efektivitas unit pelaksanaan teknis pusat (uptp) balai

78
ii EFEKTIVITAS UNIT PELAKSANAAN TEKNIS PUSAT (UPTP) BALAI LATIHAN KERJA MENTERI KETENAGAKERJAAN DALAM MENGATASI PENGANGGURAN DI KOTA MAKASSAR SKRIPSI Oleh SYAMSIR NIM 105711115216 PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020

Upload: others

Post on 01-Nov-2021

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EFEKTIVITAS UNIT PELAKSANAAN TEKNIS PUSAT (UPTP) BALAI

ii

EFEKTIVITAS UNIT PELAKSANAAN TEKNIS PUSAT (UPTP)

BALAI LATIHAN KERJA MENTERI KETENAGAKERJAAN

DALAM MENGATASI PENGANGGURAN

DI KOTA MAKASSAR

SKRIPSI

Oleh

SYAMSIR

NIM 105711115216

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

Page 2: EFEKTIVITAS UNIT PELAKSANAAN TEKNIS PUSAT (UPTP) BALAI

iii

EFEKTIVITAS UNIT PELAKSANAAN TEKNIS PUSAT (UPTP)

BALAI LATIHAN KERJA MENTERI KETENAGAKERJAAN

DALAM MENGATASI PENGANGGURAN

DI KOTA MAKASSAR

SKRIPSI

Oleh

SYAMSIR

NIM 105711115216

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (SE)

Pada Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

Page 3: EFEKTIVITAS UNIT PELAKSANAAN TEKNIS PUSAT (UPTP) BALAI

iv

PERSEMBAHAN

Karya ilmiah ini ku persembahkan sebagai bentuk tanggung jawab dan

ungkapan terima kasihku kepada kedua orang tua, saudara tercinta.

Terimakasih banyak atas ketulusan, kasih sayang, nasihat, dan doa yang

senantiasa dipanjatkan kepada Allah yang mengiringi setiap langkahku

dalam meraih keberhasilan.

MOTTO

Bumi bukanlah tempat ajang perlombaan,

tak ada yang terlampau cepat pun tak ada yang lamban

Semua tepat, sesuai porsinya.

Be your best self

Page 4: EFEKTIVITAS UNIT PELAKSANAAN TEKNIS PUSAT (UPTP) BALAI

v

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

Jl. Sultan Alauddin No. 259 Gedung Iqra Lt. 7 Tel. (0411) 866 972 Makassar

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Penelitian : Efektivitas Unt Pelaksanaan Teknis Pusat (UPTP) Balai

Latihan Kerja Makassar Dalam Mengatasi Pengangguran Di Kota

Makassar

Nama Mahasiswa : Syamsir

No. Stambuk/NIM : 105711115216

Program Studi : Ekonomi Pembangunan

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Makassar

Menyatakan bahwa skripsi ini telah diteliti, diperiksa dan diajukan di

depan panitia penguji skripsi Strata Satu (S1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar pada hari Jum'at 6 November 2020

Makassar, 9 November 2020

Menyetujui, Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Hj. Arniati, SE., M.Si Masrullah, SE. ,M.Ak

NIDN : 0907037104 NIDN : 0923089201

Mengetahui,

Dekan, Ketua Program Studi

Ismail Rasulong, SE., MM Hj. Naidah, SE., M.Si

NBM : 903078 NBM : 710 551

Page 5: EFEKTIVITAS UNIT PELAKSANAAN TEKNIS PUSAT (UPTP) BALAI

vi

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

Jl. Sultan Alauddin No. 259 Gedung Iqra Lt. 7 Tel. (0411) 866 972Makassar

LEMBAR PENGESAHAN Skripsi atas Nama SYAMSIR, NIM :105711115216, diterima dan disahkan oleh Panitia Ujian Skripsi berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar Nomor : 255/05/A-4-II/X/40/2020,Tanggal 20 Rabiul Awal 1442 H / 6 November 2020 M, sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Makassar, 20 Rabiul Awal 1442 H 6 November 2020 M

PANITIA UJIAN

1. Pengawas ujian : Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag (..................)

(Rektor Unismuh Makassar)

2. Ketua : Ismail Rasulong, SE., MM (..................)

(Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis)

3. Sekretaris : Dr. Agus Salim HR, SE., MM (..................)

(Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis)

4. Penguji : 1. Dr. Agus Salim HR, SE., MM (..................)

2. Dr. Akhmad, SE., M.Si (..................)

3. Asdar, SE.,M.Si (..................)

4. Abdul Muttalib, SE.,MM (..................)

Mengesahkan

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Ismail Rasulong, SE., M.M

NBM : 903078

Page 6: EFEKTIVITAS UNIT PELAKSANAAN TEKNIS PUSAT (UPTP) BALAI

vii

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

Jl. Sultan Alauddin No. 259 Gedung Iqra Lt. 7 Tel. (0411) 866 972 Makassar

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Syamsir

Stambuk : 105711115216

Program Studi : Ekonomi Pembangunan

Dengan Judul : Efektivitas Unt Pelaksanaan Teknis Pusat (UPTP) Balai

Latihan Kerja Makassar Dalam Mengatasi Pengangguran

Di Kota Makassar

Dengan ini menyatakan bahwa :

Skripsi yang saya ajukan di depan Tim Penguji adalah ASLI hasil karya

sendiri bukan hasil jiplakan dan tidak dibuat oleh siapa pun.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia

menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar

Makassar, 9 November 2020

Yang Membuat Pernyataan

SYAMSIR

Diketahui Oleh:

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Ketua Program Studi

Ismail Rasulong, SE., MM Hj. Naidah, SE., M.Si NBM: 903078 NBM : 710 551

Page 7: EFEKTIVITAS UNIT PELAKSANAAN TEKNIS PUSAT (UPTP) BALAI

viii

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas

segala rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya.

Shalawat dan salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah

Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat dan para pengikutnya.

Merupakan nikmat yang tiada ternilai manakala penulisan skripsi yang

Efektivitas Unit pelaksanaan Teknis Pusat (UPTP) Balai Latihan Kerja

Makassar Menteri Ketenagakerjaan Dalam Mengatasi Angka

Pengangguran Di Kota Makassar Skripsi yang penulis buat ini bertujuan

untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih

kepada kedua orang tua penulis bapak Syarifuddin dan ibu Nursida yang

senantiasa memberi harapan, semangat, perhatian, kasih sayang dan doa

tulus tak pamrih dan saudara-saudarku tercinta yang senantiasa mendukung

dan memberikan semangat hingga akhir studi ini. dan seluruh keluarga

besar atas segala pengorbanan, dukungan dan doa restu yang telah

diberikan demi keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu. dan Dian Amalia

Ramhadaniyang saya sayangi selalu menemani dan membantu baik

pemikiran dan pengarahan penyusunan skripsi serta memberi semangat.

Semoga apa yang telah mereka berikan kepada penulis menjadi ibadah dan

cahaya penerang kehidupan di dunia dan di akhirat.

Page 8: EFEKTIVITAS UNIT PELAKSANAAN TEKNIS PUSAT (UPTP) BALAI

ix

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan

terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu

pula penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak

disampaikan dengan hormat kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse M, Ag Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar.

2. Bapak Ismail Rasulong, SE., MM, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Muhammadiyah Makassar

3. Ibu Hj. Naidah, SE. M.Si, Selaku Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan

Universitas Muhammadiyah Makassar, sekaligus Ibu Dr. Hj. Arniati SE,

M. Sisebagai pembimbing I yang senantiasa meluangkan waktunya

membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga Proposal dapat

diselesaikan.

4. Bapak Masrullah, SE. M.Ak, selaku Pembimbing II yang telah berkenan

membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian Proposal.

5. Bapak/ibu dan asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangkan

ilmunya kepada penulis selama mengikuti kuliah.

6. Para staf karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar.

7. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Ekonomi

Pembangunan angkatan 2016 yang selalu belajar bersama yang tidak

sedikit bantuannya dan dorongan dalam aktivitas studi penulis.

8. Terima kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu

persatu yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi, dan

Page 9: EFEKTIVITAS UNIT PELAKSANAAN TEKNIS PUSAT (UPTP) BALAI

x

dukungannya sehingga penulis dapat merampungkan penulisan Proposal

ini.

Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini

masih sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, kepada semua pihak

utamanya para pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan

saran dankritikannya demi kesempurnaan Proposal ini.

Mudah-mudahan skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak utamanya kepada Almamater Kampus Biru Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Billahi fisabilil Haq fastabiqul khairat, Wassalamualaikum Wr.Wb

Makassar, 07 September 2020

Syamsir

Page 10: EFEKTIVITAS UNIT PELAKSANAAN TEKNIS PUSAT (UPTP) BALAI

xi

ABSTRAK

Syamsir 2020. Dengan judul skripsi Efektivitas Unit Pelaksanaan Teknis Pusat

(UPTP) Balai Latihan Kerja Makassar Menteri Ketenagakerjaan Dalam

Mengatasi Pengangguran Di Kota Makassar Universitas Muhammadiyah

Makassar. Di bimbing oleh pembimbing I Arniati dan pembimbing II Masrullah

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui Efektivitas UPTP (BLK)

Balai Latihan Kerja Dalam Mengatasi Pengangguran Di Kota Makassar.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, data yang digunakan

yaitu data primer yang diperoleh dari hasil wawancara dengan pegawai di UPTP

BLK Makassar dan data sekunder diperoleh dari instansi yang terkait dengan

penelitian. Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara,

observasi dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan adalah

deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian ini menunjukkan efektifvitas dalam mengatasi angka

pengangguran di kota Makassar dan dapat disimpulkan bahwa Balai Latihan

Kerja cukup efektif dalam mengatasi pengangguran. Hal tersebut dilihat dari table

4.3 yang cukup efektif dalam mengatasi pengangguran di kota Makassar dengan

hasil penelitian dari tahun 2017-2019 jumlah peserta pelatihan di UPTP BLK

Makassar yaitu 49,25%

Kata kunci :Pengangguran, Efektivitas, dan pengangguran.

Page 11: EFEKTIVITAS UNIT PELAKSANAAN TEKNIS PUSAT (UPTP) BALAI

xii

ABSTRACT

Syamsir 2020. With the title of thesis, the effectiveness of the Central Technical

Implementation Unit (UPTP), Makassar Work Training Center, the Minister of

Manpower in Overcoming Unemployment in Makassar City, Muhammadiyah

University of Makassar. Supervised by mentor I Arniati and mentor II Masrullah

The purpose of this study is to determine the effectiveness of the UPTP

(BLK) Work Training Center in Overcoming Unemployment in Makassar City.

This study uses qualitative research methods, the data used are primary data

obtained from interviews with employees at UPTP BLK Makassar and secondary

data obtained from agencies related to research. The technique of collecting data

using interview, observation and documentation methods. The data analysis

method used is descriptive qualitative.

The results of this study indicate effectiveness in overcoming

unemployment in the city of Makassar and it can be concluded that the Job

Training Center is quite effective in overcoming unemployment. This can be seen

from table 4.3 which is quite effective in overcoming unemployment in the city of

Makassar with the results of research from 2017-2019 that the number of training

participants at UPTP BLK Makassar is 49.25%

Key words: unemployment, effectiveness, and unemployment.

Page 12: EFEKTIVITAS UNIT PELAKSANAAN TEKNIS PUSAT (UPTP) BALAI

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL ................................................................................................................i

HALAMAN JUDUL ...............................................................................................ii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .......................................................iii

HALAMAN PERSETUJUAN ...............................................................................iv

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................v

SURAT PERNYATAAN .......................................................................................vi

KATA PENGANTAR ...........................................................................................iv

ABSTRAK BAHASA INDONESIA .......................................................................x

ABSTRACT ........................................................................................................vii

DAFTAR ISI .......................................................................................................viii

DAFTAR TABEL ..................................................................................................x

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................xi

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1

A. Latar Belakang ..................................................................................................1

B. Rumusan Masalah ............................................................................................5

C. Tujuan Penelitian ..............................................................................................5

D. Manfaat Penelitian ............................................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..............................................................................6

A. Tinjauan Teori....................................................................................................6

1. Efektivitas ....................................................................................................6

2. UPTP BLK (Balai Latihan Kerja).................................................................10

3. Pengangguran ...........................................................................................15

B. Penelitian Terdahulu .......................................................................................19

Page 13: EFEKTIVITAS UNIT PELAKSANAAN TEKNIS PUSAT (UPTP) BALAI

xiv

C. Kerangka Pikir ................................................................................................23

BAB III METODE PENELITIAN .........................................................................24

A. Jenis Penelitian .............................................................................................24

B. Lokasi Penelitian............................................................................................24

C. Sumber data……………… ............................................................................24

D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................25

E. Teknik Analisis Data.......................................................................................26

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS PENELITIAN ....................................27

A. Gambaran Umum UPTP BLK Makassar ........................................................27

B. Hasil Penelitian ...............................................................................................41

C. Pembahasan ..................................................................................................45

BAB V KESIMPULAN…………………………………………… ……..………….46

A. Kesimpulan .....................................................................................................46

B. Saran ..............................................................................................................46

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................54

LAMPIRAN

Page 14: EFEKTIVITAS UNIT PELAKSANAAN TEKNIS PUSAT (UPTP) BALAI
Page 15: EFEKTIVITAS UNIT PELAKSANAAN TEKNIS PUSAT (UPTP) BALAI

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang memliki

penduduk yang banyak. Indonesia juga mempunyai populasi penduduk

generasi muda sebab setengah dari total penduduk Indonesia berusia kurang

dari 30 tahun. Jika kedua potensi itu dikombinasikan, indikasinya Indonesia

adalah negara yang mempunyai kekuatan tenaga kerja yang sangat besar,

yang bisa berkembang menjadi lebih besar lagi ke depan. Maka diperlukan

lapangan kerja yang sebanyak-banyaknya namun pada kenyataannya saat

ini, indonesia masih mempunyai masalah terkait ketenaga kerjaan ini yaitu

pengangguran. Angka pengangguran di Indonesia saat ini masih tinggi dan

mengalami kenaikan. Badan Pusat. Statistik (BPS) Indonesia mengatakan

bahwa angka pengangguran naik dari 320 juta orang selama satu tahun,

terhitung dari Agustus 2014 ke periode yang sama Agustus 2015.

