permendagri nomor 13 tahun 2006

189
DEPARTEI\,IEN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM $IEGERI NOMOR 13TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH TAH U It 2|]CI

Upload: pejantan-tangguh

Post on 05-Dec-2015

1.380 views

Category:

Documents


143 download

DESCRIPTION

Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

TRANSCRIPT

Page 1: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

DEPARTEI\,IEN DALAM NEGERIREPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI DALAM $IEGERI

NOMOR 13 TAHUN 2006

TENTANG

PEDOMAN PENGELOLAANKEUANGAN DAERAH

TAH U I t 2| ]CI

Page 2: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

Menimbang:

M e n g i n g a t :

DEPARTEI,IEI{ DALAM NEGERIREPUBUK INDONESIA

PEMTURAN MENTERI DALAM NEGERI

NOMOR 13 TAHUN 2006

TENTANGPEDOMAN PENGELOI"AAN KEUANGAN DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA-

MENTERI DALAM NEGERI,

bahwa untuk melakanakan Pasal 155 perdturan pemerintah Nomor58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, perlu.ditetapkan Peraturan l,lenteri Dalam Neqeri tentano pedomanPengelolaan Keuangan Daerah;1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang penyelenggaraan

.Negard yang Eersih dan Bebas dari KoruDsi, Kolusi danNepotisme (Lembardn Negara Republik lndonesia Tahun 1999Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 3851):

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2OO3 tentang KeuanganNegara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003Nomor 47, Tambahan Lembardn Negara Republik IndonesiaNomor 4286);

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang perbendaharaanNegara (Lembardn Negard Republik Indonesia Tahun 2004Nomor 5, Tambahan Lembaran Nega€ Republik lndonesia Nomor43ss);

4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang pembentukanPeraturan Perundang-undangan (Lcmbaran Negara Republiklndonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran NegaraRepublik lndonesia Nomor 4389);

5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang pemeriksaanPengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, TambahanLembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4400);

6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang SistemPercncanaan Pcmbangunan Nasional ( l embaran Neqara RepubliKIndonesia lahun 2004 Nomor 104, Tambahan .Len'baran NegaraRepub!ik Indonesia Nomor 4421);

Page 3: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

7..

- 2 -

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentahg PemerintahanDaerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4437) sebaqaimana telah diubah dengan Undang-UndangNomor B Tahun 2OO5 terltang Penetapan Peraturan PemertntahPengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentangPerubahan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentangPemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, TambahanLembaran Negara Republik lndonesia nomor 4548);

Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang PerimbanganKeuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan oaerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahuh 2004 tentang KedudukanProtokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota DewanPerw;kilan Rahr'at Daenh (Lembaran Negara Republik lndonesiaTahun 2004 Nomor 90, Tambahan Lembardn Negara RepublikIndonesia Nomor 4416) sebagalmana telah diubah denganPeraturan Pemerintah Nomoi 37 Tahun 2005 tentang PerubahanAtas Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentangKedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan AnggotaDewan Perwakilan P€kyat paerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 28OS Nomor 94, Tambahan Lembaran NegaraReoublik Indonesia Nomor 4540);

Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang PengelolaanKeoangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2OO5 Nomor 48, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4502);

Pemturdn Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang StanciarAkuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2005 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara RepublikIMonesia Nomor 4503)i

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesiaNomor 4574);

Peraturar Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang DanaPerimbangan (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2005Nomor 117, iambahan Lembaran Negara Republik lndonesiaNomor 4575);

Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang SistemInformasi Keuangan Daerh (Lembardn Negara RepublikIndonesla Tahun 2OO5 Nomor 138, Tambahan Lembaran NegaraReoublik Indonesia Nomor 4576);

Peraturan Peme ntah Nomor 57 Tahun 2005 tentang HibahKepada Daerah (Lenrbaran Negara Republik Indonesia Tahun2065 Nomor 139, Tambahan Lembaran Negara RepubiikIndonesia Nomor 4577);

8 .

9 .

10.

11 .

12. Peraturan Pemerintah Nomcr 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman

14.

Page 4: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

- J -

Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang PengelolaanKeuangan Daerah (LembaGn Negara Republik lndonesia Tahun2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negard RepublikIndonesia Nomor 4578);Perdturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang PedomanPenyusunan dan Penerapan Standar Pelalrdnan Minimal(Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2005 Nomor 150,Tambahan Lembaran Negard Republlk Indonesla Nomor 4585);

Perdturdn Pemerintah Nomor I T3hun 2006 tentang LaporanKeuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran NegardRepublik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4614);

Keputusan Presjden Nomor 109 Tahun 2001 tentang unitOrganisasi dan Tugas Eselon I Departemen sebagaimana telahbeberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor88 Tahun 2003;

Keputusan llenteri Dalam Negeri Nomor 130 Tahun 2003 tentangOrganlsasl dan -r'ata Kerja Departemen Dalam Negeri;

17.

18.

19.

20.

MEMUTUSI(ANIMEnetapKan : PEMTURAN MENTERI DALAM NEGERI TENTANG PEDOMAN

PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH.

BAB IKETENTUAN UMUM

Bagian Pe.tamaPengeitian

Pasal 1

Dalam Peraturdn lYenterj ini yang dimaksud dengan :

Pemerintah Pusat, selanjutnya disebut pemerintah, adalah Presiden RepublikIndonesia yang memegang kekuasaan pemerlntahan Negara Kesatuan RepublikIndonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara RepublikIndonesia Tahun 1945.

Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan olehpemerintah daerah dan dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) menuM asasotonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otongmi seluas-luasnya dalamsistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksuddalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Pemerintah Daerah adalah gubernur, bupati, dan/atau walikota, dan perdngkatdaerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.

Daelah otonom, selanjutnya disebut daerah, adalah kesatuan masyarakat hukumyang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur d€n mengunrsurusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut-prakarsasendiri berdasarkan aspirasi masyarakat rialam sistem Negara Kesatuan RepublikIndonesia.

2 .

3 .

1 .

Page 5: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

5 .

6 .

7.

1 1 .

17.

10.

- 4 '

Desa atau yaog disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut desa adalahkesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang benvenanguntuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, bedasarkanasal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui Can dihormali dalam sistempemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangkapenyelenggaraan pemerintahan daerdh yang dapat dinilai dengan uang termasukdldalamnya segala bentuk kekayaan yang beihubungan dengan hak danket?vajiban daerah tersebut.

Peraturan Daerah adalah peraturan perundang-undangan yang dibentuk olehDPRD dengan peFetujuan bersama kepala daeiah, termasuk Qanun yang berlakudi Provinsi Nanggroe Aceh Darussalanr dan Peraturan Daerah Provinsi (Perdasi)yang berlaku di Provinsi Papua.Pengelolaan Keuangan Daerah adalah keseluruhan kegiatan yang meliputiperencanaan, pelakanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban, danpengawasan keuangan daerah.Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, selaniutnya disingkat APBD adalahrencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang dibahas dan disetujuibersama oleh pemerintah daerah dan DPRD, dan ditetapkan dengan peraturanoaeran.Satuan Kerla Perangkat Daerah yang selaniutnya dislngkat SKPD adalah perangkatdaerah pada pemerintah dae..ah selaku pengguna anggaran/pengguna barang.Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya disingkat SKPKDadalah perangkat daereh pada pemerintah daerah selaku penggunaanggaran/pengguna barang, yang juga melaksanakan pengelolaan keuanganoaerdn.Organisasi adalah unsur pemerintahan daerah yang terdiri darj DPRD, kepaladaerah/wakil kepala daerdh dan satuan kerja perangkat daerah.Kepala Daerah adalah gubemur bagi daerah provinsi atau bupati bagl daerahkabupaten atau walikota bagi daerah kota.Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Daerah adalah kepala daerdh yangkarena jabatannya mempunyai kewenangan menyelenggardkan keseluruhanpengelolaan keuangan daerah.Pejabat Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya disingkat PPKD adalahkepala satuan kerja pengelola keuangan daerdh yang selanjutny? disebut dengankepala SKPKD yang mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan APBD danbertindak sebagal bendahara umum daerah.Bendahara Umum Daerah yang selanjutnya disingkat BUD adalah PPKD yangbertindak dalam kapasitas sebagal bendahara umum daerah,Pengguna Anggaran adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaananggardn untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi SKPD yang dipimplnnya.

12.

13.

14.

18. Pengguna Barang adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan barangmilik daerah.Kuasa Bendahara Umum Daerah yang selanjutnya disingkat Kuasa 8uD adalahpej.bat yang dlberl kuasa untuk melaksanakan s€bagian tugas BUD.Kuasa Pengguna AnggaGn adalah peJabat yang diberl kuasa untuk melaksandkans€bagian kewenangan pengguna anggaran daiam melaksanakan sebagian tugasdan fungsi sKPD.Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD yanq selanjutnya disingkat PPK-sKPDadalah pejabat yang melaksanakan fungsi tata usaha keuangan pada SKPD.

19.

27.

Page 6: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

22.

- 5 -

Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan yang selanjubya disingkat PPrK adalahpe.,abat pada unft kerja SKPD yang melaksanakan satu atau beberdpa kegiatandali suatu program sesuai dengan bldang bJgasnya.

Bendahara Penerimaan adalah pejabat tungsional yang ditunjuk untuk menerima,menyimpan, meoy€to'icn, menabusahakan, dan mempertanggungjawabkanuang pendapatan daerah dalam rangk pelakanaan APBD pada SKPD.

24. Eendahara Pengeluaran adalah pejabat fungsional ydng ditunjuk mer|erima,menyimpan, membayarkan, menatausahakan, dan mempertangqungjarvabkanuang untuk kepeduan belania daerah dalam rangka pelaksanaan APBD padaSKPD.

Entitas pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiri atas satu atau lebihentitas akuntansi yang menurut ketentuan p€raturan perundang-undangan wajibmenyampaikan lapordn pertanggungjawaban berupa laporan keuangan.

Entitas akuntansi adalah unit pemerintahan pengguna anggaran/pengguna barangdan oleh karenanya wajib menyelenggarakan akuntansi dan menyusun laporankeuangan untuk digabungkan pada entitas pelaporan.

Unit kerja adalah bagian darj SKPD yang meiaksanakan satu atau b€berdpapro9rdm.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daeiah yang selanjutnya disingkatRPJMD adalah dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun.

Rencana Pembangunan Tahunan Daerah, selanjutnya disebut Rencana KeiaPemerintah Daerah (RKPD), adalah dokumen perencanaan Daerah untuk periode 1(satu) tahun.

Tim Anggaran Pemerintah Daerah yang selanjutnya disingkat TAPD adalah timyang dibentuk dengan keputusan kepala daerah dan dipimpin oleh seketarisdaerah yang mempunyai tugas menyiapkan serta melaksanakan kebijakan kepaladaerah dalam rangka penyusunan APBD yang anggotanya terdiri dari pejabatpercncana daereh, PPKD dan pejabat lainnya sesuai dengan kebutuhan.

Kebijakan umum APBD yang selanjutnya disingkat KUA adalah dokumen yangmemuat kebijakan bidang pendapatan, belanja, dan pembiayaan serta asumsiyang mendasarinya untuk perioCe 1 (satu) tahun.

Prioritas Can Plafon Anggaran Sementara yang selanjutnya disingkat PPAS adalahrancangan program prioritas dan patokan batas maksimal anggaran yangdiberikan kepada SKPD untuk setiap program sebagai acuan dalam penyusrnanRKA-SKPD eebelum disepakati dengan DPRD.

Prioritas dan Plafon Anggardn yang selanjutnya disingkat PPA adalah programpriorltas dan patokan batas maksimal .anggaran yang diberlkan kepada SKPDuntuk setiap progrqm sebagai acuan dalam penyusunan RKA-SKPD setelahdisepakati dengan DPRD.

Rencana Keria dan Anggaran SKPD yang selanjutnya disingkat RKA-SKPD adalahdokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi rencana pendapatan,rencana belanja program dan kegiatan SKPD serta rencana pembiayaan sebagaidasar oenvLrsunan APBD.

25.

26.

27.

28.

29.

30.

32.

33.

34 .

Page 7: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

- 5 -

Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah adalah pendekatan penganggaranberdasarkan kebijakan, dengan pengambilan keputusan terhadap kebiiakantersebut dilakukan dalam perspeKif lebih dari saru tahun anggaran, denganmempertimbangkan implikasi biaya akibat keputusan yang bersangkutan padatahun berlkutnya yang dituangkan dal3m prakiraan maju.

Prakiraan Maju (foward estimate) adalah perhitungan kebutuhan dana untuktahun anggaran berikutnya dari tahun yang direncanakan guna memastikankesinambungan program dan kegiatan yang telah disetujui dan menjadi dasarpenyusunan anggaran tahun berikutnya.

37. Kinerja adalah keluaran/hasil dari kegiatan/program yang akan atau telah dicapaisehubungan dengan per,ggunaan anggaran dengan kuantitas dan kualitas yangterukur.

38, Penganggardn Terpadu (unined budgeting) adalah penyusunan rencana keuangantahunan yang dilakukan secara terintegrasi untuk seluruh jenis belanja gunamelaksanakan kegiatan pemerintahan yang didasarkan pada prinsip pencapaianeflsiensi alokasi dana.Fungsi adalah perwujudan tugas kepemerintahan dibidang tertentu yangdilakanakan dalam rangka mencapai tujuan pembangunan nasional.Urusan pemerintahan adalah fungsi-fungsi pemerintahan vang menjadi hak dankewajiban setiap tingkatan dan/atau susunan pemerintahan untuk mengatur danmengurus fungsifungs: tersebut yang menjadi ke$renangannya dalam rangkamelindungi, rnelayani, rnemberdayakan, dan menseiahterakan masyarakat,Progrdm adalah penjabardn kebljakan SKPD dalam bentuk upaya yang berisi satuatau lebih kegiatan dengan menggunakad sumber daya yang disediakan untukmencapal hasil yang terukur sesual dengan misl SKPD.Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau lebih unitkerja pada SKPD sebagai bagian dari pencapaian sasardn terukur pada suatuprogram dan terdiri dari sekumpulan tllrdakan pengerahan sumber ddya baik yangberupa personil (sumber da/a manusia), barang modal termasuk peralatan danteknologi, dana, atau kombinasi dari beberapa atau kesemua jenis sumber dayatersebut seb3gal masukan (inpu| untuk menghasilkan keluardn (oa@a4 dalambentuk banng/jasa.saearcn (targe\ adalah hasil yang dihardpkan dari suatu Progrdm atau keluaranyang diharapkan dari suatu kegiatnn.Kelvaran (outpu\ adalah barang atau jasa yang dihasilkan oleh kegiatan yangdilaksanakan untuk mendukung pencapaian sasaran dan tujuan progrdm dankebijakan,Hasil (outcone) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluarandari kegiatan-kegiatan dalam satu program.Kas Umum Daerah adalah tempat penyimprnan uang daerah yang ditentukan olehkepala daerah untuk menampung seluruh penerimaan daerah dan digunakar'untuk membayar seluruh pengeluaran daerah.Rekening Kas Urrrum Daerdh adalah rekening tempat penyimpanan uang daerahyang ditentukan oleh kepala daerah untuk menampung seluruh penerimaandaerah dan digunakan untuk membayar seluruh pengeluardn daerah pada bankyang ditetapkan.Penerimaan Daerah adalah uang yang masuk ke kas daerah.Pengeluaran Daerah adalah uang yang kel,Jar dari kas daerahPendapatan Daerah adalah hak Fem€iintah daerah yang diakui sebagai Penambahnilai kekayaan bersih.

39.

40.

4r.

42.

43.

44.

45.

46.

47.

48.49.

50.

Page 8: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

57,

62 ,

64.

52.

- 7 -

B€lanja Daerah adalah kewajiban pemerintah daerah yang diakui sebagaipengurang nilai kekayaan bersih.

Surplus Anggaran Daerah adalah selisih lebih antard pendapatan daerah dan

Sisa Lebih Perhltungan Anggaranlebih realisasi penerimaan danan99aran.

yang selanjutnya disingkat S|LPA adalah selisihpengeluardn anggaran selama satu periode

Pinjaman Daerah adalah semua transaki yang mengakjbatkan daerah menedmasejumlah uang atau menerima manfaat yang bemilai uang dari pihak lain sehinggadaerah dibebani kewajiban untuk membayar kembali.Piutang Daerdh aCalah jumlah uang yang wajlb dibayar kepada pemerintah daerahdan/atau hak pemerintah da€rah yang dapat dinilai dengan uang sebagai akibatperjanjian atau akibat lainnya berdasarkan peraturan perundang-undangan atauakibat lainnya yang sah.Utang Daerah 3dalah jumlah uang yang wajib dibayar pemerintah daerahdan/atau kewajiban pemerintah daerah yang dapat Cinilai dengan uangberCasa*an peraturan perundang-undangan, perjanjian, atau berdasarkan sebablainnya yang sah.Dana Cadangan adalah dana yang disisihkan guna mendanai kegiabn yanomemerlukan dana relatif besar yang tidak dapat dipenuhi dalam satu tahunanggaran.Investasi adalah penggunaan aset untuk. memperoleh manfaat ekonomis sepertibunga, deviden, royalti, manfaat sosial dan/atau manfaat lainnya sehingga dapatmeningkatkan kemampuan pemerintah dalam rdngka pelayanan kepadamasyarakat.Dokumen Pelakganaan Anggaran SKPD yang selaniutnya disingkat DPA-SKPDadalah dokumen yang memuat pendapatan, belanja dan pembiayaan yangdigunakan sebagai dasar pelaksanaan anggaran oleh pengguna anggaran.Dokumen Pelakanaan Perubahan Anggardn SKPD yang selaniutnya disingkatDPPA-SKPD adalah dokumen yang'memuat perubahan pendapatan, belanja danpembiayaan yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan perubahan anggaran olehpen9guna anggaran.Anggaran Kas adalah dokumen pe.kiraan arus kas masuk yang bersumber daripenerimaan dan perkiraan arus kas keluar untuk mengatur kete6ediaan danayang cukup guna mendanai pelaksanaan kegiatan dalam setiap periode.Surat Penyediaan Dana yang selanjutnya disingkat SPD adalah dokumen yangmenyatakan tersedianya dana Lrntuk melaksanakan keqiatan sebagai dasarpenerbiLan SPP.Surat P€rmintaan Pernbayaran yang selanjutnya disingkat SPP adalah dokumenyang drterbrtkan oleh pelabal yang bedanggung jawab atas pelaksanaarkegiatan/bendahara pengeiuaran untuk mengajukan permintaan pembayaran.

SPP Uang Persediaan yang selanjutnya disingkat SPP-UP adalah dokumen yangdiaiukan oleh bendahara pengeluaran untuk permintaan uang muka keoa yangbersifat Dengisian kenba| (revolving) yang tidak dapal .dilakukan denganpe : lbalar:1 ldng:ung.

belanja daerah.53. Defisit Anggaran Daerah adalah selisih kurang antard pendapatan daerah dan

belanja daerah.54. Pembiayaah Daerah adalah semua penerimaan yang perlu dibayar kembali

dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggardnyang bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya,

56 .

58.

59.

60.

63.

65.

66.

Page 9: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

67 .

68.

SPP Ganli Uanq Persediaan yang selanjutnya disingkat SPP-GU acjalah dokumenyang diajukan ;leh bendaharan pengeluaran untuk permintaan pengganti uangpersediaan yang tidak dapat dilakukan dengan pemDayaran langsung

SPP Ta[lbahan Uang Persediaan yang selanjutnya disingkat SPP-TU adalahdokumen vane diajukan oleh bendahard penqelua'an untuk permintaan tambahanuanq oerseditan guna melaksanakan kegiatan SKPD yang bersifat mendesak dantidai dapat digunakan untuk pembayaran langsung dan uang persediaan'

SPP Langsung yang selanjutnya disingkat SPP'LS adalah dokumen yang drajukanoietr oenoatriri p-engeluaran untuk permintaan pembayaran langsung kepadapihak ketiga atas dasar perjaniian kontrak kerja atau suiat perintah keria lainnyai"n o"a-b"yurun gaji dengan jumlah, penerima, peruntukan, dan waktupembayaran tertentu yang dokumennya disiapkan oleh PPTK

Surat Perintah l"lembayar yang selanjutnya disingkat SPM adalah dokumen yang

diounakan/diterbitkan oleh pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran untuKpe;erbitan SP2D atas beban pengeluaran DPA-SKPD

Surat Perintah Membayar Uang Persediaan yang selanjutnya disingkat SPM-UPadalah dokumen yang diterbitkan oleh pengguna dnggaran/Kuasa penggunaanaqaran untuk penerbitan SP2D atas beban beban pengeluaran DPA-sKPD )'angdip-e;qunakan sebagai uang persediaan untuk mendanai kegiatan

Surat Perintah Membayar Ganti Uang Persediaan yang selanjutnya disingkat SPM-GU adalah dokumen yang diterbitkan oleh pengguna anggardn/Kuasa penggunaanaaardn untuk penerbltan SP2D. atas beban Pengeluaran DPA-SKPD yang

daiinya oiperqunitan untuk mengganti uang persediaan yang telah dibelanjakan

Surat Perintah Membayar Tambahan Uang Persediaan yang selanjutnya disingkatSPM-TU adalah dokumen yang diterbitkan oleh pengguna anggardn/kuasapengguna anggaEn uqtuk penerbitan SP2D atas beban pengeluardn DPA-SKPD,LrJn'a xeuutitian dondnva melebihi dari iumlah batas pagu uang persediaan yang

telah ditetapkan sesuai dengan ketentuan

Surat Perintah Membayar Langsung yang selanjutnya disingkat sPM-LS adalahdokumen vanq diterbi'*an oleh pengguna anggardn/kuasa penEguna anggaranuntuk oen;rbi6n SP2D atas beban pengetuaran DPA-sKoD kepada pihak ketiga'

surat Perintah Pencairan Dana yang selanjutnya disingkat SP2D adalah dokumenyang digunakan sebagai dasar pencairan dana yang dlterDlxan olen ouuberdasarkan 5PM.

Barang Milik Daerah adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas bebanAPBD;tau berasal dari perolehan lainiya yang sah.

Kerugian Daerah adalah kekurangan uang, surat berharga, dan barang yang nyatadan;asti jumlahnya sebagai akibat perbuatan melawan hukum baik sengajamaupun lalai. r. i .^

Badan Layanan Umum Daerah yang selanjutnya disingkat ELUD adalah SKPD/unitkerja pada SKPD di lingkungan pemerintah daerah yang dibentuk untukme'n1teakan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau

,asa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan, dan dalam melakukaniegiatannya didosarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas'

71 .

69.

70 .

72.

74.

J7.

78.

Page 10: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

, Bagian KeduaRuang Lingkup

Pasal 2Ruang lingkup keuangan daerah meliputi:a. hak daerah untuk memungut pajak daerah dan retribusi daerdh serta melakukan

pinjaman;b. kewajiban daerah untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan daerah dan

membayar tagihan pihak ketiga;c. Denerimaan daerah:d. pengeluaran daerah;e, kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak lain berupa uang, surat

berharga, piutang, barang, serta hak-hak lain yang dapat dinilai dengan uang,termasuk kek€yaan yang dipisahkan pada perusahaan daerah; dan

f. kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah daerah dalam rangkapenyelenggaraan tuges pemerintahan daerah dan/atau kepentingan umum.

Pasal 3Pengelolaan keuangan daerah yang diatur dalam peraturdn menteri ini meliputikekuasaan pengelolaan keuangan daerah, azas umum oan struktur APBD, penyusunanrancangan APBD, penetapa'l APBD, penyusunan dan penetapan APBD bagi daerah /angbelum memiliki DPRD, pelaksanaan APBD, perubahan APBD, pengelolaan kas,penatausahaan keuangan daerah, akuntansi keuangan daerah, pertanggungjawabanpelakanaan APBD, pembinaan dan penga\l/asan pengelolaan keuangan daerah,kerugian daerah, dan pengelolaan keuangao BLUD.

Bagian KetigaAzas Umum Pengelolaan Keuangan Daerah

Pasa l4(1) Keuangan daerah dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan,

efektif, eflsien, ekonomis, transparan, dan bertanggung jawab denganmemperhatikan azas keadilan, kepatutan, dan manfaat untuk masyarakat.

(2) Secara tertib sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah bahwa keuangandaerah dikelola secara tepat waktu dan tepat guna yang didLlkung dengan buKrbukti administrasi yang dapat dipertanggungjawdbkan.

(3) Taat pada peraturan perundang-undangan sebagaimana dimakuC pada ayat (1)adalah bahwa pengelolaan keuangan daerah harus berpedoman pada peraturanperunoang-undangan.

(4) Efektif sebagaimana dimakLld pada ayat (1) merupakan pencapaian hasil programdengan target yang telah ditetapkan, yaitu dengan cara membandingkan keluarandengan hasil .

Eflsien sebagaimana dirnaksud pada ayat (1) meft lpakan pencapaian keluaranyang maksimLim dengan masukan tertentu atau penggunaan masukan terendahuntuk nrcncapai keluaran tedentlt .Ekonomis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan pemcrolehal ma5ukandenqan kuali tas dan k!anIit is tcrtcntu pada t lngkat harqa yanq terendnh.

( 6 )

Page 11: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

1 0 -

(7) Transparan sebagaimana dimaksud padn ayat (1) nrerupakan prinsrp keterbukaanyang mem,Jngkirikan masyarakat unfuk mengetahLli dan mendapatkan aGesinformasi seluas-luainye tentang keuangan daerah.

(8) Bertanggung jawab sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan perwujudankewajiban seseorang untuk mempertanggungjawabkan pengetolaan danpengendalian sumber daya dan pelaksa/raan kebijakan yang drperciyakankepadanya dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

(9) Keadilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah keseimbangan distribusikewenangan dan pendanaannya dan/atau keseimbangan distribusi hak dankewajiban berdasarkan pertimbangan yang obyektif,

(10) Kepatutan sebagaimana dimakud pada ayat (1) adalah tindakan atau 5uatu sikapyang dilakukan dengan wajar dan proporsional.

(11) Manfaat untuk masyarakat sebagaimana damaksud pada ayat (1) adalah bahwakeuangan daerah diutamakan untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat.

BAB IIKEKUASAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

Bagian PertamaPemegang Kekuasaan Pengelolaan Keu?ngan Daerah

Pasal 5(1) Kepala daerah.selaku kepala pemerintah daerah adalah pemegang kekuasaan

pengelolaan keuangan daerah dan mewakili pemerintah daerah dalarn kepemilikankekayaan daerah yang dipisahkan,

(2) Pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan daerah sebagaimana dimaksud padaayat (1) mempunyai kewenangan:a. mcnetapkan kebuakan tentang pelakanaan APBD;b. menetapkan kebijakan tentang pengelolaan barang daerah;c, menetapkan kuasa pengguna anggaran/pengguna barang;d. menetapkan bendahara penerimaan dan/atau bendahara pengeluaran;e. menetapkan pejabat yang bertugas , melakukan pemungutan penerimaan

daerah;f. menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengelolaan utang dan

piutang daerah;g. menetapkan pejabat yang bertugas melakukn pengelolaan bardng milik

daerah; danh. menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengujian atas tagihan dan

memerintahkan pembayaran.(3) Kepala daerah selaku pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan daerah

melimpahkan sebagian atau seluruh kekuasaannya kepada:a, sekretaris daerah selaku koordinator pengelola keuangan oaerah;b. kepala SKPKO selaku PPKD; danc. kepala SKPD selaku pejabat pengguna anggaran/pengguna barang.

(4) Pelimpahan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditetapkan dengan keputusankepala daerah berdasarkan prinsip pemisahan kewenangan antara vangmemerintahkan, menguri, dan yang menerima atau mengeluarkan uang.

Page 12: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

( 1 )

(2 )

Bagian KeduaKoordinator Pengelolaan Keuangan Daerah

Pasal 6Sekretaris daerah selaku koordinatcr pengelolaan keuangan daerah sebagaimanadimakud dalam Pasal 5 ayat (3) huruf a berkaitan dengan peran dan fungsinyadalam membantu kepala daerah menyusun kebuakan dan mengkoordinasikanpenyelenggaraan urusan pemerintahan daerah termasuk pengelolaan keuanganoaeran,Sekretaris daerah selaku koordinator pengelolaan keuangan daerah sebagaimanadimar,<sud pada ayat (1) mempunyai tuEas koordinasi di bidang:a. penyusunan dan pelakanaan kebijakan pengelolaan APBD;b. penyusunan dan pelakanaan kebijakan pengelolaan barang daerah;c, penyusunan rancangan APBD dan rancangan perubahan APBD;d. penyusunan Raperda APBD, perubahan APBD, dan pertanggungjawaban

pelaksanaan APBD;e. tugas-tugas pejabat perencana daerah, PPKD, dan pejabat pengawas

keuangan daerah; danf. penyusunan laporan keuangan daerdh dalam rangka pertanggLlngjawaban

pelaksanaan APBD.Selain mempunyai tugas koordinas: sebagaimana dimaksud pada ayat (2)sekretaris daerah mempunyai tugas:a. memimoin TAPD:b. menyiapkan pedoman pelak5anaan APBD;c. menyiapkan pedornan pengelolaan barang daerah;d. memberikan persetujUan pengesahan DPA-SKpD/DPPA-SKPD; dane. melaksanakan tugas-tugas koordinasi pengelolaan keuangan daerah lainnya

berdasarkan kuasa yang dilimpahkan oleh kepala daerah.Koordinator pengeldlaan keuangan daerah bertanggung jawab atas pelaksanaantugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) kepada kepala daerah,

aagian Ketigapejabat Pengelola Keuangan Daerah

Pasal 7(1) Kepala SKPKD selaku PPKD sebagaimana dimakud dalam Pasal 5 ayat (3) huruf b

mempunyai tugas:a. menyusun dan melaksanakan kebijakan pengelolaan keuangan daerah;b. menyusun rancangan APBD dan rancangan Perubahan APBD;c. melaksanakan pemungutan pendapatan daerah ya g telah ditetapkan dengan

Peraturan Daerah;

d. melaksanakan fungsl BUD;e. menyusurl laporan keuangan daerah dalam rangka pertanggungjawaban

pelaksanaan APBD; danf. meiaksanakan tugas lainnya berdasarkan kuasa yang di l impahkan cleh kepala

daerah.

(3 )

(4)

Page 13: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

(2) PPKD dalam melaksanakan fungsinya selaku BUD berwenang:a. menyusun {eblrakan dan pedoman pelaksanaan APED;b. mengesahkanDPA-5KPD/DPPA-SKPD;c. melakukan pengendalian pelaksanaan APBD;d. memberikan petuniuk teknis pelaksanaan sistem penerimaan dan

pengeluaran kas daerah;e. melaksanakan pemungutan pajak daerah;f. menetapkan SPD;

9. menyiapkan pelaksanaan pinjaman dan pemberian piniaman atas namapemerintah daerah;

h. melakanakan sist€m akuntansidan pelaporan keuangan daerah;i. menyajikan informasi keuangan daerah; danj. melaksanakan kebtakan dan pedoman pengelolaan sert. Penghapusan

barang milik daerah.(3) PPKD selaku 8UD menunjuk pejabat di lingkungan satuan kqrja pengelola

keuangan daerah selaku kuasa 8UD.(4) PPKD bertanggung Jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada kepala daerah

melalui seketaris daerah,

Pasal 8(1) Penunjukan kuasa BUD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (3) ditetapkan

dengan keputusan kepala daerah.(2) Kuasa 8UD sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mempunyai tugas:

a. menyiapkan anggar.n kas;b. menyiapkan SPo;c. menerbitkan SP2D;d. menyimpan seluruh bukiasli kepemilikan kekayaan daerah;e. memantau pelakanaan penerimaan dan pengelupran APBD oleh bank

dan/atau lembaga keuangan lainnya yang ditunjiik;f, mengusahakan dan mengatur dana yang diperlukan dalam pelakanaan

APBD;g. menyimpan uang daerah;h. melakanakan penempatan uang daerah dan mengelola/menatausahakan

investasi daerah;i. melakukan pembayaran berdasarkan permintaan pejabat pengguna anggaran

atas beban rekening kas umum daerah;j. melaksdnakan pemberian pinjaman atas nama pemerintah daerah;k. melakukan pengelolaan utang dan piutang daerah; danl. m€lakukan penagihan piutang daerah.

(3) Kuasa 8UD bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kePada BUD.

Pasal 9PPKD dapat melimpahkan kepada pejabat lainnya di l ingkungan SKPKD untukmelaksanakan tugas-tugas sebagai berikotia. menyusun rancangan APBD dan rancangan Perubahan ApBD;

b. melakukan pengendalian pelakanaan APBD:c. melal(saaakan pemulgutan palak daerdh:

Page 14: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

1 3 -

d. menyiapkan pelaksanaan pinjaman dan pemberian Fminan atas nama pemerintahdaerdh;

e. melaksanakan sistem akuntansi dan pelaporan keuangan daeGh;f. menyajikan infonnasi keuangan daerah; dang. melaksanakan kebijakan dan pedoman pengelolaan serta penghapusan baranq

milik daerah.

Baqian KeemPat' Pejabat Pengguna Anggaran/Pengguna Barang

Pasal 10Kepala SKPD selaku pejabat pengguna anggaran/pengguna barang sebagaimanadimakud dalam Pasal 5 ayat (3) huruf c mempunyai tugas:a. menyusun RKA-SKPD;b. menvusun DPA-SKPD;c. melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban anggaran

belanja;d. melaksanakan anggaran SKPD yang dlpimpinnya;e. melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan p€mbayaran;f. melaksan6kan pemungutan penerimaan bukan pajak;g. mengadakan ikatan/perjanjian kerjasama dengan pihak Iain dalam batas anggaran

yang telah ditetapkan;h. menandatanqanisPM;i. mengelola utang dan piutang yang menjadi tanggung jawab SKPD yang

dipimpinnya;j. mengelola bareng milik daerah/kekayaan daerah yang menjadi tanggung jawab

SKPD yang dipimpinnya;k. menyusun dan menyampaikan laporan keuangan SKPD yang dipimpinnya;L mengawasi pelakanaan anggaran SKPD yang dipimpinnya;m. melaksanakan tugas-tugas pengguna anggaran/pengguna barang lainnya

berdasarkan kuasa yang dilimpahkan oleh kepala daerah; dann. bertanggung jawab atas pelakanaan tugasnya kepada kepala daerah melalui

sekretaris daerah.

Bagian KelimaPejabat Kuasa Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Barang

Pasal 11(l) Pejabat pengguna anggaran/pen!gLlna ba.ang dalam melaksanakan tuEas-tugas

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 dapat melimpahkan sebagiankewenangannya kepada kepala unit kerla pada SKPD selaku kuasa pengguna

anggaran/kuasa pengguna barang.(2) Pelimpahan sebagian kewenangan sebagaimana tersebut pada ayat (1)

berdasarkan pertrmbangan unqkatan daerah, besaran SKPD, besaran jumlah uangyanq drkelola, beban kein, lokasi, kompetensi dan/atau fenlang kendali danpert imbangan cbjcktrf Ininnya.

(l) Pe|mOahar' ' sebagian kewen.rngdn sebagaiman. dimaksud pada dyal (1)

cj{etaDkan oleh kcpa a daeraira' ias usul kepala SKPD

Page 15: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

1 4 -

(4) Kuasa pcngquna onggaran/kuasa pengguna bdrang sebagaimana dimakJud padaayat (l) bertanggung iawab atas pelaksanaan tugasnya kepada penggunaanggaran/pengguna Darang.

Bagian KeenamPejabat Pelaksana Teknis Kegiatan SKPo

Pasal 12(1) Pejabat pengguna anggaran/pengguna barang dan kuasa pengguna

anggaran/kuasa pengguna baranq dalam melaksanakan program dan kegiatanmenunjuk pejabat pada unit kerja SKPD selaku PPTK.

(2) Penunjukan pejabat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berdasarkanpeftinrbrngan kompetctsi jobalnn, anggolao kegiatan, bebarl kerja, lokasr,dan/atau rentang kendali dan pertimbangan objektif lainnya.

(3) PPTK yang ditunjuk oleh pejabat pengguna anqgaran/pengguna barangsebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertanggung jawab atas pelaksanaantugasnya kepada pengguna anggaran/pen99una barang,

(4) PPTK yang ditunjuk oleh kuasa pengguna anggaran/kuasa pengguna barangsebaqaimana dimaksud pada ayat (l) bertanggung jawab atas pelaksanaantugasnya kepada kuasa pengguna anggaran/kuasa pengguna bardng.

(5) PPTK mempunyaitugas mencakup:a. mengendalikanpelaksanaankegiatan;b. melapgrkan perkembangan pelaksanaan kegiatan; danc. menylapkan dokumen anggardn atas beban pengeluaran pelaksanaan

kegiatan.(6) Dokumen anggaran sebagalmana dimaksud pada ayat (5) huruf c mencakup

dokumen adminiskasi kegiatan maupun dokumen administrdsi yang terkaitdengan persyaratan penbayaran yang ditetapkan sesual dengan ketentuanperunoang-uncangan.

Bagian KetujuhPejabat Penatausahaan Ke!angan SKpD

Pasal 13(1) Untuk metakanakan anggaran yang dimuat dalam DPA-SKPD, kepala SKPD

menetapkan pejabat yang melaksanakan fungsl tata usaha keuangan pada SKPosebagai PPK-SKPD.

(2) PPK-SKPD sebagaimana dlmal€ud pada ayat (1) mempunyaitugas:a. meneliti kelengkapan SPP-LS pengadaan barang dan iasa yang disampaikan

oleh bendahara pengeluaran dan dik€tahui/ disetujui oleh PPTK;b. meneliti kelengkapan SPP-UP, SPP-GU, SPP-TL dan SPP-LS gaji dan

tunjangan PNS serta penghasilan lainnya yang ditetapkan sesuai denganketentuan perundang-undangan yang diajukan oleh bendahara pengeluaran;

c. melakukanverinkasiSPP;d. menyiapkan SPMi€. melakukan verlflkasl harlan atas penedmaan;f. melaksanakan akuntansi SKPD; dang. menyiapkan laporan keuangan SKPD,

Page 16: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

1 5 -

(3) PPK-SKPD tidak boleh merangkap sebagai pejabat yang bertugas melakukanpemungutan penerimaan negara/daerah, bendahara, dln/atau PPTK'

Bagian KedelaPanBendahara Penerimaan dan gendahara Pengeluaran

Pasal 14(1) Kepala daerah atas usul PPKD menetdpkan bendahara penerimaan dan bendahard' '

pengeluaran untuk melaksanakan hlgas kebendaharaan dalam rangkdpelaksanaan anggaran Pada SKPD.

(2) Bendahara p€nerimaan dan bendahara pengeluaran sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) adalah pejabat fungsional.(3) Bendahara penerimaan dan bendahara pengeluardn baik secara langsung maupun

tidak langsung dilarang melakukan kegiatan perdagangan, qeK:?aanpemborong-an din penjualin jasa atau bertjndak sebagai peniamin atas kegiatan/pekerjaan/penjualan, serta membuka rekening/giro pos atau menyimpan uangoada suatu bank atau lembaga keuangan lainnya atas nama pribadi

(4) Bendahara penerimaan dan/atau bendahara pengeluaran dalam melaksanakantugasnyr iapat dibantu oleh bendahara Penerimaan pembantu dan/ataubendahard pengeluaran Pembantu

(5) Bendahara penerimaan dan bendahara pengeluaran secara -fungsional' bertanggung jawab atas pelakanaan tugasnya kepada PPKD selaku BUD'

, BAB IIIAZAS UMUM DAN STRUKTUR APBD

Bagian PertamaAzaS TJMUrn APBD

P3sal 15(1) APBD disusun sesuai dengan kebutuhan

kemamPuan PendaPatan daerah(2) Penyusunan APBD sebagaimana dimaksud

RKPD dalam rangka mewljudkan pelayanan

( 1 )

( 2 )

tu)uan bernegara.APBD mempunyai fungsi otorisasi, perencanaan, pengawasan, alokasi' distribLlsi'

dan stabilisasi.APBD. oerubahan APBD, dan Fertanggungiawaban pelaksanaan APBD setiap tahun

ditetapkan dengan peraturan daerah.

Pasal 16

Fungsi otorisasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (3) mengandung anr

bahia anggaran dairah menjadi dasar untuk melaksanakan Pendapatan dan

belanja pada tahu'1 vang bersangkutan

Fungsi perencanaan sebagairnana dirnaksud dalam Pasal 15 ayat (3) menganoung

arti bahwa anggaran daerah menjadi pedoman bagi mana'jemen oalarn

meren.an,lkan keqratan paoa tanun yang bersangkutan

penyetenggardan pemerintahan dan

pada ayat (1) berpedoman kePadakepada masyarakat untuk tercapalnya

(3)

(4)

Page 17: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

(3 )

(4)

(5)

(6)

- 1 6 -

Fungsi pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (3) mengandung

arti 'ba

nwa- a ngg;iran da;rah menjadi .pedoman untuk menilai apakah keglatan

;;;;d";r;".;;; pemerintahan daerah sesL'ai dengan ketentuan vang teran

ditetaPkan.,unor' u,o*r' sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (3) mengandung arti

;Iiil;;;;;;;;;;ah harus diarahkan untuk menciptakan lapansan ke'ia/

irlng-u-ng'i' p"ng"nqguran dan pemborosan sumber daya' serta meningkatkan

efisiensi dan efektivitas perekonomlan'

Funosi distribusi sebaqaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (3) mengafflung anl

;;i]i: "6;#-;"Aaran

daerah harus memperhatikan rasa keadilan dan

kepatutan.Funesi stabilisasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (3) mengandung arti

;;;r; -;;";;

p#erintah daerah meniadi alat urrtuk . memelihara dan

."ngupuv;L;n t"tditbangan fundamental perekonomian daerah'

Pasal 17

(1) Penerimaan daerah terdiri dari pendapatnn daerah dan penerimaan pembiayaan

daerah.(2) Pendapatan daerah sebagaimana dimakud pada avat IJ) t"lY11!tl-l-"ili"un"'

vi"i t'"t"rrt-*i"i. rasioialyang dapat dicapai untuk setiaP sumber pendapatan'

(3) Pen-erimaan pembiayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah semua'''

""""rrtii" 'vang

perlu dibatar kembali baik pada tahun anggaran yang

["iino[utun'.uup,jn pada tahun-Lahun anggaran berikutnya

Pasal 18

(1) Pengeluaran daerah terdiri dari belanja daerah dan pengeluaran pembiayaan

oaeran.(2) Belanja daerah sebagaimana Jimaksud pada ayat.(1) merupakan p-erkira-an beban

oenoeluaran daerah yang o'u'o*''kun secara adil dan merata agar relatif dapal

fiii;il;H;il[-i"iotpor tutvu'urut tanpa diskriminasi' khususnva dalampemberian Pelayanan umum

(f) iengetuaran pembiayaan ..sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah

' ' oenieluaran vanq akan diterima kembali baik pada tahun anggaran yang

[""1nqkr;n ;"ur.;pun pada tahun-rahun anggaran berrkutnya

Pasal 19

Dalam menyusun APBD, penganggaran Pengeluaran seb"gaimana .-dimaks^ud^ dalam

pJili re iv:,t ir) harus alautung dengan adl-anya kepastian tersedianva penerimaan

dalam iumlah Yang cukup.

Pasal 20(1) Pendapatan, belanja dan pembiayaan daerah yang dianggarkan dalam APBD harus' '

berdasarkan pada ketentuan peraturan perundang-unoangan'

(2) seluruh pendapatan daerah, belanja daerah, dan pembiayaan daerah dianggarkan

secara bruto dalam APBD.

APBD meruPakenanggaran terhltung

Pasal 21dasar pengelolaan keuangan daerah dalam masa 1(satu) tahun

mutaiianqiul l Januarisampai dengan tanggal 31 Desember'

Page 18: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

' L t -

Bagian KeduaStruktur APBD

Pasal 22(1) Struktur APBD nerupakan satu kesqtuan terdiri dari:

a. pendapatan daerah;b. belanja daerdh; danc. oemblavaan daerah.

(2) Struktur APBD sebagaimana dimakud pada ayat (1) diklasifikasikan menuruturusan Demerintahan daerdh dan organisasi yang bertanggung Jawabmelaksanakan urusan pemerintahan teGebut sesuai dengan perafuran perundang_unoangan.

(3) Klasifikasi APBD menurut urusan pemedntahan dan organisasi sebagaimanadimakud pada ayat (2) dapat disesuaikan dengan kebutuhan berdasarkanketentuan yang ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 23(1) Pendapatan daerdh sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (1) huruf a

meliputi semua penerimaan uang melalui rekening kas umum daerah, yangmenambah ekuitas dana, merupakan hak daerdh dalam satu tah'.h anggaran dantidak perlu dibayar kembali oleh daerah

(2) Selanja daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (1) huruf b meliputisemua pengeluaran dari rekening kas umum daerah yang mengurangi ekuitasdana, merupakan kewajiban daerah dalam satu tahun anggaran dan tidak akandiperoleh pembayarannya kembali oleh daerah.

(3) Pembiayaan daenh sebagaimana dimakud Pasal 22 ayat (1) huruf c meliputisemua transaksi keLlangan untuk menutuP deflsit atau untuk memanfaatkansurplus.

Pasal 24Pendapatan daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal ?2 ayat (1) huruf a dirincimenorut urusan pemerintahan daerah, organisasi, kelompok, ienis, cbyek danrincian obyek pendapatan.Eelanja daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (1) huruf b dirincimenurut urusan pemerintahan daerah, organisasi, program, kegiatan, kelompok,jenis, obyek dan rincian obyek belanja.Pembiayaan daerah sebagaimana dimakud dalam Pasal 22 ayat (1) huruf c dirincimenurut urusan pemerintahan daerah, organisasi, kelompok, jenis. obyek danrincian obyek pembiayaan.

Bagian KetigaPendaPatan Daerah

Pasal 25

Pendnpatan daerah sebagaLmana drmaksud dalam Pasal 22 ayat (1) huruf a

drkelompgkan atas:a. pendapatan asl i daerah,l , ddna Pe mbd| .gdr , . d . r l

c . larn ' la in pendaprtan dacrah ytsng ! ,ar1.

( 1 )

(2 )

( 3 )

Page 19: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

I B

Pasal 26

(1) Kelompok pendapatan asti daerah dibagi menurut lenis pendapatan /ang terdir i

a. Pajak daerah;

b. retr ibusi daerah;

c. hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan; dan

d. lain-lain pendapatan asli daerah yang sah'

(2) lenis pajak daerah dan retribusi daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)'-'

tr.uf a dan huruf b dirinci menurut obyek pendapatan sesuai dengan undang-

undang tentang paiak daerah dan retribusi daerah'

(3) Jenis hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sebagaimana dimaksud' '

pada ayat (1) huruf c dirinci menurut obyek pendapatan yang mencakup:

a. bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik daerah/BuMD;

b. bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik pemerintah/BuMN;

dan

c. bagian laba atas penyertaan modal pada Perusahaan milik swasta atau

kelomPok usaha masyarakat.

(4) Jenis lain-lain pendapatan asli daerah yang sah sebagaimana dimaksud pada ayat(l) huruf d. disediakan untuk mengangga*an penerimaan daerah yang t idak

ieimasrrk dalam jenis pajak daerah, retribusi daerah, dan hasil pengelolaan

kekayaan daerah yang dipisahkan dirinci menurut obyek pendapatan yang

mencaKu0:a, hasil penjualan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan;

b. jasa giro;

c. oendapatan bunga;

d. penerimaan atas tuntutan ganti kerugian daerah;

e. penerimaan komisi, potongan ataupun bentuk lain sebagai akibat dari

peniualan dan/atau pengadaan barang dan/atau jasa oleh daerah;

f, perErimaan keuntungan darl sellsih nilal tukar ruplah tefiadap mata uang

asing;g. pendapatan denda atas keterlambatan pelak5anaan pekeoaan;

h. gendapatan denda Pajak;i. oendaDatan denda retribusi;j, pendapatan hasil eksekusi atas jaminan;

k. pendaPatdn dari Pengembalian;L fasilitas sosial dan fasilitas umum;

m, pendapatan dari penyelenggardan Pendidikan dan pelatihan; dan

n. pendapatan dari angsuran/cicilan peniualan'

Pasal 27

(1) Kelompok pendaPatan dana perimbangan dibagi menurut jenls pendaPatan yang

terdiri atas:a. dana bagi hasiub. dana alokasiumumi dan

c. dana alokasi kht sus

Page 20: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

1 9 -

(2) Jenis dana bagi hastl drnncr menurut objek pendapatan yang mencakup:a. bagi hasil paiak; danb. bagi hasil bukan pajak,

(3) Jenis dana alokasi umum hanya terdiri atas objek pendapatan dana alokasi umum.(4) Jenis dana alokasi khusus dirinci menurut objek pendapatan menurut kegiatan

yang ditetapkan oleh pemerintah.

Pasal 28

Kelompok lain-lain pendapatan daerah yang sah dibagi menurut jenis pendapatan yangmencakup:a. hibah berasal dari pemerintah, pemerintah daerah lainnya, badan/lembaga/

organisasi siwasta dalam negeri, kelompok masyarakavperorangan, dan lembagaluar negeri yang tidak mengikat;

b, dana darurat dari pemerintah dalam rangka penanggulangan korban/kerusakanakibat bencana alam;

c. dana bagi hasil pajak dari provinsi kepada kabupaten/kota;

d. dana penyesuaian dan dana otonomi khusus yang ditetapkan oleh pemerinbh;dan

e. bantuan keuangan'dari provinsi atau dari pemerintah daerah lainnya.

( 1 )

(2)

Pasal 29

Hibah sebagaimana dimaksud dalarn Pasal 28 hui-uf a adalah penerimaan daerah yangberasal dali pemerintah negara asing, badan/lembaga asing, badan/lembagaintemasional, pemerintah, badanllembaga dalam negeri atau Perordngan, baik dalambentuk devisa, rupiah maupun barang dan/atau Jasa, termasuk tenaga ahli danpelalihan yang tidak perlu dibayar kembali.

Pasal 30Pajak daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, lain-lainpendapatan asli daerah yang sah yang ditrdnsfer langsung ke kas daerah, danaperimbangan dan lain-lain pendapatan daeGh yang sah dianggarkan pada SKPKD'

Retribusi daerah, komisi, potongan, keuntungan selisih nilai tukar rupiah,pendapatan dari penyelanggaraBn pendidikan dan pelatihan, hasil penjualankekayaan daerdh yang tidak dipisahkan dan hasll pemanfaatan ataupendayagunaan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan yanq dibawahpenguasian pengguna anggaran/pengguna barang dianqgarkan pada SKPD

Bagian KeemPatBelanja 0aerah

Pasal 31

(1) Belanja daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (1) huruf b

dipergunakan dalam rangka mendanai pelaksanaan urusan pemerintahan yang

men;idi kewenangan provinsi atau kabupaten/kota yaog terdiri dari urusan.waj'b,urosan pi l ihan dan urusan yang penanganannya dalam bagian atau bidang

tertentu yang dapat dilaksanakan bersama antara pemerintah Jatr oemerintahdaerah atau antFr pemerintah daerah yang ditetapkan -dengan ketentuan

0erundang unoa,l9Jlr

Page 21: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

2 0 -

(2) Belanla penyelenggaraan urusan waiib sebagaimana drmaksud pada -ayat {l)'-'

l.a"'|.it"'ruJr unt;i melindungi dan meningkatkan kuallitas .kehidupan, masyarakat

;#; ';;;;. -;;.""uhi

kewaiiban daeiah vans diwujudkan dalam bentuk

o"tig*ui.i p"*Va""n dasar' pendidlkan' kesehaian' fasilitas sosial dan fasilitas

[i'u,rivung rlvui t"'tu mengembangkan sistem jaminan sosial .

f:) peningtatan kualitas kehldupan masvarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (2)'"'

;ili;;k;; melalui prestasi kerja d;hm pencapaian standar pelayanan mhimal

i"iuil oengan p.raturan perundang-undangan

Pasa l32

(1) Klasifikasi belanja menurut urusan pemerintahan sebagaimana dimakud dalam"' piJ ii"v"t tri terdiri dari belania ;rusan waiib dan belanja urusan pilihan'

(2) Klasinkasi belinja menurut urusan wajib sebagaimena dimaksud pada ayat (1)

mencaKup:a. Pendidikan;b. kesehatan;c. Pekeriaan umum;d. Perumahan ralq at;

e. pennta6n ruang;f. PerencanaanPembangunan;g Perhubungan;h. lingkungan hidup;i. Pertanahan;j. kependudukan dan catatan sipil;

k. PemberdaYaanPeremPuan;l. keluarga berencana dan keluarga sejahtera;

m. sosial;n. tenaga kerja;o. koperdsldan usaha kecil dan menengah;

p. penanaman mooal;q. kebudayaan;r. Pemuda dan olah raga;

s' kesatuan bangsa dan politik dalam negeri;

t. Pemerintahan umum;

u. kepegawalan;v. pemberdayaan masyarakat dan desa;

w. statistik;x. arsip; oan

Y. komunikasidaninformatika(3) Klasifikasi belanja menurut urusan pilihan

mencakuP:a. Pertanian;b. kehutanan;c. enerqidan sumber daya mineral;

d. Pariwisata;e. kelautan dan PenKanan;f. Perdagangan;

sebagaimanF dimaksud pada aYat (1)

Page 22: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

9. perindustrian; dan

h. transmigrasi.(4) Eelanja menumt urusan pemerintahan yang penanganannya dalam bagian atau

bidang tertentu yang dapat dilaksanakan bersama antara pemerintah danpemerjnbh daerdh yang ditetapkan dengan ketentuan perundang-undangandiiaba*an dalam bentuk program dan keglatan yang diklasifikasikan menuruturusan wajib dan urusan pilihan.

Pasal 33' Klasifikasi belanja menurut fungsi yang digunakan untuk tujuan keselarasan dan

keterpaduan pengelolaan keuangan negara terdiri dari:

a. pelayanan umum;

b. ketertiban dan ketentraman;

c. ekonomi;

d. l ingkungan hidup;

e. perumahan dan fasilitas umumi

f. kesehatan;

g. pariwisata dan budaya;

h. pendidikan; dan

i. periindungansosial.

Pasal 34

Klasifikasi belanja menurut orqanisasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (2)disesuaikan dengan susunan organisasi pada masing-masing pemerintah daerah.

pasal 35

Klasiflkasi belanja menurut program dan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal24 ayat (2) disesuaikan dengan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan

Pasal 36

(1) Belanja menurut kelompok belaria sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat(2) terdiri dari:

a. belanja t idak langsung; cian

b. belanja langsung.

(2) Kelompok belanja t idak langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf amerupakan belanja yang dianggarkan tidak terkait secara langsung denganpelaksanaan program dan kegiatan.

(3) Kelompok belanja langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf bmerupakan belanja yang dianggarkan terkait secara langsung dengan pelaksanaanprogranr dan kegiata ,

Page 23: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

- 2 2 '

Paragraf 1Belanja Tidak Langsung

Pasal 37

Kelompok belanja tidak langsung sebagaamana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (1) hurufa dibagi menunrt ienis belanja yang terdiri dari: '

belanja pegawai;

bunga;subsidi;hibah;

b .c ,d .e. bantuan sosial;f. belanja bagi hasil;g. bantuan kelangan; danh. belanja tidak terduga.

(1 )

(2)

Pasat 38Eelanja pegawai sebagaimana dimafisud dalam Pasal 37 huruf a merupakanbelanja kompensasi, dalam bentuk gaji dait tunjangan, serta penqhasilan lainnyayang diberikan kepada pegawal negeri sipil yang ditetapkan sesuai denganketentuan perundang-undangan.Uang representasi dan tunjangan pimpinan dan anggota DPRD serta gaji dantunjangan kepala daerah dan wakil kepala daerah serta penghasilan danpenerimaan lainnya yang ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dianggarkan dalam belanja pegawai.

Pasal 39(1) Pemerintah daerah oapat memberlkan tambahan penghasilan kepada pegawai

negeri sipil berdasarkan pertimbangan yang obyektif dengan memperhatjkankemampuan keuangan daerah dan memperoleh persetur,lan DPRD sesuai denganketentuan perdturan perundang-undangan,

(2) Tambahan penghasilan sebagaimana dimakud pada ayat (1) diberikan dalamrangka penindkatan kesejahteraan pegawai berdasarkan beban kerja atau tempatbertugas atau kondisi keda atau kelangkaan profesi atau prestasl kerja.

(3) Tambahan penghasilan berdasarkan beban kerja sebagaimana dimaksud padaayat (2) diberikan kepada pegawai negeri sipil yang dibebani pekedaan untukmenyelesaikan tugas-tugas yang dinilal melampaui beban kerja normal,

(4) Tambahan penghasilan berdasarkan tempat bertugas sebagaimana dimakud padaayat (2) dibeiikan kepada pegawai negeri sipil yang d?lam melaksanakan tugasnyaberada di daerah memiliki tlngkat kesulitan tingqi dan daerah terpencil.

(5) Tambahan penghasilan berdasarkan kondisi kerja sebagaimana dimakud padaayat (2) diberikan kepada pegawal negeri sipil yang dalam melaksanakan tugasnyaberada pada lingkungan keia yang memilikl resiko tinggi,

(6) Tambahan penghasilan berdasarkan kelangkaan profesi sebagaimana dimaksudpada ayat (2) diberikan kepada pegawai negeri sipil yang dalam mengembantugas memllikl ketrampllrn khusus dan langka.

(7) Tambahan penghagilan berdasarkan prestasi kerja sebaqaimana dimak5ud padaayat (2) diberikan kepada pegawai negeri sipil yang dalam melaksanakan tugasnyadinilai mempunyai prestasi kerja.

Page 24: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

(8) Krjteria pemberian tambahan penghasilan ditetapkan dengan pe€turan kepaladaerah.

Pasal 40Bellnja bunga sebagaimana dimakud dalam Pasal 37 huruf b digunakan untukmenganggartan pembayaran bunga utang yang dihitung atas kewajiban pokok utangbri;cip;l outunding) berdasarkan perjaniian pinjaman iangka pendeK jangkamenengah, dan jangka panjang.

Pasal4l(1) Belanja subsidi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 huruf c digunakan unhlk

menganggarkan bantuan biaya produksi kepada perusahaan/tembaga tertentuagar-harga lual produksi/jasa yang dihasilkan dapat terjangkau oleh masyarakatDanyaK.

(2) Perusahaan/lembaga tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalahperusahaan/lembaga yang menghasilkan produk atau jasa pelayanan umummasyaraKat.

(3) Perusahaan/lembaga penerima belanja sobsidi sebagaimana dimaksud pada ayat(1) harus terlebih dahulu dilakukan audit sesoai dengan ketentuan pemerilGaanpengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara.

(4) Daiam rangka pertanggungjawaban pelaksa'laan AP8D, penerima .subsidi' sebagaimani dimaksud pada ayat (1) wajib menyampaikan laporanpertanggungjawaban pengg,lnaan dana subsidi kepada kepala daerah'

(5). Belaria s.tbsidi sebagaimana dimakud pada ayat (1) dianggarkan sesuai dengan' ' ,keperluan perusahaan/lembaga penerina subsidi dalam peraturan.daerah tentangAPBD yang peraturan pelakanaannya lebih lanjut dituangkan dalam peraturdnkepala dae.ah.

Pasal 42(1) Belanja hibah sebagaimana dimakud dalam Pasal 37 huruf d digunakan unhrk' '

menganggarkan pemberian hibah dalam bentuk uang, barang dan/atau jasa

kepada plmerintah atau pemerintah daerah lainnya, dan kelompok masyardkavperoranqan yang secara spesifik tehh ditetapkan peruntukannya.

(2) Pemberian hibah dalam bentuk uang dapat dianqgarkan apabila pemerintahdaerah telah memenuhi seluruh kebutuhan belania urusan wajib guna memenuhistandar pelayanan minimum yang ditetapkan dalam peraturan perundang-

unoan9an.(3) Pemberian hibah dalam bentuk baranq dapat dilakukan apabila barang tersebut

tidak mempunyai nilai ekonomis bagi pemerintah daerah yang bersangkutan tetaplbermanfaat bagi pemerintah atau femerintah daerah lainnya dan/atau kelompokmasyarakaVPerorangan

(4) Pemberlan hibah dalam bentuk jasa dapat dianggarkan apabila pemerintah daerahtelah memenuhi seluruh kebutuhan belanja urusan wajib guna memenuhi standarpelayanan minimum yang ditetapkan dalam peraturan perundang_undangan'

(5) Pemberian hibah dalam bentuk uang atau dalam bentuk barang- atau.jasa oapa(

diberikan kegada penrerintah daerah tertentu sepaniang ditetapkan dalamperaturan pefunoang_unoangan.

Pasa l43

( I ) Hibah kcpada pernerintah bertuiuan unluk menunjang peningkatan

pcnyelenggaraar,t l | Ir95ipcmerin|ahJnd|Jaerah'

Page 25: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

(2)

(3 )

(c)

' 2 4 '

Hibah kepada perusahan daerah bertujuan untuk menunjang peningkatanpelayanan kepada masyarakat.Hibah kepada pemerintah daerah lainnya bertujuan unfuk menunjang peningkatanpenyeienggaraan pemerintahan daerah dan layanan dasar umum.Hibah kepada badan/lembaga/organtsast swasta dan/atau kelomookmasyarakavperorangan bertujuan untuk meningkatkan partisipasi daiampenyelen99araan pembangunan daerah.

Pasa l44(1) Belanja hibah sebagaimana dimaksud dalam pasal 42 beEifat bantuan yanq tidak

mengikavtidak secara terus menerus dan harus digunakan ,"suii di"uounpersyaratan yang ditetapkan dalam naskah pedanjian hibah ctaerah,

(2) Belanja hibah kepada pemerintah diketola sesuai dengan mekanisme APBN. sertahibah kepada pemerintah daerah lainnya dan kipada perusahaan daeran,badan/lembaga/organisasi svl?stn dan/atau kelompok masyarakavperorangandikelola dengan mekanisme APBD sesuai dengan peraturan perundang_undangan.

Pasa l45Bantuan sosial sebagalmana dimaksud dalam pasal 37 huruf e digunakan untukmenganggarkan pemberian bantuan dalam bentuk uang dan/atau barang kepadamasyarakat yang bertujuan unbtk peningkatan kesejahtardan masyarakat:Bantuan sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dlberikan tidak secara terusmenerus/tidak beruiang setap tahun anggerdn, selektif dan memiliki kejelasanperunfu kan penggunaannya.Untuk memenuhi fungsi APBD sebagai instrumen kead;lan dan pemerataan dalamupaya peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarekat, bantuan dalambentuk uang dapat dianggarkai apabila pemerintah daerah telah memenuhiseluruh kebutuhan belanja urusan wajib guna terpenuhinya standar pelayananminimum yang ditetapkan dalam peraturdn perundang-undangan.Bantuan kepada partai politik diberikan sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan dianggarkan dalam bantuan sosial.

Pasal 46Belanja bagi hasil sebagaimana dimaksud dalam pasal 37 huruf f diqunakan rrnruKll:nganggarkan dana bagt. hasil yang bersumoer dari pendapatan p;ovinsi kepadaKaDupaten/kota atau pendapatan kabupaten/kota kepada pemerintah desa alaupendapatan pemerintah daerah tertentu kepada pem;rintah daerah lainnya sesuaidenEan ketentuan perundang-undangan.

Pasa l47Bantuan keuangan sebagaimana dimaksud dalam pasal 37 huruf g digunakanuntuk menganggarkan bantuan keuangan yang bersifat umum atau khulus dariprovinsi kepada kabupaten/kota, pemerintah desa, dan kepada pemerintah daerahlainnya atau dari pemerintah kabupaten/kota kepada pemerjntah desa danpemerintah daerah lainnya dalam rangka pemerataan dan/atau peningkatankemampuan keuanoan.Bantuan keuangan yang bersifat umum seDagarmana dimaksud pada ayat (1)peruniukan dan penggunaannya diserahkan sepenuhnya kepada pemerintandaerah/p€meiintah desa penerima bantLran.

(1 )

(2)

(3)

(4)

(1 )

(2 )

Page 26: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

(3) khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diardhkan/ditetapkan oleh pemerintah daerah

Bantuan keuangan yang becifatperuntukan dan pengelolaannyapemberi bantuan.

(4) Pemberi bdntuan bersifat khusus sebagaimana dimakud pada ayat (3) dapatmenslaratkan penyediaan dana pendamping dalam APBD atau anggaranpendapatan dan belania desa pen€rima bantuan.

pasal 4g(1) B€lanja tidak terduga sebagaimana dimakud dalam Pasal 37 huruf h merupakan

belanja untuk kegiatan yang sifatnya tidak blasa atau tjdak dihardpkan berulanqseperti penanggulangan bencana alam dan bencana sosial yang tidak diperkirakansebelumnya, termasuk pengembalian atas kelebihan penerimaan daerdh tahun-tahun sebelumnfa yang telah ditutup,

(2) Kegiatan yarg bersifat tidak biasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yaituuntuk tanggap darurat dalam rangka pencegahan gangguan terhadap stabilitaspenyelenggaraan pemerintahan demi terciptanya keamanan, ketentrdman danketertiban masyarakat di daerah.

(3) Pengembalian atas kelebihan penerimaan daerah tahun-tahun sebelumnya yangtelah ditutup sebagaimana dimakud pada ayat (1) harus didukung dengan bukti-buKi vano sah.

pasat 49Belanja pegawai sebaga;mana dimaksud dalam Pasal 37 huruf a dianggarkan padabelan.ja organisasi berkenaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.Eelanja bunga, belanja subsidi, belaoja hibah, belanja bantuan sosial, belanja bagihasil, belanja bantuan keuangan, dan belanja tidak tefduga sebagaimanadimaksud dalam Pasal 37 huruf b, huruf c, huruf d, huruf e, huruf f, huruf g, danhuruf h hanya dapat dianggarkan pada belanja SKPKD.

(1 )

(2 )

Paragraf 2Belanja Langsung

Pasal 50Kelompok belanja langsung dari suatu kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36ayat (1) huruf b dibagi menurut jenis belanja yang terdir i dari:a. belanja pegawai;b. belanja barang dan jasa; danc. belanja modal.

Pasal 51Belanja pegawai sebagairnana dimakud dalam Pasal 50 huruf a untuk pengeluaranhonorarium/dpah dalam melaksanakan program dan kegiatan pemerintahan daerah.

Pasal 52(l) Uclanja barang danjirsa sebagaimana dimakud dalam Pasal 50 huruf b digunakan

untuk pengeluaran pembelian/pengadaan barang yanq ni lai manfaatnya kurangdari 12 (drabelas) bulan dan/atau pemakaian jasa dalam melaksanakan programdall kegidtarr oemerintahan daerah.

Page 27: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

(2j Pembelian/pengadaan barang dan/atau pemakaian jasa sebagaimana dimarsudpada ayat (1) mehcakup belania barang pakai habis, OahanTmaieriat, iasa fanror,premi €surcnsi, perawatan kendaraan bermotor, ceta(penlqi,ij_i,'-r"*urumah/gedung/gudang/parkir, s€wa sai-ana mobititas, ,u*u uiii u"oi, ,"*uperlengkapan dan peralatan kantor, makanan dan minuman, puk"iu;;li;.. d_atnbutnya, pakaian k€rja, pakaian khusus dan harFhari ten"niu. puiitu*n i,nu..peDalanan dinas ptndah tugas dan pemulangan pegawai.

pasal53

(1) Selanja modal sebagaimana dimakud dalam pasal 50 huruf c digunakan untukpengeluaran yang dilakukan datam rdngka p"mo"f iunTpenluJuJn -utuu

pernbangunan aset tetap berwujud yang mempunyai nilai manfaailebih dan t2(duabelas) butan untuk digunakan dalam kegiitan p"meri|.,tuf,art's";rti"dalarnb€ntuk tanah, peralatan dao mesin, gedung dan bangunan, iuL",'ifir]'a_jaringan, dan aset tetap lainnya.

