makalah ppn n ppnbm new

Upload: gaanniis

Post on 06-Jul-2018

271 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Makalah PPN n PPnBM New

    1/36

    AKUNTANSI PERPAJAKAN“Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)” 

    Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

    Subjek Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

    1. Pengusaha Kena Pajak

    Subjek pajak pertambahan nilai adalah pengusaha yaitu orang pribadi atau badan orang

     pribadi atau badan yang dalam kegiatan usaha atau pekerjaannya menghasilkan barang,

    mengimpor barang, mengekspor barang, melakukan usaha perdagangan, memanfaatkan barang

    tidak berwujud dari luar daerah pabean, melakukan usaha jasa, atau memanfaatkan jasa dari luar 

     pabean. ermasuk badan adalah sekumpulan orang dan atau badan modal yang merupakan

    kesatuan baik melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi perseroan

    terbatas, perseroan komenditer, perseroan lainnya, badan usaha milik negara atau daerah dengan

    nama dan dalam bentuk apapun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan,

     perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi sosial politik, atau oragnisasi yang sejenis,

    lembaga, bentuk usaha tetap, dan bentuk badan lainnya. Pengertian badan tersebut termasukkerja

    sama operasi (joint operation) (Pasal !PP No.1 ahun "#1"). Pengusaha yang dikenak pajak 

     pertambahan nilai disebut Pengusaha Kena pajak (PKP). (Sugeng $ahono % "#1" % "&')

    Pengusaha yang telah memenuhi syarat dikenakan pajak pertambahan nilai wajib

    dikukuhkan menjadi PKP yaitu % ($ahono% "#1"% "&)

    1) Pengusaha yang apabila sampai dengan suatu bulan dalam tahun buku melakukan

     penyerahan barang kena pajak danatau jasa kena pajak melebihi batasan pengusaha ke*il

    yaitu +p. # juta (PK-&PK.#!."#1#), ke*uali pengusaha ke*il memilih untuk 

    mengkukuhkan sebagai PKP.") Seluruh pengusaha yang melakukan ekspor barang kena pajak berwujud, ekspor barang

    kena pajak yang tidak berwujud, dan ekspor jasa kena pajak tanpa batasan penyerahan,!) Kerja sama operasi dalam hal melakukan penyerahan barang kena pajak danatau jasa

    kena pajak atas nama bentuk kerja sama operasi.

    /pabila wajib pajak yang menghasilkan brutonya telah melebihi +p. # juta tetapi tidak 

    melaksanakan kewajibannya untuk melaporkan usaha untuk dikukuhkan sebagai PKP Direktur

    Pendidikan Akuntansi 2!2 A   1

  • 8/17/2019 Makalah PPN n PPnBM New

    2/36

    AKUNTANSI PERPAJAKAN“Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)” 

    Jenderal Pajak da"at men#ukuhkan "en#usaha seba#ai "en#usaha kena "ajak se$ara

     jabatan. 0an 0irektur endral Pajak dapat menerbitkan SKP danatau SP untuk masa pajak 

    sebelum pengusaha dikukuhkan se*ara jabatan sebagai PKP, terhitung sejak saat jumlah

     peredaran bruto danatau penerimaan brutonya melebihi +p. # juta (pasal PK-&PK.#!"#1#). ($ahono% "#1"% "&)

    %bjek Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

    Pajak pertambahan nilai dikenakan (Pasal ' (1), pasal 1& 2, dan 1& 0 33 PPN) atas

    ($ahono% "#1"% "&4-"&)

    1. Penyerahan 5arang Kena Pajak didalam daerah pabean yangdilakukan oleh pengusaha6

    ". 7mpor barang kena pajak6!. Penyerahan asa Kena Pajak di dalam dearah pabean yang dilakukan oleh pengusaha6'. Pemanfaatan 5arang Kena Pajak idak 5erwujud dari luar daerah pabean di dalam

    daerah pabean6. Pemanfaatan asa Kena Pajak dari luar daerah pabean di dalam daerah pabean6&. 8kspor 5arang Kena Pajak 5erwujud oleh Pengusaha Kena Pajak64. 8kspor 5arang Kena Pajak idak 5erwujud oleh Pengusaha Kena Pajak6. 8kspor jasa kena pajak oleh Pengusaha Kena Pajak69. Kegiatan membangun sendiri (KS) ( Pasal 1& 2 33 PPN)61#. /kti:a yang menurut tujuan semula tidak untuk diperjual belikan (pasal 1&0).

    &ekanisme Perhitun#an Pajak Pertambahan Nilai

    Se*ara umum PPN yang terutang atas transaksi penyerahan 5KPKP dipungut oleh PKP

     penjual. 0engan demikian, pembelian 5KPKP yang bersangkutan membayar kepada PKP

     penjual sebesar harga jual ditambahan PPN yang terutang (1#;). ardiasmo ("##% "')

    mekanisme pengenaan PPN dapat digambarkan sebagai berikut %

    1. Pada saat membelimemperoleh 5KPKP, akan dipungut PPN oleh PKP penjual. 5agi pembeli, PPN yang dipungut oleh PKP penjual tersebut merupakan pembayaran pajak di muka

    dan disebut dengan pajak masukan. Pembeli berhak menerima bukti pemungutan berupa faktur 

     pajak

    Pendidikan Akuntansi 2!2 A   2

  • 8/17/2019 Makalah PPN n PPnBM New

    3/36

    AKUNTANSI PERPAJAKAN“Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)” 

    ". Pada saat menjualmenyerahan 5KPKP kepada pihak lain, wajib dimemungut PPN. 5agi

     penjual, PPN tersebut meruapakan pajak keluaran. Sebagai bukti telah memungut PPN, PKP

     penjual wajib membuat faktur pajak

    !. /pabila dalam suatu masa pajak (jangka waktu yang lamanya sama dengan satu bulan

    takwim) jumlah pajak keluaran lebih besar dari pada jumlah pajak masukan. Selisihnya harus

    disetorkan ke kas negara

    '. /pabila dalam suatu masa pajak jumlah pajak keluaran lebih ke*il daripada jumlah pajak 

    masukan, selisihnya dapat direstitusi (diminta kembali) atau dikompensasikan ke masa pajak 

     berikutnya

    . Pelaporan perhitungan PPN dilakukan setiap masa pajak dengan menggunakan surat pemberitahuan masa pajak pertambahan nilai (SP masa PPN)

    ardiasmo ("##% ") 2ara menghitung PPN adalah sebagai berikut %

    Tari' PPN

    arif PPN atas penyerahan 5KP danatau KP adalah sebesar 1# ; dari 0asar Pengenaan

    Pajak. arif PPN atas ekspor 5KP adalah sebesar # ; dari 0asar Pengenaan Pajak . Pengenaan

    tarif # ; bukan berarti pembebasan dari pengenaan PPN, dengan demikian Pajak asukan yang

    telah dibayar untuk menghasilkan barang yang diekspor tetap dapat dikreditkan.

    Pajak Penjualan atas 5arang ewah

    Pendidikan Akuntansi 2!2 A   3

    Pajak an# terutan# Tari' Pajak * Dasar Pen#enaan Pajak 

  • 8/17/2019 Makalah PPN n PPnBM New

    4/36

    AKUNTANSI PERPAJAKAN“Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)” 

    erhadap penyerahan 5arang Kena Pajak (5KP) di samping dikenakan Pajak 

    Pertambahan Nilai (PPN) sebagaimana telah disebut dalam pasal ' ayat (1) 33 PPN dan PPn5

    dikenal juga Pajak Penjualan atas 5arang ewah (PPn5).

    5eberapa karakteristik yang perlu dipahami dalam PPn5 adalah sebagai berikut.

    1. Pengenaan terhadap PPn5m ini hanya satu kali yaitu pada waktu penyerahan 5KP yang

    tergolong mewah oleh pengusaha yang menghasilkan atau pada waktu impor. 5arang

    Kena Pajak yang tergolong mewah.". PPn5 tidak dapat dilakukan pengkreditan dengan PPN. Namun demikian, apabila

    eksportir mengekspor 5KP yang tergolong mewah, maka PPn5m yang telah dibayar pada

    saat perolehan dapat direstitusi.

    %bjek Pajak Penjualan atas +aran# &e,ah

    Sebagai objek Pajak Penjualan atas 5arang ewah adalah sebagai berikut.

    1. Penyerahan 5arang Kena Pajak yang tergolong mewah dilakukan oleh pengusaha yang

    menghasilkan barang tersebut di dalam 0aerah Pabean dalam kegiatan usaha atau

     pekerjaannya, dan". 7mpor 5arang Kena Pajak yang tegolong mewah.

    Tari' Pajak Penjualan atas +aran# &e,ah

    1. arif Pajak Penjualan atas 5arang ewah adalah serendah-rendahnya 1#; dan paling

    tinggi "##;. arif Pajak Penjualan atas 5arang ewah dapat ditetapkan dalam beberapa

     pengelompokan tarif, yaitu tarif terendah sebesar 1#; dan paling tinggi "##;.

    Perbedaan kelompok tarif tersebut didasarkan pada pengelompokan 5arang Kena Pajak 

    yang tergolong mewah atas penyerahan dikenakan juga Pajak Penjualan atas 5arang

    ewah. Pengelompokan 5arang Kena Pajak ini ditetapkan dengan Peraturan enteri

    Keuangan.". /tas ekspor 5arang Kena Pajak yang tergolong mewah dikenai pajak dengan tarif #;.

    Pajak Penjualan atas 5arang ewah adalah pajak yang dikenakan atas konsumsi 5arang

    Kena Pajak yang tergolong mewah di dalam daerah pabean.

