perkembangan & isu terkini tentang covid-19 di bidang ... · kapasitas tt isolasi baik rs...
TRANSCRIPT
MENTERI KESEHATANREPUBLIK INDONESIA
disampaikan padaWebinar Kolaborasi Stakeholder COVID-19
Jakarta, 9 Juli 2020
PERKEMBANGAN & ISU TERKINI TENTANG COVID-19 DI BIDANG PELAYANAN KESEHATAN
dr. Bambang Wibowo SpOG(K) MARSDirektur Jenderal Pelayanan Kesehatan
MENTERI KESEHATANREPUBLIK INDONESIA
Tantangan Dihadapi Fasyankes Menghadapi Covid19
• Keterbatasan Fasilitas : Ruang Isolasi, alat Ventilator• SDM terbatas : Jenis Kompetensi, Perlindungan terhadap tenaga medis
yang menangani pasien COVID-19• Alat Pelindungan Diri (APD), seperti masker N95, pelindung mata, baju
pelindung/hazmat, sarung tangan, dan sepatu boot---> Penyedian terbataskarena produksi/rantai pasokan terbatas/kurang
• Virus Transport Media (VTM) atau media untuk membawa sampel SWAB.dan Pengujian sampel laboratorium . ----> belum optimal, penyediaanterbatas, PE/case finding terhambat
• Koordinasi dan komunikasi antara rumah sakit rujukan dengan rumahsakit di kabupaten/kota juga belum optimal, kesenjangan fasilitas.
• Kunjungan pasien ke RS menurun ----> Pembatasan Jam Praktek ------>Income RS menurun
MENTERI KESEHATANREPUBLIK INDONESIA
PENGUATAN PELAYANAN KESEHATAN PRIMER DALAM PENANGANAN DAMPAK PANDEMI COVID-19
Diperlukan optimalisasi pelaksanaan layanan kesehatan pada era new normal dengan tetap memperhatikan penerapan kaidah-kaidah Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) serta physical distancing secara ketat pada pelayanan Puskesmas di dalam dan
luar gedung.
Memperkuat peran FKTP dalam penanganan COVID-19
10.134 PUSKESMAS
1
3
PENYIAPAN PEDOMAN/PANDUAN PUSKESMAS DI MASA PANDEMI
COVID-19, NNL
PEMBINAAN DAN PEMANATAUAN
You can simply impress your audience and add a unique zing and appeal to your Presentations.
PEMENUHAN SUMBER DAYAAPD, obat-obatan, BMHP, rapid tes
Jumlah dan kompetensi SDM
Sosialisasi, visitasi, pendampingan, monev,
PREVENSIDETEKSI
RESPONUpayakesehatanperseorangan
Upayakesehatanmasyarakat
NEW NORMAL LIFE
MENTERI KESEHATANREPUBLIK INDONESIA
20 PROVINSI117 KAB/KOTA
677 DOKTER DI 181 PUSKESMAS (211 org) dan 466 FKTP SWASTA
SEBARAN DOKTER KELUARGA KANDIDAT SP.KKLPPADA PROGRAM TANGGAP PANDEMI COVID-19
ACEH46 Dokter
15 PuskesmasSUMUT
76 dokter11 Puskesmas
RIAU40 dokter
9 Puskesmas
SUMBAR51 dokter
22 Puskesmas
LAMPUNG103 Dokter
33 Puskesmas
SUMSEL 26 dokter
15 Puskesmas
JABAR49 Dokter
3 puskesmas
DKI JAKARTA92 Dokter
24 Puskesmas
JAWA TENGAH31 Dokter
11 Puskesmas
YOGYAKARTA28 dokter
7 PuskesmasBALI
25 Dokter11 Puskesmas
SULUT33 dokter
3 Puskesmas
SULSEL12 dokter
4 Puskesmas
JAWA TIMUR22 Dokter
3 Puskesmas
JAMBI20 Dokter
9 Puskesmas
KEPRI5 dokter
