perindag dan naker 2017 - tebokab.go.id · evaluasi dan penysunan organisasi, tatalaksana dan...
TRANSCRIPT
i
Perindag dan Naker 2017
LAKIP Dinas Perindag dan Naker
Tahun 2017
ii
Perindag dan Naker 2017
LAKIP Dinas Perindag dan Naker
Tahun 2017
iii
Perindag dan Naker 2017
LAKIP Dinas Perindag dan Naker
Tahun 2017
iv
Perindag dan Naker 2017
LAKIP Dinas Perindag dan Naker
Tahun 2017
v
Perindag dan Naker 2017
LAKIP Dinas Perindag dan Naker
Tahun 2017
vi
Perindag dan Naker 2017
LAKIP Dinas Perindag dan Naker
Tahun 2017
DAFTAR ISI
LAPORAN
AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS PERINDAG DAN TK 2017
KATA PENGANTAR ..................................................................................... i
DAFTAR ISI ..................................................................................... ii
RINGKASAN EKSEKUTIF ..................................................................................... iii
BAB. I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1
I. KEDUDUKAN DAN DASAR HUKUM ..................................... 1
II. TUGAS POKOK DAN FUNGSI .............................................. 1
III. STRUKTUR ORGANISASI ................................................. 2
IV. LINGKUNGAN STRATEGIS .................................................. 4
BAB. II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ............................ 7
1.PERENCANAAN ......................................................................... 7
A. VISI DAN MISI ....................................................................... 7
1) Pernyataan Visi ............................................................ 7
2) Penjelasan Makna ........................................................ 7
3) Pernyataan Misi .......................................................... 7
4) Penjelasan Misi .......................................................... 8
B. TUJUAN DAN SASARAN ..................................................... 9
1) Tujuan ..................................................................... 9
2) Sasaran ................................................................... 10
C. CARA PENCAPAIAN SASARAN ........................................... 11
BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA ........................................................ 13
A. Analisis Pencapaian Kinerja Sasaran ............................... 14
B. Akuntabilitas Keuangan ........................................................ 34
BAB. IV PENUTUP ..................................................................................... 35
A. Tinjauan Umum .................................................................... 35
B. Strategis Pemecahan Masalah ........................................... 35
vii
Perindag dan Naker 2017
LAKIP Dinas Perindag dan Naker
Tahun 2017
RINGKASAN EKSEKUTIF
Akuntabilitas merupakan perwujudan pertanggungjawaban pemerintah dalam
pengelolaan dan pengendalian sumber daya dan pelaksanaan setiap kegiatan kepada
masyarakat / rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi negara. Pertanggungjawaban
disusun dalam bentuk Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) sesuai dengan
Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata
cara Revieu Atas Laporna Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Perindustrian Perdagangan dan Tenaga Kerja
Kabupaten Tebo memuat tentang pencapaian kinerja selama Tahun 2016 yang ditinjau
dari realisasi atas pelaksanaan sasaran, program dan kegiatan yang dimuat dalam
Renstra dan Rencana Kinerja Tahunan.
Dalam Rencana Kerja TahunanTahun 2017 telah ditetapkan 19 (Sembilan belas)
Program dan 47 Kegiatan yang diwujudkan melalui Penetapan Kinerja yang dilaksanakan
dan harus dicapai selama Tahun 2017 oleh Dinas Perindustrian Perdagangan dan Tenaga
Kerja Kabupaten Tebo, dari hasil Laporan menunjukkan bahwa pencapaian sasaran
strategis tersebut menunjukkan tingkat keberhasilan untuk setiap indikator kinerjanya.
Capaian strategis yaitu:
1. Kegiatan penyediaan Jasa Surat Menyurat
2. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber daya air
3. Penyediaan jasa pemeliharaan perizinan kendaraan dinas operasional
4. Penyediaan jasa Administrasi Keuangan
5. Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
6. Kegiatan penyediaan alat Tulis kantor
7. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
8. Penyediaan komp. Instalasi listrik/ penerangan kantor
9. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
10. Penyediaan bahan bacaan & Peraturan Perundang-undangan
11. Penyediaan makan dan minuman
12. Rapat-rapat konsultasi keluar daerah
13. Penyediaan jasa administrasi teknis perkantoran
viii
Perindag dan Naker 2017
LAKIP Dinas Perindag dan Naker
Tahun 2017
14. Pengadaan kendaraan dinas operasional
15. Pengadaan perlengkapan gedung kantor
16. Pemeliharaan rutin berkala gedung kantor
17. Pemeliharaan rutin berkala kendaraan dinas
18. Pemeliharaan rutin berkala meubeler
19. Pengadaan pakaian dinas berserta perlengkapannnya
20. Pengadaan pakaian khusus hari hari tertentu
21. Kegiatan pendidikan dan pelatihan formal
22. Penyusunan laporan kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
23. Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun
24. Penyusunan laporan Tahunan
25. Penyusunan data base tenaga kerja
26. Penyusunann informasi bursa tenaga kerja
27. Pemberian fasilitas dan mendorong sistem pendanaan pelatihan berbasis
masyarakat
28. Survey kehidupan hidup layak bagi tenaga kerja (KHL)
29. Fasilitasi peneyelesaian prosedur penyelesaian perselisihan hubungan
industrial
30. Pemberdayaan lembaga kerjasama biparti
31. Pemberdayaan lembaga kerjasama triparti
32. Pembinaan dan pengembangan kompetensi lembaga pelatihan kerja (LPK)
33. Penyelenggaraan pameran investasi
34. Fasilitasi penyelesaian permaslahan-permasalahan pengaduan konsumen
35. Opererasioanlisasi dan Pengembangan UPTT Kemetrologian Daerah
36. Pengembangan data base potensi unggulan
37. Pengembangan pasar dan distribusi barang/produk
38. Monitoring evaluasi dan pelaporan
39. Pembinaan organisasi pedagang kakilima dan asongan
40. Kegiatan penataan tempat berusaha bagi pedagang kaki lima dan asongan
41. DAK Bidang Perdagangan
ix
Perindag dan Naker 2017
LAKIP Dinas Perindag dan Naker
Tahun 2017
42. Kegiatan DAKbidang sentra industri kecil dan menengah
43. Pengembangan insfrastruktur kelembagaan standarisasi
44. Bazar produk IKM dalam rangka MTQ Tingkat Provinsi
45. Fasilitasi bagi industri kecil dan menengah terhadap pemanfataan sumber
daya
46. Pembinaan IKM dalam memperkuat jaringan klaster Industri
47. Penyediaan sarana infrmasi yang dapat diakses masyarakat
1
Perindag dan Naker 2017
LAKIP Dinas Perindag dan Naker
Tahun 2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Gambaran Umum
Kabupaten Tebo sebagai daerah otonom terbentuk sejalan dengan ditetapkannya
Undang-Undang Nomor 54 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Sarolangun,
Kabupaten Tebo, Kabupaten Muara Jambi dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Kabupaten Tebo merupakan hasil pemekaran wilayah Kabupaten Bungo dan menjadi
salah satu dari lima daerah kabupaten pemekaran di Provinsi Jambi.
Seiring dengan tujuan dan harapan masyarakat Kabupaten Tebo, pembentukan
Kabupaten Tebo diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
Perkembangan pembangunan di Kabupaten Tebo sampai dengan saat ini telah dirasakan
peningkatan hasil dan manfaatnya bagi masyarakat. Dengan terus berkembangnya
dinamika pembangunan, kebutuhan masyarakat dan tantangan pada masa mendatang
diperlukan keterpaduan dan keberlanjutan pembangunan sehingga tujuan dan harapan
untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Tebo dapat tercapai.
Berdasarkan Peraturan Bupati Tebo No. 26 Tahun 2014 tentang Uraian Tugas
Pokok dan Fungsi Dinas Perindustrian Perdagangan dan Tenaga Kerja mempunyai tugas
pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas
pembantuan dibidang Koperasi, Perindustrian, Perdaganan dan Pengelolaan Pasar.
Selanjutnya sebagai upaya untuk mengetahui ketercapaian pelayanan publik dalam
rangka pemenuhan kesejahteraan masyakat selama tahun anggaran 2015 pada Koperasi,
Perindustrian, Perdaganan dan Pengelolaan Pasar, diperlukan pengukuran kinerja dalam
konteks Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP). LKjIP pada dasarnya mempunyai
2 makna, yaitu pengukuran kinerja dan evaluasi kinerja, maka sebagai bahan evaluasi dan
implementasi amanat kebijakan peraturan perundang-undangan, khususnya kebutuhan
pembangunan, dalam laporan ini diperlukan gambaran rencana strategis Koperasi,
Perindustrian, Perdaganan dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Tebo yang memuat visi,
misi dan arah kebijakan sesuai kondisi dan karakteristik bidang kegiatan di lingkup Dinas
Perindustrian Perdagangan dan Tenaga Kerja.
Penyusunan Program Kerja Dinas Perindustrian Perdagangan dan Tenaga Kerja
Kabupaten Tebo Tahun 2017 dilandasi oleh peraturan perundang-undangan sebagai
berikut:
1. Undang-undang No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang
Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme;
2. Undang-Undang Nomor 54 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten
Saraolangun, Kabupaten Tebo, Kabupaten Muara Jambi dan Kabupaten Tanjung
Jabung Timur;
3. Undang-Undang No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan,
Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;
2
Perindag dan Naker 2017
LAKIP Dinas Perindag dan Naker
Tahun 2017
4. Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah;
5. Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen;
6. Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah;
7. Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah RI No. 22/
PER/M. KUKM/IV/2007 tentang Pedoman Pemeringkatan Koperasi;
8. Permen PAN dan RB Nomor 29 Tahun 2010, tentang Pedoman Penyusunan
TAPKIN dan LKJIP;
9. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja dan Tata cara Revieu Atas Laporna Kinerja Instansi Pemerintah
1.2. Maksud dan Tujuan.
Penyusunan Laporan Kinerja Intansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Perindustrian
Perdagangan dan Tenaga Kerja Kabupaten Tebo tahun 2017 ditujukan menjadi
pedoman penyelenggaraan program yang mengacu pada tingkat pencapaian hasil
dan sasaran program pembangunan dengan melakukan perbandingan antara
indikator dan sasaran kinerja yang direncanakan dengan realisasinya. Adapun
maksud dari penyusunan LKjIP pada anggaran tahun 2017 adalah untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasi
dalam mencapai tujuan dan sasaran dengan strategi berupa kebijakan dan program
yang terdiri atas kegiatan yang telah ditetapkan dalam APBD Kabupaten Tebo dan
sumber dana lainnya (APBD Provinsi Jambi, APBN, Bantuan Luar Negeri, dan
sumber pendanaan lainnya yang sah). Sedangkan tujuannya adalah sebagai
perwujudan akuntabilitas instansi kepada pihak yang memberikan mandat agar
tercipta sistem pelaporan akuntabilitas yang dapat meningkatkan kepercayaan
terhadap pemerintah, serta meningkatkan kinerja instansi pemerintah dalam
menjalankan misi. Penyusunan LKJIP akhirnya diharapkan dapat menciptakan
kepemerintahan yang baik (good governance).