Pengangguran adalah istilah untuk individu yang tidak memiliki pekerjaan

sama sekali ataupun sedang mencari kerja yang layak. Besarnya angka

Pengangguran dikarenakan jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan

jumlah lapangan kerja yang tersedia. Pengangguran menjadi masalah dalam

perekonomian Indonesia karena dengan banyaknya pengangguran,

produktivitas dan pendapatan masyarakat semakin berkurang sehingga dapat

menyebabkan munculnya kemiskinan baru serta masalah sosial masyarakat

lainnya.

Dalam hal ini, pemerintah memiliki tanggung jawab atas kesejahteraan

rakyat yang relevan dengan UUD 1945 Pasal 33 yakni sebagai dasar untuk

1

Page 16: EFEKTIVITAS UNIT PELAKSANAAN TEKNIS PUSAT (UPTP) BALAI

2

mewujudkan keadilan, kesejahteraan dan kemakmuran rakyat, melalui

peranan dan keberpihakan negara dalam meningkatkan taraf hidup rakyat.

Tujuan pembangunan nasional serta pasal 33 UUD 1945 mengenai akan

berhasil di implementasikan apabila pemerintah dan masyarakat saling

bersinergi dalam proses pembangunan, termasuk di bidang kesejahteraan

sosial.

Permasalahan yang paling menonjol di Indonesia dari krisis ekonomi di

tahun 1997-1998 adalah salah satunya bidang ketenagakerjaan. Kelebihan

jumlah tenaga kerja di Indonesia tidak seimbang dengan kesempatan kerja

yang tersedia, sehingga menimbulkan masalah yang serius dalam

pembangunan ekonomi di Indonesia. Kurangnya kesempatan kerja dan

terlebih sejak masa krisis 1997-1998 tersebut diiringi dengan maraknya

Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Hal ini menimbulkan dampak masalah

seperti pengangguran.

Laju pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi memperlihatkan masih

tingginya tingkat kelahiran di Indonesia. Persoalan lain yang dihadapi dibidang

ketenagakerjaan adalah minimnya kualitas pekerja di Indonesia, walaupun

jumlah pekerja yang berpendidikan tinggi (SMA ke atas) cenderung meningkat

dari tahun ketahun. Hal yang mendasar bagi kehidupan setiap orang adalah

bekerja, dimana dengan bekerja orang akan dapat memenuhi kebutuhan

kehidupannya. Tingkat penggangguran di Indonesia sangat tinggi dan tidak

sebanding dengan lapangan kerja yang disediakan sejalan dengan

meningkatnya jumlah lulusan pendidikan sekolah. Hal seperti pengangguran

ini mengharuskan pemerintah mengambil solusi agar para lulusan sekolah

memiliki keterampilan, sehingga tenaga kerja yang dihasilkan memiliki

Page 17: EFEKTIVITAS UNIT PELAKSANAAN TEKNIS PUSAT (UPTP) BALAI

3

pengetahuan serta keahlian yang baik dan memiliki kesempatan yang banyak

untuk mendapatkan pekerjaan. Maka dari itu anak-anak yang putus sekolah

sekarang bisa mengikuti pelatihan kerja agar pekerjaannya lebih bermanfaat

dan tidak menjurus ke arah yang buruk.

Dengan adanya pelatihan kerja yang berkualitas, calon tenaga kerja

dapat bersaing untuk memperoleh kesempatan kerja yang tersedia, serta

dapat menciptakan lapangan kerja baik secara mandiri atau berkelompok

sesuai dengan bidangnya masing-masing, hal ini dapat meningkatkan

produktivitas pada perekonomian di suwesi selatan. Maka dari itu Balai

Latihan Kerja (BLK) merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan kualitas

SDM agar dapat bersaing memperoleh pasar kerja sesuai dengan bidang

keahlian masing-masing sehingga dapat mengurangi tingkat pengangguran,

khususnya bagi masyarakat yang hanya memiliki tingkat pendidikan setara

dengan SD, SLTP dan SMA/SMK, yang biasanya memiliki keterampilan

rendah dan tidak mampu melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Balai Latihan Kerja (BLK) adalah prasarana dan sarana tempat

pelatihan untuk mendapatkan keterampilan atau yang ingin mendalami

keahlian dibidangnya masing-masing. Salah satunya BLK yang ada di Kota

makassar merupakan wadah pengembangan sumber daya manusia yang

diharapkan dapat mentransfer pengetahuan, keterampilan kerja. Dengan

kurikulum dan program yang ada, Balai Latihan Kerja (BLK) dapat menarik

minat masyarakat untuk menjadi peserta pelatihannya. Berdasarkan uraian

diatas dapat dilihat bahwa pelaksanaan pelatihan kerja merupakan salah satu

solusi untuk mengurangi jumlah pengangguran.

Page 18: EFEKTIVITAS UNIT PELAKSANAAN TEKNIS PUSAT (UPTP) BALAI

4

UPTP Balai Pelatihan Ketenagakerjaan sebagai pelaksana teknis Menteri

Provinsi Ketenagakerjaan sulawesi selatan menyelenggarakan pelatihan

keterampilan untuk mengatasi angka pengangguran dan menciptakan tenaga

kerja mandiri dan terampil di Provinsi sulawesi selatan.

Manajemen pemerintahan dimaksudkan sebagai pengaturan usaha

atau kegiatan dilakukan oleh organisasi pemerintahan guna tercapainya

tujuan daerah dengan memanfaatkan seluruh sumber daya yang dimiliki

secara efisien dan efektif. Berbagai masalah manajemen pemerintahan yang

dihadapi oleh daerah – daerah di Indoensia termasuk kota makassar adalah

terkait dengan inefisiensi penggunaan sumber daya dan pembentukan

program yang tidak efektif. Kemudian mengingat adanya masalah

pengangguran yang membutuhkan perhatian khusus karena masalah ini

merupakan masalah klasik yang tak berujung, sehingga perlu dilakukan

gebrakan melalui manajemen pemerintahan yang baik dan benar. Apalagi

upaya yang dilakukan pemerintah dalam persoalan pengganguran dari waktu

ke waktu ditempuh melalui berbagai pendekatan pembangunan bertumpu

pada pertumbuhan ekonomi (production- contered development).Terdapat

alternatif atau solusi untuk mengurangi tingkat pengangguran, melalui

berbagai program pendidikan dan latihan yang selaras dengan tuntutan

perkembangan pembangunan dan teknologi agar dapat didayagunakan

seefektif dan semaksimal mungkin. Dengan demikian penulis tertarik untuk

meneliti “ Efektivitas Unit Pelaksanaan Teknis Pusat (UPTP) Balai Latihan

Kerja Menteri Ketenagakerjaan Dalam Mengatasi Pengangguran Di Kota

Makassar”.

Page 19: EFEKTIVITAS UNIT PELAKSANAAN TEKNIS PUSAT (UPTP) BALAI

5

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka perumusan masalah

dalam penelitian ini yaitu, Bagaimana efektivitas UPTP (Unit Pelaksanaan

Teknis Pusat) Balai Latihan Kerja Menteri Ketenagakerjaan dalam mengatasi

pengangguran di kota Makassar?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah

sebagai berikut, Untuk mengetahui Efektivitas UPTP (Unit Pelaksanaan

Teknis Pusat) dalam mengatasi pengangguran di kota Makassar.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini di harapkan dapat memberikan manfaat dan kegunaan

baiksecara teoritis maupun secara praktis.

1. Secara teoritis

Manfaat diadakannya penelitian ini di harapkan dapat memberikan

sumbangan pengetahuan dalam bidang studi ekonomi pembangunan

khususnya dalam kajian UPTP (Unit Pelaksanaan Teknis Pusat) Balai

Latihan Kerja dalam mengatasi pengangguran di Kota Makassar.

2. Secara praktis.

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat untuk kepada

semua pihak terutama UPTD UPTP (Unit Pelaksanaan Teknis Pusat) Balai

Latihan kerja Makassar, dan peminat pelatihan kepada masyarakat.

Page 20: EFEKTIVITAS UNIT PELAKSANAAN TEKNIS PUSAT (UPTP) BALAI

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Efektivitas

Menurut Ritno H. Rondonuwu dkk (Rondonuwu, 2015) efektivitas

adalah pencapaian hasil dari pelaksanaan program yang dibuat dengan

target yang telah ditetapkan. Efektivitas juga dapat diartikan sebagai

perbandingan antara outcome dengan output. Semakin besar peranan

output terhadap pencapaian suatu tujuan, maka suatu organisasi atau

program dapat dikatakan efektif. Maka untuk melihat efektivitas UPTP

BLK,penulis menggunakan 8 (delapan) indikator efektivitas yang

dikemukakan oleh Sondang P. Siagian (Siagian, 1984) yang terdiri dari

adanya kejelasan tujuan dicapai yang akan dicapai, adanya kejelasan

strategi dalam upaya mencapai tujuan, melakukan analisa dan perumusan

kebijaksanaan yang mantap, membuat perencanaan yang matang,

menyusun program secara tepat,menyediakan sarana dan prasarana kerja,

pelaksanaan yang bersifat efektif dan efisien, dan melakukan pengawasan

dan pengendalian yang bersifat mendidik.

Efektivitas menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berasal dari

kata efektif yang berarti mempunyai nilai efektif, pengaruh atau akibat, bisa

diartikan sebagai kegiatan yang bisa memberikan hasil yang memuaskan.

Siagian (2002:151) mengatakan bahwa efektivitas adalah tercapainya

suatu sasaran yang telah ditentukan pada waktunya dengan menggunakan

sumber-sumber data tertentu yang dialokasikan untuk menjalankan

kegiatan-kegiatan

66

Page 21: EFEKTIVITAS UNIT PELAKSANAAN TEKNIS PUSAT (UPTP) BALAI

7

Menurut Gibson dalam (Herbani Pasolong, 2010:4) efektivitas adalah

pencapaian sasaran menunjukan derajat efektivitas. Efektivitas adalah suatu

pengukuran terhadap penyelesaian suatu pekerjaan tertentu dalam suatu

organisasi (Kumorotomo, 2005:362).

Menurut Keban mengatakan bahwa suatu organisasi dapat dikatakan

efektif kalau tujuan organisasi atau nilai-nilai sebagaimana ditetapkan dalam

visi tercapai (Herbani Pasolong, 2010:4). Menurut Steers (1985:2), efektivitas

adalah tujuan akhir oleh sebagian besar organisasi setidaknya secara teoritis.

Steers mengakui bahwa adanya ketidaksepakatan para ahli dalam

menemukan definisi yang jelas dan tepat untuk mengartikan efektivitas secara

kongkrit. Steers (1985:206) mengemukakan ada lima indicator untuk

mengukur efektivitas, yaitu: a) kemampuan menyesuaikan diri (keluwesan), b)

produktivitas, c) kepuasan kerja, d) kemampuan berlaba, e) pencarian sumber

daya. Gie menyatakan bahwa efektivitas adalah keadaan atau kemampuan

kerja yang dilaksanakan oleh manusia untuk memberikan nilai guna yang

diharapkan (Priansa,2013:11). Sedangkan menurut Epstein efektivitas adalah

pengukuran metode untuk memeriksa seberapa baik pertemuan publik itu

dimaksudkan untuk memenuhi tujuan (Rusli, 2013:11). Gibson dalam (Priansa,

2013:11) menyatakan efektivitas adalah konteks perilaku organisasi yang

merupakan hubungan antara produksi, kualitas efisiensi, fleksibilitas,

kepuasan, sifat keunggulan dan pengembangan.

Page 22: EFEKTIVITAS UNIT PELAKSANAAN TEKNIS PUSAT (UPTP) BALAI

8

Gibson dalam (Priansa, 2013:11) mengungkapkan tiga pendekatan

mengenai efektivitas, yaitu:

a. Pendekatan tujuan.

Pendekatan tujuan untuk mendefinisikan dan mengevaluasi

efektivitas, merupakan pendekatan tertua dan paling luas digunakan.

Menurut pendekatan ini, keberadaan organisasi dimaksudkan untuk

mencapai suatu tujuan tertentu. Pendekatan tujuan menekankan peranan

sentral dari pencapaian tujuan sebagai kriteria untuk menilai efektivitas

serta mempunyai pengaruh yang kuat atas pengembangan teori dan praktik

manajemen dan perilaku organisasi, tetapi sulit memahami bagaimana

melakukannya.Alternatif terhadap pendekatan tujuan ini adalah pendekatan

teori system.

b. Pendekatan teori system.

