4. hasil dan pembahasan 4.1. karakteristik fisika dan ... · termasuk perifiton adalah 0,01-5 mg/l,...

23
4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Fisika dan Kimia Perairan Kondisi parameter fiskia-kimia perairan secara langsung atau tidak langsung akan mempengaruhi segala bentuk kehidupan organisme perairan. Karakteristik fisika-kimia pada suatu habitat akan mendukung suatu struktur komunitas biota yang hidup di dalamnya. Demikian juga halnya dengan komunitas lamun dan perifiton. Berdasarkan hal tersebut, pengukuran parameter fisika-kimia perairan yang erat kaitannya dengan komunitas lamun dan perifiton tersebut perlu dilakukan. Nilai-nilai parameter ini diharapkan dapat mencerminkan kualitas perairan yang mendukung keberadaan lamun sebagai tempat menempelnya perifiton-perifiton. Hasil pengukuran parameter fisika dan kimia kolom air di Pulau Pari disajikan dalam Tabel 6. Tabel 6. Nilai pengamatan parameter fisika-kimia menurut stasiun pengamatan Stasiun Sub St DO (mg/l) Sal (‰) N (mg/l) P (mg/l) pH T (C) Arus (m/s) I 1(1) 1,3 26 0,920 0,057 8,0 36,0 0,12 2(1) 2,9 29 0,920 0,057 7,5 32,7 0,12 3(1) 3,8 32 0,920 0,057 8,0 33,5 0,12 II 1(2) 3,2 31 0,530 0,026 8,5 33,1 0,02 2(2) 4,2 29 0,530 0,026 8,0 33,1 0,02 3(2) 2,4 30 0,530 0,026 8,5 33,1 0,02 III 1(3) 4,6 30 0,740 0,041 8,0 31,4 0,07 2(3) 2,9 30 0,740 0,041 8,0 31,2 0,07 3(3) 3,8 31 0,740 0,041 8,0 20,6 0,07 4.1.1 Hubungan antara Suhu dengan kerapatan lamun Suhu perairan selama penelitian berkisar antara 20,6C-36C, terdapat fluktuasi suhu yang besar yang terjadi dalam lokasi penelitian. Hubungan antara suhu dengan kerapatan lamun dapat dilihat pada Gambar 5. Suhu semakin tinggi pada kerapatan lamun yang tinggi. Hal ini dipengaruhi oleh intensitas cahaya

Upload: votuong

Post on 03-Mar-2019

236 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Fisika dan ... · termasuk perifiton adalah 0,01-5 mg/l, berarti di perairan Pulau Pari kisaran nitrat ... tinggi kemungkinan juga berasal

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Karakteristik Fisika dan Kimia Perairan

Kondisi parameter fiskia-kimia perairan secara langsung atau tidak langsung

akan mempengaruhi segala bentuk kehidupan organisme perairan. Karakteristik

fisika-kimia pada suatu habitat akan mendukung suatu struktur komunitas biota

yang hidup di dalamnya. Demikian juga halnya dengan komunitas lamun dan

perifiton. Berdasarkan hal tersebut, pengukuran parameter fisika-kimia perairan

yang erat kaitannya dengan komunitas lamun dan perifiton tersebut perlu

dilakukan. Nilai-nilai parameter ini diharapkan dapat mencerminkan kualitas

perairan yang mendukung keberadaan lamun sebagai tempat menempelnya

perifiton-perifiton. Hasil pengukuran parameter fisika dan kimia kolom air di

Pulau Pari disajikan dalam Tabel 6.

Tabel 6. Nilai pengamatan parameter fisika-kimia menurut stasiun pengamatan

StasiunSub St

DO (mg/l)

Sal (‰)

N (mg/l)

P (mg/l) pH

T (⁰C)

Arus (m/s)

I 1(1) 1,3 26 0,920 0,057 8,0 36,0 0,12 2(1) 2,9 29 0,920 0,057 7,5 32,7 0,12 3(1) 3,8 32 0,920 0,057 8,0 33,5 0,12 II 1(2) 3,2 31 0,530 0,026 8,5 33,1 0,02 2(2) 4,2 29 0,530 0,026 8,0 33,1 0,02 3(2) 2,4 30 0,530 0,026 8,5 33,1 0,02

III 1(3) 4,6 30 0,740 0,041 8,0 31,4 0,07 2(3) 2,9 30 0,740 0,041 8,0 31,2 0,07 3(3) 3,8 31 0,740 0,041 8,0 20,6 0,07

4.1.1 Hubungan antara Suhu dengan kerapatan lamun

Suhu perairan selama penelitian berkisar antara 20,6⁰C-36⁰C, terdapat

fluktuasi suhu yang besar yang terjadi dalam lokasi penelitian. Hubungan antara

suhu dengan kerapatan lamun dapat dilihat pada Gambar 5. Suhu semakin tinggi

pada kerapatan lamun yang tinggi. Hal ini dipengaruhi oleh intensitas cahaya

Page 2: 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Fisika dan ... · termasuk perifiton adalah 0,01-5 mg/l, berarti di perairan Pulau Pari kisaran nitrat ... tinggi kemungkinan juga berasal

matahari yang masuk ke perairan terhalang oleh daun-daun lamun yang menutupi

kolom air tersebut dalam kaitannya dengan fotosintesis lamun. Kecepatan arus

dapat mempengaruhi suhu secara langsung dengan mengontrol pembilasan dari

padang lamun. Perlambatan air oleh kerapatan lamun, terutama di daerah yang

memiliki kerapatan lamun tinggi, daerah dangkal, menghambat pertukaran sinar

matahari dengan air kolom. Dan secara umum lamun menghendaki suhu perairan

yang berkisar antara 20⁰C-36⁰C dengan suhu optimal bagi fotosintesa pada

kisaran antara 28⁰C-30⁰C (Phillips dan Menez, 1988). Jadi kisaran suhu perairan

selama penelitian berada pada kisaran yang optimum bagi fotosintesis.

Gambar 5. Hubungan antara kerapatan lamun (tegakan m¯²) dengan suhu (⁰C) di Pulau Pari

4.1.2. Hubungan antara arus dengan kerapatan lamun

Padang lamun umumnya ditemukan pada perairan dangkal sepanjang pesisir

dan estuari yang memiliki dinamika secara fisik dan terkena arus pasang surut dan

gelombang (Koch dan Gust, 1999). Hasil penelitian menunjukkan bahwa arus

pada semua stasiun penelitian berkisar 0,02–0,12 m s¯¹. Kondisi arus yang

demikian mengindikasikan bahwa padang lamun ini berada pada lokasi relatif

terlindung. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan jenis lamun

memerlukan kondisi yang relatif terlindung untuk tumbuh subur, misalnya di

Page 3: 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Fisika dan ... · termasuk perifiton adalah 0,01-5 mg/l, berarti di perairan Pulau Pari kisaran nitrat ... tinggi kemungkinan juga berasal

bagian antara pantai dan terumbu karang (Fonseca, 1996; Fonseca dan Bell,

1998).

