perkembangan nasionalisme di dunia

20
NASIONALISME Alifatul Listya Maulida XI SS I / 2700001

Upload: washfa-aulia

Post on 22-Aug-2015

188 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

NASIONALISMEAlifatul Listya Maulida

XI SS I / 2700001

Pengertian Nasionalisme

Nasionalisme adalah adalah kecintaan alamiah terhadap tanah air, kesadaran yang mendorong untuk membentuk kedaulatan dan kesepakatan untuk membentuk negara berdasar kebangsaan yang disepakati dan dijadikan sebagai pijakan pertama dan tujuan dalam menjalani kegiatan kebudayaan dan ekonomi• Menurut James G. Kellas (1994:4), Nasionalisme IDEOLOGI• Sebagai suatu ideologi, nasionalisme membangun kesadaran rakyat

sebagai suatu bangsa serta memberi seperangkat sikap dan program tindakan. Tingkah laku seorang nasionalis didasarkan pada perasaan menjadi bagian dari suatu komunitas bangsa

Tokoh Nasionalisme

Tokoh nasionalisme atau pencetusnya adalah • Joseph Ernest Renan • Otto Bouer • Hans Kohn berpendapat nasionalisme adalah kesetiaan tertinggi

individu yang diserahkan kepada bangsa dan negaranya.• Louis Sneyder

Awal Mula Nasionalisme

R.S. Chavan lewat bukunya Nationalism in Asia mengambil kesimpulan, bahwa munculnya ideologi nasionalisme di Asia, Afrika, dan Amerika Latin tidak luput dari proses kekuasaan kolonalisme bangsa Eropa. Karena itu ideologi nasionalisme di Asia sesungguhnya juga dipengaruhi ideologi nasionalisme Eropa. Sebab konsep nation-state bukanlah konsep yang berkembang dari negara terjajah, melaikan berkembang dari negara kolonial. • Dengan kata lain R.S. Chavan mengatakan, nasionalisme di Asia

muncul inheren dalam kekuasaan kolonialisme itu sendiri. Sehingga cikal bakal nasionalisme bukan bermula di negara-negara Asia atau negara-negara bekas jajahan lainnya, melainkan berasal dari Eropa

Awal Mula Nasionalisme di Eropa

• Dalam sejarah, nasionalisme bermula dari benua Eropa sekitar abad pertengahan. Kesadaran berbangsa —dalam pengertian nation-state— dipicu oleh gerakan Reformasi Protestan yang dipelopori oleh Martin Luther di Jerman (Dault, 2005:4)• Luther yang menentang Gereja Katolik Roma menerjemahkan Perjanjian Baru

kedalam bahasa Jerman dengan menggunakan gaya bahasa yang memukau dan kemudian merangsang rasa kebangsaan Jerman. Terjemahan Injil membuka luas penafsiran pribadi yang sebelumnya merupakan hak eksklusif bagi mereka yang menguasai bahasa Latin, seperti para pastor, uskup, dan kardinal. Implikasi yang sedikit demi sedikit muncul adalah kesadaran tentang bangsa dan kebangsaan yang memiliki identitas sendiri. Bahasa Jerman yang digunakan Luther untuk menerjemahkan Injil mengurangi dan secara bertahap menghilangkan pengaruh bahasa Latin yang saat itu merupakan bahasa ilmiah dari kesadaran masyarakat Jerman. Mesin cetak yang ditemukan oleh Johann Gothenberg turut mempercepat penyebaran kesadaran bangsa dan kebangsaan.

Nasionalisme yang muncul di Eropa Barat merupakan reaksi global atas kekuasaan gereja di Roma, menjelang runtuhnya abad tengah. Masyarakata Eropa Barat. Khususnya penguasa aristrokat mulai berusaha memisahkan dominasi kekuasaannya gereja atas negara-bangsa. Disamping itu gelombang penemuan teknologi dan ilmu pengetahuan alam berkembang dengan pesat sehingga masyarakat mulai kritis terhadap kekuasaan gereja. Setelah kekuasaan gereja runtuh, berkembanglah konsep nasion-state di bawah kekuasaan kerajaan dan titik - tolak pemikiran mulai didasarkan kepada mitologi Yunani Kuno. Karena itu Chavan mengambil kesimpulan, esensii nasionalisme di Eropa Barat bukan terletak dari berkembangnya aspek etnosentris, seperti yang berkembang dalam kebanyakan suku primitif. Sejarah nasinalisme menunjukkan justru pada berkembangnya rasa loyalitas kepada negara kota Yunani Kuno. Secara demikian nasionalisme gelombang pertama di Eropa Barat bukan ditentukan oleh aspek kolonialisme, melainkan perlawanan masyarakat dan rezim kerajaan terhadap kekuasaan gereja di Roma. Disamping itu berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi lebih memungkinkan masyarakat untuk melepaskan hegemoni geraja dalam pemikiran dan filsafat

