perjanjian kerjasama antara pt - …elibrary.unisba.ac.id/files/08-6252_fulltext.pdf · perjanjian...

79
PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi digital ini hanya digunakan sebagai bahan referensi 2. Cantumkanlah sumber referensi secara lengkap bila Anda mengutip dari Dokumen ini 3. Plagiarisme dalam bentuk apapun merupakan pelanggaran keras terhadap etika moral penyusunan karya ilmiah 4. Patuhilah etika penulisan karya ilmiah Selamat membaca !!! Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh UPT PERPUSTAKAAN UNISBA

Upload: voliem

Post on 04-Feb-2018

315 views

Category:

Documents


64 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT - …elibrary.unisba.ac.id/files/08-6252_Fulltext.pdf · perjanjian kerjasama antara pt.gayatri indah kentjana dan cv. etnindo tama mengenai pembuatan

PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim

Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

1. Skripsi digital ini hanya digunakan sebagai bahan referensi

2. Cantumkanlah sumber referensi secara lengkap bila Anda mengutip dari Dokumen ini

3. Plagiarisme dalam bentuk apapun merupakan pelanggaran keras terhadap etika moral penyusunan karya ilmiah

4. Patuhilah etika penulisan karya ilmiah

Selamat membaca !!!

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

UPT PERPUSTAKAAN UNISBA

Page 2: PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT - …elibrary.unisba.ac.id/files/08-6252_Fulltext.pdf · perjanjian kerjasama antara pt.gayatri indah kentjana dan cv. etnindo tama mengenai pembuatan

PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT.GAYATRI INDAH KENTJANA

DAN CV. ETNINDO TAMA MENGENAI PEMBUATAN PATOK DI

PROPINSI JAWA BARAT DAN BANTEN DIHUBUNGKAN DENGAN BUKU

III KUH PERDATA

SKRIPSI

Dijukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Gelar Starata Satu (S-1) Di Fakultas Hukum

Universitas Islam Bandung

Nama : Rudi Iskonjaya

NPM : 10040002105

Di Bawah Bimbingan:

Hj.HARUMIATI.SH.,MH

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

1429 H / 2008 M

Page 3: PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT - …elibrary.unisba.ac.id/files/08-6252_Fulltext.pdf · perjanjian kerjasama antara pt.gayatri indah kentjana dan cv. etnindo tama mengenai pembuatan

Motto :

(#ρãà2øŒ $# uρ sπ yϑ÷è ÏΡ «!$# öΝä3 ø‹ n= tæ çµ s)≈ sV‹ ÏΒuρ “ Ï% ©!$# Νä3 s) rO# uρ ÿ⎯ ϵÎ/ øŒ Î) öΝçGù= è% $ oΨ÷è Ïϑ y™

$ oΨ ÷è sÛr& uρ ( (#θ à) ¨? $# uρ ©!$# 4 ¨β Î) ©!$# 7ΟŠ Î= tæ ÏN# x‹Î/ Í‘ρ߉Á9$# ∩∠∪

Artinya :

Dan ingatlah karunia Allah kepadamu dan perjanjian-Nya yang Telah diikat-Nya

dengan kamu, ketika kamu mengatakan: "Kami dengar dan kami taati". dan

bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah mengetahui isi hati(mu).

(QS. Al-Imran : 7)

“Skripsi ini sebagai tanda bakti dan hormatku kepada kedua Orang Tuaku, dan Adik-Adiku, serta Orang-orang yang selalu menyayangiku”

Page 4: PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT - …elibrary.unisba.ac.id/files/08-6252_Fulltext.pdf · perjanjian kerjasama antara pt.gayatri indah kentjana dan cv. etnindo tama mengenai pembuatan

LEMBARAN PENGESAHAN

Bandung, Juli 2008

Disetujui Untuk Diajukan Ke Muka Sidang Sarjana

Panitia Ujian Sarjana Hukum

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

Pembimbing, Hj. Harumiati, S.H., M.H.

Di ketahui oleh:

DEKAN FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

Dr. H. Asyhar Hidayat, S.H., M.H.

Page 5: PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT - …elibrary.unisba.ac.id/files/08-6252_Fulltext.pdf · perjanjian kerjasama antara pt.gayatri indah kentjana dan cv. etnindo tama mengenai pembuatan

A B S T R A K

Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa membutuhkan orang lain dalam kehidupannya. Manusia sebagai subjek hukum memerlukan bantuan orang lain baik secara fisik maupun materil. Dalam memenuhi kebutuhan tersebut, biasanya dengan melakukan atau mengadakan perjanjian dengan subjek hukum lainnya.Perjanjian adalah suatu perbuatan hukum, dimana dua subjek hukum atau lebih saling mengikatkan dirinya. Seperti halnya dalam pembuatan patok atau tapal batas di Propinsi Jabar (Jawa Barat) dan Banten tidak dapat dilaksanakan sendiri oleh pemerintah daerah, karena itu pemerintah mengadakan tender yang dimenangkan oleh PT.GAYATRI INDAH KENTJANA, karena tidak dapat melaksanakan pekerjaannya sendiri, maka PT.GAYATRI INDAH KENTJANA mengadakan suatu perjanjian kerjasama dengan CV. ETNINDO TAMA dalam bentuk perjanjian pemborongan pembuatan patok/tapal batas, perjanjian pemborongan tersebut diatur secara rinci dalam akta perjanjian No : 06/GIK/SPK/2007 Sehubungan dengan hal tersebut, penulis tertarik untuk meneliti mengenai prosedur pelaksanaan perjanjian permborongan patok antara PT. GAYATRI INDAH KENTJANA dan CV. ETNINDO TAMA ditinjau dari Buku III KUHPerdata dan akibat hukum apabila salah satu pihak tidak dapat melakukan kewajibannya yang dituangkan dalam bentuk skripsi. Metodologi pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Yuridis Normatif dengan spesisifik penelitian deskriftif analisis, menggunakan tahapan penilitian kepustakaan dan penelitian lapangan, serta menggunakan teknik pengumpulan data dokumenter dan wawancara, yang kemudian menganalisis data tersebut dengan analisis yuridis kualitatif dengan tidak menggunakan angka-angka statistik. Berdasarkan hasil penilitian, ternyata perjanjian antara PT.GAYATRI INDAH KENTJANA DAN CV. ETNINDO TAMA telah memenuhi syarat umum perjanjian yaitu syarat sahnya perjanjian dan syarat khusus yang diajukan oleh para pihak melalui pelelangan dan survei yang dilakukan oleh PT.GAYATRI INDAH KENTJANA. Selain itu, akibat hukum apabila salah satu pihak tidak melaksanakan kewajibannya karena Wanprestasi, maka dapat dikenakan sanksi berupa penggantian biaya kerugian perencanaan pekerjaan, denda, pembayaran tidak penuh dan pembatalan perjanjian dan apabila dikarenakan Overmacht yang sifatnya sementara, maka dapat dilakukan penundaan pemenuhan prestasi, namun jika overmacht tersebut bersifat Absolut, maka perjanjian tersebut menjadi batal dengan sendirinya.

Page 6: PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT - …elibrary.unisba.ac.id/files/08-6252_Fulltext.pdf · perjanjian kerjasama antara pt.gayatri indah kentjana dan cv. etnindo tama mengenai pembuatan

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiem.

Assalamu`alaikum Wr.Wb.

Puji dan syukur penulis panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah S.W.T,

karena atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi

yang berjudul :

“PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT.GAYATRI INDAH KENTJANA DAN CV. ETNINDO TAMA MENGENAI PEMBUATAN PATOK DI PROPINSI JAWA BARAT DAN BANTEN DIHUBUNGKAN DENGAN BUKU III KUH PERDATA” Penulisan skripsi ini dimaksudkan guna memenuhi salah satu syarat akademis

dalam menyelesaikan studi di Fakultas Hukum Universitas Islam Bandung, dan untuk

memperoleh gelar kesarjanaan (S-1) dalam bidang Hukum Perdata.

Mengingat akan keterbatasan dan kemampuan penulis, maka penulis

sepenuhnya menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, baik dari segi

penyusunan maupun dari segi pembahasannya. Oleh karena itu penulis akan sangat

berterima kasih dan menghargai saran-saran dan kritik-kritik yang bersifat

membangun dari semua pihak.

Dalam menyelesaikan skripsi ini, secara khusus penulis menyampaikan rasa

terima kasih dan penghargaan yang tak terhingga kepada Ayahanda dan Ibunda

tercinta serta Adik-adiku yang telah memberikan kasih sayang, perhatian dan do`a

yang tulus kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Page 7: PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT - …elibrary.unisba.ac.id/files/08-6252_Fulltext.pdf · perjanjian kerjasama antara pt.gayatri indah kentjana dan cv. etnindo tama mengenai pembuatan

Penulis juga menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya, dan terima

kasih, terutama kepada yang terhormat Ibu Hj. Harumiati, S.H,M.H selaku

pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga serta pikiran untuk

memberikan bimbingan, pengarahan dan petunjuk-petunjuk sejak awal hingga akhir

penulisan skripsi ini, sehingga dapat terselesaikannya skripsi ini.

Selain itu, sudah sepantasnya pada kesempatan ini pula penulis

menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada yang

terhormat :

1. Bapak Prof. Dr. H. E. Saefullah, S.H., LL.M., selaku Rektor Universitas Islam

Bandung.

2. Bapak DR. H. Asyhar Hidayat, S.H., M.H.., selaku Dekan Fakultas Hukum

Universitas Islam Bandung / PRODI

3. Ibu Liya Sukma Mulya, S.H., M.H., selaku Dosen Wali.

4. Para Dosen yang telah mendidik dan mengajar penulis serta seluruh Staf Tata

Usaha Fakultas Hukum Universitas Islam Bandung.

5. Bapak H. Yanna Syam M selaku Direktur Kabag Beserta Staf PT.GAYATRI

INDAH KENTJANA yang telah memberikan Data kepada penulis sehingga

dapat memperlancar dalam penyelesaian skripsi ini.

6. Bapak Joko S selaku Direktur Beserta Staf CV. ETNINDO TAMA yang telah

memberikan Data kepada penulis sehingga dapat memperlancar dalam

penyelesaian skripsi ini.

Page 8: PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT - …elibrary.unisba.ac.id/files/08-6252_Fulltext.pdf · perjanjian kerjasama antara pt.gayatri indah kentjana dan cv. etnindo tama mengenai pembuatan

7. Bety Agustin Rianti. Amd.K terkasih yang selau memberikan semangat serta

telah mau menunggu sekian lama hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

8. Harison Beserta keluarga yang selalu memberikan dukungan kepada penulis.

9. Sahabat-sahabatku Triyanto Wibowo, Angga DRLP, Odong, Ferry, Rifky,

M.Reza Y, Abdul Azis S.H, Fawaz Amin S.H. Wahyu S.H, Muhammad Rizki

S.H, Nicki permana Putra, Irawati S.H, Hj.Haslinda S.H, Pocut Dara S.H, Putri

S.H, Siti, all my best friend di Fakultas Hukum UNISBA Angkatan 2002 tanpa

bisa disebutkan satu persatu.

10. Teman-teman Edi Garut, Iwan Dadozt, Hendri S.H, Odit, Tabies, Ari Embe,

Yudi Black, Rahman, Beri, Yogi S.H, Ave, Ibenk, Egon, Luki, Dian Unyil, Dhie

Cell Crew, JC kom Crew, BM Kom Crew, dan Teman- temanku yang tidak bisa

disebutkan satu persatu.

Akhir kata, harapan penulis semoga Allah S.W.T. selalu memberikan rahmat

dan hidayah kepada semuanya. Amien.

Wassalamu`alaikum Wr. Wb.

Bandung, April 2008

Penulis Rudi Iskonjaya

Page 9: PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT - …elibrary.unisba.ac.id/files/08-6252_Fulltext.pdf · perjanjian kerjasama antara pt.gayatri indah kentjana dan cv. etnindo tama mengenai pembuatan

DAFTAR ISI

Hal.

ABSTRAK ........................................................................................................ i

KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian .......................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 4

D. Kegunaan Penelitian .................................................................... 4

E. Kerangka Pemikiran ................................................................... 5

F. Metodelogi Penelitian ............................................................... 10

G. Sistematika Penulisan..................................................................... 12

BAB II TINJAUAN TEORITIS TENTANG PERJANJIAN DAN

PERJANJIAN PEMBORONGAN MENURUT BUKU III KUH

PERDATA

A. Perjanjian Pada Umumnya ........................................................... 14

1. Pengertian Dan Syarat Sah nya Perjanjian............................. 14

2. Macam-macam Perjanjian...................................................... 23

3. Wanprestasi Dan Overmacht........................................................ 27

B. Perjanjian Pemborongan............................................................. 34

Page 10: PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT - …elibrary.unisba.ac.id/files/08-6252_Fulltext.pdf · perjanjian kerjasama antara pt.gayatri indah kentjana dan cv. etnindo tama mengenai pembuatan

1. Pengertian Perjanjian Pemborongan ......................................... 34

2. Macam-macam Perjanjian Pemborongan................................ 35

3. Wanprestasi dan Overmacht Dalam Perjanjian Pemborongan 38

BAB III PERJANJIAN ANTARA PT.GAYATRI INDAH KENTJANA

DAN CV.ETNINDO TAMA DIHUBUNGKAN DENGAN AKTA

PERJANJIAN NO : 06/GIK/SPK/2007

A. Para Pihak Yang Mengadakan Perjanjian ................................... 40

B. Prosedur Terjadinya Pemborongan............................................... 41

C Hak Dan Kewajiban Para Pihak ........................................................ 42

D. Wanprestasi Dan Overmacht .............................................................. 44

1. Wanprestasi ................................................................................... 44

2. Overmacht ..................................................................................... 46

E. Penyelesaian Perselisihan ................................................................... 47

BAB IV PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT. GAYATRI INDAH

KENTJANA DAN CV. ETNINDO TAMA MENGENAI

PEMBUATAN PATOK DI PROPINSI JAWA BARAT DAN

BANTEN DIHUBUNGKAN DENGAN BUKU III KUH

PERDATA

Page 11: PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT - …elibrary.unisba.ac.id/files/08-6252_Fulltext.pdf · perjanjian kerjasama antara pt.gayatri indah kentjana dan cv. etnindo tama mengenai pembuatan

A. Prosedur Pelaksanaan Perjanjian Pemborongan Patok Antara

PT.GAYATRI INDAH KENTJANA Dan CV. ETNINDO

TAMA Ditinjau Dari Buku III KUH Perdata .............................. 51

B. Akibat Hukum Apabila Salah Satu Pihak Tidak Dapat

Melaksanakan Kewajibannya....................................................... 59

BAB V PENUTUP

A. Simpulan ...................................................................................... 64

B. Saran............................................................................................. 65

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT - …elibrary.unisba.ac.id/files/08-6252_Fulltext.pdf · perjanjian kerjasama antara pt.gayatri indah kentjana dan cv. etnindo tama mengenai pembuatan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Indonesia adalah “negara hukum”. Artinya bahwa segala tindakan yang

dilakukan oleh masyarakat Indonesia harus berdasarkan hukum yang belaku di

Negara Indonesia.

Penerapan hukum di Indonesia yaitu dengan cara menjunjung tinggi nilai-nilai

Ketuhanan Yang Maha Esa, harkat dan martabat manusia, dan hak asasi manusia

secara bijaksana dan adil kepada seluruh rakyat Indonesia tanpa melihat golongan,

etnis, ras, warna kulit dan jabatan tertentu. Demi tercapainya pembangunan nasional,

sesuai dengan pancasila, yaitu :

1. Ketuhanan Yang Maha Esa. 2. Kemanusian yang adil dan beradab. 3. Persatuan Indonesia. 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan perwakilan;dan 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.1

Pembangunan Nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia dan

masyarakat Indonesia yang dilakukan secara berkelanjutan, dengan memanfaatkan

ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan tantangan perkembangan

global. Pembangunan yang dilakukan oleh Negara Indonesia sebagai Negara

1 Pasal 1ayat 3, Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945 dan perubahannya (Amandemen 1,II, II, IV), Penabur Ilmu, hlm. 7.

Page 13: PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT - …elibrary.unisba.ac.id/files/08-6252_Fulltext.pdf · perjanjian kerjasama antara pt.gayatri indah kentjana dan cv. etnindo tama mengenai pembuatan

berkembang mencakup berbagai bidang, antara lain pembangunan dalam bidang

politik, sosial, ekonomi, kesehatan dan termasuk pembangunan dalam bidang hukum.

