perkembangan ekonomi makro · 2020. 5. 18. · terjadi di pasar keuangan. aliran modal asing yang...

11
DIREKTORAT PERENCANAAN MAKRO DAN ANALISIS STATISTIK PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO April 2020

Upload: others

Post on 22-Dec-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO · 2020. 5. 18. · terjadi di pasar keuangan. Aliran modal asing yang kembali masuk ke Indonesia banyak diinvestasikan melalui Surat Berharga Negara (SBN)

DIREKTORAT PERENCANAAN MAKRO DAN ANALISIS STATISTIK

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO April 2020

Page 2: PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO · 2020. 5. 18. · terjadi di pasar keuangan. Aliran modal asing yang kembali masuk ke Indonesia banyak diinvestasikan melalui Surat Berharga Negara (SBN)

DIREKTORAT PERENCANAAN MAKRO DAN ANALISIS STATISTIK

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO April 2020

Page 3: PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO · 2020. 5. 18. · terjadi di pasar keuangan. Aliran modal asing yang kembali masuk ke Indonesia banyak diinvestasikan melalui Surat Berharga Negara (SBN)

DIREKTORAT PERENCANAAN MAKRO DAN ANALISIS STATISTIK

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO April 2020

Perekonomian Global dan Domestik

Pandemi yang terjadi pada triwulan pertama tahun 2020 dan kebijakan lockdown yang diterapkan di beberapa negara, berdampak pada pengurangan aktivitas yang masif. Beberapa negara melaporkan terjadinya kontraksi perekonomian pada triwulan ini. Perekonomian Tiongkok kontraksi sebesar 6,8 persen (YoY) pada periode Januari-Maret tahun 2020. Pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat masih tumbuh 0,3 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Korea Selatan juga terkontraksi 1,4 persen dibandingkan periode Oktober-Desember tahun 2019. Italia terkontraksi lebih dalam sebesar -4,7 persen (QtQ) setelah pada periode sebelumnya terkontraksi 0,3 persen. Singapura terkontraksi 2,2 persen (YoY). Sementara itu, Indonesia masih tumbuh positif sebesar 2,97 persen (YoY). Kondisi tersebut terutama disebabkan oleh melambatnya konsumsi rumah tangga. Konsumsi pakaian, alas kaki, dan jasa perawatan serta transpotasi dan komunikasi terkontraksi selama Januari-Maret tahun 2020 terkait dengan adanya himbauan untuk mengurangi aktivitas di luar dan work from home.

Pemberlakuan lockdown di lebih banyak negara dan secara lebih ketat, memukul sekor pariwisata Indonesia. Jumlah wisman pada bulan Maret turun hingga 470,9 ribu kunjungan. Turun 45,5 persen dari bulan sebelumnya atau -64,1 persen dibandingkan Maret 2019. Jumlah tersebut setara dengan jumlah kunjungan wisman pada tahun 2007. Turunnya wisman terjadi hampir di seluruh pintu masuk utama baik melalui udara, laut, maupun darat. Wisman dari hampir seluruh negara turun, namun penurunan paling tajam berasal dari Tiongkok.

Jumlah wisman Januari-Maet 2020 -30,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2019. Sektor pendukung yang terdampak terutama perhotelan yang ditunjukkan oleh turunnya tingkat penghunian kamar sebesar -17,0 persen (MtM). Transportasi angkutan udara terjadi penurunan baik pada penerbangan domestik maupun internasional (terutama penerbangan internasional yang turun hingga 50,4 persen, MtM). Angkutan kereta penumpang turun 27,5 persen (MtM) sementara kereta barang masih berjalan dengan normal bahkan meningkat 15,8 persen (MtM). Angkutan laut juga mengalami penurunan jumlah penumpang meski tidak setajam moda lainnya.