1.3. Tugas Pokok dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Bupati Tebo No. 56 Tahun 2016 tentang Uraian
Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Tenaga Kerja
Kabupaten Tebo, secara hirarkis susunan kepegawaian digambarkan sebagai
berikut:
1.3.1. Susunan Organisasi
Susunan Organisasi Dinas Perindustrian Perdagangan dan Tenaga Kerja
Kabupaten Tebo terdiri dari :
3
Perindag dan Naker 2017
LAKIP Dinas Perindag dan Naker
Tahun 2017
1. Kepala Dinas.
2. Sekretariat, membawahkan :
a. Subbagian Perencanaan dan Keuangan; dan
b. Subbagian Administrasi Umum.
3. Bidang Perindustrian, membawahkan :
a. Seksi Industri Kecil dan Kerajinan;
b. Seksi Industri Menengah Besar; dan
c. Seksi Informasi teknologi dan pemasaran.
4. Bidang Perdagangan, membawahkan :
a. Seksi Perdagangan dalam negeri dan perdagangan luar negeri;
b. Seksi promosi perlindungan konsumen dan kemetrologian; dan
c. Seksi pengolahan pasar.
5. Bidang Tenaga Kerja, membawahkan :
a. Seksi Pelatihan, produktifitas dan penempatan tenaga kerja;
b. Seksi penyediaan, perluasan dan pengembangan kesempatan kerja serta
syarat-syarat kerja; dan
c. Seksi Hubungan industrial, perselisihan organisasi perkerja dan perselisihan
tenaga kerja serta penetapan upah.
1.3.2. Tugas Pokok Dan Fungsi
A. Kepala Dinas;
(1) Kepala Dinas mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam melaksanakan
sebagian kewenangan Daerah Kabupaten di bidang Perindustrian, Perdagangan
dan Tenaga Kerja.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kepala Dinas
menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan Kebijakan teknis di bidang, Perindustrian, Perdagangan dan
Tenaga Kerja;
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayangan umum di bidang
Perindustrian, Perdagangan dan Tenaga Kerja;
c. pelaksanaan semua pembinaan, pengawasan, pengendalian, monitoring dan
evaluasi terhadap tugas dibidang, Perindustrian, Perdagangan dan Tenaga
Kerja;
d. pelaksanaan kerjasama dan koordinasi dengan instansi terkait dibidang
Perindustrian, Perdagangan dan Tenaga Kerja;
e. pelaksanaan pembinaan terhadap staf; dan
f. pelaksana tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
4
Perindag dan Naker 2017
LAKIP Dinas Perindag dan Naker
Tahun 2017
B. Sekretariat;
(1) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang mempunyai tugas
membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan tugas umum, mengelola
kegiatan tata usaha, kepegawaian, keuangan dan rumah tangga dinas
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Sekretaris
menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan pembinaan pada pegawai, organisasi dan tata laksana dinas;
b. melaksanakan tugas pengelolaan administrasi keuangan, kepegawaian dan
perbendaharaan;
c. melaksanakan tugas peyusunan program dan pelaporan kegiatan dinas;
d. melaksanakan pengelolaan administrasi surat menyurat, pemeliharaan
gedung kantor, peralatan kantor, perlengkapan kantor, kendaraan dinas dan
perasional, pengadaan kendaraan dinas dan operasional, protokoler dan
kebutuhan rumah tangga, perlengkapan pegawai; dan
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Dalam menjalankan tugasnya Sekretariat, membawahkan: a.
Perencanaan dan Keuangan; b. Adinistrasi umum. Dimana masing-masing
subbagian dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berada dibawah
dan bertanggungjawab kepada Sekretaris.
a. Adminitrasi Umum
(1) Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok melaksanakan
evaluasi dan penysunan organisasi, tatalaksana dan reformasi birokrasi,
urusan keegawaian, penyusunan rancangan peraturan Perundang-undangan,
pelaksanaan hubungan masyarakat dan informasi publik serta urusan tata
usaha.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagimana dimaksud ayat (1) Subbagian Umum
dan Kepegawaian menyelenggarakan fungsi:
a. melakukan urusan rumah tangga dan perlengkapan;
b. Melakukan evaluasi dan penyusunan organisasi serta ketatlaksanaan;
c. Melakukan urusan kepegawaian;
d. Melakukan urusan hukum dan perundang-undangan;
e. Melakukan urusan ketatusahaan, kearsipan, kehumasan dan pengelolaan
informasi publik;
f. Mengkoordinasikan penyusunan analisi jabatan, analisis beban kerja dan
standar operasional prosedur di Lingkup Dinas Perindustrian, Perdagangan
dan Tenaga Kerja;
g. Melakukan penyimpanan, pemilhan, pemindahan dan penjadwalan retensi
serta pemusnahan arsip
5
Perindag dan Naker 2017
LAKIP Dinas Perindag dan Naker
Tahun 2017
h. Melaksanakan funsgi lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
b. Subbagian Perencanaan dan Keuangan;
(1) Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas pokok mengelola
administrasi Keuangan dan perbendaharaan, menyusun anggaran dan
pendapatan belanja dinas, pembukuan, penghitungan anggaran, verifikasi
pertanggungjawaban keuangan dinas.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Subbagian
Keuangan menyelenggaraan fungsi :
a. melakukan penyusunan rencana, program dan kegiatan;
b. melakukan penyiapan bahan dalam rangka perumusan kebijakan program
dan pelaporan;
c. melakukan penyusunan anggaran;
d. melakukan monitoring evaluasi serta pelaporan kegiatan;
e. melakukan pelaksanaan urusan keuangan;
f. melakukan urusan akuntasi dan verifikasi keuangan;
g. melakukan urusan perbendaharaan, pengelolaan penerimaan negara
bukan pajak dan pelaopran keuangan;
h. melakukan pengelolaan dan penatausahaan barang milik
daerah/kekayaan negara;
i. melakukan penyusunan laporan keuangan;
j. menyiapkan bahan dan melaksanakan evaluasi realisasi anggaran;
k. melakukan penyelesaian tindaklanjut hasil pemeriksaan
l. melakukan pengelolaan data dan kerja sama;
m. melaksanakan funsi lain yang diberikan atasan.
C. Bidang Perindustrian
(1) Bidang Perindustrian dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang
mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan tugas
dibidang perindustrian
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud ayat (1) Bidang
Perindustrian menyelenggarakan fungsi :
a. perencanaan dan penganalisaan program bidang perindustrian;
b. penghimpun dan menganalisa program bidang lain dilingkungan dinas;
c. penyusunan petunjuk pembinaan dan bimbingan teknis, pengembangan,
pengawassan dan evaluasi tentang Izin Usaha Industri (IUI) dan Tanda
Daftar Industri (TDI) serta pedoman pembinaan kegiatan kegiatan usaha
dibidang perindustrian;
d. pemberian bimbingan teknis, pembinaan, pengembangan, pengawasaan
dan evaluasi terhadap sarana usaha;
6
Perindag dan Naker 2017
LAKIP Dinas Perindag dan Naker
Tahun 2017
e. penyiapan dan pelaksanaan pelaksaaan dan bimtek, pematauan dan
evaluasi penaggulanagan dan pencegahan pencemaran akibat limbah
industri;
f. pelaksanaan evaluasi/pemeriksaan terhadap dokumen UKL/UPL yang
disusun oleh pengusaha industri;
g pemantauan dan mengsulkan kepada pimpinan untuk diambil tindakan
terhadap bawahan;
h. pemberian saran dan pertimbangan hasil telaah, lapoan dan analisa kepada
atasan sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya; dan
i. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
Dalam menjalankan tugasnya Bidang Perindustrian, membawahkan
:a. Seksi Inustri Kecil dan Kerajinan; b. Seksi Industri Menengah dan Besar;
dan c. Seksi Informasi tekhnologi dan Pemasaran. Dimana masing-masing
seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan dalam
bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Perindustrian.
a. Seksi Industri Kecil dan Kerajinan;
(1) Seksi Industri Kecil dan Kerajinan mempunyai tugas melaksanakan
bimbingan teknis kebijakan pembinaan dan pengembangan sarana
produksi, teknologi pemasaran/ pemodalan, kemitraan, promosi pemasaran
industri Kecil dan kerajinan serta memfasilitasi kemudahn investasi industri,
analisa iklim usaha, engendalian lingkungan dan kerjasma bidang industri
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Seksi
Seksi Industri Kecil dan Kerajinan menyelenggarakan fungsi :
a. Menyusun juknis, pedoman, bimbingan, pembinaan dan penegndalian
industri kecil dan kerjainan;
b. Melaksanakan fasilitas promosi pameran industri kecil dan kerjianan
didalam dan diluar akabupaten Tebo yang bersinergi dengan isntansi
terkait;
c. Melakssanakan fasilitas bantuan teknis teknologi (proses produksi),
pemasaran, modal peralatan dan kemitraaan bagi industri kecil dan
kerajinan;
d. Melaksanakan bimbingan dan ematauan penanaganan lingkungan industri
kecil dan kerajinan;
e. Mensosialisasikan kebijakan teknis dan peraturan Perundang-undangan
mengnai industri kecil dan kerajinan;
f. Melaksanakan berkerjasama dengan instansi terkait dalam pelaksaan
program dan kegiatan pengembangan industri kecil dan kerjainan;dan
g. Melaksanakan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
7
Perindag dan Naker 2017
LAKIP Dinas Perindag dan Naker
Tahun 2017
b. Seksi Industri Menegah dan Besar;
(1) Seksi Seksi Industri Menegah dan Besar mempuyai tugas pokok
melaksanakan dan menyiapkan bimbingan teknis pelaksaan kebijakan
pembinaan dan pengembangan sarana usaha, produksi, analisis iklim
usaha, peningkatan kerjasama, pemantauan serta evaluasi terhadapa
kebijaksanaan teknis industri menengah dan besar.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud ayat (1) Seksi Industri
Menegah dan Besar menyelenggaraan fungsi :
a. menyusun petunjuk teknis pembinaan serta pedoman kegiatan industri
mengah dan besar;
b. menyiapakn bimbingan teknis pembinaan dan pengembangan sarana
usaha, dan produksi industri menengah dan besar;
c. meyiapkan bahan pembinaan industri menegah dan besar;
d. menganalisis iklim usaha dan peningkatan kerjasama dengan dunia usaha
industri menengah dan besar;dan
e. melaksanakan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas
dan fungsinya;
c. Seksi Informasi Teknologi dan Pemasaran;
(1) Seksi Seksi Informasi Teknologi dan Pemasaran mempuyai tugas pokok
melaksanakan dan menyiapkan bahan informasi, sistem teknologi dan
pemasaran dibidang Industri.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud ayat (1) Seksi Informasi
Teknologi dan Pemasaran menyelenggarakan fungsi :
a. melaksanakan promosi produk industri kabupaten;
b. melaksanakan penelitian pengembangan dan penerapan teknologi dibidang
industri;
c. melaksanakan fasilitas pemanfaatan hasil penelitian, pengembangan dan
penerapan teknologi dibidang industri;
d. melaksanakan sosialisasi hasil penelitian engembangan dan penerapan
teknologi dibidang industri;
e. melaksanakn kerjasama standarisasi ditingkat kabupaten;
f. melaksanakan fungsi lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
D. Bidang Perdagangan;
(1) Bidang Perdagangan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang
mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan
tugas dibidang Perdagangan.
