perpajakan 2 ppn & ppnbm · 1 18 februari 2017 benny januar tannawi fakultas ekonomi...

17
1 18 Februari 2017 Benny Januar Tannawi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia PPN & PPnBM Perpajakan 2

Upload: dangdang

Post on 05-Jun-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Perpajakan 2 PPN & PPnBM · 1 18 Februari 2017 Benny Januar Tannawi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia PPN & PPnBM Perpajakan 2

1

18 Februari 2017

Benny Januar TannawiFakultas Ekonomi Universitas Indonesia

PPN & PPnBMPerpajakan 2

Page 2: Perpajakan 2 PPN & PPnBM · 1 18 Februari 2017 Benny Januar Tannawi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia PPN & PPnBM Perpajakan 2

Karakteristik PPN

2

1. Pajak tidak langsung

• Beban pajak dipikul oleh konsumen akhir. Pengusaha akan menggeser beban pajak kepada

pembeli sesuai dengan mata rantai produksi dan distribusi hingga ke konsumen akhir melalui

pengenaan pajak secara bertingkat. Pengusaha menggeser beban pajaknya melalui

pengkreditan pajak

2. Pajak konsumsi

• Pemikul beban pajak berakhir pada konsumen akhir

3. Bersifat Netral

• Pengenaan PPN di dasarkan pada “destination principle” dan hanya dikenakan atas nilai

tambahnya saja

• PPN dipungut di tempat barang / jasa tersebut dikonsumsi

4. Pajak Objektif

• PPN hanya dikenakan bila terdapat factor objektif, yaitu keadaan, peristiwa atau perbuatan

hukum yang dapat dikenakan pajak

• PPN akan mendahulukan objek, baru kemudian menjadi subjek

Page 3: Perpajakan 2 PPN & PPnBM · 1 18 Februari 2017 Benny Januar Tannawi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia PPN & PPnBM Perpajakan 2

Yang termasuk penyerahan BKP

3

A B C D

Penyerahan hak atas

BKP karena suatu

perjanjian;

Pengalihan BKP

karena suatu

perjanjian sewa beli

dan/atau perjanjian

sewa guna usaha

(leasing);

Penyerahan BKP

kepada pedagang

perantara atau melalui

juru lelang;

Pemakaian sendiri

dan/atau pemberian

cuma-cuma atas BKP

E F G H

BKP berupa

persediaan dan/atau

aktiva yang menurut

tujuan semula tidak

untuk diperjualbelikan,

yang masih tersisa

pada saat

pembubaran

perusahaan;

Penyerahan BKP dari

pusat ke cabang atau

sebaliknya dan/atau

penyerahan BKP antar

cabang;

Penyerahan BKP

secara konsinyasi;

Penyerahan BKP oleh

PKP dalam rangka

perjanjian pembiayaan

yang dilakukan

berdasarkan prinsip

syariah, yang

penyerahannya dianggap

langsung dari PKP kepada

pihak yang membutuhkan

BKP.

Page 4: Perpajakan 2 PPN & PPnBM · 1 18 Februari 2017 Benny Januar Tannawi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia PPN & PPnBM Perpajakan 2

Yang tidak termasuk penyerahan BKP

4

A B C

D

Penyerahan BKP

kepada makelar

sebagaimana

dimaksud dalam Kitab

Undang-Undang

Hukum Dagang;

Penyerahan BKP

untuk jaminan utang-

piutang;

Penyerahan BKP

sebagaimana

dimaksud pada ayat

(1) huruf f dalam hal

PKP melakukan

pemusatan tempat

pajak terutang;

Pengalihan BKP dalam rangka

penggabungan, peleburan, pemekaran,

pemecahan, dan pengambilalihan usaha

dengan syarat pihak yang melakukan

pengalihan dan yang menerima pengalihan

adalah PKP; dan

E

BKP berupa aktiva yang menurut tujuan

semula tidak untuk diperjualbelikan, yang

masih tersisa pada saat pembubaran

perusahaan, dan yang PM atas

perolehannya tidak dapat dikreditkan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat

(8) huruf b dan huruf c.