1 Puskesmas KALTENG2 Dokter
SULBAR1 dokter
SULTENG1 dokter
BANTEN15 Dokter
Provinsi dengan dokter keluarga eksisting di Puskesmas
Provinsi dengan dokter keluarga tetapi tidak eksisting diPuskesmas
KEGIATAN YANG DILAKUKAN1. KIE dan skrining pada kelompok
komorbiod dan kelompok usiarentan
2. Survei profil keluarga kelomppokkomorbida dan kelompok usiarentan
3. Monitorring OTG, ODP, PDP4. Monitoring pasien confirm pasca
rawat RS5. Promotif preventif kelompok
komorbid6. Pemberdayaan masyarakat dengan
Pelatihan daring Tim PKK, kaderPersadia
7. Membentuk virtual medical group8. Analisis data epidemiologi
karakterisktik pasien COVID-19 pdkelompok komorbid
MENTERI KESEHATANREPUBLIK INDONESIA
RUMAH SAKIT RUJUKAN COVID-19132 RS Rujukan Covid-19 SK Menkes (Kepmenkes Nomor 275 tahun 2020)
dan 707 RS Rujukan Covid-19 SK Gubernur(per 1 Juli 2020)
No. Kepemilikan Jumlah
1 Kementerian Kesehatan
26
2 Kementerian Lain 123 Pemerintah Daerah 4674 TNI POLRI 735 BUMN 146 Swasta 247
Total 839Sumber : RS Online Yankes 1 Juli 2020
ACEH13 RS
SUMUT11 RS
SUMBAR 8 RS
RIAU48 RS
KEPRI32 RS
JAMBI12 RS
BABEL21 RS
SUMSEL48 RS
BENGKULU13 RS
LAMPUNG30 RS
BANTEN5 RS
DKI67 RS
JABAR107 RS
JATENG65 RS
DIY27 RS
JATIM99 RS
BALI11 RS
NTB18 RS
NTT22 RS
KALBAR15 RS
KALTENG4 RS
KALTARA5 RS
KALTIM13 RS
KALSEL7 RS
SULBAR2 RS
GORONTALO2 RS
SULUT18 RS
SULTENG10 RS
SULTRA7 RS
SULSEL46 RS
MALUKU UTARA7 RS
MALUKU18 RS
PAPUA BARAT14 RS
PAPUA16 RS
839 RS RUJUKAN COVID-19
TOTAL : 187.713 TEMPAT TIDUR
24.945 TEMPAT TIDUR ISOLASI
TOTAL RS DI INDONESIA2.928
TOTAL : 349.967 TEMPAT TIDUR
32.563 TEMPAT TIDUR ISOLASI
MENTERI KESEHATANREPUBLIK INDONESIA
TUGAS DAN FUNGSI RS RUJUKAN DAN NON RUJUKAN
DALAM PELAYANAN PENYAKIT INFEKSI EMERGING (PIE)
Kepmenkes Nomor 275 tahun 2020
ADANYA PENINGKATAN KAPASITAS TT ISOLASI BAIK RS RUJUKAN MAUPUN NON
RUJUKAN DARI BULAN MARET SAMPAI DENGAN
BULAN JULI
GRAFIK PENINGKATAN KAPASITAS TEMPAT TIDUR ISOLASI DENGAN JUMLAH PASIEN COVID-19 DIRAWAT DI RUMAH SAKIT
BULAN MARET-JULI 2020
2631
12810
20396
24000 24945
904
5156
5729
76147618
1.189
6.252
14.238
17.259 17.236
0
5000
10000
15000
20000
25000
30000
35000
Maret April Mei Juni 6-Jul
TT ISOLASI RS RUJUKAN TT ISOLASI RS NON RUJUKAN PASIEN RANAP
ANGGARAN KLAIM
Simple PortfolioPresentation
Realisasi anggaran Rp705.839.790.384,- atau 72,39% dariPencairan Tahap I, Terdiri dari :
Pembayaran uang muka sebesar Rp322.117.898.135,- Kepada919 RS atau 73,3 % dari 1254 RS yang telah mengajukan Klaim
Pelunasan sebesar Rp383.721.892.249,- kepada 740 RSatau 59 % dari 1254 RS yang telah mengajukan Klaim
Saldo dari Pencairan Tahap I sebesarRp269.160.209.616,-
Rata-rata Nilai Klaim adalah Rp57.554.268,- per pasien