  • 8/17/2019 Makalah PPN n PPnBM New

    5/36

    AKUNTANSI PERPAJAKAN“Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)” 

    tergolong mewah yang di ekspor atau dikonsumsi di luar daerah pabean, dikenakan Pajak 

    Penjualan atas 5arang ewah dengan tarif #;. Pajak Penjualan atas 5arang ewah

    yang telah dibayar atas perolehan 5arang Kena Pajak yang tergolong mewah yang di

    ekspor tersebut dapat diminta kembali.Pengelompokan barang-barang yang dikenai Pajak Penjualan atas 5arang ewah

    terutama didasarkan pada tingkat kemampuan golongan masyarakat yang

    mempergunakan barang, disamping didasarkan pada nilai guna bagi masyarakat pada

    umumnya. /tas dasar itulah tarif yang tinggi dikenakan terhadap barang yang hanya

    dikonsumsi oleh masyarakat yang berpenghasilan tinggi. 0emikian terhadap barang yang

    dikonsumsi masyarakat perlu dikenai Pajak Penjualan atas 5arang ewah, tarif yang

    dipergunakan adalh tarif yang rendah.

    Dasar Pen#enaan Pajak 

    3ntuk menhitung besarnya pajak terutang, diperlukan adanya 0asar Pengenaan Pajak (0PP).

    0asar pangenaan pajak adalah jumlah harga jual atau penggantian atau nilai impor atau nilai

    ekspor atau nilai lain yang ditetapkan dengan keputusan menteri keuangan yang dipakai sebagai

    dasar untuk menghitung pajak yang terutang. Selanjutnya yang dimaksud dengan harga jual,

     penggantian, nilai espor, dan nilai impor yaitu sebagai berikut.

    1. =arga jual=arga jual adalah nilai berupa uang, termasuk semua biaya yang diminta atau

    seharusnyadiminta oleh penjual karena penyerahan barang kena pajak, tidak termasuk 

     ppn yang dipungutmenurut undang-undang ppn dan ppnbmdan potongan harga yang

    di*antumkan dalam faktur pajak./pabila pengusaha kena pajak selain menerbitkan faktur pajak, juga menerbitkan faktur 

     penjualan, maka potongan harga yang ter*antum dalam faktur pajak tersebut juga

     potongan harga yang ter*antum dalam faktur penjualan. idak termasuk dalam pengertian

     potongan harga adalah bonus, premi, komisi, atau balas jasa lainnya yang diberikan

    dalam rangka menjual barang kena pajak.

    ". PenggantianPenggantian dalah berupa uang, termasuk semua biaya yang diminta atau seharusnya

    diminta oleh pengusaha karena penyerahan jasa kena pajak, ekspor jasa kena pajak, atau

    ekspor barang kena pajak tidak berwujud, tetapi tidak termasuk pajak pertambahan nilai

    yang dipungut menurut 33 no. tahun 19! tentang pajak pertambahan nilai barang dan

     jasa dan pajak penjualan atas barang mewah sebagaimana telah beberapa kali diudah

    terakhir denga 33 no. '" tahun "##9, dan potongan harga yang di*antumkan dalam

    Pendidikan Akuntansi 2!2 A   5

  • 8/17/2019 Makalah PPN n PPnBM New

    6/36

    AKUNTANSI PERPAJAKAN“Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)” 

    faktur pajak atau nilai berupa uang yang dibayar atau seharusnya dibayar oleh penerima

     jasa karena pemanfaatan jasa kena pajak danatau oleh penerima manfaat barang kena

     pajak tidak berwujud karena pemanfaatan barang kena pajak tidak berwujud dari luar 

    daerah pabean didalam daerah pabean.

    !. Nilai ekspor  Nilai ekspor adala nilai berupa uang, termasuk semua biaya yang diminta atau yang

    seharusnya diminta oleh eksportir. Nilai ekspor dapat diketahui dari dokumen ekspor,

    misalnya harga yang ter*antum dalam pemberitahuan ekspor barang (P85).'. Nilai impor 

     Nilai impor adalah nilai berupa uang yang menjadi dasar penghitungan bea masuk 

    ditambah pungutan lainnya yang dikenakan berdasarkan ketentuan dalam peraturan

     perundang-undangan pabean untuk impor barang kena pajak, tidak termasuk pajak 

     pertambahan nilai yang dipungut menurut undang-undang ppn dan ppnbm. Nilai impor yang menjadi 0PP adalah harga patoka impor atau cost insurance and freight 

    (27>) sebagai dasar perhitungan bea masuk ditambah dengan semua biaya dan pungutan

    lain menurut ketentuan peraturan perundang-undangan pabean.

    Dasar Pen#enaan Pajak PPn+& Kendaraan +erm-t-r

    1. =arga jual yang dipakai sebagai dasar untuk menghitung pajak pertambahan nilai dan

     pajak penjualan atas barang mewah atas penyerahan kendaraan bermotor yang tergolong

    mewah yang dilakukan pabrikan atau pihak yang menghasilkan, tidak termasuk pajak 

     pertambahan nilai, pajak penjualan atas barang mewah, dan potongan harga yang

    di*antumkan dalam faktur pajak.

    ". Nilai impor yang dipakai sebagai dasar untuk menghitung pajak pertambahan nilai dan pajak penjualan atas barang mewah atas kendaraan bermotor yang tergolong mewah,

    tidak termasuk pajak pertambahan nilai dan pajak penjualan atas barang mewah.!. =arga jual yang dipakai sebagai dasar untuk menghitung pajak pertambahan nilai atas

     penyerahan kendaraan bermotor yang tergolong mewah yang dilakukan oleh pengusaha

    kena pajak selain pabrikan atau pihak yang menghasilkan atau atas impor termasuk pajak 

     penjualan atas barang mewah yang dikenakan atas penyerahan dari pabrikan atau pihak 

    yang menghasilkan atau atas impor kendaraan bermotor yang digolongkan mewah

    tersebut.'. 3ntuk kendaraan yang tergolong mewah yang diimpo dalam keadaan terurai (2K0) atau

     produksi dalam negeri %a. Pajak penjualan atas barang mewah belum terutang pada saat impor kendaraan

     bermotor dalam keadaan terurai. b. 0asar pengenaan pajak pertambahan nilai atas penyerahan kendaraan bermotor 

    tersebut dari pabrikan atau pihak yang menghasilkan kendaraan bermotor sama

    dengan pengenaan pajak pajak penjualan atas barang mewah yaitu sebesah harga

     juala.

    Pendidikan Akuntansi 2!2 A   6

  • 8/17/2019 Makalah PPN n PPnBM New

    7/36

    AKUNTANSI PERPAJAKAN“Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)” 

    *. 0asar pengenaa pajak yang dipakai dasar untuk menghitung pajak pertambahan nilai

    yang terutang atas penhyerahan kendaraan bermotor tersebut pada lini setelah

     penyerahan dari pabrikan atau pihak yang menghasilkan kendaraan bermotor adalah

    harga jual.

    . 3ntuk kendaraan bermotor yang tergolong mewah yang diimpor dalam keadaanterpasang (253) %a. 0asar pengenaan pajak pertambahan nilai atas impor kendaraan bermotor tersebut

    sama dengan dasar pengenaan pajak penjualan atas barang mewah, yaitu sebesar nilai

    impor. b. 0asar pengenaan pajak yang dipakai untuk menghitung pajak pertambahan nilai yang

    trutang atas penyerahan kendaraan bermotor tersebut olh importir yang bersangkutan

    dan penyerahan pada lini selanjutnya adalah harga jual.

    Dasar Pen#enaan Pajak +eru"a Nilai .ain

    0asar pengenaan pajak berupa nilai lain diatur berdasarkan peraturan menteri keuangan nomor 

    4PK.#!"#1# untuk menjamin rasa keadilan dalam hal %

    a. =arga jual, nilai penggantian, nilai impor, dan nilai ekspor sukar ditetapkan, danatau b. Penyerahan barang kena pajak yang dibutuhkan oleh masyarakat banyak, seperti air 

    minum dan listrik.

     Nilai lain yang ditetapkan menteri keuangan sebagai dasar pengenaan pajak dimaksud diatas

    adalah %

    1. 3ntuk pemakaian sendiri 5arang Kena Pajak danatau asa Kena Pajak adalah harga jualatau penggantian, setelah dikurangi ?aba Kotor6

    ". 3ntuk pemberian 2uma-2uma atas 5arang Kena Pajak danatau asa Kena Pajak adalah

    harga jual atau penggantian. setelah dikurangi ?aba Kotor6!. 3ntuk penyerahan media rekaman suara atau gambar adalah perkiraan harga jual rata-

    rata6'. 3ntuk penyerahan film *erita adalah perkiraan hasil rata-rata per-judul film6. 3ntuk penyerahan produk hasil tembakau adalah sebesar harga jual e*eran6&. 3ntuk 5arang Kena Pajak berupa persediaan danatau akti:a yang menurut tujuan semula

    tidak ntuk diperjualbelikan yang masih tersisa pada saat pembubaran perusahaan adalah

    harga pasar wajar64. 3ntuk penyerahan 5arang Kena Pajak dari pusat ke *abang atau sebaliknya danatau

     penyerahan 5arang Kena Pajak antar *abang, adalah harga pokok penjualan atau harga

     perolehan6. 3ntuk penyerahan 5arang Kena Pajak melalui pedagang perantara adalah harga yang

    disepakati oleh pedagang perantara dengan pembeli69. 3ntuk penyerahan 5arang Kena Pajak melalui juru lelang adalah harga lelang6

    Pendidikan Akuntansi 2!2 A   7

  • 8/17/2019 Makalah PPN n PPnBM New

    8/36

    AKUNTANSI PERPAJAKAN“Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)” 

    1#. 3ntuk penyerahan jasa pengiriman paket sebesar 1#; (sepuluh persen) dari jumlah yang

    ditagih atau jumlah ynag seharusnya ditagih611. 3ntuk penyerahan jasa biro perjalanan atau jasa biro pariwisata sebesar 1#; (sepuluh

     persen) dari jumlah tagihan atau jumlah yang seharusnya ditagih.

