peristiwa sejarah

4
PERISTIWA-PERISTIWA SEKITAR PROKLAMSI DAN PROSES TERBENTUKNYA NEGARA KESATUAN RI .Proses Terbentuknya Negara Dan Pemerintahan Dengan Sidang PPKI Sejak Proklamasi Kemerdekaan PPKI menjadi satu-satunya organisasi tertinggi yang di miliki Bangsa Indonesia ynga melakukan sidang-sidang berikut 1. Sidang PPKI pertama pada 18 Agustus 1945 menghasilkan 3 keputusan sbb: a. Menetapkan mengesahkan UUD 1945 b. Memilih dan menetapkan Ir.Soekarno sebagai Presiden dan Drs. Moh. Hatta sebagai Wakil Presiden c. Sebelum terbentuknya MPR untuk sementara pekerjaan Presiden dibantu oleh KNIP 2. Sidang PPKI ke 2 pada 19 Agustus 1945 menghasilkan 2 keputusan sbb: a. Menetapkan 12 kementrian dalam lingkungan pemerintahan Dalam Negeri, Luar Negeri kehakiman, keuangan, kemekmuran, kesehatan pengajaran, sosial, pertahanan, perhubungan, dan pekerjaan umum b. Membagi daerah RI menjadi 8 provinsi, yaitu: Sumatera, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sunda Kecil, Maluku, Sulawesi, dan Kalimantan 3. Sidang PPKI yang ke 3 pada 22 Agustus 1945 menghsilkan keputusan sbb: a. Membentuk KNIP b. Membentuk Partai Nasional Indonesia c. Membentuk badan Keamanan Rakyat d. Dukungan Dari Berbagai Daerah Berupa Dukungan Spontan Dan Tindakan Heroik 1. Rapat Kaksasa Di Lapangan Ikada Kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 1945 ternyata menimbulkan masalah baru karena Belanda tidak setuju dengan kemerdekaan Indonesia. Hal itu mendorong para pemuda Jakarta yang tergabung dalam komite Van Aksi Menteng 31 untuk mengerahkan masa ke Lapangan Ikada. Pada 19 September 1945 Masa berbondong-bondong membanjiri Lapangan Ikada untuk menggelar rapat Kaksasa. Dalam rapat itu presiden meminta kepercayaan dan dukungan rakyat kepada pemerintah RI dengan cara mematui perintah-perintahnya dan tunduk pada disiplin. 2. Pernyataan Sri Sultan Hamengkubuono IX (5 September 1945) Dimassa penjajahan Hindia-Belanda kesultanan Yogyakarta merupakan salah satu pecahan kesultanan Mataram berdasarkan perjanjian Gianti 1757 dan perjanjian Salatiga. Kendati wilayahnya kecil, Kesultaan Yogyakarta memiliki andil yang cukup

Upload: dima-fitria-febriani

Post on 18-Nov-2015

18 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Peristiwa seputar sejarah Indonesia

TRANSCRIPT

PERISTIWA-PERISTIWA SEKITAR PROKLAMSI DAN PROSES TERBENTUKNYA NEGARA KESATUAN RI

.Proses Terbentuknya Negara Dan Pemerintahan Dengan Sidang PPKI

Sejak Proklamasi Kemerdekaan PPKI menjadi satu-satunya organisasi tertinggi yang di miliki Bangsa Indonesia ynga melakukan sidang-sidang berikut

1. Sidang PPKI pertama pada 18 Agustus 1945 menghasilkan 3 keputusan sbb:

a. Menetapkan mengesahkan UUD 1945b. Memilih dan menetapkan Ir.Soekarno sebagai Presiden dan Drs. Moh. Hatta sebagai Wakil Presidenc. Sebelum terbentuknya MPR untuk sementara pekerjaan Presiden dibantu oleh KNIP

2. Sidang PPKI ke 2 pada 19 Agustus 1945 menghasilkan 2 keputusan sbb:

a. Menetapkan 12 kementrian dalam lingkungan pemerintahan Dalam Negeri, Luar Negeri kehakiman, keuangan, kemekmuran, kesehatan pengajaran, sosial, pertahanan, perhubungan, dan pekerjaan umumb. Membagi daerah RI menjadi 8 provinsi, yaitu: Sumatera, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sunda Kecil, Maluku, Sulawesi, dan Kalimantan