Rata-rata lama rawat inap adalah 9 Hari
REALISASI ANGGARAN SD 7 JULI 2020
DSP IBNPB
DIPA KEMKES (DIT PKR) Rp.21.063.280.000.000
L
KLAIM DISPUTE
Ø Terhadap klaim dispute akandilakukan verifikasi ulang danpenyelesaian oleh Tim yang dibentuk oleh Menkes
Ø Penyelesaian Klaim Dispute olehTim yang dibentuk oleh Menkesbersifat FINAL
1 Identitas tidak sesuai ketentuan(KTP,SIM,KK,Passport)
2 Kriteria peserta jaminan Covid-19 tidak sesuai
3 Pemeriksaan penunjang lab tidak sesuai ketentuan
4 Tata laksana isolasi tidak sesuai dg ketentuan pdpedoman penanggulangan & pencegahan penyCovid-19
5 Berkas klaim tidak lengkap (tidak memenuhi unsurkelengkapan berkas pada pengajuan klaim)
6 Diagnosa penyakit penyerta/komplikasi mrpkn bag dari diagnosa utama (sign and symptom)
7 Diagnosa komorbid tidak sesuai ketentuan
8 Rawat inap dilakukan di luar ruangan isolasi ygditetapkan oleh Direktur RS
9 Pemeriksaan Penunjang Radiologi tidak sesuaiketentuan
10 Klaim tidak sesuai karena permasalahan padaAplikasi (Aplikasi e klaim)
KLASTER DISPUTE
Data per 3 Juli 2020
§ Yang mengajukan klaim: 788 RS§ Klaim yang diajukan: 1118 klaim§ Tidak ada dispute: 97 Klaim§ Dispute Total: 108 Klaim§ Dispute Sebagian: 913 Klaim
qPEMBAGIAN TUGAS SDM§ Schedule tugas§ Pembatasan Jam pelayanan
qPENINGKATAN KOMPETENSI SDM§ Pelatihan PPI
qMANAJEMEN PRUBAHAN BUDAYA/PERILAKU§ Petugas/tenaga kesehatan
menerapkan protokolkesehatan (cuci tangan, pemakaian APD level 2) saatmenangani pasien.
§ Pasien/keluarga pasienmenerapkan menerapkanprotokol kesehatan (cucitangan dan memakaimasker)
qMEMATUHI SOP YANG TELAH DISUSUN
qPERUBAHAN MASTERPLAN BANGUNAN KLINIK§Dilengkapi Hefa Filter (RUANG
GAWAT DARURAT, RUANG KONSULTASI, RUANG TINDAKAN, LABORATORIUM, RUANG JENAZAH)
§Dilengkapi Ventilasi dan sirkulasiudara yang baik (RUANG ADMINISTRASI, RUANG PERAWATAN, RUANG TUNGGU, LAUNDRY, DAPUR, FARMASI)
§Area Pelayanan Pasien non PIE, Area Pendidikan dan Riset
qSARANA CUCI TANGANqRUANG TUNGGU
PASIEN/KELUARGA METODE SOCIAL DISTANCING
qPENGUATAN ALAT KESEHATAN PENUNJANG
CATATAN :Selepas jam pelayanan, sebaiknya ruangan poliklinik, ruang tunggu sering dilakukandesinfeksi dan dekontaminasi
qPEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK PEMBAYARAN PASIEN (TRANSFER)
qPERUBAHAN SISTEM PEMBIAYAAN PASIEN àJasa konsultasi denganmemanfaatkantelemedicine
qPEMBIAYAAN MANAJEMEN RISIKO§ Pembiayaan risiko
SDM terinfeksi§ Pembiayaan
komplain pelanggan
q SISTEM PELAYANAN§Continuum of Care
Menjamin kesinambunganpelayanan mulai dari akses masuksampai pemindahan pasienàAccess to care
§Pada triase primer (saat pasienmasuk klinik), jika terdapat pasienyang PCR antigen/RT reaktif, makapasien dirujuk ke RS kecuali pasienemergensi.