Jakarta yang merupakan episentrum Covid-19 di Indonesia pada pekan terakhir April 2020 mulai menunjukkan perlambatan pertambahan kasus baru. Namun, kasus di darah lain justru meningkat. Hingga 30 April 2020, jumlah kasus positif di Indonesia mencapai 10.118 kasus, menigkat hampir 6 kali lipat dari akhir bulan sebelumnya. Dalam perkembangannya, pasien yang dinyatakan sembuh sudah lebih banyak dibandingkan jumlah

pasien meninggal. Pembatasan sosial diperluas ke lebih banyak daerah, tidak lagi hanya di pulai Jawa. Pembatasan sosial berskala besar ini memberi

Page 4: PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO · 2020. 5. 18. · terjadi di pasar keuangan. Aliran modal asing yang kembali masuk ke Indonesia banyak diinvestasikan melalui Surat Berharga Negara (SBN)

DIREKTORAT PERENCANAAN MAKRO DAN ANALISIS STATISTIK

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO April 2020

dampak meningkatnya jumlah pengangguran di Indonesia. Kementerian Ketenagakerjaan mencatat terdapat 1,9 juta pekerja dirumahkan dan terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) yang sebagian besar terjadi di sektor formal. Di sisi lain, pemerintah memberikan kartu prakerja yang diprioritaskan bagi pekerja yang terdampak pandemi. Selain itu, pemerintah pusat maupun pemerintah daerah yang melaksanakan PSBB memberikan bantuan sosial bagi masyarakat yang membutuhkan.

Meskipun data perekonomian Indonesia pada triwulan I tahun 2020 melambat dan terjadi peningkatan pengangguran, namun nampaknya investor masih cukup percaya pada ketahanan ekonomi dalam negeri. Hal ini ditunjukkan oleh perkembangan pasar keuangan yang bergerak dalam rentang yang cukup stabil. Kebijakan yang diambil oleh pemerintah dan otoritas terkait sejauh ini mampu menstabilkan kepanikan yang sempat terjadi di pasar keuangan.

Aliran modal asing yang kembali masuk ke Indonesia banyak diinvestasikan melalui Surat Berharga Negara (SBN). Selama periode 20-23 April 2020, investor asing melakukan beli bersih sebesar Rp1,4 triliun. Sementara di pasar saham terjadi aksi jual bersih sebanyak Rp1,6 triliun. Namun, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada bulan April lebih stabil dibandingkan bulan sebelumnya yang bergerak dalam rentang 4.466-4.812. Sejauh ini, IHSG belum menunjukkan tren penguatan, namun investor secara perlahan mulai kembali masuk pasar keuangan Indonesia. Meskipun dalam pergerakannya masih sangat sensitif dengan isu perkembangan kasus Covid-19 dan pengobatannya. IHSG ditutup pada level 4.716 pada perdagangan terakhir bulan April 2020.

Aliran modal asing yang kembali masuk ke Indonesia mendorong penguatan nilai tukar Rupiah selama bulan April 2020. Nilai tukar Rupiah menunjukkan tren yang semakin menguat hingga akhir bulan berjalan. Nilai tukar Rupiah sudah kembali bergerak di bawah Rp16.000 per USD. Pergerakan nilai tukar juga diperkuat oleh jumlah penawaran untuk lelang SBN yang cukup tinggi sebesar Rp44,4 triliun. Selain itu, futures saham yang menguat di Amerika Serikat dan Eropa memberi dampak positif secara tidak langsung. Pada hari terakhir perdagangan bulan April 2020, nilai tukar Rupiah sebesar Rp15.157 per USD. Berdasarkan perkembangan, nilai tukar bergerak stabil dan cenderung menguat menuju Rp15.000 per USD.

4.466,0

4.811,8

3500,0

3700,0

3900,0

4100,0

4300,0

4500,0

4700,0

4900,0

1/4/

2020

2/4/

2020

3/4/

2020

6/4/

2020

7/4/

2020

8/4/

2020

9/4/

2020

13/4

/202

014

/4/2

020

15/4

/202

016

/4/2

020

17/4

/202

020

/4/2

020

21/4

/202

022

/4/2

020

23/4

/202

024

/4/2

020

27/4

/202

028

/4/2

020

29/4

/202

030

/4/2

020

Pergerakan IHSG

16.741

15.157

14.000

14.500

15.000

15.500

16.000

16.500

17.0001/

4/20

202/

4/20

203/

4/20

206/

4/20

207/

4/20

208/

4/20

209/

4/20

2013

/4/2

020

14/4

/202

015

/4/2

020

16/4

/202

017

/4/2

020

20/4

/202

021

/4/2

020

22/4

/202

023

/4/2

020

24/4

/202

027

/4/2

020

28/4

/202

029

/4/2

020

30/4

/202

0

Nilai Tukar Rupiah (Rp/USD)

