perilaku menyimpang remaja dalam memanfaatkan...

23
1 PERILAKU MENYIMPANG REMAJA DALAM MEMANFAATKAN TAMAN SEBAGAI RUANG PUBLIK 1 Setyo Budhi Hermanto, 2 Encep Syarief Nurdin, 3 Syaifullah Syam ¹Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia ²Dosen Program Studi Pendidikan Sosiologi FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia ³Dosen Program Studi Pendidikan Sosiologi FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia Email: [email protected] Abstract: Adolescent deviate behaviors in utilizing park as public space This research is motivated by Duta Telaga Mas in North District of Bekasi City as a public space which should be used for the visitors as place to carry out positive social activities, but unfortunately its abused by teenagers as the park to commit immoral and drinking. This research purpose is to know the answer of the question about form factors of adolescent deviant behavior in utilizing parks, social and educational use by teenagers, effort and obstacle enccountered by the local community, and the impact of adolescent deviant social behavior in local communities. This research used a qualitative approach and the case study method. To gather the information, this research use several technique such as interviews, observation, documentation and literature studies. This research found (1) The form of adolescent behavior on park utilization, that is a) Rationality Instrumental, b) Affective actions, the factors is unhealthy mental attitude, aberrant learning process, environmental factors, the need to be praised, and the lack of spare time utilization. (2) use of social and education such as taekwondo, chit-chat, jogging. (3) preventive and repressive efforts have been made (4) create a bad image of the local community and bad psychology impact for local teenagers Keyword: Deviate behavior, Adolescent, Park

Upload: dangdat

Post on 17-Mar-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERILAKU MENYIMPANG REMAJA DALAM MEMANFAATKAN …sosiologi.upi.edu/unduhjournal.php?file=5_antologi_vol6_Setyo Budhi... · fasilitas umum yang disediakan oleh pihak tertentu baik

1

PERILAKU MENYIMPANG REMAJA DALAM MEMANFAATKAN

TAMAN SEBAGAI RUANG PUBLIK

1Setyo Budhi Hermanto,

2Encep Syarief Nurdin,

3Syaifullah Syam

¹Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia

²Dosen Program Studi Pendidikan Sosiologi FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia

³Dosen Program Studi Pendidikan Sosiologi FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia

Email: [email protected]

Abstract: Adolescent deviate behaviors in utilizing park as public space

This research is motivated by Duta Telaga Mas in North District of Bekasi

City as a public space which should be used for the visitors as place to carry

out positive social activities, but unfortunately its abused by teenagers as the

park to commit immoral and drinking. This research purpose is to know the

answer of the question about form factors of adolescent deviant behavior in

utilizing parks, social and educational use by teenagers, effort and obstacle

enccountered by the local community, and the impact of adolescent deviant

social behavior in local communities. This research used a qualitative

approach and the case study method. To gather the information, this

research use several technique such as interviews, observation,

documentation and literature studies. This research found (1) The form of

adolescent behavior on park utilization, that is a) Rationality Instrumental,

b) Affective actions, the factors is unhealthy mental attitude, aberrant

learning process, environmental factors, the need to be praised, and the lack

of spare time utilization. (2) use of social and education such as taekwondo,

chit-chat, jogging. (3) preventive and repressive efforts have been made (4)

create a bad image of the local community and bad psychology impact for

local teenagers

Keyword: Deviate behavior, Adolescent, Park

Page 2: PERILAKU MENYIMPANG REMAJA DALAM MEMANFAATKAN …sosiologi.upi.edu/unduhjournal.php?file=5_antologi_vol6_Setyo Budhi... · fasilitas umum yang disediakan oleh pihak tertentu baik

2

ABSTRAK: Perilaku Menyimpang Remaja Dalam Memanfaatkan

Taman Sebagai Ruang Publik. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh

adannya taman Duta Telaga Mas Kecamatan Bekasi Utara Kota Bekasi

sebagai ruang publik yang semestinya digunakan untuk para pengunjung

sebagai tempat untuk melaksanakan kegiatan sosial yang positif, akan tetapi

disalahgunakan oleh remaja sebagai pengunjung taman untuk melakukan

tindak asusila dan minum-minuman keras. Pada penelitian ini ingin

mengetahui jawaban dari pertanyaan bentuk dan faktor-faktor perilaku

remaja yang menyimpang dalam memanfaatkan taman, pemanfaatan sosial

dan edukasi oleh remaja, upaya dan hambatan yang dialami oleh masyarakat

setempat, dan dampak perilaku sosial remaja yang menyimpang bagi

masyarakat setempat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan

metode studi kasus. Teknik yang digunakan pada penelitian ini yaitu melalui

wawancara, observasi, studi dokumentasi, dan studi litaratur. Temuan

penelitian ini (1) Bentuk perilaku remaja dalam memanfaatkan taman yaitu

a) Rasionalitas Instrumental, b) Tindakan Afektif, faktornya yaitu sikap

mental yang tidak sehat, proses belajar yang menyimpang, faktor

lingkungan, karena ada rasa ingin dipuji, dan kurangnya pemanfaatan waktu

luang dengan baik. (2) pemanfaatan secara sosial dan edukasi seperti

taekwondo, bersantai sambil berbincang, jogging. (3) upaya telah dilakukan

secara preventif dan represif (4) Berdampak nama baik yang buruk bagi

masyarakat setempat dan psikologis bagi remaja sekitar.

Kata Kunci: Perilaku Menyimpang, Remaja, dan Taman

Manusia pada hakikatnya adalah

makhluk sosial dimana mereka

membutuhkan orang lain untuk

berinteraksi, membantunya dalam

pekerjaan yang tidak bisa diselesaikan

dengan sendirinya, dan sebagainya.

Interaksi sosial yang terjadi merupakan

syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas

sosial. Interaksi sosial merupakan

hubungan-hubungan sosial yang dinamis

Page 3: PERILAKU MENYIMPANG REMAJA DALAM MEMANFAATKAN …sosiologi.upi.edu/unduhjournal.php?file=5_antologi_vol6_Setyo Budhi... · fasilitas umum yang disediakan oleh pihak tertentu baik

3

yang menyangkut hubungan antara orang-

orang, perorangan, antara kelompok-

kelompok manusia, maupun orang

perorangan dengan kelompok manusia.

(Soekanto. 2007, hlm. 55)

Hubungan-hubungan interaksi

dalam kelompok akan menjadi

masyarakat. Suatu kelompok bisa

dikatakan masyarakat yaitu menurut

Koentjaraningrat (2009, hlm. 118)

menyebutkan bahwa:”Masyarakat adalah

kesatuan hidup manusia yang berinteraksi

menurut suatu sistem adat-istiadat

tertentu yang bersifat kontinu, dan yang

terikat oleh suatu rasa identitas bersama”.

Maka dari itu suatu kelompok

dikatakan masyarakat apabila mempunyai

sistem adat tertentu yang dianut bersama.

Sistem adat bisa dikatakan norma karena

didalam sistem adat mengatur hubungan

kehidupan dengan orang lain. Norma

nantinya akan mengatur segala perilaku

dan tindakan masyarakat untuk mencegah

penyimpangan agar tidak terjadi.

Didalam masyarakat tentu ada

norma yang berlaku, menurut Setiadi dan

Kolip (2011, hlm. 132-133) norma dapat

diklasifikasikan, diantarannya:

1. Norma agama, yaitu ketentuan-

ketentuan yang bersumber dari ajaran-

ajaran agama yang dianggap sebagai

wahyu dari Tuhan yang

keberadaannya tidak boleh ditawar-

tawar lagi.

2. Norma kesopanan, yaitu ketentuan-

ketentuan hidup yang sumbernya

adalah pola-pola prilaku sebagai hasil

interaksi sosial di dalam kehidupan

kelompok.

3. Norma kesusilaan, yaitu ketentuan-

ketentuan kehidupan yang berasal dari

hati nurani, yang produk dari norma

susila ini adalah moral.

4. Norma hukum, yaitu ketentuan-

ketentuan hidup yang berlaku dalam

kehidupan sosial yang sumbernya

adalah undang-undang yang dibuat

oleh lembaga formal kenegaraan.

Di Indonesia yang mayoritas

agamannya muslim tentu akan sangat

menjadikan norma agama adalah norma

yang terpenting dalam mengatur segala

hubunganya dengan sang Maha Pencipta

dan sesama manusia. Hubungan dengan

sang Maha Pencipta tentu berhubungan

dengan suatu ibadah menurut agama dan

kepercayannya masing-masing pemeluk

sebagai rasa syukur atas nikmat yang

telah diberikannya. Sedangkan hubungan

dengan manusia adalah bagaimana suatu

individu dapat bekerja sama,

menghormati, menghargai orang lain.

Jika melihat semua norma tentu

norma berlaku untuk siapa saja tidak

terkecuali seorang remaja sekalipun.

Maka dari itu para remaja harus bisa

mengikuti dan menerima norma yang

berlaku dimasyarakat untuk mengatur

hubungan sesama manusia dan mengatur

dirinya untuk tidak menyimpang dari

norma yang telah ada.

Norma yang telah ada

dimasyarakat tentu akan berlaku di ruang

publik sekalipun, yaitu taman. Taman

adalah salah satu fasilitas yang sengaja

dibuat dengan segala keindahan dari

tanaman dan pohon-pohon yang membuat

masyarakat nyaman untuk sekedar

berbincang atau tempat berkumpul

bersama teman, kerabat, saudara, atau

bahkan pacar sekalipun.

Maka dari itu diharapkan dengan

adannya taman, masyarakat kota dapat

merasa nyaman untuk sekedar berekreasi

menghilangkan kejenuhan dari aktifitas

yang ada dengan mengisi kegiatan-

kegiatan positif pada tempat taman

tersebut. Seperti untuk olahraga,

membaca buku, dan sebagainya.

Page 4: PERILAKU MENYIMPANG REMAJA DALAM MEMANFAATKAN …sosiologi.upi.edu/unduhjournal.php?file=5_antologi_vol6_Setyo Budhi... · fasilitas umum yang disediakan oleh pihak tertentu baik

4

Akan tetapi peneliti melihat

langsung sebagai observasi awal di

Taman Duta Telaga Mas tidak

dimanfaatkan dengan baik oleh remaja.

Remaja-remaja salah menggunakan

fungsi dari taman yang telah dibuat,

bukannya untuk mengisi kegiatan positif,

malah digunakan untuk kegiatan negatif.

Para remaja yang masih duduk dibangku

SMA dan SMP kebanyakan sekarang

menggunakan taman sebagai kesempatan

untuk melakukan hal-hal yang melanggar

norma-norma yang ada dimasyarakat,

seperti pacaran, mabuk-mabukan di

taman sebagai fasilitas ruang public.

Sehingga taman tidak dapat berfungsi

sebagai mana mestinya.

