pergerakan tumbuhan
TRANSCRIPT
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu pembeda pada benda hidup sebagai bandingan pada benda tak hidup ialah
suatu benda hidup itu mampu bereaksi secara aktif terhadap perubahan-perubahan tertentu
di alam sekitarnya. Perubahan lingkungan ini berguna sebagai stimulus yang memicu
respon pasti di alam sekitarnya ( Kimball, 1983 ).
Gerak pada organisme hidup tidak harus selalu berpindah tempat seluruh tubuh,
tetapi meliputi pula pindah sebagian tubuh ataupun perubahan posisi tubuh. Struktur tubuh
dan cara hidup tumbuhan berbeda dengan struktur tubuh dan cara hidup hewan dan
manusia. Tumbuhan umumnya hidup menetap atau menempel pada mediumnya sedangkan
hewan dan manusia hidup bebas (Bidwell, 1979).
Gerak adalah suatu tanda atau sifat yang dimiliki oleh makhluk hidup, disamping
pertukaran zat, pertumbuhan dan pembiakan. Gerak dilakukan oleh tumbuhan tingkat tinggi
sebenarnya hanyapembengkakan bagian tanaman sebagai akibat dari turgor jaringan yang
tidak sama dan dilakukan oleh bagian-bagian yang mempunyai persediaan, contohnya
adalah membengkoknya ujung batang kerah sinar ( Dwidjoseputro, 1992 ).
Gerak yang sering ditemukan pada tumbuhan umumnya adalah gerak tropisme
dengan gerak nasti. Gerak tropisme yang dapat dilihat pada tanaman seperti gerak akar
tumbuh kebawah dan gerak batang tumbuh keatas sebagai respon terhadap gravitasi bumi.
Gerak ini dikenal dengan gerak geotropisme (Akhyar, 2001)).
Gerak pada tumbuhan hanya merupakan gerak dari sebagian organ-organnya saja,
seperti akar, batang, ranting dan daun tumbuhan tidak mempunyai system syaraf indera.
Walaupun tumbuhan tidak memiliki system syaraf, namun mempunyai tubuh yang tersusun
atas sel-sel yang saling berdekatan dan berhubungan. Binding sel tumbuhan umumnya
mengalami penebalan, tetapi ada bagian tertentu dari sel itu tidak menebal , sehingga
seolah-olah ada celah disebut noktah. Melalui celah inilah plasma sel yang satu dengan sel
tetangganya yang dihubungkan oleh benang-benang plasma disebut plasmodesm
(Prawinata, 1981)
Wolfgang Houpt di Jerman dan Mary Ella Feinleib di Massachu Setts membahas
tiga tahap gerakan pada tanaman, yang pertama yaitu penerimaan, bagaimana cara
tumbuhan atau bagian tumbuhan melacak rangsangan lingkungan yang menyebabkan
timbulnya respon. Kedua transduksi, bagaimana cara mekanisme penerimaan
mentransduksi rangsangan yang diterimanya kepada sejumlah sel pada organ yang
melakukan gerakan isyarat apa yang dikirimkannya, artinya perubahan biokimia atau
biofisika, apa yang terjadi sebagai respon terhadap rangsangan lingkungan. Ketiga respon,
apa yang sebenarnya terjadi selama berlangsungnya gerakan ( Salisbury and Ross, 1995 )
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dalam praktikum kali ini adalah untuk melihat beberapa gerak tanaman yang
termasuk gerak tropis yaitu: fototropisme, geotropisme dan hidrotropisme serta untuk
melihat gerak nasti pada tanaman.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Gerak merupakan salah satu ciri yang dimiliki oleh makhluk hidup. Gerak dapat berupa
perpindahan tempat atau perubahan bentuk tubuh. Gerak terjadi karena adanya
rangsangan, baik dari dalam maupun dari luar. Gerak pada tumbuhan diduga disebabkan
rangsangan yang diterima oleh plasmodesmata yang menghubungkan sitoplasma sel yang
satu dengan sel lainnya, yang ditanggapi dengan turgor sel pada jaringan dalam persendian
daun ( Burhan, 1997 ).
