perhitungan dan pengelolaan dana premi pada...

77
  PERHITUNGAN DAN PENGELOLAAN DANA PREMI PADA ASURANSI SYARIAH (TA’MIN, TAKAFUL ATAU TADHAMUN) SKRIPSI Khusnul Khotimah 11150940000016 PROGRAM STUDI MATEMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 M/1440

Upload: others

Post on 21-Oct-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  •   

    PERHITUNGAN DAN PENGELOLAAN DANA PREMI PADA ASURANSI SYARIAH (TA’MIN, TAKAFUL ATAU

    TADHAMUN)

    SKRIPSI

    Khusnul Khotimah

    11150940000016

    PROGRAM STUDI MATEMATIKA

    FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

    UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

    2019 M/1440

  •  

    i  

    PERHITUNGAN DAN PENGELOLAAN DANA PREMI PADA ASURANSI

    SYARIAH (TA’MIN, TAKAFUL ATAU TADHAMUN)

    Skripsi

    Diajukan kepada

    Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

    Fakultas Sains dan Teknologi

    Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam

    Memperoleh Gelar Sarjana Matematika (S.Mat)

    Oleh:

    Khusnul Khotimah

    11150940000016

    PROGRAM STUDI MATEMATIKA

    FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

    UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

    2019 M/1440 H

  •  

    ii  

    PERNYATAAN

    DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR- BENAR

    HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI

    SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU

    LEMBAGA MANAPUN.

    Jakarta, 12 November 2019

    Khusnul Khotimah

    NIM. 11150940000016

     

  •  

    iii  

    LEMBAR PENGESAHAN

    Skripsi ini berjudul “Perhitungan dan Pengelolaan Dana Premi Asuransi Jiwa Syariah (Ta’min, Takaful atau Tadhamun)” yang ditulis oleh Khusnul Khotimah NIM. 11150940000016. Skripsi ini telah diterima untuk memenuhi salah satu persyaratan sidang skripsi dalam memperoleh gelar sarjana strata satu

    (S1) Program Studi Matematika.

    Menyetujui,

    Pembimbing I Pembimbing II

    Mahmudi, M.Si Dr. Nina Fitriyati, M.Kom NIDN. 202904881 NIP. 19760414 200604 2 001

    Penguji I Penguji II

    Yanne Irene, M.Si Madona Yunita Wijaya, M.Sc NIP. 19741231 200501 2 018 NIP. 19850624 201903 2 007

    Mengetahui,

    Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Ketua Program Studi Matematika

    Prof. Dr. Lily Surayya Eka Putri, M.Env. Stud Dr.Suma’inna, M.Si

    NIP. 19690404 200501 2 005 NIP. 19791208 200701 2 015

  •  

    iv  

    LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

    PUBLIKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS  

    Yang bertanda tangan di bawah ini:

    Nama : Khusnul Khotimah

    NIM : 11150940000016

    Program Studi : Matematika Fakultas Sains dan Teknologi

    Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya menyetujui untuk memberikan Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif (Non-Exclusive-Free Right) kepada Program Studi Matematika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta atas karya ilmiah saya yang berjudul :

    “PERHITUNGAN DAN PENGELOLAAN DANA PREMI ASURANSI JIWA SYARIAH (TA’MIN, TAKAFUL ATAU TADHAMUN)”

    Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif ini, Program Studi Matematika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berhak menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelolanya dalam bentuk pangakalan data (database), mendistribusikannya, dan menampilkan/mempublikasikannya di internet dan media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya selama tetpa mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta. Segala bentuk tuntutan hokum yang timbul atas pelanggaran Hak Cipta karya ilmiah ini menjadi tanggung jawab saya sebagai penulis.

    Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarmya.

    Dibuat di Tangerang Selatan Pada tanggal: 12 November 2019 Yang membuat pernyataan  

     

     

    (Khusnul Khotimah)

  •  

    v  

    PERSEMBAHAN

    Skripsi ini kupersembahkan untuk orang – orang yang paling berharga dan yang

    paling kusayangi yang selalu mendoakan terbaik dan memberikan semangat

    dalam hidupku.

    Ibu, Bapak, dan Kakakku.

    MOTTO

    Dan Allah bersama orang – orang yang sabar.

    QS Al-Anfal ayat 66

  •  

    vi  

    ABSTRAK  

    Khusnul Khotimah, Perhitungan dan Pengelolaan Dana Premi Asuransi Syariah (Ta’min, Takaful, atau Tadhamun). Dibawah bimbingan Mahmudi, M.Si. dan Dr.Nina Fitriyati, M.Kom.

    Skripsi ini membahas mengenai perhitungan dana premi asuransi jiwa berjangka berdasarkan prinsip – prinsip syariah. Perbedaan antara metode konvensional dengan prinsip syariah adalah pada konsep tingkat bunga. Pada skripsi ini konsep bunga pada metode konvensional digantikan dengan nilai Return On Investment (ROI) yang berubah secara stokastik mengikuti model tipe Langevin. Simulasi Monte-Carlo diterapkan untuk mendapatkan nilai premi tahunan dengan asumsi nilai awal ROI sama dengan 7.5%, 9%, dan 10%. Mekanisme pengelolaan dana premi pada skripsi ini menerapkan sistem tanpa unsur tabungan. Dengan adanya hubungan Al-Mudharabah pada sistem, peserta akan mendapatkan bagi hasil atas surplus operasional jika peserta tersebut tidak melakukan klaim sampai akhir masa perjanjian. Hasil dari simulasi Monte-Carlo diperoleh nilai premi tahunan untuk peserta usia 25 – 45 tahun dan memperlihatkan bahwa semakin kecil nilai awal ROI, maka nilai premi tahunan yang diperoleh akan semakin besar begitupun dengan sebaliknya. Bagi hasil yang diperoleh untuk setiap peserta yang tidak melakukan klaim sampai masa perjanjian selesai adalah sebesar Rp 5.045.049, sedangkan bagi hasil untuk perusahaan selama sepuluh tahun adalah sebesar Rp 199.858.617.643.

    Kata Kunci : Model tipe Langevin, Persamaan Diferensial Stokastik, Premi Tanpa Unsur Tabungan, Prinsip Al-Mudharabah, Simulasi Monte-Carlo.

       

  •  

    vii  

    ABSTRACT

    Khusnul Khotimah, Calculation and Management of Premium Fund In Sharia Insurance (Ta’min, Takaful or Tadhamun). Under the guidance of Mahmudi, M.Si. and Dr.Nina Fitriyati, M.Kom.

    This research discusses the calculation of premium fund of term life insurance based on sharia principles. The difference between conventional method and Islamic principle is in the concept of interest rates. In this research the concept of interest in the conventional method is replaced by the value of Return On Investment (ROI) that changes stochastically following the Langevin type model. The Monte-Carlo simulation is applied to get an annual premium value with the assumption of initial value of ROI is 7.5%, 9%, and 10%. The mechanism of premium fund management in this thesis applies a system without savings element. With the Al-Mudharabah relationship in the system, participants will get a share of the operational surplus if the participant does not make a claim until the end of the agreement period. The results of the Monte-Carlo simulation obtained the annual premium value for participants aged 25-45 years and showed that the smaller the initial value of ROI, the greater the annual premium value obtained and vice versa. Profit sharing obtained for each participant who does not make a claim until the agreement period is over is IDR 5,045,049, while profit sharing for the company for ten years is IDR 199,858,617,643.

    Keywords: Langevin type model, Stochastic Differential Equation, Premium Without Savings, Al-Mudharabah Principle, Monte-Carlo simulation.

       

  •  

    viii  

    KATA PENGANTAR

    Assalamu’alaikum Wr. Wb

    Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena

    berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian yang

    berjudul “Perhitungan dan Pengelolaan Dana Premi Asuransi Jiwa Berjangka n-

    tahun Syariah”. Shalawat serta salam tidak lupa penulis panjatkan kepada

    junjungan nabi besar Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya, para sahabat,

    dan para pengikutnya. Penelitian ini disusun untuk memenuhi syarat mendapatkan

    gelar sarjana jurusan Matematika.

    Dalam penyusunan, penulis tidak luput dari kesulitan dan hambatan. Namun,

    terdapat pihak – pihak yang memberikan bantuan, motivasi dan selalu

    menyemangati sehingga penelitian ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu penulis

    mengucapkan terima kasih kepada:

    1. Prof. Dr. Lily Surraya Eka Putri, M.Env.Stud selaku Dekan Fakultas

    Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

    Jakarta.

    2. Ibu Dr. Suma’inna, M.Si, selaku Ketua Program Studi Matematika

    Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan ibu

    Irma Fuziah, M.Sc, selaku Sekretaris Program Studi Matematika

    Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

    3. Bapak Mahmudi, M.Si, selaku pembimbing I dan ibu Nina Fitriyati,

    M.Kom, selaku pembimbing II terimakasih atas saran, arahan dan ilmu

    yang diberikan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

    4. Ibu Yanne Irene, M.Si selaku penguji I dan Ibu Madona Yunita Wijaya,

    M.Sc, selaku penguji II, terima kasih atas kritik dan sarannya kepada

    penulis selama melaksanakan seminar hasil dan siding skripsi.

    5. Kedua orang tua penulis Ibu Sartim dan Bapak Rojikin yang telah

    memberikan dukungan baik moril maupun materil serta curahan do’a

  •  

    ix  

    yang tiada henti – hentinya sehingga penulis dapat menyelesaikan

    skripsi ini.

    6. Kakak penulis, Kak Kholifah, Kak Ambar Wati, Kak Solikhin, dan

    keponakan penulis Naela dan Tiara yang selalu memberikan motivasi

    dan semangat dalam penulisan skripsi ini.

    7. Sahabat – sahabat tersayang dan seperjuangan Matematika Fitria, Ery,

    Shinta, Ayu, Auli, Intan, Vika, Dino, Aldo, dan Hamid yang selalu

    memberikan semangat dan dukungan dalam penyelesaian skripsi ini.

    8. Teman SMA penulis Fifit Rizkiyani yang telah membantu penulis

    dalam penerjemahan abstrak dan jurnal yang selalu memberikan

    semangat dan mengingatkan penulis untuk meneyelesaikan skripsi ini.

    9. Teman – teman Matematika 2015 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

    yang tidak dapat disebutkan satu – persatu.

    10. Seluruh pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah

    membantu penulis baik dalam menyelesaikan skripsi ini.

    Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh akan sempurna, oleh karena itu

    penulis akan sangat berterima kasih atas saran dan kritik yang membangun dari

    pembaca. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

    Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

    Ciputat, 12 November 2019

    Penulis 

     

       

  •  

    x  

    DAFTAR ISI  

    LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. iii 

    LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ................................................... iv 

    PUBLIKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .................... iv 

    PERSEMBAHAN .................................................................................................. v 

    ABSTRAK ............................................................................................................ vi 

    ABSTRACT ......................................................................................................... vii 

    KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii 

    DAFTAR ISI .......................................................................................................... x 

    DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii 

    DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii 

    DAFTAR SIMBOL ............................................................................................ xiv 

    BAB 1   PENDAHULUAN .................................................................................... 1 

    1.1  Latar Belakang.......................................................................................... 1 

    1.2  Rumusan Masalah .................................................................................... 2 

    1.3  Tujuan Penelitian ...................................................................................... 3 

    1.4  Batasan Masalah ....................................................................................... 3 

    1.5  Manfaat Penelitian .................................................................................... 3 

    BAB II   LANDASAN TEORI .............................................................................. 4 

    2.1  Pengertian Asuransi Syariah..................................................................... 4 

    2.2  Prinsip Dasar Asuransi Syariah ................................................................ 5 

    2.3  Model Mudharabah .................................................................................. 7 

    2.4  Return On Investment............................................................................... 8 

    2.5  Persamaan Diferensial Stokastik .............................................................. 8 

  •  

    xi  

    2.6  Solusi Persamaan Diferensial Stokastik ................................................... 9 

    2.7  Asuransi jiwa Berjangka n-Tahun Syariah ............................................. 10 

    2.8  Mekanisme Pengelolaan Premi .............................................................. 12 

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 15 

    3.1  Data Penelitian........................................................................................ 15 

    3.2  Pengolahan Data ..................................................................................... 15 

    3.3  Alur Penelitian ........................................................................................ 17 

    BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 18 

    4.1  Hasil Penelitian ....................................................................................... 18 

    4.2  Pembahasan ............................................................................................ 33 

    BAB V   PENUTUP ............................................................................................. 39 

    5.1  Kesimpulan ............................................................................................. 39 

    5.2  Saran ....................................................................................................... 40 

    REFERENSI ........................................................................................................ 41 

    LAMPIRAN ......................................................................................................... 43 

     

       

  •  

    xii  

    DAFTAR TABEL

    Tabel 4. 1 Bilangan Acak N(0,1) dengan 200 Simulasi ........................................ 19

