rekayasa unit air baku

Upload: ryan-hardian

Post on 07-Apr-2018

233 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

  • 8/6/2019 Rekayasa Unit Air Baku

    1/15

    a. Intake

    Adalah bangunan untuk menangkap air dari sumbernya

    Intake merupakan suatu bangunan penangkap atau pengambilan air baku yang akan diolah sesuai denganperencanaan. Pada intake, air baku akan dikumpulkan dan ditransmisikan ke bangunan pengolahan.

    Syarat utama bangunan intake adalah kehandalan, keamanan dan pengoperasian yang minimal. Terdapatbermacam macam jenis intake yang tergantung kepada lokasi penangkapan air.

    Dihitung berdasrkanQ maksimum hari

    Intake pompa Tanpa pompa

  • 8/6/2019 Rekayasa Unit Air Baku

    2/15

    Intake Tower (dipasang pada air tanah) Kriteria intake tower : Lokasi : Sedekat mungkin dengan tepian air namun

    ditempatkan dimana kedalaman air minum 10 ft (3 m)

    dengan perkecualian intake berukuran kecil. Bentuk dan Ukuran :Bagian puncak tower mempunyai

    ketinggian minimal 5 ft (1,5 m) diatas permukaan airtertinggi. Jembatan penghubung juga mempunyaiketinggian yang sama. Diameter dalam tower haruscukup besar untuk meletakkan dan memperbaiki pintu

    intake. Struktur :Material yang dipergunakan untuk

    membangun tower harus kuat dan tahan lama sepertiranforced concread dan harus dibangun diatas pondasiyang kokoh sehingga dapat bertahan saat banjir.

  • 8/6/2019 Rekayasa Unit Air Baku

    3/15

    Intake Ports Kriteria intake port :

    Pintu intake Ports harus tersedia untuk beberapa kedalam air.Pintu terendah terletak 2 ft dari dasar, interval vertikal pintu -pintu tersebut 10 15 ft (3 4,5 m). Kecepatan aliran yangmelewati pintu pada ketinggian yang sama tidak boleh melebihi1 fps (0,3 m/s). Di daerah - daerah sering terjadi pembekuanair, kecepatan aliran diharapkan dibawah 0,5 fps (0,15 m/s).

    Bar screen harus tersedia pada setiap pintu. Terletak padabagian luar katup, diameter batang barscreen 0,5 0,75 inchi

    yang terbuat dari baja dan terletak 2 3 inchi antara satudengan yang lainnya. Pada kondisi normal kecepatan melewatibukaan screen tidak boleh melewati 2 Food and BeverageService (0,6 m/s). Pada kasus khusus kecepatan dibatasidibawah 0,35 Food and Beverage Service (0,1 m/s) untukmencegah ikan kecil terhisap.

    Fine screen untuk menyisihkan benda benda terapung danmelindungi pada sebagian besar kasus, jarak bukaan saringan

    berkisar antara 3/16 3/8 inchi ( 5 9,5 mm ) dan kecepatanmaksimal 2 ft. Penggunaan pembersih hidrolis sangatdirekomendasikan.

  • 8/6/2019 Rekayasa Unit Air Baku

    4/15

    Intake Pipa / Conduit

    Kriteria Intake Pipa / Conduit :

    Ukuran :Dalam rangka mencegah akumulasi sedimen,ukuran pipa/conduit harus memadai untuk dapat dilewati

    dengan kecepatan aliran maksimum 3 - 4 fps ( 0,9 1,2m/s ).

    Perlindungan :Jika pipa atau conduit harus menyeberangisungai atau danau menuju puncaknya harus dilindungi.Kadang - kadang pecahan batu harus diletakkan diatasselokan penghubung sebagai pelindung.

    Kemiringan : Untuk menghindari terjebaknya udara dalamsaluran pipa/conduit harus diletakkan dalam kondisimiring.

    Izin: Untuk membangun intake pipa/conduit yangmelewati sungai, danau dan reservoir dibutuhkan izindari badan yang bersangkutan.

