perencanaan teknis unit air baku

Upload: rocky-mike

Post on 02-Nov-2015

20 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

air baku

TRANSCRIPT

Aditya Angga Wiratma13314469

SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

1. UNIT AIR BAKUA. Perencanaan Teknis Unit Air BakuPerencanaan teknis pengembangan SPAM unit air baku harus disusun berdasarkan ketentuan dimana debit pengambilan harus lebih besar daripada debit yang diperlukan, sekurang-kurangnya 130% kebutuhan rata-rata air minum. Bilamana kapasitas pengambilan air baku tidak dapat tercapai karena keterbatasan sumbernya akibat musim kemarau, maka dilakukan konversi debit surplus pada musim hujan menjadi debit cadangan pada musim kemarau. Debit cadangan ini harus melebihi kapasitas kebutuhan air minum.Perencanaan teknis bangunan pengambilan air baku harus memperhatikan keandalan bangunan, pengamanan sumber air baku dari bahan pencemar, keselamatan, biaya operasi dan pemeliharaan yang optimal. Bilamana diperlukan dapat dilakukan kajian lanjutan antara lain kajian yang meneliti hak-hak atas penggunaan air baku, kuantitas, kualitas, dan kontinuitas air baku, kondisi iklim yang akan mempengaruhi fluktuasi air baku baik dari aaspek kualitatif maupun kuantitatif, level air banjir, dan level air minimum, peraturan yang ditetapkan dalam pemanfaatan sumber air baku, informasi navigasi, geografi, dan geologi, serta isu-isu ekonomi lainnya. Bangunan pengambilan air baku harus dirancang atas dasar pertimbangan-pertimbangan teknis berikut: a. Jaminan atas perolehan air baku dengan kualitas yang memenuhi syarat air baku dan kemungkinan terjadinya pencemaran maupun perubahan kualitas di kemudian hari.b. Kemungkinan-kemungkinan terjadinya perubahan kapasitas sumber air baku, dan perubahan arus aliran (sungai) di masa mendatang.c. Sejauh mungkin menghindari gangguan-gangguan akibat musim banjir dan materi sampah.d. Pengamanan sumber air baku dari bahan pencemar (limbah padat dan cair) yang berpotensi menimbulkan pencemaran.e. Akses yang mudah ke lokasi bangunan pengambilan air baku guna melakukan inspeksi, operasi, dan pemeliharaan.f. Memungkinkan manuver kendaraan secara leluasa bilamana sewaktu-waktu diperlukan untuk penggantian dan reparasi peralatan.g. Memberikan kelonggaran bagi pengembangan selanjutnya.h. Jaminan terhadap kebutuhan yang diperlukan ketika terjadi kondisi kapasitas sumber air baku mencapai batas terendah.i. Seminimal mungkin mengganggu kehidupan akuatik yang ada dalam lingkungan sumber air baku.j. Mempertimbangkan kondisi geologi yang paling menjamin kestabilan bangunan pengambilan air baku.k. Untuk bangunan pengambilan air baku dari sungai, posisi pada belokan sungai bagian luar akan lebih baik daripada posisi bagian dalam mengingat terakumulasinya pasir, sampah, dan kedalaman air yang lebih rendah pada posisi tersebut.

B. Ketentuan TeknisKetentuan rancang teknik bangunan pengambilan sumber air baku harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:1. Sumber Air BakuSumber air yang dapat digunakan sebagai sumber air baku meliputi: mata air, air tanah, air permukaan dan air hujan.2. Dasar-Dasar Perencanaan Bangunan Pengambilan Air Baku Dasar-dasar perencanaan bangunan pengambilan air baku harus memenuhi ketentuan yang terdiri dari:1) Survei dan identifikasi sumber air baku, mengenai:- mata air- debit- kualitas air- pemanfaatan2) Perhitungan debit sumber air baku:(1) Pengukuran debit mata air, menggunakan:a) Pengukuran debit dengan pelimpah. Alat ukur pelimpah yangdapat digunakan. Alat ukur Thomson berbentuk V dengan sudutcelah 30, 45, 60, 90.Alat ukur Thomson sudut celah 90 dengan rumus:Q = 1,417. H 3/2, dimana:Q = debit aliran (m/detik)H = tinggi muka air dari ambang1,417 = konstanta konversi waktu (perdetik)