Page 5: Perpajakan 2 PPN & PPnBM · 1 18 Februari 2017 Benny Januar Tannawi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia PPN & PPnBM Perpajakan 2

Objek Pajak PPN

5

A B C D

Penyerahan BKP di

dalam Daerah Pabean

yang dilakukan oleh

pengusaha;

Impor BKP

Penyerahan JKP di

dalam Daerah Pabean

yang dilakukan oleh

pengusaha;

Pemanfaatan BKP

Tidak Berwujud dari

luar Daerah Pabean di

dalam Daerah

Pabean;

E F G H

Pemanfaatan Jasa

Kena Pajak dari luar

Daerah Pabean di

dalam Daerah

Pabean;

Ekspor BKP Berwujud

oleh PKP

Ekspor BKP Tidak

Berwujud oleh PKPEkspor JKP oleh PKP

Wajib PKP kecuali pengusaha kecilWPOP / Badan wajib memungut,

menyetor dan melaporkan PPN terutang

Page 6: Perpajakan 2 PPN & PPnBM · 1 18 Februari 2017 Benny Januar Tannawi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia PPN & PPnBM Perpajakan 2

Barang dan Jasa yang tidak dikenai PPN

• barang hasil pertambangan atau hasil pengeboran yang diambil langsung dari sumbernya;

• barang kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan oleh rakyat banyak;

• makanan dan minuman yang disajikan di hotel, restoran, rumah makan, warung, dan

sejenisnya, meliputi makanan dan minuman baik yang dikonsumsi di tempat maupun

tidak, termasuk makanan dan minuman yang diserahkan oleh usaha jasa boga atau

katering; dan

• uang, emas batangan, dan surat berharga.

• Jasa pelayanan kesehatan medis;

• Jasa pelayanan sosial;

• Jasa pengiriman surat dengan

perangko;

• Jasa keuangan;

• Jasa asuransi;

• Jasa keagamaan;

• Jasa pendidikan;

• Jasa kesenian dan hiburan;

• iJasa penyiaran yang tidak bersifat

iklan;

• Jasa angkutan umum di darat dan di

air serta jasa angkutan udara dalam

negeri yang menjadi bagian yang

tidak terpisahkan dari jasa angkutan

udara luar negeri;

Barang

Jasa

Penjelasan

• Jasa tenaga kerja;

• Jasa perhotelan;

• Jasa yang disediakan oleh

pemerintah dalam rangka

menjalankan pemerintahan secara

umum;

• Jasa penyediaan tempat parkir;

• Jasa telepon umum dengan

menggunakan uang logam;

• Jasa pengiriman uang dengan wesel

pos; dan

• Jasa boga atau katering.

Jenis

6

Page 7: Perpajakan 2 PPN & PPnBM · 1 18 Februari 2017 Benny Januar Tannawi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia PPN & PPnBM Perpajakan 2

Tarif dan Cara Menghitung PPN

• 10%

• Dapat di ubah menjadi 5% - 15% yang diatur dengan PP

• 0% yang di terapkan atas:

• Ekspor BKP berwujud

• Ekspor BKP tidak berwujud

• Ekspor JKP

PPN

Tarif / ContohJenis Pajak

• 10% - 200%

• 0% yang di terapkan atas Ekspor BKP tergolong mewahPPnBM

• Tarif x DPP

• DPP meliputi Harga Jual, Penggantian, Nilai Impor, Nilai Ekspor, atau Nilai Lain

• Contoh: PKP melakukan penyerahan BKP dengan harga jual IDR 25 juta PPN

terutang adalah IDR 2.5 juta

Cara

menghitung

7

• Untuk PPnBM dikenai terhadap penyerahan BKP yang tergolong mewah yang dilakukan oleh

pengusaha yang menghasilkan barang tersebut di dalam Daerah Pabean dan impor BKP yang

tergolong mewah

• PPnBM hanya di kenakan 1 kali pada waktu penyerahan BKP atau pada waktu impor BKP yang

tergolong mewah

Page 8: Perpajakan 2 PPN & PPnBM · 1 18 Februari 2017 Benny Januar Tannawi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia PPN & PPnBM Perpajakan 2