    Nilai .ain Seba#ai Dasar Pen#enaan Pajak +a#i PKP Peda#an# E$eran

     Nilai lain sebagai dasar pengenaan pajak bagi pkp pedagang e*eran dihitung dengan *ara

    sebagai berikut %

    1. Pajak pertambahan nilai yang terutang oleh pengusaha kena pajak pedagang e*eran

    sebesar 1#; @ harga jual barang kena pajak.". umlah pajak pertambahan nilai yang harus dibayar oleh pengusaha kena pajak pedagang

    e*eran adalah 1#; @ "#; jumlah penyerahan seluruh barang dagangan.

    Pengusaha kena pajak pedagang e*eran yang dalam suatu tahun buku tidak memilih

    menggunakan dasar pengenaan pajak dengan nilai wajib memberitahukan kepada kepala kantor 

     pelayanan pajak ditempat pengusaha kena pajak dikukuhkan.

    Nilai "enerahan an# men##unakan /aluta asin#

    /pabila terjadi penyerahan 5KP yang pembayarannya ternyata dilakukan dengan

    mengunakan :aluta asing, maka sesuai peraturan pemerintah no. # tahun 199' diatur %

    1. Pajak yang terutang harus dikon:ensi kedalam mata uang rupiah dengan menggunakankurs yang berlaku sesuai keputusan menteri keuangan pada saat faktur pajak dibuat.

    ". erhadap penyerahan 5KP danatau KP dilakukan kepada pemungut PPN, besarnya

     pajak yang terutang harus dikon:ersi kedalam mata uang rupiah dengan kurs yang

     berlaku sesuai dengan keputusan menteri keuangan pada saat pemungut PPN melakukan

     pembayaran.

    0ara &en#hitun# Pajak 

    Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

    2ara menghitung pajak pertambahan nilai yang terutang adalah dengan mengalikan tarif 

     pajak pertambahan nilai (1#; atau #; untuk ekspor barang kena pajak) dengan dasar pengenaan

     pajak.

    Pendidikan Akuntansi 2!2 A   8

    PPN an# terutan# Tari' PPN * Dasar Pen#enaan Pajak 

  • 8/17/2019 Makalah PPN n PPnBM New

    9/36

    AKUNTANSI PERPAJAKAN“Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)” 

    0asar pengenaan pajak adalah jumlah harga jual, penggantian, nilai impor, nilai ekspor,

    atau nilai lain yang ditetapkan oleh menteri keuangan yang dipakai sebagai dasar untuk 

    menghitung pajak yang terutang.

    Pajak Pertambahan nilai yang terutang ini merupakan pajak keluaran yang dipungut oleh

     pengusaha kena pajak. 5agi pengusaha kena pajak pembeli merupakan pajak masukan.

    Sebagai *ontoh pengusaha yang sudah menjual barang kena pajak se*ara tunai seharga

    +p '#.###.###,##.

    5esarnya PPN terutang adalah 1#; @ +p '#.###.###,## A +p '.###.###,##.

    PPN atau PPn+& menjadi ba#ian dari 1ar#a

    0alam hal PPN atau PPn5 telah menjadi bagian dari harga atau pembayaran atas

     penyerahan barang kena pajak atau penyerahan jasa kena pajak, maka PPN da PPn5 yang

    terutang 111# atau 11!# (tergantung tarif PPn5) dikalikan dasar pengenaan pajak atau

    diartikan dengan dikalikan harga atau pembayaran atas penyerahan barang kena pajak atau

     penyerahan jasa kena pajak.

    Sebaga7 *ontoh P 2ahaya membeli sebuah mobil seharga +p 1!#.###.###,## termasuk 

    PPN dan PPn5.

    5esarnya %

    PPN erutang A10

    30+ Rp130.000.000,00= Rp10.000.000,00

    PPn5 A20

    130+ Rp130.000.000,00= Rp20.000.000,00

    otal Pajak erutang +p !#.###.###,##

    Pen#hitun#an PPN Dan PPn+& Dalam Satu Transaksi

    0alam suatu transaksi dapat terjadi bahwa transaksi tersebut menjadi objek PPN dan

    objek PPn5m karena 5KP yang terjual tergolong mewah. Sebagai *ontoh P Bulanda adalah

    sebagai importir melakukan impor  Air Conditioaner (/2) sebanyak ".### unit dari jepang

    dengan harga impor (27>) 3SC##,## per unit, atas impor /2 terutang bea masuk #;. Kurs

    Pendidikan Akuntansi 2!2 A   9

  • 8/17/2019 Makalah PPN n PPnBM New

    10/36

    AKUNTANSI PERPAJAKAN“Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)” 

     berdasarkan keputusan menteri keuangan +p 1".###,## per 3SC1,##. Perhitugan PPN dan

    PPn5 sebagai berikut.

    =arga 7mpor (27>) A +p ".### @ C ##,## @ +p 1".###,## A +p 1".###.###.###,##

    5ea asuk #; @ +p 1".###.###.###,## A +p &.###.###.###,##

     Nilai impor A +p 1.###.###.###,##

    PPN terutang 1#; @ +p 1.###.###.###,## A +p 1.##.###.###,##

    PPn5 "#; @ +p 1.###.###.###,## A +p !.#.###.###,##

    umlah yang harus dibayar kepada importir A +p "!.###.###.###,##

    Selanjutnya atas /2 tersebut dijual kepada distribusi P Segar dengan harga+p .###.### per unit /2. Perhitungan harga penyerahan sebagai jumlah yang harus dibayar P.

    Segar sebagai berikut.

    =arga per unit /2 +p .###.###,##

    engeliminisai PPn5 per unit 1"### @ +p !.#.###.###,## +p 1.##.###,##

    0asar pengenaan PPN +p !."##.###,##

    PPN terutang 1#; @ +p!."##.###,## +p !"#.###,##

    adi, jumlah yang harus dibayar P Segar % +p .###.###,## D +p !"#.###,##

      A +p .!"#.###,##

    aktur Pajak

    >aktur Pajak adalah bukti pungutan pajak yang dibuat oleh Pengusaha Kena Pajak karena

    Penyerahan 5arang Kena Pajak atau Penyerahan asa Kena Pajak atau bukti pungutan pajak 

    karena impor 5arang Kena Pajak digunakan oleh 0irektorat enderal Pajak 5ea dan 2ukai.

    Ketentuan Pasal 1! 3ndang-3ndang PPN dan PPn5 mewajibkan Pengusaha Kena Pajak untuk 

    membuat >aktur Pajak pada setiap %

    1. Penyerahan 5arang Kena Pajak di dalam 0aerah Pabean yang dilakukan oleh Pengusaha

    atau ekspor 5arang Kena Pajak berwujud oleh Pengusah Kena Pajak danatau

    Pendidikan Akuntansi 2!2 A   10

  • 8/17/2019 Makalah PPN n PPnBM New

    11/36

    AKUNTANSI PERPAJAKAN“Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)” 

    Penyerahan 5arang Kena Pajak berupa aset yang menurut tujuan semula tidak untuk 

    diperjualbelikan oleh Pengusaha Kena Pajak ke*uali atas penyerahan aset yang pajak 

    masukannya tidak dapat dikreditkan (Pasal 9 ayat () huruf b dan huruf * 3ndang-

    3ndang PPN dan PPn5)6". Penyerahan asa Kena Pajak di dalam 0aerah Pabean yang dilakukan oleh pengusaha6!. 8kspor 5arang Kena Pajak idak 5erwujud oleh Pengusaha Kena Pajak6 danatau'. 8kspor asa Kena Pajak oleh Pengusaha Kena Pajak

    >aktur Pajak hanya boleh dibuat oleh Pengusaha Kena Pajak. aktur Pajak. ?arangan ini dimaksudkan untuk melindungi pembeli dari pemungutan pajak yang

    tidak semestinya. Namun demikian, apabila >aktur Pajak telah dibuat oleh orang pribadi atau

     badan yang tidak dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak tersebut, jumlah pajak yang

    ter*antum dalam >aktur Pajak harus disetorkan ke Kas Negara.

    Pembuatan >aktur Pajak bersifat wajib bagi setiap Pengusaha Kena Pajak karena >aktur 

    Pajak adalah bukti yang menjadi sarana pelaksanaan *ara kerja (mekanisme) pengkreditan PPN.

    >aktur Pajak tidak perlu dibuat se*ara khusus atau berbeda dengan faktur penjualan. >aktur Pajak 

    dapat berupa faktur penjualan atau dokumen tertentu yang ditetapkan sebagai faktur pajak oleh

    0irektorat enderal Pajak.

    Kel-m"-k aktur Pajak

    erdapat kelompok faktur pajak yaitu >aktur Pajak, >aktur Pajak Eabungan, dan >aktur 

    Pajak Khusus yang pada prinsipnya dikenal sebagai >aktur Pajak.

    1. >aktur Pajak >aktur Pajak merupakan >aktur Pajak yang dapat digunakan sebagai bukti pungutan

     pajak sebagai sarana untuk mengkreditkan Pajak asukan. >aktur Pajak harus

    men*antumkan keterangan-keterangan tentang Penyerahan 5arang Kena Pajak danatau

     penyerahan jasa Kena Pajak yang paling sedikit memuat %a. Nama, alamat, Nomor Pokok $ajib Pajak (NP$P)yang menyerahkan 5arang Kena

    Pajak atau asa Kena Pajak6 b. Nama, alamat dan Nomor Pokok $ajiib Pajak (NP$P) pembeli 5arang Kena Pajak 

    atau penerima asa Kena Pajak6

    Pendidikan Akuntansi 2!2 A   11

  • 8/17/2019 Makalah PPN n PPnBM New

    12/36

    AKUNTANSI PERPAJAKAN“Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)” 

    *. enis barang atau jasa, jumlah harga jual, atau penggantian, dan potongan harga6d. Pajak Pertambahan Nilai yang dipungut6e. Pajak Penjualan atas 5arang ewah yang dipungut6f. Kode, nomer seri, dan tanggal pembuatan >aktur Pajak6 dang. Nama dan tanda tangan yang berhak menandatangani >aktur Pajak.

