perkembengan dan penyalahgunaan ipa dan iptek

40
MAKALAH PENGEMBANGAN DAN PENYALAHGUNAAN IPTEK Disusun Oleh : Nama : Riza Julianti

Upload: chica-mayonnaise

Post on 19-Jun-2015

1.990 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

ipa, iptek, penyalah gunakaan perkembangan ilmu pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan dan tekhnologi

TRANSCRIPT

Page 1: perkembengan dan penyalahgunaan Ipa Dan Iptek

MAKALAH

PENGEMBANGAN DAN PENYALAHGUNAAN IPTEK

Disusun Oleh :

Nama : Riza Julianti

KATA PENGANTAR

Page 2: perkembengan dan penyalahgunaan Ipa Dan Iptek

Bismillahirrahmanirrahiim,

Syukur alhamdulillah penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

mencurahkan rahmat dan memberikan kesehatan kepada penyusun sehingga

Makalah yang berjudul “PENGEMBANGAN DAN PENYALAHGUNAAN

IPTEK” dapat diselesaikan dengan segala kelebihan dan kekurangannya.

Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW,

keluarga, sahabat dan kita sebagai generasi penerusnya hingga akhir zaman.

Ilmu alam dan Ilmu teknologi merupakan dua hal yang sangat berhubungan erat

bagi kehidupan manusia atas dasar kata di atas maka penulis berusaha

mempelajarinya dan berharap dapat ditiru dan diikuti oleh generasi penerus di

masa yang akan datang.

Penulis menyadari bahwa penyusunan dari makalah ini masih jauh dari sempurna.

Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat

membangun dan dapat memacu penulis untuk berkarya lebih baik dikesempatan

yang akan datang.

Akhir kata penulis berharap semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis

khususnya, dan pembaca pada umumnya, Amin.

Cianjur , Oktober 2009

Penulis

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Page 3: perkembengan dan penyalahgunaan Ipa Dan Iptek

Manusia hidup di dunia ini tidak bisa lepas dari ketergantungan dalam

menjalani kehidupan di dunia ini. Ketergantungan itu juga didominasi banyak

sekali factor yang mempengaruhi dan yang paling besar berhubungan dengan

manusia pasti adalah ketergantungan manusia akan alam dan Ilmu

Pengetahuan tentang bagaimana cara untuk memanfaatkan alam tersebut.

Tak lepas tentang bagaimana cara memanfaatkan alam ini, maka manusia pun

banyak yang mempelajari akan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dengan

berharap dapat menciptakan suatu alat yang canggih dan mutakhir untuk

mengolah kekayaan alam di dunia ini.

Namun,tanpa disadari karena begitu rakusnya manusia, semua alat yang serba

modern pun dibuat yang mana alat tersebut tanpa arus banyak menggunakan

tenaga manusia itu sendiri dalam mengolah alam ini dan tanpa disadari pula

alat-alat yang serba canggih ,mutakhir dan modern tersebut ternyata banyak

membuat suatu kerusakan yang membuat anak,cucu kita sebagai sebagai

generasi penerus, menerima akibatnya. Diakui atau tidak ternyata semua

teknologi yang diciptakan manusia di dunia ini membawa dampak yang positif

dan negatif .dan dari sekian banyak manusia di dunia ini yang menggunakan

teknologi tersebut untuk kemaslahatan umat, masih juga harus menghadapi

umat manusia yang lainnya yang menggunakan atau memanfaatkan teknologi

tersebut untuk kepentingan dirinya sendiri tanpa memikirkan dampak yang

ditimbulkan bagi manusia banyak bahkan sampai generasi penerus

B. Tujuan

Adapun tujuan utama dari makalah ini adalah semata-mata untuk memenuhi

tugas mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD) Akan tetapi tujuan lain

dari pembuatan makalah ini yaitu:

1. Menambah ilmu pengetahuan tentang Pengembangan IPTEK di era

Globalisasi saat ini

2. Mengetahui dampak positif dan negative dari pengembangan IPTEK

dunia.

Page 4: perkembengan dan penyalahgunaan Ipa Dan Iptek

BAB II

PEMBAHASAN

Page 5: perkembengan dan penyalahgunaan Ipa Dan Iptek

A. DAMPAK PERKEMBANGAN IPA DAN IPTEK BAGI KEHIDUPAN MANUSIA

Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dan IPA yang

cukup pesat sekarang ini sudah menjadi realita sehari-hari,bahkan merupakan

tuntutan masyarakat yang tidak dapat ditawar lagi. Tujuan utama

perkembangan IPTEK adalah perubahan kehidupan masa depan manusia yang

lebih baik, mudah, murah, cepat dan aman. Perkembangan IPA dan IPTEK,

telah banyak berpengaruh bagi kehidupan manusia pada umumnya. Misalnya

dengan adanya Internet ,mobil, motor, Alat-alat industri yang serba

canggih,obat-obat pertanian yang semua itu adalah hasil perkembangan IPA

dan IPTEK dan tidak dapat dipungkiri lagi bahwa sangat berpengaruh bagi

manusia dewasa ini.

Dengah adanya internet,setiap orang di manapun kapanpun dapat mengakses

informasi di bumi belahan manapun cukup dengan duduk di depan computer

atau alat yang dapat mengakses internet.Dengan kemudahan itu,dunia

sekarang ini sedang berubah secara revolusioner dari masyarakat pertanian

menjadi masyarakat perindustrian,dari manual menjadi serba digital dari

bisnis yang hanya bersifat nasional kini telah berubah menjadi bisnis yang

transnasional (antar negara) sebagai akibat dari semakin cepatnya peredaran

informasi di dunia yang menuntut manusia untuk bergerak lebih cepat.

Namun demikian,internet bukanlah sarana yang sepenuhnya menguntungkan

manusia, ini karena disamping internet memberi kemaslahatan bagi manusia,

internet pun menyumbang dampak yang negatif, bahkan dampak yang

dihasilkan internet tidak dapat dipandang remeh. Kerusakan yang

disebabkannya tergolong dalam tingkat yang serius

Sebagai contoh Teknologi informasi seperti internet sangat menunjang setiap

orang mencapai tujuan hidupnya dalam waktu singkat, namun dampak buruk

dari perkembangan “dunia maya” ini tidak dapat dihindarkan dalam

kehidupan masyarakat modern saat ini dan masa yang akan datang.

Page 6: perkembengan dan penyalahgunaan Ipa Dan Iptek

Kemajuan teknologi informasi yang serba digital membawa orang ke dunia

bisnis yang revolusioner karena dirasakan lebih mudah, murah, praktis dan

dinamis berkomunikasi dan memperoleh informasi. Di sisi lain,

berkembangnya teknologi informasi menimbulkan pula sisi rawan yang gelap

sampai tahap mencemaskan dengan kekhawatiran pada perkembangan tindak

pidana di bidang teknologi informasi yang berhubungan dengan “cybercrime”

atau kejahatan mayantara.