(2) Nilai pembelian/pengadaan atau pembangunan aset tetap berwujud sebagaimanadimaksud.pada ayat (1) yang dianggarkan datam betanja rnoA"t f,unya?U.ro,harga beli/t'airguil aset.

(3) ::Flla honorarium panitia pengadaan dan adrnrnistrasi pembelian/pembanqu.dnunruK memperoten setjap aset yang dianggarkan pada belanja modai sebagaimana:T-"frg l3d" ayat (2) dianggarkan pada betanja pegawai aanTatau-beianlaoarang can lasa.

pasat 54Belanja langsung yang terdiri dari belanja pegawai,oeranla modat untuk melakanakan progrdm dandianggarkan pada belanta SKPD berkenaan.

belanja bardng dan jasa, sertakegiatan pemerjntahan daerah

Bagian KelimaSurplus/(Defisit) ApBD

pasal 55Selisih, antard anggaran pendapatan daerah dengan anggaran belanja daerahmengakibatlan terjadinya surplus atau defisit ApBD.

pasal 56

;:r,f ;"ff"'3.*T:i;}il: -:'l.iffi i*,;ff :i?n::",jT"i:lj:%l';fin:"n * - "Dnlam hal APBD diperkjrakan surplus, diutamakan untuk pembayardn pokokutang, penyertaan modal (investasi)p",ili.tlr, ' p,-."vp","-",iltj"ijlilr oiSi,in'ojil',1",|""o"lffIJ

[:tXl:peningkatan jaminan sosial.

t"ld_?T?i,9-+lii peningkatan jaminan sosiat sebagaimana dimakud pada ayat(1) orwujUoKan dalam bentuk program dan keglatan pelayanan Ouru|. "Ls"iriiii

f:H"'ji:?::'iilr g"ji jii""r,:",J;,:r"li f,nesionar terkait d";;"; -G;;;;

( l )

(2)

(3 )

Page 28: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

(1 )

(2)

(3)

Pasal 57Defisit anggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 terjadi apabila anggaranperdapatan daerah diperkirakan ldbih kecil dari anggaran belania daerdh.Batas maksimal defrsif APBD untuk setlap tahun anggaran berpedoman padapenetapan batas maksimal defisit APBD oleh Menteri Keuangan.Dalam hal APBD diDerkirakan defisit, ditetapkan pembiayaan untuk menutup defisittersebut yang diantaranya dapat be6umber darl sisa leblh perhitungan anggarantahun anggaran sebelumnya, pencairan dana cadangan, hasil penJualan kekayaandaerah yang dipisahkan; penerimaan pinjaman, dan penerimaan kembalipemberian pinjaman atau penefimaan piutang.

(2)

Pasal 58Pemerintah daerah wajib melaporkan poslsi surplus/deflsit APBDOalam Negeri dan Menteri Keuangan setiap semester dalamoerKenaan.Pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud padadilakrkan penundaan atas penyaluran dana perimbangan.

kepada Menteritahun anggaGn

ayat (1), dapat

Bagian KeenamPembiayaan Daerah

Pasa l59Pembiayaan daeiah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (1) huruf c terdirj daripenedmaan pembiayaan dan pengeluardn pembiayaan.

Pasal 60(1) Penerimaan pembiayaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59 mencakupi

a. sisa lcbih perhitungan anggaran tahun anggaran sebelumnya (SiLPA);

b. pencairan dana cadanganic. hasil penju3lan kekayaan daerah yang dipisahkan;d. penerimaan pinjaman daerahie. penerimaan kembali pemberian pinjaman; danf. penerimaan Piutang daerah.

(2) Penqeluaran pembiayaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59 mencakup:

a. pembentukan dana cadangan;b. penyertaan modal (investasi) pemerintah daerah;c. pembayaran pokok Lrlanq; dand. pemberian pinjrmnn dacrnh.

( 1 )

(2 )

Pemblayaan nelo rnerupakanpengeiuaran pembiaya.rn.

Jumlah pembiayaan n{rto harus

Pasal 61selisih antara penqrimaan pembiayaan dengan

dapat menutup deflsit anggaran.

Page 29: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

(1 )

(2)

(3)

28-

Paragraf 1Sisa Lebih Perhlhingan Anggaran Tahun Anggaran Seb€tumnya (SiLpA)

pasal 62.Sisa lebih perhitungan anggardn tahun anggaran sebelumnya (SiLpA) sebagaimanadimaksud dalam Pasal 60 ayat (1) huruf a mencakup pelampauan penerimaan pAD,pelampauan penerlmaan dana perlmbangan, pelampauan penerimaan lain-lainpendapatan daerah yang sah, pelampauan penerimaan pembiayaan, penghematanbelanja, kewajiban kepada fihak ketiga sampai dengan akhir tahun belum terselesaikan,dan sisa dana keglatan lanjutan,

Pardgraf 2Dana Cadangan

Pasal 63Pemerintah daerdh dapat membentuk dana cadangan guna mendanai kegiatanyang penyediaan dananya tidak dapat sekaligus/sepenuhnya dibebankan dalam>dL r L6 ru I d . r 99o rd I .

Pembentukan dana cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetnpkandengan peraturdn daerah.Peraturan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) mencakup penetapantujuan pembentukan dana cadangan, proglam dan kegiatan yang akan dibiayaidari dana cadangan, besaran dan rincian,tahunan dana cadangan yang harusdianggarkan dan ditransfer ke rekening dana cadangan, sumber dana cadangan,dan tahun anggaran pelaksanaan dana cadangan.Rancangan perdturan daerdh tentang pembentukan dana cadangan sebagaimanadimaksud pada ayat (2) dibahas bersamaan dengan pembahasan rancanganpeEturan daerdh tentang AP8D.Penetapan rancangan F,eraturdn daerah tentang pembentukan dana cadangansebagaimana dimaksud pada ayat (4) ditetapkan oleh kepala daerah bersamaandengan penetapan rancangan peraturdn daerah tentang APBD.Dana cadangan sebagaimana dimakud pada ayat (1) dapat bersumber daripenyisihan atas penerimaan daerah, kecuali dari dana alokasi khusus, pinjamandaerah dan penerimaan lain yang penggunaannya dibatasi untuk pengeluarantertentu berdasarkan peraturan perundang-undangan.Dana cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditempaikan pada rekenirrgtersendiri.Penerimaan hasil bunga/deviden rekening dana cadangan dan penempatan dalamportofolio dicantumkan sebagai penambah dana cadangan berkenaan dalam daftardana cadangan pada lampiran rancangan peraturan daerah tentang APBD.Pembentukan dana cadangan dianggarkan pada pengeluaran pembiayaan dalamtahun anggaran yang berkenaan.

Pasal 64(1) Pencairan dana cadangan sebagaimana dimakud dalam Pasal 60 ayat (1) huruf b

digunakan unfuk menganggarkan pencairan dana cadangan dari rekening danacadangan ke rekening kas umum daerdh dalam tahun anggaran berkenaan.

(2) Jumlah yang dianggarkan tersebut pada ayat (1) yaitu seslai dengan jumlah yangtelah ditetapkan dalam peratlran daerah tentang pembentukan dani cndanganoerxenaan.

(4)

(6)

(7)

(8)

(e)

Page 30: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

29

pasal 65Penggunaan atas dana cadangan yang dicairkan dari rekekning dana cadangan kerekening kas umum daerah sebagaimana dimakud dalam Pasal 64 ayat (1)dianggarkan dalam belanja langsung SKPD pengguna dana cadangan berkenaan,kecuali diatur tersendid dalam peraturan perundang-undangan.

Pardgraf 3Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang dipisahkan

Pasal 66Hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal60 ayat (1) huruf c digunakan antara lain untuk mengangga*an hasil penjualanperusahaan milik daerah/BuMD dan penjualan aset milik pemerintah daerdh yangdikedasamakan dengan pihak ketiga, atau hasil divestasi penyertaan modal pemerintah0aeran.

. Pardgraf 4Penerimaan Piniaman oaerah

Pasal 67Penerimaan pinjaman daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 60 ayat (1) huM ddigunakan untuk mengangga*an penerimaan pinjaman daerah temasuk penerimaanatas penerbitan obligasi daerah yang akan direalisasikan pada tahun anggaranbefkenaan.

Paragraf 5Pemberian Pinjaman daerah dan

, Penedmaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah

Pasat 68Pemberian pinjaman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 60 ayat (2) huruf ddlgunakan untuk mengangga*an pinjaman yang diberikan kepada pemerintahpusat dan/atau pemerintah daerah lainnya.Penerimaan kembali pemberian pinjaman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 60ayat (1) huruf € digunakan untuk menganggarkan posisi penerimaan kembalipiniaman yang diberikan kepada pemerintah pusat dan/atau pemerintah daerahrarnnya.

Paragraf 6Penerimaan Piutang Daerah

pasal G9pencrimaan piutanq sebaqaimana dimaksud dalam Pasal 60 ayat (1) huruf f digunakanuntuk menganggarkan penerirnaan yang bersumber dari pelunasan piutang f ihakkctiga, sepert i berupa penerirnaan piulang daerah dari pendapatan daerah, pemerintah,pemerintah (Jaerah larn, lcmiraga keuangan bank, lcmbaga keudrrgan btrkan bank danocn"rimadr piutang la.n,\ d

(1 )

(2)

Page 31: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

30

Paragrat 7

Investasi Pemerintah Daerah

Pasal 70

lnvestasi pemerintah daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 60 ayat (2) huruf b

Jitunafan untuk menganggarkan kekayaan pemerintah daerah yang diinvestasikan baikdalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Pasa lT l(1) Investasi jangka pendek merupakan investasi yang dapat . seqera' '

diperjualbeliGnTdicairkan, ditujukan dalam rangka manaiemen kas dan beresikorendih serta dlmlllkt selama kurang dari 12 (duabelas) bulan

(2) Inv€stasijangG pendek sebagaimana dimakud pada ayat (1) mencakup deposito' ' berjangka w;ktu 3 (tiga) bulan sampai dengan 12 (duabelas) bulan-.yang dapatOioirpinianq secara otomaus, pembelian surat utang negard (sUN), sertifikatbank ind;ne;ia (sBI) dan surdt perbendaharaan negara (sPN)'

(3) lnvestasi janqka panjang merupakan investasi yang dimaksudkan untuk dimilikilebih dari 12 (duabelas) bulan yang terdlrl dari investasi permanen oan non

Dermanen,(4) Investasl jangka panjan-o sebagaimana dimaksud pada ayat (3) antara lain surat' '

berharqa -yaig

dibeii pemerinlah daerah dalam rangka mengendalikan suatuuiaun

-u*iu, -.i*tnya pembelian surat berharga untuk menambah kepemllikan

modal saham pada suatu badan usaha, surat berharga yang. dibeli pemerintah

daerdh untuk uuan menlaga hubungan baik dalam dan luar. negerl surat

Oe,tritga yang tia'at Oimaksudkan untuk dicairkan dalam memenuhi kebuhlhan kasjangka pendek,

(5) tnvestasi permanen sebagaimana dlmaksud pada ayat (3) bertujuan untuk dimiliki'-'

t*". uJ*"i"niutan taipa ada niat untuk diperjualbelikan atau tjdak.dltarikkembali, seperii kerjasama daerdh deng3n pihak keuga. dalam . bentukp"ngluituuo-'n""nlpdanfaatan aset daerah, penyertaan modal daerah pada'eul'i6

aan/atu, b;iun usaha lainnya dan Investasl permanen lainnya yang dimllikipemerintah daerah untuk menghasilkan pendapatan atau meningkatlcnpelayanan kepada masyarakat.

(6) Investasi non permanen sebagaimana dimakud pada ayat (3) bertuiuan untukt-

;;;liks;;; t[ik berkelan;ulan atau ada niat untuk diperjualbelikan atau ditarik

kembali, seperti pembelian obligasi atau surat utang iangka paniang yang

dimaksudkan untuk dimiliki sampai dengan tanggal jatuh temPo, dana yang

oiiislfun p"t"tintutt oaerah dalam rangka pelayanan/pemberdayaan,masYarakat."p".ti Uuntuun .oaul kerja, pembentuk;n dana secafa bergulir kePada kelompokmisyaratat, pemberian faiilrtas pendanaan kepada usaha miko dan menengah'

(7) Investasi pemerintah daerah dapat dianggarkan apabila. jumlah yang alGndisertakan dalam tahun anggaran berkenaan telah ditetapkan dalam peraturan

daerah tentang penyertaan-ilodal dengan berpedoman pada Peraturdn Menteri

Dalam Negeri.

Pasai 72

(1) lnvestasi perrrerintah daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 60 ayal (2) hurufb, dianggarkan dalam pengeluaran pembrdyaan

Page 32: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

J l -

(2) Oivestasi pemerintah daerah dianggarkan dalam penerimaan pembiayaan padajenis hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan.

(3) Divestasi pemerintah daeGh yang dialihkan untuk diinvestasikan kembalidianggarkan dalam pengeluaran pembiayaan pada jenis penyertaan modal(investasi) pernerintah daerah.

(4) Penerimaan hasil atas investasi pemerintah daerah dianggarkan dalam kelompokpendapatan asli daerah pada jenis hasil pengelolaan kekayaan daerah ydngdipisahkan.

Pasal 73(1) Investasi daerah jangka pendek dalam bentuk deposito pada bank umum

dianggarkan dalam pengeluaran pembiayaan pada jenis penyertaan modal(rnvestasi) pemerintah daerah.

(2) Pendapatan bunga atas deposito sebagairnana dimakud pada ayat (1)dianggarkan dalam kelompok pendapatan asli daerah pada ienis lain-lainpendapatan asli daerah yang sah,

Paragraf 8Pembayaran Pokok Utang

Pasal 74Pembayaran pokok utang sebagaimana dimakud dalam Pasal 60 ayat (2) hunjf cdigunakan untuk menganggarkan pembayaran kewajiban atas pokok utang yangdihitung berdasa*an peoanjian pinjaman jangka pende& jangka menengah, danjangka panjang.

Bagian Ketujuh

Kode Rekening Penganggaran

Pasal 75

(1) Setiap urusan pemerintahan daerah dan organisasi yang dicantumkan dalam APBDmenggunakan kode urusan pemedntahan daerah dan kode organisasi

(2) Kode pendapatan, kode belanja dan kode pembiayaan yang digunakan dalampenganggaran menggunakan kode akun pendapatan, kode akun beianja, dan kodeakun Dembiavaan,

(3) Setiap program, kegiatan, kelompok, jenis, obyek serta rincian obyek yangdicantumkan dalam APBD menggunakan kode program, kode kegiatan, kodekelompok, kode jenis, kode obyek dan kode rincian obyek.

(4) Untuk tertib penganggaran kode sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2)

dan ayat (3) dihimpLrn menjadi satLl kesatuan kode anggaran yang disebut koderekenrng.

Pasal 76

UrLrtan susunan koJe rekening APBD dimulai dari kode .rrusan pemerintahan daerah,kode organ:sasi, kode progrdm, kode kegiatan, kode akun, kode kelompok, kode jer'rs,

kode ooyek, drn lode rincian -Dyek.

Page 33: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

- 3 2 -

Pasal77

(1) Kode dan klasifikasi urusan pemerintahan daerah dan organisasit''

Jia"rt"O dalam Pasal 75 ayat (2) tercantum dalam Lampiran

menteri ini.

a?l Kode akun pendapatan, kode akun belanja, dan kode akun pembiayaan"'

;G"i;;;" ii;i6ua aaum Pasal 75 avat (3) merupakan bagian susunan- kode

atun"tuuangan aaer"ft yanq tercantum dalam Lampiran A II peraturan menterr Inr'

(3) Kode rekening pendapatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (1) untuk'-'

pr*inti t".a"'nti,t dibm Lampiran A lll perdturan menteri ini'

14) Kode rekening pendapatan sebagaimana dimakud dalam Pasal 24 ayat (1) untuk' '

l"u"oui""ltoi" tercantum dalam Lampiran A lv peraturan menteriini'

(5) Kode dan klasifikasi fungsi terclntum dalam Lampiran A V peraturan menteri ini

(6) Kode dan klasifikasi belanja daerah menurut fungsi uituk keselarasan dan'-'

leierpaduun p"ngelolaan keuangan negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33

terca;tum dalam Lampirdn A.W peraturan menteri ini'

(7) Kode dan daftar program dan kegiatan menurut.urusan. pemerintahan daerah

tercantum dalam Lampiran A VII peraturan menteri ini

(8) Kode rekening belanja daerah seba$aimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (2)' '

tercantum da6m Lampirdn A.Vlll peraturan :nenteri in''

(9) Dalam rdngka sinkronlsasi program dan kegiatan pemerintah dengan pemerintah

daerah. dattar Droqram oan Kegld(dn sebagaimana dimaksud pada ayat (7) secara

berkali akan disempumakan sesuai dengan perkembangan kebutuhan oaeran'

(10) Kode rekening pembiayaan daerdh sebagaimana dlmaksud dalam Pasal 24 ayat' '

f3l tercantum dalam Lampiran A IX peraturan menteri ini'

ftfl untuf memenuli kebutuhan objeKif dan karaKeristik daerah serta keselarasan"''

""i""t"ni"- tutlstik keuanga; negara, perubahan dan penambahan kode

iJlj"i"o i..,J" "Li"t oetanji oupat-aiatu' iebih lanjut dengan peraturan kepala

aaeiah ietetan dikonsultasikan dengan Menteri Dalam Negeri'

SebagarmanaA,l peraturan

BAB IV

PENYUSUNAN RANCANGAN APBD

(1 )

(2)

(3)

Bagian Pertama

Azas Umum

Pasa lTS

Penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah didanai

dari dan atas beban APBD.

Penvelenqqaraan urusan pemerlntahan y'rng menjaoi kewenangan pemerintah di

aaeiah drdlnai dari dan atas beban APBN

Penyelenggaraan urusan pemerlntahan provinsl yang penugasannya-dllir;lpahkan

k;o;da k;bupaten/kota dan/atau desa, dtdanaidari dan atas beban APBD provlnsi

Penveleneqaraan urusan pemerintahan kabupalen/kota yang penugasannYa

aiirnoatriai ieoao" oesa, didanai dari dan atas beban AP3D kabupaten/kota(4)

Page 34: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

(1) seluruh Penerimaan danuang, bardng dan/ataudianggarkan dalam APBD.

(2) Penganggardn Penerimaanpengangqaran.

Pasal 79oenqeluaran pemerintahan daerdh baik dalam bentuki"."- oaau tuttun anggardn 1"dng b€rkenaan harus

dan pengeluaran APBD harus memiliki dasar hukum

9asal 80

Anggaran belanja daerah diprioritaskan untuk melaksanakan kewajiban pemerintahan

daJiah sebagaimana ditetapkan dalam peraturan perundang undangan

Bagian Kedua

Rencana Kerja Pemerintahan Da€rah

Pasal 81

(1) Untuk menyusun APBD, pemerintah daerah menyusun RKPD yang merupakan

oeniabaran dari RPIMD dengan menggunakan bahan dari R€nF SKPD untuk

ft;fi;'l# i;irti ;h,n ving mens';u repada Rencana Kerja Pet:nnPn: --,(2). RKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat rancangan kerdngka ekonoml*'

i)i,[r" i"""it"i pembanqunan dan kewi.:l6an daerah'.rencana k:!1vt19-Ttku'

i". i"1ri""1."-"i"' l"ik ianq dilaksanakan langsung oleh pemerintah' pemerintah

i"".ii t-""p"",l,titrnpuh de-ngan mendorong partisiPasi masyarakat'

(3) Kewajiban Jaerah sebagaimafla dimaksud pada ayat.. (2) .mempertimbangkan' '

orestasi capaian standar pelayanan minimal yang ditetapkan sesuai oengan

Derafu ran perundan9_undangan'

Pasal 82

(1) RKPD disusun untuk meniamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan'

penganggaGn, pelal$anaan, dan pengawasan'

(z) peniusuian RKPD diselesaikan palinq larnbat akhir bulan Mei sebelum tahun

anggaraln berkenaan.(3) RKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (i) ditetapkan dengan peratuGn kepala

oaeran.(4) Tata cara penyusunan RKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berpedoman

oada Deraturan perundang-undangan'

Bagian Ketiga

Kebijakan Umum APBD serta

Prioritas dan Plafon Anggaran Semeqrtara

Paragraf 1

Kebijakan Umum APBD

' Pasal 83

(l) Kepala daerah menyusLln rancangan KUA berdasarkan RKPD dan pedoman"'

o"it" ir""" oogD talg drletapkan Menleri Dalam Negen setiao t3hurl '

Page 35: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

3 4 -

(2) Pedoman penyusunan APBD sebagaimana dimaksud pada

latn:

ayat (1) memuat antara

kebijakan pemerintaha. Pokok-Pokok kebijakan Yang

dengan Pemerintah daeran;memuat sinkronisasi

APBD tahun anggaran berkenaan;b. prinsip dan kebijakan penyusunan

c. teknis Penyusunan APBD; dan

d. hal-hal khusus latnnya'

Pasal 84

t1\ Rancanaan KUA memuat tarqet pencapaian kinerja yang terukur dari program-'''

;;";; vanq akan dilaKanakan oleh pemerintah oaerah untuk setiap urusan

lerierinunari daerah yang disertai dengan proyeksi pendapatan daerah' a:okasl

telania daerah, sumber dan penggunaan pembiayaan yang dlsertar oengan

a5um5i yang mendasarinya.(2) Prooram-program sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diselaraskan dengan'-'

p.t'ritut p"a-oungunan yang diteLapkan oleh pemerinLah'

(3) tuumsi yang mendasari sebagaimana dimaksud pada ayat (l) yal(nl' '

mempertimbangkan perkembangan ekonomi makro dan perubahan pokok-pokok

kebliakan fiskal yang ditetapkan oleh pemerintah'

Pasal 85(1)DalammenyusunrancanganKUAsebagalmanadimaksld.PasalS3ayat(1)'kepala

daerah dibantu oleh TAPD yang dipimpin oleh sekretans oaeran'

(2) Rancangan KUA yang tetah disusun sebagaimana d'-"f Y9 ,.!:9: --"I".i (t)

disamD;ikan oleh seketaris daerah selaku koordinator pengelola keuangan oaeran

keoad; kepala dacrdh, paling lambat pada awal bulan Juni

Pasal 36(1)RancanganKUAsebaga lmanad imaksudda lamPasa|85ayat (2 )d isampaikan"'

;;J; ?";h kepad; DPRD paling lambat pertengahan bulan- Juni tahun

;6;;;;-6;- Giut aiuut'ui dalam Pemblcardan pendahuluan RAPBD tahun

anggaran berikutnya.(2) peiriatrasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh TAPD bersama

panitla anggaran DPRD.(f) aancangan- fUa yang telah.dibahas sebagaimana dimaksud -pad-a

lyat (2)

selaniutnya dlsepaka! menjaol r\UA paling iambat minggu p€rtama bulan luli

tahun anggaran berjalan(4) Format KUA tercantum dalam Lampiran A X peraturan menlerr |nr'

Paragraf 2

Prloritas dan Ptafon Anggaran Sementara

Pasal 87

(1) Berdasarkan KUA yang telah diseFakati sebagaim^ana^dimakud dalam Pasal 86'-'

uyui (:), p"rnurintah dierah menyusun rancangan PPAS'

(21 nancangan PPAS sebagairnana dimaksud pada ay3t (1) disusun dengan tahapan

sebagai berikut:a. menentukan Skala prioritas untuk urLlsan walib dan urusan pilihao;

Page 36: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

- J ) -

b. menentukan urutan program untuk masing-masing urusan; dan

c. menwsun plafon anggaran sementara untuk masing-masing program

Kepala daerah menyampaikan rancangan PPAS yang telah disusun sebagaimana

a'i#"f,"J-oJ] ivli ir) kepada DPRD untuk dibahas paling lambat minggu kedua

bulan Juli tahun anggaran berjalan'

Pembahasan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan oleh TAPD bersama

(3)

(4)

(s)

(6)

panltia anggaGn DPRD

Rancangan PPAS Yang telahselaniutnya disepakati rnenjadiberialan.Format PPAS tercantum dalam

dibahas sebagaimana dimaksud pada ayat (4)

PPA paling lambat akhir bulan luli tahun anggaran

Lampiran A.XI peraturan menteri ini

Pasal 88

(1) KUA serta PPA yang telah disepakati sebagaimana dimaksud dalam,Pasal 86,ayat'"

iil ar. pasal 87 aiat (5), mas;nq masing-ditr':anqkan ke dalam nota kesepakatan

i,i'ng oitanaatangani uersama antara kepala daefah dengan prmplnan urKu'

(2) Dalam hal kepala daerah berhalansan, v"ry b"'*."9q1"1--d^11-*-Ti^*j"kpejabat yang diberi wewenang untuli meninditangani nota kepakatan KUA dan

PPA.{3) Dalam hal kepala daerah berhalangan tetap, penandatanganl" "9!".f:fFb"*'

iu;;.;pA;;;iGn olerr penjauit vang ditunjuk oleh pejabat vans berwenans'

(4) Format nota kesepakatan seoagarmana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam

Lnmpiran A.nI peraturan menten Inr'

Bagian KeemPat

Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran SKPD

Pasal 89

(1) Berdasarkan nota kesepakalan seoaqaimana dinaksud dalam Pasal 8B ayat (1)''-'

ileo menyiaptan rancansan sura[ edaran-.kepala, i:"j"-1...T:::?"fiit""penyusunan RKA-sKPD sebagal acuan tepata SfeO Oalam menyusun RKA-SKPD-

(2)Rancanqansuratedarankepaladaer;htentangpedomanpenyusunanRKA-SKPDsebaqaihana dimdksud pada ayat ( l) mencakup:

a. PPA yang dialokasikan untuk setiap program SKPD berikut rencana

PendaPatan dan PemblaYaan;

b. sinkronisasi program dan kegiatan antar SKPD dengan .kinerja SKPD

- b"|.tnnuun.".uuidengan stand;rpelayanan minimalyang ditetapkan;

c. batas waktu penyampaian RKA-SKPD kepada PPKD;

d. halhal lainnya yang perlu mendapatkan perhatian dari SKPD terkait dengan"

ft; ;;i;;il J";iisiitu" "nli"n'tl' efektirltas' tranparansi da n . a kuntabilitas

penyusunan anggaran dalam ranqka pencapaian prestasi kerja; dan

e. dokumen sebagai lampiran meliputi KUA' PPA' kode fekening APBD' formaf

RKA-SKPD, analisis standaf belanja dan standar satuan narga'

i3) surat edaran keptsla daerah perihal pedoman penyusunan 1K:A-.SKP? :e!:9-aimana''' il.i.; ;"J;'uvut rrl oitu'tittJn

-pating Iambat awal bulan A-QUstus tahun

anqqaran beqtlan

Page 37: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

(1 )

(2)

Eagian KelimaRencana Kerja dan Anggar.n SKPD

Pasa l90Eerdasarkan pedoman penyusunan RKA'SKPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal89 ayat (3), kepala SKPD menyusun RKA-SKPD.RKA-SKPD disusun dengan menggunakan pendekatan kerangka pengeluaranjangka menengah daerah, penganggaran terpadu dan penganggaran berdasarkanhrc<f:<i Larit

(1) Pendekatan kerangkadlmakud dalam Pasal

Pasal 91pengeluaran jangka menengah daerdh sebagaimana90 ayat (2) dilaksanakan dengan menyusun prakiraan

(1 )

(2)

malu,(2) Prakiraan maju sebagalmana dimaksud pada ayat (1) berisi perkiraan kebutuhan

anggaran untuk progrdm dan kegiatan yang direncanakan dalam tahun anggaranberikutnya dari fahun anggaran yang direncanakan,

(3) Pendekatan penganggaran terpadu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 90 ayat(2) dilakukan dengan memadukan seluruh proses perencanaan dan penganggaranpendapatan, belania, dan pembiayaan di lingkungan SKPD untuk menghasilkandokumen rencana kerja dan an99aran.

(4) Pendekatan penganggaEn berdasarkan prestasi kerja sebagaimana dimaksuddalam Pasal 90 ayat (2) dilakukan dengan memperhatikan keterkaltan antarapendanaan dengan keluaran yang diharapkan diri kegiatan dan hasil s€rtamanfaat yang diharapkan termasuk efisiensi dalam pencapaian hasil dan keluarailtersebut.

(3)

Pasal 92Untuk terlaksananya penyusunan RKA-SKPD berdasarkan pendekatansebagaimana dimakud dalam Pasal 90 ayat (2) dan terciptanya kesinambunganRKA-SKPD, kepala SKPD mengevaluasi hasil pelaksanaan Program dan kegiatan 2(dua) tahun anggaGn sebeltrmnya sampai dengan semester pertama tahunanggaran berialan.Eialuasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan menilai program dankegiatan yang belum dapat dilakanakan dan/atau belum diselesaikan tahun-tahunsebelumnya untuk dilaksanakan dan/atau diselesaikan pada tahun yangdirencanakan atau 1 (satu) tahun berikutnya dari tahun yang direncanakan

Dalam hal suatu program dan kegiatan merupakan tahun terakhir untukpencapaian prestasi kerja yang ditetapkan, kebutuhan danan)'a harus dianqgarkanpada tahun yang direncanakan.

Pasa l93Penyusunan RKA-SKPD berdasarkan pieFtaii ke..rja sebagaimana dimihsqd dalan .Pasal 90 ayat (2) berdasarkan pada indikator kineia, capaian atau target kinerja,analisis standar belanja, standar satuan har$a, dan standar pelayanan minimal.lndikator kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah ukuran keberhasilanyang akan dicapai dari program dan kegiatan yang direncanakanCapaian kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupaiken ukufan prestasikerja yang akan dicapaiyang berwuiud kualitas, kuantitas, efisiensi dqn efektintaspelaksanaan dai setiap program dan keqiatan.

(1 )

(2 )

(3)

Page 38: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

(., :::iE;"i::"I"5j"':i.,'T:3:I",i"",j"0'Tlf;T,.i"*"r."1J"'.,!ll"["J1"ffi1melakanakan s1latu kegiatan'

orit-J'*t,"""r'"'o",f,ir7::l1"JUf"'-:Xi,ff'L:3r1,T3':",*#'l3idenqan keputusan kepala daerah'

- rer iina", piuv"nan mlnimal sebasaimana dimakud pada avat !1) T:lp,i!: t"l"L

' ukur kinerja dalam menentuKan capaian lenis dan mutu pelayanan dasar yang

'' merupakan urusan wajib daemh'

Pasal 94

ff) RKA-SKPD sebagaimana drmaksud dalam Pasal 90 ayat (1) memuat rencana

Dendapatan, rencana betanja un,ur. i;"ling-.iting program dan.keliatnn, serta

rencana pembiayaan untu* tunu" vlngiii"?'ianit<a-n ilri-nci sampai dengan rincian

objek pendapatan, belanja, dan ;;ilY;; t;'tt prakiraan maju untuk tahun

berikutnya.

-' friiiiu::ig"ff T.3:i:T:,'"1:::,,"n:!:l';:i"5p;:l"I:Hffi""il1dicaPai dari Program dan kegidtan'

(1) Rencana pendapatan *o"nt'rn"'L"1"*ll'd dalam Pasal 94 -av",l"!1]"t"tut'

kelompoK jenls, obyek otn -'intiin

obyek pendapatan daerah' yang

-. dipunguvdikelola/ diterima orun sr'i6'itu"i a'"ngan tugai pokok dan fungsinya'

' l i iJr."u"taasarkanperaturanDerundanq-undangan'

(21 Peraturan perundang-undanqan t"luguirnunu qilib:1^fd" ayat (1) adalah' *'

F;;;;iJ"t', peiaturan peme'inta:":"-"-i::"n;::i":n;,v,r 11) memuat

(3) Rencana berania sebaeaimana #1"f"f",::j:i"ff::in'i"il".)i.1"".*'n

::i"Jtrl iil""Hl J:'ft : "$';::: ;";:F"i:l :, :l:"r"1.. oo ..., ., memua,'�otilffi#;j;lff t"'i:fl?j#"fl vv:Hrdth'":JftjixT'*hiH'liyl jilti:

' ffHiltrrutlfg"'",:RHi:;:: T:::.^''il'"f :1*"ti:i"r:i:::'#t j3lPokok dan fungsi organlsasl'

(6) Orqanisasi sebagaimana olmaksLrd dalam Pasal 94 ayat (2) memuat namat"'

;;;;;J ";;;;ma sKPD selaku pengsgn6 .nsgaran/Pengs!na ̂baran9

,hli*r;Jr-:w*t"t:rru:",;"""x&lln"s j:""]:sare4avat(2)(8) Proqram sebagaimana drmaksud dalam Pasal 94 ayat !1)I:1""

nama programt"'

;;;;k;;;;[;n;kan sKPD dalam tanun ansearan t]erkenaan'

, ["ff id;J,',;"ffi nlmf :: :**::'""#,1":J;',:?lJ:]:a'� nama keqiatan

(l) Indikaior sebagaimana o'.nt*uo""otuu'i ' iu*'al 95 ayat (7)' meliputi masukan'

keluaran dan hasrl

Page 39: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

3 8 -

12) Tolok ukur kineria sebaqaimana dimaksud dalam Pasal 95 ayat (7) merupakan'-'

,rurua' prestasi ke4a -

yang akan dicapai dari k€adaan.-semula ,denganmemoertimUanqhn fjKor ku;litas, kuantitas, efisiensi dan efektifltas pelaKanaan

dari setiap Program dan kegiatan'

(3) Target kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 95 ayat (7) m€rupakan hasil'-'

vin-g oif,urapk"n daii suatu program atau keluaran yang diharapkan dari suatu

kegiatan.

Pasal 97

Eelanta lanqsung yang terdiri dari belanja pegawai, belanja barang-dan jasa' serta

u"iiniu .oiur aiaitggirkan dalam RKA-SKPD pada masing-masing sKPD

Belanja ounga, belanja subsidi, belanja hibah, belanja bantuan sosial' belanja bagi

hasil,'belanj; bantu;n keuangan, dan belanja tidak lerduga hanya diangqarkan

dalam RKA-SKPD Pada SKPKD.

(1 )

(2)

' Pasal 98

Penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan daerah dianggarkan dalam RKA-

SKPD pada SKPKD.

(1) Bagan alir pengerjaan RKA-SKpDtercanfum dalam Lamplran A.^1lr

(2) Format RKA-SKPD sebagaimanadalam Lampiran A.XV PeEturan

Pasa l99sebagaimana dimaksud dalam Pasal 90 ayat (1)peraturan menteri inidimaksud dalam Pasal 90 ayat (1) tercantum

nlenieii inl.

Bagian KeenamPenyiaPan RaPerda APBD

Pasal 100

(1) RKA.SKPD yang telah disusun oleh SKPD disampaikan kepada PPKD untuk dibahas

lebih lan ut oleh TAPD.(2)Pembahasano lehTAPosebaga|manad imaksudpadaayat ( t ) .d i |akukanuntuk'-'

.*"f.itr f"t"tuaian antara nKe-sxPo dengan KUA, PPA, pGkirdan maju. yang

i"i"f, al"t":"t tahun anggaGn sebelumnya, dan dokumen perencanaan larnnya'

il; ;;;;6; nnutF, i'ioitutot kinerja; kelompok sasaon kesiatan'-,standar

analisis belaniar standar satuan haiga, stand;r pelayanan mlnlmal' serta

sinkronisasi progrdm dan kegiatan antar sKPD'(3) Dalam hal hasil pembahasan RKA-SKPD terdapat ketidaksesuaian sebagaimana' '

dimaksud pada ayat (2) kepala SKPD melakukan penyempumaan'

Pasal 101

(1) RKA-SKPD yang telah dlsempumakan oleh kepala SKPD disampaikan kepada pPKD

sebagai bahan penyusunan rancdngan peraturan daerah tentang APBo dan

iancainoan oeraturan kepala daerah tentang penjabaran APBD

(2) nancangan peraturan daerah tentang APBD sebagaimana dimaksud pada ayal (1)

dilengkapi dengan lampiran yang terdiri dari:

a. ringkasan APBD;

b, rinqkasan APBD menurut urusan pemerintahan daerah dan organ6asl;

Page 40: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

f. daftarjumlah pegawai per golongan dan per jabatan;

g. daftar Piutdng daerah;h. daftar p€nyertaan modal (investasi) daerah;

i. daftar perkiraan penambahan dan pengurangan aset tetap daeran;

j. daftar pertirdan penambahan dan pengurangan aset lain-lain;

i. ouftu, kegiatan-k€giatan tahui anggaran sebelumnya. .yang belum

diselesaika; dan dianggarkan kembali dalam tahun anggardn ini;

l. daftar dana cadangan daerah; dan

m. daflar Piniaman daerah.(3) Format rancang3o peraturan daerah tentang APBD beserta lampil"i::::J?.T*"

dimaksud padJayat (1) tercantum dalam Lampiran A XV peraturan menterl rnr'

Pasal 102

(l) Rancangan peraturan kepala daerah tenteng penjabaran APBD- s-eb:.gaimana'- '

dimak;d daiam Pasal 101 ayet (1) di lengkapidengan lampiran yang terorn oarr:

a. rinqkasan Penjabaran APBD;b. oeniabaran APBD menurut urusan

proiram, kegiatan, kelompok, jenis,

c. rincian APBD menurut urusanbelania dan Pembiayaan;

d. rekapitulasi belania menurutprogram dan kegiatan;

e. rekapitulasi belanja daerah untukpemerintahan daerah dan fungsinegalt|;

- 3 9 -

pemerintahan daerah, organisasi, peMapatan,

urusan pemerintahan daerah, organisasi,

keselarasan dan keterpaduan urusandalam kerangka pengelolaan keuangan

pemerintahan daerah, organisasi,obyeK rincian obyek PendaPatan,

(2)belaria dan Pembiayaan.

Rancangan peraturan kepala daerah tentang penjabaran APBD wajib memuat

penjelasan sebagai berikut:a. untuk Dendapatan mencakup dasar hukum, targevvolume yang

direnc.nakan, tarif pungutan/harga;

b. untuk belania mencakup dasar hukum, satuan volume/tolok ukur' harga

satuan, loka;i kegiatan dan sumber pendanaan kegiatan;

c. untuk pembiayaan mencakup dasar hukum, sasaran' sumber penenmaan

pembiafaan dan tujuan peng€luaran pembiayaan'

Format rdncanqan peraturdn kepala dae'ah bes€rta lampiran sebagamana

ai.utira p"au ivut ir) tercantum dalam Lampirah A )M peraturan menterr Inr'

Pasal 103

Rancangan peratLlran daerah tentang APBD yang telah disusLln oleh PPKD

disampaikan kepada kepala daerah'Rancanoan Deraturan daerah tentang APBD sebaqaimana dlmaksud.pada ayat (1)

sebelu; disampaikan kepada DPRD disosialisasikan kepada masyaraxat

Sosialisasi rancangan peraturan daerah tentang APBD sebagaimana dimaksud

o"o" .t"a iii-li"'rat memberikan informasi hengenai hak dan kewajiban

l"."rint"n Oj"|.afl serta masyarakat dalam pelaksanaan APBD tahun anggaran

yang direncanakanPeniebarlLrasan rancanqan peraturan daerah tentang APBD dilalcsanakan oleh

sekletaris daerah selaku koordinator pengelolaan keLlangarl daerah

( l )

(2)

(3 )

(4 )

Page 41: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

- 4 0 -

BAB VPENETAPAN APBD

Bagian PertamaPenyamPalan dan Pernbahasan

Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD

Pasal 104

11\ Keoala daerdh menyampaikan rancangan peraturan daerah tentang APBD beserta"'

i#il;;; k;;;Ji oFno p"rinq b;bai pada mineeu pertama. bulan .oktoberiii,i" l"lis"; *b"turnnvi du.i tah,n vang direncanakan untuk mendapatkanpersetuiuan bersama.

12) Penaambilan kepuhrsan bersama OPRD dan kePala daerah terhadap Gncangan'-'

o"-i.utun Au"tn tentang APBD dilakukan paling lama I (satu) bulan sebelum

iahun anqgaran yang be6angkutan dilaksanakan'

f3) Atas dasar persetuluan Dersama sebagaimana dimaksud pada ayat (2)'.kepala

daerah menviapkan rancangan peraturan kepala daerah tentang penjaDaran

APBD.(4) Penyampaian rancangan perdhlran daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

disertal dengan nota Reuangan.t5) Dalam hal kepala daerah dan/atau pimpinan DPRD berhalangan tetap' maka'-'

""i"il!t "ii"'Jituniui aun ditetapkn oleh pejabat yang berwenang selakup"njaUuVpe6fsana tugas kePala daerah dan/atau selaku Plmpinan sementara

bPiD yanq menandatangani persetutuan bersama'(6) Format susunan nota keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) tercantum

dalam LamDirdn A.XVII peraturitn menteri ini'

Pasat 105(1) Penetapan agenda pembahasan rdncangan peraturan daeGh tentang APBD untuk"'

r""a"'o.iirii p"-,it,iuan bersama seblgaimana dimaGud dalam Pasai 104 ayat(1tdis;suaika; denga; tata tertib DPRD masing-masing daerah'

(2) Pembahasan rancangan peraturan daerah berpedoman pad-a-KUA, serta PPA yang

telah disepakati bersama antara pemerintah daerah dan DPRD'

13) Dalam hal DPRD memerlukan tambahan penjelasan terkait dengan pemDanasan"'

oi"q.ii-a- Ggiatan tertenlu, dapat meminta RKA-SKPD berkenaan kepada

kepala daerah.(4) Format persetujuan bersama sebagaimana dimakud pada ayat (2) tercantum'

dalam LamDiran A)MII peraturan menteri ini'

Pasal 106(1) Aoabrla DPRD sampai batas waKu sebaqaimana oimaksud datam Pasal 104 ayat' '

(i) tiAal menetapkan pe6etujuan bersama dengan kepala daerah .ternaoapiiiaung"n p"raturun daerah tentang APBD, kepala daerah melaksanakanpenletiaran setinggi-tingglnya s€besar angka APBD tahun anggaran sebelumnyaruntuk memblaval keoerluan setlap bulan,

(2) Penqeluaran setinqgitingginya unlLrk Keperluan setiap bL'lan seLdgaimand'-' a'mitsuO paOa ayat (f) drpnoritasXan untuk belanla vang bersifat mengikat dan

belanja Yang bersifat wajib

Page 42: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

(3)

(4)

Belania yang b€rsifat mengikat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakanbetanja ydng dibutuhkan secara terus menerus dan harus dialokasikan olehpemerintah daerah dengan jumlah yang cukup untuk keperluan setiap bulandalam tahun anggaran yang bersangkutan, seperti belanja pegawai, belanjabarang dan jasa.

Belanja yarE bersifat wajib adalah belania untuk terjamlnnya kelangqrnganpemenuhan pendanaan pelayanan dasar mas)€rakat antaG lain pendidikan dankesehatan da./abu melaksanakan kewajiban kepada fihak ketiga.

Pasal 107(1) Rencana pengeluaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (1) disusun

dalam rdncangan peraturan k€pala daerah tentang APBD.

(2) Rancangan peraturdn kepala daerah tentang APBD sebagaimana dimakud-pada' - ayat (1i dapat dilaksanakan setelah memperoleh pengesahan dari Menteri DalamNegeri bagi provinsi dan gubernur bagi kabupaten/kota.

(3) Pengesahan rancangan peraturan kepala daemh tentang APBD sebagaimanadim;ksud pada ayat (2) ditetapkan dengan keputusan Menteri Dalam Negeri bagiprovinsi dan keputusan gubemur bagi kabupaten/kota,

(4) Rancangan peraturan kepala daerah tentanq APBD sebagaimana dimaksud padaayat (3) dilengkapi dengan lampiran yang terdiri dari :

a. ringkasan APBD;b. ringkasan APBD menurut urusan pelnerinbhan daerah dan organisasi;

c. rincian APBD menurut urusan pemerintahan daerah, organisasi, program,kegiatan, kelompok, jenis, obyeK rincian obyek pendapatan, belanja danpembiayaan;

d. rekapifulasi belanja menurut urusan pemerintahan daerdh, organisasl,program dan kegiatan;

e, rekapitulasi belanja daerah untuk keselarasan dan keterpaduan urusanpemerintahan daerah dan funqsi dalam kerangka pengelolaan keuangannegara;

f. daftarjumlah pegawai per golongan dan perjabatan;

9. daftar piutang daerah;h. daftar penyertaan modal (investasi) daerah;

i. daftar Derkiraar' penambahan dan pengurangdn aset telap daerdh;j. daftar perkirdan penambahan dan pengurangan aset lain-lain;

k. daftar kegiatan-kegiatan tahun anggaran sebelumnya yang Delumdiselesaikan dan dianggarkan kembali dalam tahun anggaran ini;

l. daftar dana cadangan daerah; danrn. daftar pinjaman daerah.

(5) Format rancangan peraturan kepala daerah beserta lampiran sebagaimanadimakud pada ayat (4) tefcanturn dalam Lampiran A XIX peraturan menten Inl'

Pasal 108

(1) Penyampaian rancangan peraturan kepala daerah untuk memperoleh pengesahan

sebagairnana dimalcsud dalam Pasal 107 ayat (3) paling lama 15 (l ima belas) hari

kerja terhirung sejak DPRD tidak menetapkan keputusan bersana dengan keoala

daerah terhadao rancanqan peraturan daerah tentang APBD.

Page 43: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

42-

f2) ADabila dalam batas waktu 30 (tiga puluh) hari kerja Menteri Dalam- Negery'gubemur tidak fiengesahkan rancangan peraturan'kepala daerah tentangAPBD iebagaimana dimakud pada avat (1), kepala daerah menetapkanrancangan peraturan kepala daerah dimaksud menjadi peraturan kepala daerah.

Pasal 109

PelamDuan batas tertinggi dari iumlah pengeluaran sebagaimana ditetaokan dalampasal 106 ayat (t), hanya diperkenankan apabila ada kebijakan pemerintah untukkenaikan gaji dan tunjangan pegawai negeri sipil serta penyediaan dana pendampingatas prognm dan kegiatan yang ditetapkan oleh pemerintah serta bagi hasil pajakdaerah dan retribusi daerah yang ditetapkan dalam undang-undang.

Bagian Kerlua

Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD dan

Rancangan Peraturan Kepala Daerah tentang Penjabaran APBD

Pasal 110

(1) Rancangan peraturan daerah provlnsi tentang APBD yang telah disetujui bersamaDPRD dan rancangan peratur?n gubernur tentang penjabaran APBD sebelumdi:etapkan oleh gubernur palirg lama 3 (tiga) hari kerja disampaikan terlcbihdahulu kepada Menteri Dalam Negeri untuk dievaluasi.

(2) Penyampaian rdncangan sebagaimana dimaksud pada ayst (1) disertai dengan

a. persetujuan bersama antara pemerintah daerah dan DPRD terhadaPrancangan peraturan daerah tentang APBD;

b. KUA dan PPA yang disepakati antara kepala daerah dan pimpinan DPRD;

c, rlsalah sidang Jalannya pembahasan terhadap rancangan peraturan daerahtentang APBD; dan

d. nota keuangan dan pidato kepala daerah perjhal penyampaian pengantarnota keuangan Pada sidang DPRD

(3) Evaluasi sebagaimana dimakud pada ayat (1) bertuiuan untuk tercapainyakeserasian antara kebiJakan daerdh dan kebijakan nasional, keserasian antarakepentingan publik dan kepentingan apamtur serta untuk meneliti seiauh manaAPBD provinsi tidak bertentangan dengan kepentingan umum, pemturan yanglebih tinqgi dan/atau peraturan daerah lainnya yang ditetapkan oleh provinslbersangkutan.

(4) Untuk efeKivitas pelaksanaan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1,

Menteri Oalam Negeri dapat mengundang pejabat perneriitah daerah provinsiyang te*ait.

(5) Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam keputusanMehteri Dalam Negeri dan disampaikan kepada gubernur paling lama 15 (limabelas) hari kerja terhitung sejak diterimanya rancangan dimaksud.

(6) Apabita Menteri Dalam Negeri menyatakan hasil evaluasi atas rancangan peraturan' ' daerah tentang APBD dan rancangan peraturan gubernw teltang penjabaranAPBD sudah ;esuai dengan kepentingan umum dan perattiran perundang'undangan yang lebih tinggi, gubernur menetapkan rancangan dimaksud nenjadlperaturan daerah dan peraturan 9ubernur.

Page 44: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

(7)

(8)

Dalam hal Menteri Dalam Negeri menyatakan bahwa hasil evaluasi rdncanganperaturdn daerah tentang APBD dan rdncangan perafuran gubemur tentangpenjabardn APBD bertentangan dengan kepentingan umum dan. pd-dturdnperundang-undangan yang lebih tinggi, gubemur bersama DPRD rnelakukanpenyempumaan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung sejak diterimanya hasilevaluasi.Apabila hasil evaluasi tidak ditindaklanjuti oleh gubemur dan DPRD, dan gubemurtetap menetapkan lancangan perdturan daerah tentang APBD dan rdncanganperuturan gubrmur tlntlng penlrblnn APBD manj|dl pantunn d|.flh dlnperaturan gubemur, Menteri Dalam Negeri membatalkan peraturan daerdh danperaturan gubemur dimakud sekaligus menyatakan berlakuya pagu APBD tah'hsebelumnya.Pembatalan perafuran daerdh dan peraturdn gubernur serta pemyataanberlakunya pagu APBD tahun sebelumnya sebagaimana dimaksud pada ayat (8)dit€tapkan dengan peraturan f4enteri Dalam Negeri.

Pasal 111Rancangan peraturan daerah kabupaten/kota tentang APBD yang telah disetujuibersama DPRD dan rancangan peraturan bupati/walikota tentang peniabaranAPBD sebelum dit€tapkan oleh bupati/walikota paling lama 3 (tiga) ftari keriadisampaikan kepada gubernur untuk dievaluasi.Penyampalan rarKangan sebagaimana dlmaksud pada ayat (1) disenai dengandokumen sebagaimana dimal€ud dalam Pasal 110 ayat (2) peraturan menteri ini.Evaluasi sebagaiFrbna dimakud pada ayat (1) bedujuan untuk tercapainyakeserdsian antae kebijakan daerah dan keblakan nasional, keseraslan antarakepentingan publik dan kepentingan aparatur serta untuk meneliff seiauh manaAPBo kabupaten/kota tidak bertentangan dengan kepentin-oan !mum, perdturanyang lebih tinggi dan/atau peraturan daerah lainnla yang ditetapkan olehkabupaten/kota bersangkutan.

(4) Untuk efeKivitas pelaksanaan evaluasi sebagaimana dimakud pada ayat (1),gubemur dapat mengundang pejabat pemerintah daerah kabupaten/kota yangterkait.Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam keputusangubernur dan disampaikan kepada bupati/walikota paling lama 15 (lima belas) harikerja terhitung sejak diterimanya rancangan dimaksud.Apabila gubernur menetapkan pemyataan hasil evaluasi atas rancangan peraturandaerah tentang APBD dan rancangan perdturan bupati/walikota tentdngpenjabaran APBD sudah sesuai dengan kepentingan umum dan peraturanperundang-undangan yang lebih tinggi, bupati/walikota menetapkan Encangandimaksud menjadi peraturan daerah dan peraturan bupati/walikotaDalam hal gubernur menyatakan hijsil evaluasi rancangan peraturan oaerantentang APBD dan rancangan peraturan bupati/walikota tentang penjabardn APBDtidak sesuai dengan kepentingan umum dan peraturan perundang-undangan yanglebih tinggi, bupati/walikota be6ama DPRD melakukan penyempumaan palinglama 7 (tujuh) hari kerja terhit!ng sejak diterimanya hasil evaluasi.

(e)

( 1 )

(2)

(3)

(s)

(6)

(7 )

(8) Apabila hasil evaluasi tidak ditindaklanjuti oleh bupati/walikota dan DPRD, danbupali/walikota tetap menelapkan rancangan peraturan daerah tentang APBD danrancangan peraturan bupati/walikota tentang penjabaran APBD menjadl peraturandaerah dan peraturan bupati/walikota, gubemur membatalkan peraturan daerahdan peraturan bupati/walikota dimaksud sekaligus menyatakan berlakunya paguAPBD tahun sebelumnya.

Page 45: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

(9) Pembatalan perdturan daerah dan peraturan bupati/walikota dan pemyataant" 'u"iiu-r"it"

pletAPBo t"hun sebelurinya sebagaimana dimaPsld pada ayat (8)

ditetapkan dengan perdturan gubernur'

(1 )

(2)

(3)

Pasal 112

Paling Iama 7 (tujuh) hari kerja s€telah p-embatalan sebagaimana dimaksud dalam'pui.irro

uv.i t6l dan Pasal 111 ayat (8)' kePala daerah harus memberhentikan

;#;;;;";;'t .n daerah dan setanlutnva DPRD bersama kepala daerah

mencabut Deraturan daerah dimaksud'

Pencabutan peraturan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan

oing.;p"r"iuon Ou"rah tentang pencabubn perdturan daerah tentang APBD'

Pelaksanaan pengeluaran atas pagu APBD tahun sebelumnya t:!1g:'Iil:

ii'ffii']i o:"ri'. t"llr'iio uvut iei aan Pasal 111 avat (8) ditetapkan densanperatuGn kePala daerah.

Pasal 113

Evaluasi rancangan peraturan daerah tentanq APBD dan rancangan. peraturan,kepala

daerah tentang penjabardn eruo seoa-garmin-a dimaksud dalam Pasal 110 ayat (3) dan-p.*i

rrr uv.i(r), l"tpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri'

Pasal 114

(1) Penvempumaan hasil evaluasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 110 ayat (7)t"

a"i'pr.'"iirr "tat (7) dilakukan ke;ab daerah bersama dengan panitia anggaran

DPRD.(2) Hasil penyempumaan seoaqarmana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan olen

pimPinan DPRD.(3) Keputusan pimpinan DPRD.sebagarmana dimaksud pada ayat (2) diiadikan dasar'-'

penetapan perdturan daerah tentang APBD'

(4)KepufusanpimpinanDPRDsebagalmanadimaksudPadaayat(3)bersifatflna|dan' dilaporkan pada sldang padpurna berikutnya'

(5) Sidang paripuma berikutnya sebagaimana dimaksud pada ayat -(4)-yakfll setelah

sidang paripurna pengamollan *"putJsan bursuma terhadap rancangan peraturan

daerah tentang APBD

(6) Keputusan pimpinan DPRD sebagaimana dimaksud pEda.ayat'(4) disampaikan

keoada Menteri Da|am lt"g",i rug.i.PdD p,ouinsi dan kepada gubernul bagi APBD

;ffi;fik;; -;;i;s -lalna

:- (tiga) iari kerja setelah keputtisan te*eDut

ditetaPkan.(7) Dalam hal pimpinan DPRD berhalangan tetap'

ditetapkan oleh pejabat yang berwenanq selaKu

menandatangani kiputusa n pimpinan DPRD

Pasal 115

Gubemur menyampalkan hasil evaluasi vanq dilakukan atas rancangan Peraturan

IJ.'ijn i"irJ"i[lri"t" i"nt*g epeo aun iunc]angan peraturan bupati/walikota tentans

penjabaran APBD kepada Menteri Dalam Negerl'

maka Pejabat Ynnq ditunjuk danpimpinan sementara DPRD Yang

Page 46: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

rt5 -

Bagian KetigaPenetaoan peratu6n Daerdh tentang APBD dan

Peraturan Kepala Dae6h tentang Peniabaran APBD

Pasal 11611) Rancanaan oerafurdn daerah tentrng APBD dan rdncangan peGturan kepala' '

daerah tntang penjabaran APBD yang telah dievaluasi ditetapkan oleh xepala

l.liln i"";lii i"titrran daerah teniang APBD dan peraturan kepala daerah

tentang penjabaran APBD.(2) Penetapan rdncangan peraturan daeiah tentang APBD dan peraturan., kepala'-'

aueian t"ntans pe;jaba;an APBD sebagaimana dimakud pada ayat (l) dilakukanpaling lambat tanggal 31 Desember tahun anggaran s€belumnya'

(3) Dalam hal kepala daerah berhalangan tetap, maka pejabat -yang ditunjuk dan' '

ditetapkan oleh pejabat vang berwe-nang sellicu peniab-avpelakana lu9": lt:0"1"Ju"rai, vung menetapkan p-raturan dalrah tentang APBD dan peraturan kepala

daerah tentang Penjabaran APBD.(4) KeDala daerah menyampaikan peraruran' '

keoala daerah tentanq penjabaran APBDprovinsi dan gubemur bagi kabopaten/kota

(2)

ditetapkan.(5) Format Denetapan rancangan peraturan daerah tentang APBD sebagaimana'"'

;i;;[";;;;;;;;t (i) ier6ntLrm datam Lampiran A X( peraturan menteri ini'

(6) Fonnat penetapan rancangan peralurdn kepala daerah tental'g penjab€ran APBD'-'

t"u"qiiii"i d.aksud paia ayat (2) tercantum dalam Lampiran A )c(l peraturan

menteri ini.(7) Jsdwat penyusunan APBD tercanrum dalam Lampiran A IC(II peraturan menten ini'

BAB VI

PENYUSUNAN DAN PENETAPAN APBD

BAGI DAERAH YANG BELUM MEMILIKI DPRD

Pasal 117

Untuk sinkronisasi dan keterpaduan sa$ran program dan kegiatan dengan

iebijakan pemerintah dibidang keuangan negara dan T*F9,",I"T:::::::penyelenggaman pemerintahan, pembangunan .daerah,

serta-.pelayanan

aasyurukat, kepala daerah menyusun rancangan KUA dan rancangan fPl$'

Rancangan KUA dan rancangan PPAS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

Jitonruitasitcan keoada 14ente;i Dalam Negeri bagi provinsi dan kepada gubemur

daeiah tentang APBD dan Peraturankeoada Menteri Dalam Negeri bagi

pali;g lama 7 (tujuh) hari kerja setelah

PPA vanq telah dikonsultasikan dr la ' lyan pedoman

sebaoaima-na dimaksud dalam Pasal 89 peraturan menterl

(1 )

bagi kabupaten/kota(3) KUA dan rancangan

penyusunan RKA-SKPDl n l ,

Pasal 118

Penyusunan RKA S(PD sebaqaimala drma(suoketentual Pasal 90, Pasal 91, Pasal 92 Pasal 93'Pasal 98 dan Pasal 99.

dalam Pasal 117 aYat (3) berlakuPasal 94, Pasal 95, Pasal 96, Pasal 97,

Page 47: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

46-

Pasal 119

(1) RKA-SKPD vang ielah dis€mpumakan oleh SKPD Cisampaikan kepada ̂PPKDt" i"[.g"i' ;"nl; ;"ny-*unun rantungtn peraturan kepala daerah tentang APBD'

(r) ;;;;n"" peoruran kepata claerah tentana APBD sebagaimana dimaksud padat"

"""iiii o"i"i o'laksanaian setelah mempeioleh pengesahan dari lvlenrcri Dalam

ilsJii"g';-,"t' d"n gubemur bagi kabupaten/kota'

(3) Format rancangan Penturan Kepald daerdh tentang APBD sebagaimana dimaksudt"

oij"-u* iil o'"laiu kaentuan dalam Pasal 107 avat (4) dan ayat (5)'

"u"ut "O

(1) Penyampaian rancangan penturan keDala daerah untuk memperoleh pengesahan

sebaqaimana dimalLsud oa|dm rasoi i ig ayat (z) palrng lama 30 (trga puluh) harl

ffi;;;;il;; sejak KUA dan ppl oironsuttailtan densan Mented Dalam Neseri

Uadiprovlnsi ian guuemur bagi kabupatcn/kota'

(2) Pelqesahan atas rancangan peraturan kepala daerah tentang APBD sebagaimanat"

ai.liruo ouo. uvut (1) berlaku ketentuan dalam Pasal 107 ayat (3)'

Pasal 121

peraturan kepara d":Tl -l-.1:1":ip_.%;"ff i""iT:[lg*"f uot ta ram Pasar 1 le avat

(2) dijadikan dasar penyusunan urA-rNi

BAB VII

PELAKSANAAN APBD

Bagian Pertama

Azas Umum Pelaksanaan APBD

Pasal 122

(1) Semua penerimaan daerah dan pengeluaran^daerah dalam rangka pelaksanaan''' -uirrin

p"t"r.intuhan daerah dikelola dalam APBD'

ra slj;r ire?;""s";igljlJ;' l":;:ffi:X"?:'",1',:'""il"#:.}"js" ffl'"",:il:lili""il.li i.i'g aii"ttpkan dalam peraturan perundang-undansan'

(3) Penerimaan SKPD dilarang olgunakan langsun-g untuk membiayai pengeluaGnl'-'

tl''uuti ait"ntufun lain oleh Perdhiran perundan9-undangan'

rqr pin-eiimaan SKPD berupa uang atau cek harus disetor ke rekening kas umum

daerdh paling lama 1 (satu) hari kerla

(5) iumlah belania yang dianggarKan ialam ApBO merupakan batas tertinggi untuk

setiaP Pengeluardn belanja

t6) Penqeluaran tidak dapat drbebankan pada anggaran - 9-"!1"^"lJl<" '"*

*' ;il:ffi;; *;Juut tiiur' t"o"Jiu utuu ti;ak cLrkup tersedia dalam APBD'

(Z) penieluaran sebagaimana. dimakud Dada ayat (5) dapat dilakukan jika oalam

keadaan darurat, yang '"'un1ufru""ailiu-t-tun' ourut tuntungan perubahan APBD

i-u-nTuluu aitutpiitun oalam laporan realisasi anggaran'

(8 )Kr i te r iakeadaandarura tsebaga imanad imaksudpadaayat (6 )d i te tapkJnsesua idengan peraturan perundang-undangan'

Page 48: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

(9) Setiap SKPD dilarang melakukan pengeluaran atas beban anggaran daeGh untuktujuan lain dari yang telah ditetapkan dalam APBD.

(10) Pengeluaran belanja daerah menggunakan prinsip hemat, tidak mewah, €feltif,efisien dan segjai dengan ketentuan p€rdturan perundang-undangan,

Bagian KeduaDokumen Pelaklanaan AnggNran SKPD

Paragraf 1Penyiapan Dokumen Pelaksanaan Anggaran SKPD

Pasal 123(1) PPKD paling lama 3 (tiga) hari kerja setelah peraturan daerah tentang APBD

ditetapkan, memberitahukan kepada semua kepala SKPD agar menyusunrancangan DPA-SKPD.

(2) Rancangan DPA-SKPD sebagalmana dimaksud pada ayat (1), merinci sasaran yanghendak dicapai, program, kegiatan, anggardn yang disediakan untuk mencapaisasaran tersebut. dan rencana penarikan dana tiap-tiap SKPD serta pendapatanyang diperkirakan.

(3) Kepala SKPD menyeGlrkan rancangan DPA.SKPD kepada PPKD paling lama 6(enam) hari kerja setelah pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

(4) Format DPA-SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalamLampiran B.l peraturan menterl Ini,

Pasal 124(1) TAPD melakukan veriflkasi rancingan DPA-SKPD bersama-sama dengan kepala

SKPD paling lama 15 (lima belas) hari kerja sejak ditetaPkannya Peraturan kepaladaerah tentang penjabaran APBD.

(2) Eerdasa*an hasil veriflkasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), PPKDmengesahkan rancangan DPA-SKPD dengan persetujuan seketaris daerah.

(3) DPA-sKPD yang telah disahkan sebagaimana dimakud pada ayat (2) disampaikankepada kepala SKPD, satuan kerja Dengawasan daerah, dan Badan PemeriksaKeuangan paling lama 7 (tujuh) hari kerja sejak tanggal disahkan.

(4) DPA-SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (2) digunakan sebagai dasarpelakanaan anggaran oleh kepala SKPD selaku pengguna anggaran/penggunaDarang.

Paragrat 2Anggaran Kas

Pasal 125(1) Kepala SKPD berdasarkan rancangan DPA-SKPD menyusun rancanqan anggaran

kas SKPD.(2) Rancangan anggaran kas SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan

kepada PPKD selaku BUD bersarnaan dengan rancanqan DPA-SKPD,(3) Pembahasan rancangan angqaran kas SKPD dilaksanakan bersamaan dengan

pembahasan DPA-SKPD.

Page 49: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

4 8 -

Pasal 126

(1) PPKD selaku BUD menyusun anggaran kas pemerintah daerah-9:il:^"Ti9"*t"'

iA;.;;; dana yang cukup untuk tnendanai pengeluaran-pengeluaran sesualj*-gil'."n.un" penarikan dana yang tercantum dalam DPA-SKPD yang telah

disahkan.tZl enggurun kas sebagaimana dimaksud pada ayat (l) memuat perkiraan arus kas

M.<',1 v:nd be6umber oarl penerimaan dan perkiraan arus kas Keluar yang

lisiiik;;;;';";a;ai pelaGnaan kesiatan dalam setiaP periode ,

(3) Mekanisme pengelolaan anggardn kas pemerintah daerah ditetapkan dalam

peraturan kepala daerah'(+l fo-ut unggurun kas pemerintah daerah sebaqaimana tercantum dalam Lampiran

B.ll Peraturan menlefl lnl'

Bagian KetigaPelaksanaan AngEaran Pendapatan oaerah

Pasal127

(1) Semua pendapatan daerah dilaksanakan 'Telalui rekening kas umum daerah'

iii s"tiup punaup"tun hdrus dldukung oleh buKi yang lengkap dan sah'

Pasal 128

(1) Setiap SKPD yang memungut oendapatan daerah waiib mengintensifkan'^' -p"-,lngut"n

p"noapatan yang menjadi wewenang dan tanggurrg iawabnya

tz) ixpo aifurang melakukan pungutan selain dari yang ditetapkan dalam peraturan

daeran.

Pasal 129

Komisl, rabat, potongan atau pendnpatan lain dengan nana dan dalam bentuk-apa pun

vanc daoat dinitai dengan uang, o"'^ '"titu langsung sebagai akibat d-ari perjualan'

Liir'r-iii,i']ili, hio:Ji asuran; dan/atau pensadaan borang dan lasa-termasuKoendagatan bunga, Jasa giro unu p"niJpit"n la-in sebagai akrbat penyimpanan dana

il;ffi-;JJ 'b-ani

ter6 pendapatan dari hasil pemanfaatan barang daerah atas

t"iiui.n t.lnnv" .".pakan pendapatan daenh'

Pasal 130

(1) Pengembalian atas kelebihan pendapatan dilakukan den9a11:lb-"1.u:y" oud"

oendapatan yung uu,uung*u.un'-u-,ituk pengembalian pendapatan yang terjadi

dalam tahun Yang sama'(2 )Untukpengemba| |anke leb ihanpendapatan .yangter jad ipadatahun- tahun'-'

i"o"iur-vu oiu"uankan pada belanja tidak terduga'

(3) Penqembalian sebagaimana clmaksud pada ayat (1) dan ayat (2) harus didukung

dengan buKi Yang lengkaP dan sah

P;;al 131

S€mua pendapatan dana perjmbangan dan lain_lain pendapatan .daerah yanq sah

ii"GunSk;" -l,"rurri

rekening kas -rjmum

daerah dan dicatat sebagai penoapaBn

daerah.