    >aktur Pajak harus benar baik se*ara formal maupun se*ara materiil. >aktur Pajak 

    harus diisi se*ara lengkap, jelas, benar dan ditandatangani oleh pihak yang ditunjuk oleh

    Pengusaha Kena Pajak untuk menandatanganinya. Namun juga, keterangan mengenai

    Pajak Penjualan atas 5arang ewah. >aktur Pajak yang tidak diisi sesuai dengan

    ketentuan ini dapat mengakibatkan PPN ter*antum didalamnya tidak dapat dikreditkan.

    ". >aktur Pajak Eabungan

    >aktur Pajak Eabungan adalah >aktur Pajak yang meliputi seluruh penyerahan5arang Kena Pajak atau penyerahan asa Kena Pajak yang terjadi selama satu bulan

    kalender kepada pembeli yang sama atau penerima asa Kena Pajak yang sama. >aktur 

    Pajak Eabungan merupakan >aktur Pajak yang harus dibuat paling lama pada akhir bulan

     penyerahan setelah bulan penyerahan 5arang Kena Pajak atua asa Kena Pajak.5ila terdapat pembayaran sebelum penyerahan 5arang Kena Pajak atau sebelum

     penyerahan asa Kena Pajak atau terdapat pembayaran sebelum >aktur Pajak Eabungan

    tersebut dibuat, maka untuk pembayaran tersebut dibuat >aktur Pajak tersendiri pada saat

    diterimanya pembayaran. anggal penyerahanpembayaran pada >aktur Pajak diisi

    dengan tanggal awal peyerahan 5arang Kena Pajak asa Kena Pajak sampai dengan

    tanggal terakhir dari asa Pajak yang dibuatkan >aktur Pajak Eabungan, dengan

    melampirkan daftar tanggal penyerahan dari setiap faktur penjualan.!. >aktur Pajak Khusus

    3ndang-3ndang PPN dan PPn5 tentang 2ara Pengajuan atau Penyelesaian

    +estitusi PPN atas 5arang 5awaan

  • 8/17/2019 Makalah PPN n PPnBM New

    13/36

    AKUNTANSI PERPAJAKAN“Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)” 

    0alam pelaksanaanya terkadang orang pribadi yang memenuhi syarat tersebut

     berbelanja di toko ritel yang telah ditentukan sebagai *ontoh di P. Sakinah dengan

    membeli barang sebagai barang bawaan yaitu 5arang Kena Pajak dan membawa barang

    tersebut keluar 0aerah Pabean dengan menggunakan transportasi pesawat udara melalui bandara udara. oko ritel tersebut telah dikukuhkan sebagai Pengguna Kena Pajak 

    sehingga pada saat menjual 5arang Kena Pajak, toko ritel akan menerbitkan >aktur Pajak 

    Khusus. 5agi pembeli dengan >aktur Pajak Khusus yang dilampiri cash register struk 

     pembelian invoice sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan yang diterbitkan oleh

    toko ritel atas pembelian barang bawaan yang PPN-Fnya akan diminta kembali oleh orang

     pribadi. Pengajuan permohonan restitusi PPN atas barang bawaan tersebut oleh pribadi

    harus memenuhi syarat %

    a. Nilai PPN paling sedikit +p ##.###,- (lima ratus ribu rupiah)6 dan b. Pembelian 5arang Kena Pajak dilakukan dalam jangka waktu 1 (satu) bulan

    sebelum keberangkatan keluar 0aerah Pabean.

    Pajak Pertambahan Nilai yang dapat direstitusi yaitu PPN yang ter*antum dalam 1

    (satu) >aktur Pajak Khusus dari 1 (satu) toko ritel pada satu tanggal yang sama.

    Tata 0ara Pembuatan aktur Pajak 

    >aktur Pajak berfungsi sebagai bukti pemungutan pajak yang dibuat Pengusaha Kena

    Pajak yang melakukan Penyerahan 5arang Kena Pajak atau Penyerahan asa Kena Pajak.

    5eberapa hal yang diperlukan dalam tata *ara pembuatan>aktur Pajak yaitu sebagai berikut %

    1. >aktur Pajak harus diisi se*ara lengkap, jelas, dan benar sesuai dengan keterangan

    sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1! ayat () 3ndang-3ndang PPN tahun 19!

    dan perubahannya serta ditandatangani oleh pejabatkuasa yang ditunjuk oleh

    Pengusaha Kena Pajak untuk menandatanganinya. Pengusaha Kena Pajak juga dapat

    menambahkan keterangan lain dalam >aktur Pajak selain keterangan sebagaimana

    dimaksud Pasal 1! ayat () 3ndang-3ndang PPN dan PPn5.". >aktur Pajak yang tidak diisi se*ara lengkap, jelas, dan benar danatau tidak 

    ditandatangani merupakan >aktur Pajak yang *a*at sehingga PPN yang ter*antum

    Pendidikan Akuntansi 2!2 A   13

  • 8/17/2019 Makalah PPN n PPnBM New

    14/36

    AKUNTANSI PERPAJAKAN“Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)” 

    dalam >aktur Pajak *a*at sebagai Pajak asukan tidak dapat dikreditkan oleh

    Pembeli 5arang Kena Pajak atau penerima asa Kena Pajak.!. Pengusaha Kena Pajak harus menerbitkan >aktur Pajak dengan menggunakan kode

    dan nomor seri >aktur Pajak.

    '. Nomor urut pada nomor seri >aktur Pajak dan tanggal >aktur Pajak harus dibuat

    se*ara berurutan tanpa perlu dibedakan antara kode transaksi, kode status >aktur 

    Pajak dan mata uaang yang digunakan.. Pengusaha Kena Pajak wajib menyampaikan pemberitahuan se*ara tertulis nama

     pejabat yang berhak menandatangani >aktur Pajak yang disertai *ontoh tanda tangan

    kepada Kepala KPP paling lama pada akhir bulan berikutnya sejak bulan pejabat

    mulai melakukan penandatanganan >aktur Pajak.&. 5entuk dan ukuran formulir >aktur Pajak disesuaikan dengan kepentingan Pengusaha

    Kena Pajak.4. Pengadaan formulir >aktur Pajak dilakukan oleh Pengusaha Kena Pajak.. >aktur Pajak paling sedikit dibuat dalam " (dua) rangkap, yaitu %

    ?embar ke-1 disampaikan kepada pebeli 5arang Kena Pajak atau penerima asa

    Kena Pajak ?embar ke-" untuk arsip Pengusaha Kena Pajak yang menerbitkan >aktur Pajak.

    -rmat K-de dan N-m-r Seri aktur Pajak 

    >ormat kode faktur pajak terdiri dari & (enam) digit yaitu

    a. " (dua) digit pertama adalah kode transaksi6 b. 1 (satu) digit berikutnya adalah kode status6*. ! (tiga) digit berikutnya adalah kode *abang.

    >ormat nomor seri faktur pajak terdiri dari 1# (sepuluh) digit dengan rin*ian sebagai berikut.

    a. " (dua) digit pertama adalah tahun penerbitan6 b. (delapan) digit berikutnya adalah nomor urut.

    adi format kode dan nomor seri faktur pajak se*ara keseluruhan menjadi sebagai berikut.

    Pendidikan Akuntansi 2!2 A   14

  • 8/17/2019 Makalah PPN n PPnBM New

    15/36

    AKUNTANSI PERPAJAKAN“Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)” 

     2ontoh penulisan kode dan nomor seri faktur pajak berikut artinya%

    #1#.###-11.#######1 berarti penyerahan kepada selain pemungut PPN , >aktur Pajak Normal

    (bukan >aktur Pajak Pengganti), diterbitkan tahun "#11 dengan nomor urut 1.

    #11.###-11.####### berarti penyerahan kepada selain pemungut PPN , >aktur Pajak Pengganti.

    >aktur Pajak Pengganti diterbitkan tahun "#11 dengan nomor urut . 0alam hal ini kode dan

    nomor seri >aktur Pajak yang diganti harus di*antumkan dalam kolom yang telah disediakan

    (yaitu kolom Kode dan Nomor Seri >aktur Pajak yang diganti).

    Pembuatan aktur Pajak Pen##anti3 Salinan Arsi" aktur Pajak3 dan Pembatalan aktur

    Pajak 

    >aktur pajak dapat diganti apabila faktur pajak itu rusak, *a*at, salah dalam pengisian,

    atau salah dalam penulisan yang mengakibatkan faktur pajak yang dimaksudkan tidak memuat

    informasi dengan lengkap, jelas, dan benar. ata *ara pembuatannya diatur dalam Peraturan

    0irektur enderal Pajak No. 1P"#1# anggal "' aret "#1#.

    0emikian halnya bila >aktur Pajak hilang baik PKP yang menerbitkan maupun pihak 

    yang menerima >aktur Pajak tersebut dapat membuat salinan dari arsip >aktur Pajak. etapi bila

    ada pembatalan transaksi penyerahan 5KP atau penyerahan KP yang >aktur Pajaknya telah

    diterbitkan. Pihak PKP yang menebitkan >aktur Pajak harus melakukan pembatalan >aktur 

    Pajak. ata *ara tetap menga*u pada Peraturan 0irektur enderal Pajak.