Kebiasaan-kebiasaan inilah yang

mereka lakukan sehingga perilaku-

perilaku yang tak sesuai dengan budaya

timur seperti di Indonesia mereka lakukan

didepan umum. Faktor tempat seperti

taman yang menurut dari sebagian remaja

mendukung untuk melakukan hal-hal

seperti itu karena dirasa juga sangat aman

dan nyaman bagi mereka sendiri.

Perilaku-perilaku remaja yang

negatif menyebabkan perubahan yang

terjadi pada pemanfaatan taman tentu

meresahkan warga, dimana tentunya

warga masyarakat setempat

menginginkan lingkungannya bersih,

aman dari segala tindakan dan perilaku

yang tidak diinginkan, akan tetapi

harapan jauh dari kenyataan.

Perilaku remaja yang seperti ini

harus ditindak lanjuti untuk mencari

solusi yang terbaik bagi semua kalangan

masyarakat, tentunya juga jika hal ini

terus didiamkan tanpa adannya

pemecahan masalah maka akan tidak baik

bagi penerus atau generasi bangsa yang

selanjutnya.

Fenomena fenomena seperti ini

tentu menjadi masalah tersendiri bagi

masyarakat khususnya orang tua para

remaja tersebut yang mengharapkan

anaknya bisa menjadi anak yang

membanggakan bagi masyarakat.

Berdasarkan latar belakang yang

telah penulis uraikan di atas, maka

penulis merasa tertarik untuk mengetahui

lebih dalam tentang perilaku menyimpang

remaja dalam memanfaatkan taman di

Taman Duta Telaga Mas, karena

kebanyakan dari remaja berperilaku

menyimpang dalam memanfaatkan

taman.

METODE

Dalam penelitian mengenai

perilaku menyimpang remaja dalam

memanfaatkan Taman Duta Telaga Mas

yang berada di Kecamatan Bekasi Utara

Kota Bekasi maka peneliti akan

menggunakan pendekatan kualitatif.

maka peneliti menggunakan penelitian

kualitatif berdasarkan tiga alasan.

Pertama permasalahan yang dikaji dalam

penelitian perilaku sosial remaja dalam

memanfaatkan taman sebagai ruang

publik di Taman Duta Telaga Mas

Kecamatan Bekasi Utara Kota Bekasi

membutuhkan sejumlah data lapangan

yang sifatnya aktual dan kontekstual.

Kedua, pemilihan ini didasarkan pada

keterkaitan masalah yang dikaji dengan

subjek penelitian yang dikaji tidak dapat

dipisahkan dari latar belakang alamiahnya

Ketiga, bahwa suatu perilaku sosial

manusia tidak hanya diukur oleh

perhitungan statistik akan tetapi dapat

dijelaskan dengan kata-kata secara

deskriptif karena setiap perilaku sosial

manusia juga mempunyai makna

tersendiri. Dengan demikian peneliti

dapat mengungkapkan fakta yang terjadi

di lapangan secara mendalam pada

permasalahan Perilaku Menyimpang

Page 5: PERILAKU MENYIMPANG REMAJA DALAM MEMANFAATKAN …sosiologi.upi.edu/unduhjournal.php?file=5_antologi_vol6_Setyo Budhi... · fasilitas umum yang disediakan oleh pihak tertentu baik

5

Remaja Dalam Memanfaatkan Taman

Sebagai Ruang Publik.

Untuk mendapatkan data yang

akurat untuk menjawab permasalahan

mengenai perilaku sosial remaja dalam

memanfaatkan taman di taman duta telaga

mas, maka peneliti memilih salah satu

strategi dari penelitian kualitatif yaitu

studi kasus.

Studi tentang Perilaku

Menyimpang Remaja Dalam

Memanfaatkan Taman Duta Telaga Mas

Kecamatan Bekasi Utara Kota Bekasi

menggunakan metode studi kasus karena

penelitian ini hanya meliputi daerah dan

subjek yang sangat sempit yaitu para

remaja yang berada di Taman Duta

Telaga Mas Kecamatan Bekasi Utara

Kota Bekasi. Ditinjau dari sifat penelitian,

penelitian studi kasus lebih mendalam

dan membicarakan kemungkinan untuk

memecahkan masalah yang aktual dengan

mengumpulkan data-data, menyusun,

mengaplikasikan,dan mengintepretasikan.

Dengan demikian peneliti bisa

mendeskripsikan mengenai bentuk bentuk

perilaku remaja, upaya dan dampak yang

terjadi bagi masyarakat setempat terhadap

perilaku sosial remaja yang tidak

memanfaatkan taman dengan semestinya

yang berada di Taman Tega Mas

Kecamatan Bekasi Utara Kota Bekasi.

Pada teknik pengumpulan data

yang dilakukan adalah dengan

menggunakan wawancara, observasi,

studi dokumentasi, studi literatur, dan

field note. Sedangkan untuk teknik

analisis data yang digunakan adalah

melalui teknik analisis data dengan tiga

tahapan yaitu reduksi data, display data,

dan penarikan kesimpulan. Pada uji

keabsahan data yang dilakukan oleh

peneliti adalah melalui triangulasi data,

dan member check.

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL

Berbicara mengenai taman adalah

berbicara mengenai tentang adannya

fasilitas umum yang disediakan oleh

pihak tertentu baik itu pihak swasta atau

pemerintah untuk bisa dimanfaatkan oleh

publik atau masyarakat. Fasilitas umum

ini seperti taman tentunya semua orang

atau semua masyarakat dari kalangan dan

latar belakang yang berbeda tentu

mempunyai hak yang sama dalam

memanfaatkan taman. Pemanfaatan yang

dilakukan oleh masyarakat baik itu orang

tua, orang dewasa, remaja, dan anak-anak

ketika berada di taman dapat kita lihat

sebagai perilaku. Ada orang yang ketika

ditaman dia duduk santai dan sekedar

berbincang-bincang dengan orang lain

entah itu saudarannya, temannya, atau

bahkan pasangannya, ada juga orang yang

ketika di taman dia memancing, atau

bahkan berfoto-foto itu adalah bagian dari

perilaku yang diperlihatkan oleh

pengunjung ketika berada di taman.

Saat peneliti melakukan hal

observasi atau pengamatan di tempat

lokasi penelitian benar saja hal yang di

dapat dari hasil observasi para

pengunjung taman melakukan berbagai

macam perilaku seperti yang telah

dijelaskan tadi. Perilaku yang telah

mereka perlihatkan tersebut ketika berada

di taman membuat peneliti ingin

mengetahui bentuk dari perilaku

pengunjung taman dengan cara

mewawancarainya agar dapat dijelaskan

secara deskriptif pada penelitian ini.

Pertama peneliti mewawancarai

remaja yang melakukan aktifitas sosial di

taman. peneliti mendapati tiga informan

bahwa mereka datang ke taman dengan

tujuannya dan alasannya masing-masing

ada yang berkunjung ke taman karena

ingin duduk dan bersantai, jogging dan

Page 6: PERILAKU MENYIMPANG REMAJA DALAM MEMANFAATKAN …sosiologi.upi.edu/unduhjournal.php?file=5_antologi_vol6_Setyo Budhi... · fasilitas umum yang disediakan oleh pihak tertentu baik

6

bermain sepeda. Aktifitas sosial yang

mereka lakukan ditaman dapat mereka

lakukan karena taman mendukung dan

memfasilitasi dari apa yang ingin mereka

lakukan. Setelah itu peneliti mencari

informan remaja yang melakukan

perilaku menyimpang di taman seperti

berbuat asusila dan minum-minuman

keras dimana faktor yang ditemukan

adalah mereka menjelaskan ketika

mereka datang ke taman duta telaga mas

berperilaku menyimpang lebih disaat

waktu malam hari, karena beralasan

dimalam hari gelap dan diharapkan

perilakunya tidak diketahui orang lain

atau masyarakat sekitar apalagi petugas

keamanan. Remaja melakukan perilaku

mesum karena sebelumnya memang

ketika mereka berada di taman tersebut

melihat orang lain melakukan seperti itu,

jadi dari benak mereka sendiri punya

pemikiran untuk melakukannya. Maka

dari itu dari pengalaman mereka

sebelumnya karena telah melihat orang

lain banayak yang melakukan pacaran

dan mereka mengikutinya. Remaja

merasa senang saat melakukan perilaku

menyimpang tadi dan mereka telah

merencanakan perbuatan tersebut dari

awal saat akan berangkat menuju taman

duta telaga mas, serta dari keempat

remaja faktor lokasi yang tidak jauh dari

rumah dan bisa ditempuh dengan

menggunakan motor atau kendaraan

dengan waktu 10 sampai 15 menit mereka

sudah bisa sampai ke tempat taman duta

telaga mas kurangnya pemanfaatan waktu

luang dengan baik menjadi faktor dalam

tindakan mereka itu sendiri, mereka lebih

asyik mengisi kegiatan waktu luang

dengan hal-hal yang memuaskan dan

mengasyikkan bagi mereka sendiri.

Mendapat pujian dari teman juga faktor

dari menyebabkan mereka melakukan hal

itu.

Mendapatkan mengenai perilaku

remaja dalam memanfaatkan taman maka

peneliti juga mencari tahu tentang

pemanfaatan fungsi sosial dan edukasi

taman oleh remaja. remaja biasannya

pada pagi hari melakukan aktifitas seperti

jogging atau lari pagi, bermain sepeda di

area taman, dan ada juga yang melakukan

kegiatan taekwondo saat pagi hari di

akhir pekan. bahwa taman juga pernah

dimanfaatkan oleh sekolah SMP untuk

melakukaan acara kegiatan Diklat dengan

bercamping mendirikan tenda di area

taman duta telaga mas, serta adanya acara

silaturahmi antar pemuda atau remaja

karang taruna yang ada di perumahan

Duta Harapan.

Pada permasalahan remaja yang

memanfatkan taman dengan negatif maka

tentu ada upaya yang dilakukan oleh

pihak masyarakat setempat. Upaya yang

telah dilakukan yaitu Dari pihak Forkom

RW Dumas dan FSMM telah

bekerjasama untuk selalu mengadakan

agenda penggrebekan dan penyisiran di

area sekitar taman duta telaga mas dan

danau untuk mencegah dan memberantas

segala tindakan penyimpangan yang

dilakukan masyarakat termasuk remaja.

Pihak Forkom RW Dumas dan FSMM

juga memberikan hukuman fisik kepada

remaja yang tertangkap melakukan

penyimpangan di taman berupa push-up

dan bahkan berendam di danau. Polisi

Bekasi Utara juga ikut andil dalam

permasalahan ini. Polisi telah melakukan

patroli dan selalu siap siaga untuk hadir

di TKP jika dirasa darurat dan serta jika

ada pihak yang menginformasikannya

untuk segera datang dan membina para

remaja yang melakukan penyimpangan di

area taman duta telaga mas. . Di setiap

usaha dan upaya yang telah dilakukan

tentu ada saja hambatannya. Bagi pihak

Forkom RW dan FSMM Dumas itu

Page 7: PERILAKU MENYIMPANG REMAJA DALAM MEMANFAATKAN …sosiologi.upi.edu/unduhjournal.php?file=5_antologi_vol6_Setyo Budhi... · fasilitas umum yang disediakan oleh pihak tertentu baik

7

sendiri tidak semua anggota dan

masyarakatnya selalu ada waktu untuk

melakukan kegiatan penggrebekan

tersebut, serta tidak mungkin setiap hari

untuk selalu memantau segala perilaku

remaja disekitar taman dan danau.