Pembangunan Nasional merupakan pencerminan kehendak untuk terus-

menerus meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat Indonesia secara adil

dan merata dalam segala aspek kehidupan serta diselenggarakan secara terpadu,

terarah, dan berkesinambungan dalam rangka mewujudkan suatu masyarakat yang

adil dan makmur, baik material maupun spiritual, berdasarkan Pancasila dan Undang-

Undang Dasar 1945.

Manusia hidup bermasyarakat karena tidak dapat memenuhi kebutuhannya

sendiri, untuk memenuhi kebutuhan tersebut, maka manusia sebagai subjek hukum

memerlukan bantuan orang lain baik secara fisik maupun materil.

Dalam memenuhi kebutuhan tersebut, biasanya dengan melakukan atau

mengadakan perjanjian antara para subjek hukum yaitu antara individu dengan

individu, individu dengan badan hukum, ataupun antara badan hukum dengan badan

hukum lainnya, Seperti halnya dalam pembuatan patok atau tapal batas di Propinsi

Jabar (Jawa Barat) dan Banten tidak dapat dilaksanakan sendiri oleh pemerintah

daerah, karena itu pemerintah melakukan tender yang dimenangkan oleh

PT.GAYATRI INDAH KENTJANA.

PT.GAYATRI INDAH KENTJANA ternyata tidak bisa melaksanakan

sendiri, oleh karena itu PT.GAYATRI INDAH KENTJANA mengadakan suatu

perjanjian kerjasama dengan CV. ETNINDO TAMA dalam bentuk perjanjian

pemborongan pembuatan patok, perjanjian pemborongan tersebut diatur secara rinci

Page 14: PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT - …elibrary.unisba.ac.id/files/08-6252_Fulltext.pdf · perjanjian kerjasama antara pt.gayatri indah kentjana dan cv. etnindo tama mengenai pembuatan

dalam akta perjanjian No : 06/GIK/SPK/2007, perjanjian pemborongan pada

umumnya sudah diatur dalam KUHPerdata.

Buku III KUHPerdata menganut asas kebebasan berkontrakyang tersirat dari

isi Pasal 1338 ayat (1) KUHPerdata yang berbunyi:

’’semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai Undang-Undang bagi mereka yang membuatnya’’

Artinya mereka membuat isi perjanjian sendiri asal tidak bertentangan dengan

Undang-Undang, ketertiban umum dan kesusilaan. Begitu juga isi perjanjian yang

dibuat oleh PT.GAYATRI INDAH KENTJANA dengan CV. ETNINDO TAMA

mengikat para pihak seperti Undang-Undang, tapi dalam praktek ada kalanya para

pihak tidak dapat melaksanakan kewajibannya disebabkan karena adanya wanprestasi

atau overmacht.

Sehubungan dengan hal tersebut, penulis tertarik untuk meneliti perjanjian

kerjasama yang dilakukan antara PT.GAYATRI INDAH KENTJANA DAN CV.

ETNINDO TAMA yang dituangkan dalam bentuk skripsi dengan judul:

“PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT.GAYATRI INDAH KENTJANA DAN CV. ETNINDO TAMA MENGENAI PEMBUATAN PATOK DI PROPINSI JAWA BARAT DAN BANTEN DIHUBUNGKAN DENGAN BUKU III KUH PERDATA”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut di atas, serta agar pembahasan

menjadi tidak meluas terhadap hal-hal yang tidak penting, maka untuk itu penulis

Page 15: PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT - …elibrary.unisba.ac.id/files/08-6252_Fulltext.pdf · perjanjian kerjasama antara pt.gayatri indah kentjana dan cv. etnindo tama mengenai pembuatan

hanya akan membatasi pembahasan pada hal-hal berikut yang diidentifikasikan

masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana prosedur pelaksanaan perjanjian pemborongan patok antara

PT.GAYATRI INDAH KENTJANA dan CV. ETNINDO TAMA ditinjau dari

Buku III KUHPerdata?

2. Bagaimana akibat hukum apabila salah satu pihak tidak dapat melakukan

kewajibannya?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui dan memahami prosedur pelaksanaan perjanjian pemborongan

antara para pihak dengan perjanjian yang diatur dalam Buku III KUHPerdata.

2. Untuk mengetahui dan memahami akibat hukum terhadap para pihak yang tidak

dapat melaksanakan kewajibannya.

D. Kegunaan Penelitian

Berdasarkan uraian di atas, hasil penelitian ini diharapkan mempunyai

kegunan baik secara teoritis maupun praktis.

1. Secara Teoritis

a. Penelitian ini diharapkan berguna bagi penulis dalam rangka memperdalam

ilmu hukum pada umumnya dan hukum perjanjian pada khususnya.

b. Diharapkan hasil penelitian ini dapat membantu dan memberikan

sumbangan pemikiran dalam memecahkan permasalahan perjanjian,

khususnya dalam hal perjanjian kerjasama pemborongan.

Page 16: PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT - …elibrary.unisba.ac.id/files/08-6252_Fulltext.pdf · perjanjian kerjasama antara pt.gayatri indah kentjana dan cv. etnindo tama mengenai pembuatan

2. Secara Praktis

Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran

bagi para pihak yang akan mengadakan perjanjian pemborongan dan para praktisi

yang menyelesaikan masalah yang timbul dari perjanjian tersebut

E. Kerangka Pemikiran

Istilah perjanjian merupakan terjemahan dari kata overeenkomst ( Belanda )

atau contract ( Inggris). Ada dua macam teori yang membahas tentang pengertian

perjanjian: teori lama dan teori baru. Pasal 1313 KUHPerdata berbunyi:

’’perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu pihak atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang atau lebih.’’

Definisi perjanjian dalam Pasal 1313 ini adalah : (1) tidak jelas, karena setiap

perbuatan dapat disebut perjanjian, (2) tidak tampak asas konsensualisme, dan (3)

bersifat dualisme.Tidak jelasnya definisi ini disebabkan didalam rumusan tersebut

hanya disebutkan perbuatan saja, sehingga yang bukan perbuatan hukumpun disebut

dengan perjanjian. Untuk memperjelas pengertian itu, maka harus dicari dalam

doktrin.

Menurut doktrin (teori lama), yang disebut perjanjian adalah perbuatan hukum

berdasarkan kata sepakat untuk menimbulkan akibat hukum. Dari definisi di atas,

telah tampak adanya asas konsensualisme dan timbulnya akibat hukum

(tumbuh/lenyapnya hak dan kewajiban).2

2 Salim HS, Pengantar hukum perdata tertulis, Sinar Grafika, Jakarta, 2006, Hlm 160

Page 17: PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT - …elibrary.unisba.ac.id/files/08-6252_Fulltext.pdf · perjanjian kerjasama antara pt.gayatri indah kentjana dan cv. etnindo tama mengenai pembuatan

Menurut teori baru yang dikemukakan oleh Van Dunne, yang diartikan dalam

perjanjian adalah :

‘’Suatu hubungan hukum antara dua pihak atau lebih berdasarkan kata sepakat

untuk menimbulkan akibat hukum.’’3

Suatu perjanjian dikatakan sah apabila memenuhi syarat sahnya perjanjian yang

diatur dalam pasal 1320 KUHPerdata, yaitu:

1. Sepakat mereka yang mengikatkan dirinya 2. Kecakapan untuk membuat perjanjian 3. Suatu hal tertentu, dan 4. Suatu sebab yang halal. Dua syarat pertama, dinamakan syarat-syarat subjektif, karena mengenai

orang-orangnya atau subjeknya yang mengadakan perjanjian, sedangkan dua syarat

yang terakhir dinamakan syarat-syarat objektif karena mengenai perjanjiannya sendiri

atau objek dari perbuatan hukum yang dilakukan itu 4

Apabila dua syarat yang pertama atau syarat subjektif tidak dipenuhi, maka

perjanjian tersebut akibatnya dapat dibatalkan. Sedangkan dua syarat yang kedua atau

syarat objektif tidak dapat dipenuhi, maka perjanjian itu akibatnya dapat dibatalkan

demi hukum.

Dengan sepakat atau dinamakan perizinan, dimaksudkan bahwa kedua subjek

yang mengadakan perjanjian itu harus bersepakat, setuju atau seiya sekata mengenai

hal-hal yang pokok dari perjanjian yang diadakan itu. Apa yang dikehendaki oleh

pihak yang ke satu, juga dikehendaki oleh pihak yang lain.

3 Ibid 4 Subekti, Hukum Perjanjian, PT Inter Masa, Jakarta, 2004, Hlm 17

Page 18: PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT - …elibrary.unisba.ac.id/files/08-6252_Fulltext.pdf · perjanjian kerjasama antara pt.gayatri indah kentjana dan cv. etnindo tama mengenai pembuatan

Apabila si berhutang (debitur) tidak melakukan apa yang dijanjikannya, maka

dikatakan ia melakukan ‘’wanprestasi’’. Ia alpa atau lalai ‘’atau ingkar janji. Bisa

juga melanggar perjanjian, bila ia melakukan atau berbuat sesuatu yang tidak boleh

dilakukannya. Perkataan wanprestasi berasal dari bahasa belanda, yang berarti

prestasi buruk (bandingkan: wanbeheer yang berarti pengursan buruk, wandaad

perbuatan buruk).

Wanprestasi (kelalaian atau kealpaan ) seorang debitur dapat berupa empat

macam:

1. Tidak melakukan prestasi sama sekali

2. Melaksanakan prestasi, tetapi terlambat.

3. Melakukan prestasi tapi tidak sesuai dengan isi dari perjanjian

Terhadap kelalaian atau kealpaan si berutang (atau debitur sebagai pihak yang

wajib melakukan sesuatu) diancamkan beberapa sanksi atau hukuman. Hukuman atau

akibat-akibat yang tidak enak bagi debitur yang lalai ada empat macam, yaitu:

1. membayar kerugian yang diderita oleh kreditur atau dengan singkat

dinamakan ganti-rugi

2. pembatalan perjanjian atau dinamakan pemecahan perjanjian

3. perolehan resiko

4. membayar biaya perkara kalau sampai diperkarakan di pengadilan.

Wanprestasi atau kelalaian mempunyai akibat-akibat yang begitu penting,

maka harus ditetapkan lebih dahulu apakah si berutang melakukan wanprestasi atau

lalai dan kalau hal itu disangkal olehnya, harus dibuktikan dimuka hakim kadang-

Page 19: PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT - …elibrary.unisba.ac.id/files/08-6252_Fulltext.pdf · perjanjian kerjasama antara pt.gayatri indah kentjana dan cv. etnindo tama mengenai pembuatan

kadang juga tidak mudah untuk mengatakan seseorang lalai atau alpa, karena sering

kali juga tidak dijanjikan dengan tepat kapan sesuatu pihak melakukan suatu prestasi

yang dijanjikan. dalam jual beli misalnya tidak ditetapkan kapan barangnya harus

diantar ke rumah si pembeli, atau kapan si pembeli itu harus membayar uang harga

barang tadi. Dalam hal seseorang meminjam uang sering juga tidak ditentukan kapan

uang itu harus dikembalikan. Paling mudah untuk menetapkan seseorang melakukan

wanprestasi adalah dalam perjanjian yang bertujuan untuk tidak melakukan suatu

perbuatan apabila orang itu melakukannya berarti ia melanggar perjanjian atau

melakukan wanprestasi.5Selain karena wanprestasi, debitur juga tidak dapat

melaksanakan kewajiban dikarenakan adanya overmacht.

Ketentuan tentang overmacht (keadaan memaksa) dapat di lihat dalam Pasal

1244 KUH Perdata dan Pasal 1245 KUH Perdata, di mana ketentuan ini memberikan

kelonggaran kepada debitur untuk tidak melakukan pergantian biaya, kerugian dan

bunga kepada kreditur, disebabkan adanya kejadian yang berada di luar

kekuasaanya,. Ada tiga hal yang menyebabkan debitur untuk tidak melakukan

pergantian biaya, kerugian, dan bunga yaitu:

1. adanya suatu hal yang tak terduga sebelumnya, atau

2. terjadinya secara kebetulan, dan atau

3. keadaan memaksa.

Dari pengertian di atas, dapat diartikan bahwa yang dimaksud dengan

keadaan memaksa adalah suatu keadaan di mana debitur tidak dapat melakukan 5 Subekti, Hukum perjanjian, PT Inter Masa, Jakarta, 2004, Hlm 45

Page 20: PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT - …elibrary.unisba.ac.id/files/08-6252_Fulltext.pdf · perjanjian kerjasama antara pt.gayatri indah kentjana dan cv. etnindo tama mengenai pembuatan

prestasinya kepada kreditur, yang disebabkan adanya kejadian yang berada di luar

kekuasaanya, seperti karena adanya gempa bumi, banjir, lahar, dan lain-lain.6

Berdasarkan Pasal 1601 KUHPerdata perjanjian pemborongan adalah7:

‘’Perjanjian, dengan mana pihak yang satu, si pemborong, mengikatkan diri untuk menyelenggarakan suatu pekerjaan bagi pihak yang lain, pihak yang memborongkan, dengan menerima suatu harga yang di tentukan’’. Tentang isi perjanjian ini telah diutarakan di atas, yaitu bahwa pihak yang

satu menghendaki hasil dari suatu pekerjaan yang disanggupi oleh pihak yang lainnya

untuk diserahkan dalam jangka waktu yang ditentukan, dalam menerima suatu

jumlah uang sebagai harga hasil pekerjaan tersebut.

Perjanjian pemborongan pekerjaan dibedakan dalam dua macan yaitu:

a. dimana pihak pemborong diwajibkan memberikan bahannya untuk pekerjaan

tersebut

b. Dimana si pemborong hanya akan melakukan pekerjaan saja

Dalam halnya si pemborong diwajibkan memberikan bahannya, dan

pekerjaannya dengan cara bagaimanpun musnah sebelumnya diserahkan kepada

pihak yang memborongkan, maka segala kerugian adalah atas tanggungan si

pemborong, kecuali apabila pihak yang memborongkan telah lalai untuk menerima

hasil pekerjaan itu.jika si pemborong hanya diwajibkan melakukan pekerjaan saja,

dan pekerjaannya musnah, maka ia hanya bertanggung jawab untuk kesalahannya

(Pasal 1605 dan Pasal 1606 KUHPerdata).

6 Salim HS, Pengantar hukum perdata tertulis, Sinar Grafika Jakarta, 2006, Hlm 182

7 R.Tjitrosudibio. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Cetakan ke-18, Pradnya Paramita Jakarta, 1984 Hlm 391

Page 21: PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT - …elibrary.unisba.ac.id/files/08-6252_Fulltext.pdf · perjanjian kerjasama antara pt.gayatri indah kentjana dan cv. etnindo tama mengenai pembuatan

Dari kedua Pasal tersebut dapat disimpulkan, bahwa apabila terjadi kesalahan

di luar salah satu pihak yang menimpa bahan-bahan yang telah disediakan oleh pihak

pemborong, menjadi tanggung jawab pemborong, tapi apabila kesalahan itu timbul

dari pemborong, maka yang bertanggumg jawab adalah pemborong.

F. Metodelogi Penelitian

Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan langkah-langkah sebagai

berikut :

1. Metode Pendekatan

Metode pendekatan yang dipakai dalam penulisan ini adalah metode

pendekatan yuridis normatif, dengan kata lain suatu penelitian yang

menekankan pada ilmu hukum dan menggunakan data sekunder terutama

peraturan-peraturan yang berhubungan dengan perjanjian pada umumnya dan

perjanjian pemborongan pada khusunya.8

2. Spesifikasi Penelitian

Spesifikasi penelitian ini bersifat deskriptif analitis, yaitu menggambarkan

serta menganalisis secara umum mengenai Perjanjian pemborongan antara

PT.GAYATRI INDAH KENTJANA dan CV. ETNINDO TAMA,

Dihubungkan dengan Buku III KUHPerdata9.