Masalah kejahatan mayantara dewasa ini sepatutnya mendapat perhatian

semua pihak secara seksama pada perkembangan teknologi informasi masa

depan, karena kejahatan ini termasuk salah satu extra ordinary crime

(kejahatan luar biasa) bahkan dirasakan pula sebagai (kejahatan serius) dan

transnational crime (kejahatan antar negara) yang selalu mengancam

kehidupan warga masyarakat, bangsa dan negara berdaulat. Tindak pidana

atau kejahatan ini adalah sisi paling buruk di dalam kehidupan modern dari

masyarakat informasi akibat kemajuan pesat teknologi dengan meningkatnya

peristiwa kejahatan komputer, pornografi, terorisme digital, “perang”

informasi sampah, bias informasi, hacker, cracker dan sebagainya.

Pornografi dan pornoaksi adalah dampak perkembangan teknologi yang akhir-

akhir ini sangat disorot di Indonesia yang pada tahun 2008 lalu telah

diresmikan Undang pornografi dan Pornoaksi,ini membuktikan bahwa

dampak buruk teknologi internet utamanya telah sangat meresahkan

masyarakat Banyaknya tindak criminal Pemerkosaan dan pelecehan seksual

menjadi bukti bahwa perkembangan teknologi juga menimbulkan dampak

yang buruk

Dalam bidang pertanian, manusia menemukan cara yang yang lebih efektif

untuk mendapatkan hasil tanaman yang lebih baik yaitu dengan menggunakan

berbagai macam pupuk buatan yang dijual secara bebas.dengan menggunakan

pupuk tersebut para petani dapat mendapatkan hasil yang berlipat ganda dalam

waktu yang relatif singkat

Page 7: perkembengan dan penyalahgunaan Ipa Dan Iptek

Akan tetapi keuntungan yang begitu menggiurkan tersebut juga tidak luput

dari dampak yang negative bagaimana tidak,hampir semua teknologi untuk

pertanian menggunakan bahan yang bersifat kimia yang bila dikonsumsi dapat

menyebabkan berbagai macam penyakit yang membahayakan. Kita ambil

contoh tumbuhan padi di Indonesia kini hampir pasti menggunakan pupuk

yang bersifat kimiawi memang hasil yang diperoleh terlihat lebih baik dan

lebih berkualitas namun jika dikonsumsi secara terus menerus maka bahan

kimia yang ada dalam padi akan mengendap dalam tubuh yang dapat

menggangu kesehatan manusia.

Dalam bidang industri juga berperan besar dalam memanfaatkan

perkembangan IPTEK dan IPA alat-alat yang digunakan dalam industri, kini

telah mengalami kemajuan yang cukup pesat. Sebagian besar industri di dunia

kini telah beralih ke mesin yang serba canggih dan otomatis hasil

perkembangan IPTEK.Dengan mesin-mesin itu, produksi dapat ditingkatkan

sedemikian rupa tanpa terbayangkan sebelumnya sehingga dapat

menggantikan tenaga manusia, ini juga merupakan suatu dilema yang

menyedihkan karena dengan bertambah banyaknya alat-alat yang canggih itu,

justru tenaga kerja yang dibutuhkan juga semakin sedikit sehingga jumlah

pengangguran di dunia semakin banyak dari tahun ke tahun.Selain itu,industri

juga menyumbang pencemaran udara yang kian hari, kian memprihatinkan.

Pencemaran udara yang semakin hari semakin parah ini sekarang telah

menimbulkan fenomena alam yang dahsyat yang kita sebut Global Warming

(pemanasan global) yang ada akhirnya mengancam kelangsungan hidup

manusia sendiri, pemanasan yang terjadi di bumi ini menimbulkan fenomena

alam yang tak menentu pasang air laut yang di luar batas kewajaran

mengakibatkan beberapa pulau kecil di bumi ini telah tenggelam sebagai

akibat mencairnya gunung es di kutub utara dan selatan sekarang tinggal kita

tunggu saja kapan daratan yang kita diami ini juga tenggelam jika tidak ada

solusi yang tepat untuk permasalahan ini.

Page 8: perkembengan dan penyalahgunaan Ipa Dan Iptek

Dengan adanya dampak IPTEK yang sedemikian besar terlepas baik atau

buruk,perkembangan IPTEK dan IPA tidak seharusnya dihambat bahkan

harus didukung dan diarahkan ke arah yang positif dan menguntungkan tidak

hanya dari segi ekonomi tapi juga dari segi ekologi dan sosial misalnya

dengan menciptakan alat-alat yang ramah terhadap lingkungan

Dalam hal pencemaran lingkungan misalnya,kita dapat menggunakan prinsip

3 R yaitu Reduce (mengurangi) dampak negatif bagi lingkungan Recycle

(mendaur Ulang) bahan-bahan yang masih dapat dimanfaatkan kembali dan

Reuse (Menggunakan kembali) barang-barang yang massih dapat digunakan

dengan jalan ini diharapkan dampak negative teknologi terhadap lingkungan

dapat setidaknya diminimalisasi

Supaya masalah penyalahgunaan teknologi ini tidak menjadi keresahan sosial

bagi masyarakat luas,sebaiknya implementasi hukum di dalam kehidupan

masyarakat moderen yang memakai teknologi tinggi harus mampu untuk

mengurangi perilaku yang dapat merugikan kepentingan bagi orang atau pihak

lain, meskipun adanya hak dan kebebasan individu dalam mengekspresikan

ilmu atau teknologinya dalam kehidupan sosial yang semakin kompleks.

Harus diingat, perkembangan teknologi merupakan salah satu faktor yang

dapat menimbulkan kejahatan, sedangkan kejahatan itu telah ada dan muncul

sejak permulaan zaman sampai sekarang ini dan masa akan datang yang tidak

mungkin untuk diberantas tuntas. Satu hal yang patut diperhatikan adalah

bahwa kejahatan sebagai gejala sosial sampai sekarang belum diperhitungkan

dan diakui untuk menjadi suatu tradisi atau budaya yang selalu mengancam

dalam setiap saat kehidupan masyarakat. Di sini perlu ada semacam batasan

hukum yang tegas di dalam menanggulangi dampak sosial, ekonomi dan

hukum dari kemajuan teknologi modern yang tidak begitu mudah ditangani

oleh aparat penegak hukum di negara berkembang seperti halnya Indonesia

yang membutuhkan perangkat hukum yang jelas dan tepat dalam

mengantisipasi setiap bentuk perkembangan teknologi dari waktu ke waktu

Page 9: perkembengan dan penyalahgunaan Ipa Dan Iptek

B. Dampak IPTEK Pada Bidang Teknologi Informasi

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang cukup pesat

sekarang ini sudah menjadi realita sehari-hari bahkan merupakan tuntutan

masyarakat yang tidak dapat ditawar lagi. Tujuan utama perkembangan iptek

adalah perubahan kehidupan masa depan manusia yang lebih baik, mudah,

murah, cepat dan aman. Perkembangan iptek, terutama teknologi informasi

(information technology) seperti internet sangat menunjang setiap orang

mencapai tujuan hidupnya dalam waktu singkat, baik legal maupun illegal

dengan menghalalkan segala cara karena ingin memperoleh keuntungan secara

“potong kompas”. Dampak buruk dari perkembangan “dunia maya” ini tidak

dapat dihindarkan dalam kehidupan masyarakat moderen saat ini dan masa

depan.

