permasalahan teknologi

2
780 hektare sawah kekeringan Pintu air di tutup SEPATAN-Sebanyak 780 hektare lahn sawah di Desa Lebak Wangi,kecamatan Sepatan Timur,kekeringan sehingga tidak di tamani karena para petani di daerah itu khawatir akan terjadi kemarau panjang. Selain itu, air sungai yang seharusnya mengalir ke persawahan itu di tutup oleh petani lain. Diketahui,persawahan yang rencananya di tanami padi untuk musim tanam kedua ini di gagal di tanami karena air sungai yang seharusnya mengairi persawahan tidak mengalir. “ sudah sepekan ini, sungai Sepatan tidak ada airnya karena pintu airnya ada yang menutup,” kata ketua gabungan kelompok tani ( gapoktan ) Sepatan Timur Saripudin,Jumat ( 15/8). Dikatakannya, banyak petani yang sengaja tidak bercocok tanam dengan pertimbangan susah memperoleh air serta menghindari gagal panen. “ tidak ada yang bertani bercocok tanam atau menanam padi, kalau kondisi sungai Sepatan tidak kering seperti itu,”ungkapnya. Apalagi, lanjut dia, mayoritas sawah di Sepatan Timur masih bergantung pada pola lama,yakni lahan pertanian pada hujan sehingga bila tanam pada di khawatirkan mengalami kerugian.”bagi petani yang berada jauh dari sumber mata air, tentu harus menunda waktu bercocok tanam hingga musim penghujan tiba, atau mengganti dengan menanam palawija sebagai ganti padi,” jelasnya. Menurutnya, dari luas pertanian produktif yang mencapai sekitar 780 hektare, hanya dua puluh lima persen yang di tanami padi. Sementara, lainnya banyak yang beralih menanam sayur mayor atau palawija yang lebih tahan terhadap cuaca panas. “ musim kering ini juga mengakibatkan sejumlah petani meninggalkan sawah dengan begitu saja lantaran tidak bisa di garap karena sulitnya mendapatkan air,”ujarnya. Sementara itu,Ahmadi Wijaya, petani Desa Lebak Wangi, mengatakan bahwa pada awalnya dia menanam padi, tetapi sekarang menanam ubi karena persawahan sedang kesulitan air. “ sudah sepekan ini persawahan

Upload: bismabdi

Post on 04-Dec-2015

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

TIK

TRANSCRIPT

Page 1: permasalahan teknologi

780 hektare sawah kekeringan

Pintu air di tutup

SEPATAN-Sebanyak 780 hektare lahn sawah di Desa Lebak Wangi,kecamatan Sepatan Timur,kekeringan sehingga tidak di tamani karena para petani di daerah itu khawatir akan terjadi kemarau panjang. Selain itu, air sungai yang seharusnya mengalir ke persawahan itu di tutup oleh petani lain.

Diketahui,persawahan yang rencananya di tanami padi untuk musim tanam kedua ini di gagal di tanami karena air sungai yang seharusnya mengairi persawahan tidak mengalir. “ sudah sepekan ini, sungai Sepatan tidak ada airnya karena pintu airnya ada yang menutup,” kata ketua gabungan kelompok tani ( gapoktan ) Sepatan Timur Saripudin,Jumat ( 15/8).

Dikatakannya, banyak petani yang sengaja tidak bercocok tanam dengan pertimbangan susah memperoleh air serta menghindari gagal panen. “ tidak ada yang bertani bercocok tanam atau menanam padi, kalau kondisi sungai Sepatan tidak kering seperti itu,”ungkapnya.

Apalagi, lanjut dia, mayoritas sawah di Sepatan Timur masih bergantung pada pola lama,yakni lahan pertanian pada hujan sehingga bila tanam pada di khawatirkan mengalami kerugian.”bagi petani yang berada jauh dari sumber mata air, tentu harus menunda waktu bercocok tanam hingga musim penghujan tiba, atau mengganti dengan menanam palawija sebagai ganti padi,” jelasnya.

Menurutnya, dari luas pertanian produktif yang mencapai sekitar 780 hektare, hanya dua puluh lima persen yang di tanami padi. Sementara, lainnya banyak yang beralih menanam sayur mayor atau palawija yang lebih tahan terhadap cuaca panas. “ musim kering ini juga mengakibatkan sejumlah petani meninggalkan sawah dengan begitu saja lantaran tidak bisa di garap karena sulitnya mendapatkan air,”ujarnya.

Sementara itu,Ahmadi Wijaya, petani Desa Lebak Wangi, mengatakan bahwa pada awalnya dia menanam padi, tetapi sekarang menanam ubi karena persawahan sedang kesulitan air. “ sudah sepekan ini persawahan kami mengalami kekeringan, “ katanya. Kata dia, para petani bukan hanya mengandalkan air dari pintu sungai Sepatan Timur saja. Namun, melihat kondisi Agustus ini akan terjadi kemarau panjang. “sudah pasti bulan ini terjadi kemarau panjang, walaupun hanya memakai ilmu petani, “jelasnya.