8 Cholid Narbuko & H. Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, PT. Bumi Aksara, Jakarta, 2001, Hlm 44 9 Roni Hanitijo Sumitro,Metedolog Penelitan Hukum, Ghalia, Bandung, 1994

Page 22: PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT - …elibrary.unisba.ac.id/files/08-6252_Fulltext.pdf · perjanjian kerjasama antara pt.gayatri indah kentjana dan cv. etnindo tama mengenai pembuatan

3. Tahap Penelitian

a) Penelitian kepustakaan (Library Research) yaitu mengumpulkan data berupa

pengumpulan bahan-bahan kepustakaan, karya-karya ilmiah dari para ahli

hukum, peraturan perundang-undangan, dan Pendapat para ahli hukum

mengenai Hukum Perjanjian Pada umumnya serta perjanjian pemborongan

pada khususnya.

b) Penelitian lapangan (Fiel Reseach), yaitu meneliti langsung pada obyek yang

diteliti, yaitu PT.GAYATRI INDAH KENTJANA dan CV. ETNINDO

TAMA.

4. Tekhnik Pengumpulan Data

a) Teknik pengumpulan data dilakukan dengan penelitian dokumenter, yaitu

penelitian terhadap bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan

hukum tersier yang terdiri dari :

1. Bahan hukum primer terdiri dari KUHPerdata, Akta perjanjian Antara

PT.GAYATRI INDAH KENTJANA dan CV. ETNINDO TAMA.

2. Bahan hukum sekunder, yaitu penelitian terhadap bahan tambahan yang

berkaitan dengan penelitian ini seperti penjelasan Undang-Undang, Buku-

buku Hukum Perdata, Buku-buku Hukum Perjanjian, majalah dan Koran.

3. Bahan hukum tersier, yaitu bahan hukum penunjang yang menjelaskan

bahan hukum primer dan sekunder.

Page 23: PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT - …elibrary.unisba.ac.id/files/08-6252_Fulltext.pdf · perjanjian kerjasama antara pt.gayatri indah kentjana dan cv. etnindo tama mengenai pembuatan

b) Wawancara, untuk mengumpulkan bahan-bahan yang menunjang terhadap

masalah yang akan diteliti kepada para pihak yang akan mengadakan

perjanjian.

5. Metode Analisis Data

Seluruh data yang telah diperoleh kemudian dianalisis yuridis kulitatif artinya

data yang diperoleh tersebut disusun secara sistematis, kemudian dianalisis secara

kualitatif dengan tidak menggunakan angka-angka maupun rumus statistik dengan

cara interpretasi atau penafsiran hukum, kontruksi hukum, dan pengolahan

analisis asas-asas hokum

G. Sistematika Penulisan

Secara keseluruhan skripsi ini terdiri dari 5 (lima) Bab, dengan sistematika

penulisan sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan, yang membahas latar belakang penelitian, identifikasi masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, kerangka pemikiran metode penelitian, jadwal penelitian, sistematika penulisan. BAB II Perjanjian dan perjanjian pemborongan menurut Buku III KUHPerdata, membahas secara teoritis mengenai pengertian perjanjian pada umumnya, syarat sah perjanjian, macam-macam perjanjian, wanprestasi, perjanjian pemborongan, pengertian perjanjian pemborongan, macam-macam perjanjian pemborongan, wanprestasi dalam perjanjian pemborongan.

BAB III Perjanjian antara PT.GAYATRI INDAH KENTJANA dan CV. ETNINDO TAMA dihubungkan dengan akta perjanjian No:06/GIK/SPK/2007, mengemukakan Hasil penelitian mengenai perjanjian antara PT.GAYATRI INDAH KENTJANA dan CV. ETNINDO TAMA meliputi para pihak, prosedur terjadinya perjanjian pemborongan, hak dan kewajiban, wanprestasi dan overmacht, penyelesaian perselisihan

Page 24: PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT - …elibrary.unisba.ac.id/files/08-6252_Fulltext.pdf · perjanjian kerjasama antara pt.gayatri indah kentjana dan cv. etnindo tama mengenai pembuatan

BAB IV Analisis terhadap perjanjian PT.GAYATRI INDAH KENTJANA dan CV. ETNINDO TAMA tentang prosedur pelaksanaan perjanjian pemborongan dihubungkan dengan Buku III KUHPerdata, Bab ini penulis menganalisa hasil penelitian dan pembahasan mengenai perjanjian antara PT.GAYATRI INDAH KENTJANA dan CV. ETNINDO TAMA yang disesuaikan dengan Buku III KUHPERDATA.

BABV Penutup, bagian terakhir penulisan ini, penulis membuat simpulan dari hasil analisis penelitian dan memberikan saran dalam skripsi ini.

Page 25: PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT - …elibrary.unisba.ac.id/files/08-6252_Fulltext.pdf · perjanjian kerjasama antara pt.gayatri indah kentjana dan cv. etnindo tama mengenai pembuatan

BAB II

TINJAUAN TEORITIS TENTANG PERJANJIAN DAN PERJANJIAN

PEMBORONGAN MENURUT BUKU III KUHPERDATA

A. Perjanjian Pada Umumnya

1. Pengertian dan Syarat Sahnya Perjanjian

Perjanjian merupakan salah satu sumber dari perikatan selain undang-undang

dari hukum perikatan yang diatur dalam Buku III KUH Perdata. Istilah perjanjian

merupakan terjemahan dari kata overeenkomst (Belanda) atau contract (Inggris),

sedangkan dalam kamus besar bahasa Indonesia, perjanjian mengandung pengertian :

“Persetujuan (tertulis atau dengan lisan) yang dibuat oleh dua pihak atau lebih, masing-masing berjanji akan menaati apa yang disebutkan dalam perjanjian itu”.10

Untuk istilah perjanjian R.Subekti mengartikan perjanjian sebagai berikut :

“Suatu perjanjian adalah suatu peristiwa dimana seorang berjanji kepada

seorang lain atau dimana seorang berjanji untuk melaksakan suatu hal”11

sedangkan dalam Pasal 1313 KUH Perdata memberikan definisi perjanjian sebagai

berikut :

“perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang atau lebih.” Menurut para sarjana hukum perdata, bahwa rumusan yang terdapat dalam

Pasal 1313 KUH Perdata mengandung beberapa kelemahan, di antaranya sebagai

berikut : 12

10 Kamus besar bahasa Indonesia Edisi kedua, Balai Pustaka , Jakarta, 1991, Hlm 401 11Subekti, op.cit hlm 1

Page 26: PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT - …elibrary.unisba.ac.id/files/08-6252_Fulltext.pdf · perjanjian kerjasama antara pt.gayatri indah kentjana dan cv. etnindo tama mengenai pembuatan

a. Abdulkadir Muhammad mengatakan bahwa:

Ketentuan Pasal 1313 KUH Perdata sebenarnya kurang memuaskan karena

ada beberapa kelemahan. Kelemahan-kelemahan tersebut diuraikan sebagai

berikut:13

1. Hanya menyangkut sepihak saja. Hal ini diketahui dari perumusan “satu

orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang atau lebih

lainnya”. Kata kerja “mengikatkan”, sifatnya hanya datang dari satu pihak

saja tidak dari kedua belah pihak. Seharusnya perumusan tersebut

menggunakan kata”saling mengikatkan diri”.

2. Kata “perbuatan” mencakup juga perbuatan tanpa konsesus.

3. pengertian perjanjian terlalu luas.

4. Tanpa Menyebut Tujuan

b. R. Setiawan mengatakan bahwa:14

Rumusan Pasal 1313 KUH Perdata selain tidak lengkap juga sangat luas karena

hanya menyebutkan perjanjian sepihak saja. Sangat luas karena dengan

dipergunaknan perkataan “perbuatan” tercakup pula perwakilan sukarela dan

perbuatan melawan hukum. Sehubungan dengan itu perlu kiranya diadakan

perbaikan mengenai definisi tersebut yaitu:

12 op.cit hlm 1 13 Abdulkadir Muhammad, Hukum Perikatan, Alumni, Bandung, 1982, hlm 77 14R.. Setiawan, Pokok-Pokok Hukum Perikatan, Bina Cipta, Bandung, 1987, hlm 49

Page 27: PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT - …elibrary.unisba.ac.id/files/08-6252_Fulltext.pdf · perjanjian kerjasama antara pt.gayatri indah kentjana dan cv. etnindo tama mengenai pembuatan

1. Perbuatan harus diartikan sebagai perbuatan hukum yaitu perbuatan yang

bertujuan untuk menimbulkan akibat hukum.

2. Menambah perkataan “atau saling mengikatkan dirinya” sehingga

perumusannya menjadi: perjanjian adalah suatu perbuatan hukum, dimana

satu orang atau lebih mengikatkan dirinya atau saling mengikatkan dirinya

terhadap satu orang atau lebih. Tetapi dalam kenyataannya bahwa

perjanjian itu dibuat oleh dua orang atau lebih.

Mengingat kelemahan-kelemahan tersebut pengertian pejanjian yang sekarang

sesuai adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua subjek hukum atau lebih

yang saling mengikatkan diri Disebut subjek hukum, karena tidak hanya orang tapi

juga badan hukum yang dapat melakukan perjanjian.

Dari pengertian perjanjian menurut kamus besar bahasa Indonesia, maka suatu

perjanjian itu dapat timbul dengan adanya kesepakatan (kata sepakat) dari para pihak

yang akan mengikatkan diri, namun meski ada kata sepakat dari para pihak yang akan

mengikatkan diri untuk mengadakan perjanjian tersebut, dalam melakukan perjanjian

tersebut harut memenuhi syarat sahnya perjanjian.

Pasal 1320 KUH Perdata menyebutkan mengenai syarat sahnya perjanjian

yang terdiri dari 4 (empat) syarat yaitu:

1. Sepakat bagi mereka yang mengikatkan dirinya

2. Cakap untuk membuat suatu perjanjian

3. Mengenai suatu hal tertentu

Page 28: PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT - …elibrary.unisba.ac.id/files/08-6252_Fulltext.pdf · perjanjian kerjasama antara pt.gayatri indah kentjana dan cv. etnindo tama mengenai pembuatan

4. Suatu sebab yang halal

Syarat yang pertama dan syarat yang ke dua, dinamakan syarat Subjektif,

karena mengenai orang-orangnya atau subjek yang mengadakan perjanjian. Dua

syarat yang terakhir dinamakan syarat Objektif karena mengenai perjanjiannya

sendiri atau objek dari perbuatan hukum yang dilakukan, Apabila syarat subyektif

tidak dipenuhi, maka perjanjian dapat dibatalkan, artinya boleh batal boleh tidak, tapi

apabila syarat obyektif tidak dipenuhi maka perjanjian batal demi hukum.

Adapun penjelasan mengenai syarat sah perjanjian yang penulis ambil dalam

buku karangan Salim HS dalam bukunya yang berjudul Pengantar Hukum Perdata

Tertulis adalah sebagai berikut :15

1. Sepakat bagi mereka yang mengikatkan dirinya

Sepakat adalah persesuaian pernyataan kehendak antara satu orang atau lebih

dengan pihak lainnya. Dari pernyataan tersebut dapat menimbulkan pertanyaan

sebagai berikut “kapan momentum terjadinya persesuaian pernyataan kehendak

tersebut ?” Untuk menjawab pertanyaan tersebut dinyatakan dalam empat teori yang

menjawab momentum terjadinya persesuain pernyataan kehendak, yaitu sebagai

berikut :

a. Teori Ucapan (uitingstheorie)

Menurut teori ini, kesepakatan terjadi pada saat pihak yang menerima penawaran

itu bahwa ia menerima penawaran itu. Jadi, dilihat dari pihak yang menerima,

15 Salim HS, loc.cit, hlm 161

Page 29: PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT - …elibrary.unisba.ac.id/files/08-6252_Fulltext.pdf · perjanjian kerjasama antara pt.gayatri indah kentjana dan cv. etnindo tama mengenai pembuatan

yaitu pada saat pihak yang menerima menjatuhkan ballpoint untuk menyatakan

menerima, kesepakatan sudah terjadi. Kelemahan teori ini adalah sangat teoritis,

karena dianggap terjadinya kesepakatan terjadinya kesepakatan secara otomatis.

b. Teori Pengiriman (verzendteorie)

Menurut teori ini, kesepakatan terjadi apabila pihak yang menerima penawaran

mengirimkan telegram. Kritik terhadap teori ini, bagaimana hal ini bisa diketahui.

Bisa saja, walau sudah dikirim tetapi tidak diketahui oleh pihak yang

menawarkan. Teori ini juga sangat teoritis, dianggap terjadinya kesepakatan

secara otomatis.

c. Teori Pengetahuan (vernemingstheorie)

Teori ini berpendapat bahwa kesepakatan terjadi apabila pihak yang menawarkan

itu mengetahi adanya penerimaan (acceptantie), tetapi penerimaan itu belum

diterimanya (tidak diketahui secara langsung). Kritik terhadap teori ini,

bagaimana ia mengetahui isi perjanjian itu apabila ia belum menrimanya.

d. Teori Penerimaan (ontvangstheorie)

Menurut teori ini, bahwa kesepakatan terjadi apabila pihak yang menawarkan

menerima jawaban secara langsung dari pihak lawan.

Di dalam hukum positif Belanda, juga diikuti yurispudensi, atau doktrin,teori

yang dianut adalah teori pengetahuan (vernemingstheorie), sedikit koreksi dari

ontavangstheorie (teori penerimaan). maksudnya penerapan teori pengetahuan tidak

secara mutllak. Sebab lalulintas hukum menghendaki gerak cepat dan tidak

Page 30: PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT - …elibrary.unisba.ac.id/files/08-6252_Fulltext.pdf · perjanjian kerjasama antara pt.gayatri indah kentjana dan cv. etnindo tama mengenai pembuatan

menghendaki formalitas yang kaku, sehingga vernemingstheorie yang dianut. Karena

jika harus menunggu sampai mengetahui secara langsung adanya jawaban dari pihak

lawan (ontvangstheorie), diperlukan waktu yang lama.

Pada uraian sebelumnya telah dikemukakan bahwa momentum terjadi

perjanjian,yaitu pada saat terjadinya persesuaian antara pernyataan dan kehendak

antara kreditor dan debitor.Namun,ada kalanya tidak ada persesuaian antara

pernyataan dan kehendak.

Ada tiga teori yang menjawab tentang ketidaksesuaian antara kehendak dan

pernyataan, yaitu teori kehendak, teori pernyataan, dan teori kepercayaan (van dunne,

1987 :108-109). Ketiga teori itu dikemukakan berikut ini.

a. Teori kehendak (wilstherie)

Menurut teori kehendak, bahwa perjanjian itu terjadi apabila ada persesuaian

antara kehendak dan pernyataan. Apabila terjadi ketidakwajaran, kehendaklah

yang menyebabkan terjadinya perjanjian. Kelemahan teori ini menimbulkan

kesulitan apabila tidak ada persesuaian antara kehendak dan pernyataan.

b. Teori pernyataan (verklaringstheori)

Menurut teori ini, kehendak merupakan proses batiniah yang tidak diketahui

orang lain. Akan tetapi yang menyebabkan terjadinya perjanjian adalah

pernyataan. Jika terjadi perbedaan antara kehendak dan pernyataan maka

perjanjian tetap terjadi. Dalam prakteknya, teori ini menimbulkan kesulitan-

kesulitan.

Page 31: PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT - …elibrary.unisba.ac.id/files/08-6252_Fulltext.pdf · perjanjian kerjasama antara pt.gayatri indah kentjana dan cv. etnindo tama mengenai pembuatan

c. Teori kepercayaan (vertrouwenstherie)

Menurut teori ini, tidak setiap pernyataan menimbulkan perjanjian tetapi

pernyataan yang menimbulkan perjanjian. Kepercayan dalam arti bahwa

pernyataan itu benar-benar dikehendaki. Kelemahan teori ini bahwa kepercayaan

itu sulit dinilai.

Ada tiga alternatif pemecahan dari kesulitan yang dihadapi ketiga teori di atas.

Ketiga alternatif tersebut, seperti berikut ini:

a. Dengan tetap mempertahankan teori kehendak, yaitu menganggap perjanjian

terjadi apabila tidak ada persesuaian antara kehendak dan pernyataan.

Pemecahannya akan tetapi pihak lawan berhak mendapat ganti rugi, karena pihak

lawan mengharapkannya.

b. Dengan tetap berpegang pada teori kehendak, hanya dalam pelaksanaannya

kurang ketat, yaitu dengan menganggap kehendak itu ada.

c. Penyelesaiannya dengan melihat pada perjanjian baku (standartcontact), yaitu

suatu perjanjian yng didasarkan kepada ketentuan umum didalamnya. Biasanya

perjanjian dalam bentuk formulir.