Kemajuan teknologi informasi yang serba digital membawa orang ke dunia

bisnis yang revolusioner (digital revolution era) karena dirasakan lebih mudah,

murah, praktis dan dinamis berkomunikasi dan memperoleh informasi. Di sisi

lain, berkembangnya teknologi informasi menimbulkan pula sisi rawan yang

gelap sampai tahap mencemaskan dengan kekhawatiran pada perkembangan

tindak pidana di bidang teknologi informasi yang berhubungan dengan

“cybercrime” atau kejahatan mayantara.

Masalah kejahatan mayantara dewasa ini sepatutnya mendapat perhatian

semua pihak secara seksama pada perkembangan teknologi informasi masa

depan, karena kejahatan ini termasuk salah satu extra ordinary crime

(kejahatan luar biasa) bahkan dirasakan pula sebagai serious crime (kejahatan

serius) dan transnational crime (kejahatan antar negara) yang selalu

mengancam kehidupan warga masyarakat, bangsa dan negara berdaulat.

Tindak pidana atau kejahatan ini adalah sisi paling buruk di dalam kehidupan

moderen dari masyarakat informasi akibat kemajuan pesat teknologi dengan

meningkatnya peristiwa kejahatan komputer, pornografi, terorisme digital,

“perang” informasi sampah, bias informasi, hacker, cracker dan sebagainya.

Page 10: perkembengan dan penyalahgunaan Ipa Dan Iptek

Peristiwa kejahatan mayantara yang pernah menimpa situs Mabes TNI, Badan

Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Mabes Polri dan Departemen

Luar Negeri Republik Indonesia merupakan sisi gelap dari kejahatan teknologi

informasi yang memanfaatkan kecanggihan internet. Begitu juga situs

Microsoft, NASA dan Pentagon tidak luput pula dari para hacker nakal untuk

mengacaukan sistem informasi dan data yang dimiliki oleh negara adidaya,

Amerika Serikat. Ketegangan antara Cina dengan Amerika Serikat sempat

pula mengarah pada perang hacker karena mengubah situs FBI menjadi wajah

pilot Cina yang tewas dalam suatu insiden di Laut Cina Selatan dengan

pesawat pengintai Amerika yang berada di wilayah udara Cina.

Semua peristiwa di atas adalah beberapa contoh disalahgunakannya kemajuan

teknologi informasi untuk tujuan buruk yang dapat merugikan pihak lain

dalam tatanan dunia semakin maju dalam globalisasi ekonomi. Inilah

sebenarnya salah satu sisi paling buruk yang tidak dapat dihindarkan dan

disembunyikan dari kemajuan teknologi informasi dewasa ini sebagaimana

pernah diramalkan oleh John Naisbitt dan Patricia Aburdene bakal ada

perubahan dunia menjadi perkampungan global (global village) dengan pola

satu sistem perekonomian atau single economy system, yaitu sistem ekonomi

kapitalis. Sistem ekonomi demikian dapat menyebabkan orang menghalalkan

segala cara, terutama pada saat berlakunya pasar bebas (free market) untuk

mencapai tujuannya dengan menggunakan sarana teknologi canggih. Masalah

ini segera menjadi pusat perhatian dari masyarakat internasional. Pada

International Information Industry Congress (IIC) 2000 Millenium di Quebec,

Kanada, tanggal 19 September 2000 merumuskan perlunya kewaspadaan

terhadap perkembangan cybercrimes yang dapat merusak sistem dan data vital

teknologi perusahaan dalam kegiatan masyarakat industri. Panitia Kerja

Perlindungan Data Dewan Eropa (The Data Protection Working Party of

Europe Council) menyatakan pula bahwa cybercrimes adalah bagian sisi

paling buruk dari masyarakat informasi yang perlu ditanggulangi dalam waktu

singkat. Konperensi Cybercrimes International di London, Februari 2001

menyatakan dengan tegas bahwa cybercrime adalah salah satu dari aktivitas

kriminal yang paling cepat tumbuh di planet bumi ini. Kerugian yang

Page 11: perkembengan dan penyalahgunaan Ipa Dan Iptek

ditimbulkan luar biasa besarnya yang mencapai US $ 40 miliar per tahun. Di

Amerika Serikat menurut hasil penelitian dari United States of Computer

Security Institute (USCSI) menunjukkan bahwa sekitar 90% perusahaan

(corporates) berskala besar mengaku telah mendeteksi adanya pelanggaran

keamanan terhadap sistem komputerisasi yang mereka gunakan dalam

kegiatan industri. Sebanyak 273 perusahaan di sana telah mengalami finantial

losses yang cukup signifikan untuk tambahan modal bagi perkembangan

perusahaan tersebut. Nilai kerugian mencapai US $ 265 juta dan sebagian

besar dari transaksi ilegal.

Bagi Indonesia sebagai suatu negara berkembang dan kepulauan yang cukup

besar tidak akan luput dari pengaruh perkembangan buruk teknologi informasi

dewasa ini maupun masa depan. Masalah ini perlu ditanggulangi supaya tidak

menjadi korban kejahatan mayantara dengan kerugian besar bagi warga

masyarakat, bangsa dan negara mengingat negeri ini amat rentan dengan

pelbagai bentuk kejahatan sebagai dampak dari kemajuan iptek, baik oleh

hacker/cracker nakal di dalam maupun luar negeri.

