perifiton pada daun lamun thalassia hemprichi...

15
PERIFITON PADA DAUN LAMUN Thalassia hemprichii dan Cymodocea rotundata DI PERAIRAN KAMPUNG KAMPE DESA MALANG RAPAT Joni Surahmad Ismail Mahasiswa Ilmu Kelautan, FIKP UMRAH, [email protected] Ita Karlina Dosen Ilmu Kelautan, FIKP UMRAH, [email protected] Arief Pratomo Dosen Ilmu Kelautan, FIKP UMRAH, [email protected] ABSTRAK Joni Surahmad Ismail. 2016 .Perifiton Pada Daun Lamun Thalassia hemprichii dan Cymodocea rotundata di Kampung Kampe Desa Malangrapat, Skripsi. Tanjungpinang: Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji. Pembimbing I: Ita Karlina, S.Pi, M.Si. Pembimbing II: Arief Pratomo, S.T, M.Si Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui jenis, perbedaan perifiton pada lamun Thalassia hemprichii dan Cymodocea rotundata kemudian peran lamun terhadap perifiton sendiri. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Februari sampai bulan Mei tahun 2016, di daerah Kampe, Desa Malangrapat, Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan. Metode yang digunakan adalah metode Purpossive Sampling. Pengambilan sampel lamun untuk diambil perifitonnya dengan masing-masing lamun, baik Thalassia hemprichii dan Cymodocea rotundata adalah sebanyak dua plot untuk mewakili dengan 3 kali ulangan permasing-masing plot. Analisis data dengan menggunakan Uji T (Independen Sample T test) yang menunjukkan perbedaan perifiton yang menempel pada Thalassia hemprichii dan Cymodocea rotundata secara signifikan (p<0,05); sedangkan untuk perbedaan perifiton yang menempel secara tidak signifikan (p>0,05). Kepadatan perifiton yang menempel pada daun lamun Thalassia hemprichii adalah sebanyak 28.607 ind/cm 2 dan kepadatan perifiton pda daun lamun Cymodocea rotundata adalah sebanyak 28.536 ind/cm 2 . Perifiton yang mendominasi adalah dari Genera Thalassiothrix sp,Cocconeis sp dan Nitzchia sp, masing-masing perifiton tersebut merupakan kelas dari Bacillariophyceae merupakan sumber epifit utama pada tumbuhan. Perifiton- perifiton tersebut pada daun lamun di Dominasi pada bagian Ujung dan Pangkal daun, karena pengaruh fotosintesis pada bagian ujung dan zat hara pada substrat perairan. Hal tersebut menunjukkan peranan lamun pada perifiton adalah sebagai inangnya atau tempat hidup perifiton sendiri. Kata Kunci : Perifiton, Kepadatan Perifiton Thalassia hemprichii dan Cymodocea rotundata, Analisis Kepadatan Perifiton dengan Uji T.

Upload: phungnhan

Post on 04-May-2018

228 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERIFITON PADA DAUN LAMUN Thalassia hemprichi …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · adalah Fragilaria, Anabaenopsis, Diploneis, Synedra, Amphora,

PERIFITON PADA DAUN LAMUN Thalassia hemprichii dan Cymodocea rotundata DI PERAIRAN

KAMPUNG KAMPE DESA MALANG RAPAT

Joni Surahmad Ismail

Mahasiswa Ilmu Kelautan, FIKP UMRAH, [email protected]

Ita Karlina

Dosen Ilmu Kelautan, FIKP UMRAH, [email protected]

Arief Pratomo

Dosen Ilmu Kelautan, FIKP UMRAH, [email protected]

ABSTRAK

Joni Surahmad Ismail. 2016 .Perifiton Pada Daun Lamun Thalassia hemprichii dan Cymodocea rotundata di

Kampung Kampe Desa Malangrapat, Skripsi. Tanjungpinang: Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Ilmu Kelautan

dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji. Pembimbing I: Ita Karlina, S.Pi, M.Si. Pembimbing II: Arief

Pratomo, S.T, M.Si

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui jenis, perbedaan perifiton pada lamun

Thalassia hemprichii dan Cymodocea rotundata kemudian peran lamun terhadap perifiton sendiri. Penelitian ini

telah dilaksanakan pada bulan Februari sampai bulan Mei tahun 2016, di daerah Kampe, Desa Malangrapat,

Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan. Metode yang digunakan adalah metode Purpossive Sampling.

Pengambilan sampel lamun untuk diambil perifitonnya dengan masing-masing lamun, baik Thalassia

hemprichii dan Cymodocea rotundata adalah sebanyak dua plot untuk mewakili dengan 3 kali ulangan

permasing-masing plot. Analisis data dengan menggunakan Uji T (Independen Sample T test) yang

menunjukkan perbedaan perifiton yang menempel pada Thalassia hemprichii dan Cymodocea rotundata secara

signifikan (p<0,05); sedangkan untuk perbedaan perifiton yang menempel secara tidak signifikan (p>0,05).

Kepadatan perifiton yang menempel pada daun lamun Thalassia hemprichii adalah sebanyak 28.607 ind/cm2

dan kepadatan perifiton pda daun lamun Cymodocea rotundata adalah sebanyak 28.536 ind/cm2. Perifiton yang

mendominasi adalah dari Genera Thalassiothrix sp,Cocconeis sp dan Nitzchia sp, masing-masing perifiton

tersebut merupakan kelas dari Bacillariophyceae merupakan sumber epifit utama pada tumbuhan. Perifiton-

perifiton tersebut pada daun lamun di Dominasi pada bagian Ujung dan Pangkal daun, karena pengaruh

fotosintesis pada bagian ujung dan zat hara pada substrat perairan. Hal tersebut menunjukkan peranan lamun

pada perifiton adalah sebagai inangnya atau tempat hidup perifiton sendiri.

Kata Kunci : Perifiton, Kepadatan Perifiton Thalassia hemprichii dan Cymodocea rotundata, Analisis

Kepadatan Perifiton dengan Uji T.