    Tabel 4. 2 Hasil 200 Simulasi Nilai 𝑟 𝑡 dengan 𝑟0 9%, 𝜃 0.06, 𝛼 0.5, dan 𝜎 0.15 ........................................................................................ 19

    Tabel 4. 3 Faktor Diskonto dari ROI dengan 200 Simulasi .................................. 21

    Tabel 4. 4 Nilai Premi Tunggal Asuransi Jiwa Berjangka Syariah dengan 200

    Simulasi ................................................................................................ 23

    Tabel 4. 5 Nilai Anuitas Asuransi Jiwa Berjangka Syariah dengan 200

    Simulasi ................................................................................................ 24

    Tabel 4. 6 Premi Tahunan Asuransi Jiwa Berjangka Syariah dengan 200

    Simulasi ................................................................................................ 25

    Tabel 4. 7 Nilai Premi Tahunan Laki - laki dan Perempuan ................................. 26

    Tabel 4. 8 Nilai Rata – rata ROI Selama 10 Tahun Menggunakan 200 Simulasi

    Monte Carlo .......................................................................................... 27

    Tabel 4. 9 Ilustrasi Mekanisme Pengelolaan Dana Premi Tanpa Unsur Tabungan

    dengan Santunan Rp 100.000.000 ........................................................ 28

    Tabel 4. 9A Pengelolaan Dana Premi tanpa Unsur Tabungan (Tahun 1) ............. 29

    Tabel 4. 9B Pengelolaan Dana Premi tanpa Unsur Tabungan (Tahun 2) ............. 31

    Tabel 4. 9C Keuntungan Bagi Hasil Atas Surplus Operasional untuk Setiap

    Tahun .................................................................................................... 32

  •  

    xiii  

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2. 1 Skema Pengelolaan Premi Tanpa Unsur Tabungan ......................... 13

    Gambar 4. 1 Plot Usia Terhadap Nilai Awal ROI untuk Besar Premi Tahunan ... 35

    Gambar 4. 2 Plot Usia Terhadap Jenis Kelamin untuk Besar Premi Tahunan ..... 36

    Gambar 4. 3 Plot Usia Terhadap Masa Perjanjian untuk Besar Premi Tahunan .. 36

    Gambar 4. 4 Plot Usia Terhadap Besar Santunan untuk Besar Premi Tahunan ... 37 

  •  

    xiv  

    DAFTAR SIMBOL  

     

    𝑥 : Usia peserta 𝑙 : Banyaknya orang yan bertahan hidup berumur 𝑥 tahun

    𝑝 : Peluang seseorang berusia 𝑥 akan bertahan hidup mencapai usia 𝑥 𝑡

    𝑞 : Peluang seseorang berusia 𝑥 𝑡 meninggal 𝑊 𝑡 : Proses Wiener 𝑟 𝑡 : ROI

    𝜃 : Nilai rata – rata jangka panjang dari 𝑟 𝑡 𝛼 : Kecepatan 𝑟 𝑡 kembali menuju 𝜃 𝜎 : Standar deviasi 𝑏 : Fungsi manfaat 𝑣 : Faktor Diskonto ROI saat diterbitkanya polis sampai

    dengan manfaat kematian dibayarkan

    𝑧 : Nilai sekarang untuk nilai polis dari pembayaran manfaat kematian

    𝐴 : | : Nilai sekarang aktuaria asuransi berjangka n-tahun dengan pembayaran manfaat kematian sebesar 1 unit dan

    dilakukan pada akhir tahun kematian x

    𝑎 : | : Anuitas awal berjangka n-tahun seseorang berusia x 𝑃 𝐴 : | : Premi tahunan asuransi berjangka n-tahun

  •  

    1  

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Perkembangan asuransi syariah di Indonesia mengalami peningkatan yang

    cukup signifikan mengingat sebagian besar masyarakat yang beragama islam dan

    pemahaman akan ajaran agama, sehingga banyak masyarakat yang merubah

    pengelolaan dana dan resiko dalam konsep syariah. Perkembangan asuransi syariah

    harus diikuti dengan perkembangan mekanisme pengelolaan premi yang berguna

    untuk menciptakan inovasi dan produk – produk asuransi syariah yang bermanfaat

    bagi masyarakat. Perkembangan pengelolaan premi pada asuransi syariah yaitu

    dengan munculnya konsep Mudharabah, Wakala, Hybrid (Mudharabah – Wakala),

    dan Wakala-Waqf [1]. Mekanisme pengelolaan premi asuransi syariah terdapat dua

    sistem yaitu sistem yang mengandung unsur tabungan dan sistem tanpa unsur

    tabungan [2], dalam sistem tanpa unsur tabungan premi yang dibayarkan peserta

    seluruhnya merupakan dana tabarru yaitu dana yang digunakan untuk membayar

    klaim yang diniatkan untuk tolong menolong antara peserta jika terjadi musibah.

    Allah SWT berfirman dalam surat Al – Maidah ayat 2 yang berbunyi :

    Artinya : “Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan

    taqwa, dan jangan tolong menolong dalam perbuatan dosa dan pelanggaran.

    Bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah sangat berat siksa-Nya”.

    Ayat Al – Maidah tersebut menjelaskan tentang perintah untuk saling tolong –

    menolong sesama manusia. Dalam asuransi syariah perintah tolong menolong

    sesuai dengan konsep tabarru yang bertujuan tolong menolong antar sesama

    peserta asuransi syariah jika terkena musibah.

  •  

    2  

    Perhitungan dalam asuransi yang dikenal selama ini adalah menggunakan

    konsep yang dilarang dalam agama Islam. Menurut Dewan Syariah Nasional

    Majelis Ulama Indonesia (2003) Konsep asuransi syariah harus bebas dari Maysir

    (untung – untungan), Gharar (ketidakpastian), dan Riba (sistem bunga). Ocke

    Kurniandi (tanpa tahun) mensimulasikan perhitungan premi dengan mengubah

    tingkat suku bunga menjadi ROI mengikuti proses stokastik. Ocke Kurniadi (tanpa

    tahun) membuktikan bahwa premi yang dihasilkan dengan menggunakan metode

    tersebut lebih kompetitif daripada metode konvensional. Rasyidah (2009) membuat

    formulasi santunan pengelolaan premi mengikuti sistem premi dengan unsur

    tabungan pada Asuransi Takaful Keluarga dengan menerapkan konsep Metode

    Analisa Keuntungan yang menghasilkan bahwa metode tersebut memungkinkan

    hanya dapat diterapkan dalam masalah bagi hasil dengan jangka asuransi pendek,

    dan untuk jangka asuransi yang panjang, masalah bagi hasil diatasi dengan

    memisahkan bagian premi untuk tabungan dan bagian dana tabarru yang digunakan

    jika terjadi klaim. Agus Purnomo (2017) memodelkan perhitungan tarif premi

    untuk produk saving dan non saving pada asuransi syariah dengan hasil bahwa

    model perhitungan tarif premi mengikuti ketentuan berdasarkan tabel mortalitas,

    interest/diskonto dan biaya, perbedaaan ada pada surplus underwriting bagi

    pemegang polis non saving yang bersifat kumpulan. .

    Berdasarkan uraian tersebut maka penelitian ini akan membahas bagaimana

    memperoleh nilai premi tahunan asuransi jiwa berjangka n-tahun syariah dengan

    tingkat suku bunga diubah menjadi ROI yang mengikuti model stokastik tipe

    Langevin dan mengilustrasikan pengelolaan premi yang diperoleh mengikuti sistem

    tanpa unsur tabungan.

    1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah pada penelitian ini adalah :

    1. Bagaimana menentukan premi tahunan pada asuransi jiwa berjangka n-

    tahun syariah? 2. Bagaimana hubungan ROI, masa perjanjian, besar santunan terhadap

    premi tahunan asuransi jiwa berjangka n-tahun syariah?

  •  

    3  

    3. Bagaimana ilustrasi pengelolaan premi tanpa unsur tabungan?

    1.3 Tujuan Penelitian Tujuan pada penelitian ini adalah :

    1. Menentukan premi tahunan asuransi jiwa berjangka n-tahun syariah.

    4. Memperoleh hubungan ROI, masa perjanjian, besar santunan terhadap

    premi tahunan asuransi jiwa syariah. 2. Mengilustrasikan pengelolaan premi tanpa unsur tabungan.

    1.4 Batasan Masalah Batasan masalah pada penentuan nilai premi tahunan asuransi jiwa dengan

    jenis asuransi berjangka n-tahun dengan pembayaran manfaat dilakukan diakhir

    tahun adalah dengan suku bunga diubah menjadi nilai ROI yang berubah secara

    stokastik dan mengikuti model persamaan diferensial stokastik tipe Langevin.

    Parameter untuk ROI 𝑟 𝑡 model tipe Langevin adalah dengan mengasumsikan nilai parameter – parameter 𝜃 0.06, 𝛼 0.5, 𝜎 0.15 dan nilai awal dari 𝑟 𝑡 yaitu sebesar 7.5%, 9%, dan 10%. Peserta adalah laki – laki dan perempuan berusia

    25 – 45 tahun, dengan masa perjanjian adalah 10 tahun, 15 tahun, dan 20 tahun.

    Peluang hidup dan mati peserta menggunakan Tabel Mortalita Tahun 2011 untuk

    Laki – laki dan Perempuan. Santunan pada penelitian ini diasumsikan sebesar Rp

    100.000.000, Rp 200.000.000, dan Rp 500.000.000. Mekanisme pengelolaan dana

    premi pada penelitian ini adalah menggunakan sistem tanpa unsur tabungan. Pada

    ilustrasi pengelolaan dana biaya operasional diasumsikan sebesar 35% dan hanya

    dikenakan ditahun pertama saja.

    1.5 Manfaat Penelitian Manfaat Penelitian pada penelitian ini adalah :

    1. Menambah wawasan dan pengetahuan dalam perhitungan dan

    pengelolaan premi pada asuransi syariah.

    2. Menjadi acuan perusahaan asuransi syariah dalam menetapkan premi dan

    mengelola premi yang terkumpul.

    3. Penelitian ini bermanfaat untuk bahan referensi dan informasi untuk

    penelitian selanjutnya dalam perhitungan dan pengelolaan premi.

  •  

    4  

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    2.1 Pengertian Asuransi Syariah Asuransi berasal dari bahasa arab yaitu at-ta’min, penanggung disebut

    sebagai mu’ammin, dan tertangung disebut mu’amman lahu atau disebut sebagai

    musta’min. Sementara At-ta’min berasal dari kata amana yang mempunyai arti

    yaitu memberi perlindungan, rasa aman, ketenangan, dan bebas dari rasa takut [3].

    Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) Fatwa DSN

    No. 21/DSN-MUI/X/2001 tentang Pedoman Umum Asuransi Syariah, menjelaskan

    asuransi syariah (ta’min, takaful atau tadhamun) sebagai usaha saling melindungi

    dan tolong – menolong di antara sejumlah orang/pihak melalui investasi dalam

    bentuk aset dan/atau tabarru’ yang memberikan pola pengembalian untuk

    menghadapi risiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan syariah.

    Akad yang dimaksud dalam fatwa tersebut adalah akad yang tidak mengandung

    gharar (penipuan), maysir (pejudian), riba, zhulm (penganiyaan), risywah (suap),

    barang haram, dan maksiat.

    Dari definisi tersebut terlihat bahwa asuransi bersifat saling melindungi dan

    tolong menolong yang disebut dengan ta’awun. Yaitu prinsip hidup saling

    melindungi dan saling menolong atas dasar ukhuwah islamiah antara sesama

    anggota peserta asuransi syariah dalam menghadapi musiabah (risiko) [3].

    Menurut Undang – Undang Nomor 40 Tahun 2014 tentang Perasuransian

    dalam ketentuan umum pasal 1 asuransi syariah adalah kumpulan perjanjian, yang

    terdiri atas perjanjian antara perusahaan asuransi syariah dan pemegang polis dan

    perjanjian di antara para pemegang polis, dalam rangka pengelolaan kontribusi

    berdasarkan prinsip syariah guna saling menolong dan melindungi dengan cara :

    a) memberikan penggantian kepada peserta atau pemegang polis karena kerugian,

    kerusakan, biaya yang timbul, kehilangan pihak ketiga yang mungkin diderita

    peserta atau pemegang polis karena terjadinya suatu peristiwa yang tidak pasti; atau

  •  

    5  

    b) memberikan pembayaran yang didasarkan pada meninggalnya peserta atau

    pembayaran yang didasarkan pada hidupnya peserta dengan manfaat yang besarnya

    telah ditetapkan dan/atau didasarkan pada hasil pengelolaan dana.

    Sedangkan menurut penulis pengertian asuransi syariah adalah sebuah upaya

    saling tolong menolong antara sesama nasabah dengan membayar dana tabaru yang

    diperuntukan untuk nasabah yang mengalami musibah dikemudian hari, asuransi

    syariah juga merupakan suatu perjanjian antara penanggung (perusahaan asuransi

    syariah) dan tertanggung (peserta asuransi). Pada asuransi syariah risiko peserta

    asuransi tidak dipindahkan kepada perusahaan asuransi melainkan dibagi antar

    peserta, sehingga apabila terjadi musibah semua peserta akan saling menanggung.

