjadi tumpang tindih relung ekologi antara kacang hijau dan jagung. Tumpang

tindihnya relung ekologi antara kacang hijau dan Jagung akan mempengaruhi

pertumbuhan dan daya hidup keduanya.

Page 8: persaianganPRAKTIKUM EKOLOGI PERTANIAN

III. PELAKSANAAN PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum tentang Persaingan antara tanaman sejenis (Intraspesifik) dan

Persaingan antara tanaman berbeda jenis (Interspesifik) ini dilaksanakan di lahan

Agronomi Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya, Inderalaya. Praktikum ini

dilaksanakan pada tanggal 23 April 2013 pada pukul 13.00 WIB sampai dengan

selesai.

B. Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang dipakai pada praktikum ini adalah 1). Polybag

10 kg yang berisi tanah, 2). Biji jagung, 3). Biji kacang hijau .

C. Cara Kerja

Adapun cara kerja pada praktikum ini yaitu:

a.   Beberapa pot plastik yang berisi tanaman disediakan secukupnya.

b.   Biji jagung atau kacang hijau yang masih baik dipilih kemudian direndam

dalam air selama satu jam.

c.   Biji-biji tersebut ditanam kedalam pot plastik yang berbeda dan diatur

sedemikian rupa sehingga dalam percobaan ini terdapat beberapa perlakuan

sebagai berikut :

-     Pot no 1 ditanam dengan 1 biji jagung atau biji kacang hijau.

-     Pot no 2 ditanam dengan 2 biji jagung atau biji kacang hijau.

-     Pot no 3 ditanam dengan biji jagung atau biji kacang hijau.

-     Pot no 4 ditanami dengan 6 biji jagung atau biji kacang hijau.

-     Pot no 5 ditanami dengan 8 biji jagung atau biji kacang hijau.

Setiap perlakuan dilakukan dengan tiga ulangan.

d.   Sebagai cadangan sediakan beberapa pot yang ditanami jenis yang sama untuk

Page 9: persaianganPRAKTIKUM EKOLOGI PERTANIAN

penyulaman apabila selama percobaan ada tanaman yang mati.

e.   Penyiraman dilakukan setiap hari

f.   Pengamatan dilakukan setiap minggu dan diukur tinggi tanamannya

g.  Tinggi tanaman yang berbeda jarak tanamannya dibandingkan pada setiap jenis

tersebut.

h.   Dibuat grafik pertumbuhan untuk masing-masing pot. Besaran pada sumbu X

dinyatakan dalam waktu (minggu) dan pada sumbu Y dinyatakan dalam LPT

(laju pertumbuhan tanaman).

i.    Untuk mengetahui pengaruh yang nyata dari tiap perlakuan dilakukan uji statis.

Page 10: persaianganPRAKTIKUM EKOLOGI PERTANIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Adapun hasil pengamatan pada praktikum persaingan tanaman intraspesifik

dan interspesifik ini adalah :

Hari/

tanggalPot

Nama

Tanaman

Tanaman

Hidup

Tinggi

Tanaman (cm)

Jumlah daun

(helai)

Selasa, 23

April 2013

I

II

III

IV

V

Jagung

Kacang hijau

Jagung

Kacang hijau

Jagung

Kacang hijau

Jagung

Kacang hijau

Jagung

Kacang hijau

3

5

3

3

2

1

2

3

4

2

15

14

16

15

15

13.5

13.5

18

17

14

2

3

2

3

2

3

2

3

2

3

Page 11: persaianganPRAKTIKUM EKOLOGI PERTANIAN

Hari/ tanggal

PotNama

TanamanTanaman

HidupTinggi

Tanaman (cm)Jumlah daun

(helai)

Selasa, 30 April 2013

I

II

III

IV

V

Jagung

Kacang hijau

Jagung

Kacang hijau

Jagung

Kacang hijau

Jagung

Kacang hijau

Jagung

Kacang hijau

4

6

4

4

3

2

4

5

5

3

26

32

35

43.8

24

42

31

56

47

46.2

8

5

6

5

5

5

4

5

5

3

Hari/tanggal

PotNama

TanamanTanaman

HidupTinggi

Tanaman (cm)Jumlah

Daun (helai)