Sumber: Bank Indonesia

Sumber: Bursa Efek Indonesia

Page 5: PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO · 2020. 5. 18. · terjadi di pasar keuangan. Aliran modal asing yang kembali masuk ke Indonesia banyak diinvestasikan melalui Surat Berharga Negara (SBN)

DIREKTORAT PERENCANAAN MAKRO DAN ANALISIS STATISTIK

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO April 2020

Seiring dengan kembalinya investasi ke dalam negeri, posisi cadangan devisa Indonesia pada bulan April juga meningkat menjadi USD127,9 miliar. Cadangan tersebut bahkan lebih tinggi dibandingkan posisi pada bulan April 2019 yang sebesar USD124,3 miliar. Peningkatan cadangan devisa pada bulan April terutama didorong oleh penerbitan global bond pemerintah. Sebelumnya, pemerintah Indonesia menerbitkan global bond terbesar mencapai USD4,3 miliar dalam bentuk surat berharga global melalui tiga seri Surat Berharga Negara (SBN). Posisi cadangan devisa per April setara dengan pembiayaan 7,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Melehmahnya permintaan dunia mempengaruhi kinerja perdagangan Indonesia. Nilai ekspor

maupun impor lebih rendah dibandingkan kinerja tahun 2018 dan 2019. Ekspor Indonesia pada bulan April turun menjadi sebesar USD12,2 miliar. Kinerja ekspor baik migas maupun nonmigas turun masing-masing -6,6 dan -13,7 persen (MtM). Pada bulan April 2020 tidak ada ekspor minyak mentah. Sementara nilai hasil minyak secara volume naik, namun karena harga minyak turun tajam nilai hasil minyak menjadi turun.

Seluruh sektor mengalami penurunan ekspor dibandingkan bulan sebelumnya. Sektor pertanian turun 9,8 persen (MtM) terutama disebabkan oleh penurunan ekspor tanaman obat aromatik dan rempah-remapah dan buah-buahan tahunan. Ekspor industri pengolahan -12,3 persen (MtM) disebabkan turunnya komoditas utama diantaranya kendaraan bermotor roda empat dan lebih, pakaian jadi, minyak kelapa, serta besi dan baja. Di sisi lain, turunnya harga komoditas pertanian di tingkat internasional juga berpengaruh pada kinerja ekspor yang melemah. Hal serupa terjadi pada kinerja industri pertambangan yang terkontraksi 22,1 persen (MtM). Turunnya nilai komoditas yang cukup dalam terjadi pada batu bara, lignit, bijih tembaga, dan bijih besi.

Nilai impor Indonesia pada bulan April turun menjadi USD12,5 miliar, turun -6,1 persen dibandingkan bulan Maret. Sejalan dengan ekspor, kinerja impor baik migas maupun nonmigas juga turun masing-masing -46,8 dan -0,5 persen (MtM). Menurut penggunaannya, impor barang konsumsi turun -4,0 persen (MtM) diantaranya buah pir terutama dari Tiongkok, buah kurma, dan milk/cream in powder. Bahan baku terkontraksi 9,0 persen dibanding bulan Maret 2020. Sementara impor barang modal meningkat 9,0 persen (MtM) didorong peningkatan impor processing unit komputer dan jaringan telepon seluler. Peningkatan impor nonmigas terbesar adalah ampas/sisa industri makanan, pupuk, dan bawang

114116118120122124126128130132134

Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr

2020

Posisi Cadangan Devisa (USD miliar)

-3,0

-2,0

-1,0

0,0

1,0

2,0

3,0

02468

1012141618

Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr

2020

Ner

aca

Perd

agan

gan

Neraca Perdagangan (USD miliar)