C. Makna dan Perkembangan Kejahatan Mayantara

Adanya penyalahgunaan teknologi informasi yang merugikan kepentingan

pihak lain sudah menjadi realitas sosial dalam kehidupan masyarakat moderen

sebagai dampak dari pada kemajuan iptek yang tidak dapat dihindarkan lagi

bagi bangsa-bangsa yang telah mengenal budaya teknologi (the culture of

technology). Teknologi telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari

kehidupan umat manusia dalam dunia yang semakin “sempit” ini. Semua ini

dapat dipahami, karena teknologi memegang peran amat penting di dalam

kemajuan suatu bangsa dan negara di dalam percaturan masyarakat

internasional yang saat ini semakin global, kompetitif dan komparatif. Bangsa

dan negara yang menguasai teknologi tinggi berarti akan menguasai “dunia”,

baik secara ekonomi, politik, budaya, hukum internasional maupun teknologi

persenjataan militer untuk pertahanan dan keamanan negara bahkan kebutuhan

Page 12: perkembengan dan penyalahgunaan Ipa Dan Iptek

intelijen. Contohnya adalah teknologi yang dimiliki Amerika Serikat, Jerman,

Jepang dan Israel. Supaya masalah penyalahgunaan teknologi ini tidak

menjadi keresahan sosial bagi masyarakat luas, seyogianya implementasi

hukum di dalam kehidupan masyarakat moderen yang memakai teknologi

tinggi harus mampu untuk mengurangi perilaku yang dapat merugikan

kepentingan bagi orang atau pihak lain, meskipun adanya hak dan kebebasan

individu dalam mengekspresikan ilmu atau teknologinya dalam kehidupan

sosial yang semakin kompleks. Harus diingat, perkembangan teknologi

merupakan salah satu faktor yang dapat menimbulkan kejahatan, sedangkan

kejahatan itu telah ada dan muncul sejak permulaan zaman sampai sekarang

ini dan masa akan datang yang tidak mungkin untuk diberantas tuntas.

Suatu hal yang patut diperhatikan adalah bahwa kejahatan sebagai gejala

sosial sampai sekarang belum diperhitungkan dan diakui untuk menjadi suatu

tradisi atau budaya yang selalu mengancam dalam setiap saat kehidupan

masyarakat. Di sini perlu ada semacam batasan hukum yang tegas di dalam

menanggulangi dampak sosial, ekonomi dan hukum dari kemajuan teknologi

moderen yang tidak begitu mudah ditangani oleh aparat penegak hukum di

negara berkembang seperti halnya Indonesia yang membutuhkan perangkat

hukum yang jelas dan tepat dalam mengantisipasi setiap bentuk

perkembangan teknologi dari waktu ke waktu. Kemampuan hukum pidana

menghadapi perkembangan masyarakat moderen amat dibutuhkan mengingat

pendapat Herbert L. Packer “We live today in a state of hyper-consciousness

about the real of fancied breakdown of social control over the most basic

threats to person and proverty”. Artinya, dewasa ini kita hidup dalam suatu

negara dengan kecurigaan tinggi seputar kenyataan pengendalian sosial dari

khayalan melebihi ancaman paling dasar terhadap orang dan harta benda.

Roberto Mangabeira Unger pernah mengemukakan, “the rule of law is

intimately associated with individual freedom, even though it fails to resolve

the problem of illegitimate personal dependency in social life”. Artinya, aturan

hukum merupakan lembaga pokok bagi kebebasan individu meskipun ia

mengalami kegagalan untuk memecahkan masalah ketergantungan pribadi

yang tidak disukai dalam kehidupan sosial. Wajar hukum harus mampu

Page 13: perkembengan dan penyalahgunaan Ipa Dan Iptek

mengantisipasi setiap perkembangan pesat teknologi berikut dampak buruk

yang ditimbulkannya, karena amat merugikan. Penyalahgunaan teknologi

informasi ini akan dapat menjadi masalah hukum, khususnya hukum pidana,

karena adanya unsur merugikan orang, bangsa dan negara lain. Sarana yang

dipakai dalam melakukan aksi kejahatan mayantara ini adalah seperangkat

komputer yang memiliki fasilitas internet. Penggunaan teknologi moderen ini

dapat dilakukan sendiri oleh hacker atau sekelompok cracker dari rumah atau

tempat tertentu tanpa diketahui oleh pihak korban. Kerugian yang dialami

korban dapat berupa kerugian moril, materil dan waktu seperti rusaknya data

penting, domain names atau nama baik, kepentingan negara ataupun transaksi

bisnis dari suatu korporasi atau badan hukum (perusahaan) mengingat

kejahatan mayantara atau teknologi informasi ini tidak akan mengenal batas

wilayah negara yang jelas. Kejahatan teknologi informasi ini menurut

pendapat penulis dapat digolongkan ke dalam supranational criminal law.

Artinya, kejahatan yang korbannya adalah masyarakat lebih luas dan besar

terdiri dari rakyat suatu negara bahkan beberapa negara sekaligus. Kejahatan

dengan jangkauan korban yang memiliki data penting ini dapat menimpa siapa

dan kapan saja mengingat akses teknologi mayantara pada masa depan sulit

untuk menyembunyikan sesuatu data yang paling dirahasiakan, termasuk data

negara.

Kejahatan ini beraspek pada masalah hukum internasional mengingat

pendapat J.G Starke, bahwa ada kaidah-kaidah hukum yang berkaitan dengan

berfungsinya lembaga-lembaga atau organisasi internasional, hubungan satu

sama lain dan hubungan negara-negara dengan individu serta kaidah-kaidah

hukum tertentu yang berkaitan dengan individu-individu dan badan-badan non

negara sejauh hak-hak dan kewajiban individu dan atau badan non-negara

tersebut penting bagi masyarakat internasional. Kejahatan mayantara sudah

jelas akan dapat menjangkau pada kepentingan masyarakat internasional. Ini

cukup berarti menurut Romli Atmasasmita, karena adanya standar hukum

pidana yang telah berkembang di dalam kumpulan masyarakat tersebut yang

harus dapat melindungi kepentingan semua pihak. Segala macam penggunaan

jaringan komputer untuk tujuan kriminal dan atau kriminal berteknologi tinggi

Page 14: perkembengan dan penyalahgunaan Ipa Dan Iptek

adalah menyalahgunakan kemudahan teknologi digital untuk kepentingan

tertentu yang sangat merugikan bagi pihak lain. Bentuk-bentuk kejahatan

tersebut dapat berupa spionase informasi, pencurian data, pemalsuan kartu

kredit (credit card), penyebaran virus komputer, pornografi orang dewasa dan

anak, penyebaran e-mail bermasalah hingga kampanye anti suku, agama, ras

dan antar golongan (SARA), terorisme dan ekstrimisme di internet. Semua

bentuk kejahatan mayantara tersebut amat merugikan bagi kepentingan

individu, kelompok masyarakat, bangsa dan negara bahkan internasional yang

mendambakan selalu terwujudnya perdamaian abadi dalam tatanan

masyarakat ekonomi global.

Pada Kongres PBB ke X tahun 2000, pengertian atau definisi dari cybercrime

dibagi dua, yaitu pengertian sempit, yakni “any illegal behaviour directed by

means of electronic operations that targets the security of computer systems

and the data processed by them”. Artinya, kejahatan ini merupakan perbuatan

bertentangan dengan hukum yang langsung berkaitan dengan sarana

elektronik dengan sasaran pada proses data dan sistem keamanan komputer.