Dampak Nasionalisme di Eropa• Nasionalisme Eropa yang pada kelahirannya menghasilkan deklarasi hak-

hak manusia berubah menjadi kebijakan yang didasarkan atas kekuatan dan self interest dan bukan atas kemanusiaan (Rasyidi dalam Yatim, 2001:63). Dalam perkembangannya nasionalisme Eropa berpindah haluan menjadi persaingan fanatisme nasional antar bangsa-bangsa Eropa yang melahirkan penjajahan terhadap negeri-negeri yang saat itu belum memiliki identitas kebangsaan (nasionalisme) di benua Asia, Afrika, dan Amerika Latin. Fakta ini merujuk pada dua hal: (1) ledakan ekonomi Eropa pada masa itu yang berakibat pada melimpahnya hasil produksi dan (2) pandangan pemikir Italia, Nicolo Machiaveli, yang menganjurkan seorang penguasa untuk melakukan apapun demi menjaga eksistensi kekuasaannya

• Nasionalisme yang pada awalnya mementingkan hak-hak asasi manusia pada tahap selanjutnya menganggap kekuasaan kolektif yang terwujud dalam negara lebih penting daripada kemerdekaan individual. Pandangan yang menjadikan negara sebagai pusat merupakan pandangan beberapa beberapa pemikir Eropa saat itu, diantaranya Hegel. Dia berpendapat bahwa kepentingan negara didahulukan dalam hubungan negara-masyarakat, karena ia merupakan kepentingan obyektif sementara kepentingan masing-masing individu adalah kepentingan subyektif. Negara adalah ideal yang diobyektifikasi, dan karenanya, individu hanya dapat menjadi sesuatu yang obyektif melalui keanggotaannya dalam negara. Lebih jauh dia menyatakan bahwa negara memegang monopoli untuk menentukan apa yang benar dan salah mengenai hakikat negara, menentukan apa yang moral dan yang bukan moral, serta apa yang baik dan apa yang destruktif (Simandjuntak, 2003:166). Hal ini melahirkan kecenderungan nasionalisme yang terlalu mementingkan tanah air (patriotisme yang mengarah pada chauvinisme), yang mendorong masyarakat Eropa melakukan ekspansi-ekspansi ke wilayah dunia lain

Awal Mula Nasionalisme di A3

Nasionalisme di Asia, Afrika, dan Amerika Latin kebanyakan sebagai reaksi atas dominasi (kolonialisasi) kekuasaan asing di negara tersebut. Lewat interaksi kekuasaan itulah bangsa di negara Asia, Afrika dan Amerika Latin mulai mengenal konsep nasion-state. Karena itu konsep nasionalisme modern yang berkembang di Eropa Barat sekitar abad 17 dan 18 menjadi semakin populer setelah berakhirnya perang Dunia Kedua, dimana negara-negara bekas jajahan mulai menikmati kemerdekaan. Sehingga sejak tahun 1940-an konsep nation-state, national and Character building, integrasi nasional, nasionalisme, patriotisme, dan neo-imperialisme semakin populer dan intim bagi masyarakat negara yang baru merdeka. Negara-negara baru merdeka ini sangat berkeinginan untuk mengejar ketinggalan dari negara-negara bekas penjajah atau bangsa Eropa Barat. Seringkali mereka juga ingin menyamakan sistem pemerintahannya dengan negara bekas penjajah

Bentuk-bentuk Nasionalisme

• Nasionalisme rasial adalah nasionalisme yang hanya mengakui keunggulan rasnya saja sebagai satu-satunya akar nasionalisme. Dalam bentuknya yang konkrit, nasionalisme tipe ini memanifestasi dalam suatu cita-cita: satu ras satu bangsa, satu bangsa satu negara.• Nasionalisme demokratik dikembangkan dari teori humanitarian

Rousseau dan diilhami oleh nilai-nilai yang diperjuangkan revolusi Perancis. Nasionalisme tipe ini tidak menghendaki adanya peperangan. Kalu toh terjadi peperangan, maka peperangan itu dilakukan untuk mempertahankan kebebasan dan persamaan.