Page 50: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

- 4 9 -

Bagian K€empatPelaksanaan Anggaran Belanja Daerah

Pasal 132(1) Setiap pengeluaran belanja atas beban APBD harus didukung dengan bukti ydng

lengkap dan sah.(2) Bukti sebagaimana dimakud pada ayat (1) harus mendapat pengesahan oleh

pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab atas kebenaran material yangtimbul dari penggunaan bukti dimaksud.

(3) Pengeluaran kas yang mengakibatkan beban APBD tidak dapat dilakukan sebelum' ,uni"ngun peratura; daerah tentang APBD ditetapkan ddn ditempatkan dalamlembaran daerah.

(4) Pengeluaran kas sebagaimana dimakud pada ayat (3) tidak termasuk untukbelanja yang bersifat mengikat dan belania yang bersifat wajib yang ditetipkandalam peraturan kepala daerah.

(5) Belanja yang bersifat menglkat dan belanja yang bersifat wajib sebagaimana' dimaksud pada ayat (4) berlaku ketentuan dalam Pasal 106 ayat (3) dan ayat (4)'

(2)

(1 )

(3) Tata cara pemberian dan pertanggungjawaban stibsidi, hibah, bantuan sosial, danbantuan keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditelapkan dalamoeraturan keDala daerah.

Pasal 134

Dasar pengeluaran anggaran belanja tidak terduga yang dianggarkan dalam APBDunhrk mendanai tanggap darurat, penangqulangan bencana alam dan/ataubencana sosial, termasuk penqembalian atds kelebihan penerimaan daerah tahun-tahun sebelumnya yang telah ditutup ditetapkan dengan keputusan kepala daerahdan diberitahukan kepada DPRD paling lama 1(s.:u) bulan terhitunq sejakkeoutusan dimaksud ditetapkan.Pengeluaran belanja untuk tangqap darurat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

beriasarkan kebu[r.rhan yang diusulkan dari instansi/lembaga berkenaan setelahmempertimbangkan efisiensi ddn efektifitas serta menghindari adanya tumpangtindih pendanaan terhadap kegiatan-kegiatan yang telah didanai dafl anggaranpendapatan dan belanja negara.

Pimpinan instansi/lembaga penerima dana tanggap darurat bertangqunglawaDatas perrggunaan dana tcrscbut dan wajib menyamPaikan laporan reallsasrpenggunaan kepada atasan langsung dan kepala daerah.

Tata cara pemberian dan pertanggungjawaban belanja tidak terduqa untuk

tanggap darurat scbagaimana dimaksLld pada aYal (2) ditetapkan dalamoeraturan keoala daerah.

Pasal 133Pemberian subsidi. hibah, bantuan sosial, dandimakud datarn Pasal 41 ayat (1), Pasal 42 ayat47 ayat (1) dilaksanakan atas persetuiuan kepalaPenerjma subsidi. hibah, bantuan sosial, danjawab atas penggrnaan uang/barang dan/btaumenyampaikan laporan pertanggungjawabanoaeian.

bantuan keuangan sebagaimana(1), Pasal 45 ayat (1), dan Pasaldaerah.bantuan keuangan bertanggungjasa yang diterimanya dan waiibpenggunaannya kePada kePala

(1 )

(2 )

(3)

(4)

Page 51: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

5 0 -

. Pasal 135Bendahara pengeluaran sebagai wajib pungut pajak penghasilan (PPh) dan pajaklainnya, wajib menyetorkan seluruh penerimaan potongan dan pajak yang dipungutnyake rekening kas negara pada bank yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan sebagaibank persepsi atau pos giro dalam jangka waktu sesuai dengan ketentuan peraturanperunoan9-unoan9an.

pasal 136Untuk kelancardn pelaksanaan tugas SKPD, kepada pengguna anggaran/kuasapengguna anggardn dapat diberikan uang persediaan yang dikelola oleh bendaharapengeluaran.

Bagian KelimaPelaksanaan Anggar.n Pembiayaan Daerah

nangrat fSisa Lebih P€rhitungan Anggaran (SiLPA) Tahun Sebelumnya

, Pasal 137Sisa lebih perhitungan anggaran (SiLPA) tahun sebelumnya merupakan penerimaanpembiayaan yang digunakan untuk:a, menutupi defisit anggaran

realisasi belanja;apab:id realisasi pendapatan lebih kecil daripada

b. mendanai pelakanaan kegiatan lanjutan atas bebanc. mendanai kewajiban lainnya yang sampai dengan

diselesaikan.

belanja langsung;akhir tahun anggaran belum

(1 )

(2)

(3 )

Pasal 138Beban belanja langsung pelaksanaan kegiatan lanjutan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 137 huruf b didasarkan pada DPA-SKPD yang telah disahkan kembalioleh PPKD menjadl DPA Lanjtrtat'SKPD (DPAL-SKPD) tahun anggaran berikutnya.Untuk mengesahkan kemball DPA.SKPD menjadi DPAL-SKPD sebaqaimanadimakud pada ayat (1), Kepala SKPD menyampaikan laporan akhir reallsasipelaksanaan kegiatan fisik dan non-fisik maupun keuangan kepada PPKD palinglambat pertengahan bulan Desember tahun anggaran berjalan..lumlah anggaran yang disahkan dalam DPAL-SKPD setelah terlebih dahuludilakukan pengujian sebagai berikut:a. sisa DPA-SKPD yang belum diterbitkan SPD dan/atau belum diterbitkan 5P2D

atas kegiatan yang bersangkutan;b. sisa SPD yang belum diterbitkan 5P2D; dan

SP2D yang belum diuangkan.

(4) DPAL-SKPD yang telah disahkan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapatdijadlkan dasar pelaksanaan penyelesaian pekerjaan dan penyelesaianoembavaran.

(5) Format DPAL-SKPD sebagaimana tercantum dalam Lampiran B.lll peraturanmenteri ;ni.

Page 52: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

. - t .

Paragraf 2Dana Cadangan

Pasal 139(1) Dana cadangan dibukukan dalam rekening tercendiri atas nama dana cadangan

pemerintah daerdh yang dikelola oleh BuD.(2) Dana cadangan tldak dapat dlgunakan untuk memblayal program dan keglatan

lain diluar y;ng telah diitapka; dalam perdturan daerah tentang pembentukandana caoangan.

(3) Program dan kegiatan yang ditetaPkan berdasarkan peraturan daerah' sebigaimana dimdksud pada ayat (2) dilaksanakan apabila dana cadangan telahmencukupi untuk melaksanakall program dan kegiatan.

(4) Untuk p€laksanaan program dan kegiatan s€bagaimana dimaksud pada ayat (3)dana cadangan dimaksud terlebih dahulu dipindahbukukan ke rekening kas umumdaetan.

(5) Pemindahbukuan sebagaimana dimakud pada ayat (4) paling tinggi sejumlahpagu dana cadangan yang akan digunakan untuk mendanai pelaksanaan kegiatandaiam tahun anggaran berkenaan sesuai dengan yang ditetapkan dalam peraturandaerah tentang pembentukan dana cadangan.

(6) Pemindahbukuan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dilakukan dengan suratperintah pemindahbukuan oleh kuasa BUD atas persetujuan PPKD'

(7) Dalam hal program dan kegiatan sebdgaimanJ dimaksud pada a)'at (3) telahselesai dilaksanakan dan target kinerjanya telah tercapai, maka dana caoanganyang masih tersisa pada rekening dana cadangan, dipindahbukukan ke rekenlng'kas umum daerah.

Pasal 140(1) Dalam hal dana cadangan yang ditempatkan pada rekening dan-a cadangan belum

digunakan sesuai dengln peruntukannya, dana tersebut dapat ditempatkan dalamportofolio yang memberjkan hasil tetap dengan risiko rendah'

(2) Penerimaan hasil bunga/deviden rekening dana cadangan dan penempatan dalamportofolio sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mena'nbah iumlah danacadangan.

(3) Portofolio sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

a. deposito;b. sertifikat bank indonesia (SBl);

meliputi:

c. surat perbendaharaan negara (SPN);

d. surat utang n€gara (SUN); dan

e. surat befharga lainnya yang di lamin pemerrnuh

(4) Penatausahaan PelaGanaan program dan kegiatan yang dibiayai dari dana

cadangan diperiakr.rkan sama dengan penatausahaan pelaksanaan program/

keoiatan lainnva,

Paragraf 3Investasl

Pasal 141

(1) lnvestasi awal den penambaha,l irrvestasr dicatal pada rekening penyertaan mooal

(investasi) daerah

Page 53: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

1t\ Penouranqan, penjuaran, dan/ara! e€lgaliPi' rl:::::r,:icaiat pada rekenrnq

"' ;;;;;i;";;"fdaeoh vans dipisahkan (divestasr mooar)'

Pa'agral 4

Pinjaman Daerah dan Obligasi Daerah

Pasal 142

(1) Penerimaan pinjaman daerah dan obligasi daerah dilakukan melalui rekeninq kas

umum daerah'

rzr p".",i"i"r, a.." *1 *::: i:lt:::il;"il:,H'";f i'il:lliiliT;"'"'{3\ Pendaoatan daerah dan/atau as€

diiadikan jaminan Pinjaman daeran'

,at ii"*i"" t""n oibiaiai dari obligasi daerah beserta barang milik 'd-aerah

yangt''

lilr"ioii".i l."gia;n tersebut dapat diladrkan jamrnan obliqasi daeran'

Pasal 143

Kepala SKPKD melakukan penatausahaan atas piniamandaerdh dan obligasi daerah'

Pasal

(11 Pemerintah daerah viajib melaporkan'-'

oiniaman kepada Menteri Keuangan;emester bhun anggaran be0alan'

L44Dosisi kumulatif pinjaman dan kewajiban

dan Menteri Dalam Negeri setiap aKnrr

pinjam3n sebagaimana dimaksud pada(2) Posisi kumulatif pinjaman dan kewaiiban

(1)

(2)

ayat (1) terdiri atas:a. iumlah Penerimaan Pinjaman;l. o".ouv"tun pinjuman (pokok dan bunga); dan

c. sisa Pinjaman.

Pasal 145

Pemer in tahdaerahwal ibmembayarbungadanpokokutangdan/a tauob| |gas |daerdh yang telah jatuh tempo

ApBD/oerubahan APBD tidak mencukupiApabila anssardn v-s t":"-d:"^,:^uJ".T"fi

ii;'ilil" "urig*i daerah sebasaimanauntuk Dembayaran bunga dan poKoK ulcrre u-o' v-lii,l,'1,'^ "^li'-",',.n

o"rnUavorundimakud pada ayat (1), repata oaerarr daiat melakukan pelampauan pemDayard".i"ilEiJriiiJt6.t';"atau setelah perubahan APBD'

Pasal 146

fl) PelamDauan pembayaran bunga dan pokok utangt"

lliii,'i'oj^iolnan APBD dllaporkan kepada DPRDdan/atau obligasi daerahdalam Pembahasan awal

''fffiiliiHt?il",'it"THi,$T#lsi:l:ffill::ii:'lv'1'i;onTi:*:""nnPasal 147

(1) KeDala SKPKD melaksanakan pembayaran bunga oan cicilan

obiigasi daerah Yang jatuh temPo'

c) ;;;;;; bunsa piniaman dan/atau oblisasi daerah

belanja bunga

pokok utang dan/atau

dicatat Pada rekening

Page 54: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

pinjaman dan/atau obligasi daerah dicatat pada rekening(3) Pembayaran denda

belanja bunga.

(4) Perrbayaran pokok pinjaman dtn/atau obligasi

cicilan ookok utanq yang jatun tempo

(1 )(2)

ket ijakan Pengendalian resiko;perencanaan dan penetapan portofolio pinjaman

penerbitan obligasi daerah;

daerah dicatat Pada rekening

daerah;

tanpa lelang;

tempo;

dimaksud pada aYat (1)

Rp5.OOO.OOO.0O0,00 (l ima mil iar

b .c .d .e .t

cbligasi daerdh.(3) Penvusunan pe€turan keoala daerah sebagaimana'-'

berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Nege '

oten:a. kepala daerah untuk iumlah sampai dengan

ruPiah);

Pasal 148

Pengelolaan obligasi daerah ditetapkan dengan perdturan kepala daemh'

Peraturan kepala daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurang-

kurangnya mengatur mengenai:

a. oenetapan strategi dan kebijakan pengelolaan obligasi daerah termasuK

penjualan obligasi daerah melalui lelang dan/atau

pembelian kembali obligasi daerah sebelum jatuh

pelunasan; danuKiuita, luin d"lu. rangka pengembangan pasar Perdana ke pasar seKunoet

Paragraf 5'

Piutang Daerah

Pasal 149

(1) Setiap piutang daerdh diselesaikan seluruhnya dengan tepat waktu

iii tt* i*oo ."'"kuk"n p"nutuu*haan atas penerimaan piutang atau taglhan

daerah rdng menjadi tanggung jawab SKPD'

Pasal 150

(1) Piutang atau tagihan daerah yang Lidak dapat diselesaikan-seluruhnya pada saat'_'

iaiun t.mpo, alselesaikan sesuai dengan peraturan perundang undangan

(2) Piutang daerah jenis tertentu seoedi Piutang pajak daerah dan O''El!, t:y'out't_'

ir"r"tt" merupakan prioritas untuk didahulukan penyelesaiannya sesuai denqan

peraturan Perundang undangan

' Pasal 151

(1) Piutang daerah yang leiadi .sebaaai akibat hubungan keperdataan dapal

drselesaikan dengan cara oamai] kecuali piutang daerah -lunq

tu'u

ffi;;;;;;;il;;i"r. tersendiri dalam peraturan perundans-undansan

(z) piutang daerah dapat dihapuskan dari pembukuan dengan. peny-elesaian secara

mutlak atau bersyarat, Kecuarr cara penyelesaiannya diatur te6endiri dalam

peraturan Perundang-undangan'(3) Penghapusan piutang daerah seDagaimana dimaksud pada ayat (2) dltetapKan

Page 55: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

54

t fJr:i1..'rffi:3t.,3;t*"ff:'":H''$

DPR' untuk iumrah rebih dari

Pasal 152

t1\ Keoala SKPKD melaksanakan penag|rlan dan menatausahakan piutang daeran

[]]ff ff.:#;ti][ji#*"""""*t"'"*n:l'*:::lufl i,fl ::::.",'"';#t::r#u,nru#*l****n'lriru+'l'ryPasal 153

11\ Keoala SKPKD setiaP uutan mer+'J*li realisasi penerimaan piutang kepada

t" t"putu auentt. . -, .vD(n.l,ri oihak ketiga harus dipisahkan dengan bukti

(2)BuK|pembnalaarsa:rtil"Fl:;;ix#;iltr-unang'saranuenatan'

BAB VIII

PERUBAHAN APBD

Bagian Pertama

Dasar Perubahan APBD

r1\ Perubanan APBD d"o"t 0""n"*""1"01"01'liln"o" --' "' '^'t" ll'" o"i"."o""n- ** *i:::T:,0;:::|""-'J"T;::,"" "nsqaran anrar unith keadaan Yang menyebabk'" iiiii:'lii, ii"' t*'*::."'iii[T'""*i""itk ".* seberumnva harus" [f li:l"lTi"nTl"'liiinn""'d. keadaan darurat; dan

e. keadaan luar bias rt dilakukan 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun

(2) Perubahan APBD l-1lf "ill,u" ,uu, o'"-'' ' anggaran' kecttali dalam Kedu<

4#jl["ik#" Perubahan APBDPrioritas dan Plafon '

'"'j#l's.{jj':*:F:i{'#'�.{*,iHi:hilfJ$ii"tj#iili$ii#fi fr

Page 56: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

" < q -

(2) Kepala daerdh memfomulasikan hal-hal yang mengakibatlan terjadinyaperubahan APBD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 154 ayat (1) huruf a kedalam rancangan kebijakan umum perubahan APBD serta PPAS perubahan APBD.

(3) Dalam rancangan kebijakan umum perubahan APBD dan PPAS perubahan APBDsebagaimana dimlksud pada ayat (2) disajikan secara lengkap penjelasanmengenat:a. perbedaan asumsi dengan KUA yang ditetapkan sebelumnya;b, program drn keglatrn yang dapat dlusulkrn unbJk dltampun! ddam

perubahan APBD dengan mempertimbangkan slsa waktu pelalcsanaan APBDtahun anggaran berjalan;

c. capaian tarqet kinerja program dall kegiatan yang harus dikurangi dalamperubahan APBD apabila asumsi KUA tidak tercapai; dan

d. capaian target kinerja program dan kegiatan yang harus ditingkatkan dalamperubahan APBD apabila melampaui asumsi KUA.

(4) Rancangan kebuakan umum perubahan APBD dan PPAS perubahan APBDsebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan kepada DPRD paling lambatminggu pertama bulan Agustus dalam tahun anggaran berjalan

(5) Rancangan kebiiakan umum perubahan APBD dan PPAS perubahan APBD' ' sebagaimana dimakud pada ayat (4), s€telah dibahas selanjutnya disepakatimenjadi kebuakan umum perubahan APBD serta PPA perubahan APBD palinglambat minggu kedua bulan Agustus ta'hun anggaran berjalan.

(6) Dalam hal pers€tujuan DPRD terhadap rarcangan peraturan daerah tentangperubahan APBD diperklrakan pada akhir bulan September tahun anggaranL6ulun, agar dihindari adanya penganggaGn kegiatan pembangunan flsik didalam rancangan peraturan daerah tentang perubahan APBD.

(7) Format rdncangan kebijakan umum perubahan APBD sebagaimana dimaksud padaayat (5) tercantum dalam lampiran C.I peEturan mented ini.

(B) Format rancangan PPAS perubahan APBD sebagaimana dimaksud pada ayat (5)tercantum dalam Lrmpiran C II Deraturan menteri ini.

( l )Pasal 156

Kebijakan umum perubahan APBD serta PPA perubahan APBD yang telah

disepakati sebagaimana dimaksud dalam Pasal 155 ayat (5), maslng-masingdituangkan ke dalam nota kesepakatan yang ditandatangani bersama antardkepala daerah dengan pimpinan DPRD

Format nota kesepakatan sebagaimana dimakud pada aydt (1) tercantum dalam

Lamoiran C.lll Deraturan menteri ini.

Pasal 157

Berdasarkan nota kesepakatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 156 ayat (1),

TAPD menyiapkan rincangan surat edartsn kepala daerah perihal pedomanpenyusunan RKA'SKPD yang mem'Jat program dan kegiatan baru dan/atau kiteriaDPA-SKPD yang dapat diubah untLlk dianggarkan dalam perubahan APBD sebagalacuan bagi kepala SKPD.Ranc.rngan sural eddrarr kcpal. ( lacr.h sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

mencakupl3- PPA perubahan APBD yang dralokasikan untuk program baru dan/atau kriterla

DPA'SKPD yang dapat diubah pada setiap SKPD berikut rencana pencapai'an

dan oembiavaan;

( 2 )

(2 )

( 1 )

Page 57: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

b. iinkonisasi progrdm dan kegiatan SKPD dengan program nasional dan antar

orooram SIiPD- dengan kinerja SKPD berkenaan sesuai clengan standar

peltanan minimal Yang ditetaPkan;

c. batas waktu penyampaian RKA-sKPD dan/atau DPA-SKPD yang telah diubah

kepada PPKD;

d. hal-hal lainnya yang perlu mendapatkan perhahan dari SKPD terkait dengan" prinslp-printip p"ni;gkatan efisiensi efektifitas, transpa ransi dan. akunta bilitas

ienvu.unan unggu,an dalam rangka pencapaian prestasi keria; dan

e. dokumen sebagai lampiran meliputi kebijakan umum perubahan APBD' PPA-

ocrubahan APBD, kode rekening APBD, format RKA-SKPD dan/atau DPPA-

!KPD. standar analisa belanja dan standar harga'

(3) Pedoman penyusunan RI<A-SKPD dan/atau kriteria DPA-SKPD yang dapat diubah' '

sebagai.ana dimaksud pada ayat (1), diterbitkan oleh kepala daerah palrnq

lamb:t minggu ketiga bulan Agostus tahun anggaran berjalan'

Pasal 158

Tata cara penyusunan RKA-SKPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 157 ayat (1)

i"i[r," i"i""t,]"" dalam Pasal 90, Pa;l 91, Pasal 92, Pasal 93, Pasal 94, Pasal 95'Pasal 96, Pasal 97, Pasal 98, dan Pasal 99.

Pasa l159(1) Perubahan DPA-sKPD sebagaimana dimakud dalam Pasal 157 ayat (1) dapat'-'

Uerupa peningkatan atau pengurangan caPaian target kinerja program dan

keglatan dari yang telah ditetapkan semula.(2) Peninqkatan atau pengurangan capaian target klnerja program dan kegiatan' '

sebaqlimana dimaksud pada ayat (1) diformulasikan dalam lormat ooKumerrpelalisanaan perubahan anggardn SKPD (DPPA-SKPD)'

f3) Dalam format DPPA-SKPD dUelaskan cap;ian target kinerja, kelompok' . jenis'

*' "i""L, a"n iin.i"n obvek pendapatan, belanje serta pembiayaan baik sebelum

dil;kukan peruoahan maupun setelah perubahan'(4) Format oPPA-SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tercantum dahm

Lampiran C.IV perdturdn menteri ini.

Bagian KetigaPergeseran Anggaran

Pasal 160

t l lPeroeserananqqaranantarunr to rgan isas i ,an tarkeg ia tan 'danantar jen lsbe lan ja'-' i"Uioui.unu ii-makud dalam Pas;l 154 ayat (1) huruf b serta pergeseran antar

o-uv"i:["r""i" Ja"'" tenis belanja dan antar rincian obyek belanja diformulasikan

dalam DPPA-sKPD.(2) Pergeseran antar rincian obyek belanja dalam obyek belanja berkenaan dapat

dilakukan atas PersetuJuan PPKD.(3) Pergeseran antar obyek belanja dalam ienis belania berkenaan dilakukan atas

persetujuan sekretaris daerah.(4) Pergeseran anggaran s€Dagalmana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dilakukan' '

den-qan cara -menqubah

peraturan kepala daerah tentang penjabaran APBD

ieuioal dasar oeliksanaan, untuk selanjutnya dianggarkan dalam rancanganperairran daerah tentang perubahan APBD.

Page 58: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

( 1 )

(2)

(5) Pergeseran anggaran antar unit organisasi, antar kegiatan' dan antarjenis belanja' '

dapit ditakukan-dengan cara merubah peraturan daerah tentang APBD'

(6) Anggaran yang mengalami perubahan baik berupa penambahan . -dan/ata u' '

p"iirr"ngun ukibut pirg"r"r,,n sebagaimana. dimaksud pada 3f -(1]:-l3t*

ii"iit*uriautut kolom keterangan peraturan kepala daerah tentang penlaoaran

perubahan APBD.

(i) Tata cara pergeseran sebagaimana dimaksud ayat (2) dan ayat (3) diatur dalam

oeraturan kePala daerah.

Bagian Keempat

Penggunaan saldo Anggaran Lebih Tahun Sebelumnya

Dalam Perubahan APBD

Pasal 161

Saldo anogaran lebih tahun sebelumnya merupakan sisa lebih perhilungan tahun

anggaran sebelumnya.

Keadaan yang menyebabkan saldo angoaran lebih tahun sebelumnya harus

ligrnuGn'auiu. tahun a,lEgarcn berjali-n sebagaimana dirnaksud dalam Pasal

154 ayat (1) huruf c dapat berupa:

a. membayar bunga dan pokok utang dan/atau obligasi da€rah Yang melampaul'

;;;;;i;y;;;i"rsedia mendahului perubahan APBD sebasaimana dimaksud

dalam Pasal 145 ayat (2);

b. melunasi seluruh kewajiban bunga dan Pokok utang;

c. mendanai kenaikan gaji dan tunjangan PNS akibat adanya kebijakan

pemerintah;

d. mendanai kegiatan lanjutan sesuai dengan kctentuan Pasal 138;

e. mendanai progran dan kegiatan baru dengan kriteria. harus diselesaikan-

...pii o"tid uatas akhir ;enyelesaian pembayaran dalam tahun anggaran

berjalan; dan ,

f. mendanai kegiaLa4-keglatd.l yang capaian target kinerjanya ditingkatlan dari''

"""o i"iitt aiiuupkan ;€mula dalam DPA'SKPD tahun anggaran be4alan vang

i;:,;;"."il;-;pai dengan batas akhir penvelesaian pembavaran

dalam tahun angqaran berjalan'

Penqqunaan saldo anggaran tanun sebelumnya untuk .pendanaan S:!S9.'.::*.lnii"-""" j'.lmi"pada avat (2) hu'ur a, lruruf b' huruf c' dan huruf f

difor;ubsikan terlebih dahulu dalam DPPA'SKPD'

Penaaunaan saldo anggaran lebih tahun sebelumnya untuk mendanai pengeluaran

i!##i#Jn"""iii;;ii- p"a" "vtt (2) huruf d diformulasikan terlebih dahuru

dala; DPAL-SKPD.

Penqqunaansa|doanqgaran|ebihtahunscbelumnyauntukmendanaipenge|Uaran'Jifi;im;;il'iZ- Juau uvut fzi-r'"*i " difci'nulasikan terlebih dahulu

dalam Rf3'5KPD.

(r)

(4 )

Page 59: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

' 5 8 -

Bagian Kelima

Pendanaan Keadaan Darurat

Pasal 162

(1) Keadaan darurat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 154 ayat (1) huruf d

sekurang-kurangnya memenuhi kriteria sebagai berikuti

a. bukan merupakan kegiatan normal dari aktivitas pemerintah daerah dan tidak

daPat diPrediksikan sebelumnYa;

b. tidak diharapkan terJadi secara berulang;

c. berada diluar kendali dan pengaruh pemerintah daerah; dan

d. memillki dampak yang slgniflkan terhadap anggaran dalam rangka pemulihan

yang disebabkan oleh keadaan darurat'

(2) Dalam keadaan darurat, pemerintah daerah dapat melakukan pengeluafan yang

belum tersedia anggarannya, yang selanjutnya diusulkan dalam rancangan

perubahan APBD.(3) Pendanaan keadaan darurat yang belum tersedia anggarannya sebagalmana

dimakud oada ayat (2) dapat menggunakan belanja tldaK terouga'

(4) Dalam hal trelanja tidak terduga tidak mencukupi dapat dilakukan dengan cara:

a. menggunakan dana dari hasil peniadwalan ulang .capaian Pt9:i.-l]n"'j"progiim dan kegiatan lainnya dalam tahun anggaran beialan; oanr'aGu

b. memanfaatkan uang kas yang tersedia

(5) Pengeluaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) termasuk belanja untuk'-'

f"pirtuun mendesik yang kriterlanya ditetapkan dalarn peraturan daerah tentang

APBD.(6) Kiteria belanja untuk kePerluan mendesak sebagaimana dimakud pada ayat (5)

mencakuo:a. program dan kegiatan pelayanan dasar masyarakat yang anggarannya belum

iersedia dalam tahun anggardn berjalan; dan

b. keoerluan niendesak lainnya yang apabila dituirda akan m€nimbulkan

kerugian yang lebih besar bagi pemerintah daerah dan masJaraKal

(7) Penjadwalan ulang capaian target kinerja program dan kegiatdn lainnya oalam' '

tah,ln anggaran berjalan sebagaimani iimlrcua pada ayat (4) huruf a

diformulasikan terlebih dahulu dalam DPPA-SKPD

(8)Pendanaankeadaandarura tun tukkeg ia tansebaga imanad imaksudpadaayat (6 )diformulasikan terlebih dahulu dalam RKA-5KPD'

f9) Dalam hal keadaan darurat terjadi setelah ditetapkannya perubahan. APBD''-'

p"r"ii"Jr. Ji"-tt auput meiakukan pengeluaran yang .belum tersedia

anggarannya, dan pengetuaran tersebut disampaikan dalam laporan realisasi

anggaran.(10) Dasar pengeluaran untuk kegiatan-kegiatul.:-1'ug9iTul9 dimak$ld-pada avat (9)'--'

airormLtas-itan terlebih dahulu dalam iKA'SKPD untuk dijadikan dasar pengesahan

DPA-SKPD oleh PPKD setelah memperoleh persetujuan sekretaris daerah

(11) Pelaksanaan pengeluaran untuk mendanai keglatan dalam keadaan.. daruGl''-'

;J.;;;;" iimiksua paaa avat (2) dan avat (s) terlebih dahulu ditetapkan

dengan Peraturan keDala ctaeran

Page 60: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

- 5 9 -

Bagian KeenamPendanaan Keadaan Luar Biasa

Pasal 163

(1) Keadaan luar biasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 154 ayat -(1),huruf e

merupakan keadaan yang menyebabkan estimasi penerimaan dan/atau

;;;lr;;;" dalam APBD mengalami kenaikan atau penurunan lebih besar oarl

(2)50o/o (lima Puluh Persen),Persentase 50 (lima Puluh Pe6en)merupakan s€lisih (grp) kenaikan ataudalam APBD.

sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

oenurunan antaG pendapatan dsn DeEnla

Pasal 164

(1) Daram har keiadian ruar. bjasa, vTr,ryY:9"9ll:i ::1tr'i"1"*T[i::"';':[ffi #;l,1.o"=i#it";;;r.",unrJurt''cu.i+-o:JtT:U:l-1"":::):*::,"i1",X::fi:'"ffi o�"ffi't[;i 1'6;;;Jiij, ;;p"i dirakukan penamb-ahan i::'::: T::[i:"T ;$H:il

^;;"g,il;'tffi;;paian tareet kinerja prosram dan

kegiatan dalam tahun anqgaran berjalan'

(2)Penambahankegiatanbaru-s€Daga|manadimaksudpadaayat(1)diformulasikanterlebih dahulu dalam RKA-SKPD'

c)::i'"",'#:*;iil'ff;i:i::T",'iiff ["Tl''"1*i:4Jil"::iT,"dan kegiatandalam DPPA-

( 1 )

SKPD.(4) RKq-SKPD dan DPPA-sKPD

digunakan sebagai dasarperubahan kedua APBD.

( 1 )

sebaqaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)

o"nuirtun"n rancangan peraturan daerah tentang

Pasal 165

Da |anha lke jad |an |ua rD |asaYdngmcnycbabkancs t lmas |penc r imaanoa lamiiiij .""n"1".,-o""urunan tebih dari 50% (lima puluh persen) sebagarmana

;iiai<srlJ ;;; 'Pasat

163 avat. .(1), maka dapat dilakukan. penjaclwaran

"i"iqlp""e";"g"" capaian tarqet kineria program dan kegiatan lainnya 6alam

tahun anEgaran berjalan.p"nlua*ujun ulanq/pengurangan capaian target sebagaimana dimaksud pada ayat

(l) l i formulasrkan ke dalam DPPA-SKPD'

lrit^-i*to sebagaimnna dimaksud pada avat (2) digunakan sebagai dasar

oenvusunan rancanqan peraturan oaeran tentang perubahan kedua APBD'

Bagian Ketuiuh

PenYiaPan RaPerda Perubahan APBD

Pasal 166

RKA SKPD yang mernuat program dan kegiatan baru dan DPPA-S'(PD, yang-^alan

ii""*ir.i-Ji,.. p"rubaha-n APBD yang telah disusun oleh SKPD disamparkan

tepa'ai ppfo untut oitahas lebih lanjut oleh TAPD'

Pembahasan oleh TAPD dilakukan untuk menelaah kesesuaian antara RKA'SKP-D

0"" o"oi;o-S<oo sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan kebijakan umum

;1i,;"; ; ; ; ; ; ; nca pe*tahan APBD' orakiraan rnaju vans direncanakan

atau yanq telah dlselt l j ( l l oan ooKumen perencanaan lainnya' sert? --caparan

kineria. indrkator krnerla, stanoar irrral isis belanja' standar sat 'rarr i larga' dan

standar PelaYanan mrnimal

(2)

(3 )

(2 )

Page 61: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

6 0 -

(3) Dalam hal hasil pembahasan RKA-SKPD dan DPPA-SKPD yang memuat programdair kegiatan fdng akan dianggarkan dalam perubahan APBD terdapatketidakesuaian dengan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), SKPDmelakukan penyempumaan

Pasal 167(1) RKA-SKPD yang memuat progrdm dan kegiatan baru dan DPPA-sKPD yang akan

dianggarkan dalam perubahan APBD yang telah disempumakan oleh SKPD,disampaikan kepada PPKD untuk dibahas lebih laniut oleh TAPD.

(2) RKA-SKPD yang memuat program dan keglatan baru dan DPPA-SKPD yang akandianggarkan dalam perubahan APBD yang telah dibahas TAPD, dijadikan bahanpenyusunan G|ncangan perdturan daerah tentang perubahan APBD dan rancanganperaturan kepala daerah tentang penjabaran perubahan APBD oleh PPKD.

Bagian KedelapanPenetapan Perubahan APBD

Paragraf 1Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan APBD dan

Rancangan Peraturan Kcpala Daerah tenEang Penjabaran Perubahan APBD

Pasal 168Rancangan peraturan daerdh tentang perubahan APBD dan peraturan kepala daerahtentang penjabaran perubahan APBD yang disusun oleh PPKD memuat pendapatan,belanja dan pembiayaan yang mengalami perubahan dan yang tidak mengalamioeruoanan,

Pasal 169(1) Rancangan peraturan daerah tentang perubahan APBD sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 168 terdiri darl rancangan peratumn daerah tentang perubahan APBDbeserta lampirannya.

(2) Lampiran rancangan peIaturan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)terdlrldarl:a. ringkasan perubahan APBD;b. ringkasan perubahan APBD menurut urusan pemerintahan daerah dan

organisasi;c. rincian perubahan APBD menurut urusan pemerintahan daerah, organisasi,

pendapatan, belanja dan pembiayaan;d. rekapitulasi perubahan belanja menurut ufllsan peme'intahan daerah,

organisasi, program dan kegiatan;e. rekapiblasi perubahan belanja daerah untuk keselarasan dan keterpaduan

urusan pemerintahan daeiah dan fungsi dalam kerangka pengelolaankeuangan negara; :

f. daftar perubahan jumlah pegawai per golongan dan perjabatan;

9, Laporan keuangan pemerintah daerdh yang telah ditetapkan denganperaturan daelah terdirl darl:1) laporan reallsasi anggaran yang terah ditetapkan dengan peratoran

daerah 1 (satu) tahun terakhir sebelum tahun perubahan anggaran yangdirencanakan;

Page 62: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

2) neraca yang Lelah diteLdpkan dengan peraturan daerah 1 (satu) tahun

terakhir sebelum tahun p"' uoun"n-"ngg"tn yang direncanakan;

3) Iaporan arus kas yang telah ditetapkan dengan. peraturan daerah-l"

i"tii"i ur,"" terakhii seuelum tahun perubahan anggaran yang

direncanaKan;4)catatanataslaporanKeuanganyangte|ahditetapkandenganperaturan-'

i""'], iit-"tuiuhun terakhir sebelum tahun perubahan anggann yang

direncanakan;

h. daftat kegiatan-kegiatan tahun .anqgaran sebelumnya yang belum

" ii."Luii.ui aun aia;ggarkan kenbali dal;m tahun anggaran ini; dan

i. daftar Pinjaman daeran'

r:f ior.ai .ancangan pe'aturan daerah tentang perubahant"

,ii"nu,.u"l ai.aksud gada avat (1) tercantum dalam

menteriini.Pasat 17O

(1) Rancangan peraturan t'epala- daerah tentang penjabaran perubahan '-APBD

sebaqaimana dimaksud dalam vasdr 169 ayat (21terdiri dari rancang-an perauran

6"il;t;*;;i.;n peniabaran peruhhan APBD beserta lamprrannva'

(r) ;;;;"" rancangan peraturan kepala daerah sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) terdiri dari: - - ---.'^-han anggaran pendapatan daerah' belanja

a. dnqkasan Penjabaran PeruoaldJ;rah dan Pembieyaan daerah; oan

b ;;;;;;"."" perubahan APBD menurut orqanisasi' programr kegra'lr'

kelompok, ienis, obyek, nnoan obyek pendapatan' belanja dan pembEyaan'

f:l ro..ui.n.ungun pefaturan kepala daeoh tentang peniabaran perubahan APBD

besertalarnpiransebagalmanaolmdksudpadaayat(1)tercantumdalamL,mplranC.VI Peraturan menteri ini

Pasal 171

r1 )Rancan ianpera tu randaerah ten tangperubahanAPBDyang te lahd isusuno |en' ' PPKD dGampaikan kepada kepala daeran'

(2) Rancangan perafuran daerah tentang peruuahan APBD sebagaimana dimaksud

Dada ayat (l) sebelum ouutpu'"tu;- oln kcpaln daerth kepada DPRD

disosialisasikan kepada masyaraKa(

f:f iori"fi*i ,"".u"gan peraturan_ daemh tentang perubahan APBD- sebagaimana

dimakud pada .vut (') o"o't"iilrnu"tit"ti il'ro*"ti I:"911"1 ̂3k d"n

kewaiiban pemerintah du"'un '"iu masyarakat dalam pelaksanaan perubanan

aead tuhun "nqqut"n yang direncanakan

(4) Penvebarluasan rancangan peraturan daerah tentang perubahan APBD'

drlaLanatcan oletr sek'etanat daerzh

Paragraf 2

Penvampaian' Pemhahasan dan Penetapan

Raperda Perubahan APBD

Pasal 17 2

( r ) Kepa ra d a erah rr c nya mpa i ka I 1"":.jT;1"%l,lf 1" fl"r:?l:#"""iJ:TtrT:lAPBD, beserta lan''pirannv? Kepaoa urKv l-"--l'-.11--:....,i'ii." t.o".".; ; ; ; ; ; ; ;* '" aatsatan beialan untuk mendalratkan perseujuan oerci

APBD beserta lamplranLampiran CV Peraturan

Page 63: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

(2) Penyampalan rancangan perahlran daerah sebagairn3na dimaksud paCa ayat (1)

disertai dengan nbta keuangan perubahan APBO'

(3) DPRD menetapkan agenda p€mbahasan rancangan peraturan dae6h

sebagaimana dimaksud pada a!"t (1)

(4) Pembahasan rancangan peraturan daerah berpedoman pada kebijakan umum' ' oeruLahan lpgD serta PPA perubahan APBD yang telah dis€pakati antara kepala

daerah dan Pimpinan DPRD.(5) Penoambilan keputusan DPRD untuk menyetujui rancangan peraturan daerah'-'

t"niang perubahan APBD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling lambat 3(tlga) b-uian sebelum tahun anggaran yang bersangkutan berakhir'

(6) Format susunan noEl Keuangan perubahan APBD sebagaimana dimaksud pada

ayat (2) tercantum dalam I'ampiran C.VU peraturan menteri ini'

(7) Format persetujuan be6ama rancangan peraturan daerah. tentang .perubahan" APBD s;baqai;na dimJksud Pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran c'Vlllperaturan menterl ini.

(8) Jadwal perubahan APBD tercantum dalam LamPiran C,XIX pemturan menteri inl'

Paragraf 3

Evaluasi Rar,cangan Peraturan Daerah tentang Perubahan APBD dan

Peraturan Kepala Daerah tent!n9 Penjabaran Perubahan APBo

Pasal 173

(1) Tata cara evaluasl dan penetapan rancangan peraturan daerdh tentang perubahan

APBD provinsl dan rancangan peraturan gubernur tentang penjabaran perubahan

APBD provinsi menjadi peraturan daerah dan peraturan gubemur berlakuketentuan Pasal 110 avat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4)

(2) Dalam hal Menterj Dalam Negerl menyatakan bahwa hasll s/aluasi rancanganDerdturan daerah tentang perubahan APBD dan rancangan 2eGturan gubernurientang peniabaran perubahan APBD bertentangan dengan kepentingan umumOan pinturin perundang-undangan yang lebih tinggL gubemur bersama DPRDt"iuiut.n puriv"tpumian paling lama 7 (tuiuh) harl keia terhitung sejakditerimanva hasil evaluasi

(3) Apabila hasil evaluasi tidak ditindaklanjuti oleh gubemur dan DPRD, dan gubernur' '

t6tap menetapkan ran@ngan peraturdn daerah tentang perubahan APBD dan

rancangan peraturan gubemur tentang penjabaran perubahan APBD ,menjadioeratu;n daerah dan pemturan gubemur, l'4enteri Dqlam Negeri membatalkanieraturan daerah dan peraturan gubemur dimaksud sekaligus menyatakan tidakdlperkenankan melakukan perubahan APBD dan tetap berlaku APBD tahunanggaran berjalan.

(4) Pembatalan peraturdn daerah dan peraturan gubemur serta -. pemyata an' '

berlakunva AdBD tahun berjalan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditetapkandengan Keputusan Menteri Dalam Negeri.

,asal174

(1) Tata cara evaluasi dan penetapan rancangan peratufan daerah tentang perubahanAPBD kabupaten/kota dan rancangan peraturan bupati/walikota tentangpeniabardn perubahan APBD kabupaten/(ota menjadi peraturan -da€iah danpe;turan bupati/walikota beriaku ketentuan Pasal 111 ayct (t), ayat-(2), ayat (3,dan ayat (4).

Page 64: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

(2)

(3)

(4)

- o J -

Dalam hal Gubemur menyatakan hasil evaluasi rancangan peraturan daerdhtentang APBD dan rdncangin peraturan bupati/walikota tentang penjabinn APBDtidak s;suai dengan kepenlingan umum dan perdturan perundang-undangan yanglebih tinggi, bupati/walikota bersama DPRD melakukan penyempumaan palinglama 7 (tujuh) hari kerja terhitung seiak diterimanya hasil evaluasi'

Apabila hasil evaluasi tidak ditindaklanjuti oleh bupati/walikota dan OPRD,.danbupati/walikota tetap menetapkan rancangan perafurdn daerah tentangperubahan APBD dan rancangan peraturan bupati/walikota tentang penla-bardngerubahan APBD menjadl peraturan daerah dan peraturan bupati/wallkota'oubemur membatalkan peraturan daerah dan peratuian bupati/walikota dimaKsuo';ekaliqus menyatakan tidak diperkenankan melakukan perubahan APBD dan tetapberlaku APBD tahun anggaran berjalan.Pembatalan perdturan daerah dan peraturdn bupati/walikota sef-.Olffaf al

berlakunya AitBD tahun berjalan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditetapkandengan keputusan gubernur'

Pasal 175(i) Paling lama 7 (tujuh) hari kerja setelah pembatalan sebagaimana dimaksud dalam':'

pu.uirz: uyui (i) iun Pasal 174 ayat (4), kepala daerah harus memberhentikanoelakanaan oeiitrj;an daerah dan selanjutnya DPRD bersana kepala daerah

. mencabut peraturan daerah dimaksud.(2) Pencabutan peraturan daerah sebagaimana dimakud pada ayat (ldilakukan

dengan peraturan daerah tentang pencabutan peraturan daerah ten@ngoerubahan APBD.

Pasal 176Gubernur menyampaikan hasil evaluasi yang dilakukan atas rancangan peratuGn

daerah kabupaten/kota tentang perubahan APBD dan rancangan perdwranbuDati/walikota tentang penjabaran perubahan APBD kepada Menteri Dalam Negeri

Tata cara peiyempumaan(2) dan Pasal 174 ayat (2)

Pasal 177hasil evaluasi sebagaimana dimakud dalam Pasal 173 ayatbeflaku ketentuan dalam pasal 113.

( r )

( 2 )

(3 )

Pat?9raf 4

Pelaksanaan Perubahan Anggara' l SKPD

Pasal 178

PPKD paling lama 3 (t iga) hari kerja selelah peraturan daerah tentang peruoanan

APAD ditetapkan, memberitahukan kepada semua kepala SKPD agar menyusun

rancangan DPA-SKPD terhadap program dan kegiatan yanq dianggarkan dalam

pe'uhahnn APBD.

OPA'SKPD yang mengalami perubahan dalam tahun berjalan selJruhnya harLls

disa|n kembali ie dalam Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran Satuan Keots

Pe.angkat Daerah (DPPA-SKPD)

Dalanl DPPA-SKPD sebagaimana oirnaksud pada ayat (2) terhadap rincian obyek

pendJndtan, betania aiau pPmDrdy.an ya' la 'nanga'am' nelambal'a1, ,aldupengurangan atau perqcse'an haru\ oi\erlal de"odn penjelasar latar belakangperble,laai jumtah anggaran baik sebelum dilakukan perub3htn rnaupun setelarl

dr lakJLdn oprubdhdn.

Page 65: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

& -

/4\: DPPA-SKPD dapat dilaksanakan setelah dibahas TAPD'' '',

i"ii".*"" pd-etujuan seketaris daerah.

BAB IX

PENGELOLAAN KAS

Sagian Pertama' Pengelolaan Penerimaan dan Pengeluaran Kas

Pasal 179

(1). BUD bertanggung jawab terhadap penqelolaan penerimaan dan pengeluaran kas

- daeran.rzi i,niu-k ."ng"ror" tas daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)' BUD membuKat"

,"a*Jn'"n-*u"r u.um daerah pdda bank yang sehat'

rj\ Penuniukan bank yang sehat seoaqaimana dima[sud pada ayat (2) ditetapkant"

;iliui;;"i;;n i"pito oa"'ul aui oiberitahukan kepada DPRD'

Pasal 180

untuk menJekatkan pelayanan pelaKsanaan penerimaon dan pengelu-aran-kas lepada

SKPDataumJs}aGkat ,BUDdapatmembukareken ingpener imoandanreken|ngill'LrJ"." o.Jl o-k vang ditetapkan oleh kePala daerah'

Pasal 181

(fi Retening penerimaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 180 digunakan untuKt" -

a"n".o',rig pu"erimaan daerah setiap hari'

ttl ti'd" *",* penerimaan sebrsaimana L'il"fi:'"Rl*;l::"[i)

seliap akhrr narl

kerja wajib dis€torkan selurunnya I

Pasal 182

(1) Rekening pengeluardn sebagaimana dimaksud dalam Pasalt"

"i". 1"Li,.u1, aari rekening kas umum daerah

rzr..j".Lr.r dana yang disediakan pada rekeniig p""99:1'-t:*'

;;;;; (1i disesuaikan dengan rencana pengeruaran

dalam APBD.

Bagian Kedua

Pengelolaan Kas Non Anggaran

dah disahkan oleh PPKD

180 dii5i dengan oana

sebagaimana dimaksuCyang telah ditetaPkan

'-(1)

Pasal 183

Penaelolaan kas non anggaran mencerminkan penerimaan dan

;:U'ft]t i".p"ns";'i'ti angsaran p3ndapatan' belania'

;emerintah daer8hi"""ri.""" f"t ."u"gaimana dimaksud pada ayat (1) sepertl:

a. potongan Taspen;b, potongan Askes;c. Potongan PPh;d. Potongan PPN;

pengeluaran kasdan Pembiayaan

L 1

(2)

Page 66: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

(3 )

' - 6 5 -

e. penerimaan titipan uang mukd;f. penerimaan uang jaminan; drng. penerimaan hinrya yang seienis.Fengeluaran kas sebagaimana dimat(sud pada ayat (1) seperti:

a. penyetordn Taspen;b. penyetoran Askes;c, penyetoran PPh;d. penyetoran PPN;e. pengembalian titipan uang muka;f. pengembalian uang jaminan; dang. pengeluaran lainnya yang sejenis.

Penedmaan kas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diperlakukan sebaga'penerimaan perhitungan flhak ketiga.Pengeluaran kas sebagaimana dimakud pada ayat (3) dilafukan sebagalpengeluaran perhitungan fihak ketiga.

Informasi penerimaan kas dan pengeluaran kas scbagaimana dimaksud Pada ayat

(2) dan ayat (3) disajikan dalam laporan oius kas aKivitas non anggaran'

Penyajian informa5: sebagaimana dimakud pada ayat (6) sesuai dengan standar

Akuntansi Pemedntahan.Tata cara pengelolaan kas non anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

diatur dalam perdturan kePala daerah.

Bagian Kedua

Pelaksanaan Penatausahaan Keuangan Daerah

Pasal 185

(t) Untuk pelaksanaan APBD, kcpala daerah menetapkan:

a. peiabat yanq diberl wewenang menandatanqani SPD;

b. pejabat yang diberi wewenang menandatanqani SPM;

c. pejabat yan! diberi wewenang mengesahkan sPJ;

d. pejDbai yang diberi wet'enar,g menandatangani SPZD;

. BAB XPENATAUSAHAAN KEUANGAN DAERAH

Bagian PertamaAzas Umum Penatausahaan Keuangan Daerdh

Pasal 184(1) Pengguna anggaran/kuasa pengguna anggardn? bendahard penerimaan/'-'

pu"66i"-n iin orung atau -badan

ying menerima atau. menguasailunip"Lng/kekay"- dierah wajib menyelenggarakan penatausahaan sesuaidengan peraturan perundan9-undangan.

(2) Pejabat yang menandatangani dan/atau mengesahkan dokumefl yang befl(afan' '

ae'ngan iura"t bukti yang ienjadi dasar penerimaan dan/atau pengelu€ran . atas

peljcsanaan APBD bertanggung jawab terhadap kebenaran material dan aktbatyang timbul dari p€nqgunaan surat bLlkti dimaksud

(4)

(s)

(6)

(7)

(B)

Page 67: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

e. bendahara penerimaan dan bendahara pengeluaran;

f. bendahara pengeluardn yang mengelola bel!nja bunga' belanja subsidi'

l"r""i" trioan, 6etanla bantuan sosial, belacja bagi hasil' bclanja ̂ bantuani""",ig";. ;["j. ,ii"k terduga, dan pengeluaran pembiayaan pada sKPKD;

9. bendahara penerimaan pembantu dan bendahara pengeluaran pembantu

SKPD; dan

h. pejabat lainnya dalam rangka pelaksanaan APBD

f2) Penetapan pejabat yang dihrnluk sebagai kuasa pengguna anggaran/Kuasa*'

r""nnti"" u'"tl"s se6agiimana 'oimakud

pada ayat (1) huruf b dilaksanakan

sesuai dengan kebutuhan(3) Penetapan Pejabat lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hu(rf h''-'

dldetegasikan oleh kepals daerah kepada kepala SKPD'

(4) Pejabat lainnya sebagalmana dimaksud pada ayat (3) mencakup:

a. PPK-SKPD yang diberi wewenang melaksanakan fungsi tata usaha l(euanqan

pada SKPD;b. PPTK yang diberi wewenang melaksanakan satu atau beberapa keglatan dari

suatu progrdm sesuai denqan bidang tugasrlya;

c, pejabat yang diberi wewenang menandatangani surat bukti pemunqutan

pendaPatan daerah;d. pejabat yang diberi wewenang menandatangani bukti penedmaan kas dan

ti+i oenerimaan lainnya yang sah; dan

e. pembantu bendahara penerimaan dan/atau pembantu bendahara

pengeluaran.(51 Penetaoan pejabat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (4)'-'

airaGairat<an s6uelum dimutainya tahun anggaran berkenaan'

Pasal 186

(1) Unluk mendukung ketancaran tugas perbendaharaan' bendahaG penerirnaan dan

bendahara pengeluaran dapat dibantu oleh pembantu Denoanara'

t2l Pembantu bendahara penerimaan sebagaimana dimakud .pada ayat (1)'-'

t"iultu*f- fungsi seb;gai kasir atau pembuat dokumen penerimaan

(3) Pembantu bendahard pengeluardn sebdgaimana dimaksud. pada ayat (1)*' '"i"iJ[l'""r."

rr"q$ sebagii kasir, pembuat dokumen pengeluaran uang atau

pengurusan gaii.

Bagian KetigaPenatausahaan Penerimaan

Pasal 187

(1) Penerimaan daerah disetor ke rekening kas umum daerah pada bank pemerintah"'

;:;;;il;j;il;; oiundip san setetah tuasa BUD menerima nota kredit'

(2) Penerimaan daerah yang disetor ke rekeninq kas umum das-ah sebagaimana

dinakud pada ayat (1), dilakukan dengan cara:

a. disetor langsung ke bank oleh pihak ketiga;

b. disetor melalui bank lain, badan, lembaga keuangan dan/atau kantor pos oleh

pihak ketiga; danc. disetor melalui bendahara penerimaan oleh pihak ketiga'

Page 68: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

(3) Benda berharga sep€rti karcis retriblsl sebagai bnda bukti pembayaran oleh pihakketiga kepada berdahard penerimaan sdbagaimana dimaksud pada ayat (2) hurufc diterbitkan dan disahkan oleh PPKD,

Pasal 1E8Datam hal daerah yang karena kondisi geografisnya sulit dijangkau dengan komunikasidan transportasi sehinqqa melebihi batas waktu penyetoran sebagaimana dimaksuddalam Pasal 187 ayat (2) ditetadkan dalam peraturan kepala daerah.

Pasal 189(1) Bendahara p€nerimaan wajib menyelenggamkan penatausahaan terhadap seluruh

penerimaan dan penyetoran atas penerimaan yang menjadi tanggung Jawabnya'(2) Penatausahaan atas penerimaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

men9gunaran:a. buku kas umum;b. buku pembanu per rincian objek penerimaan; dan

c. buku rekapituiasi penerimaan harian(3) Bendahara penerimaan dalam melakukan penatausahaan sebagaimana dimaksud

pada ayat (2) menggunakan:a. surat ketetapan pajak daerah (SKP-Daerah);

b. suGt k€tetapan rehibusi(SKR);c. surat tanda setoran (STS);

d. surat tanda bukti pembayaran; dane. bulti penerimaan lainnya yang sah.

(4) Bendahara penerimaan pada SKPD wajib mernpertanggungjawabkan secaraadministratif atas pengelolaan uang yang menjadi tanggung iawabnya denganmenyampaikan laporan pertanggungjawaban penerimaan kepada pengguna

anggaran/kuasa pengguna anggaran melalui pPK-SKPD paling lambat tanggal 10bulan berikutnya.

(5) Eendahara penerimaan pada SKPD wajib mempedanqgungjawabkan secaratungsional atas pengelolaan uang yang meniadi tanggung jawabn,va denganmenyampaikan laporan pertanggungjawaban penerimaan kepada PPKD selakuBUD paling l?mbat tanggal 10 bulan berikutnya.

(6) Laporan pertanggungjawaban penerimaan sebagaimana dimakud pada ayat (4)

dan ayat (5) dilampiri dengan:a. buku kas LJmum;b. buku oembant! per rincian obiek penenmaan;

c. buku rekapitulasi penerimaan harian; dan

d. bukti penerimaan lainnya yang sah.(7) PPKD selaku BUD melakukan verifikasi, evaluasi dan analisis atas lapo'dn

pertanggungiawaban bendahara Penerimaan Pada SKPD Sebagaimana dimaksudpada ayat (5).

(B) Verif ikasi, evaluasi dan analisis sebaqaimana dimakud pada ayat (7) di lakukandalam rangka rekonsiliasi penerimaan

(9) Mekanisme dan tatacara veiflkasi, evaluasi dan analisis sebagaimana dimaksudpada ayat (8) diator dalam peraturan keoala daerah

(10) Format buku kas urnum, DLrku pembantu per nnaian obiek penerimaan dan bukurekapitulasi Denerlnraan harian sebagaimana dimaksud pada 6yat (2) l€rcantumdala l Larnoran D I Derdtutdn 'ne. l icr i In i

Page 69: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

6 8 -

(11) Format surat ketetapan paiak daerah, surat keletapan retribusi' surdt tanda'"'

;il;;,;;; t;;ii'na. ourii pembavardn sebagalmana dimaksud pada avat (3)

tercantum dalam Lampiran D.II peraturan merrtert tnl'(12)Format laporan pertanqgung.lawaban bendahara penerimaan Seoagarmana'--'

ai."r.ua oaaa avat (q) Jin ayat (5) tercantum dalam Lampiran D ill peraturan

menterl Inl.

Pasal 190

f1) Dalam hal obyek pendapatan daerah tersebar atas pertimbangan kondisi geografis'-'

*iiiu oaiar daniatau wajib retribusi tidak mungkin membayar kewajibannya

lanosunq' pada badan, leinbaga keuangan atau kantor pos yang benrlgas

meiukra-nukan sebagian tugas dan tungsi bendahara penerimaan, dapat ditunJUk

bendahara Penerimaan Pembantu.(2) Bendahara Penenmaan Pembantu wajib menyelenggarakan penatausahaan'-'

iertradao selt:ruh penerimaan dan penyetoran atas penerimaan yang menjadi

tan99ung lawaonYa.(3) Penatausahaan atas penerimaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

menggunakan:a. buku kas umum; dan

b, buku kas penerimaan harian pembantu'

(4) Bendahara penerimaan pembanfu datam melakukan penatausahaan sebagaimana

dimaksud Dada ayat (3) mengqunakan:

a. surat ketetapan pajak daerah (SKP-Daerah);

b. surat ketetapan retribusi (sKR);

c. surat tanda setoran (sTS);

d. surat tanda bukti pembayaran; dan

e. bukti penerimaan lainnya yang sah'(5) Eendahara Penenmaan Pembantu

pert!nggungjawaban penerimaan kepadatanggal 5 bulan berikutnya.

(6) Bendahara penerimaan sebagaimana dimaksud peda ayat (5) melakukan veriflkasi'' '

evaluasi dan analisis atas lapordn pertanggungjawaban penerimaan'

(7) Format buku kas penerimaan harian pembantu sebagaimana .dimakud pada ayat

(3) huruf b tercantum dalam Lamplran D IV peraturan menten Inr'

wajib menyampaikan laporanbendahara penerimaan naling lambat

(2)

(3)

(4)

Pasal 191

Kepala daerah dapal menunjuk bank, badan, Iemtaga. keuangan u!1" I::t-ol-po'yanq bertugas melakanakan sebagian tugas dan fungsi bendahara penerlmaan'

iunt, uuO"n, lembaqa keuangan atau kantor pos sebagaimani dimaksud. pada

avat (l) menyetor seluruh uang yang diterimanya ke reKening Kas umtrm oaerar:pifi"d fi.. 1 (satu) hari keia terhitung sejak uang kas tersebut diterima'

Atas pertimbangan kondisi geogrdfis yang sulit dijangkau dengan kom-unikasi dan

transoortasi, d;pat melebihi ketentuan batas r'laktu penyetoran seoagalmana

drmaksud pada ayat (2) ditetapkan dalam peraturan kepala daerah'

Bank. badan, lembaqa keuangan atau kantor pos sebagalmana dimaksud pada

ayat (1) mempertlnggungrawabkan seluruh uang kas yang diterimanya KePaoakepala daerah melalui BUD.Tata cara penyetoran dan pertanggungjawaban sebagaimona dimaksud pada ayat(2), ayat (3),;an ayat (4) ditetdpkan dengan peraturan kepala daerah'

(s)

Page 70: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

- 6 9 - .

Pasal 192(1) Bendahara penerimaan pembantu wajib menyetor seluruh uang yang diterimanya

ke rekening kas umum daerah paling lama 1(satu) hari keda terhitung seiak uangkas tersebut diterima.

(2) Bendahara penedmaan pembantu mempertanggungjawabkan bukti penerimaandan bukti penyetoran dari seluruh uang kas yang diterimanya kepada bendaharapeneflmaan.

Pasal 193Pengisian dokumen penatausahaan penerimaan dapat menggunakan aplikasi komputerdan/atau alat elektronik lainnva.

Pasal 194Dalam hal bendahard penerimaan berhalangan, makala. apabila melebihi 3 (tiga) harj sampai selama-lamanya 1 (satu) bulan, bendahara

penerimaan tersebut wajib memberikan surat kuasa kepada pejabat yang ditunjukuntuk melakukan penyetoran dan tuqas-tugas bendahara penerimaan atastanggung Jawab bendahara penerimaan yang bersangkutan dengan diketahuikepala SKPD;

b. apabila melebihi 1 (satu) bulan sampai selama-lamanya 3 (tiga) bulan, harusditunjuk peiabat b€nd.hara penerimaan dan diadakan berita acaG serah terima;

c. apabila bendahara penerimaan sesudah 3 (tiga ) bulan belum juga dapatmelaksanakan bigas, maka dianggap yang bersangkutan telah mengundurkan -dirjatau berhenti dari jabatan sebagai bendahara penerimaan dan oleh karena ituseg€ra diusulkan penggantinya.

Pasal 195Ringkasan prosedur penatausahaan bendahard penerimaan tercantum dalam Lampiran0.V Deraturan menteri lni.

Bagian KeempatPenatausahaan Pengeluaran

Paragraf 1Penyediaan Dant

Pasal 196Setelah penetapan anggaran kas, PPKD dalam rangka manajemen kasmenerbitkan SPD.SPD sebegaimana dimakud pada ayat (1) disiapkan oleh kuasa BUO untukditandatangani oleh PPKD.

Pasal 197Pengeluaran kas atas treban APBD dilakukan berdasarkan SPD atau dokumen lainyang dipersamakan dengan SPD.format SPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantrrln dalam Lampiran D.VIperaturan menteri Ini.

( l )

(2 )

( 1 )

(2 )

Page 71: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

l o -

Paragraf 2Permin'.aan Pembayaran

Pasal 198

/1\ RFr.iararkan SPD atau dokumen lain yang dipersamakan dengan SPD"'

;;;;;il;" dimaksud daram Pasal 197 avat (1), bendahara pengeluaran

mendatuf<an SPP kepada pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran melalui

PPK.SKPD.(2) SPP sebagaimana diinaksud pada ayat (1) terdiri daril

a. SPP Uang Persediaan (SPP-UP);

b. SPP Ganti Uang (SPP-GU);c. SPP Tambahan Uang (SPP-TU); dand. SPP Langsung (SPP-LS).

(3) Pengajuan SPP sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a, huruJ.b' dan-huruf c'

aitamilri dengan daftar rincian rencana penggunaan ddna sampai clengan Jenrsbelania,

Pasal 199(1) Penerbitan dan pengajuan dokumen SPP-UP dilakukan oleh bendahara

oenaeluaran untuk memperoleh peEetujuan dari pengguna anggaran/l(uasapenlguna anggaran melal'il PPK-SKPD dalam rangka pengisian uang pe6edlaan'

(2) Dokumen SPP-UP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri da'i:

a. surat Pengantar SPP-UP;b. ringkasan SPP-UP;c. rincian SPP-UP;d. salinan SPD;e. draft surat pemyataan untuk ditandatangani oleh pengguna ang.gardn/Kuasa

pengguna anggaran yang menyatakan bahwa .uang yang diminta tidak

ilp""tiunitun irittui keperiuan selain uang persediaan saat pengaiuan sP2D

kepada kuasa BUD; danf, lamPiran lain Yang diPerlukan.

Pasal 200

(1) Penerbitan dan pengajuan dokumen SPP-GU dilakukan 6leh bendaharapengeluaran untuk mimperoleh persetujuan dari pengguna anggaran/kuasapunigunu unggurun .elalui PPK-sKPD dalam rangka ganti uang persedraan'

(2) Dokumen SPP-GU sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari:

a. surat Pengantar SPP-GU;b. ringkasan SPP-GU;c. rincian SPP-GU;d. surat pengesanan laporan pertanqgungjawaban bendahara pengeluaran atas

penggunaan dana SPP-UP/GUffU sebelumnya;e. salinan SPD;f. draft surat pemyataan untuk ditandatangani oleh pengguna anggaran/Kuasa

pengguna anggaran yang menyatakan bdhwa uang yang diminta -tidakaipeilunat<an untut keperluan selain Santi uang persediaan saat penqallan

SPzD kepada kuasa BUD; dan

E, lampiran lain Yang diperlukan

Page 72: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

(3) Format surat peegesahan laporan pertanggungjawaban bendahard p€ngeluaransebagaknana dimaksud pada ayat (Z) huruf d tercantum dalam tampiran D.VIIpemturan m€nteri ini.

pasat 201Ketentuan batas jurtlah SPP-IJP dan Spp-GU sebagaimana dimaksud dalam pasal 199dan Pasal 200 ditetapkan dalam peraturan kepala daerdh.

Pasal 202.(1) Pen€rbitan dan pengajuan dokumen Spp-TU ditakukan oteh bendahara

pengeluaran untuk memperoleh persetujuan dari pengguna anggaran/kuasapergguna anggaran melalui PPK-SKPD dalam rangka tambahan uang persediaan.

(2) Dokumen SPP-TU sebagaimana dimakud pada ayat (1) terdiri dari:a. surat pengantar SPP-TU;b. ringkasan SPP-TU;c. rincian SPP-TU;d. salinan SPD;e. draft surat pernyataan untuk ditandatangani oleh pengguna anggaran/kuasa

pengguna anggaran yang menyatakan bahwa uang yang dimlnta tidakdipergunakan untuk keperluan selain tambahan uang persediaan saatFengajuan SP2D kepada kuasa 8UD;

f. surat keterangan yang memuat penjelasan keperluan pengisian tambahanuang persediaan; dan

g. lampiian lainnya.(3) Batas jumlah pengajuan SPP-TU harus mendapat peEetujuan dari ppKD dengan

memperhatikan rincian kcbutuhan dan waktu penggunaan ditetapkan datamperaturan kepala daerah.

(4) Dalam hal dana tambahan uang tidak habis digunakan dalam 1 (satu) bulan, makasisa tambahan uang disetor ke rekening kas umum daerah.

(5) Format surat keterangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf f tercanhlmdalam Lampiran D VIII Deraturan menterj ini.

( 1 )

(1 )

( 2 )

Pasal 203Pengajuan dokumen SPP-UP, SPP-GU dan SPP-TU sebagaimana dimakud dalamPasal 199 ayat (1), Pasal 200 ayat (1) dan pasal 202 ayat (1) digunakan dalamrangka pelakanaan pengelua.an SKPD yang harus dipertanggunqjawabkan.Format draft Surat pernyataan pengguna anggaran/kuasa pengguna anggardnsebagaimana dimaksud dalam Pasal 199 ayat (2) huruf e, Pasal 200 ayat (2) huruff, dan Pasal 202 ayat (2) hurlrf c tercantum dalam Lampiran D.IX peraturanmenteri ini.

pasal 204Penerbitan dan penqajuan dokumen SPP-LS untuk pembayaran gaji dan tunjanganserta penghasilan lainnya sesuat dengan peratLlran perundang-undangandrlakukan oleh bendahara pengcluaran guna memperoleh peEetujuan penggunaanggaran/Kuasa penqguna anqgaran melalui PPK-SKPD.Dokume,r SPP-LS Lrnluk penrhayaran gaji dan lunjangan sebagaimana dimaksudpada alat (1) le:d fr da.la sLrd l perqanlar SoP l<,

( 2 )

Page 73: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

b. ringkasan SPP-15;c. rincian SPP-LS; dand. lampiran 5PP-15'

(:) Lampiran dokumen sPP LS untuk pcmbayarnn gajj dan- tunjangnn sena'-' -plnir,".irun

ruinnya sebagaimana dimaksud pada aydt (2) huruf d mencakup:

a. Pembayaran gaji induk;

b gari susulan;c. kekurangan gall;

d. gajiterusan;e. uanq duka wafavtewas yang dilengkapl dengan daftar gajl indulvgaji

susjhn/ kekurangan gajl/uang duka wafavtewas;

f .

lii .j .