Menurut Pasal 1321 KUH Perdata, bahwa perjanjian itu sah apabila adanya

kata sepakat dari pihak yang akan mengikatkan diri pada perjanjian. Dalam Pasal

1321 KUH Perdata disebutkan mengenai sepakat adalah sebagai berikut :

“Tiada sepakat yang sah apabila sepakat itu diberikan karena kekhilafan, atau diperbolehkannya dengan paksaan atau penipuan”

Page 32: PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT - …elibrary.unisba.ac.id/files/08-6252_Fulltext.pdf · perjanjian kerjasama antara pt.gayatri indah kentjana dan cv. etnindo tama mengenai pembuatan

2. Cakap untuk membuat suatu perjanjian

Syarat yang kedua menyatakan perjanjian tersebut sah jika para pihak yang

hendak mengadakan perjanjian tersebut dinyatakan cakap/mampu melakukan

perbuatan hukum. Perbuatan hukum adalah perbuatan yang akan menimbulkan akibat

hukum. Pada dasarnya, setiap orang yang sudah dewasa dan sehat pikirannya, adalah

cakap menurut hukum dewasa menurut KUH Perdata adalah telah mencapai 21 tahun

atau telah menikah. Dalam Pasal 1330 KUH Perdata menyebutkan orang-orang yang

tidak cakap untuk melakukan suatu perjanjian yaitu sebagai berikut :

a. Orang-orang yang belum dewasa

Dalam KUH Perdata yang dimaksud belum dewasa adalah mereka yang

belum mencapai umur 21 (duapuluh satu) tahun dan sebelumnya belum

kawin. Dalam Pasal 6 ayat (2) UU No. 1 Tahun 74 Tentang Perkawinan

disebutkkan mengenai kecakapan bagi seseorang yang akan melaksanakan

perkawinan adalah sebagai berikut :

“Untuk melangsungkan perkawinan seseorang yang belum mencapai umur 21 (dua puluh satu) tahun harus mendapat izin dari kedua orang tua.” Dalam pasal 50 ayat (1) UU No.1 Tahun 1974 menyebutkan mengenai

perwalian dalam melangsungkan perkawinan adalah sebagai berikut :

“anak yang belum mencapai 18 (Delapan Belas) tahun atau belum pernah melangsungkan perkawinan, dan tidak berada dibawah kekuasaan orang tua, berada dibawah kekuasaan wali.”

Page 33: PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT - …elibrary.unisba.ac.id/files/08-6252_Fulltext.pdf · perjanjian kerjasama antara pt.gayatri indah kentjana dan cv. etnindo tama mengenai pembuatan

b. Mereka yang ditaruh di bawah pengampuan

Dalam Pasal 433 KUH Perdata menyebutkan mengenai siapa saja orang-orang

yang berada dalam pengampuan adalah sebagai berikut :

“ Setiap orang dewasa, yang selalu berada dalam keadaan dungu, sakit otak atau mata gelap harus ditaruh dibawah pengampuan, pun jika ia kadang-kadang cakap mempergunakan pikirannya.”

c. Orang perempuan yang ditetapkan oleh Undang-Undang, dan semua orang

kepada siapa Undang-Undang telah melarang membuat perjanjian-perjanjian

tertentu.

Namun dalam perkembangannya istri dapat melakukan perbuatan hukum

sebagaimana yang diatur dalam Pasal 31 UU No.1 Tahun 1974, disebutkan

sebagai berikut :

(1) Hak dan kedudukan istri adalah seimbang dengan kedudukan suami dalam kehidupan rumah tangga dan pergaulan hidup bersama dalam masyarakat.

(2) Masing-masing pihak berhak untuk melakukan perbuatan hukum. (3) Suami adalah kepala keluarga dan istri ibu rumah tangga.

3. Mengenai suatu hal tertentu

Syarat yang ke tiga disebutkan bahwa suatu perjanjian harus mengenai suatu

hal tertentu. Yang menjadi objek dalam perjanjian adalah prestasi. Menurut pasal

1333 KUH Perdata, objek dalam suatu perjanjian harus hal tertentu dan dapat

ditentukan atau dapat diperhitungkan. Dua sifat objek ini diperlukan untuk dapat

menetapkan kewajiban para pihak jika terjadi sengketa. Objek perjanjian ini juga

dapat berupa barang-barang yang akan ada dikemudian hari. Adapun kriteria barang

tersebut meliputi :

Page 34: PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT - …elibrary.unisba.ac.id/files/08-6252_Fulltext.pdf · perjanjian kerjasama antara pt.gayatri indah kentjana dan cv. etnindo tama mengenai pembuatan

a. Barang itu adalah barang yang dapat diperdagangkan;

b. Barang-barang yang dipergunakan untuk kepentingan umum antara lain

seperti jalan umum, pelabuhan umum, gedung-gedung umum tidaklah dapat

dijadikan objek dalam perjanjian.

c. Dapat ditentukan jenisnya;

d. Barang yang telah ada (Pasal 1332 KUH Perdata)

e. Barang yang akan ada dikemudian haari (Pasal 1334 KUH Perdata)

4. Suatu sebab yang halal

Syarat yang ke empat menyebutkan adanya suatu sebab yang halal. Pasal

1335 KUH Perdata menyatakan

“Bahwa suatu perjanjian tanpa sebab atau yang telah dibuat karena suatu sebab yang palsu atau terlarang, maka perjanjian tersebut tidak memiliki kekuatan”. Hal tersebut dipertegas lagi dalam pasal 1337 KUH Perdata yang menyatakan:

“Suatu sebab adalah terlarang, apabila dilarang oleh undang-undang, atau apabila berlawanan dengan kesusilaan baik atau ketertiban umum.”

2. Macam-Macam Perjanjian

Perjanjian merupakan suatu perbuatan hukum bersegi dua atau jamak, yaitu

diperlukan adanya kesepakatan untuk mengikatkan pada suatu perjanjian. Dalam

Pasal 1314 menjelaskan mengenai macam-macam perjanjian, yaitu sebagai berikut :

“Suatu perjanjian dibuat dengan cuma-cuma atau atas beban.”

Page 35: PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT - …elibrary.unisba.ac.id/files/08-6252_Fulltext.pdf · perjanjian kerjasama antara pt.gayatri indah kentjana dan cv. etnindo tama mengenai pembuatan

Suatu perjanjian dengan cuma-cuma adalah suatu perjanjian dengan mana pihak yang

satu memberikan suatu keuntungan kepada pihak yang lain, tanpa menerima suatu

manfaat bagi dirinya sendiri, contohnya Hibah

Perjanjian atas beban adalah, suatu perjanjian yang mewajibkan masing-

masing pihak memberikan sesuatu, berbuat sesuatu atau tidak berbuat sesuatu,

contohnya :

a. Perjanjian untuk menyerahkan/memberikan suatu barang, contohnya jual-beli,

tukar menukar, sewa-menyewa, pinjam pakai, penghibahan.

b. perjanjian untuk berbuat sesuatu, contohnya : perjanjian perburuhan,

perjanjian untuk membuat suatu bangunan, dan lain-lain.

c. perjanjian untuk tidak berbuat sesuatu, contohnya : perjanjian antar warga

untuk tidak mendirikan bangunan yang akan menghalangi jalan, perjanjian

untuk tidak mendirikan usaha yang sejenis, dan lain sebagainya.

Selain terdapat dalam Pasal 1314 KUH Perdata, terdapat macam-macam perjanjian

yang lain, yaitu sebagai berikut :16

a. Perjanjian Timbal Balik

Perjanjian ini merupakan perjanjian yang menimbulkan kewajiban pokok

kepada kedua belah pihak. Contohnya jual- beli, dan sewa-menyewa.

16 Mariam Darus Badrulzaman, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Buku III Tentang Hukum Perikatan Dan Penjelasan, Alumni, Bandung, 1996, hlm 90

Page 36: PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT - …elibrary.unisba.ac.id/files/08-6252_Fulltext.pdf · perjanjian kerjasama antara pt.gayatri indah kentjana dan cv. etnindo tama mengenai pembuatan

b. Perjanjian Khusus (benoemd) dan perjanjian umum (ombenoemd)

Perjanjian khusus adalah perjanjian yang mempunyai nama sendiri.

Maksudnya ialah bahwa perjanjian tersebut diberi nama oleh pembentuk

Undang-undang, berdasarkan tipe yang paling banyak terjadi sehari-hari,

seperti mengenai hutang piutang, perkawinan. Perjanjian khusus ini diatur

dalam Bab V-XVIII Buku III KUH Perdata. Diluar perjanjian khusus

tumbuh perjanjian umum, yaitu perjanjian yang tidak diatur dalam KUH

Perdata, tetapi terdapat dalam masyarakat. Asas yang digunakan dalam

perjanjian ini adalah asas kebebasan berkontrak. Salah satu contoh

perjanjian umum ini adalah perjanjian sewa-beli.

c. Perjanjian kebendaan (Zakelijk) dan perjanian obligatoir

Perjanjian kebendaan adalah perjanjian dengan mana seorang menyerahkan

haknya atas sesuatu kepada pihak lain. Perjanjian obligatoir adalah

perjanjian dimana pihak-pihak menyerahkan diri untuk melakukan

penyerahan kepada pihak lain (perjanjian yang menimbulkan perikatan).

Dalam perjanjian jual beli benda bergerak, perjanjian obligatoir dan

perjanjian kebendaan jatuh secara bersamaan, sedangkan untuk jual-beli

benda tidak bergerak, maka dapat dikatakan penyerahan sementara, karena

diperlukan suatu lembaga di dalamnya yang disebut penyerahan.

Page 37: PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT - …elibrary.unisba.ac.id/files/08-6252_Fulltext.pdf · perjanjian kerjasama antara pt.gayatri indah kentjana dan cv. etnindo tama mengenai pembuatan

d. Perjanjian Konsensuil, Riil dan Formil

Perjanjian konsensuil adalah perjanjian yang terjadi dengan kata sepakat.

Perjanjian riil adalah perjanjian, dimana selain diperlukan kata sepakat juga

diperlukan penyerahan barang. misalnya, penitipan barang, pinjam pakai

dan pinjam pengganti. Adakalanya kata sepakat harus dituangkan dalam

bentuk tertentuatau formil. Misalnya hibah.

e. Perjanjian Bernama, Tidak Bernama dan Campuran.

Perjanjian bernama adalah perjanjian-perjanjian, dimana oleh Undang-

Undang telah diatur secara khusus. Diatur dalam KUH Perdata bab V s/d

XVIII ditambah titel VII A; dalam KUHD perjanjian-perjanjian asuransi

dan pengangkutan. Baik untuk perjanjian bernama ataupun tidak bernama

pada dasarnya berlaku ketentuan-ketentuan dari pada bab I, II, IV buku III

KUH Perdata, sedangkan perjanjian tidak bernama adalah perjanjian yang

tidak diatur secara khusus. Tidak selalu dengan pasti kita dapat mengatakan

apakah suatu perjanjian itu merupakan perjanjian bernama atau tidak

bernama, karena ada perjanjian-perjanjian yang mengandung berbagai unsur

dari berbagai perjanjian yang sulit dikualifikasikan sebagai perjanjian

bernama atau tidak bernama (perjanjian campuran).

f. perjanjian yang sifatnya istimewa

perjanjian istimewa ini meliputi beberapa perjanian yaitu :

Page 38: PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT - …elibrary.unisba.ac.id/files/08-6252_Fulltext.pdf · perjanjian kerjasama antara pt.gayatri indah kentjana dan cv. etnindo tama mengenai pembuatan

1. Perjanjian Liberatoire ( Pasal 1440 dan Pasal 1442 KUHPerdata )

Perjanjian liberatoire adalah perbuatan hukum yang atas dasar sepakat

para pihak menghapuskan perikatan yang telah ada. Misalnya, A

mengadakan perjanjian jual beli dengan B, dua hari kemudian dibatalkan

lagi atas perjanjian mereka.

2. perjanjian mengenai pembuktian.

Para pihak adalah bebas untuk mengadakan perjanjian mengenai alat-alat

pembuktian yang akan mereka gunakan dalam suatu proses. Dapat

ditentukan pula alat pembuktian yang tidak boleh dipergunakan.

Menentukan alat bukti.

3. Perjanjian untung-untungan

Contoh perjanjian ini adalah perjanian asuransi, terdapat dalam pasal 1774

KUH Perdata.

4. Perjanian publik

Yaitu perjanjian yang sebagian atau seluruhnya dikuasai oleh hukum

publik, karena salah satu pihak bertindak sebagai penguasa (pemerintah),

misalnya perjanian ikatan dinas.

3. Wanprestasi dan Overmacht

Wanprestasi dan overmacht merupakan suatu keadaan debitur tidak dapat

melaksanakan kewajibannya. Untuk memperjelas keduanya sehingga akan lebih

tampak perbedaan antara keduanya, maka penulis akan menjabarkan keduanya

sehingga akan menjadi lebih jelas.

Page 39: PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT - …elibrary.unisba.ac.id/files/08-6252_Fulltext.pdf · perjanjian kerjasama antara pt.gayatri indah kentjana dan cv. etnindo tama mengenai pembuatan

1. Wanprestasi

Prestasi adalah suatu yang harus dipenuhi oleh debitur dalam setiap

perjanjian. Apabila debitur tidak memenuhi prestasi karena kesalahannya

sebagaimana yang telah ditentukan dalam perjanjian, maka ia baru dapat dikatakan

ingkar janji.

Mengenai wanprestasi sangat erat hubungannya dengan somasi. Wanprestasi

adalah tidak memenuhi atau lalai dalam melaksanakan kewajiban sebagaimana yang

telah ditentukan dalam perjanjian yang dibuat antara kreditur dan debitur.17

Wanprestasi tersebut dapat berupa empat macam, yaitu :18

a. Tidak melakukan apa yang disanggupi akan dilakukan;

b. Melaksanakan apa yang dijanjikan, tetapi tidak sebagaimana dijanjikan;

c. Melakukan apa yang dijanjikan, namun terlambat,

d. Melakukan sesuatu yang menurut perjanjian tidak boleh dilakukannya.

Untuk keempat hal tersebut, maka debitur dapat dikenakan hukuman yang

tidak mengenakan yaitu antara lain :

a. Membayar kerugian yang diderita oleh kreditur, atau biasa disebut dengan

ganti rugi;

b. Pemecahan Perjanjian atau Pembatalan Perjanjian;

c. Peralihan resiko;

d. Membayar biaya perkara, jika diperkarakan didepan hakim. 17 Salim HS, op.cit hlm 180

18.Subekti Loc.Cit, hlm 45

Page 40: PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT - …elibrary.unisba.ac.id/files/08-6252_Fulltext.pdf · perjanjian kerjasama antara pt.gayatri indah kentjana dan cv. etnindo tama mengenai pembuatan

Seorang debitur baru dikatakan wanprestasi apabila ia telah diberikan somasi

terlebih dahulu oleh kreditur atau juru sita. somasi ini diatur dalam Pasal 1238 dan

Pasal 1243 KUH Perdata. Somasi adalah teguran secara tegas secara tertulis dari

kreditur kepada debitur yang berisikan mengenai waktu/batas terakhir debitur dalam

pemenuhan prestasinya sesuai dengan isi perjanjian yang telah disepakatinya. Dengan

kata lain somasi ini timbul disebabkan debitur tidak memenuhi prestasinya sesuai

dengan yang diperjanjiakan. Ada tiga cara terjadinya somasi itu, meliputi hal

berikut:19

a. Debitur melaksanakan prestasi namun tidak sesuai dengan yang

diperjanjikan (keliru). Contoh kecilnya : A memesan sekeranjang apel,

namun B malah memberinya jambu.

b. Debitur tidak memenuhi prestasi pada hari yang telah diperjanjikan, hal ini

dapat berupa terlambat atau tidak memenuhinya sama sekali dan debitur

teteap tidak mau melaksanakan prestasinya.

c. Prestasi yang dilakukan debitur lewat waktunya sangat jauh, sehingga

pemenuhan prestasinya tidak berguna lagi bagi kreditur.