Sehingga diambil solusi dengan

mempekerjakan 2 satpam keamanan yang

bertugas untuk menjaga sekitar area

taman dan danau. Adannya penjagaan

dari satpam tersebut tentu diharapkan

taman dan danau selalu terpantau untuk

mencegah perilaku menyimpang remaja

di taman. Akan tetapi hamabatan bagi

satpam itu sendiri dalam bertugas tentu

ada. Tugas yang dibagi dalam dua waktu

tentu saat malam yang berjaga hanya satu

satpam dan itu dengan adannya taman

dan danau yang cukup luas semua tidak

dapat terpantau secara keseluruhan.

Sehingga masih ada saja perilaku remaja

yang pacaran dan berbuat mesum.

Adanya perilaku menyimpang

remaja dalam memanfaatkan taman juga

akan berdampak bagi masyarakat sekitar.

Dampak bagi psikologi anak remaja yang

tinggal disekitar taman cukup

dikhawatirkan dan hal ini dirasakan oleh

orang tua remaja. Mereka para orang tua

takut anaknya terlibat hal-hal perbuatan

mesum dan mabuk-mabukan seperti yang

terjadi di taman duta telaga mas, karena

setiap kesehariannya remaja sekitar taman

melihat hal perbuatan yang negative di

taman tersebut.

Nama perumahan yang tercemar

menjadi masalah masyarakat sekitar

taman dan harus bisa membersihkan

nama baik perumahan dengan

mengupayakan berbagai macam cara

untuk mencegah perilaku remaja yang

salah memanfaatkan fasilitas publik yang

ada, karena sejatinya fasilitas publik tentu

harus digunakan bersama dengan aturan-

aturan yang berlaku dimasyarakat tidak

boleh dimanfaatkan apalagi untuk

kegiatan maksiat yang melanggar norma

sosial, dan agama.

PEMBAHASAN

Manusia akan menunjukkan

perilakunya kepada orang lain, saat

berinteraksi atau bahkan saat individu

berada pada suatu tempat. Perilaku-

perilaku yang dilakukan masing-masing

individu tentu akan berbeda karena di

dalam perilaku tersebut ada faktor yang

mendasari atau melatarbelakangi individu

berbuat perilaku tertentu. Individu akan

menunjukan perilakunya pada suatu

tempat, seperti adannya taman duta telaga

mas ada berbagai banyak pengunjung

yang datang ke taman tersebut. Mereka

datang ke taman dengan berbagai perilaku

yang berbeda. Hal ini seperti yang

dijelaskan oleh Haricahyono (1989,

hlm.73) membagi perilaku itu menjadi 2

bagian diantarannya:

“Perilaku manusia terdiri dari perilaku-

perilaku yang tampak oleh mata (Over

Behaviour, seperti bekerja menangis dan

sebagainnya) dan perilaku perilaku yang

tidak tampak oleh mata (Covert

Behaviour, seperti berfikir, perasaan

emosi, kebutuhan, kebahagiaan, sikap,

dan sebagainnya)”.

Peneliti mengobservasi atau

melihat taman secara langsung bahwa

perilaku-perilaku pengunjung taman itu

khusunya remaja yang tampak adalah

para remaja sedang duduk dan berbincang

dengan temannya atau berkumpul, ada

juga yang melakukan jogging, bermain

sepeda, dan bahkan ada juga remaja yang

melakukan hal seperti pacaran atau

berbuat mesum di daerah sekitar taman.

Hal ini adalah suatu perilaku remaja yang

tampak atau bisa dilihat oleh peneliti dan

bahkan masyrakat sekitar juga melihat

itu. Sedangkan perilaku remaja yang tidak

Page 8: PERILAKU MENYIMPANG REMAJA DALAM MEMANFAATKAN …sosiologi.upi.edu/unduhjournal.php?file=5_antologi_vol6_Setyo Budhi... · fasilitas umum yang disediakan oleh pihak tertentu baik

8

tampak oleh mata adalah saat remaja

berfikir dan mempunyai alasan tertentu

datang ke taman untuk tujuan yang ingin

dia capai. Seperti halnya ada remaja yang

datang ke taman tujuannya hanya untuk

mengisi waktu bolosnya, ada juga yang

jogging pagi dan bersepeda dengan alasan

untuk mengisi waktu luang pada akhir

pekan sebagai kegiatan rutinnya, Alasan

lainnya bagi remaja adalah tempat

tersebut menjadi aman bagi mereka untuk

melakukan perilaku menyimpang seperti

pacaran dan mabuk-mabukan, karena

tempat yang gelap dan kurangnya

pengawasan dari pihak keamanan yang

ada di danau. Ada pula perasaan puas dan

senang yang dirasakan remaja yang

melakukan perilaku menyimpang di

taman.

Perilaku manusia juga dapat

dibedakan melalui dua bagian, hal ini

seperti yang disampaikan oleh Skinner

(dalam Anggriani, 2005, hlm 4)

mengemukakan bahwa perilaku dibagi

menjadi 2 bagian yaitu “Perilaku

dibedakan menjadi perilaku yang alami

(Innate Behaviour) dan perilaku operan

(Operant Behaviour). Perilaku yang alami

adalah perilaku yang dibawa sejak lahir,

yang berupa repleks dan insting,

sedangkan perilaku operan adalah

perilaku yang dibentuk melalui proses

belajar. Perilaku operan merupakan

perilaku yang dibentuk, dipelajari dan

dapat dikendalikan, oleh karena itu dapat

berubah melalui proses belajar”.

Perilaku yang alami adalah

perilaku yang repleks, tentunya adalah

perilaku yang dibawa sejak lahir. Perilaku

repleks ini ditunjukan oleh remaja saat

dia berada di taman dan melakukan

perbuatan mesum, perbuatan mesum

inilah adanya naluri atau insting dari

manusia bahwasannya manusia

membutuhkan akan adannya hasrat cinta

atau sex kepada lain jenis. Seperti mereka

melakukan ciuman hal ini suatu perilaku

remaja yang bersifat alami. Dari hasil

melakukan mesum tentunnya dari remaja

akan ada rasa kepuasaan batin yang

mereka peroleh yaitu sebuah

kebahagiaan. Sedangkan perilaku operan

yaitu suatu perilaku dari hasil proses

belajar manusia yang dibentuk, dipelajari,

dan dapat dikendalikan. Dari perilaku ini

remaja melakukan perilaku mesum atau

asusila adalah dari hasil mereka belajar

dan mengamati pada saat remaja di taman

bahwa ada orang lain yang melakukan

perbuatan seperti mesum atau pacaran,

dan akhirnya dibenak mereka mempunyai

keinginan untuk melakukan perbuatan

seperti yang orang lain lakukan di taman

tersebut.

Perilaku sosial remaja juga akan

terbentuk dari adannya sebuah interaksi,

tidak hanya itu adannya lingkungan juga

akan dapat mempengaruhi remaja dalam

berperilaku. Perilaku remaja dalam

memanfaatkan taman bisa jadi akan

pengaruh lingkungan taman. Hal ini

seperti yang diungkapkan oleh Lewin

(dalam Helmi, 1999, hlm.7)

mengemukakan bahwa “Formulasi

mengenai perilaku dengan bentuk B = F

(E – O) dengan pengertian B = behavior,

F = function, E = environment, dan O =

organism, formulasi tersebut

mengandung pengertian bahwa perilaku

(behavior) merupakan fungsi atau

tergantung kepada lingkungan

(environment) dan individu (organism)

yang saling berinteraksi”.

Penjelasan Lewin tentang perilaku

adalah fungsi dari lingkungan dan

organsme. Dalam memanfaatkan taman

dapat dijelaskan bahwa perilaku remaja

adalah tergantung dari adannya

lingkungan, lingkungan disini yang

dimaksud adalah taman. Jadi ketika

Page 9: PERILAKU MENYIMPANG REMAJA DALAM MEMANFAATKAN …sosiologi.upi.edu/unduhjournal.php?file=5_antologi_vol6_Setyo Budhi... · fasilitas umum yang disediakan oleh pihak tertentu baik

9

adannya sebuah fasilitas umum yaitu

taman, maka jika ada remaja yang ketika

itu melihat adannya taman duta telaga

mas, dan dia hanya melewati taman duta

tersebut tanpa memanfaatkannya maka

belum ada interaksi antara remaja sebagai

organis dan taman sebagai environment.

Akan tetapi ketika ada taman duta telaga

mas dan remaja datang dan

memanfaatkan taman tersebut seperti

untuk sekedar duduk dan mengobrol,

jogging, serta bermain sepeda itu artinya

lingkungan taman duta telaga mas telah

mempengaruhi remaja untuk berperilaku

demikian, karena memang taman duta

telaga mas lingkungannya mendukung

untuk kegiatan masyarakat apalagi remaja

seperti untuk sekedar duduk dan

mengobrol dengan temannya, jogging,

dan bermain sepeda. Pemanfaatan lainnya

oleh remaja yang negatif yaitu untuk

perbuatan mesum dan mabuk-mabukan di

taman duta telaga mas itu juga karena

taman tersebut bagi para remaja sangat

mendukung dengan faktor kurangnya

penerangan lampu pada taman tersebut

serta penjagaan pihak keamanan yang

kurang, sehingga keadaan lingkungan

taman yang seperti ini turut

mempengaruhi perilaku sosial remaja

yang negatif dalam memanfaatkan taman.

Apalagi taman adalah sebagai fasilitas

umum dimana semua orang dapat dengan

mudah datang dan pergi meninggalkan

taman, karena sifatnya sebagai ruang

publik, semua orang boleh

memanfaatkannya.

Dari perilaku sosial remaja dalam

memanfaatkan taman, maka peneliti akan

menjelaskan bentuk dari perilaku sosial

remaja, dan hal ini akan dijelaskan

berdasarkan klasifikasi mengenai perilaku

sosial atau tindakan sosial menurut Max

Weber (dalam Narwoko dan Suyanto,

2011, hlm 19) adalah sebagai berikut:

Pertama rasionalitas instrumental

yaitu “Disini tindakan sosial yang

dilakukan seseorang didasarkan atas

pertimbangan dan pilihan sadar yang

berhubungan dengan tujuan tindakan itu

dan ketersediaan alat yang dipergunakan

untuk mencapainya”. Max Weber (dalam

Narwoko dan Suyanto, 2011, hlm 19).

Bentuk perilaku rasionalitas instrumental

yaitu sebuah tindakan atau perilaku

seseorang individu, dimana individu

tersebut mempunyai harapan atau

tujuannya yang ingin dicapai dengan

mempertimbangan kesesuaian antara

tujuan dengan suatu alat yang dapat

membantunya dalam mencapai tujuannya

tersebut. Kesesuaian antara tujuan dengan

alat yang digunakan adalah sebuah

pemikiran rasional yang ada pada diri

aetiap manusia.