Gambar 6. Hubungan antara arus (m s¯¹) dengan kerapatan lamun (tegakan m¯²) di Pulau Pari

Keterkaitan antara arus dengan kerapatan lamun dapat dilihat pada

Gambar 6. Kerapatan lamun yang semakin tinggi, mengakibatkan kecepatan arus

semakin kecil. Zulkifli (2003) menegaskan dangkalnya perairan dan keberadaan

komunitas lamun juga mempunyai pengaruh yang besar dalam memperlambat

gerak arus. Perairan yang dangkal dan kerapatan lamun yang tinggi akan

memperkecil arus.

Koch (2001) dalam Tuhumury (2010) mengemukakan bahwa untuk

mendukung pertumbuhan dan distribusi padang lamun yang sehat diperlukan

kecepatan arus yang sedang (di antara 0,05 dan 1,00 m s¯¹). Walau demikian,

pergerakan air yang akan diperlukan untuk kelangsungan pertumbuhan lamun, di

antaranya berkaitan dalam peningkatan laju pengambilan ammonium dan nitrat

(Thomas dan Cornilisen, 2003) dan transport karbon serta nutrien dari kolom air

ke permukaan daun (Koch, 1994 dalam Koch dan Gust, 1999) . Pada kondisi arus

dan gelombang yang terlalu lemah bisa menganggu keberadaan lamun, karena

mengakibatkan penumpukan bahan organik (Roblee et al., 1991) dan peningkatan

konsentrasi sulfida dalam sedimen (Koch, 2001). Konsentrasi bahan organik dan

sulfida yang terlalu berlebihan dalam sedimen meningkatkan kebutuhan oksigen

Page 4: 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Fisika dan ... · termasuk perifiton adalah 0,01-5 mg/l, berarti di perairan Pulau Pari kisaran nitrat ... tinggi kemungkinan juga berasal

oleh akar karena kondisi sedimen yang anoksik dan apabila tidak tercukupi karena

ketersediaan cahaya yang rendah, maka akan menyebabkan kematian tumbuhan

(Roblee et al., 1991). Sebaliknya, pada daerah dengan arus dan gelombang kuat,

akan mengakibatkan kerusakan disebabkan transport sedimen yang berlebihan

sehingga memungkinkan anakan untuk tumbuh atau menutupi tegakan pada

lamun (Koch, 2001). Sebagai akibatnya, daerah yang terkena arus atau gelombang

kuat dan cenderung memiliki bidang lamun yang kecil atau tanpa vegetasi

(Fonseca dan Bell, 1998).

4.1.3 Hubungan antara kepadatan perifiton dengan kerapatan lamun

Keberadaan dan kepadatan perifiton sangat dipengaruhi oleh kerapatan dan

penutupan lamun, karena erat dengan kestabilan substrat (daun lamun) dari

pengaruh pencucian dan sirkulasi air serta kebebasan perifiton dalam memperoleh

cahaya matahari untuk kebutuhan fotosintesis. West (1990) dalam Kiswara dan

Winardi (1994) menyatakan bahwa panjang daun dan kerapatan lamun dapat

mempengaruhi sebaran dan kelimpahan biota yang berasosiasi dengan lamun,

sehingga faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan padang lamun sangat

menentukan distribusi dan kelimpahan biotanya.

Gambar 7. Hubungan antara kerapatan lamun (tegakan m¯²) dengan kepadatan perifiton (ind cm¯²) di ekosistem lamun Pulau Pari

Page 5: 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Fisika dan ... · termasuk perifiton adalah 0,01-5 mg/l, berarti di perairan Pulau Pari kisaran nitrat ... tinggi kemungkinan juga berasal

Gambar 7. Memperlihatkan kecenderungan antara kerapatan lamun dengan

kepadatan perifiton. Kepadatan perifiton akan meningkat seiring dengan

peningkatan kerapatan lamun di suatu perairan. Semakin tinggi kerapatan,

semakin banyak tegakan lamun yang tumbuh maka semakin luas permukaan daun

lamun yang tersedia untuk ditempeli oleh perifiton. Komposisi perifiton pada

daun lamun sangat dipengaruhi oleh morfologi, umur dan letak atau hidup

lamunnya. Lamun dengan tipe daun yang besar mampu menampung lebih banyak

perifiton, misalnya perifiton lebih banyak ditemukan pada daun lamun Enhalus

acoroides daripada daun lamun Halophila ovalis, karena lamun E. acoroides

memiliki morfologi daun yang lebih besar dan kuat akan mempunyai kondisi

substrat yang lebih stabil.

Keterkaitan antara kerapatan lamun dengan kepadatan perifiton dipengaruhi

oleh kemampuan perifiton beradaptasi, berkompetisi, dan pengaruh lingkungan di

sekitarnya. Kemampuan adaptasi perifiton dihubungkan dengan kemampuan

masing-masing jenis untuk menempel dan berkembang. Spesies perifiton yang

mudah beradaptasi pada lamun dan karakteristik kimia perairan yang berbeda

akan mendukung kelimpahan jenisnya di perairan. Kompetisi antar spesies

perifiton dalam memperebutkan ruang, cahaya, dan makanan, juga menentukan

eksistensi perifiton yang menempel pada daun lamun, dimana spesies yang kuat

akan memiliki kelimpahan yang tinggi. Selain itu, kondisi fisika-kimia yang

cocok untuk pertumbuhan lamun dan perifiton di ekosistem lamun yang berbeda

kerapatan akan meningkatkan kelimpahan beberapa spesies perifiton.

Perkembangan perifiton menuju kemantapan komunitasnya sangat

ditentukan oleh kemantapan keberadaan substrat. Substrat dari benda hidup sering

bersifat sementara karena adanya proses pertumbuhan dan kematian. Umur lamun

juga mempengaruhi penempelan perifiton. Pada lamun yang lebih tua komposisi

dan kelimpahan perifiton akan berbeda dengan lamun yang lebih muda karena

proses penempelan dan pembentukan koloni perifiton memerlukan waktu yang

cukup lama (Borowitzka dan Lethbridge, 1989; Russel, 1990 dalam Zulkifli

(2000)). Kerapatan yang tinggi akan didukung dengan tumbuhnya lamun yang

saling berdekatan, kokoh, dan memiliki perakaran yang kuat. Kondisi tersebut

Page 6: 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Fisika dan ... · termasuk perifiton adalah 0,01-5 mg/l, berarti di perairan Pulau Pari kisaran nitrat ... tinggi kemungkinan juga berasal

tentu menguntungkan perifiton yang menempel karena lebih mudah dalam

memperoleh cahaya untuk kebutuhan fotosintesis serta terhindar dari pengaruh

pencucian arus di sekitarnya. Fakto-faktor yang demikian diduga akan semakin

meningkatkan kelimpahan perifiton yang menempel pada daun lamun.

4.1.4 Hubungan antara nitrat dengan kepadatan perifiton

Nutrien sangat penting bagi seluruh rantai kehidupan di pesisir dan laut.