Selasa, 7 Mei 2013

I

II

III

IV

V

Jagung

Kacang hijau

Jagung

Kacang hijau

Jagung

Kacang hijau

Jagung

Kacang hijau

Jagung

Kacang hijau

4

5

4

4

3

2

4

5

5

3

37

56

38

47

32

56

37

60

52

54

8

6

6

6

6

6

9

6

8

6

Page 12: persaianganPRAKTIKUM EKOLOGI PERTANIAN

B. Pembahasan

Hasil yang dapat kami simpulkan pada praktikum persaingan antara tanaman

sejenis dan yang tidak sejenis bahwa terdapat faktor- faktor lingkungan yang

mungkin diperebutkan oleh tumbuhan tumbuhan dalam kompetisi atau persaingan

diantaranya adalah cahaya, air, tanah, oksigen, unsur hara dan karbon dioksida.

Selain faktor yang diperebutkan terdapat pula faktor eksternal yang berpengaruh

terhadap kelangsungan hidup dari tanaman tersebut. Adapun faktor eksternal tersebut

diantaranya adalah keberadaan hewan penyerbuk, agen dispersal biji, kondisi tanah,

kelembaban tanah dan udara serta angin. Adanya gangguan dari spesies-spesies

tertentu di suatu habitat juga berpengaruh terhadap kelangsungan hidup tumbuhan.

Pada percobaan ini diamati pertumbuhan pada biji kacang hijau dan biji

jagung yang di tanam pada polybag dengan jumlah, jarak dan kepadatan  yang

berbeda pada setiap polybag.  Semua polybag diberi perlakuan yang sama dimulai

dari jumlah intensitas cahaya dan suplai air setip harinya. Perlakuan ini bertujuan

untuk melihat perbandingan pertumbuhan suatu tanaman dengan ruang lingkup yang

sama. Pengamatan dilakukan selama kurang lebih 4 minggu dengan pengukuran

pertumbuhan tinggi tanaman dilakukan dalam jangka waktu 3 hari 1 kali sampai

tanaman dipanen. Pengukuran ini dilakukan untuk melihat apakah trjadi persaingan

jenis atau tidak karena pada umumnya tumbuhan yang berasal dari biji untuk awal

kehidupannya mendapat suplai makanan dari kotiledonnya (cadangan makanan).

Dan setelah beberapa hari secara perlahan kotiledon akan gugur dan dengan

sendirinya suatu tumbuhan harus mendapatkan suplai makanannya sendiri dan harus

bersaing dengan yang lainnya untuk mempertahankan hidupnya. Selain itu,

penanaman biji dengan jumlah dan jarak yang berbeda di setiap plotnya bertujuan

untuk menentukan kemampuan suatu tumbuhan untuk tumbuh dan melihat

perbedaan pertumbuhan di masing-masing plot.

Pada umumnya kecepatan perkecambahan dan pertumbuhan suatu biji

tumbuhan merupakan faktor penentu untuk menghadapi dan menanggulangi

persaingan. Biji yang tumbuh terlebih dahulu akan menyebabkan tumbuhan tersebut

mencapai tinggi yang lebih besar, mendapatkan intensitas cahaya matahari, air dan

Page 13: persaianganPRAKTIKUM EKOLOGI PERTANIAN

unsur hara tanah lebih besar tumbuhnya. Biji suatu tanaman dapat mengakhiri masa

dormansinya apabila terdapat faktor-faktor yang mengukung hal tersebut terjadi.

Beberapa hal yang berpengaruh terhadap pemutusan dormansi biji adalah struktur

biji itu sendiri, sedangkan faktor lingkungan yang berpengaruh adalah kadar air,

kelembaban tanah, suhu tanah, intensitas cahaya dan faktor fisik lainnya.

Enam faktor  yang merupakan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap

pertumbuhan biji-biji yang di tanam. Namun dalam praktikum ini yang lebih dilihat

adalah persaingan yang terjadi antara biji yang ditanam dalam 1 plot baik persaingan

intaraspesifik ataupun persaing interspesifiknya.Untuk menguji hipotesis dan

mengukur perbedaan antar perlakuan dengan menggunakan ulangan yang sama maka

digunakan metode analisis varians satu jalur atau ANOVA 1 jalur  dengan sistem

Rancangan Acak Lengkap (RAL). Berikut adalah hasil dari perhitungan dengan

menggunakan metode tersebut.