Di dalam pengertian luas, cybercrime didefinisikan sebagai : “any illegal

behaviour committed by means of, or in relation to, a computer system or

network, including such crimes as illegal possession, offering or distributing

information by means of a computer system or network”. Artinya, perbuatan

yang melawan hukum dengan menggunakan sarana atau berkaitan dengan

sistem atau jaringan komputer termasuk kejahatan memiliki secara illegal,

menawarkan atau mendistribusikan informasi melalui sarana sistem atau

jaringan komputer. Selain itu, cybercrime dapat juga diartikan sebagai “crime

related to technology, computers, and the internet”. Artinya, kejahatan yang

berkaitan dengan teknologi, komputer dan internet.

Dari pengertian di atas memberikan gambaran betapa pengertian dan

kriminalisasi terhadap cybercrime cukup luas yang dapat menjangkau setiap

perbuatan ilegal dengan menggunakan sarana sistem dan jaringan komputer

Page 15: perkembengan dan penyalahgunaan Ipa Dan Iptek

yang dapat merugikan orang lain. Oleh karena itu, supaya jelas dalam

kriminalisasi terhadap cybercrime harus dibedakan antara harmonisasi

materi/substansi yang dinamakan dengan tindak pidana atau kejahatan

mayantara dengan harmonisasi kebijakan formulasi kejahatan tersebut.

Perbedaan ini penting untuk menentukan, apakah jenis kejahatan ini akan

berada di dalam atau di luar ketentuan Kitab Undang-undang Hukum Pidana

(KUHP) ataupun undang-undang pidana khusus yang membutuhkan kerangka

hukum baru untuk diberlakukan secara nasional. Saat ini telah ada konsep

KUHP Baru yang dapat menambahkan pasal-pasal sanksi ancaman terhadap

pelaku dari kejahatan mayantara dan RUU tentang Teknologi Informasi antara

lain mengatur soal yurisdiksi dan kewenangan pengadilan (Bab VIII),

penyidikan (Bab X) dan ketentuan pidana (Bab XI). Pemberlakuan undang-

undang ini tidak hanya untuk ius constitutum sebagai hukum positif, yakni

hukum yang diberlakukan saat ini akan tetapi juga ius constituendum atau

hukum masa depan.

Merujuk pada sistematika Draft Convention on Cybercrime dari Dewan Eropa

(Council of Europe) yaitu Draft No. 25, Desember 2000 dimana konvensi ini

ditandatangani oleh 30 negara pada bulan November 2001 di Budapest,

Bulgaria, maka Barda Nanawi Arief memberikan kategori cybercrime sebagai

delik dalam empat hal sebagai berikut. Pertama, delik-delik terhadap

kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan data dan sistem komputer termasuk

di dalamnya (a) mengakses sistem komputer tanpa hak (illegal acces), (b)

tanpa hak menangkap/mendengar pengiriman dan pemancaran (illegal

interception), (c) tanpa hak merusak data (data interference), (d) tanpa hak

mengganggu sistem (system interference), (e) menyalahgunakan perlengkapan

(misuse of devices). Kedua, delik-delik yang berhubungan dengan komputer

berupa pemalsuan dan penipuan dengan komputer (computer related

offences : forgery and fraud). Ketiga, delik-delik yang bermuatan tentang

pornografi anak (content-related offences, child pornography). Keempat,

delik-delik yang berhubungan dengan masalah hak cipta (offences related to

infringements of copyright).

Page 16: perkembengan dan penyalahgunaan Ipa Dan Iptek

Sementara Mardjono Reksodiputro dengan mengutip pendapat Eric J. Sinrod

dan William P. Reilly melihat kebijakan formulasi cybercrime dapat dilakukan

dalam dua pendekatan. Pertama, menganggapnya sebagai kejahatan biasa

(ordinary crime) yang dilakukan dengan pemakaian teknologi tinggi (high-

tech) dan KUHP dapat dipergunakan untuk menanggulanginya dengan

penambahan pasal tertentu dalam konsep RUU KUHP Baru. Kedua,

menganggapnya sebagai kejahatan baru (new category of crime) yang amat

membutuhkan suatu kerangka hukum baru (new legal framework) dan

komprehensif untuk mengatasi sifat khusus teknologi yang sedang

berkembang dan tantangan baru yang tidak ada pada kejahatan biasa

(misalnya masalah yurisdiksi) dan karena itu perlu diatur secara tersendiri di

luar KUHP.

Kendati ketentuan dalam KUHP belum bisa menjangkau atau memidana para

pelaku kejahatan ini dengan tepat dan undang-undang teknologi informasi

belum ada yang dapat mengatur masalah penyalahgunaan teknologi, akan

tetapi kejahatan mayantara harus tetap menjadi prioritas utama penegak

hukum kepolisian untuk menanggulanginya. Dampak buruk teknologi menjadi

masalah serius bagi umat manusia pada masa depan, apabila disalahgunakan

oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab dengan maksud untuk menarik

keuntungan ataupun mengacaukan data penting pihak lain bahkan negara bisa

menjadi korbannya.

Keadaan ini tidak dapat dihindarkan mengingat salah satu ciri dari masyarakat

moderen adalah kecenderungan untuk menggunakan teknologi dalam segenap

aspek kehidupannya. Perkembangan teknologi digital tidak dapat dihentikan

oleh siapa pun sebagai wujud dari hasil kebudayaan. Di sini menjadi tugas

dari pihak pemerintah, penegak hukum kepolisian dan warga masyarakat

untuk mampu mengantisipasi setiap bentuk kemajuan teknologi digital yang

pesat sehingga dampak buruk perkembangan yang merugikan dapat

ditanggulangi lebih dini.

Page 17: perkembengan dan penyalahgunaan Ipa Dan Iptek

D. Bentuk-bentuk Kejahatan Mayantara

Munculnya revolusi teknologi informasi dewasa ini dan masa depan tidak

hanya membawa dampak pada perkembangan teknologi itu sendiri, akan

tetapi juga akan mempengaruhi aspek kehidupan lain seperti agama,

kebudayaan, sosial, politik, kehidupan pribadi, masyarakat bahkan bangsa dan

negara. Jaringan informasi global atau internet saat ini telah menjadi salah satu

sarana untuk melakukan kejahatan baik domestik maupun internasional.

Internet menjadi medium bagi pelaku kejahatan untuk melakukan kejahatan

dengan sifatnya yang mondial, internasional dan melampaui batas ataupun

kedaulatan suatu negara. Semua ini menjadi motif dan modus operandi yang

amat menarik bagi para penjahat digital.