Nitrat sebagai nutrien di perairan merupakan salah satu faktor yang dapat

menggerakkan pertumbuhan perifiton yang menempel pada daun lamun. Nitrat

merupakan parameter kimia yang dapat dikonsumsi langsung di perairan oleh

organisme akuatik termasuk perifiton. Nilai nitrat yang diperoleh di perairan ini

adalah 0,53-0,92 mg/l, menurut Parson dan Takahashi (1977) dalam Nuraeni

(1996) kisaran nitrat di lautan yang baik bagi kehidupan organisme nabati

termasuk perifiton adalah 0,01-5 mg/l, berarti di perairan Pulau Pari kisaran nitrat

yang dihasilkan tergolong normal.

Gambar 8. Hubungan antara nitrat dengan kepadatan perifiton (ind cm¯²) di ekosistem

lamun Pulau Pari.

Dari Gambar 8 terlihat ada hubungan negatif antara nitrat dengan kepadatan

perifiton. Hal ini diduga disebabkan oleh nilai nitrat di lokasi penelitian sudah

melewati nilai maksimum secara alami sehingga ada pergantian fungsi antara

nitrat dan kepadatan perifiton. Gambar 8 menunjukkan keterkaitan kepadatan

Page 7: 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Fisika dan ... · termasuk perifiton adalah 0,01-5 mg/l, berarti di perairan Pulau Pari kisaran nitrat ... tinggi kemungkinan juga berasal

perifiton dengan nitrat. Keterkaitan tersebut menunjukkan kecenderungan dimana

peningkatan kelimpahan perifiton diikuti dengan penurunan nitrat di perairan.

Perifiton membutuhkan lebih banyak nitrat, tidak tertutup kemungkinan

bahwa kadar nitrat semakin menurun di perairan. Terdapat suatu kondisi dimana

nitrat akan semakin sedikit karena habis dikonsumsi oleh perifiton, dan dalam hal

ini keberadaan perifiton mempengaruhi persediaan nitrat di perairan tersebut.

4.1.4 Hubungan antara fosfat dengan kepadatan perifiton

Alaerts dan Santika (1984) dalam Hertanto (2008) mengelompokkan fosfat

sebagai fosfat anorganik (dalam tubuh organisme melayang atau seston dan

senyawa organik). Senyawa fosfat dalam perairan dapat berasal dari sumber alami

seperti erosi tanah, buangan dari hewan dan pelapukan dari tumbuhan atau dari

laut itu sendiri (Susana, 1996).

Gambar 9. Hubungan antara fosfat (mg/l) dengan kepadatan perifiton (ind cm¯²) di ekosistem lamun Pulau Pari.

Fosfat digunakan oleh perifiton untuk berfotosintesis dan metabolisme.

Nilai kadar fosfat yang diperoleh adalah berkisar 0,026-0,057 mg/l. Gambar 9

menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai fosfat maka kelimpahan perifiton

semakin besar. Sama halnya dengan nitrat, secara umum terdapat hubungan

negatif dengan kelimpahan perifiton. Hal ini diduga bahwa nilai fosfat di lokasi

penelitian sudah melewati nilai maksimum secara alami sehingga ada pergantian

Page 8: 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Fisika dan ... · termasuk perifiton adalah 0,01-5 mg/l, berarti di perairan Pulau Pari kisaran nitrat ... tinggi kemungkinan juga berasal

fungsi antara fosfat dan kelimpahan. Dapat diinterpretasikan bahwa semakin

tinggi kelimpahan perifiton di perairan maka kadar fosfat akan semakin menurun.

Hal ini disebabkan persediaan fosfat di perairan digunakan untuk konsumsi secara

terus menerus oleh perifiton untuk pertumbuhannya.

Kadar fosfat yang tinggi dapat disebabkan oleh konsentrasi fosfat yang tidak

banyak digunakan oleh perifiton karena berhubungan dengan kemampuan

perifiton dalam menyimpan cadangan fosfat dalam tubuhnya. Kadar fosfat yang

tinggi kemungkinan juga berasal dari proses dekomposisi senyawa bakteri dan

dari sedimen. Proses pemulihan fosfat dilakukan oleh kegiatan bakteri, dan pada

perairan yang dangkal seperti danau, estuari, dan paparan benua, sedimen dapat

berperan penting dalam proses pemulihan kembali fosfat.

4.1.5. Hubungan antara arus dengan kepadatan perifiton

Arus permukaan berperan penting dalam penyebaran spesies perifiton di

perairan. Sifat perifiton yang cenderung lebih suka menempel pada substrat hidup

yaitu lamun, tetap dipengaruhi oleh arus karena kembali pada sifat dasarnya

sebagai fitoplankton dan zooplankton dimana memiliki ukuran yang sangat kecil

sehingga pergerakannya sangat tergantung pada arus di suatu perairan. Kecepatan

arus selama penelitian berkisar antara 0,02-0,12 m s¯¹.

Gambar 10. Hubungan antara kecepatan arus (m s¯¹) dengan kepadatan perifiton (ind cm¯²) di ekosistem lamun Pulau Pari.

Page 9: 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Fisika dan ... · termasuk perifiton adalah 0,01-5 mg/l, berarti di perairan Pulau Pari kisaran nitrat ... tinggi kemungkinan juga berasal

Kecepatan arus cenderung relatif rendah dengan fluktuasi yang lebih

dipengaruhi oleh dangkalnya perairan serta keberadaan komunitas lamun yang

berperan dalam meredam atau memperlambat gerak arus di perairan. Perairan

yang dangkal dan kerapatan lamun yang tinggi akan memperkecil arus. Hal ini

tidak lepas dari pengaruh waktu dilaksanakannya penelitian, yaitu pada bulan

April, dimana pada bulan tersebut masuk dalam musim peralihan dengan arah

angin yang tidak menentu. Pada musim peralihan, kekuatan angin jauh berkurang

sehingga menghasilkan arus yang tenang (Arinardi et al., 1997). Arus yang tenang

ke arah barat akan membatasi pergerakan perifiton dan mencegah penyebaran

yang lebih jauh. Dengan adanya arus tenang tersebut maka juga akan

memperkecil transpor sedimen di dalam ekosistem lamun.

Gambar 10 menunjukkan keterkaitan kecepatan arus dan kepadatan

perifiton. Diperoleh kecenderungan di antara keduanya, dimana dengan semakin

rendah kecepatan arus, maka semakin besar kesempatan perifiton untuk

menempel dan berkembang biak di daun lamun sehingga kepadatan perifiton di

daun lamun semakin tinggi. Diduga kerapatan lamun yang tinggi menyebabkan

kecepatan arus berkurang. Keberadaan dan kepadatan perifiton sangat dipengaruhi

oleh kerapatan dan penutupan lamun, karena berhubungan erat dengan kestabilan

substrat (daun lamun) dari pencucian dan sirkulasi air. Akar-akar lamun akan

meredam pergerakan arus yang kencang sekaligus menangkap sedimen di

sekitarnya sehingga perifiton yang menempel pada daun lamun akan terhindar

dari pencucian oleh arus dan berlanjut pada kelimpahan yang meningkat.