  • 8/6/2019 Rekayasa Unit Air Baku

    5/15

    Unit untuk mengalirkan

    air dari intake ke unit

    produksi/ sistem

    pengolahan.Dihitung dengan

    menggunakan Q

    maksimum hari.

    Debit (Q) = 0.2785CD2.63S0.54

  • 8/6/2019 Rekayasa Unit Air Baku

    6/15

    Unit untuk mengolah air dari sumber air baku

    sehingga dapat menjadi air yang layak

    konsumsi (sesuai dengan peraturan)

    Unit produksi berbeda-beda tergantung darikualitas air baku nya.

    Untuk menghitung dimensi digunakan q

    maksimum hari.

  • 8/6/2019 Rekayasa Unit Air Baku

    7/15

    Definisi Prasedimentasi ialah bak pengendap dengan waktu detensi yang relatif lama.

    Pada bak predimentasi terjadi penyisihan partikel - partikel suspensi pada airyang memiliki kekeruhan tinggi dengan jalan pengendapan secara gravitasi. Bakprasedimentasi hanya terbawa ke dalam proses koagulasi flokuasi danmenghambat kedua proses tersebut.

    Kriteria perencanaan Perbandingan panjang dan lebar bak biasanya 4:1 - 6:1. Pada umumnya cara

    pengendapannya adalah free settling, yaitu mengendap dengan sendirinya(gravitasi) tanpa bantuan bahan kimia lainnya.

    Perhitungan Luas permukaan zone pengendapan (As)

    Dihitung berdasarkan asumsi bahwa bak merupakan tangki ideal. Luas permukaan(As) bak pengendap dapat dihitung dengan menggunakan formula:

    As = Q/So

    Dimana :

    Q = debit (m3/jam)

    So = surface loading (m3/m2/jam)

  • 8/6/2019 Rekayasa Unit Air Baku

    8/15

    Definisi Sedimentasi ialah suatu proses pemisahan parikel tersuspensi

    dari suspensinya dengan pengendapan secara gravitasi, dankemudian suspensinya dipisahkan menjadi larutan yang relatifjernih.

    Proses sedimentasi digunakan untuk menghilangkan partikeldiskrit air, flok - flok, dan presipitat yang terbentuk selamaproses pengolahan air yang bermacam - macam jenis.

    Bagian - bagian bak pengendap : Zone inlet, merupakan tempat air terdistribusi secara merata.

    Zone pengendapan, tempat mengendapkan partikel - partikel

    tersuspensi dalam kondisi diam. Zone lumpur, tempat, mengumpulkan lumpur.

    Zone outlet, tempat mengalirkan air yang mengandung partikel yangtidak dapat diendapkan untuk keluar dari bak pengendap.

    Bentuk bak pengendap : Bulat (circular)

  • 8/6/2019 Rekayasa Unit Air Baku

    9/15

    Kriteria Perencanaan Bentuk bak persegi panjang menggunakan "multiplate settler" (sudut

    antara arah aliran dengan plate = 60o

    ). Perbandingan panjang dan lebar 2:1 - 6:1.

    Waktu detensi (td) umumnya 2 - 3 jam.

    Sedimentasi setelah proses koagulasi dengan alum atau garam - garambesi.

    Overflow rates = 500 - 800 gal/hari - ft2

    Waktu detensi (td) = 2 - 8 jam

    Kecepatan melimpah 12000 - 22000 gal/hari - ft2 Sedimentasi setelah proses pelunakan menggunakan kapur soda.

    Overflow rates = 500 - 1000 gal/hari - ft2

    Waktu detensi (td) = 4 - 8 jam

    Kecepatan melimpah 22000 - 26000 gal/hari - ft2

    Kecepatan pengaliran dalam tray, v e 0,9 m/mnt.