Dari telaahan tentang somasi tersebut di atas, tampaklah bahwa somasi

tersebut harus dibuat tertulis dalam bentuk akata atau sejenisnya yang dibuat oleh

kreditur atau pejabat yang berwenag, yaitu seperti juru sita, badan urusan piutang

negara, dan lain-lain. 19 Salim HS, Op.cit, hlm 178

Page 41: PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT - …elibrary.unisba.ac.id/files/08-6252_Fulltext.pdf · perjanjian kerjasama antara pt.gayatri indah kentjana dan cv. etnindo tama mengenai pembuatan

Tidak semua hal ingkar janji dapat diberikan somasi. Adapun hal-hal yang

tidak memerlukan somasi ini meliputi lima hal, yaitu :20

a. Debitur menolak secara tegas untuk memenuhi prestasinya, sehingga tidak

akan menimbulkan perubahan dalam pemberian somasi oleh kreditur (H.R.

1-2-1957)

b. Debitur mengakui kelalainnya serta langsung bersedia memberikan ganti

rugi.

c. Pemenuhan prestasinya tidak akan mungkin dapat dilakukan, seperti terjadi

overmacht absolut, hilang barang yang harus diserahkan sehingga tidak

mungkin melakukan prestasinya.

d. Pemenuhan tidak akan berarti lagi, tidak akan berguana apabila pemenuhan

prestasinya hanya berguna untuk satu waktu saja. Contohnya debitur harus

menyerahkan pakaian pengantin atau peti mati.

e. Debitur tidak melakukan somasi tidak pada semestinya.

Dengan kelima hal tersebut di atas, kreditur tidak usah melakukan somasi

lagi, karena keberadaannya sudah jelas, sehingga debitur dapat dinyatakan

wanprestasi. Somasi yang diberikan kreditur tidak ditentukan berapa kali, dan apabila

debitur tetap tidak mengindahkannya, maka kreditur berhak untuk membawa perkara

tersebut ke pengadilan, dan pengadilanlah yang akan memutuskan apakah debitur

wanprestasi atau tidak.

20 ibid

Page 42: PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT - …elibrary.unisba.ac.id/files/08-6252_Fulltext.pdf · perjanjian kerjasama antara pt.gayatri indah kentjana dan cv. etnindo tama mengenai pembuatan

Masalah wanprestasi mempunyai akibat-akibat yang begitu penting, maka

harus ditetapkan terlebih dahulu apakah si berhutang melakukan wanprestasi dan

kalau disangkal olehnya, maka harus dibuktikan dimuka hakim, seperti yang

disebutkan dalam Pasal 1238 KUH Perdata sebagai berikut :

“Si berutang adalah lalai, bila ia dengan surat perintah atau dengan sebuah akta sejenis itu telah dinyatakan lalai, atau demi perkataannya sendiri jika ini menetapkan bahwa si berutang akan dianggap lalai dengan lewatnya waktu yang ditentukan”. Masalah ingkar janji yang timbul dalam pelaksanaan perjanjian harus dapat

diselesaikan dengan tuntas, tanpa menimbulkan perselisihan yang berlarut-larut.

Pihak yang dirugikan dengan adanya ingkar janji tersebut dapat menempuh cara

tertentu untuk menyelesaikan masalah ini dengan jalan mengajukan ke depan

pengadilan dengan tuntutan sebagaimana disebutkan dalam Pasal 1267 KUH Perdata,

yaitu :

1. Pemenuhan perjanjian; 2. Pemenuhan perjanjian disertai ganti rugi; 3. ganti rugi saja; 4. Pembatalan perjanjian; 5. Pembatalan disertai ganti rugi;

Bila pihak yang merasa dirugikan hanya menuntut ganti kerugian, maka

dianggap telah melepaskan haknya untuk meminta pemenuhan dan pembatalan

perjanjian, sedangkan kalau pihak yang merasa dirugikan ini hanya menuntut

pemenuhan prestasi, maka tuntutan ini bukan sebagai sanksi atas kelalaian, sebab

pemenuhan perikatan memang sudah semula menjadi kesanggupan debitur untuk

melaksanakan.

Page 43: PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT - …elibrary.unisba.ac.id/files/08-6252_Fulltext.pdf · perjanjian kerjasama antara pt.gayatri indah kentjana dan cv. etnindo tama mengenai pembuatan

2. Overmacht

Overmacht adalah suatu keadaan atau peristiwa yang tidak dapat diduga-duga

kemudian terjadi dan menghalangi debitur untuk menghalangi, debitur untuk

berprestasi, sedang debitur belum lalai (belum wanprestasi)21.

Ketentuan mengenai overmacht dapat kita lihat dalam Pasal 1245 dan Pasal

1244 KUH Perdata. Dalam Pasal 1244 KUH Perdata berbunyi sebagai berikut:

“Debitur harus dihukum untuk mengganti biaya, kerugian dan bunga, bila tak dapat membuktikan bahwa tidak melaksanakan perikatannya itu atau tidak tepatnya waktu dalam melaksanakan perikatan tersebut disebabkan oleh suatu hal yang tidak terduga, yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kepadanya, walaupun tidak ada itikad buruk pada pihaknya.”

Selanjutnya Pasal 1245 menyebutkan :

“Tidaklah baiya ganti rugi dan bunga, harus digantinya, apabil;a keadaan memaksa ataupun suatu kejadian tidak disengaja siberutang berhalangan memberikan atau berbuat sesuatu yang diwajibkan, ataupun lantaran hal-hal yang sama telah melakukan perbuatan terlarang.” Ketentuan ini memberikan kelonggaran kepada debitur untuk tidak melakukan

penggantian biaya, kerugian atau bunga kepada kreditur, oleh karena keadaan yang

berada diluar kuasanya

Dengan demikian, apabila terjadi overmacht debitur tidak dapat dikenakan

sanksi karena peristiwa tersebut bukan disebabkan kelalaian, akibatnya akan timbul

21 Abdullahwahab Bakri, Hukum Benda dan Perikatan, Bandung, Fakultas Hukum UNISBA, 1999

hlm 60

Page 44: PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT - …elibrary.unisba.ac.id/files/08-6252_Fulltext.pdf · perjanjian kerjasama antara pt.gayatri indah kentjana dan cv. etnindo tama mengenai pembuatan

resiko. Resiko disini adalah “kewajiban memikul kerugian yang disebabkan karena

suatu kejadian diluar kesalahan salah satu pihak”.22

Mengenai keadaan memaksa (overmacht) ini dijabarkan dalam dua teori yaitu:

a. Teori objektif.

Menurut teori ini bahwa overmacht terjadi karena prestasinya secara mutlak

tidak dapat dilaksanakan oleh setiap orang misalnya: penyerahan rumah tidak

dapat dilaksanakan karena rumah tersebut musnah akibat kebakaran, namun

dalam perkembangannya teori ini tidak lagi berpegang pada ketidakmungkinan

yang mutlak tetapi juga disebabkan hal-hal seperti barangnya yang hilang yang

tidak ditemukan kembali.

b. Teori Subjektif.

Menurut teori ini bahwa overmacht terjadi karena disebabkan oleh keadaan

pribadi dari debitur yang tidak memungkinkan untuk melaksanakan suatu

prestasi.

Dilihat dari waktu pelaksanaan, overmacht dapat bersifat tetap, maka

berlakunya perjanjian akan berhenti sama sekali. Sedangkan pada overmacht

yang bersifat sementara, perjanjian tersebur ditunda untuk sementara waktu

dan akan dilanjutkan setelah keadaan tersebut normal kembali. Dilihat dari

prestasinya overmacht dapat bersifat absolut yaitu apabila prestasinya musnah

22 R Subekti, Op cit, hlm 59.

Page 45: PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT - …elibrary.unisba.ac.id/files/08-6252_Fulltext.pdf · perjanjian kerjasama antara pt.gayatri indah kentjana dan cv. etnindo tama mengenai pembuatan

seluruhnya. Apabila prestasinya musnah sebagian maka disebut overmacht

relatif.

Keadaan memaksa ini dibedakan menjadi dua macam, yaitu overmacht

Absolut, yaitu suatu keadaan dimana debitur sama sekali tidak dapat memenuhi

perutangannya seperti barang yang semestinya diserahkan hanyut terbawa tsunami,

kebekaran dan lain-lain. Dan yang kedua overmacht relatif yaitu suatu keadaan yang

diakibatkan bencana tersebut masih memungkinkan debitur untuk memenuhi

prestasinya, namun membutuhkan waktu atau proses terlebih dahulu, contohnya janji

untuk menyerahkan hasil panin tahun sekarang, namun ketika akan diserahkan hasil

ladang tersebut diserang ulat, sehingga baru dapat menyerahkan hasil panen tersebut

musim berikutnya.

B. Perjanjian Pemborongan

1. Pengertian Perjanjian Pemborongan

Perjanjian pemborongan, merupakan salah satu dari perjanjian untuk

melakukan suatu pekerjaan tertentu. Dalam Pasal 1601 KUH Perdata disebutkan

bahwa perjanjian untuk melakukan suatu pekerjaan dibagi menjadi tiga macam, yaitu

:

1. Perjanjian untuk melakukan jasa-jasa tertentu;

2. Perjanjian kerja/perburuhan; dan

3. Perjanjian pemborongan pekerjaan.

Page 46: PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT - …elibrary.unisba.ac.id/files/08-6252_Fulltext.pdf · perjanjian kerjasama antara pt.gayatri indah kentjana dan cv. etnindo tama mengenai pembuatan

Dalam skripsi ini penulis hanya akan membahas mengenai perjanjian pemborongan

pekerjaan saja. Pasal 1601 b KUH Perdata memberikan pengertian perjanjian

pemborongan yaitu :

“Pemborongan pekerjaan adalah perjanjian, dengan mana pihak yang satu, si pemborong, mengikatkan diri untuk menyelenggarakan suatu pekerjaan bagi pihak yang lain, yang memborongkan, dengan menerima suatu harga yang ditentukan “.

Sedangkan menurut Subekti perjanjian pemborongan adalah :23

“pemborongan pekerjaan adalah suatu perjanjian antara seseorang (pihak yang memborongkan pekerjaan) dengan seorang lain (pihak pemborong pekerjaan), dimana pihak pertama menghendakai sesuatu hasil pekerjaan yang disanggupi oleh pihak lawan, atas pembayaran suatu jumlah uang sebagai harga borongan”.

2. Macam-macam Perjanjian Pemborongan

Dalam Pasal 1604 KUH Perdata perjanjian pemborongan pekerjaan dapat

dibedakan menjadi dua macam, yaitu :

a. Perjanjian pemborongan dimana suatu pihak pemborong hanya akan

melakukan pekerjaan yang diperjanjikan.

b. Perjanjian pemborongan dimana suatu pihak pemborong disamping

melakukan pekerjaannya, juga diharuskan menyediakan bahan-

bahannya.

Dari kedua macam perjanjian pemborongan tersebut di atas, maka dapat kita

lihat adanya perbedaan kewajiban dari keduanya sehingga akan menimbulkan

23 Ibid, hlm 58.

Page 47: PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT - …elibrary.unisba.ac.id/files/08-6252_Fulltext.pdf · perjanjian kerjasama antara pt.gayatri indah kentjana dan cv. etnindo tama mengenai pembuatan

tanggung jawab yang berbeda pula. Hak dan kewajiban tersebut secara umum diatur

dalam Pasal 1605 KUH Perdata.

Dalam hal yang pertama, bahwa pemborong memiliki hak untuk menuntut

pembayaran sebagai jasa dari pekerjaan yang akan ia kerjakan beserta penyedian

barang dasar yang akan ia olah menjadi barang jadi. Sedangkan dalam bagian yang ke

dua, maka pemborong memiliki kewajiban untuk melaksanakan tugas yang telah ia

sepakati serta penyediaan barang dasar yang akan ia olah menjadi barang jadi dan

dalm hal tersebut pemborong memiliki hak untuk menuntuh pembayaran jasa/upah

atas pekerjaan yang diperjanjikan.

Selain menurut Pasal 1604 KUH Perdata, maka dalam prakteknya perjanjian

pemborongan tersebut menurut Sri Soedewi Masjhun dapat dibagi dalam beberapa

macam berdasarkan kriteria tertentu, yaitu :24

1. Menurut Objeknya dibagi kedalam dua macam, yaitu :

a. Perjanjian pemborongan yang objeknya bangunan,

b. Perjanjian pemborongan yang objeknya bukan bangunan.

2. Menurut terjadinya dapat dibedakan atas :

a. Perjanjian pemborongan yang diperoleh sebagai hasil pelelangan atas

dasar penawaran yang diajukan. Pelelangan yang dimaksud yaitu

untuk mencari pemborong yang mengajukan dengan biaya

pemborongan terendah,

24 Sri Soedewi Masjhun Sofyan, Hukum Pembangunan, Perjanjian Pemborongan Bangunan,

Liberty, Yogyakartya, 1982, hlm 85.

Page 48: PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT - …elibrary.unisba.ac.id/files/08-6252_Fulltext.pdf · perjanjian kerjasama antara pt.gayatri indah kentjana dan cv. etnindo tama mengenai pembuatan

b. Perjanjian pemborongan atas dasar penunjukan, artinya pihak yang

memborongkan menunjuk langsung siapa pemborong yang akan

menjadi mitra dalam perjanjiannya,

c. Perjanjian pemborongan yang diperoleh berdasarkan hasil

perundingan antara pemberi tugas dengan pihak pemborong.

Perjanjian ini disebut juga negotiated contract.

3. berdasarkan penentuan harga pemborongan dibedakan atas :

a. Perjanjian pelaksanaan pemborongan dengan harga pasti, yaitu harga

pemborongan tersebut berdasarkan pada harga penawaran

pemborongan yang telah disepakati bersama oleh para pihak dalam

pelelangan dan harga mengikat, maka pemborong tidak dapat

menuntut penyesuaian harga bila terjadi suatu perubahan dan tidak

menanggung resiko bagi yang memborongkan.

b. Perjanjian pemborongan atas dasar satuan, artinya harga yang

diperhitungkan untuk setiap unit jenis pekerjaannya diperhitungkan

berdasarkan banyaknya unit.

c. Perjanjian pemborongan harga Lump-sum, yaitu diperhitungkan

secara keseluruihan berupa harga serta upah serta pajaknya.

d. Perjanjian pemborongan atas jumlah biaya dan upah, yaitu pemborong

akan membayar jumlah biaya yang diborongkan dengan jumlah biaya

yang sesungguhnya, yang telah dikeluarkan pemborong dengan

upahnya.

Page 49: PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT - …elibrary.unisba.ac.id/files/08-6252_Fulltext.pdf · perjanjian kerjasama antara pt.gayatri indah kentjana dan cv. etnindo tama mengenai pembuatan

4. Perjanjian pemborongan dilihat dari pihak yang terlibat dalam perjanjian,

yaitu antara lain perjanjian pemborongan yang dilakukan antara pihak swasta

dengan pemerintah.

3. Wanprestasi dan Overmacht Dalam Perjanjian Pemborongan

Agar lebih terjaminnya suatu perjanjian pemborongan, maka perjanjian

pemborongan haruslah dibuat secara tertulis (memenuhi asas legalitas). Wanprestasi

yang terjadi dalam perjanjian pemborongan, manakala debitur tidak dapat memenuhi

isi dari akta yang telah diperjanjikan, baik itu dalam menyediakkan bahan yang akan

diborongkan, cacatnya bahan/material yang akan diborongkan ataupun hasil yang

dipesan tidak sesuai dengan apa yang diminta, ataupun adanya hal lain yang tidak

dipenuhi oleh debitur dalam menjalankan isi perjanjian pemborongan tersebut,

sehingga akibat perbuatan tersebut kreditur akan dirugikan.

Overmacht yang terdapat dalam perjanjian pemborongan yaitu manakala

debitur tidak dapat melaksanakan isi perjanjian pemborongan tersebut dikarenakan

adanya suatu hal yang diluar kendali manusia seperti terjadinya bencana alam.

Sehingga debitur tidak mungkin sama sekali melaksanakan isi perjanjian atau

pelaksanaan isi perjanjian tersebut ditunda atau batal. Begitu pula dalam pelaksanaan

yang terdapat didalam Pasal 1605, 1606, 1607 KUH Perdata tersebut tidak sesuai

dengan pengharapan semata-mata bukan karena kelalain dari debitur, sehingga

debitur tidak dapat dinyatakan wanprestasi.