4.2. Keterkaitan Faktor Lingkungan dengan Lamun dan perifiton menggunakan PCA

Berdasarkan analisis deskriptif antar stasiun diperoleh bahwa kepadatan

perifiton lebih tinggi di daerah padang lamun bervegetasi heterogen dengan

emapat jenis lamun dibandingkan dengan daerah padang lamun bervegetasi

heterogen dengan dua jenis lamun dan padang lamun bervegetasi homogen.

Sementara untuk melihat keterkaitan antara kepadatan perifiton, kerapatan lamun,

dan faktor fisika-kimia dalam substasiun (stasiun I, II dan III) digunakan analisis

PCA. Setiap stasiun terdiri atas tiga substasiun (transek). Stasiun I (padang lamun

Page 10: 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Fisika dan ... · termasuk perifiton adalah 0,01-5 mg/l, berarti di perairan Pulau Pari kisaran nitrat ... tinggi kemungkinan juga berasal

homogen) terdiri atas substasiun (transek) 1(1), 2(1) dan 3(1), stasiun II (padang

lamun heterogen dengan empat jenis lamun) terdiri atas substasiun (transek) 1(2),

2(2), 3(2), dan stasiun III (padang lamun heterogen dengan dua jenis lamun)

terdiri atas substasiun (transek) 1(3), 2(3), 3(3).

Parameter yang digunakan dalam analisis PCA adalah kepadatan perifiton,

kerapatan lamun, DO, salinitas, fosfat (P), nitrat (N), suhu (T), arus. Parameter-

parameter tersebut diintegrasikan, sehingga akan diperoleh nilai matriks hubungan

antar parameter, akar ciri, dan nilai kumulatif ragam. Berdasarkan hasil PCA,

diperoleh total informasi yang diberikan sebesar 68,55%. Komponen utama

pertama (F1) dengan nilai akar ciri (eigenvalue) sebesar 4,3174 dapat menjelaskan

informasi yang ada sebesar 48,300%. Komponen utama kedua (F2) sebesar 1,822

dapat menjelaskan informasi yang ada sebesar 20,246%. Komponen utama

pertama (F1) terdiri atas kerapatan lamun, pH, nitrat (N), fosfat (P), arus.

Komponen utama kedua (F2) terdiri atas DO, salinitas (sal), suhu (T).

Analisis komponen utama korelasi antara lamun, perifiton dan faktor fisika-

kimia (Gambar 11) bila ditampilkan dengan sebaran substasiun (Gambar 12)

maka diperoleh 3 bagian, yang menjelaskan kedekatan/penciri antar substasiun.

Bagian pertama terdiri atas substasiun 1(1), 1(2), 2(2), 2(3) dan 3(1) yang

memiliki penciri nitrat yang tinggi, fosfat yang tinggi dan arus yang tinggi. Bagian

kedua terdiri atas substasiun 1(3) dan 3(3) memiliki penciri DO dan salinitas yang

tinggi, serta suhu yang rendah. Bagian ketiga terdiri atas substasiun 2(1) dan 3(2)

yang dicirikan oleh kerapatan, kepadatan perifiton dan pH. Grafik Analisis

Komponen Utama (PCA) korelasi antara lamun, perifiton dan faktor fisika-kimia

dapat dilihat pada Gambar 11 sedangkan sebaran substasiun di sumbu 1 dan

sumbu 2 (F1 dan F2) dapat dilihat pada Gambar 12.

Hasil analisis korelasi PCA menunjukkan bahwa variabel kerapatan lamun

mempunyai korelasi positif dengan kepadatan perifiton sebesar 0,540. Hal ini

menunjukkan bahwa kerapatan lamun yang tinggi dapat mempengaruhi tingginya

kepadatan perifiton dan sebaliknya. Ini ditunjukkan oleh substasiun 1(2), 2(2) dan

3(2) yang memiliki kerapatan lamun yang tinggi ternyata memiliki kepadatan

perifiton yang tinggi.

Page 11: 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Fisika dan ... · termasuk perifiton adalah 0,01-5 mg/l, berarti di perairan Pulau Pari kisaran nitrat ... tinggi kemungkinan juga berasal

Gambar 11. Grafik Analisis Komponen Utama (PCA) korelasi antara lamun,

perifiton, faktor fisika-kimia

 

                      

Gambar 12. Sebaran substasiun di sumbu 1 dan sumbu 2 (F1xF2)

Substasiun 1(2) memiliki kepadatan perifiton 210,324 ind/l, 2(2) dengan

kepadatan perifiton 878 ind cm¯², 367 ind cm¯²dan 3(2) (1930 tegakan m¯2)

dengan kepadatan perifiton 565,487 ind cm¯². Sementara lamun yang memiliki

kerapatan yang rendah di substasiun 3(1), 1(3), 2(3) dan 3(3) memiliki kepadatan

perifiton yang rendah. Substasiun 3(1) dengan kepadatan perifiton 384,915 ind

cm¯², 1(3) dengan kepadatan perifiton 341,412 ind cm¯², 2(3) dengan kepadatan

Page 12: 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Fisika dan ... · termasuk perifiton adalah 0,01-5 mg/l, berarti di perairan Pulau Pari kisaran nitrat ... tinggi kemungkinan juga berasal

perifiton 359,111 ind cm¯²dan 3(3) (182) mempunyai kepadatan perifiton sebesar

198,428 ind/l. Beberapa substasiun yang memiliki kerapatan lamun yang tinggi

terdapat kepadatan perifiton yang tinggi.

Variabel kerapatan lamun mempengaruhi keberadaan dan kepadatan

perifiton. Keberadaan dan kepadatan perifiton sangat dipengaruhi oleh kerapatan

dan penutupan lamun, karena erat dengan kestabilan substrat (daun lamun) dari

pengaruh pencucian dan sirkulasi air yang berpengaruh terhadap kemampuan

untuk menyerap nutrien, serta kebebasan perifiton dalam memperoleh cahaya

matahari untuk kebutuhan fotosintesis. Dari hasil pengamatan semakin banyak

lamun maka semakin banyak kesempatan bagi perifiton untuk menempel. West

(1990) dalam Kiswara dan Winardi (1994) menyatakan bahwa panjang daun dan

kerapatan lamun dapat mempengaruhi sebaran dan kelimpahan biota yang

berasosiasi dengan lamun, sehingga faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan

padang lamun sangat menentukan distribusi dan kelimpahan biotanya. Kompetisi

antar spesies perifiton dalam memperebutkan ruang, cahaya, dan makanan, juga

menentukan eksistensi perifiton yang menempel pada daun lamun, dimana spesies

yang kuat akan memiliki kelimpahan yang tinggi.

Nagle (1968) dalam Hutomo dan Azkab (1987) mendapatkan kelimpahan

epifit pada individu lamun beragam, tergantung pada jarak dari dasar dan

kepadatan epifitnya. Dalam pengamatan, kepadatan perifiton pada C. rotundata

lebih tinggi dibandingkan pada jenis lamun lainnya. Hal ini diduga C. rotundata

mempunyai morfologi daun yang pendek dan jaraknya dekat dengan dasar

perairan, sehingga peluang penempelan perifitonnya tidak hanya timbul karena

proses pengkolonian perifiton saja tetapi juga dipengaruhi oleh pergerakan air

yang membawa sedimen dan organisme di dasar untuk menempel. Selain itu,

kondisi fisika-kimia yang cocok untuk pertumbuhan lamun dan perifiton di

ekosistem lamun yang berbeda kerapatan akan meningkatkan kelimpahan

beberapa spesies perifiton.