Taman Duta Telaga Mas adalah

sebuah taman perumahan yang berada di

Bekasi tepatnya di Kelurahan Harapan

Baru Kecamatan Bekasi Utara menjadi

salah satu peminat bagi masyarakat untuk

mengunjungi taman tersebut, khusunya

para remaja. Lingkungan taman yang

cukup nyaman serta dari taman tersebut

ada danau yang dapat dinikmati

pemandangannya oleh pengunjung dan

dapat diambil manfaatnya untuk

memancing karena memang danau

tersebut ada ikannya, maka menjadi salah

satu alasan digemari oleh masyarakat

untuk berkunjung ke Taman Duta Telaga

Mas meskipun keberadaannya berada di

tengah perumahan. Walaupun keberadaan

taman ini di tengah perumahan akan

tetapi lokasinya sangat strategis tidak jauh

dari jalan raya Lingkar Utara jika dari

arah utara taman dan dari jalan raya

Perjuanagan jika dari arah selatan Taman

Duta Telaga Mas.

Peneliti mendapatkan berbagai

macam tujuan yang ingin dicapai oleh

Page 10: PERILAKU MENYIMPANG REMAJA DALAM MEMANFAATKAN …sosiologi.upi.edu/unduhjournal.php?file=5_antologi_vol6_Setyo Budhi... · fasilitas umum yang disediakan oleh pihak tertentu baik

10

pengunjung taman khusunya remaja,

karena setiap remaja yang mengunjungi

taman mempunyai tujuan yang berbeda-

beda. Akan tetapi dari setiap tujuan

remaja mengunjungi taman berdasarkan

atas alasan serta cara yang dilakukannya

secara rasional. Dari beberapa informan

yaitu remaja benar-benar memanfaatkan

taman sesuai dengan tujuannya dan taman

duta telaga mas menyediakan sarana

untuk pencapaian tujuan dari remaja

tersebut.

Dimulai dari remaja yang

tujuannya hanya ingin sekedar

mengobrol, duduk santai bersama

temannya dan mengisi waktu bolosnya

dengan tempat yang nyaman. Maka dapat

ia dapatkan dengan cara mengunjungi

taman, karena memang suasana taman

yang nyaman dan rindang serta sebagai

tempat fasilitas publik yang dapat

menampung orang banyak. Taman inilah

sebagai tempat bagi masyarakat apalagi

remaja dapat santai didalamnya. Ada juga

remaja yang tujuannya ingin melakukan

aktifitas olahraga agar mendapatkan

kesehatan dan kebugaran bagi tubuhnya

dengan cara jogging dan bermain sepeda

dapat ia lakukan di taman duta telaga

mas, karena memang di taman terdapat

lintasan atau area untuk berjogging dan

bermain sepeda.

Tujuan dari remaja telah tercapai

dengan datang ke Taman Duta Telaga

Mas, karena taman tersebut menyediakan

sarana dari apa yang mereka ingin capai.

Dari suasana taman yang rindang dan

sejuk dapat dinikmati remaja dengan

duduk santai dan mengobrol dengan

temannya, serta di taman ada lintasan

untuk dapat mengelilingi danau atau

taman sehingga remaja dapat berjogging

dan bisa bermain sepeda di taman

tersebut.

Kedua tindakan afektif yaitu

“Tipe tindakan ini didominasi oleh

perasaan atau emosi tanpa refleksi

intelektual atau perencanaan sadar.

Tindakan afektif ini sifatnya spontan,

tidak rasional, dan merupakan ekspresi

emosional dari individu”. Max Weber

(dalam Narwoko dan Suyanto, 2011, hlm

19). Tindakan afektif adalah sebuah

tindakan dilakukan oleh individu atas

dasar atau latar belakang perasaan.

Dimana tindakan ini lebih mementingkan

atas dasar perasaan bukan pada tindakan

yang berdasarkan dari pertimbangan

secara rasional. Remaja yang masih

dalam tahap menuju dewasa belum

mempunyai tahapan pemikiran yang

matang dan juga segala tindakannya

masih tergolong labil, karena masih

dalam proses pencarian jati diri. Maka

segala tindakan yang remaja lakukan

lebih sering cenderung dilatarbelakangi

oleh perasaan dari pada pemikiran yang

matang layaknya orang dewasa.

Taman Duta Telaga Mas yang

berlokasi didalam perumahan, menjadi

tempat yang menarik bagi masyarakat

untuk mengunjunginya, terutama bagi

para remaja. Tempat yang berfungsi

sebagai ruang publik menjadi sebuah

daya tarik tersendiri bagi para remaja

dalam mengunjungi taman tersebut.

Setiap individu atau remaja disini

mempunyai tujuan yang berbeda-beda

dalam mengunjungi taman dan cara yang

dilakukannya dalam mengekspresikan

perasaanya dalam bentuk tindakan atau

perilaku yang mereka inginkan.

Keberadaan Taman Duta Telaga

Mas lebih sering dimanfaatkan oleh

remaja dimalam hari untuk berbuat

mesum atau tindak asusila bersama

dengan pasanganya. Perilaku remaja yang

melakukan perbuatan mesum sampai

pada tahap berpelukan dan berciuman.

Page 11: PERILAKU MENYIMPANG REMAJA DALAM MEMANFAATKAN …sosiologi.upi.edu/unduhjournal.php?file=5_antologi_vol6_Setyo Budhi... · fasilitas umum yang disediakan oleh pihak tertentu baik

11

Tindakan oleh remaja yang melakukan

perbuatan mesum tentunya mempunyai

kesadaran dan memahami bahwa

tindakan yang ia lakukan dapat

berdampak dan berpengaruh terhadap

orang lain. Akan tetapi bagi informan

remaja yang pernah melakukan perbuatan

mesum di taman tersebut tidak menjadi

sebuah pertimbangan untuk tidak

melakukan perbuatan itu di tempat

terbuka atau ruang publik, karena pada

dasarnya tindakan yang mereka lakukan,

lebih kepada tindakan atas dasar tindakan

yang lebih dilatarbelakangi oleh perasaan.

Tindakan seperti inilah suatu tindakan

pacaran yang sangat berlebihan dan lebih

kepada orientasi sebuah kesenangan yang

ingin remaja dapatkan.

Taman Duta Telaga Mas juga

tidak hanya digunakan oleh remaja untuk

berbuat mesum atau asusila, akan tetapi

ada juga remaja yang memanfaatkan

taman tersebut untuk tempat minum-

minuman keras. Sesungguhnya remaja

menyadari bahwa akan ada

konsekuensinya dari apa yang dia

perbuat, akan tetapi perbuatannya tersebut

lebih mementingkan perasaan, dimana

remaja hanya menginginkan sebuah

kesenangan dan kenikmatan semata yang

ingin ia dapatkan. Saat malam hari

pemanfaatan taman duta telaga mas oleh

remaja lebih ditemukan kepada perilaku

yang negatif. Pada bentuk perilaku sosial

remaja dalam memanfaatkan taman,

peneliti hanya mendapatkan dua bentuk

perilaku sosialnya yaitu tindakan

rasionalitas instrumental dan tindakan

afektif, sedangkan untuk tindakan

rasionalitas nilai dan tindakan tradisional

tidak ditemukan dalam penelitian ini.

Di dalam masyarakat tentu ada

yang namannya aturan atau nilai-nilai

yang dijunjung tinggi oleh masyarakat.

Sehingga dengan adannya aturan dan

nilai-nilai yang ada di masyarakat

diharapkan segala tindakan atau

perbuatan individu dapat di batasi dan

tidak terjadi sebuah kekacauan.

Maka dari itu jika perbuatan

individu tidak sesuai dengan nilai atau

aturan yang berlaku di masyarakat maka

akan dianggap sebagai individu yang

berperilaku menyimpang. Hal ini seperti

yang di jelaskan oleh Menurut Soekanto

(1990, hlm. 237) menyatakan bahwa

perilaku menyimpang dalam istilah

deviation dengan penjelasan sebagai

berikut “Deviation merupakan

penyimpangan terhadap kaidah atau

norma-norma dan nilai-nilai dalam

masyarakat. Kaidah timbul dalam

masyarakat karena diperlukan sebagai

pengatur hubungan antara seseorang

dengan ornag lain atau antara seseorang

dengan masyarakatnya. Diadakannya

kaidah serta peraturan didalam

masyarakat bertujuan supaya ada

konformitas warga masyarakat terhadap

nilai-nilai yang berlaku di dalam

masyarakat yang bersangkutan”.

Pada penelitian yang telah

dilakukan kepada informan remaja dari

apa yang pernah mereka lakukan yaitu

perbuatan mesum dan mabuk-mabukan

maka perbuatan mereka adalah perbuatan

yang menyimpang. Dimana perbuatan

tersebut adalah tidak sesuai dengan nilai-

nilai dan norma-norma yang ada

dimasyarakat. Masyarakat tidak

menginginkan adannya perilaku

seseorang yang melakukan perbuatan

mesum, karena sejatinya manusia

diciptakan berpasangan dimana jika

individu menginginkan adannya

hubungan sex maka harus ada tali

pernikahan diantara pasangan tersebut.

Tidak hanya itu perbuatan remaja yang

minum-minuman keras di taman tersebut

juga bukan seseuatu perbuatan yang

Page 12: PERILAKU MENYIMPANG REMAJA DALAM MEMANFAATKAN …sosiologi.upi.edu/unduhjournal.php?file=5_antologi_vol6_Setyo Budhi... · fasilitas umum yang disediakan oleh pihak tertentu baik

12

dinginkan oleh masyarakat sekitar. Hal

ini ditunjukan dengan pemasangan baliho

di taman yang berisi aturan dan larangan

dalam memanfaatkan taman untuk

kegiatan menyimpang seperti berbuat

mesum, dan minum-minuman keras.

Dengan adannya baliho yang terpasang

berisi aturan diharapkan pengunjung

taman khususnya segala tindakannya

dapat konformitas atau sesuai dengan

nilai dan norma yang berlaku di

masyarakat perumahan duta telaga mas.

Perbuatan yang telah dilakukan

oleh remaja dalam memanfaatkan taman

duta telaga mas untuk perbuatan atau

perilaku menyimpang tentu saja ada

faktor-faktor yang menyebabkan mereka

melakukan itu. Faktor penyebab perilaku

menyimpang tersebut seperti yang

dijelaskan Setiadi dan Kolip (2011, hlm.

215-227) ada 11 penyebab terjadiinya

perilaku menyimpang, yaitu “Adannya

sikap mental yang tidak sehat,

ketidakharmonisan dalam keluarga,

pelampiasan rasa kecewa, dorongan

kebutuhan ekonomi, pengaruh lingkungan

dan media massa, keinginan untuk dipuji

proses belajar yang menyimpang, ketidak

sanggupan menyerap norma, proses

sosialisasi, adannya ikatan sosial yang

berlainan”.