NERACA PERDAGANGAN EKSPOR TOTAL

IMPOR TOTAL Sumber: BPS

Sumber: Bank Indonesia

Page 6: PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO · 2020. 5. 18. · terjadi di pasar keuangan. Aliran modal asing yang kembali masuk ke Indonesia banyak diinvestasikan melalui Surat Berharga Negara (SBN)

DIREKTORAT PERENCANAAN MAKRO DAN ANALISIS STATISTIK

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO April 2020

putih dari Tiongkok. Pelonggaran impor bawang putih sebagai langkah menstabilkan harga domestik yang sempat melonjak.

Berdasarkan perkembangan nilai ekspor dan impor, neraca perdagangan bulan April 2020 defisit USD0,3 miliar. Meskipun kinerja ekspor dan impor turun, defisit yang terjadi lebih baik dibandingkan yang terjadi pada tahun 2019. Neraca kumulatif hingga April surplus USD2,3 miliar.

Inflasi pada bulan April sebesar 0,08 persen (MtM) atau 2,7 persen (YoY). Sebagian besar kabupaten/kota yang dipantau mengalami deflasi. Pergerakan inflasi yang terjadi bersamaan dengan bulan Ramadan ini menunjukkan pola yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Pada pola normal, inflasi akan meningkat pada masa Ramadan dan Idul Fitri. Namun, kali ini inflasi jauh lebih rendah bahkan dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Kondisi ini terkait dengan pola masyarakat yang menahan konsumsinya dalam masa pandemi ini. Di sisi lain juga dapat menunjukkan turunnya daya beli masyarakat seiring dengan kebijakan berbagai perusahaan untuk merumahkan pegawainya demi menekan beban perusahaan pada masa yang tidak pasti ini.

Pembatasan konsumsi ditunjukkan dengan perkembangan harga setiap kelompok inflasi yang cenderung rendah. Kelompok transportasi dan infokom masih mengalami deflasi masing-masing sebesar -0,4 dan -0,3 persen (MtM). Deflasi transportasi terutama disebabkan oleh turunnya tarif angkutan udara hingga 20 persen. Sementara itu deflasi infokom didorong oleh penurunan biaya pulsa ponsel dari beberapa provider. Inflasi kelompok makanan, minuman, dan tembakau relatif rendah yaitu sebesar 0,09 persen (MtM). Komoditas yang mengalami kenaikan harga adalah bawang merah, gula pasir, minyak, rokok, dan beras. Gula pasir di pasaran sulit didapat yang disebabkan menipisnya stok di tingkat petani

sementara pasokan impor belum masuk. Sementara itu, komoditas yang turun harga diantaranya cabai merah, daging ayam ras, dan bawang putih. Harga bawang putih turun seiring dengan kebijakan relaksasi impor hingga akhir Mei untuk memenuhi kebutuhan selama bulan Ramadan.

Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya kembali menjadi kelompok pengeluaran dengan inflai tertinggi yang mencapai 1,2 persen (MtM). Inflasi yang cukup tinggi tersebut didorong oleh kenaikan harga emas perhiasan seiring dengan meningkatnya harga emas global.

Harga Komoditas

Penyebaran virus Covid-19 yang berpotensi menyebabkan resesi global menjadi isu yang sangat mengkhawatirkan bagi seluruh pelaku usaha di dunia. Turunnya aktivitas produksi secara tajam menyebabkan hampir seluruh harga komoditas kehilangan kekuatannya, terutama komoditas energi. Untuk mengimbangi permintaan yang berkurang, penting bagi negara-negara produsen komoditaas energi melakukan pengurangan produksi. Selain untuk menahan harga jatuh terlalu dalam, juga untuk menyelamatkan perekonomian negara yang bersangkutan.