Secara teoritis ,apabila dalam suatu populasi yang terdiri dari dua spesies ,

maka akan terjadi interaksi diantara keduanya. Bentuk interaksi tersebut dapat

bermacam-macam,salah satunya adalah kompetisi. Kompetisi dalam arti yang luas

ditujukan pada interaksi antara dua organisme yang memperebutkan sesuatu yang

sama. Kompetisi antar spesies merupakan suatu interaksi antar dua atau lebih

populasi spesies yang mempengaruhi pertumbuhannya dan hidupnya secar

merugikan.

Bentuk dari kompetisi dapat bermacam-macam. Kecenderungan dalam

kompetisi menimbulkan adanya pemisahan secara ekologi , species yang berdekatan

atau yang serupa dan hal tersebut di kenal sebagai azaz pengecualian kompetitif

( competitive exclusion principles ) (Ewusie,1990). Kecepatan perkecambahan biji

tumbuhan dan pertumbuhan anakan (seedling) merupakan suatu faktor yang

menentukan kemampuan spesies tumbuhan tertentu untuk menghadapi dan

menaggulangi persaingan yang terjadi. Apabila suatu tanaman berkecambah terlebih

dahulu di banding suatu tanaman yang lain maka tanaman yang tumbuh lebih dahulu

dapat menyebar lebih luas sehingga mampu memperoleh cahaya matahari, air, dan

unsur hara tanah lebih banyak di bandingkan dengan yang lain (setiadi, 1989).

Page 14: persaianganPRAKTIKUM EKOLOGI PERTANIAN

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan terhadap tanaman jagung dan

kacang hijau maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Pertumbuhan tanaman lebih jagung cepat daripada tanaman jagung maka jagung

adalah pemenang dalam kompetisi intraspesifik dan interspesifik.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi persaingan intraspesifik dan interspesifik

adalah kepadatan atau jarak tanaman, luas lahan tanam, jenis tanaman, dan

waktu lamanya tanaman hidup.

3. Semakin rapat jarak suatu tanaman maka pertumbuhannya akan semakin

terhambat karena persaingan mendapatkan sumber daya atau unsur hara dari

tanah semakin ketat.

4. Cepat atau lambatnya perkecambahan pada tanaman juga berpengaruh terhadap

menangnya suatu tanaman dalam berkompetisi.

5. Terjadinya kompetisi antar tanaman dapat menyebabkan tanaman mati

6. Tanaman jagung bersaing intraspesifik dengan sesama tanaman jagung dan

bersaing interspesifik dengan tanaman kacang hijau.

B. Saran

Sebaiknya pemberitahuan alat dan bahan yang akan digunakan diberitahu

kepada praktikan jauh-jauh hari agar dapat dipersiapkan praktikan dengan baik.

Page 15: persaianganPRAKTIKUM EKOLOGI PERTANIAN

DAFTAR PUSTAKA

Ewusie. 1990. Ekologi Tropika . ITB . Bandung.

Kastono. 2005. Ilmu Gulma, Jurusan Pengantar Budidaya Pertanian. UGM.Yogyakarta.

Naughton. 1998. Ekologi Umum, edisi kedua. UGM Press . Yogyakarta.Odum. 1993. Dasar-dasar Ekologi. UGM Press. Yogyakarta.

Irwan, Z.D.. 2007. Prinsip-Prinsip Ekologi. Jakarta: Bumi Aksara. Indriyanto. 2006. Ekologi Hutan. Bumi Aksara: Jakarta

Michael. 1994. Metode Ekologi untuk Penyelidikan Lapangandan Laboratorium. UI Press . Jakarta.

Naughhton.1973. Ekologi Umum edisi Ke 2. UGM Press  Yogyakarta

Odum, E.P. 1971. Dasar-dasar Ekologi (diterjemahkanTjahjono, S. dan Srigandono,B) Yogyakarta: Penerbit Universitas Gajah Mada.

Wirakusumah, S. 1003. Dasar-dasar Ekologi bagi populasi dan Komunitas. UI-Press:Jakarta

Page 16: persaianganPRAKTIKUM EKOLOGI PERTANIAN

LAMPIRAN