Page 50: PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT - …elibrary.unisba.ac.id/files/08-6252_Fulltext.pdf · perjanjian kerjasama antara pt.gayatri indah kentjana dan cv. etnindo tama mengenai pembuatan

Dalam pembahasan sebelumnya telah dinyatakan bahwa dari setiap

wanprestasi yang dilakukan debitur, maka kreditur dapat mengajukan somasi untuk

memenuhi prestasinya dan jika terbukti wanprestasi, maka kreditur dapat meminta

ganti biaya kerugian dan bunga atas kejadian tersebut. Jika keadaan tersebut akibat

overmacht, maka secara otomatis hak kreditur tersebut dapat ditunda ataupun

meminta pembatalan perjanjian tanpa tuntutan apapun tergantung jenis serta akibat

dari overmacht tersebut sesuai dengan kesepakatan antara para pihak.

Page 51: PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT - …elibrary.unisba.ac.id/files/08-6252_Fulltext.pdf · perjanjian kerjasama antara pt.gayatri indah kentjana dan cv. etnindo tama mengenai pembuatan

BAB III

PERJANJIAN ANTARA PT.GAYATRI INDAH KENTJANA

DAN CV.ETNINDO TAMA DIHUBUNGKAN DENGAN

AKTA PERJANJIAN NO : 06/GIK/SPK/2007

A. Para Pihak Yang Mengadakan Perjanjian

Para pihak yang mengadakan perjanjian dalam perjanjian ini adalah dua

perusahaan swasta yang berbadan hukum, yaitu antara PT.GAYATRI INDAH

KENTJANA dan CV.ETNINDO TAMA yang Pada tanggal 22 januari tahun 2007

para pihak mengikatkan diri untuk mengadakan suatu perjanjian pemborongan dalam

pembuatan patok/tapal batas. Pihak-pihak yang melakukan perjanjian adalah sebagai

berikut :

Nama : H. Yana Syam M.

Jabatan : Direktur utama PT. Gayatri Indah Kentjana

Alamat : Jl. Raya Laswi No. 76 A Majalaya – Bandung

Selanjutnya di sebut Pihak Pertama atau pemberi pekerjaan

Nama : Joko S

Jabatan : Direktur utama CV.Etnindo Tama

Alamat : Jl. Cipamokolan No. 44 Bandung

Selanjutnya di sebut Pihak Kedua atau Penerima Pekerjaan

Page 52: PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT - …elibrary.unisba.ac.id/files/08-6252_Fulltext.pdf · perjanjian kerjasama antara pt.gayatri indah kentjana dan cv. etnindo tama mengenai pembuatan

Para pihak yang mengadakan perjanjian dinilai dan telah sepakat untuk

melakukan perjanjian, serta telah memenuhi semua syarat sahnya perjanjian, yang

mendasari perjanjian tersebut terdapat dalam Pasal 1 Akta perjanjian NO :

06/GIK/SPK/2007 yaitu:sebagai berikut :

(1) pihak pertama telah memberikan pekerjaan pengadaan barang sesuai dengan yang dibutuhkan kepada pihak kedua atas tanggungan pembiayaan pihak pertama

(2) serta pihak keduapun telah menyatakan sanggup untuk melaksanakan

pekerjaan tersebut sesuai dengan ketentuan dan syarat-syarat teknis yang tercantum dalam perjanjian ini.

Dengan adanya kesepakatan tersebut, jika kita lihat lebih lanjut lagi maka

perjanjian itu sah dimata hukum serta dibuat secara tertulis, tanpa paksaan serta diberi

materai yang cukup sehingga memiliki kekuatan hukum.

B. Prosedur Terjadinya Pemborongan

Pemborongan tersebut didapat pihak pertama melalui pelelangan berupa

tender. Untuk memenangkan tender tersebut pihak pertama telah membayar uang

jaminan sebelum pelaksanaan pelelangan. Pihak kedua berhasil mendapatkan tender

pemborongan tersebut, sehingga Pada tanggal 22 januari tahun 2007 para pihak

mengikatkan diri untuk mengadakan suatu perjanjian pemborongan dalam pembuatan

patok/tapal batas

Setelah tender tersebut didapatkan, dari semenjak ditandatanganinya

perjanjian pemborongan tersebut hingga saat ini pihak pertama belum mengeluarkan

SPK sehingga pihak kedua belum dapat mendapatkan uang pembiayaan yang

Page 53: PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT - …elibrary.unisba.ac.id/files/08-6252_Fulltext.pdf · perjanjian kerjasama antara pt.gayatri indah kentjana dan cv. etnindo tama mengenai pembuatan

tercantum dalam Pasal 3 akta perjanjian antara kedua belah pihak tersebut. Adapun isi

perjanjian tersebut berbunyi sebagai berikut :

“Nilai pekerjaan yang telah disepakati adalah sebesar Rp.1.500.000.000 (satu milyar lima ratus juta rupiah) dengan perhitungan harga sebesar Rp.15.000 (lima belas ribu rupiah).” Kemudian isi pasal tersebut dipertegas dengan Pasal 4 ayat (2), yang berbunyi

sebagai berikut :

(2). Pembayaran pekerjaan dilaksanakan dengan cara indent/pasca bayar/dibayar dimuka, dimana pihak pertama akan memberikan dana pembiayaan pekerjaan secara penuh sesuai kualitas dalam surat perintah pelaksanaan kerja (SPK) sebelum pihak kedua melaksanakan pekerjaan.

Jadi karena belum juga diterbitkan SPK oleh pihak pertama, maka secara

otomatis pihak kedua belum dapat memulai melaksanakan pekerjaannya serta belum

dapat menerima pembayaran biaya pelaksanaan pekerjaan yang terdapat dalam Pasal

3 akta perjanjian.

C. Hak Dan Kewajiban Para Pihak

Akibat hukum dari setiap perjanjian akan menimbulkan hak dan kewajiban

antara para pihak. Hak dan kewajiban tersebut akan penulis jabarkan dalam

pembahasan ini sesuai dengan yang terdapat dalam isi perjanjian, antara lain sebagai

berikut:

1. Hak para Pihak yang mengadakan perjanjian pemborongan

Hak merupakan sesuatu hal yang akan diterima oleh seseorang atau pihak

tertentu. Hak para pihak tersebut meliputi :

a. Hak pihak pertama (sebagai yang memborongkan) antara lain sebagai berikut:

Page 54: PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT - …elibrary.unisba.ac.id/files/08-6252_Fulltext.pdf · perjanjian kerjasama antara pt.gayatri indah kentjana dan cv. etnindo tama mengenai pembuatan

1. Menerima patok tapal batas dengan jumlah 100.000 (seratus ribu)

buah dari pihak kedua dengan bentuk dan ukuran sesuai dengan yang

diperjanjikan

2. Menerima patok yang telah dipesan dengan tempo paling lama 350

(tiga ratus lima puluh) hari yang akan diberikan dalam lima tahapan.

3. Menerima jaminan dari pihak kedua senilai 10% dari nilai yang

tercantum dalam surat perintah pelaksanaan pekerjaan.

b. Hak pihak kedua (sebagai pemborong) antara lain sebagai berikut :

1. Menerima SPK (Surat Perintah Kerja) selambat-lambatnya 70 hari

kalender sejak diterbitkannya perjanjian tersebut

2. Menerima pembayaran secara utuh atas biaya pengadaan barang

senilai Rp. 1.500.000.000 (satu miliar lima ratus juta rupiah) atau

dengan hitungan Rp. 15000 / buah. Setelah dikeluarkannya SPK.

2. Kewajiban para pihak yang mengadakan perjanjian pemborongan

Kewajiban merupakan sesuatu yang harus dilakukan dan tidak boleh tidak

dilaksanakan oleh seseorang atau pihak tertentu. Kewajiban para pihak tersebut

meliputi :

a. Kewajiban pihak pertama (yang memborongkan) antara lain meliputi :

1. Menerbitkan surat perintah kerja (SPK) selambat-lambatnya 70 hari

dari disepakatinya perjanjian tersebut.

Page 55: PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT - …elibrary.unisba.ac.id/files/08-6252_Fulltext.pdf · perjanjian kerjasama antara pt.gayatri indah kentjana dan cv. etnindo tama mengenai pembuatan

2. Membayar secara penuh atas biaya pengadaan barang senilai

Rp.1.500.000.000 (satu milyar lima ratus juta rupiah)

b. Kewajiban pihak kedua (sebagai pemborong) antara lain meliputi :

1. Melaksanakan kewajiban untuk pembuatan patok sebanyak 100.000

(seratus ribu) buah dengan bentuk dan ukuran sesuai dengan apa yang

telah diperjanjikan.

2. Pembuatan patok tersebut harus selesai dalam tempo waktu 350 hari

setelah dikeluarkannya Surat Perintah Kerja (SPK)

3. Menyerahakan jaminan pelaksanan pekerjaan sebesar 10% dari nilai

yang tercantum dalam Surat Perintah Pelaksanaan Pekerjaan (SPPP)

D. Wanprestasi Dan Overmacht

1. Wanprestasi

Wanprestasi adalah tidak memenuhi atau lalai melaksanakan kewajiban

karena kesalahannya sebagaimana yang ditentukan dalam perjanjian yang dibuat

antara kreditur dengan debitur. Adapun kelalaian yang dilakukan salah satu pihak

yang akan dibahas dalam skripsi ini adalah kelalaian yang telah dilakukan oleh pihak

pertama dalam pemenuhan kewajibanya sehingga melanggar dari isi perjanjian.

Dalam hal ini, pihak pertama telah melanggar Pasal 6 ayat (2) dari isi

perjanjian antara pihak pertama dan pihak kedua, isi perjanjian itu berbunyi sebagai

berikut :

(2). Surat perintah pelaksanaan pekerjaan untuk pertama kalinya akan diterbitkan selama-lamanya 70 hari kalender sejak tanggal yang tercantum dalam perjanjian ini.

Page 56: PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT - …elibrary.unisba.ac.id/files/08-6252_Fulltext.pdf · perjanjian kerjasama antara pt.gayatri indah kentjana dan cv. etnindo tama mengenai pembuatan

Selain itu dalam Pasal 8 Akta perjanjian NO : 06/GIK/SPK/2007

menyebutkan mengenai sanksi-sanksi manakala terjadi kelalaian yang dilakukan oleh

para pihak yang mengadakan perjanjian. Adapun isi perjanjiannya sebagai berikut :

(1) Apabila jangka waktu yang ditentukan dalam pasal 6 ayat 2 perjanjian ini,

pihak pertama tidak dapat menerbitkan surat perintah pelaksanaan pekerjaan,

maka pihak pertama wajib untuk mengganti segala kerugian dan pembiayaan-

pembiayaan yang telah dikeluarkan oleh pihak kedua menyangkut rencana

pelaksanaan pekerjaan pembuatan patok atau tapal batas.

(2) Apabila dalam jangka waktu yang telah ditentukan pada pasal 5 ayat 1

perjanjian ini, pihak kedua tidak dapat memenuhi kewajibannya, maka pihak

kedua dikenakan sanksi denda keterlambatan sebesar 1% untuk 1hari

keterlambatan penyerahan pekerjaan.

(3) Apabila keterlambatan penyerahan pekerjaan yang dilakukan oleh pihak

kedua menyebabkan jumlah denda mencapai 10 % sesuai jaminan

pelaksanaan pekerjaan yang diserahkan pihak kedua, maka pihak pertama

hanya berkewajiban untuk membayar sejumlah barang yang telah dibuat oleh

pihak kedua saja serta perjanjian ini menjadi batal adanya dan tidak dapat

dilanjutkan dengan alasan apapun.

Akibat yang dilakukan oleh pihak pertama tersebut, pihak kedua dirugikan

dari segi waktu karena setelah ditandatanganinya perjanjian ini, pihak kedua telah

menolak beberapa tawaran pemborongan dari pihak-pihak lain. Selain hal tersebut,

Page 57: PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT - …elibrary.unisba.ac.id/files/08-6252_Fulltext.pdf · perjanjian kerjasama antara pt.gayatri indah kentjana dan cv. etnindo tama mengenai pembuatan

pihak kedua juga telah dirugikan dari segi materi/biaya, karena setelah disepakatinya

perjanjian ini, pihak kedua telah membuat rencana untuk memenuhi perjanjian

tersebut, diantaranya telah membeli lagi serta memperbaiki sejumlah alat untuk

memperlancar dalam pemenuhan kewajiban tersebut.

2. Overmacht

Overmacht dalam akta perjanjian No.06/GIK/SPK/2007 berupa force majeur

yaitu terdapat dalam Pasal 9 akta perjanjian adalah sebagai berikut :

a. Keadaan jika terjadi keadaan di luar dugaan serta tidak dapat dihindari,

yaitu keadaan yang darurat di luar kekuasaan serta kemampuan manusia

seperti bencana alam, huru-hara, peperangan, sabotase serta kejadian yang

serupa.

b. Jika akibat dari keadaan yang terdapat dalam huruf a tersebut bersifat

sementara, maka debitur dapat meminta perpanjangan waktu/tenggang

waktu minimal 7 (tujuh) hari sebelum batas waktu yang telah ditentukan.

c. Jika keadaan yang terdapat dalam huruf a tersebut bersifat

absolut/permanen/mutlakmaka perjanjian tersebut dapat dinyatakan batal

dan tidak berlaku dengan sendirinya.

Page 58: PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT - …elibrary.unisba.ac.id/files/08-6252_Fulltext.pdf · perjanjian kerjasama antara pt.gayatri indah kentjana dan cv. etnindo tama mengenai pembuatan

E. Penyelesaian Perselisihan

Dalam Pasal 10 akta perjanjian No. 06/GIK/SPK/2007, disebutkan mengenai

penyelesain perselisihan jika terjadi masalah, adapun isi perjanjiannnya sebagai

berikut :

(1) Segala bentuk perselisihan yang terjadi antara pihak pertama dan pihak kedua

akibat di buatnya perjanjian ini, akan diselesaikan secara musyawarah dan

kekeluargaan

(2) Apabila jalan musyawarah dan kekeluargaan tidak dapat menghasilkan kata

mufakat dan jalan keluar, maka akan diselesaikan melalui jalur hukum yang

berlaku.

(3) Apabila dikemudian hari kedua belah pihak sepakat untuk merubah dan atau

menambah isi perjajian ini maka akan dibuatkan perjanjian tambahan atau

perubahan/addendum perjanjian ini yang merupakan satu kesatuan utuh dan

tidak terpisahkan dengan perjanjian ini.

Penjelasan mengenai BAB III ini didapat dari hasil wawancara dengan kedua

belah pihak yang telah membuat perjanjian, selain berupa perjanjian, para pihak

memberikan penjelasan sebagai berikut :

1. H. Yana Syam M. sebagai Direktur utama PT. Gayatri Indah Kentjana (yang

memborongkan)

H. Yana Syam M telah memberi penjelasan bahwa beliau memang telah membuat

perjanjian kerjasama pemborongan dengan CV.ETNINDO TAMA dalam hal

pembuatan patok, yang kemudian kesepakatan tersebut dituangkan dalam bentuk

Page 59: PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT - …elibrary.unisba.ac.id/files/08-6252_Fulltext.pdf · perjanjian kerjasama antara pt.gayatri indah kentjana dan cv. etnindo tama mengenai pembuatan

akta perjanjian. Mengenai kelalaian yang telah dilakukannya, beliau juga

mengakuinya bahwa pihaknya hingga saat ini belum mengeluarkan SPK, namun

belum terbitnya SPK tersebut menurutnya diluar kehendak/dugaan, karena proyek

pembuatan patok tersebut merupakan suatu proyek dari pemerintah kota Banten,

namun dikarenakan adanya hal tertentu yang belum diketahui sebabnya proyek

tersebut dihentikan untuk jangka waktu yang belum tentu. Akibat hal tersebut,

hingga sekarang PT.GAYATRI INDAH KENTJANA belum dapat mengeluarkan

SPK. Pihaknya pun siap untuk mengganti semua ketentuan yang ada dalam pasal

8 ayat (1) akta perjanjian yaitu untuk mengganti semua kerugian dan pembiayaan-

pembiayaan yang telah dikeluarkan oleh CV.ETNINDO TAMA, namun

penggantian kerugian tersebut hanya bisa dilakukan oleh PT.GAYATRI INDAH

KENTJANA setelah mendapat dana dari Pemerintah Kota Banten sedangkan

dana tersebut dapat keluar jika sudah dipastikan apakah proyek tersebut

dihentikan untuk sementara atau selamanya (sudah pasti waktunya) dan hingga

saat ini pun pihak PT.GAYATRI INDAH KENTJANA juga masih berusaha

untuk mengetahui tindak lanjut dari proyek tersebut.25

2. Joko S sebagai Direktur utama CV.ETNINDO TAMA (sebagai pemborong)

Bapak Joko telah memberikan penjelasan pada penulis, bahwa beliau telah

membuat suatu akta perjanjian dengan PT.GAYATRI INDAH KENTJANA

mengenai kerjasama pemborongan dalam hal pembuatan patok/tapal batas yang

25 Wawancara dengan Yana Sambas M di Majalaya, 31 Januari 2008.

Page 60: PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT - …elibrary.unisba.ac.id/files/08-6252_Fulltext.pdf · perjanjian kerjasama antara pt.gayatri indah kentjana dan cv. etnindo tama mengenai pembuatan

didapat dari suatu pelelangan/tender. Pembuatan akta tersebut dilakukan

berdasarkan kesepakatan yang telah dibuatnya setelah memenangkan tender

tersebut yang kemudian dilakukan pengetesan kekuatan terhadap contoh patok

yang dibuatnya. Dalam perjanjian tersebut, pembuatan patok mulai dilakukan

setelah PT.GAYATRI INDAH KENTJANA memberikan SPK pada

CV.ETNINDO TAMA yang selambat-lambatnya dikeluarkannya setelah 70 hari

ditandatanganinya perjanjian tersebut. Menurut penuturannya PT.GAYATRI

INDAH KENTJANA telah ingkar terhadap perjanjian yang telah dibuatnya.