    0okumen yang kedudukannya dipersamakan dengan >aktur Pajak adalah sebagai berikut%

    Pendidikan Akuntansi 2!2 A   15

  • 8/17/2019 Makalah PPN n PPnBM New

    16/36

    AKUNTANSI PERPAJAKAN“Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)” 

    1. Pemberitahuan 8kspor 5arang (P85) yang telah diberikan persetujuan ekspor oleh

     pejabat yang berwenang dari 0irektorat enderal 5ea dan 2ukai dan dilampiri dengan

    invoice yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan P85 tersebut.". Surat Perintah Penyerahan 5arang (SPP5) yang dibuatdikeluarkan oleh

    53?

  • 8/17/2019 Makalah PPN n PPnBM New

    17/36

    AKUNTANSI PERPAJAKAN“Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)” 

    1. Pajak masukan dari PKP pembeli, dalam hal Pajak asukan atas 5KP yang dikembalikan

    telah dikreditkan6". 5iaya atau harta bagi PKP pembeli, dalam hal pajak atas 5KP yang dikembalikan

    tersebut tidak dikreditkan dan telah dibebankan sebagai biaya atau telah ditambahkan

    sebagai biaya atau telah ditambahkan (dikapitalisasi) dalam harga perolehan harta6 atau!. 5iaya ata harta bagi pembeli yang bukan PKP dalam hal pajak atas 5KP yang

    dikembalikan telah dibebankan sebagai biaya atau telah ditambahkan (dikapitalisasi)

    dalam harga perolehan harta.

    .aran#an dan Sanksi Dalam Pembuatan aktur Pajak 

    ?arangan membuat >aktur Pajak menurut pasal 1' 33 PPN dan PPn5 telah

    menegaskan, yaitu sebagai berikut.

    1. 5agi perusahaan baik aktur Pajak.". 5ila >aktur Pajak telah dibuat, sebagai akibatnya pengusaha baik aktur Pajak ke Kas

     Negara, sehingga dilarang tidak menyetorkan PPN yang telah dipungut.

    Kemungkinan pengusaha tidak dikukuhkan sebagai Pengusah Kena Pajak, tetapi membuat

    >aktur Pajak atau pengusaha telah dikukuhkan sebagai PKP, tetapi tidak membuat faktur pajak 

    atau tidak mengisi selengkapnya faktur pajak, maka kepada pengusaha tersebut dikenakan sanksi

    administrasi berupa denda "; dari 0asar Pengenaan Pajak Pasal 1' ayat (1) dan pasal 1' ayat

    (') 33 K3P.

    Peraturan 0irektorat ederal Pajak No. 1!P"#1# selanjutnya menegaskan bahwa PKP

    dikenai sanksi administrasi sesuai Pasal 1' ayat (') 33 K3P tahun 19! sebagaimana telah

    diubah terakhir dengan 33 No. " ahun "##4 dalam hal%

    1. enerbitkan >aktur Pajak yang tidak memuat keterangan danatau tidak mengisi se*ara

    lengkap, jelas, benar danatau tidak ditandatangani oleh pejabat atau kuasa yang ditunjuk 

    oleh Pengusaha Kena Pajak untuk mendatangani >aktur Pajak6 danatau". enerbitkan >aktur Pajak tidak sesuai dengan batas waktu yang telah ditetapkan yaitu

    tiga bulan sejak >aktur Pajak seharusnya dibuat.

    Pendidikan Akuntansi 2!2 A   17

  • 8/17/2019 Makalah PPN n PPnBM New

    18/36

  • 8/17/2019 Makalah PPN n PPnBM New

    19/36

    AKUNTANSI PERPAJAKAN“Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)” 

    Pendidikan Akuntansi 2!2 A   19

  • 8/17/2019 Makalah PPN n PPnBM New

    20/36

    AKUNTANSI PERPAJAKAN“Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)” 

    Pajak &asukan dan Pajak Keluaran

    ardiasmo ("##9% "4#) Pajak asukan adalah Pajak Pertambahan Nilai yang seharusnya

    sudah dibayar oleh Pengusaha Kena Pajak karena perolehan 5KP dan atau penerimaan KP dan

    atau pemanfaatan 5KP tidak berwujud dari luar daerah pabean dan atau pemanfaatan KP dariluar pabean dan atau impor 5KP. Pajak asukan (PPN yang dibayar pada saat perolehan barang

    dan jasa ), sesuai dengan ketentuan yang berlaku, tidak boleh dikreditkan. 3ntuk tujuan

     perpajakan, Pajak asukan itu mungkin dapat dibiayakan mungkin juga tidak. idak boleh

    dibiayakannya PPN itu menyebabkan adanya perbedaan antara akuntansi pajak dan akuntansi

    komersial yang sea*ar teoritis dibebankan kepada ekuitas. (Eunandi% "##4% 1#&).

    Pajak Keluaran adalah PPN terutang yang wajib dipungut oleh Pengusaha Kena Pajak 

    yang melakukan penyerahan 5KP, penyerahan KP, atau ekspor 5KP. (ardiasmo% "##9% "4#)

    Pajak asukan dan Pajak Keluaran enurut /nastasia dan ?ilis ("##'% "!!) yakni Pajak 

    asukan dam suatu masa pajak dikreditkan dengan Pajak Keluaran untuk masa pajak yang

    sama. 0alam hal belum ada Pajak Keluaran dalam suatu masa pajak, maka Pajak asukan tetap

    dapat dikreditkan. /pa bila dalam suatu masa pajak, Pajak Keluaran lebih besar dari pada Pajak 

    asukan, maka selisihnya merupakan Pajak Pertambahan Nilai yang harus dibayar oleh

    Pengusaha Kena Pajak. /pabila dalam suatu masa pajak, Pajak asukan yang dapat dikreditkan

    lebih besar dari pada Pajak Keluaran, maka selisihnya merupakan kelebihan pajak yang dapat

    diminta kembali atau dikompensasikan ke masa pajak berikutnya.

    Pen#kreditan Pajak &asukan

    Pajak asukan yang telah dibayar oleh Pengusaha Kena Pajak pada waktu perolehan atau impor 

    5arang Kena Pajak atau penerimaan asa Kena Pajak dapat dikreditkan dengan Pajak Keluaran

    yang dipungut Pengusaha Kena Pajak pada waktu menyerahkan 5arang Kena Pajak atau asa

    Kena Pajak. Pengkreditan Pajak asukan terhadap Pajak Keluaran tersebut harus dilakukan

    dalam masa pajak yang sama.Penghitungan PPN yang harus dibayar dan disetor oleh Pengusaha Kena Pajak ke kas negara,

    terlebih dahulu $ajib Pajak harus mengurangi Pajak Keluaran dengan Pajak asukan yang

    dapat dikreditkan. /pabila dalam suatu masa pajak, Pajak Keluaran lebih besar daripada Pajak 

    asukan, maka selisihnya merupakan Pajak Pertambahan Nilai yang harus dibayar dan disetor 

    oleh Pengusaha Kena Pajak ke kas negara, sehingga dirumuskan %

    Pendidikan Akuntansi 2!2 A   20

  • 8/17/2019 Makalah PPN n PPnBM New

    21/36

    AKUNTANSI PERPAJAKAN“Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)” 

    Tem"at Pen#kreditan Pajak &asukanPajak asukan yang dibayar untuk perolehan 5arang Kena Pajak danatau asa Kena Pajak 

    dapat dikreditkan dengan Pajak Keluaran di tempat Pengusaha Kena Pajak dikukuhkan. >aktur 

    Pajak yang menjadi dasar pengkreditan harus memenuhi ketentuan yang berlaku antara lain

    alamat Pengusaha Kena Pajak yang ter*antum dalam >aktur Pajak harus sama dengan alamat

    Pengusaha Kena Pajak yang ter*antum dalam surat keputusan pengukuhan.

    0irektur enderal Pajak dapat menentukan tempat lain, selain tempat Pengusaha Kena Pajak 

    dikukuhkan, sebagai tempat pengkreditan Pajak asukan atas perolehan 5arang Kena Pajak 

    danatau asa Kena Pajak, baik atas permohonan tertulis dari Pengusaha Kena Pajak maupun

    se*ara jabatan.

    2ontoh %

    Pengusaha Kena Pajak, P. /manda yang kantor pusatnya terletak di akarta dan telah terdaftar 

    di Kantor Pelayanan Pajak akarta Eambir, memiliki pabrik yang terletak di kota Solo dan telah

    terdaftar sebagai Pengusaha Kena Pajak di Solo. P730 dalam rangka pengimporan 5arang Kena

    Pajak menggunakan NP$P kantor pusat akarta. aka dengan persetujuan direktur enderal

    Pajak, Pengusaha Kena Pajak di Solo dapat mengkreditkan Pajak asukan yang ter*antum

    dalam dokumen impor tersebut.

    erhadap Pengusaha Kena Pajak yang belum berproduksi atau juga belum melakukan

     penyerahan 5arang Kena Pajak atau asa Kena Pajak, atau ekspor 5arang Kena Pajak sehingga

    mengakibatkan Pajak Keluarannya menjadi nihil, maka Pajak asukan yang telah

    dibayarkannya pada saat perolehan 5arang Kena Pajak, atau penerimaan asa Kena Pajak, atau

     pemanfaatan asa Kena Pajak dari luar daerah pabean atau pemanfaatan 5arang Kena Pajak tidak 

     berwujud, atau impor 5arang Kena Pajak tetap dapat dikreditkan sesuai pasal 9 ayat " 3ndang-3ndang PPN dan PPn5 yaitu Pajak asukan dalam suatu masa pajak dikreditkan dengan

    Pajak Keluaran untuk masa pajak yang sama. Namun, dalam masalah ini dike*ualikan apabila

     pajak sebagai *ontoh >aktur Pajaknya adalah >aktur Pajak sederhana, perolehan 5arang Kena

    Pajak atau asa Kena Pajak sebelum pengusaha dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak dan

    lain sebagainya.