§ Jika klinik merawat pasien nonPIE, à berperan menentukanpemakaian level APD (level 2)
qMANAJEMEN MUTU§PPI§Keselamatan Pasien§ Indikator mutu & Manajemen Risiko
qPEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI KESEHATAN§Telemedicine pada pelayanan
pasien, SISRUTE, Pengantaran obatqPENGUATAN PELAYANAN
PENUNJANGq SISTIM MONITORING EVALUASI
DAN PELAPORAN
PROTOKOL KLINIK DALAM PELAKSANAAN NEW NORMAL MANAJEMENPELAYANAN
MANAJEMENSDM
MANAJEMENSARANA- PRASARANA
MANAJEMENKEUANGAN
LE
GA
L
ASPE
K
PE
RU
BA
HA
N
RE
GU
LA
SI
Prinsip Pencegahan dan Pengendalian RisikoPenularan COVID-19 di Fasilitas Pelayanan
KesehatanPrinsip pencegahan danpengendalian risiko penularan:• Menerapkan kewaspadaan
isolasi untuk semua pasien, • Menerapkan pengendalian
administrasi• Melakukan pendidikan dan
pelatihan
Kewaspadaan Isolasi:ØKewaspadaan standar
(kebersihan tangan, APD, kebersihan pernafasan, kebersihan lingkungan, penanganan linen, tatalaksana limbah, desinfeksiperalatan.
ØKewaspadaan berdasarkantransmisi: droplet, kontak danairborne
KEBERSIHAN TANGAN/ HAND HYGIENE
• Dilakukan pada kondisi (5 moments (WHO)):
• Sebelum menyentuh pasien• Sebelum melakukan tindakan aseptik• Setelah kontak atau terpapar dengan
cairan tubuh• Setelah menyentuh pasien• Setelah menyentuh lingkungan
sekitar pasien
ALAT PELINDUNG DIRI (APD)• 4 unsur yang harus dipatuhi:
1. Tetapkan indikasi penggunaan APDmempertimbangkan risiko terpapar dan dinamikatransmisi:
2. Transmisi penularan COVID-19 ini adalah dropletdan kontak: Gaun, sarung tangan, masker bedah,penutup kepala, pelindung mata (goggles),sepatu pelindung
3. Transmisi airborne bisa terjadi pada tindakanyang memicu terjadinya aerosol : Gaun, sarungtangan, masker N95, penutup kepala, goggles,face shield, sepatu pelindung
4. Cara “memakai” dengan Benar
5. Cara “melepas” dengan benar
6. Cara mengumpulkan (disposal) yang tepatsetelah dipakaiUntuk informasi terkait alat pelindung diri dapat mengacu pada Petunjuk
Teknis Alat Pelindung Diri Dalam Menghadapi COVID-19 yang dikeluarkan oleh Direktorat Pelayanan Kesehatan, Kementerian Kesehatan Tahun 2020
PPI dalam New Normal• Pasien terkonfirmasi COVID -19 yang diisolasi di rumah
maupun perawatan di rumah sakit menggunakan masker bedah
• Orang yang berusia 60 tahun ke atas menggunakan masker bedah jika bepergian ketempat umum
• Skrining pasien yang berobat ke rs dapat dilakukan di rawatjalan dan UGD
• Pasien dengan gangguan sistem pernafasan segera dilakukanpemisahan di ruang tersendiri
• Penerapan protokol kesehatan di tempat umum danFasyankes seperti kebersihan tangan dengan menggunakansabun atau handrub berbasis alkohol, jaga jarak dengan orang minimal 1 meter, gunakan masker kain bagi masyarakatumum dan masker bedah bagi tenaga kesehatan di Fasyankes. Pada kondisi tertentu yang menimbulkan aerosol, gunakan masker N 95.
Penerapan kewaspadaan berdasarkan transmisi, antara lain:• Melakukan triase dengan melakukan penyaringan dipintu masuk ruang penerimaan pasien baru• Pemisahan antara pasien dengan gangguan sistem pernapasan dan tidak dengan gangguan sistem pernapasan
Ø Pasien dengan gangguan sistem pernapasan dimasukkan dalam ruangan khusus dan pastikan agar alur gerakpasien dan staf tetap satu arah. Petugas kesehatan yang melakukan pemeriksaan menggunakan APD standar(gaun, masker bedah, pelindung mata/wajah dengan kacamata atau faceshield, dan sarung tangan)
Ø Pasien bukan dengan gangguan pernapasan boleh langsung masuk ke ruang tunggu pasien poliklinik umum,pasien dan petugas cukup menggunakan masker bedah
• Memberi Penanda khusus untuk mengatur jarak minimal 1 meter di lokasi-lokasi antrian pasien/pengunjung.• Membuat penghalang fisik (barrier) antara petugas dan pengunjung. Pembatas terbuat dari kaca atau mika dan dapatdipasang pada: loket pendaftaran, apotek, penerimaan spesimen, kasir, dll.