Faktor pertama yang

menyebabkan informan remaja yang

melakukan perilaku menyimpang karena

adannya sikap mental yang tidak sehat,

hal ini ditunjukan oleh remaja saat

diwawancarai oleh peneliti yaitu mereka

tidak memikirkan akibat dari konsekuensi

perilaku yang mereka lakukan yaitu

melakukan mesum dan minum-minuman

keras di tempat umum seperti taman.

Maka yang ada di benak mereka hanyalah

pemikiran atau orientasi perbuatannya

yang bersifat sesuatu yang menyenangkan

tanpa memikirkan bahwa perilaku

tersebut adalah perilaku yang

menyimpang yang tidak boleh dilakukan

karena melanggar norma dan nilai yang

ada di masyarakat apalagi dilakukan di

tempat taman duta telaga mas sebagai

tempat umum.

Faktor yang kedua yaitu proses

belajar yang menyimpang, hal ini

dibuktikan dimana hasil dari informan

remaja yang melakukan perilaku

menyimpang seperti pacaran diawali dari

pengalaman mereka melihat langsung di

area taman bahwa banyak sekali remaja

lain yang melakukan perilaku atau

perbuatan mesum di tempat taman Duta

Telaga Mas padahal itu adalah sebuah

tempat umum. Maka dari remaja tersebut

berfikir dan merencanakan perbuatan

mesumnya di taman seperti yang

dilakukan oleh remaja lain dari yang

mereka lihat. Hal ini menjadi suatu proses

belajar yang menyimpang hasil dari

sebuah pengalaman yang mereka lihat di

taman.

Faktor ketiga yaitu karena

pengaruh lingkungan, lingkungan yang

menyebabkan remaja melakukan perilaku

menyimpang. Hal ini adalah dimana

taman duta telaga mas adalah sebagai

lingkungan, dimana taman tentunya boleh

dikunjungi oleh siapa saja apalagi remaja

karena memang taman duta telaga mas

adalah tempat umum, dan kondisi taman

duta telaga mas kurangnya penerangan

lampu sehingga kondisi pada malam hari

terlihat gelap, dan membuat mereka para

remaja menjadikan kesempatan tempat

tersebut untuk melakukan perbuatan

mesum dan minum-minuman keras.

Tidak hanya itu walaupun sudah adannya

penjagaan dari satpam yang bertugas

menjaga taman dan sekitar danau dirasa

bagi mereka seperti tidak ada penjagaan

yang ketat, dan kondisi seperti inilah

yang menjadi lingkungan taman duta

Page 13: PERILAKU MENYIMPANG REMAJA DALAM MEMANFAATKAN …sosiologi.upi.edu/unduhjournal.php?file=5_antologi_vol6_Setyo Budhi... · fasilitas umum yang disediakan oleh pihak tertentu baik

13

telaga mas sebagai pengaruh bagi

perilaku menyimpang mereka. Apalagi

taman ini sudah menjadi tempat

kebiasaan bagi remaja untuk berbuat

mesum dan mabuk.

Faktor keempat keinginan untuk

di puji sebagai faktor perilaku

menyimpang, hal ini dirasakan oleh

remaja, dimana remaja menceritakan

pengalaman berpacaran dengan

pasangannya kepada teman-teman

dekatnya di sekolah dan hal itu menjadi

respon berupa pujian dari temannya

bahwa ternyata mereka telah mempunyai

kemajuan dalam hal berpacaran yaitu

sudah berani bermesraan dengan

pasangannya di taman duta telaga mas.

Sama halnya dengan remaja yang

melakukan minum-minuman keras di

taman, dan dia mendapat pujian dari

temannya sendiri yang sama-sama

minum-minuman keras di taman duta

telaga mas, saat itu lah ketika remaja di

beri pujian sudah berani minum-minuman

keras.

Faktor kelima adalah akibat dari

kurangnya pemanfaatan waktu luang

dengan baik. Hal ini disampaikan oleh

informan remaja yang tidak tahu harus

melakukan apa disaat mereka mempunyai

waktu luang, sehingga mengakibatkan

waktu luang yang ada pada mereka

digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang

negatif untuk berbuat mesum dan minum-

minuman keras di tempat umum seperti

taman duta telaga mas.

Taman Duta Telaga Mas adalah

sebuah taman yang letaknya berada di

tengah perumahan Duta Harapan dan

Telaga Mas. Taman ini menjadi sebuah

taman yang cukup menarik untuk

dikunjungi oleh masyarakat, hal ini bisa

dilihat dari peneliti yang mengobservasi

langsung ke taman dan ternyata cukup

banyak yang datang ke taman tersebut.

Dari adanya pengunjung taman oleh

masyarakat tentunya dirasa bagi mereka

Taman Duta Telaga Mas mempunyai

fungsi tersendiri yang mengakibatkan

mereka berkunjung ke taman tersebut,

apalagi remaja. Sebelum peneliti

membahas tentang pemanfaatan fungsi

sosial dan edukasi di Taman Duta Telaga

Mas oleh remaja, maka peneliti akan

menjelaskan terlebih dahulu definisi atau

arti dari taman atau Ruang Terbuka Hijau.

Menurut Pham, Duc Uy dan Nobukazu

Nakagoshi (dalam Hakim 2012, hlm 25)

Ruang Terbuka Hijau adalah “Ruang luar

yang terdiri dari sekelompok tumbuhan,

bersifat area terbuka secara alami didalam

kota dan merupakan aspek utama

ekosistem kota dalam menjaga

keanekaragaman kehidupan dan dalam

menghasilkan oksigen, mengurangi polusi

dan kebisingan, mengurangi efek pulau

panas, memengaruhi harga rumah dan

nilai sosial serta menyediakan kesehatan

sosial kepada penghuni kota”.

Pengertian taman yang dijelaskan

di atas benar saja, bahwa dari hasil

observasi dilapangan bahwa kondisi dari

Taman Duta Telaga Mas adalah sebuah

taman dan itu ditunjukkan dengan

adannya ruang terbuka dimana setiap

orang atau siapa saja boleh masuk dan

berkunjung ke Taman Duta Telaga Mas,

dan taman ini menjadi sebuah fasilitas

umum atau sebuah fasilitas yang ada di

Perumahan Duta Harapan dan Telaga

Mas. Bisa dikatakan taman karena

memang kondisinya menyediakan adanya

pohon yang rindang dan menghasilkan

sebuah kesejukan bagi masyarakat yang

berkunjung, tidak hanya itu dari

kesejukan inilah diharapkan mempunyai

dampak kesehatan yang baik bagi

masyarakat perumahan tersebut ditengah

banyaknya polusi di daerah Bekasi akibat

sudah mulai kurangnya udara bersih

Page 14: PERILAKU MENYIMPANG REMAJA DALAM MEMANFAATKAN …sosiologi.upi.edu/unduhjournal.php?file=5_antologi_vol6_Setyo Budhi... · fasilitas umum yang disediakan oleh pihak tertentu baik

14

karena adannya polusi dari pabrik dan

kendaraan yang ada.

Penjelasan akan arti dari definisi

sebuah taman maka berlanjut mengenai

tujuan dan fungsi taman atau Ruang

Terbuka Hijau. Tujuan dan fungsi dari

Ruang Terbuka Hijau (RTH) menurut

Budihardjo dan Sudjarto (1999, hlm.91)

fungsi Ruang Terbuka Hiaju adalah:

1. Fungsi Umum

a. Tempat bermain dan berolahraga

b.Tempat bersantai

c. Tempat Komunikasi sosial

d.Tempat peralihan, tempat

menunggu

e. Sebagai ruang terbuka untuk

mendapatkan udara segar dengan

lingkungan

f. Sebagai sarana penghubung antara

suatu tempat dengan tempat yang

lain

g.Sebagai pembatas atau jarak

diantara masa bangunan.

2. Fungsi Ekologis

a. Penyegaran udara

b.Menyerap air hujan

c. Pengendalian banjir

d.Memelihara ekosistem tertentu

e. Pelembut arsitektur bangunan

Selain dikenal dengan pemanfaatan

yang negatif oleh remaja untuk perilaku

menyimpang, akan tetapi taman ini juga

dimanfaatkan untuk hal-hal yang positif

juga oleh remaja. Pemanfaatan taman

yang positif oleh remaja dilihat dari sisi

sosial dan edukasi. Jika melihat dari sisi

sosial pemenfaatannya yaitu pertama

remaja memanfaatkan taman ini sebagai

tempat berkumpul dan bersantai dengan

temannya, Kegiatan remaja seperti ini

adalah sebuah kegiatan bersosial dimana

adannya interaksi dengan temannya.

Taman ini pun juga pernah menjadi

tempat anak sekolah SMP dari bekasi

untuk melakukan sebuah kegiatan tadabur

alam. Kegiatan tadabur alam dilakukan

secara berkelompok dimana mereka juga

melakukan kegiatan camping di taman

tersebut. Hal ini menjadi sebuah kegiatan

bagaimana siswa dapat bekerja sama dan

berhubungan sosial dengan baik bersama

temannya.

Taman Duta telaga mas pernah

menjadi sebuah tempat kegiatan

silaturahmi bagi pemuda karang taruna

yang masih remaja. Hal ini dilakukan

sebagai upaya dari pihak Forkom RW

Dumas agar dengan pemuda karang

taruna dari RW lain dapat saling

mengenal dan ajang komunikasi sosial

dalam melaksanakan kegiatan yang ada di

karang taruna. Kegiatan silaturahim

sangat penting, dan pemilihan tempat

taman sebagai kegiatan tersebut

dikarenakan sangat cocok dan nyaman

bagi terlaksananya kegiatan silaturahim

karena tempat yang luas dan nyaman.

Pemanfaatan sebagai tempat

kelompok taekwondo oleh remaja adalah

sebagai kegiatan berkumpul bagi mereka

yang menyukai tentang beladiri. Sarana

berkumpul ini menjadi wadah sosial

untuk membentuk sebuah kelompok atas

dasar latar belakang hobi yang sama.

Kegiatan taekwondo ini oleh remaja

mereka lakukan pada setiap akhir pekan

dan pelaksanaan tempat latihan di Taman

Duta Telaga Mas. Untuk jadwalnya hari

minggu di mulai pada pukul 07.00 wib sd

09.00 wib. Suasana pagi membuat

kegiatan mereka menjadi semangat dalam

latihan bela diri. Apalagi kegiatan

taekwondo tersebut dimulai dengan

kegiatan pemanasan. Kegiatan sosial

lainnya bagi kesehatan remaja, mereka

melakuka aktifitas jogging dan bermain

sepeda seperti yang dilakukan oleh Fikri

dan Dinda. Aktifitas jogging dan bermain

sepeda pada dasarnya adalah sebuah

Page 15: PERILAKU MENYIMPANG REMAJA DALAM MEMANFAATKAN …sosiologi.upi.edu/unduhjournal.php?file=5_antologi_vol6_Setyo Budhi... · fasilitas umum yang disediakan oleh pihak tertentu baik

15

kegiatan dimana untuk membuat badan

menjadi bugar dengan aktifitas yang

mengeluarkan keringat. Kegiatan

dilakukan pada akhir pekan adalah

sebagai bentuk kegiatan untuk

menyehatkan badan setelah mereka

melakukan berbagai aktifitas selama

enam hari, karena badan membutuhkan

kesehatan dengan olahraga.