• Nasionalisme tradisional merupakan filsafat dengan sedikit kritik terhadap Jacobinisme. Penganut nasionalisme tradisional percaya akan adanya/perlunya nasionality, bahwa negara tidak berbeda dengan rakyat. Persekutuan negara dengan rakyat tidak hanya terbatas di antara mereka yang tinggal dalam satu wilayah saja, tetapi juga antara mereka yang sudah mati dan yang baru lahir• Nasionalisme liberal merupakan posisi nasionalisme yang berada di

antara nasionalisme demokratik Jacobin dan nasionalisme tradisional, yang di Inggris dikembangkan oleh Jeremy Bentham. Teorinya negara harus menghormati kebebasan ekonomi dan kebebasan individu untuk terlibat dalam banyak profesi dan industri

• Nasionalisme integral yang elemen-elemennya berisi fasisme, kemunisme dan sosialisme. Nasionalisme integral bertujuan untuk memperluas teritori, melindungi perdagangan dan kepentingan-kepentingan ekonomi nasional, dan membuat kebijakan-kebijakan yang meletakkan kepentingan nasional di atas kepentingan individu dan kemanusiaan. Tipe nasionalisme ini juga dijabarkan dalam nasionalisme biologikal dikemukakan oleh Arthur de Gabineau. Akar nasionalisme ini adalah ras dan darah. Ini berarti berlawanan dengan konsep asli nasionalisme, yang meletakkan nasionalisme sebagai kesatuan politik individu yang disatukan oleh ikatan-ikatan kebersamaan. Menurut teori ini, rasial menciptakan ras manusia yang superior dan inferior; dan hanya ras yang superiorlah yang akan memerintah ras yang inferior. Sementara itu nasionalisme totalitarian menekankan kekuasaan absolut pada negara, yang berarti membolehkan tekanan/paksaan yang dilakukan negara terhadap individu. Nasionalisme inilah yang dikembangkan oleh negara-negara fasis dan komunis

PELENGKAPFrom: Pak Ipik

• Nasionalisme wujud kecintaan terhadap Negara• Karena persamaan nasib = persatuan bangsa• LOYALITAS/rasa cinta/pengabdian dari bangsa negara

• Nasionalisme muncul sejak adanya gerakan ilmu pengetahuan di eropa yag mempengaruhi adanya revolusi industri pengaruh ke Negara-negara lain• Pengaruhnya ke eropa daratan unsur ekonomi unsur kenegaraan• Mulai ada unsur pembeda• Setiap yg merasa beda = bebas• Ex: Benelux (Belgia, Netherlands, Luxemburg) Jerman (Polandia & Jerman)

DLL

• Nasionalisme romantik = berdasarkan kejayaan pada masa lalunya• Ex: Italia menhendaki wilayah yg dulu (kerajaan romawi yg luas bgt)• Nasionalisme yg berbasis agama. Ex: Vatikan (Katolik)• Nasionalisme kesadaran yg ada di wilayah tertentu terlepas dari suku

asalnya. Ex: Swiss • Nasionalisme ilmu, sains, sosial, dll. United States (contoh paling

gampang)

• Nasionalisme di Indonesia = BERDASARKAN PERSAMAAN NASIB!& nasionalisme kesadaran!

• Inggris (suku Jutes, Briton dll) Nasionalisme yg menyatakan sukunya memiliki keunggulan• Bisa masuk ke nasionalisme romantik• Right or wrong, England is my Country• Ruler of the waves merasa keturunan Viking • Jerman = merasa dirinya plg tinggi (superior)

Perubahan wujud nasionalisme

• Nasionalisme moderat Nasionalisme yang paling biasa• Nasionalisme extreme Chauvinisme• Nasionalisme radikal Fasisme• Asia: Jepang (Fasisme) Gerakan 3A• Indonesia: Inggris kita linggis, Amerika kita setrika :D

• Dengan adanya revolusi inggris = ada identitas, menyebabkannnya beda dengan Negara-negara lain Negara lain ingin meniru Restorasi• Jerman (Marthin Luther) Swiss Prancis • Revolusi Kolonialisme• Revolusi Industri, mempengaruhi Revolusi Amerika Revolusi Prancis

• BIG QUESTION! Sudah samakah nasib aceh, jawa, dkk????????????