    2.2 Prinsip Dasar Asuransi Syariah Berdasarkan operasionalnya asuransi syariah memliki prinsip – prinsip dasar

    diantaranya adalah [4]:

    1. Tauhid (Unility)

    Tauhid adalah prinsip dasar dalam asuransi syariah, karena pada dasarnya

    setiap muslim harus mendasarkan segala aktivitas dan hidup mereka berdasarkan

    nilai – nilai tauhid. Dalam berasuransi harus diperhatikan dalam menciptakan

    kehidupan bermuamalah yang mencerminkan nilai – nilai ketuhanan, yaitu

    senantiasa ingat bahwa Allah SWT selalu mengawasi semua kegiatan manusia

    begitupun dalam kegiatan berasuransi. Oleh karena itu niat dasar dalam

    bermuamalat adalah mendapatkan berkah dari Allah SWT [4].

    2. Keadilan (justice)

    Prinsip keadilan ini berarti bahwa dalam asuransi syariah haruslah adil, tidak

    membeda – bedakan hak dan kewajiban terutama dalam membangun hubungan

    antara sesama peserta ataupun antara perusahan asuransi syariah dengan peserta.

    Peserta asuransi harus menempatkan pada suatu kondisi dimana wajib untuk

    membayar premi dengan jumlah tertentu dan dalam jangka waktu tertentu pada

    perusahaan asuransi syariah dan mempunyai hak mendapatkan santunan jika

    terjadi suatu musibah. Perusahaan asuransi syariah yang merupakan sebagai

    pengelola dana memiliki kewajiban membayar klaim pada peserta [4].

  •  

    6  

    3. Tolong – menolong (Ta’awun)

    Dalam asuransi syariah tolong – menolong merupakan prinsip yang penting

    dalam bisnis asuransi syariah, karena setiap peserta harus memberikan dana amal

    kepada sesama peserta apabila mengalami musibah. Dana amal yang terkumpul

    oleh peserta merupakan dana tabarru, oleh karena itu perusahaan tidak boleh

    menggunakan dana tabarru tersebut. Tanpa adanya prinsip tolong – menolong

    maka perusahaan kehilangan sifat utamanya [4].

    4. Kerja sama (Cooperation)

    Kerja sama dalam berasuransi harus dibangun dengan baik antara peserta dan

    perusahaan asuransi. Kerja sama dalam asuransi dapat berupa akad yang dijadikan

    sebagai suatu acuan antara peserta dan perusahaan asuransi. Dalam

    operasionalnya, akad yang digunakan dalam bisnis asuransi dapat memakai

    mudharabah, musyarakah, atau lainya [4].

    5. Amanah (Trustworthy/Al-amanah)

    Prinsip amanah dalam bisnis asuransi syariah diantaranya adalah perusahaan

    asuransi syariah harus dapat mengelola dana premi dengan mencerminkan nilai –

    nilai kebenaran dan keadilan. Peserta asuransi syariah juga harus memiliki sikap

    amanah yaitu dengan tidak memanipulasi kerugian yang menimpa dirinya [4].

    6. Kerelaan (Al-Ridho)

    Dalam asuransi syariah, sikap kerelaan harus ditetapkan kepada peserta yaitu

    dengan merelakan sejumlah dana premi yang disetorkan pada perusahaan asuransi

    syariah yang dimasukan dalam dana tabarru [4].

    7. Larangan Riba, Judi (maisir), dan Ketidakpastian (gharar)

    Riba adalah transaksi yang harus dihindari dalam bisnis asuransi syariah,

    premi yang dibayarkan peserta harus diinvestasikan dalam instrument investasi

    syariah yang tidak memberikan bunga seperti bank konvensional. Sistem

    operasinya juga harus menerapkan risiko konsep berbagi yang didasarkan pada

    kontrak tabarru yang berfungsi untuk menghilangkan unsur riba dalam klaim

    asuransi [4].

    Maisir atau perjudian memiliki arti adalah satu pihak diuntungkan dan pihak

    lainnya dirugikan, dalam asuransi syariah tidak boleh terdapat pihak yang

  •  

    7  

    dirugikan. Dalam asuransi konvensional yang menerapkan konsep transfer resiko

    terdapat peserta yang membayar premi berkali – kali namun tidak pernah

    melakukan klaim, dan terdapat peserta yang hanya membayar premi sekali namun

    segera melakukan klaim. Pada asuransi konvensional premi yang dibayarkan

    otomatis milik perusahaan, perusahaan akan mendapatkan untung besar apabila

    terdapat klaim rendah, dan mengalami kerugian apabila terdapat klaim tinggi dan

    dana premi yang terkumpul rendah. Praktek tersebut tidak boleh ada dalam

    asuransi syariah, karena tidak boleh ada pihak yang dirugikan [4].

    Gharar adalah ketidakpastian dalam bermuamalah semua harus jelas,

    transparan, dan objektif. Dalam asuransi konvensional sudah jelas uang santunan

    yang akan diperoleh bila mengalami resiko, namun terdapat unsur ketidakpastian

    berapa lama dan berapa premi yang harus dibayar. Kondisi tersebut menjadi

    gharar karena konsep yang diterapkan adalah konsep transfer resiko. Dalam

    asuransi syariah yang menerapkan konsep berbagi resiko gharar dapat

    dihilangkan melalui konsep tabarru karena klaim apa pun dilakukan bersama

    dengan peserta lain [4].

    2.3 Model Mudharabah Mudharabah diambil dari kata ‘darb’usaha’ diatas bumi. Disebutkan

    demikian karena pengelola modal ‘mudarib’ berhak berbagi hasil atas hasil

    kerjanya atau usahanya dalam mengelola modal. Selain itu, mudarib juga berhak

    menggunakan modal dan berusaha menjalankanya dengan arah dan tujuan yang

    dikehendaki [3].

    Mudharabah merupakan sebuah perjanjian diantara sedikitnya dua pihak

    yang mana pemilik modal mempercayakan sejumlah dananya kepada pihak lain

    atau pengelola modal (mudarib) untuk menjalankan suatu usaha. Mudharabah

    merupakan perjanjian PLS (profit and loss sharing), dimana pemilik modal

    mendapatkan bagian tertentu atas keuntungan atau kerugian proyek yang telah

    dilaksanakan [3].

  •  

    8  

    2.4 Return On Investment Menurut Bambang Riyanto [5], ROI adalah kemampuan dari modal yang

    diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bersih.

    ROI merupakan rasio yang menghubungkan keuntungan dari operasi perusahaan

    dengan jumlah investasi atau aktiva yang digunakan untuk menghasilkan

    keuntungan operasi tersebut [6]. ROI dapat diperoleh dengan cara :

    𝑅𝑂𝐼 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 (2.1)

    2.5 Persamaan Diferensial Stokastik Gerak Brown ditemukan oleh Robert Brown yang melalui penelitiannya pada

    tahun 1827 Brown melihat bahwa pergerakan serbuk bunga pada suatu cairan

    bergerak secara tidak beraturan. Pada tahun 1900 Louis Bachelier mengembangkan

    model yang ditemukan oleh Robert Brown pada pergerakan saham dengan teori

    spekulasi matematika. Pada tahun 1931 Norbert Wiener memberikan konsep dasar

    matematika untuk gerak Brown sebagai proses stokastik. Oleh karena itu gerak

    Brown dikenal juga dengan proses Wiener [7]. Menurut Taylor dan Karlin [8],

    proses stokastik adalah himpunan variabel random 𝑋 𝑡 , 𝑡 𝜖 𝑇 dengan 𝑡 menyatakan waktu dan 𝑋 𝑡 menyatakan suatu proses pada waktu 𝑡. Definisi 2.5 Proses Stokastik 𝑊 𝑡 , 𝑡 0 dengan 𝑊 𝑡 sebagai variabel acak disebut sebagai gerak Brown dengan drift 𝜇 jika [9]:

    1. 𝑊 0 0, 2. 𝑊 𝑡 , 𝑡 0 kenaikan stasioner dan kenaikan independent, 3. 𝑊 𝑡 berdistribusi normal dengan mean 𝜇𝑡 dan variansi 𝑡.

    Misalkan 𝑊 𝑡 adalah suatu proses Wiener, dengan fungsi 𝜇 𝑟 𝑡 , 𝑡 dan 𝜎 𝑟 𝑡 , 𝑡 diberikan, berdasarkan Hull [10] suatu persamaan dapat dibentuk

    𝑑𝑟 𝑡 𝜇 𝑟 𝑡 , 𝑡 𝑑𝑡 𝜎 𝑟 𝑡 , 𝑡 𝑑𝑊 𝑡 , (2.2)

  •  

    9  

    disebut Persamaan Diferensial Stokastik (PDS). Fungsi 𝜇 𝑟 𝑡 , 𝑡 biasa disebut drift dan merupakan suku deterministik pada persamaan (2.2), sedangkan fungsi

    𝜎 𝑟 𝑡 , 𝑡 menggambarkan fluktuasi dari kurva 𝑟 𝑡 . Persamaan (2.2) juga biasa ditulis dalam bentuk persamaan integral sebagai:

    𝑟 𝑡 𝑟 𝜇 𝑟 𝑠 , 𝑡 𝑑𝑠 𝜎 𝑟 𝑠 , 𝑡 𝑑𝑊 𝑠 , (2.3)

    dimana 𝑟 adalah harga awal (initial value) dari titik 𝑟 di titik 𝑡 0. 2.6 Solusi Persamaan Diferensial Stokastik

    Model tingkat bunga pada skripsi ini adalah suatu persamaan diferensial

    stokastik yang mengikuti proses Ornstein – Uhlenbeck atau yang sering disebut

    sebagai persamaan diferensial stokastik tipe Langevin [7]. PDS tipe Langevin

    memiliki persamaan sebagai berikut :

    𝑑𝑟 𝑡 𝛼𝑟 𝑡 𝑑𝑡 𝜎𝑑𝑊 𝑡 , (2.4)dengan 𝛼 dan 𝜎 merupakan konstanta non-negatif. Pada kasus dimana 𝜎 0, PDS pada persamaan (2.4) berubah menjadi 𝑑𝑟 𝑡 𝛼𝑟 𝑡 𝑑𝑡 yang merupakan suatu persamaan diferensial biasa dan memiliki solusi 𝑟 0 𝑒 . PDS tipe Langevin memiliki bentuk umum yaitu :

    𝑑𝑟 𝑡 𝜃 𝛼𝑟 𝑡 𝑑𝑡 𝜎𝑑𝑊 𝑡 . (2.5)Persamaan diferensial pada (2.5) dapat diselesaikan dengan penyelesaian

    persamaan diferensial linear homogen dengan koefisien konstan yaitu dengan

    memisalkan

    𝑦 𝑡 𝑟 𝑡 𝑒 . (2.6) Persamaan (2.6) di turunkan terhadap 𝑡

    𝑑𝑦 𝑡 𝑒 𝑑𝑟 𝑡 𝛼𝑒 𝑟 𝑡 𝑑𝑡. (2.7) Subtitusikan persamaan (2.5) ke dalam persamaan (2.7)

    𝑑𝑦 𝑡 𝑒 𝜃 𝛼𝑟 𝑡 𝑑𝑡 𝜎𝑑𝑊 𝑡 𝛼𝑒 𝑟 𝑡 𝑑𝑡, 𝑑𝑦 𝑡 𝜃𝑒 𝑑𝑡 𝜎𝑒 𝑑𝑊 𝑡 ,

  •  

    10  

    𝑑𝑦 𝑡 𝜃𝑒 𝑑𝑠 𝜎𝑒 𝑑𝑊 𝑠 ,

    𝑦 𝑡 𝑦 0 𝜃𝛼 𝑒𝜃𝛼 𝜎𝑒 𝑑𝑊 𝑠 . (2.8)

    Berdasarkan persamaan (2.6) dan 𝑦 0 𝑟 0 sehingga persamaan (2.8) menjadi

    𝑟 𝑡 𝑒 𝑟 0 𝜃𝛼 𝑒 1 𝜎 𝑒 𝑑𝑊 𝑠 ,

    𝑟 𝑡 𝑟 0 𝑒 𝜃𝛼 1 𝑒 𝜎𝑒 𝑒 𝑑𝑊 𝑠 ,

    𝑟 𝑡 𝜃𝛼 𝑒 𝑟 0𝜃𝛼 𝜎𝑒 𝑒 𝑑𝑊 𝑠 .  (2.9)

    Berdasarkan persamaan (2.9) maka ekspektasi dan variansi adalah sebagai berikut:

    𝐸 𝑟 𝑡 𝜃𝛼 𝑒 𝑟 0𝜃𝛼 , (2.10)

    𝑉𝑎𝑟 𝑟 𝑡 𝜎2𝛼 1 𝑒 . (2.11)Bentuk diskrit dari persamaan (2.5) adalah

    ∆𝑟 𝑡 1 𝜃 𝛼𝑟 𝑡 ∆𝑡 𝜎∆𝑊 𝑡 . (2.12)Perubahan 𝑊 𝑡 selama periode ∆𝑡 adalah ∆𝑊 𝑡 , sehingga hubungan antara ∆𝑡 dan ∆𝑊 𝑡 adalah ∆𝑊 𝑡 𝜀√∆𝑡 [10], dengan 𝜀 merupakan variabel acak berdistribusi normal baku dengan mean 0 dan variansi 1, sehingga berdasarkan

    definisi ∆𝑊 𝑡 maka nilai mean dari ∆𝑊 𝑡 adalah 0, dan standar deviasi dari ∆𝑊 𝑡 adalah √∆𝑡 [10]. Persamaan (2.12) menjadi

    𝑟 𝑡 1 𝑟 𝑡 𝜃 𝛼𝑟 𝑡 ∆𝑡 𝜎𝜀√∆𝑡. (2.13)Jika ∆𝑡 1 maka persamaan (2.13) menjadi

    𝑟 𝑡 1 𝑟 𝑡 𝜃 𝛼𝑟 𝑡 𝜎𝜀. (2.14)2.7 Asuransi Jiwa Berjangka n-Tahun Syariah

    Asuransi jiwa berjangka adalah suatu jenis asuransi jiwa yang memiliki suatu

    jangka waktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara peserta dan perusahaan.