Manifestasi kejahatan mayantara yang terjadi selama ini dapat muncul dalam

berbagai macam bentuk atau varian yang amat merugikan bagi kehidupan

masyarakat ataupun kepentingan suatu bangsa dan negara pada hubungan

internasional. Kejahatan mayantara dewasa ini mengalami perkembangan

pesat tanpa mengenal batas wilayah negara lagi (borderless state), karena

kemajuan teknologi yang digunakan para pelaku cukup canggih dalam aksi

kejahatannya. Para hacker dan cracker bisa melakukannya lewat lintas negara

(cross boundaries countries) bahkan di negara-negara berkembang

(developing countries) aparat penegak hukum, khususnya kepolisian tidak

mampu untuk menangkal dan menanggulangi disebabkan keterbatasan sumber

daya manusia, sarana dan prasarana teknologi yang dimiliki. Di sisi lain,

kemampuan para hacker dan cracker dalam “mengotak-atik” internet juga

semakin andal untuk mengacaukan dan merusak data korban. Mereka dengan

cepat mampu mengikuti perkembangan baru teknologi bahkan menciptakan

pula “jurus ampuh” untuk membobol data rahasia korban atau virus perusak

yang tidak dikenal sebelumnya. Perbuatan ini jelas akan menimbulkan

kerugian besar dialami para korban yang sulit untuk dipulihkan dalam waktu

singkat mengingat ada pula antibody virus tidak mudah ditemukan oleh

pembuat software komputer.

Page 18: perkembengan dan penyalahgunaan Ipa Dan Iptek

Wajar kejahatan mayantara akan menjadi momok baru yang menakutkan bagi

setiap orang bahkan masyarakat internasional dewasa ini dan masa depan

akibat kemajuan teknologi yang digunakan bukan untuk tujuan kemaslahatan

umat manusia, akan tetapi menghancurkan hasil rasa, karsa dan cipta orang

lain. Berdasarkan catatan dari National Criminal Intellengence Services

(NCIS) di Inggris terdapat 13 macam bentuk-bentuk cybercrime. Pertama,

Recreational Hackers, kejahatan ini dilakukan oleh netter tingkat pemula

untuk iseng-iseng mencoba kekurangandalan dari sistem sekuritas atau

keamanan data suatu perusahaan. Tujuan iseng-iseng ini oleh pelaku

dimaksudkan sekedar hiburan akan tetapi mempunyai dampak pada kejahatan

mayantara yang secara langsung maupun tidak langsung merugikan pihak lain.

Kedua, Crackers atau Criminal Minded Hackers, yaitu pelaku kejahatan ini

biasanya memiliki motivasi untuk mendapatkan keuntungan finansial,

sabotase, dan penghancuran data pihak korban. Sebagai contoh pada tahun

1994 Citibank AS di Inggris mengalami kebobolan senilai US $ 400.000 oleh

cracker dari Rusia. Pelaku akhirnya dapat ditangkap dan dijatuhi pidana

penjara selama tiga tahun serta harus mengembalikan sejumlah uang yang

dijarah. Tipe kejahatan ini dapat terjadi dengan bantuan orang dalam yakni

biasanya adalah staf karyawan yang “sakit hati” atau datang dari kompetitor

dalam kegiatan bisnis sejenis. Ketiga, Political Hackers, yakni aktivis politik

atau hactivist melakukan perusakan terhadap ratusan situs web untuk

mengkampanyekan program-program tertentu bahkan tidak jarang digunakan

untuk menempelkan pesan untuk mendiskreditkan lawan politiknya. Usaha

tersebut pernah dilakukan secara aktif dalam usaha untuk kampanye anti

Indonesia pada masalah Timor Timur yang dipelopori oleh Ramos Horta dan

kawan-kawan sehingga situs Departemen Luar Negeri Republik Indonesia

sempat mendapat serangan yang diduga keras dari kelompok anti integrasi

sebelum dan setelah jajak pendapat tentang Referendum Timor Timur tahun

1999 lalu. Keempat, Denial of Service Attack. Serangan tujuan ini adalah

untuk memacetkan sistem dengan mengganggu akses dari pengguna jasa

internet yang sah. Taktik yang digunakan adalah dengan mengirim atau

membanjiri situs web dengan data sampah yang tidak perlu bagi orang yang

Page 19: perkembengan dan penyalahgunaan Ipa Dan Iptek

dituju. Pemilik situs web menderita kerugian, karena untuk mengendalikan

atau mengontrol kembali situs web tersebut dapat memakan waktu tidak

sedikit yang menguras tenaga dan enerji. Kelima, Insiders (Internal) Hackers

yang biasanya dilakukan oleh orang dalam perusahaan sendiri. Modus

operandinya adalah karyawan yang kecewa atau bermasalah dengan pimpinan

korporasi dengan merusak data atau akses data dalam transaksi bisnis. Contoh

Departemen Perdagangan dan Perindustrian Inggris pernah mengumumkan

bahwa tahun 1998 perusahaan di negeri itu menderita kerugian senilai 1,5

miliar poundsterling, akibat kelakuan musuh dalam “selimut” ini. Keenam,

viruses. Program pengganggu (malicious) perangkat lunak dengan melakukan

penyebaran virus yang dapat menular melalui aplikasi internet, ketika akan

diakses oleh pemakai. Sebelum ditemukan internet, pola penularan virus oleh

hackers hanya bisa melalui floppy disk. Akan tetapi dengan berkembangnya

internet dewasa ini, virus dapat bersembunyi di dalam file dan downloaded

oleh user (pemakai) bahkan menyebar pula melalui kiriman e-mail. Seperti

“dunia kedokteran”, maka pada “dunia komputer” memang telah menciptakan

jurus anti virus seperti Melissa 1999 atau Lovebug 2000 dan sebagainya,

namun masih belum dapat berbuat banyak untuk membasmi semua jenis virus

komputer yang terus berkembang dengan pesat.

Ketujuh, piracy. Pembajakan software atau perangkat lunak komputer

merupakan trend atau kecenderungan yang terjadi dewasa ini, karena dianggap

lebih mudah dan murah untuk dilakukan para pembajak dengan meraup

keuntungan berlipat ganda. Pihak produsen software yang memproduksi

piranti induk (master) dari permainan (games), film dan lagu dapat kehilangan

profit atau keuntungan karena karyanya dibajak melalui download dari

internet dan dikopi ke dalam bentuk CD-ROM yang selanjutnya diperbanyak

secara ilegal atau tanpa seizin penciptanya melalui video caset decoder (vcd),

compact disc (cd), play station dan cassete recorder. Kedelapan, fraud adalah

sejenis manipulasi informasi keuangan dengan tujuan untuk mengeruk

keuntungan sebesar-besarnya. Sebagai contoh adalah harga tukar saham yang

menyesatkan melalui rumour yang disebarkan dari mulut ke mulut atau

tulisan. Begitu juga dengan situs lelang fiktif dengan mengeruk uang masuk

Page 20: perkembengan dan penyalahgunaan Ipa Dan Iptek

dari para peserta lelang karena barang yang dipesan tidak dikirim bahkan

identitas para pelakunya tidak dapat dilacak dengan mudah. Kesembilan,

gambling. Perjudian di dunia mayantara semakin global sulit dijerat sebagai

pelanggaran hukum apabila hanya memakai hukum nasional suatu negara

berdasarkan pada locus delicti atau tempat kejadian perkara, karena para

pelaku dengan mudah dapat memindahkan tempat permainan judi dengan

sarana komputer yang dimilikinya secara mobil. Dari kegiatan gambling ini,

uang yang dihasilkan dapat diputar kembali di negara yang merupakan the tax

haven, seperti Cayman Island yang juga merupakan surga bagi para pelaku

money laundering. Indonesia sering pula dijadikan oleh pelaku sebagai negara

tujuan pencucian uang yang diperoleh dari hasil kejahatan berskala

internasional. Upaya mengantisipasinya adalah diterbitkan UU No. 15 Tahun

2002 tentang Pencucian Uang. Kesepuluh, pornography and paeddophilia.