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr

2020

Harga Minyak Mentah (USD/barel)

Dubai Brent WTI

Sumber: Pink Sheet

Page 7: PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO · 2020. 5. 18. · terjadi di pasar keuangan. Aliran modal asing yang kembali masuk ke Indonesia banyak diinvestasikan melalui Surat Berharga Negara (SBN)

DIREKTORAT PERENCANAAN MAKRO DAN ANALISIS STATISTIK

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO April 2020

Turunnya harga minyak yang terjadi pada bulan sebelumnya terus berlanjut hingga April 2020. Meskipun anggota OPEC+ (termsuk Rusia) telah menyepakati pemangkasan produksi mulai Mei hingga Juni 2020, namun kesepakatan tersebut tidak banyak berpengaruh pada peningkatan harga minyak mentah. Harga minyak berjangka justru semakin melemah bahkan WTI sempat diperdagangkan negatif untuk kontrak Mei. Harga minyak mentah pada bulan April hanya menyisakan 30 persen dari harga awal tahun. Minyak mentah Brent dan Dubai sebesar USD23,3 per barel. Sementara penurunan paling tajam terjadi pada minyak WTI yang pada bulan April hanya sebesar USD16,5 per barel. International Monetary Fund (IMF) memproyeksi harga minyak mentah dunia rata-rata sebesar USD35-40 per barel hingga akhir tahun. Selanjutnya dapat mempengaruhi harga minyak mentah Indonesia (ICP) jika harga minyak dunia terus turun hingga akhir tahun. Menyesuaikan dengan kondisi ini, PT Pertamina memutuskan untuk mengurangi investasi sektor hulu dan hanya akan memaksimalkan produksi sumur yang sudah ada.

Pelemahan harga minyak dunia turut menyeret harga komoditas energi lainnya, yakni batu bara dan gas alam. Harga keduanya turun tipis pada bulan April. Harga batu bara sebesar USD58,6 per metrik ton sementara gas alam USD1,7 per mmbtu. Permintaan batu bara turun seiring turunnya aktivitas produksi di berbagai negara sehingga

pasokannya berlimpah. Lockdown yang diterapkan banyak negara juga menghambat aliran produk masuk ke pasar tujuan. Dari dalam negeri, Harga Batu Bara Acuan (HBA) April 2020 turun menjadi USD65,8 per ton. Sementara itu, harga gas alam yang melemah pada tiga bulan pertama tahun 2020 disebabkan oleh musim dingin yang lebih hangat dari perkiraan. Hal tersebut membuat pasokan melimpah karena permintaan menurun. Kemudian diperburuk dengan terjadinya pandemi yang semakin menekan permintaan.

Harga komoditas pertanian juga melemah yang berdampak pada kinerja ekspor Indonesia. CPO yang merupakan komponen penyusun terbesar dari total ekspor komoditas pertanian, diperkirakan akan turun pada tahun 2020. Turunnya volume ekspor yang disertai dengan pelemahan harga diprediksi akan mengurangi devisa negara sekitar 25 persen. Dari sisi impor delapan komoditas utama juga akan menurun dan memicu harga domestik. Perdagangan pertanian dan pangan antara Indonesia dan Tiongkok diperkirakan paling terdampak akibat pandemi Covid-19.

Minyak kelapa sawit (CPO) mengalami pelemahan menjadi USD608,9 per metrik ton pada April 2020. Hal ini disebabkan oleh pandemi yang memicu keseimbangan pasokan dan permintaan menjadi terganggu. Isolasi wilayah di berbagai negara juga menyababkan permintaan CPO terbatas. Lebih

0,0

0,5

1,0

1,5

2,0

2,5

3,0

0,010,020,030,040,050,060,070,080,090,0

100,0

Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr

2020

Perkembangan Harga Batu Bara dan Gas Alam

Batu Bara, Australia (USD/mt)

Gas Alam, AS (USD/mmbtu)

0

500

1.000

0,0

5,0

10,0

15,0

Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr

2020

Perkembangan Harga Komoditas Pertanian

Kakao (USD/kg)Kopi, Robusta (USD/kg)Karet, SGP/MYS (USD/mt)Udang, Meksiko (USD/kg)Minyak Kelapa Sawit (USD/mt) (RHS)Kedelai (USD/mt) (RHS)Bubur Kayu (USD/mt) (RHS)

Sumber: Pink Sheet

Sumber: Pink Sheet

Page 8: PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO · 2020. 5. 18. · terjadi di pasar keuangan. Aliran modal asing yang kembali masuk ke Indonesia banyak diinvestasikan melalui Surat Berharga Negara (SBN)

DIREKTORAT PERENCANAAN MAKRO DAN ANALISIS STATISTIK

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO April 2020

lanjut, permintaan industri mengendur karena turunnya permintaan makanan restoran yang menggunakan lebih banyak minyak sawit untuk produksi dibandingkan rumah tangga. Tertahannya CPO juga dipengaruhi turunnya harga minyak dunia saat ini.