    Pendidikan Akuntansi 2!2 A   21

    Pajak Keluaran G Pajak asukan A Pajak yang harus disetor ke Kas Negara

  • 8/17/2019 Makalah PPN n PPnBM New

    22/36

    AKUNTANSI PERPAJAKAN“Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)” 

    Kelebihan Pajak &asukan

    /pabila dalam suatu masa pajak, Pajak asukan yang dapat dikreditkan lebih besar daripada

    Pajak Keluaran, maka selisihnya merupakan kelebihan pajak yang dapat dikompensasikan padamasa pajak berikutnya. 3ntuk lebih mudahnya dapat diikuti *ontoh berikut ini.

    asa pajak mei "#1' %

    Pajak Keluaran A +p ".###.###,##

    Pajak asukan yang dapat dikreditkan A +p('.##.###,##)

    Pajak yang lebih dibayar A + . ".##.###,##

    Pajak yang lebih dibayar tersebut tidak dapat diminta kembali, tetapi dapat dikompensasikan

     pada masa pajak uni "#1'.

    asa pajak uni "#1' %

    Pajak Keluaran A +p !.###.###,##

    Pajak asukan yang dapat dikreditkan A +p (".###.###,##)

    Pajak yang harus dibayar A +p 1.###.###,##

    Pajak yang lebih dibayar dari masa pajak ei "#1' A +p (".##.###,##)

    Pajak yang lebih dibayar uni "#1' A +p 1.##.###,##

    Pajak &asukan Dalam 1al PKP &elakukan Penerahan 4an# Terutan# Pajak Dan Tidak 

    Terutan# Pajak

    Penyerahan yang tidak terutang pajak yang Pajak asukannya tidak dapat dikreditkan adalah

     penyerahan barang dan jasa yang tidak dikenakan Pajak Pertambahan Nilai dan yang dibebankan

    dari pengenaan Pajak Pertambahan Nilai sebagaimana ter*antum dalam pasal 1&5 3ndang-

    3ndang PPN dan PPn5. Seperti kegiatan dikawasan tertentu atau tempat tertentu di dalamdaerah pabean dan lain sebagainya.

    /pabila Pengusaha Kena Pajak yang dalam suatu masa pajak melakukan penyerahan yang

    terutang pajak dan penyerahan yang tidak terutang pajak, hanya dapat mengkreditkan Pajak 

    asukan yang berkenaan dua ma*am penyerahan yaitu %

    Pendidikan Akuntansi 2!2 A   22

  • 8/17/2019 Makalah PPN n PPnBM New

    23/36

    AKUNTANSI PERPAJAKAN“Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)” 

    1. Penyerahan terutang pajak sebesar +p. #.###.###,## 6 Pajak Keluarannya +p.

    .###.###,##6". Penyerahan tidak terutang pajak +p. "#.###.###,## 6 Pajak Keluarannya menjadi nihil.

    0engan data diatas, Pajak asukan yang dibayar atas perolehan 5arang Kena Pajak dan asa

    Kena Pajak yang berkaitan dengan keseluruhan penyerahan sebesar +p. '.###.###,##. Pajak 

    asukan yang berkaitan dengan penyerahan yang terutang pajak tidak dapat diketahui dengan

     pasti, maka Pajak asukan +p. '.###.###,## tidak seluruhnya dapat dikreditkan dengan Pajak 

    Keluaran +p. .###.###,##. Selanjutnya besarnya Pajak asukan yang dapat dikreditkan

     berpedoman pada Keputusan enteri Keuangan (KK +7 No. &'!KK.#'199').

    Pen#usaha 4an# &en#hitun# Pen#hasilan Net- Den#an N-rma Pen#hitun#an

    Sesuai pedoman yang bersumber dari 3ndang-3ndang PPh bahwa $ajib Pajak yang tidak 

    menyelenggarakan pen*atatan, maka Pajak asukan yang dapat dikreditkan tidak dapat

    diketahui dengan pasti karena pengusaha tidak membuat pen*atatan atas pembelian (pengusaha

    hanya men*atat peredaran bruto dan penerimaan bruto).

    Penetapan besarnya Pajak asukan yang dapat dikreditkan ditetapkan dengan Keputusan

    enteri Keuangan. Pedoman penghitungan pengkreditan Pajak asukan yang ditetapkan oleh

    menteri keuangan telah dikeluarkan dengan penyerahan yang terutang pajak. 5agi penyerahan

    yang terutang pajak tersebut harus dapat diketahui dengan pasti dari pembukuan Pengusaha KenaPajak. Sebagai *ontoh, Pengusaha Kena Pajak melakukan " (dua) ma*am penyerahan, yaitu

    sebagai berikut.

    1. Penyerahan terutang pajak +p. ".###.###,##Pajak Keluaran +p. ".##.###,##

    ". Penyerahan yang tidak dikenakan PPN +p. .###.###,##!. Penyerahan yang dibebaskan dari pengenaan PPN +p. .###.###,##

    Pajak Keluaran N7=7?

    Pajak asukan yang dibayar atas perolehan%

    1. 5arang Kena Pajak dan asa Kena Pajak yang berkaitan dengan penyerahan yang

    terutang pajak +p. 1.##.###,##6". 5arang Kena Pajak dan asa Kena Pajak yang berkaitan dengan penyerahan yang tidak 

    dikenakan PPN +p. !##.###,##6

    Pendidikan Akuntansi 2!2 A   23

  • 8/17/2019 Makalah PPN n PPnBM New

    24/36

    AKUNTANSI PERPAJAKAN“Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)” 

    !. 5arang Kena Pajak dan asa Kena Pajak yang berkaitan dengan penyerahan yang

    dibebankan dari pengenaan PPN +p. ##.###,##.

    Pajak asukan yang dapat dikreditkan dengan Pajak Keluaran sebesar +p. ".##.###,## hanya

    +p. 1.##.###,##. Pajak asukan +p. !.###.###,## tidak dapat dikreditkan karena berkaitandengan penyerahan yang tidak terutang pajak.

    0apat pula terjadi Pajak asukan untuk penyerahan yang terutang sepanjang tidak dapat

    diketahui dengan pasti, maka *ara penghitungan Pajak asukan dihitung berdasarkan pedoman

    yang diatur dengan Keputusan enteri Keuangan sehingga dapat memberikan kepastian dan

    kemudahan kepada Pengusaha Kena Pajak. Pengusaha Kena Pajak yang diperbolehkan

    menggunakan pedoman penghitungan pengkreditan Pajak asukan adalah pengusaha orang

     pribadi yang memilih dikenakan Pajak Penghasilan dengan menggunakan Norma Penghitungan

    Penghasilan Neto berdasarkan pasal 1' 3ndang-3ndang Pajak Penghasilan.

    5erdasarkan ketentuan pasal 1' 3ndang-3ndang Pajak Penghasilan telah mengatur yaitu sebagai

     berikut.

    1. $ajib Pajak orang pribadi yang peredaran brutonya dalam satu tahun kurang dari +p.

    '.##.###,## diperkenankan menghitung penghasilan neto dengan menggunakan Norma

    Penghitungan Penghasilan Neto, dengan syarat memberitahukan direktur jenderal pajak 

    dalam jangka waktu ! bulan pertama dan tahun pajak yang bersangkutan. $aajib pajak 

    tersebut wajib menyelenggarakan pen*atatan se*ara teratur tentang peredaran brutonya.

    Pen*atatan dimaksudkan untuk memudahkan penerapan norma dalam menghitung

     penghasilan neto.". $ajib Pajak yang wajib menyelenggarakan pembukuan danatau wajib

    menyelenggarakan pen*atatan danatau dianggap memilih menyelenggarakan

     pembukuan, tetapi %a. idak sepenuhnya menyelenggarakan kewajiban pen*atatan atau pembukuan6 b. idak bersedia memperlihatkan pembukuan atau pen*atatan atau pendukungnya pada

    waktu dilakukan pemeriksaan.=al ini mengakibatkan peredaran bruto yang sebernarnya tidak diketahui, maka penghasilan

    netonya dapat dihitung dengan *ara lain yang ditetapkan dengan Keputusan enteri Keuangan.

    0engan ketentuan diatas, maka perlakuan Pajak Pertambahan Nilai terhadap $ajib Pajak yang

     penghasilan netonya dihitung berdasarkan norma penghasilan neto sebagai berikut.

    Pendidikan Akuntansi 2!2 A   24

  • 8/17/2019 Makalah PPN n PPnBM New

    25/36

    AKUNTANSI PERPAJAKAN“Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)” 

    1. 3ntuk $ajib Pajak tersebut pada butir 1 dan butir ", apabila berdasarkan suatu

     pemeriksaan ternyata peredaran bruto menurut hasil pemeriksaan lebih besar daripada

     peredaran bruto yang dilaporkan Pengusaha Kena Pajak dalam Surat Pemberitahuan

    asa Pajak Pertambahan Nilainya, maka sesuai dengan ketentuan pasal 9 ayat () huruf i3ndang-3ndang Pajak Pertambahan Nilai, Pajak asukan yang tidak dilakukan

     pemeriksaan tidak dapat dikreditkan. Bang dipakai sebagai dasar untuk menghitung Pajak 

    asukan yang dapat dikreditkan adalah peredaran bruto yang dilaporkan oleh Pengusaha

    Kena Pajak dalam surat pemberitahuan PPN.". 5arang Kena Pajak dan asa Kena Pajak yang berkaitan dengan penyerahan yang tidak 

    dikenakan PPN +p. !##.###,##.!. 5arang Kena Pajak dan asa Kena Pajak yang berkaitan dengan penyerahan yang

    dibebankan dari pengenaan PPN +p. ##.###,##.Pajak asukan yang dapat dikreditkan dengan Pajak Keluaran sebesar +p. ".##.###,## hanya

    +p. 1.##.###,##. Pajak asukan +p. !.###.###,## tidak dapat dikreditkan karena berkaitan

    dengan penyerahan yang tidak terutang pajak.