8
Perindag dan Naker 2017
LAKIP Dinas Perindag dan Naker
Tahun 2017
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Bidang Perdagangan menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan, perumusan rencana program operasional dan pedoman
penyuluhan dibidang Perdagangan;
b. Penyusunan petunjuk, bimbingan dan menyipakan rekomendasi surat
izin usaha perorangan (SIUP), izin pergudangan (IP), Tanda Daftar
Perushaan (TDP) dan tanda Daftar Gudang (TDG), serta pedoman
pembinaan kegiatan usaha dibidang Perdagangan;
c. Penyusunan petunjuk pembinaan dan bimbingan teknis,
pengembangan pengawasan dan evaluasi dibisng surat izin dibidang
usaha perorangan (SIUP), Izin Pergudangan (IP) Tanda Daftar
Perushaan (TDP) dan tanda Daftar Gudang (TDG), serta pedoman
pembinaan kegiatan usaha dibidang Perdagangan;
d. Penyiapan pemberian bimbingan teknis, pembinaan, pengembangan,
pengawasan dan evaluasi terhadap usaha, sarana, perdagangan,
penyaluran barang dan jasa serta promosi dibidang usaha
perdagangan;
e. Penyiapan bimbingan teknis, pembinaan dan pengawasan terhadap
perlindungan konsumen, ekspor, impor dan kemetrologian dibidang
perdagangan;
f. Peningkatan koordinasi dengan pihak terkait tentang perlindungan
konsumen dan kemetrologian dibidang perdagangan;
g. Penganalisaan iklim usaha dan peningkatan kerjasama dengan dunia
usaha dibidang perdagangan;
h. Pemberian petunjuk teknis dalam pelaksanaan tugas kepada
bawahan dibidang perdagangan; dan
i. pelaksanaan tugas lain sesuai dengan petunjuk dan perintah atasan.
Dalam menjalankan tugasnya Bidang Perdagangan, membawahkan: a.
Seksi Perdaganagn dalam Negeri dan Luar Negeri; b. Seksi Promosi
perlindungan konsumen dan kemetrologian; dan c. Seksi Pengelolaan pasar.
Dimana masing-masing Seksi sebagaimana dimaksud dipimpin oleh seorang
Kepala Seksi berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang
Perdagangan.
a. Seksi Perdaganagn dalam Negeri dan Luar Negeri;
(1) Seksi Perdaganagn dalam Negeri dan Luar Negeri mempuyai tugas pokok
melaksanakan merumuskan pembinaan dan pengembangan saran usaha dan
perlindungan konsumen, promosi dan pengembangan perdagangan dalam
negeri dan perdagangan luar negeri, analisa iklim usaha perdaganga, untuk
9
Perindag dan Naker 2017
LAKIP Dinas Perindag dan Naker
Tahun 2017
kelacaran pengadaan, distribusi dan stabilitas harga bahan pokok serta
pengawasan terhadap barang beredar.
(2) Untuk melaksanakan tugasnya dimaksud pada ayat (1) Seksi Perdaganagn
dalam Negeri dan Luar Negeri menyelenggarakan fungsi :
a. menyusun juknis, pedoman, bimbingan , pembinaan dan pengendalian
kegiatan usaha perdagangn dalam negeri dan perdagangan lua negeri;
b. Menyiapkan bahan dan pemberian bimbingan kebijaknsanaan pengembngan
sarana usaha perdagangan dalam negeri dan luar negeri;
c. Memberikan rekomendasi perushaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
d. Memantau dan mengevalusi pelaksanaan kebijkan perdagangan dalam negeri
dan lua negeri;
e. Melaksnakan kerjasama dengan instansi terkait dalam pelaksanaan program
dan kegiatan pengembangan perdagangan dalam negeri dan luar negeri;dan
f. Melaksnakan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
b. Seksi Promosi perlindungan konsumen dan kemetrologian;
(1) Seksi Industri Menengah dan Besar mempuyai tugas pokok melaksnakan dan
menyipakna bahan bimbingan teknis, pembinaan, pengembangan, pengawsan
dan evaluasi dibidang perlidungan konsumen dan kemetrologian.
(2) Untuk melaksanakan tugasnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Seksi
Promosi perlindungan konsumen dan kemetrologian menyelenggarakan fungsi
:
a. Melaksanakan penyusunan program kerja, penyiapan petunjuk pembinaan dan
bimbingan teknis, pengembangan, pengawasan evaluasi dibidang promosi
perlindungan konsumen dan metrologi;
b. melaksanakan fasilitasi dan meterologi legal setelah memperoleh penilaian dari
pemerintah yang didasarkan rekomendasi provinsi;
c. melaksanakan fasilitasi pembinaan serta pengendalian SDM metrologi skala
Kabupaten;
d. melaksanakan fasilitasi standar ukuran dan laboratorium metrologi legal;
e. melayani tera dan tera ulang UTTP setelah melalui penilaian standar ukuran
dan laboratorium metrologi legal oleh Pemerintah;
f. melaksanakan fasilitasi penyelengraan kerja sama metrologi legal skala
Kabupaten;
g. melaksanakan penyuluhan dan pengamatan UTTP, BDKT dan SI;
h. membina operasional reparatir UTTP;
i. mengawasi dan penyidikan tindak pidana UUML;
10
Perindag dan Naker 2017
LAKIP Dinas Perindag dan Naker
Tahun 2017
j. melaksanakan sosialisasi, informasi dan publikasi tentang perlindungan
konsumen;
k. melaksanakan pelayanan dan penanganan penyelesaian sengketa konsumen
skala Kabupaten;
l. melaksanakan pembinaan dan pemberdayaan motivator dan mediator
perlindungan konsumen skala Kabupaten;
m. mengoordinasikan dan kerja sama dengan intansi terkait skala Kabupaten
dalam menyelengarakan perlindungan konsumen;
n. menganalisa kegiatan perlindungan konsumen dan metrologi dalam upaya
meningkatkan usaha perdagangan;
o. membuat laporan, memberikan pertimbangan hasil telaahan dan analisa
kepada atasan; dan
p. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
(1) Seksi Pengelolaan Pasar dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di
bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Perdagangan.
(2) Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas melaksanakan
kegiatan di bidang pengelolaan pasar.
(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Seksi
Pengelolaan Pasar menyelenggarakan fungsi:
a. menyusun juknis, pedoman, bimbingan, pembinaan dan pengembangan
sumberdaya pasar, pengelolaan pasar, penertiban pasar dan keamanan pasar
dan penempatan pedagang;
b. menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan
teknis dan bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan pengembangan
sumberdaya pasar, pengelolaan pasar, penertiban pasar dan keamanan pasar
dan penempatan pedagang;
c. melakukan pemungutan retribusi pasar;
d. mengoordinasikan dan bekerjasama dengan instansi terkait pengembangan
sumberdaya pasar, pengelolaan pasar, penertiban pasar dan keamanan pasar
dan penempatan pedagang; dan
e. melaksanakan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
11
Perindag dan Naker 2017
LAKIP Dinas Perindag dan Naker
Tahun 2017
Bidang Tenaga Kerja
(1) Bidang Tenaga Kerja dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
(2) Bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas menyelenggarakan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang fasilitasi pelatihan,
penempatan dan produktivitas tenaga kerja.
(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Bidang Tenaga
Kerja menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis program kerja Bidang Tenaga Kerja;
b. penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria pembinaan pelatihan,
penempatan tenaga kerja dan produktivitas;
c. merumuskan kebijakan teknis pengembangan pasar kerja, perluasan
kesempatan kerja, penempatan tenaga kerja, koordinasi penempatan tenaga
kerja, pembinaan pelatihan dan pemagangan tenaga kerja, standarisasi
sertifikasi dan kompetensi tenaga kerja, pembinaan produktivitas tenaga kerja,
pembinaan pelatihan tenaga kerja, mengoordinasikan penyelenggaraan
pembinaan pelatihan dan produktivitas tenaga kerja;
d. penyelenggaraan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan
kebijakan;
e. penyelenggaraan pelaporan dan evaluasi kegiatan bidang pembinaan
pelatihan, penempatan dan produktivitas tenaga kerja;
f. penyelenggaraan koordinasi dengan unit kerja terkait; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
Seksi Pelatihan, Produktivitas dan Penempatan Tenaga Kerja
(1) Seksi Pelatihan, Produktivitas dan Penempatan Tenaga Kerja dipimpin oleh seorang
Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang
Tenaga Kerja.
(2) Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas melaksanakan
peyusunan bahan perumusan kebijakan teknis dan fasilitas pembinaan di bidang
pelatihan, produktivitas dan penempatan tenaga kerja.