K.Lm.n ,o.p.q.r.5.

t.

v, SSP PPh Pasal 21; danuu. o"ra,urun perundang-undangan mengenai penghdsital pil!ii:l--l*"

:"nn"i" opio *rta giji dan tuniangan kePala daerah/wakil kepala daeran'

tqt felenqkapan lampiran dokumen SPP-LS pembayaran gaji dan ,tunjanqant'' rlr""'rili-" ai.iLud pada ayat (3) digunakan sesuai dengan peruntukannya

Pasal 205

(1) PPTK menyiapkan dokumen SPP-LS untuk pengadaan. bar""9 91-1 li^t:':lt"*'"

;;*;;ika.n iepada bendahara pengeluaran dalam rangka pengajuan permrntaan

pembaYaran.(2) ;;ku;;; sPP-Ls untuk pengadaan barang dan iasa sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) terdiri dariia, surat Pengantnr 5PP'6;b. rinqkasan SPP-LS;c. rincian SPP-LS; dand. lampiran SPP-LS.

rgt iamprnn dokumen spp-15 untlrk pengadaan barang dan Jasa sebagarmana'

dimiksud pada avat (2) huruf d mencakun:

a. salinan SPD;

SK CPNS;SK PNS;SK kenaikan Pangkat;SK jabatan;

kenaikan gaji berkala;

surat pernYataan Pelantikan;surdt pernyataan masih menduduki jabata n;

surdt pemyataan melaksanakan tugas;'

daftar keluarga (KP4);

fotokopl surat nlkah;fotokopi ake kelahiran;surat keterangan pemberhentian pembayaran (sKPP) gaji;

daftar Potongan sewa rumah dinas;

surdt keterangan masih sekolah/kuliah;

suritt Pindah;surat kematian;

Page 74: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

b. salinan surat rekomendasi dari SKPD teknis terkait;c. sSP disertai faktur pajak (ppN dan ppn) yang tetah ditandatangani wajib

pajak dan wajib pungut;d. surat perjanjian kerjasama/kontrak antara pe[gguna anggaran/kuasa

pengguna anggardn dengan pihak ketiga serta mencantumkan nomorrekening bank pihak ketiga;

e, berita acard penyelesaiatr pekedaan;f. berib acara serah terima barang dan jasa;g. berita acara pembayaranih. kwitansi bermeterai, nota/faktur yaog ditandatdngani pihak ketiga dan ppTK

sertai disetujui oleh pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaranii. surat.jaminan 6ank atau yang dipersamakan yang dikeluarkan oleh bank atau

lembaga keuangan non bank;j. dokumen lain yang diperslaratkan untuk kontrak-kontrak yang dananya

sebagian atau seluruhnya bersumber dari penerusan pinjaman/hibah luarnegerr;

k. berita acara pemeriksaan yang ditandatangani oleh pihak ketiga/rekananserta unsur panitia pemerikaan barang berikut lampiran daftar barang yangdiperika;

L surat angkutan atau konosemen apabila pengadaan barang dilakanakan diluar wilayah kerja;

m. surat pembedtahuan potongan denda keterlambatan pekerjaan dari ppTKapabila pekerjaan mengalami keterlambatan;

n. foto/buku/dokumentasi tingkat kembjuan/ penyelesaian pekerjaan;o. potongan jamsostek (potongan sesuai dengan ketentuan yang berlaku/surat

pemberitahuan jamsostek); danp. khusus untuk pekerjaan konsultan yang perhitungan harganya menggunakan

biaya personil (biqkg rate), beiita acara prestasi kemajuan pekerjaandilampiri dengan bukti kehadiran dari tenaga konsultan sesuai pentahapanwaKu pekerjaan dan buktl penyewaan/pembelian alat penunjang serta buktipengeluaran lainnya berdasarkan rincian dalam surat penawardn.

Kelengkapan lampirdn dokufi3n SPP-LS pengadaan barang dan jasa s€bagaimanadimaksud pada ayat (3) digunakan sesuai dengan peruntukannya.Dalam hal kelengkapan dokumen yang diajukan sebagaimana dimaksud pada ayat(4) tidak lengkap, bendahaG pengeluaran mengembalikan dokumen Spp-LSpengadaan bara,rg dan jasa kepada PPTK untuk dilengkapi.Bendahara pengeluaran mengajukan SPP-IS sebagaimana dimakud pada ayat (1)kepada pen99una anggaran setelah ditandatangani oleh PPTK guna memperolehpersetujuan pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran melalui PPK-SKPD.

Pasal 206(1) Permintaan pembayaran untuk suatu kegiatan dapat terdiri dari SPP-LS dan/atau

5PP-UP/GUTfU.sPP-LS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk pembayaran langsung kepadapihak keliga berdasarkan kontrak dan,/atau surat perintah keda setelahdiperhitungkan kewaliban pihak ketiga sesuai dengan ketentuan peraturanperunoanq-un0angan,SPP.LS belanja barang dan ja5a r)nt,.rk kebLJtuhan SKPD yatrg bukan pembayaranlangs(ing kcpada pihak kebga dikelola oleh bendahara pengeluaran.

(4)

(s)

(6 )

(2 )

( t )

Page 75: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

(4) sPP-UP/GUfru sebagaimana dimakud pada ayat (l) untuk pembayaranpengeluaran lainnya yang bukan untuk pihak ketiga.

Pasal 207

Format dokumen 5PP'UP, SPP-GU, SPP'TU, dan SPP-LS sebagaimana dimaksud dalamPasal 199 ayat (1), Pasal 200 ayat (1), Pasal 202 ayat (1), Pasal 204 ayat (1), Pasal 205ayat (1) tercantum dalam Lampirdn D.X peraturan menteri ini

Pasal 208

Permintaan pembayaran belanja bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial, belania bagihasil, bantuan keuangan, dan pembiayaan oleh bendahara p€ngeluaran SKPKDdilakukan dengan menerbitkan sPP-Ls yang diajukan kepada PPKD melalui PPK-SKPKD.

Pasal 209(1) ookumen yang digunakan oleh bendahara pengeluaran dalam menatausahakan

pengeluardn permintaan pembayaran mencdkupt

a, buku kas umum;b, buku simpanan/bank;

c. buku pajak;

d. buku paniar;'

e. buku rekapitulasi pengeluaran per rincian obyek; dan

f. registerSPP-UP/GUrrUAS.(2) Dalam rdngka pengendalian penerbitan permintaan pembayaran untuk setiap

kegiatan dibuatkan kartu kendall kegiatan.(3) Euku-buku sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, hun'f c, huruf d, huruf

e, dan huruf f dapat dikerjakan oleh pembantu bendahara pengeluaran.

(4) Dokumen yang digunakan oleh PPK-SKPD dalam menatausahakan penerbitan SPPmencakup register SPP-UP/GUrru/$.

(5) Kartu kendali kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tercnntum dalamLampirdn DX peraturan menteri ini.

(6) Format buku kas umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a sesuaidengan Lamplran D.l perdturan menteri ini.

(7) Dokumen sebagaimana dimakud pada ayat (1) huruf b, huruf c, huruf d, huruf e,dan huruf f, serta ayat (4) tercantum dalam Lampiran D.XII perdturan menteri ini.

Pasal 210(1) Pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran meneliti kelengkapan dokumen

SPP-UP, SPP-GU, SPP-TU, dan SPP-LS yang diajukan oleh bendahara pengeluaran.

(2) Penelitian kelengkapan dokumen SPP sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilaksanakan oleh PPK-SKPD.

(3) Dalam hal kelengkapan dokumen yang diajukan sebagairnana dimaksud pada ayat(2) tidak lengkap, PPK-sKPD mengembalikan dokumen SPP-UP, SPP-GU, SPP-TU,dan sPP-Ls kepada bendahara pengeluaran t'ntuk dilengkapi

Page 76: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

- 7 5 -

Paragraf 3

Pedntah Membayar

Pasal 211

(1) Dalam hal dokumen sPP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 210 ayat (2)dinyaldkan lerrgkap dan sah, pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaranmenerbitkan SPM.

(2) Dalam hal dokumen SPP sebagaimana dimakud dalam Pasal 210 ayat (2)dinyatakan tidak lengkap dan/atau tidak sah, pengguna anggaran/kuasa penggunaanggaran menolak menerbitkan SP!'1.

(3) Dalam hal pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran berhalangan, yangbersangkutan dapat menunjuk pejabat yang diberi wewenang untukmenandatangani SPM.

Pasal 212

(1) Penerbitan SPf4 sebagaimana dimakud dalam Pasal 211 ayat (1) paling lama 2(dua) hari kerja terhitung sejak diterimanya dokumen SPP.

(2) PenolaKan penerbitan SPM sebagaimana dimaksud dalam Pasal 211 ayat (2) palinglama 1 (satu) hari kerja terhitung sejak diterimanya pengajuan SPP.

(3) Format sPM sebagaimana dimakud pada ayat (1) tercantuF dalam LampirdnD,XIII peratdran menteri ini,

(4) Format surat penolakan penerbitan SPM sebagaimana dimaksud pada ayat (2)tercantum dalam Lampiran D.XIV peraturan menteri ini.

Pasal 213

5Pf4 yang telah diterbitkan sebagaimana dimakud dalam Pasal 212 ayat (1) diajukankepada kuasa BUD untLrk penerbitan SP2D

Pasal 214

(1) Dokumen-dokumen yang digunakan oleh pengguna anggaran/kuasa penggunaanggaran dalam menatausahakan pengeluaran perintah membayar mencakup:

a. register SPM-UP/SPM-GU/SPM-TU/SPN1-Ls; dan

b. register surat penolakan penerbitan SPlvl.

(2) Penatausahaan pengeluaran perintah membayar sebagaimana dimaksud pada ayat(1) di laksanakan oleh PPK-SKPD.

(3) Dokumen sebagaimana dimakud pada ayat (1) tercantum dalam tnmpiran D.XVperaturan menteri ini.

. Pasal 215

Setelah tahun angga13n berakhir, pengguna anggaran/kuasa pengguna anggarandilarang menertritkan SPl4 yar,9 nrembebani tahun angga€n berkenaan.

Page 77: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

7 6 -

Paragraf 4- Pencairan Dana

Pasal 216

(1) Kuasa BUD meneltti kelengkapan dokumen SPM yang diajukan oleh pengguna"'

"ngg"r"n/t""* pengguna anggardn agar pengeluaran y"lg,-gl?1":-,:0"*mii-puui p"gu dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam peraturan

perundang-undangan17\ (elenqka;an dokumen SPM-UP untuk penerbitan sP2D adalah surat pernyataan' '

tangg'ung jawau pengguna anggaran/kuas pen99una anggaran'

(:) Kelengkapan dokumen SPM-GU untuk penerbitan SP2D mencakup:' '

a. surdt pernyataan tanggung jawab pengguna anggaran/kuasa pengguna

an99aran;b. surat pengesahan pertanggungjawaban bendahara pengeluaran periode

sebelumnya;c. ringkasan pengeluaran per rinclan objek yang dlsertai dengan

peigeluaran yang sah dan lengkap; danbuktFbuKi

(4)

(s)

d. bukti atas PenYetoran PPN/PPh.KelenqkaDan dokumen sPM-TU untuk penerbitan SP2D adalah surat pernyataan

tanggung Jawab pengguna anggaran/kuasa pen99una an99aran'

Kelengkapan dokumen SPM-LS untuk penerbitan SPzD mencakup:

a, surat pemyataan bnggungJawab pengguna anggaran/kuasa pengguna

anggaran; danU. UuftlUuru pengeluardn yang sah dan lenglGp sesuai dengan kelengkapan".

;;il;i;" y"ilditetapianialam peraturan perundang-undangan'

Dalam hal dokumen SPM sebagatmana dimaksud Pada ayat (1) dinyatakan

lengkap, kuasa BUD menerbitkan SP2D'

Datam har dokumen spr\4 sebagarmana dimaksud pada avat (1) lll{:gi l*l

i""gkup lun/uuu tidak sah aan/atau. Fengeluaran tersebut melampaur pagu

angiaran, kuasa BUD menolak menerbitkan SP2D'

Dalam hal kuasa BUD berhalangan, yanq bersangkutan dapat menunjuk pejabat

yang diberi wewenang untuk menandatangani SP2D

ii#u, ttro sebagaimana dimaksud pada ayat (4) tercantum dalam D XVI

oeraturan menteri ini.

(6)

(7)

(8)

(e)

Pasal 217(1) Penerbitan SPzD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 217 ayat (6) paling lama 2'-'

iOuul r'uii t".iu terhitu;g sejak diterimanya pengajuan sPM'

fzl penoiat<an penerbitan SP2D sebagalmana ldimaksud dalam Pasal 2l7- -ayat (7)

"' ;ii;il;"?i;t.,it'uti t".ju t"'r'-itung sejak diterimanva pensajuan sPM

( l ) ro rmatsura tpeno|akanpenerb i tansP2Dsebaga imannd ima|$udpadaayat (2 )' ' tercantum dalam Lampirdn D XVII peraturan menleri ini'

Pasal 218(1) Kuasa BuD menyerahkan SP2D yang diterbitkan untuk, keperluan-- uang'''

l"o"oruinlquntr u;nq persedtaan/tambahan uang persediaan kepada pengguna

anggaran/kuasa penggguna anggaran'(2) Kuasa BUD menyerahkan SP2D yang

langsung kepada Pihak ketigaditerbitkan untuk keperluan pembayaran

Page 78: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

Pasal 219(1) Dokumen yang digunakan kuasa BUD dalam menatausahakan SP2D mencakup:

a. register SP2q;b. register surat penolakan penerbitan sP2D; danc. buku kas penerimaan dan pengeluaran.

(2) Format dokumen sebagalmana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam LampiGnD.XVIII oerdturdn menteri ini.

Paragraf 5Pertanggungjawaban Penggunaan Dana

Pasal 220(1) Bendahara pengeluaran secara admlnistratf wajib mempertanggungjawabkan

penggunaan uang persediaan/ganti uang persediaan/tambah uang pe.sediaankepada kepala SKPD melalui PPK-SKPD paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya

(2) Dokumen yang digunakan dalam menatausahakan pertanggungiawabanpengeruaran mencaKup:a. register penerimaan laporan pertanggungjawaban pengeluaran (SPJ);

b. reqister pengesahan laporan pertanggungiawaban pengeluaran (sPJ);

c. sorat penolakan lapordn pertanggungiawaban pengeluaran (SPJ);

d. register penolakan laporan pertanggungjawaban pengeluaran (SPl); dan

e. register penufupan kas.(3) Format dokumen sebagaimana dimakud pada ayat (2) tercanturn dalam Lampiran

D.XIX Deraturan menteri ini.(4) Dalam memperbnggungjawabkan pengelolaan uang persediaan, dokumen laporan

pertanggungjawaban yang disampaikan sebagaimana dimaksld pada ayat (1)mencakup:a. buku kas umum;b. ringkasan pengeluaran per rincian obyek yang disertai dengan bukti-bukti

pengeluardn yang sah atas pengeluaran dari setlap rincian obyek yangtercantum dalam ringkasan pengeluaran per rincian obyek dimaksud;

c- bukti atas penyetoran PPN/PPh ke kas negara; dand. register penutupan kas.

(5) Buku kas umum sebagaimana dimakud pada ayat (4) huruf a ditutup setiap bulandengan sepenggtahuan dan persetuiuan pengguna anggaran/kuasa penggunaanggaran.

(6) Dalam hal laporan nertanggungjawaban sebagaimana dimaksud pada ayat (4)telah sesuai, pengguna anggaran menerbitkan surat pengesahan laporanpertanggungjawaban.

(7) Ketentuan batas waktu penerbitan surat pengesahan laporan pertanggungjawabanpengeluaran dan sanksi keterlambatan penyampaian laporan pertanggungiawabanditetaDkan dalam peraturan kepala daerah.

(3) untuk tertib laooran pertangglngjawaban pada akhir tahun anggaran,pertanggun-cjawaban pengeluaran dana bulan Desen'ber disampaikan p6||nglambat tanggal 31 Desember.

Page 79: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

(9) Dokumen pendukung SPP-LS dapat dipersamakan dengan . buKi' '

pertanggungjawaban a6s pengeluaran pembaydran beban langsung kepada pihak

ketiga.(10) Bendahara pengeluaran pada SKPD wajib mempertanggLngjawabkan secara

funqsional atas pengelolaan uang yang menjadi tanggung JawaDnya^oenganmeivampaikan laporan pertanggungjawaban pengeluaran kepada PPKD selaku

8UD paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya'(11) Penyampaian pertanggungjawaban bendahara pengeluaran secara fungsional'--'

sebiqaimana dimat<sud pada ayat (10) dilaksanakan setelah diterbitkan suratpenqisahan pertanggunqlawaban penqeluaran oleh pengguna anggaran/kuasapeng9una anggardn

(12) Format laporan pertanggungjawaban pengeluaran sebagaimana dimaksud pada

ayat (10) iercantum dalam Lampi.'an D X( perdturarr menteri ini'

Pasal 221

Dalam melakukan verifikasi abs laporan pertanggungjawaban yang disampaikan, PPK-

SKPD berkewaiiban:a. meneliti kelengkapan dokumen laForan pertanggungiawaban dan keabsahan

buktj-bukti pengeluaran yang dilzrnpirkan;b. menguji kebenaran perhitungan atas pengeluaran per rincian obyek yang

tercantum dalam ringkasan per rinclan obyek;

c. menghitung pengenaan PPN/PPh atas beban pengeluaran per rincian obyek; dan

d. menguJi kebenaran sesual dengan SPlvl dan SP2D yang diierbitkan periode

sebelumnYa.

Pasal2Zz(1) Bendahara genqeluaran pembantu depat ditunjuk berdasarkan. pertimbangan' '

tingkatan daerah, besaGn SKPD, besaran jumlah uang yang dikil9l?,-.9??11.1"0u'lo6si, kompetensi dan/atau rentang kendali dan pertimbangan obJeKlr larnnya'

f2) Bendahara pengeluaGn pembantu wajib menyelenggarakan penahusahaan' '

terhadap seluruh pengeluardn yang menjadi tanggung iawabnya'(3) Dokumen-dokumen yang digunakan oleh bendahard pengeluaran pembantu dalam

menatausahakan pengeluaran mencaKupia, buku kas umum;b. buku Pajak PPN/PPh; danc. buku Panjar'

(4) Bendahara pengeluaran pembantu dalam melakukan penatausahaan seDagalmana' '

o*iG"a oada-avat (3) menggunakin buktipengeluaran yang sah

(5) Bendahara p€ngeluaran pembantu wajib menyampaikan.. laporangertanqqungjawaban pengeluaran kepada bendahara pengeluardn paling lambat

tanggal 5 bulan berikutnYa.(6) Laporan pertangqungjawaban pengeluaran

mencakup:a. buku kas umum;b. buku Pajak PPN/PPh; danc. bukti pengeluaran Yang sah

sebagaimana dimaksud pada ayat (5)

(7) Eendahara pengeluaran melakukan verifikasi, evaluasi dan analisis' ' pertanggungjaviaban pengeluaran sebagaimana d'maksud pada ayat

atas laporan(6).

Page 80: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

- 7 9 -

' Pasal223(1) Pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran melakukan pemerikaan kas yanq

dikelola oleh bendahara penerimaan dan bendahara p€ngeluaran sekuGng-kurangnya I (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan.

(2) Bendahara penedmaan dan bendahard pengeluaran melakukan pemeliksaan kasyang dikelola oleh bendahara penerimaan pembantu dan bendahard pengeluaranp€mbantu sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan.

(3) Femerlkaan kas sebaqaimana dlrnaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dihlangkandalam berita acara Demeriksaan kas

(4) Berita acard pemeriksaan kas sebagaimana dimaksud pada ayat (3) disertaidengan register penutupan kas sesuai dengan Lampiran D.)oC perdturdn menteriin i .

Pasal 224

Bendahara pengeluaran yang mengelola betanja bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial,belanja bagi hasil, banhlan keuangan, belanja tidak terduga, dan pemDlayaan

melakukan penatausahaan sesuai dengan ketentuan p€raturan perundang-undangan'

Pasal 225

Pengisian dokumen penatausahaan bendahara pengeluaran dapat menggunakanaplikasi komputer dan/atau alat eleKronik lainnya.

Pasal 226

Dalarn hal bendahara pengeluaran berhalangan, maka:

a. apabila melebihi 3 (tiga) hari samPai selama-lamanya 1 (satu) bulan, bendaharapengeluaran tersebut wajib memberikan surat kuasa kepada pejabat yang ditunjuk

untuk melakukan pcmbayaran dan fugas'tugas bendahara pengeluaran atas

tanggung iawab bendahara pengeluaran yang bersangkutan dengan diketahuikeoala SKPD;

b. apabila melebihi 1 ($tu) bulan samPai selama-lamanya 3 ( i iga) bulan,.harusdituniuk pejahat bendahara penqelua€n dan diadakan bedta acaG serah terima;

c. apabila bendahara pengeluaran sesudah 3 (tiga ) bulan belum juga dapat

melaksanakan fugas, maka dianggap yang bersangkutan telah mengundurLan diri

atau herhenti dari jabatan sebagai bendahara pengeluaran dan oleh karena ltu

3e9era diusulkan Pen99antanya.

Pasal227

Ringkasan pros€dur penatausahaan bendahara pengelLlaran tercantum dalam Lampiran

D.gll peratLJrdn menferi ini

Bagian Kelima

Penatausahaan Pendanaan Tugas Pembantuan

Pasal 228

(1) Gubernur melimpahkan kewenangan kepada bupati/walikota untuk menetapkanpejabat kuasa pengguna anggaran p3da SKPD kabupaten/kota yang

menandatangani SPM/menguji SPP, PPTK dan bendahara pengeluaran yang

melaksanakan tugas pembantuan di kabupalen/kota'

Page 81: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

8 0 -

(2) Bupati/walikota melimpahkan kewenangan kepada kep3la desa L'ntuk menetapkan'"

;;;#i il;; pengguna anggaran pada linEkungan pemerintah, desa vang

menandatangani sPM/mengujl tLt, irl5 dan bendahara pengeluaran yang

-"tukanutu-n tugus pembantuan di pemerintah desa'

(3) Adminis'ttasi penatausahaan dan laporan pertanggungjawaban i9j P:"':,:i'"*"dana tugas pembantuan provrnsr or kibupiten/kota dilakukan secara terplsah dari

administrasipenatausahaanoun,op-"n.p".tunggungjawabanpelaksanaanAPEDkabuPaten/kota

fqt lOminisVasi penatausahaan dan lapordn pertanggungjawaban atas pelaksanaan"'

;:il'i'"# i"t-ui"t"t" kabupaten/kota di pemerintah desa dilakukan secara

temisah dari administjag p"nu.uu*t'iun dan laporan pertanggungjawaban

peiaksanaan APB Desa'

Pasal 229

(1)PPTKpadaSKPDkabupaten /ko tayangd i te tapkansebaga ipenanggung jawabt" 'a"", 'o"auuntuan provinsl menyiapta-n dokumen sPP-Ls untuk disampaikan

i";""i"?;;;;; iengetuunn paia sKpo kabupaten/kota berkenaan oaram

rangka pengaluan perminlaan pembayaran

(2) Bendahard pengeluaran seDagarmana dimaksud pada ayat (1) mengajukan SPP-Ls

.lisertai denqan lamprran yang orp€rsyaratkan kepada kepala SKPD berkenaan

setelah ditandaanganl oleh PPTK tugas pembanruan

f:t Lu.pirun dotumen spp-Ls sebaqaimana dimaksud pada ayat (1) mengacu pada

ketentuan dalam Pasal 205'. 14) i"o.ru sKpD sebagatmana dimaksud pada ayat (2) menerbitkan. sPl4-LS dhertai"'

ilisii;["s-ka; dokumen untuk disampaikan kepada kuasa auD provinsl'

Ol r"i"'ngrupun i"kumen-sPM-Ls. sebagaimana dimaksud Pada ayat (4) mengacu

pada ketentuan dalam Pasal zrl'(6) iuasa aUD provinsi meneliti kelengkapan dokumen sPM-Ls tugas pembantuant"'

'r."ii"i"Li or"h kepala SKPD kab;p;ten/kota sebagaimana dimaksud pada ayat

is) -untul

menerbittan sP2c

tasal 23o

(1)PPTKpadakantorpemer in tahdesayangd i te tapkansebaga ipendnggunq]awaDfuoasDembantuanprovinsioan-Gdupaicn/rotamenyiaptandokumen.sPP-6;i;"k ft;;;;ii;; ri"pucu u"nounll-'p"ng;luaran/bendahara desa P-ada kantor

p|'"i l"Lnj"-u".t"naandalamrangkapengajuanpermintaanpembayaran.(2) Bendahara pengeluaran/bendanara desa sebagaimana dimaksud pada'ayal (1).

menoaiukan Spp-LS disertai O*g."i"rnpli"" y'ang dlpersyaratkan kepada kepala

lL'#ii-*liiJ" t*ritr diiandataigani olen ePTK tugas pembantuan'

f:l iatpnun dokumen sPP-15 t"bugaitun" dimaksud pada ayat (1) mengacu pada

ketentuan dalam Pasal 204'

(4) Kepala desa sebagaimana dlmaksud Dada ayat (2) menerbitkan SPM-LS disertai' '

J"lg"n ter"ngtapin aorumun u"tutt dlturnpaikan kePada kuasa BUD provinsi atau

kabu Paterl/kdtb(5) Kelenqkapan dokumen SPM-6 sebagaimana dimaksud pada ayat (4) mengacu

Pada ketentuan dalam Pasal 214'

tel fuu. gUO provinsi atau kabupaten/kota menelrti kelengkapan dokumen SPM'L5

tuoas oembantuan vung o'u;u*u";-;;Lfaia desa sebigaimana dimaksud pada

ay;t (5) untuk nenerbitkan SPzD'

Page 82: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

(1 )

(2)

_ 6 1 :

Pasal 23t

Pedoman penatausahaan pelaksanaan pendanaan tugas pembantuan provinsi di

kabuoaten/kota dan desa ditetapkan dalam perdturan guDemur'

Pedoman Denatausahaan pelakanaan pendanaan tugas pemDantuan

kabupaten/kota di desa ditetnpkan dalam pe.aturan bupati/walikota'

SAB XI

AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH

( 1 )

Bagian PertamaSistem Akuntansi

Pasal 232

Entitas pelaporan dan enLitas akuntansi menyelenggarakan sistem akuntansipemerintahan daerah.Sistem akuntansi pemerintahan daerah sebagaimana dimakud pada ayat (1)

ditetapkan dengan peraturan kepala daeGh mengacu pada perdturan daerantentang pokok-pokok penqelolaan keuangan daerah'

Sistem akuntansi peme'intahan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat.(1)meliputi serangkalan prosedur mulai dari pros€s pengumpulan data, pencaEEn'

Denaikhtisaran; sampai dengan pelaporan keuanlan dalam rdngKaper6nggungjawaban pelaksandan APBD yang dapat dilakukan secara manual atau

menggunakan aplikasi komPuter.Proses sebaqaimana dimaksud pada ayat (3) didokumentasikan dalam bentukbuku iumel ian buku besar, dan apabila diperlukan ditambah dengan buku besarpembintu.Dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD sebagaimana dimaksudpaaa ayat (i), entitas iela6ran menyusun laporan keuangan yang meliputi:

(2)

(3)

(4)

(s)

(6)

a. laporan realisasi anggaran;b. neraca;c. lapordn arus kas; dand. catatan atas laporan keuangan,Dalam rangka pertanggungiawaban pelaksanaanpada ayat (3), entitas akuntansi menyusln laporan

a. laporan realisasi anggaran;b. neraca; danc. catatan atas laporan Keuangan

APBD sebagaimana dimaksudkeuangan yanq meliputi:

Pasal 233(l) Siste..n akuntansi pemerintahan daerah sekurang_kurangnya melipoti:

a. orosedur akuntansi penerimaan kas;

b. prosedur akuntansi pengeluaran kas;

c. prosedur akuntansi aset tetap/baranq milik daerah; dan

d. proscdur akuntansi sclaln kas

(2) Sistem akuntansi pemerintahan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

disrjiun dengan tJerpedoman pada prinsip pengendalian intem seslal oenqan

peJuran p-e-erlnton Yanq mengatur tentang pengendalian internal dan

np'a l r i rar pprer 'nrah lpnla.g std lc ldr a l rnta ls l pemer in ldhdn

Page 83: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

(1 )(2)

(l)

a 2 -

Pasal 234

sistem akuntansi pemerintahan daerah dilaksanakan oleh PPKD

Sistem akuntansi SKPD dilaksanakan oleh PPK-SKPD

PPK-SKPDsebagaimanadimaksudpadaayat(2)mengkoordinas|kanpelaksanaan,iri"t

- iun pr-osedur penatausahaan bendahara penerimaan dan bendahara

pengeluaran.

Pasal 235

(1) Kode rekenirq untuk menyusun neraca terdiri dari kode akun aset' kode akun

kewaiiban, ddn kode akun ekuitas dana'

t?\ Kode rekeninq untuk menyusun laporan realis3si anggaran terdiri dari kode akun' '

oendaoatan, iode akun belanla, dan kode akun pemolayaan

(" [10;J""["i]?:"*t"-t"?l"",li:f5'.,ffi,1i":X"'(;'r:**"'#,)'fli:*'i"::ffi::daerah/negara.

(4) Kode rekening yang digunakan untuk menyusun neraca sebagaimana dimaksud' '

iiil jt"i iii"iiaituri dalam Lampiran E l peraturan mented ini'

(5) Kode rekening yang digunakan untuk n'enyusun lapordn realisasi anggaran*'

.;;;;"; iirirudua i"au avat (2) sesuai dengan La-mpiran A ll' .Lampirani:ifi:Uffi; fuv f"tpi"il erviI, Lampiran A vIII' dan Lampiran A'Ixperdturan menten lnl.

Pasal 236

(1) Semua trdnsaksi dan/atau kejadian keuangan yang berkaitan , dengan

"' ;;;"1"";n;r.;;; pemerintahan daerah dicatat pada buku jurnal berdasarkan bukti

transaksi Yang sah.(2 )Pencata tansebaga imanad imaksudpadaayato)d i |akukansecarakrono log is'-'

t*uiia"ng.n t"iadinya transaksi dan/atau kejadian keuangan

Pasal 237

( 1 ) T r a n s a k s i a t a u k e j a d | a n k e u a n g a n y a n g t e | a h . d i c a t a t . d a l a m ' b u k u . j u r n a |"' .li"i,l-"-

- aitaksud dalam piiat ils-ayat (1) selanjuhva secara periodik

diposiing ke oatam uuku besar sesuai dengan rekeni'19 berkenaan'

(2 )BukUbesarsebaga imanad imaksudpadaayat (1 )d i tu tupdand i r ingkaspadasetiao akhir Deriode sesuai dengan kebutuhan'

(3) Saldo akhir setiap periode diplndahkan menjadi saldo awal periode berikutnya'

Pasal 238

Buku besar dapat dilengkapi dengan buku besar Pembantu sebagai alat uji silang

dan kelengkapan informasi rekening tertentu'

Buku besar pembantu sebagaimana dimaksud pada dyat (1) berisi rincian akun

yang telah dicatat dalam buku besar'

(1 )

(2)

Page 84: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

- 8 3 -

Fagian Kedua

Kebijakan Akuntansi

Pasal 239

(1) Kepala daerdh menetapkan Peraturan kepala daeiah tentang kebijakan akuntansi'

oemerintah daerah dengan berpedoman pada standar akuntansi pemerintahan'

(2) Kebitakan akunbnsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), T"*pu!l--d-?t"t' ' oeniakuan, penqukuran dan pelaprran atas aset' kewajiban' ekuitas' pendapaunr

belania, dan pembiayaan serta laPoran keuangan

(3) Peraturan kepala daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurang-

kufangnYa memuat:

a. definisi. pengakuan, penguKuran dan pelaporan setiap akun dalam laporan

keuanqan;

b. prinsip_pnnsip penyusunan dat penyajian pelaporan keuangan

(4) Dalam pengakuan dan pengukuran sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a' '

i"si.!';d;i k"buakan m;ngenar harg; perolehan dan kapitalisasi aset'

(5) Kebijakan harga perolehan sebagaimana dimakud pada ayat (4) merupakan

oenoakuan terhadap Jumlan kas/seLara kas yang dibayaRan terjiri dan beEnla

hil5)"ft ;;;;;t"il;;i p"'tG/p"'binsrinan' teranla peneiriman' pajak'J"

-'iir"i *ii". imbalan lainnya yang dibayarkan sebagai komponen harga

perolehan aset tetaP

(6) Kebijakan kapitalisasi asel sebagaimana dimaksud pada ayat (4) merupakan' '

oenoakuan terhadap jLlmlah kas/setara kas dan nilai wajar imbalan lainnya yang

diba-yarkan sebagai penambah nilai aset tetap'

( T J c o n t o h f o r m a t k e b i j a k a n a K u n t a n s i s e b a g a i m a n a d i m a k s u d p a d a a y a t ( 2 )' ' t".."ntum d"tam rampiran E.Il peraturan menteri ini'

(8) lkhtisar kebijakan akuntansi yang diberlakukEn Pada setiap.tahun^ anggaran'

dimuat dalam catatan atas laporan keuangan tahun anggaran berKenaan'

( 1 )

(4 )

' Pasal 240

Pemerintah daerah sebagai entitas pelaporan menyusun laporan keuangan

oemerintah daerah.

Keoala SKPD s€bagai entitas akuntansi menYusun laporan keuangan:g?-y.a.lP

I'J#""'i."^ l"*a-" PPrD untuk digabung menjadi laporan keuangan pemennun

daerah.

Kepala BIUD sebaqai entilas akuntdnsi menyusun laporan keLrangan B!Y?-lli:

iol"r ""ii"" r"p"oi PPI D unldk drgabung ke ddlam laporan keuangan pemerrnun

daerah sebagaimana dimaksLd pada ayat (1)

Keoala BLTJD sebaqai entitas Pelaporan menyusun laporan keuangan -B!9o-fT;tJ"r""ik;; t"pui" t"pur" daerah dan diaudit oleh pemeriksa ekstern sesuar

denoan gelaturan perundang-unoangan'

(2 )

(3 )

Page 85: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

8 4 -

Eaglan Ketiga

Akunbnsi Keuangan Daerah pada SKPD

Paragraf 1

Prosedur Akuntansi penerimaan l(as pada SKPD

Pasal 241

ProsedurakuntansipenerimaankaspacaSKPDme|iputiserangkaianpro.sesmu|ajdarir"".-.-liu", pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan keuangan yang DerKarcin

i""i"" ""it"r,lt"i" kas daiam rangka pe-rtanggungjawaban pelakanaan APBD yang

iupiiiir'uruiun .".u- manual atau mengqunakan aplikasi komputer'

Pa�sal242(1) Bukti transaksi yang digunakan dalam prosedur akuntansi penerimaan kas

sebaoaimana dimakud dalam Pasal 241 mencakup:

a. surat tanda bulti Pembayaran;b . > ts ;c. bukti transfer; dand. nota kredit banlcBuktitransaksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dilengkapi dengan:

surat ketetapan pajak daerah (SKP-Daerah); dan/atau

SKR; danTataubukti transaksl penerimaan kas lainnya'

Prosedur akuntansi Penerimaandilaksanakan oleh PPK-SKPD.

Pasal 244

kas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 241

(2)a.b.

, c .

Pasal 243

(1) Buku yang digunakan unbJk mencatat transaksi dalam prosedur akuntansi'''

p"""rititi"-" t"it bagaimana dimaksud dalam Pasal241 terdlri dari:

a. buku jumal Penerimaan kas;

b. buku besar; danc. bukr besar Pembantu

(2) Format buku jumal penerimaan kas sebagaimana -dimaksud pada ayat (1) huruf a

' ' tercantum dalam Lampiran E lll pecturan menteri ini

(3) Format buku besar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b tercantum dalam

Lampirdn E.IV Perafuran menten Inl( 4 ) F o r m a t b u k u b e s a r p e m b a n t u s e b a g a i m a n a d i m a k u d p a d a a y a t ( 1 ) h L ] r u f c' '

iercantum datam Lampiran E V peraturan menteri ini'

Pasal 245

(1) PPK-SKPD berdasarkan buKi transaksl penerlmaan. kas :"fug:i1"-11^d^'11*"0'- ' aaiam pasat z+z ayat (1) melakukan pencatatan kedalam buku jurnal penenmaan

kas dengan mencdntumkan uraian rekening-lawan asal penerimaan kas

befl<enaan.

Page 86: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

8 5 -

(2) SecaG pe.iodik iumal atas transalGi penerimaan kas dipostingbesar rekening berkenaan.

(3) setiap akhir periode semua buku besar sebagaimana dimakudditutup s€bagai dasar penyusonan laporan keuangan SKPD.

ke dalam buku

pada ayat (2)

Pasal 246Ringkasan prosedur akuntansi penerimaan kas pada SKPD tercantum dalam LampirdnE.VI oeraturan menteri ini.

Paagral 2prosedur Akuntansi Pengeluaran lGs pada SKPD

Pasal247(1) Prosedur akuntansi pengeluaran kas pada SKPD meliputi serangkaian proses mulai

dari pencatatan, pengikhtisaran, sampai dengan pelapordn keuangan yangbe*aitan dengan pengeluaran kas dalam rangka pertanggungjawabanpelaksanaan A'BD yang dapat dilakukan secara manual atau menggunakanaDlikasi komouter.

(2) Prosedur akuntansi pengeluaran kas pada SKPD sebagaimana dimakud pada ayat(1) meliputi:a. sub prosedur akuntansi pengeluaran kas-langsung; danb. sub prosedur akuntansi pengeluaran kas-uang persediaan/ganti uang

persediaan/tambatran uang persedlaan.

Pasal 248(1) Bukti transaki y6ng digunakan datam prosedur akuntansi pengeluaran kas

sebagaimana dimakud dalam Pasal 247 ayat (1) mencakup:a. SP2D; ataub. nota debet bank; atauc, bukti transaksi pcngeluaran kas lainnya,

(2) Euktitransaksisebagaimana dimnksud pada ayat (1) dilengkapi dengan:

a. SPI'4; dan/ataub. SPD; dan/atauc. kuitansi oembavaran dan bukti tanda terima barang/jasa.

Pasal 249(1) Buku yanq digunakan untuk mcncatat transaksi dalam prosedor akuntansi

pengeluaran kas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 247 ayat (1) mencakup:

a. buku jumal pengeluaran kas;b. buku besari danc. buku besar pembantu.

(2) Forrnat buku jurnal pengcloaran kas sebagaimana dimaksud pada ayat(1) huruf a

tercantum dalam Lampiran E.VII peraturan menteri ini.

(3) Formai buku besar dan buku besar pembantu sebagaimana dimaksud pada ayat(1) huruf b dan huruf c sesuai denqan Lampiran E IV dan Lampiran E V peraturanmenteri ini.

Page 87: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

Prosedur akuntansi Pengeluarandilaksanakan oleh PPK-SKPD'

, 8 6 -

Pasal 250

kas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 247 ayat (1)

kansaksi pengeluaran kas diposting ke dalam buku

Pasal 251

11r PPK-SKPD berdasarkan buKr transdksi pengeluaran kas sebagalmana dim,aksudt"

ili)ti'li*"iroe iyii(t) melakukan pencatatan ke dalam buku jumal pengeruaran

il;';"il;; ;;;.";tumkan uraiin rekening-lawan asal pengelua.n kas

berkenaan.

(2) Secara Periodik jumal alasbesar rekeninq berkenaan'

(3) Setiap akhir periode semua buku. besar sebagaimana dimaksud pada ayat'-'

iituiip."uugii aasar penyusunan laporan keuangan sKPD'

Pasal 252

Ringkasan prosedur akuntansi pengeluaran kas pada SKPD tercantum dalam LamPiran

E.VIII perdturan menten Inl'

Paragraf 3

Prosedur Akuntansi Aset Pada sKPD

Pasal 253

(I) Prosedur akuntansi aset pada SKPD meliputi pencatatan dan pPlap:!u1-*:']tunott

,i".-o".of"f,un, pemeliharaan, rehabilitasi' perubahan klasiflkasi' dan penyusu&n

ililuiip ut"t i"iup vung dikuasai/digunakan SKPD'

(2) Pemeliharaan as€t tetap yang bersifat rutin dan berkala tidak dikapitalisasi'

ir, *nub 'or, yang bersifat sedang dan berdt dikaPitalisasi apabila m€m€nuhr salant"'

;;tu;[J"' mlnamuan volume, menambah kapasitas' meningliatkan rungsr'

;;in;k;U;n efisiensi dan/atau menambah masa manfaat'

(4) Perubahan klasifikasi aset tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa"'

;ffiil; ;;;;Gp re nasinusl setaln aset tetap atau sebaliknva'

(5) Penwsutan sebagaimana dimaksud Pada ayat (1) merupakan penyesuaian nilai'-'

.Jh,lUungun a"ng-un penurunan kapasilas dan manfaat dad suatu aset tetap'

Pasal 254

(1) Setiap aset tetap kecuali tanah dan konstruksi dalam pengerjaan dilakuKan''' -o"nrltutun

yung SistemaLis sesuai dengan masa manfaatnya'

(2) Metode penyusutan yang dapat digLlnakan antara larn:

a. metode garis lurus;

b. metode saldo menurun ganda; dan

c. metode unit Produksi

(3) Metode garis lurus sebagaimana dimaksud pada ayat (2) hutuf 'a^fi-erupaKan

penyesuaian nilai aset le(ap o"niun t"lnU"tunkun penurunan kapasitas dan

manfaat aset tetap yanq sama setial perit'de sepanjang umur ekonomis aset tetap

berkenaan.

(2)

Page 88: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

8 7 -

(4) Metode saldo menurun ganda sebagaimana dimaksud pada ayat (2) hunjf b

merupakan penlesuaian nilai as91 tetap dengan membebankan penurunan

kapaiitas dan manfaat aset tetap yang lebih besar pada pedode awalpemanfaatan as€t dibandingkan dengan periode akhir sepanJang umur ekonomis

aset tetap beftenaan.(5) Nletode unit produki sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf.c merupakan

p€nyesuaian nilai aset tetap dengan membebankan penurunan kapasitas dan

manfaat aset t6p berdasarkan unit produksi }/dng dihasilkan dari aset tetap

ben<enaan.(6) Penctapan umur ekonomis aset tetap dimuat dalam kebijakan akuntansi

berDedoman pada peraturan perundang_undangan'

Pasal 255

Bukti transaki yang digunakan dalam pros€dur akuntansi aset sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 253 ay;t (1) berupa bukti memorial dilampiri dengan:

a .

b.

c .

berita acara penetimaan barang;

berib acard serah terima barang; dan

berita acara penyelesaian pekeqaan

Pasal 256

Buku vano diqunakan unfuk Inencatat transaksi dan/atau l:ejadian dalam prosedur

akuntansiase't sebagaimana dimakud dalam Pasal 253 ayat (1) mencakup:

a, buku jumal umum;

b. buku besar; dan

c. buku besar Pemt'antu.

(1 )

(2) Format buku iumal umum sebagairiana dimaksud pada ayat (1) huruf a

tercanfum dalam tampiran e.lX peraturan menten Inl(31 Format buku besar dan buku besar pembantu sebagaimana drmakgud pada ayat

{1) sesuai denqan LamPiran E.IV dan Lampiran E V peraturan menteri ini'

Pasal 257

Prcsedur akuntansi aset sebagaimana dimakud dalam Pasal 253 ayat (1) dilaksanakanoleh PPK-SKPD serta pejabat pengurus dan penyimpan barang SKPD

( 1 )

(2 )

Pasal 258

PPK-SKPD berdasarkan bukti transaksi dan/atau kejadian sebagaimana dimaksud

dalam pasal 255 membuat buktr memona

Bukn meinorial spbagai 'nana drmaksud padd aYat (1) sekurang-kurangnya

memual Informasl mengenai ienls/nama aset tetap, kode rekening' klasllrKasl aset

tetap, riilai aset tetap, tanggal transaksi dan/atau kejadian'

Eukti memorial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dicatat ke dalam buku jurnal

Secara periodik jurnal atas transaksi dan/atau kejadian aset tetap diposting ke

dalam buku besar rekening berkenaan.

setiao akhir Deriode semua buku besar sebagaimana dimaksld pada ayat (4)

,litutup sebagai dasar penyLlsunan laporan keuangan SKPD

(3 )

(4 )

(s)

Page 89: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

8 8 '

Paragrat 4Pt6sedur Akuntansl Selain Kas pada SKPD

Pasal 259

11) Prosedur akuntansi selain kas pada SKPD meliputi serangkaian proses mulai dariDencatatan, pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan keuangan yang berkaitandengan semua Fansaksi atau keiadian selain kas yang dapat dilakukan secaramanual atau menggunakan aplikasi komputer'

(2) Prosedur akuntansi selain kas sebagaimana dimakud pada ayat (1) mencakup:

a. pengesahan pertanggungjawaban pengeluaran (pengesahan SPJ);

b. koreksi kesalahan Pencatatan;c. penerimaan/pengeluaran hibah s€lain kasi

d. pembelian secara kredit;e, retur Pembelian kredit;f. pemind;htanganan atas aset tetap/bara;ig milik daerah tanpa konsekuensi

kas; dang. penerimaan aset tetap/barang milik daerah tanpa konsekuensi kas.

(3) Pengesahan pertanggungjawaban pengeluaran (pengesahan sPJ) sebagaimana' dim;ksud pada ayat (1) huruf a meiupaka.' pengesahan atas pengeluaran/belanjamelalul mekanisme uang persediaan/gantl uang persediaan/tambahan uangpersediaan.

(4) Koreksl kesalahan pencafatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b' - meruoakan koreksi terhadap kesalahan dalam membuat jurnal dan telah dipostingke buku besar.

(5) Penerimaan/pengeluaran hlbah selain kas sebagaimana . dimaksud pada ayat (1)

huruf c adalah penerimaan/pengeluaran sumber ekonomi non kas yanq

merupakan pelaksanaan APBD yang mengandung konsekuensi ekonomi bagiDemerintah daerah.

(6) Pembelian secard kredit sebagaimana dimakud pada ayat (1) huruf d merupakantrdnsaki pembelian aset tetap yang pembayaBnnya dilakukan di masa yang akand.'tang.

(7) Retur pembelian kedit sebagaimana dimal€ud pada ayat (1) huruf e merupakanpengembalian aset tetap }?ng telail dibeli secara kredit.

(8) Pemlndahtanganan atas aset tetap tanpa konsekuensi kas sebagaimana dimaksudpada ayat (1t huruf f merupakan pemlndahtanganan aset tetap pada pihak ketigakarena suafu hal tanpa ada penggantlan berupa kas.

(9) Penerimaan aset tetap tanpa konsekuensi kas sebagaimana dimal'sud pada ayat(1) huruf g merupakun perolehan aset tetap akibat adanya tukar menukar(ruiElaag) de gan Qihak ketiga.

Paial 260Bukti transaksi yang digunakan dalam prosedur akuntansi selain kas sebagaimanadimaksud dalam Pasal 259 ayat (1) berupa bukti memorial yang dilampiri dengan:

a. pengesahan pertanggungjawaban pengeluaran (pengesahan SP.l);

b. berita acara penerimaan barang;c. surdt kepufusan penghlpusln b€rang;d. surat pengiriman barang;e. surdt keputusan mutasi bardng (aqtar SKPD);

Page 90: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

8 9 -

f. berita acnra pemusnahan traGng;g, berita acard serah terima barang; dafh. berita acard penilaian.

Pasal 261Euku yang digunakan untuk mencatat transaki dan/atau keiadian dalam prosedurakuntansi selain kas sebagaimana dirnaksud dalam Pasal 259 ayat (1) m€ncakup:

a. buku jumal umum;b. buku besar; danc. buku besar pembantu.

Pasal 262

Prosedur akuntansi s€lain kas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 259 ayat (1)dilaksanakan oleh PPK-SKPD.

Pasal 263(1) PPK-SKPD berdasarkan bukti transaksi dan/atau kejadian sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 260 membuat bukti memorial(2) Bukti memorial sebagaimana dimakud pada ayat (1) sekurang-kurangnya

memuat informasi me,ngenai tanggal transaksi Can/atalt kejadian, kode rekening,uraian kansaksi dan/atau kejadian, dan jumlah rupiah.

(3) .8ukti memorial sebagaimjna dimakud pada ayat (1) dicntat ke dalam buku iurnalumum,

(4) Secara periodik jtlrnal atas transaki dan/atau kejadian selain kas diposting kedalam buku besar rekeninq berkenaan.

(5) Setiap akhir periode semua buku besar sebagaimana dimaksud pada ayat (4)ditutup sebagai dasar penyusunan Iaporan keuangan SKPD.

Pasal 264Rirgkasan prosedur akuntansi selain kas pada SKPD tercantum dalam Lampiran EXperaturan menteri ini.

Paragraf 5

LaPoran Keuangan Pada SKPD

Pasal 265(1) SKPD menyusun dan melaporkan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD secara

periodik yang melipulil

a. ldporan realicasr anggaran SKPDj

b. neraca SKPD; danc. catatan atas laporan keuangan SKPD

(2) Laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD sebagaimana dimaksud paoa

ayat (1) aisusrln ain disajikan sesuai dengan peraturan pemerintah yang

mengatur tentang standar akuntansi pemerintahan.

(3) Format laporan rea|sasi anggaran SKPD sebagaimana dimakud pada ayat (1)

huruf a tercantum dalam Ltsmpiran E.XI peratufan menteri ini

Page 91: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

9 0 -

(4) Format neraca SKPD sebagaimana dimakud pada ayat (1) huruf b tercantumdalam Lanrpiran E.xlI peraturan menteri ini

(5) Format catatan atas lapordn keuangan SKPD sebagaimana dimakud pada a'/at (1)

huruf c tercantum dalam tnmpirdn E.XIII peraturan menteri ini.

8a9ian KeemPatAkuntansi K€uangan Daer.h pada SKPKD

Paragraf 1Prosedur Akuntansi Penerimaan Kas pada SKPKD

Pasal 266Prosedur akuntansi penerimaan kas pada SKPKD meliputi serangkaian proses mulai darapencatatan, pengikhusaran, sampai dengan pelaporan keuangan yang berkaitandengan penerimaan kas dalam rangka pertanggungjawabon pelakanaan APBD yanqdapat dilakukan secara manual atau menggunakan aPlikasi komputer.

Pasal 267(1) BuKi transaf.si yang digunakan dalam prosedur akuntansi Penerimaan kas

sebagalmana dimaksud dalam Pasal 266 mencakup:a, buKi trdnsfer;b. nota kedit bank; danc, surat perlntah pemlndahbukuan

(2) Bukti transaksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilengkapi dengan:

a. surdt tanda setoran (STS);b. surat ketebpan pajak daerah (SKP'Daerah);c. surat ketetapan retribusl (SKR);d. laporan penerimaan kas dari bendahara penerimaan; dane. buktit-dnsaksi penerimaan kas lainnya.

(3) Format laporan penerimaan kas sebagaimana dimakud pada ayat (2) huruf dtercantum dalam [ampiran E.XIV peraturan menteri inl.

Pasal 268Euku yang digunakan untuk mencatat prosedur akuntansi penerimaan kas sebagaimanadimakud dalam Pasal 266 mencakuP:a. buku jurnal penerimaan kas;b. buku besar; danc. buku besar pembantu.

Pasal 269Pros€dur akuntansi penerimaan kas sebagaimana dimakud dalam Pasal 255dilaksanakan oleh fungsi akuntansi pada SKPKD.

Pasai zlo(1) Fungsi akuntansi berdasarkan bukti tr6nsaki penerimaan kas sebagaimana

diinaksuci dalam Pasal 267 iyat (1) melakukan pencatatan ke dalan buku jLlrnalpenerimaan kas dengan mencanhimkan uraian rckening_lawar' asal penerimaankas berKenaan.

Page 92: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

- 9 1 -

e) Secara periodik iumal atas trdnsaksi penerimaanbesar rekening berkenaan

kas diposting ke dalam buku

{3) Setiap akhir periode semua buku besar sebagaimana dimalcsudditutuo sebaqai dasar penyusunan laporan keuangan SKPKD'

pada ayat (2)

Pasal 271

Ringkasan prosedur akuntansi penerimaan kas pada SKPKD tercantum dalam LampkanE.XV oeraturan menteri ini

Parag6f 2

Prosed!r Akuntansi Pengeluaran Kas pada SKPKD

Pasal272

.Prosedur akuntansi pengeluaran kas pada SKPKD meliputi serangkaian proses.mulal'aari

pencata:an, pengikitisaran. sampai dengan pelaporan keuangan yang- ^berkaitan'dengan pengetr.:aran

-kas dalam rangka pertanggungjawabnn pelaksanaan APBD yang

dapit diiakulan secan manual atau menggunakan aplikasi komputer'

Pasal 273(1) EuKi transaksi yang digunakan dalam prosedui akuntansi pengeluaran kas

sebagaimana dimafsud datam Pasal 272 mencakup:

a. surat perintah pencairan dana (SP2D); aiaub. nota debet bank.

.t2) Bukti transaksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilengkapi dengan:

a. surat penyediaan dana (SPD);

b. surat Perintah membayar (SPM);

c. laporan pengellraran kas dari bendahara pengeluaran; dan

d. kuitansi pembayaran dan bukti tanda terima barang/iasa'

(3) Format laporan pengeluaran Kas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) htrruf c' - ' tercantum dalam Lampiran E XVI peraturan menteri ini

Pasal274

Buku yang digunakan untuk mencatat transaksi dalam prosedur akuntansi pengeluaran

us sdbaoiimina dimaksud dalam Pasal 272 mencakup:

a. buku jumal Pengeluaran lGs;b. buku besar; danc. buku besar Pembantu

Prosedur akuntansi Pengeluaranmerupakan fL,ngsi akuntansi SKPKD.

(l) Funqsi akuntansi SKPKDsebagaimana dimaksud dalambuku jurnal Penqeluafan kaspengeluaran kas berKenaan

Pasal275kas sebagaimana dimaksud

Pasal 276berdasarkan bukti transakiPasal 273 ayat (1) melakukandengan mencantumkan uraian

dalam Pasal 272

pengeluaran kaspencatatan ke dalamrekeninglawan asal

Page 93: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

(2)

(3)

' 9 2 -

Secara periodik jumal atas transaksi pengeluaran kas dipostingbesar rekening berkenae!.SetiaD akhir periode semua buku besar sebagaimana dimaksudditut;p sebagai dasar penyuqJnan laporan keuangan SKPKD'

Pasa l277

Rinakasan prosedur akuntansi pengeluaran kas pada SKPKD tercantum dalam Lampiran

E.XVII peraturan menteri ini

Paragraf 3Prosedur Akuntansi Aset pada SKPKD

' Pasat 27a(1) Prosedur akuntansl aset pada SKPKD meliputi serdngkaian proses pencalatan dan

oelaDoran akuntansi atas perolehan, pemeliharaan, rehabllltasl, pengnapusan''p"rninaihtungunun,

perubairan klasifikasi, dan penyusutan terhadap aset tetapying alkuasiTaigunikan SKPKD yang dapat dilakukan secara manual atau

menggunakan aplikasi komPuter.{2\ Prosedur akuntansi aset pada SKPKD digunakan sebaqai alat pengendali dalam' '

oenqelolaan asel yanq dikuasai/digunakan SKPD dan/atau SKPKD

Pasal 282(1) Fungsi akuntansi SKPKD berdasarkan bukti transaksi dan/atau kejadran

sebiqaimana dimakud dalam Pasal 279 membuat bukti memorial'

ke dalam buku

pada ayat (2)

Pasal 279

Bukti transaksi yanq digunakan dalam prosedur akuntansi aset sebagaimana dimakud

dalam Pasal 278 berupa bukti memorial dilampiri dengan:

a. berita acard Penerimaan barang;

b. surat keputusan penghapusan barang;

c. surdt kePutusan mutasi barang (antar SKPKD);

d. berita acara Pemusnahan barang;e. berita acara serah terima bardng;

f, berita acard Penilaian; dang, berita acara penyelesaian pekeqaan

Pasal 280

Buku vanq diqunakan untuk mencatat transaksi dan/atau kejadian dalam prosedur

a kuntansi i sefsebag aima na drmaksud dalam Pasal 278 mencakup:

a. buku jumal umum;b. buku besar; danc. buku besar Pembantu

' Pdsbl 281 r'

Prosedur akuntansi aset sebagalmana dimaksud da{am Pasal 278 dilaksanakan oleh

fungsi akuntansi pada sKPKD.

Page 94: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

(2) Eukti memorial s€bagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurang-kurangnyamemuat informaE mengenai jenis/nama aset tetap, kode rekening, klasifikasi as€ttetap, nilai as€t t€tap, tanggal transaksi dar/atau kejadian.

(3) Bukti memorial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dicatat ke dalam buku jumalumum.

(4) secara periodik jumal atas kansaksi dan/atau kejadian aset tetap diposting kedalam buku besar rekening berkenaan.

(5) S€tiap akhir pe*rde semua buku besar s€bagalmana di..nakud pada ayat (4)ditutup sebagai dasar penllsunan lapordn keuangan SKPKD.

Paragraf4Prosedur Akuntansi Selain lGs pada SKPKD

Pasal 283(1) Pros€dur akrtntansi selain kas pada SKPKD meliputi serangkaian proses mulai dari

pencatatan? pengikhtisaran, sampal dengan pelapordn keuangan yang berkaitandengan semua b'ansal,'si atau kejadian selain kas yang dapat dilakukan secaramanual atau menggunakan aplikasi komputer.

(2) Prosedur akuntansi selain kas seSagaimana dimaksud pada ayat (1) mencakupmencarup:a. koreksi kesalahan pembukuan;b, penyesuaian terhadap akun tertentu dalam rangka menyusun laporan

keuangan pada akhir tahun;c. reklasiflkasi belanja modal menjadi aset tetap; dand. reklasiflkasi akibat koreksi yang ditemukan dikemudian hari,

Pasal 284Bukti transaksi yang digunakan dalam prosedur akuntansi selain kas sebagaimanadimaksud daiam Pasal283 ayat (1) berupa buKi memorial dilampiri dengan:a. berita acara penerimaan barang;b. surat kepufusan penghapusan barang;c. surat keputusan mutasi barang (antar SKPKD);d. berita acara pemusnahan barang;e. berita acara serah terima barang;f. berita acara penilaian; dan9. berita acara penyelesaian pekerjaan.

Pasal 285Buku yang digunakan untuk mencatat transaksi dan/atau kejadian dalam prosedurakuntansi selain kas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 283 ayat (1) mencakup:a. buku iumal umum:b. buku besar; dan. h " L , ' h . < : . n o m h : n h l

Pasal 286

Pfosedur akuntansi selain kas sebaqaimana dimaksud dalam Pasal 283 ayat (1)

di laksanakar ol .rh funqsi dkunlansr pada SKPKD.

Page 95: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

Pasal 287

t1) Funqsi akuntansi berdasarkan bukti trdnsaksi dan/atau kejadian sebagalmanat"

litiili'lll,n tasal 284 membuat bukti memonal'

/ 1 B l | k t i m e m o r i a l s e b a g a i m a n a o | m a k s u d p a d a a Y a t ( 1 ) s e k u r a n 9 + u r a n g n y a'- ' *^-" ' , ' . fd.masi menqenai tanggal transaksi dan/atau kejadlan' kode reKenlnq'

ljl'" li",l"'i'""ii";l;ta'"u kejadia;' dan iumrah rupiah'

c) ;;:;";;;t' *basaimana dimaksud pada avat (1) dicatat ke dalam buku jurnal

,a.t ['": periodik jumal atas transaksi dan/atau keiadian selain kas diposting ke' '

dalam br.:ku besar rekening berkenaan

/5) Setiap akhir periode semua buku, besar sebagaimana dimaksud pada ayat (4)

t" ir','"i50?o"gl' oasar penyusunan laporan keuangan SKPKD

Pasal 288

Rinakasan prosedur akuntansl selaln kas pada SKPKD tercantum dalam Lamplran

E.XVllI Pcraturan menteri ini'

Paragraf 5

Laporan Keuangan Pada SKPKD

Pasal 289

(1) Kepala SKPKD menyusun dan melaporkan laporan arus kas secara periodik kepada

kepala daerah'

(2) Laporan arus kas sebasaimana,lgiifJ$ T:iril::,u#i:"J"::1,fl:il5:l' ' sesuai dengan Peraburdn Pemerlpemerlntahan' -,,:i rt\ rpr.rntum oalam

. j . \Fo rma t |ago ranaruskassebaga imanad imakudpadaaya t (2 ) te rcan iun'"' L"moiran e'xtx peraturan menteri Ini

BAB XII

PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANMN APBD

Baqian Pertama

Laporan Realisasl semester pe'lrtama Anggaran Pendapatan dan Belanja

Pasal 290

(1) Kepala SKPD menyusun laporan realisasi semester pertama anggaran pendapaGn

danbe|an iaSKPDsebaga l * ' l ' p . i i -G" i i "angga,anyangmenjad i tanggungjawabnya is untuk 6

rz) Lpo,an sebagaimana dimaksud Pada ayat (l) drsertai dengan prognosl

(enam) bulan berikuhya'

(3)LporansebasaimanaglTt"t"J"""'"",#":"!?,il'"ilili",[,j;,:.:-:?r;t#disampaikan kepada pejaoar:P-'iilolrun

66noupu,un aan betanja SKPD sertaraooran realisasi seme"* o"T:';:,,';,]i|;:;ii"el";'ll ti"j"il t'"I.i kerja seteraho;oqnosis untuk 6 (enam) bul't"fi"ii"i

p"nurnu iuttun anggaran berlenaan berakhii

Page 96: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

Peiabat penggum anggaran menyampail.€n laporan realisasi semester pertamaanggaran pendapatan dan belania SKPD serta prognosis untuk 6 (€nam) bulanb€rikutnya sebagFlmana dimaksud pada ayat (3) kepada PPKD sebagai dasarpenyusunan lapd-d;r realisasi semester pertama APSD paling lama 10 (sepuluh)hari kerja s€telah semester pertama tahun anggaian berkenaan berakhir.Format laporan realisasi semester pertama anggaran pendapatan dan belanjaSKPD dan progno6is untuk 6 (enam) bulan berikutnya sebagaimana dimakudpada ayat (4) tetrantum dalam Lamplran E.)0( peraturdn menteri ini.

Pasal 291PPKO menvusun hDoran realtsasi semester pertama APBD dengan caramenggabungkan seluruh laporan realisasi semester Pertama anggaran pendapatan danbelanja SKPD s€bagaimana dimakud dalam Pasal 290 ayat (4) paling lambat rninggukedua bulan Juli tahun anggaran be*enaan dan disampaikan kepada sekretaris daerahselaku koordinator pengelolaan keuangan daerah.

Pasal 292

Laporan realisasi semester pertama APBD dan prognosis untuk 6 (enam) bulanberikutnya sebagaimana diinaksud dalam Pasal 291 disampaikan kepad3 kepala daeGhpaling lambat ;inggu ketrga bulan Juli tahun anggaran berkenaan untuk ditetapkansebagai laporan realisasi semester pertama APBD dan prognosis untuk 6 (enam) bulanberikutnya.

' Pasal 293(1) Laporan realisasi semester pertlma APBD dan prognosis untuk 6 (enam) bulan'

berikutnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 292 disampaikan kepada DPRDpaling iambat akhir bulan Juli tahun anggaran berkenaan.

(2) Format lagordn realisasi sernester pertama APBD dan prognosis untuk 6 (enam)bulan 6erikutnya sebagaimana dimaksud pada ayat (l) tercantum Calam LampiranE.rc(I peraturan menteri ini.

(4)

(s)

(2 )

( 1 )

( 1 )

Bagian KeduaLaDoran Tahunan

Pasal 294PPK-SKPD menyiapkan laporan keuangan SKPD tahun anggaran berkenaan dandisamgaikan kepada kepala SKPD untuk ditetapkan sebagai laporanpertangguogjawaban pelaksanaan anggaran SKPD.Laporan keuangan sebagaimana .lmaksud pada ayat (1) disampaikdn kepadaPPKD sebagai dasar penyusunan laporan keuangan pemerintah daeGh.

Pasal 295

Laporan keuangan SKPD sebagaimana dimaksud dalamdrsamfrarkan kepada kepala daerah melalui PPKD palingsetelah iahun anggaran berakhir.

Laporan keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)pengquoa anggaran sebaqai hasil pelaksanaan anggaranyanq mcnJadr tanggrrnq law3Dnya.

Pasal 294 ayat (1)lambat 2 (dua) bulan

disusun cleh Pejabatyang berada di SKPD

( 2 )

Page 97: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

9 6 '

(3) Lapordn keuangan SKPD sebagaimana dimaksud pada aYat (2) terdirl dari:a. lapoEn realisdsi anggaran;b, neraca; danc. catatan atas laporan Keuangan

(4) Laporan k€uangan SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (l) dilampiri dengansurat pernyataan kepala SKPD bahwa pengelolaan APBD yang menjadi tanggungiawabnya telah diselenggarakan berdasarkan sistem pengendalian intern yangmemadai dan standar akuntansi pemerintahan sesuai dengan peraluranperundang-undangan.

(5) Format surat pemyataan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) tercantum dalamLamoiran E.)CXII Derahrran menteh ini

Pasal 296(1) PPKD menyusun laporan keuangan pemerintah daerah dengan cara

menggabungkan laporan-laporan keuangan SKPD sebagaimana dimaksud dalamPasal 295 ayat (3) paling lambat 3 (tiga) bulan setelah berakhirnya tahunang9aran Deftenaan.

(2) Laporan keuangan pemerintah daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)disampaikan kepada kepala daerdh melalui sekretaris daerah selaku koordinatorpengelolaan keuangan daerah dalam rangka memenuhi pertanggungjawabanpelaksanaan APBD.

(3) Laporan keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari:a. lapordn realisasi anggaran;b. neraca;c. lapordn arus kas; dand, catatan atas laporan keuangan.

(4) Laporan keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disusun dan disajikansesuai dengan perdturan pemerintah yang mengatur tentang standar akuntansipemerintahan.

(5) Laporan keuangan pemerintahan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2)dilampiri dengan laporan ikhtisar realisasi kinerja dan laporan keuanganBUMD/oerusahaan daerah.

(5) Laponn ikhtisar realisasi klnerja sebagaimana dimakud pada ayat (5) disusun dariringkasan laporan keterangan pertanggungjawaban kepala daerdh dan laporankinerja interim di lingkungan pemerintah daerah.

(7) Penyusunan lapordn kinerja interim sebagaimana dimaksud pada ayat (6)berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri yang mengatur mengenailaporan kinerja interim di llngkungan pemerintah daerah.

(8) Laporan keuangan p€merintah daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilampiri denqan surat pemyataan kepala daerah yang menyatakan pengelolaanAPBD yang menjadi tanggung Jawabnya telah diselenggarakan berdasarkan sistempengendalian intern yang memadai, sesuai dengan peraturdn perundang-undangan.

(9) Format lapordn realisasl.anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf atercantum dalam Lamplran E.)a(lII perdturan menteri ini'

(10) Format neraca sebagaimana dlmakud pada ayat (3) huruf b tercantum dalamLampiran E.)C{V Deraturdn menteri Ini.

(11) Format laporan arus kas sebagaimana dimaksuC pada ayat (3) huruf c sesuaidengan Lampiran E.)OX perdturan menteri ini.

Page 98: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

' 97 -

(12) Format catatan atas laporair keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) hurufd tercantum dalam Lamoirdn E.)o(V oeraturan menteri ini.

(13) Format surat pernyataan kepala daenh bahwa pengelolaan APBD yang menjaditanggung iawaboya telah diselenggarakan berdasarkan sistem pengendalian intemyang memadai s€bagaimana dimaksud pada ayat (6) tercantum dalam LampiranE.)o(Vl perdturan menteri ini.

Pasal297(1) Laporan keuangan sebagaimana dimakud dalam Pasal 296 ayat (2) disampaikan

oleh kepala daech kepada Badan Pemerika Keuangan (BPK) untuk dilakukanpemerilcsaan paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun anggaran berakhir.

