perlitindonesia

21
2. PERLIT Perlit terbentuk karena pembekuan magma asam yang tibi-tiba dengan tekana yang tinggi dengan suasana basah. Komposisi utama adalah mineral silikat berbutir sangat halus, terbangun oleh steroida-steroida kecil, ringan. Warnanya abu-abu muda hingga abu-abu kehitaman. Perlitini bila dipanaskan bertahap hingga mencapai suhu antara 950 0 – 1050 0 C, akan mencapai perkembangan isi yang tetapdan maksimum. Sifat perkembangan ini sangat penting untuk penggunaannya sebagai bahan baku pembuatan bahan bangunan ringan. Menurut hasil penelitian perlit yang baik mengandung SiO 2 70%, air 2-5%, Na dan K sebanyak 5-8% berat. Dengan susunan ini perlit akan mempunyai suhu kelembaban/pencairan rendah, demikian pula suhu pemuaiannya tidak jauh berbeda. Banyaknya air yang dikandungnya akan berpengaruh terhadap pemuaian. Air yang terlalu banyak akan mengakibatkan desintegrasi. Beratjenis perlit sebelum diolah/dipanaskan antara 1,10-2,50, setelah dipanaskan menjadi 0,11-0,15. Tempat Diketemukan Seperti halnya obsidian, perlit didapatkan disekitar gunung api yang relatif muda. Tempat diketemukan antara lain: Sumatera Utara: Pansur Nipitu Kec. Silindung Kab. Tapanuli utara (prosentase nilai ekspansi 158,3% terdapat sebagai bongkah- bongkah dalam tufa dan berasosiasi dengan obsidian) Sumatra Barat: Bukit Rasam Kec. Lubuk Sikaping Kab. Pasaman (prosentase nilai ekspansi maksimum 51,51% H 2 O 0,03%, minimum 50,,00% H 2 O 2,83% terdapat sebagai bongkah dalam tufa); Bukit Sipinang Kec. Sepuluh Koto, Singkarak Kab. Solok (prosentase nilai ekspansi 945 terdapat sebagai bongkah dalam tufa dan berasosiasi dengan obsidian); Bukit Batu Kambing Kab. Solok (nilai ekspansi maksimum 63,15% H 2 O 0,05%, minimum 8,50% H 2 O 1,12% terdapat dalam Formasi Andesit) Jambi: S. Tutung Kec. Air Hanga, Kab. Kerinci; G. Gantung S. Purgut dan S. Penuh (nilai ekspansi 100% terdapat dalam satuan batuan lava andesit)

Upload: ekaandin

Post on 21-Dec-2015

41 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

tentang perlit

TRANSCRIPT

Page 1: Perlitindonesia

2. PERLIT

Perlit terbentuk karena pembekuan magma asam yang tibi-tiba dengan tekana yang tinggi dengan suasana basah. Komposisi utama adalah mineral silikat berbutir sangat halus, terbangun oleh steroida-steroida kecil, ringan. Warnanya abu-abu muda hingga abu-abu kehitaman. Perlitini bila dipanaskan bertahap hingga mencapai suhu antara 9500 – 10500 C, akan mencapai perkembangan isi yang tetapdan maksimum. Sifat perkembangan ini sangat penting untuk penggunaannya sebagai bahan baku pembuatan bahan bangunan ringan. Menurut hasil penelitian perlit yang baik mengandung SiO2 70%, air 2-5%, Na dan K sebanyak 5-8% berat. Dengan susunan ini perlit akan mempunyai suhu kelembaban/pencairan rendah, demikian pula suhu pemuaiannya tidak jauh berbeda. Banyaknya air yang dikandungnya akan berpengaruh terhadap pemuaian. Air yang terlalu banyak akan mengakibatkan desintegrasi. Beratjenis perlit sebelum diolah/dipanaskan antara 1,10-2,50, setelah dipanaskan menjadi 0,11-0,15.

Tempat Diketemukan

Seperti halnya obsidian, perlit didapatkan disekitar gunung api yang relatif muda. Tempat diketemukan antara lain:

Sumatera Utara: Pansur Nipitu Kec. Silindung Kab. Tapanuli utara (prosentase nilai ekspansi 158,3% terdapat sebagai bongkah-bongkah dalam tufa dan berasosiasi dengan obsidian)

Sumatra Barat: Bukit Rasam Kec. Lubuk Sikaping Kab. Pasaman (prosentase nilai ekspansi maksimum 51,51% H2O 0,03%, minimum 50,,00% H2O 2,83% terdapat sebagai bongkah dalam tufa); Bukit Sipinang Kec. Sepuluh Koto, Singkarak Kab. Solok (prosentase nilai ekspansi 945 terdapat sebagai bongkah dalam tufa dan berasosiasi dengan obsidian); Bukit Batu Kambing Kab. Solok (nilai ekspansi maksimum 63,15% H2O 0,05%, minimum 8,50% H2O 1,12% terdapat dalam Formasi Andesit)

Jambi: S. Tutung Kec. Air Hanga, Kab. Kerinci; G. Gantung S. Purgut dan S. Penuh (nilai ekspansi 100% terdapat dalam satuan batuan lava andesit)

Bengkulu: bukit Naning, Kotadonok, Bengkulu (terdapat dalam bentuk bongkah dialiran sungai terdiri breksi vulkanik)

Sumatra Selatan: Gunung Batu dan Ula Danau, Kec. Pulau beringin, Kab. Ogan Komering Ulu (nilai ekspansi maksimum 75% sebagai fragmen dalam breksi tufa)