(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Seksi Pelatihan,
Produktivitas dan Penempatan Tenaga Kerja menyelenggarakan fungsi:
12
Perindag dan Naker 2017
LAKIP Dinas Perindag dan Naker
Tahun 2017
a. menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan tentang
pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan
dengan bidang pelatihan, produktifitas tenaga kerja, penempatan tenaga kerja;
b. menghimpun, mengolah data dan informasi yang berhubungan dengan bidang
pelatihan, produktifitas tenaga kerja, penempatan tenaga kerja ;
c. melaksanakan pembinaan dan menyelenggarakan pelatihan kerja;
d. melaksanakan pelatihan dan pengukuran produktivitas kerja;
e. melaksanakan program produktivitas kerja;
f. melakukan fasilitasi penempatan tenaga kerja dan penempatan bagi pencari
kerja penyandang cacat, lansia dan perempuan;
g. melaksanakan penyuluhan pendaftaran dan seleksi TKI;
h. memfasilitasi pelaksanaan perjanjian kerjasama bilateral dan multilateral
penempatan TKI yang pelaksanaannya diwilayah kabupaten;
i. melaksanakan penerbitan rekomendasi paspor TKI berdasarkan asal/alamat
calon TKI;
j. melakukan penyebarluasan sistem informasi penempatan TKI;
k. melakukan sosialisasi perjanjian kerja penempatan TKI keluar negeri;
l. melakukan penelitian dan pengesahan perjanjian penempatan TKI;
m. melakukan penerbitan rekomendasi perizinan tempat penampungan TKI;
n. melakukan pelayanan kepulangan TKI berasal dari kabupaten;
o. melaksanakan pemberian izin pendirian lembaga pelatihan tenaga kerja;
p. melakukan penyuluhan, rekrutmen, seleksi dan pengesahan pengantar kerja,
serta penempatan tenaga kerja AKAD/antar kerja lokal (AKL); dan
q. melaksanakan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
Seksi Penyediaan, Perluasan dan Pengembangan Kesempatan Kerja serta Syarat-syarat Kerja
(1) Seksi Penyediaan, Perluasan dan Pengembangan Kesempatan Kerja serta Syarat-
syarat Kerja dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Tenaga Kerja.
(2) Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas mengendalikan
penyediaan, perluasan dan pengembangan kesempatan kerja serta melaksanakan
syarat-syarat kerja.
13
Perindag dan Naker 2017
LAKIP Dinas Perindag dan Naker
Tahun 2017
(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Seksi
Penyediaan, Perluasan dan Pengembangan Kesempatan Kerja serta Syarat-Syarat
Kerja menyelenggarakan fungsi:
a. menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan tentang
pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan
bidang penyediaan, perluasan dan pengembangan kesempatan kerja serta
syarat-syarat kerja;
b. menghimpun, mengolah data dan informasi yang berhubungan dengan bidang
penyediaan, perluasan dan pengembangan kesempatan kerja serta syarat-
syarat kerja;
c. melaksanakan penyebarluasan informasi pasar kerja dan pedaftaran pencari
kerja dan lowongan kerja;
d. melaksanakan pelayanan informasi pasar kerja, bimbingan jabatan kepada
pencari kerja dan pengguna tenaga kerja;
e. melaksanakan pemberian rekomendasi kepada swasta dalam
penyelenggaraan pameran bursa kerja/job fair;
f. menyelenggarakan program perluasan kerja melalui bimbingan usaha mandiri
dan sektor informal serta program padat karya;
g. melaksanakan kebijakan, pedoman, norma, standar, prosedur dan kreteria
bidang ketenagakerjaan; dan
h. melaksanakan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
Seksi Hubungan Industrial, Perselisihan Organisasi Pekerja,
dan Perselisihan Tenaga Kerja serta Penetapan Upah
(1) Seksi Hubungan Industrial, Perselisihan Organisasi Pekerja, dan Perselisihan
Tenaga Kerja serta Penetapan Upah dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang
berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Tenaga Kerja.
(2) Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas melaksanakan
penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis perluasan kesempatan kerja serta
penetapan upah.
(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Seksi Hubungan
Industrial, Perselisihan Organisasi Pekerja, dan Perselisihan Tenaga Kerja serta
Penetapan Upah menyelenggarakan fungsi:
a. menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan tentang
pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan
14
Perindag dan Naker 2017
LAKIP Dinas Perindag dan Naker
Tahun 2017
yang berhubungan dengan bidang hubungan industrian, organisasi pekerja,
pengusaha, perselisihan dan purna kerja;
b. menghimpun, mengolah data dan informasi yang berhubungan dengan bidang
hubungan industrian, organisasi pekerja, pengusaha, perselisihan dan purna
kerja;
c. melaksanakan penerbitan izin operasional perusahaan penyedia jasa
pekerja/buruh yang berdomisili di kabupaten dan pendaftaran perjanjian
pekerjaan antara perusahaan pemberi kerja dengan perisahaan penyedia jasa
kerja/buruh;
d. melaksanakan pencabutan izin operasional perusahaan penyedia jasa
kerja/buruh atas rekomendasi pusat dan atau provinsi;
e. melakukan pencegahan dan penyelesaian perselisihan hubungan industrial,
mogok kerja dan penutupan perusahaan;
f. melakukan pembinaan pada lembaga penyelesaian perselisihan diluar
pengadilan;
g. melakukan penyusunan dan pengusulan penetapan upah minimum kabupaten
kepada gubernur;
h. melakukan penyusunan dan pengusulan formasi serta melakukan pembinaan
mediator, konsiliator dan arbiter;
i. melakukan pembinaan kepesertaan jaminan sosial tenaga kerja dan
melakukam bimbingan pelaksanaan sistem dan kelembagaan serta pelaku
hubungan industrial;
j. melaksanakan verifikasi keanggotaan SP/SB dan melakukan pembinaan
penyelenggaraan fasilitasi dan kesejahteraan diperusahaan;
k. menetapkan organisasi pengusaha dan organisasi pekerja/buruh untuk duduk
dalam lembaga-lembaga ketenagakerjaan; dan
l. melakukan bimbingan aplikasi pengupahan di perusahaan;
m. menerapkan dan mengendalikan upah;
n. melakukan survey kebutuhan hidup layak;
o. melaksanakan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
F. Kelompok Jabatan Fungsional
(1) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian kegiatan dinas secara profesional sesuai dengan kebutuhan.
15
Perindag dan Naker 2017
LAKIP Dinas Perindag dan Naker
Tahun 2017
(2) Kelompok Jabatan Fungsional dapat dibentuk sesuai dengan kebutuhan.
(3) Setiap Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang Tenaga
Fungsional Senior yang disepakati oleh anggota kelompok lainnya.
(4) Penggangkatan seluruh tenaga fungsional ditetapkan dengan Keputusan
Bupati, seangkan pengangkatan ketua kelompok tenaga fungsional
ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas.
(5) Kelompok Jabatan Fungsional dalam melaksanakan tugasnya
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
(6) Jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur sesuai dengan Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku.
H. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)
(1) Pada Dinas dapat dibentuk Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) untuk melaksanakan
sebagian kegiatan teknis operasional dan/atau teknis penunjang tertentu.
(2) Unit Pelaksana Teknis Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibedakan dalam
2 (dua) klasifikasi.
(3) Klasifikasi Unit Pelaksana Teknis Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri
atas:
a. unit pelaksana teknis dinas kelas A untuk mewadahi beban kerja yang besar;
dan
b. unit pelaksana teknis dinas kelas B untuk mewadahi beban kerja yang kecil.
(4) Pembentukan organisasi dan tata kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas ditetapkan
dalam Peraturan Bupati setelah dikonsultasikan secara tertulis kepada gubernur
sebagai wakil Pemerintah Pusat.
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai klasifikasi Unit Pelaksana Teknis Dinas sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) dan pembentukan Unit Pelaksana Teknis Dinas sabagaimana
dimaksud pada ayat (4) diatur dengan Peraturan Menteri setelah mendapat
pertimbangan tertulis dari menteri terkait dan menteri yang menyelenggarakan Urusan
Pemerintahan di bidang aparatur negara.
(6) Unit Pelaksana Teknis Dinas dipimpin oleh seorang Kepala Unit Pelaksana Teknis
Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas
sesuai dengan keahlian dan kebutuhan berdasar ketentuan peraturan perundang-undangan
(1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 terbagi
dalam berbagai kelompok Jabatan Fungsional sesuai dengan bidang keahliannya
yang di angkat dan diatur berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang
berlaku.
16
Perindag dan Naker 2017
LAKIP Dinas Perindag dan Naker
Tahun 2017
(2) Kelompok Jabatan Fungsional dikoordanisikan oleh seorang tenaga Fungsional
Senior sebagai koordinator yang ditetapkan berdasarkan hasil keputusan
musyawarah sesuai dengan tugas dan fungsinya.
(3) Jumlah dan jenis jabatan fungsional ditentukan berdasarkan analisis jabatan dan
beban kerja dari setiap fungsi penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah.
(4) Untuk memenuhi kebutuhan jabatan fungsional dapat dilakukan dengan
pengangkatan pertama, perpindahan jabatan, promosi dan penyesuaian sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan.
1.3.2. Sumber Daya Manusia
Dalam menunjang pelaksanaan pembinaan dan pengembangan
terhadap sektor Industri, Perdagangan, dan Tenaga Kerja, maka perlu ditunjang
oleh sarana dan prasarana yang memadai yang diantaranya adalah sumber daya
manusia.