Teori system menekankan pada pertahanan elemen dasar

masukan, proses, pengeluaran dan mengadaptasi terhadap lingkungan

yang lebih luas yang menopang organisasi. Teori ini menggambarkan

hubungan organisasi terhadap system yang lebih besar, dimana organisasi

menjadi bagiannya. Konsep organisasi sebagian suatu sistem yang

berkaitan dengan sistem yang lebih besar memperkenalkan pentingnya

umpan balik yang ditujukan sebagai informasi mencerminkan hasil dari

suatu tindakan atau serangkaian tindakan oleh seseorang, kelompok atau

organisasi. Teori sistem juga menekankan pentingnya umpan balik

Page 23: EFEKTIVITAS UNIT PELAKSANAAN TEKNIS PUSAT (UPTP) BALAI

9

informasi mencerminkan hasil dari suatu tindakan atau serangkaian

tindakan oleh seseorang, kelompok atau organisasi.

c. Pendekatan Multiple Constituensy.

Pendekatan ini adalah perspektif yang menekankan pentingnya

hubungan relatif di antara kepentingan kelompok dan individual dalam

suatu organisasi. Berdasarkan pendapat para ahli dapat diketahui bahwa

efektivitas merupakan suatu konsep yang sangat penting karena mampu

memberikan gambaran mengenai keberhasilan suatu organisasi dalam

mencapai sasarannya atau dapat dikatakan bahwa efektivitas adalah

merupakan tingkat ketercapaian tujuan dari aktivasi-aktivasi yang telah

dilaksanakan dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan

sebelumnya.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas suatu

organasasi menurut Richard M Steers (1985:9) dalam Rusli Isa (Isa, 2009)

adalah sebagai berikut:

1) Karakteristik organisasi Dalam organisasi terdapat suatu hubungan

yang memiliki sifat yang relative tetap, dimana organisasi terdiri dari

susunan beberapa sumber daya manusia yang ditempatkan pada

posisi tertentu dalam melakukan pekerjaan dengan berorientasi pada

tugas dalam upaya mencapai tujuan organisasi tersebut.

2) Karakteristik Lingkungan terdiri dari dua aspek, aspek pertama adalah

lingkungan ekstern yaitu lingkungan yang berada di luar organisasi.

Page 24: EFEKTIVITAS UNIT PELAKSANAAN TEKNIS PUSAT (UPTP) BALAI

10

Lingkungan ekstern ini memiliki pengaruh yang besar terhadap

kelancaran pencapaian tujuan organisasi.Selanjutnya aspek kedua

adalah lingkungan intern yaitu lingkungan yang berasal dari

dalamorganisasi itu sendiri. Lingkungan intern ini merupakan kunci dari

pelaksanaan pencapaian tujuan suatu organisasi, dimana tujuan

organisasi akan tercapai apabila didalam organisasi tersebut terdapat

iklim kerja yang berorientasi pada tujuan utama organisasi itu sendiri.

3) Karakteristik pekerja Karakteristik pekerja dalam suatu organisasi

merupakan faktor penentu dalam keberhasilan pencapaian tujuan

organisasi. Dalam diri setiap individu akan ditemukan banyak

perbedaan, oleh karena itu perlu adanya kesadaran setiap individu

akan perbedaan tersebut sehingga proses pencapaian tujuan

organisasi tidak terhalangi oleh perbedaan ini.

4) Kebijakan dan praktik manajemen. Praktik manajemen merupakan

mekanisme kerja yang dirancang untuk mencapai tujuan organisasi.

Kebijakan dan praktek manajemen merupakan media bagi pimpinan

untuk mengarahkan setiap kegiatan yang dilakukan agar tetap

berorientasi pada tujuan organisasi.

Dalam perhitungan presentase efektivitas, di kategorikan efektif

apabilah mencapai minimal persen dan maksimal 100 persen (sugiyono:2010).

Selain itu skala dan skalifikasi pengukuran kinerja instansi pemerintah dan di

sajikan sebagai berikut:

Page 25: EFEKTIVITAS UNIT PELAKSANAAN TEKNIS PUSAT (UPTP) BALAI

11

Table 2.1

Skala dan klasifikasi pengukuran efektifitas kinerja instansi pemerintah

Pengukuran ketetapan (%) Kriteria kefektifan

≤ 20% Sangat tidak efektif

21% - 40% Tidak efektif

41% - 60% Cukup efektif

61% - 80% Efektif

Sumber: depdagri, permendagri, tahun 2011

2. UPTP BLK (Balai Latihan Kerja)

Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2017 yang

menjelaskan tentang Pembentukan Cabang Dinas dan Unit Pelaksana Teknis

Pusat, Unit Pelaksana Teknis pusat (UPTP) merupakan suatu organisasi yang

melaksanakan kegiatan yang bersifat teknis operasional dan kegiatan yang

bersifat teknis penunjang tertentu pada suatu daerah. Kegiatan teknis

operasional bertugas untuk melakukan kegiatan teknis tertentu yang

berhubungan dengan pemberian pelayanan kepada masyarakat. Sedangkan

kegiatan teknis penunjang bertugas untuk melaksanakan kegiatan teknis yang

bertujuan untuk mendukung pelaksanaan tugas dari organanisasi induknya.

Menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 8 Tahun 2017 yang

menjelaskan tentang Balai Latihan Kerja yang disingkat dengan BLK,

merupakan suatu wadahuntuk menyelenggarakan proses kegiatan pelatihan

kerja bagi peserta yang mengikuti pelatihan kerja sehingga dengan adanya

pelatihan ini peserta dapat menguasai suatu jenis kompetensi kerja tertentu

Page 26: EFEKTIVITAS UNIT PELAKSANAAN TEKNIS PUSAT (UPTP) BALAI

12

yang nantinya dapat dijadikan bekal bagi dirinya untuk memasuki pasar kerja

atau berwirausaha sendiri.

Sesuai dengan amanat UU no 13 Tahun 2003 tentang

ketenagakerjaan, bahwa pelatihan kerja diselanggarakan dan di arahkan untuk

membekali, mengingatkan dan mengembangkan kompetensi kerja guna

meningkatkan kemampuan, produktivitas, dan kesejahteraan tenaga kerja.

Untuk kota makassar BLK disebut dengan UPTP BLK yang pada saat

ini berada dibawah naungan Kementrian ketenagakerjaan, Tenaga Kerja

Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Makssar. Dimana sejak adanya

otonomi daerah, dilakukan perubahan sistem pembinaan Balai Latihan Kerja

yang sebelumnya bersifat sentralisasi dengan berlandaskan pada undang-

undang nomor 22 tahun 1999 tentang pemerintahan daerah, kemudian diubah

menjadi desentralisasi dengan berlandaskan pada undang-undang nomor 32

tahun 2004 yang kemudian diubah menjadi undang-undang nomor 23 tahun

2014. Dengan adanya perubahan sistem pembinaan BLK ini mengakibatkan

hampir seluruh BLK yang awalnya dikelola oleh pemerintah pusat, pada saat

ini diserahkan pengelolaannya kepada pemerintah daerah. Dengan adanya

perubahan ini beban pembiayaan operasional pada BLK, biaya pelatihan kerja

serta perawatannya menjadi beban Pemerintah daerah.

Adapun Efektivitas UPTP BLK Kota Makassar yaitu:

a. Adanya kejelasan tujuan yang akan dicapai Berdasakan penelitian yang

telah dilakukan pada UPTP Balai Latihan Kerja (BLK) Kota Makassar,

peneliti melihat telah adanya kejelasan tujuan yang hendak dicapai oleh

Page 27: EFEKTIVITAS UNIT PELAKSANAAN TEKNIS PUSAT (UPTP) BALAI

13

UPTP BLK ini, yaitu bertujuan untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja,

dimana tenaga kerja memiliki kompetensi dalam bidang tertentu yang dapat

dijadikan bekal untuk memasuki pasar kerja atau industry maupun

berwirausaha sendiri. Pencapaian tujuan ini dapat dilihat dari hasil

kompetensi yang dilakukan oleh peserta pelatihan, yang mana dari hasil ini

peserta pelatihan mengalami peningkatan kualitas yang cukup baik. Selain

itu pencapaian tujuan juga dapat dilihat dari pernyataan peserta pelatihan

lulusan UPTP BLK yang mengatakan bahwa mereka mengalami

peningkatan pengetahuan dan keterampilan setelah mengikuti pelatihan

kerja pada UPTP BLK. Kemudian pencapaian tujuan juga dilihat dari

pernyataan pihak industry tempat peserta lulusan UPTP BLK bekerja yang

mengatakan bahwa lulusan UPTP BLK memiliki kualitas kerja yang bagus,

dimana mereka lebih terampil dibanding karyawan lainnya yang tidak

mengikuti pelatihan sebelumnya.

b. Adanya kejelasan strategi dalam upaya mencapai tujuan Agar dapat

meningkatkan kualitas tenaga kerja UPTP BLK memiliki strategi yaitu

dengan melakukan pelatihan kerja yang sesuai dengan standar pelatihan

kerja dan dilakukan oleh instruktur pelatihan yang berkompeten

dibidangnya.

c. Melakukan analisa dan perumusan kebijaksanaan yang mantap dalam

rangka mencapai tujuan, UPTP BLK membuat kebijaksanaan-

kebijaksanaan yang berkaitan dengan pelatihan yaitu seperti membuat

Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RENLAKGIAT) Pelatihan, kemudian

Page 28: EFEKTIVITAS UNIT PELAKSANAAN TEKNIS PUSAT (UPTP) BALAI

14

membuat kebijaksanaan-kebijaksanaan untuk mengatasi kendala yang

terdapat pada UPTP BLK seperti kendala kurangnya instruktur, BLK

membuat keijksanaan dengan cara meminta bantuan kepada instruktur

swasta dan instruktur yang sudah pensiun untuk melakukan pelatihan dan

untu permasalahan kurangnya sarana pelatihan BLK membuat

kebijaksanan dengan cara mengubah metode pengajaran dan menyewa

peralatan pelatihan dari pihak luar atau swasta. Sehingga dengan adanya

kebijaksanaan ini kegiatan pelatihan kerja dapat tetap terlaksana.

d. Membuat perencanaan yang matang UPTP BLK juga memiliki memiliki

perencanan yang matang yaitu dengan membuat RENLAKGIAT Pelatihan

setiap tahunnya, dimanadalam RENLAKGIAT Pelatihan ini dibuat

perencanan program pelatihan yang akan dilakukan, jangka waktu

pelaksanaan rekrutmen peserta pelatihan, jangka waktu pelaksanaan

pelatihan, jumlah paket pelatihan, dan jenis pelatihan yang akan dilakukan.

e. Menyusun program secara tepat UPTP BLK melakukan penyusunan

program pelatihan kerja dengan berdasarkan pada minat calon peserta

pelatihan dan berdasarkan Training Need Analysis (TNA) yang dilakukan

dengan industry yang akan menggunakan jasa lulusan UPTP BLK.Training

Need Analysis (TNA) ini dilakukan dengan cara membagikan kusioner atau

wawancara pada industri, sehingga dapat diketahui kebutuhan tenaga kerja

di industri tersebut.

f. Menyediakan sarana dan prasarana kerja dalam melaksanakan program

pelatihan kerja, UPTP BLK menyediakan sarana dan prasarana pelatihan

Page 29: EFEKTIVITAS UNIT PELAKSANAAN TEKNIS PUSAT (UPTP) BALAI

15

seperti bahan pelatihan, peralatan pelatihan, workshop pelatihan, gudang

penyimpanan barang dan lain-lain. Hanya saja sarana dan prasarana yang

terdapat pada UPTP BLK masih kurang memadai, hal ini dapat dilihat dari

sarana pelatihan yang terdapat pada masing- masing kejuruan yang

mengalami kerusakan, baik kerusakan dalam kategori ringan, sedang,

maupun berat. Selanjutnya masih terdapat kekurangan sarana pelatihan

pada beberapa kejuruan dan sub kejuruan.

g. Pelaksanaan yang bersifat efektif dan efisien UPTP BLK melaksanakan

program pelatihan kerja dengan efektif dan efisien, dimana pelatihan kerja

dilakukan dengan tahapan-tahapan yang jelas yaitu mulai dari pembukaan

pelatihan, pelaksanaan pelatihan, penutupan pelatihan, dan proses

monitoring dan evaluasi.

h. Melakukan pengawasan dan pengendalian yang bersifat mendidik UPTP

BLK melakukan pengawasan dalam bentuk monitoring yang dilakukan

dengan 2 (dua) tahap yaitu pada saat pelaksanaan pelatihan kerja dan

setelah pelatihan kerja. Pelaksanaan monitoring pada saat pelaksanaan

pelatihan bertujuan untuk mengetahui apakah peserta pelatihan sudah

terlayani oleh instruktur pelatihan. Sedangkan pelaksanaan monitoring yang

dilakukan pada saat sesudah pelatihan bertujuan untuk melihat bagaimana

perkembangan peserta setelah mengikuti pelatihan.

3. Pengangguran

Menurut Hartini dan G. Kartasapoetra (Hariadi, 2009: 22)

pengangguran adalah suatu kenyataan apabila orang atau tenaga kerja tidak

Page 30: EFEKTIVITAS UNIT PELAKSANAAN TEKNIS PUSAT (UPTP) BALAI

16

mendapatkan pekerjaan. Sedangkan menurut Suroto (1992: 29)

pengangguran adalah orang yang mampu bekerja, tidak mempunyai pekerjaan

dan ingin bekerja atau baik secara aktif, maupun pasif mencari pekerjaan.

Manning dan Efendi (Syamsi, 2009:4), mengatakan jumlah pengangguran dan

setengah pengangguran yang besar dan semakin meningkat, proporsi tenaga

kerja yang bekerja pada sektor industri dikota hampir tidak dapat bertambah

dan malahan mungkin semakin berkurang, jumlah penduduk dan dan tingkat

pertumbuhannya sudah begitu pesat sehingga pemerintah tidak mampu

memberikan pelayanan kesehatan, pertumbuhan, transportasi yang memadai.