(2) Kepala daerah memberikan tanggapan dan melakukan penyesualan terhadaplaporan keuangan pemerintah daerah berdasarkan hasil Pemeriksaan BPK.

Bagian Ketiga

Penetapan Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD

( 1 )

Pasi'l 298

Kepala daerah menyampaikan rancanganpertanggungjawaban pelaksanaan APBD kepadabulan setelah tahun anggaran berakhir.

peraturan daeGh tentangDPRD paling lambat 6 (enam)

(2) Rancangan pemturan daerah tentang pertanggungjawaban pelakianaan APBDsebagaimana dimakud pada ayat (1) memuat lapoEn keuangan yang meliputilaporar, realisasi an99aran, neraca, laporan arus kas, catatan atas laporankeuangan, serta dilampiii dengan laporan kinerja yang telah diperiksa BPK danikhtisar lapordn keuangan badan usaha milik daerah/perusahaan daerah.

(3) Format laporan realisasi anggaidn sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sesuaidengan Lampiran E.rcCll peraturan menteri ini.

(4)

(s)

\7)

(B)

(e)

Format neraca sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sesuai dengan tampiranE.)COV peGturdn menteri ini.

Format lapordn arus kas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sesuai denganLampiran E)CX peraturan menteri ini.

(b) Format catatan atas laporan keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)sesuaidengan Lampiran E.X(V Peraturan menteri ini.

( 1 )

Format dan isi laporan kinerja berpedoman pada Peraturan t'4enteri Dalam Negeritentang iapoGn keuangan dan kinerja interim di lingkungan pemerintah daerah.

Format dan ikhtisar laporan keuangan BUMD/perusahaan daerah Sesuai denganperaluran perunoang-undangan.

Format rancangan peraturan daerah tentang pertanggungjawaban pelaksanaanAPBD beserta lampiran sebagairnana dimakud pada ayat (l) tercantum dalamLampiran E.)C(VI,I peraturan menteri ini.

Pasal 299

Apabr{a sampar batas waktu 7 (dua) bulan setelah penyampaian laporan keuangansebagaimana dimal€ud dalam Pasal 297 ayat (1), BPK belum menyampaikan has'lpemedksaan, kepala daerah menyampaibn rancangan peratwan daerah tentangpertangqungjawaban pelaksanaan APBD kepada 0PRD.

Page 99: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

- 9 8 -

''Elf,l'j"f "F"f{"ft:xff"&FiftI:,-'#Ailq"i:'r##'it##..Hlkepada BPK'

'Fgl?ff d;l"l#r*,ei-':ifrL1tfi ffi #'ilildlflfl :i]il:*' :t-t:-""'" oeraturan kepala daerah sebaqaimana dimaksud pada ayat (1)

", li:Elijiii,|*"#:T:::il:fi :"",, ""'hd.+Jrffi ffi f*$$g'5rs"';ggs5;(.,'r""'#J,::H::,t""JsiewaDan

PE'o

(1)A'""d"frTi;r:Jil'j['"'*'1::llffi :::iJ*"jgTi3":Fi??i11€H1?::

,',tm$t*if-',",-*rH?"*l,J,t#riil#'""liT"["*TtT':x

f 1 \ Laooran keuangan p"t"""o"'t-""it*11u2 cipuutitasit<an'

i'i y"';;lf l?L?ii ;f.$ff# "jil5:mtL:ltgl"':*"*5lT:lf :**"

*'"x,:,Hs#r*ry:*:;i,t*t$:t':-"*t*Tiff ;"'-Penjabaran Pert!

""tlt"i^o"o pertanggungiawaban-

pelaksinaan

11;Rancansanpdn*iJiii;"""#'Jiffi "!il"::1it',UUfjf

f .:,::"1",l?tr";il,',"Ji#ii."'ff-Jr"]ir:*#l?"l"ff:';1"il.H{i:ff 1"['JilP3.::F;:.'i'#".:!"Ung"*"i"1-n"n:[r-".,".tmm:"nffi :Hift i':3;n*hti"*1$ffi l"l"J"Hil"'ffi ;ru;-:":::::-"ifl ::TI;1 K:;;i, ** o^lfj"*lli

o"o" aya!. ( 1] lff lpi*ilj:htJftl::l;::i;;"; ;;;"'"'T:::.:ll"J:v,', f* ?l"i',I"j ili"ij'"' kerra terhitune

c) B"'J."r,i;""ii iioiii c-"^u^"j"* N

Pasal 303

?"i'iLilff;m;ansan dimaksud'

Page 100: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

9 9 -

(3) Apabila Menteri Dalam Negeri menyatakan hasil evaluasi rancangan p€rabiJGndaerah tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD dan rancangan peratuGngubemur tentang penjabaran p€rtanggungjawaban pelaksanaan APBD sudahs€suai dengan kepentingan umum dan perdturan perundang-undangan yanq lebihtjnggi, gubemur menetapkan rancangan pemturan daerah dan rancangan

. peraturan gubemur menjadi perahrran daerah dan peraturan gubemur.

Pasal 304(1) Dalam hal Mente.i Dalam Negeri menyatakan hasil evaluasi rancangan peiaturan

daerdh tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD dan fttncangan peratur.tngubemur tentang peniabaran pertanggungjawaban pelaksanaan APBDbertentangan dengan kepentingan umum dan perahran perundang-undanganyang lebih tinggi, gubemur bersama DPRD wajib melakukan penyempumaanpaling lama 7 (tuiuh) hari kerja terhitung seiak diterimanya hasil evaluasl.

(2) Apabila hasil evaluasi tidak ditindaklanjuti oleh gubemur dan DPRD, dan gubernurtetap menetapkan rancangan peraturan daerah tentang pertanggungiawabanpelaksanaan APBD dan rdncangan perafuran gubemur tentang penjabaranpertanggungjawaban pelakanaan APBD meniadi peraturan daerah dan pecturangubernur, Menteri Dalan Negeri membatalkan perafumn daerah dan perafurangubemltr dimaksud sesuai dengan peraturan perundan9_undangan.

Pasal305(1) Rancangan peraturan Jaerah kabupaten/kota tentang pertanggungjawaban

pelaksanaan APEO yang telah disetuiul bersama DPRD dan rancangan peraturanbupatvwalikota tentang penjabaian pertanggungjawaban pelaksanaan APBDsebelum ditebpkan oleh bupati/walikota paling lama 3 (tiga) hari kerjadisampaikan kepada gubernur untuk dievaluasi.

(2) Hasil evaluasi disampaikan oleh gubemur kepada bupati/walikota paling lama 15(lima belas) hari kerja terhitung sejak diterimanya rdncangan peraturan daeGhkabupaten/kota dan rancangan peraturan bupati/walikota tentang peniabaranpertanggungjawaban pelakjanaan APBD sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

(3) Apabila gubemur menfatakan hasil evaluasi rdncangan peraturan daeGh tentdngpertanggungjawaban pelakanaan APBO dan rancangan peratuGn bupati/walikotatentang penjabaran pertanggungjawaban pelaksanaan APBD sudah sesuai dengankepentingan umum dan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi,bupati/walikota menetapkan rancangan dimakud menjadi peraturan daerah danperaturan bupati/walikota.

Pasal 306(1) Dalam hal gubernur menyatakan hasil evaluasi rancangan peraturan deeran

tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD dan rancangan peratu€nbupati/walikota tentang penjabaran pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tidaksesuai dengan kepentingan umum dan peGturan pe.undang_undangan yang lebihtinggi, bupati/walikota bersama DPRD melakukan penyempumaan paling lama 7(tujuh) hari kerja terhitung sejak diterimanya hasil evaluasi

(2) Apabila hasil evaluasi tldak ditindaklanjuti oleh bupati/walikota dan DPRD, danbupati/walikota tetap menetapkan rancangan peraturan daerah tentangpertanqqungjawaban pelaksanaan APBD dan rancangan peraturan bupati/walikotatentang peniabaran pertanggungjawaban pelaksanaan APBD menjadi peraturandaeratr da.r peraturan bupati/walikota, Gubernur membatalkan peraturan dae'ahdan peraturan buptti/walikota dimaksud sesuai dengan peraturan perundanc-Undanoei.

Page 101: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

,;,bernur menyai,pa (a" r::1 *:dii":ifi'"'r"^1ff :.lfl "tr*fill:iiiifll*il-"'rg g"u:au:iit"# ;;Menteri Dalam Negerl'

"o" oiJu'o*n *EuANGAN oaERAH

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PEN

Bagian Pertama

Pembinaan dan Pengawasan

" "'Hi:':lrm::1""m I5;3;n"" ou"'un

H#Sffi'#:::'i."S'll i'[:il]'t"llltttf

i"'''ou *"liputi pemberian pedoman'

(t) ff:"b,:;'il.::orxn*"H,f"1fi:f"$fti;il;"dan perarrhan ^..-+,,\ mencakup,,",ftil1#*":;#t'ffi rls:"*"Fihr;:r$"11T*

"' *$ffir**t;l:-**l+,*;ffion,n',t#' H*ffi;******t'ff**** ii:'"*$h'ill::il:[".,ili::T:ll;,1;"fl $'$1"';i"lh*1"i1"'n

"'"' t" untuk kablpaten/kota

(1) DPRD melakukan pengawasan t:it"1#;*"--" peraturan daerah tentang

:*1i.*#Lr*r**i,g-ai.tl*Lip jr*"'llr:l:rr#:fr.*r::'',*

100 '

*"*"n"" l"til"tntto"trpedoman pada ketentuln peraturan

Penqawasan Penqelolaanpenindanq-undangen'

Page 102: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

101 -

Bagian KeduaPengendalian Intem

Pasal313(1) Dalam rangka meningkatkan kinerja b"ansparansi dan akuntabilitas pengelolaan

keuangan daerdh, kepala daerah mengatur dan menyelenggarakan slstempengendalian intem di lingkungan pemerinbhan daerah yang dipimpinnya.

(2) Pengendalian intem s€bagaimana dimakud pada a}"dt (1) merupakan proGes yangdirancang unfuk memberikan keyakinan yang memadai mengenai pencapaianfujuan pemerin'.ah daerah yang tercermin dari keandalan laporan keuangan,efisiensi dan efektivitas pelaksanaan progrdm dan kegiatan serta dipatuhinyaperaturan perundang-undangan.

(3) Pengendalian intem sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sekurang-kumngnyamemenuhi kriteria sebagai berikut:a. terciptanya lingkungan pengendalian yang sehat;b. terselenggaranyapenilaianrisiko;c. terselenggaranya aktivitas penqendalian;d. terselenggaranya sistem informasi dan komunikasi; dane. tcBelenggaranya kegiatan pemantauan pengendalian.

(4) Penyelenggaraan pengendalian intem sebaqalmana dimakud pada ayat (1)berpedoman pada ketentuan peraruran perundang-undangan.

. Bagian KetigaPemeriksaan Ekstern

Pasal 314Pemerilcsaan pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan daerah dilakukan olehBPK sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

BAB XIvKERUGIAN DAERAH

. Pasal 315Setiap kerugian daerah yang disebabkan oleh tindakan melanggar hukum ataukelalaian seseorang harus segeG diselesaikan sesuai dengan ketenfuanperundang-undangan.Eendahara, pegawai negeri sipil bukan bendahara, atau pejabat lain yang karenaperbuatannya melangqar hukum atau melalaikan , kewajiban yang dibebankankepadanya secara langsung merugikan keuangan daerah, wajib menggantikerugian tersebut.

(3) Kepala SKPD dapat segera melakukan tuntutan ganti rugi, setelah mengetahuibahwa dalam SKPD yang bersangkutan te4adi kerugian akibat perbuatan darioihak manaoun.

Pasal 316(1) Kerugian daerah wajib dilaporkan oleh atasan langsLrng atau kepala SKPD kepada

kepala daerah dan diberitahukan kepada BPK paling lanra 7.(tujuh) hari kerjasetelah kerugian daerBh it ! diketahul.

(r)

(2 )

Page 103: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

1 0 2 '

(2) Segera setelah kerugian daerah tersebut diketahui, kepada bendahara, oeaawalnegeri sipil bukai bendahard, atau pejabat lain yang nyata-nyata meb;ggarhukum atau melalajkan kewajibannya sebagaimana di;aksud d;lam pasal Jt5segera dimlntakan surat pemyataan kesanggupan dan/atau pengakuan bahwakeruglan tersebut menjadi tanggung Jawabnya dan bersedla meng-ganB kerugtandaerah dlmaksud.

(3) Jika surat keterangan tanggung jawab mudak tidak mungkan diperoleh atau tidakdapat menjamin pengembalian kerugian daerah, kepala daerdh segeramengeluarkan surdt keputusan pembebanan pengganuan keruglan sementarakepada yang bersangkutan,

pasa l317(1) Dalam hal bendahara, pegawai negeri sipil bukan bendahara, atau oeiabat tarnyang .dikenni tuntutan ganti kerugian daerah berdda dalam pengamprun,

m,elarikan dlri, atau meninggal dunia, penuntutan dan penagihan ter-hadipnyaoera n kepaoa pengampu/yang memperoleh hatvahli wari, ierbatas DodaKekayaan yang dtkelola atau dlperolehnya, yang berasal dafl bendahara, Deoawatnegeri slpll bukan bendahara, atau pejabat lain yang bersangkutan.

(2) Tanggung jawab. pengampu/yang memperoleh halvahli waris untuk membayargantl.. keruglan daera_h_ sebagalmana dimalGud pada ayat (1) menjadl hdpusapabila datam vrakhl 3 (Uga) tahun sejak keputusan pengadilan fdrg menetapkanpengampuan kepada bendahara, pegawai n€eri sipil bukan be;dahara, ataupejabat laln yang bersangkutan, atau sejak bendahara, pegawai negeri bukanbendahara, abu pejabat lain yang bersangkutan diketahui

-melarika; diri atau

meninggal dunia, pengampu/yang memperoleh halvahti waris tidak diberi tahuoleh pejabat yang berwenang mengenai adanya kerugian daerah,

pasal 318(1) Ketentuan penyelesaian kerugian daerdh sebagaimana diatur dalam peraturdn

mented,lni berlaku pula untuk uang dan/atau barang bukan milik daeiah, yangoeraoa oatam penguasaAn bendahara, pegawai negerl sipil bukan bendahara, ataupejabat lain yang digunakan dalam penyelenggaraan tugas pemerintahan.

(2) Ketentuan penyelesaian kerugian daerah dalam peraturan menterl ini berlaku pulauntuk pengelola perusahaan daerah dan badan-badan lain yangmenyelenggardkan pengelolaan keuangan daerah, sepanjang tjdak diatur dalamperdturan perundang-undangan tersendiri.

pasal 319(1) Bendahara, pegawai negeri sipil bukan bendahara, dan pejabat lain yang telah

ditetapkan untuk mengganti kerugian daerah dapat Cikenai sanki administratrrdan/atau sanksi pidana sesuai dengan peGhrran perundang-undangan,

(2) Putusan pidana atas kerugian daerah terhadap bendahara, pegawai negerl sipilbukan bendahard dan pejabat lajn tidak membebaskan yang bersangkuian darituntutan gantj rugi,

Pasat 320Kewajiban bendahara, pegawai negeri sipil bukan bendahara, atau pejabat lain unruKmembayar ganti rugi, menjadi kedaluwarsa jika dalam waktu 5 (ljma) tahun sejaKdiketahuinya kerugian tersebut atau daiam waktu 8 (delapan) tah;n sejak terjadinyakerugian ticidk dilakukan penuntutan ganti rugi terhadao yang beisangkutan.

-

Page 104: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

. (1 )

- 1 0 3 -

. pasal 321(1) Pengenaan ganti kerugian daerah terhadap bendahard ditetapkan oleh BpK(2) Apabila dalam p€meriksaan kerugian daerah ditemukan unsur pidana, BpK

menindaklaniutinya sesuai dengan perahJran perundang-undangan.

Pasal322Pengenaan ganti kerugian daerah terhadap pegawai negeri sipil bukan bendaharadltetaokan oleh keoala da€rah.

Pasal 323Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara tuntutan ganti kerugian daerah diaturdengan perdturan daerah dengan berpedoman pada peraturan perundang-undangan.

, BAB XVPENGELOLAAN KEUANGAN

BADAN LAYANAN UMUM DAERAH

Pasal 324Pemerintah daerah dapat membentuk SLUD untuk :a. menyediakan barang dan/atau jasa unfuk layanan umum; danb, mengelola dana khusus dalam rdngka meningkatkan ekonomi dan/atau

pelayanan kepada masyarakat.Instansi ydng menyediakan barang dan/atau jasa sebagaimana dimaksud padaayat (1) huruf a, antaG lain rumah sakit daeGh, penyelenggard pendidikan,penerbit lisensi dan dokumen, penyelenggara jasa penyiaran publik, penyedia jasapenelitiar dan pengujian, serta instansi laydnan umum lainnya.Ddna khusus dalam rangka meningkatkan ekonomi dan/atau pelayanan kepadamasyarakat sebagaimana dimakud pada ayat (1) huruf b, antara lain Instansiyang melaksanakan pengelolaan dana s€perti dana bergullr usaha kecil menengah,tabungan perumahan, dan instansi pengelola dana lainnya.

Pasal 325BLUD dibentuk untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangkamemajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.Kekayaan BLUD merupakan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan serta dikeloladan dimanfaatkan sepenuhnya untuk menyelenggarakan kegiatan BLUD yangbersangkutan.

(2)

(3)

( 1 )

(2)

pasat 326(1) Pembinaan keuangan BLUD dilakukan oleh PPKD dan pembinaan teknis dilakukan

oleh kepala SKPo yang bertanggung jawab atas urusan pemerintahan yangbersan9krtan.

(2) Pembinaan keuangan BLUD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputipemberian pedoman, bimbingan, supeNisi, pendidikan dan pelatihan dibidangpengelolaan keLlanEan BLilD.

(3) Pembinaan teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melifrut i periberianpedornan, bimbingan, supervrsi, pendidikan dan oeletihan dibidangpenyelenggaraan program dan kegiatan BLIJD.

Page 105: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

104 -

Pasal 327BLUD dapat memperoleh hibah atau sumbangan dari masyarakat atau badan lain.

Pasal 328Seluruh pendapatan ELUD dapat digunakan langsung untuk membiayai belanja BLUDyang bersangkutan.

Pasal 329Pedoman teknis mengenai pengelolaan keuangan BLUD diatuf lebih lanjut oleh MenteriDalam Negeri setelah memperoleh pertimbangan l"lenteri Keuangan.

BAB XWPENGATURAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

Pasal 330(1) Ketentuan tentang pokok-pokok pengelolaan keuangan daerah diatur dengan

peraturan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-unda|gan.(2) Berdasarkan perdturan daer-ah sebagaimana dimaksld pada ayat (1), kepala

daerah menetapkan perdturdn kepala daerah tentang sistem dan prosedurpengelolaan keuangan daerah.

(3) Sistem dan prosedur p3ngelolaan keuangan daerah sebagaimana dimaksud padaayat (2) mencakup tab cara penyusunan, pelaksanaan, penatausahaan danakuntansi, pelaporan, pengawasan dan pertanggungjawaban keuangao daerah

(4) Peraturan kepala daerah tentang sistem dan prosedur pengelolaan keuangandaerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2), juga memuat tata cara penuniukanpejabat yang Ciberi wewenang BUD, kuasa BUD, pengguna anggardn/kuasapengguna anggaGn, bendahara penerimaan, dan bendahara pengeluaranberhalangan sebagaimana dimaksud d6lam Pasel 216 ayat (8), Pasal 211 ayat (3),Pasal 194, dan Pasal 226.

. BAB XVIIKETENTUAN PEMLIHAN

Pasal 331saat peraturan menteri ini ditetapkan, semua peraturan perundang-undanganberkaitan dengan pengelolaan k€uangan daerah sepanjang belum diganti danbertentangan dengan peraturan menteri ini dinyatakan tetap berlaku.

Padayan9tidak

, , 1 r ' , p d s i l r b g 2 , ' ' , 1 i

Dengan ditetapkannya perafuran menteri ini:a. Ketentuan sebagaimana dimakud dalam Pasal 14 ayat (1), Pasal 90 ayat (2), dan

Pasal 296 ayat (4), tentang bendahara penerimaan dan bendahard pengeluardn,penyusunan RKA-sKPD dengan menggunakan pendekatan berdasarkan prestasikerja, dan penyusunan laporan keuanqan pemerintah daerah berdasarkan Standarakuntansi pemerintahan dilaksanakan secara bertahap mulai tahun anggaran2006.

b. Ketentuan sebagaimana dimaksud daiam Pasal 87 ayat (1) dan Pasal 116 ayat (1)tentang penyusunan rancangan PPAS dan penetapan APBD setelah dievaludsimulai dilaksanakan untuk penyusunan dan pelaksanaan APBD tahun.anggaran2007.

Page 106: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

d.

- 1 0 5 -

Ketenhran sebagaimana dimakud .dalam Pasal 233 ayat (2) tentang sistemakuntansi pernerintahan daerah yang mengacu pada standar akuntansioemerintahan dihksanakan secard bertnhap mulai tahun anggardn 2007.

Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 90 ayat (2) tentang p€nyusunanRKA-SKPO dengan menggunakan pendekatan keranqka pengeluaran jangkamenengah da€rah dilaksanakan mulai tahun anggaran 2009.PeratuGn daerah tentang pokok-pokok pengelolaan keuangan daerah ditetapkanpaling lambat 2 tahun sejak ditetapkan peraturan menteri ini.

Pasal333Pada saat perdturan menteri ini ditetapkan, bagi pemerintah daerah yang .belummenetapkan RPJMD sebagaimana dimakud dalam Pasal 81 ayat (l), dokumenperencanaan daerah hinnya dapat digunakan sebagai pedoman penyusunan RKPD'

BAB XVIIIKETENTUAN PENUTUP

Paial 334(1) Direktur lenderdl Bina Administrasi Keuangan Daerah Departemen Dalam Negeri

melakukan fasilitasi Delaksanaan peraturan menteri ini(2) Fasilitasi s€bagaimana dimaksud pada ayat (1) mencakup mengkoordinasikan,' -

menyempumaian lamplran-lampiran sesual dengan ketentuan perundang'uhdangan, melaksanakan sosialisasi, supervisi dan bimbingan teknis, sertamemberikan asistensi untuk kelancaran penerapan peratuGn mented ini

Pasal 335Dengan ditetapkannya peraturan menteri ini, Keputusan Menteri Dalam Negeri yangmengatur tentang pedoman pengurusan, pertanggungjawaban dan pengawasankeuangan daerah serta tata cara penyusunan anggaran pendapatan dan belanladaerah, pelakanaan tata usaha keuangan daerah dan belanja daerah, serta petunlukpelaksanaannya, dicabut dan dinyatnkan tidak berlaku.

Pasal336Peraturan menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakartapada tanggal 15 Mei 2006

M€NTERI DALAM NEGERI,

ttd

H. MOH. MA'RUF, SE.

A' idcngan aslinyarRO HUKUM,

L{d!^A^-qa_RWIRA \

Page 107: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

DEPARTEMEN DALAM NEGERIR€PUALIK INDONESIA

LAMPIRAN A

PERMENDAGRINOMOR 13 TAHUN 2006

IENTANGPEDOMAN PENGELOLAAN

KEUANGAN DAEMH

PERENCANAAN DANPENGANGGARAN

DEPARTEMEN DALAM NEGERIREPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL BINA ADI'4INIsTRAsI KEUANGAN DAERAH

Page 108: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

DAFTAR LAMPIRAN A

PERENCANMN DAN PENGAT{GGARAN

10.l t .

15. tamplrdn A.xv Hiii;i?iEii6EF-*""-a *ah t*bns ,.pBD beserta

:]jiifiFinlffi il 'n"'.ntahan daerah

ttuo Ou"t"t"

APEO

E. -fleraPtttlas tetanla

Daftar pedaraan penquGngan aset

-+ffir*e'bao'ran urusan pernen$a!a1-9a-e:l-'dan tunss'

- = f f iffi61r!"taig-Clgtr!

K j#ffil"* p"t"tbffi-?- pensurangan aset

r.-t;6ii*Liii" ?'i--tr""sr"rkan kembali dalam tahun

anggaran nl

2. Tahun (q!qeM. Daftar dalq

ffifeffiA'?*?6t**-i"pm d*-.uh t*tane penjabaran

APBD

n b€Gama RAlqqt !19 dffi;6�!=^ p.."h,'a" reoaLa daerah APBD

h.@da lam0tran-- -i-rui"I ""i'';'", - *''r ie'r'"i neoo,!!9ltq,!4ryL-

I o*.ffi- o"i; ,i e"i ,r

'u,,... -oe'e''tihd oae'an!gu \a . APb" - - , - * ; ; ; ; ^ :a :n

dd o-odn s2-q

O PlrCan APbu - . -,:: -;,:" &ri"p 'i"'

-''usa- p€oen"tar'on

oae all-organrsasJ'ogran dJn !eg'ol'n - -

rorm-atsus,nanlqq!e9!!9!q!4ryq

Page 109: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

t. Rekapitulasl belanj. daerah untuk kesdarasan dan- teterpaduan u.us.n pemerlntah.n &erdh d.n fungsl

dalam keranqEjg.:99!9lgq!_&4!q4j!9G Daftar lumlah PCg!!4P9l9919!9qq-d!!-Q9!le.!itsLH. Daftar oiutano daenhl. Dafrar nenvertaan modal (lnvestasi) dacrahl. Daftar pe*iraan penambahan dan pengucngan aset

torindeeEL_K. oaltar pe*llaan p€nambahan dan pengurangan as€t

L: D.ffir keglabn-kegiat n bhun anggaran sebelumnyayang b€lum dls€lesalkan dan dianggarkan kemball dalamtahun anooaran lnl

M, Daftar dana cadanoan da€GhN. Daftar oiniaman daerah

20. bmokan A,)C( Format o€netapan rarrrnoan Deraturan daerah tentanq APBD21. Lamoiran A.)C{ Format penebpan dncangan peraturan kepala dae€h

tentano Denlabaran APBD22. bmpiran A,)XII Jadwal penyusunan APBD

Page 110: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

- l -

LAMPIMN A't : PEMTURAN I'|EMTERI DATAM t{EGERt

NoMOR :13TAHU{2o06TANGGA! : 15 Mel2006

KODE DAN NLASIFTKASI URUSAN PEMERINTAHAN DAERAHDAN ORGANISAgI

XODE URUSAN PEMERII{TAHAN DAERAII

URUSAN WAJIB

PendidikanI o11 01 0 1 Dinas Penddikan1 cl 02 Kantor tttPustaf aan Daeah

0 1 03 Dst.

o2 Keseh.lanI 02 0 Dlnas Kesehatan

I 02 02 Rumah Saldt umumturmah 'akl liwa

Daerah

I 02 0lI 02 04 t'n:hqrlil lad-dru

Rumah Saklt Letergantungan obat -I a2 05I 02 06 Dst..........-...--

Pekeriaan umum1 o303 0 l Dlnas Feke4aan umuur

oinas gim Ma.gaDinas Penqairan

03 02I 0l 03I 03 04 Dlnas Pengawasan Bangunan dan lata ̂ oE -

Dinas Gpta KaryaI 0l 05I 0l 06 osL...

1 04I 04 0 1

o4 02 Dlnas Pemadam KebaLiran

04 0l0 04 ost-. . - . . . . . , , . . . . . .

1 o51 0 5 l o r oinas Tat, Ruang '

Dst . , . . , . . . . . . , - , - . . .

perc.canaan P€mban9unan

BAPPEOAost... . . . . . .-. . . . . . . .

I 05 02

1 o606 0 l06 02

I o7I 07 0 1 oinas P€rhubungan

Lingkungan fiid!P

Dir€5 Linqkunqan HiduP

I 07 02

I oaI 1 0 8 0 l

l 0 8 02 Foa" penqe"o"tran oa.pa! rlgkulgjI i9g9t-

Page 111: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

- 2 ,

URUSAN PEMERINTAHAN DAERAHxooEDi08 03

08 0408 05 ost- . . - . . , . . . . . . - - . -

Badan Pertanahan Daerah1 o9I 09 0 1I 09 o2 ost.-

1 10 xeDendudukan dan catat n Sipil

I 10 0 l Dinas rependuduk n dan c4atatan Slpil

1 l0 02 Dst.

I PemberdaYaan PetemPua'!

I 1 l 0 l Dinas PemberdaYaan Perempuan

l l 0z Dst. . . . . . . . . . . .

1 LZ KeluarEa Berencana dan Keluarga s€)anteE

1 't2 0 l gadan Koordln sl Kelu.rga Bel€!!9!igg!!

I !2 02

SosialOinas Sosial

1 1 1 31 0 1I 02 D5L

Tenasa (eriaI 140 1 Dlnas Tenaqa Keda

l4 02 Dst.

":::::-11 *ll-l4yqe"qal----------=----.--1 15

I 0 1 oina5 Koperasi dan llsaha Kedl Menengan

I 02 ost.

16I 6iTeaoun ee*.ulnun t'locut oae|.ut1 16 02 DsL

1 L7olnas K€budaYaant7 01

I 1 1 7 02Dst.I t7 03

Pemuda dan Olah Raga1a1 t8 0 1 Dinas Pemuda dan o13h Raga

I 18 02 Dst.

I Xesatuan Bangs. dan Politik Dalam N!93!L

t9 0 1 Dlnas Kesbanq Unmasl9 02 Dinas KetenEaman dan ketertrban

19 03 Kantor satuan Polisi Pamong Pralq----------_-

l9 04

!9!ne!!e!3!_9tr'9!1_Dewan Perwaklla^ Ra

1 20I 20 0 1I 20 02 Kepala Oaerah & Wab! KePala oaerdh

Page 112: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

- 3 -

xooE URUSAN PCMGRITITAHAN DAERAH

I 20 03 Sdaeb.lat Da€Gh1 20 04 Sffidat DPRD1 20 05 Badan Penqdola Keuanqan oaerahI 20 05 Eadan Hluan dan Pengembangan

Eadan Penoawdsan Daerah1 20 071 20 08 Kantor PenqhubunqI 20 m IG(2matanI 20 l0 KduahanI 20 t l Dst.................

1I 2l 01 gadan Pendidikan dan PelatihanI 2r 02 Sadan l(eoeqawalan D3erah1 2 l 03 Dsl.

Psnbeiday.an l,lasyarakat dan Desa1 0t Badan Pernberdayaan Masyankat Desa

I 22 02 Dn.

I 23 StatistikI 0 1 Eadan Statisuk Daerah

K.ntor St tlsuk DaerahI 23 02I :3 03 Dst.................

24 0 l Kantor As|p Daerdh24 02 Ost...............-..

I 25 Komunika3l dan lnformatik.Dlnas lnfonrlasl dan KomunikaslKantor Peflsolahan Dala fleKtonik

1 25 0 1I 02I 25 0l Dst

URUSAN PIUHAN

o12 0l 0 1 Dlnas Ftrtanian2 0 l 02 olnas Perkebunan7 0l 032 0 l 04 Drna! Xetahanan Pangan

2 0 1 05 ost

2 o2Oinas Kehulanan0st . . . . . . . , . . . . . . . . . .

02 0 l2 02 02

Encrgi dan SujnberdaYa Mineral ,-Di rLr< Pcr lamhnn+n'

o37 ql

0l0 la2

2 042 04 0 Dinas Panwisata

2 04 a2 Kebun Einatang2 0l 0 ost... . . . . .

Page 113: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

. 4 -

URUSAN PEI.IERINTAIIAN DAERAH

Kelautan d.n ?erikanan

Dhas Kelautan dan Penk nan

Dst...........:.. .. 1

Perdagangan

XODE

2 o52 05 0 12 05 0z

2 o62 06 0 l Dinas Perdagangan

Dnas Pasar2 06 022 05 03 ost... . . . . . . . . . . . . . . .

2 o72 07 01 I oinas Pedndestnan2 07 02 Dst.

Trdnsmigr.si -0a2 08 0 1 Dinas Transrnlglasr

2 08 02 Dst.................Keterangan:')

Untuk Kabupaten/Kota

MENTERI DALAM NEGERI,

ttd

H. MOH. MA'�RUF, SE.

I dengan asllnyaRO HUKUI,I,

Page 114: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

TAMPIRAT.I A.U :

SUSUNAN KOOE AKUN KEUANGAN DAERAH

PERATURAI.I MENTERI DALAM NEGERI

NOMOR :13IAHUN2OO6TANGGAL : 15 Hei2O06

MENTERI DALAM NEGERI'

ttd

H. MOH. MA'RUF' SE.

dengan aslinyaHUKUM,

KODE URAIAN

1 As€t

Kewajiban2

3 Ekuitas Dana

4 Pendapatan

Eelanja

Pembiayaan

5

6

6l!{$\r:

Page 115: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

- 6 -

LAIitPtRAN A. tII : PERATURAN MENTERI DAL.AM I{EGERI

NOMOR : 13 TAHU 2006

TANGGAL : 15 TEI2OO6

KODE REKENING PENDAPATAN PROVINSI

KodeRekenin9

I 2

PENDAPATAN DAERAII

PENDAPATAN ASLI DAERAH

II 0 1 Paiak Kendaraan Bermotor

0 1 0 l A-1 Sedan, JeeD, Slatlon Wagcn ( PdbadjlI 01 02 A'2 seoan, Jeeg, Statlon waqon ( Umu! )I 0 1 0l B-1 gus, Micro 8us (Pribadi)

4 I 0 1 04 8-2 Bus, Micro Bus { Umum )1 0 l 05 c-t Trud( Pick up (Pribadi)I I 0 1 06 C-2 Truck, Pick up ( Umum )1 I 01 07 o-1.Ifnda.adn l.husus (Pnb

I 1 0 1 08 D'2. Kendaraan khusus {Umum)1 I 01 09 E. s€oeda l'lotorI I 01 10 Dst.............

4 1 I 02 Paiak Kendaraan d iAi rI I 02 0 l Paiak Kendanan dl AliI . 1 02 0 1 Ost-. . . . . . . . . . . . . . - . - . . . . .

1 03 s€a Balik Nama Kendaraan BellDglgl

t 0l 0t A-1 S€dan, Jeep, Staton waqqn ( Pribadl1 03 02 A-2 sedan, Jeep, statjon w?gq! li!l!!!L)1 03 o3 B-l Bus. Micro Bus (Pnbadi)1 03 04 8-2 Bus, Mido BuL.LqIUm )

I 03 05 c-l Trud( Plck up (Pribadi)4 I 03 06 C-2 Truck, Pick up ( Umum )

1 03 07 D-1. Kendaraan khusus (Pdbadi)I 03 08 D-2. Keryjaraan kiusus lUmum)I 03 09 E. s€peda l'1otorI 03 l0

I 04 aea B.lik Nama Xendar.an Di Air

t I 04 0l B€a Salik Nama xendaraan oi Air .1 I 04 02 Dst.

I 1 05 Paiak Bahan Bakar Kendar.an aermotorI t 05 0 l

I 05 02! 05 03I 05 04 Solar

05 05 GasI 05 06 Dst

t 06

Page 116: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

Kod6Rekenlng Uralan

I1 1 06 01 Palak Ak Permukaan.,.I I 05 0 t m.....--------.......

4 I 2 ReEibusl D..r.h

1 2 0l Rebiburl ,a$ UmumI 2 01 01 R.etnbusl Pehvanan KesehatanI 0 1 02 Rdh.rd Perrullan l(endaraan bemotor1 2 0 l 03 Rairlbusl Peftoandao Stava Gtak &

4 1 2 01 (H Rehbusl Pelay?nin Tera/Tera UlanqI 2 0 1 05 Reuibusl Pelavanan PendidlkanI z 0 t 05 Drl

I 2 02 Rctalbusl Jasa UsahaI 2 02 01 Retdbusl Pemakal6n l(ekavaan DaerahI 2 02 02 Retdbusl Tempat PelelanqanI 2 02 03 Reubusl Temoat PenqlnaD6n/Pesanqqaaha

4 I 2 02 04 R€trlhjsl Pelavanan KeoelabuhanI 2 02 05 RetdbuslTempat R€kreasl dan Olah Raqa

4 I 2 02 06 Retribusi Penveb'ranoan di alrI 2 02 07 ReHb(|sl Pen€olahan Umbah Crk1 2 02 08 Retdtusl Penlu.lan Produkl usaha DaerdhI z 02 09 0s1..............................

I 2 03. ReHbusl Perlzlnan tertentuI 2 03 0 l Retnbusl lzln TravekI 2 03 02 Dst.............................

1 3 Hasil Penoelolaan Kekavaan D.erah vanq Dipisahkan

4 I 3 01 Sagian Laba atas penyertaan modal pada Perusahaan tlilik.Daerah/BUMO

3 01 ol Perusahaan Daerah ,.,,.4 l 0 1 02 Ost..-.........----..............

3 02 Baglan t-aba.tas p€nyertaan modal pada Perusahaan HilikPem€rintah,/suMN

3 02 0 1 8UMN... . .3 02 02 Dst..........

3 0l aagian Laba atas penyertaan modal Pada Perusahaan Patungan,/llilik Swast

3 0l 0 1 Perusahaan patunqan .3 03 02 OsL.

I Irin-lain PendaDatan Asli Dae.ah Yanq Sah

I 0l Itasil Peniual.n A*t Daerah Yans Tidak Dipisahkant 0 1 0 1 Perepasan Hak Aq+!g!I 0 1 o2 Penlualin P€ralatan/Pe enakaoan Kantor tidak terpakar1 0 1 03 Er.i!:!a! !1e!alar-!!lil !.eri!l!!e!leQi&LI 0 1 04 t'cnjualan P',nlah JaDa'nn/pumrrllqlt?:1 0 t 05 Penlualan Kendaraan Dl'ras roda duaI 0 t 06 Pe.jlar;r llctqa&4aQl!!!19!El1pg!_I 01 07 Perluala.1 Dru- BekasI 0 1 08 Peniualan Hasii PeneDannan PofonI 0 l 09 Penluatan !.-3mou Hras Eekas

Page 117: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

RekeningUraian

1 2

I 0r r0 Penjualdn bahan-bahan Bekas,q!!!!!!-

I 0 1 l t Peniualm Perlengkapan Lalo Li!891 o1 L2 F6t-uatan ouai-ooatan oan nas't tarrusiI 0 l !3 Penluahn hasrl oedanian

0 1 l4 Peniuala.r hasll k€hutanan0 l 15 Penluahn hagl perk€bunan01 Peni0alan h.tl peternakan0 1 17 Fcniualan hasll Derikanan0 1 18 Peniualan hasll sltaan0 1 19 Dst..

0202 0l lasa Gko f\as Daerah

I 02 02 lasa Giro Pemeqanq KasI 02 03 Jasa Gho Dafla CadanganI 02 04 DSL.

I 03 PendaDlt n Bune.1 03 01 Rekenim Deooslto oada Bank..,..

4 I 03 02 DsL

I 04 Tuntutin G.trtl Rugl (TGRI 04 01 Daerah1 04 02 Keruolan Barano DaerahI 04 03 Dst..

l t { 05 6;isi, P.tonqan d.. Keuntu',gan selisih Nil.l Tukar BqPlr!05 0l PenerifiEan Komlsl dad,,,,,,05 02 Penedmaan Potonoan darl ,,,..

4 1 0 503 Penedmaan KaJntunqan s€lisih NilalTukar Ruplah dati ...

05 04 Dst.-..-.---------...:-.

I 06 PenJ.Datan Denda at s Keterlatn�i!tsq?!E!8!9349!9Ii3!!-4 l l 06 0 l Bldanq Pendldikan4 t l 06 02 Bldam Kisehatan

1 06 03 Bldam Pekerlaan Umum4 I 06 04 gldam Perumaian P,akYat

I 06 05 Bldarn Penataan RuanqI 06 06 gidano Perencanaan PembangunanI 06 07 Eidam Perhubunqan

4 I 06 08 gldalE Unokunqan Hldup1 06 091 06 l0 Dst-

I 07 PendaDatan Denda PaiakI o7 01 Pendaoalan Denda Palak Kendaraan ge.motor

I 07 02 Pendaoabn Denda Palak Bea Salik Nama Kendaraan BermotorI 07 03 PendaDaian Denda Palak Kendaraan DI alr

07 04 Pendaoabn oenda Paiak B€a Balik Nama KendaEan DlAlr07 05 Pendabatan DeMa Paiak Air Permukaan07 06 Dst--.......

08 Pendaoat.n oenda Retribusl08 0 1 Pendaoatan oend. Retnbusl lasa Umum08 02 PendaDalan Denda Retnbusi Jasn Us.ha

1 08 03 Penddoatan Ocnda Retr|busl Pedzinan te(entu1 08 04 0st. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Page 118: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

- 9 -

KodeRekening

U16ian

2

I 09 PeidaDatan Ha.il Eks€kusl atas JaminanI 09 0l tladl Ekekusl lamlnan alis Pelaksanaan Pekql!!!I 4 09 02 tkil Eks€kusl lamlnan atas Pembonqkaran R€ldameI 09 03 tlaCl Eks€kuslJaminan atas KTP lluslrwnI 09 04 8.. .- . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

I l0 P.rdapatan dad PengembalianI Iti 0 l PcrdaData. da'l Pensembatra^ Palak PengtlalllElnl4I 4 10 02 Perdaoatan dari Penoemballan Keleblhan pelnbaya6n asuransi kesehatanI 10 03 Perdapatan darj Penqembalian Kelebihan p€mbavaran Gall dan Tunianqan

4 I 10 04 FEdaoaian darl Penoemballan Kel€biflar Dernb.vaEn Perjaldnan Diqtl

4 I t0 05 Ftndaoatan dari Fenqemballan Uanq l"lukaI 10 06 OsL

I l 1 F.silitas Soslal dan Fasllitas umumI 1 l 0 l Fdilltis soslalI l 1 02 Fadlitas Umum

4 1l 03 H...

FGaoo.t n arri p."v"t"nss'raan Pendidikan dan lg!q!!!3!4 L2 0 l Uam PeMaftaran/Ullan l'lasuk

t2 02 Uano sekolah/Derdidikan dan p€lauhanl2 03 Uano lJllan kenalkan dnqkavkelas12 04 D5t

I t3 pe.na"paun aari rngsuran/cicil.n tgjlllq1 13 0 1 ffi *.rYci.ilun Penirulun nrmut'I 92 | Lnssu€n/Ccilan Penj

4 I 03 | Dst

4 2 OANA PERIMBANGAN

2 t l o.na aagl Hasil Patak/Bagi Xatil Bukan Paiak

2 I 0 1 aaol Hasil Palak2 I 0 l 0 t 8a9l Hasil dad Paiak Eumi dan Eanqunanz 1 0 1 02 Baqi Hasil dari 8ea Perolehan Hak4ElE!!!-qiqg!!9!!3!---Ei

H"r,t;* l'"1"k P*qhrt'l*iPPt ) P".l,5 d- Pasal29 wajb pajal'd-.no Pribadr dalam neqeri dan PPh Pasal 2l7 I 0 t 03

2 I 0 1 0,{ Dst. . . , . . , . , . - . . . . . . . . , . . . , , , - - . . .

2 ! 02 s"oi H.. i l Eukan P. jat lsumber Dava AlamI 02 0 1 8.91 Sasil da.i luran Hak Penqusahaan Hutan

saor Ha\,l6art prots Sumb€r Dava HuGn -I 02 022 02 03 Eaol Hasil dari Dana Rebolsaslz 02 04 saoi Hdsil dari Iu€n Tetap G:nd{ent)2 02 05 aai' n.asr oarl I'r'a.r flsprolasi dan lu@!lEpL9lEll89Y9L!,2 02 06 Baal Hasil darl Punautan Penqusahaan Perixanan2 02 07 Saol Hasil dari tunqutan t'asil Perlkanan

1 2 02 08 Eaoi Sasil dai Pertambangan Mlnyak Bumi

2 02 09 a6oi Hasil darl Pertambanqan Gas Euml2 I 02 l02 I 02 I I

94!a AloLasiumumDana Alokasi Umu.F _--=--

2 22 7 0 t

Page 119: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

- t 0 -

z2 0 l 0 l

z Dana Alokati Khusus

z 01 Dana alokasi khusu!z 3 0 l 0 1 Dana alokasl khusus..........--..z 0 1 02 DsL......-

LAII{-IAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH

3 1

3 I 0 l Pendapatan Eibah dari !q!lg!!!ts!!3 I 0 t 0 t

3 I 02 Pendapatan Hibah dari P€merintah qaglq! !!!gYg3 I 02 0 l Pemerintah Daerah ....3 I 0z 02 Dst..

I 03 FEnOaoatan xiuanaari uadan/lembaga/organlsasiswasta dalafi

3 I 03 0 l Badan/lembaoa /oroanrs6sl s{asta...,,3 I 03 02

3 1 0 4 PendaDatan Hibah dari kelompok masvaFkatlM9!?!9!!

3 1 1 0 40 1 KelomDok masyarakavperoran9an4 3 I 1 0 4 02 Ost........-.......-..............

4 t l t ! 05 p-endapatan ttibah dari t-uar Neged

3 1 1 05 0 1 n Hibah darl Bilabelal

3 1 0 5 1 0 2 PendaDalan Hibah darl Mult,latelal

3 I c5 03 Hibah darl Oonor

3 I 05 04

3 2 Dana Darurat3 2 3 1 Penanqaulanqan (orban/Kerusakan Akibat Bencana Alam

2 0l 0 Korban/Kerusakan Akibat B€ncana Alam . . .2 0 1 0 1

3 3 Oan'a gagt ftasit paiaf aari Pmvinsidan Pemerintah Daerahlainny.

3 3 0 l 6ana Baqi Hasil Paiak dari Provinsl4 3 0 1 0 1 Dana Baql Hasil Pajak dad ProYilg4 3 0 1 c2 Dst-

3 3 02 Dan. Eaai Hasil Paiak darl Kabupaten3 02 0 1 Dana Eaol Hasil Pajak dad Kabupaten ......3 02 '02 Dst...,.......,.,.,...,.,,.,.,..,.

3 3 0l D.na Baoi Haril Paial dan Kotal 3 03 0 l Dana Baar Hatl Pajak dad Kola .....3 3 03 02 Dst. . . . . . . . . . . . . , . . , , , . , . . . . . . . . . .

3 Dana P€nvesualan dan otonoml Khusut

0 t0 l 0 1

Page 120: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

l l

XodeRekenlng Uraian

13 01 02 DsL-.............................

3 02 Dana Otonofil Khusrrs3 4 02 0l Dar|a Otonoml Khusus

4 3 02 02 8..................

:t l E ntuan Keu.nqan dad P.ovinsl ltau Peme.lnE[ S!9!A! !!!qq!-

3 5 0t Bantu6n Keuanq.n dad Prcvln3l01 0l Eantrjan l(euanoan Darl Provtnsl ..

5 0 1 02 Dst..............................

5 02 lantrlan Keuanqan darl Kabupaten5 02 0 1 Eantuan Keuanqan Dad Kabupaten .r45 02 02 DsL.. . . . . . . . . . . . . . - . . . . . . . . . . . . . .

3 5 03 Bantuan Keuanqan darl Xota3 03 0 l Eantuan Keuanqan Dad Kota .-..3 03 02 Dst... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

MENTERI DALAM NEGERI,

ttd

H. MOH. MA'RUF, SE.

dengan aslinyaO HUKUM,

Page 121: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

- t z -

LAMPIMN A. W : PERATURAN MENTERI DALAH NEGERI

NOr,rOR : 13TAHUR 2006

TANGGA! : 15 Mei 2006

KODE REKENING PENDAPATAN KABUPATEN/KOTA

RekeningUralan

2PENDAPATAII DAIRAI!

Pend.patan Asli Daerq!

I I ltaslt Paiak Daerah

I 0 l rrlak Hoiel

1 0 t 0 1 Hotel Blnbng Uma 8€jl!!I I 01 02 Hotel glntang Uma .I I 0 l 03 Hotd Blnt ng EmpatI 1 01 04 Hotd Blntang Tlqa

0 l 05 Hotd glntanq Dua0 l 06 Hotd ElntarE s€u,01 07 HoH Melau lqa

I I 0 l 08 Hotel l.lelau Dua1 1 0 t 09 Hotd Melau Satu1 I 01 10 Motel

I 0 t l l

1 I 0 l t24 I 1 01

I 1 0 1 l4 Dst... . . . .

I 1 024 1 t 0 2 01 I Restoran

02 02 | Rumah Mabn02 03 | cafd

I 1 t 0 2 04 KanUn4 1 1 1 l 0 2 054 l r I 02 06

4 l l 1 03 Paiak HiburanI 03 0 Tontonan Film/BbskoP

I 1 03 02 Paqelal?n Kesenlan/ ltlqsik'Taa/Busana

I I 03 03I I 03 04I I 03 05I 03 06 oiskotk

03 0703 08 Klub l.4alam03 09

I 0l 1 01 I 03 1 1I 1 03 12I I 03 1 31 1 03 BalaD Kendaran EermotorI I 03 Permainen Ketanqkasant I Panti PijavRefleksi,_---I I 0 1 1 7

Page 122: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

- l 3 -

Xod€

I 24 1 I 03 l8 A$at t(eboqaran4 I I 03 19 Perffilman Olahraqa4 I I 03 20 D*

I I |r Pal.t Reklame1 I IH 01 RddarE ParadElll Boad/videotson/ meqaton1 1 (r 02 ReldrrE Kaln1 I fi 03 ReldrrE MdekaystlkerI I 04 04 Relddr€ Selebaran

4 I I 04 05 Reldane Berlalarl4 I I 04 05 Rekbne udara

I I 04 071 I 04 08 Reklanre Suard1 I 04 09 ReHafiE Ftlm/slde1 1 04 10I 1 04 l l Dst. . . . . . - -- . . . . -- . . . . . . .

I I 05 Pai.k Peneranqan talan1 t 05 01 Paiak Peneranqah Jalan PLNI 1 05 02 ost..........-......................

I 06 Pai!! Pedsambila n Bah'n Galian Golongan CI 06 0t

06 02 Bau Tulis06 03 8a[J etslgll Pql4lq

4 06 04 Batu&p!!06 05 8atr, Aouno06 c6

4 I 07 P.iak Pa.kirt 07 0 1 Palak PirkirI L 07 02

I ! 08 Air aawah TanahI I 08 0l P.rbk Alr Bawah TanahI 1 08 02

4 I I 09 Pajak Sarang Bu.ung waletI 1 09 0l Pahk grana aurunq WaletI 1 09 02

I I l0 Pajak Li.t9t!n9anI I l0 0 l Paral q!g!!!s!!I I l0 02 Dst

1 2 Haril Retribusi Daerah"

I 2 01 Retibusl Jasa umum4 I 2 0t 0 1 Retrlbusi Pelavanan Kesehatan

2 0 1 02 !cq!u!! ?9Ev!!!!-lqmralr!4!e!2 0 l 03 Retribusl Penqqannan Blara KTP dan Akte C-atatan Sipil2 0 l 04 Reld isi PelayaMn PemaLaman dan Penqabuan Mavat2 01 05 Retribusl Pelayahan Parklr dl tePtlalan 'rmum2 0 1 06z 0 1 07 Refrbusi ian Kendaraan b€rhotor2 0l 08 Retnbusi Pemeriksaan Aat Pemadam Kebakaran

0 l 09 an Siava Celak Peta

Page 123: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

20 1 10 Retnbusl Pelayanan Pendldl|jn0 1 l l Dst. . . . . . . . . . . - . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

1 02 Retribust Jasa usaha1 2 02 0 1 Retnbusi Pemak lan Kekayaan Daerah

12 02 Retribusl Pasar GrosirlPertokoan2 02 03 Retribuii Tempat Pelelonqan

1 2 02 04 Retribusl TeminalI z 02 05 Retnbusi TemDat Khosus Partir

4 1 2 02 06 Retrlbusi Temoat Penqlnap3rtP€sanqqrahan/VillaI 2 02 07 Retdbud Pervediaan darvatau Penvedotan KakusI 2 a2 08 Retnbusl Rumah Potonq HewanI 2 02 09 R€vibld Pelavanan K€DeiabuhanI 2 0z 10 RetribuslTemDat Rekr€asi dan Olah Raqa1 2 02 1 1 ReBibusl Penyebranqan dl air1 2 02 12 RetdblEi Penqolahan Umbah CakI 2 02 ReM!!�de!.l!d!ua@ElulsE!39d

2 02 Dst

I z 03 Ret busl Perlzinan te*entuI 2 03 0 l Retrlbusl lzin Medidkan BangunanI 2 03 02 Rebtbrd lzln Ten'pat Penlualan Mlnuman Eeralkohol

2 03 03 Retrlbosl Izln Ganouan/Keramalan2 03 04 Retrib'd lzln TEyekz 03 05 Reuiblsl lzln Usaha Perikahan2 03 06

1 Hasll Penqelolaar Kekayaan Daer.h yans Dlpisahkan

0t Baglan laba itas penyertaan modal pada Perusaha.n i'lilikDaer.hrEUMD

1 t 3 0 1 olI 01 02 BUMO1 3 0 1 0l Dst

o l i 3 02gaglan Laba atas penyertaan modal p.d. Perusah.an ililikPemerintah/BUMN

1 3 02 0 1 SUMNI 3 02 02

I 3 03 aaghn Laba ata3 penyert an modal pa<ia Perusahaan Milikswasta --

1 3 0l 0 tI 3 03 02 Ost

I Lain.lain PendaDatan Asli Daerah yanq Sah

0 1 Hasil Peniualan As€t Daerah Yanq lidak Dlplsahkan0 1 0 1 Pel€p.!q! !?! 4ts! ELa!

1 0 l 02 Peniualan Penlatan/Pedenokag6n Kantor tidak te@okal4 01 03 P€nlualan Mesln/alat-alat berat tidak terDakal

0 1 04 Pentualan Rumah lababn/Rumah Oinas0 1 05 peniualan Kendardan Dlnas roda dua0 l 06 Penlu6lan Kendaraan olnas roda emDat0 1 07 Penjualan Drum gek;s

I 0 t 08 Peniualao Hasil P€nebanoan Pohon0 l 09 Penjualan !.mpu Hias Bekas

I 0 l l 0 PeniLElan bahan'bahan Eekas Banqunan

Page 124: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

KodeRekenino

I 2I 4 0 1 t 1 Peniualan Perimakaoan l-alu untas1 ol FEnfualan Obatnbatan dan hasll farmasiI 0l l3 P€hl$lan hasil pertanlan

4 I { 01 14 Pentuabn hacl kehutananI 0l 15I 4 0 1 16 Pentualan hasll oetemakanI 01 Per ralan hasll Derlkanan1 4 01 18 Penfualan hasll sltaan

4 t t 0 1 l9 Dst

I 02 P.nerimaan Jas. Glro4 I 02 0 l Jasa Glro Kas Daerah

I 02 02 J6a Glto Pemeqang KalI 02 03 Jasa Glro Dana cidanqan1 4 02 04 Dst. , . . . . , . . . . , , , . . . , . . . . . . . . , , . . . . . -

03 PendrDatan Bunqa Depositq03 01 R€ldlno DeDoslto oada Bank.,., ..

03 02 m-iiiGn

cantl xeruslan oaerartI 04I 04 0 11 4 0,1 02 Keruqlan Bardnq .-1 04 03 Ost

1 4 05 xonlsl. Potonoan dan Sellsih Nilai Iq!!!!g!l!LI 05 01 P€n€'lmaan Komisl dad penelpqE!-194!9tr!I 05 02 I Per€dmaan Fbtonqan dari ....!1 4 05 03 | Penenmaan Keuntunga! !9!!!!I]!!l-]-vI{5fIz9!19:]

4 1 0 5 04 D$

06 | I lcn0apatan oenaa atas xetenamoaon vet"_"'"'" '=^='"'"

06 0r I BEana Pendidrkan4 1 1 4 06 02 Eldano KesefEtBn

1 1 4 06 ol I Eldanq Pel.ed.an utr!!I t { 06 04 Sidano Perumahan R kyat

4 I t 4 0 05 aldanq Penaban R'rangl t 4 06 06 Bdam Peren@naan PembanqunanI 06 07I 0 08 gldanq Unqkunqan HidupI 06 091 06 t0

Pendapatan Denda Paiak !--o7o7 0 t pe.rOaoatan OenOa Palal ttotel-07 02 Fleidaoatan Oenda Pajak Restoran07 03 Pendaoatan Denda Palak HlblG!

I o7 Q4 PddaoaLan Oenda Palak Reklame

I 4 07 05 Pendapatan Dendd PaEk PeneGngin l9la:r - :@

Pendaoatan oenda Palak Parkir -----------.'.-=-_--1 o/ 061 07 07I 07 08 I Pendapatin Denda Pajak Ai. Bawah ranatl

I Jeqdapatan penda PaE[ Sa-alg8llrng wi€r _-

I PeMapgan oenda Palak Linskunsan

I u L . . . . . . . . - . '

t _ -

I 07 ,99]ql l

I 07I a7

Page 125: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

- 1 6 -

2

08 Pendaoatan Denda R€ttib9sr'..P.ndaoalrn Denda Retnbut lasa um!!4 08 0 :

08 02 #affiHm;*H##:#.ru;*Dst. . . , . , . . . . , . . . . . . . . : , ' . . . -

08 0:I OE 04

I 0909 0

I m 02 Hasll Eks€kusl lamlnan atas PemoonqKaran KeNdrIE

I 4 09 03 Hasll Eks€kusl Jamlnnn alas K | / musmcnOst. . ' . - --- -- --- --- : -I 09 04

1 104 I 10 0 l

1 10 02 +ffi"ffi4 4 t 1 0 034 l l 0 04 Pendaoalan dari PengqmDal€n Ke|eonan penr@v{'rr rc!'"""" ""

4 t r 10 05 Pendaoatan dad Penqemballan dan u6nq MUKa

1 l0 06 Dst . . . - . . . . . . . . . . . . . - ' . . ' - ' . - .

Fasilitas Sotlal dan Fasilitas u4!!!I 1 tI 1 l 01 F6silitds Sosial

Fasilitas Umum1 I I 021 1 03 Dst...---.'------ ,s

1 t 4 721 1 4 1 2 1 0 1 uano Pendaftaran/ujlan Ma!!!

r l 4 1 2 1 0 2 Uanq S€kolah/pendldrkb! q!!IgE!!gL-t2 03 Uan<r ultan renalkadb9&g!9Ea-l 2 1 0 4 Dst

EialfiGniartrngsu.an/ciiitanpenj"atan ---I 131 0 Anosurarvoclan Per'luaran Kuru

I 13 02 Angsuran/ocllan PenrLralan xem.raai

t 03 Dst

Dana Perimbangan22 1 Baoi Hasil Paiak/Bagi Hasil EUI€n Palax

2 r 1 0 1 Baqi Hasil Paiak

4 t 2 I 0 1 0l Baot Haslldad Pajak Bumi dan Banounan

2 0 1 02 q,nl ni<il darl Bea Perolehan H.k Atas Ianan dan qanqunan

1 l 0 r 03 8;; Ha;tda'i dakF€nrhasllan (PPh) Pasal 2s dan easal 29 wajib pajak

o;o Pnbadidalam neqed dan PPh Pasal 2101 04 Dst

2 1 02 Bagi Hasil Bukan Paiak/Sumber r,.va ar'mBao' Has[ darr ru6n Hak P€rgu!!I9!U!tr1-2 I 02 0 l

2 1 02 a2 Eror Hasrr dan Ftovi9 s'rm!€Lq!Illl!!i!-2 02 0l Baol Hasil darl Ddna Rebolsasi

2 02 04 Bao, Hasil dJn lulan relap (E!q!q4L-

2 I 02 05 Eaqi Hasildad Iurdn Eks9lorasloan luran Lspror6$ tKuvdrur

z 1 02 06 B.or Hasil dad Pu!L'l'I!q9!9!!3Ma!9I5e!9L7 ! 02 07 B.ql H:sll dad Punqubn H.sll.l9dkinln

qaqi Hasil dan Pertambanoan MrnYa( suml2 t 1 02 082 t l 02 09 gagi tlasrl dari pen.mbangan Gas Bumr

2 t r 0 2 l r 0 Bagt Hasil dad Pedambdngan Panas Bm'l

2 l l 0 2 I l l ost

Page 126: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

- t 7 -

xodeRekeninq

2 2 Dana Alokasi Umum2 2 01 D.na Arokasl t mum2 2 01 01 Oam Aokasl thum

2 3 Dma Alokasi Khusu!2 3 0l Dft. alokasi khusus2 3 01 0l D'ra alokasl khusus2 3 0 l 02

3 tain-lain PendaDatan Daerah yanq sah

3 I

3 I 0l Pendaoatan tlibah dari Pem€rintah4 3 I 0l 0 1

3 I 02 P.ndapatan Hibah dari Pem€rlntah Daerah lainva3 I 02 0 1 Psnednlah daerah ....3 I 02 02 Dn.................................

3 t 03 P€ndapatan Hibah dari badan/lembaga/organisasi swasta dalamnegerl

3 1 0.1 0 t 8.rda,Vlefi baga/organisasi swasta4 3 I 03 02 N

3 I 04 P€.dapatan Hibah dari kelomDok mawar.kat/peroranqan4 3 1 ft 0 1 Kelomook masvaral,aUDeroranoan ..,.,

3 1 04 02 h

4 l I 05 Pendapatan Hibah dari Luar Neqeii1 3 1 05 01 Pendaoatan Hibah lart Bilate'al4 3 1 05 02 ttndaoabn Hibah dari ltultlateral

3 I 05 03 Ftndaoal"n fiibah dari Donor lainova4 3 1 c5 0{ h. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

3 2 Dana DaNrat,l 2 0l Penrtrqqulanqan Korban/Kerurakan Aklbat Bencana Alam

4 3 2 0l 01 Kodan/Kerusakrn Akibat Be.rcan6 Alam ,...3 2 0l 02 x..................................

3 3 Oana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Da€rah

4 3 3 orna oagi Fasil -ilii da.i p-iinii'13 3 0 1 Oana aaol Hasll Palaft dari Provinsl

4 3 3 01 0 1 8a9l Hasil dad Pajat Kendaraan Bemolor{ 3 0 1 02 Baol Hasll dad Pajak Xcnclaraan Dlatas Air

3 l 0 1 03 S.orFaelddn 8ed Bdlk Ndma Ke^dardan Eermotor3 3 0 1 04 83oi Hasil dari 8ea Ballk Nama Kendaman Olatas,0.ir3 3 0 1 05 Eaai Hasil dari Paiak Eahan Baknr Kendaraan Eermotor3 3 0 l 06 Hisil da.i Paiak Penaambilan dan Pemanfaatan Ak Bawah Tanah3 3 0 1 07 rl.sil ddri ldlnk Peno.flrl)ili

dnn Pemanfaatan Air Permuk an3 3 0 l 08

3 3 02 Dan. Baqi Fasll Paiak da.i Pmvinsi t)

l l 02 0 l QaIa &91 !rasr!!!Jn! qal1?rgylsl

lit',

Page 127: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

Kode

13 3 02 02

3 3 03 Dana Baqi llasil Palak dan xaDupats

3 3 03 0 1 Dana Baqr Hastl Paiak dan Kabupalen .

l 3 03 02

3 3 04 oina sa6i Has P.jak dari xota ')

3 3 04 0t Dana 8€ol Hasil Palak darl Kotn .. !3 3 04 oz Dst

oa.a eervestrar.*iq! !!9!9l!i!!!!gl

3 0 13 0 1 0 l Dana Penyesuaian. .3 0 t 02 Dst

3 02 Dana Otonoml Khusus3 02 0 1 Dana otonoml Khusus .. ..3 02 0 l Dst. . , , . . .

3 5

3 5 01 Eantuan Xeu.ngan darl Provinst3 5 0 1 s1

02Banhian Keuangan Darj Pro\4nsa ... ,..Dst .....................'. .. ....-. -3 5 01

5 02 aantuan Keuanqan dari KabupateQ3 5 0? 0r I santuan Keuans4rqellEllP9lgl:3 5 02 oz Dst,

3 03 Aantu.n tieuangaF d.rl Xota3 5 0l 0! | Bantuan K€uanqan DarlKot .. ...3 03 02 I Dst . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

- I E '

Keterangan :r) pendapatan ters€but diberlakukan iuga untuk Provinsl OKI Jakarta sesuai dengan

ketentuan perdtu6n perundang_unoangan.Dari Provinsi yang bersangkutanDari Provind;ta; Kabudten/Kota dl luar wilayah Provinsi yang bersangkutln atau dariKabuDaten/Kota dalam Provinsi yang bersangkutan

r)

MENTERI DALAM NEGERI'

ttd

H. MOH. MA'RUF, SE,

i dengan asllnyaO HUKUM,

Page 128: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

KODE DAN KLASIFIKASI FUNGSI

Keterdngan :i) Urusan pemerintahan yang menjadi wewenang pemerintah

_ 1 9 -

LAl.lPIRAN A. V : pERATURAI! I,|ENTERI DAT.AM tiEGEUNOI1OR : 13 TAHUN 2006TANGGAL : 15 Mei 2006

MENTERI DALAM NEGERI,

ftd

H. MOH. MA'RUF, SE.

I dengan aslinfaHUKUM,

KODE FUI{GSt

01. Pehyanan umum

02. Peftahanan *)

03. Ketertiban dan ketenkanan04, Ekonoml

05. Ungkungan hidup

06. Perumahan dan fasilitas umum07. Kesehatan

08. Padwisata dan budaya

09. Agama *)

10. Pendldikan

11 . Perlindungan sosial

Page 129: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

- 2 0 -

IAMPIMN A.Vl : PEMTURAN MENTERI DALAT'I NEGERI

NOMOR : 13 TAHUN 2006TANGGAI : 15 Mel 2006

KODE DAN KLASIFIKASI BELANJA DAEMH MENURUT FUNGSI UNTUKKESELARASAN DAN KETERPADUAN PENGELOTAAN KEUANGAN NEGARA

KODE URlIAN

0 1

0l 1 06 Perenc.naan Pembangunan

0 l zo01 2L

0 l 23 Statistik

0 1 24 K€arsipan

0 1 25 Komunilasi dan lnlormah::a

02 Pertahanan+)

03 Ketertlban dan ketentraman

0l I 19 Kesatuan Eangsa dan Politik oaldm Negeri

04 Ekonomi

04 1 07

04 I 14 Tenaga Keda

04 I Koperasl dan Usaha Kecil llenengah04 I

04 I 22 Pemberdavaan l4asvarakat dan oesa04 2 0l

04 2 02 Kehubnan

04 2 03 Energi dan Sumberdaya r4ineral

04 z 05 Kelautan dan Perikanan

04 2 06 Perdagangan

04 2 0704 2 08

05 Lin9kunqan h idup

0 5 I 05

05 1 08 Lrnglungan Hdup

05 I 09

06 Perumahan dan fas i l i tas umum

06 I 0306 I 04

o706 02

Page 130: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

- z t -

KODE URAIAN

06 1 l2 Kduarga B€tEncana

o8 Pariwisata d.,n budaYa

07 I t7o7 2 0{

o9 Agama.)

10 P€rdidikan

i0 I 0 1 Perdidlkan

10 I l8 Pemuda dan Olah P€ga

11 Pe.lindsngan sosi6l

l t 1 10 Kep€ndudukan dan Catatan Slpll

l l t l Pemberdayaan Perempuan

l l 72 Keluarga Selahtera

1 1 13 Soslal

Keterangan i*) Urusan pmerirltahan yang menjadl wewenang Pem€rlntah

dengan aslinyJHUKUM,

' MENTERI DALAM NEGERI,

ftd

H, MOH, MA'RUF, SE.