  •  

    11  

    Perusahaan asuransi wajib memberikan santunan atau uang pertanggungan kepada

    peserta asuransi apabila peserta meninggal dunia pada masa perjanjian.

    Premi tahunan asuransi jiwa berjangka n-tahun yang dibayarkan disetiap awal

    tahun dapat dinyatakan dengan persamaan berikut:

    𝑃 𝐴 : |𝐴 : |𝑎 : | , (2.15)

    Dimana

    𝑃 𝐴 : | = premi tahunan asuransi jiwa berjangka n-tahun syariah, 𝐴 : | = nilai premi tunggal asuransi jiwa berjangka n-tahun syariah, 𝑎 : | = nilai anuitas awal manfaat asuransi jiwa berjangka n-tahun syariah.

    Fungsi manfaat pada asuransi jiwa berjangka n-tahun syariah yang

    memberikan 1 unit pada akhir tahun kematian adalah [11]

    Faktor diskonto adalah faktor yang menerjemahkan keuntungan finansial

    yang diharapkan atau biaya pada suatu tahun dimasa yang akan datang kedalam

    nilai sekarang. Faktor diskonto untuk ROI saat diterbitkanya polis sampai dengan

    manfaat kematian dibayarkan untuk asuransi jiwa berjangka n-tahun syariah dengan

    nilai ROI berubah secara stokastik didefinisikan sebagai berikut [12]:

    𝑣 11 𝑟 𝑠 , 𝑟 𝑡 1, ∀𝑠, (2.17)

    dengan 𝑟 adalah ROI, dan mengasumsikan 𝑣 1. Nilai sekarang dari pembayaran manfaat asuransi jiwa berjangka n-tahun

    syariah dinotasikan dengan 𝑍, yaitu: 𝑍 𝑏 𝑣 (2.18)

    Premi tunggal bersih untuk asuransi berjangka n-tahun syariah yang

    memberikan 1 unit pada akhir tahun kematian dinyatakan dengan [13]:

    𝑏 1, 𝑡 0,1, … , 𝑛 10, 𝑡 𝑛, 𝑛 1, …   (2.16)

  •  

    12  

    𝐴 : | 𝑣 𝑝 𝑞 . (2.19)

    Dengan nilai 𝑝 diperoleh pada Tabel Mortalita 2011 dengan formula 𝑝 .

    Anuitas adalah suatu rangkaian pembayaran yang dilakukan berkala dalam

    jangka waktu tertentu. Jika anuitas bergantung pada hidup matinya seseorang maka

    disebut anuitas hidup. Nilai sekarang dari anuitas hidup berjangka n-tahun

    didefinisikan sebagai berikut [14]:

    𝑎 : | 𝑣 𝑝 , (2.20)

    persamaan (2.19) merupakan nilai sekarang anuitas hidup untuk asuransi jiwa

    berjangka n-tahun syariah adalah anuitas hidup dengan pembayaran dilakukan

    disetiap awal tahun.

    2.8 Mekanisme Pengelolaan Premi Mekanisme pengelolaan premi dalam asuransi syariah terbagi menjadi dua

    sistem, yaitu sistem yang mengandung unsur tabungan dan sistem tanpa unsur

    tabungan [2]. Pada penelitian ini mekanisme pengelolaan premi adalah

    menggunakan sistem tanpa unsur tabungan.

    Setiap premi yang dibayarkan oleh peserta akan dimasukkan ke dalam

    rekening khusus (Tabarru) yaitu kumpulan dana peserta yang diniatkan untuk

    membantu sesama peserta asuransi apabila mengalami musibah, sistem tanpa unsur

    tabungan umumnya diperuntukan bagi asuransi kumpulan dengan minimal peserta

    sebanyak 30 orang [15], kumpulan dana ini digunakan untuk pembayaran klaim

    kepada ahli waris apabila:

    1. Peserta meninggal dunia

    2. Perjanjian berakhir (jika terdapat surplus dana)

    Sistem pengelolaan premi tanpa unsur tabungan memiliki skema sebagai berikut:

  •  

    13  

     

    Gambar 2. 1 Skema Pengelolaan Premi Tanpa Unsur Tabungan

    Kumpulan dana peserta yang dibayarkan oleh peserta akan diinvetasikan

    berdasarkan dengan syariah islam. Hasil keuntungan dari investasi dimasukkan

    juga dalam kumpulan dana peserta kemudian dikurangi beban asuransi (klaim dan

    premi reasuransi). Jika terdapat kelebihan maka kelebihan tersebut akan di bagi

    antara peserta dengan perusahaan asuransi sesuai dengan prinsip Al-mudharabah

    dengan suatu presentase atau perbandingan yang telah disepakati oleh kedua pihak

    baik peserta maupun perusahaan asuransi syariah.

  •  

    15  

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    3.1 Data Penelitian Penelitian ini akan memperkirakan nilai premi pada asuransi jiwa berjangka

    syariah n-tahun, yaitu dengan menerapkan metode simulasi Monte-Carlo dengan

    masa perjanjian 10 tahun, 15 tahun, dan 20 tahun. Peserta pada asuransi jiwa

    berjangka syariah n-tahun diasumsikan adalah laki – laki dan perempuan yang

    berusia 25 – 45 tahun. Santunan yang akan diperoleh peserta pada saat mengalami

    kematian diasumsikan sebesar Rp 100.000.000, Rp 200.000.000, dan Rp

    500.000.000. Bagi hasil antara peserta dan perusahaan asuransi syariah pada

    mekanisme pengelolaan dana premi tanpa unsur tabungan adalah jika terdapat

    surplus operasional diasumsikan sebesar 60%:40%. Nilai 𝑝 𝑞 menggunakan Tabel Mortalita Indonesia (TMI) 2011 untuk laki – laki dan perempuan [16].

    Parameter untuk simulasi ROI pada penelitian ini adalah parameter yang diperoleh

    pada penelitian sebelumnya, Ocke Kurniandi (tanpa tahun) mengasumsikan

    parameter – parameter untuk model tipe Langevin dengan 𝜃 0.06, 𝛼 0.5, 𝜎0.15 [13], dan nilai awal ROI diasumsikan sebesar 7.5%, 9%, dan 10%. 3.2 Pengolahan Data

    Penelitian ini menggunakan software Rstudio dan Microsoft Excel dalam

    melakukan simulasi, simulasi yang digunakan yaitu menerapkan konsep simulasi

    Monte-Carlo.

    Langkah – langkah simulasi dalam perhitungan dan pengelolaan dana premi

    asuransi jiwa berjangka 𝑛-tahun syariah dengan 𝑚 simulasi adalah: 1. Menentukan usia peserta, jangka waktu perjanjian, dan mengasumsikan

    besar santunan.

    2. Mengasumsikan parameter ROI 𝑟 𝑡 tipe Langevin. 3. Membangkitkan bilangan acak berdistribusi 𝑁 0,1 selama masa 𝑛-tahun

    perjanjian dengan sebanyak 𝑚 simulasi.

  •  

    16  

    4. Menghitung nilai ROI 𝑟 𝑡 selama masa 𝑛-tahun perjanjian dengan sebanyak 𝑚 simulasi dengan nilai awal ROI adalah 7.5%, 9%, dan 10% menggunakan persamaan (2.14), dan menghitung nilai faktor diskonto dari

    𝑟 𝑡 selama masa 𝑛-tahun perjanjian dengan sebanyak 𝑚 simulasi dengan nilai awal ROI adalah 7.5%, 9%, dan 10% menggunakan persamaan (2.17).

    5. Menghitung nilai premi tunggal 𝐴 : | asuransi jiwa berjangka syariah selama masa 𝑛-tahun perjanjian sebanyak 𝑚 simulasi dengan menggunakan persamaan (2.19). Nilai tunai manfaat 𝐴 : | dihitung untuk setiap peserta laki – laki dan perempuan berusia 25 – 45 tahun dengan nilai awal ROI

    7.5%, 9%, dan 10%.

    6. Menghitung nilai anuitas 𝑎 : | asuransi jiwa berjangka syariah selama masa 𝑛-tahun perjanjian sebanyak 𝑚 simulasi dengan menggunakan persamaan (2.20). Nilai anuitas 𝑎 : | dihitung untuk setiap peserta laki – laki dan perempuan berusia 25 – 45 tahun dengan nilai awal ROI 7.5%, 9%, dan

    10%.

    7. Menghitung premi tahunan 𝑃 𝐴 : | asuransi jiwa berjangka syariah selama masa 𝑛-tahun perjanjian sebanyak 𝑚 simulasi dengan menggunakan persamaan (2.15). Nilai premi tahunan 𝑃 𝐴 : | dihitung untuk setiap peserta laki – laki dan perempuan berusia 25 – 45 tahun dengan nilai awal

    ROI sebesar 7.5%, 9%, dan 10%.

    8. Melakukan ilustrasi mekanisme pengelolaan premi tanpa unsur tabungan

    dengan menerapkan skema pengelolaan premi pada gambar (2.1).

    9. Selesai.

  •  

    17  

    3.3 Alur Penelitian Prosedur pada penelitian ini adalah :

    Mulai

    Menentukan usia peserta, jangka waktu perjanjian, dan

    mengasumsikan besar santunan 

    Mengasumsikan parameter Return On Investment 𝑟 𝑡 tipe Langevin

    Membangkitkan bilangan acak N(0,1)

    Memperoleh nilai premi tahunan asuransi jiwa

    berjangka syariah

    Mekanisme pengelolaan dana (premi) tanpa unsur tabungan

    Selesai

    Menghitung nilai 𝑟 𝑡 dan nilai 𝑣 𝑡

    Menghitung nilai premi tunggal asuransi jiwa berjangka syariah

    Menghitung nilai anuitas asuransi jiwa berjangka syariah

  •  

    18  

    BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    4.1 Hasil Penelitian 1. Menentukan usia peserta, jangka waktu perjanjian, dan mengasumsikan

    besar santunan. Usia peserta pada pembahasan ini adalah laki – laki berusia 30 tahun dengan

    jangka waktu perjanjian adalah 10 tahun. Pada pembahasan ini mengasumsikan

    besar santunan yang akan diperoleh peserta adalah sebesar Rp 100.000.000,

    sedangkan untuk hasil simulasi yang lain ditampilkan pada lampiran.

    2. Mengasumsikan Parameter ROI 𝒓 𝒕 Tipe Langevin Parameter untuk ROI model tipe Langevin adalah dengan mengasumsikan

    nilai 𝜃 0.06, 𝛼 0.5, dan 𝜎 0.15, nilai awal dari 𝑟 𝑡 yaitu sebesar 9%, setelah mendapatkan nilai parameter dan nilai awal 𝑟 0 , maka dapat di tentukan nilai 𝑟 𝑡 untuk setiap tahun dengan menerapkan simulasi Monte-Carlo. Hasil simulasi untuk nilai 𝑟 𝑡 dengan nilai 𝑟 0 sebesar 7.5% dan 10% ditampilkan pada lampiran.

    3. Membangkitkan bilangan acak berdistribusi 𝑵 𝟎, 𝟏 Langkah pertama pada simulasi Monte-Carlo adalah membangkitkan 𝑛𝑥𝑚

    bilangan acak yaitu dengan 𝑛 10 tahun dan 𝑚 200 simulasi, sehingga bilangan acak yang dibangkitkan adalah sebanyak 2000. Berdasarkan persamaan (2.13),

    bilangan acak 𝜀 yang memiliki distribusi 𝑁 0,1 ditampilkan pada Tabel 4.1. Pada Tabel 4.1 bilangan acak yang diperoleh berkisar antara ∞ 𝜀 ∞ yang selanjutnya digunakan untuk memperoleh nilai ROI.