Kantor Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pengelolaan Pasar Kabupaten
Tebo berdasarkan Peraturan Bupati Tebo No. 56 Tahun 2016 Tentang Uraian
Tugas Pokok dan fungsi, organisasi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan
Tenaga Kerja Kabupaten Tebo, memiliki personalia/pegawai yang terdiri dari :
1 Orang Kepala Dinas - Eselon II b
1 Orang Sekretaris - Eselon III a
3 Orang Kepala Bidang - Eselon III b
7 Orang Kepala Sub Bagian/Kepala Seksi - Eselon IV a
15 Orang Staf/Pelaksana
26 Orang Tenaga Kontrak
Jumlah keseluruhan pegawai Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Tenaga
Kerja Kabupaten Tebo sebanyak 52 orang dengan jumlah PNS sebagai berikut :
17
Perindag dan Naker 2017
LAKIP Dinas Perindag dan Naker
Tahun 2017
Jumlah PNS Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Tenaga Kerja
Kabupaten Tebo
Menurut Tingkat Pendidikan
STRATA 2 - Orang
STRATA 1 19 Orang
D.III - Orang
SLTA 8 Orang
SLTP - Orang
SD - Orang
J u m l a h 27 Orang
Jumlah PNS Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Tenaga Kerja
Kabupaten Tebo
Menurut Tingkat Pangkat Golongan/Ruang
Pembina Utama Muda IV c 1 Orang
Pembina IV.a 2 Orang
Penata TK I III.d 6 Orang
Penata III.c 5 Orang
Penata Muda Tk I III.b 3 Orang
Penata Muda III.a 6 Orang
Pengatur II.d 4 Orang
Pengatur Muda II.c 2 Orang
Pengatur Muda Tk.I II.b 1 Orang
Pengatur Muda II.a 2 Orang
J u m l a h 27 Orang
1.4. Sistematika Penyusunan LKJIP
Sistematika penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LKJIP) Dinas Perindustrian Perdagangan dan Tenaga KerjaKabupaten Tebo Tahun 2017,
sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Gambaran Umum, menjelaskan latar belakang dan landasan hukum
Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Tenaga Kerja dalam penyusunan
LKJIP
1.2. Maksud dan Tujuan, menerangkan maksud dan tujuannya serta
perlunya disusun LKJIP
18
Perindag dan Naker 2017
LAKIP Dinas Perindag dan Naker
Tahun 2017
1.3. Tugas Pokok dan Fungsi, meenguraikan tugas pokok dan fungsi dari
Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Tenaga Kerja Kabupaten Tebo
1.4. Sistematika Penyusunan, menjelaskan tahapan serta isi ringkas dari
LKJIP
BAB II RENCANA STRATEGIS DAN RENCANA KINERJA
2.1. Perencanaan Strategis, menjelaskan Visi, Misi serta Kebijakan Dinas
Perindustrian Perdagangan dan Tenaga Kerja Kabupaten Tebo
2.2. Rencana Kinerja, menguraikan program dan kegiatan yang telah
dilaksanakan pada tahun 2017
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. Analisis Capaian Kinerja, menjelaskan pengukuran dan evaluasi
capaian program dan kegiatan
3.2. Akuntabilitas Keuangan, berisi uraian perbandingan antara rencana dan
realisasi program dan kegiatan yang telah dilaksanakan.
BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan
4.2. Saran
LAMPIRAN
19
Perindag dan Naker 2017
LAKIP Dinas Perindag dan Naker
Tahun 2017
BAB II
RENCANA STRATEGIS DAN RENCANA KINERJA
2.1. Rencana Strategis
1.1.1. Visi
Visi adalah cara pandang jauh ke depan kemana organisasi harus dibawa agar dapat
eksis, antipatif, dan inovatif. Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang
keadaan masa depan yang diinginkan oleh organisasi. Penetapan visi sebagai bagian dari
perencanaan strategik merupakan langkah penting dalam perjalanan organisasi. Karena
Visi merupakan suatu pedoman sebagai pendorong organisasi dalam rangka mencapai
tujuannya.
Mengingat pentingnya pernyataan visi bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah maka
Dinas Perindustrian Perdagangan dan Tenaga Kerja Kabupaten Tebo menetapkan visi
tahun 2017-2022 sebagai berikut :
“Terwujudnya Peningkatan Kualitas dan Kuantitas serta Pemasaran
Industri dan Perdagangan yang berbasis Produk Unggulan Daerah serta
Meningkatkan Iklim Ketenagakerjaan yang kondusif Menuju Tebo
TUNTAS 2022. “
Maksud dari visi diatas adalah suatu kondisi yang diharapkan bahwa meningkatnya
kualitas dan kuantitas serta pemasaran dari sektor Industri dan perdagangan yang
berbasis Produk-produk unggulan Kabupaten Tebo serta meningkatkan Iklim
ketenagakerjaan yang kondusif. Sedangkan makna dari visi terdapat makna yaitu
peningkatan distribusi barang kebutuhan pokok masyarakat dan barang strategis
dan menata distribusi barang yang efekstif dan efisien; peningkatan perdagangan
ekspor dan pengembangan pasar luar negeri; peningkatan unit usaha prosuksi serta
meningktkan kualitas produksi sektor unggulan; meningkatkan kualitas SDM
ketenagakerjaan melalui pembekalan teknis dalam rangka meningkatkan daya saing
tenaga kerja dan peningkatan wawasan kerja; menciptakan fleksibilitas pasar kerja
dengan memperbaiki aturan main ketenagakerjaan yang berkaitan dengan
rekrutmen, oursoursing, pengupahan, PHK serta jaminan keselamatan kerja; dan,
penempatan dan perluasan kesempatan kerja.
Adapun visi ini akan dipaparkan dalam program kegiatan dan pencapaian dihalaman
berikutnya.
1.1.2. Misi.
Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan
untuk mewujudkan visi (Pasal 1 ayat (13) UU No. 25 Tahun 2004). Misi
merupakan pernyataan secara luas dan komprehensif mengenai tujuan suatu
daerah/organisasi yang diekspresikan dalam produk dan pelayanan yang akan
diberikan atau dilaksanakan, kebutuhan masyarakat yang dapat dipenuhi,
kelompok masyarakat yang dilayani, serta nilai-nilai yang dapat diperoleh.
20
Perindag dan Naker 2017
LAKIP Dinas Perindag dan Naker
Tahun 2017
Misi merupakan pernyataan yang mendukung tercapainya visi yang telah
ditetapkan, dan misi Dinas Perindustrian Perdagangan dan Tenaga Kerja
Kabupaten Tebo adalah :
1. Meningkatkan pencapian kinerja dengan didukung tersedianya sarana dan
prasarana penunjang untuk pencapaian kegiatan dibidang Perindustrian
Perdagangan dan Tenaga Kerja
2. Mewujudkan iklim usaha yang kondusif bagi pengembangan perindustrian dan
perdagangan serta meningkatkan daya saing Industri kecil dan menengah yang
berbasis unggulan daerah
3. Pengembangan dan pembinaan usaha perdagangan, ekspor, impor dan
perlindungan konsumen.
4. Meningkatkan Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja pembinaan hubungan
industrial dan perlindungan sosial tenaga kerja serta pengawasan
ketenagakerjaan
1.1.3. Tujuan dan Sasaran
Tujuan dan sasaran misi adalah merupakan tujuan dan sasaran
pembangunan Dinas Perindustrian Perdagangan dan Tenaga Kerja Kabupaten
Tebo, dimana;
Tujuan dari misi yang telah ditetapkan adalah :
- Memperluas kesempatan kerja
- Meningkatkan produktifitas usaha kecil dan menengah dan meningktkan daya
saing industri
- Meningktakan sistem jaringan distribusi barang, pengembangan pasar, serta
perlindungan konsumen dan pasar tradisional.
1.1.4. Strategi dan Kebijakan
Strategi merupakan suatu cara atau pola yang dirancang untuk merespon isu
strategis yang dihadapi dan/atau untuk mencapai visi dan misi Satuan Kerja
Perangkat Daerah yang telah ditetapkan. Sedangkan kebijakan umumnya adalah
merupakan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh suatu organisasi untuk
dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk dalam pengembangan ataupun
pelaksanaan program/indikasi kegiatan guna tercapainya kelancaran dan
keterpaduan dalam perwujudan strategi, sasaran, tujuan, misi dan visi, adapun
strategi serta kebijakan berdasarkan sasaran misi adalah:
Misi 1 Meningkatkan pencapian kinerja dengan didukung tersedianya sarana dan
prasarana penunjang untuk pencapaian kegiatan dibidang Perindustrian Perdagangan dan
Tenaga Kerja
21
Perindag dan Naker 2017
LAKIP Dinas Perindag dan Naker
Tahun 2017
Sasaran Indikator
Strategi Kebijakan Uraian Target
Meningkatkan
kinerja
pelayanan
aparatur
terhadap
masyarakat
Tingkat
capaian
kinerja
aparatur
100%
Mengikuti pendidikan dan
pelatihan bagi aparatur
baik di dalam maupun di
luar Kabupaten serta
pemenuhan sarana dan
prasarana pendukung
Menyediakan dana
untuk mengikuti
pendidikan dan pelatihan
dan pemenuhan sarana
dan prasarana
pendukung.
Berdasarkan uraian tabel pada misi satu, dengan sasaran Meningkat kinerja
pelayanan aparatur terhadap masyarakat dengan kegiatan pendidikan dan pelatihan
formal, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan sumber daya aparatur pada Dinas
Perindustrian Perdagangan dan Tenaga Kerja, untuk Tahun 2017 Aparaur yang mengikuti
Pendidakn dan pelatihan yang berguna untuk meningkatkan Kompetensi dibidang,
masing-masing berjumlah 4 orang, yang terdiri dari subbag keuangan berjumlah 2 orang
dan subbag program berjumlah 2 orang
Misi 2 Mewujudkan iklim usaha yang kondusif bagi pengembangan perindustrian dan
perdagangan serta meningkatkan daya saing Industri kecil dan menengah yang berbasis
unggulan daerah
Sasaran Indikator
Strategi Kebijakan Uraian Target
Meningkatnya Sumber daya Manusia Para Pelaku Usaha Industri, Perdagangan
Meningkatknya
Jumlah IKM yang
dibina
40%
Melaksanakan
pembinaan
peningkatan
produktifitas usaha
kecil dan menengah
dan meningkatkan
daya saing industri
Peningkatan unit
usaha produski
serta meningkatkan
daya saing industri
Jumlah penerapan
standarisasi dan
sertifikasi industri
40%
Berdasarkan tabel pada misi II, pada indikator Jumlah IKM yang dibina, untuk tahun 2017
jumlah IKM yang terdata di Dinas Perindustrian Perdagangan sebanyak 683 Unit, untuk
pelaksanaan Pembinaan dengan cara memberikan bantuan alat-alat penunjang produksi
sebanyak 8 Unit usaha dan pembinaan secara langsung dengan cara memberikan
pengarahan atau masukan-masukan kepada industri Kecil dan menengah dalam hal
proses produksi dan hal hal masukan-masukan dalam hal packing produk kemasan
berjumlah 50 IKM, melihat dari capaian kinerja ini masih jauh dari target yaitu hanya
22
Perindag dan Naker 2017
LAKIP Dinas Perindag dan Naker
Tahun 2017
sebesar 8,4 %, hal ini dikarenakan kurangnya sarana dan prasarana dalam hal
pembinaan, di tahun mendatang kinerja Indikator ini akan lebih ditingkatkan lagi. Untuk
pemberian sertifikat halal, bantuan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dibantu dalam hal
penerbitan sertifiktat sebanyak 10 (sepuluh) IKM, di tahun yang akan datang, Dinas
Perindustrian Perdagangan dan Tenaga Kerja akan berupaya untuk mengajukan kepada
Majelis Ulama Indonesia agar pemberian sertifikat halal lebih banyak lagi, dan mengajukan
Program kegiatan sejenis kepada tim banggar dan ha ini bertujuan untuk meningkatkan
produk unggulan kabupaten Tebo agar dapat bersaing dipasar Global.