Berdasarkan analisis PCA diperoleh variabel kerapatan lamun memiliki

korelasi negatif dengan arus, nitrat dan fosfat. Dimana semakin tinggi kerapatan

lamun, maka arus, nitrat dan fosfat semakin rendah. Kerapatan lamun yang

Page 13: 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Fisika dan ... · termasuk perifiton adalah 0,01-5 mg/l, berarti di perairan Pulau Pari kisaran nitrat ... tinggi kemungkinan juga berasal

tinggi menyebabkan arus rendah. Zulkifli dan Efriyede (2003) menegaskan

dangkalnya perairan dan keberadaan komunitas lamun juga mempunyai pengaruh

yang besar dalam memperlambat gerak arus. Perairan yang dangkal dan kerapatan

lamun yang tinggi akan memperkecil arus. Kecepatan arus diduga akan

berhubungan dengan perkembangan komunitas perifiton di ekosistem lamun,

kemungkinan arus juga dapat menentukan jenis organisme penyusun komunitas

perifiton di ekosistem lamun.

Kecepatan arus memiliki pengaruh yang kuat pada biomassa tanaman laut

baik produksi dan fotosintesis. Penutupan daun-daun lamun dapat mempengaruhi

transmisi cahaya untuk tunas individu di padang lamun sehingga mempengaruhi

lamun untuk melakukan fotosintesis. Seperti ditunjukkan dalam Gambar 13

kanopi membungkuk diperkirakan respon terhadap kecepatan arus. Singkat

(1975,1980) dan Dennison (1979) dalam Fonseca and Kenworthy (1987)

menggambarkan bagaimana bayangan lamun mengurangi ketersediaan cahaya

untuk tunas lamun disebabkan pembauran dan tumpang tindih daun lamun.

Aru s Tingg i

Arus R endahTam pak Sam p ing

Tam pak Atas

Ke rapa tan R endah

Ke rapa tan T ingg i

Ke rapa tan T ingg i

Ke rapa tan R endah

Gambar 13. Sketsa penampakan dari atas dan samping di padang lamun yang jarang dan rapat pada saat arus tinggi dan rendah.

Pada arus yang tinggi di kerapatan lamun rendah maka daun-daun lamun

akan membentuk tegakan, sehingga cahaya matahari dapat masuk menembus

kolom air hingga ke badan air, sedangkan pada kerapatan tinggi cahaya matahari

hanya sampai batas permukaan perairan. Hal ini berkaitan dengan fotosintesis

yang dilakukan lamun dan perifiton (alga).

Page 14: 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Fisika dan ... · termasuk perifiton adalah 0,01-5 mg/l, berarti di perairan Pulau Pari kisaran nitrat ... tinggi kemungkinan juga berasal

Kecepatan arus secara tidak langsung memberi pengaruh pada nutrisi serapan

oleh akar lamun. Transport oksigen ke akar secara aerobik dapat mengakibatkan

proses metabolisme sehingga terjadi peningkatan serapan hara. Dimana saat ini

kecepatan lebih tinggi, nutrisi beberapa sedimen menumpuk dan tanaman

berkembang lebih besar (Kenworthy 1981; Kenworthy et al, 1982; Short et al,

1985 dalam Fonseca and Kenworthy, 1987). Akar dan rimpang yang lebih besar

dalam pengembangan terbuka, daerah energi tinggi, dan peningkatan luas

permukaan akar serap mungkin berarti lebih efisien dalam penggunaan nutrien

secara rendah. Selain itu, pertumbuhan lamun yang lebat memberikan

perlindungan ke permukaan sedimen dengan mengarahkan kembali aliran dan re-

scaling turbulensi. Hal ini mendukung pengamatan bahwa pertumbuhan tanaman

yang lebih besar dengan akar yang luas dan sistem rimpang akan menguntungkan

metabolisme. serapan hara dan produksi harus mempertimbangkan pengaruh dari

ketersediaan hara baik di kolom air dan sedimen.

Kenworthy et al., (1982) dalam Kiswara dan Winardi (1999) menyatakan

bahwa kandungan bahan organik dalam sedimen yang ditumbuhi lamun

mempunyai kadar yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan kandungan sedimen

yang tidak ditumbuhi lamun. Dengan tingginya bahan organik maka akan

mempengaruhi kelimpahan biota termasuk perifiton yang ber asosiasi pada lamun.

4.3. Struktur Komunitas Lamun

4.3.1. Komposisi spesies lamun

Vegetasi lamun yang ada di tiga lokasi penelitian termasuk dalam vegetasi

homogen, yang terdiri dari satu spesies lamun dan vegetasi campuran (mixed

vegetation), yang terdiri atas lebih dari satu spesies lamun. Komposisi lamun yang

teridentifikasi pada ketiga lokasi, terbagi dalam dua famili yaitu Cymodoceaceae

dan Hydrocharitaceae, yang terdiri atas 4 spesies, yaitu Cymodocea rotundata,

Halophila ovalis, Thalassia hemprichii dan Enhalus acoroides. Spesies E.

acoroides ditemukan di setiap stasiun penelitian, T.hemprichii ditemukan pada

Stasiun II dan III, sedangkan C.rotundata dan H. ovalis hanya ditemukan pada

Stasiun II yang merupakan lokasi yang campuran. Komposisi jenis lamun pada

tiap lokasi penelitian ditunjukkan dalam Tabel 6.

Page 15: 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Fisika dan ... · termasuk perifiton adalah 0,01-5 mg/l, berarti di perairan Pulau Pari kisaran nitrat ... tinggi kemungkinan juga berasal

Tabel 6. Komposisi jenis lamun menurut lokasi pengamatan

Jenis lamun Stasiun I

Stasiun II

Stasiun III

Enhalus acoroides ada ada ada Thalassia hemprichii - ada ada Cymodoceae rotundata - ada - Halophila ovalis - ada -

Tipe vegetasi yang ditemukan pada ketiga lokasi penelitian sangat umum

ditemukan di perairan tropis termasuk Indonesia (Kiswara 1994a dalam Erina

2006). Umumnya komposisi lamun yang terbentuk terdiri dari empat sampai tujuh

spesies, seperti Cymodocea rotundata, C. serrulata, Halodule uninervis,

Halophila ovalis, Syringodium isoetifolium, Thalassia hemprichii, dan Enhalus

acoroides. Biasanya padang lamun tersebut didominasi oleh E.acoroides dan T.

hemprichii (Nienhuis et al. 1989).

Distribusi lamun tidak hanya merupakan hasil dari kemampuan mereka

untuk berhasil menyebar ke berbagai jenis lingkungan, tetapi juga kemampuan

mereka untuk bertahan selama mereka hidup di perairan.