3. Sidang PPKI yang ke 3 pada 22 Agustus 1945 menghsilkan keputusan sbb:

a. Membentuk KNIP b. Membentuk Partai Nasional Indonesiac. Membentuk badan Keamanan Rakyatd. Dukungan Dari Berbagai Daerah Berupa Dukungan Spontan Dan Tindakan Heroik

1. Rapat Kaksasa Di Lapangan Ikada

Kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 1945 ternyata menimbulkan masalah baru karena Belanda tidak setuju dengan kemerdekaan Indonesia. Hal itu mendorong para pemuda Jakarta yang tergabung dalam komite Van Aksi Menteng 31 untuk mengerahkan masa ke Lapangan Ikada. Pada 19 September 1945 Masa berbondong-bondong membanjiri Lapangan Ikada untuk menggelar rapat Kaksasa. Dalam rapat itu presiden meminta kepercayaan dan dukungan rakyat kepada pemerintah RI dengan cara mematui perintah-perintahnya dan tunduk pada disiplin.

2. Pernyataan Sri Sultan Hamengkubuono IX (5 September 1945)

Dimassa penjajahan Hindia-Belanda kesultanan Yogyakarta merupakan salah satu pecahan kesultanan Mataram berdasarkan perjanjian Gianti 1757 dan perjanjian Salatiga. Kendati wilayahnya kecil, Kesultaan Yogyakarta memiliki andil yang cukup besar dalam kecah perjuangan Bangsa. Bahkan Belanda tetap menghormati Kesultanan Yogyakarta Hadiningrat tatkala berita Proklamasi Kemerdekaan mulai tersebar ke Tanah Air. Sri Sultan Hamengkubuono IX dengan spontan menyatakan bergabung dengan RI. Dukungan tersebut diumumkan pada 5 September 1945.3. Tindakan Heroik Diberbagai Daerah1) Tindakan Heroik DI Surabaya

Di Surabaya selama Bulan September terjadi perebutan senjata di gudang Mejiu Don Busco, perebutan markas-markas Jepang dan perebutan pabrik-pabrik yang tersebar di seluruh kota. Pada 1 Oktober 1945 Kenoeitai (Polisi Rahasia) yang dianggap kekejaman Jepang di serbu rakyat. Pada 25 Oktober 1945 2 perwira utusan Brigjen Mallaby menemui Gubernur Surjo dan memaksa Gubernur menghadap kekapalSekutu yang bersandar di Pelabuhan Tanjung Perak. Keadaan inilah yang membakar pecahnya perang 10 November 1945 di Surabaya, yang sekarang ini diperingati sebagai Hari Pahlawan.

2) Tindakan Heroik Di Kalimantan

Di Kalimantan dukungan Proklamasi Kemerdekaan dilakukan dengan berdemokrasi, pengibaran Bendera Merah-Putih dan mengadakan rapat-rapat. Pada 14 November 1945 dengan beraninya sekitar 8000 orang berkumpul di komplek NICA dengan mengarak Bendera Merah-Putih.

3) Tindakan Heroik DI Yogyakarta

DI Yogyakarta perebutan kekuasaan dimulai pada 26 September 1945. Mereka memaksa Jepang untuk menyerahkan semua kantor kepada pihak Indonesia. Pada 26 September 1945 KNI Yogyakarta mengumumkan berdirinya pemerintah RI di Indonesia. Pada 1 Oktober malam, BKR dan kepolisia menyerbu Tongsi Otsuka Butai yang berada di kota baru. Malam itu juga Otsuka Butai menyerah.

4) Tindakan Heroik Di Semarang

Di Semarang antara 15-20 Oktober 1945 pecah pertempuran Lima Hari. Insiden ini, bermula dari gugurnya Dr. Karyadi yang sedang memeriksa keadaan air minum di Candi yang sedang diisu telah meracuni Jepang.