Perkembangan dunia mayantara selain mendatangkan berbagai kemaslahatan

bagi umat manusia dengan mengatasi kendala ruang dan waktu, juga telah

melahirkan dampak negatif berupa “dunia pornografi” yang mengkhawatirkan

berbagai kalangan terhadap nilai-nilai etika, moral dan estetika. Melalui news

group, chat rooms bahkan mengeksploitasi pornografi anak-anak di bawah

umur, kegiatan hackers ini amat meresahkan bagi kalangan orang tua,

agamawan dan masyarakat beradab. Kesebelas, cyber stalking adalah segala

bentuk kiriman e-mail yang tidak dikehendaki oleh user atau junk e-mail yang

sering memakai folder serta tidak jarang dengan pemaksaan. Walaupun e-mail

“sampah” ini tidak dikehendaki oleh para user bahkan secara paksa

memperoleh identitas personal secara detail tentang calon para korbannya,

akan tetapi kiriman ini sangat merepotkan dan menghabiskan waktu user

untuk membersihkan halaman komputernya dari “sampah” tidak diundang ini.

Para pemakai komputer hanya bisa menggerutu terhadap pelakunya.

Duabelas, hate sites. Situs ini sering digunakan oleh hackers untuk saling

menyerang dan melontarkan komentar-komentar yang tidak sopan dan vulgar

yang dikelola oleh para “ekstrimis” untuk menyerang pihak-pihak yang tidak

disenanginya. Penyerangan terhadap lawan atau opponent ini sering

mengangkat pada isu-isu rasial, perang program dan promosi kebijakan

Page 21: perkembengan dan penyalahgunaan Ipa Dan Iptek

ataupun suatu pandangan (isme) yang dianut oleh seseorang/kelompok,

bangsa dan negara untuk bisa dibaca serta dipahami orang atau pihak lain

sebagai “pesan” yang disampaikan. Ketigabelas, criminal communications.

NCIS telah mendeteksi bahwa internet dijadikan sebagai alat yang andal dan

moderen untuk melakukan kegiatan komunikasi antar gangster, anggota

sindikat obat bius dan bahkan komunikasi antar “hooligan” di dunia sepakbola

Inggris. Komunikasi lewat internet merupakan alat atau sarana yang cukup

ampuh untuk melakukan kejahatan terorganisir. Bagaimanakah dengan kasus

kriminalitas atau modus operandi yang berbasiskan pada teknologi digital di

Indonesia?. Beberapa kasus kejahatan mayantara yang terjadi dan ditangani

oleh penegak hukum kepolisian lebih banyak bermotifkan pada masalah

ekonomi antara lain pembobolan rekening bank yang dialami BNI Cabang

New York (1987) dengan kerugian Rp. 30 miliar, Bank Danamon Jakarta

(1990) sebanyak Rp. 372 miliar, Bank Panin Cabang Senayan, Jakarta (1995)

sebanyak Rp. 4,2 miliar, Hongkong Bank di Jakarta (1996) sebanyak Rp. 96

miliar. Kasus penyadapan credit card pada beberapa daerah sempat marak

pada tahun 2001 lalu. Bentuk-bentuk dari kejahatan mayantara lain bukan

berarti tidak pernah terjadi di Indonesia, akan tetapi karena tidak dilaporkan

oleh para korban pada pihak kepolisian, maka masalah ini tidak menonjol dan

menjadi prioritas penegakan hukum. Keadaan demikian sebenarnya akan

menjadi kejahatan tersembunyi (hidden crime of cyber) pada masa depan

apabila tidak ditanggulangi secara hukum.

E.Upaya Penanggulangan Kejahatan Mayantara

Harus diakui bahwa Indonesia belum mengadakan langkah-langkah yang

cukup signifikan di bidang penegakan hukum (law enforcement) dalam upaya

mengantisipasi kejahatan mayantara seperti dilakukan oleh negara-negara

maju di Eropa dan Amerika Serikat. Kesulitan yang dialami adalah pada

perangkat hukum atau undang-undang teknologi informasi dan telematika

yang belum ada sehingga pihak kepolisian Indonesia masih ragu-ragu dalam

bertindak untuk menangkap para pelakunya, kecuali kejahatan mayantara yang

bermotif pada kejahatan ekonomi/perbankan.

Page 22: perkembengan dan penyalahgunaan Ipa Dan Iptek

Di Inggris dan Jerman membentuk suatu institusi bersama yang ditugaskan

untuk dapat menanggulangi masalah Cybercrime Investigation dengan nama

National Criminal Intellegence Service (NCIS) yang bermarkas di London.

Pada tahun 2001, Inggris meluncurkan suatu proyek yang diberi nama

“Trawler Project” bersamaan dibentuknya National Hi-tech Crime Unit yang

dilengkapi dengan anggaran khusus untuk cyber cops. Sementara itu, Amerika

Serikat membentuk pula Computer Emergency Response Team (CERT) yang

bermarkas di Pittsburg pada tahun 1990-an dan Federal Bureau Investigation

(FBI) memiliki Computer Crime Squad di dalam menanggulangi kejahatan

mayantara. Beberapa negara Asia lain ternyata telah maju selangkah dengan

membentuk perangkat undang-undang teknologi informasi seperti The

Computer Crime Act 1997 (Malaysia), The Computer Misuse Act 1998

(Singapura), dan The Information Technology Act 1999 (India), Pihak

kepolisian Indonesia telah membentuk suatu unit penanggulangan kejahatan

mayantara dengan nama Cybercrime Unit yang berada di bawah kendali

Direktrorat Reserse Kriminal Polri. Pembentukan unit kepolisian ini patut

dipuji, namun amat disayangkan apabila unit ini bekerja tidak dilengkapi

dengan perangkat legislasi anti cybercrime. Mengantisipasi kejahatan ini

seyogianya dimulai melalui pembentukan perangkat undang-undang seperti

dalam Konsep KUHP Baru dan RUU Teknologi Informasi yang disusun oleh

Pusat Kajian Cyberlaw Universitas Padjadjaran. Model yang digunakan adalah

Umbrella Provision atau “undang-undang payung”, artinya ketentuan

cybercrime tidak dibuat dalam bentuk perundang-undangan tersendiri

(khusus), akan tetapi diatur secara umum dalam RUU Teknologi Informasi

dan RUU Telematika.