4.3.2 Kerapatan lamun

Kehadiran lamun di suatu lokasi sangat berkaitan dengan ruang dan tipe

substrat dasar (Hemminga dan Duarte, 2000). Jika tipe substrat cocok untuk

pertumbuhan lamun, maka populasi lamun dapat berkembang dengan baik.

Kebanyakan spesies lamun sangat cocok dengan tipe substrat berpasir sampai

berlumpur, namun ada beberapa spesies yang mampu tumbuh di atas karang

seperti Phyllospadix spp, Thalassodendron spp dan Posidonia aceanica (Den

Hartog 1970 dalam Hemminga dan Duarte, 2000).

Kerapatan lamun berbeda pada setiap stasiun. Kerapatan lamun ditentukan

oleh perbedaan jenis setiap lamun, perbedaan morfologi dan struktur

komunitasnya serta faktor-faktor lingkungan tempat tumbuhnya (kedalaman,

kecerahan, dan tipe substrat) (Kiswara, 1997).

Kerapatan spesies lamun yang ada di setiap lokasi penelitian memiliki

kisaran nilai yang bervariasi, seperti yang ditunjukkan pada Tabel 8. Kerapatan

tertinggi terdapat pada Stasiun II dimana lamun di lokasi ini merupakan padang

lamun dengan vegetasi campuran (mixing seagrass beds), yang terdiri atas spesies

Page 16: 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Fisika dan ... · termasuk perifiton adalah 0,01-5 mg/l, berarti di perairan Pulau Pari kisaran nitrat ... tinggi kemungkinan juga berasal

lamun seperti Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, Cymodocea rotundata,

Halophila ovalis. Kerapatan spesies tertinggi di stasiun ini adalah Thalassia

hemprichii (196 tegakan m¯²). Hal ini diduga terkait dengan jenis substratnya

(Kiswara, 1992) T.hemprichii tumbuh baik di perairan dengan dasar pasir atau

puing karang mati dan dapat juga tumbuh pada dasar lumpur berpasir atau lumpur

lembek.

Table 8. Kerapatan jenis lamun (tegakan m¯²) menurut lokasi penelitian

Jenis lamun Stasiun I

Stasiun II

Stasiun III

Enhalus acoroides 179 4 21 Thalassia hemprichii - 196 27 Cymodoceae rotundata - 15 - Halophila ovalis - 6 - Total 179 221 48

Kerapatan lamun tertinggi kedua terdapat pada Stasiun I, yang merupakan

padang lamun dengan vegetasi yang tunggal yaitu terdiri dari satu jenis lamun.

Pada stasiun ini hanya ditumbuhi lamun jenis Enhalus acoroides. Lamun jenis ini

memiliki daun yang lebih tebal, lebar dan panjang, sehingga memiliki ruang

fotosintesa yang lebih besar per individunya. Jenis ini memiliki panjang daun

hingga 1 meter. Karena itu apabila terjadi kekeruhan di pantai dimana penetrasi

cahaya terganggu sehingga proses fotosintesis terhalang.

Bagi Enhalus acoroides keadaan tersebut tampaknya tidak terlalu

bermasalah karena daunnya yang panjang hingga dapat mencapai dekat

permukaan air, sehingga proses fotosintesis tetap dapat berjalan. Karena lebih

tahan terhadap kekeruhan dibandingkan dengan spesies yang lain. Sangaji (1994)

menyatakan bahwa Enhalus acoroides dominan hidup pada substrat dasar berpasir

dan pasir sedikit bercampur lumpur dan kadang-kadang terdapat dasar yang terdiri

dari campuran pecahan karang yang telah mati. Kemudian Bengen et al., (2001)

juga menyatakan bahwa Enhalus accoroides merupakan lamun yang tumbuh pada

substrat berlumpur dari perairan keruh dan dapat membentuk jenis tunggal, atau

mendominasi komunitas padang lamun.

Kerapatan lamun yang terkecil terdapat pada Stasiun III, yang merupakan

padang lamun dengan vegetasi yang heterogen, terdiri dari dua jenis lamun, yaitu

Enhalus acoroides dan Thalassia hemprichii.

Page 17: 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Fisika dan ... · termasuk perifiton adalah 0,01-5 mg/l, berarti di perairan Pulau Pari kisaran nitrat ... tinggi kemungkinan juga berasal

4.3.3 Penutupan jenis lamun (%)

Penutupan menggambarkan tingkat penutupan/penanganan ruang oleh

komunitas lamun, informasi mengenai penutupan sangat penting artinya untuk

mengetahui kondisi ekosistem secara keseluruhan serta sejauh mana komunitas

lamun mampu memanfaatkan luasan yang ada . nilai kerapatan saja belum tentu

menggambarkan tingkat penutupan suatu jenis karena nilai penutupan selain

dipengaruhi oleh kerapatan juga sangat erat kaitannya dengan tipe morfologi

jenisnya. Penutupan spesies lamun yang ada di lokasi penelitian dapat dilihat pada

Tabel 9.

Tabel 9. Penutupan jenis lamun (%) menurut lokasi penelitian

Jenis lamun Stasiun I

Stasiun II

Stasiun III

Enhalus acoroides 85 2,56 41 Thalassia hemprichii - 52 51 Cymodoceae rotundata - 2,96 - Halophila ovalis - 1,80 -

Total 85 59,32 92

Penutupan total komunitas lamun pada lokasi penelitian berkisar 59,32-

92%. Penutupan tertinggi diperoleh pada Stasiun III (92%,) kemudian Stasiun I

(85%) dan terendah pada Stasiun I (59,32%).

Penutupan total lamun di Stasiun III adalah 92% dengan penutupan masing-

masing spesies berturut-turut adalah E. acoroides 41%, T. hemprichii 51%.

Penutupan di stasiun ini relatif tinggi dibandingkan stasiun lainnya karena

didukung oleh substrat dasar yang sesuai untuk pertumbuhan lamun yakni pasir

halus bercampur lumpur.

Stasiun I yang merupakan padang lamun vegetasi homogen memiliki

penutupan total 85%. Stasiun ini hanya ditumbuhi lamun E. acoroides yang

mampu hidup di substrat yang berlumpur dan tergenang air. Stasiun II yang

merupakan padang lamun vegetasi heterogen, terdiri dari empat jenis lamun

adalah 59,32% yang terdiri dari E. acoroides 2,56%, T. hemprichii 52%, C.

rotundata 2,96% dan H. ovalis 1,80%. Berdasarkan nilai penutupan lamun yang

terendah dari stasiun yang lain, dapat dikatakan bahwa lokasi stasiun II yang

didominasi substrat pecahan karang kurang sesuai dengan pertumbuhan lamun.

Page 18: 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Fisika dan ... · termasuk perifiton adalah 0,01-5 mg/l, berarti di perairan Pulau Pari kisaran nitrat ... tinggi kemungkinan juga berasal

4.4 Struktur komunitas perifiton pada padang lamun

4.4.1 Komposisi perifiton

Komunitas perifiton sangat ditentukan oleh faktor intensitas cahaya

matahari, suhu, arus, tipe substrat dan ketersediaan unsur hara. Suhu air cukup

merata di seluruh kolom air dan dari faktor intensitas cahaya matahari masih

efektif untuk proses fotosintesis, hal ini ditandai dengan intensitas cahaya yang

masuk sampai ke dasar perairan.