Page 2: PERIFITON PADA DAUN LAMUN Thalassia hemprichi …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · adalah Fragilaria, Anabaenopsis, Diploneis, Synedra, Amphora,

PERIFITON ON LEAF SEAGRASS Thalassia hemprichii AND Cymodocea rotundata IN KAMPUNG

DESA MALANG RAPAT KAMPE

Joni Surahmad Ismail

Mahasiswa Ilmu Kelautan, FIKP UMRAH, [email protected]

Ita Karlina

Dosen Ilmu Kelautan, FIKP UMRAH, [email protected]

Arief Pratomo

Dosen Ilmu Kelautan, FIKP UMRAH, [email protected]

ABSTRACT

Joni Surahmad Ismail. 2016. Perifiton On Leaf Seagrass Thalassia hemprichii and Cymodocea rotundata in

Kampung Desa Malangrapat Kampe, Thesis. Tanjungpinang: Department of Marine Sciences, Faculty of

Marine Sciences and Fisheries, Maritime University of Raja Ali Haji. Supervisor I: Ita Karlina, S.Pi, M.Sc.

Supervisor II: Arief Pratomo, ST, M.Si

This research was conducted in order to determine the type, the difference in the seagrass Thalassia

perifiton hemprichii and Cymodocea rotundata then the role of seagrass against perifiton own. This study was

conducted from February to May 2016, in the area Kampe, Malangrapat Village, Gunung Kijang District,

Bintan regency. The method used is purposive sampling method. Sampling perifitonnya seagrass to be taken by

each of seagrass, Thalassia both hemprichii and Cymodocea rotundata is to represent as much as two plots with

three replications permasing in each plot. Data analysis using t test (Independent Sample T test) which indicates

the difference perifiton attached to Thalassia hemprichii and Cymodocea rotundata significantly (p <0.05);

whereas for perifiton attached differences are not significant (p> 0.05). Perifiton density attached to the leaves

of seagrass Thalassia hemprichii is as much as 28 607 ind / cm2 and a density of seagrass leaves perifiton pda

Cymodocea rotundata is as much as 28,536 ind / cm2. Perifiton that dominates is of the genera Thalassiothrix

sp, Cocconeis sp, Nitzchia sp and respectively perifiton is a class of Bacillariophyceae is a source of major

epiphytes in plants. Perifiton-perifiton those on leaves of seagrass in dominance on the Edge and Base leaves,

due to the influence of photosynthesis on the tip and substrate nutrients in the water. This shows the role of

seagrass in perifiton is as a host or a perifiton own life.

Key Words: perifiton, Density perifiton Thalassia hemprichii and Cymodocea rotundata,

Density Analysis Test perifiton with T.

Page 3: PERIFITON PADA DAUN LAMUN Thalassia hemprichi …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · adalah Fragilaria, Anabaenopsis, Diploneis, Synedra, Amphora,

I. PENDAHULUAN

A. Latarbelakang

Perifiton merupakan tumbuhan atau

hewan yang menempel, Adapun Round

(1964) in Wetzel (1982) in Yulianti (2006)

membagi perifiton dalam dalam lima

kelompok berdasar tempat menempelnya,

salah satunya adalah jenis epifitik yang

menempel pada permukaan tumbuhan, Di

laut salah satu tumbuhan yang umumnya

ditempeli adalah lamun. Perifiton

memberikan banyak manfaat, baik bagi

lamun maupun ekosistemnya sendiri. Selain

itu, perifiton terdapat pada permukaan daun

lamun tersebut juga, menyebabkan

produktifitas primer ekosistem lamun

menjadi tinggi. Perifiton mampu

memfiksasi nitrogen terutama oleh jenis

alga epifit dan mempercepat pemutusan

daun sehingga mempercepat proses

dekomposisi. Organisme perifiton epifitik

merupakan makanan utama bagi biota yang

berasosiasi dengan padang lamun (Miller-

Myers dan Virstein, 2000 in Ari et al.,

2014). Hasil dekomposisi berupa serasah

merupakan sumber makanan fauna

invertebrata penyaring (Yulianti, 2006).

Selain itu, keberadaan perifiton bagi ikan-

ikan kecil yaitu pelindung invertebrata yang

tinggal di padang lamun.

Jenis-jenis perifiton telah banyak

ditemukan pada permukaan daun lamun,

salah satunya menurut Ari et al.,(2014),

beberapa perifiton yang ditemukan pada

penelitian perifiton terhadap daun lamun

adalah Fragilaria, Anabaenopsis,

Diploneis, Synedra, Amphora, Nitzchia,

Coleochaeta,Atractomorpha, Stylonema,

Dasya, Spermothamniond dan Acnanthes.

Kampung Kampe Desa Malangrapat

yang terletak di bagian utara Pulau Bintan,

hampir di seluruh wilayahnya adalah

ekosistem padang lamun. Berdasarkan

survey telah ditemukan beberapa jenis

lamun pada perairan tersebut, yaitu Enhalus

acoroides, Thalassia hemprichii,

Cymodocea rotundata, Cymodocea

serrulata. Dari beberapa jenis yang

ditemukan, Thalassia hemprichii dan

Cymodocea rotundata di indikasikan

terdapat berbagai jenis perifiton, struktur

daunnya yang lebar tentunya mampu

menampung atau mengakumulasikan

detritus ataupun nutrien yang jauh lebih

banyak. Diduga pula, terdapat perbedaan

perifiton pada kedua jenis lamun tersebut.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, semua jenis

dapat berpotensi menjadi tempat

penempelan perifiton. Kedua jenis lamun

yang akan diteliti (Thalassia hemprichii dan

Cymodocea rotundata), memiliki kriteria

berupa lebar dan besar, mudah diamati dan

ditemukan, selain itu juga posisinya yang

dekat dengan bibir pantai. Oleh karena itu,

dapat dirumuskan masalah dalam

penelitian ini adalah; jenis perifiton apakah

yang dapat ditemukan dari masing-masing

lamun, peneliti juga ingin membandingkan

terdapat perbedaankah perifiton pada kedua

jenis lamun tersebut, mengingat terdapat

perbedaan karakteristik daun dari masing-

masing lamun yang dalam hal ini sebagai

tempat menempelnya perifiton, kemudian,

peran lamun Thalassia hemprichii dan

Cymodocea rotundata terhadap perifiton

bagaimana dan seperti apa.

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latarbelakang yang telah

dipaparkan, adapun tujuan penelitian yang

ingin dicapai yaitu :

1. Mengetahui jenis perifiton yang

terdapat dan ditemukan pada daun

lamun jenis Thalassia hemprichii

dan Cymodocea rotundata.

2. Mengetahui perbedaan perifiton

pada daun lamun jenis Thalassia

hemprichii dan Cymodocea

rotundata.

3. Mengetahui peran daun lamun

terhadap perifiton.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang didapatkan dari

penelitian ini yaitu; Memperoleh informasi

Page 4: PERIFITON PADA DAUN LAMUN Thalassia hemprichi …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · adalah Fragilaria, Anabaenopsis, Diploneis, Synedra, Amphora,

dan pengetahuan mengenai jenis, perbedaan

dan peran kedua jenis lamun yang berbeda

terhadap perifiton dan dalam hal ini adalah

Thalassia hemprichii dan Cymodocea

rotundata.

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Ekosistem Lamun

Lamun (seagrasses) adalah satu-

satunya kelompok tumbuh-tumbuhan yang

mampu berbunga dan habitatnya di

lingkungan laut. Tumbuhan ini

melangsungkan kehidupannya pada

perairan pantai dangkal. Lamun memiliki

tunas berdaun yang tegak dan tangkai-

tangkai yang merayap dan efektif untuk

melakukan perkembangbiakan. Sangat jauh

berbeda dengan tumbuhan laut lainnya,

lamun memiliki bunga, buah dan mampu

menghasilkan biji. Pada lamun juga

memiliki akar dan sistem internal dalam

mengangkut gas dan unsur hara

(Romimohtarto dan Juwana, 2001).

Gambar 1: Ekosistem lamun (sumber :

Taxonomy Seagrass, 2014 )

B. Perifiton

Perifiton merupakan sekelompok

organisme (umumnya mikroskopis) yang

hidup menempel pada benda atau pada

permukaan tumbuhan air yang terendam;

tidak menembus subtrat; diam atau

bergerak dipermukaan subtrat tersebut .

Sementara Wetzel (1982) in Arman dan

Supriyanti (2007), menyatakan bahwa ada

istilah aufwuchs dipergunkan secara

umum untuk seluruh organisme yang

berasosiasi dengan permukaan padat tetapi

tidak sampai menembus subtrat tersebut.

Berikut terdapat morfologi dan anatomi dari

contoh perifiton jenis hewan dan tumbuhan

pada gambar 2.

a b

Gambar 2. Morfologi dan anatomi

Perifiton ; a : Nannochloropsis sp

(tumbuhan) b : Brachionus sp (hewan)

(Sumber : Koste, 1980 dalam Amali, 2005

dan Waggoner dan Speer, 1999 dalam

Aliabbas, 2002).

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan lokasi penelitian

Waktu penelitian dalam hal ini akan

dilakukan pada bulan Januari 2016-Maret

2016. Lokasi penelitian di perairan

Kampung Kampe Desa Malang Rapat,

Kabupaten Bintan.

B. Jenis Penelitian

Jenis data yang dikumpulkan adalah

data primer dan sekunder. Data primer yang

dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data

yang diperoleh langsung di lokasi penelitian

meliputi sampel perifiton. Sedangkan data

sekunder adalah data pendukung berupa

parameter kualitas perairan.

C. Bahan yang diperlukan

Bahan dalam penelitian merupakan

sarana pendukung yang digunakan dalam

pengelolahan sampel. Bahan yang

Page 5: PERIFITON PADA DAUN LAMUN Thalassia hemprichi …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · adalah Fragilaria, Anabaenopsis, Diploneis, Synedra, Amphora,

digunakan dalam penelitian disajikan,

tentunya merupakan bahan yang

berpengaruh ataupun merupakan

kebutuhan utama dalam penelitian. Adapun

bahan-bahan tesebut dapat dilihat pada

Tabel 1.

Tabel 1. Bahan yang diperlukan pada

penelitian

D. Alat yang digunakan

Dalam melakukan penelitian ini, alat

yang dibutuhkan dalam pengelolaan

sample, guna mendapatkan hasil penelitian

yang benar yaitu terdapat pada Tabel 2.

Tabel 2. Alat yang digunakan pada

penelitian.

E. Indikator Penelitian

Pada penelitian yang akan dilakukan,

tentunya memiliki indikator-indikator yang

diperlukan dan adapun indikator tersebut

ialah; Variabel terikat merupakan jenis,

peran dan perbedaan pada perifiton yang

terdapat di daun lamun, kemudian variabel

bebas yaitu analisa dari masing-masing data

yang didapat dari penelitian, dalam hal ini

yaitu perifiton.

F. Prosedur Penelitian

1. Teknik pengambilan contoh

a. Lamun

Sampel individu lamun diambil

dengan menggunakan metode

purposive sampling. Dalam

menjalankan metode tersebut,

pengambilan sampel dilakukan dengan

alat snorkling. Snorkling dilakukan

mendekati ekosistem lamun yang ada.

Pengambilan sampel dengan

menggunakan 4 plot dengan ukuran

1x1m pada kedua lamun tersebut.

Pengambilan contoh lamun

disetiap plot dihitung persentasi

penutupan, perhitungan persentasi

tutupan lamun secara visual dengan

meletakkan petakan pada lamun.

Adapun hal ini untuk menentukan

lokasi pada pengambilan sampel

terlebih dahulu dan disesuaikan

dengan kondisi lapangan. Kondisi

lapangan yang dimaksud adalah

terdapatnya sedikit perbedaan, yakni

perbedaan tutupan antara plot

minimum 5% yang artinya agar data

lapangan yang didapat nantinya juga

tidak jauh beda, cenderung

sama(membandingkan dengan kondisi

yang sama). Dalam hal ini, jumlah

tegakan lamun dengan tiga kali

pengulangan. Pengambilan sampel

lamun dilakukan dengan metode acak

terpilih (sesuai dengan jenis lamun

yang ada) yaitu lamun dengan

kerapatan yang tidak berbeda jauh

No Ket. Bahan Kegunaan

1. Mengeta

hui jenis

perifiton

-Lugol

-Sampel

Perifiton

-Pengawetan pada sampel perifiton

-Mengetahui hasil penelitian, berupa

jenis, peran dan perbedaannya

2. Pengama

tan

kualitas

perairan

- Aquades -Membersihkan alat

No Ket. Alat Fungsi

1. Pengambilan

sampel

perifiton

hingga

identifikasi

- GPS

-Plot

-Botol Sample

-Alat Pengerik

(Kuas)

-Alat Tulis

-Kertas Label

-Pipet Tetes

-Cover Glass

-Object Glass

-Buku

Identifikasi

-Mikroskop

-Snorkel

- Menentukan titik koordinat

lokasi

-Menentukan tutupan lamun

dan lokasi pengambilan

sampel perifiton

-Wadah

-Mengerik perifiton pada daun

lamun

-Mencatat segala data yang

didapat dilapangan

-Menetapkan data lapangan

yang didapat dari masing-

masing stasiun dan ulangan

-Mengambil tetesan sampel

pada dari botol sampel

-Menutup object glass

-Tempat melihat perifiton

yang diamati

-Melakukan pengidentifikasian

berdasar acuan

-Membantu dalam melihat

perifiton

-Memudahkan dalam

pengambilan sample

2. Parameter

kualitas

perairan

-Multi Tester

-Salt Meter

-Botol plastik

& Tali

-Mengukur pH, dan Suhu

- Mengukur salinitas

-Mengukur kecepatan arus

3. Substrat Visual -Substrat

Page 6: PERIFITON PADA DAUN LAMUN Thalassia hemprichi …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · adalah Fragilaria, Anabaenopsis, Diploneis, Synedra, Amphora,

seperti yang telah disebutkan,

kemudian terdapat lamun yang akan

dijadikan sampel di sepanjang jalur

snorkling, mengingat ada banyak jenis

yang ditemukan. Pada masing-masing

sampel lamun, dilakukan

pengambilan sampel perifiton yang

menempel pada daun lamun tersebut.

Pengambilan sampel daun lamun ialah

pada daun tua. Daun tua yang

dimaksud adalah yang memiliki tinggi

maksimum dan warna cenderung hijau

tua, serta memiliki rimpang berwarna

gelap. Adapun besarnya ketentuan

tutupan lamun dapat dilihat pada

gambar 3.

Gambar 3. Petak contoh dari

pengambilan sampel lamun.

b. Perifiton

Pengambilan sampel Perifiton

pada daun lamun, yaitu dengan cara

sebagai berikut :

a. Sampel Perifiton diambil

dengan cara menggunting

daun dari dua individu

lamun berbeda, dalam hal

ini dilakukan pengambilan

dua buah individu lamun

tersebut dengan tingkat

penempelan tertinggi pada

masing-masing daun

lamunnya dan contoh

perifiton diambil dengan

cara mengerik permukaan

daun dengan luasan 4 x 2

cm di ujung, di tengah, dan

di pangkal daun lamun.

b. Perifiton yang telah

didapatkan dimasukkan ke

dalam botol sampel dan

diawetkan dengan larutan

lugol 4%. Kemudian contoh

perifiton diamati

menggunakan mikroskop

dengan 3 (tiga) kali ulangan

pada masing-masing lamun

jenis Thalassia hemprichii

dan Cymodocea rotundata

dan diidentifikasi

berpedoman pada buku

identifikasi, setelah

dilakukannya

pengidentifikasian

selanjutnya akan dihitung

kelimpahan dari perifiton

tersebut dan data yang

diperoleh akan diolah.

Gambar 4. Skema

Pengambilan Sampel

2. Pengukuran parameter fisika dan

kimia perairan

Pengukuran beberapa parameter

fisika dan kimia perairan dilakukan 3

(tiga) kali ulangan di setiap stasiun.

Adapun pengukuran parameter ini

yaitu sebagai data pendukung kawasan

dimana aktivitas perifiton akan selalu

dipengaruhi oleh lingkungan. Alat dan

unit pengukuran parameter fisika dan

kimia dapat dilihat pada Tabel 4.

berikut ini:

Tabel 3. Parameter fisika dan kimia

perairan yang diukur

Parameter Unit Alat Keterangan

A. Fisika

1. Suhu

2. Arus

3. Substrat

oC

m/det

%

Termometer Hg

Current Drouge

Visual

In Situ

In Situ

In Situ

B. Kimia

1. pH

2. Salinitas

-

pH meter

Salt meter

In Situ

In Situ

Page 7: PERIFITON PADA DAUN LAMUN Thalassia hemprichi …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · adalah Fragilaria, Anabaenopsis, Diploneis, Synedra, Amphora,

G. Pengolahan data perifiton

1. Kepadatan jenis perifiton

Kepadatan jenis perifiton

dihitung berdasarkan perhitungan

plankton, dengan modifikasi

Lackey Drop Microtransecting

Methods (

APHA, 2005).

𝑲 =𝑁 𝑥 𝐴𝑡 𝑥 𝑉𝑡

𝐴𝑐 𝑥 𝑉𝑠 𝑥 𝐴𝑠

Keterangan:

K = Kelimpahan perifiton per

satuan luas (ind/cm)

At= Luas penampang permukaan (

mm2)

Ac= Luas amatan ( mm2)

Vt= Volume konsentrat dalam

botol sampel contoh (ml)

Vs= Volume satuan tetes air

contoh ( ml)

As= Luas bidang kerikan (5 x 2

cm2)

N = Jumlah perifiton yang diamati

2. Indeks keanekaragaman,

keseragaman dan dominansi

perifiton

Perhitungan indeks

keanekaragaman digunakan

untuk menganalisa populasi dan

komunitas perifiton, berdasarkan

(indeks Shannon-Wiener dalam

Fachrul, 2007). Rumus sebagai

berikut:

Keterangan:

H’=Indeks Keanekaragaman

Shannon

N =Total individu seluruh genera

ni =Jumlah total individu genera

ke-1

Nilai indeks keanekaragaman

Shannon dikategorikan atas nilai-

nilai sebagai berikut (Brower et

al., 1990 in Hertanto 2008) yaitu

apabila nilai H’ ≤1 maka tingkat

keanekaragaman rendah, tekanan

ekologi tinggi, apabila nilai 1 < H'

≤3 maka tingkat keanekaragaman

sedang, tekanan ekologi sedang,

dan apabila nilai H'> 3 maka

tingkat keanekaragaman tinggi,

tekanan ekologi rendah.

Untuk melihat seberapa besar nilai

keseragaman penyebaran genera

dalam komunitas perifiton,

digunakan indeks keseragaman,

yaitu rasio keanekaragaman dan

nilai maksimumnya.

Keterangan:

E = Indeks keseragaman Evenness

dengan kisaran 0-1

H = Indeks keanekaragaman

Shannon

H’maks = Indeks keanekaragaman

maksimum = Ln S dimana

adalah jumlah genera

Jika nilai E mendekati 1, maka

sebaran individu antar generatif

relatif sama. Sebaliknya jika nilai

E mendekati 0, terdapat kelompok

genera yang jumlahnya lebih

daripada genera lainnya. Indeks

dominansi digunakan untuk

menggambarkan sejauh mana

suatu genera mendominasi

populasi tersebut. Genera yang

paling dominan ini dapat

menentukan atau mengendalikan

kehadiran jenis lain. Dengan

memakai indeks dominansi

Simpson (Bengen,1998).

H′ = − Pi ln Pi

𝑛

𝑖=𝐼

Page 8: PERIFITON PADA DAUN LAMUN Thalassia hemprichi …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · adalah Fragilaria, Anabaenopsis, Diploneis, Synedra, Amphora,

Keterangan:

D = Indeks dominansi Simpson

ni = Jumlah individu genera ke1

N=Total individu seluruh genera

Nilai indeks dominansi berkisar

antara 0-1. Semakin besar nilai

indeks semakin besar adanya

kecenderungan salah satu spesies

yang mendominasi populasi.

H. Analisis Data

Penentun tingkat perbedaan jenis yang

ada pada masing-masing lamun dinilai dari

kelimpahan total pada kedua jenis lamun.

Data kelimpahan total tersebut diperoleh

dengan menggunakan analisis Uji t

(Independen Sample T Test), sedangkan

untuk jenis dan peranan dari perifiton

sendiri akan dijelaskan secara deskriptif.

Pada uji tersebut akan membandingkan

apakah XA1-XA2 = 0 atau XB1-XB2 = 0.

Parameter kualitas air akan diolah

datanya secara deskriptif dan mengacu pada

KEPMEN-LH no 51 Tahun 2004,

sedangkan untuk Keanekaragaman,

keseragaman dan dominansi data akan

dianalisis dengan membandingkan data

yang didapat dan data standarisasi dari

masing-masingnya.

Hipotesis utama dalam penelitian ini

adalah terdapat perbedaan yang signifikan

antara perifiton pada jenis Thalassia

hemprichii dan Cymodocea rotundata.

Adapun hipotesis statistik yang akan diuji

dalam rangka pengambilan keputusan

penerimaan atau penolakan hipotesis adalah

sebagai berikut:

a) XA1-XA2 = 0; Artinya, tidak

terdapat perbedaan perifiton

yang signifikan antara Thalassia

hemprichii dan Cymodocea

rotundata.

b) XB1-XB2 0; Artinya, terdapat

perbedaan perifiton yang

signifikan antara Thalassia

hemprichii dan Cymodocea

rotundata.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Lamun

Pada data pengambilan sampel lamun

untuk kedua jenis lamun yakni Thalassia

hemprichii dan Cymodocea rotundata

tutupan lamun untuk kedua jenis ini adalah

berkisar antara 90%-100%. Dapat dilihat

pada gambar 5.

A B

C D

Gambar 5. A,B (Plot 1 dan 2 Thalassia

hemprichii), C,D (Plot 1 dan 2

Cymodocea rotundata) Kondisi tutupan

lamun pada masing-masing plot

pengambilan sampel lamun.

Tutupan lamun 90-100% tersebut mengacu

pada Kepmen LH Nomor 200 Tahun 2004

yang dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Acuan Tutupan Lamun

Page 9: PERIFITON PADA DAUN LAMUN Thalassia hemprichi …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · adalah Fragilaria, Anabaenopsis, Diploneis, Synedra, Amphora,

.Parameter

Thalassia hemprichii Cymodocea rotundata

Plot 1 Plot 2 Plot 1 Plot 2

Fisika

1. Arus (m/s) 0,31 0,3 0,32 0,31

2. Substrat Pasir

berlumpur

Pasir

berlumpur

Pasir

berlumpur

Pasir

berlumpur

3. Suhu (oc) 29,3 29,1 29,5 29,3

Kimia

1. Salinitas (%o) 32 31,9 31,8 31,9

2. pH 8 8 8,3 8,2

Sumber : (Lampiran VIII Kepmen LH

Nomor 200 Tahun 2004)

Dari tutupan yang tidak berbeda jauh

antara satu plot dengan plot lainnya

diantara kedua jenis tersebut, pengambilan

2 buah individu lamun untuk dapat

mengetahui komposisi perifiton, jenis dan

perbedaannya. Lamun memberikan

kehidupan untuk perifiton, karena lamun

merupakan salah satu tempat hidup

perifiton yang oleh karena itu lamun

menjadi inang untuk perifiton. Menurut

Philips dan Menez (1988) in Yarjohan

(2012), ekosistem padang lamun

merupakan ekosistem yang produktif, yang

memiliki fungsi diantaranya membantu

organisme epifit untuk hidup. Keberadaan

perifiton akan sangat mengganggu

kelangsungan hidup lamun jika terlalu

melimpah dan menutupi proses fotosintesis

pada daun lamun. Pada daerah pengambilan

sampel lamun, adapun parameter perairan

yang diukur guna menunjang kesesuaian

parameter perairan untuk biota laut dapat

dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Parameter kualitas perairan

pada masing-masing plot

Berdasarkan KEPMEN LH No 51

Tahun 2004 tentang baku mutu air laut

untuk biota laut adalah untuk suhu berkisar

antara 28-30oC dan dari data yang diperoleh

suhu yang didapat adalah berada pada nilai

29oC yang artinya masih sesuai untuk biota

yang dalam hal ini adalah lamun.