Secara umum gerak dapat di definisikan sebagai tindakan, sifat dan respon
organisme terhadap pertumbuhan, perubahan lingkungan dan proses perkembangbiakan.
Sedangkan perubahan lingkungan yang menginduksikan gerakan di sebut dengan
rangsangan. Sebagai bagian dari makhluk hidup tumbuhan dapat melakukan pergerakan,
sekalipun tumbuhan tampaknya pasif di tempatnya. Pergerakan tanaman secara garis besar
di bagi atas pergerakan yang di pengaruhi oleh rangsangan yang di sebut gerak etionom
dan pergerakan yang di pengaruhi oleh rangsangan dari perubahan lingkungan yang di
sebut gerak edonom (Devlin,1975).
Ada berbagai macam jenis gerak. Gerakan pada tonis atau gerakan etionom
digolongkan kedalam tiga kelompok, yaitu: taksi adalah gerak seluruh bagian dari tanaman
menuju arah datangnya ransangan. Tropisme adalah gerak sebagian tanaman menuju arah
datangnya ransangan. Nasti adalah gerak yang terjadi secara spontan dari tanaman
terhadap ransangan.
Gerakan nasti dijumpai pada pembengkokokan ke atas dari organ tanaman yang
disebut dengan gerak epinasti. Epinasti pada daun disebabkan oleh pertumbuhan sel yang
lebih cepat berjalan dibagian atas tangkai daun dan helai daun dibanding dengan dibawah
daun, maka pembengkokan berubah menjadi hiponasti ketika sel disisi bawah berubah
tumbuh lebih cepat ( Salisbury, 1995).
Menurut Heddy.(1986) yaitu gerak yang terjadi akibat interaksi waktu dengan
lingkungan seperti gerakan tidur atau menutup daun diwaktu senja, atau malam hari.
Adapun gerak yang diakibatkan karena pelipatan atau penggulangan daun juga diakibatkan
karena hilangnya turgor dalam sel meter dinding tipis yang disebut sel membisul. Gerak
nasti yang diakibatkan karena sentuhan disebut dengan tigmonasti. Gerak ini terlihat
terutama pada mimosa pucida atau putri malu
Tiga tahap gerakan pada tanaman, yang pertama yaitu penerimaan, bagaimana
cara tumbuhan atau bagian tumbuhan melacak rangsangan lingkungan yang menyebabkan
timbulnya respon. Kedua transduksi, bagaimana cara mekanisme penerimaan
mentransduksi rangsangan yang diterimanya kepada sejumlah sel pada organ yang
melakukan gerakan isyarat apa yang dikirimkannya, artinya perubahan biokimia atau
biofisika, apa yang terjadi sebagai respon terhadap rangsangan lingkungan. Ketiga respon,
apa yang sebenarnya terjadi selama berlangsungnya gerakan (Salisbury and Ross, 1995).
Ransangan selalu bekerja pada bagian mesin tumbuhan, yang menjadi bagian
tumbuhan, dan bagian yang menerima ransangan ini disebut dengan resptor. Setelah
ransangan diterima ia diubah atau direduksi menjadi bentuk lain yang sering dikenal dengan
isyarat, yang kemudian akan diteruskan menjadi suatu respon meter (pertumbuhan atau
kerja pulvinus, itulah yang menyebabkan terjadinya pergerakan pada tumbuhan (Salisbury,
1995).
Salisbury and Ross (1995), membahas tentang tiga tahap gerakan yang terjadi
pada tumbuhan yaitu sebagai berikut, Penerimaan yaitu tentang bagaimana cara tumbuhan
atau bagian tumbuhan melacak ransangan lingkungan yang menyebabkan timbulnya
respon, transduksi tentang bagaimana cara mekanisme penerimaan menstranduksikan
ransangan yang diterimanya kepada sejumlah sel pada organ yang akan melakukan
gerakan, respon tentang apa yang terjadi selama berlangsungnya gerakan.
III. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 3 Juni 2009 di Laboratorium Fisiologi
Tumbuhan Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam Universitas
Andalas, Padang.
3.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah kantong plastik kecil, kotak karton
berlobang, dan pot kaca, sedangkan bahan yang digunakan adalah biji tanaman Phaseolus
radiatus (kacang hijau) adan Mimosa pudica.