Menurut Sodono Sukirno (2006), pengangguran adalah suatu keadaan

di mana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan

pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya. Pengangguran adalah masalah

makro ekonomi yang mempengaruhi manusia secara langsung dan

merupakan yang paling berat.

Pengangguran adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja (15

sampai 64 tahun) yang sedang mencari pekerjaan dan belum

mendapatkannya. Orang yang tidak sedang mencari kerja contohnya seperti

ibu rumah tangga, siswa sekolan SMP, SMA, mahasiswa perguruan tinggi,

dan lain sebagainya yang karena sesuatu hal tidak/belum membutuhkan

pekerjaan. Setengah Pengangguran adalah bagian dari angkatan kerja yang

bekerja di bawah jam kerja normal (kurang dari 35 jam seminggu). Setengah

pengangguran dibagi menjadi dua kelompok : Setengah Penganggur

Terpaksa, yaitu mereka yang bekerja dibawah jam kerja normal dan masih

Page 31: EFEKTIVITAS UNIT PELAKSANAAN TEKNIS PUSAT (UPTP) BALAI

17

mencari pekerjaan atau masih bersedia menerima pekerjaan lain. Setengah

Penganggur Sukarela, yaitu mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal

tetapi tidak mencari pekerjaan atau tidak bersedia menerima pekerjaan lain,

misalnya tenaga ahli yang gajinya sangat besar.

Penganggur itu berpotensi menimbulkan kerawanan berbagai kriminal

dan gejolak sosial, politik dan kemiskinan. Selain itu, pengangguran juga

merupakan pemborosan yang luar biasa. Setiap orang harus mengkonsumsi

beras, gula, minyak, pakaian, listrik, air bersih dan sebagainya setiap hari, tapi

mereka tidak mempunyai penghasilan. Oleh karena itu, apa pun alasan dan

bagaimanapun kondisi Indonesia saat ini masalah pengangguran harus dapat

diatasi dengan berbagai upaya. Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan

dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan sesuai dengan UUD 45 pasal

27 ayat 2. Sebagai solusi pengangguran berbagai strategi dan kebijakan dapat

ditempuh, untuk itu diperlukan kebijakan yaitu :

a. Pemerintah memberikan bantuan wawasan, pengetahuan dan kemampuan

jiwa kewirausahaan kepada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) berupa

bimbingan teknis dan manajemen memberikan bantuan modal lunak jangka

panjang, perluasan pasar. Serta pemberian fasilitas khusus agar dapat

tumbuh secara mandiri dan andal bersaing di bidangnya. Mendorong

terbentuknya kelompok usaha bersama dan lingkungan usaha yang

menunjang dan mendorong terwujudnya pengusaha kecil dan menengah

yang mampu mengembangkan usaha, menguasai teknologi dan informasi

Page 32: EFEKTIVITAS UNIT PELAKSANAAN TEKNIS PUSAT (UPTP) BALAI

18

pasar dan peningkatan pola kemitraan UKM dengan BUMN, BUMD, BUMS

dan pihak lainnya.

b. Segera melakukan pembenahan, pembangunan dan pengembangan

kawasan-kawasan, khususnya daerah yang tertinggal dan terpencil sebagai

prioritas dengan membangun fasilitas transportasi dan komunikasi. Ini akan

membuka lapangan kerja bagi para penganggur di berbagai jenis maupun

tingkatan. Harapan akan berkembangnya potensi wilayah Negara Kesatuan

Republik Indonesia (NKRI) baik potensi sumber daya alam, dan sumber

daya manusia.

c. Segera membangun lembaga sosial yang dapat menjamin kehidupan

penganggur. Seperti PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (PT Jamsostek)

Dengan membangun lembaga itu, setiap penganggur di Indonesia akan

terdata dengan baik dan mendapat perhatian khusus secara teknis dan

rinci.

d. Segera menyederhanakan perizinan dan peningkatan keamanan karena

terlalu banyak jenis perizinan yang menghambat investasi baik

Penanamaan Modal Asing maupun Penanaman Modal Dalam Negeri. Hal

itu perlu segera dibahas dan disederhanakan sehingga merangsang

pertumbuhan iklim investasi yang kondusif untuk menciptakan lapangan

kerja.

e. Mengembangkan sektor pariwisata dan kebudayaan Indonesia (khususnya

daerah-daerah yang belum tergali potensinya) dengan melakukan promosi-

promosi keberbagai negara untuk menarik para wisatawan asing,

Page 33: EFEKTIVITAS UNIT PELAKSANAAN TEKNIS PUSAT (UPTP) BALAI

19

mengundang para investor untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan

dan pengembangan kepariwisataan dan kebudayaan yang nantinya akan

banyak menyerap tenaga kerja daerah setempat.

f. Melakukan program sinergi antar BUMN atau BUMS yang memiliki

keterkaitan usaha atau hasil produksi akan saling mengisi kebutuhan.

Dengan sinergi tersebut maka kegiatan proses produksi akan menjadi lebih

efisien dan murah karena pengadaan bahan baku bisa dilakukan secara

bersama-sama. Contoh, PT Krakatau Steel dapat bersinergi dengan PT.

PAL Indonsia untuk memasok kebutuhan bahan baku berupa pelat baja.

g. Dengan memperlambat laju pertumbuhan penduduk (meminimalisirkan

menikah pada usia dini) yang diharapkan dapat menekan laju pertumbuhan

sisi angkatan kerja baru atau melancarkan sistem transmigrasi dengan

mengalokasikan penduduk padat ke daerah yang jarang penduduk dengan

difasilitasi sektor pertanian, perkebunan atau peternakan oleh pemerintah.

h. Menyeleksi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang akan dikirim ke luar negeri.

Perlu seleksi secara ketat terhadap pengiriman TKI ke luar negeri.

Sebaiknya diupayakan tenaga-tenaga terampil. Hal itu dapat dilakukan dan

diprakarsai oleh Pemerintah Pusat dan Daerah.

i. Segera harus disempurnakan kurikulum dan Sistem Pendidikan Nasional

(Sisdiknas). Sistem pendidikan dan kurikulum sangat menentukan kualitas

pendidikan yang berorientasi kompetensi. Karena sebagian besar para

penganggur adalah para lulusan perguruan tinggi yang tidak siap

menghadapi dunia kerja.

Page 34: EFEKTIVITAS UNIT PELAKSANAAN TEKNIS PUSAT (UPTP) BALAI

20

j. Segera mengembangkan potensi kelautan dan pertanian. Karena Indonesia

mempunyai letak geografis yang strategis yang sebagian besar berupa

lautan dan pulau-pulau yang sangat potensial sebagai negara maritim dan

agraris. Potensi kelautan dan pertanian Indonesia perlu dikelola secara baik

dan profesional supaya dapat menciptakan lapangan kerja yang produktif.

B. Penelitian terdahulu

Penelitian terdahulu merupakan kumpulan dari penelitian-penelitian yang

sudah di lakukan dengan kaitannya dengan Efektifitas UPTP dalam mengatasi

angka pengangguran.

Tabel. 2.2

Penelitian terdahulu

No Nama/ tahun Judul Metode Hasil

1 Yulzain, F &

Jumiati (2019)

Efektivitas UPTD Balai

Latihan Kerja (BLK)

dalam Meningkatkan

Kualitas Tenaga Kerja

di UPTD BLK

Kabupaten Padang

Pariaman

Metode yang di

gunakan adalah

metode kualitatif

UPTD BLK

Kabupaten Padang

Pariaman cukup

efektif dalam upaya

meningkatkan

kualitas tenaga

kerja karena selaras

dengan indikator

efektivitas, UPTD

BLK memiliki

kejelasan tujuan

Page 35: EFEKTIVITAS UNIT PELAKSANAAN TEKNIS PUSAT (UPTP) BALAI

21

yang akan dicapai,

memiliki kejelasan

strategi dalam

upaya mencapai

tujuan,

melakukananalisa

dan perumusanke

bijaksanaan yang

mantap,membuat

perencanaan yang

matang, menyusun

program secara

tepat, menyediakan

sarana dan

prasarana kerja,

pelaksanaan yang

bersifat efektif dan

efisien.

2 Indrin Hanifa

(2018)

Kinerja dinas tenaga

kerja dan transmigrasi

dalam melaksnakan

program pengurangan

Metode yang di

gunakan adalah

pendekatan

kualitatif kuantitatif

Efektivitas suatu

organisasi dalam

melaksanakan

sebuah program

ataupun kegiatan.

Page 36: EFEKTIVITAS UNIT PELAKSANAAN TEKNIS PUSAT (UPTP) BALAI

22

angka pengangguran Dari hasil penelitian

dinas tenaga kerja

dapat di katakan

baik dan sesuai

tujuan.

3 Hermes

Saroha (2015)

Strategi Dinas Tenaga

Kerja Dalam Mengatasi

Masalah Pengangguran

Di Kota Pekanbaru

Metode yang di

gunakan adalah

metode deskriptif

kualitatif.

Dengan cara

melaksanakan

pelatihan dan

keterampilan dan

dapat membentuk

skill atau ke ahlian

yang di miliki.

4

Intan

Damayanti

(2017)

Manajemen UPTD BLK

kabupaten kudus

dalam meningkatkan

keterampilan

masyarakat

Metode yang di

gunakan adalah

metode kualitatif

Unit pengelola teknis

daerah Balai Latihan

Kerja (UPTD BLK)

Kabupaten Kudus

merupakan sebuah

organisasi

pemerintahan

daerah yang berada

dibawah naungan

dinas tenaga kerja,

Page 37: EFEKTIVITAS UNIT PELAKSANAAN TEKNIS PUSAT (UPTP) BALAI

23

perindustrian,

koperasi, dan usaha

kecil menengah

(Disnaker Perinkop

Dan Ukm ). UPTD

BLK kabupaten

kudus mengelola

urusan

ketenagakerjaan

khususnya

pelatihan, sertifikasi,

dan penempatan

tenaga kerja.

Page 38: EFEKTIVITAS UNIT PELAKSANAAN TEKNIS PUSAT (UPTP) BALAI

24

5 Rina Nur

Azizah Dan

Rini Aristin

(2018)

Strategi dinas sosial

tenaga kerja dan

transmigrasi Kabupaten

Sampang dalam

mengurangi angka

pengangguran melalui

metode balanced

scorecard

Metode yang

digunakan dalam

penelitian ini

adalah berupa

studi kasus, yaitu

metode

pengumpulan data

dengan mengambil

beberapa elemen

untuk diteliti,

kesimpulan yang

ditarik hanya

berlaku untuk

elemen-elemen

yang diteliti.

Peningkatan

pemahaman

memberikan

pelayanan,

meningkatkan

pemahaman dalam

memberikan

pelayanan terhadap

kegiatan program

pelatihan sehingga

mampu

menciptakan

lapangan pekerjaan

sendiri dengan

memiliki skill yang

diperolehnya.

C. Kerangka Pikir

UPTP Balai Latihan Kerja kota Makassar adalah instansi pemerintahan

yang dinaungi langsung oleh Menteri ketenagakerjaan atau biasa di singkat

dengan disnaker. Dalam tugasnya UPTP (Balai Latihan Kerja) Kota Makassar

bertujuan untuk mengatasi pengangguran di kota Makassar Bahwa dalam

mengatasi pengangguran, UPTP kota Makassar mengeluarkan kebijakan atau

Page 39: EFEKTIVITAS UNIT PELAKSANAAN TEKNIS PUSAT (UPTP) BALAI

25

program dalam menunjang tujuannya. Untuk melihat tingkat keberhasilan dari

kebijakan atau program yang di keluarkan oleh UPTP Balai Latihan Kerja di kota

Makassar maka diperlukan realisasi yang berhasil terserap di lapangan pekerjaan

dan target dalam mengatasi pengangguran di kota Makassar. Berdasarkan

realisasi dan target maka dapat di ketahui tingkat Efektivitas Unit pelaksanaan

Teknis Pusat (UPTP) Balai Latihan Kerja Menteri ketenagakerjaan Dalam

Mengatasi Pengangguran Di Kota Makassar.

Gambar 2.1 Skema kerangka piker

Kebijakan UPTP dalam mengatasi

angka pengangguran di Kota

Makassar

Target Realisasi

UPTP BALAI LATIHAN KERJA KOTA MAKASSAR

Efektivitas

Page 40: EFEKTIVITAS UNIT PELAKSANAAN TEKNIS PUSAT (UPTP) BALAI

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Model penelitian yang digunakan oleh penulis adalah metode deskriptif

dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif merupakan suatu strategi

yang menekankan pencarian makna, pengertian, konsep, dan tentang suatu

fenomena yang terjadi pada sekitar kita karena setiap tahunya angka

pengangguran semakin meningkat terkhususnya di kota Makassar.

Jenis penelitian ini termasuk penelitian lapangan adalah melakukan

kegiatan lapangan guna untuk memperoleh berbagai data dari informasi yang

dilakukan. Jadi penelitian bertujuan untuk mencari data dari lapangan untuk

mengetahui bagaimana Efektivitas UPTPBalai Latihan Kerja dalam mengatasi

angka pengangguran di kota Makassar.

B. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan UPTPBLK yang tepatnya berada di Kota

Makassar di Jl. Taman Makam Pahlawan No. 4 Makassar 90233. Adapun waktu

yang kami rencanakan dalam penelitian ini adalah kurang lebih (dua) bulan

Agustus sampai Oktober 2020.

C. Sumber Data

Penelitian ini menggunakan sumber data sebagai berikut:

1. Data primer, yaitu berbagai informasi dan keterangan yang diperoleh

langsung dari sumbernya, yaitu para pihak yang dijadikan informan penelitian.

2426

Page 41: EFEKTIVITAS UNIT PELAKSANAAN TEKNIS PUSAT (UPTP) BALAI

27

Data primer merupakan data yang belum pernah dikumpulkan sebelumnya,

baik dengan cara tertentu atau pada periode waktu tertentu.

2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh berdasarkan studi kepustakaan

yaitu penelitian bahan pustaka, yang berkaitan dengan permasalahan yang

diteliti sebagai bahan referensi untuk menujang keberhasilan penelitian.

3. Data ini dapat diperoleh dari berbagai buku yang berisi teori kebijakan publik,

teori implementasi kebijakan publik serta berbagai dokumen dan tulisan, dan

juga data lainnya yang relevan dengan kebutuhan dan tujuan penelitian.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian

inimenggunakan beberapa teknik, yaitu:

1. Teknik Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan melakukan

percakapan kepada informan. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan

wawancara mendalam (in-depth interview). Wawancara mendalam adalah

proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya

jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dan informan atau orang

yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide)

wawancara, di mana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan

sosial yang relatif lama. Dengan demikian, kekhasan wawancara mendalam

adalah keterlibatannya dalam kehidupan informan.

Page 42: EFEKTIVITAS UNIT PELAKSANAAN TEKNIS PUSAT (UPTP) BALAI

28

2. Teknik Observasi

Observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia

dengan menggunakan pancaindera mata sebagai alat bantu utamanya selain

panca indera lainnya seperti telinga, penciuman, mulut, dan kulit. Karena itu,

observasi adalah kemampuan seseorang untukmenggunakan pengamatannya

melalui hasil kerja pancaindera mata serta dokumentasi dapat dibantu dengan

pancaindera lainnya. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik

observasi partisipasi dalam melakukan penelitian.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan salah satu pengumpulan data sekunder.

Studidiartikan sebagai teknik pengumpulan data melalui bahan-bahan tertulis

yang diterbitkan oleh lembaga penelitian, baik berupa prosedur, peraturan-

peraturan, gambar, foto atau dokumen elektronik (rekaman).

4. Penarikan kesimpulan atau Verifikasi

Verifikasi dapat dilakukan dengan singkat yaitu dengan cara

mengumpulkan data baru. Dalam pengambilan keputusan, didasarkan pada

reduksi data dan penyajian data yang merupakan jawaban atas masalah yang

diangkat dalam penelitian.

Keempat komponen tersebut saling mempengaruhi dan terkait.

Pertama-tama peneliti melakukanobservasi di lapangan, setelah melakukan

observasi selanjutnya melakukan wawancara di UPTP BLK (Balai Latihan

Kerja) dari hasil wawancara peneliti dapat mengumpulkan data. Karena data

yang dikumpulkan banyak, maka diadakan reduksi data. Setelah di reduksi

Page 43: EFEKTIVITAS UNIT PELAKSANAAN TEKNIS PUSAT (UPTP) BALAI

29

kemudian diadakan sajian data. Selain itu pengumpulan data juga digunakan

untuk penyajian data. Apabila ketiga tahapan tersebut selesai dilakukan, maka

diambil kesimpulan.

E. Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan secara induktif, yaitu mulai dari lapangan atau

fakta empiris dengan cara terjun ke lapangan, mempelajari, menganalisis,

menafsir dan menarik kesimpulan dari fenomena yang ada di lapangan. Analisis

data di dalam penelitian kualitatif dilakukan bersamaan dengan proses

pengumpulan data. Analisis data dalam penelitian kualitatif adalah model

interaktif, yang terdiri dari komponen pokok berupa:

1. Pengumpulan Data

Peneliti mencatat semua data secara objektif dan apa adanya sesuai

dengan hasil observasi dan wawancara di lapangan.

2. Reduksi Data

Yaitu memilih hal-hal pokok yang sesuai dengan fokus penelitian. Dimana

reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan,

mennggolongkan, mengarahkanmembuang yang tidak perlu menggolongkan,

mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasi.

3. Penyajian Data

Penyajian data berupa sekumpulan informasi yang telah tersusun yang

memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan

tindakan.

Page 44: EFEKTIVITAS UNIT PELAKSANAAN TEKNIS PUSAT (UPTP) BALAI

30

BAB IV

PEMBAHASAN DAN ANALISIS PENELITIAN

A. Gambaran Umum Unit Pelaksanaan Teknis Pusat Balai Latihan Kerja

Makassar

1. Profil UPTP Balai Latihan Kerja Makassar

Lembaga-lembaga pelatihan pada era otonomi daerah dan beberapa

organisasi pemerintah yang dulunya menjadi perpanjangan tangan Pemerintah

Pusat saat otonomi ini menjadi bagian dan kewenangan pemerintah

daerah.Dengan demikian seluruh operasional dan kebijakan organisasi

menjadi kewenangan serta berdasarkan peraturan daerah. Demikian juga Unit

Pelaksanaan Teknis (UPT) Balai Latihan Kerja Makassar sejak berlakunya

otonomi daerah kota Makassar dan keberadaan UPT Balai Latihan Kerja

secara organisasi menjadi bagian dari instansi teknis.

a. BLK Makassar di resmikan pada tanggal 30 maret 1997 Oleh Presiden

Republik Indonesia, bapak Soeharto. Pada awalnya lembaga pelatihan ini

bernama Pusat Latihan Tenaga kerja (PLKI) yang didirikan atas

kerjasama antara pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah

Jepang.

b. Pada tahun 1978, PLKI Makassar berubah menjadi BLKI Makassar. 2006,

BLKI Makassar menjadi unit pelaksanaan teknis pusat dibawah

Kementrian Tenaga Kerja.

c. Tahun 2015, dikeluarkan peraturan Menteri Ketenegakerjaan nmor 21

tahun 2015 tentang organisasi dan tata kerja unit pelaksanaan teknis

30

Page 45: EFEKTIVITAS UNIT PELAKSANAAN TEKNIS PUSAT (UPTP) BALAI

31

teknis bidang pelatihan kerja sehingga nama BLKI Makassar menjadi BLK

Makassar.

d. Regulasi peraturan Menteri Ketenagakerjaan nonmor 21 tahun 2015

mengalami perubahan/atau revisi menjadi peraturan Menteri

Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2019 tentang

perubahan kedua atas peraturan menteri ketenagakerjaan nomor 21

tentang organisasi dan tata kerja unit pelaksanaan teknis di bidang

pelatihan kerja.

e. Balai latihan kerja Makassar telah di sertifikasi ISO 9001 : 2008 untuk

bidang sistem manajemen mutu

UPTP Balai Latihan Kerja Makassar merupakan unit pelaksanaan

teknis di bidang pelatihan di bawah dan bertanggung jawab serta dibina

langsung oleh Kementerian Ketenagakerjaan. Program kerja di UPTP Balai

Latihan Kerja adalah memberikan pelatihan keterampilan kerja kepada

masyarakat yang disesuaikan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan

pasar kerja. UPTP Balai Latihan Kerja hadir sebagai salah satu upaya

pemerintah dalam rangka menciptakan tenaga kerja yang terampil,

mengurangi pengangguran, dan pengembangan sumber daya

manusia,pembangunan ketenagakerjaan yang diarahkan pada pembentukan

tenagaprofesional yang mandiri, beretos kerja tinggi dan produktif.

2. Sasaran, Tujuan, Motto Dan Janji Pelayanan

Program dan kegiatan UPTP Balai Latihan Kerja Makassar memiliki

Sasaran, tujuan, motto dan Janji Pelayanan sebagai berikut:

Page 46: EFEKTIVITAS UNIT PELAKSANAAN TEKNIS PUSAT (UPTP) BALAI

32

a. Sasaran

Terwujudnya tenaga kerja kompeten yang berdaya saing melalui

pelatihan berbasis kompetensi dan sertifikasi.

b. Tujuan

1. Menyelanggarakan dan mengembangkan program pelatihan sesuai

kebutuhan pasar kerja

2. Penguatan instusi bidang pelatihan dan pengembangan tempat uji

kompetensi.

3. Menyelanggarakan dan mengembangkan sistem, metode pelatihan, dan

serta sertifikasi kompetensi.

4. Membangun jejaring dengan stakeholder bidang ketenagakerjaan.

c. Motto

Menjadikan anda kompeten untuk bekerja.

d. Janji Pelayanan

Memberikan pelatihan kerja sampai kompeten adalah kewajiban kami.

3. Kebijakan Mutu

Selabagai salah satu unit pelatihan dibawah naungan Kementerian

Ketenagakerjaan Republik Indonesia, BLK Makassar bertekad menjadi

lembaga pelatihan keterampilan yang mandiri dan tangguh dalam program

pelatihan yang dapat memenuhi kebutuhan pasar tenaga kerja. Untuk

mencapai sasaran tersebut, kami seluruh jajaran manajemen, instruktur dan

staff BLK Makassar berkomitmen untuk:

Page 47: EFEKTIVITAS UNIT PELAKSANAAN TEKNIS PUSAT (UPTP) BALAI

33

a. Memahami dan melaksanakan visi dan misi, yang telah di sepakati

bersama dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab, sesuai dengan

tugas pokok dan fungsi masing-masing pegawai, dalam rangka

meningkatkan mutu pelayanan.

b. Melaksanakan dan mengembangkan sistem, metode pelatihan berbasis

kompetensi, secara konsisten, untuk meningkatkan mutu pelatihan,

membentuk kepribadian peserta pelatihan yang tangguh,disiplin, mandiri,

dan bertanggung jawab.

c. Meningkatkan kerjasama dengan dunia usaha dan industri, dalam rangka

pemenuhan kebutuhan tenaga kerja kompeten, lulusan BLK Makassar.

4. Struktur Organisasi Balai Latihan Kerja

Dalam melaksanakan tugas BLK Makassar diatur dalam struktur

organisasi sesuai peraturan menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia no.

7 tahun 2019 tentang perubahan kedua atas peraturan Menteri

Ketenagakerjaan nomor 21 tahun 2015 tentang organisasi dan tata cara kerja

unit pelaksanaan teknis bidang pelatihan kerja terdiri dari:

a. Kepala Blk Makassar

b. Sub Bagian Tata Usaha

c. Seksi Program Dan Evaluasi

d. Seksi Pemberdayaan

e. Kelompok Jabatan Fungsional

Page 48: EFEKTIVITAS UNIT PELAKSANAAN TEKNIS PUSAT (UPTP) BALAI

34

Gambar 4.1: struktur organisai BLK Makassar

Berdasarkan struktur diatas makan pembagian tugas atau peran sebagai

berikut:

a. Kepala BLK Makassar

Tugas Kepala BLK makassar yaitu melaksanakan sebagaimana

teknik di tentukan dan melakukan kebijakan teknis operasional pelatihan

kerja dibidang industri.

b. Kepala Sub Bagian Tata Usaha

Sub bagian tata usaha bertugas menyiapkan rencana kerja dan

kepengelolaan administrasi kepegewaian, keuangan, perlengkapan dan

rumah tangga atau surat penyuratan Balai Latihan Kerja Makassar.

KEPALA BLK MAKASSAR

KEPALA SUB BAGIAN TATA

USAHA

KEPALA SEKSI PROGRAM

DAN EVALUASI

KEPALA SEKSI

PENYELANGGARA

KEPALA SEKSI

PEMBERDAYAAN

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

Page 49: EFEKTIVITAS UNIT PELAKSANAAN TEKNIS PUSAT (UPTP) BALAI

35

c. Seksi Program Dan Evaluasi

Seksi program dan evaluasi bertugas melakukan pemyusunan

rencana, program dan anggaran, pengelolaan dan penyajian data dan

informasi serta pelaksanaan informasi serta pelaksanaan evaluasi dan

penyusunan laporan di bidang pelatihan kerja industri.

d. Seksi penyelanggara

Seksi penyelanggara mempunyai tugas melakukan penyiapan

bahan pelatihan dan uji kompetensi di bidang pelatihan kerja industri

e. Kepala seksi pemberdayaan

Kepala seksi pemerdayaan melakukan tugas pelayanan konsultasi,

promosi dan pemasaran serta kerjasama kelembagaan di bidang pelatihan

kerja industri.

5. Program pelatihan kerja BLK Makassar

Sistem Dan Metode

Sistem yang yang di terapkan adalah sistem pelatihan berbasis

kompetensi yang selanjutnya disebut PBK yaitu pelatihan yang menitik

beratkan pada penguasaan kiemampuan kerja yang mencakup pengetahuan,

keterampila dan sikap sesuai dengan standar yang di tetapkan dan

persyaratan di tempat kerja.

a. Program Pelatihan Berbasis Kompetensi (APBN)

Program ini di peruntukan untuk pencari kerja dan putus sekolah

dengan sumber pembiayaan dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara

(APBN). Pelatihan di laksanakan di dalam ataupun di luar BLK dengan

Page 50: EFEKTIVITAS UNIT PELAKSANAAN TEKNIS PUSAT (UPTP) BALAI

36

program dan pelatihan yang di butuhkan pasar kerja dalam mengatasi

angka pengangguran.

b. Program Pelatihan Berbasis Kompetensi (SWADANA)

Program pelatihan di selanggarakan melalui kerjasama individu

(perorangan) maupun kelompok pihak ketiga baik itu industri,

instansi/lembaga ataupun umum.

1) Program pelatihan kerja di sususn berdasarkan SKKNI, dan atau standar

khusus

2) Program pelatihan kerja di susun secara berjenjang atau tidak berjenjang

3) Program pelatihan kerja yang di susun berjenjang mengacu pada jenjang

SKKNI

4) Program pelatihan kerja yang di susun tidak berjenjang berdasrkan unit

kompetensi atau kelompok unit kompetensi (berbasis pengguna)

c. Uji Kompetensi/Test Competence

Ditujukan untuk peserta lulusan pelatihan dan perusahaan/industri

baik perorangan maupun kolektif untuk mendapatkan sertifikasi profesi

keterampuilan, apakah sudah/belum kompeten di bidangnya. Kejuruan

yang telah membuka uji kompetensi (UJK), antara lain: teknik otomotif,

teknik manufaktur, teknik las, teknik listrik, teknik refrigation, teknik

elektronik, teknik bangunan, teknik imformasi dan komunikasi, bisnis dan

manajemen, germen apparel, perhotelan, dan tata kecantikan.

Page 51: EFEKTIVITAS UNIT PELAKSANAAN TEKNIS PUSAT (UPTP) BALAI

37

6. Kejuruan Pelatihan Kerja UPTP Balai Latihan Kerja Makassar atau

Program Sertifikasi Profesi

BLK makassar telah memiliki lisensi sebagai tempat uji

kompetensi (TUK) dan lembaga sertifikasi profesi BLK Makassar sesuai

standar untuk bidang kompetensi.

UPTP BLK Makassar sebagai penyelenggara pelatihan kerja untuk

mengatasi pengangguran di kota Makassar memiliki berbagai bidang kejuruan

pelatihan kerja yang dapat dipilih sesuai minat masyarakat. Masyarakat akan

dilatih di berbagai bidang keterampilan/keahlian industri baik yang bersifat

teknis maupun non teknis. Adapun bidang kejuruan dan sub kejuruan yang

ada di UPTP BLK Makassar yaitu:

Tabel 4.1

Kejuruan dan sub kejuaruan yang ada di UPTP BLK Makassar

No Kejuruan Sub Kejuruan

1. Teknik otomotif Pemeliharaan Kendaraan Ringan Sistem

Injeksi

Pemeliharaan Berkala Kendaraan Ringan

Pebaikan Body Kendaraan Ringan

Service Sepeda Motor Injeksi

2 Teknik manufaktur Pengoperasian mesin bubut dan frais

kompleks

Pengoperasian mesin bubut dan frais

Page 52: EFEKTIVITAS UNIT PELAKSANAAN TEKNIS PUSAT (UPTP) BALAI

38

Pembuatan model 3D dan CAD

Pengoperasian mesin milling CNC

Pengoperasian mesin bubut CNC

3 Teknik las Pengelasan GMAW 3G

Pengelasan GTAW 3G

Pengelasan kombinasi SMAW dan GTAW

6G

Pengelasan SMAW 3G

Pengelasan SMAW 6G

4 Teknik listrik Operator otomasi industri

Pemasangan listrik bangunan sederhana

Operator otomatis PLC

Operator kelistrikan dan pencumatik PLC

Teknisi PLC

5 Teknik elektronika Teknisi audio video

Teknisi telepon seluler (reparasi perangkat

lunak)

Teknisi telepon seluler (reparasi perangkat

lunak)

6 Teknik pendingin

dan tata udara

Teknik lemari pendingin

Perawatan AC SPLIT

Pemeliharaan dan perbaikan pendingin

komersial industri

Page 53: EFEKTIVITAS UNIT PELAKSANAAN TEKNIS PUSAT (UPTP) BALAI

39

7 Teknik bangunan Juru ukur (SURVEYOR)

Juru gambar arsitektur

Operaor cabinet marketing

Mengerjakan finishing

8 Garmen apparel Penjaitan pakaian dengan mesin

Pembuatan hiasan busana dan mesin bordur

manual

Assistant operator costume made wanita

Assistant pembuat pakaian

Menjahit pakaian sesuai style

9 Teknologi informasi

dan komunikasi

Pembuatan desain grafis

Perakitan komputer

Practical office advance

Computer operator assistant

10 Bisnis dan

manajemen

Pengelolaan admistrasi perkantoran

Tenaga pemasar operasional

Teknisi akuntansi yunior

Pelayanan pelangganan

Sakretaris

Junior Administrative Assistant (JAA)

Bahasa

11 Tata kecantikan Tata rias kecantikan

Page 54: EFEKTIVITAS UNIT PELAKSANAAN TEKNIS PUSAT (UPTP) BALAI

40

12 Pariwisata Penyediaan layanan makanan dan minuman

Front office receptionist

Penyiapan kamar untuk tamu

Di lihat dari data diatas, UPTP BLK Makassar memiliki 12 kejuruan

dan 49 sub kejuruan. Berikut ini penjelasan kejuruan yang ada di UPTP BLK

Makassar yaitu:

a. Teknik otomotif

Teknik otomotif adalah suatu cabang ilmu teknik mesin yang

mempelajari tentang bagaimana merancang. Membuat dan

mengembangkan alat-alat transportasi darat yang menggunakan mesin,

terutama sepeda motor, mobil, bis dan truk. Teknik otomotif

menggabungkan elmen-elemen pengetahuan mekanika, listrik, elektronik,

keselamatan lingkungan dan serta matematika.

b. Teknik manufaktur

Teknik manufaktur yang berhubungan dengan berbagai praktik

manufaktur serta penelitian dan pengembangan sistem, proses, mesin, alat,

dan perlengkapan teknik manufaktur berhubungan dengan mesin yang

mengubah bahan mentah menjadi produk baru.

c. Teknik las

Pengelasan (welding) adalah salah satu teknik penyambungan

logam dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi

dengan atau tanpa tekanan dan dengan atau logam penambah dan

menghasilkan sambungan yang kontinu. Lingkup penggunaan teknis

Page 55: EFEKTIVITAS UNIT PELAKSANAAN TEKNIS PUSAT (UPTP) BALAI

41

pengelasan dalam kontruksi sangat luas, meliputi perkapalan,

jembatan,rangka baja, bejana tekan, pipa saluran dan sebagainya.

Pelatihan kerjayang diberikan adalah las industri.

d. Teknik listrik

Teknik listrik adalah salah satu bidang ilmu teknik mengenai

aplikasi listrik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Teknik listrik

melibatkan konsep, perancangan, pengembangan, dan produksi perangkat,

listrik dan elektronik yang dibutuhkan oleh masyarakat.

e. Teknik pendingin dan tata udara

Teknik pendingin adalah usaha untuk mempertahankan suhu

rendah yaitu suatu proses mendinginkan udara sehingga dapat mencapai

tempratur kelembaban yang sesuai dengan kondisi yang di persyaratkan

terhadap kondisi udara dari suatu ruangan tertentu.

f. Teknik elektronika

Teknik elektronika adalah cabang ilmu dari teknik elektro yang

memanfaatkan komponen listrik nonlinear dan aktif (seperti perangkat semi

konduktor, terutama transistor, dioda, dan sirkuit terintegrasi) untuk

merancang sirkuit elektronika, perangkat VLSI, dan sistem perangkat

lainnya. Khusus disiplin ini biasanya didasarkan pada papan sirkuit cetak.

Elektronika adalah sub bidang dalam subjek akademik teknik listrik

yang lebih luas tetapi menunjukkan bidang teknik yang luas terutama

mencakup sub bidang lainnya, seperti elektronika analog, elektronika

konsumen, sistem benam, dan elektronika daya. Teknik elektronika

Page 56: EFEKTIVITAS UNIT PELAKSANAAN TEKNIS PUSAT (UPTP) BALAI

42

berkaitan dengan penerapan aplikasi, prinsip, dan algoritma yang

dikembangkan dalam banyak bidang terkait, contohnya ilmu fisika, teknik

radio, teknik telekomunikasi, sistem kendali, pemrosesan sinyal, teknik

sistem, teknik komputer, teknik instrumentasi, kendali daya listrik, robot, dan

masih banyak lagi.

g. Tekni bangunan

Teknik Bangunan adalah bidang teknik yang berhubungan dengan

analisa desain struktur bangunan, menilai suatu kekokohan dan

kemampuan bangunan untuk memuat beban. Jurusan ini merupakan

cabang dari Teknik Sipil.

h. Teknik informasi dan komunikasi

Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan

proses penggunaan sebagai alat bantu manipulasi dan pengelolaan

informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang

berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memperoses dan

mentransfer data mentranfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Jadi

teknologi informasi dan komunikasi mengandung pengertian luas yaitu

segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan,

pemindahan informasi antarmedia. Sub kejuruan dari TIK yaitu

komputer/Office Tools, design grafis dan teknisi komputer.

i. Bisnis dan manajemen

Manajemen bisnis adalah suatu kegiatan dalam merancang,

mengelola dan mengoperasikan sebuah usaha atau bisnis yang mencakup

Page 57: EFEKTIVITAS UNIT PELAKSANAAN TEKNIS PUSAT (UPTP) BALAI

43

semua pengaturan baik dari dalam proses pengerjaan, pengelolaan sampai

cara mencapai suatu tujuan bisnis yang diinginkan.

j. Garmen apparel

Mengoperasikan mesin-mesin jahit garmen, melakukan semua

proses jahit, kompeten mengidentifikasi mesin yang baik dan menerapkan

standar kualitas produk.

k. Pariwisata

Pariwisata adalah perjalanan wisata yang dilakukan secara berkali-

kali atau berkeliling-keliling, baik secara terencana maupun tidak terencana

yang dapat menghasilkan pengalaman total bagi pelakunya. Dari

pengertian tersebut terlihat bahwa kegiatan wisata merupakan bagian dari

kegiatan pariwisata, karena kegiatan pariwisata merupakan kegiatan jamak

dari kegiatan wisata itu sendiri.

l. Tata kecantikan

Tata kecantikan merupakan seni mempercantik dan memperindah

penampilan wajah. Tata kecantikan berfungsi untuk mengubah (makeover)

kekurangan-kekurangan yang ada ke arah yang lebih cantik dan sempurna.

Berbagai trik merias wajah dapat dilakukan untuk menyulap nwajah menjadi

istimewa. Proses untuk menguasai kemampuan make-over, memerlukan

pengetahuan, keahlian, ketelitian, kreatifitas, serta terus bereksperimen

untuk mendapatkan hasil optimal.

Page 58: EFEKTIVITAS UNIT PELAKSANAAN TEKNIS PUSAT (UPTP) BALAI

44

B. Hasil penelitian

Pada bagian ini peneliti akan memaparkan hasil peneltian ini yaitu,

efektivitas UPTP BLK menteri ketenagakerjaan dalam mengatasi angka

penganggura di kota Makassar, di mana penelitian menggunakan metode

kualitatif yang dapat di paparkan, menjelaskan, menggambarkan dan menggali

berdasarkan apa yang di ucapkan melalui wawancara dan observasi.

1. Deskriptif karakteristik informan penelitian

Jumlah imforman dalam penelitian ini adalah sebanyak 3 orang, yang terdiri

dari kepala Kasubag TU yang bernama Murtono Anja A,Md, kemudian Yudha

Prawira Putra seabagai staff TU, dan Andi Musakkir.

Berdasarkan wawancara yang di lakukan peneliti terhadap imforman

atau hasi wawancara dengan narasumber sebagai berikut :

a. Seleksi peserta dan syarat untuk mendaftar di BLK Makassar

Adapun syarat untuk masuk di BLK Makassar menyiapkan foto copy

terakhir, foto copy kk dan ktp, pas foto, mengisi formulir. Setelah mendaftar

dan memenuhi persyaratan semua calon peserta harus mengikuti seleksi,

dan di adakan penyaringan calon peserta yang telah terdaftar, sehingga

didapatkan peserta yang memenuhi kriteria baik dalam hal standar jumlah

maupun kemampuan. Berdasarkan hasil wawancara yang di kemukakan

oleh salah satu imforman yaitu :

“Dalam seleksi peserta ada beberapa tahap yaitu ujian tertulis dan tes

wawancara hal ini di lakukan kesusaian antara latar belakang pendidikan

dan kejuruan, sehingga dalam pelatihan dapat berjalan dengan baik”

(Murtono Anja A,Md) tanggal kamis,10 september 2020.

Page 59: EFEKTIVITAS UNIT PELAKSANAAN TEKNIS PUSAT (UPTP) BALAI

45

Hal yang sama pula yang di kemukakan bapak Yudha Prawira Putra

selaku staff kasubag TU:

“Sesuai yang di adakan oleh UPTP BLK Makassar melalui tes tertulis dan

wawancara, BLK Makassar ini di bawah naungan langsung dari

kementerian ketenaga kerjaan dan bahkan bekerja sama dengan pihak

perusahaan dan kependidikan universitas atau sekolah yang berada di

Sulawei Selatan terkhususnya di kota Makassar sehingga dalam praktek

tidak mengalami kesulitan dalam pelatihan ataupun mencari kerja

(wawancara dengan Yudha Prawira Putra)” tanggal senin, 14 september

2020.

Dalam hasil wawancara dapat di simpulkan bahwa seleksi peserta

memiliki beberapa tahap yaitu tes tertulis dan wawancara agar`pelatihan

sesuai dengan program yang di pilih.

“Bila jumlah peserta yang lulus melebihi dari 20 orang maka sisanya menunggu

atau bisa di katakan cadangan atau menunggu sampai paket pelatihan di buka

kembali”

“Setiap kejuruan dapat menampung hanya 16 orang, jika yang mendaftar

melebihi dari jumlah tersebut maka akan di seleksi dengan nilai yang tertingi”

Berdasarkan hasil wawancara dapat di simpulkan, daya tampung

setiap jurusan maksimal 16 orang sehingga yang tidak lulus harus menunggu

hingga pendaftaran terbuka kembali.

b. Metode pelatihan

Metode pelatihan yang di gunakan dalam proses pelatihan ini

menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan shop talk. Di BLK ini

diadakan evaluasi yang di pakai dalam pelatihan dengan tes terakhir

komprhensif dengan menggunakan tes tertulis, berdasarkan wawancara di

lapangan oleh imforman yaitu:

Page 60: EFEKTIVITAS UNIT PELAKSANAAN TEKNIS PUSAT (UPTP) BALAI

46

“Jadi dalam hal ini pedoman 20% teori dan 80% praktek. Dalam

pelaksanaannya selalu didasarkan pada kebutuhan masingmasing kejuruan

yang memang berbeda. Seperti pada kejuruan otomotif dimana 10% teori dan

90% praktek dan dikejuruan aneka kejuruan khususnya sub kejuruan menjahit

dan bordir 25% teori dan 75% praktek. Namun perbedaan ini bukan masalah

karena setiap instruktur di masing-masing kejuruan berhak untuk menentukan

seberapa banyak teori yang dibutuhkan dan seberapa banyak praktek yang

harus dilakukan.” (Wawancara dengan Andi Musakkir) tanggal jumat, 18

september 2020.

“Tiap kejuruan memiliki cara yang berbeda dalam pemberian materi dan

praktiknya. Tapi, disetiap pelatihan memang lebih mengutamakan praktik agar

para peserta dapat memahami materi dan dapat mempraktekkannya

langsung”

c. Biaya pelatihan

Berdasarkan hasil wawancara maka di peroleh informasi tentang

biaya pelatihan BLK Makassar yang mengemukakan tentang sumber biaya

pelatihan yaitu:

“Program ini di peruntukan untuk pencari kerja dengan sumber biaya dari

Anggara Belanja Negara (APBN). Pelatihan di laksanakan di dalam ataupun di

luar BLK dengan program dan kurikulum yang di susun dengan kebutuhan

pasar kerja. (wawancara dengan Yudha Prawira Putra) tanggal senin, 21

september 2020.

Berdasarkan hasil wawancara maka dapat di simpulkan biaya di

tanggung oleh APBN dalam naungan kementerian ketebagakerjaan

d. Peran UPTP BLK dalam mengatasi pengangguran

Peran balai latihan kerja Makassar merupakan serangkaian kegiatan

yang dilakukan BLK berupa pelaksanaan tugas dan fungsinya demi mencapai

tujuan, didirikannya BLK yaitu untuk menghasilkan tenaga kerja dan para

pencari kerja yang berkualitas dan kompetitif melalui pelatihan,sertifikasi

Page 61: EFEKTIVITAS UNIT PELAKSANAAN TEKNIS PUSAT (UPTP) BALAI

47

kompetensi dan penempatan tenaga kerja. Berdasarkan hasil wawancara

dengan informan, mengemukakan bahwa:

“BLK berperan untuk memberikan kursus atau pelatihan pada masyarakat yang

telah putus sekolah atau yang belum mendapatkan pekerjaan dengan

meningkatkan keterampilan dalam berbagai jurusan yang tersedia sehingga

mereka yang telah mendapatkan pelatihan mampu menciptakan lapangan

pekerjaan atau bekerja pada perusahan industri serta menyediakan fasilitas

belajar seperti penyediaan alat tulis kantor,penyediaan tenaga pengajar,

penyediaan kurikulum dan penyediaan metode pelatihan.” (Wawancara

dengan Murtono Anja A,Md) tanggal rabu, 23 september 2020.

“Sebagai instruktur didirikannya balai latihan kerja ini memberi peluang bagi

masyarakat untuk meningkatkan keterampilan, apalagi target kita itu

masyarakat yang sudah putus sekolah atau yang sedang cari pekerjaan. Disini

tersedia banyak jurusan yang nantinya bisa mendukung masyarakat untuk

membuka lapangan pekerjaan” (Wawancara dengan Yudha Prawira Putra)

tanggal jumat, 25 september 2020.

Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan, bahwa

peran balai latihan kerja yaitu memberikan kursus atas pelatihan berbasis

kompetensi terhadap angkatan kerja yang putus sekolah atau yang belum

mendapatkan pekerjaan serta memberikan keterampilan di berbagai kejuruan

sehingga mampuuntuk melakukan kerja sendiri atau berwirausaha.

e. Efektivitas BLK Makassar dalam mengatasi angka pengangguran.

Sejalan dengan peran BLK dalam meningkatkan kualitas tenaga kerja

peserta dilihat secara berhasil atau tidak berhasilnya dengan melihat indikator

kualitas kerja yang mengacu pada kualitas sumber daya manusia.

Page 62: EFEKTIVITAS UNIT PELAKSANAAN TEKNIS PUSAT (UPTP) BALAI

48

1) Realisasi pelatihan UPTP BLK Makassar tahun 2017-2019.

Table 4.2

Daftar peserta pelatihan institusional

Tahun Jumlah

Pendaftar Lulus seleksi

2017 1089 712

2018 875 513

2019 987 874

Sumber: data sekunder diolah UPTP BLK Makassar

Table 4.3

Daftar peserta pelatihan Non institusional

Tahun Jumlah

Pendaftar Lulus seleksi

2017 614 497

2018 573 416

2019 540 432

Sumber: data sekunder diolah UPTP BLK Makassar

2) Monitoring

Sejalan dengan peran BLK dengan meningkatkan kualitas tenaga

kerja peserta di lihat secara berhasil atau tidak berhasilnya kualitas dan

sumber tenaga manusia. Monitoring pelatihan di lakukan BLK Makassar untuk

melihat efektif setidaknya pelatihan baik pelatihan institusional maupun non

institusional, dalam wawancara informan mengemukakan.

“Monitoring di lakukan agar dapat melihat apakah lulusan dari pelatihan sudah

atau belum bekerja, biasanya untuk melihat hasil pelatihan kita memiliki jangka

waktu pelaksanaan monitoring minimal 1 tahun, karena banyaknya alumni

Page 63: EFEKTIVITAS UNIT PELAKSANAAN TEKNIS PUSAT (UPTP) BALAI

49

yang sudah bekerja baik di kota Makassar, sulawesi selatan dan seuluruh

wilayah indonesia bahkan keluar negeri (wawancara dengan Murtono Anja

A,Md)” tanggal senin 28 september 2020.

“monitoring dilaksanakan pada setiap tahun anggarannya untuk melihat hasil pelatihan tahun sebelumnya, lulusan 2017 akan dimonitoring pada tahun anggaran 2018, lulusan 2018 akan dimonitoring pada tahun anggaran 2019 dan begitu seterusnya” (Wawancara dengan Murtono Anja A,Md) tanggal 28 September 2020

Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa

monitoring dilakukan dalam jangka waktu maksimal 1 tahun setelah pelatihan

selesai dalam prosedur pelaksanaan monitoring dilakukan pada pelatihan

konstitusional dan non-konstitusional, informan mengemukakan bahwa :

“biasanya pada pelatihan konstitusional kami memberikan blanko yang didalamnya berisi informasi peserta yang sudah lulus apakah sudah bekerja atau belum. Blanko nantinya dikembalikan pada kami dalam jangka waktu maksimal 1 tahun atau segera dikembalikan setelah mereka bekerja sedangkan pada pelatihan non konstitusional kami akan mendatangi langsung tempat dilaksanankannya pelatihan.” (Wawancara dengan Murtono Anja A,Md ) tanggal 28 September 2020

Dari hasil monitoring imforman dapat dapat hasil dari monitoring yang

di lakukan pada tahun 2017-2019.

Tabel 4.3

Jumlah lulusan tahun anggaran 2017-2019 yang dapat di monitoring.

Tahun Jumla lulusan Jumlah yang dapat di monitoring

Presentase (%)

2017 1212 647 52, 7

2018 938 477 50, 7

2019 1287 569 43, 5

Jmlh 3437 1963 49, 25%

Sumber: data sekunder dari BLK Makassar

Page 64: EFEKTIVITAS UNIT PELAKSANAAN TEKNIS PUSAT (UPTP) BALAI

50

Dari jumlah peserta yang lulus apakah semua dapat termonitor

imforman mengukakan bahwa:

“tidak semua peserta dapat dimonitor karena beberapa peserta yang telah lulus tidak mengembalikan blanko dan juga tidak melapor pada kami” (Wawancara dengan Yudha Prawira Putra) Tanggal 29 September 2020

“belum termonitor semuanya, kendalanya berada pada peserta pelatihan. Mereka ada yang langsung merantau atau juga mengembangkan potensinya sehingga yang termonitor cuma sebagian saja” (Wawancara dengan Yudha Prawira Putra) tanggal 29 September 2020

Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa dari hasil

monitoring sudah berjalan cukup efektif dapat dilihat dari hasil presentase jumlah

peserta yang lulus dapat terserap dalam dunia kerja yang diukur sesuai dengan

skala dan klasifikasi efektifitas pada tabel 2.1, dimana jika mencapai 41%-60%

dikatakan cukup efektif.

C. Pembahasan

Efektivitas UPTP BLK Makassar dalam mengatasi pengangguran ada

beberapa aspek untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Dalam

meningkatkan sumber daya manusia di UPTP BLK Makassar terdapat beberapa

penunjang.

1. Seleksi Peserta

Seleksi peserta yang dilakukan oleh UPTP BLK Makassar dilakukan memiliki

beberapa tahap yaitu tes tertulis dan wawancara, hal ini dilakukan agar

kemampuan dan keterampilan peserta pelatihan sesuai dengan program yang

dipilih. Hal ini sejalan yang dikemukakan oleh Murtono Anja A,Md bahwa

seleksi peserta dilakukan dengan tes tertulis dan wawancara agar tepat

sasaran dan berdampak baik bagi peserta pelatihan.

Page 65: EFEKTIVITAS UNIT PELAKSANAAN TEKNIS PUSAT (UPTP) BALAI

51

Metode pelatihan lebih banyak praktek di bandingkan pendalam teori yang di

kemukakann oleh Andi Musakkir bahwa metode pelatihan yang di berikan

berupa pengetahuan dalam berbagai hal yang sebagian besar melakukan

praktek langsung.

2. Biaya pelatihan

Biaya pelatihan berasal dari anggaran pemerintah yaitu APBN karena dana ini

sangat menunjang yang di peruntukan untuk mencari kerja. Pelatihan di

laksanakan di dalam ataupun di luar ruangan dengan program di susun sesuai

kebutuhan pasarkerja yang di kemukakan oleh Yudha Prawira Putra.

3. Peran pelatihan kerja

Peran UPTP BLK Makassar yaitu memberikan kursus atau pelatihan berbasis

kompetensi terhadap angkatan kerja yang putus sekolah atau yang belum

mendapatkan pekerjaan serta memberikan keterampilan di berbagai kejuruan

sehingga mampu berwirausaha mandiri. Hal ini sejalan dengan

Yulzain,F&Jumiati(2019) Efektivitas UPTD Balai Latihan Kerja (BLK) dalam

Meningkatkan Kualitas Tenaga Kerja di UPTD BLK Kabupaten Padang

Pariaman. Di mana para siswa pelatihan dapat mengikuti jurusan pelatihan

dengan bermacam-macam jurusan lainnya.

4. Efektivitas UPTP BLK Makassar

Adapun efektivitas UPTP BLK Makassar sebagai berikut:

a. Realisasi

Berdasarkan tingkat kemauan masyarakat cukup tinggi dalam

meningkatkan keterampilan, sejalan dengan efektivitas UPTP BLK

Page 66: EFEKTIVITAS UNIT PELAKSANAAN TEKNIS PUSAT (UPTP) BALAI

52

Makassar dalam meningkatkan kualitas tenaga kerja peserta pelatihan. Hal

ini di kemukakan oleh Intan Damayanti (2017) Manajemen UPTD BLK

kabupaten kudus dalam meningkatkan keterampilan masyarakat, yaitu

meningkatkan kualitas. Unit pengelola teknis daerah Balai Latihan Kerja

(UPTD BLK) Kabupaten Kudus merupakan sebuah organisasi

pemerintahan daerah yang berada dibawah naungan dinas tenaga kerja,

perindustrian, koperasi, dan usaha kecil menengah (Disnaker Perinkop Dan

Ukm ). UPTD BLK kabupaten kudus mengelola urusan ketenagakerjaan

khususnya pelatihan, sertifikasi, dan penempatan tenaga kerja

b. Target

1. terserap di dunia kerja dan monitoring di lakukan jangka waktu

maksimal tahun setelah pelatihan konstitusional dan non konstitusional

agar dapat melihat UPTP BLK Makassar telah berjalan efektif atau tidak

dengan melihat berapa yang terserap di dunia kerja dalam Negeri atau

di luar Negeri.

2. Di lihat dari tabel 4.3 di atas di ketahui bahwa jumlah lulusan peserta

pelatihan anggaran 2017 yang dapat terserap dunia kerja sebanyak

647 orang atau 52,7% serta pelatihan anggaran 2018 sebanyak 477

orang atau 50, 7% begitupun dengan pelatihan anggaran 2019

sebanyak 569 orang atau 43, 5% atau secara keseluruhan selama

setahun 2017-2019 yaitu 49,25% (cukup efektif)

Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa efektivitas

balai latihan kerja Makassar dalam mengatasi pengangguran perlu

Page 67: EFEKTIVITAS UNIT PELAKSANAAN TEKNIS PUSAT (UPTP) BALAI

53

meningkatkan sumber daya manusia di UPTP BLK Makassar melakukan

beberapa tahap dalam seleksi peserta yaitu tes tertulis dan wawancara. Metode

pelatihan yang dilakukan sesuai dengan kurikulum pelatihan yaitu jam pelajaran

praktek lebih banyak dibandingkan dengan teori. Biaya pelatihan yang berasal

dari APBN dan sudah berjalan dengan dilihat dari kejuruan yang di

selenggarakan tiap tahunnya kualitas instruktur dengan pelatihan yang tersedia

sudah sesuai dengan latar belakang pendidikan formal sehingga dapat

memberikan materi pelatihan secara efektif. Peran balai latihan kerja sudah

berjalan efektif dilihat dari sarana dan prasarana yang telah diberikan UPTP

BLK Makassar dalam melakukan pelatihan. Pelaksanaan monitoring yang

dilakukan oleh UPTP BLK Makassar terhadap lulusan sudah berjalan efektif

meskipun masih ada kendala. Hal ini dapat dilihat bahwa sudah separuh lebih

lulusan yang dapat bekerja sesuai keahlian yang dia dapat di BLK Makassar

Berdasarkan uraian efektivitas balai latihan kerja dalam mengatasi

angka pengangguran di kota makassar sesuai teori yang dikemukakan oleh

Menurut Gibson dalam (Herbani Pasolong, 2010:4) efektivitas adalah

pencapaian sasaran menunjukan derajat efektivitas. Efektivitas adalah suatu

pengukuran terhadap penyelesaian suatu pekerjaan tertentu dalam suatu

organisasi (Kumorotomo, 2005:362).

Efektivitas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan dalam

mencapai sasaran yang telah ditetapkan secara tepat. Tingkat efektivitas dapat

diukur dengan membandingkan antara rencana yang telah ditentukan dengan

hasil nyata yang telah diwujudkan, namun jika hasil pekerjaan dan tindakan

Page 68: EFEKTIVITAS UNIT PELAKSANAAN TEKNIS PUSAT (UPTP) BALAI

54

yang dilakukan tidak tepat sehingga menyebabkan tujuan tidak tercapai maka

hal itu dikatakan tidak efektif, Menurut Ritno H. Rondonuwu dkk (Rondonuwu,

2015) efektivitas adalah pencapaian hasil dari pelaksanaan program yang

dibuat dengan target yang telah ditetapkan.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan, maka dapat di

ketahui bahwa salah satu upaya yang terus dilakukan pemerintah untuk

mengatasi dan mengurangi masalah pengangguran adalah dengan memberikan

pelatihan kerja. Pelatihan kerja merupakan bagian dari pendidikan dan

umumnya dilakukan oleh sebuah industri untuk meningkatkan keamampuan

karyawannya. Dewasa ini, pelatihan kerja tidaklagi hanya diberikan pada

karyawan suatu perusahaan, tetapi juga terbuka untuk masyarakat umum.

Tempat pelatihan kerja pun sudah sangat berkembang, terbukti dengan adanya

lembaga-lembaga kursus milik swasta yang bersifat bisnis yang menawarkan

pelatihan kerja pada masyarakat untuk mendapatkan keahlian atau

keterampilan.

Adapula lembaga milik pemerintah yang ditunjuk untuk melaksanakan

program pelatihan kerja bagi masyarakat umum yaitu, UPTD BLK. UPTD-BLK

merupakan suatu tempat untuk penyelenggaran pelatihan kerja bagi masyarakat

yang menjadi peserta pelatihannya agar mereka mampu menguasai suatu

keahlian atau keterampilan tertentu untuk bekal mereka dalam mencari

pekerjaan atau membuka usaha mandiri dan untuk meningkatkan kesejahteraan

hidupnya. UPTP BLK terdapat diseluruh wilayah Indonesia, tidak terkecuali di

kota Makassar.

Page 69: EFEKTIVITAS UNIT PELAKSANAAN TEKNIS PUSAT (UPTP) BALAI

55

UPTP BLK makassar hadir salah satu upaya untuk mengatasi

pengangguran di kota makassar. Untuk mengatasi pengangguran pemerintah

melakukan upaya yaitu, melakukan pelatihan terhadap masyarakat untuk

mengasah keahlian dibidang nya masing-masing dengan berbagai kejuruan dan

di tawarkan ke masyarakat. Pelatihan kerja yang di lakukan UPTP BLK

Makassar merupakan pelatihan kerja yang berbasis kompetensi yang akan

membentuk masyarakat agar kompeten dan berdaya saing tinggi di dalam

negeri atau di luar negeri.

Page 70: EFEKTIVITAS UNIT PELAKSANAAN TEKNIS PUSAT (UPTP) BALAI

56

BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dan mengenai efektivitas dalam mengatasi

angka pengangguran dapat di simpulkan bahwa Balai Latihan Kerja sudah

cukup efektif dalam mengatasi angka pengangguran di kota Makassar di lihat

dari tabel 4.3 yang cukup efektif dalam mengatasi pengangguran di kota

Makassar dan penjelasan hasil penelitian dari tahun 2017-2019 jumlah

peserta pelatihan di UPTP BLK Makassar yaitu 49,25%.

B. Saran

Setelah melakukan pembahasan dan pengambilan kesimpulan guna

melengkapi hasil penelitian, maka penulis memberikan saran bagi

Pemerintah, BLK Makassar, dan bagi peneliti. Adapun saran-saran yang

perlu di sampaikan sebagai berikut:

1. Bagi pemerintah

Bagi pemerintah daerah dalam upaya meningkatnya kualitas pelatihan

kerja agar menambah anggaran terhadapa UPTP BLK Makassar

supayab mencakup angkatan kerja yang putus sekolah.

2. Bagi UPTP BLK Makassar

Di harapkan kedepannya pihak UPTP BLK Makassar mampu menjalin

pihak kerja sama agar mampu menyalurkan tenaga kerja yang kompeten

dan di harapkan juga dapat menambah instruktur dan jumlah pegawai

agar dapat memperlancar proses pelatihan.

56

Page 71: EFEKTIVITAS UNIT PELAKSANAAN TEKNIS PUSAT (UPTP) BALAI

57

3. Bagi peneliti

Untuk peneliti selanjutnya di harapkan mampu mengembangkan

penelitian untuk bisa mengembangkan kemampuan yang ada Di Balai

Latihan Kerja.

Page 72: EFEKTIVITAS UNIT PELAKSANAAN TEKNIS PUSAT (UPTP) BALAI

58

DAFTAR PUSTAKA

Doni, joni, priansa, dan swatnno. 2013. Manajemen Sdm Dalam Organisasi Public,

Dan Bisnis Bandung

Gibson. M 2008. Manajemen S umber Daya Manusia. Cetakan Kedua Jakarta

Erlangga

Hermes saroha. 2015. Strategi Dinas Tenaga Kerja Dalam Mengatasi Masalah

Pengangguran Di Kota Pekanbaru. JOM FISIP Vol 2 No: 2- Oktober 2015

Halaman 1-15

Hartini dan G. Kartasapoetra (1992) (Hariadi, 2009: 22) Kamus Sosiologi Dan

Kependudukan, Penerbit Aksara Solo

Intan Damayanti. 2017. Manajemen Uptd Blk Kabupaten Kudus Dalam

Meningkatkan Keterampilan Masyarakat.

Indri hanifa. 2018. Kinerja dinas tenaga kerja dan transmigrasi dalam melaksanakan

program penguranganan pengangguran. Jurnal GOVERNANSI p-ISSN 2442-

3971; e-ISSN 2549-7138 Volume 4 Nomor 1, April 2018. Hal (21-32)

Kumorotomo, wahyudi 2005 etika Administrasi Negara.Pt Raja Grafindo Persada,

Jakarta.

Manning, Chris Dan Tadjuddin Noer Effendi 1996 Urbanisasi Pengangguran, Dan

Sektor Informal Di Kota Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Pasolong, herbani. 2010.Teori Administrasi Public Alfabeta Bandung

Rusli, budiman 2013 Kebijakan Public Membangun Pelayanan Public Yang

Responsif, Bandung Hakim Publisher.

Rondonuwu H. Ritno dkk. 2015 Analisis Efesiensi Dan Efektivitas Pengelolaan

Keuangan Daerah Pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Minahasa

Jurnal MBA 23. Vol. 3 no 4. ISSN: 2303-1174

Rina Nur Azizah Dan Rini Aristin. 2018. Strategi Dinas Sosial Tenaga Kerja Dan

Transmigrasi Kabupaten Sampang Dalam Mengurangi Angka Pengangguran

Melalui Metode Balanced Scorecard. ISSN 2088-7469 (Paper) ISSN 2407-

6864 (Online) Volume 8 Nomor 2 (2018). Hal (186-197)

Steers, Richard. M 1985 Efektivitas Organisasi Kaidah PeriLaku (Alih Bahasa

Magdalena). Jakarta, Erlangga.

Page 73: EFEKTIVITAS UNIT PELAKSANAAN TEKNIS PUSAT (UPTP) BALAI

59

Suroto 1996 Strategi Pembangunan Dan Perencanaan Kesempatan

Kerja.Yogyakarta: UGM Press.

Siagian s. p. 2002. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja.Jakarta Rineka Cipta.

Suwarni,2015 Pembuatan Website Pengolahan Data Pelatihan Balai Pelatihan

Ketenagakerjaan Pada Disnaker trans Jawa Barat

Sukirno Sadono (20016) Ekonomi Pembangunan Edisi Kedua.Kencana Jakarta.

Yulzain. F. Jumiati. 2019. Efektivitas Uptd Balai Latihan Kerja (Blk) Dalam

Meningkatkan Kualitas Tenaga Kerja Di Uptd Blk Kabupaten Padang

Pariaman. Volume 1 Nomor: 4 Tahun 2019 ISSN : 2684-818X (Online), ISSN :

2338-7378 (Print), http://jmiap.ppj.unp.ac.id. Hal (12-19)

Page 74: EFEKTIVITAS UNIT PELAKSANAAN TEKNIS PUSAT (UPTP) BALAI

60

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 75: EFEKTIVITAS UNIT PELAKSANAAN TEKNIS PUSAT (UPTP) BALAI

61

PEDOMAN WAWANCARA

Untuk Pegawai Uptp Blk Makassar

A. BIAYA PELATIHAN

1. Darimanakah sumber dana untuk menyelanggarakan pelatihan ?

2. Apakah peserta di pungut biaya ?

3. Adakah kendala terkait dengan biaya dalam pelatihan ?

B. SELEKSI PESERTA

1. Apakah semua jurusan dilakukan proses seleksi ?

2. Pertimbangan apa saja yang menjadi dasar kelulusan seleksi

peserta ?

3. Berapa daya tampung ruang yang bisa diserap ditiap kejuruan?

4. Apa saja kendala dalam pelaksanaan proses seleksi peserta ?

C. PELAKSANAAN PELATIHAN

1. Bagaimana metode penyampaian materi yang digunakan oleh

instruktur?

2. Apa saja kendala yang dihadapi dalam penyampaian materi ?

3. Bagaimana respon dari peserta pelatihan terhadap materi yang

disampaikan oleh instruktur ?

4. Bagaimana perbandingan antara penyampaian praktek dan

teorinya ?

D. MONITORING

1. Pelaksanan monitoring

a. Apakah tujuan dilaksanakan monitoring pelatihan ?

b. Bagaimana ketentuan batas waktu pelaksanaan monitoring yang

efektif ?

c. Siapakah yang melaksanakan monitoring pelatihan ?

d. Apakah ada kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan monitoring

?

2. HASIL MONITORING

a. Bagaimanakah hasil monitoring dari pelatihan ini ?

b. Apakah semua lulusan sudah termonitor ?

Page 76: EFEKTIVITAS UNIT PELAKSANAAN TEKNIS PUSAT (UPTP) BALAI

62

Lokasi Penelitian

KANTOR UPTP BLK MAKASSAR

Page 77: EFEKTIVITAS UNIT PELAKSANAAN TEKNIS PUSAT (UPTP) BALAI

63

WAWANCARA

Page 78: EFEKTIVITAS UNIT PELAKSANAAN TEKNIS PUSAT (UPTP) BALAI

64

RIWAYAT HIDUP

SYAMSIR, lahir pada tanggal 19 Agustus 1997 di

desa lembang, kecematan kajang kab. Bulukumba

Provinsi Sulawesi Selatan, anak pertama dari dua

bersaudara yang merupakan buah cinta dari

pasangan Syarifuddin dan Nursida. Penulis memulai

jenjang pendidikan formal dari Sekolah Dasar Negeri (SDN) 111 kassi buta

pada tahun 2004 dan lulus pada tahun 2010. Ditahun yang sama, penulis

melanjutkan di SMPN 20 Bulukumba dan tamat pada tahun 2013. Pada tahun

yang sama pula, penulis melanjutkan pendidikannya di SMKN 7 BULUKUMBA

dan tamat pada tahun 2016. Setelah tamat SMA penulis langsung melanjutkan

pendidikan di Perguruan Tinggi melalui penerimaan mahasiswa jalur online

dan terdaftar sebagai mahasiswa program studi strata satu Jurusan Ilmu

Ekonomi Studi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas

Muhammadiyah Makassar. Pada tahun 2020 penulis mendapatkan gelar

(strata satu) S.1 Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Efektivitas Unt

Pelaksanaan Teknis Pusat (UPTP) Bala Latihan Kerja Makassar Dalam

Mengatasi Pengangguran Di Kota Makassar. Semoga dengan hasil penelitian

ini bermanfaat bagi para pembaca dan penulis dapat mengimplementasikan

ilmu yang didapatkan dari Universitas Muhammadiyah Makassar di

masyarakat.