Kegiatan yang dilakukan secara

positif oleh remaja yaitu dimulai dari

sebuah kegiatan berkumpul dan tempat

bersantai, adannya kegiatan tadabur alam

yang dilaksanakan oleh SMP di Bekasi,

kegiatan silaturahmi antar pemuda karang

taruna, kegiatan adannya taekwondo atau

bela diri, jogging dan bermain yang

dilakukan di Taman Duta Telaga Mas

sebagai tempat pelaksanaanya, maka

kegiatan seperti itulah termasuk kedalam

fungsi umum dari adannya Ruang

Terbuka Hijau atau taman sebagai tempat

komunikasi sosial remaja, tempat

bersantai, bermain dan berolahraga

dikalangan remaja.

Kegiatan yang dimanfaatkan oleh

remaja secara positif dari sisi edukasi atau

pendidikan yang remaja dapatkan adalah

dimulai dari kegiatan tadabur alam.

Kegiatan seperti inilah menjadi sarana

dan tujuan agar anak SMP yang masih

tergolong remaja mampu mengenali alam

dan makhluk hidup yang ada di sekitar

taman serta agar tertanam pada jiwanya

mempunyai rasa bersyukur atas segala

yang diciptakan oleh sang Maha Kuasa,

walaupun Taman Duta Telaga Mas adalah

sebuah alam atau taman buatan

setidaknya ada usaha dari pihak sekolah

untuk memperkenalkan lingkungan yang

berada di sekitar masyarakat. Kegiatan

tadabur alam juga dapat bermanfaat bagi

kecerdasan spiritual dan kecintaan remaja

pada lingkungan alam atau sekitar

sehingga ada rasa atau pemikiran untuk

selalu menjaga keasrian lingkungan.

Kegiatan taekwondo atau bela diri

bagi remaja menjadi sebuah pendidikan

bagi mereka untuk melatih bagaimana

belajar ilmu bela diri dengan baik dan

dapat menghadapi orang jahat apabila

menyerang mereka. Pada kegiatan ini

mereka biasannya diajarkan untuk

menggunakan ilmu bela dirinya untuk

hal-hal yang positif seperti membantu

orang lain dari serangan penjahat dan

tidak menggunakan ilmu bela dirinya

untuk menyombongkan diri. Sehingga

selain diajarkan ilmu bela diri juga

diajarkan bagaimana seorang remaja

bersikap dengan baik kepada orang lain.

Di dalam masyarakat tentunya

menginginkan kondisi sosial yang baik,

dimana tiap individu dapat bertindak dan

berperilaku dengan baik sesuai dari

norma sosial yang ada di masyarakat.

Akan tetapi tentu ada saja ada individu

atau kelompok yang tindakan atau

perilakunya melanggar norma sosial yang

sudah terbentuk dimasyarakat. Hal seperti

inilah yang tidak diinginkan oleh semua

masyarakat. Maka dari itu dilakukan

sebuah upaya pengendalian sosial agar

semuanya kembali kepada kondisi yang

kondusif dan harmonis.

Pada pengendalian sosial yang

dilakukan oleh masyarakat yang pertama

yaitu suatu pengendalian sosial secara

preventif. “Sifat pengendalian preventif

adalah segala bentuk pengendalian sosial

yang berupa pencegahan atas perilaku

menyimpang (deviation) agar dalam

kehidupan sosial tetap kondusif

(harmonis)”. (Setiadi dan Kolip, 2011,

hlm. 255). Ada juga tokoh lain yaitu

Narwoko dan Suyanto (2007. hlm 134)

yang berpendapat bahwa “Kontrol sosial

yang dilakukan sebelum terjadinnya

pelanggaran atau dalam versi mengancam

Page 16: PERILAKU MENYIMPANG REMAJA DALAM MEMANFAATKAN …sosiologi.upi.edu/unduhjournal.php?file=5_antologi_vol6_Setyo Budhi... · fasilitas umum yang disediakan oleh pihak tertentu baik

16

sanksi disebut kontrol sosial yang bersifat

preventif”. Pengendalian sosial yang telah

dilakukan oleh masyarakat sekitar dalam

hal mencegah pemanfaatan taman secara

negatif oleh remaja yaitu dengan

memasang baliho pada taman yang berisi

aturan yang jelas berupa larangan kepada

pengunjung taman saat berada di Taman

Duta Telaga Mas. Isi larangan tersebut

yaitu berupa larangan berpacaran,

memasuki limgkungan danau dumas

dengan seragam sekolah, melakukan

perbuatan asusila dan/atau maksiat,

membuat keonaran dan sebagainya. Pesan

dan aturan tersebut adalah hasil dari

kerjasama antara pihak Forkom RW

Dumas, Polsek Bekasi Utara, dan FSMM

Dumas.

Aturan ini disampaikan untuk

sosialisasi dengan tujuan agar para

pengunjung taman khususnya remaja

dapat mengatahui hal-hal yang dilarang

saat berkunjung ke taman. Sehingga

dengan adannya aturan yang telah

diketahui oleh remaja mereka dapat

berfikir untuk tidak melakukan perilaku

menyimpang tersebut dan takut akan

ancaman berupa sanksi hukum yang ia

dapat apabila melakukan penyimpangan.

Sebelum adannya aturan tertulis

pada baliho dahulu upaya pencegahan

dilakukan oleh pihak Forkom RW dan

FSMM Dumas dengan mengadakan

upaya penggrebekan yaitu menyisir ke

area taman untuk menangkap dan

memberikan pembinaan kepada remaja

yang kedapatan melakun perbuatan

mesum dan mabuk-mabukan serta dengan

memanggil orang tuanya untuk

menjemput anaknya agar perbuatan

anaknya dapat diketahui oleh orang

tuanya sehingga orang tua pun ikut dapat

mendidik dan memberikan nasehat agar

perbuatannya tersebut tidak diulanggi

lago olehnya. Akan tetapi upaya tersebut

sudah tidak dilakukan oleh pihak pihak

Forkom RW dan FSMM Dumas.

Upaya penggrebekan sudah tidak

dilakukan oleh pihak Forkom RW dan

FSMM Dumas, maka agar area taman

dapat terpantau dan terkontrol dengan

baik, pihak Forkom RW mempekerjakan

dua satpam atau keamanan untuk menjaga

area taman dan danau. Penjagaan

dilakukan oleh satpam tersebut dibagi ke

dalam dua waktu baik siang dan malam.

Jadwal dari penjagaan yang dilakukan

satpam pada Taman Duta Telaga Mas

yaitu pada pagi hari dimulai pada pukul

09.00-17.00 Wib dan malam hari dimulai

pukul 19.00-03.00 Wib. Adannya satpam

atau keamanan yang dikhususkan untuk

menjaga taman dan danau diharapkan

dapat mengontrol dan memantau situasi

taman. Sehingga tidak ada lagi remaja

yang melakukan perilaku menyimpang

seperti berbuat mesum dan minum-

minuman keras.

Upaya secara preventif ini juga

dilakukan oleh pihak Polsek Bekasi Utara

yaitu pada bagian Sat Binmas, dimana

dengan mengadakan patroli ke Taman

Duta Telaga Mas walaupun hanya

sekedar dilintasi dan itu pun dilakukan

setiap hari karena beliau berangkat dan

pulang dari kantor selalu lewat taman.

Upaya lainnya juga telah dilakukan oleh

pihak Polsek Bekasi Utara dimulai dari

sosialisasi aturan dalam pemanfaatan

taman juga telah dilakukan upaya patroli

atau mengontrol kondisi lingkungan

sekitar taman, dan hal itu dilakukan setiap

hari.

Pihak Forkom RW juga membuat

sebuah program yaitu adannya

pembentukan karang taruna, yang

mewadahi remaja Perumahan Duta

Harapan dan Telaga Mas agar remaja

mampu untuk berorganisasi dengan baik

dan terjalin hubungan kerjasama diantara

Page 17: PERILAKU MENYIMPANG REMAJA DALAM MEMANFAATKAN …sosiologi.upi.edu/unduhjournal.php?file=5_antologi_vol6_Setyo Budhi... · fasilitas umum yang disediakan oleh pihak tertentu baik

17

mereka dan dapat belajar bagaimana

bertanggungjawab dengan baik dalam

kegiatan sosial. Di dalam karang taruna

tentu ada kegiatan positif yang dapat

mereka lakukan dan dapat mereka ambil

manfaatnya dari kegiatan tersebut.

Kegiatan-kegiatan positif inilah mampu

membuat remaja sibuk dengan kegiatan

positifnya sehingga remaja akan terhindar

untuk melakukan kegiatan negatif.

Program dari FSMM Dumas

dalam mencegah perilaku menyimpang

remaja dalam memanfaatkan taman, yaitu

programnya adalah dengan mengadakan

majelis ta’lim di beberapa masjid dan

musholla yang ada di perumahan Duta

Harapan dan Telaga mas. Akan tetapi

kebanyakan yang hadir dari majelis ta’lim

ini yang hadir kebanyakan orang tua saja,

seperti kata beliau yaitu

Upaya secara preventif atau

pencegahan juga dilakukan oleh

masyarakat sekitar taman, pertama yaitu

dengan memberikan anak remaja

pendidikan formal. Pendidikan formal

atau sekolah diharapkan siswa yang

masih remaja dapat belajar ilmu

pengetahuan atau intelektual. Dari

pemahaman pengetahuannya dalam

intelektual dapat memberikan suatu bekal

dalam dunia kerja nanti saat remaja

menjadi dewasa.

Akan tetapi dalam pendidikan

tidak hanya pengetahuan secara

intelektual yang diberikan sekolah kepada

siswanya. Pendidikan formal atau sekolah

juga memberikan pendidikan karakter

dimana didalamnya ada nilai, budaya, dan

norma yang ditanamkan kepada siswa,

sehingga diharapkan siswa yang masih

remaja dapat menjadi manusia yang

mempunyai etika dan moral yang dapat

diaplikasikan dalam lingkungan

masyaraktnya.

Kedua upaya yang dilakukan

dalam pencegahan perilaku remaja yang

menyimpang adalah dengan

memberikannya tambahan belajar selain

di sekolah untuk mengikuti bimbingan

belajar. Selain dapat mengisi waktu

luangnya setelah jam belajar di sekolah

telah usai, ilmu pengetahuan yang tidak

remaja peroleh dari sekolah maka ia

dapatkan melalui bimbingan belajar. Dari

waktu luang itulah tidak ada kesempatan

atau pemikiran untuk melakukan hal-hal

atau perilaku menyimpang, karena telah

diisi dengan kegiatan positif.