Setelah dilakukan pengamatan terhadap berbagai jenis lamun, ternyata

perifiton ditemukan di semua permukaan daun lamun dengan kepadatan yang

berbeda-beda. Berdasarkan hasil pengamatan di laboratorium, komposisi jenis

perifiton pada masing-masing jenis lamun berbeda-beda. Diperoleh 6 (enam)

kelas yang terdiri dari genus Bacillariophyceae/Diatom (28 genus), Cyanophyceae

(3 genus), Chlorophyceae (3 genus), Dinophyceae (3 genus), Protozoa (1 genus),

Crustaceae (1 genus).

Secara keseluruhan dari 6 kelas perifiton yang terdapat pada daun lamun,

kelas Bacillariophyceae mempunyai jumlah genera yang paling banyak ditemukan

dibandingkan dengan kelas lainnya. Hal ini disebabkan sebagian besar dari spesies

dari kelas Bacillariophyceae memiliki kemampuan hidup yang tinggi, bahkan

dalam keadaan yang buruk sekalipunspesies dari kelas ini dapat bertahan dengan

cara memperbanyak lendir di permukaan tubuhnya (Sachlan, 1972 dalam Sari,

2003). Selain itu banyaknya spesies dari kelas Bacillariophyceae yang ditemukan

disebabkan perifiton dari kelas ini mempunyai alat berupa tangkai gelatin untuk

melekatkan dirinya pada substrat tertentu, ada yang bercabang pendek dan

panjang. Dengan alat ini kelas Bacillarriophyceae mempunyai kemampuan

menahan arus yang relatif kuat (Osborn, 1983 dalam Sari, 2003). Selain

ditentukan oleh kondisi perairannya, komposisi perifiton juga sangat dipengaruhi

oleh tipe substrat tempat penempelannya karena berhubungan erat dengan

kemampuan alat penempelnya (Osborn, 1983 dalam Sari, 2003).

Menurut Harlin (1980), epifit yang terutama pada daun lamun adalah dari

kelas Bacillariophyceae (Diatom) terutama genus Nitzschia dan Cocconeis.

Dilihat dari komposisi perifiton yang hampir sama pada berbagai jenis lamun,

Page 19: 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Fisika dan ... · termasuk perifiton adalah 0,01-5 mg/l, berarti di perairan Pulau Pari kisaran nitrat ... tinggi kemungkinan juga berasal

menunjukkan bahwa daun dari berbagai jenis lamun mempunyai karakteristik

yang sama sebagai substrat perifiton.

Komposisi perifiton pada daun lamun sangat dipengaruhi oleh morfologi,

umur dan letak atau tempat hidup lamunnya. Lamun dengan tipe daun yang besar

seperti E. Acoroides akan lebih disukai daripada lamun yang mempunyai daun

lebih kecil, karena lamun yang dengan morfologi daun yang lebih besar (kuat)

akan mempunyai kondisi substrat yang lebih stabil. Demikian juga dengan umur

lamun, pada lamun yang lebih tua komposisi dan kepadatan perifiton akan

berbeda dengan pada lamun yang lebih muda karena proses penempelan dan

penbentukan koloni perifiton memerlukan waktu yag lama.

4.4.2 Kepadatan perifiton

a. Stasiun I (Vegetasi tunggal)

Kepadatan perifiton di stasiun I yang merupakan lokasi penelitian yang

memiliki vegetasi homogen, terdiri dari satu jenis lamun, yaitu Enhalus acoroides

termasuk kepadatan yang paling rendah dibandingkan dengan stasiun lainnya.

Kepadatan perifiton di stasiun ini berkisar antara 6279-8468 ind cm¯² . Pada

stasiun ini ditemukan 3 kelas perifiton dan 20 genera perifiton, kelas

Bacillariophyceae merupakan kelas perifiton yang mempunyai jumlah genera

paling banyak dan terlihat cukup dominan dibandingkan dengan kelas lainnya.

Genera perifiton yang paling banyak ditemukan di stasiun ini adalah nitzschia dan

cocconeis.

Jenis lamun yang terdapat di stasiun ini hanya Enhalus acoroides yang

memiliki morfologi daun yang panjang, berbentuk tali atau pita yang sering

membentuk kanopi atas sehingga menghambat penetrasi cahaya matahari ke

dalam kolom air dan terhadap perifiton yang berada di dalam naungannya

sehingga perkembangan perifiton (alga) yang memerlukan cahaya untuk

kepentingan fotosintesis menjadi terhambat. Kondisi perairan di stasiun ini

dangkal, selalu tergenang air dan berhadapan dengan pulau atau daratan (semi

tertutup).

Page 20: 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Fisika dan ... · termasuk perifiton adalah 0,01-5 mg/l, berarti di perairan Pulau Pari kisaran nitrat ... tinggi kemungkinan juga berasal

b. Stasiun II (Vegetasi campuran)

Kepadatan perifiton tertinggi terdapat di stasiun ini berkisar 8413-34261 ind

cm¯². Kepadatan perifiton bergantung pada jenis lamun, kondisi lingkungan dan

tipe habitat. Stasiun ini merupakan komunitas padang lamun dengan vegetasi

campuran, yang terdiri dari 4 jenis lamun, yaitu Enhalus acoroides, Thalassia

hemprichii, Halophila ovalis dan Cymodoceae rotundata. Morfologi pada masing-

masing lamun di stasiun ini berbeda. Pada stasiun ini terdapat 2 morfologi jenis

lamun, yaitu 1) Jenis lamun dengan panjang (5-200 cm) lebar (2-18 mm) daun

berbentuk tali atau pita sering membentuk kanopi atas contohnya Enhalus

acoroides, Cymodocea rotundata, C. serrulata, Thalassia hemprichii. 2) Jenis

lamun dengan bentuk daun pendek elips, lanceolate oval atau linier sering

membentuk understory pada asosiasi campuran : contohnya Halophila ovalis, H.

ovata, H. spinulosa, H. decipiens.

Dibandingkan dengan dua stasiun lainnya, di stasiun ini ditemukan 5 kelas

perifiton, yaitu Bacillariophyceae, Cyanophyceae, Chlorophyceae, Dinophyceae

dan Protozoa. Ada 32 genera perifiton yang ditemukan di lokasi penelitian ini.

Genera perifiton yang mendominasi adalah nitzschia, cocconeis dan

thalassiothrix. Ada beberapa perifiton yang hanya ditemukan pada stasiun ini,

misalnya favella dari kelas Protozoa ditemukan pada daun lamun Thalassia

hemprichii dan Cymodoceae rotundata.

Kerapatan dan penutupan lamun secara langsung ataupun tidak langsung

mempengaruhi terhadap keberadaan dan kepadatan perifitonnya, karena

berhubungan erat denga kestabilan substrat (daun lamun) dari pengaruh pencucian

dan sirkulasi air serta kebebasan perifiton dalam memperoleh cahaya matahari

untuk melakukan fotosintesis.