Page 131: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

LAMPIRAN A.Wf : PERATURAN ilEtlTERI DALAI'I flEGERI

NoMOR : i3 TAHUI2006

TAIGGAI : 15 Mel 2006

KODE DAN DAFTAR PROGMM DAN KEGIATANMENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH

PROGRAII OAII I(tGIATAX

'ROGRAM DAII IGGIATAI{ PADA SETIAP SXPD

Proqr.m Pd.y.Dr Addl.ittni P.rk nt r.n

P.ny.di..h las sat nuyutt

P6y.dlaM id kdtunlk d, smb€r d.va .n dan Irnt

P.nydla.n las Fdlatan dan o.iengk par bnt*

Pdy€drDn F5 FriBn pdndrh.d^ La!!9!I9

05 P.iycdhu l.s j.riBn b{arE billk da6ih

!..,ydt."" J.. p"dlbt-.

0t 07 Peftdiaan j.e .dminBt C td.nsan

03 P6y.dlaan ja$ ral'tt|6n k ntd

0 l 09 Penyedias l.e psbaikan p..alatan kdj.

l0 Poyedi.an al.t tlir k!.td

0 l PfrVedidn baranq etaro. d& p699anoae

lz Ferryedi.e kqnpond hn lasl last ivFreE.Jan D.'routED k lttd

Pavdi4n oe6l.t n dan p.n.ngkipe kantor

Pcnv€di.an osdat n ruNn l.ngga

?6y.dis batDn baoe dd pdttu.n perundans_undang.n

0 l Pd)cnh.n bahu l€Glt k nrd

Pdry.die mxen dan mll'nn

t3 n!Dat'.!D.t l@diGr dan kd$llac t luar J*rah

Prcgr:m!.nlnck t tr-an. d.n pr.trr.M.?r.t!.

Pmb.tE@n ruNh Fbatan

02 P6ba.EW. runl.h dlBs

02 PdbangGn gdurE lantor

o20 1 1 0 5Pdg.de katda6.n dE{oP€bidd

Ps4ad.an D€d.ngk+ln rum.h jab.t tvdiBs

Pd\gadaan p.dcnqk pd g.dung kantt

02 P€ng.den p€ral.ta. |rmh Jab.tin/dm6

02 Pdtgddnan D.ral.lan 9.dun9 lanto.

02 1002

20 Pm€lih&aan.lnnlMcl. tu.n h iabatan

2 l P.@riharEn ^nnvb.dala ruruh dr6

22 P@Lh&..n d'n&slil. g.drE rlw

2 l eerulih.ia.. rut.&.rrab mc*rl Ft€unP.n€r.hardn ̂ ifvb.rr.b k ri..@ d'n {op.r.rion l

02 P.m.rifE.*n nn'db.rt h g.rldrobp.n l1sh jtL6t.tvdlts

0? Pc clih.6!h ruun/bd*.L p.n rql.ran 9.du4 6ntd

Page 132: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

-23 -

KOOE IROGiAI.I DAII K'GIATM

02 tdndlE .n .nt/tdlrl. pcr.l.t- ^t'.1' l.b*!ddn .

02 6 PdndaErd.d.vbqLh Ddalattn gcdd{ rdtq

@ 29 Fgdrt|d irh/t ttrL Ntd{

@ al tq..lh*!:r rnr/!6ir1.,,.,

02 t02 Rlr€UItd rd.rg,b...t nfmh Fb6tr.

@ Rlh.blt tl drEy'hd* runEn dh6 I

m 12 R!h.r i.d rdrg/!.r.t 9..,un9 k rtor

02 ,tl i.lEHft& rd..lql,bqal tub{ l.b.t n

02 ith.h{lt8l rr'tE/!.r.t rqrda6& didgotd.rd'al

02 a5

03 tedd ralnql-bn dldplln .PrEt{r

03 0 l cdE.d.4 G*Vl4r$ r!4nc

Itig.dq t La& d6 b4tL FrisrglopannYa03 02

0l o! FsFad..n o*dd tdi. r|palEan

PdEada r&L iORPN

PsE.d.s cela l}rs han_h.d kndnr03 0.|03 05

0l 06

?r@dd f.dnt .l tlnd.h / tu, r. hrs.t P s

Pcfrdmd EoMly.rE P.dd

Pcnulangan FEwd ylng tmt d.ltm rEl:kemkad hlgn0l

o! P.mhdah.n la$ PnS

d-.......,.-..-.

?rordfr r6rnel.t h r.dpr.ri.. s!!!4!14i!:!g05o5 ot Pdlddika dd p.Ltlsn io.ftl

Sdrried F.tu- Ddntdang_darE.n05 020t 03 Binums t&rs ldtd@t c pdrtm. P6rd!.\9{rnal4tn

o5

06 96!dm t nhtlot n P.n!.nb:.3.n.l.t h 9.l.p.nn ot'|" kln"l' "n k'q'nl.n

P.iY,ar.n r.po6 opohn @06 loIltmffi 9.laDatn kaarE6n el11*an

0l

P€nY@mn p.lapor.n [email protected]$ .khtr Ltun

P.!9.an dtt....,...

I!::ad**--'

Prog..d P.ndidikln An'k Url. o'nl

P.mb.r4uM gcdonq *kolah

05

1

0 l l 5

l 5

t5 pdbing(ff ruroh d as tepal. *kolahi 9utu pen,.qa Flol.h

P.Bfrb.tEn ru.ng k.r.e scNdih

[email protected] tu.^g 9utu sJDi

Pembangmn ruang 6.3s4

':l 5

t5

Page 133: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

PXOGRI'I DAN XlGlAl l{

05 Pcfba.glpl s'.8 da pr.e6G ddag'

fd'ir.ngune eoB da Pr.*.€ bs.''

Pdb&lun.n M.€ ed. guntt5t5 ca

ol l 5 P.n$anguM. am&, Lr..9& upud dan taelilas padr

P.mbrEunan Mng dfi r4h.t n *rorah

Pflb@unan Mn4 i!i.h

P€mb.nglnan p.D!5t tdd *kd.ltI

Pemb!ruun.n Dnng- rEaBe n'ur xruio

Psba@une ere aL bedh dan $t rv

Pcngad*. boku_boku ds .l.t tui3 gs.0 l l5

tdgad.an pak id ed.g:h *xd:h

P€ng.dM paLi.n olarr.g.

P.ngad!.n .l.t p6ld|( dd Ps.g.s

l 5 P€rE:den F.b.log *tolan

Peng.den p.il.ngbo..t *robh

0 l P.rEaden al.t |rmh t ngga *kolah

0 l l s l 2 2 P€ng.da& see m.ttubs *kolah

r s l 2 3 9dditEr.$ rudn/bdt l. bngudn *kdah

0 t 2a tdd'h.E5 Mn/b.rtt: rum.h dtE r.para *bd 9N, rFFgd

I Pddlh.6d rvbrvtat l. @n9 kda ekd.n

I ot is I ue l*-a*'"."n "ri,v*rat. d.4 sulll4gll l o t G I zr I r.n'a'r'a'* "rti,vtotaL -d! bqllq!!

0 l 2S lDehdihadn rutt\'bErlu ecn. dan Drae6E 'rah6sr

ot l5 29 lPdndih.@a nnnvbdt t $td d.n pretm D'tlM

0 l 30 I P.rulilsa. rutvbaLl. rutE sba ourd/aul!

0 l !r [email protected] lati*n,l"p-el!l!!9!j::i:ry

ot t2 lpdn rrheaen Nn batil. dnt unlt lelst n *rd'h

0 t l5 -13 I P€rElihedan nn',V!s*!|. ru.no ib.dah

I 0t 14 |Pcn tihnE.n nJtlrvbstal. F.lodlkdn *kdah

ol lilffi'ho."n ",tvt *rt pd.!m lctal.c [enk =rd'h 'i'n "rla€k!!r!rv'

0 l le Iptnct't'aaan -ti.Vtc*at. gru..k b.€h d4 s*'ry

0 l t5 l7 I Pdelih.6.n rutirvbcrab alat pf.ktik dan pera9r es

I l 5 33 'cndltl.Es rudn/bdt L mbdw tkdah

ol 15 l9 t.rullh.dn rud.Vb.rt l. psi.nqk pa r&hh

Pffillh.E.n rultvbalal. lhr dnah t!n994 *xdan

P.mtthd.an rud tdtlla $.!d tuUl'|8*kol.h

0 l R.hlbhtic scda.s/bt t b:rEllM *kol'h

|rmh.ilna klFEh *koLh, 9@,

01 15

t5 R€h.bilitic a.d.ng/bdal ru.ng kel* ero|:h

0 l 15 R.haulitaj rdang&.Et d.ng 9d *kolah

I Reh.bititat s.dan!r'b.r.t ru.'tg lodc. 9M

0l r s l . 3 R.h.bilitat *d.n9^6.i ere oL$ag.

I t5 R.Lbilit si cdansy'bdat e..m berMn'

r5 50 R.h.bil,tai *d.ng^dat ruang *tb. 9una/a!6

l5 5 l Rehlb'n6 *6an9/tFat t!tn, hoinqan up&ra ddn faslib! F '|jr

I l o l 15 t.h.bilitd s.danqrbgat M.9 qnt keh.tan *kdah

I r5 53 R.habirir.i s6d.ns^dat Mng 6adah

R.i€bilir.d .d!n9/b.6t rdput k&. Fkol.h

o l tahrhlrtD r.dDc/b.ti FnnlD lnd.lra I'irt Erolrh c'n,rf i{'9rdY'

r5 iL.hrsiribi *drnE/b€.rt 5r.n. .ir b.dh da. snit!.v

or r9 s7 pebljnan KdpelEd te69. p€.tdldik

l 5 P€nq.muioan P.nCid.k n An.k Usia Dht

Page 134: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

kooE PROCiaIi DAII (iGIAIAI{

0 l t9 P.nyo6r99@ Frdd*.. tuEl t d. oirt

0t l5 @ Pd'odbalr rlar 6. Wm.C Pddldtan A 6k tEa o.i0t01 52 bfiajn, bih.n aF d.n n'6dd pcmber.,rs Pdddrk o &Ek u:li Dnl0t l 5 6J Mdgg'.s dmc dl. lcFsnE Pandrk n lmk tHa Dinl0 l l5 P6ffir.brF rEEn p.tgd Pqiidib. lal Uda DIx

0l l 5 55 PuUlloC d6 $dl&a P.ndidlkln &sk lH. ori

0 l l,khito.lng! d{E .hn pet4en

0t

0 l l5 ?ro9dd W.I5 !d.l.r P..dtdir.n ore. s.nbll.trT.h!n

0! l6 0 l Pdr6.rEut$ SrdrE 5.*dah

0 l 0l P6b.ns@. un i drs t pal. *tolah, 9w, p€nj4a *lola\0t 0l PcEmbah.n Mq b6 *td.i

ol 16 Pcoob.h.n ull9 [email protected] lah

ol l 6 05 Pdnbd\gmn l&rtdlh d.n nrE pctrftum ekolah

0l l6 06 P.alb..!mn nr9 b<td cea

0! l6 o7 PanlrlrEsr |..e dd F r6d .l.hrdg.

0 l 16 h$gllF .rE gb. guE/.uh

0l l6 09 ftmb!.g@n |rnra, Lp.ngin l4.d, dan frdritar p.ll<j.

0t to Pdnb{RuM nn9 utlt lehate 4to'ah

0l l5 Pnbt {lff dA b.d!h

0l Phba{ffi p€Fe*!.n *iddl

l 6 F.nbrtal,F rrhFr hdalad &dk ..rd:h drn p.rkEkape.v.

0t l 6 Panb*'grM 5d.t hh d.n s.nftt.y

0 l !6 t rE.ddn hni-hrh, d.r abt ni{! Cs.

0l l 6 Pqladu p.ld- s.gan *oLh

0t Ps'std.an p.rr- olJr69.I ot l3 td!&hr rh Fltdk dd pm9. Csr

0 l l5 Panol'daf| ln.hdE rk lah

0 l 16 20 Pcig.d.ar rddEr+a sckolrhI 0 l t5 Pag.d

.h d!.h bigg. *rohn

1 0l t5 PdE <Lr ltd irobllttai rtdah

l5 21 Pdndil@n n rrlbqtrh b.nloM etdlh

I l6 2a P.rnd!l.r.{ nrlvbdk b nrn h dc t r.h s.kdatt, o@, p.nFg. *ldah

0 l l6 25 Pq..|l'.'d nnvD6*d. urE la|* erd.nI ol l6 Pdn lihr.r tuWlsbh Mit gn tld.h

ol 16 t4diga .dlvt r*!r. tuaE bd6cs

0t l5 23 Phdiltrdn nivbatrh id &n r@sd ol,h69:

0l l5 29 ParErihlfun rurh^at la Mno ct.9unr/.!15

ol 30 Pridlffi ndvb.rrrb irmq l.p:ng!. up.dr. d.n Lllila t dir

I 0 l l6 Pddih.@n w&lAd*.|. @ns drt kdh56n *rol.h

I ol 32 thdrh.|d rudrvtnt!|. ru.r! b.dah

I 0l 33 Pdnellhed tu{ryt .t la D.tDllrk .n *tol.h

I 0t r6 |dltt,u. r!d./tdr:lr jarnEa td!!€ list'

*k lrh ddn pdl69k p.riy.

I 0l t5 !5 Psn lthi..n ruttvb.*.h e@ .k bdch ds 5.i!!ry

I 0 l 36 F.n.llh.d. rudn/b<t h Jrl pirl rh dan F.9. e$.

P.ndihddh nIjn/bskrr. @b.nq tskorah

I 16 P.mliwM tudn^.ir.b FLr'gk pr. r.rorrh

t6 l9 P.irE|lhd. .|J|idb.*ira d.l tum.h t .r99t *koLh

0 l l6 p.nl.lih.|a ru16/D.rt l, ,ar.E tubillt t eld.h

! q.h$illr.c r.dr|E'bdar hr.qd6.kolih

16 a2 R.hadllt C a.<Ln9lb6rt run{rh di.B k p.L *rd.h, 9uru, p6j59a sddah

Page 135: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

-26 -

PTOGR M OA|| (EEIATAN

I 16

I t6 "",[email protected].|!ffi

i#ffi0 l t5

0 l l5 R.habilit d s.dang/br* eEd trFolct s

Reh.birits Fd.ng/b€Bt ruano rodclsgM0 l l6

011 6 1 5 0 ru6no e@ gu./.w

t!ne, bp.ng!. r.p&B dan Ldlltat paftr

Mng udt ke*h.td tdo|ah

d'!g ibadah '

p6pun k s *kgrs

0 l 5 !

l6

R.Mb'r't.3 *d.n4lb6ti srtn. ti bdh

P€huhan xonp.t.id t.Bgi ps'dldix

Per.tihan (dhpddc cs. bco.est e

rci hM P.lrv@En kurt|llun

pmb'en tdn rusltrarrt !.dul p'ndid'b'

I 0 l t6tr*+p*l#trtil$-ryL,rqr:'"'r'�o/rvsolBdds'Unistipe^Edsar'6a'dd

I 0r l 6 63

0 l I ffi0l

0t ,.ny.s'd d.na p@edbanean e!4{.llg!:94lj9I1ll:parydarEsaa.n Pak.t A s€lad so

l 6 69

I 01 t6 PdblMan hina! bak!! dan lr.ad!'ltas esa

0 l

01 t6

7 3 1,1

D-d.badsn dal salied b€'b.qa h|mae ptrcu"dr q€"

po,y.d'�.s bd'M 'elnd.r un!4 e!4e:gh --=-l l 0 rr l 0 r P.Mdi.s bdtkw. tranit

Pdydengq.Ed akrcditat €kolah dMI l 0 l t6 76

Penyel.ngg.ten Muld {tad. Tcading d' daeran dpsEl

0 l tldi|dinq, mlld d4 p€Eps.n

I 0 l

Progr.d P.ndidik.n H€n.ns'h

P.mb.rqss g.dun! s€kdah

,oDane@n tudh d'd' h!{:94j!9qllgjggn

0!h--bMn rum outu *kor.h

p-iiJiilGGfi-a"n *ns p'.'ot". d'o'"n (tob*'ronu- bd*' r*put-' tpr ' tos d"n tan-r"r'

t.mb.rEuEn rua 9 Bt n$.

Psbanqu.4 s.@ dan prae..d orahrtqa

P.r6an9u@ Mng *da gu../aura

P.nlbMg@. tatun, ilprng.n up*t6 dd 'ailiLs pttu'

0 l l7 05

0 l

t P.mbd{!n.n tu.rE Bt r*h.t.n erordh

0 l P.rlbtEUEn Mng 'b.dah

I 0 l l 2 f dnoa.EUM FDtri.la.n ekdah

I l ] p.n$6nqud la i.gd '.nrrds innr *td$r irtn Ftr{uo,qt -

Page 136: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

XODE PROG* I| oln (€Cr r r{ot Pqnbnrgq|l| fr .k bsll &n s,E y

0l t7 l5 td|96de hir|l! r'.. dat hlb CM

0t t7 l5 Pqrgrde p.r.h s.g.m *kd.h0l 17 t7 PqE de t&n d.l'ras.

0 l 18 Pdtg.d.n .rt Fldt( dln p€i.!6 cM

0l l, t9 PdE de n ndE s.*obhol tf 20 Pq|gado !db!ot+.l| *torrh0l t7 Pa{.d.'t earnn h tamO. r.td.n0t 17 22 PdE€.h{ 'fr nEbiit s ekdln0 l PnnE,e orh/bqrab bdED. akLh0t t7 21 Pd*iatee.d.&.rtql. Diilrn diN k p.l. *kolah, gun, D.nl{r eloLh0 l 7S FdndrEnr rrh&qt l. @.'9 t lc *kolah01 tuelaEntr rlh&dtal. tuJng {w *&ah0l tf P.mdn[e.tfwt r*.1. ru.ng lode. d$:0l 2A tm.llEraouvb.rtrh s6m d6n er.e.!m olah69.

29 P*laEd.&rth :.i.h @.9 *6.9un./ .

0t l7 t0 !.nElih..a oddbsLl. bm( bp6n9.n !pa@d dd r.clils p.rtl.

0 l t7 3t P.rEllh..uftWbd*rl. Mn9 u{t k *h.tan *lolrh

0l l7 32 P.ndihr.rn .dMat l. rualE lbrah

0 l Pdn.lihea .d.'/b..tah p.lp!<ik an ckolahp.m.lih.r&n tut,Vb..tll. l.rirErn l6r.lad indk ekd.h d)n peiostap.nnF

0l po.|ln.|uirh/bdtda eran.6r. b.rch dan e.lt'd

0l P.rEl E.a rut tb.rlGla d.t praKik da. p.d$ d$.

ol Pr,mtlEd'| ndvtd*da mb.lucr 3cldlh

0 l t7 38 Dmlfl ,raa rurw!.*rh p6l.i9knpan e*olah

0 l P@llh6@n .rddberrib al.t tumah bngqa **olah

0t l , P6Elihidn n thrtsbla n6d nbtlllLs *kdah

ot t7 REh.tillttd r.d.rqrbat ba.gft n *kdan

t7 12 R.haulibC r.ddElbaat tlmh dE Lp.la *kdah, 9w. p.ni,ga *kol.h

0 l tl a3 Rch.biljtlc s.df9,,b.r6r .ftd iv.

t1 8llsutr.c *lrig/bd.t @ng k€la .klrah

t R.habilitad rd..9/b6ar Mig 9@ *tdah

t1 RelDbi[t c -6.9/!.31 laboratorlud dan ruang pE|nkum *kolah

l , RdEbnibd siJng/b.Et ruanq lod(d dM

0r R.nault c rdai9/b@t erM olah.r9a

0 l a9 R.h.hlit d rdang/beGt M.€ *lb.g@/aul.

ol 50 R.h.bllitaC r.rLng/h.Gt tamn, l.p.ng.n upe.a jan ran&a. p:ddr

R.habll'rrd e.daDrb.rrr M.E u^t kdh.lrn sdolah

P.habiribc rd.nglbrar Mn9 ibad.h

R€h.bllit C rdang/b.bt pdrlstakan ekoah

R.habilitri s.daft!/b.ar Fdng.n inst i.si liiik *koLrh dan pciengt p.nnya

RelEbilt i sd..,q/b..ar eran. ak b€.iih dan enibry

R.hathasr rd.nqlber.t eraru mbilt.s *kolah

teladh.n Kdr{.t€nd temga perdtdik

5€ Pelatihan !.ny\eMn ksikulm

59 P.mbim.n lb.h msy...trl prdlli pernid'|.n

P.ngcnbangr alr.rutl Eya.an p$n'd'k n tM.gah unluk d.e..hn.erah psd€an, l.rp€njldrn k prlauan

0 t &ny.{iaan s.nluan opdalimal MrBjemo ML'n, (8oHM)

P.n'!dia.n h..C*a bigi k.lu.rq. ttdak nampu

P.nYcr-n99!rDn p.r.t c $r.'r snu

P.nbidin l.k6bi9im dan |l@F@n *k.trh d.n9.n oam,.A]n Ma^aFm.n 8.tb.e! s.kolth (MBs)

P.ngcmb.ig.n 6.t.d. b.rrF, d

Pcnjnqkal.n(coagmadcfq.nd

Page 137: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

, 2 8 ,

'TOGTTfl DA X€GIATAX

t 7 Penv.b.rluasndan siali$slba6.9.l Inlqm.si p.idldiklnmcngah

0t I t poy.l.ngg.@3 .r'.d .i *!ol.h hF.rEth

69 xonirding, dahdg d.n p.l.rryan

l3 Prosam P.ndiditan l{on Form.l

0 l P6b€rdaya.n r.naqa paiidik nd tqrul

0 l ra 02 P<nb.dan b.ntus opdsiond peid dikan M forrol

Pd$in.- r.idldk n kur{s dan k.l.nt!g.tn

l 3 PerEdbdlgln p.dijika k :ke@n

P.ngsbsq.. p€ttrdik n keck Fn hdup

P.nrrdias er&a d.n pr.$ran. p.ndidk n mn toh.l

t6qdb.nq.n dara din intdrod p.ndldlki. M aml

l3 Pdg.mb.ngan k b'l.ka. D€ndidikan M rmal

P.rE.nbr|ge kunkulum, b.han al.r d.n modcl pcmb.ltrar.n p.ndldikln M fdmJ

0 l 10 Pengdb.rE.n stl5kzd p.ndidikan M kml

0 l Pall{alls da p€nyusn p.ograd pcrntikin M fomal

I 0 l l3 l2 Puuik d da. !.drisi p.idldik n m lomal

I 0t $ l3 Mod(Ilng, dalsC dao t lato..n

I 0 l l8

I l9 Pr.tnm P.dldik n Lu.r lils

I 0 l t9 0t M.rE6d gcduig ekolah

I 01 19 [email protected] trmh dr t pala ekolat! guru, p.njag. *kolah

0! 03 PcMbaho ur€ k€14 setolah

1 0l l9 P.Embah.n Mt! guru ekolah

I 0t l9 05 P€rnbarEund hbd.todlm dln ruana pcldkum *kd.h (r.bd.torilm b.h.e, kdr9(ng, lp , lPs da hiddn)

06 P.hbangucn ruang lod(d is.

I 0t t9 Pdbangu@ sn da p65m ohrGg.

ol 06 P.r$r€!dn ru&A *lba gun./rul.

l9 P.n$dEun.n |!m:., bpang.n !?*ad dd hilitas 9a*1.

0l l9 l0 PembaguBn Mng mit kehalan *kolah

0 l l9 P.n$angs.n u.9 ibad.h

01 l9 t2 Poba.lgunan pdpust kae *kol.h

0t l9 l3 P6br.EUM Frlngan hst.hsl lidrik *kolah dan p.d.ngktpanrry.

l9 P.hb.ngs& edm .ir be6h dan enitary

PdEadaan buk!-buku dan alat tulG ifl.

Pqgadaan pataiin *raqam sekolah dan l:lenqkat nny, *rtn p.k.ian dataqE

l9 P.ngadaan .l.t pchik dd psaga !$a

P.ng.dd mbelw ekolah

P..!.daan pdlenok Pan *kolah

t9 P.ngadaan .lat Mah t n99. ekolah

P69adaan sana mbilibs *tolah

Pd.l'}lman Mnvbd|3la b.n!un.^ *Lol.h

0! 2! Pein lih.r.an rutin/bcdila rudah din.s tet€|. *ldah, guru. penj.g. *kol.h

I l9 Pemd'h.6an nirvberkll. Mng rehs ekdan

I 0 l t9 P.mdih.dm Mirvte.tala ruanq quru ekdah

OI r9 Pm€lihar..n tutin/be*ih ruanq L<t(d siM

I 0 l t9 2 / P.m€lihidan rutn/be(al. ere dan o.aeraF ol.hra!.

! P.herih.rr.n nni.L/b.*irr d..9 *rbr guha/a! a

r9 79 Pem€lihaBa. dinD€*rh t mn, laDa.lan uoaor. d& raclr.t p.*tr

0 peh€lih.mn rubn/be*.|. ruanq udtkeMran ekor.h

l l F.menhara.n nni.Ii€r|jla tu3no rbaaah

Page 138: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

-29 -

KOOE PROGMII D II KE6IATAII

0 l r9 l2 can gtrda. .tltr/bc.trb o.rD6t k&n etd.h

0 l 33 Pdndllad .Jttvhdbl. JadtEs ffibc llstt *kohh dan Fdqrglcpdrryd

I 0l L Pondtlt6 irw!6t la s.r-..t b.dlh d& $ tarY

I 0 l l9 35 Prmdlhm n tt^dlab buhlb{t! .J{

I 0 l 't9 35 t .dtEa norEbb.lat F.t!t de pftg! d$!

0t l9 t P.trdrEla nrth/lqt i rEt lG *kd.h

ol l9 3A PqndlEa nnv!.*.h p.rleigklpa *kolth

I 0 l l9 t9 FqEIhd.i .dvt6tol. aht ntnr$ t rEg. *kolth

I 0 l l9 hrnd{v.i rutt/b.tuL t.l4 trtobait ! *kolah

19 RdEult c.d:E&€6t b.nEw^ *ld.h

R.rruftlc rd.rE/bFrt 'rmn dE kcpala **olah. 9w, penja9t ekoLh

1 01 tl R.h.batd s.drgbdat .FN t$.

I 0 l l9 ndEt*lt did{r!y'beEt ruan9 t in *kd.h

0 l l9 a5 Rdsdn d.ilrE/bcat rua.9 9@ s.tdah

0t l9 R.n bilit d ed{E&6it hbdlto.lun d.n tuang p.lktihm ekolah

I 0 l Rdr*aitrd ..d.s/b.nl tuang rodG gflt

0l It tah6btt C ltitt.Er'br.t er.n: orahaga

0t t9 ,19 Rd$Ultt d Fdang/b.rrt ru.ng sb. 9m4ad.0 l l9 stl F.hrtiltrc rqldq/b.6t t!m., l.p.ng.n !9a@ dan fasllltat pd*lr

0t l9 R.lEboi.d 3d.n9/b6!t ^€ng dlt leh.ts s.t lah

01 RdEbfit sledaqtq.t tu.ng s.dar

ot l9 s3 F.h.!trtrC tdd|g/bd.l p6Nst ken .kolah

0 l l9 R.lublllld r.d.nglt r.t Fnng.n l.Bra6d klti* *kolah dan perlengbptmtz

t9 55 It lEut{d rdt .a/b@t e6tu.1. b.rch din t&ltarv

0l t9 P.LdEr nd4.tq'C td9r Pqdult

ol l9 t a.Ldh- PaiyrFM hrlhld

I 01 19 5l Pqnblrs ltu mrF allt P.du[ t nd'dirrn

o1 t9 t9 Itditodrg! Ml6c d.. p.lapd..

I 0t 19 60

0l 20 Preran P.nlnokrt n ilut! P.ndldlt d.n T.nrg. lGp..dldlk r

I 0 l 2o tu ks$- ratik d Fthll

0r 2t 02 d.tetta d rno.tc.d r.irtdk da tsEoa k tddldl*!

ol 20 0l P.hnh- b.d Frnidit ullk |]rqltruhl standa. k4npctfrd

0l 20 ?au.rar (dmpc* Ktl. oJru (fic)

0t l{, 05 Paru€rt r6b.4. P.n!ml. t|lrtu (ttr.rP)

1 0 l m 06 hrnblu Aet tdnd|k:n d.n Pd.lhs Gd (PPPG)

ol m 07 Pgl(ldtfi L4irt . b.sl Fl<tdlk untlk n16muhl ll'Jin kalit i

0! 20 p.rE6ib..|9r nutu dtn rdLtis !.!9cn Fd|dird d.n Fhlh.n b.gi Fdnik dm h!9a k'r'6d'un

20 ?slgdnbrrtd *16 9!rn.b.n d.n p.@t .n tcndldll.isn t n.9! t padldlk .

ot 20 PlrEGnbtBr *m Froh.rgr.n dr pcnlrnu.Ean lgn ap p.oieil podldik

0 l 20 PsEmbrtr *LF pdlEEa d.n p.rE6dal'!n pdpt.n proree p.rnd't d.n t.n:g' r"'r'did'bn

20 Mdrtdli9, @b:c d.. p.r.pord.

0 l 2o 1!

0 l 2 l F.oedh P.ng.ob.ng.n !ud.y. B.o d.n P.nbln..n P.a6u*,.n

o l 21 ol P.nst 6r.l!. m'Nl dan r.hde.n m.nbdo untuk merdsong l'Mludlv' nary'raur osneB)d

0 l 2 l o2 P..rg<nbaE.n niGi dan L{d.Ya ba@

0l 2 l ol @ran rn,g, P-DU'rdr.'n *rouh dan

l r v. p.Lksdrn l@nrDs penq.frb.ngar p.ryun.(Dn

05 ,. r rpertan d{n Iftr be dida'dh

PcFydcdgru l@d'n li D..gFbv!t^ D'!.va sd

0 l P.!t@. d.n o..wanan D(E

Page 139: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

' 1 0 -

PROGiAM DA XEGIATAA

hiblik i dan sodaliec hiMt d.n bldava dd .

iew€diaan bahan pud.k p€rPodaka'n umum dadan

Monit@ng, 4alu.a dan P€lapoan

0t11 2 l

2 l

2 t 0n......,........-

p'fir.m tl.n:i.n.n P.lrV.n'tr PGndidirtn

Per.ks@an walud hail khe4a ddmg p.ndidik'4I 22

0 l 22 0 l

0 l 22 02

G-urEi-ii. "o-r*i so"s" Pd.Ndn P4on''hl!!:9!A!!!I-- -0 l 22 03

22

I 22P.mbi@an tuflre s.lol.h .. ..

Pe'6oaM e$d dan htod.sl mlnajftn td'o'b'

22 Pdyekn s.tad pdaubn, *m'nf o,'etat,d@

22 l09 Ho.rito.itE, dalod d.n P€r.Pors

0 l 23

02

trdr.n Ob.t arn Pcr$.brtn vs.hrt"

9.n9.!dn Obat dd Psek le l(6.h.1!.I 02

02 1 5 i o rt 02 p.^rMe'h. mFetid obat dln lsbckabn reh'|an

ro;f,Gta .i"ner"u.n r,o,ei d d"! F b'br*:tg!lglllgll4{{!1lI 02 o3I o2 r.nnerlran drtu ed".Mn t'n4 romunir*jalIlili

02 Pdiigrat:n l4utu PslgglMn obnr d.n Pdb.lM

02 Hmlto.ht, d.bsl ds Pd.Pda02

Prog..m up.Y. l.€$h.b. ll..v.r.bt02

I 02 Pd.y.M kes.habn pgdudu hlidn dl Frks5spfiE'mYa

02 02 P.Fdiha6n dtn,snu!h.. k sdet a

03 P.ng.d.ao p.nkE*:tan, d- Flaiktr e@d d.n !'E6d N5kFM3 o- !tn9cnr6

I l6 teiyeldgga@n [email protected] d& pemb€..nt'un pstt"klt m'ni* 60 sld

1 t5 05 Perbaion gid FatFGk t

I 06 RRitllqi 9ist€n kc*hatln

l5 P.lal6i$ t.hffii.n da. .la! tehatln

02 6 os lPerEadiln p.6l.tan d6n p.6.ktd

P.nnor.lank4rEt!.rosvldbt

o.hrMrtin ..l,vrM kBdlabn br{l o.rEu'9r rcdt h@

pen'ner,bn'€ravaron dan pd,.nee.r!'"eutl1*!lj!Ml=-02

02 1 6 l 1 2

l3 p.ry.dl.a. blaY. o9€ras.l do perulih'ra'n

I o2 Peny.k !q9.6an t ny.h.ta. li.gkun! an

I 0z l 5 dltdhg. 4al@d dan p.iatdan

P.ogr.n P..g.wBt.n Ob:t d.n M.r(.'h02

I p-vuraun mueovan tlNm.dmatdlrd d' sdaT'bdr ddn tELtun

02 P.1ng\.t.n *ng.*den reamdan p.ngtn drn bN^Fiua'tva

P.niigkatM r.pdt6l.b...lqum p$gas.en obll da' ha6'd

-l v n P!"r.rlal1xt4'|1 d"" ,Ileellll tul{f!o.'rqLng, evaruae d.n oeLaporsr

di Did.no oaat oan d.krM

Page 140: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

- 3t -

t(ooE ttocR { oAt tGGr tafiI tt2

?rogri tlitaa..gm ob.r Arft hdon C.02 l l

(D l ! 0t F.Cld FEgtrt Efi dan oaEiltAn t labkd d.ddd r:nm^ er02 'ta (n Pa{qrb..!r' 5d'd..ts.3 bBEn ob.t bjh dm krd.d,02 u Itl Pantdot r 'l!.td ob.t brtsn a|m hndECr dt d.t h dn dr r02 Pa9cn!-t, ibn dln |r€m btcntd ED.du02 1a 0502 la 06o2 l3

02 t9 PrcgdD,nqnod ts.h.btr d.n p.nb..d.v..tr tttrsdor02 ot P.rlgdrDet n n d. prE Fd dln InfmaC ed.r htdup rh.t02 19 0l P6yuluh.n msF&t pd: ridur Fhat02 l9 02 Palhgk tar pdElt tan sd keh.t roa 03 P.nligkrtr pdfirn r.n gip€n).jun rEeturan0t l9 atdttdlig. eh.C rbn !.hDoni

I 02 l9 05

I 02 20 Pr.g..n p.r!.rlin Grzr M.3y.o*.a -

02 20 ol ftnt r{pn p.r. llbtusi mar!6k.t ksa,,S 9hlI 02 20 P6hbdia. trlbrls rukr..n dd vt htn

02 20 03 Pd@at r@", yo.M-icakr), Kmn,ME-,l: l dn x.bl|'sin 7' .Dr Hr^ ' .'"-

02 m PEntsdat n .r6rrdka! 6nlk psrdp. a retud!. tuar grdI 2o 05 Pmnggdang,n Orft.dhI o2 20 06 tldltdlng, ddud dan oda@nI 02 20 0l

I 02 Pre9dn pcn96b.ng.n lingk!.9rn 5€h.t02 l l 0 l pdtgtajh. F{onbang.n lngkung.n ehat02 2 l 02 p.rMluh& mdtdotake tinoklng.n *hat02 03 SGalbaC kc6!.k- lrr'qkuiorn eh.r02 r.rdrtortE, d.|l|c drn D€t e602 2 l

02 72 Pilgdm t ...9.r'.n d.. F.n:nqqut.nqrn Fny.ktth.nut.r02 72 0 l Penydnprc6n/i.99rr9 ealE nyaduro2 22 02 ,.rErd..n.l.t lb99'n9 dan bah.n$.h.n 6ooqho

02 22 Pe.96dam v6ld. perlatl ftnuar

OI 22 haY.n.n %\5@ b.9' b:ri. d.n ana( *kd.h72 PdaY'M psrlgrh& ard p€nnggura.gan p€nyatft n€hute

ftnagahap6d...n Deiyaktt EnderivEoid.mik02 22 P6'@h.(trbiid $mb€. pen)€bab D.ryaktr m.nura.02 2202 22 P.r ngtlt n 9ftrrranc€ Ep'dcmiologi drn pcMnggutanqan wabah02 22 IO p6'nqr.rs lhmibs, .lin r.d.n !4ur,s 0.) Mdhan d,02 22 Monibnng. dardsi dan ftli@'an02 77 l2

02

02

2 r lttT9r_

€varu.C d.^ p.ng.hb..gah r..rd

0! Pob.ng@n d.. 0.6(.thtrs d.r, d.s. er.dr o.r.yrdi r.*rEr.n

Page 141: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

- 3 2 "

I Mslah atiddB na.dar !.layan4 k*hala^

0z 77 P€.y@mn na.dd aalrrs b.lanJa p.ririE! !E11102 2l r.dird,ro, flalutri dan p€rnlb..n

2l

p.ogr.m p.l.y.F:n tltch.t n p.nd!d!khitki.

I 24 02

02 Pelryanan @cdj bih' sumbing

o2 24

t 02

02 Penanggulangan p.rryabt c.jnqah

02 P€r.yanan kehatan kulit d:n kelamin

02 74 Pelayman t*h.tan akibat 9:i butuvblsung l.par

Pelay.nan kelElln akjbat tunpuh layu

o2 21 Monirodng, dalu4j dan p.bponn

02 I T

02 25Pro9..F p..9ad..., p.hln9k.t.n d.n p.rn.rh.t.r.n. d.

o€mbrnt! d.n i.dner^nY.

porrcrm." Ps:iqm.'

25

02 25 Pemh.gmn puslsGs p.mb.nts

03 P.ngad.an 9ckdnas per.nar

02 Penladar pusles keliling

02I P..Ead4n e6D dan p.&6na plsk€ma

03 Pen9.d.6n erana dan prsre plrksas p€oDadu

02 25 t09 P..gada.n seN dan trasrsd pusr€'@t psatdn

I 02 2 5 l l 0 Pengadaan eraB dan preraN plsksas keliling

I 02 2 5 t l l peng.d.an ere dd pr.e.ana posyatuu

I t 0 2 12 Pedngkabn pust6rur tmjadi pusr€sd 6wat lDp

1 t 0 2 t3 Pdingkat n plsless p.mbinl! nnjadi pudcss

pemlih.r&n Mivb.riala erana dan p.aerana puslcsrus

o2 rs Pe4lih.6.n rutin&.rlGla era€ ds pBeran. p{sksas p.hba.tu

02 Pendlh.ren nnirvbcrlal. etm dan prashn. p6te9at p.r.i..n

02 25 PemlihaEan rdidbdl<ala saB d4 pEeaM !u*s6 k€rilinq

02 25 Pemd'h.rdn rL.tn&€rila sEn. dan pdeana noslandu

25 Peii.Ekatan rlsts.s Mjadi puskera rawai lBp

a2 2S 20 Pslngk t'n pu4€ss p€mb.nt! 'Mjadi pus*enas

02 15 2 l Rehab ras 3edanq/bsat pustenas p.mbanlu

22 Rehabililai sedanq/b€Gt D6ke$.s peG6n

02 25 23 M@idjng, dalud dan oelaporan

02 75

02 26 Prcen; p€ngad:.n. p.ning!.t.n s.r.na da. pr.t:En. rumnh t.kit/run.h s.kit jiw./dn.h $krt!.ru- Drru /run.h ..kil mat:

02 26 PembanoenM.hebt

02 26 P.mb.nqunan Mng DdrklinLk Mah 6kt

I 26 o3 Penbangldn gud.rE obavapotk

I P.Nhb.h.n ru.n9..watiEp turEh st'i (wlP, vlP, Kei6l,ll dan ItD

P..{.db.nss .onc g.w.l d.ru..t

02 Pengsb.ngan tur.g lCU, ICC!, NICU

26 P.^q.obetgan'uanq oDs.i

Pengemb.ngan rua.g idrF

P.qfmb.nga^ tu.ng Ed.!

Page 142: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

33

PROOi^I.I OAt{ (ECIATAi

02 25 PaE obdln n€'9 b6sarro2 26 l l P.igad:.'gd n-E hru6.rd0202 26 l3 969cr'6-g.r nrE Mqar02 PgE6rbrlf n59 bbd.knm M.h sr02 76 15 Pob.ngrgr trr r6Brah

I o2 26 Plln.i9ffi bld p.ngotahln lhFh ruroh skttI 02 z6 R.lEhfibd t riM dmh sknI 02 18 P.igadd rh*a t4h.trn .lfth ekir

02 t9 fqE:de da{b.tan ruman ekir02 26 2o tutgadia. &'t irE/m.6lt j6Fah

o2 PGEada fttGihur tum.n eklt02 25 P.nC.de Fdlqltap.n |lfth ta^!g. rumh eklt {d.pd, ryrno psta, rart.y, toans tu.lsu dan l.h+tn)02 76 23 P6Ead-n bJ*b.hln loqtsut tumh ektt

I 26 21 P.n9rd@ Eci.ian .diini5r65l dan s.t d.nhftt tlmh ekttI 02 26 25 P.n96b!,tm dF tuhrh skit

02 onltodlg, stud da^ p.tdp...nI 02

02 2l ?r.tan pd.rM.rin r..rn. crnp.rr..rn. ruh.h r.rit/rum.h ..{r jiw./ruma h ..ktt prru_p.ru/

I 02 27 0 l P.f,'dilF@ n drvt *ata rutuh ekitI ol 02 P.n€ih.6!n rrh/bsrar. @n9 potikrintk tlmh rkn

02 03 trrrclilE@n ndnr,b.*rt. gldarl9 ob.vapotkI 02 27 PEtrldhlQh rudftib..tlr! ru.ng E@t rrup rumdh stit (vvtp, vla, Ketas I, ! dan IU)I 02 05 P.rn lilE@ ,vth,6.*.la rualb qawi! de.atI 02 06 Pdndlhala rlti.Vtslatd ruang lC!, rcCU, NICU

o2 PFElilE|u n-llvlsr.h ruaN olei

I 02 27 PcrrElill.ld ruhvb.rr.ta tu.ng re6plI 02 nt Pmdih.ra ruda/bet la nE { lsdai

02 l0 P€md0ea rutLrAdi@h ru:n9 b€6tin02 It rndirE'M 1t!,ba].r. MlE lnkubdtd

P.4llh.te drth^..lala Mn9 brn

P.ftllhala tuih/be*rta Mng Entg€n

7' P@ritE|6 .!wbst2t. dng tabdatsium run.h ekir02 2' Pen llha@ dnivb.rlata k har kDrah02 27 PdrEl'h-M ndn/bdrlra kr.€d pngotahan rinbdh ruftn e.(o2 27 \7 Psrgihf,ra. rudrvltr*ald .l.t.alat *ehat n rudh skit

la pGn.lih-.a ^ir'Vb..tata rFbt anbut.ncdi6 .h0z 27 P€ndh@a rudrvb.rkb rcbtutes rufrah ekir

2? 20 P.mdlha.& ninvb..rztr p.nenqkapah rumrh etjt2 l f.ldit<iir'9, d.ldc dan p.l.poian

27 )2

7A trogr.m k.nitr..n p.ningr:t.. p.t.yan,n k.*h.t.n02 23 0 l Xdltab.$e r&har.n ft taBbr02 20 02 (@itra.n p..Eca6han dan pcotje.anrasn p€nyik t fretuLir

02 23 Kenitra p69d.h.n trhbah rumh ek r

! r lo r l

xdnrEdn r'h i.kbr@r tL{o*tcr.n dan r6etot.n

Kdo.rn pdi'qk r.n kuatrbi dokkr dan oa'a6edB

x.dt dn p.r{ot}.trn lanjur.n b.qi prsld tutur.n

l\cnit&e p6qob.bn bq.J' p.k

t1Tl.,!:ll!:: d"lI!ry:

23 05

02 23" ,1ctT

1 :!23

!7_

02 23 ot

Page 143: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

- 3 4 -

?ROGT M OAX KEGTATAN

02 29 Prosr.n,..hglot n D.l.Y.n.n t.t.hit t .n.k b.lit

02 29 P.nyuruh.n renat6n dar b:l'b

02 02 tmlM'$! bagl tok bana

02 0l R.rrub... ren.ga p€l.y.nan keh.lan anak balrt

I 02 P€ladhan drn odgidik- D€rawatan rBt bauta

I 02 [email protected] sd d4 Faen@ k&s pei.YtEn p€r.w.tan ak ballt'

02 29 Pembarcudn panti ashan.n.k t.rlantlr b.lita

Mon'bn€, *alu.e dd peLporan

02 29

pr69r.m r.nlnglr.t t t.l.Y.n.n t.r.h.t . l|n'I.

P€lay.na. p.@|rld-n k s.nar.n

OI R.kdrrnd ren.g. psawal k€4h.t.n

02 Pddidrkan dd elalihnh !.raq.Ln keE6n

02 30 P!6b.i9uM t{sGDet 9.l.yrn!n kFh.t n

02 l0 05 P€mb.nguen p.nd &hr.

02 l0 Malioring, srlu.d d.n pdapdan

I l0

02 3 l Pr.gr.m p.ng.w.r.n d.. p.ng.ndrli.n k $h.bn n.lon.t

I 3 t P.nq.*as k .m.dn dd teh.tan roktMn h.Cl ltuin

I 02 o2 P.nqaw.en d.n p69.nd5lldn k "tunilgl k sd.ab.."k on h.dl ,rdt

02 31 03 Plneaw.en de r€ne.ndila. k "^ry !!! !=bt:''makaant.$lj.st02 ! l Hdltoitng, d.l@C dan p€Lpoon

! 1 0 2 3r 05

r 1 0 2 Pogr.m p.nlrgt.trn l.*l.d.trn lbu h.l.hlrlor d.n .r.k

02 1 2 t 0 1P6y!l!hm k+lEtan bagl ibu hdil dan kelu3rg. ruang tufrp!

P.Ewata. s.. b.*.1. b.ql iL{ haml b.!l t lqg. |oang ddpu

02 P€rloldEan pe@llan bagi ib! dad t€ludga kur.ng |lMgu.

02 32

02 a lb | | Pr69r.m d5r.-.........

03

I Preqnm p.mb.nguna. j.l.n d.n r.mbatrn

03 15 Pere@^aan p.mbang!@n lahn

t sud.i konM Flan d.n lembatan

I 03 l 5 P€rcn@naa. p.mba.gunan i€mb.t n

03 l5 05

03 l5 Mditonng, 4d€d di. pelaporan

0l 15

0l p'ogr.m p.mb.n9unt. s.lur.n d..lh.$/gorcng'gorcng

o! l 6 0t P.'.Mnas e.nb!.ou.in e'u.n d,aN*/od

0t 02 sqd.l lMru. srrurM drlldr./ooro.re-e4ont0l t6 P€hbanqu^a elwan draina*/9qd|qldoq

03 r.lonirdngi evaru.d d.n petapor.n

0l l 5 05

Page 144: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

- l 5 -

xooE 'IOGRAM 'AN (EGIATAII

PE9nn pant{gln.n tldp/blud/bronio.o0l t10l t1 0 l Fad'dq tr.dbrr4,tdjdq03 t7 02 Sdld idial.n "!uE ru.dEk /toJd!0! l, 03 Pr!$-g16 rr+/'l.hd/t!.1d40l l7 fidilo.Lt9, R&d dan p.Lo..h

0l L1 05

0l l3 ?retdm.dr!ir.brl/r.n.llh.n.n 1.1.tr d.. j.hb.r.r03 l8 0 l P.lllldEdch.Ufit c/p€n ihelan Flan

I 0t l l 02 Pr.lb{ chabiit C/Deft .liha.dn idnbatan03 03 R.hab[tac/Fn lh.6an Fhn

I 0l l8 A.hdtnri/pnndrldrn jdnb.tan

03 !3 05 llorlto.lry, ar6d rt n 9elalodn0l l3 06

03 Pregnm n|t.blllt rl/p.h.ljh.a.n trtcd/hrenJ.n9I ol l 9 0t P6rc@n crEbilttrii/perEliha6a^ rarud/bro jogI 0l l9 02 p.t!@E'. ah.Mirae/p€trf, ihara& r.tud/brdjong

03 03 Mdiio.i@, eluad dan p.lap.ran

03 l9

I 20 Prgdn In.?.*51 k6n!i.t r.l.. d.nj€mb.t n20 0 l

03 20 02

I l0 03I 0]

I 2L Prosnfr t ngsip d.rudtr.r.n d.nj.mbrtan2t RerEbait ii jah. dalam kondisl t nqaaD dintr

l l 02 Reh.Ullr.C Jonb.rrn dahd torldil irnggap diru.at03 2 l 03 r,1qitD.lrE. @luc dan p€latoEn03 ? l 04

03 22 pEeaT Ffr6rneun,n rin.n tnromad/drt b.* ,'t:. d.. j.mb:trnP..yren.n lsl€m hfo.rusy'd.t b.- j.lan

0l 22 02 Peny!4na. tst€m lnt6ro5vdat b.* l€mbatad22 M6it .in9, d.|dn d.n p€tapoBn

2 l

0l 71 Progr.m,6in9k t:o saan. d.n t6s.r.n. tcbin.m.rg.an0l Pm5an9'iq 9edm9 batai talih.n k.n.amarqaan

27 ftf,banq@ 9.drr9 l/dqot

23 |h..g(l6 rabo€tdum [email protected]

23

73 05 P6Eadaan pd.l.lrn dan x.lsqkapan b.nqket .lar arar rJerar0l 2t p?rE.d..n .hr 'dli t ut, dan bdh.' r.bo.,-u6 ret"ar.'gr.1

03 21 e.h.tnstpdd'h.raan gedung bara arh.n r.b n.m,.qran0l R.hab'lilrd/pcd€lihara.n qedu.q wdkdbe

0l 73 09 R.n:t|ilasvp.ft rn r..n rrb.rar2 l R.habi rir.r/pmd'n..aa n , ir .ar. r b.r.r

R.fi.U{il.3vp€ftin .5rn odJdtu drn r€nqrjrhn bo{rd .i.l 3bl b.r.rRchahhai/pcn€rrha,iin aLar'ah

2J

0l 2 l

Page 145: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

- 1 6 -

'ROCRAM DAII XEGIA'A'I

ll r3 Moniloriro, aaluasi dan pel.p.r.n

?J

03 p'69nn P.ng.mb.ng.nd.. P.ngelol..n ).dng.n lrig.rl, tfl. d.nr.rlrl.n P.ng.lon r.lnhy.

03 [email protected] kit.c

24 pF€Mn&n p6brn9uM janngr .i b. siva I minum

0l 24 03 Pd€nonaan pcmb.ngwn rffiir

0l 24 Ps€n@ndn p€nla.gu€n pihtu ak

o3 P.rrenaan |1mdied el!6n $ngal

0 l 74 PembanguFn Fnngan an be;ih/ak minum

03 24

03 24

03 Pel.k$a.n Brol ad.dudn sunqai

03 Reh:bliiai/pdn€lh&a jarinoan IriqadRehaulrid/pemriha..a F nqan .ir bFihy'.n minlm

R.h.biliLd/pddihadn [email protected]'bd/p.m.r'hr4n p'nl! aLr

R.h.bih.sllp.mdlha6an turu|'eC taluGn sunp.l

l 5 O9rima isl rJngsi Ja' hg.n hg.n yang l.lah d'bangun

03 21 16 P.mb€rday&n peLni D€mak.l .lr

ol 24 Mdiloring, *aluad dan p€laporan

I

03 Progrrn P..y.di..n d.n t.n9el6l..n alf a.k!

03 P.rnb.nquna praeona pdEanbih. de slur4 pdb.wa

Rcn:bi0t.d pr.e6na p.ng.nbil.n d.n elw.n p.mbawa

03 0l Pem.lihara.n 9rae6na p€nOambil.n dan $luran pembawa

03 Penbangun.n $m(romur rlr ta6i

I 0l 05 P.nlngk t p.r!Cp.C mary.raklt dalnr pdsclolan .itI 03 P.ningk tin dirtibui p€rryedlan ak baku

I 03 EditdirE, d.luai dan pclapda.

03

26 Progr.m P.ng.hb.ng.& P.ng.lola.nrdln Xon*F.3lSung.l, D:nau d.n sunb.r D.y. Air Lrtnny.

26 Penbanqune ehbung, datr bdqun.. pe..mpuno lir [rnrryt

0l 26 02 PemelihaGan dan €habilitai embsrg/ da banglEn penmplng an bimti

26 R€habilitasi kaw.rn kriiis d.erah tangkapan rulal dan dana!

03 Rehablit i k asn lindury d4rah langkapan sung.idan danaupeninq k ian o. ftisjp.i mana hkni dalam p.ngerolaan $nsa i, d anau, da n emher daya ak himv.

03 Pen'ngkatan kcwasi ai. laEh

03 f16trorh9, {aruii d.n p€l.rdan

0 l p.osram P.ng.nb:ng.n Xin.rj. P.ngelola.n Air Minun d.n Air Umb.h21 0 l Penyedl..n p.as6na dan eGtu an ninum b.gi rosyaEbt b.Oenqharitan endah27 P.nyd aan oGeGn.dan era.a rr r'nb.h

0l 27 Pengmbangan te [no log ip .n@] rhana 'nnumdana ' Lmbah

z7 Fae Ltae p€mtnaan tkn,k psEol.han an imbah

Fa, trrr pemb'nran reknik pgxjoraha^ .t m .u'nPeig.mba^gan ssr.m dsr'bui Jtr nrru

R.habi I ad/ Ds.i 'ha..an $rrM d

R?hrb'r't.r/F.r'h*ra. $re d

!-

Page 146: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

- i 6 -

tRocn u DArr xtc! T x

0l 2 l MonltdDgi €valuai dan pcraporan

0l 23

0l Phsr.d t.ng.mb.ng.nd.n P.n9.lob.r J..l.g.n lrlsrrt R.w. d.nr.rlng.n P..9.1..n lrln.y.

0l P.affie pobang@n Fnig.n lig.C

02 P.Ekdran p€nb.nguEn j.nnsan .n b. iv.n rinum

03 P.rd6Dan r.mb6nqft n lEMi.

03 24 P€r|rcnad p.{bang@n q^l! .n

03 21 05 P€@an |lomliqi slu6n $ng.i

0l 24 Pqnbdg!@n Fdngan air bdsih/iir mrnum

0324

P€l.ltr.a^ m'ro|'sd slu.rn luno:l

I 03 P eha lt lir avp€mel'h ar-n Jadnq a. In! ar

03 24 P eha d litai/p<m.lihtatn Fr ing.n rr b€r$Vrn minum

RehaUlilaj/pm€llhff&n r.*Mir

R.habrritasr/p.nerrha@ pr.tr arr

I p eh.h lita n/psd ha,ran mmallsC raluan Nngrl

2a OpnmdieC tJngi jarrgan ingan yang relah dibaruln

03 24 16 P.mb€rday..n p€lad D.mak.i air

ol Mdilodng, *duaC dan pelapaan

I

03 P.ogr.n P..y.di. d.r P.ng.lol..r Air a.k!

03 0 l P.rib:nquna pr.s6nr pdrgobiLn d{ elure pdbiwa

R.h.billtad p.ne6n. p.ngadblb^ dan eluran pembawa

03 Pemeliha.a.n praeraN pengaobilan da. eluran pemb.wa

ol P.hbangun.n $mrsmur .1, tamh

I 0l 05 P.nlngk tan partlCp.g mEy.r.kat dalar pdgelolan air

I 03 P.ninEkrttn distribud p.rry.dlan af b.k!

I 03 BonltcirE, ed@l d.n p.lapqin

I 03

03 16 Program P.ngrnb.n9.nr ?.ng.lol..n, dan l(on*n rlsung.lr D.n.u d.r Sunb.r O.y. Alr !.lnny.

03 26 Pembanqunan €mb@g, dan banqun& pe.ampunq an krinryi

ol 26 0z Pemeliha6a. dan rehabilitad edburo dan banquMn p€nmplng .i.liinnr.

0 l Rehabllilad b{as kius daerah r.ngkapan su.E.i dan danau

03 Aehabilitad klwlen lindung daerah tahqkapan tuhqai dan d.n.u

P.ninqrclan pad5jp.d masy.rakat dal.m p€.gelolen $n!ai, danau, dan amb€r d.ya air lahrya

Penng}ar.n lon!€ry.r atr bDh

03 MditodrE, daruai dan perap..ar

Prosr.m Pcng.mb.n9.n xln.ria Pens€lol..n Air Xinum d:n Air LiFb.hPenyedia.n p|eraM da. erana an minud Dagi hasyaratar be4enghattan end.hPenv€diian DraeraD da^ erd. aii rmbah

03 27 Peiqembingan tekmlogi ptngorahan atr m'num ddnatr l'nbnh

Fanfiae p.mbnaan reln'r Flgorah.n atr rmbah

2 / faslrtrat p.mb,nr.n tekni( psgol.han an milruJn

Pengehb.ng.n rir€d d'ru'bui m'num

R.hab'lirasi/r.1har.r. errN d

R.h!b'rl.e/mddDr... s..N d

Page 147: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

- 1 7 -

XOD€ PiOGR^I'I DAII rcGIATAI{

03 l0

03 28 tE9;d P.nrnd.lt . t nji.1 ol 26 0l b.ng@n 6rk psElrtali banjh

03 2a 02 R.h.ULt i d.n Fdltsen Mv.t. p.ng.rd.ti baiirI 03 23 c, RdEhfit i d{ Doidha*n brte.n de ta.gqf sng,

0l 2a Per€ab*taa pdEdda dar.h lm &l.n 6n9*r FEqn.|lan badtrol 28 05 Palngk L. FlCt4i nay.Er.t daho pe€n99da.9.. bdrr

t o, u 06 dEclda[r.. bdlr p.d. da6n ti.qkapan .ir &. brd.frbrd.n $ns.l03 28 o Par.gk r.n !€nb<rih.n lhn t69d*4 sngavtli03 28 6 P.nrErd.n Frbqub Fltigrst pcngdna[ bajlr03 26 ftmb.ngwn FeEn. p.rE.m.n p*t l

0l 2A PdnbaEllM tttggll p€'l@h onbik

0l 23 Modtorrng, drtu c d6n p.Lpd.n

ol 23 t2

0l 29 PFgr:m P.n9chb.ryrn Wlhy.h Stnt glr d.. Crp.tTunblh03 0t Ptancaota pqEdb.nqan hnaduhur

o3 02 P6b..E6rdp.nkt9ralan r.fr.rtlklur

a 03 MdltorlE, {.n6c dan p.hDo..n

03 (ra

03 30 Pregnm tMb.ngqdn lrttr.Elhr t rd.r..n

03 !0 0 l Pst 6 lighngm pqrukiN. p..dud!t p.rd@n

03 30 .02 Pqr$ar$lM l.Ln d.n Jdnbarin pf&e4n

03 !0 0l Pdrt.ngu.n 5ld dan pf.ed.k b6lh pc.d@4n

0l !0 P.fib!.guEn p€. pdd€.

0l :X' 05 R.h.Hllt.C/Padihean J.l& d.n Fhb6trn Fde.d03 1) 06 R.h.biit C/?dl.'h.6.n FaE.i.. D|e6D.lr b.r!h ad€aa

03 lo R.i.bili lC/FdElihr.a. r.sr D.rd6an

03 to 0a ttdrtdi.'o, eh6l da. !.Lo.6n,0

03

l5 PEgno t.ng6bsn9.n P.run.h.n

0 l PlEt pan k tlFta, st.t 9t, ds progrtd pcMah.n

02 PdtrlE@n r{dG, sra.n r, P.ndiln, d.n M.nud (!sP )03 X@rdiBi p.4rldEqman p.ng.ft bang& pcru@han

15 ScialG.g p6!t!m Fvd.ng{ndanqan di tdanq pdmah.n

xordi&l p.n$..gw. F|wah.n d.nqan lmb.!.&.dan Bha

r5 fadinlli d:n *ndaC p.hb..E@n peM.l€. o.syek t k!.am m.mp(

Pdbanluon nre! d.n r€er.6 tumh Fddn3M *nat

, 5 0a sdrirdng, d.turi d.n o€Lpo.anl5 09

Progr.m Ungkunq.n s.h!t P.tun.han

Kddinai p..9.w.5n d.. p.ng€ndalian o.Labaiarn lebiiakan ieDtang psbangunan Oetum:han

l 6 p .ny .d ' a .nbanao*hddn

l6 Petyriuhan dfi ps,g.wasn I'i1il6s I'ngkungan ehal g€rutuhan

P.ng.hdili.n d.mp.l .6ko p.^erurrn lingkunga.

Page 148: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

- 3 8 -

PROGMM DAI XECIATAN

I PeEt @^ k biltkd da nr.t qi t rryddggaraan rcstsn

ildltoring, daluae dan o.raPora

Progr.m t.mb.rd.Y.rn xohunit t P'ruEr

L1 rarjl'ts Ddbdan t .di hiko $tuk p.r'b'muMn d'n p@@ psmdu

r .er'r.si pob.neun.n Faerd d- ?IESZIA!:II0l

odmkdbn rd.m Ddb€ftn tr.d4 p.mllir.n 'rmn

sdd'er dan ,atltae Jdenan k p:nian huklm d5n p'rllndun9an hurun17 105

oo I xsoiui pereawun ao pagd'datial p.nsnan p'ru" x' **' s"

o/ | M6,@nn9, .'.lute drn P€',@'.n

13

!3

l 3 02 ,.rr'tr$ dan sbmrid r€h.b itat tumah alibat b.Md edd

l 8 03 ll.ldlio.ing, d:lur9 d.n pelapord

l3

Prctnm p.tlngbbn t.tl.g!.n d.r p'&'lrh'n Drn'Ytx@'r'nn

01 r-y,-"- *-", *".'c., o'*a' a- .'",4qa4a1gqI 19 o2 scr.lts.g rcm., sbnddr, pro5.dur dan dMl ta*€gnhtn bh'vt r.ffi

0a l9 03 K@rdrNC p.dJhs P.@nt .t F 9dd'1--------

I Ps\g*'g pd.reE.n keblj.k . PeSlaM ken.k.H

I 05 Klglat.n pdt(ldibn de p€l.hh.n p.rtoldgtn dan p'neqan'n @'

K.slat n aklilrEn te.aqa suk rcta p.*donga^ bs@ tebak*e'

&98t . p.ry!tund gdegthan bah.Y. r.b.k 6'

P.rDad:.n s.d d!. p..eda p.ft.galFn baht' r'Mbdi

r l o aFrn"o ** a"n p.r*"no p.ft.g.h- blhtv' t€bar'r&

l9 l r x!gia{.. p.dgahan d.n rengendaliri b.Myr kebr@'

Pgtngllt n pelayrMn p.Enggulang4 bt\'Yd keb'r'rs

I Mdniding, @lud d.n PertPoran

la

,69r.m P.ng.lol..n...rl p.m.hn.nI 2020 0t o*riinffi dtldar, scdu dd '|fur pdt9sqan Dr FEdIqI

02 pdumrulln da .n.litr dat. bd Juhlah lw. t.tE rudngsal

[email protected] p€iE€lor.an .Gal peme.!!--20 0320 (qdinat P.nataan .rcal Pemakama

20 05 P.mbed.n Dentn.n P€ffiramn

20 Pmba.gunan e6ru da. pr.e.a6 Fm.ratM

20 P.hcliha6an edn. dan Pl*r.d P.dbNn

I20

o5

Prcer.m t.f.nen..n r.t. R!.ni

os Psyusu@n kebii.ka^ tdtang penYlsln.n r.@N bG dng

Page 149: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

- 3 9 -

(oDa

0t a2 Pdrtr9.n l.biFla t nt ng RUIR( RIR{ dd RTSL05 dJ SdtB ps.tr- pcqn iEjrnda4a^ hntiq l!1oB t ta Mng

I 05 15 PaYrdM Rda. t:|. nung Wt.Fh05 l5 05 fqry|dJM RlrE 0.t ll�t! Rudg Xrw.q05 ' 15 6 tauEnn tuED T.r.i! R€ng Kiw&.

n Pd'lljd. nlEo rat 3.n9@n d.n lLEhng.n05 l5 6 Fqryu'run nrE- !.6n d de.h Entrlg RrRW05 09 rd&., p.r qlrt n F!.r..t $rst&!k rr,lhm p.ffin.nt r! Mn905 lo Rlcd l6dlEr t6t n9 E@m rara tur!05

05 Pdrdh.n .p!.t daLm p.lrcna.n tlta Daig05 l l

05 l5 |(ddBC dd liClitrl t iwtuG. r6na rat ru.lE tinrat k bdD.t.n/kota05 I t rbdb.lnq, .€trag dan pcLpo.rn re@na tat! ruanq05 I t

05 P.og.rm P.m..l..bn nu.ng

05 Potrssn lcujikln ped.iMn peronfa in tuanq05 l 6 02 P.rryrae. |bd,3tind5r, d.n kit.d. p.ha^raatan ruan905 i 6 03 P6yusn.n t.ltFkln p6Ee.d.!id p€runfaatan ung05 l6 Fadlltac p6l.g*at n pds *da nasfrrakat dalad p€tunradtan ruang

0sP.ladha rp6dt dalh pmsnfaatan M.9

05 t6 07 SoCalleC kcbiFkr! mm., srandar, pro*dur dan maruar peronraatan ruanso5 16 KddldC d& t Cltai pst ffi. pdanfaat n ru&! llntat kabup.tcrvkot

05 l5 09 fialto.lng. ./dtDi d.n pelaporan D.Fanf.atan ruano

05 l 6 10

05 t7 Prognm P.ng.nd.ll.n P.m.nfa:t n R!.ng

05 t l 0 t Pgry.enan tct{rta poq.ndallan p.naLatan Mnq

05 02 Ps|Ylsnan Fo*dw dan runual p€ngendalian p€manfartan M.405 03 f.sillt d p.nhgk tan pean etu hrtir.bt darr6 p€nq.ndaria. p€hanra.t n ruang05 t f P.labh6n.ped dalan p€.ge dallan p€manfa.Ln Mno

05 F.ngdas rsm.t at n ruang05 Xddintn dan rasilrt i pcng.ndrlinn pdftnr.il.n turng limnr kibupdrm/korr

9oC.lk i r.hiJ.krn p69€.dalia

05 t7 o€ Mqitai.E, daluad dan p.lapo€n

05

Pcr.na..!. P.mbrn9un.n

r5 progdm p.ntcm6.ns.n d.t /lnfom.i

P.'EUm@|.n, upd.tng, d.n an. k,nerja pralr.n d.n \c9 run

t5 02 P€nyur@n d.h p69uopllan data/htm.! k€b'nuh.n p.nycu

f eryRdn &n.narrs dabl^lm

l5 Fenwtuan da1.n.lri d.by'ntdrue pcidndra' pembarlutun €ro@'

06 l5 05 ftrtlldn proi5l. d.edh

l 5 tx

P6966 k.rtrsn. p.nb.neunrn

06 i 6 Xdd'osi k.daemr slavah oerbnaqn

l6 o2 xddin.si rdj6.m. ltmb.ftman rnrr d.€rarr

03 Faelil.si k.rJ.em d€.4an dunir ueh./'.mb.g. I

Page 150: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

- 4 0 -

PROGMII OAN rcGAJAII

.d'rBe daln P.drEn ''dh

05 rkdto.n{, ddut d.n pd.oo.rn

,roer.m P.n!.mb.ne.n wil.Fh!!19::l(ddDd pdty.kei4 ||lslah p€rbat en mtt d'dah

oz I so"t-o ret jr*an r4,inun aa'm xnrclsa" 499!1a1i3a05 03 r(ddldi pa.t pa. '!|B' ra|! l!! !!9gg

f'[email protected] pdcl.d- p.ng€rnb.ng6n pdb.r.en

I 05 r.tdltoritB, a5tutC dan P€{aPor.n

05

pdr.n F*nqn..n P.nq.nbrng.n wll'v'n stf'r'98 dtn up't runoun

6J nupr-".*in"no"r.me.ncsuno&t4E! jg191!lg!g!!|F.a'noi p-a"p- .*u ot, ru.n9 sl:Y.h st'aPgls d5 c'eit hJnllh

oF*n ps..*o"n p.nqnbongan *'"vrr' *-kgr aun ep't ttb't' -

fidito.ing, d.lu.d dr P.r.Pda

t d t 0 l

02

l3 03

I

I 06 05

ii-eo-r.'.n-n..np"ns..h.!91!99!9i:i:l!:l!:1I1'I 192 06 0t Kdd'Eii edydeib Dm.ela!- p.e^r"N" etpdt ptlroir4

z 19 x*o''* pow.t*u. p.**l.h.n r.ntD..la! pdrotadn

2 Kddinac po.nqqulangln dan t iYel*l.n bgEM alatvgs

2 1 0 6 t9 (ddids pdE6E.. p.Mng.M p€tp@t p.rbfrbuhan erl)lld

2 1 0 5 05 |(ddEc pd!@&n p€nangaM e4ret @l!499

dn Net_Puet Pdrdldlk!'