3.3 Cara Kerja
3.3.1. Mengamati gerak tropisme pada tumbuhan
a. Fototropisme
Tanah dibersihkan dari kotorannya lalu dimasukkan ke dalam kantong plastik. Setelah itu biji
kacang hijau direndam dan ditanam dalam kantong plastik tersebut. Kemudian Kantong
disimpan dalam kotak karton yang berlubang. Amati tanaman yang keluar dari lubang.
b. Geotropisme
Tanah dibersihkan dari kotorannya lalu dimasukkan ke dalam pot kaca kira-kira ¾
volumenya. Setelah itu biji kacang hijau direndam dan ditanam didalam pot kaca dan
usahakan menanam pada pinggiran pot agar lebih memudahkan pengamatan nantinya.
Biarkan tumbuh lebih kurang dua hari. Pot kaca dibalikkan sedemikian rupa sehingga sikap
akar terhadap gravitasi bumi dapat diamati dengan jelas.
c. Hidrotropisme
Tanah dibersihkan dari kotorannya lalu dimasukkan ke dalam pot kaca. Setelah itu biji
kacang hijau direndam dan ditanam didalam pot kaca. Biji ditanam hanya pada bagian
pinggir saja. Siram tanah pada bagian yang kosong. Lalu amati bagaimana sikap akar
selanjutnya.
3.3.2 Mengamati gerak nasti pada tanaman Mimosa pudica
- Gerak membuka dan menutupnya stomata
Dilakukan penyentuhan pada tanaman mimosa pudica pada bagian ujung, tengah dan
pangkal tangkai daun majemuk. Diamati respon gerak yang diberikan daun mimosa pudica
dan catat berapa lama waktu yang dibutuhkan daunnya untuk membuka dan menutup. Tulis
dan simpulkan hasil percobaan dengan mendeskripsikannya ataupun dengan membuat
grafik
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Mengamati Gerak Tropisme pada Tumbuhan
4.1.1 Fototropisme
Pada pengamatan gerak tropisme pada phaseolus radiatus ini, kami tidak mendapatkan
hasil yang memuaskan , karena biji yang telah ditanam tidak tumbuh. Hal ini disebabkan
karena biji yang kami kecambahkan belum terpatahkan dormansinya atau kekurangan air
pada saat ditanam. Menurut Lakitan, (2004), pada tumbuhan yang mengalami gerak
fototropisme, cahaya matahari yang mengenai tanaman akan membelokkan arah ujung
tanaman ke arah datangnya cahaya. karena tumbuhan tersebut memerlukan cahaya
matahari untuk berfotosintesis.
Hal ini sesuai dengan pernyataan yang diberikan oleh Salisbury dan Ross (1995),
bahwa batang dan daun sering mengarahkan dirinya mengikuti berkas atau sumber cahaya
(fototroisme). Ia menambahkan, cahaya memiliki dua efek pada fototropisme. Pertama,
cahaya bekerja sebagai pemicu terjadinya respon pembengkokkan. Kedua, cahaya
mengurangi kepekaan organ terhadap cahaya berikutnya (efek ini disebut dengan efek
tonik).
Dari praktikum tentang gerak fototropisme ini seharusnya diperoleh hasil yang
menunjukkan bahwa tanaman yang dimasukkan ke dalam kotak berlobang (gelap), tumbuh
ke arah sumber cahaya. Sehingga pada pengamatan ini, tanaman kacang hijau yang telah
dikecambahkan tersebut keluar dari kotak melalui lobang tersebut. Namun hasil tersebut
tidak kami dapatkan.
Pergerakkan tanaman ke arah sumber cahaya tersebut dipengaruhi oleh akumulasi
auksin pada bagian yang tidak terkena cahaya matahari dan kemampuan tumbuhan
tersebut untuk melacak matahari. Akumulasi auksin pada bagian yang tidak terkena cahaya
mengakibatkan bagian tersebut secara aktif membelah melebihi kemampuan pembelahan
sel normalnya. Pembelahan sel yang berlebihan ini menyebabkan terjadinya
pembengkokkan tanaman ke arah sumber cahaya (Dwijoseputro, 1985).