Ketiga upaya yang dilakukan

dengan menitipkan anak remaja untuk

belajar mengaji kepada ustadz atau

mungkin dengan mengajaknya untuk

pergi dalam acara pengajian majelis

ta’lim yang ada disekitar ligkungan. Dari

kegiatan mengaji atau pengajian majelis

ta’lim diharapkan tertanam nilai agama

yang kuat, dengan nilai agama yang kuat

rasa takut akan dosa atas perbuatan buruk

dapat remaja hindari. Hal ini bisa menjadi

benteng dalam diri remaja untuk selalu

berbuat baik dan menjauhi perbuatan

yang buruk atau menyimpang.

Upaya yang telah dilakukan

secara preventif atau pencegahan tentu

dalam pengendalian sosial dilakukan pula

suatu pengendalian secara represif.

“Pengendalian sosial secara represif

adalah bentuk pengendalian sosial yang

bertujuan untuk mengembalikan

kekacauan sosial atau mengembalikan

situasi deviasi menjadi keadaan kondusif

kembali (harmonis)”. (Setiadi dan Kolip,

2011, hlm 256).

Pengendalian sosial secara

represif juga dijelaskan oleh Narwoko

dan Suyanto (2007, hlm. 134) bahwa

“Kontrol sosial yang dilakukan setelah

terjadi pelanggaran dengan maksud

hendak memulihkan keadaan agar bisa

Page 18: PERILAKU MENYIMPANG REMAJA DALAM MEMANFAATKAN …sosiologi.upi.edu/unduhjournal.php?file=5_antologi_vol6_Setyo Budhi... · fasilitas umum yang disediakan oleh pihak tertentu baik

18

berjalan seperti semula disebut kontrol

sosial yang bersifat represif”.

Pengendalian sosial secara represif yang

telah diupayakan masyarakat yaitu untuk

memperbaiki dan mengembalikan

keadaan taman untuk dapat dimanfaatkan

oleh remaja sesuai dengan fungsinya,

maka melalui pihak Forkom RW dan

FSMM Dumas memberikan hukuman

kepada remaja yang kedapatan

melakukan perbuatan mesum dan minum-

minuman keras di area taman berupa

push-up dan berendam di danau. Selain

adannya pemberian hukuman juga

didatangkannya orang tua remaja kepada

pihak Forkom RW dan FSMM Dumas

untuk menjemput anaknya. Diharapkan

dengan pemberian hukuman dan

didatangkannya orang tua remaja merasa

jera dan tidak akan mengulangi

perbuatannya lagi.

Pemberian hukuman oleh

masyarakat kepada remaja yang

melakukan perilaku menyimpang

menurut Setiadi dan kolip (2011, hlm.

257) ada tiga sanksi yaitu:

1. Sanksi fisik, yaitu sanksi yang

mengakibatkan penderitaan fisik pada

pihak yang terbebani sanksi tersebut,

misalnya didera, dipenjara, diikat, dan

sebagainya.

2. Sanksi psikologis, yang merupakan

beban penderitaan yang dikenakan

pada pihak yang terbebani sanksi

dengan beban kejiwaan, seperti

dipermalukan di muka umum, dan

lain sebagainya.

3. Sanksi ekonomik, yang merupakan

beban penderitaan yang dikenakan

kepada pelanggar norma berupa

pengurangan benda dalam bentuk

penyitaan dan denda, membayar ganti

rugi dan sebagainya.

Sanksi yang diberikan masyarakat

kepada remaja yang melakukan perilaku

menyimpang di Taman Duta Telaga Mas

telah diberikan. Dimulai dari sanksi fisik

berupa push-up dan berendam di danau.

Sanksi psikologispun telah diterima

remaja melalui adannya pemanggilan

orang tua untuk datang menjemput

anaknya, dengan begitu anak remaja

tersebut akan malu kepada orang tuanya

atas perbuatan yang telah dilakukannya.

Sedangkan untuk sanksi ekonomi disini

tidak ada dan tidak dilakukan oleh

masyarakat setempat dalam mengatasi

perilaku menyimpang untuk memberikan

denda bagi yang melanggar tata tertib

larangan pengunjung taman duta telaga

mas.

Upaya telah dilakukan oleh

masyarakat baik secara preventif yaitu

pencegahan dan upaya secara represif

berupa pemberian hukuman. Akan tetapi

semua upaya yang telah dilakukan oleh

masyarakat tentunya memiliki hambatan.

Hambatan yang dialami oleh masyarakat

pertama masyarakat bersama Polsek

Bekasi Utara telah melakukan sosialisasi

mengenai aturan dalam mengunjungi

taman yang tertulis di baliho. Baliho

tersebut telah dipasang pada taman

dengan tujuan dapat dibaca dan diketahui

oleh para pengunjung taman, akan tetapi

hambatannya sebagian dari baliho

tersebut sudah mulai robek dan tidak bisa

terbaca secara keseluruhan oleh

pengunjung.

Kedua hambatan dirasakan oleh

pihak Forkom Rw dan FSMM Dumas

bahwa dahulu telah dilakukan

penggrebekan dan menyisir area taman

dan danau akan tetapi pihak Forkom RW

dan FSMM Dumas tidak mempunyai

banyak waktu untuk melakukan hal itu

apalagi jika harus tiap hari memantau

keadaan taman, karena memang

mempunyai kesibukan tersendiri bagi

anggotannya dan masyarakat juga sedikit

Page 19: PERILAKU MENYIMPANG REMAJA DALAM MEMANFAATKAN …sosiologi.upi.edu/unduhjournal.php?file=5_antologi_vol6_Setyo Budhi... · fasilitas umum yang disediakan oleh pihak tertentu baik

19

yang berpartisipasi dalam kegiatan

tersebut. Akhirnya memutuskan untuk

menugaskan dua satpam atau keamanan

untuk menjaga area taman baik siang dan

malam dari perilaku pengunjung yang

tidak diinginkan oleh masyarakat.

Ketiga hambatan dirasakan oleh

pihak Forkom RW dimana membentuk

sebuah program yaitu adanya karang

taruna pada Perumahan Duta Harapan dan

Telaga Mas. Karang Taruna mewadahi

bagi setiap remaja untuk organisasi yang

diharapkan dapat membuat sebuah

kegiatan yang positif. Akan tetapi karang

taruna di perumahan tersebut kini sudah

tidak berjalan lagi, karena belum adannya

kepengurusan yang baru. Program

Majelis Ta’lim yang diadakan oleh pihak

FSMM Dumas juga mengalami

hambatan. Di dalam pengajian majelis

ta’lim ini adalah sebuah kegiatan agama

untuk menanamkan nilai-nilai keagamaan

khususnya islam, agar masyarakat

mempunyai ahklak yang baik, khusunya

remaja untuk mencegah perbuatan yang

tidak baik. Akan tetapi masih saja

mengalami kendala di mulai dari

kurangnya kesadaran remaja untuk

menghadiri kegiatan tersebut di masjid-

masjid dekat lingkungan mereka, yang

hadir dalam kegiatan tersebut kebanyakan

atau mayoritas orang tua.

Keempat hambatan yang

dirasakan oleh kedua satpam tersebut

mengakui bahwa hanya ada dua satpam

untuk menjaga daerah taman dan danau,

dan hal ini dibagi kedalam dua waktu

baik siang dan malam otomatis saat

penjagaan hanya sendiri, sedangkan

taman dan danau cukup luas sehingga

tidak dapat terpantau seluruhnya apalagi

setiap menit atau setiap jam. Maka dari

itu tentu masih ada saja remaja yang

melakukan perilaku menyimpang tersebut

walau tidak separah dulu.

Kelima hambatannya bagi Polsek

Bekasi Utara adalah walau patroli telah

dilakukan akan tetapi Polsek Bekasi Utara

juga tidak hanya berptaroli pada daerah

Taman Duta Telaga Mas saja, Polsek juga

harus berpatroli ke daerah lain yang

masih menjadi wilayah Bekasi Utara,

karena daerah Bekasi Utara cukup luas,

maka setiap pengawasan tak dapat

dilakukan setiap saat. Apalagi yang

berpatroli terkadang hanya 2 sampai 3

orang saja. Sehingga tidak setiap tindakan

remaja yang menyimpang dapat diawasi

secara terus-menerus oleh polisi.

Fasilitas umum diperuntukkan

bagi masyarakat untuk dipergunakan atau

dimanfaatkan dengan baik. Keberadaan

taman duta telaga mas, menjadi sebuah

tempat yang menarik untuk dinikmati

semua kalangan masyarakat. Perilaku

sosial yang ditunjukkan dalam

mengunjungi taman ini menjadi

berpengaruh terhadap citra dari sebuah

Taman Duta Telaga Mas yang letaknya

berada di tengah-tengah masyarakat

perumahan Duta Harapan dan Telaga

Mas. Tentu dari citra tersebut tergantung

dari perilaku pengunjung, jika

dimanfaatkan dengan baik maka citra dari

taman beserta masyarakat sekitar akan

baik pula. Akan tetapi jika

pemanfaatannya disalahgunakan maka

citra dari taman dan masyarakat sekitar

tersebut juga akan berpengaruh buruk.

Hal tersebut jika dikaitkan dengan

teori labeling Menurut Edwin M. Lemert

(dalam Maryati, 2011, hlm. 120) yaitu

“Adannya proses labelisasi (Pemberian

julukan, cap, etiket, atau merek), yang

yang dilakukan masyarakat terhadap

orang tersebut. Proses ini bisa membuat

seseorang yang tadinya tidak memiliki

kebiasaan menyimpang menjadi terbiasa,

Bahkan, kemudian kebiasaan itu menjadi

gaya hidupnya”. Cap yang negatif kepada

Page 20: PERILAKU MENYIMPANG REMAJA DALAM MEMANFAATKAN …sosiologi.upi.edu/unduhjournal.php?file=5_antologi_vol6_Setyo Budhi... · fasilitas umum yang disediakan oleh pihak tertentu baik

20

masyarakat sekitar taman yaitu

masyarakat perumahan duta harapan dan

telaga mas secara otomatis melekat pada

mereka, karena begitu banyaknya remaja

yang melakukan perilaku menyimpang

untuk berbuat mesum dan minum-

minuman di area taman tersebut.

Sehingga anggapan masyarakat luar

bahwa masyarakat duta harapan dan

telaga mas seperti dianggap tidak

melakukan upaya untuk memberantas

perilaku remaja yang menyimpang di

taman. Padahal masyarakat sekitar taman

sudah melakukan berbagai upaya untuk

mengatasi permasalahan remaja dalam

memanfaatkan taman. Selain itu akibat

dari terkenalnya Taman Duta Telaga Mas

sebagai tempat para remaja untuk

melakukan perilaku menyimpang,

membuat ketertarikan bagi remaja lain

untuk datang ke taman tersebut dan

melakukan perbuatan seperti apa yang

sudah menjadi terkenalnya nama taman

Duta Telaga Mas dikalangan masyarakat

luas sebagai tempat berbuat mesum dan

minum-minuman keras. Hal inilah yang

akan menjadi bertambahnya perilaku

yang memanfaatkan taman sebagai

tempat untuk memuaskan nafsu dan

kesenangan bagi remaja. Perbuatan

remaja tertarik datang ke taman tersebut

karena sebelumnya melihat remaja lain

terlebih dahulu yang memanfaatkan

taman secara negatif, dan hal ini telah

peneliti buktikan dengan mewawancarai

informan remaja yang melakukan hal

tersebut.