  •  

    19  

    Tabel 4. 1 Bilangan Acak N(0,1) dengan 200 Simulasi

    Tahun Simulasi ke-

    1 2 3 4 ⋯ 200 1 -0.39988 -0.06154 0.43019 0.077801 ⋯ -0.36823 2 1.13102 -0.13826 -0.1261 -0.12526 ⋯ 0.753133 3 -0.51593 -0.16042 -0.8155 2.854164 ⋯ 1.396918 4 -2.66955 0.727318 0.23776 -0.17112 ⋯ 0.777857 5 -0.94696 -2.37918 0.6867 0.757643 ⋯ 0.472775 6 1.20024 1.135087 0.5645 0.508252 ⋯ -0.08297 7 -0.93832 -0.38548 -0.2314 -0.23487 ⋯ 1.448223 8 1.32921 0.621482 -0.6734 0.498742 ⋯ 1.369946 9 0.68081 0.838636 -1.2446 0.84233 ⋯ 1.068183 10 0.92218 -0.45394 0.37057 1.293529 ⋯ 0.928525

    4. Menghitung nilai ROI 𝒓 𝒕 , dan Faktor diskonto dari 𝒓 𝒕 selama masa perjanjian

    Adapun persamaan yang digunakan untuk mencari nilai ROI selama masa

    perjanjian yang berubah secara stokastik mengikuti model tipe Langevin adalah

    menggunakan persamaan (2.14). Nilai 𝑟 0 adalah sebesar 9%, parameter model tipe Langevin adalah 𝜃 0.06, 𝛼 0.5, dan 𝜎 0.15 diperoleh nilai ROI pada Tabel 4.2

    Tabel 4. 2 Hasil 200 Simulasi Nilai 𝑟 𝑡 dengan 𝑟 0 9%, 𝜃 0.06, 𝛼 0.5, dan 𝜎 0.15

    Tahun Simulasi ke-

    1 2 3 4 ⋯ 200 1 0.04502 0.09577 0.169529 0.11667 ⋯ 0.049766 2 0.25216 0.08715 0.125848 0.09955 ⋯ 0.197853 3 0.10869 0.07951 0.000595 0.5379 ⋯ 0.368464

  •  

    20  

    4 -0.2861 0.20885 0.095962 0.30328 ⋯ 0.360911 5 -0.2251 -0.19245 0.210985 0.32529 ⋯ 0.311372 6 0.12749 0.13404 0.250168 0.29888 ⋯ 0.20324 7 -0.017 0.0692 0.150374 0.17421 ⋯ 0.378854 8 0.25088 0.18782 0.034172 0.22192 ⋯ 0.454919 9 0.28756 0.27971 -0.10961 0.29731 ⋯ 0.447687 10 0.34211 0.13176 0.06078 0.40268 ⋯ 0.423122

    Hasil pada Tabel 4.2 Nilai ROI yang diperoleh bernilai negatif dan positif.

    Nilai ROI bernilai positif berarti bahwa investasi memberikan keuntungan atau total

    biaya investasi dapat dikembalikan, sedangkan apabila nilai ROI bernilai negatif

    berarti bahwa menandakan investasi mengalami kerugian atau pendapatan tidak

    dapat menutup total biaya yang dikeluarkan pada saat investasi.

    Faktor diskonto dari ROI dapat diperoleh dengan nilai 𝑟 𝑡 pada Tabel 4.2 dan menggunakan persamaan (2.17), sehingga nilai 𝑣 untuk setiap tahun adalah:

    𝑣 11 𝑟 𝑠

    𝑣 11 𝑟 1

    𝑣 11 𝑟 11

    1 𝑟 2

    𝑣 11 𝑟 11

    1 𝑟 21

    1 𝑟 3

    𝑣 11 𝑟 11

    1 𝑟 21

    1 𝑟 31

    1 𝑟 4

    𝑣 11 𝑟 11

    1 𝑟 21

    1 𝑟 31

    1 𝑟 41

    1 𝑟 5

    𝑣 11 𝑟 11

    1 𝑟 21

    1 𝑟 31

    1 𝑟 41

    1 𝑟 5

     1

    1 𝑟 6

    𝑣 11 𝑟 11

    1 𝑟 21

    1 𝑟 31

    1 𝑟 41

    1 𝑟 5

  •  

    21  

     1

    1 𝑟 61

    1 𝑟 7

    𝑣 11 𝑟 11

    1 𝑟 21

    1 𝑟 31

    1 𝑟 41

    1 𝑟 5

    1

    1 𝑟 61

    1 𝑟 71

    1 𝑟 8

    𝑣 11 𝑟 11

    1 𝑟 21

    1 𝑟 31

    1 𝑟 41

    1 𝑟 5

    1

    1 𝑟 61

    1 𝑟 71

    1 𝑟 81

    1 𝑟 9

    𝑣 11 𝑟 11

    1 𝑟 21

    1 𝑟 31

    1 𝑟 41

    1 𝑟 5

    1

    1 𝑟 61

    1 𝑟 71

    1 𝑟 81

    1 𝑟 91

    1 𝑟 10 (4.2)Dengan menerapkan persamaan – persamaan pada (4.2) untuk setiap tahun

    dan nilai 𝑟 𝑡 pada Tabel 4.2, maka diperoleh faktor diskonto ROI 𝑣 pada Tabel 4.3. Nilai 𝑣 pada penelitian didefinisikan sebagai faktor diskonto ROI saat diterbitkanya polis sampai dengan manfaat kematian dibayarkan

    Tabel 4. 3 Faktor Diskonto dari ROI dengan 200 Simulasi

    Tahun Simulasi ke-

    1 2 3 4 ⋯ 200 1 0.95692 0.9126 0.855045 0.89552 ⋯ 0.95259 2 0.76422 0.83945 0.759468 0.81445 ⋯ 0.79525 3 0.68929 0.77762 0.759016 0.52958 ⋯ 0.58113 4 0.96552 0.64327 0.692557 0.40635 ⋯ 0.42701 5 1.24597 0.79657 0.571895 0.30661 ⋯ 0.32562 6 1.10508 0.70242 0.457455 0.23606 ⋯ 0.27062 7 1.12419 0.65696 0.397657 0.20104 ⋯ 0.19627 8 0.89872 0.55308 0.384518 0.16452 ⋯ 0.1349 9 0.698 0.43219 0.431852 0.12682 ⋯ 0.09318 10 0.52008 0.38188 0.407108 0.09041 ⋯ 0.06548

  •  

    22  

    5. Menghitung nilai premi tunggal asuransi jiwa berjangka n-tahun syariah Nilai premi tunggal asuransi jiwa berjangka syariah yang dinotasikan dengan

    𝐴 : | dapat diperoleh menggunakan persamaan (2.18), dengan peserta laki – laki berusia 30 tahun dan masa perjanjian adalah 10 tahun, maka persamaan (2.19)

    menjadi:

    𝐴 : | 𝑣 𝑝 𝑞

    𝑣 𝑝 𝑞 𝑣 𝑣 𝑝 𝑞 𝑣 𝑣 𝑣 𝑝 𝑞 𝑣 𝑣 𝑣 𝑣 𝑝 𝑞 𝑣 𝑣 𝑣 𝑣 𝑣 𝑝 𝑞 𝑣 𝑣 𝑣 𝑣 𝑣 𝑣 𝑝 𝑞 𝑣 𝑣 𝑣 𝑣 𝑣 𝑣 𝑣 𝑝 𝑞 𝑣 𝑣 𝑣 𝑣 𝑣 𝑣 𝑣 𝑣 𝑝 𝑞 𝑣 𝑣 𝑣 𝑣 𝑣 𝑣 𝑣 𝑣 𝑣 𝑝 𝑞 𝑣 𝑣 𝑣 𝑣 𝑣 𝑣 𝑣 𝑣 𝑣 𝑣 𝑝 𝑞

    𝑣 𝑙𝑙 𝑞 𝑣 𝑣𝑙𝑙 𝑞 𝑣 𝑣 𝑣

    𝑙𝑙 𝑞

      𝑣 𝑣 𝑣 𝑣 𝑙𝑙 𝑞 𝑣 𝑣 𝑣 𝑣 𝑣 𝑙

    𝑙 𝑞 ⋯ 𝑣 𝑣 𝑣 𝑣 𝑣 𝑣 𝑣 𝑣 𝑣 𝑣 𝑞 , (4.3)

    untuk menyelesaikan persamaan (4.3) nilai dan 𝑞 diperoleh pada Tabel Mortalita Indonesia 2011 untuk laki – laki. Hasil simulasi Monte-Carlo diperoleh

    nilai premi tunggal asuransi jiwa berjangka syariah dengan menggunakan 200

    simulasi yang ditampilkan pada Tabel 4.4.

  •  

    23  

    Tabel 4. 4 Nilai Premi Tunggal Asuransi Jiwa Berjangka Syariah dengan 200 Simulasi

    Tahun Simulasi ke-

    1 2 3 4 ⋯ 200 1 0.00073 0.000694 0.00065 0.00068 ⋯ 0.00072 2 0.00138 0.001401 0.001291 0.00137 ⋯ 0.0014 3 0.002 0.002096 0.001967 0.00186 ⋯ 0.00193 4 0.00283 0.002659 0.002569 0.00222 ⋯ 0.00231 5 0.00396 0.003403 0.003119 0.00253 ⋯ 0.00264 6 0.00519 0.004234 0.003712 0.00289 ⋯ 0.00304 7 0.00675 0.005249 0.004426 0.00334 ⋯ 0.0035 8 0.0084 0.006373 0.005285 0.00385 ⋯ 0.00399 9 0.01007 0.007524 0.006326 0.00439 ⋯ 0.0045 10 0.01201 0.008965 0.007654 0.00505 ⋯ 0.00514

    Jumlah 0.0533 0.042597 0.036998 0.02817 ⋯ 0.02917

    Tabel 4.4 menunujukan nilai premi tunggal asuransi jiwa berjangka syariah

    untuk laki – laki, benefit atau santunan diasumsikan sebesar 100.000.000, maka

    berdasarkan Tabel 4.4, untuk simulasi pertama diperoleh sebesar 0.0533, artinya

    premi tunggal untuk simulasi pertama diperoleh sebesar Rp 5.330.000. simulasi

    kedua diperoleh sebesar 0.042597 yang artinya premi tunggal pada simulasi kedua

    adalah sebesar Rp 4.259.700 dan seterusnya.

    6. Menghitung nilai anuitas asuransi berjangka n-tahun syariah Nilai anuitas asuransi jiwa berjangka syariah dengan pembayaran di setiap

    awal tahun dapat diperoleh dengan menggunakan persamaan (2.20), dengan peserta

    adalah laki – laki berusia 30 tahun, dan masa perjanjian adalah 10 tahun, sehingga

    persamaan (2.20) menjadi:

  •  

    24  

    𝑎 : | 𝑣 𝑝

    1 𝑣 𝑝 𝑣 𝑝 𝑣 𝑝 𝑣 𝑝 𝑣 𝑝 𝑣 𝑝 𝑣 𝑝 𝑣 𝑝 𝑣 𝑝

    1 𝑣 𝑙𝑙 𝑣𝑙𝑙 𝑣

    𝑙𝑙 𝑣

    𝑙𝑙 𝑣

    𝑙𝑙

    𝑣 𝑙𝑙 𝑣𝑙𝑙 𝑣

    𝑙𝑙 , (4.4)

    untuk menghitung nilai 𝑎 : | pada persamaan (4.4), nilai diperoleh dari Tabel Mortalita 2011 Laki – laki dan untuk nilai 𝑣 menggunakan hasil pada Tabel 4.3. Nilai anuitas asuransi jiwa berjangka syariah dengan premi dibayarkan setiap awal

    tahun selama 10 tahun dengan 200 simulasi ditampilkan pada Tabel 4.5.

    Tabel 4. 5 Nilai Anuitas Asuransi Jiwa Berjangka Syariah dengan 200 Simulasi

    Tahun Simulasi ke-

    1 2 3 4 ⋯ 200 1 1 1 1 1 ⋯ 1 2 0.95619 0.91191 0.8544 0.89484 ⋯ 0.95187 3 0.76302 0.83814 0.75828 0.81318 ⋯ 0.79401 4 0.68765 0.77576 0.7572 0.52832 ⋯ 0.57974 5 0.9624 0.6412 0.69032 0.40504 ⋯ 0.42564 6 1.24088 0.79332 0.56956 0.30536 ⋯ 0.32429 7 1.09957 0.69892 0.45517 0.23488 ⋯ 0.26927 8 1.11748 0.65304 0.39528 0.19983 ⋯ 0.19509 9 0.89238 0.54918 0.3818 0.16336 ⋯ 0.13395 10 0.69224 0.42863 0.42829 0.12577 ⋯ 0.09241

    Jumlah 9.41181 7.29008 6.29031 4.67058 ⋯ 4.76627

  •  

    25  

    7. Menghitung premi tahunan asuransi jiwa berjangka n-tahun syariah Setelah menghitung nilai tunai manfaat dan anuitas asuransi jiwa berjangka

    syariah, maka dapat dihitung nilai premi tahunan asuransi jiwa berjangka syariah

    untuk peserta berusia 𝑥 tahun dengan masa perjanjian 𝑛 tahun yang dinotasikan 𝑃 𝐴 : | .