    Sesuai prinsip  self assesment , Pengusaha Kena Pajak wajib melaporkan seluruh kegiatan

    usahanya dalam Surat Pemberitahuan asa PPN. /pabila terjadi kesalahan, kegiatan Pengusaha

    Kena Pajak diberikan kesempatan untuk melakukan pembetulan Surat Pemberitahuan asa

    PPN. 0engan demikian apabila terjadi bahwa terdapat Pajak asukan tidak dilaporkan dan Surat

    Pemberitahuan asa PPN, maka terhadap Pajak asukan yang tidak dilaporkan tidak dapat

    dikreditkan. Sebagai *ontoh, terdapat data berikut.

    1. 0ata yang dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan asa %Pajak Keluaran +p. !#.###.###,##Pajak asukan +p. 1#.###.###,##

    ". 0ata dan hasil pemeriksaan %Pajak Keluaran +p. .###.###,##Pajak asukan +p. 1.###.###,##

    5erdasarkan data diatas Pajak asukan yang dapat dikreditkan tetap sebesar +p. 1#.###.###,##.

    3ntuk $ajib Pajak tersebut pada butir diatas, maka meskipun penghasilan netonya dihitung

    dengan menggunakan Norma Penghitungan Penghasilan Neto, tidak diperbolehkan

    menggunakan pedoman pengkreditan Pajak asukan dalam menghitung Pajak asukan yang

    dikreditkan.

    Pendidikan Akuntansi 2!2 A   25

  • 8/17/2019 Makalah PPN n PPnBM New

    26/36

    AKUNTANSI PERPAJAKAN“Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)” 

    Pajak &asukan 4an# Tidak Da"at Dikreditkan

    Pajak asukan pada dasarnya dapat dikreditkan dengan Pajak Keluaran. /kan tetapi, untuk 

     pengeluaran-pengeluaran dibawah ini, Pajak asukannya tidak dapat dikreditkan.1. Perolehan 5arang Kena Pajak atau asa Kena Pajak sebelum pengusaha dikukuhkan

    sebagai Pengusaha Kena Pajak.". Perolehan 5arang Kena Pajak atau asa Kena Pajak yang tidak mempunyai hubungan

    langsung dengan kegiatan usaha.Pengertian pengeluaran yang langsung berhubungan dengan kegiatan usaha adalah

     pengeluaran untuk kegiatan-kegiatan produksi, distribusi, pemasaran, dan manajemen.

    Ketentuan ini berlaku untuk semua bidang usaha.!. Perolehan dan pemeliharaan kendaraan bermotor jenis sedan, station wagon, ke*uali

    apabila 5arang Kena Pajak tersebut merupakan barang dagangan atau disewakan.'. Pemanfaatan 5arang Kena Pajak tidak berwujud atau bermanfaat asa Kena Pajak dari

    luar daerah pabean sebelum pengusaha dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak.. Perolehan 5arang Kena Pajak atau asa Kena Pajak yang >aktur Pajaknya tidak 

    memenuhi ketentuan sebagai >aktur Pajak atau tidak terpenuhi persyaratan formal dan

    materiil.>aktur Pajak merupakan bukti pungutan pajak dan dapat digunakan sebagai sarana untuk 

    mengkreditkan Pajak asukan. aktur Pajak harus benar, baik se*ara

    formal, maupun se*ara materiil. >aktur Pajak harus diisi se*ara lengkap, jelas, benar dan

    ditandatangani oleh pejabat perusahaan yang ditunjuk oleh Pengusaha Kena Pajak untuk 

    menandatanganinya. >aktur Pajak harus diisi se*ara lengkap, yaitu harus di*antumkan

    keterangan-keterangan se*ara lengkap sehingga memenuhi persyaratan sebagai >aktur 

    Pajak standar. >aktur Pajak yang tidak diisi sesuai dengan ketentuan ini, dapat

    mengakibatkan Pajak Pertambahan Nilai yang ter*antum di dalamnya tidak dapat

    dikreditkan.&. Pemanfaatan 5arang Kena Pajak tidak berwujud atau pemanfaatan asa Kena Pajak dari

    luar daerah pabean yang >aktur Pajaknyatidak memenuhi ketentuan sebagaimana

    dimaksud dalam pasal 1! ayat (&) 3ndang-3ndang PPN.4. Perolehan 5arang Kena Pajak atau asa Kena Pajak yang Pajak asukannya ditagih

    dengan penerbitan ketetapan pajak.0apat terjadi Pengusaha Kena Pajak, baru membayar Pajak Pertambahan Nilai yang

    terutang atas perolehan atau pemanfaatan 5arang Kena Pajak atau asa Kena Pajak 

    Pendidikan Akuntansi 2!2 A   26

  • 8/17/2019 Makalah PPN n PPnBM New

    27/36

    AKUNTANSI PERPAJAKAN“Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)” 

    setelah diterbitkan ketetapan pajak. Pajak Pertambahan Nilai yang dibayar atas ketetapan

     pajak tersebut bukan merupakan Pajak asukan yang dapat dikreditkan.. Perolehan 5arang Kena Pajak atau asa Kena Pajak yang Pajak asukannya tidak 

    dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan asa Pajak Pertambahan Nilai, yang ditemukan

     pada waktu dilakukan pemeriksaan, danSesuai dengan self assessment system, Pengusaha Kena Pajak wajib melaporkan seluruh

    kegiatan usahanya dalam surat pemberitahuan Pajak Pertambahan Nilai. 0isamping itu,

    kepada Pengusaha Kena Pajak juga telah diberikan kesempatan untuk melakukan

     pembetulan Surat Pemberitahuan asa Pajak Pertambahan Nilai, sehingga sudah

    selayaknya jika Pajak asukan yang tidak dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan asa

    Pajak Pertambahan Nilai tidak dapat dikreditkan.9. Perolehan 5arang Kena Pajak selain barang modal atau asa Kena Pajak sebelum

    Pengusaha Kena Pajak berproduksi sebagaimana dimaksud pasal 9 ayat ("a) 3ndang-

    3ndang PPN dan PPn5.

    Pen#kreditan Pajak &asukan Pada &asa Pajak +erikutna

    Pengkreditan Pajak asukan yang dapat dikreditkan dalam suatu masa pajak dapat

    dilakukan terhadap Pajak Keluaran untuk masa pajak yang sama, namun terhadap Pajak 

    asukan yang dapat dikreditkan tetapi belum dikreditkan degan Pajak Keluaran pada masa pajak 

    yang sama, dapat dikreditkan pada masa pajak berikutnya selambat-lambatnya ! bulan setelah

     berakhirnya masa pajak yang bersangkutan sepanjang belum dibebankan sebagai biaya dan

     belum dilakukan pemeriksaan.

    Ketentuan ini memungkinkan Pengusaha Kena Pajak untuk mengkreditkan Pajak 

    asukan dengan Pajak Keluaran dalam masa pajak yang tidak sama, yang disebabkan antara lain

    karena >aktur Pajak terlambat diterima. Pengkreditan Pajak asukan dalam masa pajak yang

    tidak sama tersebut hanya diperkenankan dilakukan pada masa pajak berikutnya selambat-

    lambatnya ! bulan setelah berakhirnya masa pajak yang bersangkutan. 0alam hal jangka waktutersebut telah dilampaui, pengkreditan Pajak asukan tersebut dapat dilakukan melalui

     pembetulan Surat Pemberitahuan asa Pajak Pertambahan Nilai yang bersangkutan. Kedua *ara

     pengkreditan tersebut hanya dapat dilakukan apabila Pajak asukan yang bersangkutan belum

    dibebankan sebagai biaya atau tidak ditambahkan (dikapitalisasikan) ke dalam harga perolehan

    5arang Kena Pajak atau asa Kena Pajak yang bersangkutan, dan terhadap Pengusaha Kena

    Pendidikan Akuntansi 2!2 A   27

  • 8/17/2019 Makalah PPN n PPnBM New

    28/36

    AKUNTANSI PERPAJAKAN“Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)” 

    Pajak belum dilakukan pemeriksaan. Sebagai *ontoh terhadap Pajak asukan atas perolehan

    5arang Kena Pajak yang >aktur Pajaknya tertanggal 1# uni "#1' atau pada masa pajak 

     berikutnya selambat-lambatnya September "#1'.

    /pabila pada saat pemeriksaan, diketahui adanya perolehan 5arang Kena Pajak danatauasa Kena Pajak yang telah dibukukan atau di*atat dalam pembukuan Pengusaha Kena Pajak,

    tetapi >aktur Pajaknya belum atau terlambat diterima sehingga belum dapat dilaporkan dalam

    Surat Pemberitahuan asa Pajak Pertambahan Nilai, Pajak asukan yang >aktur Pajaknya

     belum atau terlambat diterima tersebut dapat dikreditkan pada masa pajak diterimanya >aktur 

    Pajak tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sebagai *ontoh pada bulan /gustus "#1'

    Pengusaha Kena Pajak (PKP) / diperiksa untuk masa pajak anuari "#1' sampai dengan uni

    "#1'.

    Perolehan 5arang Kena Pajak atau asa Kena Pajak seluruhnya +p. !#.###.###,## yang

    telah di*atat dalam pembukuan Pengusaha Kena Pajak. 0ari jumlah tersebut %

    1. Perolehan 5arang Kena Pajak dan asa Kena Pajak yangtelah ada >aktur Pajaknya +p. !"#.###.###,##

    ". Perolehan 5arang Kena Pajak dan asa Kena Pajak yang belum ada >aktur Pajaknya +p. !#.###.###,##(Pajak asukannya sebesar +p. !.###.###,##)

    /pabila >aktur Pajak yang terlambat diterima atau belum diterima tersebut baru diterima

     pada masa pajak September "#1', maka Pajak asukan sebesar +p. !.###.###,## tersebut dapatdikreditkan pada masa pajak September "#1'.