Lampung: Mutar Alam Kec. Sumberjaya Kab. Lampung Utara (nilai ekspansi 16,21- 269% berasosiasi dengan tufa riolit dan dasit dalam graben Gedongsurian); Gedong Surian, Kec. Sumber Jaya Kab. Lampung Utara (berasosiasi dengan tufa riolit dan dasit dalam graben Gedongsurian); Suwoh, Kec. Belalau, Kab. Lampung Utara (nilai ekspansi maksimum 68,75%, berasosiasi dengan dasit, tufa breksi, sebagai hasil erupsi Pilo-Pleistosen pada sesar Semangko/Graben Suwoh); G. Asahan, desa Purnawiwitan, Kec. Sumber Jaya, Kab. Lampung Utara (nilai ekspansi 100-200%); Antanai (berwarna hitam perlitik kompak) Penaga/tepi pantai (berwarna hitam keabuan perlitik kompak); G. Muhul Kec. Belalau, Kab. Lampung Utara (nilai

Page 2: Perlitindonesia

ekspansi maksimum329%, berasosiasi dengan tufa breksi, lava riolit dan dasit sebagai erupsi celah pada Pilo-Plistosen)

Jawa Barat: Ciasmara, Kab. Bogor (nilai ekspansi 127% terdapat sebagai fragmen dalam breksi lahar dan aliran lava gelas volkanik); G. Kiamis, Kec. Semarang, Kab. Garut (nilai ekspansi 119% terdapat berselang-seling dengan obsidian diatas breksi); Sentrijaya Kec. Karangnunggal, Kab. Tasikmalaya (terdapat sebagai aliran gelas volkanik dalam tufa dasit-andesit dan sebagai fragmen dalam breksi.

Nusa Tenggara Barat: Dorodonggamasa, Kec. Sape Kab. Bima (nilai ekspansi 300% sebagai gang dalam andesit)

sulawesiUtara: Tataran Kec. Tomohon kab. Minahasa (nilai ekspansi 176% terdapat sebagai sisipan dalam aliran lava gelas volkanik riolitik)

Teknik Penambangan

Dilakukan dengan sistem tambang terbuka. Karna perlit merupakan bahan galian lunak, penambangan dilakukan dengan alat sederhana.

Pengolahan dan Pemanfaatan

Perlit disamping didapatkan dialam, dapat pula dibuat/direkayasa dari obsidian dengan pemanasan

Bahan Bangunan Perlit dimanfaatkan sebagai “very light aggregateI” untuk beton atau bata cetak yang sangat ringan. Disamping itu perlit dapat pula meninggikan daya isolasi terhadap panas dan suara/peredam, tetapi mempunyai daya tekan rendah.

Dalam bentuk ukuran pasir dipergunakan untuk penyaring air.

      Perlit

Perlit terbentuk karena pembekuan magma asam yang tiba-tiba dengan

tekanan tinggi dalam suasana basah. Komposisi utama adalah mineral silikat

berbutir halus. Warnanya abu-abu muda hingga abu-abu kehitaman.

Perlit banyak ditemukan didaerah Sumatera utara, Sumatera barat,

Jambi, Bengkulu, Sumatera selatan, Lampung, jawa barat, Nusa tenggara

timur dan sulawesi utara.

Page 3: Perlitindonesia

Perlit banyak dimanfaatkan sebagi bahan bangunan dan bila dalam

bentuk ukuran pasir digunakan seebagai penyaring air.

Proses penambangan dengan tambang terbuka menggunakan alat

sederhana.

. Perlit dan Obsidian

 

Perlit adalah batuan yang terbentuk oleh lava riolit. Pada waktu lava mengalir, bagian bawahnya bersentuhan dengan media air dan akibat beban diatasnya dan aliran lava yang tertahan akan terjadi pendinginan sangat cepat, maka terbentuklah perlitisasi. Batuan ini berwarna abu-abu kehijauan hingga abu-abu kehitaman dan mempunyai sifat yang khas, apabila dipanaskan akan mengembang antara 4 hingga 20 kali, serta batuan ini tahan terhadap api.

9.PerlitAdalah batuan yang terbentuk oleh lava riolit. Pada waktu lava mengalir, bagian bawahnya bersentuhan dengan media air dan akibat beban diatasnya dan aliran lava yang tertahan akan terjadi pendinginan sangat cepat, maka terbentuklah perlitisasi. Batuan ini berwarna abu-abu kehijauan hingga abu-abu kehitaman dan mempunyai sifat yang khas, apabila dipanaskan akan mengembang antara 4 hingga 20 kali, serta batuan ini tahan terhadap api.

    PERILITa.       Sifat –sifat umum

Perilit adalah istilah perdagangan untuk semua batuan yang berasal dari kaca volkanik, yang apabila dipanaskan secara cepat atau lambat sampai temperatur tertentu anatara 1.200 – 1.600 derajat Celcius mengembang 4 sampai 20 kali volume semula. Pada pengembangan ini perlit yang semula berwarna gelap hitam atau keabuan berubah menjadi putih seperti salju.Komposisi perlit adalah asam sampai intermediaer, mengandung air kristal 2-4%. Selainkaca yang menunjukkan struktur pecahan kulit bawang, terdapat pula kristalites atau fenokris dari mineral sanidin kuarsa dan biotit yang menunjukkan struktur aliran. Sifat menguntungkan yaitu mempunyai kepadatan yang kecil dan konduktivitas rendah dan tahan urai.

b.      Keguanan 1.      Dari data yang dikumpulkan, 75% perilit dimanfaatkan sebagai bahan campuran konstruksi

ringan dan sisanya dalam bidang industri dan pertanian.2.      Beton ringan dengan syarat kepadatan antara 3.4 – 6.8 Kg perkaki kubik.3.      Isolasi bangunan, biasa dicampur dengan bahan tahan api, digunakan sebagai plester tembok,

dengansyarat kepadatan perlit 2.3-3.6 Kg perkaki kubik.

Page 4: Perlitindonesia

4.      Dalam industri bahan penggosok, pembersih, gurinda. Bahan pembawa untuk insektisida, pestisida, weedisida, pupuk dan lain-lain. Bahan saringan dalam industri gula, plastik, cat, kertas, tekstil.

5.      Isolator temperatur tinggi pada pengecoran besi atau logam lain. Perlit sebagi pelapis permukaan, untuk kesetabilan temperatur (mencegah yang hilang).

6.      Isolator temperatur rendah dalam penyimpanan gas cair(LNG, LPJ)

Genesa Perlit dan rekayasa pemanfaatannya sebagai bahan pembuatan beton ringan :: Studi kasus Perlit Doro Donggomasa Kecamatan Lambu Kabupaten Bima

Lokasi Bahan baku keramik di Indonesia

Published December 11, 2009 | By keramik88

Bahan baku keramik atau Ceramic Raw Material sebetulnya banyak bertebaran di Indonesia. Tetapi sedikit yang diolah secara baik. misalnya saya pernah memakai Medan Sand yang mengandung Feldspar. Kalau dibakar menyerupai Feldspar. Tetapi sudah lama tidak terdengar lagi. Sayang sekali, mestinya kalau ada yang mengolah bisa menjadi pendapatan negara dan penghasilan penduduk setempat. Kalau perusahaan keramik, tidak akan sempat mengolah bahan baku. Karena memerlukan peralatan yang berat dan laboratorium yang memadai. Misalnya saja Feldspar Semarang, sebetulnya cukup baik. Karena tidak diolah, kalau dipakai di pabrik keramik menjadi tidak konstan karena sebagian baik, sebagian banyak mengandung besi ( ferro). Sehingga tidak berani memakainya. Lain kalau diolah, dari beberapa lokasi dicampur dengan perbandingan tertentu, digiling, dan selalu dianalisa sehingga menghasilkan suatu produk Feldspar tertentu dengan analisa bahan yang konstan. Apalagi di Pacitan, banyak sekali macam tambang. Tetapi apakah ada yang mengolah? Bagaimana usaha pemerintah setempat untuk menyebarkan, mempromosikan, kandungan tambang didaerahnya? yang sekarang terjadi adalah pengusaha keramik yang mencari dimana ada tempat bahan baku keramik.

Contoh lagi adalah Feldspar Trenggalek, Feldspar yang kurang melt atau leleh. Tetapi bisa dipakai dan lebih bagus kalau diolah lagi sehingga lebih leleh misalnya, atau bisa dicampur dengan Feldspar lain, misalnya Feldpar Semarang ( lebih leleh ),  sehingga mendapat campuran bahan baku yang lebih baik. Mungkin ada yang mau mengolah? Semoga.

Tanjung Pandan, Belitung : Kaolin Belitung

Belinyu, Bangka: Kaolin Bangka.

Page 5: Perlitindonesia

Bandar Pulau, Asahaan, Sumut: Kaolin Bandan Pulau.

Karana, Ciawi, Jabar: Kaolin Karana

Tanjung Pandan, Belitung: Ball Clay Belitung

Sungai Liat, Bangka: Ball Clay Bangka

Parung Panjang, Curuk, Tanggerang: Clay Parung Panjang.

Bantur, Malang: Clay Bantur

W. Pubian, Lampung: Feldspar Lampung.

Bonti, Sanggau, Kalimantan Barat: Feldspar Bonti.

Ludoyo, Belitar: Feldspar Ludoyo.

Banjar Negara, Jawa Tengah: Feldspar Banjarnegara.

Nawangan, Pacitan, Jawa Timur: Piropilite Pacitan

Nglebo, Trenggalek, Jawa Timur: Piropilite Trenggalek.

Talang, Jawa Barat: Toseki Talang.

Trenggalek, Jatim: Toseki Trenggalek.

Banjarnegara, Jawa Tengah: Serpentin Banjarnegara

Bayah, Jawa Barat: Zeolit Bayah.

Bukit Asam, Sumatera Barat: Perlit.

Kabupaten Bogor, Jakarta Barat: Perlit

Bila ada yang tahu tempat lain daerah di Indonesia mempunyai tambang Bahan Baku Keramik mohon contact via email ( direct contact ) yang ada disebelah kanan halaman ini. Terima Kasih atas bantuannya.

Kiriman dari : purcahyo ( alamat email ada di penulis )

ada lokasi bahan tambang felspar di desa nyukang harjo,kec selagai lingga,kabupaten lampung tenggah. perjalanan dari bandar lampung menuju arah pringsewu selanjutnya menuju kalirejo=>BANDAR SARI=>payung rejo terus ke payung batu dan menuju lokasi desa nyukang harjo,semoga bisa menambah koleksi lokasi bahan baku felpar bahan baku keramik

Page 6: Perlitindonesia

PERLITPerlit merupakan bahan berasal dari batuan gelas vulkanis yang mengembang bila dipanaskan secara perlahan-lahan.Sifat : - Pecahan mengulit bawang, air hablur 2-5 % - dipanaskan 1200 – 1600 o c akan mengembang 4 – 20              kali volume semula warna : gelap, hitam ke abu-abuan dapat berubah putih seperti salju BJ = 2,3 – 2,8   kekerasan  7 titik didih 760 – 1300 o c perlit ada yang memuai, tapi ada yang tidak memuai. Bila perlit dipanaskan, air akan menguap membentuk gelembung. Sesampainya di permukaan gelembung akan pecah, sehingga menambah luas permukaan, akibatnyaSifat daya serap hanya dipermukaan.Perlit bisa juga menyerap suara sehingga baik untuk akustik.Mineral assosiasi : kuarsa, feldspar, biotit, hornblende.

Mula jadi :Perlit terbentuk dari aliran lava dan batuan intrusi didekat permukaan. Umumnya berbentuk kubah, dike, sill, radier.Terdapatnya :Sumut : Pasurna Pitu.Sumbar : Bukit sipirna, bukit rasamLampung : Muara alam, gedongsurianJabar : Ciasmara, Gn Kiamis, Santrijaya.Sulut : Tataaran (Minahasa)Pengolahan :Untuk mengetahui tingkat pengembangan dan kadar air hablur dalam perlit ada 2 metoda :a. Metoda crucible :  2 gram conto ukuran – 14 + 52 mesh dimasukkan dalam krusibel platina, kemudian dimasukkan ke tungku listrik dan dipanaskan 950o c selama 10 menit. Ukur volumenya.B. metode uji pembakaran : 0,2 gram conto ukuran – 14 + 52 mesh, dimasukkan dalam cawan platina dan terbuka, panaskan 12 menit. Perubahan warna, volume dan gelembung dicatat.Dalam skala produksi untuk pemanasan digunakan rotary kiln ataupun tanur tegak, dan kedua tungku ini dilengkapi dengan penangkap debu.Penggunaan :Beton ringanIsolasi bangunanIndustri : gerenda, bahan pembawa.Isolator temperatur tinggi : pada pengecoran besi/ logam, perlit untuk mencegah hilangnya panasIsolator temperatur rendah : pada penyimpanan cairan gas yang mempunyai titik didih rendah.

Page 7: Perlitindonesia

Geologi PERLIT

1. Mula jadi

Perlit terdapat pada hasil letusan atau lelehan dibagian bawah atau tengah. Hal ini di interpretasikan bahwa terjadinya perlit disebabkan oleh proses pertilisasi selama atau pada waktu pembekuan. Proses tersebut berlangsung pada temperatur tertentu yang disebabkan oleh berat lapisan diatasnya.

Selama pertilisasi berlangsung terjadi penambahan air yang berasal dari batuan sekitarnya atau post magmatic hydration. Pecahan-pecahan perlit berbentuk kulit bawang (union skin fracture), mungkin disebabkan oleh gaya tarikan (strain) pada waktu proses pendinginan.

Tebal lapisannya mencapai ratusan meter. Umumnya batuan pengandung tersebut adalah batuan piroklastik, sediment tufaan yang kadang-kadang mengandung kerakal (pebbles) tersisipkan bersama-sama dengan anglomerat amygdaloidal. Perlit yang terdapat pada batuan intrusi didekat permukaan umumnya berbentuk kubah (dome), retas (dike), dan sill.

2. Mineralogi

Struktur aliran ditandai dengan warna goresan merah atau coklat. Selain itu terdapat pula mineral-mineral biotit yang berwarna coklat, yang yang dapat menunjukkan arah aliran.

Perlit merupakan batuan yang dihasilkan dari kegiatan vulkanik, berkomposisi riolitik, berstruktur perlitik, dan umumnya mempunyai kandungan air lebih besar dari obsidian (glossary of geology) pada endapan yang berbentuk memancar (radier) atau sentripetal. Umur batuan pengandung umumnyatersier sampai kwarter, jarang yang berumur lebih tua.

3. Potensi

Sesuai dengan keterjadiannya, perlit selalu nerasosiasi dengan aktivitas gunung berapi, sehingga banyak kemungkinan keterdapatannya di Indonesia yang kaya akan gunung berapi.

Dari berbagai studi dapat diinventarisasi keberadaan, potensi dan hasil analisis kimia perlit di Indonesia adalah sebagai berikut :

a) Pansurnapitu, Sumatra UtaraPerlit ditemukan di daerah Pansurnapitu, kecamatan Silindung, kabupaten Tapanuli Utara. Perlit berada dalam suatu endapan bersama dengan obsidian sebagai bongkah-bongkah di dalam tufa, berwarna keabu-abuan, dan keputihan agak lunak.Dari hasil pmeriksaan di laboratorium contoh perlit ini pengembangannya sampai 153,3% dari hasil crucible test.

Page 8: Perlitindonesia

b) Bukit Sikaping, Sumatra BaratPerlit di daerah ini ditemukan bersama dengan obsidian sebagai bongkah-bongkah dalam tufa. Perlitnya agak keras, nerwarna keabu-abuan, dengan faktor pengembangan 9,4% dari hasil crucible test.

c) Mutaralam, LampungPerlit ditemukan sebagai aliran riolit dan berlokasi di daerah Mutaralam, Kecamatan SumberJaya, Kabupaten Lampung Utara. Hasil dari Laboratorium (crubble test) menunjukkan bahwa pengembangannya sebesar 269%Dengan hasil kimia :SiO2 = 7,94%; Al2O3= 18,45%Fe2O3 = 0,23%; FeO = 0,21%CaO = 1,46%; MgO = 0,30%Na2O = 2,80%; K2O = 1,60%TiO2 = 0,16%; P2O5 = 0,01%MnO = 0,06%; H2O = 0,76%; H2O

+ = 3,03%

d) Dan beberapa daerah lain yang terdapat di Indonesia.

Perlite, produk letusan gunung berapi, (Cerita dari Provinsi Lopburi, Thailand)

Monday, January 14, 2013 Andy Yahya

Perlite

Page 9: Perlitindonesia

Suatu kesempatan yang langka, ketika saya berkunjung untuk mengikuti seminar internasional di Thailand, saya mendapat kesempatan untuk berkunjung ke salah satu tambang perlit, di Pnomchat hill, di Provinsi Lopburi. Provinsi berjarak 200 km dari Bangkok, dan ditempuh dengan perjalanan darat sekitar 3 jam dari Bangkok menggunakan shuttle bus.

Pemilik tambang ini merupakan dosen dari salah satu universitas di Thailand, yang namanya susah untuk diingat, namun dari penjelasan yang dia buat dari slide nya, di gubug tempat dia menyimpan perlit yang sudah diolah, menunjukkan dia sangat mengenal baik karakteristik dari endapan tersebut. Memang, tidak banyak orang yang bisa bergerak pada 2 sisi yang berbeda, menjadi pengajar, namun juga menjadi pengusaha di bidang yang dia tekuni

Page 10: Perlitindonesia

Sebagai pendahuluan, perlite (perlit) adalah salah satu batuan piroklastik, salah satu tipe dari volkanik-glass, yang dapat mengembang dan menjadi sangat berpori ketika dipanaskan. Berasal dari bahasa Perancis "Pearl", yang menunjukkan kilap mutiara dari batuannya. Ketika dipanaskan, perlit dapat mengembang hingga 20x dari volume sebenarnya. Prinsipnya sama seperti kita membuat pop corn, dimana volume akan mengembang, namun menjadi lebih ringan. Perlit umumnya berwarna abu-abu hingga hijau, namun bisa berwarna cokelat, biru, ataupun merah. Setelah dipanaskan, perlit akan berwarna abu-abu hingga putih.