Bila dilihat dari misi yang telah ditetapkan yang berkaitan dengan leading sektor misi I
diatas adalah Bidang Perindustrian, adapun kegiatan penunjang yang berkaitan dengan
misi tersebut diatas adalah kegiatan Pameran dan bazar bazar yang bertujuan untuk
meningkatkan Promosi produk unggulan Kabupaten Tebo, bazar/pameran yang
diikuti/dilaksanakan oleh Dinas Perindag dan Naker Kabupaten Tebo pada tahun 2017
antara lain:
1. Hari Ulang Tahun Provinsi Jambi;
2. Hari Ulang Tahun Dekranasda Indonesia;
3. Inacraft jakarta;
4. Jambi Fashion Week
5. Festifal batang Hari
6. Adiwastra Jakarta;
7. Hari Ualng Tahun Kabupaten Tebo;
8. Bazar MTQ Tingkat Provinsi Jambi.
Kegiatan-kegiatan diatas selain menjadi tugas pokok dan fungsi Dinas Perindag dan Naker
Kabupaten Tebo, sekaligus menjadi ajang untuk mengenalkan Tebo skala Provinsi
maupun skala Nasional.
Misi 3 Pengembangan dan pembinaan usaha perdagangan, ekspor, impor dan
perlindungan konsumen
Sasaran Indikator
Strategi Kebijakan Uraian Target
Meningkatkan laju
pertumbuhan
Ekonomi dan daya
saing sektor
Industri Unggulan
Meningkatnya
Nilai Ekspor
Kabupaten Tebo
100% Meningkatkan sistem
dan jaringan
distribusi barang,
pengembangan
pasar, serta
perlindungan
konsumen dan pasar
tradisonal
Peningkatan
perdagangan ekspor
dan pengembangan
pasar luar negeri Persentase
aktifitas fasilitasi
penggunaan
produk dalam
negeri
23
Perindag dan Naker 2017
LAKIP Dinas Perindag dan Naker
Tahun 2017
Sasaran Indikator
Strategi Kebijakan Uraian Target
Jumlah sarana
perdagangan
43 Unit Melaksanakan dan
memfasilitasi
rehabilitasi/pembangun
an sarana pasar
Pada misi III diatas arah kebijakannya mengarah pada Bidang Perdagangan yang
menjadi Leading Sektornya. Untuk sasaran peningkatan nilai ekspor kabupaten Tebo,
dalam hal datanya masih merujuk pada data yang diambil dari data Badan Pusat Statistik
Kabupaten Tebo, dan untuk data masi bersakala tingkat Provinsi Jambi, berikut data nilai
ekspor provinsi Jambi berdasarkan data Badan Pusat Statistik berdasarkan komoditi:
KOMODITI NILAI EKSPOR $ 2016
B. INDUSTRI
1. Makanan Olahan
2. Karet Olahan
3. Kayu Gergajian
4. Kayu Lapis & Olahan Lainnya
5. Kertas / Pulp
6. Furniture
7. Minyak Nabati
8. Arang
9. Udang & Hasil Laut Olahan
10. Lainnya
878897430
0
375520395
0
28741866
333028
0
216727355
252592588
0
4982198
SUMBER DATA BPS TAHUN 2016
Untuk sasaran Persentase aktifitas fasilitasi penggunaan produk dalam negeri, secara
garis besar untuk kabupaten Tebo persentase penggunaan produk-produk dalam negeri
sudah diatas rata-rata, dalam hal kebutuhan 9 bahan pokok yang menjadi kebutuhan
dasar sudah menggunakan Produk dalam Negeri, baik sandang pangan maupun papan.
Sasaran ketiga pada misi II yaitu Jumlah sarana Perdagangan, pada Tahun 2017 Dinas
Perindustrian Perdagangan dan Tenaga Kerja merevitalisasi pasar berjumlah 2 Unit yaitu
pasar Aur Cino dan Pasar Teluk rendah, dan merehab bangunan MCK Pasar 1 Unit di
Pasar Wirotho Agung tujuan dari kegitan ini yaitu untuk meningkatkan kualitas sarana dan
prasarana pasar agar lebih baik lagi. Adapun jumlah pasar untuk Tahun 2017 masih
berjumlah 43 Unit, untuk pembangunan pasar masih bergantung pada Dana Alokasi
Khusus dari Kementerian dan Dana Aspirasi dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, untuk
tahun mendatang akan diusahakan dana DAK dikemnterian untuk pembangunan sarana
pasar demi majunya pereknomian Kabupaten Tebo di masa yang akan datang.
24
Perindag dan Naker 2017
LAKIP Dinas Perindag dan Naker
Tahun 2017
Misi 4 Meningkatkan Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja pembinaan hubungan
industrial dan perlindungan sosial tenaga kerja serta pengawasan ketenagakerjaan.
Sasaran Indikator
Strategi Kebijakan Uraian Target
Menurunkan
tingkat
pengangguran
Persentase tenaga
kerja yang dalam
kondisi hidup layak
50% Memperluas
kesempatan kerja
Peningkatan dan
perluasan kesempatan
kerja
Persentase
penyelesaian kasuh
hubungan industrial
82 Prsh Menciptakan fleksibilitas
pasar kerja dengan
memperbaiki aturan
main ketenagakerjaan
yang berkaitan dengan
rekrutmen, outsoursing,
pengupahan, PHK serta
jaminan keselamatan
kerja
Jumlah perusahaan
yang dibina dan
terperiksa
Persentasae tenaga
kerja yang siap
berkerja dan
tersertifikasi
60 % Meningkatkan kualitas
SDMketenagakerjaan
terkait dalam rangka
meningkatkan daya
saing tenaga kerja dan
peningkatan wawasan
kerja
Pada tabel misi IV diatas ada tiga indikator yang menjadi tolok ukur utuk mencapai sasaran
yang telah ditetapkan antara lain :
1. Persentase tenaga kerja yang dalam kondisi hidup layak
Pada indikator ini adapun target yang ditetapkan sebesar 50% dalam pencapain
target ini arah kebijakan yaitu jumlah perkerja yang dalam kondisi hidup layak, dari
jumlah perkerja di Kabupaten Tebo sebanyak 10.390 orang yang sudah dalam hidup
layak mengacu pada jumlah peserta BPJS kenegakaerjaan berjumlah 5.254 Orang,
adapun tingkat capaian indikator ini sebesar 50,56 persen, artinya untuk tingkatan
pencapaian pada indikator ini telah mencapai target yang telah ditatapkan.
2. Persentase penyelesaian kasus hubungan industrial dan Perusahaan yang dibina
Pada indikator ini target yang ingin dicapai adalah berjumlah 82 Perushaan yang
ada dikabupaten Tebo, secara global perusahaan yang berada dikabupaten Tebo
berjumlah 82 perushaan, adapun untuk pembinaan secara menyeluruh mengenai
masalah ketenagakerjaan menjadi domainnya Dinas Perindustrian Perdagangan
dan Tenaga Kerja Kabupaten Tebo, secara keseluruhan dalam pencapaian target
25
Perindag dan Naker 2017
LAKIP Dinas Perindag dan Naker
Tahun 2017
sudah 100 persen dari target yang ditetapkan. Untuk penyelesaian kasus hubungan
industrial, selama tahun 2017 berjumlah 4 Kasus dan semunya sudah terselesaikan,
untuk pencapaian target sudah 100 persen artinya dalam kondisi yang baik.
3. Persentasae tenaga kerja yang siap berkerja dan tersertifikasi
4. Untuk indikator ini kegiatan yang menjadi tolok ukurnya adalah, jumlah Tenaga Kerja
yang menmbuat kartu pencaker pada tahun 2017 berjumlah 963 Orang dan yang
sudah ditempatkan berjumlah 194, dan pencapaian untuk indikator ini berjumlah 20,
19 Persen, masih jauh dari target yang ditetapkan, yang menjadi kendala dalam
pencapain target yaitu masih kurang sadarnya para pencari kerja melaporkan ke
Dinas Perindag dan Naker apabila sudah mendapatkan perkerjaan. Adapun
kegiatan-kegitan penunjang dalam indikator ini adalah, pada tahun 2017 dinas
Perindag dan Naker melaksanakan Pelatihan berbasis masyarakat berjumlah 15
Orang, yang didanai oleh APBD kabupaten Kabupaten Tebo, dan pelatihan berbasis
kewirausahaan berjumlah 20 Orang yang didanai oleh APBD Provinsi.