Bell dan Westoby dalam West (1990) menyatakan bahwa panjang daun dan

kerapatan lamun dapat mempengaruhi sebaran dan kelimpahan biota yang

berasosiasi dengan lamun, sehingga faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan

padang lamun sangat menentukan terhadap distribusi dan kelimpahan biotanya.

Page 21: 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Fisika dan ... · termasuk perifiton adalah 0,01-5 mg/l, berarti di perairan Pulau Pari kisaran nitrat ... tinggi kemungkinan juga berasal

c. Stasiun III (Vegetasi campuran)

Stasiun ini memiliki kepadatan perifiton kedua tertinggi (5159-9337 ind

cm¯²). Stasiun III merupakan komunitas padang lamun vegetasi campuran,

ditemukan hanya 2 jenis lamun saja, yaitu Enhalus acoroides dan Thalassia

hemprichii. Sama seperti stasiun II, di stasiun ini ditemukan 5 kelas perifiton,

yaitu Bacillariophyceae, Cyanophyceae, Chlorophyceae, Dinophyceae dan

Crustacea. Ada 22 genera perifiton yang ditemukan di lokasi penelitian ini.

Genera perifiton yang mendominasi adalah nitzschia, cocconeis, rhobdonema,

mestoglaia dan thalassiothrix.

Kerapatan lamun yang rendah di stasiun ini memungkinkan cahaya matahari

masuk ke kolom air, sehingga perifiton (alga) mampu melakukan fotosintesis

untuk perkembangan perifiton tersebut. Parameter kualitas air memberi pengaruh

terhadap kepadatan perifiton. Kadar nitrat dan fosfat cukup tinggi di stasiun ini

sehingga perkembangan perifiton cukup tinggi karena merupakan nutrien yang

penting bagi perifiton.

4.4.3 Indeks keanekaragaman (H’), keseragaman (E), dominasi (D) dan pola penyebaran perifiton

4.4.3.1 Stasiun I (Homogen)

Indeks keanekaragaman perifiton di stasiun I berkisar antara 1,570-1,779

yang termasuk kategori rendah. Indeks keanekaragaman menggambarkan

kekayaan/jumlah jenis perifiton yang ada, semakin tinggi nilai indeks

keanekaragaman menunjukkan semakin beragamnya jenis perifiton yang ada.

Namun pada stasiun ini keanekaragamn perifiton rendah, menunjukkan bahwa

jenis perifiton yang ada sedikit. Hal ini diduga bahwa stasiun ini hanya terdapat 1

jenis lamun dan jenis perifiton yang menempel tidak banyak dan tidak

berkembang dengan baik disebabkan perairan yang keruh.

Indeks keseragaman menggambarkan sebaran jumlah individu setiap

jenisnya. Kisaran nilai indeks keseragaman perifiton di stasiun ini adalah 0,533-

0,615. Kisaran ini termasuk ke dalam kategori tinggi. Tingginya nilai indeks

keseragaman berarti penyebaran jumlah individu setiap jenis dalam komunitas

cukup merata, hal tersebut juga terlihat dari kecilnya nilai indeks dominansi yang

berkisar antara 0,268-0,375. Sementara berdasarkan perhitungan indeks

Page 22: 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Fisika dan ... · termasuk perifiton adalah 0,01-5 mg/l, berarti di perairan Pulau Pari kisaran nitrat ... tinggi kemungkinan juga berasal

penyebaran perifiton menunjukkan nilai yang kurang dari 1. Ini menunjukkan

bahwa pola penyebarannya merata/seragam. Seragam disini dapat diartikan

sebagai seragam dengan pola sebaran acak, yakni didalam sebaran jenis yang

acak terdapat jenis-jenis yang seragam sebarannya.

4.4.3.2 Stasiun II (Heterogen)

Stasiun II memiliki indeks keanekaragaman berkisar 1,807-2,167, indeks

keseragaman 0,522-0,682, indeks dominansi 0,148-0,242 dan indeks penyebaran

0,196. Pada kisaran tersebut nilai keanekaragaman termasuk rendah, keseragaman

tinggi, dominansi kecil dan pola penyebaran seragam karena nilainya kurang dari

1. Nilai indeks keanekaragaman stasiun ini lebih tinggi dibanding stasiun lainnya.

Hal ini dapat dilihat pada jumlah jenis perifiton yang ditemukan di stasiun ini

lebih banyak daripada stasiun lainnya. Dikarenakan stasiun ini memiliki 4 jenis

lamun yang memiliki morfologi daun yang berbeda dan perairan yang jernih

sehingga matahari dapat masuk ke kolom air yang dimanfaat oleh perifiton (alga)

untuk proses fotosintesis. Faktor fisika seperti arus sangat mempengaruhi

penempelan perifiton. Arus pada stasiun ini memiliki kecepatan yang paling kecil,

sehingga perifiton dapat menempel dengan kuat yang dapat berkembang dengan

baik.

4.4.3.3 Stasiun III (Heterogen)

Keanekaragaman perifiton pada stasiun ini termasuk kategori rendah dengan

pola penyebaran perifiton yang seragam, yaitu berkisar 1,685-1,842, keseragaman

tinggi berkisar 0,545-0,621, dominansi rendah berkisar 0,260-0,339 dan pola

penyebaran 0,273. Rendahnya keanekaragaman atau jumlah jenis perifiton karena

hanya ditemukan 2 jenis lamun di stasiun ini. Stasiun ini selalu terendam air dan

keruh, sehingga cahaya matahari tidak dapat masuk ke kolom perairan dan

perifiton (alga) tidak mampu melakukan fotosintesis. Arus pada stasiun ini

memiliki kecepatan yang tinggi dibandingkan dengan stasiun II, sehingga

memungkinkan perifiton yang menempel terbawa arus perairan.

Keseragaman yang tinggi berarti penyebaran jumlah individu setiap jenis

dalam komunitas lamun cukup merata, sehingga tidak ada jenis perifiton yang

mendominnsi. Ini terlihat dari rendahnya nilai dominansi pada stasiun ini.

Page 23: 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Fisika dan ... · termasuk perifiton adalah 0,01-5 mg/l, berarti di perairan Pulau Pari kisaran nitrat ... tinggi kemungkinan juga berasal

Tabel 10. Nilai-nilai indeks keanekaragaman (H), Keseragaman (E), dan Dominansi (D) di stasiun penelitian: Indeks Stasiun I (Homogen) Stasiun II (Heterogen:

4 jenis lamun) Stasiun III (Heterogen: 2 jenis lamun)

Tr1 Tr2 Tr3 Tr1 Tr2 Tr3 Tr1 Tr2 Tr3 H 1,779 1,623 1,570 2,167 1,807 2,061 1,828 1,842 1,685 E 0,615 0,542 0,533 0,682 0,522 0,606 0,621 0,596 0,545 C Id

0,268 0,375 0,382

0,331 0,148 0,242 0,196

0,186 0,262 0,260 0,273

0,339