Volcanic glass umumnya terbentuk akibar adanya lava yang membeku dari letusan gunung berapi dan membeku dengan cepat. Karena membeku dengan cepat, tidak terbentuk kristal secara sempurna, dan tidak ada kesempatan air akan keluar dari material tersebut. Perlit merupakan grup silikat, yang mempunyai kadar silika yang sangat tinggi. Adanya sediment

Pada daerah yang saya kunjungi, perlit berasosasi dengan tuff dan batu-apung (pumice), yang juga merupakan produk dari batuan piroklastik, dan juga berasosiasi dengan devitrified perlite. Klasifikasi dari material tersebut dibagi berdasakan kenampakan fisik dari batuan.

Banyak struktur minor yang bisa diamati, seperti adanya laminasi, micro-folding atau perlipatan mikro, serta adanya fragmen batuan yang terperangkap dan terkompaksi, sebagai produk adanya letusan di masa lampau.

Page 11: Perlitindonesia

Setelah perlit diberaikan dengan menggunakan bahan peledak, perlit kemudian diangkut menggunakan dumptruck dan back hoe, untuk kemudian di remukkan dengan menggunakan crusher, dan dibakar sehingga perlit mengembang, dan menjadi sangat ringan. Bahkan perlit yang semula keras, ketika sudah menjadi serbuk dan diletakkan di atas air, perlit akan mengambang di atas air tersebut.

Perlit mempunyai banyak manfaat. Menyerupai bentonit, zeolit, yang dimanfaatkan sebagai penukar ion, perlit juga dapat dipakai untuk keperluan tersebut. Pembuatan beton ringan, kosmetik, campuran bahan makanan hewan dan tumbuhan, penjernih air, merupakan sebagian kecil dari manfaat perlit. Di akhir kesempatan. pemilik tambang tersebut berbaik hati memberikan kami kosmetik, yang diyakini bisa memutihkan wajah. Minat mencoba?

Page 12: Perlitindonesia

Tambang Perlit, Pnomchat Hill-Provinsi Lopburi, Thailand

INVENTARISASI DAN EVALUASI SUMBER DAYA MINERAL DI DAERAH KABUPATEN LAMPUNG BARAT DAN TANGGAMUS - PROVINSI LAMPUNG

 Oleh : Ratih Sukmawardany S., Nur Amin Latif, Tisna Sutisna, dan Endang

RivaÂ’ISub Dit. Mineral Non Logam

 

SARI

Secara geografis Kabupaten Lampung Barat terletak diantara 103o35’37” – 104o39’25,41” BT dan 4o47’15,04” – 5o56’30,27” LS. Secara geografis Kabupaten Tanggamus terletak pada 104o18’0,72” – 105o29’15,49” BT dan 05o05’43,85” – 05o58’17,69” LS.

Morfologi Kabupaten Lampung Barat secara umum terbagi menjadi tiga unit morfologi, yaitu Morfologi Dataran Rendah, Perbukitan menggelombang dan Daerah Pegunungan. Morfologi Kabupaten Tanggamus secara umum terbagi menjadi empat unit morfologi, yaitu Morfologi Dataran Rendah, Perbukitan menggelombang, Daerah Pegunungan dan Kerucut Gunungapi.

Page 13: Perlitindonesia

Sebaran formasi batuan yang menyusun Kabupaten Lampung Barat dan Tanggamus adalah Aluvium, Satuan Batugamping, Batuan Gunungapi Kuarter, Formasi Bintunan, Formasi Ranau, Formasi Simpangaur, Formasi Lakitan, Formasi Lemau, Formasi Bal, Batuan Terobosan, Formasi Seblat dan Formasi Hulusimpang.

Komoditi mineral non logam yang terdapat di daerah Kabupaten Lampung Barat adalah andesit, lempung, batugamping, batuapung, basal, pasir kuarsa, sirtu, tras, pasir, perlit, silika dan diatomea. Perkiraan perhitungan sumber daya hipotetik komoditi lempung 43.000 ton, Dasit 103.000.000 ton, Tras 32.085.000 ton, Andesit 10.050.000 ton, Pasir 25.300.000 ton, Batugamping 20.000.000 ton, Diatomea 39.600.000 ton, dan Perlit 405.000.000 ton.

Komoditi mineral non logam di daerah Kabupaten Tanggamus adalah lempung, andesit, pasir, silika, marmer, diorit, sirtu, zeolit, tras, granit, dan batugamping. Perkiraan sumber daya komoditi andesit : 124.482.000 ton, kuarsa : 1.726.700 ton, marmer : 15.686.000 ton, diorit : 12.420.000 ton, zeolit : 7.636.000 ton, dasit 1.125.000 ton, batugamping : 1.980.000 ton, dan granit : 11.500.000 ton.

 

PENDAHULUAN

Kabupaten Lampung Barat dengan ibukota Liwa memiliki luas 4.950,40 Km2. Wilayah Kabupaten Lampung Barat secara administratif meliputi 14 Kecamatan dan terdiri dari 169 Desa (Keadaan Akhir Tahun 2001) dan merupakan pemekaran dari Kabupaten Lampung Utara. Secara geografis Kabupaten Lampung Barat terletak diantara 103o35’37” – 104o39’25,41” BT dan 4o47’15,04” – 5o56’30,27” LS.

Kabupaten Tanggamus ibukotanya adalah di Kota Agung dan memiliki luas 3.356,61 Km2. Wilayah Kabupaten Tanggamus secara administrative memiliki 17 Kecamatan dan merupakan pemekaran dari Kabupaten Lampung Selatan. Secara geografis Kabupaten ini terletak pada 104o18’0,72” – 105o29’15,49” BT dan 05o05’43,85” – 05o58’17,69” LS.