    Koreksi edisien pemisahan, E = (90-95) %

    Kondisi 'performance' bak, n = 1/8 (so, good)

    Kecepatan mengendap partikel, vo = 8,3 x 10-4 m/det

    Jarak antar plate, w = (5 - 10)cm

    Waktu detensi (td) = (15 - 30) menit

    Kontrol aliran : Re e 2000, Fr u 10-5

  • 8/6/2019 Rekayasa Unit Air Baku

    10/15

    Definisi Filtrasi ialah suatu proses pemisahan zat padat dari cairan dengan

    melewatkan air yang diolah melalui media porus, seperti pasir yangteratur, batu yang dihancurkan, antasit, gelas, dan bara, beton,plastik. Untuk menghilangkan partikel - partikel yang sangat halus,flok - flok dari material tersuspensi dan mikroorganisme.

    Pada proses filtrasi ini terjadi penahanan partikel diantara lapisanmedia (bagian porinya) atau diatas permukaan media, yaitu partikelyang mempunyai diameter yang lebih besar dari pori media, sedangkanflok - flok atau partikel yang memiliki diameter lebih kecil akanmengendap dan menempel dibutiran media.

    Berdasarkan kecepatan pengaliran, terdapat dua jenis filter :

    Saringan PasirL

    ambat (Slow Sand Filter) : SSF meniru terjadinyaperkolasi air di dalam tanah dan ditujukan untuk air baku yangmemiliki kekeruhan maksimum 30 mg/l. SSF ini umumnya untukkomunitas kecil dengan air baku yang baik dan tidak bervariasi.

    Saringan Pasir Cepat (Rapid Sand Filter) :Dalam perencanaan, RSF iniakan mengalami pengolahan terlebih dahulu, yang berfungsi untukmenurunkan kekeruhan air sampai 10 mg/l. Proses pencucian kembalifilter

  • 8/6/2019 Rekayasa Unit Air Baku

    11/15

    Kriteria Perencanaan Kriteria Perencanaan SSF :

    Kecepatan penyaringan dalam filter = (0,1 - 0,9) m3/m2 jam atau(0,1 - 0,9) m/jam.

    Ukuran efisiensi (ES) pasir = (0,5 - 0,35) mm

    Koefisien keseragaman (UC) = 2 3

    Tebal lapisan pasir = 1 m

    Tebal lapisan kerikil = 0,3 m

    Distribusi butir pasir = tidak terstratifikasi

    Kehilangan tekanan = 0,06 m awal dan 1,20 m (akhir)

    Periode pencucian = (30 - 60) hari Metode pencucian : permukaan pasir dikeruk kemudian dicuci

    Banyaknya air pencucian = 0,2 - 0,6% dari air yang disaring

    Kriteria Perencanaan RSF : Kecepatan penyaringan : (5 - 10) m3/m2 jam atau (5 - 10) m/jam

    Ukuran efisiensi (ES) pasir : (0,45 - 0,55) mm

    Koefisien keseragaman (UC) : 1,5

    Tebal lapisan pasir : 0,75 m Tebal lapisan kerikil : 0,40 m

    Ketinggian air diatas permukaan pasir : (1 - 1,5) m

    Kehilangan tekanan didalam lapisan : 0,3 m (awal) dan 2,7 m (akhir)

    Periode pencucian = (1 - 3) hari

    Metode pencucian : backwash dengan kecepatan 40 - 60 m/jam

    Banyaknya air pencucian : 1 - 6% dari air yang disaring

  • 8/6/2019 Rekayasa Unit Air Baku

    12/15

    Definisi Koagulasi dan flokulasi adalah merupakan penambahan zat kimia

    pembentuk flok atau koagulan ke dalam air baku sehingga bercampurdengan yang tidak dapat mengendap serta suspensi yang sulit untukmengendap sehingga terbentuk flok - flok yang cepat mengendap.

    Pada koagulasi, terjadi penambahan koagulan dan pencampuran cepat

    yang memberi kesempatan pada koagulan untuk bercampur dengan airbaku. Segera setelah pengadukan cepat, air dialirkan ke prosesflokulasi, dimana terbentuk flok - flok yang lebih besar denganpengadukan lambat. Pengadukan tidak boleh cepat agar flok yangsudah terbentuk tidak pecah. Pada proses flokulasi tidak boleh terjadipengendapan, partikel / flok yang terbentuk akan diendapkan di baksedimentasi.

