perencanaan+proyek+pemetaan+fotogrametrik edit

Upload: deka-margera

Post on 02-Mar-2016

129 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

fotogrametri

TRANSCRIPT

  • Perencanaan Proyek Pemetaan Fotogrametri Dr. Bobby Santoso D

    April 2011

  • PerencanaanAdanya pengarahan kegiatan, pedoman pelaksanaan kegiatan untuk pencapaian tujuan.Adanya perkiraan forecasting terhadap hal-hal dalam masa pelaksanaan.Adanya potensi, prospek pengembangan, hambatan, resiko dan mengurangi ketidakpastian seminim mungkin.Adanya kesempatan untuk memilih alternatif dan kombinasi solusi.Adanya skala prioritas terhadap tujuan, sasaran maupun kegiatan usaha.Adanya suatu alat pengukur atau standar untuk pengawasan dan evaluasi.Perencanaan dilihat sebagai suatu alat atau cara untuk mencapai tujuan :

  • Perencanaan dilihat dari aspek ekonomiPenggunaan dan alokasi sumber-sumber daya yang terbatas secara lebih efisien dan ekonomis.Tuntutan perkembangan ekonomi yang pasti.Menanggulangi stabilitas ekonomi

  • PERENCANAAN PROYEK SURVEY DAN PEMETAANBagaimana : cara/ metodologi yang digunakan, Siapa : sumber daya pelaksana yang diperlukan, Bilamana : berapa lama, jadwal dan Berapa biaya yang diperlukan.Perencanaan adalah suatu kegiatan apapun jenisnya yang pada dasarnya adalah sama yakni semua dilakukan dalam upaya mencapai suatu tujuan.Suatu perencanaan harus dapat menjawab pertanyaan mendasar seperti :

  • Tahapan Menejemen Proyek

  • Kebutuhan pemakai (user requirement) :Kebutuhan pemakai peta atau informasi spasial bervariasi tergantung pada jenis aplikasinya. Kebutuhan dapat mencakup jenis tema (informasi), skala peta, jenis peta/ cara penyajian, saat informasi akan diperlukan, alokasi dana, dlsb. Terkadang pemakai hanya memberikan data yang sangat umum sehingga perencana proyek harus menjabarkannya menjadi kebutuhan yang lebih rinci. Dari user requirement kemudian diturunkan kerangka acuan kerja atau Term of Reference (TOR).

  • Khusus untuk jenis pekerjaan survey & pemetaan, bentuk kegiatan dapat berupa : akuisisi & pemrosesan data, pengembangan sistem informasi dan analisis data.

    Perencanaan pekerjaan/ proyek survey & pemetaan diawali dari suatu daftar yang dibuat oleh pengguna berkaitan dengan kebutuhannya. Fihak pemakai sendiri atau bersama-sama pembuat peta/ penyedia informasi menindak-lanjutinya dengan menyusun Kerangka acuan kerja (KAK) yang berisi spesifikasi teknis dan ketentuan-ketentuan administratif dari data/ informasi yang dibutuhkan yang sering dikenal dengan istilah term of reference (TOR). Term of Reference

  • Merupakan acuan bagi pelaksana untuk menyusun usulan/ proposal pelaksanaan pekerjaan. Dalam suatu pelelangan/ tender pekerjaan survey dan pemetaan, TOR diberikan oleh pemberi pekerjaan untuk disampaikan kepada perusahaan peserta lelang. Secara umum TOR berisi antara lain terdiri dari ketentuan admistratif, ketentuan teknis, metoda kerja (dapat dapat ditentukan kemudian), dan spesifikasi yang berkaitan dengan produk/ hasil.

  • Untuk pembuatan peta garis dan peta fotoPengecekan lapangan dapat pula sebagai penyempurnaan lapanganStruktur Proyek Fotogrametri

  • Struktur proyek survey dan pemetaan adalah metoda pelaksanaan dalam bentuk diagram proses yang terdiri dari tahapan-tahapan berupa komponen-komponen proyek/proses. Untuk suatu jenis produk pekerjaan survey dan pemetaan, struktur proyek maupun komponen prosesnya dapat berbeda.Contoh struktur proyek pembuatan peta garis

  • Komponen Proyek/ Proses :Suatu struktur proyek terdiri dari sejumlah komponen proyek/ proses. Setiap komponen merupakan suatu proses yang dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa alternatif cara, peralatan, dan personil pelaksana yang berbeda.