HASIL PENYELIDIKAN

Geologi Daerah Penyelidikan

Morfologi

Morfologi Kabupaten Lampung Barat secara umum terbagi menjadi tiga unit morfologi, yaitu Morfologi Dataran Rendah, Perbukitan menggelombang dan Daerah Pegunungan.

Morfologi Kabupaten Tanggamus secara umum terbagi menjadi empat unit morfologi, yaitu Morfologi Dataran Rendah, Perbukitan menggelombang, Daerah Pegunungan dan Kerucut Gunungapi.

Stratigrafi

Sejarah geologi daerah Kabupaten Lampung Barat, dan Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung Barat dimulai pada jaman Tersier dan tersusun atas endapan permukaan, batuan sedimen dan gunungapi, batuan, dan batuan terobosan.

Susunan batuan dari yang muda ke tua di Kabupaten Lampung Barat adalah Aluvium, Satuan Batugamping, Batuan Gunungapi Kuarter, Formasi Bintunan, Formasi Ranau, Formasi Simpangaur, Formasi Lakitan, Formasi Lemau, Formasi Bal, Batuan Terobosan, Formasi Seblat dan Formasi Hulusimpang.

Kabupaten Tanggamus tersusun atas Aluvium, Satuan Batugamping, Batuan Gunungapi Kuarter, Formasi kasai, Formasi Lampung, Formasi Ranau, Formasi Semung, Formasi Simpangaur, Formasi Katur, Formasi Bal, Formasi Lemau, Formasi Talangakar, Formasi

Page 14: Perlitindonesia

Gading, Dasit Piabung, Formasi Hulusimpang, Batuan Terobosan, Formasi Seblat, Formasi Tarahan, Granit Kapur, Diorit Sekampung Terdaunkan, Formasi Menanga, Komplek Gunung Kasih Tak terpisahkan. Keadaan morfologi daerah Kabupaten Tanggamus terdiri dari dataran rendah, perbukitan, menggelombang, daerah pegunungan dan kerucut gunungapi.

Struktur Geologi

Sejarah geologi diwilayah Kabupaten Lampung Barat dan Tanggamus, Provinsi Lampung meliputi kejadian-kejadian tektonika sejak Paleozoikum sampai Resen. Umsur-unsur struktur utama seperti sesar dan lipatan mencerminkan dominannya tektonika Tersier sampai Kuarter.

Potensi Endapan Bahan Galian

Andesit

Andesit di Kabupaten Lampung Barat masih banyak yang belum dapat dimanfaatkandan. Kemungkinan untuk pengaembangannya masih memerlukan waktu dan kerjasama dengan berbagai pihak yang terkait agar tidak saling tumpang tindih dalam pelaksanaannya, karena beberapa lokasi andesit terdapat di Taman Nasional. Andesit dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan, yaitu pondasi jalan, batu belah dan bangunan.

Andesit di Kabupaten Tanggamus sudah banyak yang dieksploitasi dan sangat berpotensi untuk dikembangkan, tetapi ada beberapa lokasi andesit yang susah dicapai karena permasalahan transportasi. Andesit di daerah Kabupaten Tanggamus ini berbentuk bukit dan berupa andesit lembar dan masif. Andesit di daerah ini dimanfaatkan sebagai bahan bangunan, batu hias, dan batu tempel

Basal

Basal di Kabupaten Lampung Barat terdapat di daerah Kecamatan Karya Penggala, berupa bongkah-bongkah sepanjang jalan Kecamatan Karya Penggala. Basal ini dapat dimanfaatkan sebagai  bahan bangunan pondasi jalan.

Batugamping

Batugamping di daerah Kabupaten Lampung Barat yang berpotensi adalah di Dusun Punggung Penengahan, Desa Penyebaran, Kecamatan Lemong. Batugamping di daerah ini memiliki nilai senyawa CaO = 51,04%, MgO = 1,56%. Batugamping ini dapat dimanfaatkan menjadi batu kapur dan bahan bangunan.

Batugamping di daerah Kabupaten Tanggamus telah dimanfaatkan sebagai batu kapur oleh penduduk setempat.

Dasit

Dasit di daerah Kabupaten Lampung Barat terdapat di Desa Semaka, Kecamatan Bengkunat, hasil analisa petrografi menunjukkan nama batuan adalah sasit yang disusun oleh fenokris kuarsa, plagioklas, piroksen di dalam masa dasar mikrokristalin felspar dan lempung.

Dasit terdapat di Kabupaten Tanggamus. Dasit di daerah ini berupa bukit dan belum dimanfaatkan oleh penduduk setempat. Hal ini dikarenakan masalah transportasi untuk pengangkutan dasit yang dieksploitasi. Dapat dimanfaatkan sebagai batu dimensi dan bahan bangunan.

Diorit

Diorit warna abu-abu bintik hitam, berukuran boulder dan bukit, sudah dieksploitasi, tapi sedang berhenti. sebaran lebih kurang 150 meter persegi. Luas sebaran 400 m3. Diorit ini dapat dimanfaatkan sebagai batu dimensi dan batu hias.     

Kuarsa

Page 15: Perlitindonesia

Kuarsa di daerah Kabupaten Tanggamus cukup bervariasi dari yang berukuran pasir hingga berukuran boulder. Lokasi keterdapatan di Kabupaten Tanggamus di Desa Margosari, Kecamatan Pagelaran, dimanfaatkan oleh penduduk setempat sebagai bahan pengeras jalan, bahan bangunan, dengan luas sebaran 5 ha, perhitungan sumber daya hipotetik diperkirakan sebesar 1.380.000 ton; Desa Panggungrejo, Kecamatan Sukoharjo, berwarna putih susu-kemerahan, berukuran pasir kasar, kerikil, kerakal, membentuk sebuah bukit yang rendah dengan luas sebaran 6 ha, sumber daya hipotetik diperkirakan sebesar 276.000 ton; Komplek G. Kasih, Desa Sukamulya, Kecamatan Pugung, berwarna putih susu,  dengan luas sebaran 5 ha, Sumber daya hipotetik diperkirakan sebesar 1.380.000 ton.