    Fungsi dari proses ini ialah mengurangi jumlah partikel - partikel dansuspensi yang sulit mengendap sehingga mengurangi beban untukproses selanjutnya (sedimentasi dan saringan pasir).

    Jika partikel-partikel yang terkandung sulit untuk diendapkan, dapatjuga dilakukan penambahan kekeruhan seperti penambahan clay,sehingga partikel - partikel yang sulit untuk mengendap diharapkandapat ikut mengendap bersama partikel yang ditambahkan tersebut.

  • 8/6/2019 Rekayasa Unit Air Baku

    13/15

    Bahan yang Digunakan Sebagai Koagulan :

    Alumunium sulfat, Al2(SO4)3.18H2O ; Bentuk :

    bubuk

    Natrium aluminat, NaAlO2 : Bentuk : bubuk Ferri klorida, FeCl3.6H2O ; Bentuk : butiran

    Ferri sulfat, Fe2(SO4)3.9H2O :Bentuk : kristal kecil

    Ferro sulfat, FeSO4.7H2O :Bentuk : kristal kecil

    Kapur, CaO:Bentuk : bubuk Kalsium hidroksida, Ca(OH)2 :Bentuk : bubuk

  • 8/6/2019 Rekayasa Unit Air Baku

    14/15

    Reaksi kimia

    Al2(SO4)3.18H2Op 2 Al3- + 3 SO4

    2- + 18H2O

    Al3 + 6 OH-p Al2O3 . xH2O

    Al2(SO4)3.18H2O + 4nH2O + 6NaAl O2 p 4 Al2O3 . nH2O + 3 Na2SO4

    FeCl3 + (n+3)H2O p Fe2O3.nH2O + 6 Hcl

    6 FeSO4 + 3 Cl2 p FeCl3 + 2 Fe2(SO4)3

    Kriteria Perencanaan

    Pembubuhan koagulan Proses pengisian bak pelarut = 24 jam

    Konsentrasi larutan 5%

    Berat jenis alum, Sa = 2,71 kg/l

    'Head' pembubuhan, H = 10.00 m

    Pengadukan cepat :

    Waktu pengadukan = (12 - 30) detik

    Power input = (0,5 - 1,5) kW per 1000 m2/jam

    Gradien kecepatan, G = (200 - 600) / detik

    td = (0,5 - 2,0) menit

    G, td = 104 - 105

    putaran impeler = (15 - 150) ppm

    Pengadukan lambat

    Waktu pengadukan (T) = (20 - 30) menit

    Gradien kecepatan, G = (20 - 1200) / detik

    G.td = 104 - 105

    td = (10 - 20) menit

    Kecepatan aliran = (15 - 45) cm/det

  • 8/6/2019 Rekayasa Unit Air Baku

    15/15

    Definisi

    Desinfeksi adalah proses yang dimaksudkan untuk membunuh bakteri - bakteri patogenyang terdapat di dalam air sebagai upaya untuk memenuhi persyaratanmikrobiologinya.

    Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk proses desinfeksi diantaranya ialah :

    Kimiawi, misalnya menggunakan khlor, iodene, brom, asam/basa atau ozon.

    Fisis, misalnya dengan pemanasan dan penyinaran.

    Mekanis, misalnya dengan saringan pasir atau pada waktu sedimentasi, dimana bakteridapat terikat pada suspended solid sebanyak 25 - 75%.

    Mekanisme proses dalam desinfeksi ialah :

    Penghancuran dinding sel

    Mengubah permeabilitas sel Mengubah sifat kolid protoplasma

    Menghambat aktivitas enzim

    Bahan yang dapat digunakan sebagai desinfektan antara lain; Gas klor (Cl2), Kalsiumhipoklorit (Ca(OCl)2), Natrium hipoklorit (NaOCl2)