PK dan PM

PK dan

PM

PK > PM

PK < PM

1

2

• Selisihnya harus disetor ke kas Negara

oleh PKP paling lambat akhir bulan

berikutnya

• Selisihnya dapat direstitusi

• Selisihnya dapat dikompensasikan ke

Masa Pajak berikutnya / akhir tahun

buku

• PM dalam suatu Masa Pajak dikreditkan dengan PK dalam Masa Pajak yang sama

• Bagi PKP yang belum berproduksi sehingga belum melakukan penyerahan terutang pajak, PM

atas perolehan / impor dapat dikreditkan

• PM yang dikreditkan harus menggunakan FP yang memenuhi persyaratan

8

Page 9: Perpajakan 2 PPN & PPnBM · 1 18 Februari 2017 Benny Januar Tannawi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia PPN & PPnBM Perpajakan 2

PM yang tidak dapat di kreditkan

• Perolehan BKP atau JKP, pemanfaatan BKP tidak berwujud atau pemanfaatan JKP dari luar Daerah

Pabean, sebelum Pengusaha dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak;

• Perolehan BKP atau JKP yang tidak mempunyai hubungan langsung dengan kegiatan usaha;

• Perolehan dan pemeliharaan kendaraan bermotor berupa sedan dan station wagon, kecuali

merupakan barang dagangan atau disewakan

• Pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud atau pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar

Daerah Pabean sebelum pengusaha dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak

• Perolehan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak yang Faktur Pajaknya tidak memenuhi

ketentuan sebagaimana dimaksud dalam atau tidak mencantumkan nama, alamat, dan Nomor Pokok

Wajib Pajak pembeli Barang Kena Pajak atau penerima Jasa Kena Pajak;

• Pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud atau pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar

Daerah Pabean yang Faktur Pajaknya tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 13 ayat 6

• Perolehan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak yang Pajak Masukannya ditagih dengan

penerbitan ketetapan pajak;

9

Page 10: Perpajakan 2 PPN & PPnBM · 1 18 Februari 2017 Benny Januar Tannawi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia PPN & PPnBM Perpajakan 2

Contoh Pengkreditan PPN

Mei 20x1 Juni 20x1 Juli 20x1

PK IDR 2,000,000

PM IDR 4,500,000

LB IDR 2,500,000

IDR 3,000,000

IDR 2,000,000

KB IDR 1,000,000

Kompensasi IDR 2,500,000

IDR 1,500,000

IDR 1,500,000

IDR 4,000,000

IDR 2,000,000

IDR 2,000,000

IDR 500,000

10

Page 11: Perpajakan 2 PPN & PPnBM · 1 18 Februari 2017 Benny Januar Tannawi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia PPN & PPnBM Perpajakan 2

Faktur Pajak

Standar Gabungan

Bukti pungutan pajak yang dibuat oleh Pengusaha

Kena Pajak atas penyerahan Barang Kena Pajak

dan/atau Jasa Kena Pajak.

Faktur Pajak yang meliputi seluruh penyerahan

yang dilakukan kepada pembeli BKP atau

penerima JKP yang sama selama 1 (satu) bulan

kalender dan dibuat paling lama pada akhir bulan

penyerahan

Harus dibuat paling lama pada akhir bulan

penyerahan.

a. saat penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau

penyerahan Jasa Kena Pajak;

b. saat penerimaan pembayaran dalam hal

penerimaan pembayaran terjadi sebelum

penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau

sebelum penyerahan Jasa Kena Pajak;

c. saat penerimaan pembayaran termin dalam

hal penyerahan sebagian tahap pekerjaan;

atau

d. saat lain yang diatur dengan atau berdasarkan

Peraturan Menteri Keuangan.