• Mengatur penempatan posisi meja konsultasi, tempat tidur periksa dan kursi pasien dengan tenaga kesehatan, dan lain -lain yang mencegah aliran udara dari pasien ke pemeriksa/petugas
• Menempatkan pasien PDP atau terkonfirmasi positif di ruang Isolasi:Ø Pasien COVID-19 dengan menggunakan ruangan tersendiri jika memungkinkan atau melakukan kohorting denganmemberi jarak tempat tidur minimal 1 m - 1.8 m dengan ventilasi yang baik. Apabila menggunakan ventilasi natural,ventilasi yang adekuat sebesar 60L/s per pasien.
Ø Ruangan tidak harus tekanan negatif kecuali pasien dengan penyakit penyerta yang lain/ co-morbid dan kondisimenurun dengan pemasangan alat dan tindakan yang berisiko menghasilkan aerosol dan menimbulkan airborne,maka wajib ditempatkan di ruang isolasi dengan tekanan negatif
• Petugas kesehatan yang memberikan perawatan untuk pasien sebaiknya ditetapkan untuk mengurangi transmisi
PENANGANAN JENAZAH PASIEN COVID 19
Kriteria jenazah pasien:1. Jenazah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dari dalam
rumah sakit sebelum keluar hasil swab.2. Jenazah pasien dari dalam rumah sakit yang telah
ditetapkan sebagai kasus konfirmasi COVID-19.3. Jenazah dari luar rumah sakit, dengan riwayat Orang
Dalam Pemantauan (ODP) atau PDP. Hal ini termasukpasien DOA (Death on Arrival) rujukan dari rumah sakitlain.
PPI untuk pemulasaraan jenazah• Jenazah pasien dengan COVID-19 perlu dikelola dengan etis dan layak sesuai
dengan agama, nilai, norma dan budaya. Referensi dari keputusan MUI• Prinsip utama dalam memberikan pelayanan ini adalah seluruh petugas wajib
menjalankan kewaspadaan standar dan didukung dengan sarana prasarana yang memadai.
• Jenazah dianjurkan dengan sangat untuk dipulasara di kamar jenazah• Pemandian jenazah dilakukan setelah tindakan desinfeksi• Petugas pemandi jenazah dibatasi hanya sebanyak dua orang. Keluarga yang hendak
membantu memandikan jenazah hendaknya juga dibatasi serta menggunakan APD sebagaimana petugas pemandi jenazah.
• Setelah jenazah dimandikan dan dikafankan/diberi pakaian, jenazah dimasukkan kedalam kantong jenazah atau dibungkus dengan plastik dan diikat rapat.
• Bila diperlukan pemetian, maka dilakukan cara berikut: jenazah dimasukkan ke dalampeti jenazah dan ditutup rapat; pinggiran peti disegel dengan sealant/silikon; dandipaku/disekrup sebanyak 4-6 titik dengan jarak masing-masing 20 cm. Peti jenazahyang terbuat dari kayu harus kuat, rapat, dan ketebalan peti minimal 3 cm.
Pemulasaran Jenazah• Jenazah pasien suspek atau terkonfimasi COVID-19 dapat
dimandikan, ditutupi dengan kain kafan sebelum dilapisi kantongjenazah dan dimasukkan dalam peti jenazah
• Jenazah dapat disholatkan walaupun hanya dengan 1 orang• Jenazah tidak dianjurkan untuk di bawa ke rumah dan harus
segera dikuburkan atau di kremasi• Rumah duka: Hindari kerumunan dengan sebaiknya membatasi
pelayat di ruang duka tidak lebih dari 30 orang• Jenazah dapat dikubur di pemakaman umum• Pemakaman dapat dihadiri oleh keluarga terdekat dengan jumlah
terbatas dan tetap menjaga jarak minimal 2 meter
Terima Kasih
19#BersatuMelawanCovid19