Anjloknya harga karet dipicu oleh naiknya tensi kekhawatiran pasar karet dunia, dimana pasokan karet global semakin menumpuk karena belum pulihnya impor karet dari Jepang dan dua negara konsumen besar dunia yakni India dan Tiongkok dari dampak covid-19. Pergerakan harga karet alam juga dipengaruhi oleh harga minyak dunia, pasalnya minyak bumi merupakan bahan baku karet sintetis yang sekarang banyak digunakan sebagai bahan baku substitusi karet alam. Harga karet pada bulan April sebesar USD1,3 per metrik ton.

Komoditas andalan Indonesia, yakni kakao dan kopi, juga mengalami penurunan harga. Harga kakao dan kopi di pasar internasional masing-masing sebesar USD2,3 dan USD1,4 per kilogram. Akibatnya, harga referensi biji kakao pada April juga turun 8,1 persen menjadi sebesar USD2.589 per metrik ton. Hal ini berdampak pada penurunan harga patokan ekspor (HPE) menjadi USD2.299 per metrik ton. Penurunan ini berdampak pada bea keluar biji kakao yang turun menjadi 5 persen.

Harga udang acuan turun menjadi USD13,9 per kilogram. Hal ini diakibatkan banyak restoran yang tutup baik di Indonesia maupun dunia, sehingga permintaan berkurang. Kondisi yang sama terjadi pada harga kedelai internasional yang turun menjadi USD361,3 per metrik ton. Namun, harga jual kedelai impor di dalam negeri mengalami lonjakan. Penyebabnya, pemberlakuan karantina wilayah di beberapa daerah berdampak pada distribusi.

Harga komoditas logam industri juga turun secara rata-rata meskipun sempat membaik yang didorong oleh faktor teknikal. Harga seng internasional turun tipis dari USD1.903,6 menjadi

USD1.903,4 per metrik ton. Hal ini didorong oleh pemangkasan pasokan yang memengaruhi sekitar seperlima produksi industri pertambangan global, dan mengimbangi anjloknya permintaan. Sekitar 20 persen dari tambang seng di dunia saat ini berhenti beroperasi atau beroperasi pada kapasitas yang jauh berkurang.

Tembaga dan timah msaing-masing seharga USD5.058 dan USD14.952,8 per metrik ton. Sementara itu, harga nikel acuan internasional sebesar USD11.804 per metrik ton. Dari dalam negeri, produksi nikel pada tahun 2020 terancam tergerus. Menurut Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI), sejumlah tambang masih berjalan normal meski dibayangi kebijakan pembatasan tenaga kerja. Sebagian tambang lainnya menghentikan produksi karena keputusan manajemen perusahaan dan pembatasan wilayah sehingga pekerja tidak bisa masuk wilayah lokasi.

Harga bijih besi turun dari USD89,0 menjadi USD84,7 per dmtu pada bulan April 2020. Meskipun harga internasional melemah, penetapan HPE produk pertambangan mengalami kenaikan harga rata-rata pada bulan April 2020 naik 0,11 persen dengan rincian masing-masing konsentrat besi USD75,0/WE, konsentrat besi laterit USD38,3/WE, konsentrat pasir besi USD44,8/WE.