PT.GAYATRI INDAH KENTJANA hingga sekarang belum juga menerbitkan

SPK, sehingga CV.ETNINDO TAMA belum bisa mengerjakan pembuatan patok

tersebut dan belum menerima pembayaran atas biaya yang dikeluarkannya.

Pihaknya juga telah memberikan teguran pada mitra kerjanya PT.GAYATRI

INDAH KENTJANA namun selalu membawa hasil yang tidak memuaskan dan

selalu meminta tenggang waktu. Pihak CV.ETNINDO TAMA juga setelah

memberi teguran beberapa kali namun tidak mendapatkan hasil, sehingga berniat

untuk menempuh jalur hukum, namun PT.GAYATRI INDAH KENTJANA terus

menghalanginya/meminta untuk diselesaikan dengan jalan kekeluargaan saja

karena menurutnya PT.GAYATRI INDAH KENTJANA juga masih menunggu

kepastian dan turunnya dana penggantian biaya dari pemerintah kota Banten.

Namun demikian, menurut Joko S (pihak pemborong) “perjanjian Tetaplah

Page 61: PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT - …elibrary.unisba.ac.id/files/08-6252_Fulltext.pdf · perjanjian kerjasama antara pt.gayatri indah kentjana dan cv. etnindo tama mengenai pembuatan

Perjanjian” sehingga keberadaannya harus tetap dipatuhi sesuai dengan

kesepakatan yang telah disepakati sebelumnya.26

26 Wawancara dengan Joko S di Bandung, 04 januari 2008

Page 62: PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT - …elibrary.unisba.ac.id/files/08-6252_Fulltext.pdf · perjanjian kerjasama antara pt.gayatri indah kentjana dan cv. etnindo tama mengenai pembuatan

BAB IV

PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT. GAYATRI INDAH KENTJANA

DAN CV. ETNINDO TAMA MENGENAI PEMBUATAN PATOK DI

PROPINSI JAWA BARAT DAN BANTEN DIHUBUNGKAN DENGAN BUKU

III KUH PERDATA

A. Prosedur Pelaksanaan Perjanjian Pemborongan Patok Antara

PT.GAYATRI INDAH KENTJANA Dan CV. ETNINDO TAMA Ditinjau

Dari Buku III KUH Perdata

Sebelum kita membahas mengenai prosedur pelaksanaan perjanjian, maka

alangkah lebih baiknya jika kita mengetahui terlebih dahulu mengenai asal mula

terjadinya perjanjian tersebut. Perjanjian tersebut dibuat oleh para pihak berawal dari

sebuah pelelangan/tender. CV. ETNINDO TAMA berhasil mendapatkan tender

tersebut yang kemudian secara otomatis dipilih oleh PT.GAYATRI INDAH

KENTJANA sebagai rekan kerja dalam pembuatan patok/tapal batas. Setelah

dimenangkan tender tersebut, kemudian PT.GAYATRI INDAH KENTJANA

mengadakan survei pada CV. ETNINDO TAMA untuk menguji daya tahan patok

yang akan dibuatnya. Setelah survei tersebut, bertempat di Garut pada tanggal 22

januari tahun 2007 dibuatlah akta perjanjian antara kedua belah pihak tersebut yang

memuat hak dan kewajiban para pihak, ketentuan pembayaran, penerbitan SPK,

sanksi-sanksi manakala terjadi wanprestasi, keadaan darurat/force majeur,

penyelesaian perselisihan dan penutup. Sehingga berdasarkan asal mula dibuatnya

Page 63: PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT - …elibrary.unisba.ac.id/files/08-6252_Fulltext.pdf · perjanjian kerjasama antara pt.gayatri indah kentjana dan cv. etnindo tama mengenai pembuatan

perjanjian pemborongan, perjanjian ini merupakan perjanjian pemborongan yang

diperoleh sebagai hasil pelelangan.

Setelah kita lihat dari asal mula dibuatnya perjanjian tersebut, langkah

pertama yang dilakukan dalam pembuatan perjanjian tersebut adalah dengan melihat

terpenuhinya semua unsur yang terdapat dalam Pasal 1320 KUH Perdata, yaitu

mengenai syarat sahnya perjanjian, yaitu :

1. Sepakat mereka yang mengikatkan dirinya

2. Kecakapan untuk membuat suatu perikatan

3. Suatu hal tertentu

4. Suatu sebab yang halal

Dalam setiap perjanjian prosedur yang harus ditempuh adalah terpenuhinya

syarat sah perjanjian, karena jika salah satu syarat saja tidak terpenuhi maka

perjanjian tersebut dianggap tidak sah menurut hukum/tidak memiliki kekuatan

hukum. Dalam hal ini perjanjian yang dilakukan antara PT.GAYATRI INDAH

KENTJANA Dan CV. ETNINDO TAMA juga harus memenuhi syarat sah tersebut.

Syarat yang pertama dalam perjanjian ini adalah adanya kesepakatan antara

para pihak yang hendak mengikatkan diri pada suatu perjanjian. Kesepakatan yang

dilakukan oleh PT.GAYATRI INDAH KENTJANA Dan CV. ETNINDO TAMA

telah dinyatakan dengan dipilihnya CV. ETNINDO TAMA oleh PT.GAYATRI

INDAH KENTJANA dalam sebuah pelelangan sebagai pihak yang diberi

kepercayaan untuk mengerjakan pembuatan patok yang kemudian pada tanggal 22

Page 64: PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT - …elibrary.unisba.ac.id/files/08-6252_Fulltext.pdf · perjanjian kerjasama antara pt.gayatri indah kentjana dan cv. etnindo tama mengenai pembuatan

Januari 2007 dibuatlah akta perjanjian tersebut dengan ditandatangani serta diberi

materai yang cukup.

Pasal 1320 ayat (2) KUH Perdata menyatakan mengenai syarat sah perjanjian

yang kedua, yaitu para pihak yang mengadakan perjanian harus cakap untuk

membuat perjanjian. Dalam hal ini PT.GAYATRI INDAH KENTJANA merupakan

suatu perusahaan berbadan hukum yang yang bergerak dibidang jasa, properti,

pertanian, hasil bumi, konstruksi, perdagangan umum dan investasi. Sedangkan CV.

ETNINDO TAMA merupakan suatu perusahaan pemborongan yang telah berbadan

hukum yang bergerak dibidang pengadaan barang bangunan dan pembuatan barang

bangunan, pembuatan patok, mesin-mesin dan lain-lain. Kedua perusahaan tersebut

telah berbadan hukum, sehingga memiliki kemampuan yang telah dinilai cakap untuk

mengadakan/membuat suatu perjanjian dengan pihak manapun baik itu dengan

instansi pemerintah ataupun dengan pihak swasta.

Pasal 1320 ayat (3) KUH Perdata menyebutkan mengenai objek perjanjian

yaitu suatu hal tertentu. Suatu hal tertentu ini diartikan sebagai adanya objek yang

diperjanjikan baik itu barang yang telah ada ataupun barang yang akan ada

dikemudian hari. Dalam perjanjian pemborongan antara PT.GAYATRI INDAH

KENTJANA Dan CV. ETNINDO TAMA, merupakan suatu perjanjian mengenai

pembuatan patok/tapal batas. Sehingga yang menjadi objek dalam perjanjian ini

merupakan barang yang akan ada dikemudian hari, sedangkan yang terdapat dalam

perjanjian ini merupakan perjanjian kerjasama dalam hal pembuatan suatu barang.

Page 65: PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT - …elibrary.unisba.ac.id/files/08-6252_Fulltext.pdf · perjanjian kerjasama antara pt.gayatri indah kentjana dan cv. etnindo tama mengenai pembuatan

Pasal 1320 ayat (4) KUH Perdata menyebutkan syarat sah perjanjian yang ke

empat, yaitu suatu perjanjian sah apabila adanya suatu sebab yang halal. Dalam Pasal

1335 KUH Perdata tidak menyebutkan mengenai suatu sebab yang hal, tetapi hanya

menyebutkan bahwa suatu perjanjian jika dibuat atas dasar kepalsuan atau terlarang

maka perjanian tersebut tidak memiliki kekuatan hukum. Pasal 1337 KUH Perdata

mempertegas mengenai suatu sebab yang terlarang, yaitu suatu sebab dibuatnya

perjanjian yang bertentangan dengan Undang-undang, atau apabila berlawanan

dengan kesusilaan atau ketertiban umum. Perjanjian antara PT.GAYATRI INDAH

KENTJANA Dan CV. ETNINDO TAMA dibuat dengan tidak bertentangan dengan

undang-undang karena merupakan suatu perjanjian mengenai pembuatan patok yang

legal serta tidak ada aturan yang melarang pembuatan patok tersebut dan tidak

bertentangan dengan ketertiban umum dan kesusilaan, ini semua merupakan syarat

secara umum yang selalu harus dipenuhi.

Persyaratan khusus yang diajukan oleh para pihak yang membuat perjanjian

antara PT.GAYATRI INDAH KENTJANA Dan CV. ETNINDO TAMA dibagi

menjadi dua bagian, yaitu :

1. Syarat yang diajukan oleh CV. ETNINDO TAMA sebagai pemborong/pihak

kedua, yaitu sebagai berikut :

a. mengajukan pernyataan penawaran umum atas pembuatan patok atau tapal

batas yang akan ditempatkan, yang menjadi objek perjanjian.

b. Merupakan perseroan yang berbadan hukum tetap dan dan memiliki

pengaturan organisasi secara mandiri

Page 66: PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT - …elibrary.unisba.ac.id/files/08-6252_Fulltext.pdf · perjanjian kerjasama antara pt.gayatri indah kentjana dan cv. etnindo tama mengenai pembuatan

c. Mempunyai bahan-bahan bangunan khusunya patok atau tapal batas yang

sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan.

d. Telah mendapat survei dari pihak PT.GAYATRI INDAH KENTJANA

untuk menguji kekuatan patok atau tapal batas.

2. Sementara itu PT.GAYATRI INDAH KENTJANA di dalam memutuskan

untuk menerima pembuatan patok atau tapal batas dari pihak rekanan akan

melihat hal-hal sebagai berikut:

a. Pihak rekanan yang telah melakukan penawaran umum disaring dari

beberapa perseroan, sehingga mendapat patok atau tapal batas yang

terbaik.

b. Pembuatan patok atau tapal batas dari perseroan diharapkan memiliki

kemampuan yang teruji dalam pelaksanaannya,sehingga diperlukan suatu

uji coba terhadap alat tersebut.

c. Pihak rekanan tidak memiliki catatan buruk, baik dalam hal keuangan,

organisasi, maupun aspek penunjang lainnya.

Selain mengenai syarat sahnya perjanjian, adapun prosedur lain yang terdapat

dalam kesepakatan antara PT.GAYATRI INDAH KENTJANA dan CV. ETNINDO

TAMA yaitu mengenai bentuk perjanjian tersebut, apakah perjanjian itu dibuat secara

tertulis atau secara lisan.

Perjanjian kerja sama antara PT.GAYATRI INDAH KENTJANA Dan CV.

ETNINDO TAMA merupakan perjanjian timbal balik karena masing-masing pihak

Page 67: PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT - …elibrary.unisba.ac.id/files/08-6252_Fulltext.pdf · perjanjian kerjasama antara pt.gayatri indah kentjana dan cv. etnindo tama mengenai pembuatan

memiliki kewajiban pokok yang harus dipenuhi. Kewajiban pokok yang harus

dillakukan PT.GAYATRI INDAH KENTJANA sebagai pemberi borongan yaitu :

3. Menerbitkan surat perintah kerja (SPK) selambat-lambatnya 70 hari dari

disepakatinya perjanjian tersebut (Pasal 6 ayat 1 akta perjanjian).

4. Membayar secara penuh atas biaya pengadaan barang senilai

Rp.1.500.000.000 (satu milyar lima ratus juta rupiah) (Pasal 3 akta

perjanjian).

Sedangkan kewajiban CV. ETNINDO TAMA sebagai pemborong adalah sebagai

berikut:

4. Melaksanakan kewajiban untuk pembuatan patok sebanyak 100.000

(seratus ribu) buah dengan bentuk dan ukuran sesuai dengan apa yang

telah diperjanjikan (Pasal 2 akta perjanjian).

5. Pembuatan patok tersebut harus selesai dalam tempo waktu 350 hari

setelah dikeluarkannya Surat Perintah Kerja (SPK) (Pasal 6 ayat 3 akta

perjanjian).

6. Menyerahkan jaminan pelaksanan pekerjaan sebesar 10% dari nilai yang

tercantum dalam Surat Perintah Pelaksanaan Pekerjaan (SPPP) (Pasal 7

akta perjanjian)

Setelah penulis lihat lebih jelas lagi dengan teliti dalam perjanjian tersebut

merupakan perjanjian kerja sehingga harus lebih jelas lagi penanganannya manakala

terjadi permasalahan. Sehingga penulis berpendapat bahwa perjanjian ini merupakan

perjanjian formil artinya bahwa perjanjian tidak cukup hanya dengan adanya kata

Page 68: PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT - …elibrary.unisba.ac.id/files/08-6252_Fulltext.pdf · perjanjian kerjasama antara pt.gayatri indah kentjana dan cv. etnindo tama mengenai pembuatan

sepakat dari para pihak, tetapi kesepakatan tersebut harus dibuat secara tertulis yang

dituangkan dalam bentuk akta perjanjian, sehingga perjanjian tersebut akan lebih jelas

mengenai hak dan kewajiban para pihak, serta adanya bukti yang nyata manakala

terjadi wanprestasi.

Apabila perjanjian kerjasama tersebut dihubungkan denagan Buku III KUH

Perdata, maka perjanjian tersebut dapat dikategorikan sebagai perjanjian kerjasama

mengenai pemborongan untuk pembuatan suatu barang yang pengaturannya terdapat

dalam Pasal 1604 - 1617 KUH Perdata.

Setelah penentuan bentuk perjanjian kerjasama, yang berbentuk tertulis,

selanjutnya para pihak dalam perjanjian secara otomatis akan timbul hak-hak apa saja

yang akan diterimanya serta kewajiban-kewajiban apa saja yang harus dipenuhi oleh

para pihak yang telah mengikatkan diri.

Dalam pelaksanaan isi perjanjian tersebut ada langkah-langkah yang harus

ditempuh oleh para pihak sebelum melaksanakan pengerjaan patok/tapal batas

tersebut dicantumkan dalam pasal-pasal akta perjanjian tersebut. Dari isi pasal-pasal

perjanjian tersebut, penulis dapat menjabarkan beberapa langkah yang ditempuh oleh

para pihak.