26
Perindag dan Naker 2017
LAKIP Dinas Perindag dan Naker
Tahun 2017
4.1. Rencana Kinerja.
Adapun rencana kinerja yang dimaksudkan adalah untuk untuk memfasilitasi
perencanaan strategis dan operasional dengan cara menyediakan informasi yang
dibutuhkan dalam menetapkan tujuan dan sasaran serta merencanakan program-program
untuk pencapaian tujuan dan sasaran tersebut, maka rencana kinerja disusun kedalam
program-program dan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1.1. Penyediaan Jasa Surat Menyurat
1.2. Penyediaan Jasa Komunukasi, Sumber Daya Air dan Listrik
1.3. Penyediaan Jasa Pemeliharaan Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional
1.4. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan
1.5. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
1.6. Penyediaan Alat Tulis Kantor
1.7. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
1.8. Penyediaan Komp. Instalasi Listrik/Penerangan bangunan kantor
1.9. Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor
1.10. Penyediaan Bahan Bacaan & Peraturan Perundang-undangan
1.11. Belanja Makanan dan Minuman
1.12. Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah
1.13. Penyediaaan Jasa administrasi Teknis Perkantoran
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
2.1. Pengadaan Alat-alat Angkutan Darat Bermotor
2.2. Pengadaan Perlengkapan Gedung kantor
2.3. Pengadaan Peralatan Gedung kantor
2.4. Pemeliharaan Rutin Berkala Gedung Kantor
2.5. Pemeliharaan Rutin Berkala Kendaraan Dinas
2.6. Pemeliharaan Rutin Berkala Peralatan Gedung Kantor
2.7. Pemeliharaan Rutin Berkala Meubeleur
3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur
3.1. Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya
3.2. Pengadaan Pakaian Khusus hari-Hari Tertentu
4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
4.1. BimTek Implementasi Peraturan Perundang-undangan
5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
5.1. Penyusunan Rencana Kerja Tahunan
6. Program Pembangunan Infastruktur Pedesaan
6.1. Pembangunan Pasar Pedesaan
7. Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil dan Menengah yang kondusif
7.1. Fasilitasi Pengembangan UKM
8. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
27
Perindag dan Naker 2017
LAKIP Dinas Perindag dan Naker
Tahun 2017
8.1. Peningkatan & Pengembangan Jaringan Kerjasama Koperasi
9. Program Perlindungan konsumen dan Pengamanan Perdagangan
9.1. Peningkatan pengawasan peredaran barang dan jasa
9.2. Operasionalisasi dan Pengembangan UPT Kemetrologian Daerah
10. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri
10.1. Pengembangan Pasar dan Distribusi Barang dan Produk
10.2. Peningkatan sistem dan Jaringan Informasi Perdagangan
10.3. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
11. Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan
11.1. Penyuluhan Peningkatan Disiplin Pedagang Kaki Lima dan Asongan
12. Program DAK Bidang Perdagangan
12.1. DAK Bidang Perdagangan
13. Program Peningkatan Kapasitas IPTEK Sistem Produksi
13.1. Pengembangan Infrastruktur Kelembagaan Standarisasi
14. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
14.1. Pembinaan IKM dalam memperkuat jaringan klaster industri
15. Program Pengembangan Sentra-sentra Industri Potensial
15.1. Penyediaan Sarana Informasi yang Dapat di Akses Masyarakat
28
Perindag dan Naker 2017
LAKIP Dinas Perindag dan Naker
Tahun 2017
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. Analisis Capaian Kinerja
Wittaker (1995, dalam Tim FE UAD, 2002) mendifinisikan pengukuran kinerja
instansi pemerintah sebagai suatu alat manajemen yang digunakan untuk meningkatkan
kualitas pengambilan keputusan dan akuntabilitas dalam rangka menilai keberhasilan atau
kegagalan pelaksanaan kegiatan (program) sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya dalam rangka mewujudkan visi dan misi instansi pemerintah.
Pengukuran kinerja ini menjadi penting karena masyarakat membutuhkan
pemerintah yang responsive dan cakap. Selain itu khususnya dalam masa transisi dari
sistem sentralisasi ke desentralisasi, daerah cenderung memiliki pendapatan yang
terbatas, sementara harapan masyarakat terhadap pelayanan pemerintah sangat tinggi.
Sehingga tanpa adanya indicator kinerja, akan sulit untuk menilai keberhasilan atau
kegagalan suatu unit kerja.
Dengan demikian kinerja program mengacu pada tingkat pencapaian hasil tujuan
dan sasaran program pembangunan dengan melakukan perbandingan antara indikator
dan sasaran kinerja yang direncanakan dengan realisasinya. Pengukuran kinerja dalam
konteks Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKJIP) mempunyai makna
ganda yaitu pengukuran kinerja itu sendiri dan evaluasi kinerja.
Evaluasi terahadap kinerja program pembangunan sangat penting dilakukan,
sehingga hasil evaluasi tersebut dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi pengambil
keputusan dalam perencanaan pembangunan selanjutnya. Evaluasi terhadap kinerja
program pembangunan dibagi dalam 2 tahapan, yaitu (1) tahap perencanaan yang
dilakukan dengan menyusun indikator dan sasaran kinerja program pembangunan,
sebagai wujud pada laporan ini adalah rencana berupa program kegiatan di atas. (2)
tahap pasca proyek/program kegiatan, yang dilakukan dengan pelaksanaan studi evaluasi
kinerja program pembangunan.
Adapun sasaran yang ada pada Dinas Perindustrian Perdagangan dan Tenaga Kerja
antara lain adalah SBB;
1. Menurunnya tingkat Pengangguran
Pengangguran adalah orang yang termasuk dalam angkatan kerja (15-64 Tahun)
yang tidak mempunyai perkerjaan dan sedang aktif mencari pekerjaan. Utuk tahun
2017 tingkat engngguran yang terdaftar di Kabupaten Tebo berjumlah 963 orang
pencari kerja, dan untuk yang ditempatkan berjumlah 194 orang atau sebesar
20,15 Persen. Untuk sasaran tingkat capaian dapat dilihat dari data dibawah ini:
29
Perindag dan Naker 2017
LAKIP Dinas Perindag dan Naker
Tahun 2017
NO Indikator Kinerja Target Kondisi Realisasi capaian
1 Persentase
tenaga kerja
dalam kondisi
hidup layak
50 % - Jumlah TK 10390
- Jumlah dalam hidup
layak : 5254
50,56 %
2 Persentase
penyelesaian
kasus hubungan
industrial dan
jumlah
perusahaan
yang dibina dan
diperiksa
82
Perushaan
82 Perushaan
Jumlah penyelesaian
Kasus hubungan
Industrial 4 Kasus
100 %
4 Kasus
3 Persentase
tenaga kerja
yang siap dan
bersertifikasi
60% Jumlah Pencari
Kerja: 963 Orang
Jumlah yang telah
ditempatkan : 194
Orang
20,15 %
Data Diolah
2. Persentase pertumbuhan sektor Industri olahan dalam PDRB
Industri adalah bidang yang menggunakan keterampilan dan ketukunan kerja dan
penggunaan alat-alat dibidang pengolahan hasil-hasil bumi dan distribusinya sebagai
dasarnya. Adapun pertumbuhan industri adalah tumbuh kembangnya sektor-sektor industri
disuatu wilayah yang menopang perekonomian suatu daerah, untuk Kabupaten Tebo
industri yang mendominasi adalah industri-industri olahan produk –produk lokal unggulan
yaitu dari sektor Pertanian seperti Pisang, Ubi kayu, kedelai, buah naga dan lain
sebagainya, adapun indikator dari sasaran ini adalah sbb :
NO Indikator Kinerja Target Kondisi Realisasi capaian
1 Jumlah IKM
yang dibina
40 % - Jumlah TK 10390
- Jumlah dalam hidup
layak : 5254
50,56 %
2 Jumlah
Penerapan
standarisasi dan
sertifikasi
industri
40 % 18 Pelaku usaha
yang diberikan
sertifikasi halal dan
diberikan ban tuan
peralatan
2.59 dari total
jumlah industri
yang telah
diberikan sertifikat
halal
3 Jumlah unit 687 Unit 693 Unit 0,87 %
30
Perindag dan Naker 2017
LAKIP Dinas Perindag dan Naker
Tahun 2017
usaha kecil dan
menengah
perumbuhan
4 Nilai ekspor
kabupaten Tebo
$ $ 878897430
5. Persentase
aktifitas
faasilitasi
penggunaan
produk dalam
negeri
74% 74% 100 %
6 Jumlah sarana
perdagangan
43 Unit 42 Unit 97 %
Data diolah
Data Pasar Di Kabupaten Tebo keadaan Desember 2017
NO Nama Pasar Lokasi
Aktifitas Kondisi Desa/ Kel Kecamatan
1 Tanjung Bungur Muara Tebo Tebo Tengah Harian Baik 2 Kemis Desa Sei Keruh Tebo Tengah Kalangan Baik 3 Sei. Bengkal Sei Bengkal Tebo Ilir Harian Cukup 4 Teluk Rendah Teluk Rendah Tebo Ilir Kalangan Cukup 5 Betung Pasar betung Tebo Ilir Kalangan Cukup 6 Pintas Tuo Pintas Tuo Muara Tabir Kalangan Cukup 7 Bangun Seranten Bangun Seranten Muara Tabir Kalangan Cukup 8 Sei Jernih Ds. Sei Jernih Muara Tabir Kalangan Cukup 9 Tanah Garo Ds. Tanah Garo Muara Tabir Kalangan Cukup 10 Simpang Niam Mangupeh Tengah Ilir Kalangan Baik 11 Minggu Lubuk Mandarsah Tengah Ilir Kalangan Cukup 12 Rabu Lubuk Mandarsah Tengah Ilir Kalangan Baik 13 Senen Lubuk Mandarsah Tengah Ilir Kalangan Cukup 14 Penapalan Ds. Penapalan Tengah Ilir Kalangan Cukup 15 Pulau Temiang Pulau Temiang Tebo Ulu Kalangan Baik 16 Teluk Jambu Ds. Teluk Jambu Tebo Ulu Kalangan Cukup 17 Teluk Kuali Ds. Teluk Kuali Tebo Ulu Kalangan Cukup 18 Seroja SP. 2 Sekuntur Jaya Serai Serumpun Kalangan Cukup 19 Desa Pinang Belah SP.1 Serai Serumpun Kalangan Cukup 20 Bukit Pemuatan Ds. Bukit Pemuatan Serai Serumpun Kalangan Cukup 21 Teluk Singkawang Ds. Teluk singkawang Sumay Kalangan Baik 22 Karang Dadi Karang Dadi Rimbo Ilir Kalangan Cukup 23 Pulung Rejo Ds. Pulung Rejo Rimbo Ilir Kalangan Cukup 24 Giri Winangun Ds. Giri Winangun Rimbo Ilir Kalangan Cukup 25 Sumber Agung Ds. Sumber Agung Rimbo Ilir Kalangan Cukup 26 Sari Mulyo Ds. Sari Mulyo Rimbo Ilir Kalangan Cukup 27 Suka Maju Ds. Suka Maju Rimbo Ulu Kalangan Cukup 28 Wanareja Ds. Wanareja Rimbo Ulu Kalangan Cukup 29 Sumber Sari Ds. Sumber Sari Rimbo Ulu Kalangan Baik 30 Sido Rukun Ds. Sido Rukun Rimbo Ulu Kalangan Cukup