Dampak sosial pada psikologi

remaja yang tinggal disekitar taman juga

dikhawatirkan bagi orang tua, hal ini

wajar karena orang tua sejatinya sangat

mencintai anaknya sehingga takut

anaknya melakukan hal-hal yang

menyimpang seperti yang dilakukan oleh

remaja di taman. Perilaku remaja yang

memanfaatkan taman secara negatif

secara tidak langsung akan memberikan

contoh bagi generasi remaja yang tinggal

di sekitar taman, karena remaja terkadang

melakukan sesuatu tanpa pernah berpikir

panjang tentang akibat dari apa yang telah

mereka perbuat di masyarakat. Dari

perbuatan yang tanpa proses berpikir

panjang membuat perilaku remaja

melanggar norma-norma sosial yang ada

di masyarakat. Adannya perilaku

menyimpang remaja dalam

memanfaatkan taman seperti perbuatan

mesum dan mabuk-mabukan.

Sebagaimana menurut Robert M.Z

Lawang (dalam Setiadi dan Kolip, 2011,

hlm. 188) bahwa penyimpangan adalah

‘Semua tindakan yang menyimpang dari

norma-norma yang berlaku dalam suatu

system sosial dan menimbulkan usaha

dari mereka yang berwenang dalam

sistem itu untuk memperbaiki perilaku

tersebut’. Maka dari itu untuk

memperbaiki nama baik dari Taman Duta

Telaga Mas dilakukan upaya dari

masyarakat setempat dan aparat yang

berwenang berupa tindakan tegas untuk

merubah dan memperbaiki pemanfaatan

taman secara negatif oleh remaja kepada

pemanfaatan secara positif. Sehingga

tidak akan ada lagi remaja yang datang ke

taman tersebut untuk berbuat mesum dan

minum-minuman keras, mereka akan

merasa jera dan menghindari perbuatan

yang dibenci dan sangat dilarang pula

oleh masyarakat sekitar. Maka dari itu

harapan besar bagi masyarakat sekitar

untuk dapat dimanfatkan dengan baik dan

lebih positif lagi bagi remaja dan

masyarakat umum dapat terwujud dan

nama baik perumahan beserta masyarakat

sekitar dapat kembali baik seperti

sebelumnya, karena pada dasarnya

masyarakat menginginkan kondisi sosial

disekitar lingkungannya dapat berjalan

Page 21: PERILAKU MENYIMPANG REMAJA DALAM MEMANFAATKAN …sosiologi.upi.edu/unduhjournal.php?file=5_antologi_vol6_Setyo Budhi... · fasilitas umum yang disediakan oleh pihak tertentu baik

21

dengan baik tanpa ada masalah yang

terjadi.

SIMPULAN

Berdasarkan temuan dan

pembahasan yang telah diuraikan

sebelumnya maka pada bagian ini penulis

menuangkannya dalam bentuk skripsi

dengan judul “Perilaku Menyimpang

Remaja Dalam Memanfaatkan Taman

Sebagai Ruang Publik”. Studi Kasus

Pemanfaatan Taman Duta Telaga Mas

Kecamatan Bekasi Utara Kota Bekasi

dalam simpulannya yaitu:

Bentuk perilaku sosial remaja

dalam memanfaatkan taman lebih yaitu 1)

rasionalitas instrumental yaitu remaja

datang ke Taman Duta Telaga Mas

karena ingin mencari kesejukan, lari pagi,

bermain sepeda, dan taekwondo mereka

datang ke tempat taman sesuai dengan

apa yang mereka inginkan karena

lingkungan taman duta telaga mas

menyediakan oksigen dan kesejukan

karena ada pohon, serta adanya tempat

yang luas untuk memfasilitasi remaja

dalam beraktifitas seperti lari pagi,

bermain sepeda, dan taekwondo. 2)

Tindakan afektif yaitu remaja melakukan

perbuatan yang berorientasi kepada

kesenangan sehingga tindakan remaja

terkadang lebih mementingkan perasaan

ketimbang logika. Seperti remaja

melakukan perbuatan asusila dan minum-

minuman keras di area taman sebagai

ruang publik tanpa memikirkan rasa malu

dan lebih mementingkan kepuasan bagi

mereka. Faktor remaja melakukan

perilaku menyimpang dalam

memanfaatkan taman pertama lebih

kepada sikap mental mereka yang tidak

sehat, kedua proses belajar yang

menyimpang, ketiga kondisi lingkungan

taman yang gelap, keempat karena ada

rasa ingin dipuji oleh temannya, dan yang

kelima kurangnya pemanfaatan waktu

luang.

Pemanfaatan taman secara sosial

dan edukasi oleh remaja yaitu

dimanfaatkan untuk kegiatan duduk dan

bersantai serta berbincang dengan teman,

kegiatan camping SMP dari sekolah

Bekasi, kegiatan silaturahmi karang

taruna Duta Harapan dan Telaga Mas,

kegiatan taekwondo, dan kegiatan jogging

atau lari pagi. Kegiatan seperti yang

dijelaskan sebelumnya adalah sebuah

kegiatan sosial dimana remaja saling

berinteraksi antar individu dan kelompok

serta adannya kegiatan yang mengarah

kepada pendidikan diantarannya

pendidikan untuk mengenal alam sekitar

dari adanya kegiatan camping yang

dilakukan oleh sekolah SMP di Bekasi

dan adannya suatu pembelajaran tentang

ilmu beladiri dari kegiatan taekwondo

yang dilakukan di taman.

Upaya dari masyarakat dan pihak

berwajib telah dilakukan untuk mengatasi

perilaku menyimpang remaja dalam

memanfaatkan taman yaitu secara

preventif dimulai dari adannya sosialisasi

aturan larangan pada baliho yang

terpasang di taman dan adannya

penggrebekan yang dilakukan Forkom

RW dan FSMM Dumas, dilakukannya

patroli oleh pihak Polsek Bekasi Utara,

serta penjagaan taman oleh Satpam.

Upaya pengendalian sosial secara represif

yang telah diupayakan masyarakat yaitu

untuk memperbaiki dan mengembalikan

keadaan taman untuk dapat dimanfaatkan

oleh remaja sesuai dengan fungsinya,

maka melalui pihak Forkom RW dan

FSMM Dumas memberikan hukuman

kepada remaja yang kedapatan

melakukan perbuatan mesum dan minum-

minuman keras di area taman berupa

push-up dan berendam di danau. Selain

Page 22: PERILAKU MENYIMPANG REMAJA DALAM MEMANFAATKAN …sosiologi.upi.edu/unduhjournal.php?file=5_antologi_vol6_Setyo Budhi... · fasilitas umum yang disediakan oleh pihak tertentu baik

22

adannya pemberian hukuman juga

didatangkannya orang tua remaja kepada

pihak Forkom RW dan FSMM Dumas

untuk menjemput anaknya. Diharapkan

dengan pemberian hukuman dan

didatangkannya orang tua remaja merasa

jera dan tidak akan mengulangi

perbuatannya lagi. Sedangkan untuk

hambatan yang dialami untuk mengatasi

perilaku menyimpang remaja dalam

memanfaatkan taman oleh berbagai pihak

diantaranya Forkom RW dan FSMM

Dumas adalah tidak adanya waktu untuk

terus melakukan kegiatan penggrebekan

dan menyisir daerah taman akibat

mempunyai kesibukan tersendiri bagi

anggota. Pihak Polsek Bekasi Utara

adalah terlalu luasnya wilayah Kecamatan

Bekasi Utara sehinga tidak dapat

terpantau setiap saat dan menyeluruh

pada area taman Duta Telaga Mas.

Sedangkan pada pihak satpam Taman

adalah cukup luas wilayah taman jadi

tidak bisa terpantau secara keseluruhan

apalagi penjagaannya hanya satu orang.

Dampak yang dialami masyarakat

setempat dari adannya perilaku

menyimpang remaja dalam

memanfaaatkan taman yaitu nama baik

perumahan dan masyarakat sekitar

menjadi buruk oleh penilaian masyarakat

luas, karena adannya perilaku remaja

yang memanfaatkan taman untuk hal

negatif yaitu perilaku seperti berbuat

mesum dan minum-minuman keras di

area taman yang berada pada perumahan

Duta Harapan dan Telaga Mas. Dampak

sosial pada psikologi remaja yang tinggal

disekitar taman juga dikhawatirkan bagi

orang tua, hal ini wajar karena orang tua

sejatinya sangat mencintai anaknya

sehingga takut anaknya melakukan hal-

hal yang menyimpang seperti yang

dilakukan oleh remaja di taman. Perilaku

remaja yang memanfaatkan taman secara

negatif secara tidak langsung akan

memberikan contoh bagi generasi remaja

yang tinggal di sekitar taman, karena

remaja terkadang melakukan sesuatu

tanpa pernah berpikir panjang tentang

akibat dari apa yang telah mereka perbuat

di masyarakat.

Daftar Rujukan

Anggriani, N. (2005) Kajian Jalan Irian

Barat Sebagai Ruang Publik

KotaSurabaya. Jurusan Teknik

Arsitektur UPN “Veteran” Jatim 2

(1) hlm. 3-4

Budihardjo, E. dan Sujarto. (1999). Kota

Berkelanjutan. Bandung: PT.Alumni

Hakim, R, (2012). Komponen

Perancangan Arsitektur Lansekap.

Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Haricahyono, C. (1989). Dimensi-dimensi

Pendidikan Moral. Semarang: IKIP

Semarang Fres.

Helmi, A. F. (1999) Beberapa Teori

Psikologi Lingkungan Buletin

Psikologi VII. (2) hlm. 7

Koentjaraningrat. (2009). Pengantar Ilmu

Antropologi. Jakarta: PT Rineka

Cipta.

Maryati, Kun, dan Suryawati, Juju.

(2011). Sosiologi Untuk SMA/MA

Kelas X. Jakarta: Esis.

Narwoko, J.D. dan Suyanto, B. (2007).

Sosiologi Teks dan Terapan. Jakarta:

Kencana.

Narwoko, J.D. dan Suyanto, B. (2011).

Sosiologi Teks Pengantar dan

Terapan. Jakarta: Kencana.

Setiadi, Elly M. dan Kolip, Usman.

(2011). Pengantar Sosiologi. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group.

Soekanto, S. (2007) Sosiologi Suatu

Pengantar. Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada.

Page 23: PERILAKU MENYIMPANG REMAJA DALAM MEMANFAATKAN …sosiologi.upi.edu/unduhjournal.php?file=5_antologi_vol6_Setyo Budhi... · fasilitas umum yang disediakan oleh pihak tertentu baik

23