5) Tindakan Heroik Di Makasar

Para pemuda mendukung Gubernur Sulawesi Dr. Sam Ratulangi dengan merebut gedung-gedung Vital dari tangi polisi. Di Gorontalo para pemuda berhasil merebut senjata dari markas-markas Jepang pada 13 Sepember 1945. Di Sumbawa pada Desember 1945 berusaha merebut markas-markas Jepang. Pada 13 Desember 1945 secara serentak para pemuda melakukan penyerangan terhadap Jepang.

6) Tindakan Heroik Di Aceh

Di Aceh pada 6 Oktober 1945 para pemuda dan took masyarakat membentuk Angkatan Pemuda Indonesia (API) 6 Hri kemudian Jepang melarang berdirinya organisasi tersebut. Pimpinan pemuda menolah dan timbullah pertempuran. Para pemuda mengambil alih kanto-kantor pemerintsh Jepang, melucuti senjatanya dan mengibarkan Bendera Merah-Putih.

7) Tindakan Heroik Di Palembang

Di Palembang pada 8 Oktober 1945 Dr.A.K.Gani memimpin rakyat mengadakan upacar pengibarab Bendera Merah-Putih. Perekutan kekuasaan di Plembnag dilakukan tanpa Insiden. Pihak Jepang berusaha menghindari pertempuran.

PERISTIWA RENGASDENGKLOK

Peristiwa Rengasdengklok adalah peristiwa dimulai dari "penculikan" yang dilakukan oleh sejumlah pemuda (a.l. Soekarni, Wikana dan Chaerul Saleh dari perkumpulan "Menteng 31" terhadap Soekarno dan Hatta. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 16 Agustus 1945 pukul 04.00. WIB, Soekarno dan Hatta dibawa ke Rengasdengklok, Karawang, untuk kemudian didesak agar mempercepat proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia,sampai dengan terjadinya kesepakatan antara golongan tua yang diwakili Soekarno dan Hatta serta Mr. Achmad Subardjo dengan golongan muda tentang kapan proklamasi akan dilaksanakan.Menghadapi desakan tersebut, Soekarno dan Hatta tetap tidak berubah pendirian. Sementara itu di Jakarta, Chairul dan kawan-kawan telah menyusun rencana untuk merebut kekuasaan. Tetapi apa yang telah direncanakan tidak berhasil dijalankan karena tidak semua anggota PETA mendukung rencana tersebut.Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia rencananya akan dibacakan Bung Karno dan Bung Hatta pada hari Jumat, 17 Agustus 1945 di lapangan IKADA(yang sekarang telah menjadi lapangan Monas) atau di rumah Bung Karno di Jl.Pegangsaan Timur 56. Dipilih rumah Bung Karno karena di lapangan IKADA sudah tersebar bahwa ada sebuah acara yang akan diselenggarakan, sehingga tentara-tentara jepang sudah berjaga-jaga, untuk menghindari kericuhan, antara penonton-penonton saat terjadi pembacaan teks proklamasi, dipilihlah rumah Soekarno di jalan Pegangsaan Timur No.56. Teks Proklamasi disusun di Jakarta, bukan di Rengasdengklok, bukan di rumah seorang Tionghoa, Djiaw Kie Siong yang diusir dari rumahnya oleh anggota PETA agar dapat ditempati oleh "rombongan dari Jakarta". Naskah teks proklamasi di susun di rumah Laksamana Muda Maeda di Jakarta, bukan di Rengasdengklok. Bendera Merah Putih sudah dikibarkan para pejuang di Rengasdengklok pada Rabu tanggal 16 Agustus, sebagai persiapan untuk proklamasi kemerdekaan Indonesia.Karena tidak mendapat berita dari Jakarta, maka Jusuf Kunto dikirim untuk berunding dengan pemuda-pemuda yang ada di Jakarta. Namun sesampainya di Jakarta, Kunto hanya menemui Wikana dan Mr. Achmad Soebardjo, kemudian Kunto dan Achmad Soebardjo ke Rangasdengklok untuk menjemput Soekarno, Hatta, Fatmawati dan Guntur. Achmad Soebardjo mengundang Bung Karno dan Hatta berangkat ke Jakarta untuk membacakan proklamasi di Jalan Pegangsaan Timur 56. Pada tanggal 16 tengah malam rombongan tersebut sampai di Jakarta.