Kddl^.d ,.cMd.n Pdng.€n P6un.han -

K@rdi€C P.cEM.n PdanlEtun tqpakdn

06 l9 09 K.o.drBi pdg@dn at niium, d.t'.:ia:M8!!!g

2 06 l9 (@d'n c pqEneedsea hmb.h -run EryllllL.iljary

I tl llonilo.ing, dtltd dan p.r.po.tn

06 19

t6sr.h p.ninekrt tr kre.,rt' e.r.lq:!::Il::15:l:!llEllg:gl:l

I 20 0t P.ni.Etata. karEmpuan iekdt .parat pe.@

1 20 02 Sdii6liei kebiFkln [email protected]&

t 20 03 &mDino.n Elne t ntinq D.rencnaan psbanqunan ode€n

ost.,.....--... ....

Prcgr.n p€r.non:.n p.6b.

21 PdEmbar{.n p..lre9ac mas/.r.bt dalam pemlsn progcm dan keniaM r'vadn plDnx

0? P.nyusn .rcngan RPIPD

Pdy.|mggdan FUe$Da.g RP)PD

06 21

2 l terlt!4mn @ng.n RPIMD

I 06 2 l Pdryeldggaraan 'lBdba.! RPJMD

t 2 l lenycun m .anc.nga n RXPo

2 1 Psyelengga.a.n huetrba^! RJ('O

2 l

2 l l KqdidC p.nYuant^ Ltpora. ('neo. Pcm.r'ntrh O'dah

*,*r 9."r"-* ' "-.. '. 'Pi.{rn P?cnrqunq )ad'un (t(Pt)

l 3 Mditd.q, adu&, pengddal'an, dr !"l.odJn p|akeDin rs@ro psntE \q!Dn 6@n

Page 151: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

IOD€ PTOGRAI' OAII K'GTATAII

! 06

' 'Ean ffin.m 4nb.Nunm.kNml

PsryGr'a 6ed.. Ftbtr$rsn e{dqil d4r'n06 7206 0 l

I 'xl ttz hMft..ro(wi.tF.h

P!'y'ffiFEdlnFrdbn9%1 06 0t

I 06 r l 2 2 r<o,cnd cdlEts Fibu't',h ffing!{g

I 06 27 05

06 2206 o7 Paytl9lu r!.t,t . dd p.6.taa. dt.r& M pd€&

06 , 6 lktltdid. 6drdl dan P.EP.r.n

I 06 72 cl

?rr9dd p.6onnn sl.l d.n bud.Yr2l06 ol (6rdi.Fi Flt|En n m:ndplan p.ndldika

KdrtlBC F$Fdn nd.r!l.n k6.htrr' . . .

r&dGC tqEEEn Dsnbltrgh Udt^g $c!r 0'n owtY'

ildito.lng, d.rDi d FtraPodn

06 2 l 1 0 2

06 2 1 t 0 306 23 tOa

06 2! 105

I 2a '*ry!!49@6"*-d.lo-n"n @edrrn p."9?t'do'ttn Mbo otr" ld au' titq*"aan nlr"

ondl4, d*EC d.n Pd.Pd,

06 2 r l 0 1I Ix 2 a l o :

_ l !5 2a 0l

1 06 21

06 P'"e-q?qgM:1!l!::I9:IIII06 (66in d tdr M.n pM'c

02ol

(.d[ntC pdns]gs& d*r.n 6€n b.id'

l.tdlisino, ersc dan p.rapor.n06 2506

l-oa- roi."""",n p.ganr arn r'*tu' po'r'"tunge"

@;-- --'" l.h-t." 'ffi *ndt dt D.ddut b'dtng p€tunq'n

Yrylral. n.hE mb.n.uN^ hfiN dM f.!l't's odnubunaan

s.d.lieg labiFran di &an9 p€ftubdEan

t1Er^ ".* d"" F"-""" FubP--"eu* po"e"r,r*",-i*r anskuijllMgllilllyf E9!94-

I -+-u0 2 l

I 01 15t5l 5

07 l 5

07 I5 05l 5

r5 pairEr.bn @elolaan lem'€l .nqtutan cact

Hdidlm- etu.t dd o.lap'r'nI

1 5 1 0 9

Prcgamn2h .b i l i b r l d rnP .me l l h r r ' r nP r " '

R.h"brlrbr/pd.lihari.n er.na al.t p€nqujian kendaratn Fmqq -- ---- --

i19!9:4i1l1-ll1191qa

2

Page 152: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

?ROGiAX OAr'l x'GlAtar '

. : :

ffi:@t 7 1 0 6

rl lorI o7 gg

ycte19TL

F

m

I t7

l i o l lc

r?07 l l

I

07

PFgnd p.mts.nsun'tr 't:

PdbalOun.n g.dum t'fr@I l 3 l o L

r l 0 7 1 3 l 0 2Pen

Pg

PT

P.

$slune tr!I. N, ry

07 o3 rbangstn )€odb FtrFq q!- v"-_- -'

,"t* -.*t--" fit,*t* 'tt" '*"

E.d*n Emb|J+dbu Itlu unta

^gad.d m6dt l.En

o7 l 3 04

07 19

I o7 02l9 03 P.'E.dd P.St Fr'gman Fa

t

r l 0 7 2o 01

I ot r l 2 0 1 0 2P€nr.d.$ lrar P.!!9!Ii5g:::j' r

I 20 03 Pdalc.@n u! !.ox r@4e'

on...,,....----

Prcgr.m drt........

[r:e!r,e:!l!r-t -

I 20

o7

1

Prcgr.n P.n9.6!'ng

I

1 5 1 0 2PdY.dl*n P@@

l5 0l PdFs.n r.bt9jaj:I=::=

r5 P6l^St h op.rd d'n t'|rl6ro

05 P.ig.mbf ngln rermrogr p'rlg0cru

I Bhung.n t k^lt Deehpa

Pdingrran l!rumou.n 'Fr't Fl

l 5

l5 K€4.emt D.ngerd.m etrlp'l

t5 sdtee rebiPr3^ 9.n9@

- . 1 2 -

Page 153: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

- 4 3 -

t(ooE PROGIAI.I DAII |<EGIAIAN

ffiooa gu n'sr.ar,: aJa. po'gddu xentputun

*'ibtE. d.!.c da !d.p.re

D4,.,,.-...-....

E iffiiiixl .on aun p'*r'n ungk"'s'n Fraup

(dnh.d *nlrn (d. sd€v^dtFF

rdftEi F ialn l&Eit Utu

*fu xrdl- umhttqa^

L*.€n *rqD,n k biilun ud.nq li'roungan nEup

-*-.*l-"oopeanlamuranxt��

Ps!g.|d&n 03 di u.nbat 83 .P.iEotmd.i'catk

6 l l

@ 1?

m l6

02

l6 03

6 l5

l5 05

I l6 06

0a06 llEt fi 949*lian rinqk{an p.n mbaogal'

iigi(ltan Ftlgbt k arla p.@ha'n (p'o?61I 09

I l 6 lo lXsdhrl Fng.lol*n da3lvsup€t.M

rl lt<-.# xnln*n Axsl ::: ::::::::::::::;:,:

r 1 0 6 l5

!6 rr I rot'eraan r.a *nu mqoorur 0a11199ry41

15 | [email protected] oerlFn'lEnlan eneh

16 l ditdiig, dabad da. Pd'Pdm

l6 L1

I 08 t7 Prlgnh P.rllndungtn d.n tunr'wt

17.l 0r Kon*r€C Snbd Dav! Al. dtn Pcn96{atan rcrusE

Pant{ dan Lan L6t d1 17 t02u 1 0 3PsEdt\asls ds Pem.nt e''' Xeen 1(gs6e EU!

F.rEonbngan EldEta dan lae Llngtugan

t7 05 Bfidndld o.mir P4bhan rlm

:ffi17 l06

u l o tPd'e6n.ih^ d.t F saMq p:14j" @_' ' "_

tggt'_F"r.g=1t*'11-PerEcror.M r4.n*nr.eddl!4i{j!A9l

I Pd{€frb.n9e d.n PcnqddM

P.rEdbang K..Fedhngsa'n

l 3 K@dina P€ngdtdarian K.oadan

t7 Ps,lnqbttn p€t adn d!n.',lfi

08 I t Kdd'sn tenLngrd.n p69e1ol'an bMen

dtodm, dtlu.t dan p.rapo6n

I P.nq.|oli.ndin.€hrbi|i.9l.rufrNgrdry,;br d'va .lam dd hqrung'^ hlduo

Pcr.@dan (r1n p.i}lsMn prognm

R.n bilnri hn.n dan l.h.nl 3

l3 Pdg6b.ll9tn k€l.mb.ga.n EMb

l I

soe.l'ne 'l.don.f, {dnnt d.n Pf6{M I

tlit"lll t1-"1 ai1l11!lili!9i91li1l::ll:r1: -'

lTljia a4': dl"-'r!ryl

91 - - . -q L: I

Page 154: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

PTOGRAr| DAX XEGTATAN

tr.gr.F P.nirgL.bn Xu.tlt rd.nlLtr Inlom'tl sunb'r D'Y'^Eno'n unsuq'n

@ '.d.cr.h5 6ube dd r.q{E: jlg1191ll!!91$yl9 j:

02 lP.ng.mba^gd d.!. ds l.lomi lh9k!n9t4

03 I P6y!$s d.t. $'$.dav. altm dan nde lmb.rdava ru|n^ (NstF, n'Md

,ensuah l.j.n,\e intsnai lineku4.n p!?!!!!14!!

l9 tloritqjng, aaluad d.n P.latonn

I t 0 3 l9

I 20 P..!r.6 P.nlngk.trr Pcog!,rd.ll.n poru.r

I 0a 20 Penguji.n did kcrd@n b.moE

02 Pengul'ln .mir/polui'ld.6.Ub.taktutls lndunn

03 P€ngljian kan r poluC limbah rEdat d.n rmb.h @lr

0a Psbangln.n tempal p4bunge b6!. t da{@t Fng Mimbu|l(e p'rue

Pdrylluh.n de p.nqddali.n pol!€ d.n p€ryma6n

? 0 1 0 5 oiro.ing, 4a[td dan PelaPq.n

2 0 1 0 7

P.",--hut n1

2L 0 l P.ng€dtrlgtn .kdeta o.n j.€ lrBkungd' d't idten koncd'J

2 1 1 0 2 Psq.n$ang.n k ns.d la!'t dan tltan rlst

2 t 1 0 3 onitodn9, ry.l€i (,.. pdaoo@n

I 21

I 03 Prog..m p.h9.rd.ll.n l.brbh. hutln

I 08 22 0 l Pd9ad.6. llat pff.din *ebatld hut n

I 08 71 02 P.neLrn l.*aen d& k b.kad hn*

o3 22 0l (ddin.C p.ngcndtlton tetati.an hutan

08 22 Pernena mma, {andar, Fes€dw dd nanual p.ng.dali.n kebtka"n tut'n

,J6 22 o5 SodalieS kehijakan pdrgah{ ketal€rs hd.n

M6ltodn9, dah6c dd Pd.P@n

z2

or I P.ng.rol-n din Ehabilit c clodg.r'! t Cd. d.n lalt

23 02 lpdg.mbarqs slstem rudj.l6 pdltlolaan Dcrdr hln

r l 0 a tregr.m p.ns.lol..r d.ns t.r!ut. hij.u (RTH)

Phy!$ns tebij.kan, mm, nard.td, Fo*dur dan tunual pmgelolaan RTH

r l o€ a2 Srjalise kebii.k n. 'l@t, st ndad, D.6€dur dan marud Dsg€ldtan RIH

03 Pdvusnan dan analies dat4int@d pdgelolaan RTN

Pd,yusuM. P.ogram Psgmbah& RTH

l l o 3 Peng.nbaigan L.m ekean

P€.lg waen dan p.nqend.lian RTH

pd'ngklbn tsr.n re cry.,.br d.ram p69€!.r'an RTH

Page 155: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

- 4 5 -

PiocltL DAt{ t(EGt T lt

I

s9 tF9.d r.nb!9q.rn d!4n r6d.tr...n b..hot cqralBccn Fd.n dt.r.lt

09 t5 @ sad.lL.d .rt6n tqnat d trsh09 03

09 t6 +t!9.6 Frb.n p.n9u.er4 p.nltibn, F6Egun-n d.n C.m.nhrtrn t n.h99 l5 0 l Pdstan FEEid! p.frttikln, FEg@fl da. pdsh.te tr€h09 l6 02 P!ryr'ruha hitur pal'ftha

I o, t6 c,

n PE9d6 pcntd.$l.n ko.At*-*onntt p.rtrn.h.n09 t 0 l fd|lt C Fry.ks.Ln k .nrk-*on k p€rrlnaha.

I 09 L7 02

t3 tr.tnm t.rgdb.ngr. rlit nr lnaom.ir.6n.h.ntb l3 0 l P.nna.- Cth hfdftC !6t Nhln yarg h$d.l

09 l l 02

I 09

10 r€p.ndud(hr d.n c.bt n Slrll

l0 Pr9dd tqrE.n Addlnlrt:.| r€p.trduduk..l0 0t ftdnban!tu dd pe.Eop.ician sL.tK 9ff bo.du

l0 02 P.lrlha !!n 9. C.rE ld. SIAXl0 03 Inpldrxid Sid rd'r{nlst lsl K.podldul€n (Mb.ngu[ !#adng (hn pdftriha@.)l0 t5 Pnb.nttan dar Pftr.rn Srtd x@k! 0nt(.ftse TahsD AwaD Nr(

[email protected] FlarGEan r€djak n rc!.ndudlkanl0 l5 06 ftrEd.*$n rufi p.fina4n kp..m hfon€t le!.duduk ft

Pat di6 trt .md Fng dapat dt k* h6ra6*att0 l 5 Pdhgblar Fi.y.M trbrrk datm btdang ketcidlduk nl0 Pd'gobaE& d.n b.* kepdduddrnl0 !5 09 PaqrEM ldtFlrn kep€ndudukan

10 l5 l0 Pstnokatd. k p.dtas.p.rat t€p.ndldukin d& @tatan tpil

t5 l l Sodirsc l.blFkd k.rEr|il' in

l0 t7 Pernngrrta k!p!*rs kddbaqM ker.ndldurrnl 5 l l Mdito.ing. 4tuid 6ar p.tapo..n

l0 l5

P.o9..n K.*.rl.n (.bij:trn P.ninqr't.n rtu.ribr An.k dr. F.r.mo!.nrs F.ruren k biJak n p€ningkarrn klalrbs hiduo p.rmpuan di bidans ilmu pdrgcrahuan dan tctsrdogil5 Pr'wue. X.bi)abn D6ingk t n pcan de p6r Dcmplan dr btd.ng pdiuk d.n jabara. plrbr'k

r5 PlllakeD.n qdsl y.nq tdr d6qan kdara.n 96<t ri pbbgdayaan per€mruan dan Fd'ndunqan anak

r5 fi@tonlE, datuar d.n D{hro..n

l 5

Protr.i ?..9!.r.. x.t.nbr9^d6r& dr4r.e[.e tuG brq P.(,nru.^

Page 156: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

PROGR T.T DA XeGt TAX

02 F.elitae 9sr9obi9& p@l r4l.y.M ldP.d! p€nb.d.y&^ p.f.dtp$n {PnPz)

r6 03 tl*:l*.". ""-*.." -"t". **'* lP.ne.r$.nean dG'i de p.rakeNo Kt t nt'E kerr.& da. r.{'!"I E4q !!EL ,-

05 Pd'g@t n k.l.mEqli. F tg.^ar@. g.ndd d.n .nar

P6i^9k ta. tapetd d.n j&lnqa k€lob.ga.n p.r$.td.Fan pd.mrlan dan .dk

l6

l 1 rtn9F6ang6. Sicd lnlqmE G€nd.r dan A^ak

r6 t1o tonng, *dsd dar p€laoodn

trogr.6 P.niTkrbn x!.litd Fidup d.n Pc.lldung.n P.r.npu.t

Pd.keE.n leb4.k n p€nindMg.n F.6pun di daer.h

Prr.tih:n b.qi !.latih ooT) soM p€l.y.Dn dan p€ndanirEan rodan xoRI

PmFssn sinem 0.dindultg.n bag' p€@oun

Sod.liesi da !dwl6 keblj.kan p€nshapuen buta .ks6 piempen (P3 t)

05 sdjalie! dan adw*ari k ttjak n p€'! ungan lsag.lq. p.4mp!an

I S4sdiec rdem o6@Etan dan p.L9da^ XDRT

I Pdyvan.n pohl pslindllEd p6.h0@n lanCa dan <et

! F.illt3c utrra p.dr.duhgrn p6cmp6 tdtEd.p ftnrl l.t ben

09 Modbnng, d.luaC dan P€laPoBn

t

13 Progr.d p.nlngk.t n p.r.n rcrE d..lrt.ttn.nj.nd..d:l.m P.mb..g!D.

l r l 3 0 l K.gl*an p.n6lnu ogrnied p@mpori

l3 0z K€giatan pqdidik{ dan p.lauhan pdlngk tan p€ran *.t .Ln keFt dn l6d.r

13 03 x.9'ar!n p.nyrruhan b.!l ibu Eruh raEga dal.m tlMb{Es l€rurtg. *lahrd..

xeeiarr4 bifrbh9a @Mjemd @ha bagi p€Gmlln dalam @ngdoL Fh.,

l l 05 K.qiar.n p.ffii hsllarya peemp@ dibidang pdbangu€n

Hqtio.ing, daludC d.n p.lapor.n

PEgr.d D.ngu.ia. k.l.mb.g.:n p.ng.ru&t d..n g.nd.r d.n .Dt

wo*shot pdingkatnn p.6n perciten dalan peigsttl$ t putus

02 P.mb..d.yaan kmbaga yang b.rbads 9end6

l9 0l

*.lu.rg: 8.r.n...: d.n K.luar9. S.j.htqf.

12 l 5 Pro!r:d K.lu:rg. B.dhan!

t2 P.nv.dia.n Pel.ysan Ka d.n tl.t Xontaegt bagi xel@4a MGkln

I l 2 l5

l2 Pqrngk ran Pdnndungrn Hat R.p.oduke tndivdu

I t2 t5l2 05 Pffi bi.am Kelu.rg. A6.n@n.

l 2 l5 P.ngad..n sr6d rcbllitas lih KB k€lilinq

1 l2 l5

l : l 6 Prosnd K.r.h.trn R.prod!kti R.n.j.

rdv.a.!r dM rrE r6r.n9 x*h.r.n R.Foduks R.ruja (l(nr)

ttmodku.t duru.on. d.n D:.inp.s @/.'rrrr

l 2 t6

r2 trogr.n r.l.y.n.n lo.tr.r.psi

Page 157: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

xooE PROGI^'{ DA'I KEGTATAII

t2 I

t2 tl 02 NayrEn ldlg'Ban kdt'a*ps KB

12 03 P..g.d.r f.t rdF.*tr

ftlaEEr (a nr.db oo€ni

05

I l3 tnogrm Dabln..n t.En *rn srJy...*rt drl.6 Fl.Fmn KB/KRt.ng m.nditl

It 0l Frllh!3| t fibs*rt n t.lohp.r m!y!nF.t p.ddt (B

l2 l d 02

t2 t'rognm t66on k ..h .n lbu, b.Yl drn .n.!( tul.lll tllmpok t ql.ttn dim.sttnk't

l2 19 0t Pcny'luhn k.edEttn lb!, tay &n aBk @lalul ldorv3t t giat n ddsFnk t

t2 l9 02

20 PFgnm p.n9.6b.ng.n pu..t p.l.Fn.n l m..l d.nr(d.ling xRR

l2 0l P€.drrran Fdr p.tayanan |1fotut da^ [email protected] XxR

I l 2 20 02 faitirac to.!m Fl.y.dn xxR b.gl kdhpok GtuJ. da lcldngok s.bava dlluarcekolah

I l 2 20 0l

I l l 2 l PFgr.m !.nlngk.t!n tcntnggul.ng.r nrr*obr' PMS t .nrsul alIV/AiOS

I t2 z l 0 l P6yt$na p6m$!4ai!.n n&ro6a dan PtlS di ekolah

l2 02

I 24, PFgnh Fnt.nb..s.d b.hrn l.r.m..lt nians pcng$un.n d'n P'mbiM'trbimbqn r'nbtng

01 PsrgrnptAn b.tE.lnra.rnac t.nlars p.n!61nan dn pdntLE.n lumt,l kemb{g

22 02

I I ftlgnd r.ntl.p:n t ntgt P.ld.mplna tdmt klld k l!Tg'

l 2 pd.thn ls9. pcndahFng kclohpok biN t tu.q. d k.odh

l2 23 02

l2 2,1 PFgnB !..9.6btn9.n nod.l ot.r..lon.l EI(!'?o.Ymd{'PAou

l t PerEt jlan ps,l.nbangan mcdel op€..ddl SKeP6Fnd!_PAD0

l2 02

13

I t 0 l @(i^n d.r P.trt..d.n9 M'r'hh(...{'hha.n Sorl.l IPMK$ rri.nY.

I l , 02a;;;A;; ((:p:dty 8u'ld''E) pchrg.t &n pendadline eial p'nbd.aYtan tru mR'\

I t l 0l P.Llih.. LFhDilan b.rueh3 b.qi k.lua4a mi*rn

t l l raeitac Mi.m.n 6lE baqi kclutga ni*' I

P..g.ds e..d d.n [email protected] pcndukunq 6h. b.qi k.luiq. misknI r5r3 t5 P.l.oha t.t@mpll6n brgl p.nyand.ng tuelah k4Fhl@m sitl

r l

t l Prog..n P.lryrnrn d.^ F.hrbiliui |<6.j'hbd.n 5.rl.l

0 l P64enb.nqan k b!.k n rmtane at6 'dM da e.a:1a14!!aqf!!]:993!!ry1

r l P€ldyM dm cd'{uAe sr. huer bdq ,obn.rsrobe Frd'qtnrtn rr'nqi' din 'Mr

0 l P.bte.rln {E k6rdn9 d.nk do.nYcsalbrg' P.nY.ndt^9 Mael.h l(*Jaht6'a' s6ial(PMK5)

r l Pdarh.. rct!.m DI.n da^ t'tr.r.r * dl.. r.nr brq .n.( r.d.^6.

05 P.ra/.M. F|])fr$q' PM(s d rtuh. Gdrc r?rutur b.9' rqb.n En@d

,Yand.i9 @r d.' t.ud cot.'

Page 158: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

- 4 8 -

' iOGTA DA XTGIAIA

l 303

I

tl 16 | lo lP.dng.dn maeEn

l l 16 | rr lndtdi.e, d.rlac dan Fr.P..e

l3

I r3 tr.gr.m p.mban..n in.* !.rl.nt r

13 r.mbangunan $6na dan D6s.N t mp.l D.'anpungd

l 3 02 ".rarihan kcnahFrin oe o'aR.* b.ldF rdj. basr 6dk r@n@r

l l 03 Pfly6nan dar. @n adEE FIrr.sE

P.rg.mba.gdn bsk t dan k.hmdla..Er @nw

05 td'ngratan ret€r.mp'ta unala Dembln*n dur t.d'nd

r.lditqjng, d.luaC dan P€bporan

t3

t l3 l8 Prognf P.mblnDn t.r. p.nY.nd.ng ootd'n E on'

I 13 l 3 Pddata.n p.nyand.ng 6@t d4 pcrYardt kcj'!!!

l3 l3 0 l P4hansuBn e6n. dnn p6sryry4b !g!-Er4]! 3@r s1l41i

t3 0l P e r d i d i k n d . n p . r a u h d b i g r p e n v . n d d e @ r d i l y i l ! - . , . H

!3 P.ndatagonaan par. penFndrig d@t dtn.ks lt.@

I l3 l3 05 taimk trn kEl.Bmoid t€ntg. p€latlh dan p.idrdik

6.-..-.,.,,,.,-.. _

l 9 PEeam p.nbln.tn p.nd..uh.tr /e.ntlronpo

l9 0t P.mbang@n eEE da ol'sd Prd try

19 to2 R.lEbilhad cda.E/b.6t b.ngune pdd.5lrqvr.rnpo

!9 103 OD.€sl dd Fdd,hadn ere d.n Dras.@ t$! as,Elvlmpo

Pciid'ko de p.l.tihe bagl F{hol p..'d 4hrtvJon '

0i Psrnebran kd.mp'bn r.n4. o.'9!!!4I!!Il9 lld{tori.,g, d.lo.i d.n P.l.Pors

l3 2o I Prcgr.m p.mbln..t .k! 0.nv.n...9 P..t.rtrl s3 i . l l . l .nv . )

I 2o 0 l P.rdldlk n dan pdiohd k.tampilan bqleh. bagl €ls p.ntdd.rd p'rydt lcial

1 tl 20 0? t4b!r{uo. p\Fl bimblngan,t@ri!14 e*s pEna"d&g p'"vaitit -ra'

1 : 20 03 P.D^ta@n kd.iuan p4bahan sillp entll & D6va dang poYakjt sdal

rl 20 P.mbddaFan eks psryand.ftg p.rryakit eitl

Moitonnq, dal6s dan peh9oran

l3

13 2 1 ;grrh t.nbcrdrt..n K.r.nb.9r.n l'{*j.hkarn so'i'l

r3 Peni.ek tan pftn .ktr msYdtr@t df!q1l:E

I 13 l l 02 Psi.gkai.n jej.dig kcrjas. p€hkfFhk! rh. k4jahtetDf, sial maeva"€t

r i 1 3 2r 03 Pdingkar.n k@tbs sDM r*FhG@n +d d.5vftk t

1 l 2 l P€ng.hb$ge model keldbaqa.n 9.drn!,tgan ord

l l 2r 05

5 dr. Prcdurdvir:. r.n.9. Kdj'

l 5 PFrulon ddu ba* l@qd r€a daar

l 5 P€mbarcUdnb.Lai|a hj. l.q|

Page 159: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

- 4 9 -

t(ooc ?RO68AI4 DAII XEGTATAII

rrl r s l PsE dd FjSi p<'ddik- d- fd_.dplls tigl Fri kdF

l:l P.r**dr Flldo.Eldm tdl.ga k4elathd d.n Mllnlr 8lr(

l5 o5 tsrs.d.$ hcEr d* tut6i Fdldlk n dd k f.nple t6F

06 Mrltri (kr ,.Lthan klflnplrt b.ql F c.'l k rlt

15 Pdn f,n.E dh/tslaL sN lb. Pasd B{x

6 ndr.l,|b.l sl*Er't ot sD .t n tr.enM Btx

1 09 lidrbrlrtg. efrd .Ln d.Pfre

t0

l 6 hognd ?aL9lotr. l.ent.trn l(.rl.

I ol Pd|Yiffi h6.iEd t!6 ls'4. r.da

l,t 0t Fdyrbldlal Lrt.tuc &6lcrag. kdja

0l Kaldr. paddr.o d.n Pd?dEn

t6 edM.o.. ra.g. *<1. dap p*.1

05 PqEdbrBa Lldb.g.e '.ldu|(rMlas dan pcl.tlhan t4ir.6and

t5 06 PlntaLn frdld dm mdldftng *tem p6n.i4n p€blnan belb66 tl.3F6kal

07 q{drl,, dld d.n Fhpor.n

l( oa

1 I t F otnm Pq{tr t!.9.n d.! ?.ng.nbrng.n L.ob:!r x.t4n.9.k rt'rtr

0 l l6E idlad d{ EmblGan lob6q! p.nvalu t.roo, k6lt

fslabc FrY.lal.n p@ledur t6Fl*hn pe6d'dh.n hubuE.n hdusttLlI LI

L1 03 Fdtit c ErddL. F€t xtb.n.1 o.andur'gan tinun d.' lamLn'n

p6hek ran e..'e.men, p.dduE- d"n pq!e49tr!Ij9!!:! jglt9lla !S9!11j18I

05

06 PdiyMrn k dFk n st daded knbaga peiYard tdagl ke.la

I P.lMt!6 trEJ: lsbaga Fnyalur t.n 9a k6i!

liditdinq, ml@C dan FLPoGn

L I 09

r l L 4

I l 1 5 |/opd3i d.. uih. x..ll M.neng.h

I ' 1 5 Progdm !6dpt:.n lkll6 us.h! U3.h. (.cil l'l.n.ng!h y.ng londukJif

l l 1 5 01 te|ltwM klbila]ln tentinq ueht iel fiemngah

soddrad t uFr2n lentaos ueha Kedl neftnlah

taClit i l(4d.han fdmllsaC bej"n 6ha Uehi (6il MeBEah

Pd6d.n uit p.n ,lgaNn p.ngadon

l t l 5 02

03

5 l 5

l l l s 05 p.mk ii.h {,.mork 'Nula9r.b'jarr nas@l

P.GE B\ kddide, d.n pcngcmbaMn uitE r(dil r4mnsahl t t 5PffibdEm E@an rnfr.<rur

Feroc FE nb.rE.n Lrtsh. r(cdl ri.ndEah

F 9li.d GtEstlth.n p.E '.od!l(! uers Kft

M€n.^4ah

P.mbd.n r'd[.e p€nqetMn k2waq.lleh. x<jl rlerens.h

r5l 5 I t

r5 t5l 5 M6itd.r9, dalued dan p€lapta.

l 5 l 5 12

r5 P'oer.n'.ne.nb.ne.h KG{iru.h"n d.n x.unee!r.fry:!!ry::g:1'l.l:l:1!-'l-

Farilibq pd!.mbang.n 'nkubator leknordli 0n

F.h.as rit Fninek r.n kemrrai^ hwsut usna x..r M.r*^eah n'ne'n fgg:-:'la - ,--

I 5

I, l

l 5 02

0l

1r''9111 !:9i"ii dr9dir!.1151,.. ---l 5

Page 160: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

, 5 0 -

tloct x Dlr| r(r6r^l^tl

l 5 16 o5 Fasigtrd D.rudbarEa eam Fsei hiil ,.lduk9

06 PoycL.rgg.tao d.tha k.wneh&n

15 P.l.ths m.naj€.6 p.rE€lolaan (op.6elKuo

t5 03 Scialissi BAKI l.rnda ush. Mile (c

l44cryahs6i.tiec da^ gela[ha tol. pm9eLl.an lidbah hdu5$ dal.m mo)rga t Llin .n k#.en Ueh. $ikd lccr

l 5 M{itding, ddu& d& p€lap.ran

t5 16

l5 Pregr.m P.ng.nb.ngrn slrt.nP.ndukung U$h. trgi U3.h. Mll6 r.dl tr.r.ng.h

so+llieC dulsqa. hfomai pdtldlad p.nnodabn

02 Peng.mb:ng.n Uag.rbieie

0l (rydidsi !4anf.ati. t ilitls pemnn|ih mluk UsrE X.ol Meen4ah da. kop€raC

t5 (ddiEi p.n99@ dad p.n6ntah b.gi ueh. MikE xKjl M.ElE.h

15 05 P@ntain pen9d.l6d pdEgudn &d t€nElirtlh bagl ueha Mtklo K.d @noah

I 06 teigffb.ng{ $€ Fnaer& Ddu( Ueh. tllkD (dl M.Engan ,

I t7 P.dnokatin jadnsd k .Fem anrr hhbagr

l5 t7 0! P.ny.l$9gd.r. pdbiman industri rumah tan99., indGtd kdl drn indctti ftnengah

I t5 17 Peiy€lengqadan p.@d Flduk Ueh. l,likrc xdl M.rc€6h

17 10 P€ngrnbrnOd tebFkln drn p.o96m p€wlSkatan.kcwi lo*.1

I t l Monlbdng, el!.d Gn pelapoGn

t l 5 t1 t2

I t5 PrcgEnt.rlngk t.n X!:llt t K.l.nb.g..n Xop...tl

I Kddidc pdakrrM k bilak n dln ro96m p€obangiEn koperad

t 02 Pinnql.tan sat4 .,an taeE p€idldlk din telaths [email protected]

0:] PdbanguM sistm tnadmad [email protected] pdgdb!.E n P€*[email protected]

Sod.lisg t inCprrjnsip p.roh!tun p. .pfeia

l5 l3 05 P.FbiNan, pageen, dan p€nghargen lop€rad b€4iecidla Pdl^Okata. dM p€r{dbangr Jarlngan k 4aeru ueh. ropsad

t 15 13 Pdyeba'r^ nod€lit d.l pdr D.n9emb-nga kop.'.C

t Rl"r€n p.ne'.D& t krslog' ed.hm/manaj€mm m.dd pada l6't ueha kote'.e

IS l3 Mditding, *alu.d d.n p€l.po.n

15 r0

l 5 r9

16 P€n.n.ma. Mod.l D:.rah

15 Progr.n P..ingk t:n Prono.l d.n K.rj.-B. rnv.sbsl

15 P.ringklt.n hsili.d t€M,ludnya k rj6m. Oat gjr Mbd 6rE b€r ds Us.lE K.or ar6..qah

l5 02 P.ngemb.ngan pol.nsi unggubndarah

l5 Fasilitad d.n kmrdidd p.r@palan tdrb.ngumn k wag produkC darah tdt€gal (P2KPDI)

l 5 Kddimsi antrr lmb3ga da|m p€nq€rnali.n pel.ks&r. iMste pMoN/P A

l5 x@rdnan peellc&a dan p.ng€nb.rEe ptnamrun nrdlal

l5 Pdinlk tln kddiNd dan kerjiem dibid.ng p6mM m.d.l d€ngan tdani pensifl:h d& d!ni! ueh.

l 5 Psgawas^ dan daLE! kineia d.n 6paratu. aadan Pn!@an Modal oaech

l 6 t5 Psingkltan k.gi.t n p:m.^bc4 p.hdM.n dan p.nga{da pd.keea D.naroman modal

Pe^ihgkllk n kualit s SO|1 quE r€ni.Ek.lan o€larnM lll6ad

r5 !..YerFrqa,.i. p'-e,a

Podtonng, €varu.c dan frrpd.

oo -:--

Prcgr.n P.nrngr:r:n Ikrim rnv.rbrrd.n R..lln'l lry.ru'r

l 5

l 5 I

Page 161: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

'ROGIAII DAI{ (EGIATAII

t5 l 6 0l wtdlh r.dF*- rn{r'd b.d pq's."cuq !4q!egg16 t6 (D {qrdtr.l |tr kd6n 3 ktjdro d bldt! rirlt c

I l5 l5 :d ffi Ca* it! {|nast r H.n) p..'g.nb.rE4 Pd@En @al

t 16 l6 oa FdlFnb-grtwn l,{dn C Pq€MM r'lodal

Pdn!ff rt!t6 ltur$c DqEdn nEdJ d d.c6h

pw.a"t-'r, p,oa" xtU-n d.n Fi.tg*tta{ pd.Y'm' pqan.nF dEdalI l6 t6 05

,-tl 6 l6 tl K!f,.n ltt{.h e.dEnw nldal

P.nbcia ffithE 6i d ril.Y* ierungg.l

Hortdtlg. 6Cu.d i'.. [email protected]

I l6 l5 G

I l6 16I l6 l5 !0

It t6.no ELBn tst.ntl $mb.tdrY., $r.d d'n 9r'sdn' d'cdn

x.Ian Frdd s,rs.daf. F.e t.*. t t!agl'---.-l6 olt7 02

Pro9frn ,t ia.nbrng.n ll.l ldrY.

l5 P.l6t rt n d- *tujiec ldat ludor d.erah

P.natr:iM n-t n kum nuent r.I t7 I t 02

0lP€n.nt ua d& d.lusc oelakent.n pdgan p.ng.hbtng'n nnti

P.r.b<L. dhigan, t nghatqaJn dan ke.Jt9m di L&tng bt_da'617 l5

tt7 l5

t@nn ad.l.l..n X.bY!.n audrt.

r'er'r.d p'lrdps natar&t d'r.m p{nqcrord^ r.r.'jgl!!a:I t7

I t l 7 P.l.rLrld fidt d$ lejulEan bah.n p!5ttk tffik Fdoh k'no

I t t 7 03 p.iyuglM rdil.kan FrEetoldn r.*.v*n bdavt ldrld&rah

SaJalkd FEdola.n kk Ydn b'nava lokalde"[t

I l r , 05 P€ngdd&n (kr Fodb.ngan Fknad$ p.ninggJan eit'ah tllbaka|a' m!4m oan

I t l 7 06 P.rEgnttiqr t.oJdaFan dan P.i@b

Pt 9db49a na6i ds s.ogdn *jadhI t 1 716 P.Ekmn dr d'glalred bah.n Pclka

t7 09 p€drcn |!irL*an *hEh d.n pirlalord

r,.tEa*& idito.lnq, mb.d dan p+tpd& Fl.Ledn dlgrm

P.n<turlr{a p6!.lolaan Flgm dal wM budava d' d&6h

pdgelolaan teLivaan budaY.L7 l0

16I t6 l 2 Prtgckl.a Lry. ct k dm karyt E$m

t1 l 6 l l Pcngobdtgtn datnb.* e'tem inrmad *Fr.h Pdb.k ra

tr@nn P.d.ror..n x.n9.h.. 60d.F

thngdb..!- keran dth kcbuntYa.n dadan

penrffi edm nrm.d d.bb"f lePigaal

l!I

0l

qPcN|.@'andi.loq'?bdi'aan

'r:Ig rylli!!1!1"r!alF.nht! p.,vel..'99ir.an rc<r.l bld,vt daeth

l , zt 1 7

IL

s{niEr dlLn '.ngr: rdL[s dan ratu et bud'Ya bu

H6irdi.s. d.rsr da. p.raroran pd'kedn p6enl9!a.i9E9999Ia!!lE

tuoer.6 Fng.hbr n9. n rcr,.t.mr P.ne.lolr'n r'r'Y'ri rtdtY'

f B{n.rr Fl46b.r!e tfrr$n d.^gM 15.4 d.n EL uJ sn $tnaI tl :. l!

Page 162: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

- 5 2 -

'ROGMII DAII XIGTATAII

la 02 flilit2.j 0.mb6tr(n k.dtr.m ueh. Flt e.ntt ds:h

t7 t8 03 Il.nbrtqun tair&r&n p.rE.loLs k.ndava.^ .nt!t r,.srl

}ldttdtng, d.t c.lan D.bp..an

l 8 05

la

13 r5 PrcgEh Peno.6h.h9.ndrn K.r.r.sl.r X.blj.t n P.nud.

u 15 Pcnd.t& ooters [email protected]

t3 P€runLurn d& *al!.d p€lake

r3 t5 P.reliti,n dln Og'OraFn Lblak n-k.bij.k.n pehb.ngudn k pqnud.&

t.Nmbanqd ard infd@d m@i@n k ododdn b.d.sR E_YOUrl

t5 Pdinqkila. k€imn d.n k taqwen t.p.mud.n

l3 P.l|t6nn r.dmn kodnik2d, htomd, €drkrd, dan.dEkasi t nt n9 k.F mdd. p.frld.

13 t5 0l P€ryrFldn rd@noe poL kedtaan ani.r periud. dcnga ma9ratak t

t3 PdltEs psyu'sn ,t@na akc daerah bdan! bp€oudaan

1 l3 Pmft@n kebll.l@n ke*nalehaan bagl pduda

t8 t0 tldlionng, *.luad da. p€laps6n

I

tr6gEn p.ningk bn p.6n 5.rt l.p.nud..n

1 l3 Pen$inen dg.dec [email protected]

t l 6 P.ndidikan d.n p.latjt6n de kep€mhplMn

I l6 03 F{rilit.c 6tci t uktl si.l k4p.mudae

F.ilitad p.kah t m wi6E dganlsr'pdiudt

l3 Perrylluh.n p€neg.he p..rggudd nrr.ba diLla4a^ qdeC mud.

l3 l6 Ldla k€! dd b.ya hrlir ilmi.h dit ldo.n p.Buda

I l 3 Pntisan p.muda dopd kedlnan llngkuBa.

I l3 o3 P.ft6n p.6tad hal r.'y. p.muda

t3 l6 MonildnE, e,aird da4 P€lapdan

I

9ro!r.m p.n,ng'atrn !p.t. ,.n!hh!h.n k.wlnoeh..n d.n k okrp.n hldup t.nud.

l , Pel2Uhan k*[email protected] baol pduda

02 Pelatho kefampibn b.9l petuda

03

Prognm up.y. p..cs.han p.ny.l.hgun.an n.r*ob.

13 l3 P.mb.na^ D€nrri'n.n ldt.ng bahdya na4ob. b.gi p.mud.

l 9 trograd P.n9.hb.n!.n t(.bljak.nd.n .n.j.n..ol.h Ra9.

l 3 l9 P6inqr€te nuhr dgaiei dan teE9a k&lahr.gaan

02 Pengembangan itl6 stilSkasi &n *lndardisd p.dej

l 3 l9 03 P€ngemb.ngan p€E'r*a^ olah raqa tsp.au

3 Pemanrauan dan daludi p€ldceMn p&genba^g& dahraga

3 Pembinadn lrrejms dqanrql olahGor

P69lajian kebrj.lan-k€biFlan penb.ngwn dahrag.

Pdr!{nan pol. kdtr&^ p.@rintah ds dE/.raLt d3lam p€mb.DguNn d.n p.r€emb.ngan hnlstn olahEg.

13 dnonng, d.lui dan rela9q.n

trogr.m P.nbin..n d.n P.dr.y.r:ldbn ol.i r.9l

Page 163: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

- 5 1 -

t(oo! PtociAll DAll x[6laT^ll

l0 20 0 l Fddqs rhdfi- brbt &6 potad pdlrx d.ltn ddr4.

L 18 21, iz F.t ki|.tr lddrd||t.3 dan p6r9d$tl9a oldr.sr ulgqdn deh

l3 20 ol ftrnbtltr il- FnbrEff dJr.gMn bgbarat

I $ 20 P.nbh... obro olJrr.4. p.Elrc dl unlk t d.@h

t3 20 05 PFrnddr le(-a t&ntr d.n [email protected]

13 20 05 E!CS!s-- @3c-!!l3 IO 0, Faielan of. rd! bagl pd!,6r, rohads, dan dEsvt lat

l3 20 o8 P.nbGr.n Flhre&d b!91 ,s or"hcaa y..'e !4q!= ds b.r!@

l6 20 09 P6!6trEn d5 pd.nfd.bn tFItK drYa. *bagd F{qd9 Ftugk t n p.c.lal d'M'g'

l3 2o l0 kEai6.it4 oLtris. L4\n !c. Ld.er( p.nFdxE @@

l3 20 PaggnbarEa dar69! E*rlal

l3 20 t2 Plrlngkrtn la*En kel.ltt6t.n b.sl tue d.p.n .de! Flzhh, d.n t€loisl crttraga

20 l3 Psl.ElGEn t il.h d.n kurt'6 rna koBpct rd pdatjh Ftlid, prahi+ ds tekni

20 ll'ftlEn d.rng! F|E bdlcmbang dl haYiak

l5 Pqliotn n rldl.mn 69..lesl .l.h6oa dlEk r p..t!6Fis i11!E!!91!!

l3 20 l5 P.nhg*lte lfa *ttt mev!6k t d.n du.l! leh. dd6 pad!@n dan tcilbtN'n oldn raga

(dl.s@ p<irEt rd d.hr4Mn b.rbabt d.n bdp6rrd &rl9.. ldnbaoa/nstand Lin13 20

l8 20 L7

I l3 2 l Pro?dn P.nhgkrtrn 5.on. drn Pr..rr.n. olrh Rrg.

l3 2 l 0 l @unut Penoans'-ar *'ma oa

t3 2 l o2ryPdlmkrtln MbaNUn.n edM dan p@rn dan rata

P.l@la!d rhd ellae Fdb.ng@n edm dan prerant oBhGsal3 2t 03

13

l8 21 05 &Ear,6i9d dd psail-lan rptek dalah p(96b.n9an ertna dan tr'eEM oia96qa

P6rnekat n ed4 duni. Fto d,r". p.ieemb!!94:!3_!:11!9"I33!!!:-I l 6 2 l 06

I ll P4iihdn nitLvbd}ll. e@ d.n pde6M olan r.ga

I l 3 2t 00

l i 72

l(.e!!.n B.noe d.n Politik D.l.m ll.9.rl1 t9

r9 l5 Pmgdd D.nl.gl.t n lq6.n.n d.. t.nYtm.Mn lingkungtn

0 l PqMdn tdr{! oclq<d.|l kdmon d.n k6Y@e. I'ngllung.n

Pdbmgt|s p6 Fga/d'd.l9 02t9 ol H.tls d6td.li! r6en dd r.rr/dddn rir{runqan

P.n4.rn.lt n r.b!i.Ean, d{ 9a.99ud. dM tegi in mslarabl04

05 P.'pdtd.h. r€n.n.n rngkungan

t t l 5

t.o96n tEm.lih....n k ntrndbm.t dM pcn@9rh." rtndrk r'imin.l

|lo.ttdnE, d.l@e dan P€ra9.tan

t5

l 9 0 l P.rq#rs pog€ndali.n dan tdudi k€giabn porit p.lmg prala

PFngkabn rt).ed d.ngt..pdrdl rcaruntn dalaF ckn'k tet'gdhdn k'Jahdtd

Ydt r,D Fq.mbangan t@mouan ror ar pd's p.rs4 p'.6 d'ngan l NI/POLRI ddn

P.onqk tln t paela.pa6t d.raF ',nqD pf drsrMtn etaBa}dr did'e 'h

m[o.1.8, *.1@i d.n t rtP..rn

h . . . . . . . . . . . . . . . .

Pm,ql.lrn rd6.6 d.n k.rurudndaLrm r.hduFn k'aqam'

02

03

l 9

r6 05

t9

Pdngr.t n r.q $l'd.nt r dtn i

Page 164: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

- 5 4 -

xooE riocraM DA 116r^T tt

0: Psn4bbn k6.d.a dBsynkit.bn dlal'.llal tuhw hrd.Y. b.tror.

I

l 9 l 3 rro9E6 k.nits .n p.|g.obrng.n sw.$. k.b.n9@

l3 0l

t9 t3 s.mrnar. tirr( rhd, d{ue p.nrlgkabn Nwten t.td.gsad

13 0l P.ntE F.i dan bqtaYa, t6d!al, lonb. dpt dtLn upava qrinokatin wtwen r'Degettn

13

l 9 Pd9r.n D.nb.rd.y..n n..Y.r.k t lntot m.rl.g. k.tcrtb.6 d.n l..n.n'n

19 P€mbentlkan eue k.aronan linskligs dimry.r.kat

rroer.r p.nr.st t'n p.nb.r..t nI q!!!!!L!I:a:1!!l!:!920 Pdyllqh.n p6@9rrEn p.cdeadp6's9ud. marutui k E !.n Dtuo.

I l9 20 02 Pmyuh6.n F<!gah.. bai<db.ngnF tah€k prdlh.d

20 01 Psnlluba. DdEgah.n pdcdiran !..9 plk!

I 20 Penyllohan t negah$ dan p.crliban aki ptgsdw

l9 20 05 Perruluh.n pdEgah.n da. p.n.irb.n iind.k peivclundup.n

I l9 20 Pqr}lluha paegatEn praktek p.rjodlan

I t9 20 PgyuluEn peiag.h.n .kplottad .Bk batah umur

19 20 dditonrE, daluaC dan 9.lapodn

20 09

2 l pregEr t.ndldll.. totltli. n..y.r.r.i

l 9 2r Penduh.n k pada @sy.6k t

2 l Failir.c perrtddhn pererlehnn p.'l!l 9olirik

I t l 9 2 l 0l (ddimi t(om-t@m disruc polllik

P.nylene data bne padal poliljk

l9 05 Monito.ing, daluad lan pelapsan

I 22 Progr.m pen..g:h:n dinl d.n p€n.nssll.ng.n kor!.n [email protected]

2 l t 0 r Pehanirlan dd @.baduaen hlmrc t4l€ig bdl(4 alam

2 1 1 0 2P€ngaden t@pat polmpungh *Mtiu de fttlad psdnL* dal alxna\'kodar b.'EG alam

22 03 P.ng.dM ertu dan p€efd ers! phduduk dad rErEdlqts bsEE ald

P.nqadaan loslstjk d.n obat.r6lan bagi podudlk di tonp.t p€sm?!!!!!jq!!99

2: 05

l 5 Proqr.m p€nin9k€t:n kaPa zr l.dba9. 9..vikil.n nkv.t d...:h

20 l5 pembah.nn ra(a.a.n peraturan dasth

l 5 02 Headng/dialog d.. kddidd dense p.Fbat p@€nntah da€6h dan to{o5 rosFrak Vtoroh.9rro

l 5 0l F2pat'raoat alal k€l€ngkapan d€w.n

20 15

tunjunran keta p'np'nin din J'9oorr OrP! (lJri'n dJEah

20 t5 Penngl.t.. k patbr pmp,nan din.'xjgola oPRo

l 5 s.'j.r ec D.Erlran p.rundan9.!Man9!^

20 l 5

P.69..m genlnsk.b. pel.Y.n.. k.dln.e. r.p.l. d&ah/

Page 165: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

xooE PROGRAM DAII KEGIAIAII

20 16 oLloo/ridEEl dq{.. t*.ltstotoh iEsFut ! didmdangqd, organbar 3odal dan lcn6v{.k'Er

I 20 16 02 P6tn ..r hrFBa tdF pel.b.t nelar./d€t .tdEivlartbaga p€.n6t'n h M departeffivlw mgen

I zo t6 0! n4at [email protected] us fiL6aDA20 l6 0,1FiFt r.ddid Fl.bat Fcdnrtr.n d.d.h

2o l6 05 Kut Ea r6J{.Ep.kc k p.la df.h /l*.ld k p.b .hqdt

20 r(ddkrd ddrt r FEldlh 'l6.i .t n pqftdttt.h dedi himva

20

20 l 7

20 17 0t P.rMl9JB rEl$ 5E n r b.i.nla

20 t7 02 tdr/',gBr dnr. etn n 19.

l0 03 P..tl6l,F tcdj*.. ,tunt nd pecnnllh da.6h

20 t l o{ Paryu9lF Ccm da Fc.d( Fng.lolen tGlrB.n d6.h

2o 05 Pdiyrffi ddla pedutn d.d.h rdttn9 palik d@h d.n ret jbrd

20 PaywM n t('ah p.r.tf,rn dlar.n t ntxE APSo

20 t7 ot P.inEd 6E!a D.r.nn.n xDH t nlzng Phjrbar.n ArBD

20 L7 pdyu'lq ddEm t6nre da.hn tat'lg p.rub.-\.n APao

20 l7 Plu6Jw rldr9d 9.6nhn lott t nllnE P..Jaben Pdt han AP6D

t7 l 0 Pdryugts n.qE n p.rdhr.n daeh tdtari Fdlngsunglawab.. p€lakeBan APBo.

20 L1 u ?..li4d ffired Fr.tu r r(|)n t6ong4eE!1411ry!!Ej:I:!al9fgajllI 20 t2 PqlgJm slstd lntdroC td.ng.n dd&

I z0 l l PrlMA,E ltdn k{m.C pcnsdolaan t i5n9a. deEh

I 20 t1 sodalis.d palat tlgn J 6'td.'9 Dfirdohs ke!a.!an d.6:n

20 17 l 5 Btnuns.n Er'llhpLnsnrc p.r€t eer.! rql!!@ !q!!g!!!_!aag! j::3!

20 l5 rqbgr*m dq'<En 4t/t.6t'9 da.rah

1 20 t l Ptn^grd4 ml.ftn ki4sd d..ch

l0 17 l3 a.vdu.c/.pp.rlel evb66n9 d..."h

20 l9 tnt rdftli rtdt.tthdft g sber-36bs 96d.p.tan d*6h

I 20 t7 20

Pro{ah D.mbh.tn d..Itdllt tl p..9.1o1... L!.ng.n ktbupat n/kot'

r6 6/.tuaC rcnse pddud d&6h tdtang APaD rab{pit€&'kota

02 F/aturd rctEa p6.t!@ KoH tdring pdj.bam ,|PBD tlbop.te toE

20 0l E%h,c 6ElE6 p.r'tud .t .dh t nt ne p6lar d.@h d'n €t'rboc dl!E! !9qf94!920 t3 pdrrjglM dand e|ud 6Mne- p*"h-n 4!!!11!!lfg31g9l499l0 l3 05 &Hdi p.iyyE{d ffin9tn r.gulad ps8ddam lErnqan da.rah tabltat'Vkot'

t3

20 l9 Pdgno p.obla!.n 6n a.tllltrJi P.ng.loh.n k !.ng|n dd

a€rud dsle D6.tudn d@ t nEnl APB D€

20 02 Evahlc d@rtgr !.rtu@ dE t6t n9 p..rd+.tm dB

l 9 Ptnyfffl ptdodn p.ogelol.tn ke@rEri de

l9

I

.ne,wrsi rnhmrrd'. e.ne.ldr't. i pcr.k.ru.n k.btrbn

fcl.kena.n pdjeren inr.nql rn'i b(kiri

Pcftnqen kiex lFnq.J6. ni I'nqkmqid prN 'nii' drc'rh

Pcmerxl.|6nm€lm6F|j[s

Invsr.(ee i.fr u.n pen9awaen-l_-1_I| 4 3. I 9;

Page 166: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

' i 6 -

PROGRAH OAd XECIAIAII

20 z progr:n p.ninsk.r.n pret tron.rkm. t ..a: p.m.riks. d:n.r:..t!r p.og.w.r.n

20 I P€latihin p€ng€ntangm trEga ps6ke dln apar.M p6q.waen

20 2 Pelatih.n t€kris psqawM dan petlrran akunlabirit t kinerla

2r

22 Prosr.m p.n.t..nd.n p.ry.np!d..n k.bij.Lnsi.t n d.tr prc*dq p.ns.w.en

2o P€nyBDn nasrah al@ddll k biFkd jnd dan pb*dur p.ngawe

22 P€nws@n kebijakan sjnfl dan po*dur po4iwen

?3 Prcgr.m opuhrnetl p.m.nf..br tlknol.9l Infodril

20 P..nen.h tlst€d inlmasi tedDdap layan.n publik

02

20 Prdgr.m n..glnLndft.! pcn.ng.n.tr p.ne.d!.n n.rt.d&.t20 tdb€nrlk n unlt lrs6 96alEen pdEadH msrftk t20 02

20 Progr.B P..lngk.trn (.rj.en. A.b. p.n.riitth D..nh20 0 l F.rlita{/p€nlquikai |liash.nE deh dal.m D.nvdd. p€lay.n& p!u*20 25 02 Fainli3vpcnb€nllk:n p.*!!t n l.rl.em *'t{ d.sdh pldd brdang .kdEd

2o 03 FaCln a/p666h*r krjae@ ldr dmh d b&i.g h!k!h

20 f$li.svp.mbatuk4 krFsE .nra deh .,al.d e.nyrdi.a e6d ds r.em tublr20 05

20 Prosrrn P.Mt..n D.dban P.ru .nC-Undrrgrr

20 26 0 l !!ql!Ec k rJae@ p6fiii*'.n p.r.tim p6'dane{.'da.gu

20 26 02 P.ryy'M.n retts tal.6nqEm paatutu pduxt ngand{gan20 26 t glslaC dtErEs psanr.n ldunddEsd-gd20 f .illtaC esdieC rq.trd pglndail{|d.lEd

20 ,vbllkaC FEtuEn pqutagrhdang.n

20

20 26

20 Frogr.B P.n.t .n O..ahOr.no6t !.ru20 21 FarilitrC p.ntiapd d.t d5 InfdtuC p€rdukur! FoG pemk r.n dasih20 F.arit i pdep.9. Fry!ch.. P3o.'.rt d.@h tnd'* k d.oa pftb{20 2J 0l F.tirit c p..ep.t{ parydei& rap.t b.ta sihFh .driri.64i .nr, dsrl20 27 lagrir.si pennt.o.n solx rddintah d.sh otqs bh20 o5

2o 23

l 5 Pros..n t.ndidil.n K.dlh.sn

I P.ndrdrrin de p.r.lirE rcknis: l 5 P..drdilln p.nj.n]..!n rtuhkll

P.hhb6n din d.ru* r.ntchnqqardn pendidrr.n

z r5 Pehbu rn buru prnr/irkr.k

2 r5 kng.hba.ls ru'k!16 odda,k n d.n D.l{,En

Page 167: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

ro0t PROGMI' D II IGGIAIAIII l5 Fslrrandr hEdvrta. dah Fre9oo.li*

2 l

16 Ptlgan Fi|'lotrn f.p.nbt ru6b.rd.tr .p.dhr.l6 Af|d.n . da pd.hh& F.i!b.r& b4t eron pfiS D.<.n

2 l @ Pdddilr d

Fh0hln s'*tk b.9 PnS Daran21 l5 03 Pgt<irlrar dr Fl.bh.n t.rrrr r4s do tuIE3t bd' p{S O..6n .

2t l 6 04 Pq'dula. on dnnlEn tunldmt biqt pNS odahl5 05

2 l Pro9nh FrSln.rn d.n p.ng.dh.ng.n .p.dtu.21 t1 0 l PdVtffi l!E@ oehtMdn ka& pNS

2 l 02 s.leLC poFi'M 6lon PNS2 l t , 032t Ll pE taa *16r.dminls$a3i kemik.n p.ngkat olomaus pNs

2r L7 05 &rrlbanguedFEcmbanga. iisremlnromdt pagawaiaodae.ahl l t f 06 Pqtytffi tEtr@n analirl, l.bitan PNs

2L t1 S.lcki.h^ Flt.pan PNS 6tuk brga. betijar2 l tl Pdnbo p.trgh.rq..n b.gi PNS y.nq be|pet a2 l 11 09 PrEs pdElEen k as'k@! t l..qqar.n didptin PNS

2 l /€trr. cch d.n kctltas h!l6i diklar pNS

2r L7 Pflbaii r bdrM t!!ai b€laja. dan tkatan dinat

1 21 l l Pfrbela b..lun p6yodEgadn F.dimaan P6J, IPDaI

I 2 l L7 tdvd.ngg@n dildat rernis, tunqdffit dan keps,implnan

l,l Kebutuhan Dikh! ttrFxumn Sil.U, Penwsunan Modul, Penr!*k n

2 l fidi|!.lng, d.tuad dan pelaponn

2 l 16 l(ddinai p6'tl€n9qac.n df tat

2l l , 11

22 P.6b!rdrr|.n H.iyrhk.t d.. o.r.

I Ptlgnd P.nlngk En k.b.d.y..n M.ry..rk.r P..d.s.nI 21 l5 0 l tdbdd.F& LRnb.ga dan Oganied r,ratadt€r Pcdsn

02 P6tddE9d. p.iidik . dr'n petadho Tenaga T.tnb dln f.1asya.6kat

l5 0l Paadolqd. 0,5ros Infmad ba!, Hasyar.rar oeI 22

PE96h t nt.66:n9rn l.hb.s. .ko.mt r.d.r..n72 0 l Pdatha k E oDilrn !eh. bldidava tanahan

22 l6 02 ftlatihm krtramo'ran @naine. b.dan 6h. m'! dce77 0l pcl.ttsh ra/hoira. eh. rnund k@iiMn

P.r$ha r.r.mpiian @h. p.na

Frillt c 0.nrodrran b.srrmh. nik6 re

ds h.tun!.h dlp.dern

I) Fdllbd k mit.M $dn. dan !nh. miklo rdi d.n .669ah di pc.d@o

22 Xdirdhg, ftlurl d.n !.raooran

t l P69r.hp.nin9k.bn parririplt m.iy...trt d.t.n h.nb.n9un d.r.

22 P.hblD.n rddpot hsr.Ydf .ldr

1) h.l$..n tuwrRa,.h t{mtJ.mLhrn nre

0 , pcn$.nrnimur.n li mb.ng!r$ dm

fiqrtdrn9, a.rur! din o.LrFrr.

l ) 0t

Page 168: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

- 5 8 '

'ROGIAiI DAN XEGIATAX

I 2Z ProedB r..rner.t|n rrp.itr. lP!!q4fI!9I!!:l3 0 t p.r.than.p.ErudBi .rid6dd.nud..e!.n'b..'euE!!!l!al4!31

22 t3 02 P€lrtiha. ap.6hr pcmnntah de dtl.m ud.ng pq{cld..n k uan9an d.e

ol Pd.6h.n.pa6hr p.@ir*th ds d.bd udang ronri€M p.frd*th" dd

6ito.in9, d.lu.i dan Pd.!or.n

72 05

22 t9 Prclr.a t.rlng*.t nt nn p.dnr9.nill P.rd.e:n

22 19 P.Llih.n 9e.mprtr dl pdds.n d.lad bldtng @h. dmni produldj'

)2

I 23 l5 PFgdm p.ry.mhtnq:n d.t /lniom.sl/tt d5dt d..nh

0 l Payua€n da. pqEdpdan d.ra d- staddk d46h

I 2l 02 P.rEolahan, uldailE dan aMlGir da|. d.n st tj$jl d.eEh

03 Pdla{nd dan pe|g@polan &L PoRB

t 2t { Prr{olanan, lpdatin9 d.n @litb dat FttRB

l5 Pro9.:6 p.rbrlk n ri.t.d .dnlnl.tni k..4lPii

2. PMb..gha. daL b.$ inlddtc r€*slp.^

2a 02

I5

l5 P.ny@nd isrem t blog dat

P.€.ddn $am p€rvsp.6^

15 | 06 lK.ji.n i5ts .dmiri*.c r.aEipln

07 | p:rclihar6an oe6l.t n Fnrqan lrlmi t€aBra.

r l 2 a l s

I Program p..y.t.m.t n d.n p€lc.Eri.n dolo6.rt /.Eip d.eEh

l 6 Peng.d.an sraE p.ng<rahan dtn p.rylmpaBo arirp

I 21 02 tendaLan ddn Emtaan dokuh€rv..Sp da€t.h

t6 Pe.duoliklt n dokd€rva6iD da.Eh dnhm bentuk htmaiiL,

I P.mbangunan sistd kearonan penyimpanan dat,

l 6

24 Prog16h peh.tih.r.an rutin/b.rlol. t:r.nr d.n D6sr.n. l.:iip.r

t l Pemllh.ran rutin/bskala seD p(qolahan dd penYinpen.dp

02 Pemelih.ra.n rudnAe ala aFo d*.ah

24 0l Mmn6.g, daluae danp€Lapdan rond'i nruJe dara

24 Progr.s p.ningl.tr.ku.lit 3pcl.Y.n.n into.n.e

Powsunan dan *mrb'lan Eskah amb.r:Bo

24 al sosialint/envuluh.n l.adpr d'l'nlkunqin rut.N ptrr.Yrr.h/e.5r.

Page 169: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

- 5 9 -

rool PRqGRAiI DAN XEGIATAII

r6.EriLd r!. rt .6rdkr

I Prc9do t n 66ing.n KmlnlLj,I otu.l d.r r,kdl. t.s

I l 5 01 r.Clitlc FlqrFr|g p.nnr.n p.rudan9a Fntlad.'.n PllP

I t5 P.nbt8 r! .L! k{mb.Ah Jat,ls x66[€C d.. Inlb.EC

I 02 P.hbrE 6

FlErnb.ngon MbF d.yr l6.niddc dfr lifdmg

25 o! F6.n!n .h. F4nb..rtd Itu toro€ithbn d& tclcbL9l

I 1S P.m.dM .ld irilo &n t6!'r!.c

I 05 P.n k ra rla F Fnb..gd in ir' Info@d

I 25 06 P.rffi d- F!hb*!s k.bilakan kmdrkac da lnr..h:d

I 25 Prcgdi drgi.iqn d.n F..lrd.n hrd.ng Infom..l .t.n komunll..l

l6 Pogk ta d.. rsdiM blda?'g lnrofrad d.n km(lt d

Pre9n6 ,slllbd P.nlngk.trn SOll bldtng lonunlk rl d.. Infom.il

I t7 0t p.Ldhan SON .*n Ud6n9 torunikrsi dan Inlcmi

I L? 02

I l3 k dum.Inromrrl d.trgrtr m.r m.dlr

l3 0 l Pai'tb{tls hlb.roC p.nb.igwn da6h

I I t 02 P!ny!b-lo.r.r trd6l Fqd6rcahan pdft dntahan d-r$

. t 23 l3 03 P.d/.bnl(.q ltfqftd y.ng bsC6t pliyuuhrn b.ql m566kal

13

2

2 0 l ?n!f,n lt nLtrk.t n K.4J.ht n.n P.Lnl

2 t5 0 l Prbdh.n D.rfl &n pd.r! .grb|$a

2 0 i l5 02 P.Odulh d.n Fnampi.Bd p.tinl d.n pehks .gdbisnis

2 01 03 Pdl.E||tin ktMP!.n kfn ga P.iatr7 0t peiinsft:tan itd tentl dd dltns)tf bagl petini/kddpot l'ni

2 l5 05 P.nyduh.n &n Uhdng- psEnf..tan d.. FlduKjvltas lah.n ddw

PFedn t 'tl'rgk t n x.t h.mn Pr.r.n (r..bnim/p.*.bun.i)

0 l [email protected] dsah ra{an ptrngan

PftnEnad',baa'Dl.6iplldukp.n9Jn

AnaliCr da tdirlan- pol. l4ffii dan tuplai 9.o9ai

Amlist Bsjo ihlah pcrdudul led.ddp juml.h lebutuhan p.ngan

Lrpq.. b.djb roidii kelahaDn panqan daerah

x.jian antai pa$k3n d:. p€mairan parEin

Moilqinq, dalu.sl dan peLapqan kebilak2n pdbdaen

tsd{dinq. @r!d d.n pd.r.n k.bij.knn ebidL r.n..EnpemnrMbn odr, rn9.n lnruk 0€^9emb.n9.. p.nqan

P .m&tau&d ,n ' ^d ' 9s . | s0 j

0-l : l! ']PNnlin.n p.e. orncn dM od"lolii.n hisr rrinn,dn

Page 170: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

rRo6raH o^n xtcr^rA

penq.rtangan (rangan panqar oier.nt32 1 5 P.ng.rba.g$ d€e madrn p.ng.n

2 15 P€nsembangan inleEfk c r.turon p.di, parMF

2 0 l P.ngembdg.n divedik e tanrman

2 Penqemba.g& p€rt ni.n p.da rah.n k.nng

2 Penge4$ang$ l@butE pangan d6

Peng.mbangan nodd di*iure pangan Yan9.ilsien

20 Per4en$anganp€rb.nihany'p€rnibLt n

P€hgembangan Csts hr@aC Pser

P6!n9kab. rutu do ketnana. panga^

Xddnasi kebtakan P€.b€rasn

24 x@rdinai p.tum@n k.btak n p.tuMhan don inl'asttlktur p.rtan'an dan p€rd@

Peeritian d.n r€ioembarEa. smbddav. p.d..ian

2 26 Peftrtian dan poqflbang.n tekmLogi biot knoLoqi

I Penelrban dan p€ngemb.ngan tet .logibudidaY.