4.1.2. Geotropisme
Seharusnya pada pangamatan terhadap pengaruh gravitasi bumi terhadap arah
pertumbuhan akar menunjukkan bahwa setelah biji dibiarkan berkecambah selama dua hari,
akarnya mulai tumbuh ke arah pusat bumi (ke bawah). Dan setelah gelas tempat tumbuhnya
kecambah di rebahkan, maka setelah beberapa hari akar juga mengalami pembelokkan ke
arah pusat bumi. Arah pertumbuhan akar mendekati pusat bumi diakibatkan karena
pengaruh gravitasi bumi, pergerakkan ini disebut dengan geotropisme. Akan tetapi karena
adanya beberapa kesalahan dari praktikan, sehingga percobaan tidak dapat diamati dengan
baik.
Namun pada percobaan Geotropisme ini, juga tidak didapatkan hasil yang baik,
karena biji yang telah ditanam juga tidak tumbuh. Menurut Akhyar (2001), Geotropisme
adalah pergerakan tanaman karena adanya rangsangan (pengaruh) gravitasi bumi, hal ini
terjadi pada akar, dimana arah tumbuh akar akan selalu ke pusat bumi walaupun letaknya di
buat sedemikian rupa (Lakitan, 2004).
Menurut teorinya, arah pertumbuhan akar mendekati pusat bumi diakibatkan karena
pengaruh gravitasi bumi, pergerakkan ini disebut dengan geotropisme. Akan tetapi dari
pengamatan yang dilakukan, diketahui bahwa akar yang selalu menuju ke arah pusat bumi
hanyalah akar primer, sedangkan akar-akar lainnya tumbuh dengan arah yang tidak
beraturan.
Menurut Salisbury dan Ross (1995), akar tumbuhan akan selalu mengarah ke pusat
bumi walaupun biji diperlakukan sedemikian rupa dan gerak tumbuhan ini disebut dengan
geotropisme positif. Akar biasanya bersifat geotropisme positif. Akar primer umumnya lebih
tegak dibanding dengan akar sekunder yang kadang tumbuh hampir membentuk sudut
mendatar. Akar tersier dan akar tingkat berikutnya tidak bersifat geotropisme sama sekali
dan tumbuh dengan arah yang tidak beraturan.
4.1.3. Hidrotropisme
Adanya kelalaian dari praktikan karena tidak menyiram dan membalikkan pot kaca sehingga
pergerakan dari tanaman tidak dapat diamati dengan baik menyebabakn tidak adanya yang
dapat kami ambil untuk melakukan pembahasan terhadap gerak Hidrotropisme ini.
Secara teori, seharusnya percobaan ini menunjukkan hasil berupa pergerakkan air
ke arah sumber air. Hal ini berdasarkan pernyataan yang diberikan oleh Burhan (1997),
bahwa akar tumbuhan akan membelok/bergerak menuju air apabila air di dekat atau
sekitarnya kurang, dan gerak ini disebut dengan gerak hidrotropisme.
Hal ini berdasarkan pernyataan yang diberikan oleh Gani (1997), bahwa akar
tmbuhan akan membelok/bergerak menuju air apabila air di dekat atau sekitarnya kurang,
dan gerak ini disebut dengan gerak hidrotropisme.
4.2. Mengamati gerak nasti pada tanaman Mimosa pudica
- Gerak membuka dan menutupnya stomata
a. Gerak membuka dan menutupnya daun Mimosa púdica
Bagian Mimosa spwaktu yang dibutuhkan
Menutup Membuka
Pangkal 3,74 detik 5 menit 00,58 detik
Tengah 3,93 detik 5 menit 13,75 detik
Ujung 4,77 detik 5 menit 36,24 detik
Dari data diatas dapat kita lihat bahwa respon yang paling cepat yang diberikan daun
Mimosa pudica dalam menutup daunnya bila disentuh adalah bagian ujung daun dan respon
yang paling lama adalah bagian pangkal, sedangkan dalam membukanya kembali daun
tersebut respon yang paling cepat adalah pada bagian pangkal dan respon yang paling lama
adalah bagian ujung. Hal ini berbanding terbalik dengan daun yang menutup.
Apabila daun tumbuhan putri malu disentuh, terutama daunnya disentuh pelan-pelan,
maka daun akan bergerak menutup seperti layu. Dalam waktu tertentu setelah sentuhan
daun akan kembali normal. Bila sentuhan diperkeras maka gejala seperti layu bertambah
banyak, demikian pula waktu pemulihannya akan semakin lama. Daerah sentuhan yang
paling peka adalah di daun atau sendi daun ( Salisbury and Ross, 1995 ).
Gerak menutupnya daun putri malu terjadi karena adanya perubahan tekanan turgor
(kekakuan daun) pada tangkai daun akibat sentuhan. Gerak ini disebut seismonasti, yang
walaupun dipengaruhi rangsang sentuhan (tigmonasti), sebagai contoh, gerakan tigmonasti
daun putri malu tidak peduli darimana arah datangnya sentuhan (Salisbury and Ross, 1995).
Faktor yang menyebabkan menutupnya daun Mimosa pudica menguncup apabila
disentuh adalah karena terjadinya perpindahan air dari jaringan daun ke bagian pulvinus
yang terletak pada bagian pangkal tangkainya. Perpindahan air dari jaringan daun tersebut
menyebabkan sel kehilangan kandungan airnya dan tekanan turgor sel menjadi berkurang.
Penurunan tekanan turgor ini menyebabkan efek layu pada daun.
Salisbury dan Ross (1995) menyatakan bahwa, tanaman Mimosa pudica apabila
disentuh, digoyang, dipanasi, didinginkan dengan cepat, atau diberi ransangan listrik, anak
daun akan mengatup serenpak dengan cepat. Jika hanya satu anak daun yang diransang,
ransangan itu diteruskan ke seluruh tumbuhan, sehingga anak daun lain ikut mengatup.
Pelipatan terjadi karena air diangkut keluar dari sel motor pada pulvinus, kejadian yang
berhubungan dengan keluarnya K+..
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakuakan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1) Tumbuhan selalu bergerak ke arah sumber cahaya.
2) Akar tumbuhan bergerak ke arah pusat bumi dan sumber air.
3) respon yang paling cepat yang diberikan daun Mimosa pudica dalam menutup
daunnya bila disentuh adalah bagian ujung daun dan respon yang paling lama
adalah bagian pangkal, sedangkan dalam membukanya kembali daun tersebut,
respon yang paling cepat adalah pada bagian pangkal dan respon yang paling lama
adalah bagian ujung..
5.2. Saran
Dalam melaksanakan praktikum ini disarankan kepada praktikan agar lebih teliti dan sabar
dalam melakukan percobaan, dan jangan lupa selalui melakukan tugas yang disuruh,
seperti penyiraman yang rutin agar percobaannya berhasil.
DAFTAR PUSTAKA
Akhyar. 2001. Biologi Dasar. Grafindo : Jakarta.
Burhan,W. dkk.1997.Buku Ajar Fisiologi Tumbuhan. Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Universitas Andalas:Padang.
Bidwel, R. G. S. 1979. Plant Physiology. Second edition. Mac Milan Publishing : New York.
Darmawan,J.1983.Dasar-dasar Fisiologi Tanaman.Suryandaru Utama:Semarang
Devlin,R. M.1975.Plant Physiology.Vand Norstand Co : New York
Dwidjoseputro,D.1984.Pengantar Fisiologi Tumbuhan.Gramedia:Jakarta
Heddy. 1986. Hormon Tumbuhan. Grafindo : Jakarta
Kimball, J. W. 1983. Biologi. Erlangga : Jakarta.
Lakitan,B. 2004. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan.Raja Grafindo Persada:Jakarta
Nurdin, H. 1997. Buku Ajar Fisiologi Tumbuhan. Departement Pendidikan dan Kebudayaan
Universitas Andalas : Padang
Prawinata, W dan Salt Haan. 1981. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. IPB:Bogor.
Salisbury dan Ross.1995.Fisiologi Tumbuhan jilid III.ITB:Bandung