    Perhitungan premi asuransi jiwa berjangka syariah dengan peserta laki – laki

    berusia 30 tahun masa perjanjian 10 tahun sehingga untuk 𝑥 30, 𝑛 10 dan santunan 𝑏 sebesar Rp. 100.000.000,- adalah sebagai berikut :

    𝑃 𝐴 : |: |: |

    𝑥 𝑏 . (4.4)Hasil perhitungan pada persamaan (4.4) dengan percobaan yang dilakukan adalah

    sebanyak 200 simulasi diperoleh hasil premi tahunan pada Tabel 4.6.

    Tabel 4. 6 Premi Tahunan Asuransi Jiwa Berjangka Syariah dengan 200 Simulasi

    SimulasiPremi Asuransi Jiwa Berjangka

    Syariah

    1 566316.1

    2 584317.3

    3 588172.3

    4 603062.3

    5 547766.7

    ⋮ ⋮ 200 612023.2

    Tabel 4.6 menampilkan nilai premi tahunan asuransi jiwa berjangka dengan

    percobaan sebanyak 200 replikasi, untuk memperoleh nilai premi asuransi jiwa

    berjangka syariah dengan menggunakan simulasi Monte-Carlo adalah dengan cara

    mencari nilai rata – rata dari setiap simulasi. Hasil dari rata – rata nilai premi

    tahunan asuransi jiwa berjangka dengan percobaan sebanyak 200 simulasi adalah

  •  

    26  

    sebesar 582203.46, sehingga nilai premi tahunan asuransi jiwa berjangka syariah

    dengan peserta laki – laki berusia 30 tahun dengan masa perjanjian selam 10 tahun

    adalah sekitar Rp 582203.46 yang dibayarkan tahunan. Hasil simulasi dengan nilai

    awal ROI 7.5%, 9%, dan 10%, besar santunan diasumsikan sebesar Rp 100.000.000

    ditampilkan pada Tabel 4.7, pada Tabel 4.7 diperoleh nilai premi tahunan

    bergantung pada nilai awal ROI dan jenis kelamin peserta. Premi tahunan juga

    dipengaruhi oleh besar santunan dan lamanya masa perjanjian asuransi yang

    ditampilkan pada Lampiran 5, 6, 7, 8 dan 9.

    Tabel 4. 7 Nilai Premi Tahunan Laki - laki dan Perempuan

    Usia

    𝒓 𝟎 𝟕. 𝟓% 𝒓 𝟎 𝟗% 𝒓 𝟎 𝟏𝟎% Premi Premi Premi

    Laki -laki Perempuan Laki –laki Perempuan Laki – laki Perempuan

    25 453999.30 315388.25 453554.65 315050.76 453256.59 314824.68

    26 463694.93 329875.30 463229.24 329523.19 462917.14 329287.31

    27 480659.43 348519.28 480163.55 348145.80 479831.27 347895.60

    ∙ ∙ ∙ ∙ ∙ ∙ ∙ ∙ ∙ ∙ ∙ ∙ ∙ ∙ ∙ ∙ ∙ ∙ ∙ ∙ ∙

    42 2340662.99 1520348.31 2337670.21 1518532.72 2335667.67 1517317.39

    43 2663445.33 1700213.91 2660028.23 1698175.29 2657741.80 1696810.70

    44 3019876.28 1862907.49 3015995.84 1860773.49 3013399.43 1859344.7 45 3406643.18 2145431.10 3402265.82 2142829.85 3399336.90 2141088.77

    8. Mekanisme pengelolaan dana (premi) tanpa unsur tabungan Premi yang diperoleh dengan menerapkan simulasi Monte-Carlo untuk

    peserta laki – laki berusia 30 tahun dengan masa perjanjian selama 10 tahun yaitu

    sebesar sekitar Rp 582203.46. Jumlah peserta diasumsikan sebesar 100.000 peserta

    dan biaya operasional sebesar 35% yang hanya dikenakan pada tahun pertama.

    Imbal hasil investasi diperoleh berdasarkan simulasi ditampilkan pada Tabel 4.8.

  •  

    27  

    Tabel 4. 8 Nilai Rata – rata ROI Selama 10 Tahun Menggunakan 200 Simulasi Monte Carlo

    Tahun 𝒓 𝒕 1 10.94%2 11.32%3 9.87% 4 8.56% 5 8.63% 6 10.52%7 10.39%8 13.24%9 14.28%10 12.32%

    Premi reasuransi diasumsikan sebesar 10% dari premi yang terkumpul, presentase

    bagi hasil untuk peserta dan perusahaan adalah sebesar 60%:40%, maka

    berdasarkan Gambar 2.1 diperoleh suatu ilustrasi mekanisme pengelolaan dana

    premi dengan tanpa unsur tabungan yang ditampilkan pada Tabel 4.9.

  •  

    28  

    12

    34

    56

    78

    910

    Juml

    ah Pe

    serta

    1000

    0099

    924

    9984

    499

    761

    9967

    799

    591

    9950

    099

    401

    9929

    299

    172

    Total

    Prem

    i Pes

    erta

    58,22

    0,300

    ,000

    Rp

    58,17

    6,052

    ,572

    Rp

    58,12

    9,476

    ,332

    Rp

    58,08

    1,153

    ,483

    Rp

    58,03

    2,248

    ,431

    Rp

    57,98

    2,178

    ,973

    Rp

    57,92

    9,198

    ,500

    Rp

    57,87

    1,560

    ,403

    Rp

    57,80

    8,100

    ,276

    Rp

    57,73

    8,235

    ,916

    Rp

    Biay

    a Ope

    rasio

    nal =

    Total

    Prem

    i x 35

    %To

    tal D

    ana

    37,84

    3,195

    ,000

    Rp

    58,17

    6,052

    ,572

    Rp

    58,12

    9,476

    ,332

    Rp

    58,08

    1,153

    ,483

    Rp

    58,03

    2,248

    ,431

    Rp

    57,98

    2,178

    ,973

    Rp

    57,92

    9,198

    ,500

    Rp

    57,87

    1,560

    ,403

    Rp

    57,80

    8,100

    ,276

    Rp

    57,73

    8,235

    ,916

    Rp

    Pres

    entas

    e Inv

    estas

    i10

    .94%

    11.32

    %9.8

    7%8.5

    6%8.6

    3%10

    .52%

    10.39

    %13

    .24%

    14.28

    %12

    .32%

    Hasil

    Inves

    tasi =

    Prese

    ntase

    Inve

    stasi

    x Tota

    l Dan

    aTo

    tal D

    ana +

    Has

    il Inv

    estas

    i41

    ,983,2

    40,53

    3Rp

    64

    ,761,5

    81,72

    3Rp

    63

    ,866,8

    55,64

    6Rp

    63

    ,052,9

    00,22

    1Rp

    63

    ,040,4

    31,47

    1Rp

    64

    ,081,9

    04,20

    1Rp

    63

    ,948,0

    42,22

    4Rp

    65

    ,533,7

    55,00

    0Rp

    66

    ,063,0

    96,99

    5Rp

    64

    ,851,5

    86,58

    1Rp

    Pe

    luang

    Kem

    atian

    0.000

    760.0

    008

    0.000

    830.0

    0084

    0.000

    860.0

    0091

    0.000

    990.0

    0010

    90.0

    0012

    0.000

    135

    Klaim

    7,600

    ,000,0

    00Rp

    8,0

    00,00

    0,000

    Rp

    8,300

    ,000,0

    00Rp

    8,4

    00,00

    0,000

    Rp

    8,600

    ,000,0

    00Rp

    9,1

    00,00

    0,000

    Rp

    9,900

    ,000,0

    00Rp

    1,0

    90,00

    0,000

    Rp

    1,200

    ,000,0

    00Rp

    1,3

    50,00

    0,000

    Rp

    Prem

    i Rea

    sura

    nsi =

    10%

    x Tota

    l Prem

    i Pes

    erta

    Beba

    n Asu

    rans

    i =Kl

    aim +

    Premi

    Reas

    urans

    iSu

    rplus

    Ope

    rasio

    nal =

    (T

    otal D

    ana +

    Has

    il Inv

    estas

    i) -

    Beba

    n Asu

    ransi

    Bagi

    Hasil

    Pese

    rta =

    60%

    x Surp

    lus O

    peras

    ional

    Bagi

    Hasil

    Peru

    saha

    an =

    40%

    x Surp

    lus O

    peras

    ional

    23,63

    2,914

    ,787

    Rp

    23,09

    1,105

    ,196

    Rp

    35,44

    9,372

    ,181

    Rp

    34,63

    6,657

    ,794

    Rp

    11,42

    4,484

    ,213

    Rp

    20,37

    7,590

    ,586

    Rp

    19,90

    1,563

    ,205

    Rp

    19,53

    7,913

    ,949

    Rp

    19,45

    4,882

    ,651

    Rp

    19,67

    3,474

    ,521

    Rp

    19,30

    2,048

    ,950

    Rp

    23,46

    2,639

    ,584

    Rp

    59,08

    2,286

    ,968

    Rp

    57,72

    7,762

    ,989

    Rp

    17,13

    6,726

    ,320

    Rp

    30,56

    6,385

    ,880

    Rp

    29,85

    2,344

    ,808

    Rp

    29,30

    6,870

    ,924

    Rp

    29,18

    2,323

    ,976

    Rp

    29,51

    0,211

    ,782

    Rp

    28,95

    3,073

    ,424

    Rp

    35,19

    3,959

    ,376

    Rp

    6,980

    ,810,0

    28Rp

    7,1

    23,82

    3,592

    Rp

    28,56

    1,210

    ,533

    Rp

    50,94

    3,976

    ,466

    Rp

    49,75

    3,908

    ,013

    Rp

    48,84

    4,784

    ,873

    Rp

    48,63

    7,206

    ,627

    Rp

    49,18

    3,686

    ,304

    Rp

    48,25

    5,122

    ,374

    Rp

    58,65

    6,598

    ,960

    Rp

    5,780

    ,810,0

    28Rp

    5,7

    73,82

    3,592

    Rp

    13,42

    2,030

    ,000

    Rp

    13,81

    7,605

    ,257

    Rp

    14,11

    2,947

    ,633

    Rp

    14,20

    8,115

    ,348

    Rp

    14,40

    3,224

    ,843

    Rp

    14,89

    8,217

    ,897

    Rp

    15,69

    2,919

    ,850

    Rp

    6,877

    ,156,0

    40Rp

    8,254

    ,996,7

    19Rp

    7,1

    13,35

    0,665

    Rp

    5,822

    ,030,0

    00Rp

    5,8

    17,60

    5,257

    Rp

    5,812

    ,947,6

    33Rp

    5,8

    08,11

    5,348

    Rp

    5,803

    ,224,8

    43Rp

    5,7

    98,21

    7,897

    Rp

    5,792

    ,919,8

    50Rp

    5,7

    87,15

    6,040

    Rp

    00

    4,140

    ,045,5

    33Rp

    6,5

    85,52

    9,151

    Rp

    5,737

    ,379,3

    14Rp

    4,9

    71,74

    6,738

    Rp

    5,008

    ,183,0

    40Rp

    6,0

    99,72

    5,228

    Rp

    6,018

    ,843,7

    24Rp

    7,6

    62,19

    4,597

    Rp

    Tahu

    n

    20,37

    7,105

    ,000

    Rp

    00

    00

    00

    0

    Tabe

    l 4. 9

    Ilus

    trasi

    Mek

    anis

    me

    Peng

    elol

    aan

    Dan

    a Pr

    emi T

    anpa

    U

    nsur

    Tab

    unga

    n de

    ngan

    San

    tuna

    n Rp

    100

    .000

    .000

  •  

    29  

    Tabel 4.9 mengilustrasikan mekanisme pengelolaan dana premi tanpa unsur

    tabungan selama masa perjanjian yaitu 10 tahun. Ilustrasi mekanisme pemgelolaan

    dana premi tanoa unsur tabungan untuk tahun pertama adalah dengan premi tahunan

    peserta sebesar Rp 582.203 dan diketahui jumlah peserta diawal masa perjanjian

    sebanyak 100.000 peserta ditampilkan pada Tabel 4.9A. Sedangkan untuk ilustrasi

    di tahun kedua ditampilkan pada Tabel 4.9B.

    Tabel 4. 9A Pengelolaan Dana Premi tanpa Unsur Tabungan (Tahun 1)

    Tahun 1

    Jumlah Peserta 100.000

    Total Premi Peserta Rp 58.220.300.000

    Biaya Operasional =

    Total Premi x 35% Rp 20.377.105.000

    Total Dana Rp 37.843.195.000

    Presentase Investasi 10.94%

    Hasil Investasi =

    Presentase Investasi x Total Dana Rp 4.140.045.533

    Total Dana + Hasil Investasi Rp 41.983.240.533

    Peluang Kematian 0.00076

    Klaim Rp 7.600.000.000

    Premi Reasuransi =

    10% x Total Premi Peserta Rp 5.822.030.000

    Beban Asuransi =

    Klaim + Premi Reasuransi Rp 13,422,030,000

    Surplus Operasional =

    (Total Dana + Investasi) – Beban

    Asuransi

    Rp 28.561.210.533

    Bagi hasil Peserta =

    60% x Surplus Operasional Rp 17.136.726.320

    Bagi hasil perusahaan =

    40% x Surplus Operasional Rp 11.424.484.213

  •  

    30  

    Berdasarkan Tabel 4.9A diperoleh total premi peserta ditahun pertama adalah Rp

    58.220.300.000. Biaya operasional hanya dikenakan ditahun pertama sehingga di

    tahun berikutnya bernilai nol, biaya operasionla meliputi biaya pemasaran, biaya

    pemeriksaan kesehatan, pengaduan polis, pencetakan dokumen, dan lain – lain.

    Biaya operasional diperoleh 35% dari premi peserta yang terkumpul adalah sebesar

    Rp 20.377.105. Presentase Investasi yang digunakan adalah menggunakan nilai

    ROI yang diperoleh pada hasil simulasi untuk setiap tahun, yaitu untuk tahun

    pertama sebesar 10.94%. Pembayaran klaim untuk tahun pertama dengan peluang

    kematian peserta laki – laki diusia 30 tahun adalah sebesar 0.00076 artinya terdapat

    76 peserta yang melakukan klaim atau meninggal dunia di tahun pertama sehingga

    total klaim di tahun pertama adalah Rp 7.600.000.000. Premi reasuransi

    diasumsikan sebesar 10% dari total premi peserta yang terkumpul, diperoleh premi

    reasuransi untuk tahun pertama adalah Rp 5.822.030.000. Surplus operasional

    diperoleh ketika Total Dana + Hasil investasi dikurangkan dengan beban asuransi

    bernilai positif lebih besar dari nol. Hasil dari surplus operasional kemudian di bagi

    hasil antara peserta dengan perusahaan asuransi yang berdasarkan akad

    Mudharabah dengan persentase bagi hasil diasumsikan 60% : 40%, yaitu 60%

    keuntungan untuk peserta dan 40% untuk perusahaan asuransi syariah. Bagi hasil

    yang terkumpul di tahun pertama untuk peserta adalah sebesar Rp 17.136.726.320,

    dan untuk perusahaan adalah Rp 11.424.484.213.

  •  

    31  

    Tabel 4. 9B Pengelolaan Dana Premi tanpa Unsur Tabungan (Tahun 2)

    Tahun 2

    Jumlah Peserta 99924

    Total Premi Peserta Rp 58.176.052.572

    Biaya Operasional =

    Total Premi x 35% 0

    Total Dana Rp 58.176.052.572

    Presentase Investasi 11.32%

    Hasil Investasi =

    Presentase Investasi x Total Dana Rp 6.585.529.151

    Total Dana + Hasil Investasi Rp 64.761.581.723

    Peluang Kematian 0.0008

    Klaim Rp 8.000.000.000

    Premi Reasuransi =

    10% x Total Premi Peserta Rp 5.817.605.257

    Beban Asuransi =

    Klaim + Premi Reasuransi Rp 13.817.605.257

    Surplus Operasional =

    (Total Dana + Investasi) – Beban

    Asuransi

    Rp 50.943.976.466

    Bagi hasil Peserta =

    60% x Surplus Operasional Rp 30.566.385.880

    Bagi hasil perusahaan =

    40% x Surplus Operasional Rp 20.377.590.586

    Tabel 4.9B menampilkan ilustrasi mekanisme pengelolaan dana premi tanpa unsur

    tabungan di tahun kedua. Pada tahun kedua dengan jumlah peserta yang masih

    hidup sebanyak 99924 biaya operasional di tahun kedua adalah 0 karena biaya

    operasional diasumsikan hanya dikenakan di tahun pertama saja. Presentase

    Investasi untuk tahun kedua sebesar 11.32%. Pembayaran klaim untuk tahun kedua

  •  

    32  

    dengan peluang kematian peserta laki – laki diusia 30 tahun adalah sebesar 0.0008

    adalah Rp 8.000.000.000. Premi reasuransi diasumsikan sebesar 10% dari total

    premi peserta yang terkumpul dan diasumsikan sama untuk setiap tahunnya,

    diperoleh premi reasuransi untuk tahun kedua adalah Rp 5.817.605.257. Surplus

    operasional diperoleh ditahun kedua adalah sebesar Rp 50.943.976.466. Bagi hasil

    yang terkumpul di tahun pertama untuk peserta adalah sebesar Rp 30.566.385.880,

    dan untuk perusahaan adalah Rp 20.377.590.586.

    Keuntungan bagi hasil atas surplus operasional untuk peserta adalah

    diperuntukan bagi peserta yang tidak melakukan klaim di akhir masa perjanjian.

    Keuntungan bagi hasil atas surplus operasional diperoleh dengan cara

    menjumlahkan keuntungan bagi hasil di setiap tahun sampai dengan akhir masa

    perjanjian. Keuntungan bagi hasil untuk peserta dan perusahaan asuransi syariah

    ditampilkan pada Tabel 4.9C. Diperoleh keuntungan bagi hasil untuk peserta

    dengan jumlah peserta yang tidak melakukan klaim di akhir masa perjanjian sebesar

    99037 adalah Rp 5.045.049 dan untuk perusahan asuransi syariah adalah sebesar

    Rp 199.858.617.643.

    Tabel 4. 9C Keuntungan Bagi Hasil Atas Surplus Operasional untuk Setiap Tahun

    Keuntungan Bagi Hasil

    Tahun Peserta Perusahaan Asuransi

    1 Rp 17.136.726.320 Rp 11.424.484.213 2 Rp 30.566.385.880 Rp 20.377.590.586 3 Rp 29.852.344.808 Rp 19.901.563.205 4 Rp 29.306.870.924 Rp 19.537.913.949 5 Rp 29.182.323.976 Rp 19.454.882.651 6 Rp 29.510.211.782 Rp 19.673.474.521 7 Rp 28.953.073.424 Rp 19302.048.950 8 Rp 35.193.959.376 Rp 23.462.639.584 9 Rp 35.449.372.181 Rp 23.632.914.787 10 Rp 34.636.657.794 Rp 23.091.105.196

  •  

    33  

    4.2 Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian dan perhitungan di atas maka dalam menghitung

    premi asuransi jiwa berjangka n-tahun syariah adalah terlebih dahulu menentukan

    usia peserta, jangka waktu perjanjian, dan mengasumsikan besar santunan.

    Penelitian ini mengasumsikan peserta adalah laki – laki dan perempuan yang

    berusia 25 – 45 tahun, dengan masa perjanjian atau waktu pembayaran adalah 10

    tahun. Perhitungan premi asuransi jiwa n-tahun berjangka syariah juga berdasarkan

    pada peluang kehidupan dan kematian seseorang, penelitian ini berdasarkan nilai

    pada Tabel Mortalita Indonesia tahun 2011. Besarnya santunan yang akan diperoleh

    oleh peserta jika meninggal dunia pada masa perjanjian diasumsikan sebesar Rp

    100.000.000, Rp 200.000.000, dan Rp 500.000.000.

    Dalam penentuan nilai premi asuransi jiwa berjangka n-tahun syariah

    menggunakan nilai ROI 𝑟 𝑡 yang mengikuti model tipe Langevin dengan mengasumsikan parameter pada model adalah 𝜃 0.06, 𝛼 0.5, 𝜎 0.15 dan nilai awal dari 𝑟 𝑡 yaitu sebesar 7.5%, 9%, dan 10%. Setelah mendapatkan nilai parameter dan nilai awal 𝑟 𝑡 , maka dapat di tentukan nilai 𝑟 𝑡 untuk setiap tahun dengan menerapkan simulasi Monte-Carlo.

    Tahap awal dengan menggunakan simulasi Monte-Carlo adalah

    membangkitkan bilangan acak berdistribusi N(0,1) untuk setiap tahun dengan

    percobaan yang dilakukan sebanyak 200 simulasi. Setelah nilai bilangan acak di

    peroleh maka dapat ditentukan nilai ROI 𝑟 𝑡 , dan nilai faktor diskonto 𝑣 𝑡 untuk setiap tahun sebanyak 200 simulasi.

    Nilai ROI dengan nilai 𝑟 0 sebesar 7.5% diperoleh pada 0.559885 , 0.70785 , sedangkan untuk nilai 𝑟 0 sebesar 9% diperoleh 0.55801 , 0.70791 , dan untuk nilai 𝑟 0 sebesar 10% diperoleh 0.55676 , 0.70795 . Nilai faktor diskonto yang diperoleh dengan nilai 𝑟 0

    sebesar 7.5% diperoleh pada 0.04134 , 6.11566 , sedangkan untuk nilai 𝑟 0 sebesar 9% diperoleh 0.04089 , 6.00615 , dan untuk nilai 𝑟 0 sebesar 10% diperoleh 0.04061 ,5.93453 .

    Setelah diperoleh nilai ROI 𝑟 𝑡 , dan nilai faktor diskonto 𝑣 𝑡 untuk setiap tahun maka dapat dilakukan perhitungan niai premi tahunan asuransi jiwa

  •  

    34  

    berjangka n-tahun syariah dengan pembayaran manfaat dilakukan diakhir tahun

    yaitu dengan membagi nilai premi tunggal dengan nilai anuitas asuransi jiwa

    berjangka n-tahun syariah dan mengalikan dengan besar santunan yang

    diasumsikan untuk peserta. Hasil yang diperoleh pada simulasi Monte-Carlo pada

    penentuan nilai premi tunggal dan nilai anuitas adalah sebanyak 200 simulasi,

    sehingga penentuan nilai premi diperoleh dengan mencari nilai rata – rata pada hasil

    200 simulasi yang diperoleh. Hasil perhitungan niai premi asuransi jiwa berjangka

    n-tahun syariah untuk peserta laki – laki berusia 25 – 45 dengan nilai 𝑟 0 sebesar 7.5% diperoleh pada Rp 453999.3 𝑝𝑟𝑒𝑚𝑖 Rp 3439743, sedangkan untuk nilai 𝑟 0 sebesar 9% diperoleh Rp 453554,65 𝑝𝑟𝑒𝑚𝑖 Rp 3435464, dan untuk nilai 𝑟 0 sebesar 10% diperoleh Rp 453256.59 𝑝𝑟𝑒𝑚𝑖 Rp 3432600. Sedangkan untuk perempuan berusia 25 – 45 tahun diperoleh nilai premi dengan

    nilai 𝑟 0 sebesar 7.5% diperoleh pada Rp 315388.25 𝑝𝑟𝑒𝑚𝑖Rp 2145431.1, sedangkan untuk nilai 𝑟 0 sebesar 9% diperoleh Rp 315050.76𝑝𝑟𝑒𝑚𝑖 Rp 2142829.85, dan untuk nilai 𝑟 0 sebesar 10% diperoleh Rp 314824.68 𝑝𝑟𝑒𝑚𝑖 Rp 2141088.77.

    Berdasarkan hasil simulasi untuk nilai premi tahunan laki - laki dan

    perempuan dengan nilai ROI sebesar 7.5%, 9%, dan 10% dan benefit Rp

    100.000.000, Rp 200.000.000, Rp 500.000.000, dan masa perjanjian 10 tahun, 15

    tahun, dan 20 tahun, plot premi tahunan dengan usia ditampilkan pada GAmbar 4.1,

    Gambar 4.2, Gambar 4.3 dan Gambar 4.4. Berdasarkan Gambar 4.1 dengan

    santunan diasumsikan adalah ebesar Rp 100.000.000 dan masa perjanjian adalah 10

    tahun dapat disimpulkan bahwa semakin kecil nilai awal ROI maka nilai premi

    tahunan akan semakin besar. Hal ini dikarenakan nimbal hasil awal yang diperoleh

    perusahaan kecil yang mempengaruhi pada simulasi sehingga berakibat nilai premi

    tahunan untuk peserta besar. Berdasarkan Gambar 4.2 dengan santunan

    diasumsikan sebesar Rp 100.000.000, nilai awal ROI 7.5% dan masa perjanjian 10

    tahun dapat disimpulkan bahwa premi tahunan untuk laki – laki lebih besar dari

    perempuan, hal ini dikarenakan resiko kematian laki – laki lebih besar dari

    perempuan, sehingga berakibat pada nilai premi tahunan yang dihasilkan.