  • Faktor Pengaruh :Faktor pengaruh adalah faktor-faktor yang mempengaruhi perencana proyek dalam menentukan struktur dan komponen proyek yang akan diterapkan. Ada tiga faktor pengaruh, yakni

    faktor lapangan, faktor perusahaan dan faktor ketiga yang dinamakan state of the art

  • Faktor pengaruh lapangan :

    yakni faktor-faktor yang terkait secara langsung maupun tidak yang datang dari lapangan.Faktor pengaruh lapangan, antara lain : lokasi proyekkondisi topografi : datar, berbukit, bergunungkondisi liputan : terbuka, tertutup (hutan) atau diantaranya,musim : penghujan, kering, daearh banjir,aksesibilitas : sulit, mudah,kemudahan transportasi : sulit, mudah,kemudahan komunikasi : sulit, mudah,ketersediaan fasilitas umum : lengkap, kurang lengkap

  • lanjutan ..biaya hidup di lapangan : mahal, sedang, murah,kemudahan mendapatkan tenaga lokal : mudah, sukar, mahal, murah,budaya setempat, adanya kepercayaan, tabu, daerah terlarang yang harus dipatuhi,faktor keamanan : aman, kurang aman dlsb.

  • Contoh : dalam penentuan struktur proyek untuk pemetaan daerah rawa misalnya, dari alternatif pilihan cara terestris atau cara fotogrametris, akan lebih cocok menggunakan cara fotogrametris. Bila dipilih cara terestris, dalam pelaksanaan lapangannya akan memberikan masalah oleh karena alasan aksesibilitas, sebaliknya dengan cara fotogrametris. lanjutan ..

  • Contoh : dalam penentuan komponen proyek

    Untuk penentuan beda tinggi daerah yang turun-naik atau berbukit, akan lebih cocok dilakukan dengan cara trigonometris. Bila dilakukan dengan sipat datar, maka akan lebih sulit dilakukan dan lebih lama, bahkan ketelitian hasilnya dapat lebih rendah.Untuk perhitungan waktu : faktor transportasi, aksesibilitas, kondisi topografi, musim dan liputan merupakan faktor-faktor yang dominan.Estimasi biaya tergantung dari perhitungan waktu, biaya hidup, ketersediaan tenaga lokal, lokasi. Demikian pula halnya dengan pemilihan peralatan pengukuran serta peralatan penunjang yang digunakan, perlu memperhitungkan faktor-faktor di atas.

  • Faktor pengaruh perusahaan :Adalah faktor-faktor yang terkait secara langsung maupun tidak yang datang dari kondisi instansi pelaksana (perusahaan).Faktor pengaruh perusahaan meliputi : spesialisasi jenis pekerjaan yang menjadi unggulansumber daya manusia (SDM) yang ada : kualifikasi, bidang dan jumlahperalatan : jenis, jumlahfasilitas penunjang : jenis, jumlahkondisi keuangan : cashflowbeban proyek : jumlah, jenis, jadwal peralatan, SDM,dlsb.

  • Contoh :

    Apakah suatu struktur proyek dan komponennya dapat dilaksanakan sendiri oleh SDM, teknologi, peralatan yang dimiliki perusahaan dari kapasitas tersisa/ yang ada, atau harus disubkontrakkan kepada perusahaan lain. Apakah cadangan keuangan mencukupi untuk melaksanakan suatu jenis proyek dengan struktur dan komponen tertentu.

  • State of the art : Adalah metoda, peralatan dan material terkini yang umum dan dikenal/ mudah diperoleh

    Pemilihan struktur proyek dan komponennya perlu melihat apakah teknologi yang digunakan dapat diterima oleh pengguna jasa,Apakah peralatan penunjang dan material dapat mudah diperoleh

  • Diagram Proses Pemetaan Fotogrametris

  • Hal-hal yang harus diperhitungkan dalam suatu misi pemotretanSecara teknis, perencanaan misi pemotretan akan memperhitungkan penggunaan :

    jenis kamera, jenis film/ jenis filter tinggi terbang, jenis pesawat, persentase pertampalan ke muka dan ke samping, dlsb.Berdasarkan ketentuan/ spesifikasi diatas, dibuatlah perencanaan misi pemotretan yang meliputi pembuatan (1) peta rencana terbang dan (2) ketentuan-ketentuan / spesifikasi penerbangan yang harus dipenuhi.

  • FAKTOR LAPANGANMengingat bahwa misi pemotretan adalah suatu pekerjaan yang cukup mahal, oleh karena itu perencanannya harus dilakukan secara seksama. Disamping faktor teknis yang berkaitan dengan pemrosesan datanya, faktor lapangan juga harus diperhitungkan. Faktor lapangan meliputi :

    lokasi pemotretan terhadap lapangan terbang terdekat, kondisi topografi,kondisi cuaca : angin, awan, turbulensi, halangan-halangan (obstacle),jalur penerbangan sipildaerah larangan (restricted area)

  • HITUNGAN HITUNGAN DALAM MISI PEMOTRETANa) tinggi terbang : Hr = Sf x fdimana : Hr = tinggi terbang terhadap tinggi tanah rata-rataSf = bilangan skala fotof = panjang fokus kamerab) Jarak antar dua jalur : W = (100-sl)% X lf X bsf dimana : W = adalah jarak antar dua jalur pemotretan sl = pertampalan ke samping (sidelap) lf = lebar sisi foto bsf = bilangan skala foto

  • c) Interval waktu pemotretan

    Interval waktu pemotretan (eksposur) diset pada intervalometer sesuai dengan panjang basis udara (B) dan kecepatan pesawat terbang (Vkm/jam). Sedang panjang basis udara dihitung dari skala foto dan pertampalan kedepan (overlap %) yang ditetapkan. B (km) dt = = detik V (km/jam)Contoh : skala foto = 1 : 10.000, WA, (23 cm x 23 cm) overlap = 60 % kecepatan pesawat = 200 km/jam = 200 km / 3600 det = 0.055 km/detsolusi :Basis udara (B) = (100-ol)% X lf X bsf) = 40% X 23 cm X 10.000 = 0.92 kmInterval waktu pemotretan (dt) = 0.92 km/ (0.055 km/det) = 16.56 det.

  • d) Menghitung jumlah foto/ model Untuk hitungan biaya dan kebutuhan material pemotretan suatu daerah, diperlukan perkiraan jumlah foto/ model. Perkiraan jumlah foto/ model dapat dilakukan dengan dua cara. Cara (1) dengan menghitung jumlah foto per strip (nf) dan jumlah strip per blok (ns) dan cara (2) berdasarkan hitungan luas neat model, atau berdasarkan metoda blok model Cara (1) : pJumlah foto per strip (nf) = + 2 + 2 (2 =safety factor) (100-ol)% X pf X bsf lJumlah strip (ns) = + 1 (1 =safety factor) (100-sl)% X lf X bsfdimana : p = panjang daerah l = lebar daerahol = overlapsl = sidelappf = panjang sisi bingkai fotolf = lebar sisi bingkai foto , untuk foto metrik pf = lf = G = 23 cmbsf = bilangan skala fotoTotal foto yang diperlukan = nf X ns Cara ini hanya dapat digunakan untuk bentuk daerah yang mempunyai bentuk persegi empat atau kombinasi bentuk persegi empat.

  • Cara (2) Perkiraan jumlah model yang diperlukan berdasarkan luas neat model.

    Luas areaJumlah model = + 10% luas neat model

    Luas satu neat model = {(100-ol)% X 23cm X bsf}{(100-sl)% X 23cm X bsf}Cara ini tidak memberikan informasi tentang jumlah strip nya, namun dapat digunakan untuk bentuk area yang tidak teratur.

  • Premark adalah suatu tanda lapangan yang dipasang pada titik di tanah sehingga dapat terlihat pada foto udara.

    Termasuk dalam lingkup perencanaan pemotretan adalah pemasangan tanda lapangan atau premark pada titik-titik kontrol untuk triangulasi udara. Tergantung dari jenis permukaan tanahnya premark dapat dibuat dari bahan plastik, kain atau cat. Bentuk nya dapat berupa tanda silang dengan tiga atau empat lengan. Sedang ukurannya disesuaikan dengan skala foto udara yang akan diambil. Gambar 32 memperlihatkan salah satu bentuk premark yang paling banyak digunakan, d = 30 s/d 50 m pada skala foto. Premark

    Gambar Premark

  • Penurunan Peta Garis dari Foto TunggalSuatu foto udara yang dipotret secara tegak dengan orientasi arah dan ketinggian pesawat yang pasti di atas permukaan tanah yang relatif datar akan memberikan informasi planimetri (X,Y) yang sama dengan peta.

  • Cara (1) : dengan mendigitasi detail foto tunggal terlebih dahulu, setelah itu baru dilakukan koreksi/ rektifikasi menggunakan titik kontrol.

  • Cara (2) : dilakukan dengan merektifikasi foto menggunakan titik kontrol yang ada terlebih dahulu, dari foto yang sudah direktifikasi tadi baru digitasi detail dilakukan.

  • Komponen Biaya Dalam Perencanaan Pekerjaan Pemetaan Fotogrametrik Secara umum proposal pekerjaan pemetaan terdiri dari usulan rencana pelaksanaan seperti metode survey, personil, peralatan, bahan, jadwal, dlsb. dan usulan biaya. Dari usulan pelaksanaan diatas akan muncul komponen yang diperlukan dalam penyusunan anggaran/ biaya. Tergantung dari jenis produk serta metode yang digunakan, jenis komponen biaya yang diperhitungkan dalam suatu proposal dapat berbeda dengan proposal lainnya

  • NoKomponen Utama BiayaSatuanVariabel1Pemotretanluas (Ha)skala, jenis film, jenis kamera, OL/SL, lokasi2Pengadaan Titik kontrol Km, jumlah titikjumlah dan jenis titik (XY, XYZ), topografi, liputan, lokasi,dlsb.3Triangulasi Udarafoto/ modeljumlah model, XY/XYZ, additional parameter4Restitusifoto/ model Jumlah tema, densitas detail, jenis produk, skala5Kartografijumlah lembar peta,skala, isi peta, ukuran muka peta, jenis kertas, BW/warna6Pengecekan lapanganluasLiputan, topografi, faktor lapangan

  • Perencanaan misi pemotretan dapat dilakukan sekaligus dengan perencanaan penempatan titik kontrol dan mengestimasi komponen-komponen biaya dan waktu dengan menggunakan bantuan blok model .Yang dapat diestimasi lainnya :

    line km = untuk menghitung jam terbang yang diperlukan,jumlah model untuk AT dan plotting,jumlah titik kontrol yang diperlukan, danpanjang jalur pengukuran polygon/ traverse & levelling (bila cara ini yang digunakan).Perencanaan pemotretan & estimasi volume (dengan bantuan pola blok model)

  • Tahapan :

    Batasi area yang akan difoto/ dipetakan pada peta kerja (topografi), lihat Gambar E1Buat pola blok model berdasarkan ukuran model (b x 2b) pada skala peta kerja pada kertas transparan atau kalkir, lihat Gambar E2,Overlaykan pola blok model diatas area pemotretan yang telah dibatasi pada peta kerja,Batasi model-model yang masuk pada blok efektif,Buat rencana jalur-jalur terbang (R1, R2,..Rn) sesuai dengan panduan blok model, Tempatkan titik-titik kontrol planimetrik dan tinggi sesuai dengan aturan AT (pada contoh ini untuk jarak antar titik kontrol planimetrik pada perimeter dan rangkaian titik kontrol tinggi masing-masing 4 basis), danHitung panjang total jalur, jumlah model efektif, jumlah titik kontrol (panjang jalur pengukuran yang diperlukan)

  • Area pemotretan/ pemetaan pada peta topografi

  • Pola blok model pada skala peta kerja (100%-OL) x 23 cm x bilangan skala fotob = bilangan skala peta kerja

  • Overlay Blok model

  • Contoh hitungan model dan waktu proses untuk skala foto bervariasi

    MAMIYA 645 AFDFocal length45mmForward overlap 60%Side overlap 20%Tinggi Terbang (m)Ukuran pixel CCD9mUkuran CCD6008001000120014001600PanjLebarActual36.936.9mmGround resolution (meter)0.120.160.20.240.280.32Bil. Skala negative 13,333 17,778 22,222 26,667 31,111 35,556 Panj/ lebar cakupan perframe (meter)49265682098411481312Luas neat model (Ha) 81422314255Luas daerah pemetaan = 12,000 HaJumlah model1549871558387285218

    Waktu Restitusi/3model/hari/instrumenTotal waktu yang diperlukan (hari)1instrumen 516 290 186 129 952instrumen 258 145 93 65 473instrumen 172 97 62 43 324instrumen 129 73 46 32 245instrumen 103 58 37 26 196instrumen 86 48 31 22 16

  • Perhatikan untuk kegiatan-kegiatan :yang dapat dilakukan secara paralel yang harus dilakukan secara serialkapan saat dapat dimulai

    CONTOH JADWAL PEMBUATAN PETA GARIS BERKONTUR SECARA FOTOGRAMETRIS

    NoItem PekerjaanMinggu keKeterangan1234567891011121Persiapan2Mobilisasi3BM + Premark 4Pengukuran GCP5Pemotretan6Aerial Triangulasi7Stereo Plotting8Penyempurnaan Lapangan9Kartografi10Reproduksi

  • Pemotretan dilakukan setelah pemasangan premarkPengukuran GCP dapat dilakukan paralel dengan pemotretanTriangulasi udara dapat dilakukan setelah pemotretan selesai dan untuk perataan blok setelah ada koordinat GCPPlotting/ restitusi hanya dapat dilakukan setelah ada foto dan titik kontrol model/ foto.Penyempurnaan lapangan setelah ada sebagian hasil plottingKartografi dilakukan setelah ada hasil plotting dan penyempurnaan lapanganReproduksi dapat dilakukan setelah ada sebagian hasil kartografi Keterangan Urutan Proses :

  • Peremajaan informasi peta planimetrik dari foto udara Informasi geometrik pada peta dapat berubah dari waktu ke waktu. Bila perubahan tersebut terjadi tersebar sebagian-sebagian (scattered), maka peremajaan informasi yang baru dapat dilakukan dengan cara sisipan.Informasi baru dapat diperoleh dari foto udara yang memuat adanya perubahan tersebut.

  • Dua gedung baru yang akan disisipkan dari foto udaraA, B, C, D titik-titik sekutu pada peta (koordinat diperoleh dari peta)a, b, c, d titik-titik sekutu pada foto (koordinat diperoleh dari digitasi foto)foto udaraPeta yang akan diremajakan

  • Rumus Transformasiuntuk penyisipan detailX = ao + a1x + a2y + a3xyY = bo + b1x + b2y + b3xyX,Y = koordinat titik pada petax, y = koordinat digitizer pada fotoao, a1, a2, a3, bo, b1, b2, b3 = parameter transformasiDiperlukan 4 titik sekutu pada foto dan peta

  • Cara :Identifikasi empat titik sekutu, masing-masing pada peta dan foto udara, upayakan dengan distribusi yang merata (dipilih dari obyek-obyek yang mudah dikenal baik pada foto maupun pada petaIdentifikasi dan tandai seluruh detail/ obyek yang baru pada foto udara dengan membandingkan dengan peta lama. Beri nomor titikDigit ke-empat titik sekutu dari foto udara.Digit seluruh detail baru

    Hitungan :

    Hitung parameter transformasi dengan menggunakan koordinat titik sekutu dalam sistem peta dan foto/ citraCek residu, bila belum memenuhi persyaratan cek ulang input dan ulangi hitungan parameter.Transformasikan seluruh titik detail foto ke sistem peta dengan menggunakan parameter hasil hitungan.

  • End of slides

    Terima kasih