0t peelit.n dao r..g€Fb.ngM l.ridogi pas p..en

2 29 P.ningkitan produke, prcduhivitas dan rutu poduk p.*ebunan, p@duk penatla

2 l5 Penyululrn *mb4r pnnlrn artstut.

2 0 l 31 Mdttoring/ daluat dan Peraporan

2 0 l l6 32

2 0 l 17 P69 6p.nlngkrt ! p.m.$Ehh.til rddukd P.rt nl.n/p.*.bun.n

7 Ph.lilu d.n 9s!9ernb6r'4an pemeEn hasllDrcduld p6t nir.Vpd*cbu6

2 l 0 l !.'r't r Kd,ero Ee'@r/n.sr-"vr.F.s'*r p-E!!!!ELcgrl9]:91949:g4g9g

2 l 0 I t l o3 ;b"'.r**"- d- 0,"-"* p- r-db,vF4e{!qq:!1tg!1g!bg2 I 0 1 [email protected]@t.t le/dqhi!/pded.tEhaelprcdlrcpqt nl.n/p.d.b!Nn

ot 05 pe.drh.rasn ruu'r,,b€*.r. e.a^. dan p.ere p.er lorot e.d.*. p..dtrd ryqllEEllg06 Pd*li'@d n drvbc*,h p,Et'pEt .talaedeks.hkvFsFd at s harl pdddC r.tbnidvpdk blIB

07 PtE bC at i hadl orcduki D.tunbdp€d.bunad ulgsLrnn d*6h

08 P6yduh.. pdedn produrj p.nahdtdteben guB mdghlndan tqEklLl dd terd ijd

P.{ba',eud. puelruet pdep,.e- p.od,1d h"g!!814q9!S1lryg!Ej!ljie:g

2 0 l 1 7 t l 0 Polot h.n hlm.t F 'J.Ltan p.er.t.5 h6lp|ldulC pdt nl.n/lHr.rM.n 6ry.d€r

2 0 l l t t l l Pgtr!t*- aUtiOrrg Pom*n atu. h.5l @2 0l l 7 t l 7 p4yuuhd ruartas d?n rrt B k€.* h!ry4E s9e8l4g!!!!L!3!ia! -z r T l r ! l4diiorltrg, dalo.C dan tel.Podn

2 t7

2 t3 Preg..m p.nlnlk.t n p.n.ap.nt ln.logi p.rttnl.r/p.rk bun.n

2 l3 P.nclit6n da. p€ng.nb.ng.n t.lndog, ,.n!ni..VFt bDn t€p.t 9m

2 $ P.nqada.n 5.n. dan Drenna tetrd.gi pe.r.njan/pe*ebman tcpal 9uo

2 0 l P.mdih.rs. rutirvb.*.l. er.N dd F&.aN tlkd.gi p.rt!*nvp?r.b@^ t oal9m

2 K€iaiin p..r!luha^ penmpan t*n roei E!191!4!!rylj4l!!2 l 3 05 Pel.bhd d.n blrdn{an ,€ngop.adan ieltElo{i pdtanirvpefteosan r.rEt 9u6

06 P€l.tih.n p@apan t |cblogl p6t tlldpateouN. modd bdE6l( ladn

r8 onitorlng, wduad dan Pel.to.an

t3

Prcs..n p.ni.9k.t n prcduksi p€rrin|.n/p.rr.bun.n

tdwluhan p..i.tgk tan ptldoti o.rrinia.'/ptrebuNnPhy.dls. r.!n. todlk! prtrnl.dpqr.b4n n

I 0 l l9 PerEdbangan bibit un99d p.rtan'.rvFk.ounan

2

l 9 s€.tifi kar bibit un99'l p€naniadp..lcbuNn

05 Penv6u@. tebijakan 96cegaha. alih lungi lah.n pnta^ia.

Page 171: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

- 6 1 -

I(ODE PROGMII DAI{ XEGIATAT'I

0l l9 lldltqlig, dr{d dan P€l.P.rin

0t 07

0 l 20 tDgdh DohddrYt.r Fiwluh p.rt ni.n/p.tlcbun'n rtp'ngtn

2 0l 20 ot HMe#n b.d* tffia GMrun cdn,n/Pdrdlfu

tdimkata kE &htFen tcng. FYluh pdtinl.rvp.d.n@'

k I |rI ii ndamMM b.o Fd.nad!'r{e6!en

e--...............-----

Ptllnm tdct h.. drn Fn..99!l..9rn 9'nvrtrt t'm'k

7 0 l 20 02

2 0 l 20 o32 0t 20 0a

2

2 ol 9d\d.r.an deHr o.terut&

Pdndihfs tcdEtan d6n [email protected] env!\jt meturar tetut

pdueEts tdn* t .r9 tdrdngut !6Frjt .ri.mik

PsEes pdd.9{96n i.ruk.'{d deh

Hditdrrg. R.r!C du Fl.@re

z 022 ol2 2 r l 0 a7. 05

2 ot 2 l

0t t@rd 4.hebttr Dodo*l| firtll P.t'mtldn

P.nthanglmn t&e dan Fed Fmbibitan tetMk0 l 22

0 l 77 (D Pnbiut n d.n Pd.sl4lffik

2 0 l 03 pddirboLdd b6i rdftk ka&aI vao nidi*ibulLn l€@d: matvaEkat

2 0t1 12 05 PlEidln d.n FEd.ha.9l. d.. p.ks eruk

2 0 l oo lre.tctirn a* pc'osLo',r"n hrdn d.n p'ktn t'rok

2 0 l 22 07 | PdiylhtEn h,.lt ! gli dan p.k . temtk

2 (l I P..q.ibdE n taftbG t tt db.

09 lndno.h9, d*lrC d.. P.laP6.

\2 0 l

2 0 l t0

I-s*--r",,nrrtunp.-.-ontt..ttp'"aurapttt-t*tn2 0 l

0 l r l z r 0 l @r.*'"r rcot"--.0'"vn"ao.w*'t"1qq41449131-lgtgpet rnlr.n kdntqllg

o l r l l s 02

7 ot d l 2 ! 03 egl6.,,elM -.d ds t Eot!!alg!!l-!4!94!I

, 0t 0a ffiu* n*l.-, ""o'./&l:4ggi!:l4lgg931gg2 ol 03 D#** -frllYful! a6d ds dsn. l'dr t.duti hatlp.r.rubn

ffiffi'",t ro.*.r" o.-' Ad drd"b+ll!!!Ej9:laqg:I1!ggz 01

1, 0 l 05 fttdrod !E h.dl ptoduls p.i.tula un99!l& dt€d'

P6y'r!ta ldF adn ronukc Pd9g!L-I 23 06

7' 0 l Pmb.ne@. o'6r'ouet Fsi'o"rrg!991]}1rySry49'2 0 l 23 p.'r.'r.;.t ""r F"'*9ry9q91!:!99-gi{j393g2 p.ttyrlrh- ao$.g po*on "tt h"gt p'odukc r"tt*k *ttYot"*'

ffiFn lo. a"n u"'t r*en n'd pftduk! P't'@ktn Yane akan dipt*ts0 t 23 l0

2 Ilrlto.krq! *.luc d.n pdapodn

2 2 r l 1 2h.,,,,..........,.

Prcgdn p.nlntlotrn p.n.np.n t kn9lo9l p't'ntk'n

l a l 0 l P6.nte dM p69.mb.nqa. t*ndogi p'tedt' reod 9m'

24 02 pat!6daa 3.tm d.n F"eran.l.tidogi p.t make t'par q@

2 03

x.sirtan !.nyul6.n p€6.p5n r.f dglEgllal:lle3

P.l.dh.n dt blfrbi.rgst psrgoodlti.n l.kr 'logi p'rc@b' t'pd gun'

hoitdlng, d.lu.si dan P.raporan

2 0 l 2.2 0 l 24

2 24

Page 172: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

- 6 2 -

PROGR S DAN rcGIATAX

2

2

2 o2

02 l 5 Pr..dn Pcdrnr..DnPot hsi sunb.rDrv' xubn

Pflbdtlkan k4n€n Fne.lol&n h!r.n p'ldukj02 I5 0 t

02 l5 02 P.ngdb.nqe hut n tems

7 Pd!€rnb6h9.n hadl lrrtan t*k vu

2 P.reed.n dan t€ngdba.gln nltan k rosva':k.M

02

2 1 0 2 t5 oo I reneaou:n oar omaraaan t'uta

2 l 0 2 07 lpF!.mbans.n 'rdustn ddn ptm.eEnllry

2 1 0 ) Pen96b.n9an p.ngujian de perE.idalian p€eda'an hatl hutan

M@td.'q,d.|U''dJ^'e|dpda^

0 9 . . . . . . . . .

2 r5I l 5

02 Prcgr.m Eh.billt!3lhut n drn lrh.n -

02 01 (ddr@d penY.le.Egarae reboei dm p€ttghirus n','ld

02 Pdbut n blblvhenlh tlnaMn ldvlradn

2 Pd.nns toro pad. r&aen huDn indu''t dtn hut'n seE

2 0? P.rurih.Ean kaw.en hutln lndu<rl d.n hdan sreB

2 02 Psbide, p.rEeTd.rd d$ penea**. sllqrygll--

2 02 06 thtMkatff E6n sft! msraokat d.bn reh.bi'ltni hubn @ rNn

}l@tong, dJlu.c dan pchoo.dI 02 t6

z 02

2 0l P.'lln.r{.ern d.. kon..ru.c d!!sl:!:jlgl

2 0 l PdEgahs d.n p.igdialr.. lcb.brylrh ffi

2 02 02 SoC.rree r6e9.hr d.h d:m!.k lablr.d huts d4lJEn

0? or Ta.'t*'s* ,"m" x^e.,'d"n- tb"!*i,t'l d"".l"h!!

0z Pa:nogll{tga Lb.b6n tuta dd Lh.n

02 Lt 05 Poyvroh.n teda6n G3vek tlryllM!tsl5Pllg:l

2 02 06

PDSEF p.n.nf..trn k w..rn hut n lndolttl2 02 l3

2 02 l8 ol Pdt.nran tiBtun pal.wu., p.di sooffih

2 02 Dt-....,.,.....,..,

PEgr.n P.hblh..n drn p.n.ttbrn l.durttl h..lr hI

z P€nrlBdi t €nx4 r,:dah dsreon p.n9!g!{ h'ffijg

2 0t sor.r'ee D<.b'd dFah nEs-' pol9dderyqrifllll_--p.'s"*^ d- ;tgtb- ,.lttst�E"" p.-tu.. dad.h *rge" ptl9 d "'d' h.

2 l o l2 l 0 2 ftnuen .|G6l.Yen l.{omc [email protected] h.!l h{t n

0z 19 o5 H6'io.9, t.luai d.n pdapd.n

02

2 2o PrcgEn p.r.nqn..r dtn p..9.hb.n9.n hub

2 P.ng.mbeg.n hul.n naliEk t .<tat

I 0l P..!'.s"q," k 1*p.! *E!:,ndldn i.kYar

I 0l 0l

Page 173: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

xooE PROGRAM OAII |<EGIITAII

02 2 l03 an.r9l d.tr stnt .a.t. Min.ol

03 kog..n t.nhh.:n d.n p.ng.mrtn bld.ng P.rt rb..g.n

03 l5 0 l P?MA,h rlgle iE9€d rG96En p.n4bangan b.hr gf6 c

ol 0z Soddb.C rlguLC nEEeEl lcgiaian pedmb.E- bnrm !6la c

0l l5 0! r,ldlto.!|!.ld F{qnalian t€9Lhn 9@mbangtn b.l5 9dhn c

ol l5 l(dd.d d.. Fd.b.n ientlrtg h.dl F.dutc dlu<lanCtdltnbaqa

a 0t i5 05 Fqts€!€r bddo Fd.re.E n legbtan aeDdbantn l.lh. c

o3 06 l4dltcimt a'..&!C .l$ peLt ..n

03 15

0l l6 ''ogdn Fng.r.sn d.n tcn.iUb.n k glrt n dtY.t Y.nt b.Aot nd h.rut.k lingkung.n

2 03 l6 0t td!9e$ p.nadb.^ k glat n pdt mbmgan Eky.t

2 o! l6 ol t q{lotug, @lu.i d.n pelatoon dampak td@k n lnqlqEa. lldb6t t<l.t n p..taF$'€an 6*Ytt

2 0! l5 o! Paqtbdn k! D!d.h 8en !.€d Alam G.ologl

7 03 0,1

2 0t Protdn t n6ld.n d.trp.ng.nbrng.n bltl.ng k t n4rllsclhn

2 03 0 l xdnlNj FrE nb.n9.n l.l$qr litffkrn

2 ol 02

2 03 t3

2 P.o!..n P.ng.hh:.g.n P.d.t.nn P..l*l$t

2 0t &$i o.nr stfi p.qn d dio p.ndan objel p.n!i5t

2 0a 02 Pcrligaotn FMr..t& t t rlogl.rom.d dahm Pqllgan p..tu/isat

2 @ P.ldtbatd j.rtE n kFF 5..n FonFd patulet

2 Kqddc dsRaEldd F|(lulqrlg P!.lr{'.i,t

t52 oa 06 tai6t m d- c6lu.d t l.ks.n .n !,oead psrtailb{l9.n !.tu3ld P.r|ql.t!

Pc19db6lm Stardr K.peh{i'.L.n

B H.Sr.n cmrdu steta t rDrdu(,4

l6 arlgnm P..gd5.ngrr O6dn.d t.rlwli.t

l6 01 PdEdib.igr obl.k p.driela {t49!ra.

t6 02 Paninor.bn osnh..Eudn eED d.n p6aeitn. 9.nwieti

l5 03 PdE rnbmg.n ldi5.,.n p.r.t *tst: ungoulan

t5 H.tsen [email protected] rdb.ng(,M obFr p.d{let.' dagln ldnbag4dut'1. 6h.

2 P!ronrd. d.. 4luac Fr.tedtn F.g.an p€ngsnb.rEe de.nec F$e.an ptn*ec

2 l6 05 Pd|qd6.n9.n d.dh tuJu.n wlet

I P.ne.nb.ng&, lo3arresi, d.. p.ndae.n *na e.nen!!It9!9!e11 l6

2 t7 Pr.g.:m P.rg.db.ngt. l(Ghin:..

2 0 l P.i96rb..9.n drn D.r9@t n lnfdmc d.n d.tab.*

2 02 P.m6b..9r. ds odr9u.it liib.io. k b.x,.v..n d.. pansqr.

2 I p.ne.6bi.!.n sDN d bd..e r.hn.Y..n dn. p..twrer. b.rd).sry d!!{I1!91!11!

I FaClrt i t db.nn*..lcF ldudbc.nts p4l.lu fnltri pinwle|. dm budavr

2 05 Pd.ls.n kddioi o.mbrnq

Page 174: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

'TOGRAI,I DAI{ KEGIATAX

Pmabuan d:n .v.lr.d ,.L.leBtn togrrn pslngk L kditras

P.n9.mb6.9e 3!ntd day. nrnlr. dln trol6oMlls bidalg Dadslot

Poi.gk lan p.€n sdr. msyaak t d.bm x.gFb.ngrn khite. ,irwi$L

,.@irdins. daluasi da p.lapor.n

i3

2 x€|.!t nd.. P.ritrn.n

05 15 Pr.gr.r p.hb.rd.y..r.kononi m.ryrr-k.t p.tlsir

l 5 P.mbinaan k 160.l.lNmi ma$..kat Fesn

r5

z 05 Progr.n p.hbcrdry.rn nrsYrr.k td.l.n p..s.w.r.n d.n p.n96drll.n .qhb.rd.yr k b(t.n

2 05 pmbentuk4 kerompr* turyararrt sak € p.ngam.mn amb6d.y. |.l&n.

2 05 15 02

2 Prog..m p.ningk t n le$d.r.n d.nt.neg.k.n hukund.l.dt nd.y.t!n..n.unb.rd.Y. but

2 P6wluh.n hokuh d.hm p€day69@n sunbsday. hd

a 0u

2 05 progi.m pmlngk.t n mitlg.rlb.na.. tl.m l.utd.n pr.klrflhltlln l.ut

2 (ajian miiis.t b€nd. alah raut dan prakirain iklia lalt

2 02

2 P.ogrrn p.ninglct n k.gl.b. bud.yr tebut n drn w.w.s. n.rttin Lp.d. h.rt.Ebt

7 05 tentlluhatr budaya kelautld

7 05

2 05 2o Prcgr.n t hg.nblngan buCid.y. p€rik.n.n

2 05 20 0 l P.nq€dbaman tttt lt& unqld

ot n 02 P.ndar.pi r9.n plda tel6po* tanl p.obudid:ya ikan

05 20 03 PsbiE.n d.n p.ig.mb!.ge pgitrs

05 20

05 21 Prcgr.d p.ng.nb.ng.h perlk h.nt:ngk p

05 2t Pmn npin9d p.d. k hpot ElaFn p.rikaen bngk.p

P.mban96n t frP.t P.lda.9.n Uan

05 03 P.n€lihara- ru n&gxala tenpat p.l.lalEln ibn

2 05 2r R.h.bllitasl sd.ng,'bdrt rsp.t p.kLnorn iun

2 l r P-lg.mb.ngs 1.16.9. ueh. Frd.gangrn p.nr.n.n Lntk p

2

2 05 t2 Pregr.m p..g.nb.ns.n ti*.d tcnylluh.. p.rik.n.n

2 05 72 K.jian i3d Fnyul$an Pcdland

2 22 02

2 05 Prcqr.m optim.lisasl penEelol..n d.n pch.er.n prcduktl 9.rlL.a.n

2 05 0 l K.ji.n optimliei pdE.lol.ld d.n p.Gedn Foduk! p.dl|&n

2 23

2 Prcgrrh t ns.mb.ngr" {.w...n budld.F lru! .lr p.y.u d.n .lr bw.r

2 24 Xaji.. k.w.en brCidaya laul, rk p.v.u dan an l'er

Page 175: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

xoDt PROGRAI'I OAII XEGIAIAN

2 05 21 02

2 05 25

2

2 t5 ?tltdn P..fnd!ng.n ron.h.h d.n P..grm...n t.rd.g.ng.n

2 0 l (ddid p6i9t t4 h!b!m4 kerl. d.ng.n kmb.g. pdknu{.n kdElftn

2 02 Hltrj FnEtst'n t tuslah.n-Fna$l.han Frg.dun tft!ffi

2 06 15 03 H.gkdr Frle.nd p.cd.6i b.6n9 dan Fe2 06 [email protected] d.. pe.E€nb.ng.n UPr ks€tologitn da.6n

z 06 l5

2 06 Prlsnm D.drgr.t n K.rjrefr. t*d.g..t.n lnttm.rlontl

2 0 l Pcrvapr. d.t! b.* t@r. *r.p J6is brd^q dan le

2 l6 02 Pe.veb.d6s hftmad dat. h.* klota eU.p jois b.hrE d.n lae2 05 0! PGFl9trn li|n d@h dalam peMdingan pcdaq..san tntdmdmil

2 16 f&lirri p.nFtslan *ngk ra drg..g

z kddDC p69d.ldn ie-i* p€rdaqangs intffit@l

2 06

2 tr.g.rD Pdlngkri:n dtn t.ng.mb..9 in tkt9.r

2 l f l(drdioel &n Cntm{s.d ke5iFkln p.ngsb.ngan iid6l'i

2 t i 02 Pd{oDxgs hloF.d pelong pas p.'d.'E.ng!.lue h.qen

2 06 t7 0l Socd&d{ k bij:*a. r.ny.den!n!.n pr6.dr dan dokftn .k9d da. *npor

2 06 l7 P.rqm6$$n dat ba* lnloma.i p.tensl orgoulan

2 06 IJ 05 K.laid 3brn .niec srrtlJ B!du{ b.ik €sio.al, blttdal. Egl@l d.n Int rutioml

&rlffi ddEa kns.g. hr.madml d.l.n 6n9k! Frg€hbarE4 Fodlk

05 t7 |(drrn.d 4.!d6drn lnelah or.duki dt dsnibul tktor hdud

05 t7 08 ft nb.nqd Fj.rlng derE.n .k9dlir

06 l7 09 t(oordldd Fo9r.m paq€mb.rEan .kspd derEan inttand tatalt /a$d.sl /p4n9€hr

06 t lo Ptnsdnbfigd |ltd4 Fldut .kPor

06 L7 l l Pcdngbt n t pdt6 Lb rqEui tutu b.tsno .k+or de hrpa

06 l l l2 Pefib.ng@$ '|qiod p.daqan!.n Iniddon l

06 \7 l 3

z l l ?|ltnn t.nlngk t n ttr.l.n.l P.rdrgrng.. o.l.Btlcg.i

06 l3 P.ftqn't,lEn F&Ekat p.r.tudt kebijat . de pd.ts.|ra @@tNl

06 l3 02 facitas ld!d.|En 96ijiM p.ng.hb.ngan @ha

2 l6 ol ftng.mb-rg.. per da dGl'tbui b.6n9/todul

2 t0 PdEd6.n9.n kddbag.s k .J

2 05 05 P6tdb.r4an psr l.l.rE darrah

2 t6 Plnkrgbtan sind dtn larhgan intml 9.rdaqt.lgan

I sod.llsa p.nrqk i.n p.nggun..n grodul d.lam ft!4ti

2 13

2 06 l9 Pr .gnhp .6b i . . . . p . d r9 . . 9 r . t l l ' n rd . . . 3on9 rn .

2 t9 Kcgi6r.n pdnbimln dgadei p.dt9a.tg k kllih. d.o aqqan

1 l9 02 K.g{.tan p.nnruh.i poligbtm diaglin p.rrtg.]lg t klliN dd 65Ear

2 l9

2

2 K.g|rlatr r.ig.waen mui! d;langan p.dagam tatillru d...sdEan

I t t x4iat.n p.nb.iqu€n qud.nq p.ntimp.M b.rani ,eJag.rE k kjliru d.^ asngan

Page 176: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

- 6 6 -

PROCRAX DA KECTATAT

r e l o t

2 t5 progr:m P.ni.grntn K.t.tlt t ltt.k sltt n ProduEi

KdrdtDsi mod.lEtu6 bisrhdrS !q* t.!g"t:-I l5

2 02 Pelavantn DdEembt4an n'odat 6

Penqemb.nsan ht duknr ker€mb4"!lg9!!l2 r5 03

2 p.neemba{dn rapdjt!< p.andtd F1eqryq4ag1E1!:3:1"Penq€mb.nEd trd '64 crnologi irnusfi

P.nouatan kemamo€n indunri belb5ds teknologi

7

7 rroer.n P.ns.nh.ne.n 1.du"b{!!!4! x:}I3:l

01 Fanrtasr baqr r,\dGtn k ordln m@l9artl44ryery!:j':re'9!

2 1 0 7 02 Pemb.ndn hdrdi tFl d.n tllQlg.h dald Ddnodbrr Fdgtn

2 t07 p'won

kcb.Fb.Indusb Ell.( d.n Indrdi pasjaig rdus @ od nEEs'r

P@benan k mudJs ll 'n @h! Indudtl k6ld4 l!@4thI 1 0 7

2 1 0 7 P.mbsran f.dlitar t mudah.n ak6 t tb.ttd bngl l'dusrl k< dan mersEd

'). l6 Fadlitad krJa$m tdnitren ird)tri Fikrc' lGil dan l'engah ddgt' sas

0n . . . . . . . . . .

r,.e-- r--st.u. x...-1119193391192

2 p€mblnaan kem66o|bn teknologl triGtri

2 07 1 7 t 0 2Pengembrgln de perayan.n reMologi hdunn

2 1 7 1 0 3 Pdruden pffiap.n sNt untur nE1!!!lt::3]!gIa3g

2 Perluas p.nd.p.n 3tandd p.oduk indlsitl lrwf.ktur

2 07 11 05

Prcgr.m Penrb.n Struktur hdu*tl13

l8 0 l Kebiak!. ke!. anan hduelt lulu+ilir

02 geryediaan eraN tuu9!. praera@ tadd nrdustsr

2 l3 03 Pembinaan krcrra'tan prcdut-si indu$n hllu N^99' le h'rr

2 l3

_s.nt r indudn Pot'ntl'l

Pembrngwn aks tsrn dtle *nt-. sF 'M6tsl p.l'nitl2 l9

I

z 02 p.nyedlaan erad Intmae vang d.o.t d.rs rosYd'abi

03

Prosr.m P.n9.mb.ng.n Wil.v.h Tdni6i9ntll5

z Pmoutan soM o.cnnbh ds.h dd frasv&k.l tr Migad di kaFg trasqEe d DfD'@p*iiGFn *esr a*v qtavdh, mt ' per.ku ddn at' qts dal& nn*a pe'{nbang'n @a9

2

I "-y*""*- p"''sa.u'" 0,"*oro dd e'e :9:1lairyi!:glg!!!-P6v.. aaa !db5e. (.u..eal o""* Y,iql!I!ryl!1!!ga9

? 05 p69.'.h.n d' raelbe P.r''d.h. s.o t.'mo.h l:,di96i u^l'i( l'a6ur rc@MM luE

Page 177: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

t(oo€ PTOcRAM OAI{ XTGIATAI{

00 16 ftlgdd lnEillmrl lok,l

Plrtids t$sdgrd3 bkd

td.dhs i'fitdg.d brd

E'trlg[d L|slgdl F9ld.l

Payrl|'.|t* Etr$..1 ,!glo.sl

6 l6 0t

6 l5 0z!6 0l

2 L7

2 6 t1 0 l

2 @ 02 gdrdh.n !'dsrlgdl aglqll

0i....,-..,,.....

Proenh &l----...

2 06 I t 0l

2 l 3

MENTERT DALAM NEGERI'

ttd

H. MOH. MA'RUF' SE.

dengan aslinyaRO HUKUM,

d!^^^fIRA \

Page 178: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

- 6 8 ,

LAMPIRAN A,VIII I PERATURAN MENIERI DALAI'I NEGERINOMOR : 13 TAHUN 2006TANGGAL : 151'lcl 2005

KODE REKENTNG BELANJA OAERAH

uralan

5 BELANJA DAERAH

5 I BELANJA TIDAK LANGSUNG

5 I I IELAN'A PEGAWAI

5 I I 0 1 Gai ldan Tunianqan5 1 1 01 0 t Gaii Pokok PNS Janq Repr€sentasl"5 1 1 01 02 T0!t49!q !!!!!tg.!5 1 9 1 03 Tunlanoan lababn "

5 t I 0l 04 funianoan Funoslonal1 1 0 1 05 Tunianoan Funosional llmum

0 1 05 Tunianoan Beras '

5 1 0 1 07 Tunlaman PPh/Tunianoan Khusus5 01 08 Pembulatan Gaii5 I 01 09 Iuran lsuransl Kesehatan5 0 l l0 Gno Paket I)

5 I 0l l l Tunlanoan Panltia Muwawarah '�)

5 I 0 t tz iunianqan Komist ?)

5 1 I 01 Tunhnoan Paniba enqqaran r)

5 t 1 0 1 1{ Tunianoan Badan Kihormabn ''

5 I 1 0 l iunianoan Alat KelenoLDBn Lainnva '�)

5 1 I 0r iuntanoan Perumahan I'

5 I 1 0 l t7 Uam Duka wafat/rewas t)

5 I I 01 l8 | uanq lasa Penqabdlan 2)

5 I 1 02 Tambahan Penqhasil.n PNS5 I I 02 0t Iq5 I 1 02 02 Tambahan Penqhasllan berdasarkan tempal b€rh4as5 l l 1 02 03 Tambahan Penqhasllan berdasa an kordisl kerlt5 l t l 02 04 iambahan Penqhasllan berdasa*an kelanglqqn @llCg5 I I 02 05 Tambahan Penqhasilan b€rdasa*an prestalL(elE

5 03 Aelanja P€nerlm..n lainnya Plmpinan dan ang9ota DPRO settaKDH/WKOH

5 03 0 1 Belania Penunianq Oo€raeo.al prmpinan OPRD5 03 02 Eelanja Penunj?ng komunilisi lntensil Pimpinan dan Anqgota OPRD

5 03 03 Selanla Penunlano oDeraslonal KDHAVKDH

5 I 04 Biaya PemunEutan Pajak Daerah5 I 04 0 1 Eiaya Dem0nquldn PBg5 I t 04 02 Biava oemunqutah Paiak Daerah

5 1 2 AELANJA BUNGA

5 I 2 0 l Bunq. Utrns Pln j rm!n5 2 0 1 0 l gunac utanrr Pnlaman !epada Pemenntah5 I 2 0 1 c2 gunaa Utano Pinidman keDada Pemerintah Daerdh lainnvi5 I 2 0 1 0l Buiaa Urano finiaman keDada Lembaqa Keoanqan 83nk

Page 179: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

- 6 ! ) -

Kode

2 01 04 Eu|oa utinq Pinjaman keDada Lembaqa Keuangan Bukan Bank2 0t 05 o*....

2 02 aunqa Utanq obliqa.i1 2 02 01 &roa utan€ Oblload ........

5 I 2 02 02 H.. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

5 1 3 AELANJASUBSIDI

5 1 0 1 B€lanja Subsidi llpada Petusahaan/Lembasa -5 1 0 1 0l Belanla Subsldl kepada Perusahaan .. .5 t 0 1 02 Bdanla Subsldl kepada Lembaga5 1 0 1 03 Ds!. . . , , , , , . . , , , . , , . , , . . . . . . . . . . . , , , . . , ,

5 I BEIANJA HIAAH

5 I 01 Beiania Hibah kepada Pemcrintallr4!5 1 4 0 1 0t

5 I 025 I 02 01 Pernedntah Oaerah

1 4 02 02 Dst.-....

5 I 03 B€lanla Hlbah keDada Pemerintahan Desa1 4 03 0 l Femednfrhan D€sa .,..

5 I 03 02 Dst......................................

I 04-fiiiijiTiliETiiida peruiahaan oaerah/gugo/euMN''

I 04 0 l Perl6aha6n Daerah/BIJMD/8UMN ....I 04 02 Ds!..........

5 4 05 t€tanla ltlbah k€pada E.da|Vtembaga/Orgtnisasi Swasta05 0t E6darvlembaqa/orqanlsasl swasta ....05 02 Ost

5 06 Betlnia Hlbah keDada KJlompok M.sYarakav PII9!!!9!L'--5 1 06 0l KelomDok masYaralavperorarqan5 I 06 02 B-

5 I 5 AELANTA AANTUAN SOSIAL

5 t 5 01 Eelania Bantuan sosial orsanisasi KemasYqF!q!445 I 5 0 l 0 l Bela.la Santuan Sosial Oroanrsasr l(emasvarak tan .

5 I 5 0 1 02 Dst..

5 I 5 02 Aetania aantuan P.rtai Politik5 I 5 02 0 1 Belania Eantuan Partal Politlk5 I 5 07 02 Dsl,.

1 6 BEUNJA BAGI HAsrL KEPADA Piovt sl/KASUPATEN / Kora DANPEM€RINTAHAN D€SA

.L5

6 0 Ael t Aagl H.sil Paiak Dae..h KePada P.oviosa

6 0 l 0 l qi|a] {-E9r!itr!-!!J.k!99r!!-!9Pgd4:!!r!!l-!6 0 l 02 Dst

Page 180: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

- 7 0 -

UraianRek€ninq

I

5 02 r-rrnir r'al H:.il Pri.k oaeran Keoaoa ^apuparcnr^uE

dEiEiiiBaq' ra+ pajat oaerah Kep4q!9!Pe!q/re!9----5 6 02 0 l5 6 02 02 DSL

-g;i;;J" 8ti H*il Pujuk Du..uh K+'au remerint't'on o'"o

-EEliEEqt ttas,t pajak oae,an repada pemenntahan oesa5 I 03

5 I 03 0 t5 I 6 03 02 K

ffi5 t 6 0{5 I 6 045 6 04 02 Dst.

6 05 ael.nja Blql HasilRetribt sl Daeran xeDao' PemennEn'n

flrania saoi ttasit netnoug Dae€h lcpi!4&!9li!E!9lqgi3:6 05 015 6 05 02 DsL

SELANJA BAtrruaN KEUANGAN K-PADAp RovrNsr,/ KAEu par!!lI9IA!l!!l!!1Eg@!4!-!E945 7

5 I 7 0 1 Belanja aantuan Keuanqan kepad. P-!gy!!!L

5 1 7 01 0t Belanla Bantuan Keuang?n Kepaoa ProMne ...

5 1 7 0 l 02 Dst.

5 1 7 02 Belanla Bantuan Keuanqan kepal. kaDupalenrroG

B€lani. Banhian (euarqan kepada Kabuoaten/Ko6 .. '0 t5 1 7 025 I 7 02 02

7 l 0 l Belania Bantuan Keuangan kepada Desa

5 7 t 0 3 01 8€lanla BanhJan Keuanqan kepaga uesa .

5 1 1 7 t 0 3 02

ee6ni. sanh,a" Keuanra; kepada Pein€rlntah D'er'h/Pemerlnt'hanDesa lainnva5 1 t 7 t 0 4

5 t r 7 04 Belanla Santuan Keuangan kepada Provinsl .

5 1 1 7 1 0 402 Jdanla Bantuan Keuanqan keoada Kabirp?t9l/xoE '

5 I'l f t 1 0 3 Belanla Eantuan Keuanqan keoa'la PemennEnan uee '

5 t 1 7 0 4 t 0 4 Ost.

BELAI,UA TIDAK TEROUG4I

nclini: Ti.iak'rerduoa5 1 8 015 I 8 0 1 0 1 Selania Tldak Terduqa

BELANJA LANGSUNG5 1 2

AELANJA PEGAWAI5 2 I

5 0 15 2 01 0 1 Honoradum Panrtia Pela[sana xeg'atql

5 z 0 l 02 Ho^oranum rrm Pengddaan B4!lggaa]!!L

5 0 1 03 Ds!. . . - . . .

5 2 I 02 tlo.orarium Non Pf!!

5 2 t 02 0 l5 2 I 02 025 2 1 0 2 03

Page 181: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

- 7 1 -

I

Ij

KodeRekcninq

Uraian

2t ano L€mbur5 2 03

5 2 1 03 0t uam Lernbur PNs5 2 I 03 02 t,ano Lemb$ Non PNS

5 2 I 04 Beler a Beaslswa Pendldlxln tN5

5 7 fi 01 8€tanb bsslswa tuEas b€lalar gJ

2 t 04 02 Belrrnh baslswa tuqas bela.Jar li!5 2 I fi 03 Selanla beasls,wa t,qas beEFr 52

5 2 I (X 04 8e-lznja beaslswa tugas belaJar 53

z I 052 I 05 0 t Eeranja kuEus-kursus singkav pq!S!q!--

5 2 05 025 05 o3 8€lanla blmblnqan teknis

5 2 05 04 Ds|... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . , . :

BELAN]A EARANG DANIA945 2 2

5 2 1 2 0 1 ael Bahan Pakal Habll

5 2 2 0l 0 1 lElanh alaitulis kanto. .gelanta dokumen/admlnlsllasi !9q .er ----- ._5 2 2 0 l 02

5 z 2 01 03 Belanla alat ltsuk dan ereKronS t !9llll!-u]Ert-!:llEll-!:::}

5 2 2 0 1 04 Sctania peranoko, maieral dan Denoa pos rarlnJe -

5 2 2 0 1 05 aebnla oerdlabn rebe6inan 0a! qq!llllllllg]l-........._---

2 2 l 0 r 06 | B€lanla Eahan Bakar MinYaKGas

2 2 l 0 l 07 Belanla DengB;an tibunq oemada'n keDakiranrarr^rr ^p.nr<':n t:huno oas

!.r -- -- "

Aelania Bahan/Mater ia l

5 2 2 085 z 2 0 1 09

5 2 2 025 2 2 0 2 1 0 15 2 2 02 02

Eelanla blbit terakBel.nla bdhan oEt{ba!a!-- -

5 2 2 02 035 2 02 04

2 02 0 5 *,"ffi

Dst... . . . . . . . .---. . . . . . . . . . . . . . . . . -s l 2 z 02 06

Jelani. Jasa KantorBelania telePon

z 2 035 2 l z 03 05 2 1 2 0l 02 R.linia air

Rer;ni: liri.ik5 03 03 -E"ffi O-l=-pelS!'".g3"r"1![9l-psry!q!e19!'1!]9

Betania sural kab:r/maialah5 0 045 2 0l 045 2 1 2 0l 05 Selania kawaVf ak.lmilVint€met

9eEdarElgvPqgqEq-BelanJa Sertifikasi -Belanlr Jasa I ransa\sl Keuun99n - , , .ffillle!.^llE'i4ryutdn lajak

Pj!9!4!qa4 ia'dn umLr

u-*!][email protected]"*'o"-rl9!l!l-!!l!IBahanB''arnFnddraanB€rrotorD s t . . . . . . . . . . . . . . . r . . . . . . . . . - . . .

8€!!nja P!em. 4!uraJrsl

5 2 ? 03 065 2 2 03 o75 2 2 03 085 2 2 0l 095 2 2 03 105 2 2 03 1 l

2 7 045 7 04 gclantd et^r t AIL d ' { r " \ ' { ' r ' r ' r

Bela.la ftTlluran\r 8a'dag M r'! u'e a1

q{... .15 7 02

0l5 C 1

5 2 05 Bcl .n ja Per iwatan K€noda!

Page 182: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

- 7 7 -

8e!9uI

5 2 05 0 1 Belania lasa Service2 05 02 Selanid Penqqantian Suku Cadanq

5 2 05 03 selania Bahan Bal'ar Minv.k/G:s dan pelumas

5 2 05 04 Eelanja lasa KIR

5 2 05 05 Eelania Surat Tanda NomollGndaraa!

5 2 05 06 Betanja p€@anjanqan Sulat ljin Mengemudl

5 2 2 05 a7 Dst.

5 2 2 06 Belania Cetak dan Penqqandaan

5 2 2 06 0 l Belania cetak5 2 2 06 02 B€lania Penooandaan5 2 2 06 03 ost... . . . . . . .--.

5 2 2 Q7 Bel-'j; se*. Rurn.t'/GedunE/Gudans/P.rkirz 2 07 01 Eelinia sewa runah jabatan/rumah dinas2 2 07 02 Bebnia sewa qedunq/ kanLoy'temi9!-

5 2 2 o7 03 8€lanla sewa ruanq rapavpertemuan2 2 07 04 B€|iiEsewa te'oat oa*irluanq t mbavhans.rar $!?!! qqqlq!

5 z 0 7 0 5 Dst.

5 z 2 08 aeuni-Isewasarananobilitar5 2 2 08 0 1 e"l"nla se*" Sara* ta"dilta..Dla5 z t 2 08 02 Feuna sewa sanna l,lottttos ltr5 2 1 2 0 8 1 0 3 E-uni" sana sarana Mobil'tas udara

2 2 0 8 t 0 4 Dst.

5 2 2 09 Belania Sewa Al:t B€rat5 2 2 09 0 1 Belanla sewa Eskavator5 2 2 09 02 Eelania seu/a Buldoser5 z 2 1 0 9 03

5 t 2 2 0 B€lanla Sewa Perlenqkapan dan Peralatan Kantol

5 t 2 2 10 0l Belanla sewa meJa kulsi5 z 2 10 oz Eelania sewa komouter dan Pnnter5 2 2 10 oiT aetunl.a souu proyeLto.5 2 10 olT eetanla sewa genentol

2 05 Belanla sewa tenda5 2 06 8€lania sewa Dakaian adavltddislonal

5 2 2 10 o7 DsL.

5 2 l t B€lania Mak.nan dan MinqI ! !

5 2 t l 0 l gelania makanan dan minuman harian peqawal

5 2 2 t l 02 BelanJa makannnd@-5 2 z 1 1 03 Eelania makanan dan minuman tamu5 2 2 l l 04

5 2 2 t2 aelania Pakaian Dinas dan Atributnya5 2 2 t2 01 Belant_pqEle!_q!9:j9!_q!auIqE5 2 2 t2 02 Belania Pakaian SipllHarjan (PSH)

2 2 12 03 Belania Pakalan Sipil Lenqkap (PSL)

2 2 t2 04 B€lanld Pa<aian D.nas Hdnan (PDHI

2 12 05 Belanla Paldrrn Dinds Upr.ara (PDU) -2 2 12 06

5 2 1 l Bclnnia Pakaian Kerra

5 2 13 0 1 Bel5 2 l l 02 Ost.

Page 183: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

KodeRekeflino

1

5 2 2 14 B€lania Pakaian khususdan harl-hari tertentu5 2 2 l4 01 Eelanla oakaian KORPRJ5 2 2 t4 02 B€lanla oakaian adat daerah5 2 2 74 03 8€ldrla oakalan ba$k tadlslonal5 2 2 14 04 B€lanla pakalan olahraga5 2 2 l4 05 ost.......

5 2 2 l5 8€lanl. Perial6nan Dlnae5 2 2 15 0 l Belanla oerlalanao dlnas dalam daerah5 2 2 15 02 Selarla Derialanan dinas luar daeGh

5 2 2 gelmia Perl.lanan Pindah Tuoat5 2 2 16 0l EelanL D€rialanan olnd6h tuoas dalam daerah5 2 2 02 Eela h oerlalanan Dlndah tuoas lL,ar daerah

5 2 2 t? Bel!nja Pemulansan Pegawal5 2 2 0 1 gelanla oemulanoan o€oawal vano Densiun dalam daerah5 2 2 t7 02 Selanla Demulanoan oeqayval vanq D€nslun luar daerah5 2 2 l7 03 tewas dalam melakanakan

2 2 77 a4

5 2 3 BELANJA MODAL

5 2 0 l lel.ni. Mod.l Penqadaan Tanah5 2 3 0 l 0 1 8€lanla modal oerEadaan taoah kantor5 2 01 02 Bdanla fi|odal oemadaan taoah sarana kesehatan rumah saktt

2 3 01 03 8€lanta rnodal p€nqadaan tanah saGna kesehatan B6kesmas2 3 0 l 04 l€bnia dbdd oenoadaan tanah sa6na kes€hatan pollkllnlk

5 z 3 0l 05 Betanla riodal oenoadaan tanah sadna Dendidikan taman kanak-kamk5 2 3 0 l 06 Eelanh rnodal o€fiaadaan tariah slrdna Denddlkan sekolah dasar

2 3 0 l 07 B€lan a modal pen€adaan bnah Sarana pendldlkan fiEnengah umum dan

5 2 01 08 BetanJa modal pengadaafi tanah sardm penrtldikan men€flgah lsnJutan dan

5 3 0l 09 Selanja modal oenqadaan bflah sa6na Defldidikan lu6r biasa/kh,rsus5 2 3 0l 10 Eelanla trndal Denoadaan tan6h sar6na Dendidikan p€ladlEn dan kursus5 3 0 1 11 B€lani6 flrodal oenqadaan tanah sarana soslal pand asuhan5 3 0 1 t2 Edanla rnodal oenqadaan tanah sanm soslal pand lompo5 2 3 0 1 l3 Belanja modal p€nga aan tsnah sarana umum t€rminal5 z 3 0 1 l4 B€lanl6 modal oenoadaan tanah sardna umum dermaqa5 2 0 t r 5 B€lani. nbdat oenqadaan ranah sa.ana umum lapangan tebang p€nd!!5 2 0 1 l6 8€l6nia hodal o€noadaan tanah sarana umum rumah potonq hewan5 2 0 l 17 Belanla Elodal Denoadaan tinah sarana umum lemDat oelelanqan lkan5 z 0l 18 A€lanla modal oenoadaan t nah saram umum pasar

5 2 0 l 19 SelanJa modal pengadaan tanah sarana umum t€mpat pembuar,gan .khir

5 2 l 0 l 20 Belani6 modal o€nqadaan banah sirana umum taman5 2 3 0 1 2 l B€lania modal oenqadaan tanah sarana umlm pusat hlburan rakyal5 2 3 0 l 22 8€leob modal Denqadaan tanah saGna umum lbadah5 2 3 0 l 23 gelanla modal oenqadaan tanah sarana stadlon olahraga5 2 3 0 1 24 Selanla modal oenqadaan lanah perumahan5 2 3 0 1 25 Eelania modal D€.oadaan tanah Dertanlan5 2 l 0 1 26 Eelania modal Denqadaan tanah oerlebunan

r5

2?2

ll

0 10 l0 t

272B29

Belanjd maasl f:ngldaan ranat le'lkinan0olilnid moitnl p0rrqn(1.rrrr l,ro:rl) l)clrrn.knrr

3 B€lania modal oenoadrrn tanah oedcmDunqan

Page 184: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

Uraian

1 2

5 2 3 0 1 l0EelanF modat penra;aan tamh psrJudangan/lempat p€nlmbtnan material

5 2 l 0 l I t Dst. . . . - . - . . .

5 1 3 02 Belanir Modal Penqadaan Alat'alat 8€rat

5 2 j l 0 2 01 Eelalj?lqlqlpgnqad.an tsaktor2 l 02 02 Eetania modal oenqadaan buldozer

2 3 02 0l Belanta moddl penqadaBn stoom $rals

2 3 02 04 8€lanla rnodal p€nqadaan eskavator5 2 l 02 05 qelEd! q9!?LE!gi -S!m g!5 3 02 06 aebnla firodal Denoadaan crane5 3 02 07 B€lania modal p€nqadaan kendar.an p€nvapuFtan

5 3 a2 08 Belanja modal penqad.an mesin pengolah s€men

5 2 3 02 09 B€l.nla mooat p€nqadaan mes'n pengq!!! ill !9t!D_(EE@jIl!5 2 oz 10 Dst..................

z 03 selania lA"dul Pinq"a.an Alat-alat Angkuttn DardlEr]lglSl

5 2 3 03 01 Fanb modat oenqadaan ulalalat anqkutan darat bermotor seda!2 3 03 02 Eelanla modal D€nqadaan alat-alat angkutan darat bennotor .ieep

5 2 3 03 03 getana rnoaut oenqadiin alat'alat anqkutan darat bglqtsllElqqwaqon5 2 3 03 04 B€tania modal pengadaan alat_alat anqkutan darat befinotor bus5 3 03 05 Belanla modal o€noadaan alat-alat anqlotan dat?t bermotor hlclo bu5

5 2 3 03 06 8€tani" r"od"l oenq"d*" alat-alat angkrlan daBt bgllqQlE4!

5 2 3 03 07getanF rnodat pengadaan alat-alat nngkltan darat bermotor tangkl (alr,minvak. Unla)

5 2 3 03 08 F-tania moaat oenqaOaan alat-alat angkutan dalal bermqts!@E2 3 03 09 Ftanta modai mnqaoaan alat.alat angkuian dal4!@qQq!4-!p2 3 03 10 Belania modal Denqadaan alat-alat amkutan datat bcrmotor ambolans

5 z 3 03 l 1getanJa moaat per€adaan alat'alat angkutan darat bemEtor p€rnaciam'Kebakaran

5 z 3 0 1 1 1 2-Eiinia

rnooal bi:iiadaan alat'alat arukutan darat bermotor s€peda motor8€lanla modal 9€nqadaan alat'alat angkutan dalat be!|!q!ql! 95 2 3 0 3 t 1 3

5 2 3 03 Elar'la nod"l D",tqada* ;lat-al.t arEkutbn d.6t lemotor tanqoa b€.ialan

5 2 03 15 | ost.

5 2 o4T--f8et*tt. lt.dat F;ng.daan A|!t-atat Anskutan Dardt lidak Eetmoto.2 l 3 1 0 4 1 0 1--C9!Ce-Eg4!9r99!e4i

5 2 1 3 t 0 40z Betanla modal oenqadaan p€dat/dehan/dokar/bendvqqQ4q!!!9ll5 2 3 04 0l B€lanla modal p€nqadaan be(ak5 t 2 3 04 04 Belanla modal D€nqadaan s€p€da5 2 3 04 05 B€lanla modal penqadaan karavan5 2 3 04 06 Dst. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

5 1 2 3 05 Belania l'lodal Penoadaan Alat_alat Anqkutan dl Air Bermotor

5 2 3 05 0 1 gelania modal oenoadaan kaoal motor2 3 05 02 Eelania modal penqadaan kapal fed

5 3 05 0l Eelania modal D€noadaan so€ed boat5 3 05 04 ilelania modal D€nqadaan rnotor boavmotor tempel5 2 3 05 05 Betania modal Denqadaan hydro foil5 z 3 05 06 Belania modal Denqad6an iei foil

5 2 3 05 07 Belanla modal p€nqadaan kapal tJg boat5 2 05 08 selanjamodal@5 2 05 09 Belanla modal p€noadaan lapal kargo

5 2 3 05 10 Dst..

5 2 3 06 aelania Modal P€nq.daan Alat_alat Angkutan diAir Tidik Aernotor

Page 185: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

Kod€ Uralan

15 z 3 06 01 Edanja modal oemadaan D€rahu layar5 2 3 05 02 Edanla modal o€nqadaan oerahu sampan5 2 06 03 Bdanla nodal p€rBadaan pel3lllqg&nq5 2 3 06 04 8€lania moJal penqadaan perdhu karet5 2 3 06 05 Edanh modal oenoadaan oerahu raklt5 3 05 8€Lnla modal oenqadaan perahu s€kod5 2 l 06 07 DsL,...,.,,,,...,,,...,.....,.....,,....

5 2 3 07 B.lanla l,lodal Penqada.n aht-alat Angkutrn udar.5 2 3 07 01 8danla modal oencadaan oesawat karoo5 2 3 07 02 Bdania modal oenoadaan Desawat oenumoanq5 2 3 07 03 8€lanh mod6l o€nqadaan oesawat helikopter5 2 3 07 04 Edanla mgdal pelq4aan pesawat pemadam kebakaran5 2 3 07 05 Belanh modal o€nqadaan oesawat capunq5 2 3 a7 06 Sdanla modal D€nqadaan pesawat tebenq ampibl5 2 3 07 o7 Eelanla modal cbnoadaan oesawat telbar|q lavarE5 2 3 07 08 DSL.

5 2 3 08 B€l.nia Modal Penoadaan Alat"rlat Aenqkel2 3 08 0l gdania modal o€nqadaan mesln las2 3 08 02 Belanla modal penqadaan mesln bublt2 3 08 03 Mania modal Denoadaan mesln donqkrak2 3 08 04 selanja modal pengddaan qed! !9!!19!9!-z 3 08 05 ost.

5 2 3 09 B€lanJa Modal Pengadaan Alat-.lat Pengolahan Pertanian dan

5 3 09 0 1 Eelanla modal oenqadaan oenqq"rnq hadl pe.tanidn

5 3 09 02 gelanla modal oenqadaan alat penqerinq qaltah5 3 09 0l Belania modal oenqadaan mesin baiak5 2 3 09 M q9bqi4llEqlpelaadaao alat penetas5 2 3 09 05 DsL...

5 2 10 B€lanla Moda! Fenoadaan Per.latan Kantor2 l0 0 1 s€lanla modal o€nqadaan mesin uk

5 2 3 10 02 8€lan,a modal oenoadaan mesin hitunq5 2 3 l0 03 B€lania modal Denaadaan mesln stensil5 2 3 10 04 B€lanla modal Denqadaan mesln fotocopy5 2 3 l0 05 Eelanja modar p€nqadaan mesin cetak5 2 3 l 0 06 Belanjamodalr.ngJddJlmF!ti!!L_ _5 2 3 10 o7 selania modal ocnqadaan mesin potonq (ertas5 7 3 l0 08 Belanla rnodal ppngaoad! mes 1 o€nqlencu. Le.td5

5 2 3 l0 09 4qrieire@L?�cig4..s".p,ipiLqlqe!e.@-!aBelanjd moda' rngadadn pdp4 y!!?L!!!!!9[k5 2 l l0 l0

5 2 3 l0 1 t B€ldnla rodal oenaadadn tdbu^q p€madan kebdkn.dn5 ) l 1 0 1 2

5 2 3 l l5 2 l l t 0 1 B€lania modal 9enqadaan meja gamDar

5 2 l l t 02 Eelania modal Denaadaan almari55

?_2

-1l

t !l l

q1!1052 3 1 l

2 l lr. 062 l o7

5 ? 3 't7 Belania l iodal Peng.daan homPutet

Page 186: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

25 z 3 t2 0 1 eelanid nodal Denoadaan komputer mainfram€/server5 2 3 L2 02 Belania modal o€noadaan komDuter/rc5 2 3 t2 03 Eelania modal Denoadaan komDuter note book5 2 3 t2 04 B€lania modal Denqadaan Drlnter5 2 3 l2 05 Selania modal oenoadaan scaner5 2 3 72 06 Selania modal oenoadaan munitor/disDlay5 2 3 t2 07 8€lania modal Denqadaan CPU5 2 l t2 08 Eelanh modal oenqadaan U Ps/stabillzer

5 2 3 72 09 BelanJa modal pengadaan k€lengkapan komputer (llash disl! mous€, keyboard,

5 2 3 t2 10 Belanla modal Denoadaan Derdlatan iarinqan komDuter5 2 3 t 2 l l Dst.

5 2 3 Belanta l,tod.l Pengada!n Mebeul.lt5 2 l 0 1 Eelania modal Deoqadaan meia keda

2 02 Belania rnodal oenoadaan meia raoat2 3 03 Belani€ modal Denoadaan meia maLnz 3 04 Belanla modal p€ngadaan kr6l &!ii

5 2 l 13 05 Belanja modal p€ngadaan kurg rapat2 3 l3 06 Bel6nia rDodal Denoadaan kursl makan

5 2 3 13 07 Belanla modal oenoadaan temoat tidur5 l 08 Selanla modal o€noadaan sofa

13 09 Eelania modal D€noadaan rak buki/Mkembdno5 2 1 3 t 0 Dst

5 2 l4 B€lania Modal Penq.daan P€r.latan Dapur5 2 3 l4 0 1 Beiania modal penqadaan tab!!g-g!!5 z 3 l4 02 Belanla modalDenqadaan komoor qas5 2 3 t4 03 gelanla modal D€nqadaan ternari makan5 2 3 14 04 B€lanl. modal Eenoadaan disDenser5 2 l4 05 Belania rnodal oenqadaan kul|is5 2 3 l4 06 Belania modal o€noadaan rak olrino5 2 3 07 Bel.nla modal D€naada6n Dirjnq/q€las/manqkouc'nqklr/s€ndol(qaou/ol5au5 2 3 08 ost..

5 2 3 Belania Modal Penqadaan Penohlas Ruanqan RumahTanaqa5 2 3 15 0 1 Eelanla modal Denqadaan lamfli hlas5 2 l 02 B€lanla modal oenoadaan lam dlndlno/meia5 2 l 1 5 03 Dst. . . . . . . . . . . . - . . - . . . . . . . . . . . . . . . . . - - . . .

5 2 3 Eelani. Hodal Penoada.n Alat-:lat Studio5 2 3 t6 0 1 B€lanla ntodal Denoadaan knmeE5 z 3 1 6 02 selanla mod.l Denqadaan handvcam

2 3 t6 03 Belania modal D€nqadaan Droyektor2 3 16 04 Dst.

z 3 77 Belanja Modal Penqadaan Alat-alat Komunixasi2 3 17 0 l B€lania modal oenoadaan teleoon2 l L7 02 Belania modal oenoadaan faximill

5 2 3 t 7 03 Belania moCal penqadaan ladro SSB5 2 l t 7 04 8€lan'a modal oenaadaan radio HF/F|.4 (Hardv tdlljeI5 2 l t 7 05 q4qnJi qolqlpengqdla4 ,adlo vHl

3 l 7 05 Belanla modal o€nqad.an radlo llHF5 t 7 ol 8€lanja modal pengadaan alat $ndl5 t ) 08 ost

5 1 8 Belanja Modal Penqrdaan Alat-.lal Ukur

Page 187: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

-7 ' � 1 -

Kode

5 2 3 18 01 8€lanh modal penqadaan ti.ibanqan5 2 3 18 0z B€lanla modal penqadaan teodolite5 2 l8 03 Bdanla modat Denqadaan alat dl €mlsl5 2 18 o Sd'lla modal oenqadaan .lat GPS5 2 18 05 FnB nrcaai penqEcaan komp?tp9!eEE!-!9!9!sl ----5 l8 05 Edanla modal pengadaan bqa@l&I--5 2 3 l8 06 B€lanb modal D€noadaan bammeEr5 2 18 07 Bdanla rnodal pEngadaan selsllpi@p!-5 2 I8 08 8dffrla modal perqadaan ult-asolg4trph --5 2 3 l8 09 ffi..

5 2 3 19 geirnia Hadal Pcngadatn Alat_alat xedokterangelania modal penqadaan alat'alat k€dokteran ulnymgdanla modal Denqadaan alat'alat kedoK€ron Eql

5 2 9 0 15 2 3 19 025 2 3 19 03 B€lanla modal DenEadaan alat-al?t keookteran I H I

5 2 3 19 04-Edania

modal penqadaan alat-alat kedolaeran fatad.^r' -6/i'l mM,.!,i^ al.t-alat kedoKeian Deoan-Elila

rnodal penqadaan alat'alat kedot<teran anak5 2 3 19 05

2 3 l9 06

5 2 3 19 07 EelanJa modal perpadaan alat'alat keooKeran xeaoaBn udlr rErYkandunqan

3 19 03-Eiinh

irodal penqadaan atat-alat keqohetan lutit oan ketamtn-Eii janodaroenqadaanalat-alatkedoKetrd4d j9!99!-5 2 3 19 09

5 2 3 19 10-8€lanla

modal o€nqadaan alat-alat !edold!!9!j9!!9|99L.--'-6iGn"aat oenoaoaa" ar3t-Elat keool(teElgqgP9gl---2 l9 [.

5 2 12 Selanla modal D€nqadaan alat-alat kedoKeran hewan

2 3 19 3 gdanla modal p€nqadaan .lat'!E! farmat

5 2 3 1 1 9l4 ltelanla modal penqadaan alat-alat penvaKt dalaln/lntern's

5 2 3 19 15 DsL.. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ,

5 2 3 20 aelania Modal Peogadaan Alat-.lat Ltq9r'Ionum-ffiiGffial oe.nqadaan alat-alat bqtlatorlum bloloql2 3 20 0 1

2 3 20 02 aetinia modal oenqadaan alat'alat laboGtorium nslrs/geologvq@er

5 2 1 3 20 03 Edanla modal penqadaan alat-alat laFGto4um Kmla

ffi5 2 1 3 20 045 1 2 1 320 0s -Efii5ffiliffidaan

atat-alat labooorlum perkebunan-8.8;la

nlodal Demadaari alat_alat labotator|um perikanan5 1 2 3 20 065 2 1 3 20 07

2 3 2 0 1 0 8 d-^h h.r,' 'End:nrin ilat'alat labonatonu- a"6; "'od; D"nqad"- ;tat-alat pe@g! llp9!E!l9qEl---5 2 2 0 t 0 9

5 2 2 0 t 1 0 OsL.

5 2 3 2 l Belania Modal Penqadaan Xonstruktr raran

5 2 3 2L 0l sctanra modar pengada.n kot!!qE!-El3!--5 2 3 2 l 02

-8danla .nodal pengadaan konstruksl lalao nv ove' -

5 2 l 2 l 03 Belanla rnodal penqadaan tonstruL'( Plan urcer pdsr

5 z 3 21 04 Dsl

5 z l 22 Bel.nta Modal Pengaoran ̂ on

5 2 3 22 0 1 gelania n\odal penqadadn konstruld Fmpalan qanu'nJ

l nu modat oenoaoaan konstruk4 Embat'n ponron2 l 22 022 l 22 03 Selanla moddl pengadaan lonstruk!' Empalan pe,nveordlqd'r u'd"e

Bebi;;;ar penqadaa! &!!!!ELr9q!9!!!Elc!3!99!!!3 22 0l5 22 05 o5t

-;t.,'ra Mo4.LPet'rd-.al nstrukii !! q19, '! 4!1-F

-8(,ldrrr n\oJJ' P4qJdJra ror6rrJ\s |txrdu'gan- -8.l,r.F modal pr.radain I

5

!5

??2

3ll

? 3

?)2 3

0 !0?

Page 188: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

- t 8 -

1

5 2 l 23 0l cdrF modal D€noadaan konstruks' xanar permuxaan

5 2 l 04 Bela"fa itod"l penqaddan ko

5 2 l 0 5 Berania modal p€nsadaan kg!4ry8U9!!!EI-l!1.!L-

5 2 l 23 06 Belanra rnodal oenqadaan konsfuKsl jannqan a|r oersln/arr mrnum

5 z l 23 07 BelanE modal oenqadaan konsuuksl reservorr

5 2 l 23 08 Eerania rnodal Denqadaan kons!tu4!L!!!!!-31!-

5 2 l 09 Dst..

2 3 24 Belania l{odal Penqadaan Pen€ra]9!!lll3l!l!4!!l!gMl2 3 24 0 1 Belania modal p€nqadaan lampuiEq4ia-

5 2 3 74 02 Be|anb modal eenqadaan lampu h'as taman

5 2 03 Belania modal pengadaan lahpu peneranq nuBn rcG

5 3 24 04 Ost

5 2 3 25 B€rania Mod.l Pengad..n ln5!qE!!!!94!l!!-l!l9P9l-

5 2 25 0 1 Belani. modat penqadaan Instalasl llstnk

5 2 3 02 Belanla modal p€ngadaan Instilasi telepon

5 2 3 2 5 03

5 2 3 8"t;aM.d.t Pe"q.da* KonsEuksi/Pembelian*) Bangunan

5 2 3 26 0 l Beta;a nrodar Defl qadaan i-onsrn ksl/pe4!e!E4l4!l9-!g!!9l-5 2 3 26 02 Belanla modal oenqadaan konsttuksvpemD€llan ruman

Eiiija modat oenqadaan konsbulsvpetrle!14!89!5 2 3 265 2 3 26 04 Eeranta rrcdal penqadaan konslruk5ll!E4!9!Eqq99!!g-9!gql9-5 2 l 26 05 Eelanla modal penqadaan konlt^fB1p9!99llj!!l!gl!glE!Sl9lgl-

2 3 06 Belanla modat penqadaan konsttuksl/pemb€ ?n Dar'qunan monunen

Belanla modal p€nqadaan konstsuksi tuq', pennqarin - -5 2 3 072 l 26 08 Dst...

5 2 3 27 B€lania Modal Pengadaan Euku/Kcpustaxaan5 2 2f 01 Belania nrodal D€nqadaan buku matelatjlG

5 2 z7 02 Eelania modal Denqadaan buku n!!!a5 t 2 3 27 03 BelanJa modal penqadaan buku Kml6

s l 2 3 1 2 7 0u BelanJa modal pengadaan butu blobql

5 2 3 1 2 7 05 eeh-;i-modaioenoadaanbukubtoqrafi5 2 1 3 27 06 Eelania nodal penqadaan buku E€oqrali

Bdanla modal D€nqadaan buku asuonoml5 2 | 3 1 2 7 075 2 | 3 1 2 7 08 Belanla modal penqadaan bu& !@1991--

2 | 3 l '21 09 Eelania modal penoadaan buku bahasa dan lasvaa€lanla modal pengadqan buku keagamaan2 1 3 27 10

5 2 3 27 l t Fanh modii penqadaan buku s€lamh5 2 3 27 12 Belania modal D€madaan buku s€nl da! budava

5 3 27 13 BeEi" .odal D""tsadaa" b"kuilmu oenoerahu6n umum

5 3 27 14 B€lanla modal penqadaan bqt! !l!! p93!E!9!! !l5 2 3 27 Belania modalDenqadi,an buku i|mu politt! dan ke6taneqlraan

5 2 27 CGia modal oenqadaan b*-tmu pcngqtanr:an Oan tet<notosr

5 2 3 27 17 8€lanla modal p€nqadaan buku ensix,oDegEBelanla moddl oenoadaan buku lamus bahasa5 2 3 27 18

5 z 3 27 19 Belan]a modal D€nqadaan buku eko!l@!q!! !C!9gE!--5 2 l 27 205 7 3 27 2 t Belanla modal oenoadaan buku peratL.an pe.undang_unoalqln

5 2 3 27 22 ilelania rnodal pengadain buku naskah5 2 3 27 B€lanD modal oenqadaan terbitan b€rkala Oumal, cornpacr urs<)

s 7 3 27 245 3 27

2 l 2 ; 26 Dst . . . . , . . . . . . , . . . . . . . , , . , , . . . :a 1

Page 189: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

- 7 9 -

Keterangan :'i Dlgunakan untuk Selanja Pimpinan dan Anggotn DPRo, Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

s€rta PNsD Hanfa untuk Belanta Plmplnan dan Algota OPRO') Belanla hlbah kepada provinsj, kabupaten/kota, pemerintahan des di luar wilayah prcvlnsi a'!au

kepada provnsi/kabupatery'kota dl wilayah provlnsi pemberl hibah', Selanta hlbah provinsl, kibupaten/koba kepada perusahaan daerah/8ul4D milik prcvinsi.

kabupaten/kola yanq beEangkutan atau mllik pmvinsl, kabupate(kota lahnya dan kePada EUHN5) B€lbnJa ba.ri hasil FJak proMnsi kepada provnsi/kabupaten/kota diluar wilayah provlnsi atau bagi

hasil pajak k bupaten/kota kepada provinsl/kabupaten/kota dalam wilayah prcvinst Yang

i) Corct yang tidak p€.luMENTERI DALAM NEGERI,

. f t d

H. MOH. MA'RUF, SE.

i dengan asllnyaRO HUKUM,

[t6!,-*q<_

Kodc Uraian

2 3 28 Eelanla l'lodal penqadaan Earana bercorak Kes€nian, X€budavaan5 2 3 28 01 Edar'la modal oenoadaan lukisarvfoto5 2 3 28 02 Sdanla modal DerrEdaan Dafuno

2 3 2a 03 Sdanh fipdal Denoadaan uklrdn5 2 3 28 04 Sdanh rnodal oenoadaan oahatan

2 28 05 g€lg E nodal penoadaln batu llam2 2A m 6€bnia modal oenoadaan makeymlnlatuddlorama2 3 28 07

5 2 3 t9 telani. Modal ?enq.daan Hewan,/Ternak dan Tanaman5 2 3 :9 ol Selanla modal oenoadaan hewan kebun binatano5 2 3 29 02 8€lanh modal D€hoadaan temak5 2 3 29 o3 B€lanta modal oenqadaan bnaman5 2 3 29 04 Ds1.. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . - . - . .

5 2 3 30 Belania Modal Penqadarn Alat-al.t Perseniat an/Keamanan5 2 3 30 0t Belelja modal pengaJtaan senlata apl5 2 3 30 02 Eelanh modal o€nqadaan Gdar5 2 3 30 03 Belanla modal Denqadaan mobll water canon5 2 3 30 04 BelanJa modd o€noadaan borcol5 2 3 30 05 g€lania firodal oenoadaan sa nokur/ba\onet5 z 3 l0 06 daan perisal/Lamenq5 2 3 30 07 Belanla modal5 2 3 30 08 Eelanla modal romolantr Deluru5 2 3 30 09 EelanF firodalp€lgadL5 2 3 30 10 Selanla firodal p€nqadaan helm5 2 3 30 l l Belanla modal D€naadaan alarm/skene5 2 3 30 t2 Belanja modal Denqadaan sentolop/sent€r5 2 3 30 l3 Ds1. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . - . . - . . . . . . . -