produktivitas primer dan struktur komunitas …repository.unair.ac.id/25672/2/masitho.pdf · 2.1...
TRANSCRIPT
PRODUKTIVITAS PRIMER DAN STRUKTUR KOMUNITAS
PERIFITON PADA BERBAGAI SUBSTRAT BUATAN
DI SUNGAI KROMONG PACET MOJOKERTO
SKRIPSI
IMAS MASITHO
PROGRAM STUDI S-1 BIOLOGI
DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2012
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Produktivitas Primer dan Struktur Komunitas Perifiton pada Berbagai Substrat Buatan di Sungai Kromong Pacet Mojokerto.
Imas Masitho
i
PRODUKTIVITAS PRIMER DAN STRUKTUR KOMUNITAS
PERIFITON PADA BERBAGAI SUBSTRAT BUATAN
DI SUNGAI KROMONG PACET MOJOKERTO
SKRIPSI
IMAS MASITHO
PROGRAM STUDI S-1 BIOLOGI
DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2012
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Produktivitas Primer dan Struktur Komunitas Perifiton pada Berbagai Substrat Buatan di Sungai Kromong Pacet Mojokerto.
Imas Masitho
ii
PRODUKTIVITAS PRIMER DAN STRUKTUR KOMUNITAS
PERIFITON PADA BERBAGAI SUBSTRAT BUATAN
DI SUNGAI KROMONG PACET MOJOKERTO
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Sains Bidang Biologi
Pada Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Airlangga
Disetujui oleh:
Pembimbing I,
Dr. Sucipto Hariyanto, DEA
NIP. 19560902 198601 1 002
Pembimbing II,
Drs. Noer Moehammadi, M.Kes
NIP. 19510331 198503 1 001
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Produktivitas Primer dan Struktur Komunitas Perifiton pada Berbagai Substrat Buatan di Sungai Kromong Pacet Mojokerto.
Imas Masitho
iii
LEMBAR PENGESAHAN NASKAH SKRIPSI
Judul : Produktivitas Primer dan Struktur Komunitas Perifiton
pada Berbagai Substrat Buatan di Sungai Kromong Pacet
Mojokerto
Penyusun : Imas Masitho
NIM : 080810125
Tanggal Ujian : 13 Agustus 2012
Disetujui oleh:
Pembimbing I,
Dr. Sucipto Hariyanto, DEA
NIP. 19560902 198601 1 002
Pembimbing II,
Drs. Noer Moehammadi, M.Kes
NIP. 19510331 198503 1 001
Mengetahui:
Ketua Departemen Biologi
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Airlangga
Dr. Alfiah Hayati
NIP. 19640418 198810 2 001
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Produktivitas Primer dan Struktur Komunitas Perifiton pada Berbagai Substrat Buatan di Sungai Kromong Pacet Mojokerto.
Imas Masitho
iv
PEDOMAN PENGGUNAAN SKRIPSI
Skripsi ini tidak dipublikasikan, namun tersedia di perpustakaan dalam
lingkungan Universitas Airlangga, diperkenankan untuk dipakai sebagai referensi
kepustakaan, tetapi pengutipan harus seijin penyusun dan harus menyebutkan
sumbernya sesuai kebiasaan ilmiah. Dokumen skripsi ini merupakan hak milik
Universitas Airlangga.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Produktivitas Primer dan Struktur Komunitas Perifiton pada Berbagai Substrat Buatan di Sungai Kromong Pacet Mojokerto.
Imas Masitho
v
KATA PENGANTAR
Rasa syukur yang teramat dalam penyusun sampaikan kehadirat Tuhan
Yang Maha Esa, karena berkat rahmatNya skripsi yang berjudul “Produktivitas
Primer dan Struktur Komunitas Perifiton pada Berbagai Substrat Buatan di
Sungai Kromong Pacet Mojokerto” ini dengan keterbatasan waktu,
pengetahuan, tenaga, dan informasi yang dimiliki penyusun dapat diselesaikan
sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Skripsi ini dibuat sebagai salah satu prasyarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Strata (S1) pada Jurusan Biologi Departemen Biologi Fakultas Sains dan
Teknologi Universitas Airlangga. Dalam penyusunan skripsi ini, penyusun
menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat penyusun harapkan
untuk menuju perbaikan dan penyempurnaan di masa mendatang.
Semoga skripsi yang telah disusun ini dapat memberikan tambahan
informasi pada masyarakat dan bermanfaat terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan.
Surabaya, Agustus 2012
Penyusun,
Imas Masitho
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Produktivitas Primer dan Struktur Komunitas Perifiton pada Berbagai Substrat Buatan di Sungai Kromong Pacet Mojokerto.
Imas Masitho
vi
UCAPAN TERIMA KASIH
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah memberikan
ni’mat yang berlimpah dalam kehidupan ini. Sholawat dan salam semoga selalu
tercurahkan kepada Nabi Muhammad S.A.W. Keberhasilan penyusunan skripsi
ini tentunya tidak lepas dari segenap motivasi, bantuan, bimbingan, kesabaran,
dan do’a dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati,
ucapan terima kasih yang tak terhingga wajib saya berikan kepada:
1. Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementrian Agama RI
yang dengan keikhlasan dan kebijaksanaannya memberikan segenap
dukungan moril dan materiil untuk kelancaran studi penyusun.
2. Dr. Alfiah Hayati, selaku Ketua Departemen Biologi Fakultas Sains dan
Teknologi Universitas Airlangga dan penanggung jawab skripsi yang selalu
memberi motivasi, masukan dan mengingatkan untuk segera memperoleh
gelar sarjana tepat waktu.
3. Dr. Sucipto Hariyanto, DEA., selaku pembimbing I/penguji I yang telah
bersedia meluangkan waktu disela kesibukan untuk memberikan ilmu, arahan,
bimbingan, dan dorongan psikologis untuk kelancaran dalam penyelesaian
skripsi ini.
4. Drs. Noer Moehammadi, M.Kes., selaku pembimbing II/penguji II yang telah
memberikan ilmu, bimbingan, saran, dan koreksi kepada penyusun selama
penyusunan skripsi.
5. Drs. Trisnadi W.L.C.P, M.Si., selaku penguji III yang telah memberikan kritik
dan saran untuk kesempurnaan penulisan skripsi.
6. Drs. H. Saikhu Akhmad Husen M.Kes., selaku penguji IV yang telah
memberikan koreksi untuk kesempurnaan penulisan skripsi.
7. Orang tua saya yang terkasih Ayahanda Kasno Hadi dan Ibunda Maslahah,
serta Adik-adikku tercinta Nanik, Laili, Dinda yang selalu memberikan kasih
sayang, do’a, perhatian, hiburan, semangat, dan bantuan untuk kesuksesan
penyusun.
8. Teman-teman seperjuangan yaitu Melia, Risa, Firdaus, Hendika, Nimas, Hesti,
Mirfat, Phontas, Ichsan, Astra, Hening, Fita, Jauhar, Liza yang telah berjuang
bersama dan berbagi motivasi, informasi, tenaga, usaha, dan waktu selama
penyelesaian penelitian skripsi. Tidak lupa pula ucapan terima kasih yang
tulus kepada sahabatku Wahyu Widowati, Agus, dan Mawan yang telah
membantu dan menemani dalam pengambilan sampel selama penelitian.
9. Teman-teman angkatan 2008 yang telah memberikan motivasi, inspirasi, dan
semangat untuk menggapai kelulusan.
10. Mas Yanto, Mas Eko, Pak Warni, Bu Ambar, Mbak Ari, Mbak Yatmina, dan
Mas Catur yang telah membantu penyusun untuk melengkapi kebutuhan
penelitian seperti peminjaman alat, pemakaian laboratorium, pembelian bahan,
dan kelengkapan surat perizinan selama proses penelitian skripsi berlangsung.
11. Semua pihak yang telah terlibat secara langsung maupun tidak langsung, yang
tidak bisa penyusun sebutkan satu persatu.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Produktivitas Primer dan Struktur Komunitas Perifiton pada Berbagai Substrat Buatan di Sungai Kromong Pacet Mojokerto.
Imas Masitho
vii
Masitho, I., 2012. Produktivitas Primer dan Struktur Komunitas Perifiton
pada Berbagai Substrat Buatan di Sungai Kromong Pacet Mojokerto.
Skripsi ini di bawah bimbingan Dr. Sucipto Hariyanto, DEA. dan Drs. Noer
Moehammadi, M.Kes., Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi,
Universitas Airlangga.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai produktivitas primer
perifiton berdasarkan klorofil-a dan struktur komunitas perifiton dalam berbagai
substrat buatan di Sungai Kromong Pacet Mojokerto. Pengambilan sampel
dilakukan pada musim hujan di satu stasiun selama 60 hari dalam 6 kali periode
pengamatan. Sampel diambil dengan menyikat substrat buatan yang tertanam di
stasiun penelitian. Data yang diperoleh dibagi dua perlakuan yaitu diukur
absorbansinya dengan spektrofotometer dan dihitung individu yang ditemukan
dengan mikroskop cahaya. Data selanjutnya dianalisis, untuk produktivitas primer
menggunakan rumus produktivitas primer berdasarkan klorofil-a menurut Riyono
(2006) dan untuk struktur komunitas menggunakan indeks keanekaragaman,
indeks keseragaman, dan indeks dominansi spesies. Hasil perhitungan
produktivitas primer perifiton pada substrat kaca berkisar antara 120,4 mg
C/m3/hari sampai 722,4 mg C/m
3/hari pada substrat semen kasar 361,1 mg
C/m3/hari sampai 963,1 mg C/m
3/hari dan pada substrat semen berkerikil 722,4
mg C/m3/hari sampai 1444,7 mg C/m
3/hari. Produktivitas primer tertinggi berada
pada substrat semen berkerikil, meskipun pada hari ke-40 dan ke-60 mengalami
penurunan di ketiga substrat dikarenakan banjir. Hasil perhitungan indeks
keanekaragaman, indeks keseragaman, dan indeks dominansi masing-masing
berkisar antara 1,5-1,75, 0,56-0,73, dan 0,21-0,24. Dari hasil kisaran tersebut
menggambarkan struktur komunitas pada substrat buatan yang ditanam di
perairan Sungai Kromong Pacet Mojokerto tidak stabil. Karena tingkat
keanekaragaman jenis yang didapat rendah, tingkat keseragaman sedang, dan
tidak ada dominansi spesies tertentu. Hal ini terjadi karena kondisi lingkungan dan
cuaca pada saat penelitian yang tidak medukung seperti banjir yang
menghanyutkan substrat buatan, sehingga tidak semua sampel perifiton dapat
teramati. Meskipun demikian kriteria kualitas perairan Sungai Kromong tergolong
perairan yang sedang sampai baik.
Kata kunci: Produktivitas Perifiton, Struktur Komunitas, Substrat Buatan
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Produktivitas Primer dan Struktur Komunitas Perifiton pada Berbagai Substrat Buatan di Sungai Kromong Pacet Mojokerto.
Imas Masitho
viii
Masitho, I., 2012. Primary Productivity and Community Structure of
Periphyton on Various of Artificial Substrates in Kromong River Pacet
Mojokerto., This thesis was supervised by Dr. Sucipto Hariyanto, DEA. and
Drs. Noer Moehammadi, M. Kes., Department of Biology, Faculty of Science
and Technology, University of Airlangga.
ABSTRACT
This research aims at investigating the value of periphyton primary
productivity based on chlorophyll-a and periphyton community structure in a
variety of artificial substrates in Kromong River, Pacet, Mojokerto. Sampling was
conducted during the rainy season in one station for 60 days within 6 times period
of observation. Samples were obtained by brushing the artificial substrates which
were embedded in the research station. The data obtained were divided into two
treatments. First the data’s absorbance was measured with a spectrophotometer.
Second, individual found by the means of light microscope was counted. Then, the
data were analyzed by using the formula for primary productivity based on
chlorophyll-a according Riyono (2006) and by using diversity index, uniformity
index, and species dominance index for community structure. The primary
productivity of periphyton in glass substrates ranged between 120,4 mg C/m3/days
and 722,4 mg C/m3/days, in the rough cement substrates in between 361,1 mg
C/m3/days and 963,1 mg C/m
3/days, and the gravel cement substrates in between
722,4 mg C/m3/days and 1444,7 mg C/m
3/days. The highest primary productivity
occurred in gravel cement substrates. However, the decline occurred in the three
artificial substrates due to flood on the 40th
and 60th
day of observation. The
diversity index, uniformity index, and dominance index of each data ranged from
1,5-1,75, 0,56-0,73, and 0,21-0,24. Those range of values illustrated the
community structure on artificial substrates which were grown in Kromong River,
was unstable. It occurred due to the low level of species diversity, the moderate
level of uniformity, and no dominance in particular species. Also, it happened
because of the bad environment and weather condition at the time of the research
observed, for instance: flood that washed away the artificial substrates so that not
all periphyton samples could be observed. Nevertheless, Kromong River water
quality criteria could be classified from moderate to good condition.
Key words: Artificial Substrate, Community Structure, Periphyton Productivity
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Produktivitas Primer dan Struktur Komunitas Perifiton pada Berbagai Substrat Buatan di Sungai Kromong Pacet Mojokerto.
Imas Masitho
ix
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR JUDUL …………………………………………………………. i
LEMBAR PERNYATAAN ……………………………………………….. ii
LEMBAR PENGESAHAN ………………………………………………... iii
LEMBAR PEDOMAN PENGGUNAAN SKRIPSI ……………………… iv
KATA PENGANTAR …………………………………………………….. v
UCAPAN TERIMA KASIH ………………………………………………… vi
ABSTRAK …………………………………………………………………. vii
ABSTRACT ……………………………………………………………….... viii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………. ix
DAFTAR TABEL ………………………………………………………….. xi
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………… xii
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………. xiii
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………….. 1
1.1 Latar Belakang Permasalahan ………………………………………….. 1
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………… 4
1.3 Asumsi Penelitian ……………………………………………………… 4
1.4 Hipotesis ………………………………………………………………... 4
1.4.1 Hipotesis penelitian ………………….………………………….. 4
1.4.2 Hipotesis statistik …..……………………………………………. 5
1.5 Tujuan penelitian ………………………………………………………. 5
1.6 Manfaat penelitian ……………………………………………………… 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ………………………………………….. 6
2.1 Tinjauan tentang Sungai ………………………………………………… 6
2.1.1 Pengertian sungai dan peran sungai ……….…………………….. 6
2.1.2 Tinjauan tentang Sungai Kromong ………………………...…….. 7
2.2 Tinjauan tentang Perifiton ……………………………………………... 8
2.2.1 Definisi perifiton ………………………………………….……... 8
2.3 Tinjauan tentang Produktivitas Primer …………………………………. 9
2.4 Tinjauan tentang Struktur Komunitas Perifiton ……………….……….. 11
2.5 Tinjauan tentang Substrat ……………………………………………… 13
BAB III METODE PENELITIAN ……………………………………….. 15
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ………………………………………….. 15
3.2 Bahan dan Alat Penelitian ……………………………………………… 15
3.2.1 Bahan penelitian ………………………..……………………….. 15
3.2.2 Alat penelitian …………………………………………………….. 15
3.3 Prosedur Penelitian …………………………………………………….. 16
3.3.1 Rancangan penelitian ……………………………….…………… 16
3.3.2 Variabel penelitian ……………………………………………… 17
3.3.3 Cara kerja ……………………………….……………………….. 17
3.4 Parameter Fisika-Kimia ………………………………………………… 19
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Produktivitas Primer dan Struktur Komunitas Perifiton pada Berbagai Substrat Buatan di Sungai Kromong Pacet Mojokerto.
Imas Masitho
x
3.5 Analisis Data ………………………..……………………………………. 20
3.5.1 Penentuan produktivitas primer ………………………………….. 20
3.5.2 Analisis struktur komunitas ………………………………………. 22
3.5.3 Pengujian hipotesis ……………………………………………… 24
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ……………………………………. 25
4.1 Produktivitas Primer Berdasarkan Klorofil-a ……………………………. 25
4.2 Struktur Komunitas …………………………………………………….. 27
4.3 Parameter Fisika-Kimia ………………………………………………… 30
4.4 Analisis Statistik ……………………………………………………….. 32
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………………. 33
5.1 Kesimpulan ……………………………………………………………. 33
5.2 Saran ……………………………………………………………………. 34
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… 35
LAMPIRAN
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Produktivitas Primer dan Struktur Komunitas Perifiton pada Berbagai Substrat Buatan di Sungai Kromong Pacet Mojokerto.
Imas Masitho
xii
DAFTAR GAMBAR
No. Judul Halaman
1. Foto satelit stasiun penelitian di Sungai Kromong Pacet Mojokerto …… 8
2. Skema peletakan substrat buatan untuk pengamatan perifiton ………….. 18
3. Grafik batang nilai produktivitas primer selama pengamatan ………….. 26
4. Grafik kepadatan perifiton dalam berbagai substrat buatan …………… 28
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Produktivitas Primer dan Struktur Komunitas Perifiton pada Berbagai Substrat Buatan di Sungai Kromong Pacet Mojokerto.
Imas Masitho
xi
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
3.1 Kriteria kualitas perairan menurut indeks keanekaragaman fitoplankton . 23
4.1 Kadar klorofil-a dan produktivitas primer pada berbagai substrat buatan. 25
4.2 Data nilai indeks keanekaragaman, keseragaman, dan dominansi …….. 30
4.3 Parameter fisika-kimia yang diukur selama periode penelitian ………. 31
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Produktivitas Primer dan Struktur Komunitas Perifiton pada Berbagai Substrat Buatan di Sungai Kromong Pacet Mojokerto.
Imas Masitho
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul Lampiran
1 Ringkasan
2 Lokasi stasiun pengamatan di Sungai Kromong Pacet
3 Bagan kerja pengukuran kandungan klorofil-a perifiton
4 Bagan Kerja Metode Titrasi Winkler
5 Nilai absorbansi klorofil perifiton sampel pada berbagai substrat
6 Nilai pengukuran absorbansi klorofil-a dan contoh perhitungannya
7 Perhitungan assimilasi number
8 Perhitungan nilai produktivitas primer berdasarkan kadar klorofil-a
9 Jenis perifiton yang ditemukan selama pengamatan
10 Perhitungan kepadatan, indeks keanekaragaman, keseragaman dan dominansi
11 Gambar berbagai jenis perifiton yang ditemukan
12 Gambar berbagai hewan lain yang ditemukan pada substrat buatan
13 Hasil uji hipotesis dengan SPSS 16.0 for windows
14 Gambar alat dan proses penelitian
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Produktivitas Primer dan Struktur Komunitas Perifiton pada Berbagai Substrat Buatan di Sungai Kromong Pacet Mojokerto.
Imas Masitho
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Permasalahan
Sungai merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Sungai
umumnya dimanfaatkan untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum,
berakhirnya saluran pembuangan air hujan dan air limbah, dan potensial untuk
dijadikan objek wisata sungai (Anonimusa, 2011). Selain itu sungai juga memiliki
fungsi-fungsi ekologis penting, antara lain sebagai penyedia nutrien, tempat
berkembang biak, dan tempat mencari makan organisme yang hidup di dalam
perairan sungai. Semakin tinggi fungsi ekologisnya maka semakin subur
perairannya dan akan semakin tinggi tingkat produktivitas primernya (Putri et. al.,
2008). Besarnya produktivitas primer suatu ekosistem perairan juga tergantung
pada besarnya kemampuan tumbuhan akuatik dalam melakukan aktivitas
fotosintesis (Nybakken, 1988).
Sungai Kromong berada di kawasan wisata Pacet Mojokerto. Berdasarkan
observasi Sungai Kromong merupakan sungai dangkal yang alirannya berkelok-
kelok dengan arus yang deras sehingga substratnya terdiri atas batu dan pasir.
Sungai Kromong dimanfaatkan penduduk untuk keperluan mandi, mencuci,
irigasi pertanian, obyek wisata rafting, penambangan pasir, dan rencana
pembangunan PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hydro).
Hampir semua kegiatan penduduk pembuangan limbahnya dialirkan ke
badan sungai. Beban badan air sungai semakin lama akan semakin berat, bahkan
dapat melampaui kemampuan sungai untuk menetralkan kembali secara alami
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Produktivitas Primer dan Struktur Komunitas Perifiton pada Berbagai Substrat Buatan di Sungai Kromong Pacet Mojokerto.
Imas Masitho
2
(purifikasi) limbah yang masuk sehingga kualitar air akan berubah. Dengan
berubahnya kualitas air, kondisi kehidupan akuatik menjadi tidak stabil, dan
jumlah dan jenis biota akuatik berkurang sehingga mengakibatkan terputus atau
terganggunya siklus rantai makanan (Hidayati, 1995 dalam Sukisno, 1998).
Kualitas air pada suatu perairan dapat diketahui dari nilai produktivitas primer
pada perairan tersebut yang tergantung pada besarnya populasi dan kemampuan
tumbuhan akuatik dalam melakukan aktivitas fotosintesis (Michael, 1995).
Kualitas perairan yang berubah akan mempengaruhi keberadaan perifiton baik
biomassa maupun struktur komunitasnya (Watanabe et. al., 2000).
Secara limnologis, untuk menggambarkan sifat dan potensi produktivitas
primer organisme mikroskopis di perairan mengalir lebih tepat bila melalui
pengamatan terhadap komunitas perifiton dan bukan komunitas planktonnya. Hal
tersebut disebabkan perifiton yang ditemukan disuatu tempat atau stasiun lebih
dapat mewakili keadaan perairan mengalir tersebut karena relatif tidak berpindah-
pindah, dibandingkan dengan plankton. Suatu sampel plankton yang diambil di
suatu stasiun dalam perairan mengalir mungkin saja dari tempat yang jauh di hulu
sungai, tetapi hanyut oleh arus dan tertangkap di badan air yang diplot sebagai
stasiun (Hartoto et. al., 1995). Oleh karena itu dalam penelitian ini dilakukan
pengambilan sampel perifiton.
Menurut Hill dan Webster (1982) perifiton adalah mikroalga penempel
yang umumnya merupakan sumber energi utama diperairan, keberadaannya
sangat melimpah dan memiliki peranan yang lebih besar dalam menentukan
produktivitas primer dibanding fitoplankton. Perifiton yang berada di sungai dapat
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Produktivitas Primer dan Struktur Komunitas Perifiton pada Berbagai Substrat Buatan di Sungai Kromong Pacet Mojokerto.
Imas Masitho
3
bertahan tidak terbawa arus karena mengalami adaptasi evolusioner yaitu dapat
melekat pada substrat (Anonimusb, 2000).
Ada banyak metode yang sering digunakan untuk mengetahui nilai
produktivitas primer di perairan sungai, diantaranya adalah mengukur biomassa
baik secara langsung maupun tidak langsung (Sukisno, 1998). Pengukuran
biomassa dapat dilakukan dengan mengukur berat kering atau berat basah, karbon,
nitrogen, ATP (adenosin triphosfat) atau klorofil-a nya. Pada prakteknya
pengukuran kadar klorofil-a lebih mudah dilakukan karena tidak perlu
memisahkan perifiton dengan detritus atau bahan lain yang terkandung dalam
substrat yang diukur (Soegianto, 2004). Pengukuran produktivitas perifiton lebih
sulit daripada fitoplankton yang relatif homogen. Perifiton sangat merekat erat
dengan substrat mereka sehingga pemisahkan perifiton yang menempel di batuan
topografi yang permukaannya tidak teratur atau daun yang rapuh akan sulit
dilakukan. Oleh karena itu penggunakan substrat buatan seringkali dilakukan
untuk pengamatan kolonisasi perifiton (Azim et al., 2005).
Berdasarkan uraian di atas maka pada penelitian skripsi ini dilakukan
pengukuran produktivitas primer perifiton di perairan sungai berdasarkan
kandungan klorofil-a dan struktur komunitas perifiton yang diambil dari berbagai
substrat buatan, yaitu substrat kaca, substrat semen dengan permukaan kasar, dan
substrat semen dengan permukaan berkerikil. Diharapkan melalui penelitian ini
didapatkan nilai produktivitas primer perifiton dan struktur komunitas dalam
substrat buatan yang sesuai untuk menggambarkan kondisi lingkungan di dalam
perairan mengalir.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Produktivitas Primer dan Struktur Komunitas Perifiton pada Berbagai Substrat Buatan di Sungai Kromong Pacet Mojokerto.
Imas Masitho
4
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan dengan latar belakang masalah di atas, maka dapat diajukan
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Berapa nilai produktivitas primer perifiton berdasarkan kandungan
klorofil-a dalam subtrat kaca, semen permukaan kasar, dan semen
berkerikil di Sungai Kromong?
2. Apakah ada perbedaan nilai produktivitas primer perifiton berdasarkan
kandungan klorofil-a dalam substrat kaca, semen permukaan kasar, dan
semen berkerikil di Sungai Kromong?
3. Bagaimana struktur komunitas perifiton dalam substrat kaca, semen
permukaan kasar, dan semen berkerikil di Sungai Kromong?
1.3 Asumsi Penelitian
Perifiton merupakan organisme yang memiliki cara hidup melekat pada
substrat yang terletak di dalam atau muncul keluar dari permukaan dasar perairan.
Keberadaan substrat sebagai tempat hidupnya merupakan faktor penentu
komunitas perifiton tersebut dapat bertahan hidup. Dengan demikian variasi
substrat buatan yang akan ditanam sebagai substrat tempat hidup perifiton dapat
berpengaruh terhadap struktur komunitas perifiton dan produktivitas primer
berdasarkan klorofil-a.
1.4 Hipotesis
1.4.1 Hipotesis penelitian
Jika substrat buatan yang digunakan sebagai media pertumbuhan perifiton
berbeda maka nilai produktivitas primer dan struktur komunitas perifiton berbeda.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Produktivitas Primer dan Struktur Komunitas Perifiton pada Berbagai Substrat Buatan di Sungai Kromong Pacet Mojokerto.
Imas Masitho
5
1.4.2 Hipotesis statistik
H0 = Tidak ada perbedaan nilai produktivitas primer pada substrat kaca,
substrat semen kasar, dan substrat semen berkerikil.
Ha = Ada perbedaan nilai produktivitas primer pada substrat kaca, substrat
semen kasar, dan substrat semen berkerikil.
1.5 Tujuan Penelitian
1. Mengetahui nilai produktivitas primer perifiton berdasarkan kandungan
klorofil-a dalam subtrat kaca, semen permukaan kasar, dan semen
berkerikil di Sungai Kromong.
2. Mengetahui perbedaan nilai produktivitas primer berdasarkan kandungan
klorofil-a dalam subtrat kaca, semen permukaan kasar, dan semen
berkerikil di Sungai Kromong.
3. Mengetahui struktur komunitas perifiton dalam substrat kaca, substrat
semen permukaan kasar, dan semen berkerikil di Sungai Kromong.
1.6 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menambah referensi
ilmiah tentang pengukuran nilai produktivitas primer dan struktur komunitas
perifiton pada berbagai substrat buatan di perairan sungai.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Produktivitas Primer dan Struktur Komunitas Perifiton pada Berbagai Substrat Buatan di Sungai Kromong Pacet Mojokerto.
Imas Masitho
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Tinjauan tentang Sungai
3.1.1 Pengertian sungai dan peran sungai
Sungai merupakan ekosistem perairan tawar yang mengalir (lotik). Dalam
badan air sungai terjadi pencampuran massa air secara menyeluruh dan tidak
terbentuk stratifikasi vertikal kolom air. Secara spesifik ekosistem sungai terbagi
menjadi dua, yaitu perairan berarus deras dan perairan berarus lambat (Clapham,
1983 dalam Pratiwi dan Noerdjito, 2004).
Kedalaman air serta luas penampang melintang sungai yang relatif rendah
dibandingkan dengan perairan tenang menyebabkan tingginya intensitas hubungan
antara substrat dengan air. Dengan kata lain sungai memiliki hubungan yang
sangat erat dengan kondisi daratan sekitarnya (Pratiwi dan Noerdjito, 2004).
Faktor fisika-kimia sungai juga berhubungan erat dengan kecepatan arus. Pada
sungai yang berarus deras mempunyai potensi lebih besar untuk berdifusi dengan
oksigen atmosfir bila dibandingkan dengan sungai yang berarus lambat.
Disamping itu kadar oksigen terlarut juga dipengaruhi oleh aktivitas fotosintesis
dan respirasi organisme perairan. Kestabilan kadar oksigen ini secara ekologis
mempunyai arti penting bagi organisme oleh karena itu komunitas sungai sangat
peka dan mudah mengalami modifikasi bila terjadi penurunan kadar oksigen
terlarut (Odum, 1971). Pada ekosistem sungai sedikit sekali atau bahkan tidak
dijumpai adanya stratifikasi suhu. Keadaan ini berkaitan dengan adanya arus dan
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Produktivitas Primer dan Struktur Komunitas Perifiton pada Berbagai Substrat Buatan di Sungai Kromong Pacet Mojokerto.
Imas Masitho
7
tipe substrat dasar sungai yang memungkinkan lapisan sungai selalu teraduk
secara vertikal dan horisontal. (Soegianto, 2010).
Di bumi, proporsi air sungai terhadap volume air secara keseluruhan
sangat kecil yaitu kurang dari 1% (Pratiwi dan Noerdjito, 2004). Meskipun
demikian sungai memiliki peran yang sangat besar, secara ekologis sungai
berperan dalam siklus hidrologis, sumber plasma nutfah, habitat biota, siklus
materi, dan aliran energi. Secara ekonomis sungai dapat dimanfaatkan sebagai
sarana transportasi yang murah dan efisien. Secara sosial dan budaya sungai
dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan adat, seperti Sungai Gangga di India.
Secara politis sungai digunakan sebagai pembatas wilayah antar kabupaten,
propinsi, bahkan negara. Sungai juga dapat dimanfaatkan untuk keperluan sehari-
hari seperti mandi, sumber air bersih, mencuci (Barus, 2002), irigasi pertanian,
berakhirnya saluran pembuangan air hujan dan air limbah, dan potensial untuk
dijadikan objek wisata sungai (Anonimusa, 2011). Banyaknya limbah dari
aktivitas manusia yang bermuara di sungai tersebut dapat mengakibatkan turunnya
kualitas perairan sungai (Soegianto, 2010).
3.1.2 Tinjauan tentang Sungai Kromong
Sungai Kromong berada di kawasan wisata Pacet Mojokerto. Berdasarkan
observasi Sungai Kromong merupakan sungai dangkal yang alirannya berkelok-
kelok dengan arus yang deras sehingga substratnya terdiri dari batu dan pasir.
Sungai Kromong dimanfaatkan penduduk untuk keperluan mandi, mencuci,
irigasi pertanian, obyek wisata, penambangan pasir, dan rencana pembangunan
PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hydro).
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Produktivitas Primer dan Struktur Komunitas Perifiton pada Berbagai Substrat Buatan di Sungai Kromong Pacet Mojokerto.
Imas Masitho
8
Sungai Kromong yang digunakan sebagai stasiun dalam penelitian ini
berada di Desa Kemiri Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto yang terletak pada
S 7o39’30.03” E 112
o31’14.07” sampai S 7
o39’32.15” E 112
o31’15.31” dengan
ketinggian 405 m di atas permukaan laut.
Gambar 1. Foto satelit stasiun penelitian di Sungai Kromong Pacet Mojokerto.
3.2 Tinjauan tentang Perifiton
3.2.1 Definisi perifiton
Perifiton atau aufwuch menurut Van Dam et al. (2002) adalah kompleks
biota akuatik sesil (imobil) terasosiasi dengan detritus yang menempel pada
substrat terendam, kompleks biota tersebut berupa campuran mikroalga,
cyanobacteria, heterotrophic mikroba, protozoa, dan detritus. Sedangkan menurut
Hill dan Webster (1982) perifiton adalah mikroalga penempel yang umumnya
merupakan sumber energi utama diperairan, keberadaannya sangat melimpah dan
Foto: Google earth
Stasiun pengamatan
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Produktivitas Primer dan Struktur Komunitas Perifiton pada Berbagai Substrat Buatan di Sungai Kromong Pacet Mojokerto.
Imas Masitho
9
memiliki peranan yang lebih besar dalam menentukan produktivitas primer
dibanding fitoplankton. Pada penelitian ini perifiton yang diamati merupakan
biota akuatik sesil yang merupakan sumber energi utama perairan.
Berdasarkan substrat penempelannya, perifiton dapat dibedakan atas: (1)
epipelik, yaitu perifiton yang menempel pada permukaan sedimen; (2) epifitik,
yaitu perifiton yang menempel pada permukaan tumbuhan; (3) epilitik, yaitu
perifiton yang menempel pada permukaan batuan; (4) epizoik, yaitu perifiton yang
menempel pada permukaan hewan (Wetzel, 1982).
3.3 Tinjauan tentang Produktivitas Primer
Dalam sebuah ekosistem, pada tiap tingkat tropik terdapat produksi dan
pada tingkat tropik terbawah dimana terjadi proses fotosintesis oleh organisme
autotrop dihasilkan produktivitas primer (Odum, 1983). Produktivitas primer
menunjukkan simpanan energi kimia yang tersedia bagi konsumen (Mahmuddin,
2009).
Hasil tetap (Standing crop) yang diterapkan pada tumbuhan ialah jumlah
biomassa tumbuhan yang terdapat dalam suatu volume air tertentu pada suatu saat
tertentu. Produktivitas primer merupakan jumlah karbon yang terdapat di dalam
kehidupan dan secara umum dinyatakan sebagai jumlah gram karbon yang
dihasilkan dalam satu meter kuadrat kolom air per hari (g C/m2/hari) atau jumlah
gram karbon yang dihasilkan dalam satu meter kubik per hari (g C/m3/hari)
(Levinton, 1982). Selain jumlah karbon yang dihasilkan tinggi rendahnya
produktivitas primer perairan dapat diketahui dengan melakukan pengukuran
terhadap biomassa fitoplankton dan konsentrasi klorofil-a (Darmadi, 2010). Dan
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Produktivitas Primer dan Struktur Komunitas Perifiton pada Berbagai Substrat Buatan di Sungai Kromong Pacet Mojokerto.
Imas Masitho
10
(Soegianto, 2004) mengatakan bahwa pengukuran biomassa dapat dilakukan
dengan mengukur berat kering atau berat basah, karbon, nitrogen, ATP (adenosin
triphosfat) atau klorofil-a nya. Pada prakteknya pengukuran kadar klorofil-a lebih
mudah dilakukan karena tidak perlu memisahkan perifiton dengan detritus atau
bahan lain yang terkandung dalam substrat yang diukur.
Fitoplankton, perifiton, dan makrofita merupakan biota utama dalam
menentukan produktivitas primer perairan. Komunitas perifiton berperan dalam
menentukan produktivitas primer baik di perairan mengalir maupun tergenang.
(Barnes dan Mann, 1982 dalam Supriyanti, 2001). Secara limnologis, untuk
menggambarkan sifat dan potensi produktivitas primer organisme mikroskopis di
perairan mengalir lebih tepat bila melalui pengamatan terhadap komunitas
perifiton dan bukan komunitas planktonnya. Hal tersebut disebabkan perifiton
yang ditemukan disuatu tempat atau stasiun lebih dapat mewakili keadaan
perairan tersebut karena relatif tidak berpindah-pindah, dibandingkan plankton.
Suatu sampel plankton yang diambil di suatu stasiun dalam perairan mengalir
mungkin saja dari tempat yang jauh di hulu sungai, tetapi hanyut oleh arus dan
tertangkap di badan air yang diplot sebagai stasiun (Hartoto et. al., 1995).
Klorofil yang terdapat di dalam perifiton (terutama klorofil-a) merupakan
katalisator yang esensial dalam berlangsungnya proses fotosintesis. Selain sebagai
katalisator klorofil juga berperan sebagai penyerap energi cahaya yang dapat
digunakan dalam proses fotosintesis. Oleh karena itu para peneliti menentukan
produktivitas primer dengan menggunakan data klorofil dan intensitas cahaya.
Untuk menentukan produktivitas suatu perairan berdasarkan klorofil perlu
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Produktivitas Primer dan Struktur Komunitas Perifiton pada Berbagai Substrat Buatan di Sungai Kromong Pacet Mojokerto.
Imas Masitho
11
ditentukan lebih dahulu assimilation number-nya yaitu angka yang menunjukkan
laju asimilasi per satuan berat klorofil (Riyono, 2006).
Menurt Riyono (2006) penggunaan nilai tetapan assimilation number ini
berubah-ubah karena aktivitas klorofil berubah sesuai dengan berubahnya kondisi
lingkungan terutama suhu, intesitas cahaya, nutrien, dan lain-lain. Dalam beberapa
tulisan Saijo dan Ichimura (1960) dalam Riyono (2006) telah mengemukakan
bahwa nilai assimilasi number relatif konstan hanya untuk suatu perairan pada
waktu tertentu saja, sehingga dapat berubah dengan berubahnya musim dan
tempat.
3.4 Tinjauan tentang Struktur Komunitas Perifiton
Komunitas menurut Odum (1993), dapat dikaji berdasarkan sifat-sifat
struktural (struktur komunitas). Struktur komunitas dapat dipelajari berdasarkan
komposisi, ukuran, dan keragaman spesies. Struktur komunitas juga terkait erat
dengan kondisi habitat. Perubahan pada habitat akan berpengaruh terhadap tingkat
spesies sebagai komponen terkecil penyusun populasi yang membentuk
komunitas. Perubahan tersebut terjadi akibat adanya interaksi dua komponen
prinsip ekologi yaitu: prinsip toleransi dan prinsip kompetisi.
Struktur suatu komunitas tidak hanya dipengaruhi oleh hubungan antar
spesies, tetapi juga oleh jumlah relatif organisme dari spesies-spesies itu.
Sehingga kelimpahan relatif suatu spesies dapat mempengaruhi fungsi suatu
komunitas, distribusi individu antar spesies dalam komunitas, bahkan dapat
memberikan pengaruh pada keseimbangan komunitas dan akhirnya berpengaruh
pada stabilitas komunitas (Soegianto, 1994).
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Produktivitas Primer dan Struktur Komunitas Perifiton pada Berbagai Substrat Buatan di Sungai Kromong Pacet Mojokerto.
Imas Masitho
12
Komunitas perifiton umumnya terdiri atas alga mikroskopis yang
menempel, baik satu sel maupun alga benang terutama dari jenis diatom, jenis
alga Conjugales, Cyanophyceae, Euglenophyceae, dan Chrysophyceae (Wetzel,
1982). Dan Krisanti (1993) menambahkan dalam pernyataannya bahwa komunitas
perifiton pada substrat di perairan mengalir terdiri atas alga dan mikroorganisme
heterotrof.
Rutner (1974) dalam Supriyanti (2001) menjelaskan mengenai zonasi
dalam struktur komunitas perifiton, yaitu:
1. Zona eulitoral, adalah daerah pinggiran yang masih mendapat percikan air.
Daerah ini ditumbuhi perifiton yang dapat bertahan terhadap perubahan
lingkungan yang cukup ekstrim.
2. Zona sublitoral atas, yaitu zona perairan yang masih dapat ditembus sinar
matahari, perubahan suhu kecil dan tidak berarti. Zona ini memiliki komposisi
perifiton yang paling kaya.
3. Zona sublitoral bawah, yaitu zona air yang kurang mendapat sinar matahari.
Intensitas cahaya dan suhu menurun menurut wilayah termoklin. Dengan
kondisi demikian, jenis alga hijau secara kuantitatif menurun, namun masih
layak bagi alga coklat, alga biru, dan alga merah.
4. Zona air gelap, pada zona ini komunitas perifiton jenis alga autotrof semakin
menghilang dan digantikan oleh jenis-jenis heterotrof.
Pembagian zona diatas umumnya digunakan dalam perairan tergenang sedangkan
pada perairan mengalir zona yang ada hanya zona 1 dan zona 2.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Produktivitas Primer dan Struktur Komunitas Perifiton pada Berbagai Substrat Buatan di Sungai Kromong Pacet Mojokerto.
Imas Masitho
13
Fitoplankton, perifiton, dan makrofita merupakan biota utama yang
menentukan produtivitas primer perairan. Komunitas perifiton berperan dalam
menetukan produktivitas primer perairan baik pada perairan mengalir maupun
perairan tergenang. Di perairan tergenang peranan komunitas perifiton lebih
rendah dari pada komunitas fitoplankton, sedangkan untuk perairan mengalir
peranan komunitas perifiton lebih besar kecuali di perairan mengalir yang keruh
(Barnes dan Mann, 1992 dalam Supriyanti, 2001).
3.5 Tinjauan tentang Substrat
Syam (1994) menyatakan bahwa perkembangan perifiton dipandang
sebagai proses akumulasi. Yaitu proses peningkatan biomassa dengan
bertambahnya waktu. Menurut Osborne (1983) proses akumulasi perifiton berupa
pembentukan kolonisasi pada substrat yang berlangsung segera ketika pengkoloni
menempel pada substrat, dan Atmadja (1986) menambahkan kolonisasi tersebut
diikuti oleh proses suksesi hingga keadaan stabil. Kolonisasi adalah proses
penempatan suatu daerah oleh organisme, sedangkan suksesi merupakan proses
pergantian sekelompok organisme oleh organisme lain dengan komposisi dan
struktur komunitas yang berbeda.
Perkembangan perifiton menuju kemantapan komunitasnya sangat
ditentukan oleh kemantapan keberadaan substrat. Substrat dari benda hidup sering
bersifat sementara karena adanya proses pertumbuhan dan kematian. Pada substrat
hidup, setiap saat akan terjadi perubahan lingkungan sebagai akibat dari respirasi
dan asimilasi, sehingga mempengaruhi komunitas perifiton. Sedangkan pada
substrat benda mati akan lebih bersifat permanen, meskipun pembentukan
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Produktivitas Primer dan Struktur Komunitas Perifiton pada Berbagai Substrat Buatan di Sungai Kromong Pacet Mojokerto.
Imas Masitho
14
komunitas berjalan lambat, namun lebih mantap, tidak mengalami perubahan,
rusak, atau bahkan mati (Supriyanti, 2001).
Welch (1980) menyatakan bahwa perifiton dapat tumbuh pada substrat
buatan seperti plesiglass, gelas obyek, kayu, dan balok-balok beton. Disebutkan
pula keuntungan dari penggunaan substrat buatan mudah standarisasinya, karena
substrat buatan dapat disamakan di tiap stasiun pada waktu yang sama, sehingga
perifiton di setiap lokasi mempunyai kesempatan yang sama. Di samping itu
disebutkan pula kerugian penggunaan substrat buatan yaitu spesies yang hidup
secara alami mungkin tidak ikut terambil.
Menurut Riefani (2008), peletakan substrat buatan sebaiknya pada
kedalaman tertentu yang tidak terlihat dari permukaan badan air sungai, untuk
menghindari gangguan dari luar perairan (manusia dan hewan darat) dan tidak
terkubur oleh endapan lumpur atau pasir di dasar perairan mengalir. Biggs (1988)
menyebutkan bahwa dalam menggunakan substrat buatan ada tiga faktor yang
perlu diperhatikan, yaitu: waktu pemaparan, yang akan mempengaruhi perluasan
pertumbuhan; kecepatan arus, yang dapat menguntungkan beberapa taksa; dan
musim.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Produktivitas Primer dan Struktur Komunitas Perifiton pada Berbagai Substrat Buatan di Sungai Kromong Pacet Mojokerto.
Imas Masitho
15
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu
Penelitian ini dilakukan di Sungai Kromong, Pacet, Mojokerto pada saat
musim hujan. Untuk analisis kadar klorofil-a perifiton dilakukan di Laboratorium
Mikrobiologi dan untuk analisis sampel perifiton dilakukan di Laboratorium
Ekologi Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas
Airlangga. Kegiatan penelitian ini dimulai pada bulan Februari sampai dengan
bulan Juni tahun 2012.
3.2 Bahan dan Alat
3.2.1 Bahan penelitian
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini (1) Sampel perifiton
yang diambil dari substrat buatan pada periode waktu yang ditentukan; (2) Es,
untuk mengawetkan sampel perifiton yang akan diukur kadar klorofilnya; (3)
Formalin 1,5%, untuk mengawetkan sampel perifiton yang akan diamati
(Soegianto,2004); (4) Aseton 90%, untuk membantu proses pengeluaran klorofil
dari jaringan perifiton; (5) Larutan HCl 4 N; (6) Akuades.
3.2.2 Alat penelitian
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: (1) Substrat buatan,
berupa substrat kaca, substrat semen kasar, dan substrat semen berkerikil yang
berukuran 10 cm x 10 cm; (2) Sling pengikat substrat; (3) Termos es, untuk wadah
penyimpanan sampel perifiton; (4) Botol koleksi; (5) Plastik, untuk tempat koleksi
sampel air; (6) Tissue; (7) Kertas saring; (8) Tabung kuvet; (9) Spectrofotometer,
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Produktivitas Primer dan Struktur Komunitas Perifiton pada Berbagai Substrat Buatan di Sungai Kromong Pacet Mojokerto.
Imas Masitho
16
untuk mendeteksi kadar klorofil; (10) Sentrifus; (11) Tabung sentrifus; (12) Alat
tulis, untuk dokumentasi data; (13) Termometer, untuk mengukur suhu air sungai;
(14) Kertas pH, untuk mengukur pH; (15) Rafia dan botol, untuk mengukur
kecepatan arus, (16) Kamera digital, untuk dokumentasi kegiatan penelitian; (17)
Kertas label; (18) Mikroskop, untuk pengamatan diversitas plankton; (19) Gelas
ukur; (20) Membran filter, untuk menyaring sampel; (21) Mortar dan penggerus,
untuk menggiling hasil filtrasi, (22) Palmer counting cell, untuk menghitung
sampel perifiton; (23) Sprayer; (24) Sikat gigi, untuk menyikat sampel perifiton
dari substrat. Beberapa dilampirkan dalam gambar pada Lampiran 14.
3.3 Prosedur Penelitian
3.3.1 Rancangan penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang dilakukan di
lapangan. Digunakan perlakuan berupa substrat buatan yang terdiri atas 3 macam;
yaitu substrat kaca, substrat semen kasar, dan substrat semen berkerikil. Masing-
masing perlakuan dilakukan pengulangan sebanyak 7 kali untuk pengukuran
produktivitas primer, sedangkan untuk pengamatan struktur komunitas pada tiap-
tiap substrat diambil 1 sampel. Sehingga ada 24 substrat buatan yang diambil
untuk dilakukan pengamatan dalam satu waktu pada periode waktu yang
ditentukan berupa 8 sustrat kaca, 8 substrat semen kasar, dan 8 substrat semen
berkerikil.
Substrat buatan diberi nomor dan diletakkan di badan air sungai yang
dianggap sebagai stasiun penelitian. Pengambilan sampel perifiton dilakukan
secara acak (random) dengan melakukan undian pada setiap pengambilan 24
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Produktivitas Primer dan Struktur Komunitas Perifiton pada Berbagai Substrat Buatan di Sungai Kromong Pacet Mojokerto.
Imas Masitho
17
substrat buatan pada hari ke-10, 20, 30, 40, 50 dan 60 setelah penanaman substrat
(Supriyanti, 2001).
3.3.2 Varibel penelitian
Dalam penelitian ini terdapat empat variabel yang digunakan, yaitu
variabel bebas, variabel terikat, variabel kontrol, dan variabel pendukung.
a. Variabel bebas
Tiga macam substrat buatan yaitu substrat kaca, semen yang permukaannya
kasar, dan semen yang permukaannya berkerikil dengan luas 10 cm x 10 cm.
b. Variabel terikat
Produktivitas perifiton berdasarkan kadar klorofil-a dan struktur komunitas
perifiton.
c. Variabel kontrol
Periode waktu pengamatan yaitu hari ke-10, 20, 30, 40, 50, dan 60 di pagi hari
berkisar antara pukul 06.30 WIB sampai 09.00 WIB.
d. Variabel pendukung
Intensitas cahaya, kedalaman, kecepatan arus, suhu air, dan pH air.
3.3.3 Cara kerja
Perifiton yang diamati adalah perifiton yang tumbuh pada tiga substrat
buatan yaitu substrat kaca, sebagai media yang permukaannya licin (halus);
substrat semen yang permukaannya kasar; dan substrat semen yang permukaannya
dilekatkan batu kerikil dan diberi nomor. Substrat buatan ditata seperti pada
Gambar 2. Kemudian ditambatkan membentang pada badan air sungai yang
dianggap sebagai stasiun pengamatan. Stasiun pengamatan perifiton terdapat pada
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Produktivitas Primer dan Struktur Komunitas Perifiton pada Berbagai Substrat Buatan di Sungai Kromong Pacet Mojokerto.
Imas Masitho
18
salah satu lokasi di Sungai Kromong yang tidak didapati aktivitas manusia sehari-
hari dan terpapar cukup cahaya matahari (Lampiran 2).
Gambar 2. Skema peletakan substrat buatan untuk pengamatan perifiton
Keterangan:
= Batu = Tali pengikat substrat buatan
= Substrat buatan = Arus sungai
= Badan air sungai = Sisi potong
Substrat buatan diambil secara acak (random) pada hari ke-10, 20, 30, 40,
50, dan 60 setelah penanaman. Substrat buatan yang diambil berupa 8 substrat
kaca, 8 substrat semen kasar, dan 8 substrat semen berkerikil. Setiap substrat
buatan yang diambil disikat pada kedua sisinya, sisa perifiton yang melekat di
semprot dengan akuades. kemudian dimasukkan kedalam plastik koleksi.
Selanjutnya untuk sampel yang akan diamati kadar klorofilnya disimpan dalam
termos es, sedangkan untuk sampel yang akan diamati struktur komunitasnya
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Produktivitas Primer dan Struktur Komunitas Perifiton pada Berbagai Substrat Buatan di Sungai Kromong Pacet Mojokerto.
Imas Masitho
19
disimpan dalam botol koleksi dan ditambahkan formalin 1,5%. Kemudian semua
sampel dibawa ke Laboratorium Biologi Universitas Airlangga untuk diamati.
Analisis Produktivitas perifiton diukur dengan penentuan biomassa.
Penentuan biomassa sebaiknya dilakukan maksimal 24 jam setelah pengambilan
sampel, sedangkan untuk sampel yang diberi formalin dapat disimpan pada tempat
yang gelap pada suhu ruangan untuk waktu yang lebih lama (Soegianto, 2004).
Penentuan biomassa perifiton dalam penilitian ini dengan cara mengukur
kandungan klorofil-a perifiton menurut Soegianto (2004) yang diringkas dalam
bagan pada Lampiran 3. Untuk sampel perifiton yang diawetkan dengan formalin
1,5% diamati di bawah mikroskop dengan 3 kali ulangan dilakukan perhitungan
individu perifiton dan diidentifikasi samapi genus dengan buku identifikasi
(Streble dan Krauter, 1985; dan Davis, 1955) kemudian dianalisis struktur
komunitasnya berdasarkan indeks keanekaragaman, indeks keseragaman, dan
indeks dominansi.
3.4. Parameter Fisika-Kimia
Pengukuran parameter fisika-kimia perairan sungai dilakukan bersamaan
dengan pengambilan sampel perifiton pada periode waktu yang ditentukan.
Parameter fisika-kimia yang diukur adalah:
a. Kecepatan arus
Pengukuran kecepatan arus dilakukan secara langsung dengan menggunakan
botol plastik yang diisi air dan diikatkan dengan tali rafia sepanjang 10 meter
kemudian dihanyutkan mengikuti aliran sungai hingga menegang, dan dicatat
waktunya. Pengukuran dilakukan sebanyak tiga kali ulangan (Riefani, 2008).
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Produktivitas Primer dan Struktur Komunitas Perifiton pada Berbagai Substrat Buatan di Sungai Kromong Pacet Mojokerto.
Imas Masitho
20
b. Kedalaman peletakan substrat
Pengukuran kedalaman peletakan substrat dilakukan secara langsung dengan
meteran. Kedalaman yang diukur adalah kedalaman dari permukaan air
sampai setengah dari substrat buatan. Pengukuran dilakukan di 2 tepi dan
tengah substrat yang ditanam di badan sungai pada stasiun pengamatan.
c. Suhu air sungai
Pengukuran suhu air menggunakan termometer air raksa. Termometer
dicelupkan ke badan air selama 5 menit dan dicatat angka yang tertera pada
termometer. Pengukuran dilakukan sebanyak tiga kali pengulangan setiap
pengambilan sampel (Riefani, 2008).
d. pH
Pengukuran pH (derajat keasaman) dengan menggunakan kertas pH lakmus
universal. Kertas lakmus dicelupkan kedalam air selama 3 detik, dilihat
perubahan warna yang terjadi pada kertas lakmus. Kemudian dicocokkan
dengan tabel warna yang menunjukkan nilai pH pada kotak kemasan kertas
lakmus universal.
3.5 Analisis Data
3.5.1 Penentuan produktivitas primer
Penentuan kadar klorofil-a, sesuai dengan rumus berikut (Brower dan Zar,
1977 dalam Soegianto, 2004):
Klorofi-a (mg/m3) =
�11,0��2,43��A1-A2��V1/V2�
d
Keterangan:
11,0 = Koefisien absorbsi
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Produktivitas Primer dan Struktur Komunitas Perifiton pada Berbagai Substrat Buatan di Sungai Kromong Pacet Mojokerto.
Imas Masitho
21
2,43 = Faktor koreksi
A1 = Absorban klorofil-a dan pheophytin sampel
A2 = Absorban sampel yang diberi HCl
V1 = Volume ekstrak aseton (liter)
V2 = Volume sampel yang disaring (m3)
d = Diameter kuvet (cm)
Untuk menentukan produktivitas primer suatu perairan berdasarkan
klorofil-a perlu ditentukan lebih dahulu assimilasi number-nya (Riyono, 2006).
assimilasi number diperoleh dari pengukuran kadar O2 dengan menggunakan
metode winkler (Lampiran 4) kemudian dihitung berdasarkan metode botol gelap
dan botol terang sesuai dengan rumus berikut:
Laju respirasi (R) R = (CO - CD) / ∆t
Laju fotosintesis atau Produktivitas primer kotor (PG)
PG = (CL – CD) / ∆t
Produktivitas primer bersih berdasarkan kadar O2 (PN) [assimilasi number]
PN = [(PG – R) x 375,36]
Keterangan:
R = Laju respirasi (mg/L/jam)
PG = Produktivitas primer kotor atau laju fotointesis (mg/L/jam)
PN = Produktivitas primer bersih (mg C/m3/jam)
CO = Konsentrasi oksigen awal (mg/L)
CD = Konsentrasi oksigen akhir botol gelap (mg/L)
CL = Konsentrasi oksigen akhir botol terang (mg/L)
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Produktivitas Primer dan Struktur Komunitas Perifiton pada Berbagai Substrat Buatan di Sungai Kromong Pacet Mojokerto.
Imas Masitho
22
∆t = Periode waktu berlangsungnya proses respirasi (jam)
375,36 = Faktor pengkali
Riyono (2006) menyatakan apabila fitoplankton tidak tersebar secara
vertikal maka produktivitasnya harus dihitung pada beberapa kedalaman terlebih
dahulu. Dalam penelitian ini perifiton yang akan diukur produktivitasnya berada
pada kedalaman yang dianggap tidak jauh berbeda (substrat buatan ditanam dalam
kedalaman sungai yang ditentukan), sehingga tidak perlu menghitung pada
beberapa kedalaman. Produktivitas primer berdasarkan klorofil dihitung menurut
rumus berikut: P = R x C x assimilation number
Keterangan:
P = Produktivitas primer dalam (mg C/m2/hari)
R = Laju fotosintesis relatif
C = kadar klorofil-a (mg/m3)
Assimilation number = laju asimilasi per satuan berat klorofil
3.5.2 Analisis struktur komunitas
A. Kepadatan perifiton
Kepadatan perifiton dihitung dengan menggunakan rumus modifikasi
Lackey Drop Microtransecting Methods (APHA, 1989):
N = 1
AxB
C x n
Keterangan:
N = Kepadatan perifiton (ind/cm2)
A = Luas substrat yang dikerik (2 x 100 cm2)
B = Volume konsentrat pada botol contoh (100 ml)
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Produktivitas Primer dan Struktur Komunitas Perifiton pada Berbagai Substrat Buatan di Sungai Kromong Pacet Mojokerto.
Imas Masitho
23
C = Volume gelas obyek Palmer counting cell (0,01 ml)
n = Jumlah perifiton yang tercacah (ind)
B. Indeks keanekaragaman, keragaman, dan dominansi
Nilai keanekaragaman atau diversitas jenis perifiton dalam penelitian ini
dihitung berdasarkan modifikasi Indeks Shanon-Wiener (Odum, 1971):
H' = - ∑ �� �����
Keterangan:
H' = Indeks diversitas/Indeks keanekaragaman
pi = ���
(proporsi jenis ke-i)
ni = jumlah individu jenis ke-i
N = jumlah total individu
Menurut Canter dan Hill (1981) dalam Soegianto (2004), kriteria indeks
keanekaragaman tersebut diklasifikasikan sebagai berikut:
Tabel 3.1 Kriteria kualitas perairan menurut indeks keanekaragaman fitoplankton
Tingkat Pencemaran Indeks Keanekaragaman
Sangat baik > 2,00
Baik 1,60-2,00
Sedang 1,00-1,59
Buruk 0,70-0,99
Sangat buruk < 0,70
Nilai H’maks dihitung dengan rumus:
H’maks = ln s
Keterangan: s = jumlah spesies (jumlah jenis)
Selanjutnya untuk melihat keseragaman penyebaran jenis digunakan indeks
keseragaman Eveness Shannon (Soegianto, 1994):
E = H’/H’maks
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Produktivitas Primer dan Struktur Komunitas Perifiton pada Berbagai Substrat Buatan di Sungai Kromong Pacet Mojokerto.
Imas Masitho
24
Perhitungan evenness seringkali disebut juga keanekaragaman relatif. Nilai
indeks keseragaman berkisar antara 0-1. Semakin kecil nilai E, akan semakin kecil
pula keseragaman suatu populasi, yang berarti penyebaran jumlah individu setiap
jenis tidak sama dan ada kecenderungan populasi tersebut didominasi oleh jenis
organisme tertentu. Begitupun sebaliknya, semakin besar nilai E maka populasi
menunjukkan keseragaman yang tinggi, yaitu jumlah individu tiap jenis dapat
dikatakan sama atau tidak jauh berbeda (Supriyanti, 2001).
Untuk mengetahui dominansi dapat menggunakan Indeks Dominansi
Simpson (Krebs, 1989):
D = ∑ ������
Keterangan:
D = Indeks Dominansi Simpson
pi = ���
(proporsi jenis ke-i)
Nilai indeks simpson berkisar antara 0-1, semakin kecil nilainya berarti tidak ada
dominansi. Sebaliknya jika nilai indeks simpson semakin besar maka ada
dominansi oleh jenis tertentu.
3.5.3 Pengujian hipotesis
Uji hipotesis dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui ada
tidaknya perbedaan nilai produktivitas primer berdasarkan klorofil-a pada ketiga
substrat buatan. Dalam penelitian ini digunakan uji beda statistik parametrik
ANOVA satu arah dan uji BNT (Beda Nyata Terkecil) dengan bantuan SPSS 16.0
for windows.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Produktivitas Primer dan Struktur Komunitas Perifiton pada Berbagai Substrat Buatan di Sungai Kromong Pacet Mojokerto.
Imas Masitho
25
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Produktivitas Primer Berdasarkan Klorofil-a
Klorofil-a merupakan salah satu parameter yang sangat menetukan
produktivitas primer di perairan. Berdasarkan hasil pengamatan perifiton pada
penelitian ini, didapatkan nilai kadar klorofil-a dan produktivitas primer dalam
tabel berikut:
Tabel 4.1 Kadar klorofil-a dan produktivitas primer pada berbagai substrat buatan
Hari ke-
Kadar klorofil-a
(mg/m3)
Produktivitas primer
(mg C/m3/hari)
KC SK SB KC SK SB
10 133,7 400,9 935,6 120,4 361,1 842,8
20 267,3 668,3 1069,2 240,8 602,01 963,1
30 534,6 1069,2 1603,8 481,6 963,1 1444,7
40 400,9 668,3 1069,2 361,1 602,01 963,1
50 801,9 935,6 1201,9 722,4 842,8 1083,6
60 267,3 668,3 801,9 240,8 602,01 722,4
Keterangan: KC = Substrat kaca
SK = Substrat semen kasar
SB = Substrat semen berkerikil
Kadar klorofil-a dalam tabel 4.1 berbanding lurus dengan nilai
produktivitas primer. Keberadaan besar nilai klorofil-a dan produktivitas primer
dipengaruhi terutama oleh struktur substrat buatan yang dipaparkan selama 60
hari. Hal ini sesuai dengan pernyataan Supriyanti (2001) bahwa perkembangan
perifiton menuju kemantapan komunitasnya sangat ditentukan oleh kemantapan
keberadaan substrat. Pada substrat kaca dengan permukaan licin memudahkan
perifiton hanyut oleh arus sungai yang deras. Sedangkan pada substrat semen
kasar didapatkan nilai yang relatif lebih tinggi karena dalam permukaan yang
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Produktivitas Primer dan Struktur Komunitas Perifiton pada Berbagai Substrat Buatan di Sungai Kromong Pacet Mojokerto.
Imas Masitho
26
kasar perifiton cukup mampu bertahan. Hal itu terlihat juga pada substrat semen
berkerikil yang memiliki nilai kadar klorofil-a paling tinggi diantara substrat
lainnya, karena saat arus sungai melewati substrat, perifiton dapat bertahan
dengan menempel lebih kuat di sela-sela kerikil dan tidak terbawa oleh arus.
Data nilai produktivitas primer perifiton dalam berbagai substrat buatan
berdasarkan klorofil-a dapat dipresentasikan dalam gambar 3 berikut:
Gambar 3. Grafik batang nilai produktivitas primer selama pengamatan
Menurut Osborne (1983) proses akumulasi perifiton berupa pembentukan
kolonisasi pada substrat yang berlangsung segera ketika pengkoloni menempel
pada substrat, dan Atmadja (1986) menambahkan kolonisasi tersebut diikuti oleh
proses suksesi hingga keadaan stabil. Dari hasil pengamatan biomassa (klorofil-a)
mengalami peningkatan dengan bertambahnya waktu, yang mengakibatkan nilai
produktivitas primer perifiton mengalami kenaikan berturut-turut dari hari ke-10,
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
1600
10 20 30 40 50 60
Pro
du
kti
vit
as
Pri
mer
(m
g C
/m3/h
ari
)
Waktu Pengamatan (hari)
Substrat Kaca Substrat Semen Kasar Substrat Semen Berkerikil
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Produktivitas Primer dan Struktur Komunitas Perifiton pada Berbagai Substrat Buatan di Sungai Kromong Pacet Mojokerto.
Imas Masitho
27
20, dan 30. Sedangkan pada hari ke-40 menurun dan kembali menurun pada hari
ke-60. Nilai rata-rata produktivitas primer perifiton tertinggi terdapat pada
substrat berkerikil pada hari ke-30 sebesar 1444,7 mg C/m3/hari, sedangkan untuk
nilai rata-rata produktivitas primer perifiton terendah terdapat pada substrat kaca
pada hari ke-10 sebesar 120,4 mg C/m3/hari. Hal ini terjadi karena saat
pengambilan sampel perifiton di Sungai Kromong mengalami banjir sebelum
pengambilan sampel hari ke-40 dan ke-60. Akibatnya perifiton yang tumbuh pada
substrat buatan pada hari tersebut hanyut terbawa arus banjir dan hasil
perhitungan absorbansinya berkurang. Dengan demikian pada penelitian ini terjadi
suksesi primer pada hari ke-10 dan suksesi sekunder setelah terjadi banjir di
Sungai Kromong.
4.2 Struktur Komunitas
Perifiton yang ditemukan di stasiun pengamatan terdiri atas alga
mikroskopis. Berupa 16 genus yang terbagi dalam 6 ordo (lampiran 9 dan
lampiran 11), yaitu Naviculales (7 genus), Bacillariales (3 genus), Achnanthales
(1 genus), Cymbellales (2 genus), Fragilariales (2 genus), dan Microthamniales (1
genus). Selain alga mikroskopis tersebut pada substrat buatan juga ditemukan
beberapa hewan makroinvertebrata seperti gastropoda, larva capung, dan
crustacea kecil yang diduga merupakan konsumen alga mikroskopis. Jenis alga
yang ditemukan sedikit, hal ini disebabkan berbagai faktor seperti proses adaptasi
alga terhadap substrat buatan, tingginya jumlah konsumen, dan kondisi
lingkungan perairan yang berarus deras dan sesekali banjir setelah hujan.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Produktivitas Primer dan Struktur Komunitas Perifiton pada Berbagai Substrat Buatan di Sungai Kromong Pacet Mojokerto.
Imas Masitho
28
Pada substrat kaca ditemukan jumlah jenis tertinggi pada hari ke-30
sebanyak 14 genus, sedangkan jumlah jenis terendah ditemukan pada pengamatan
hari ke- 40 dan ke-60 sebesar 8 genus. Pada substrat semen kasar ditemukan 12
genus pada hari ke-20 dan ke-30, sedangkan jumlah jenis terendah ditemukan
pada pengamatan hari ke-60 sebesar 8 genus. Pada substrat semen berkerikil
jumlah jenis tertinggi pada pengamatan hari ke-50, sedangkan jumlah jenis
terendah ditemukan pada pengamatan hari ke-60 (Lampiran 9). Jumlah jenis
tertinggi yang tercacah dengan jumlah ribuan dari ketiga substrat adalah
Anomoeoneis, Stauroneis, Navicula2, Nitzschia1, dan Cocconeis. Dari data
tersebut dapat dikatakan bahwa jumlah jenis perifiton yang ditemukan hampir
sama di ketiga substrat buatan.
Komposisi jenis perifiton yang ditemukan berubah-ubah pada tiap
pengamatan menunjukkan kondisi komunitas masih dalam proses perkembangan.
Gambar 4. Grafik kepadatan perifiton dalam berbagai substrat buatan
0
200000
400000
600000
800000
1000000
1200000
1400000
1600000
1800000
10 20 30 40 50 60
Kep
ad
ata
n (
ind
/cm
2)
Waktu pengamatan (hari)
Substrat kaca Semen Kasar Semen Berkerikil
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Produktivitas Primer dan Struktur Komunitas Perifiton pada Berbagai Substrat Buatan di Sungai Kromong Pacet Mojokerto.
Imas Masitho
29
Kepadatan perifiton pada gambar 4 mengalami kenaikan dan penurunan
yang sejajar dengan nilai produktivitas primer pada gambar 3. Seperti yang sudah
dijelaskan sebelumnya pada hari ke-40 dan ke-60 mengalami penurunan
dikarenakan sebelum pengamatan terjadi banjir di Sungai Kromong. Dari hasil
pengamatan kepadatan perifiton tercatat paling tinggi pada substrat semen
berkerikil dibandingkan dengan kedua substrat lainnya.
Nilai indeks keanekaragaman, indeks keseragaman, dan indeks dominansi
disajikan dalam tabel 4.2. Nilai Indeks keanekaragaman selama pengamatan
berfluktuasi dengan kisaran 1,5-1,75. Berdasarkan kriteria kualitas perairan
menurut indeks keanekaragaman fitoplankton pada tabel 3.1 perairan di Sungai
Kromong tergolong perairan sedang sampai baik. Namun keanekaragaman jenis
yang terhitung dalam penelitian ini rendah karena jumlah jenis yang ditemukan
sedikit dengan nilai kelimpahan yang jauh berbeda. Hal ini terjadi karena perifiton
belum sampai pada perkembangan yang stabil dalam substrat buatan, dan
dipengaruhi dengan kondisi lingkungan dan cuaca yang buruk. Menurut Soegianto
(2004) suatu komunitas dikatakan mempunyai keanekaragaman jenis yang tinggi,
jika komunitas tersebut disusun oleh banyak jenis yang mempunyai kelimpahan
besar dan sama atau hampir sama. Sebaliknya, jika suatu komunitas disusun hanya
beberapa jenis saja yang melimpah, maka keanekaragaman jenisnya rendah.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Produktivitas Primer dan Struktur Komunitas Perifiton pada Berbagai Substrat Buatan di Sungai Kromong Pacet Mojokerto.
Imas Masitho
30
Tabel 4.2 Data nilai indeks keanekaragaman, keseragaman, dan dominansi
Substrat Indeks Pengamatan hari ke-
10 20 30 40 50 60
Kaca
H' 1,57 1,54 1,6 1,45 1,5 0,52
E 0,68 0,7 0,62 0,69 0,63 0,72
D 0,23 0,24 0,22 0,27 0,24 0,24
Semen
Kasar
H' 1,6 1,6 1,6 1,55 1,51 1,42
E 0,7 0,64 0,64 0,71 0,66 0,68
D 0,23 0,23 0,24 0,24 0,25 0,28
Semen
Berkerikil
H' 1,63 1,9 1,75 1,6 1,58 1,52
E 0.67 0,73 0,65 0,71 0,56 0,72
D 0,21 0,21 0,23 0,23 0,22 0,23
Keterangan: H' = Indeks keanekaragaman
E = Indeks keseragaman
D = Indeks dominansi
Indeks keseragaman menunjukkan tingkat kesamaan penyebaran jumlah
individu suatu jenis dalam suatu komunitas. Selama pengamatan indeks
keseragaman di perairan ini berkisar antara 0,56-0,73. Kisaran tersebut cukup
tinggi meskipun tidak mencapai angka 1 yang berarti penyebaran jumlah individu
setiap jenis hampir sama dan hampir tidak ada kecenderungan komunitas tersebut
didominasi oleh jenis organisme tertentu.
Indeks dominansi dapat mengetahui peranan parsial masing-masing jenis
dalam suatu komunitas. Kisaran nilai indeks dominansi selama pengamatan
adalah 0,21-0,24. Kisaran tersebut tergolong rendah yang berarti tidak ada
dominansi dari keberadaan jenis yang ditemukan dalam komunitas perifiton di
dalam substrat buatan penelitian ini.
4.3 Parameter Fisika-Kimia
Bermacam-macam faktor fisika-kimia dapat mempengaruhi kelangsungan
hidup dan produktivitas tumbuhan terestrial maupun perairan (Nybakken, 1988).
Pada penelitian ini dilakukan pengamatan beberapa faktor fisika-kimia seperti
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Produktivitas Primer dan Struktur Komunitas Perifiton pada Berbagai Substrat Buatan di Sungai Kromong Pacet Mojokerto.
Imas Masitho
31
kecepatan arus, kedalaman penanaman substrat, suhu, dan pH perairan. Hasil
pengamatan parameter fisika-kimia selama periode penilitian tertera pada tabel
4.3 berikut:
Tabel 4.3 Parameter fisika-kimia yang diukur selama periode penelitian
Parameter (unit) Waktu pengamatan (hari)
Kisaran 10 20 30 40 50 60
Kecepatan arus (m/s) 0,67 0,73 0,61 0,83 0,7 0,68 0,61-0,7
Kedalaman (cm) 11 17,3 21,5 19,1 20,7 23 11-23
Suhu (oC) 21 20 21 22 21 21 20-22
pH 7 7,5 7 7 7 7,5 7-7,5
Kecepatan arus yang diukur dalam penelitian ini adalah arus permukaan
aliran sungai. Kecepatan arus yang teramati tergolong deras yaitu berkisar antara
0,61 m/s-0,7 m/s. Derasnya arus sungai sangat mempengaruhi daya tahan perifiton
untuk tumbuh pada substrat buatan. Sehingga ketika hujan turun arus sungai akan
lebih deras dan mengakibatkan beberapa jenis perifiton yang tumbuh di substrat
buatan hanyut tidak teramati.
Kedalaman yang diukur dalam penelitian ini adalah kedalaman dari
permukaan air sampai substrat buatan yang tertanam. Berdasarkan pengukuran
kedalaman substrat buatan berkisar antara 11 cm-23 cm dari permukaan perairan.
Perbedaan kedalaman yang terukur selama periode pengamatan disebabkan oleh
masa yang tersangkut pada tali pengikat substrat. Semakin lama periode
pengamatan semakin banyak seresah dan sampah yang tersangkut sehingga tali
pengikat kendur dan mengakibatkan kedalaman substrat bertambah. Kedalaman
tertinggi terjadi pada pengamatan hari ke-60, saat pengamatan tali pengikat
substrat terputus karena derasnya arus banjir yang terjadi sehari sebelum
pengamatan.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Produktivitas Primer dan Struktur Komunitas Perifiton pada Berbagai Substrat Buatan di Sungai Kromong Pacet Mojokerto.
Imas Masitho
32
Pada ekosistem perairan sungai sedikit sekali atau bahkan tidak dijumpai
adanya stratifikasi suhu. Keadaan ini berkaitan dengan adanya arus dan tipe
substrat dasar sungai yang memungkinkan lapisan sungai selalu teraduk secara
vertikal dan horisontal. (Soegianto, 2010). Suhu yang terukur selama pengamatan
berkisar antara 20oC-22
oC.
Berdasarkan pengukuran nilai pH pada stasiun penelitian ini berkisar
antara 7-7,5. Nilai pH suatu perairan sangat dipengaruhi oleh kemampuan air
untuk melepas atau mengikat sejumlah ion hidrogen yang menunjukkan perairan
tersebut asam atau basa. Nilai pH yang ideal bagi kehidupan organisme air pada
umumnya terdapat antara 7-8,5 yang dikategorikan dalam perairan produktif
(Barus, 2004). Dan data pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa perairan di Sungai
Kromong menunjukkan pH netral yang tergolong perairan produktif dan
mendukung kehidupan organisme.
4.4 Analisis Statistik
Berdasarkan hasil analisis statistik pada Lampiran 13 diketahui bahwa
hipotesis nol ditolak dan didapatkan hasil bahwa perbedaan substrat buatan yang
dipakai berpengaruh sangat nyata (P<0,01), terhadap nilai produktivitas primer,
hal ini dapat diperhatikan dari nilai F nya yang lebih besar dari F Tabel (lihat
Tabel F(0,01) db 2; 15) atau Sig. 0,01 dan Sig. 0,00 (P<0,01).
Uji BNT (LSD) dan uji Duncan terdapat perbedaan yang sangat nyata
(P<0,01) dari ke-tiga substrat, hal ini dapat dilihat dari Sig. pada Uji LSD yaitu
0,00 (P<0,01) dan Subset pada uji Duncan dimana semua rata-rata terletak pada
subset yang berbeda.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Produktivitas Primer dan Struktur Komunitas Perifiton pada Berbagai Substrat Buatan di Sungai Kromong Pacet Mojokerto.
Imas Masitho
33
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian produktivitas primer dan struktur komunitas perifiton
di Sungai Kromong Pacet Mojokerto, didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Nilai produktivitas primer perifiton mengalami kenaikan pada hari ke-10,
20, dan 30 kemudian menurun pada hari ke-40 dan ke-60 yang disebabkan oleh
banjir. Pada substrat kaca nilai produktivitas primer berkisar antara 120,4 mg
C/m3/hari sampai 722,4 mg C/m
3/hari. Pada substrat semen kasar berkisar antara
361,1 mg C/m3/hari sampai 963,1 mg C/m
3/hari. Dan kisaran nilai produktivitas
primer pada substrat semen berkerikil adalah 722,4 mg C/m3/hari sampai 1444,7
mg C/m3/hari.
2. Ada perbedaan nilai produktivitas primer perifiton berdasarkan kandungan
klorofil-a dalam substrat kaca, semen permukaan kasar, dan semen berkerikil di
Sungai Kromong. Dengan perbedaan yang berpengaruh sangat nyata (P<0,01), hal
ini dapat diperhatikan dari nilai F nya yang lebih besar dari F Tabel (lihat Tabel
F(0,01) db 2; 15) atau Sig. 0,01 dan Sig. 0,00 (P<0,01). Uji BNT (LSD) dan uji
Duncan terdapat perbedaan yang sangat nyata (P<0,01) dari ke-tiga substrat, hal
ini dapat dilihat dari Sig. pada Uji LSD yaitu 0,00 (P<0,01) dan Subset pada uji
Duncan dimana semua rata-rata terletak pada subset yang berbeda.
3. Struktur komunitas pada perairan dalam penelitian ini tidak stabil. Karena
tingkat keanekaragaman jenis yang rendah, tingkat keseragaman sedang, dan tidak
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Produktivitas Primer dan Struktur Komunitas Perifiton pada Berbagai Substrat Buatan di Sungai Kromong Pacet Mojokerto.
Imas Masitho
34
ada dominansi spesies tertentu. Hal ini terjadi karena kondisi lingkungan dan
cuaca pada saat penelitian yang tidak medukung seperti banjir yang
menghanyutkan substrat buatan, sehingga tidak semua sampel perifiton dapat
teramati. Namun untuk kualitas perairan tergolong perairan sedang sampai baik
yang produktif.
5.2 Saran
Pada penelitian perifiton pada substrat buatan selanjutnya disarankan
menggunakan selang waktu pengamatan yang lebih pendek untuk mendapatkan
proses perkembangan yang lebih teliti. Sebaiknya pelaksanaan penelitian
dilakukan pada saat musim kemarau untuk menghindari terjadinya banjir yang
dapat menghilangkan sampel penelitian.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Produktivitas Primer dan Struktur Komunitas Perifiton pada Berbagai Substrat Buatan di Sungai Kromong Pacet Mojokerto.
Imas Masitho
35
DAFTAR PUSTAKA
Anonimusa, 2011, http://id.wikipedia.org/wiki/Sungai, 18 Oktober 2011.
Anonimusb, 2000, http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/SponsorPendamping/Praweda/
Biologi/0034%20Bio%201-7e.htm, 20 Oktober 2011.
A.P.H.A, 1989, Standard Methods for Examination of Water and Waste Water,
17th
Ed, American Public Health Association. Washington DC, 1460p.
Atmadja, W.S., 1986. Kolonisasi dan Suksesi Algae Laut Bentik. Oseana Vol. XI
No. 1. P3-LIPI. Jakarta.
Azim, M.E., Verdegem, M.C.J., Van Dam, A.A. and Beveridge, M.C.M., 2005,
Periphyton: Ecology, Exploitation and Management, CABI Publishing,
USA, hal 73-74.
Barus, T.A., 2002, Pengantar Limnologi, Universitas Sumatra Utara, Medan.
_________, 2004. Pengantar Limnologi, Studi tentang Ekosistem Sungai dan
Danau, Jurusan Biologi, USU, Medan.
Biggs, B.J.E., 1988, Artificial Substrat Exposure Times for Periphyton Biomass
Estimates in Rivers, New Zealand Journal of Marine and Freshwater
Research 22 (4) : 507-515.
Darmadi, 2010, Produktivitas Primer di Lingkungan Perairan,
http://dhamadharma.wordpress.com/2010/02/11/produktivitas-primer-di-
lingkungan-perairan/, 03 Desember 2011.
Davis, C.C., 1955, The Marine and Fresh Water Plankton, Michigan State
University Press, USA.
Harinaldi, 2005, Prinsip-Prinsip Statistik untuk Teknik dan Sains, Penerbit
Erlangga, Jakarta.
Hariyanto, S., Irawan, B, Soedarti, T., 2008, Teori dan Praktik Ekologi, Airlangga
University Press, Surabaya.
Hartoto, D.I., Gunawan, Badjoeri,M., 1995, Profil Sifat Limnoengineering di
Perairan Darat Pulau Siberut, Oseanologi dan Limnologi di Indonesia,
LIPI, hal 160-162.
Hill, B. H. and J. R. Webster. 1982. Periphyton Production in a Appalachian River.
Hydrobiology, 97:275-280
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Produktivitas Primer dan Struktur Komunitas Perifiton pada Berbagai Substrat Buatan di Sungai Kromong Pacet Mojokerto.
Imas Masitho
36
Krisanti, M., 1993, Struktur Komunitas Perifiton pada Substrat Kaca di Sungai
Cigudig, Skripsi, Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas
Perikanan, Institut Pertanian Bogor.
Krebs, C.J., 1989. Ecological Methodology, Harper Collins Publishing. New
York. 654p.
Levinton, J. S., 1982. Marine Ecology. Printice-Hall inc., Englewood Clitts, New
Jersey.
Mahmuddin, 2009, http://mahmuddin.wordpress.com/2009/09/09/produktivitas-
primer-eksosistem/, 23 Oktober 2011.
Michael, P., 1995, Metode Ekologi Untuk Penyelidikan Lapangan dan
Laboratorium, terjemah: Yanti, R.Koestoer., UI Press, Jakarta.
Nybakken, J.W., 1988, Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologi, Alih Bahasa: M,
Eidman, Koesoebiono, D.G. Bengen, dan M. Hutomo. PT. Gramedia,
Jakarta.
Odum, E.P., 1971, Fundamental of Ecology, W.B. Saunders Co., Ltd., Tokyo,
Japan.
_________, 1983, Basic Ekology, Halt Saunders Innternational Edition, Japan.
_________, 1993, Dasar-dasar Ekologi, terjemahan: Tjahjono S., Gadjah Mada
University Press, Yogyakarta.
Osborne, L.L., 1983, Colonization and Recovery of Lotic Ephilitic Communities:
A Metabolic Approach, Hidrobiologia Vol. 99 (29-36), Dr. Junk
Publishers, The Haque, The Netherlands.
Pratiwi, N.T.M. dan Noerdjito, M., 2004, Tinjauan Umum tentang Karakteristik
Sungai, Managemen Bioregional Jabodetabek: Profil dan Strategi
Pengelolaan Sungai dan Aliran Air, hal 37-39.
Putri, M.R., Susanna, Setiawan, A., Darmawan, R., Suciati, F., Purnamasari, I.A.,
Rizki, T.Y., 2008, Identifikasi Primer berdasarkan Model Ekosistem
Dinamik di Perairan Paparan Sunda, KK Oseanografi ITB, hal 3.
Riefani, M.K., 2008, Distribusi Komunitas Diatom Perifiton di Sungai Metro
Malang Jawa Timur, Skripsi, UNM, Malang.
Riyono, S.H., 2006, Klorofil Fitoplankton dan Produktivitas Primer, Warta
Oseanografi Vol XX no. 1, hal. 17.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Produktivitas Primer dan Struktur Komunitas Perifiton pada Berbagai Substrat Buatan di Sungai Kromong Pacet Mojokerto.
Imas Masitho
37
Soegianto, A., 1994, Ekologi Kuantitatif, Usaha Nasional, Surabaya.
___________, 2004, Metode Pendugaan Pencemaran Perairan dengan Indikator
Biologis, Airlangga University Press, Surabaya.
__________, 2010, Ekologi Perairan Tawar, Airlangga University Press,
Surabaya.
Strebel, H., and Krauter, D., 1985, Das Leben im Wassertropfen Mikroflora und
Mikrofauna des Subwassers, Wurzburg.
Sukisno, 1998, Estimasi Tingkat Kesuburan Perairan Sungai-sungai di Surabaya
dengan Menggunakan Kandungan Klorofil, Skripsi, Universitas Al Falah,
Surabaya.
Sunarto, 2008, Karakteristik Biologi dan Peranan Plankton Bagi Ekosistem Laut,
hal 30.
Supriyanti, S., 2001, Struktur Komunitas Perifiton pada Substrat Kaca di Lokasi
Pemeliharaan Kerang Hijau (Perna viridis L.), Perairan Kamal Muara,
Teluk Jakarta, Skripsi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB, Bogor.
Syam, A.G., 1994, Komposisi dan Kepadatan Perifiton pada Terumbu Karang
Buatan dari Bahan Bambu dan Ban Mobil Bekas di Pantai Blebu Telung
Lampung, Skripsi, Fakultas Perikanan, IPB, Bogor.
Van Dam, A.A., Beveridge, M.C.M., Azim, M.E., and Verdegem, M.C.J., 2002,
The Potential of Fish Production Based on Periphyton. Reviews in Fish
Biology and Fisheries 12: 1-31.
Watanabe, M.M., Mayama, S., Hiroki, M., and Hiyashoyi, N., 2000, Biomass,
Species Composition and Diversity of Ephipelagic Algae in Mire Pools.
Hidrobiologia, 421 (1): 91-102.
Welch, E.B. 1980. The Ecological Effect of Waste Water, Cambridge University
Press, Cambridge, 337p.
Wetzel, B.E., 1982, Limnology, 2nd
Ed, Saunders College Publishing, Oxford,
Philadelphia, 752p.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Produktivitas Primer dan Struktur Komunitas Perifiton pada Berbagai Substrat Buatan di Sungai Kromong Pacet Mojokerto.
Imas Masitho
Lampiran 1. Ringkasan
RINGKASAN
PRODUKTIVITAS PRIMER DAN STRUKTUR KOMUNITAS
PERIFITON PADA BERBAGAI SUBSTRAT BUATAN DI SUNGAI
KROMONG PACET MOJOKERTO
Imas Masitho, Sucipto Hariyanto, dan Noer Moehammadi
Prodi S1 Biologi, Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Airlangga
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai produktivitas primer
perifiton berdasarkan klorofil-a dan struktur komunitas perifiton dalam berbagai
substrat buatan di Sungai Kromong Pacet Mojokerto. Pengambilan sampel
dilakukan pada musim hujan di satu stasiun selama 60 hari dalam 6 kali periode
pengamatan. Sampel diambil dengan menyikat substrat buatan yang tertanam di
stasiun penelitian. Data yang diperoleh dibagi dua perlakuan yaitu diukur
absorbansinya dengan spektrofotometer dan dihitung individu yang ditemukan
dengan mikroskop cahaya. Data selanjutnya dianalisis, untuk produktivitas primer
menggunakan rumus produktivitas primer berdasarkan klorofil-a menurut Riyono
(2006) dan untuk struktur komunitas menggunakan indeks keanekaragaman,
indeks keseragaman, dan indeks dominansi spesies. Hasil perhitungan
produktivitas primer perifiton pada substrat kaca berkisar antara 120,4 mg
C/m3/hari sampai 722,4 mg C/m
3/hari pada substrat semen kasar 361,1 mg
C/m3/hari sampai 963,1 mg C/m
3/hari dan pada substrat semen berkerikil 722,4
mg C/m3/hari sampai 1444,7 mg C/m
3/hari. Produktivitas primer tertinggi berada
pada substrat semen berkerikil, meskipun pada hari ke-40 dan ke-60 mengalami
penurunan di ketiga substrat dikarenakan banjir. Hasil perhitungan indeks
keanekaragaman, indeks keseragaman, dan indeks dominansi masing-masing
berkisar antara 1,5-1,75, 0,56-0,73, dan 0,21-0,24. Dari hasil kisaran tersebut
menggambarkan struktur komunitas pada substrat buatan yang ditanam di
perairan Sungai Kromong Pacet Mojokerto tidak stabil. Karena tingkat
keanekaragaman jenis yang didapat rendah, tingkat keseragaman sedang, dan
tidak ada dominansi spesies tertentu. Hal ini terjadi karena kondisi lingkungan dan
cuaca pada saat penelitian yang tidak medukung seperti banjir yang
menghanyutkan substrat buatan, sehingga tidak semua sampel perifiton dapat
teramati. Meskipun demikian kriteria kualitas perairan Sungai Kromong tergolong
perairan yang sedang sampai baik.
Kata kunci: Produktivitas Perifiton, Struktur Komunitas, Substrat Buatan
Abstract This research aims at investigating the value of periphyton primary
productivity based on chlorophyll-a and periphyton community structure in a
variety of artificial substrates in Kromong River, Pacet, Mojokerto. Sampling was
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Produktivitas Primer dan Struktur Komunitas Perifiton pada Berbagai Substrat Buatan di Sungai Kromong Pacet Mojokerto.
Imas Masitho
conducted during the rainy season in one station for 60 days within 6 times period
of observation. Samples were obtained by brushing the artificial substrates which
were embedded in the research station. The data obtained were divided into two
treatments. First the data’s absorbance was measured with a spectrophotometer.
Second, individual found by the means of light microscope was counted. Then, the
data were analyzed by using the formula for primary productivity based on
chlorophyll-a according Riyono (2006) and by using diversity index, uniformity
index, and species dominance index for community structure. The primary
productivity of periphyton in glass substrates ranged between 120,4 mg C/m3/days
and 722,4 mg C/m3/days, in the rough cement substrates in between 361,1 mg
C/m3/days and 963,1 mg C/m
3/days, and the gravel cement substrates in between
722,4 mg C/m3/days and 1444,7 mg C/m
3/days. The highest primary productivity
occurred in gravel cement substrates. However, the decline occurred in the three
artificial substrates due to flood on the 40th
and 60th
day of observation. The
diversity index, uniformity index, and dominance index of each data ranged from
1,5-1,75; 0,56-0,73; and 0,21-0,24. Those range of values illustrated the
community structure on artificial substrates which were grown in Kromong River,
was unstable. It occurred due to the low level of species diversity, the moderate
level of uniformity, and no dominance in particular species. Also, it happened
because of the bad environment and weather condition at the time of the research
observed, for instance: flood that washed away the artificial substrates so that not
all periphyton samples could be observed. Nevertheless, Kromong River water
quality criteria could be classified from moderate to good condition.
Keywords: Artificial Substrate, Community Structure, Periphyton Productivity.
Pendahuluan
Secara limnologis, untuk menggambarkan sifat dan potensi produktivitas
primer organisme mikroskopis di perairan mengalir lebih tepat bila melalui
pengamatan terhadap komunitas perifiton dan bukan komunitas planktonnya. Hal
tersebut disebabkan perifiton yang ditemukan disuatu tempat atau stasiun lebih
dapat mewakili keadaan perairan mengalir tersebut karena relatif tidak berpindah-
pindah, dibandingkan dengan plankton. Suatu sampel plankton yang diambil di
suatu stasiun dalam perairan mengalir mungkin saja dari tempat yang jauh di hulu
sungai, tetapi hanyut oleh arus dan tertangkap di badan air yang diplot sebagai
stasiun (Hartoto et. al., 1995). Oleh karena itu dalam penelitian ini dilakukan
pengambilan sampel perifiton.
Pengukuran produktivitas perifiton lebih sulit daripada fitoplankton yang
relatif homogen. Perifiton sangat merekat erat dengan substrat mereka sehingga
pemisahkan perifiton yang menempel di batuan topografi yang permukaannya
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Produktivitas Primer dan Struktur Komunitas Perifiton pada Berbagai Substrat Buatan di Sungai Kromong Pacet Mojokerto.
Imas Masitho
tidak teratur atau daun yang rapuh akan sulit dilakukan. Oleh karena itu
penggunakan substrat buatan seringkali dilakukan untuk pengamatan kolonisasi
perifiton (Azim et al., 2005).
Pada penelitian ini akan dilakukan pengukuran produktivitas perifiton di
perairan sungai berdasarkan kandungan klorofil-a dan struktur komunitas perifiton
yang diambil dari berbagai substrat buatan, yaitu substrat kaca, substrat semen
dengan permukaan kasar, dan substrat semen dengan permukaan berkerikil.
Diharapkan melalui penelitian ini didapatkan substrat buatan yang sesuai untuk
menggambarkan kondisi lingkungan perairan mengalir berdasarkan produktivitas
primer yang diukur melalui indikator klorofil-a dan struktur komunitas perifiton.
Metode Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Sungai Kromong, Pacet, Mojokerto pada
musim hujan. Untuk analisis kadar klorofil-a perifiton dilakukan di Laboratorium
Mikrobiologi dan untuk analisis sampel perifiton dilakukan di Laboratorium
Ekologi Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas
Airlangga. Kegiatan penelitian ini dimulai pada bulan Februari sampai dengan
bulan Juni tahun 2012.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang dilakukan di
lapangan. Digunakan perlakuan berupa substrat buatan yang terdiri dari 3 macam;
yaitu substrat kaca, substrat semen kasar, dan substrat semen berkerikil. Masing-
masing perlakuan dilakukan pengulangan sebanyak 7 kali untuk pengukuran
produktivitas primer, sedangkan untuk pengamatan struktur komunitas pada tiap-
tiap substrat diambil 1 sampel. Sehingga ada 24 substrat buatan yang diambil
untuk dilakukan pengamatan dalam satu waktu pada periode waktu yang
ditentukan berupa 8 sustrat kaca, 8 substrat semen kasar, dan 8 substrat semen
berkerikil. Setiap substrat buatan yang diambil disikat pada kedua sisinya, sisa
perifiton yang melekat di semprot dengan akuades. kemudian dimasukkan
kedalam plastik koleksi. Selanjutnya untuk sampel yang akan diamati kadar
klorofilnya disimpan dalam termos es, sedangkan untuk sampel yang akan diamati
struktur komunitasnya disimpan dalam botol koleksi dan ditambahkan formalin
1,5%. Kemudian semua sampel dibawa ke Laboratorium Biologi Universitas
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Produktivitas Primer dan Struktur Komunitas Perifiton pada Berbagai Substrat Buatan di Sungai Kromong Pacet Mojokerto.
Imas Masitho
Airlangga untuk diamati dan diidentifikasi dengan buku identifikasi (Streble dan
Krauter, 1985; dan Davis, 1955).
Penentuan klorofil-a perifiton dalam penilitian ini dengan cara mengukur
kadar absorbansi klorofil-a perifiton menurut Soegianto (2004). Kemudian diukur
produktivitas primernya berdasarkan rumus berikut Riyono (2006):
P = R x C x assimilation number
Untuk sampel perifiton yang diawetkan dengan formalin 1,5% diamati di bawah
mikroskop dengan 3 kali ulangan dilakukan perhitungan individu perifiton dan
diidentifikasi. Kemudian analisis struktur komunitas diukur dengan indeks
keanekaragaman, indeks keseragaman, dan indeks dominansi.
Uji hipotesis untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan nilai produktivitas
primer berdasarkan klorofil-a pada substrat kaca, substrat semen permukaan
kasar, dan substrat semen dengan permukaan berkerikil digunakan uji beda
statistik parametrik ANOVA satu arah dan uji BNT dengan SPSS 16.0 for
windows.
Hasil dan Pembahasan
Produkrivitas primer
Klorofil-a merupakan salah satu parameter yang sangat menetukan
produktivitas primer di perairan. Kadar klorofil-a berbanding lurus dengan nilai
produktivitas primer gambar 1. Keberadaan besar nilai keduannya dipengaruhi
terutama oleh struktur substrat buatan yang dipaparkan selama 60 hari. Hal ini
sesuai dengan pernyataan Supriyanti (2001) bahwa perkembangan perifiton
menuju kemantapan komunitasnya sangat ditentukan oleh kemantapan
keberadaan substrat. Pada substrat kaca dengan permukaan licin memudahkan
perifiton hanyut oleh arus sungai yang deras. Sedangkan pada substrat semen
kasar didapatkan nilai yang relatif lebih tinggi karena dalam permukaan yang
kasar perifiton cukup mampu bertahan. Hal itu terlihat juga pada substrat semen
berkerikil yang memiliki nilai kadar klorofil-a paling tinggi diantara substrat
lainnya, karena saat arus sungai melewati substrat, perifiton dapat bersembunyi
dan menempel lebih kuat di sela-sela kerikil dan tidak terbawa oleh arus.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Produktivitas Primer dan Struktur Komunitas Perifiton pada Berbagai Substrat Buatan di Sungai Kromong Pacet Mojokerto.
Imas Masitho
Data nilai produktivitas primer perifiton dalam berbagai substrat buatan
berdasarkan klorofil-a dapat dipresentasikan dalam grafik berikut:
Gambar 1. Grafik batang nilai produktivitas primer selama pengamatan
Dari hasil pengamatan biomassa (klorofil-a) mengalami peningkatan
dengan bertambahnya waktu penanaman subsrat, yang mengakibatkan nilai
produktivitas primer perifiton mengalami kenaikan berturut-turut dari hari ke-10,
20, dan 30. Sedangkan pada hari ke-40 menurun dan kembali menurun pada hari
ke-60. Nilai rata-rata produktivitas primer perifiton tertinggi terdapat pada
substrat berkerikil pada hari ke-30 sebesar 1444,7 mg C/m3/hari, sedangkan untuk
nilai rata-rata produktivitas primer perifiton terendah terdapat pada substrat kaca
pada hari ke-10 sebesar 120,4 mg C/m3/hari. Hal ini terjadi karena saat
pengambilan sampel perifiton di Sungai Kromong mengalami banjir sebelum
pengambilan sampel hari ke-40 dan ke-60. Banjir tersebut mengakibatkan
perifiton yang tumbuh pada substrat buatan hanyut terbawa arus banjir dan
mengurangi hasil perhitungan absorbansi perifiton pada waktu pengamatan.
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
1600
10 20 30 40 50 60
Pro
du
kti
vit
as
Pri
mer
(m
g C
/m3/h
ari
)
Waktu Pengamatan (hari)
Substrat Kaca Substrat Semen Kasar Substrat Semen Berkerikil
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Produktivitas Primer dan Struktur Komunitas Perifiton pada Berbagai Substrat Buatan di Sungai Kromong Pacet Mojokerto.
Imas Masitho
Struktur komunitas
Perifiton yang ditemukan di stasiun pengamatan terdiri atas alga
mikroskopis. Berupa 16 jenis yang terbagi dalam 6 ordo, yaitu Naviculales (7
genus), Bacillariales (3 genus), Acnanthales (1 genus), Cymbellales (2 genus),
Fragilariales (2 genus), dan Microthamniales (1 genus). Selain alga mikroskopis
tersebut pada substrat buatan juga ditemukan beberapa hewan makroinvertebrata
seperti gastropoda, larva capung, dan crustacea kecil yang diduga merupakan
konsumen alga mikroskopis. Jumlah jenis tertinggi yang tercacah dengan jumlah
ribuan dari ketiga substrat adalah Anomoeoneis, Stauroneis, Navicula, Nitzschia,
dan Cocconeis.
Anomoeoneis
400x 400x 400x
400x 400x
Stauroneis Navicula
Nitzschia Cocconeis
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Produktivitas Primer dan Struktur Komunitas Perifiton pada Berbagai Substrat Buatan di Sungai Kromong Pacet Mojokerto.
Imas Masitho
Gambar 4. Grafik kepadatan perifiton dalam berbagai substrat buatan
Kepadatan perifiton pada gambar 4 mengalami kenaikan dan penurunan
yang sejajar dengan nilai produktivitas primer pada gambar 3. Seperti yang sudah
dijelaskan sebelumnya pada hari ke-40 dan ke-60 mengalami penurunan
dikarenakan sebelum pengamatan terjadi banjir di Sungai Kromong. Dari hasil
pengamatan kepadatan perifiton tercatat paling tinggi pada substrat semen
berkerikil dibandingkan dengan kedua substrat lainnya.
Nilai indeks keanekaragaman, indeks keseragaman, dan indeks dominansi
disajikan dalam tabel 4.2. Nilai Indeks keanekaragaman selama pengamatan
berfluktuasi dengan kisaran 1,5-1,75. Berdasarkan kriteria kualitas perairan
menurut indeks keanekaragaman fitoplankton pada tabel 3.1 perairan di Sungai
Kromong tergolong perairan sedang sampai baik. Namun keanekaragaman jenis
yang terhitung dalam penelitian ini rendah karena jumlah jenis yang ditemukan
sedikit dengan nilai kelimpahan yang jauh berbeda. Hal ini terjadi karena perifiton
belum sampai pada perkembangan yang stabil dalam substrat buatan, dan
dipengaruhi dengan kondisi lingkungan dan cuaca yang buruk.
Tabel 4.2 Data nilai indeks keanekaragaman, keseragaman, dan dominansi
Substrat Indeks Pengamatan hari ke-
10 20 30 40 50 60
Kaca H’ 1,57 1,54 1,6 1,45 1,5 0,52
E 0,68 0,7 0,62 0,69 0,63 0,72
0
200000
400000
600000
800000
1000000
1200000
1400000
1600000
1800000
10 20 30 40 50 60
Kep
ad
ata
n (
ind
/cm
2)
Waktu pengamatan (hari)
Substrat kaca Semen Kasar Semen Berkerikil
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Produktivitas Primer dan Struktur Komunitas Perifiton pada Berbagai Substrat Buatan di Sungai Kromong Pacet Mojokerto.
Imas Masitho
D 0,24 0,24 0,22 0,27 0,24 0,24
Semen
Kasar
H’ 1,6 1,6 1,6 1,55 1,51 1,42
E 0,7 0,64 0,64 0,71 0,66 0,68
D 0,23 0,23 0,24 0,24 0,25 0,28
Semen
Berkerikil
H’ 1,63 1,9 1,75 1,6 1,58 1,52
E 0.67 0,73 0,65 0,71 0,56 0,72
D 0,21 0,21 0,23 0,23 0,22 0,23
Indeks keseragaman menunjukkan tingkat kesamaan penyebaran jumlah
individu suatu jenis dalam suatu komunitas. Selama pengamatan indeks
keseragaman di perairan ini berkisar antara 0,56-0,73. Kisaran tersebut cukup
tinggi meskipun tidak mencapai angka 1 yang berarti penyebaran jumlah individu
setiap jenis hampir sama dan hampir tidak ada kecenderungan komunitas tersebut
didominasi oleh jenis organisme tertentu.
Indeks dominansi dapat mengetahui peranan parsial masing-masing jenis
dalam suatu komunitas. Kisaran nilai indeks dominansi selama pengamatan
adalah 0,21-0,24. Kisaran tersebut tergolong rendah yang berarti tidak ada
dominansi dari keberadaan jenis yang ditemukan dalam komunitas perifiton di
dalam substrat buatan penelitian ini.
Hasil pengamatan parameter fisika-kimia selama periode penilitian tertera
pada tabel 4.3 berikut:
Tabel 4.3 Parameter fisika-kimia yang diukur selama periode penelitian
Parameter (unit) Waktu pengamatan (hari)
Kisaran 10 20 30 40 50 60
Kecepatan arus (m/s) 0,67 0,73 0,61 0,83 0,7 0,68 0,61-0,7
Kedalaman (cm) 11 17,3 21,5 19,1 20,7 23 11-23
Suhu (oC) 21 20 21 22 21 21 20-22
pH 7 7,5 7 7 7 7,5 7-7,5
Kecepatan arus yang teramati tergolong deras yaitu berkisar antara 0,61
m/s-0,7 m/s. Derasnya arus sungai sangat mempengaruhi daya tahan perifiton
untuk tumbuh pada substrat buatan. Sehingga ketika hujan turun arus sungai akan
lebih deras dan mengakibatkan beberapa jenis perifiton yang tumbuh di substrat
buatan hanyut tidak teramati.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Produktivitas Primer dan Struktur Komunitas Perifiton pada Berbagai Substrat Buatan di Sungai Kromong Pacet Mojokerto.
Imas Masitho
Berdasarkan pengukuran kedalaman substrat buatan berkisar antara 11 cm-
23 cm dari permukaan perairan. Suhu yang terukur selama pengamatan berkisar
antara 20oC-22
oC. Dan nilai pH pada stasiun penelitian ini berkisar antara 7-7,5.
Nilai pH yang ideal bagi kehidupan organisme air pada umumnya terdapat antara
7-8,5 yang dikategorikan dalam perairan produktif (Barus, 2004).
Uji hipotesis dengan SPSS 16.0 adalah Ada perbedaan nilai produktivitas
primer perifiton berdasarkan kandungan klorofil-a dalam substrat kaca, semen
permukaan kasar, dan semen berkerikil di Sungai Kromong. Dengan perbedaan
yang berpengaruh sangat nyata (P<0,01), hal ini dapat diperhatikan dari nilai F
nya yang lebih besar dari F Tabel (lihat Tabel F(0,01) db 2; 15) atau Sig. 0,01 dan
Sig. 0,00 (P<0,01). Uji BNT (LSD) dan uji Duncan terdapat perbedaan yang
sangat nyata (P<0,01) dari ke-tiga substrat, hal ini dapat dilihat dari Sig. pada Uji
LSD yaitu 0,00 (P<0,01) dan Subset pada uji Duncan dimana semua rata-rata
terletak pada subset yang berbeda.
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Dari hasil penelitian produktivitas primer dan struktur komunitas perifiton di
Sungai Kromong Pacet Mojokerto, didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Nilai produktivitas primer perifiton mengalami kenaikan pada hari ke-10,
20, dan 30 kemudian menurun pada hari ke-40 dan ke-60 yang disebabkan oleh
banjir. Pada substrat kaca nilai produktivitas primer berkisar antara 120,4 mg
C/m3/hari sampai 722,4 mg C/m
3/hari. Pada substrat semen kasar berkisar antara
361,1 mg C/m3/hari sampai 963,1 mg C/m
3/hari. Dan kisaran nilai produktivitas
primer pada substrat semen berkerikil adalah 722,4 mg C/m3/hari sampai 1444,7
mg C/m3/hari.
2. Ada perbedaan nilai produktivitas primer perifiton berdasarkan kandungan
klorofil-a dalam substrat kaca, semen permukaan kasar, dan semen berkerikil di
Sungai Kromong. Dengan perbedaan yang berpengaruh sangat nyata (P<0,01), hal
ini dapat diperhatikan dari nilai F nya yang lebih besar dari F Tabel (lihat Tabel
F(0,01) db 2; 15) atau Sig. 0,01 dan Sig. 0,00 (P<0,01). Uji BNT (LSD) dan uji
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Produktivitas Primer dan Struktur Komunitas Perifiton pada Berbagai Substrat Buatan di Sungai Kromong Pacet Mojokerto.
Imas Masitho
Duncan terdapat perbedaan yang sangat nyata (P<0,01) dari ke-tiga substrat, hal
ini dapat dilihat dari Sig. pada Uji LSD yaitu 0,00 (P<0,01) dan Subset pada uji
Duncan dimana semua rata-rata terletak pada subset yang berbeda.
3. Struktur komunitas pada perairan dalam penelitian ini tidak stabil. Karena
tingkat keanekaragaman jenis yang rendah, tingkat keseragaman sedang, dan tidak
ada dominansi genus tertentu. Hal ini terjadi karena kondisi lingkungan dan cuaca
pada saat penelitian yang tidak medukung seperti banjir yang menghanyutkan
substrat buatan, sehingga tidak semua sampel perifiton dapat teramati. Namun
untuk kualitas perairan tergolong perairan sedang sampai baik yang produktif.
Saran
Pada penelitian perkembangan perifiton selanjutnya disarankan menggunakan
selang waktu pengamatan yang lebih pendek untuk mendapatkan proses
perkembangan yang lebih teliti. Sebaiknya pelaksanaan penelitian dilakukan pada
saat musim kemarau untuk menghindari terjadinya banjir yang dapat
menghilangkann sampel penelitian.
Daftar Pustaka
Azim, M.E., Verdegem, M.C.J., Van Dam, A.A. and Beveridge, M.C.M., 2005,
Periphyton: Ecology, Exploitation and Management, CABI Publishing,
USA, hal 73-74.
Barus, T.A., 2004. Pengantar Limnologi, Studi tentang Ekosistem Sungai dan
Danau, Jurusan Biologi, USU, Medan.
Davis, C.C., 1955, The Marine and Fresh Water Plankton, Michigan State
University Press, USA.
Hartoto, D.I., Gunawan, Badjoeri,M., 1995, Profil Sifat Limnoengineering di
Perairan Darat Pulau Siberut, Oseanologi dan Limnologi di Indonesia,
LIPI, hal 160-162.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Produktivitas Primer dan Struktur Komunitas Perifiton pada Berbagai Substrat Buatan di Sungai Kromong Pacet Mojokerto.
Imas Masitho
Riyono, S.H., 2006, Klorofil Fitoplankton dan Produktivitas Primer, Warta
Oseanografi Vol XX no. 1, hal. 17.
Soegianto, A., 2004, Metode Pendugaan Pencemaran Perairan dengan Indikator
Biologis, Airlangga University Press, Surabaya.
Strebel, H., and Krauter, D., 1985, Das Leben im Wassertropfen Mikroflora und
Mikrofauna des Subwassers, Wurzburg.
Supriyanti, S., 2001, Struktur Komunitas Perifiton pada Substrat Kaca di Lokasi
Pemeliharaan Kerang Hijau (Perna viridis L.), Perairan Kamal Muara,
Teluk Jakarta, Skripsi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB, Bogor.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Produktivitas Primer dan Struktur Komunitas Perifiton pada Berbagai Substrat Buatan di Sungai Kromong Pacet Mojokerto.
Imas Masitho
Lampiran 2. Lokasi stasiun pengamatan di Sungai Kromong Pacet
Gambar 4. Kondisi stasiun pengamatan pada awal penanaman substrat
Gambar 5. Kondisi stasiun pengamatan pada hari ke-10 penanaman substrat
Substrat
penelitian
Pengikat substrat
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Produktivitas Primer dan Struktur Komunitas Perifiton pada Berbagai Substrat Buatan di Sungai Kromong Pacet Mojokerto.
Imas Masitho
Lampiran 3. Bagan kerja pengukuran kandungan klorofil-a perifiton (Sugianto, 2004)
Digiling dengan
mortar
Ditambah 5 ml aseton 90%
Dituang ke tabung sentrifus dan didiamkan
selama 0,5-1 jam dalam keadaan tertutup
Dicuci dg 5 ml aseton 90%
Disentrifus dengan kecepatan
500 rpm selama 20 menit
Sampel air
“perifiton”
Hasil filtrasi
Difiltrasi dengan
membran filter
atau
Disentrifus dg kec. 1000
rpm selama 20 menit
Endapan
Ekstrak
hijau
aseton
Diukur
absorbansinya
dengan
spektrofotometer
pada 665 nm dan
730 nm
Diukur
absorbansinya
kembali dengan
spektrofotometer
pada 665 nm dan
730 nm
Ditambah
0,1 ml HCl
Disentrifus
500 rpm
selama 30
menit
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Produktivitas Primer dan Struktur Komunitas Perifiton pada Berbagai Substrat Buatan di Sungai Kromong Pacet Mojokerto.
Imas Masitho
Lampiran 4. Bagan Kerja Metode Titrasi Winkler (Hariyanto et. al., 2008)
Sampel air dalam botol winkler
Dikocok dan didiamkan ± 10 menit
sampai timbul endapan coklat
Larutan jernih
dikeluarkan dari botol
± 100 mL
Sisa larutan yang
mengendap dalam
botol winkler
Dituang ke dalam
Erlenmeyer 500 mL
2 mL NaOH+KI
2 mL MnSO4
2 mL H2SO4 pekat
Dititrasi dengan larutan
Na2S2O3 0,025 N sampai
terjadi warna coklat muda
Dititrasi dengan larutan
Na2S2O3 0,025 N sampai warna
biru hilang pertama kali
1-2 mL indikator kanji (timbul warna biru)
OT (Oksigen Terlarut) = a.N.800
V-4
Keterangan: OT = oksigen terlarut (mg O2/L)
a = volume titran yang digunakan (mL)
N = normalitas larutan Na2S2O3 (ek/L)
V = volume botol winkler (mL)
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Produktivitas Primer dan Struktur Komunitas Perifiton pada Berbagai Substrat Buatan di Sungai Kromong Pacet Mojokerto.
Imas Masitho
Lampiran 5. Nilai absorbansi klorofil perifiton sampel pada berbagai substrat
Hari ke- 10 20 30
Substrat Ulangan A1 A2 A1 A2 A1 A2
665 λ 730 λ 665 λ 730 λ 665 λ 730 λ 665 λ 730 λ 665 λ 730 λ 665 λ 730 λ
Kaca
1 0.2 0.09 0.21 0.18 0.08 0.07 0.12 0.1 0.28 0.2 0.22 0.2
2 0.04 0.07 0.08 0.05 0.48 0.4 0.55 0.3 0.4 0.3 0.24 0.21
3 0.23 0.21 0.2 0.18 0.9 0.6 0.85 0.5 0.62 0.5 0.34 0.32
4 0.2 0.2 0.17 0.05 0.42 0.4 0.54 0.3 0.23 0.22 0.06 0.03
5 0.15 0.14 0.13 0.12 0.8 0.55 0.4 0.2 0.05 0.04 0.07 0.05
6 0.13 0.12 0.06 0.16 1.3 0.7 1 0.9 0.43 0.38 0.4 0.39
7 0.09 0.05 0.07 0.08 0.17 0.11 0.15 0.1 0.15 0.14 0.08 0.07
Rata-rata 0.15 0.13 0.13 0.12 0.6 0.4 0.52 0.34 0.31 0.25 0.2 0.18
Semen Kasar
1 0.18 0.2 0.25 0.19 0.24 0.17 0.21 0.19 0.15 0.1 0.1 0.09
2 0.06 0.05 0.07 0.1 0.1 0.09 0.14 0.13 0.13 0.03 0.09 0.03
3 0.52 0.4 0.33 0.3 0.75 0.5 0.5 0.48 0.15 0.1 0.1 0.11
4 0.22 0.24 0.27 0.24 0.56 0.42 0.5 0.3 0.46 0.3 0.3 0.32
5 0.8 0.6 0.75 0.55 0.7 0.5 0.4 0.3 0.5 0.3 0.3 0.25
6 0.29 0.24 0.23 0.3 0.19 0.15 0.18 0.12 0.09 0.06 0.05 0.02
7 0.17 0.16 0.2 0.29 0.09 0.05 0.06 0.05 0.3 0.25 0.1 0.08
Rata-rata 0.32 0.27 0.3 0.28 0.38 0.27 0.28 0.22 0.25 0.16 0.14 0.13
Semen
berkerikil
1 0.16 0.2 0.23 0.25 0.16 0.1 0.13 0.09 0.4 0.1 0.06 0.05
2 0.25 0.29 0.28 0.32 0.25 0.2 0.23 0.15 0.9 0.3 0.1 0.09
3 0.5 0.4 0.47 0.55 0.5 0.4 0.47 0.45 0.2 0.17 0.14 0.12
4 0.85 0.55 1.1 0.82 0.85 0.55 0.5 0.48 0.3 0.28 0.29 0.16
5 0.24 0.2 0.25 0.28 0.24 0.2 0.18 0.15 0.42 0.38 0.38 0.12
6 0.37 0.3 0.57 0.55 0.37 0.3 0.27 0.25 0.15 0.1 0.1 0.1
7 0.58 0.45 0.66 0.75 0.58 0.45 0.55 0.53 0.21 0.2 0.2 0.06
Rata-rata 0.42 0.34 0.51 0.5 0.42 0.31 0.33 0.3 0.37 0.22 0.21 0.18
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Produktivitas Primer dan Struktur Komunitas Perifiton pada Berbagai Substrat Buatan di Sungai Kromong Pacet Mojokerto.
Imas Masitho
Lampiran 5. Lanjutan
Hari ke- 40 50 60
Substrat Ulangan A1 A2 A1 A2 A1 A2
665 λ 730 λ 665 λ 730 λ 665 λ 730 λ 665 λ 730 λ 665 λ 730 λ 665 λ 730 λ
Kaca
1 0.4 0.3 0.2 0.1 0.3 0.12 0.1 0.08 0.34 0.25 0.21 0.09
2 0.47 0.4 0.4 0.4 0.05 0.04 0.04 0.03 0.23 0.12 0.3 0.27
3 0.3 0.25 0.28 0.26 0.19 0.05 0.08 0.05 0.21 0.14 0.12 0.06
4 0.1 0.08 0.7 0.5 0.15 0.04 0.07 0.03 * * * *
5 0.09 0.04 0.06 0.05 0.15 0.06 0.08 0.04 * * * *
6 0.9 0.6 0.5 0.3 0.08 0.02 0.06 0.02 * * * *
7 0.17 0.1 0.05 0.03 0.13 0.07 0.08 0.06 * * * *
Rata-rata 0.35 0.25 0.31 0.24 0.15 0.06 0.07 0.04 0.26 0.15 0.18 0.14
Semen Kasar
1 0.25 0.23 0.23 0.22 0.5 0.68 0.83 0.6 0.68 0.6 1 0.81
2 0.22 0.12 0.12 0.1 0.59 0.37 0.51 0.44 0.37 0.38 0.51 0.55
3 0.15 0.1 0.1 0.08 0.55 0.34 0.52 0.42 0.43 0.32 0.55 0.54
4 0.23 0.2 0.19 0.15 0.27 0.14 0.25 0.31 0.43 0.21 0.7 0.64
5 0.11 0.07 0.08 0.06 0.39 0.3 0.3 0.29 * * * *
6 0.16 0.11 0.11 0.09 0.25 0.2 0.17 0.48 * * * *
7 0.28 0.12 0.1 0.06 0.4 0.4 0.45 0.4 * * * *
Rata-rata 0.2 0.14 0.13 0.11 0.43 0.35 0.43 0.42 0.48 0.29 0.69 0.65
Semen
berkerikil
1 0.2 0.09 0.13 0.07 0.7 0.2 0.13 0.15 0.35 0.6 0.46 0.45
2 0.18 0.13 0.15 0.12 1.5 1.5 1 0.94 0.34 0.36 0.46 0.44
3 0.12 0.05 0.1 0.07 0.12 0.28 0.1 0.15 0.56 0.23 0.32 0.28
4 0.34 0.1 0.3 0.2 0.5 0.12 0.5 0.43 0.95 0.52 1 0.7
5 0.32 0.1 0.21 0.16 0.9 0.75 0.44 0.31 * * * *
6 0.2 0.1 0.3 0.27 0.41 0.33 0.9 0.87 * * * *
7 0.11 0.08 0.09 0.07 1 0.2 1 0.5 * * * *
Rata-rata 0.21 0.09 0.18 0.14 0.67 0.48 0.58 0.48 0.55 0.43 0.56 0.5
* : Sampel tidak teramati dikarenakan substrat hanyut terbawa arus banjir di Sungai Kromong
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Produktivitas Primer dan Struktur Komunitas Perifiton pada Berbagai Substrat Buatan di Sungai Kromong Pacet Mojokerto.
Imas Masitho
Lampiran 6. Nilai pengukuran absorbansi klorofil-a dan contoh perhitungannya
Hari ke- Substrat Absorbansi (λ)
A1 A2
10
Kaca 0,02 0,01
Semen Kasar 0,05 0,02
Semen Berkerikil 0,08 0,01
20
Kaca 0,2 0,18
Semen Kasar 0,11 0,06
Semen Berkerikil 0,11 0,03
30
Kaca 0,06 0,02
Semen Kasar 0,09 0,01
Semen Berkerikil 0,15 0,03
40
Kaca 0,1 0,07
Semen Kasar 0,07 0,02
Semen Berkerikil 0,12 0,04
50
Kaca 0,09 0,03
Semen Kasar 0,08 0,01
Semen Berkerikil 0,19 0,1
60
Kaca 0,09 0,07
Semen Kasar 0,1 0,05
Semen Berkerikil 0,12 0,06
Kadar klorofil-a pada subsrat kaca hari ke-10
Klorofi-a =�11,0��2,43��A1-A2��V1/V2�
d
=�11,0��2,43��0,02-0,01��0,01/0.00002�
1
= 133,7 mg/m3
Kadar klorofil-a pada substrat semen kasar hari ke-10
Klorofi-a =�11,0��2,43��A1-A2��V1/V2�
d
=�11,0��2,43��0,05-0,02��0,01/0.00002�
1
= 400,9 mg/m3
V1= volume aseton (liter)
= 10 ml = 0,01 liter
V2= volume sampel (m3)
= 200 cm2 = 0,00002 m
3
d = diameter kuvet (cm)
= 1 cm
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Produktivitas Primer dan Struktur Komunitas Perifiton pada Berbagai Substrat Buatan di Sungai Kromong Pacet Mojokerto.
Imas Masitho
Lampiran 7. Perhitungan assimilasi number
Pengambilan sampel air awal dilakukan pada pagi hari yaitu pukul 07.00
WIB. Botol terang dan botol gelap direndam dalam sungai selama 6 jam.
Kemudian masing-masing botol dihitung kadar O2-nya dengan metode winkler.
Ulangan mL titrasi
Awal Botol terang Botol gelap
I 11 14 7
II 11,5 13 7,5
III 11 14,5 6
Rata-rata 11,17 13,83 6,83
DO = ml titrasi x N thiosulfat x 800
Volume botol winkler-4
DO awal DO botol terang DO botol gelap
0.76 0.94 0.46
Laju respirasi (R)
R = (CO - CD) / ∆t
= (0,76 – 0,46) / 6
= 0,05 mg/L
Laju fotosintesis atau Produktivitas primer kotor (PG)
PG = (CL – CD) / ∆t
= (0,94 – 0,46) / 6
= 0,08 mg/L
Produktivitas primer bersih berdasarkan kadar O2 (PN)
PN = (PG – R) x 375,36
= (0,08 – 0,05) x 375,36
= 11,26 mg C/m3/jam
Diketahui: N thiosulfat = 0,025
V botol winkler = 300 mL
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Produktivitas Primer dan Struktur Komunitas Perifiton pada Berbagai Substrat Buatan di Sungai Kromong Pacet Mojokerto.
Imas Masitho
Lampiran 8. Perhitungan nilai produktivitas primer berdasarkan kadar klorofil-a
P = R x C x assimilation number
Keterangan:
P = Produktivitas primer dalam (mg C/m2/hari)
R = Laju fotosintesis relatif (diperoleh dari nilai produktivitas primer kotor)
C = kadar klorofil-a (mg/m3)
Assimilation number = laju asimilasi per satuan berat klorofil
Contoh perhitungan produktivitas primer
Substrat kaca hari ke-10
P = R x C x assimilation number
= 0,08 x 133,7 x 11,26
= 120,44 mg C/m3/hari
Substrat semen kasar hari ke-10
P = R x C x assimilation number
= 0,08 x 400,9 x 11,26
= 361,13 mg C/m3/hari
Substrat semen berkerikil hari ke-10
P = R x C x assimilation number
= 0,08 x 935,6 x 11,26
= 842,79 mg C/m3/hari
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Produktivitas Primer dan Struktur Komunitas Perifiton pada Berbagai Substrat Buatan di Sungai Kromong Pacet Mojokerto.
Imas Masitho
Lampiran 9. Jenis perifiton yang ditemukan selama pengamatan
Nama Organisme
Substrat Kaca Substrat semen kasar Substrat semen berkerikil
Hari ke-
10 20 30 40 50 60 10 20 30 40 50 60 10 20 30 40 50 60
Naviculales
1. Anomoeoneis 1093 3958 6148 2879 4787 2109 2182 5822 7131 3219 5498 3982 4035 6825 7991 4981 5892 3979
2. Stauroneis 512 1045 2100 382 732 590 798 1930 900 421 697 251 1640 2902 982 1448 1781 691
3. Amphipleura 26 31 50 - 12 - 23 42 42 5 27 10 14 30 38 11 10 2
4. Gyrosigma 12 - 20 - 10 1 17 22 21
4
19 29 17 1 9
5. Navicula 2 1598 4811 7602 3121 5710 2256 1934 6102 8361 3510 6712 2918 3415 7391 8813 4199 6128 4007
6. Navicula 1 5 - 2 - - - - - 9 - - - - - - - 1 -
7. Navicula (girdle view) - - 19 - - - 23 15 27 - - - 29 33 37 - 1 -
Bacillariales
1. Nitzschia 1 537 1983 3810 1025 2935 951 1043 2488 4108 2108 3120 995 2989 5007 6830 1932 4405 3041
2. Nitzschia 2 - - 1 - - - - - - - - - - - 7 - 1 -
3. Nitzschia 3 - - 6 - 1 - 1 3 9 - 2 - 3 12 20 - 4 -
Achnanthales
1. Cocconeis 1600 2591 6214 3671 5582 2184 2963 5386 8129 4005 6203 2017 4518 6285 8847 3481 5683 2840
Cymbellales
1. Cymbella1 - 2 - - - - - - - - 1 - - - 6 - 2 -
2. Cymbella 2 35 61 127 24 59 12
23 45 189 12 42 16 45 56 11 23 5
Fragilariales
1. Synedra 1 - - 3 1 1 - - 5 - 2 - - - 4 6 1 4 -
2. Synedra 2 12 42 69 10 24 5 70 241 449 65 120 45 128 310 581 89 135 74
Microthamniales
1. Microthamnion - - - - - - - - - - - - - 3 7 - 2 -
Total individu 5430 14524 26171 11113 19853 8108 9054 22079 29231 13524 22396 10260 16806 28876 34238 16154 24081 14639
Jumlah jenis 10 9 14 8 11 8 10 12 12 9 10 8 11 13 15 10 16 8
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Produktivitas Primer dan Struktur Komunitas Perifiton pada Berbagai Substrat Buatan di Sungai Kromong Pacet Mojokerto.
Imas Masitho
Lampiran 10. Perhitungan kepadatan, indeks keanekaragaman, keseragaman dan dominansi
1. Kepadatan Perifiton
Substrat kaca hari ke-10
N = 1
AxB
C x n
= 1
���x ��
0,01 x 5430
= 0,005 x 10000 x 5430
= 271500 ind/cm2
2. Indeks Keanekaragaman
Substrat kaca hari ke-10
H' = - ∑ �� �����
= - ∑ ��� ��
����
= - [0,201 ln 0,201 + 0,094 ln 0,094 + 0,005 ln 0,005 + 0,002 ln 0,002 + 0,294 ln
0,094 + 0,001 ln 0,001 + 0,099 ln 0,099 + 0,295 ln 0,295 + 0,006 ln 0,006 +
0,002 ln 0,002]
= - {0,201(-1,604) + 0,094(-2,365) + 0,005(-5,298) + 0,002(-6,215) + 0,294(-1,224) +
0,001(-6,908) + 0,099(-2,313) + 0,295(-1,221) + 0,006(-5,116) + 0,002(-6,215)}
= - {-0,32 -0,22 -0,02 -0,01 -0,36 -0,01 -0,23 -0,36 -0,03 -0,01}
= 1,57
3. Indeks Keseragaman
Substrat kaca hari ke-10
E = H’/H’maks
= H’/ln s
= 1,57/ln 10
= 1,57/ 2,3 = 0,68
4. Indeks Dominansi
Substrat kaca hari ke-10
D = ∑ ������ = ∑ ��N�
����
= {(0,201)2 + (0,094)
2 + (0,005)
2 + (0,002)
2 + (0,294)
2 + (0,001)
2 + (0,099)
2 + (0,295)
2
+ (0,006)2
+ (0,002)2}
= 0,04 + 0,009 + 0,000025 + 0,000004 + 0,09 + 0,000001 + 0,01+ 0,09 + 0,000036 +
0,000004
= 0,23
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Produktivitas Primer dan Struktur Komunitas Perifiton pada Berbagai Substrat Buatan di Sungai Kromong Pacet Mojokerto.
Imas Masitho
Lampiran 11. Gambar berbagai jenis perifiton yang dite
(a) Ordo Naviculales
(b) Ordo Bacillariales
Anomoeoneis
400x
Nitzschia 1
400x
Gyrosigma
400x
Lampiran 11. Gambar berbagai jenis perifiton yang ditemukan
400x
Stauroneis
400x
Amphipleura
Nitzschia 3Nitzschia 2
400x 400x
400x
Navicula 1
400x
Navicula 2
Navicula (girdle view)
400x
Amphipleura
400x
3
400x
2
400x
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Produktivitas Primer dan Struktur Komunitas Perifiton pada Berbagai Substrat Buatan di Sungai Kromong Pacet Mojokerto.
Imas Masitho
Lampiran 11. Lanjutan
(c) Ordo Achnanthales
(d) Ordo Cymbellales
(e) Ordo Fragilariales
(f) Ordo Microthamniales
Cymbella 1
400x
Cymbella 2
400x
Synedra 1
400x
Synedra 2
400x
Microthamnion
100x
Cocconeis
400x
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Produktivitas Primer dan Struktur Komunitas Perifiton pada Berbagai Substrat Buatan di Sungai Kromong Pacet Mojokerto.
Imas Masitho
Lampiran 12. Gambar berbagai hewan lain yang ditemukan pada substrat buatan
Makroinvertebrata Gastropoda
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Produktivitas Primer dan Struktur Komunitas Perifiton pada Berbagai Substrat Buatan di Sungai Kromong Pacet Mojokerto.
Imas Masitho
Lampiran 13. Hasil uji hipotesis dengan SPSS 16.0 for windows
A. Analisis Deskriptif
Untuk melihat ukuran pemusatan dan ukuran penyebaran data, dalam hal ini
ukuran pemusatan datanya adalah mean (Rataan) dan ukuran penyebarannya
adalah Std Deviation (Standar Deviasi).
Nilai Produktivitas Primer
Substrat Buatan Mean N Std. Deviation
Substrat kaca 361.183 6 215.3781
Substrat semen kasar 662.168 6 211.9855
Substrat semen berkerikil 1.003E3 6 248.6681
Total 675.545 18 343.3652
B. Analisis Ragam
Analisis Ragam (Analisis Varian) dilakukan untuk menguji pengaruh perlakuan
(Perbedaan Substrat Buatan) terhadap nilai produktivitas primer, apakah ada pengaruhnya
atau tidak. Sedangkan uji setelah analisis ragam diperlukan untuk mengetahui apa ada
perbedaan mean (rataan) nilai produktivitas primer antara perlakuan perbedaan substrat
buatan, yaitu dengan melakukan uji LSD atau Uji Duncan.
Univariate Analysis of Variance
Tests of Between-Subjects Effects
Dependent Variable: Nilai Produktivitas Primer
Source
Type III Sum
of Squares df Mean Square F Sig.
Corrected Model 1.238E6a 2 619243.823 12.129 .001
Intercept 8214498.846 1 8214498.846 160.899 .000
Waktu 1238487.647 2 619243.823 12.129 .001
Error 765807.047 15 51053.803
Total 1.022E7 18
Corrected Total 2004294.694 17
a. R Squared = .618 (Adjusted R Squared = .567)
Kesimpulan dari tabel diatas adalah perbedaan substrat buatan yang dipakai
berpengaruh sangat nyata (P<0,01), terhadap nilai produktivitas primer, hal ini
dapat diperhatikan dari nilai F nya yang lebih besar dari F Tabel (lihat Tabel F(0,01)
db 2; 15) atau Sig. 0,01 dan Sig. 0,00 (P<0,01).
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Produktivitas Primer dan Struktur Komunitas Perifiton pada Berbagai Substrat Buatan di Sungai Kromong Pacet Mojokerto.
Imas Masitho
Lampiran 13. Lanjutan
Post Hoc Tests
Tiga substrat buatan [KC:substrat kaca; SK: substrat semen kasar; SB: substrat berkerikil]
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Nilai Produktivitas Primer
(I)
Substrat
buatan
(J)
Substrat
buatan
Mean Difference
(I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
LSD KC
SK -300.985* 130.4528 .036 -579.039 -22.931
SB -642.100* 130.4528 .000 -920.154 -364.046
SK KC 300.985
* 130.4528 .036 22.931 579.039
SB -341.115* 130.4528 .020 -619.169 -63.061
SB KC 642.100
* 130.4528 .000 364.046 920.154
SK 341.115* 130.4528 .020 63.061 619.169
Based on observed means.
The error term is Mean Square(Error) = 51053.803.
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
Homogenous Subsets
Nilai Produktivitas Primer
Substrat Buatan
N
Subset
1 2 3
Duncana KC 6 361.183
SK 6 662.168
SB 6 1.003E3
Sig. 1.000 1.000 1.000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
Based on observed means.
The error term is Mean Square(Error) = 51053.803.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 6.000.
Kesimpulan dari Uji BNT (LSD) dan uji Duncan terdapat perbedaan yang sangat
nyata (P<0,01) dari ke-tiga substrat, hal ini dapat dilihat dari Sig. pada Uji LSD yaitu
0,00 (P<0,01) dan Subset pada uji Duncan dimana semua rata-rata terletak pada subset
yang berbeda.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Produktivitas Primer dan Struktur Komunitas Perifiton pada Berbagai Substrat Buatan di Sungai Kromong Pacet Mojokerto.
Imas Masitho
Lampiran 14. Gambar alat dan proses penelitian
Substrat Kaca Substrat Semen Kasar
Substrat Semen Berkerikil Proses pemisahan perifiton dari substrat
Sentrifus Spektrofotometer
Ekstrak aseton Pengukuran parameter fisika-kimia
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Produktivitas Primer dan Struktur Komunitas Perifiton pada Berbagai Substrat Buatan di Sungai Kromong Pacet Mojokerto.
Imas Masitho