Lempung

Lempung di daerah Kabupaten Lampung Barat terdapat di Desa Sukamarga, Kecamatan Bengkunat; Way Maya, Dusun Sukajadi, Desa Lintik, Kecamatan Pesisir Tengah; Desa Lemong, Kecamatan Lemong; Dusun Serarukuh, Desa Luas; Kp Tanjungbaru, Desa Bahu/Baru, Kecamatan Belalau; S. Giham, Dusun Dangduanan Bambu Kuning, Kecamatan Sekincau.

Lempung di daerah Kabupaten Tanggamus terdapat di Pekon Sedayu, Kecamatan Semaka; Desa Banyuwangi, Kecamatan Sukoharjo, Desa Panjirejo, Kecamatan Gadingrejo, hasil analisa kimia menunjukkan kandungan senyawa SiO2 = 77,44%; Al2O3 = 12,20%; Fe2O3

= 0,96%; CaO = 0,85%; MgO = 0,23%; Na2O = 1,68%; K2O 2,76%; MnO = 0,03%; TiO2 = 0,19%; P2O5 = 0,02%; SO3 = 0%; H2O- = 0,22%; HD = 2,79%; Desa Blitarejo, Kecamatan Gadingrejo; Desa Pamenang, Kecamatan Pagelaran; hasil analisa kimia menunjukkan kandungan senyawa SiO2 = 44,34%; Al2O3 = 32,69%; Fe2O3 = 4,98%; CaO = 0,27%; MgO = 0,17%; Na2O = 0%; K2O = 0%; MnO = 0,01%; TiO2 = 1,40%; P2O5 = 0,01%; SO3 = 0%; H2O- = 5,20%; HD = 16,23%; Desa Rejosari, Kecamatan Pagelaran; Desa Way Ngison I, Kecamatan Pagelaran, warna coklat tua.

Lempung di daerah Kabupaten Lampung Barat dan Tanggamus dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan batu-bata dan genteng.

Marmer

Marmer di daerah Kabupaten Tanggamus terdapat di Bukit Baturaja, Desa Margosari, Kecamatan Pagelaran, warna putih keabuan, sudah pernah dieksploitasi tetapi sekarang berhenti, dimanfaatkan sebagai batu kapur. Karena dianggap kurang baik sebagai bahan kapur (berbutir), maka eksploitasi berhenti, dengan luas 80 ha., sumber daya hipotetik diperkirakan sebesar 6.440.000 ton. Marmer di G. Kasih, Dusun G. Kasih, Desa Sukamulya, Kecamatan Pugung, warna abu abu kehijauan, panjang lebih kurang 250 m, lebar lebih kurang 400 m, telah dimanfaatkan oleh penduduk setempat sebagai batu kapur, sumber daya hipotetik diperkirakan sebesar 1.794.000 ton. Marmer di Pekon Tanjung Kemala, Kecamatan Pugung, Pernah dieksploitasi oleh PT. Gramer, PT. Gantur, PT. Adiprima, PT. Indo Marmer, PT. Polam Marmer. Marmer di Daerah Kabupaten Tanggamus dimanfaatkan oleh penduduk setempat sebagai batu kapur. Komoditas ini dapat dikembangkan manfaatnya sebagai batu dimensi, dan batu hias.

Pasir

Pasir di daerah Kabupaten Lampung Barat terdapat di Sungai Warku, Desa Negeri Ratu/Bay Nyerupa, Kecamatan Sukau, berukuran pasir halus - kasar, berwarna hitam kecoklatan, sudah dimanfaatkan oleh penduduk setempat. Pasir di Desa Sumber Agung, Kecamatan Bengkunat, berwarna abu kehitaman, berukuran pasir halus-kasar, terdapat yang lunak dan keras, tersedimentasikan, tersingkap di pantai lebih kurang 8 m, belum dimanfaatkan oleh penduduk setempat, morfologi bergelombang lemah. Pasir di S. Pintau, Dusun Talang Aceh KM 15, Desa Tanjung Kemala, Kecamatan Bengkunat, berupa pasir berukuran pasir halus-kasar.

Page 16: Perlitindonesia

Pasir sungai di daerah Kabupaten Tanggamus terdapat di Desa Sukoharjo I Barat, Kecamatan Sukoharjo, dikeruk dari sungai, warna kehitaman mengandung kuarsa. Pasir di Desa Banyuwangi, Kecamatan Sukoharjo, dikeruk dari dalam sungai, dan dimanfaatkan oleh penduduk setempat sebagai bahan bangunan dan campuran untuk pembuatan batu bata. Pasir di Way Ngurip, Desa Banyuurip, Kecamatan Wonosobo, warna hitam, ukuran pasir halus-kasar, lebar sungai lebih kurang 5 m. Pasir di Desa Karanganyar, Kecamatan Wonosobo, warna hitam, dikeruk dari dalam sungai, ukuran pasir halus-kasar. Pasir di

Pasir Kuarsa

Pasir kuarsa di Kabupaten Lampung Barat terdapat di Dusun Bandar Adung, Desa Bardasuka, Kecamatan Bengkunat, dimanfaatkan oleh penduduk setempat sebagai pasir bangunan. Hasil analisa kimia menunjukkan kandungan senyawa SiO2 = 70,58%, hasil analisa mineral butir menunjukkan bahwa prosentase fragmen batuan berupa kuarsa sebesar 96,50%.