    Pen#embalian Kelebihan Pajak &asukan

    Kelebihan Pajak asukan dalam satu masa pajak, dikompensasikan dengan Pajak Keluaran pada

    masa pajak berikutnya. Namun demikian, apabila kelebihan Pajak asukan terjadi dalam masa

     pajak pada akhir tahun buku, kelebihan Pajak asukan tersebut dapat diajukan permohonan

     pengembalian (restitusi).

    2ontoh %

    (dalam *ontoh ini tahun buku sama dengan tahun takwim)

    asa pajak No:ember "#1'

    Pajak Keluaran A +p "'.##.###,##

    Pendidikan Akuntansi 2!2 A   28

  • 8/17/2019 Makalah PPN n PPnBM New

    29/36

    AKUNTANSI PERPAJAKAN“Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)” 

    Pajak asukan yang dapat dikreditkan A +p.(.###.###,##)

    Pajak yang lebih dibayar A +p !.##.###,##

    Pajak yang lebih dibayar tersebut tidak dapat diminta kembali, tetapi dapat dikompensasikan pada masa 0esember "#1'.

    asa pajak 0esember "#1'

    Pajak Keluaran A +p. 4#.###.###,##

    Pajak asukan yang dapat dikreditkan A +p.(!9.###.###,##)

    Pajak yang kurang bayar A +p. !1.###.###,##

    Pajak yang lebih dibayar dari masa pajak

     No:ember "#1' A +p.(!.##.###,##)

    Pajak yang lebih dibayar 0esember "#1' A +p. '.##.###,##

    Pajak asukan tersebut dapat diminta kembali dengan *ontoh perhitungan berikut ini.

    (dalam *ontoh ini tahun buku sama dengan tahun takwim)

    asa pajak No:ember 

    Pajak Keluaran +p. .###.###,##

    Pajak asukan yang dapat dikreditkan +p. "'.##.###,##

    Pajak yang lebih dibayar +p. !.##.###,##

    Pajak yang dibayar tersebut dapat diminta kembali atau dapat dikompensasikan pada masa pajak 

    0esember 

    asa pajak 0esember 

    Pajak Keluaran +p. 4#.###.###,##

    Pajak asukan yang dapat dikreditkan +p. !9.###.###,##Pajak yang kurang bayar +p. !1.###.###,##

    Pajak yang lebih dibayar dan

    asa pajak No:ember "#1' +p. !.##.###,##

    Pajak yang lebih dibayar 0esember "#1' +p. '.###.###,##

    Pendidikan Akuntansi 2!2 A   29

  • 8/17/2019 Makalah PPN n PPnBM New

    30/36

    AKUNTANSI PERPAJAKAN“Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)” 

    Akuntansi Pajak 

    0alam akuntansi komersial maupun dalam akuntansi pajak terdapat persamaan dalam

    melakukan pen*atatan yang harus dipersiapkan antara lain sebagai berikut

    1. /kuntansi Pajak asukan3ntuk men*atat besarnya Pajak asukan yang dibayar atau dipungut atas terjadinya

    transaksi pembelian". /kuntansi Pajak Keluaran

    Pada akun ini untuk men*atat Pajak Keluaran yang dipungut atau disetorkan ke kas

    negara atas transaksi

    erjadinya transaksi penyerahan 5arang Kena Pajak atau asa Kena Pajak. /kun biaya

    yang digunakan tetap sama dengan akun yang laHim digunakan dalam akuntansi komersial.5eberapa aplikasi dalam menyusun ayat jurnal sehubungan dengan PPN%

    1. ransaksi Pembelian dan Penjualan se*ara unairansaksi Perolehan 5arang Kena Pajak danatau asa Kena Pajak 

    0ata Pembelian 5KP yang diterima langsung >aktur Pajaknya%=arga 5KP +p. 1##.###.###,##+abat 1#; +P. 1#.###.###,##

    +p. 9#.###.###,##

    Potongan unai !; +p. ".4##.###,##

    =arga Setelah Potongan +p. 4.!##.###,##

    Pajak Pertambahan Nilai 1#; +P. .4!#.###,##

    umlah Pembayaran unai +p. 9&.#!#.###,##

    Potongan tunai yang di*antumkan dalam >aktur Pajak Standar dapat mengurangi dasar 

     pengenaan PPN ayat jurnal yang disusun atas transaksi di atas.

    urnal yang dibuat

    a. Pihak Pembeli

    gl /kun 0ebit (+p) Kredit (+p)

    Pembelian

    Pajak asukan

    4.!##.###,##

    .4!#.###,##

    Pendidikan Akuntansi 2!2 A   30

  • 8/17/2019 Makalah PPN n PPnBM New

    31/36

    AKUNTANSI PERPAJAKAN“Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)” 

      Kas dan 5ank 9&.#!#.###,##

     b. Pihak Penjual

    gl /kun 0ebit (+p) Kredit (+p)Kas dan 5ank   Penjualan  Pajak Keluar 

    9&.#!#.###,##4.!##.###,##  .4!#.###,##

    ". Pembelian se*ara Kredit0alam hal penjualan se*ara kredit, penjualan dapat menunda pembuatan >aktur Pajak 

    atau >aktur Pajaknya dibuat paling lambat akhir bulan berikutnya yang diikuti syarat

     belum diterima uangnya sehingga waktu penjual mengirim faktur penjualan belum diikuti

    >aktur Pajak.

    2ontoh jurnal yang dibuat sebagai berikut%a. Pembelian kredit kepada P /manda seharga +p. #.###.###,## (>aktur Pajak belum

    dibuat)

    gl /kun 0ebit (+p) Kredit (+p)

    PembelianP-5elum0ifakturkan  3tang

    #.###.###,##  .###.###,##

    .###.###,##

     b. erdapat retur sebesar +p. '.###.###,## dalam hal ini tidak perlu dibuat Nota +etur 

    karena >aktur Pajak belum dibuat.

    gl /kun 0ebit (+p) Kredit (+p)

    3tang+etur Pembelian

    P-5elum0ifakturkan

    '.'##.###,##'.###.###,##  '##.###,##

    *. Pembayaran kepada P /manda dengan potongan ; dan >aktur Pajak diterima %=arga Pembelian +p. #.###.###,##+etur Pembelian +p. '.###.###,##

    +p. '&.###.###,##

    Potongan unai ; +p. ".!##.###,##

    0P0-PPN +p. '!.###.###,##

    PPN 1#; +p. '.!4#.###,## D

    umlah Pembayaran +P. '.#4#.###,##

    Pendidikan Akuntansi 2!2 A   31

  • 8/17/2019 Makalah PPN n PPnBM New

    32/36

    AKUNTANSI PERPAJAKAN“Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)” 

    gl /kun 0ebit (+p) Kredit (+p)

    3tangPajak asukan  Kas

    Potongan Pembelian

    P-5elum0ifakturkan

    #.#.###,##  '.!4#.###,##

    '.#4#.###,##  ".!##.###,##

      '.#.###,##

    !. Pembelian se*ara kredit kepada P 5agus seharga +p. 1##.###.###,##. etapi hingga

    akhir bulan dibayar dan >aktur Pajak belum diterima

    gl /kun 0ebit (+p) Kredit (+p)

    PembelianP-5elum0ifakturkan  3tang

    1##.###.###,##  1#.###.###,##

    11#.###.###,##

    '. embayar uang muka pesanan 5KP seharga +p. !#.###.###,##. >aktur Pajak telah

    diterima dan 5KP sampai akhir bulan belum dikirimditerima.

    gl /kun 0ebit (+p) Kredit (+p)

    3ang uka PembelianPajak asukan  Kas dan 5ank 

    !#.###.###,##  !.###.###,##

    !!.###.###,##

    . Pembayaran jasa konsultan di =ong Kong sebesar 3SC '.###. Kurs jual per 3SC 1,## A

    +p 1".1##,##. Kurs enteri Keuangan +p 1".###,## seperti dalam undang-undangPemanfaatan KP dari luar negeri atau dari luar daerah pabean terutang PPN, dan terdapat

     juga PPh Pasal "& sebesar "#; (untuk diperhatikan juga dalam kasus-kasus yaitu ada

    atau tidaknya tax treaty)

    asa konsultan luar negeri ('.### I +p. 1".1##,##) +p. '.'##.###,##PPh Pasal "& ("#; I C'### I +p 1".###,##) +p. 9.#.###,##

    +p. !.##.###,##PPN jasa luar negeri(1#; I C'### I +p 1".###,##) +p. '.##.###,##

    otal +P. '!.#.###,##

    gl /kun 0ebit (+p) Kredit (+p)

    Pendidikan Akuntansi 2!2 A   32

  • 8/17/2019 Makalah PPN n PPnBM New

    33/36

    AKUNTANSI PERPAJAKAN“Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)” 

    5iaya asa KonsultanP asa ?uar Negeri  PPh Pasal "& erutang  Kas dan 5ank 

    '.'##.###,## '.##.###,##

    9.#.###,##  '!.#.###,##

    Pendidikan Akuntansi 2!2 A   33

  • 8/17/2019 Makalah PPN n PPnBM New

    34/36

    AKUNTANSI PERPAJAKAN“Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)” 

    Pendidikan Akuntansi 2!2 A   34

  • 8/17/2019 Makalah PPN n PPnBM New

    35/36

    AKUNTANSI PERPAJAKAN“Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)” 

    Pendidikan Akuntansi 2!2 A   35

  • 8/17/2019 Makalah PPN n PPnBM New

    36/36

    AKUNTANSI PERPAJAKAN“Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)”