0

50

100

150

0

5.000

10.000

15.000

20.000

25.000

Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr

2020

Perkembangan Harga Logam

Tembaga (USD/mt)Nikel (USD/mt)Timah (Usd/mt)Seng (USD/mt)Bijih Besi, cfr spot (USD/dmtu) (RHS)

Sumber: Pink Sheet

Page 9: PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO · 2020. 5. 18. · terjadi di pasar keuangan. Aliran modal asing yang kembali masuk ke Indonesia banyak diinvestasikan melalui Surat Berharga Negara (SBN)

DIREKTORAT PERENCANAAN MAKRO DAN ANALISIS STATISTIK

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO April 2020

Kondisi yang berbeda terjadi pada komoditas logam mulia. Setelah turun pada bulan sebelumnya, harga emas dunia pada bulan April 2020 melonjak menjadi USD1.683,2 per troy ons. Sepanjang bulan berjalan, harga emas dunia terus menunjukkan peningkatan seiring dengan meningkatnya jumlah kasus Covid-19 di berbagai belahan dunia. Pengetesan obat yang gagal memperpanjang ketidakpastian yang harus dihadapi oleh investor sehingga memilih aset yang lebih aman. Selain itu, naiknya harga emas juga didorong oeleh rilis data dari berbagai negara yang menunjukkan terjadinya lonjakan pengangguran dan kontraksi ekonomi pada triwulan I tahun 2020. Harga emas Antam pada bulan April secara rata-rata juga lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya. Harga emas Antam mencapai Rp963

ribu per gram pada 7 April 2020. Namun, pada pekan terakhir perdagangan bulan berjalan, harga emas domestik terpantau turun dan ditutup pada harga Rp914 ribu per gram.

1050

1150

1250

1350

1450

1550

1650

1750

Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr

2020

Harga Emas (USD/troy ons)

Sumber: Pink Sheet

Page 10: PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO · 2020. 5. 18. · terjadi di pasar keuangan. Aliran modal asing yang kembali masuk ke Indonesia banyak diinvestasikan melalui Surat Berharga Negara (SBN)

DIREKTORAT PERENCANAAN MAKRO DAN ANALISIS STATISTIK

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO April 2020

Indikator Makro

Inflasi April 2020

Sumber: Badan Pusat Statistik

Neraca Perdagangan (USD miliar)

URAIAN 2019 2020

Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Neraca Perdagangan -2,29 0,22 0,30 -0,06 0,11 -0,16 0,17 -1,39 -0,06 -0,64 2,51 0,72 -0,34

Migas -1,49 -1,05 -0,97 -0,14 -0,76 -0,76 -0,84 -1,09 -1,00 -1,18 -0,95 -0,96 -0,24

Nonmigas -0,79 1,26 1,26 0,08 0,87 0,60 1,01 -0,30 0,94 0,54 3,46 1,66 -0,10

Ekspor Total 13,11 14,83 11,79 15,45 14,28 14,10 14,93 13,95 14,45 13,63 14,06 14,09 12,19

Ekspor Migas 0,74 1,14 0,75 1,61 0,88 0,83 0,92 1,04 1,13 0,81 0,80 0,65 0,61

Ekspor Nonmigas 12,37 13,69 11,05 13,85 13,41 13,27 14,02 12,91 13,31 12,82 13,26 13,41 11,58

Impor Total 15,40 14,61 11,50 15,52 14,17 14,26 14,76 15,34 14,51 14,27 11,55 13,35 12,54

Impor Migas 2,24 2,18 1,71 1,75 1,63 1,59 1,76 2,13 2,13 1,99 1,75 1,61 0,85

Impor Nonmigas 13,16 12,42 9,78 13,77 12,54 12,67 13,00 13,21 12,37 12,28 9,80 11,75 11,68 Impor Menurut Gol. Barang 15,40 14,61 11,50 15,52 14,17 14,26 14,76 15,34 14,51 14,27 11,60 13,35 12,54

Barang Konsumsi 1,46 1,55 1,03 1,47 1,36 1,41 1,44 1,67 1,65 1,47 0,88 1,27 1,22

Bahan Baku 11,57 10,73 8,74 11,27 10,33 10,26 10,88 11,17 10,40 10,58 8,88 10,28 9,36