Pasal 1 Ayat (1) akta perjanjian mengemukakan mengenai pembiayaan yang

akan dibiayai oleh pihak pertama (yang memberikan borongan) dan ayat (2)

mengemukakan mengenai kesangguapan yang diajukan oleh pihak kedua

(pemborong). Pasal 2 akta perjanjian mengemukakan mengenai lingkup pekerjaan

yaitu pembuatan patok yang berjumlah 100.000 (seratus ribu) buah serta bentuk dan

Page 69: PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT - …elibrary.unisba.ac.id/files/08-6252_Fulltext.pdf · perjanjian kerjasama antara pt.gayatri indah kentjana dan cv. etnindo tama mengenai pembuatan

spesifikasi patok. Pasal 3 akta perjanjian mengemukakan mengenai nilai pekerjaan

yaitu mengenai total harga dan harga satuan patok. Pasal 4 akta perjanjian membahas

mengenai sumber pembiayaan dan bentuk pembayaran. Pasal 5 akta perjanjian

membahas mengenai jangka waktu pelaksanaan. Pasal 6 akta perjanjian membahas

mengenai prosedur dalam pelaksanaan pengerjaan patok, yaitu pengerjaan patok

mulai dapat dilakukan setelah dikeluarkan SPK oleh pihak pemberi borongan. Pasal 7

akta perjanjian membahas mengenai jaminan pelaksanaan pekerjaan. Pasal 8 akta

perjanjian membahas mengenai sanksi-sanksi manakala terjadi kelalain/tidak

ditepatinya perjanjian tersebut. Pasal 9 akta perjanjian membahas mengenai bentuk-

bentuk keadaan darurat/force majeur dan ketentuan mengenai langkah yang ditempuh

apabila terjadi keadaan darurat tersebut. Pasal 10 akta perjanjian membahas mengenai

cara/langkah yang dapat ditempuh dalam penyelesaian perselisihan antara para pihak.

Pasal 11 akta perjanjian merupakan ketentuan penutup dalam perjanjian, yaitu

membahas mengenai kesepakatan tersebut yang merupakan ketentuan dalam Pasal

1320 ayat (1) KUH Perdata yaitu mengenai sepakatnya dalam pembuatan perjanjian,

yaitu perjanjian dibuat dalam keadaan sehat jasmani maupun rohani serta tanpa ada

paksaan dari pihak manapun.

Dari penjabaran pasal demi pasal di atas maka akan tampak lebih jelas lagi

mengenai prosedur pelaksanaan pemborongan yang akan ditempuh para pihak dalam

melaksanakan isi perjanjian sekaligus dapat kita lihat mengenai sanksi-sanksi mana

kala terjadi wanprestasi dan ketentuan-ketentuan bila terjadi keadaan darurat atau

force majeur.

Page 70: PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT - …elibrary.unisba.ac.id/files/08-6252_Fulltext.pdf · perjanjian kerjasama antara pt.gayatri indah kentjana dan cv. etnindo tama mengenai pembuatan

B. Akibat Hukum Apabila Salah Satu Pihak Tidak Dapat Melaksanakan

Kewajibannya

Seperti telah dibahas dalam BAB II, debitur tidak dapat melakukan prestasi

disebabkan karena:

1. Wanprestasi

Wanprestasi adalah tidak memenuhi atau lalai dalam melaksanakan kewajiban

sebagaimana yang telah ditentukan dalam perjanjian yang dibuat antara kreditur dan

debitur. Seorang debitur baru dapat dikatakan Wanprestasi apabila telah diberikan

somasi oleh kreditur atau juru sita.

Wanprestasi tersebut dapat berupa empat macam, yaitu :

e. Tidak melakukan apa yang disanggupi akan dilakukan;

f. Melaksanakan apa yang dijanjikan, tetapi tidak sebagaimana dijanjikan;

g. Melakukan apa yang dijanjikan, namun terlambat,

h. Melakukan sesuatu yang menurut perjanjian tidak boleh dilakukannya.

Untuk keempat hal tersebut, maka debitur dapat dikenakan hukuman yang tidak

mengenakan yaitu antara lain :

a. Membayar kerugian yang diderita oleh kreditur, atau biasa disebut dengan ganti

rugi;

b. Pemecahan Perjanjian atau Pembatalan Perjanjian;

c. Peralihan resiko;

Page 71: PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT - …elibrary.unisba.ac.id/files/08-6252_Fulltext.pdf · perjanjian kerjasama antara pt.gayatri indah kentjana dan cv. etnindo tama mengenai pembuatan

d. Membayar biaya perkara, jika diperkarakan di depan hakim.

Wanprestasi dalam akta perjanjian ini terdapat dalam Pasal 8 akta perjanjian,

yaitu sebagai berikut :

(4) Apabila jangka waktu yang ditentukan dalam Pasal 6 ayat 2 perjanjian ini,

pihak pertama tidak dapat menerbitkan surat perintah pelaksanaan pekerjaan,

maka pihak pertama wajib untuk mengganti segala kerugian dan pembiayaan-

pembiayaan yang telah dikeluarkan oleh pihak kedua menyangkut rencana

pelaksanaan pekerjaan pembuatan patok atau tapal batas.

(5) Apabila dalam jangka waktu yang telah ditentukan pada Pasal 5 ayat 1

perjanjian ini, pihak kedua tidak dapat memenuhi kewajibannya, maka pihak

kedua dikenakan sanksi denda keterlambatan sebesar 1% untuk 1hari

keterlambatan penyerahan pekerjaan.

(6) Apabila keterlambatan penyerahan pekerjaan yang dilakukan oleh pihak

kedua menyebabkan jumlah denda mencapai 10 % sesuai jaminan

pelaksanaan pekerjaan yang diserahkan pihak kedua, maka pihak pertama

hanya berkewajiban untuk membayar sejumlah barang yang telah dibuat oleh

pihak kedua saja serta perjanjian ini menjadi batal adanya dan tidak dapat

dilanjutkan dengan alasan apapun.

Dalam Pasal 8 akta perjanjian tersebut penulis dapat membagi kedalam 2

(dua) bagian, yaitu wanprestasi yang dilakukan oleh PT.GAYATRI INDAH

KENTJANA dan CV. ETNINDO TAMA

Page 72: PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT - …elibrary.unisba.ac.id/files/08-6252_Fulltext.pdf · perjanjian kerjasama antara pt.gayatri indah kentjana dan cv. etnindo tama mengenai pembuatan

a. Wanprestasi yang dilakukan oleh PT.GAYATRI INDAH KENTJANA yaitu

terdapat dalam Pasal 8 ayat (1) yaitu PT.GAYATRI INDAH KENTJANA

hingga batas waktu yang ditentukan belum juga mengeluarkan SPK,

sedangkan CV. ETNINDO TAMA telah mengeluarkan biaya untuk

perbaikan alat dan perencanan pelaksanaan pekerjaan. Berdasarkan Pasal 8

ayat (1) perjanjian ini, maka PT.GAYATRI INDAH KENTJANA wajib untuk

mengganti segala kerugian yang diakibatkannya, jika kita lihat jenis

wanprestasinya maka dapat dikategorikan sebagai wanprestasi yang ‘’tidak

melakukan apa yang telah disanggupi akan dilakukan’’ maka sanksinya pun

dapat berupa membayar kerugian yang diderita oleh kreditur atau biasa juga

disebut dengan ganti rugi.

b. Wanprestasi yang dilakukan CV. ETNINDO TAMA yaitu terdapat dalam

Pasal 8 ayat (2) dan (3) akta perjanjian.

Berdasarkan ketentuan Pasal 8 ayat (2) perjanjian ini, wanprestasi yang

dilakukan oleh CV. ETNINDO TAMA yaitu apabila dalam tempo waktu 100

hari kalender dari dikeluarkannya SPK, CV. ETNINDO TAMA tidak

dapat/terlambat memenuhi kewajibannya (prestasi). Berdasarkan isi pasal

tersebut, maka CV. ETNINDO TAMA dapat dikenakan denda keterlambatan

sebesar 1% untuk setiap hari keterlambatannya.

c. Pasal 8 ayat (3) akta perjanjian yaitu mempertegas/menambahkan ketentuan

yang terdapat dalam Pasal 8 ayat (2), yaitu jika denda keterlambatan tersebut

mencapai 10% maka PT.GAYATRI INDAH KENTJANA hanya

Page 73: PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT - …elibrary.unisba.ac.id/files/08-6252_Fulltext.pdf · perjanjian kerjasama antara pt.gayatri indah kentjana dan cv. etnindo tama mengenai pembuatan

berkewajiban untuk membayar sejumlah barang yang yang telah di buat oleh

CV. ETNINDO TAMA saja dan sebagai sanksinya perjanjian tersebut

dianggap batal dan tidak dapat dilanjutkan denga alasan apapun.

Pasal 8 ayat (2) dan (3) tersebut dikategorikan ’’wanprestasi yang melakukan

apa tang diperjanjikan’’, namun terkambat dan dapat dikenakan sanksi berupa

peralihan resiko atau pembatalan perjanjian.

2. Overmacht

Berdasarkan ketentuan yang terdapat dalam Pasal 9 akta perjanjian bahwa

keadaan darurat yang terjadi dapat berupa bencana alam, huru-hara, peperangan,

sabotase, dan kejadian lain yang serupa/diluar kemampuan manusia dalam Pasal 9

ayat (2) dan (3) akta perjanjian menjabarkan mengenai dampak/akibat yang

terjadi force majeur tersebut. Dalam Pasal 9 ayat (2) akta perjanjian, jika bencana

yang ditimbulkan itu bersifat sementara maka debitur dapat meminta

perpanjangan waktu untuk melaksanakan prestasinya dengan ketentuan dengan

pengajuan perpanjangan tersebut harus dilakukan selambat-lambatnya 7 hari

sebelum batas waktu pemenuhan prestasi berakhir.

Jika keadaan darurat tersebut menimpa PT.GAYATRI INDAH

KENTJANA, maka PT.GAYATRI INDAH KENTJANA dapat meminta

penundaan penerbitan SPK, membayar biaya pengadaan barang, jika keadaan

darurat yang sifatnya sementara tersebut menimpa CV. ETNINDO TAMA,maka

CV. ETNINDO TAMA dapat meminta perpanjangan waktu dalam hal

Page 74: PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT - …elibrary.unisba.ac.id/files/08-6252_Fulltext.pdf · perjanjian kerjasama antara pt.gayatri indah kentjana dan cv. etnindo tama mengenai pembuatan

melaksanakan pembuatan patok,penyerahaan patok yang telah di

buatnya,menyerahkan jaminan pelaksanaan pekerjaan yang sebesar 10%, Pasal 9

ayat (3) akta perjanjian memberi penjelasan jika akibat keadaan darurat tersebut

bersifat permanen/absolut, jika terjadi hal demikian maka perjanjian tersebut

menjadi batal dan tidak berlaku dengan sendirinya, jika peristiwa tersebut

menimpa PT.GAYATRI INDAH KENTJANA ataupun CV.ETNINDO TAMA,

maka perjanjian ini menjadi batal dan secara otomatis hak dan kewajiban para

pihak tersebut batal dengan sendirinya.

Page 75: PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT - …elibrary.unisba.ac.id/files/08-6252_Fulltext.pdf · perjanjian kerjasama antara pt.gayatri indah kentjana dan cv. etnindo tama mengenai pembuatan

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

1. Prosedur pelaksanaan perjanjian antara PT. GAYATRI INDAH

KENTJANA dan CV. ETNINDO TAMA sudah memenuhi syarat umum

yaitu syarat syahnya perjanjian yang diatur dalam Pasal 1320 KUH

Perdata dan syarat khusus yang ditentukan para pihak dalam perjanjian

antara PT. GAYATRI INDAH KENTJANA dan CV. ETNINDO TAMA

melalui lelang, setelah dilakukan lelang tersebut PT. GAYATRI INDAH

KENTJANA mengajukan syarat khusus yang harus dipenuhi oleh CV.

ETNINDO TAMA seperti pihak rekanan yang telah dipilihnya telah

memenuhi/lolos survei sehingga mendapatkan patok/tapal batas yang

terbaik, sedangkan syarat yang diajukan CV. ETNINDO TAMA adalah

PT. GAYATRI INDAH KENTJANA merupakan suatu perusahaan yang

telah berbadan hukum tetap dan mandiri serta memiliki pengaturan

organisasi secara mandiri.

2. Akibat hukum apabila salah satu pihak tidak melaksanakan kewajibannya

dapat terjadi karena 2 (dua) hal, yaitu karena wanprestasi dan overmacht.

wanprestasi yang dilakukan oleh PT. GAYATRI INDAH KENTJANA

apabila dalam tempo waktu 70 hari semenjak ditandatangani akta

Page 76: PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT - …elibrary.unisba.ac.id/files/08-6252_Fulltext.pdf · perjanjian kerjasama antara pt.gayatri indah kentjana dan cv. etnindo tama mengenai pembuatan

perjanjian PT. GAYATRI INDAH KENTJANA belum juga

mengeluarkan SPK, maka atas kelalaiannya tersebut PT. GAYATRI

INDAH KENTJANA dapat dikenakan sanksi berupa penggantian biaya

kerugian atas perencanan pelaksanaan pekerjaan, sedangkan wanprestasi

yang dilakukanm oleh CV. ETNINDO TAMA apabila dalam batas waktu

100 hari setelah diterbitkan SPK, CV ETNINDO TAMA terlambat/tidak

melakukan prestasi maka atas keterlambatannya tersebut CV. ETNINDO

TAMA wajib membayar denda 1% atas keterlambatannya perhari, dan

jika denda tersebut mencapai 10% PT. GAYATRI INDAH KENTJANA

hanya berkewajiban membayar sejumlah barang yang telah dibuat oleh

CV. ETNINDO TAMA saja dan sebagai sanksinya perjanjian tersebut

dianggap batal dan tidak dapat dilanjutkan dengan alasan apapun, akibat

hukum dari overmacht apabila hanya bersifat sementara, maka debitur

dapat meminta penundaan pemenuhan prestasi dan jika bersifat

absolut/permanen, maka perjanjian tersebut batal dengan sendirinya.

B. Saran

1. Berdasarkan kasus yang penulis teliti, maka dalam hal ini penulis

memberi saran bagi setiap subjek hukum yang akan mengadakan suatu

perjanjian harus memenuhi syarat sah perjanjian.

Page 77: PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT - …elibrary.unisba.ac.id/files/08-6252_Fulltext.pdf · perjanjian kerjasama antara pt.gayatri indah kentjana dan cv. etnindo tama mengenai pembuatan

2. Bagi setiap pihak yang membuat suatu perjanjian apabila telah memenuhi

syarat sahnya perjanjian, maka hendaklah menjalankan isi dari perjanjian

itu didasari dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab.

Page 78: PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT - …elibrary.unisba.ac.id/files/08-6252_Fulltext.pdf · perjanjian kerjasama antara pt.gayatri indah kentjana dan cv. etnindo tama mengenai pembuatan

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku-Buku

Abdullahwahab Bakri, Hukum Benda dan Perikatan, Bandung, Fakultas Hukum

UNISBA, 1999

Abdulkadir Muhammad, Hukum Perikatan, Alumni, Bandung, 1982 Cholid Narbuko & H. Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, PT. Bumi Aksara,

Jakarta, 2001

Mariam Darus Badrulzaman, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Buku III Tentang Hukum Perikatan Dan Penjelasan, Alumni, Bandung, 1996

Roni Hanitijo Sumitro,Metedolog Penelitan Hukum, Ghalia, Bandung, 1994 R.. Setiawan, Pokok-Pokok Hukum Perikatan, Bina Cipta, Bandung, 1987 R.Tjitrosudibio. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Cetakan ke-18, Pradnya

Paramita Jakarta, 1984

Salim HS, Pengantar hukum perdata tertulis, Sinar Grafika, Jakarta, 2006 Sri Soedewi Masjhun Sofyan, Hukum Pembangunan, Perjanjian Pemborongan

Bangunan, Liberty, Yogyakartya, 1982 Subekti, Hukum Perjanjian, PT Inter Masa, Jakarta, 2004

B. Perundang-undangan

Undang-Undang Dasar 1945 Beserta Amandemennya.

Kitab Undang-Undang Hukum Acara Perdata Akta Perjanjian Kerjasama Antara PT.GAYATRI INDAH KENTJANA dan CV.

ETNINDO TAMA No : 06/GIK/SPK/2007

Page 79: PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT - …elibrary.unisba.ac.id/files/08-6252_Fulltext.pdf · perjanjian kerjasama antara pt.gayatri indah kentjana dan cv. etnindo tama mengenai pembuatan

C. Sumber Lain

Wawancara dengan H. Yana Syam.

Wawancara dengan Joko S.