Notes : OP atau Badan yang tidak dikukuhkan sebagai PKP dilarang membuat FP

11

Page 12: Perpajakan 2 PPN & PPnBM · 1 18 Februari 2017 Benny Januar Tannawi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia PPN & PPnBM Perpajakan 2

Informasi Minimal pada Faktur Pajak dan Dokumen

Tertentu Sebagai Faktur Pajak Standar

1. Nama, alamat, NPWP yang menyerahkan BKP atau JKP;

2. Nama, alamat, NPWP Pembeli BKP atau Penerima JKP;

3. Jenis barang atau jasa, jumlah Harga Jual atau Penggantian, dan potongan harga;

4. PPN yang dipungut;

5. Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang dipungut;

6. Kode, Nomor Seri, dan tanggal pembuatan Faktur Pajak; dan

7. Nama, dan tanda tangan yang berhak menandatangani Faktur Pajak;

1. Faktur nota bon penyerahan yang di buat oleh Pertamina untuk penyerahan BBM / bukan BBM

2. Tanda pembayaran atau kwitansi telepon

3. Tiket / airway bill atas penyerahan jasa angkutan udara dalam negeri

4. SSP pembayaran PPN atas pemanfaatn BKP tidak berwujud atau JKP dari luar daerah pabean

5. PIB yang dilampiri SSP atau bukti pungutan pajak oleh Ditjen Bea dan Cukai atas impor BKP

6. PEB yang telah di muat oleh Ditjen Bea Cukai dengan dilampiri invoice

7. Surat Perintah Pengiriman Barang yang di buat oleh Badan Urusan Logistik (BULOG) / Depot

Logistik (DOLOG) untuk penyaluran tepung terigu

Informasi minimal :

Dokumen tertentu sebagai FP Standar :

12

Page 13: Perpajakan 2 PPN & PPnBM · 1 18 Februari 2017 Benny Januar Tannawi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia PPN & PPnBM Perpajakan 2

Kode Faktur Pajak

Kode Transaksi

01 penyerahan kepada selain Pemungut PPN

02 penyerahan kepada Pemungut PPN Bendaharawan Pemerintah

03 penyerahan kepada Pemungut PPN Lainnya (selain Bendaharawan Pemerintah)

04 penyerahan yang menggunakan DPP Nilai Lain kepada selain Pemungut PPN;

05 penyerahan yang Pajak Masukannya di Deemed kepada selain Pemungut PPN;

06 penyerahan Lainnya kepada selain Pemungut PPN;

07 penyerahan yang PPN atau PPN dan PPn BM-nya Tidak Dipungut kepada selain

Pemungut PPN;

08 digunakan untuk penyerahan yang Dibebaskan dari pengenaan PPN atau PPN

dan PPn BM kepada selain Pemungut PPN;

09 digunakan untuk penyerahan Aktiva Pasal 16D kepada selain Pemungut PPN

Kode Status

0 Normal

1 Penggantian

Penerbitan FP Standar dimulai dari

Nomor Urut 1 (satu) pada setiap awal

tahun takwim mulai bulan Januari,

kecuali bagi PKP yang baru

dikukuhkan, Nomor Urut 1 (satu)

dimulai sejak Masa Pajak PKP

tersebut dikukuhkan.

13

Page 14: Perpajakan 2 PPN & PPnBM · 1 18 Februari 2017 Benny Januar Tannawi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia PPN & PPnBM Perpajakan 2

Pembatalan Faktur Pajak

• FP Standar yang cacat, rusak / salah dalam pengisian / penulisan sehingga tidak

memuat keterangan yang lengkap, jelas dan benar, PKP yang menerbitkan FP

Standar tersebut dapat menerbitkan Faktur Pajak Standar PenggantiFP cacat

PenjelasanJenis kasus

• PKP yang menerbitkan maupun pihak yang menerima FP Standar tersebut dapat

membuat copy dari arsip FP StandarFP hilang

• Bila terjadi pembatalan transaksi penyerahan BKP dan/atau penyerahan JKP yang

FP Standar-nya telah diterbitkan, maka PKP yang menerbitkan FP Standar harus

melakukan pembatalan FP Standar

Pembatalan

FP

• Penerbitan FP Standar Pengganti atau pembatalan FP Standar hanya dapat dilakukan paling

lambat 2 (dua) tahun sejak FP Standar yang diganti atau dibatalkan tersebut diterbitkan.