31
Perindag dan Naker 2017
LAKIP Dinas Perindag dan Naker
Tahun 2017
31 Sarinah Kel. Wirotho Agung Rimbo Bujang Harian Baik 32 Unit 5 Ds. Tegal Arum Rimbo Bujang Kalangan Cukup 33 Unit 6 Ds. Tirta Kencana Rimbo Bujang Kalangan Cukup 34 Unit 4 Ds. Purwoharjo Rimbo Bujang Kalangan Cukup 35 Unit 7 Ds. Sapta Mulya Rimbo Bujang Kalangan Cukup 36 Unit 3 Ds. Rimbo Mulyo Rimbo Bujang Kalangan Baik 37 Tanjung Ds. Tanjung Simalidu VII Koto Kalangan Cukup 38 Kuamang Ds. Kuamang VII Koto Kalangan Cukup 39 Sei Abang Ds. Teluk Kayu Putih VII Koto Kalangan Cukup 40 Teluk Kayu Putih Ds. Teluk Kayu Putih VII Koto Kalangan Cukup 41 Aur Cino Ds. Aur Cino VII Koto Kalangan Cukup 42 Balai Rajo Ds Tuo VII Koto Ilir Kalangan Cukup
32
Perindag dan Naker 2017
LAKIP Dinas Perindag dan Naker
Tahun 2017
3.2. Akuntabilitas Keuangan
Jika dilihat dari segi anggaran, perbandingan rencana dan realisasinya adalah
sebagai berikut :
NO PROGRAM DAN KEGIATAN
RP
% PAGU
ANGGARAN REALISASI
I PENDAPATAN DAERAH 746.000.000 623.638.000 84,26
1 Pendapatan Asli Daerah 746.000.000 623.638.000 84,26
1.1. Retribusi Palayan pasar-Los 166.000.000 99.696.000 60.05
1.2. Retribusi Pelayanan Pasar-Pelataran 30.000.000 24.620.000 82.06
1.3. Retribusi pelayanan pasar - Kios 250.000.000 160.822.000 64.32
1.4 Retribusi pasar/perkotoan yang dikontrakan 300.000.000 338.500.000 112.83
I BELANJA LANGSUNG 4.542.790.000 4.438.598.827 97.70
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 668.705.000 632.269.000 94.55
1.1. Penyediaan jasa surat
menyurat 6.680.000 6.390.000 96
1.2. Penyediaan Jasa Komunukasi, Sumber Daya Air
dan Listrik 41.400.000 34.791.676 84
1.3. Penyediaan Jasa Pemeliharaan Perizinan
Kendaraan Dinas/Operasional 11.400.000 5.811.800 51
1.4. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan 170.421.000 169.889.000 100
1.5. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 44.900.000 44.896.000 100
1.6. Penyediaan Alat Tulis Kantor 25.000.000 24.985.500 100
1.7. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 11.888.000 11.464.000 96
1.8. Penyediaan Komp. Instalasi Listrik/Penerangan
bangunan kantor 4.044.000 3.565.000 88
1.9. Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor 38.600.000 38.600.000 100.00
1.10. Penyediaan Bahan Bacaan & Peraturan
Perundang-undangan 18.280.000 18.250.000 100
1.11. Belanja Makanan dan Minuman 15.800.000 15.006.000 95
1.12. Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar
Daerah 175.000.000 174.895.800 100
1.13. Penyediaaan Jasa administrasi Teknis Perkantoran 330.000.000 299.000.000 91
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur 187.860.000 178.148.250 95
2.1. Pengadaan Perlengkapan Gedung kantor 17.300.000 17.287.100 99.93
2.2. Pemeliharaan Rutin Berkala Gedung Kantor 30.000.000 29.980.000 100
2.3. Pemeliharaan Rutin Berkala Kendaraan Dinas 48.360.000 48.343.250 100
33
Perindag dan Naker 2017
LAKIP Dinas Perindag dan Naker
Tahun 2017
2.6. Pemeliharaan Rutin Berkala Peralatan Gedung
Kantor
2.7. Pemeliharaan Rutin Berkala Meubeleur 8.000.000 0 -
3 Program Peningkatan Disiplin Aparatur 40.150.000 40.141.250 100
3.1. Pengadaan Pakaian Dinas Beserta
Perlengkapannya 0 0
3.2. Pengadaan Pakaian Khusus hari-Hari Tertentu 40.150.000 40.141.250.000 100
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja 25.050.000 23.990.500 96
4.1. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar
realisasi kinerja SKPD 8.550.000 8.296.000 97
4.2. Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun 8.250.000 8.226.500 100
4.3. Penyusunan laporan tahunan 8.250.000 7.468.000 91
5. Program penciptaan iklim Usaha Kecil
Menengah yang kondusif 92.050.000 87.595.000 95.16
5.1 Sosialisasi kebijakan tentang Usaha Kecil
Menengah 36.550.000 35.220.000 96.36
5.2 Fasilitasi pengembangan Usaha Kecil Menengah 39.500.000 36.375.000 92.09
5.3 Fasilitasi pengembangan usaha kecil menengahm
sertifikasi hak atas tanah (SHAT) 16.000.000 16.000.000 100.00
6. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan
Koperasi 54.050.000 53.926.800 99.77
6.1 Pembinaan, pengawasan dan penghargaan
koperasi berprestasi 27.250.000 27.126.800 99.55
6.2 Monitoring, evaluasi dan pelaporan 26.800.000 26.800.000 100.00
7. Program Perlindungan konsumen dan
Pengamanan Perdagangan 81.900.000 81.813.200 100
7.1 Fasilitasi penyelesaian permasalahan-
permasalahan pengaduan konsumen 26.900.000 26.885.300 100
7.2 operasionalisasi dan pengembangan UPT
kemetrologian daerah 55.000.000 54.927.900 100
8. Program Peningkatan dan Pengembangan
Ekspor 57.475.000 56.828.400 99
8.1. Pengembangan data base informasi potensi
unggulan 57.475.000 56.828.400 99
9 Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan
Dalam Negri 161.145.000 160.714.500 100
9.1 Pengambangan pasar dan distribusi barang /
produk 115.175.000 114.778.500 100
9.2 Pengambangan pasar lelang daerah
34
Perindag dan Naker 2017
LAKIP Dinas Perindag dan Naker
Tahun 2017
9.3 Sosialisasi peningkatan penggunaan produk dalam
Negri
9.4 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan 45.970.000 45.936.000 100
10. Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan
Asongan 182.500.000 181.097.700 99
10.1. Penyuluhan Peningkatan Disiplin Pedagang Kaki
Lima dan Asongan 42.700.000 37.180.000 87.07
10.2 Kegiatan penataan tempat berusaha bagi
pedagang kakilima dan asongan 137.800.000 136.737.700 99
11. Program DAK Bidang Perdagangan 1.582.500.000 1.539.161.500 97
11.1. DAK Bidang Perdagangan 1.582.500.000 1.539.161.500 40
12. Program Peningkatan Kapasitas IPTEK Sistem
Produksi 605.493.000 494.056.900 81.60
12.1 Pengembangan Infrastruktur Kelembagaan
Standarisasi 338.898.000 228.609.500 67.46
12.2 Pengembangan sistem inovasi teknologi industri
12.3 Penguatan kemampuan industri berbasis teknologi 49.450.000 49.145.700 99.38
12.4 Pelatihan packing / kemasan pada produk
makanan 33.050.000 32.911.700 99.58
12.5 Bazar produk IKM dalam rangka MTQ tingkat
provinsi 184.095.000 183.390.000 99.62
13. Program Pengembangan Industri Kecil dan
Menengah 349.300.000 347.115.801 99
13.1 Fasilitasi bagi industri kecil dan menengah
terhadap pemanfaatan sumber daya 18.210.000 18.081.000 99
13.2 Pembinaan IKM dalam memperkuat jaringan
klaster industri 105.950.000 102.695.900 97
13.3 Pemberian kemudahan izin usaha industri kecil
dan Menengah 7.000.000 7.000.000 100.00
14 Program Pengembangan Sentra-sentra Industri
Potensial 204.450.000 203.865.000 100
14.1. Penyediaan Sarana Informasi yang Dapat di Akses
Masyarakat 204.450.000 203.895.000 100
Hasil Pengukuran Kinerja dapat dilihat pada :
1. Lampiran Formulir Pengukuran Kinerja Kegiatan (PPK), dan
2. Lampiran Formulir Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS).
Berdasarkan persentase capaian kinerja kegiatan sebagaimana pada Lampiran 1
maupun Lampiran 2, dapat dilihat bahwa, meskipun masih ada beberapa kegiatan yang
belum mencapai keluaran (output) dan hasil (outcome) yang telah ditetapkan, secara
35
Perindag dan Naker 2017
LAKIP Dinas Perindag dan Naker
Tahun 2017
keseluruhan keluaran maupun hasil yang telah ditetapkan dapat direalisasikan dengan
baik.
36
Perindag dan Naker 2017
LAKIP Dinas Perindag dan Naker
Tahun 2017
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang disajikan, dapat
diukur kinerja pada Dinas Perindustrian Perdagangan dan Tenaga Kerja pada tahun 2017
dengan pagu anggaran belanja langsung sebesar Rp. 4.542.790.000,- terealisasi
sebasar Rp. 4.438.598.827,- atau sebesar 97.70 %, dengan demikian secara keseluruhan
telah terselenggara dengan baik. Hal ini terindikasi dalam pencapaian output dan outcome
setiap kegiatan rata-rata baik, pengalokasian belanja yang dilakukan sesuai dengan
peruntukannya dengan tetap mempertimbangkan asas efisiensi serta kegiatan
pembelanjaan dan pencatatannya telah sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh
pemerintah.
Dengan keterbatasan sumber daya manusia, dan anggaran yang ada di Dinas
Perindustrian Perdagangan dan Tenaga KerjaKabupaten Tebo, serta sarana dan
prasarana yang masih kurang menunjang untuk optimalisasi tercapainya target yang
ditetapkan, kami menyadari bahwa penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
(LKjIP) yang kami buat belum sempurna/optimal. Namun demikian semoga penyusunan
buku LKjIP ini dapat bermanfaat bagi pengembangan dibidang Koperasi, Perindustrian,
Perdagangan dan Pengelolaan Pasar di Kabupaten Tebo pada khususnya dan
masyarakatpadaumumnya.
4.2. Saran
Untuk pelaksanaan program-program dimasa mendatang, mengingat semakin
terbatasnya sumber-sumber maka Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Tenaga Kerja
mengoptimalisasikan dan mengefisiensikan penggunaan anggaran dengan melakukan
menetapkan kegiatan melalui rumusan outcome, benefit maupun impactnya dengan lebih
efektif.
Muara Tebo, Januari 2018
Kepala Dinas Perindag dan Naker Kabupaten Tebo
Drs. ZULKARNAINI NIP. 19590103 199203 1 003