Selain melakukan upaya dengan mengkriminalisasikan kegiatan di cyberspace

dengan pendekatan global, Pemerintah Indonesia sedang melakukan suatu

pendekatan evolusioner untuk mengatur kegiatan-kegiatan santun di

cyberspace dengan memperluas pengertian-pengertian (ekstensif interpretasi)

yang terdapat dalam Konsep KUHP Baru. Artinya, Konsep KUHP Baru

Page 23: perkembengan dan penyalahgunaan Ipa Dan Iptek

sebelumnya tidak memperluas pengertian-pengertian yang terkait dengan

kegiatan di cyberspace sebagai delik baru.

Menurut Barda Nawawi Arief, kebijakan yang ditempuh dalam Konsep

KUHP Baru yang berkaitan dengan kegiatan cyberspace antara lain (1) dalam

Buku I (ketentuan umum) dibuat ketentuan mengenai (a) pengertian “barang”

(Pasal 174) yang di dalamnya termasuk benda tidak berwujud berupa data dan

program komputer, jasa telepon atau telekomunikasi atas jasa komputer. (b)

pengertian “anak kunci” (Pasal 178) yang di dalamnya termasuk kode rahasia,

kunci masuk komputer, kartu magnetik, sinyal yang telah diprogram untuk

membuka sesuatu. (c) pengertian “surat” (Pasal 188) termasuk data tertulis

atau tersimpan dalam disket, pita magnetik, media penyimpanan komputer

atau penyimpanan data elektronik lainnya. (d) pengertian “ruang” (Pasal 189)

termasuk bentangan atau terminal komputer yang dapat diakses dengan cara-

cara tertentu oleh pelaku. (e) pengertian “masuk” (Pasal 190) termasuk

mengakses komputer atau masuk ke dalam sistem komputer. (f) pengertian

“jaringan telepon” (Pasal 191) termasuk jaringan komputer atau sistem

komunikasi komputer. (2) dalam Buku II memuat delik-delik baru yang

berkaitan dengan kemajuan teknologi dengan harapan dapat menjaring kasus-

kasus cybercrime antara lain (a) menyadap pembicaraan di ruangan tertutup

dengan alat bantu teknis (Pasal 263), (b) memasang alat bantu teknis untuk

tujuan mendengar atau merekam pembicaraan (Pasal 264), (c) merekam

(memiliki) atau menyiarkan gambar dengan alat bantu teknis di ruangan tidak

untuk umum (Pasal 266), (d) merusak atau membuat tidak dapat dipakai

bangunan untuk sarana atau prasarana pelayanan umum, seperti bangunan

telekomunikasi atau komunikasi lewat satelit atau komunikasi jarak jauh

(Pasal 546), dan (e) pencucian uang (Pasal 641 – 642). Usaha yang dilakukan

di atas adalah melalui regulasi undang-undang dengan menggunakan sarana

penal, yakni memperluas pengaturan cyberspace dalam Konsep KUHP Baru

dan membuat suatu RUU Teknologi Informasi dan RUU Telematika yang

berkaitan dengan kegiatan di cyberspace. Akan tetapi yang perlu diperhatikan

adalah pengkajian lebih intensif terhadap masalah yang hendak

dikriminalisasikan sebagai upaya penanggulangan kejahatan mayantara.

Page 24: perkembengan dan penyalahgunaan Ipa Dan Iptek

Persyaratan pokok adalah kerugian korban yang signifikan dengan perbuatan

pelaku. Ketentuan pidana harus dapat dioperasionalkan dan keyakinan bahwa

tidak ada sarana lain yang betul-betul dapat mengatasinya. Meskipun hukum

pidana merupakan sarana terakhir (ultimum remedium), tetapi hukum pidana

bukanlah alat yang cukup ampuh untuk menanggulangi kejahatan mayantara

karena penanggulangan kejahatan dengan hukum pidana hanya pengobatan

simptomatik sehingga dibutuhkan sarana lain yang bersifat non penal. Sarana

non penal ini dapat dilakukan melalui saluran teknologi (techno-prevention)

pada pendekatan budaya, karena teknologi merupakan hasil dari kebudayaan

itu sendiri yang dapat digunakan manusia, baik untuk tujuan baik maupun

jahat. Pendekatan budaya ini dilakukan untuk membangun atau

membangkitkan kepekaan tinggi warga masyarakat dan aparat penegak hukum

terhadap setiap masalah cybercrime dan menyebarluaskan atau mengajarkan

etika penggunaan komputer yang baik melalui media pendidikan. Pentingnya

pendekatan ini adalah dalam upaya mengembangkan kode etik dan perilaku

(code of behaviour and ethics) dalam pemakaian teknologi internet.

Pendekatan non penal ini diharapkan dapat mengurangi pelanggaran hukum

yang menggunakan sarana teknologi sebagai bentuk pencegahan kejahatan.

BAB III

PENUTUP

Page 25: perkembengan dan penyalahgunaan Ipa Dan Iptek

Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat dewasa ini patut disyukuri

sebagai hasil budaya manusia moderen. Seyogianya kemajuan teknologi

menolong kehidupan masyarakat yang semakin kompleks. Namun kemajuan

teknologi membawa dampak buruk dalam kehidupan masyarakat berupa

kejahatan mayantara sehingga harus diantisipasi dengan tersedianya perangkat

hukum atau undang-undang yang tepat. Dampak buruk teknologi yang

disalahgunakan oleh orang-orang tidak bertanggungjawab menjadi masalah

hukum pidana dan harus segera ditanggulangi melalui sarana penal yang dapat

dilakukan oleh penegak hukum kepolisian. Sayangnya, perangkat undang-undang

belum tersedia sebagai sarana penal dalam menanggulanginya.

Namun perkembangan teknologi digital tidak akan dapat dihentikan oleh

siapapun, karena telah menjadi “kebutuhan pokok” manusia moderen yang

cenderung pada kemajuan dengan mempermudah kehidupan masyarakat melalui

komunikasi dan memperoleh informasi baru. Dampak buruk teknologi menjadi

pekerjaan rumah bersama yang merupakan sisi gelap dari perkembangan

teknologi yang harus ditanggulangi.

Mengingat kemajuan teknologi telah merambah ke pelosok dunia, termasuk

kepedesaan di Indonesia, maka dampak buruk teknologi yang menjadi kejahatan

mayantara pada masa depan harus ditanggulangi dengan lebih hati-hati, baik

melalui sarana penal maupun non penal agar tidak menjadi masalah kejahatan

besar bagi bangsa dan negara yang mengalami krisis ekonomi.