Barang Modal 2,37 2,32 1,73 2,78 2,48 2,59 2,44 2,50 2,45 2,23 1,83 1,80 1,96

Cadangan Devisa 124,3 120,3 123,8 125,9 126,4 124,3 126,7 126,6 129,2 131,7 130,4 121,0 127,9

Sumber: Badan Pusat Statistik

Andil Inflasi Inflasi April Inflasi YoY Inflasi Umum 0,08 0,08 2,67 Makanan, Minuman, dan Tembakau 0,02 0,09 5,28 Pakaian dan Alas Kaki 0,00 0,04 2,26 Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga 0,02 0,09 1,22 Perlengkapan, Peralatan dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga 0,01 0,09 2,49 Kesehatan 0,01 0,23 4,08 Transportasi -0,05 -0,42 -1,78 Informasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan -0,02 -0,34 -0,37 Rekreasi, Olahraga, dan Budaya 0,00 0,03 1,56 Pendidikan 0,00 0,00 3,75 Penyediaan Makanan dan Minuman/Restoran 0,02 0,18 3,99 Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya 0,07 1,20 6,49

Inti 0,11 0,17 2,85 Harga Diatur Pemerintah -0,02 -0,14 -0,09 Bergejolak -0,01 -0,09 5,04

Komponen Energi 0,01 0,13 -0,52 Komponen Bahan Makanan -0,02 -0,13 5,04

Page 11: PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO · 2020. 5. 18. · terjadi di pasar keuangan. Aliran modal asing yang kembali masuk ke Indonesia banyak diinvestasikan melalui Surat Berharga Negara (SBN)

DIREKTORAT PERENCANAAN MAKRO DAN ANALISIS STATISTIK

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO April 2020

Pertumbuhan Ekonomi

2018 2019:1 2019:2 2019:3 2019:4 2020:1 Produk Domestik Bruto (persen, YoY) 5,17 5,07 5,05 5,02 4,97 2,97 Konsumsi Rumah Tangga 5,1 5,0 5,2 5,0 5,0 2,8 Konsumsi LNPRT 9,1 17,0 15,3 7,4 3,5 -4,9 Konsumsi Pemerintah 4,8 5,2 8,2 1,0 0,5 3,7 PMTB 6,6 5,0 4,6 4,2 4,1 1,7 Ekspor Barang dan Jasa 6,6 -1,6 -1,7 0,1 -0,4 0,2 Impor Barang dan Jasa 11,9 -7,5 -6,8 -8,3 -8,0 -2,2

Pertanian, Kehutanan, Perkebunan dan Perikanan 2,3 1,8 5,3 3,1 4,3 0,0 Pertambangan dan Penggalian 14,0 2,3 -0,7 2,3 0,9 0,4 Industri Pengolahan 3,2 3,9 3,5 4,1 3,7 2,1 Listrik dan Gas 3,2 4,1 2,2 3,7 6,0 3,8 Air, Pengelolaan Sampah, Limbah, Daur Ulang 0,6 8,9 8,3 4,9 5,4 4,6 Konstruksi 4,4 5,9 5,7 5,6 5,8 2,9 Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi 4,0 5,2 4,6 4,4 4,2 1,6 Transportasi dan Pergudangan 1,4 5,5 5,9 6,7 7,6 1,3 Akomodasi dan Makan Minum 0,9 5,9 5,5 5,4 6,4 1,9 Informasi dan Komunikasi 1,7 9,1 9,6 9,2 9,7 9,8 Jasa Keuangan dan Asuransi 3,6 7,2 4,5 6,1 8,5 10,7 Real Estate 2,6 5,4 5,7 6,0 5,9 3,8 Jasa Perusahaan 3,2 10,4 9,9 10,2 10,5 5,4 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 1,4 6,4 8,9 1,9 2,1 3,2

Jasa Pendidikan 2,3 5,6 6,3 7,8 5,5 5,9 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 1,9 8,6 9,1 9,2 7,8 10,4 Jasa lainnya 3,0 10,0 10,7 10,7 10,8 7,1

PDB Harga Berlaku (Rp Triliun) 14.838 3.784 3.964 4.067 4.019 3.923

Sumber: Badan Pusat Statistik