Perlit

Perlit di daerah Kabupaten Lampung Barat terdapat di S. Muhul, Komplek G. Muhul, Desa Sukabumi, Kecamatan Batubrak, berwarna putih keabu-abuan, keras, tanah milik penduduk setempat P Mursid, kondisi lahan dimanfaatkan untuk berkebun kopi. Lokasi di daerah perbukitan g. Muhul, tinggi singkapan lebih kurang 10 m, lebih kurang 1 kilo dari perkampungan. Dari data sifat-sifat fisik setelah dibakar pada suhu 1.200oC dan hasil uji pembekahan serta heating microscope diperkirakn bahwa perlit didaerah penyelidikan tidak dapat dipergunakan sebagai bahan untuk pembuatan light weight aggregate (agregat ringan), karena tingkat pembekahannya kecil, serta tidak dapat dipergunakan sebagai bahan pelebur karena suhu leburnya (leleh) tinggi di atas 1.400oC.

Sirtu

Sirtu di Kabupaten Lampung Barat terdapat di Way Saru Balah, Dusun Ngaras, Desa Negerah; Way Bambang, Desa Penyandengan, Kecamatan Bengkunat; S. Semaka, Dusun Kerang, Desa Kotabesa, Kecamatan Belalau, Way Bandung, Dusun Taman Jaya, Kel. Kubu Perahu; Way Laay/Menterang, Desa Kubu Perahu, Kecamatan Balik Bukit; Way Tenumbang, Dusun Sukabanjar, Desa Sukarame, Kecamatan Pesisir Selatan; Way Pedada, Desa Pedada, Kecamatan Pesisir Tengah; Way Laay, Dusun Jerambah, Desa Laay, Kecamatan Karya Penggala; Dusun Tembaka, Desa Way Sindih, Kecamatan Karya Penggala; Way Gedau, Dusun Gedau, Desa Baturaja; Way Baturaja, Dusun Gedau, Desa Baturaja, Kecamatan Way Singgaruga, Desa Baturaja; Way Melesom, Way Kenda way I, Desa Kerbang Langgar, Kecamatan Pesisir Utara; Desa Bambang, Kecamatan Lemong; Way Malaya, Desa Melaya; Way Halami, Desa Sukamarga; Sungai Manula, Desa Tebing Rambutan, Kecamatan Lemong.

Sirtu di daerah Kabupaten Tanggamus terdapat di Way Mincang, Dusun Tanjung Rusia, Desa Tanjung Rusia, Kecamatan Pardasuka; Batas Desa Tegineneng dengan Desa Padang Ratu; Desa Putih Doh; Way Cangkanan, Dusun Sukanegeri, Desa Sukanegeri, Kecamatan Cukuh Balak; Way Semaka, Desa Badung Sri Kuncoro, Kecamatan Semaka; Way Semuong, Desa gunung Doh, Kecamatan Wonosobo; Desa Siring Betah, Kecamatan Wonosobo; Way Belu, Desa Belu; Way Maja II, Desa Kuta Batu; Way Lalaan, Desa Sukabanjar, Kecamatan Kota Agung; Desa Piabung, Kecamatan Kota Agung; Way Tebu, Desa Purwodadi, Kecamatan Talang Padang.

Sirta di daerah Kabupaten Lampung Barat dan Tanggamus dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan, pembuatan aspal, pondasi jalan.

 

 

Tras

Page 17: Perlitindonesia

Tras di daerah Kabupaten Lampung Barat terdapat di Desa Sebarus Bukit, hasil analisa kimia menunjukkan kandungan senyawa SiO2 = 63,76%; Al2O3 = 19,02%; Fe2O3 = 3,37%; CaO = 2,99%; MgO = 0,41%; Na2O = 2,12%; K2O 1,48%; MnO = 0,09%; TiO2 = 0,34%; P2O5

= 0,01%; SO3 = 0,01%; H2O- = 0,68%; HD = 5,42%; Dusun Balak, Desa Padang Cahya; Dusun Padang Dalam, Desa Padang Dalam, Kecamatan Balik Bukit; Desa Sukabumi, Kecamatan Batubrak; Desa Way Semaka; Desa Luas, Kecamatan Belalau; Desa Sukamarga, Kecamatan Lemong; Dusun Dua Pampangan, Desa Pampangan, Kecamatan Sekincau; Dusun Siderejo, Desa Mutaralam, Kecamatan Way Tenong. Tras dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan, campuran semen, pasir bangunan.

Zeolit

Zeolit di daerah Kabupaten Tanggamus terdapat di Desa Tengor, Kecamatan Cukuh Balak, berwarna putih kehijauan, keras, masif, tinggi singkapan lebih kurang 6 m. Sudah pernah dieksploitasi, tetapi sudah berhenti lebih kurang 5 tahun. Sarana transportasi di daerah ini masih kurang, hal ini cukup berpengaruh dalam eksploitasi. Perhitungan besar sumber daya hipotetik sebesar 4.600.000 ton adalah perhitungan sumber daya dari luas 20 ha dan yang telah dibebaskan oleh PT. Paragon sebesar 10 ha. 

DAFTAR PUSTAKA

Sunardi D., Sukoco S.H., 1976, Endapan Perlit Daerah G. Muhul-Sukabumi, Provinsi Lampung, Bandung.

Wikarta S., dkk., 1994, Penyelidikan Perlit di Gunung Muhul dan sekitarnya, Kecamatan Belalau, Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung.

Andi M.S., Amiruddin, Suwarti T., Gafoer S., dan Sidarto, 1994, Geologi Lembar Tanjungkarang, Sumatera, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi (P3G), Bandung.

Amin T.C., Sidarto, Santosa S., dan Gunawan G, 1994, Geologi Lembar Kotaagung, Sumatera, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi (P3G), Bandung.

Gafoer S., Amin T.C., dan Pardede R., 1994, Geologi Lembar Baturaja, Sumatera, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi (P3G), Bandung.

Supriatna Suhala, Arifin M., 1997, Bahan Galian Industri, Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral (PPTM), Bandung.

DIM, 2004, Neraca Subdit Non Logam, Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral (DIM), Bandung.