Kemudian, untuk salinitas adalah berkisar

32 o/oo dimana jika dibandingkan juga

dengan KEPMEN LH maka terbilang stabil

dan untuk pH adalah 8,3 dimana batas

maksimum untuk pH ialah 7-8,5 yang

tentunya masih stabil, untuk arus berdasar

data yang didapat adalah 0,32 dan nilai ini

menunjukkan bahwa arus disekitar lokasi

cukup deras.

Substrat pada lokasi pengambilan

sampel dalam hal ini adalah pasir

berlumpur dan hasil ini adalah sesuai

dengan substrat pada lamun secara umum.

Kelas Luas area penutupan % Penutupan area % Titik tengah (M)

5 ½ - penuh 50 – 100 75

4 ¼ - ½ 25 – 50 37,5

3 1/8 – ¼ 12,5 – 25 18,75

2 1/16 – 1/8 6,25 – 12,5 9,38

1 <1/16 <6,25 3,13

0 Tidak Ada 0 0

Page 10: PERIFITON PADA DAUN LAMUN Thalassia hemprichi …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · adalah Fragilaria, Anabaenopsis, Diploneis, Synedra, Amphora,

B. Komunitas Perifiton

1. Keragaman dan Kepadatan

Perifiton

Keragaman dan kepadatan

dapat menunjukkan kondisi ekologis

sebagai penentu kesuburan suatu

perairan. Perifiton yang ditemukan

pada jenis Thalassia hemprichii dan

Cymodoce rotundata sebanyak 51

Famili dan 67 Genera. Kemudian,

untuk perifiton hewan adalah

sebanyak 9 dengan presentase 6%

dan tumbuhan sebanyak 120 dengan

presentase 93%. Hal ini

menunjukkan bahwa perifiton

dengan jenis tumbuhan jauh lebih

banyak dibanding hewan.

Pengelompokan Famili dan Genera

dan perifiton hewan maupun

tumbuhan tersebut pada bagian

ujung, tengah atau pangkal

menunjukkan bahwa pada ujung dan

pangkal yang lebih mendominasi,

Lihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Pengelompokan perifiton

jenis hewan dan tumbuhan

Perifiton yang menempel di

Dominasi pada bagian ujung daun

dan pangkal daun, dikarenakan pada

ujung daun intensitas cahaya

matahari cenderung tinggi, sehingga

menyebabkan tumbuh suburnya

perifiton karena proses fotosintesis

yang diawali pada ujung daun

tersebut, selain itu perifiton jenis

tumbuhan juga yang paling banyak

dijumpai. Kemudian pada pangkal

daun disebabkan karena unsur zat

hara yang melimpah.

(Romimohtarto,2001) menyatakan

bahwa pada lamun memiliki akar

dan sistem internal yang berfungsi

mengangkut gas dan zat-zat hara.

Zat hara yang melimpah

menandakan bahwa tingkat

kesuburan dari substrat lamun

sendiri cukup tinggi. Selain itu

tingkat dominasi dari perifiton juga

dapat dilihat pada kepadatan jenis

dari masing-masing spesies perifiton

dan dalam hal ini juga dapat dilihat

pada ujung dan pangkal daun secara

lebih spesifik. Selain itu, pada

bagian tengah daun yang menjadi

indikasi sedikitnya perifiton yang

menempel adalah dijumpai banyak

ikan-ikan kecil dan terdapat bekas

gigitan kecil, yang menyebabkan

Thalassia

hemprichii

Cymodocea

rotundata

Total

U T P U T P

Hewan 3 1 1 1 - 3 9

Tumbuhan 20 15 21 21 18 25 120

Page 11: PERIFITON PADA DAUN LAMUN Thalassia hemprichi …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · adalah Fragilaria, Anabaenopsis, Diploneis, Synedra, Amphora,

komposisi perifiton pada bagian

tengah lebih sedikit. Pada Thalassia

hemprichii untuk penempelan

tertinggi adalah pada perifiton

dengan genera Thalassiothrix sp,

Cocconeis sp dan Nitzchia sp. Sama

halnya dengan Thalassia hemprichii,

Cymodocea rotundata di Dominasi

oleh Thalassiothrix sp, Cocconeis sp

dan Nitzchia sp.

Nilai kepadatan secara total

menunjukkan adanya perbedaan

perifiton antara kedua jenis lamun

tersebut yang dalam hal ini berperan

sebagai inangnya, yakni tempat

hidup perifiton yang menempel.

Dalam kepadatan tersebut, terdapat

pada sampel lamun dengan total

sebanyak 24 individu lamun,

dikarenakan terdapat 4 plot dan

masing-masing plot terdiri atas 3

kali ulangan. Sehingga dari masing-

masing kepadatan perifiton secara

total didapati nilainya yakni 28.607

ind/cm2 pada Thalassia hemprichii

dan 28.536 ind/cm2 pada

Cymodocea rotundata. Persentase

hasil olahan data tersebut

menunjukkan adanya perifiton yang

mampu hidup dan berkembang

dalam kondisi lingkungan ekstrim

sekalipun, dalam hal ini

pengambilan sampel perifiton

dengan kondisi musim utara

diindikasikan bahwa perifiton

dengan jenisnya yang melimpah

mampu bertahan dalam kondisi

apapun yang jika dilihat sebagian

besar perifiton tersebut merupakan

bagian dari kelas Bacillariophyceae

dimana pada kelas ini merupakan

sumber epifit utama pada tumbuhan.

Selain itu, terdapat beberapa

perifiton yang perbandingannya

sangat jauh antara kedua jenis lamun

tersebut, salah satunya adalah

Dyatoma halina, hal ini disebabkan

oleh kandungan senyawa dari

masing-masing lamun dalam

menghambat organisme yang

menempel sendiri berbeda dan pada

lamun Cymodocea rotundata lebih

dominan jika dibanding Thalassia

hemprichii. (Nurfadilah, 2013)

menyatakan dalam penelitiannya

bahwa uji anti daya hambat bakteri

pada beberapa lamun dan

diantaranya Thalassia hemprichii

dan Cymodocea rotundata yaitu

tingkat daya hambat bakteri pada

Cymodocea rotundata lebih luas

yaitu 4 mm sedangkan pada

Thalassia hemprichii hanya 0,60

Page 12: PERIFITON PADA DAUN LAMUN Thalassia hemprichi …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · adalah Fragilaria, Anabaenopsis, Diploneis, Synedra, Amphora,

mm. Hal tersebut menyatakan bahwa

melimpahnya perifiton yang

menempel pada Thalassia

hemprichii dikarenakan kemampuan

daya hambat bakteri pada lamun

tersebut lebih kecil jika dibanding

lamun Cymodocea rotundata.

Nilai-nilai indeks

keanekaragaman pada setiap plot

mulai dari ujung daun hingga

pangkal daun berdasarkan data yang

diperoleh adalah menunjukkan

bahwa tingkat keanekaragaman tiap

individu sedang dan tekanan

ekologinya sedang. Hal ini

disebabkan oleh kondisi lingkungan

saat pengambilan sampel lamun

berada pada musim utara dimana

musim tersebut angin berhembus

sangat kuat dan cuaca yang

cenderung ekstrim, namun tidak

terlalu berpengaruh pada perifiton

sendiri, oleh karena itu masih dalam

level sedang. Nilai indeks

keseragaman yang diperoleh dari

jenis lamun Thalassia hemprichii

adalah berkisar 0,65-0,8 dan

Cymodocea rotundata menunjukkan

berkisar antara 0,74-0,76 pada

bagian ujung, tengah dan pangkal.

Dimana dinilai bahwa kondisi

lingkungan dinilai stabil dan tingkat

keseragaman tinggi, hal ini diduga

kemampuan dari masing-masing

jenis perifiton yang mampu hidup

dalam kondisi lingkungan yang

ekstrim sekalipun mengingat saat

pengambilan sampel berada pada

cuaca yang tidak mendukung. Nilai

indeks dominansi Thalassia

hemprichii berkisar 0,08-0,18 dan

pada Cymodocea rotundata berkisar

0,10-0,11. Nilai tersebut

menunjukan bahwa dominansi

perifiton pada kedua jenis lamun

tidak terlalu banyak yang

mendominasi, melainkan hanya

beberapa saja yang pada dasarnya

jumlah dari perifiton tersebut sedikit

melebihi lainnya. Nilai

keanekaragaman, keseragaman dan

dominansi baik pada bagian daun

maupun secara total, dapat dilihat

pada Tabel 7 dan 8.

Tabel 7. Penggolongan

keanekaragaman, keseragaman,

dominansi perifiton pada Thalassia

hemprichii dan Cymodocea rotundata.

Page 13: PERIFITON PADA DAUN LAMUN Thalassia hemprichi …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · adalah Fragilaria, Anabaenopsis, Diploneis, Synedra, Amphora,

Keterangan U= Ujung daun, T=

Tengah daun, P= Pangkal daun

Tabel 8. Penggolongan

keanekaragaman, keseragaman dan

dominansi secara total.

2. Analisis Statistika perifiton

pada Thalassia hempichii dan

Cymodocea rotundata

Dari hasil analisis kepadatan

perifiton dengan menggunakan Uji

T pada masing-masing jenis lamun

baik Thalassia hemprichii maupun

Cymodocea rotundata didapatkan

bahwa nilai F hitung adalah

sebesar 1,484 dan tingkat

probabilitas sebesar 0,226 maka

H0 diterima dengan tingkat

keragaman antara kedua jenis

lamun tersebut adalah sama,

kemudian nilai t sebesar 0,780

dengan tingkat probabilitas sebesar

0,437, oleh sebab itu rata-rata

kepadatan perifiton anatara kedua

jenis lamun tersebut juga

menandakan bahwa H0 diterima.

Hasil tersebut dapat dilihat pada

tabel 9 dan 10.

Tabel 9. Rata-rata hasil analisis

statistik

Keterangan:

1 = Thalassia hemprichii

2 = Cymodocea rotundata

Tabel 10. Hasil analisis statistik uji T

Tingkat keseragaman dan

rata-rata antara kepadatan perifiton

pada kedua jenis lamun tersebut

adalah tidak berbeda nyata atau

perbedaannya tidak signifikan, hal

ini disebabkan tempat

pengambilan sampel telah disusun

dengan tutupan lamun yang sama

sehingga sampel perifiton yang

didapat tidak terlalu berbeda nyata

Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa terdapat

perbedaan perifiton antara

Thalassia hemprichii dan

Cymodocea rotundata namun

tidak signifikan.

Dari analisa tersebut

disebutkan bahwa perbedaan

perifiton antara kedua jenis lamun

tersebut tidak berbeda nyata,

Plot H’ E D

U T P U T P U T P

Thalassia hemprichii

2,23 1,94 2,6 0,65 0,7 0,8 0,15 0,18 0,08

Cymodocea rotundata

2,54 2,47 2,63 0,74 0,76 0,76 0,11 0,11 0,10

H’ E D

Thalassia hemprichii

2,25 0,71 0,13

Cymodocea rotundata

2,54 0,75 0,10

Jenis N Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

Kepadata

n

1,00 5

3

12954,208

1

21748,6885

9 2987,41213

2,00 6

7 9790,7937

22307,7274

6 2725,32267

Page 14: PERIFITON PADA DAUN LAMUN Thalassia hemprichi …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · adalah Fragilaria, Anabaenopsis, Diploneis, Synedra, Amphora,

artinya perbedaan yang ada pada

kedua jenis lamun tersebut

terhadap perifiton masih relatif

sama dan banyak ditemui perifiton

yang sama. Selain itu, dilihat dari

tingkat masing-masing perifiton

yang menempel dapat dinyatakan

bahwa terdapat persamaan jenis

namun, tidak sedikit pula perifiton

yang hanya terdapat pada jenis

lamun Thalassia hemprichii saja

atau sebaliknya. Keberlimpahan

perifiton-perifiton tersebut tidak

ditemui perifiton yang bersifat

racun atau toksik, hal ini

diindikasikan bahwa pada lokasi

tersebut masih dapat dikatakan

kondisinya baik dan hal tersebut

terbukti dengan parameter kualitas

perairan yang masih cenderung

stabil. Sebaliknya, perifiton

sebagian besar dijadikan sebagai

indikator kualitas perairan hal ini

dikarenakan Secara alami perifiton

bersifat tetap dan menempel pada

akar tumbuhan, bebatuan, kayu,

dan benda-benda dalam air

lainnya, sehingga memiliki

kecenderungan lebih banyak

menerima polutan dari area

tersebut dibandingkan dengan

hidrobiota yang lain. Organisme

yang terdapat pada air yang telah

tercemar berbeda dengan yang

terdapat pada air yang belum

tercemar (Georgudaki et al., 2003

in Indrawati et al., 2010). Hal-hal

tersebut menyatakan dengan jelas

bahwa perifiton akan sangat

menguntungkan bila sebagai

indikator kualitas perairan laut dan

akan sangat merugikan bila

sifatnya yang toksik yang tentunya

akan memberikan dampak negatif

untuk lingkungan sekitar, selain itu

keberlimpahan dari perifiton

sendiri juga harus selalu diimbangi

dengan organisme lain yang

memakan atau mengkonsumsi

perifiton, misalnya perifiton dari

jenis hewan, larva ikan atau

bahkan nekton, agar pertumbuhan

dari lamun sebagai inangnya tidak

terhambat karena penempelan dari

perifiton yang akan menutupi

proses fotosintesis dari lamun.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan data yang telah

didapatkan dan telah diolah dapat

disimpulkan bahwa:

1. Adapun jenis-jenis perifiton yang

ditemui pada kedua jenis lamun

tersebut yaitu terdapat 51 Famili

dan 67 Genera dengan presentase

hewan sebanyak 6 % (6 hewan)

dan tumbuhan sebanyak 93 % (120

tumbuhan) dan total jenis perifiton

untuk Thalassia hemprichii adalah

sebanyak 53 jenis, kemudian

perifiton pada Cymodoce a

rotundata adalah sebanyak 66

jenis.

2. Terdapat perbedaan perifiton pada

kedua jenis lamun tersebut

(Thalassia hemprichii dan

Cymodocea rotundata) dilihat dari

kepadatan jenis antara keduanya

yaitu 28.607 ind/cm2

untuk

Thalassia hemprichii dan 28.536

ind/cm2

untuk Cymodocea

rotundata dan nilai ini

menunjukkan bahwa perifiton

lebih banyak menempel pada daun

lamun yang lebar, seperti pada

Thalassia hemprichii yang masih

lebih lebar dibanding Cymodocea

rotundata. Selain itu, dari analisis

statistik dengan menggunakan uji

T menunjukkan terdapat perbedaan

namun tidak signifikan atau nyata,

hal ini disebabkan karena pada

Page 15: PERIFITON PADA DAUN LAMUN Thalassia hemprichi …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · adalah Fragilaria, Anabaenopsis, Diploneis, Synedra, Amphora,

spot pengambilan sampel memiliki

kerapatan lamun yang seragam

yaitu berkisar 90-100%. Dilihat

dari tingkat keanekaragaman,

keseragaman dan dominansi

menunjukkan juga bahwa adanya

perbedaan antara kedua inang

perifiton tersebut, kemudian dari

senyawa yang terkandung pada

masing-masing lamun inang

dinyatakan bahwa pada lamun

Cymodocea rotundata memiliki

senyawa anti bakteri yang lebih

luas dibanding Thalassia

hemprichii yang menyebabkan

tingkat penempelan terlihat

berbeda.

3. Lamun merupakan satu dari sekian

banyak tempat hidup dari

perifiton,dalam hal ini perifiton

membutuhkan inangnya untuk

hidup.

B. SARAN

Sebaiknya dilakukan penelitian

selanjutnya terhadap perifiton pada faktor

lingkungan yang berbeda atau dengan

kepadatan lamun yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA

APHA. 2005. Standard Methods for the

Eamination of Water and

Wastewater. United Book Press

Inc. Baltimore, Maryland.

Ari, W. Umroh, D. Rosalina. 2014.

Keanekaragaman Perifiton Pada

Daun Lamun Di Pantai Tukak

Kabupaten Bangka Selatan.

Akuatik (Jurnal Sumberdaya

Perairan Volume 8. Nomor. 2);

Bangka Belitung.

Fachrul, M.F. (2007). Metode Sampling

Bioekologi. Jakarta : Bumi

Aksara.

Kementerian Lingkungan Hidup Republik

Indonesia (KLH). 2004. Baku

mutu air laut untuk biota laut.

Keputusan Menteri Negara

Lingkungan Hidup No.51 Tahun

2004 Tentang Baku Mutu Air

Laut. KLH. Jakarta.

Kementerian Lingkungan Hidup Republik

Indonesia (KLH). 2004. Kriteria

baku kerusakan dan pedoman

penentuan status padang lamun

Keputusan Menteri Negara

Lingkungan Hidup No.200

Tahun 2004. KLH. Jakarta

Nurfadillah. 2013. Uji Bioaktifitas

Antibakteri Ekstrak Dan Fraksi

Lamun Dari Kepulauan

Spermonde, Kota Makassar.

Skripsi. Universitas Hasanudin;

Makassar.

Nybakken, J. W. 1993. Biologi Laut: Suatu

Pendekatan Ekologi. Alih

Bahasa: H. Muhammad Eidman.

Cetakan ketiga, PT. Gramedia;

Jakarta.

Yulianti, A. 2006. Struktur Komunitas

Perifiton di Padang Lamun,

perairan Tanjung Merah, Bitung,

Sulawesi Utara. Skripsi. Insitut

Pertanian Bogor; Bogor.