    Berdasarkan Gambar 4.3 dengan santunan diasumsikan sebesar Rp 100.000.000,

  •  

    35  

    nilai awal ROI sebesar 10% maka dapat disimpulkan bahwa semakin lama masa

    perjanjian asuransi maka nilai premi tahunan yang diperoleh akan semakin besar

    hal ini dikarenakan jangka pembayaran premi yang dibayarkan peserta lama yang

    berakibat premi tahunan semakin besar dan semakin lama masa perjanjian maka

    resiko kematian peserta akan semkin besar. Berdasarkan Gambar 4.4 dengan masa

    perjanjian diasumsikan selama 10 tahun dan nilai awal ROI adalah 7.5% maka

    dapat disimpukan bahwa semakin besar nilai santunan yang diperoleh pada saat

    melakukan klaim maka nilai premi tahunan yang diperoleh akan semakin besar.

    Gambar 4. 1 Plot Usia Terhadap Nilai Awal ROI untuk Besar Premi Tahunan

    453000

    458000

    463000

    468000

    473000

    478000

    25 26 27

    Prem

    i Tah

    unan

    Usia

    r(0) = 7.5%

    r(0) = 9%

    r(0) = 10%

    Nilai Awal

  •  

    36  

     

     

    Gambar 4. 3 Plot Usia Terhadap Masa Perjanjian untuk Besar Premi Tahunan

     

    0

    500000

    1000000

    1500000

    2000000

    2500000

    3000000

    3500000

    4000000

    25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

    Prem

    i Tah

    unan

    Usia

    Laki - laki

    Perempuan

    Jenis Kelamin

    Gambar 4. 2 Plot Usia Terhadap Jenis Kelamin untuk Besar Premi Tahunan

    0

    2000000

    4000000

    6000000

    8000000

    10000000

    12000000

    14000000

    252627282930313233343536373839404142434445

    Prem

    i Tah

    unan

    Usia

    n = 10 tahun

    n = 15 tahun

    n = 20 tahun

    Masa Perjanjian

  •  

    37  

    Setelah premi diperoleh langkah selanjutnya adalah dengan mengilustrasikan

    pengelolaan dana premi yang diperoleh dengan mengasumsikan mekanisme yang

    digunakan mengikuti sistem premi tanpa unsur tabungan. Pengilustrasian

    pengelolaan dana premi dengan mengasumsikan biaya operasional sebesar 35%

    yang hanya dikenakan di tahun pertama, prosentase investasi diperoleh dari hasil

    simulasi ROI untuk setiap tahun selama 10 tahun, klaim sebanyak 76 peserta untuk

    tahun pertama, 80 peserta untuk tahun kedua, 83 peserta untu tahun ketiga, 84

    peserta untuk tahun keempat, 86 peserta untuk tahun kelima, 91 peserta untuk tahun

    keenam, 99 peserta untuk tahun ketujuh, 109 peserta untuk tahun kedelapan, 120

    peserta untuk tahun kesembilan, 135 peserta untuk tahun kesepuluh. Premi

    reasuransi diasumsikan sebesar 10% dari premi peserta yang terkumpul, surplus

    operasional diperoleh dengan mengurangkan total dana yang telah ditambahkan

    dengan hasil investasi kemudian dikurangkan dengan besar klaim dan premi

    reasuransi untuk setiap tahun. Dengan menggunakan presentse bagi hasil untuk

    peserta dan perusahaan asuransi syariah adalah 60% : 40% maka misalkan 100000

    peserta adalah seluruhnya laki – laki berusia 30 tahun diperoleh bagi hasil untuk

    peserta tersebut selama sepuluh tahun adalah sebesar Rp 280.129.683.176. Bagi

    hasil atas surplus operasional diberikan kepada peserta yang tidak melakukan klaim

    sampai masa perjanjian selesai, pada hasil simulai penelitian ini jumlah peserta

    0

    2000000

    4000000

    6000000

    8000000

    10000000

    12000000

    14000000

    16000000

    18000000

    20000000

    252627282930313233343536373839404142434445

    Prem

    i Tah

    unan

    Usia

    Rp 100.000.000

    Rp 200.000.000

    Rp 500.000.000

    Besar Santunan

    Gambar 4. 4 Plot Usia Terhadap Besar Santunan untuk Besar Premi Tahunan

  •  

    38  

    yang tidak melakukan klaim sampai tahun ke sepuluh adalah sebanyak 99037

    peserta dari 100000 peserta yang mengikuti asuransi. Sehingga bagi hasil atas

    surplus dana untuk 99037 peserta adalah sebesar Rp 499.646.544.107, maka untuk

    setiap peserta mendapatkan bagi hasil yang diberikan di akhir tahun kesepuluh

    adalah sebesar Rp 5.045.049, sedangkan bagi hasil untuk perusahaan selama

    sepuluh tahun adalah sebesar Rp 199.858.617.643.

  •  

    39  

    BAB V

    PENUTUP  

    5.1 Kesimpulan Berdasarkan tujuan pada skripsi ini, maka dapat disimpulkan bahwa

    1. Nilai premi tahunan asuransi jiwa berjangka n-tahun syariah yang

    dibayarkan setiap awal tahun dengan masa perjanjian selama 10 tahun dan

    mengasumsikan nilai ROI berubah secara stokastik mengikuti model tipe

    Langevin untuk santunan sebesar Rp 100.000.000 yang dibayarkan di akhir

    tahun adalah:

    ROI Rentang Besar Premi Tahunan untuk ROI (Rp) Laki - laki Perempuan 7.5% 453999 𝑝𝑟𝑒𝑚𝑖 3406643 315388 𝑝𝑟𝑒𝑚𝑖 2145431 9% 453554 𝑝𝑟𝑒𝑚𝑖 3402265 315050 𝑝𝑟𝑒𝑚𝑖 2142829 10% 453256 𝑝𝑟𝑒𝑚𝑖 3399336 314824 𝑝𝑟𝑒𝑚𝑖 2141088

    Nilai premi tahunan dengan nilai awal ROI 7.5 % , masa perjanjian 10 tahun

    dan santunan diasumsikan sebesar Rp 100.000.000, Rp 200.000.000, dan

    Rp 500.000.000 adalah :

    Santunan Rentang Besar Premi Tahunan untuk Santunan (Rp) Laki - laki Perempuan 100 juta 453999 𝑝𝑟𝑒𝑚𝑖 3406643 315388 𝑝𝑟𝑒𝑚𝑖 2145431 200 juta 907998 𝑝𝑟𝑒𝑚𝑖 6813286 630776 𝑝𝑟𝑒𝑚𝑖 4290862 500 juta 2269996 𝑝𝑟𝑒𝑚𝑖 7033215 1576941 𝑝𝑟𝑒𝑚𝑖 10727155

    Nilai premi tahunan dengan nilai awal ROI 10 %, santunan sebesar Rp

    100.000.000 dan masa perjanjian diasumsikan 10 tahun, 15 tahun, dan 20

    tahun adalah :

    Tahun Rentang Besar Premi Tahunan untuk Masa Perjanjian (Rp) Laki - laki Perempuan

    10 453256 𝑝𝑟𝑒𝑚𝑖 3399336 345735 𝑝𝑟𝑒𝑚𝑖 2141088 15 828957 𝑝𝑟𝑒𝑚𝑖 5743566 607467 𝑝𝑟𝑒𝑚𝑖 4662220 20 1602189 𝑝𝑟𝑒𝑚𝑖 6437966 1165925 𝑝𝑟𝑒𝑚𝑖 8411296

  •  

    40  

    2. Hubungan antara nilai awal ROI dengan premi tahunan asuransi jiwa

    berjangka n-tahun syariah adalah jika semakin kecil nilai awal ROI, maka

    nilai premi yang diperoleh akan semakin besar begitupun dengan

    sebaliknya, hal ini disebabkan karena jika nilai awal ROI kecil, maka

    perusahaan hanya mendapatkan sedikit nilai Return atau imbal hasil atas

    investasi, sehingga nilai premi tahunan akan semakin besar. Premi tahunan

    untuk peserta laki – laki lebih besar daripada perempuan hal ini dikarenakan

    tingkat kematian atau resiko dari laki – laki lebih besar dibandingkan

    dengan perempuan. Semakin lama masa perjanjian asuransi maka nilai

    premi akan semakin besar, dan semakin besar nilai santunan yang diperoleh

    jika meninggal dunia atau melakukan klaim maka nilai premi akan semakin

    besar.

    3. Pengilustrasian pengelolaan dana premi yang diperoleh mengikuti sistem

    premi tanpa unsur tabungan dengan menggunakan presentase bagi hasil

    untuk peserta dan perusahaan asuransi syariah adalah 60% : 40% maka

    diperoleh dengan mengasumsikan semua peserta adalah laki – laki berusia

    30 tahun dengan banyak peserta 100.000 bagi hasil untuk setiap peserta

    yang tidak melakukan klaim sampai masa perjanjian selesai adalah sebesar

    Rp 5.045.049, sedangkan bagi hasil untuk perusahaan selama sepuluh tahun

    adalah sebesar Rp 199.858.617.643.

    5.2 Saran Berikut saran yang dapat diperoleh pada penulis

    1. Sistem pengelolaan dana premi pada penelitian ini menggunakan sistem

    pengelolaan dana premi tanpa unsur tabungan, untuk penelitian selanjutnya

    dapat menggunakan sistem pengelolaan dana premi lainya seperti

    pengelolaan dana premi dengan unsur tabungan.

    2. Pada sistem pengelolaan premi dengan unsur tabungan premi yang

    dibayarkan dibagi menjadi dua akun peserta yang berisi dana tabungan dan

    dana tabarru, peneliti menyarankan untuk penelitian selanjutnya membuat

    model matematika dalam menetapkan presentase tabarru.

  •  

    41  

    REFERENSI  

    [1] R. Cahyandari, D. Mayaningsih, dan Sukono, "A Design of Mathematical Modelling for the Mudharabah Scheme in Shariah Insurance," IOP Publishing, 2017.

    [2] Rasyidah, "Model Matematika dan Aplikasinya dalam Masalah Bagihasil pada Asuransi Takaful Keluarga," Poli Rekayasa, Vols. 5, Nomor 1, 2009.

    [3] M. Syakir Sula, Asuransi Syariah (Life and General) Konsep dan Sistem Operasional, Jakarta: Gema Insani, 2004.

    [4] AM. Hasan Ali, Asuransi dalam Perspektif Hukum Islam: suatu tinjauan analisis historis, teoritis, dan praktis, Jakarta: Kencana, 2004.

    [5] B. Riyanto, Dasar - dasar Pembelanjaan Perusahaan, Yogyakarta: BPFE, 2004.

    [6] D. Priatinah dan P. Adeh Kusuma, "Pengaruh Return On Investment (ROI), Earning Per Share (EPS), dan Dividen Per Share (DPS) terhadap Harga Saham Peusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Peiode 2008-2010," Nominal, vol. 1 Nomor 1, 2012.

    [7] F. C. Klebaner, Introduction to Stochastic Calculus with Applications, Second Edition, Imperial College Press, 2005.

    [8] H.M. Taylor, dan S. Karlin, An Introduction To Stochastic Modeling. Third Edition, United States of America: Academic Press, 1998.

    [9] S.M. Ross, Stochastic Processes, Berkeley: Jhon Wiley & Sons, Inc, 1996.

    [10] J. C. Hull, Options, Futures, And Other Derivatives, Eighth Edition, United States of America: Prentice Hall, 2012.

    [11] N.L. Bowers, H.U. Gerber, dan J.C. Hickman, Actuarial Mathematics, The Society of Actuaries, 1997.

    [12] S. G. Kellison, The Theory of Interest, Third Edition, Singapore: McGraw -Hill, 2009.

    [13] O. Kurniandi, "Stochastic Models for Premium Calculation under Syariah Law," PT. MAA Life Assurance, Indonesia.

  •  

    42  

    [14] D.C.M. Dickson, M. Hardy, dan HR. Waters, Actuarial Mathematics for Life Contingent Risks, 2013.

    [15] A. Purnomo, "Analisis Pembayaran Premi dalam Asuransi Syariah," al-Uqud: Journal of Islamic Economics, vol. 1 Nomor 1, pp. 27-40, 2017.

    [16] T. AAJI, "Tabel Mortalita III-2011," Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), 2012.

     

     

     

  •  

    43  

    LAMPIRAN

    Lampiran 1 : Ekspektasi dan Variansi dari ROI 𝑟 𝑡 Berdaarkan persamaan (2.9) sehingga ekspekstasi dan variansi dari ROI adalah :

    𝑟 𝑡 𝜃𝛼 𝑒 𝑟 0𝜃𝛼 𝜎𝑒 𝑒 𝑑𝑊 𝑠

    Ekspektasi

    𝐸 