• Sepanjang terhadap SPM PPN dimana FP Standar yang diganti atau dibatalkan tersebut

dilaporkan, belum dilakukan pemeriksaan dan atas PPN yang tercantum dalam FP Standar

tersebut belum dibebankan sebagai biaya.

14

Page 15: Perpajakan 2 PPN & PPnBM · 1 18 Februari 2017 Benny Januar Tannawi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia PPN & PPnBM Perpajakan 2

Pedoman Penghitungan PPN Masukan bagi

Pengusaha

PPN

PM

PK

1

2

• 80% x PK

• Nilai peredaran bruto x 10%

• Untuk PKP (Pedagan Eceran / bukan) yang memilih dikenakan pajak dengan menggunakan Norma

Penghitungan Penghasilan Neto

• Syarat Pedagang Eceran :

• PKP OP dengan jumlah peredaran bruto dan atau penerimaan bruto selama 1 (satu) tahun buku

tidak lebih dari IDR 4.8 M

• Menyerahkan BKP melalui suatu tempat penjualan eceran seperti toko, kios, atau dengan cara

penjualan yang dilakukan langsung kepada konsumen akhir, atau dengan cara penjualan yang

dilakukan dari rumah ke rumah;

• Menyediakan Barang Kena Pajak yang diserahkan di tempat penjualan secara eceran tersebut;

• Melakukan transaksi jual beli secara spontan tanpa didahului dengan penawaran tertulis,

pemesanan tertulis, kontrak atau lelang dan pada umumnya bersifat tunai, dan pembeli pada

umumnya datang ke tempat penjualan tersebut langsung membawa BKP yang dibelinya.

PM

PK

1

2

• BKP -> 70% x PK

• JKP -> 40% x PK

• Nilai peredaran bruto x 10%

Pedagang

Eceran

Selain

pedagang

eceran

15

Page 16: Perpajakan 2 PPN & PPnBM · 1 18 Februari 2017 Benny Januar Tannawi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia PPN & PPnBM Perpajakan 2

Pedoman Penghitungan Pengkreditan PM bagi PKP

yang Melakukan Kegiatan Usaha Tertentu

PPN

PM

PK

1

2

• 90% x PK

• Peredaran usaha x 10%

• Kegiatan Usaha Tertentu :

• Penyerahan kendaraan bermotor bekas secara eceran (PMK no 79/PMK.03/2010)

• Penyerahan emas perhiasan secara eceran (untuk penyerahan ini telah di ubah ke PMK no

30/PMK.03/2014)

• PKP yang melakukan Kegiatan Usaha Tertentu wajib menggunakan pedoman penghitungan

pengkreditan PM

• PKP yang beralih usaha di Kegiatan Usaha Tertentu berlaku ketentuan :

• Bila peredaran usahanya dalam 1 tahun =<1.8 Miliar, dapat menggunakan pedoman ini

• Bila peredaran usahanya dalam 1 tahun >1.8 Miliar, wajib menggunakan pedoman ini

PM

PK

1

2

• Tidak dapat dikreditkan

• (20% x harga jual) x 10%

Penyerahan

Kendaraan

Bekas

Penyerahan

Emas

Perhiasan

15

Page 17: Perpajakan 2 PPN & PPnBM · 1 18 Februari 2017 Benny Januar Tannawi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia PPN & PPnBM Perpajakan 2

Referensi

1. UU PPN dan PPnBM no 42 tahun 2009

2. PMK no 45/PMK.03/2008

3. PMK no 79/PMK.03/2010

4. Slide Bu Dwi Martani PPN dan PPnBM

16

Benny Januar Tannawi

[email protected]

+62-811-147-9090

Bennytannawi.com