bab 4 rancangan teknis air baku new

43
IV-1 LAPORAN ANTARA PEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT BAB IV RANCANGAN TEKNIS AIR BAKU 4.1. Rancangan Teknis Penyediaan Air Baku Desa Pasir Putih masuk dalam kategori pedesaan dengan penduduk lebih kecil dari 2000 jiwa yang mana pelayanan kebutuhan air bersih masuk dalam kriteria teknis untuk kategori pedesaan. Hal tersebut juga dipengaruhi dari pola perkembangan sosial ekonomi penduduk yang tergolong masih belum berkembang. Sebagian besar sumber penghasilan penduduk adalah dari bidang pertanian kurang lebih 60%, sehingga pola pemakaian air yang paling sesuai adalah perencanaan untuk kategori pedesaan. Berikut adalah perhitungan dan analisa rancangan teknis penyediaan air baku di Desa Pasir Putih Kabupaten Tanah Laut. Pada bab ini akan dibahas mengenai potensi sumber air, besarnya kebutuhan air minum, serta kualitas air yang akan digunakan dan rancangan teknis perencanaan penyediaan air baku di Desa Pasir Putih Kabupaten Tanah Laut.

Upload: aminudin-arif

Post on 09-Feb-2016

315 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

merupakan Laporan Pendahuluan pada Pekerjaan Pembuatan Detail Desain (DED) perencanaan pengadaan sarana air bersih IKK Kintap

TRANSCRIPT

Page 1: bab 4 rancangan teknis air baku new

IV-1

LAPORAN ANTARAPEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

BAB IV RANCANGAN TEKNIS

AIR BAKU

4.1. Rancangan Teknis Penyediaan Air BakuDesa Pasir Putih masuk dalam kategori pedesaan dengan penduduk lebih kecil dari 2000 jiwa yang mana pelayanan kebutuhan air bersih masuk dalam kriteria teknis untuk kategori pedesaan. Hal tersebut juga dipengaruhi dari pola perkembangan sosial ekonomi penduduk yang tergolong masih belum berkembang. Sebagian besar sumber penghasilan penduduk adalah dari bidang pertanian kurang lebih 60%, sehingga pola pemakaian air yang paling sesuai adalah perencanaan untuk kategori pedesaan. Berikut adalah perhitungan dan analisa rancangan teknis penyediaan air baku di Desa Pasir Putih Kabupaten Tanah Laut. Pada bab ini akan dibahas mengenai potensi sumber air, besarnya kebutuhan air minum, serta kualitas air yang akan digunakan dan rancangan teknis perencanaan penyediaan air baku di Desa Pasir Putih Kabupaten Tanah Laut.

Dalam pemilihan sistem teknologi penyediaan air bersih langkah-langkah yang harus diperhatikan antara lain :1. Potensi sumber

Page 2: bab 4 rancangan teknis air baku new

IV-2

LAPORAN ANTARAPEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

Potensi sumber apa saja yang dimiliki oleh desa, bagaimana dengan kualitas dan kuantitas yang dihasilkan sumber tersebut. Dari potensi sumber air yang dimiliki oleh desa, manakah yang memungkinkan untuk dikembangkan.

2. Jarak SumberJarak sumber air terhadap daerah pelayanan sebaiknya masih dalam batas-batas realitas biaya pembuatan sistem air bersih bagi pedesaan. Artinya panjangnya jarak antara sumber air ke desa akan mempengaruhi jumlah pipa bangunan pendukung yang harus disediakan dan ini akan berpengaruh terhadap besarnya biaya yang akan dikeluarkan.

3. Elevasi sumber airElevasi sumber air dengan letak desa akan mempengaruhi sarana apa yang akan dipergunakan. Apakah posisi sumber itu lebih tinggi atau lebih rendah dibanding dengan pemukiman yang akan memperoleh sarana.

4. Jumlah dan Kepadatan pendudukJumlah penduduk dan kepadatan penduduk pada suatu wilayah yang akan dilayani sarana air bersih.

Penentuan teknologi untuk sistem distribusi penyediaan air bersih ditinjau dari sumber air :1. Sumber Air Tanah- Perlindungan mata air- Sumur Gali/Sumur Timba- Sumur Pompa Tangan (SPT) Dangkal- SPT Sedang- SPT Dalam- Saringan Rumah Tangga

2. Sumber Air Permukaan

Page 3: bab 4 rancangan teknis air baku new

IV-3

LAPORAN ANTARAPEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

- Distribusi sistem Perpipaan Grafitasi- Distribusi Sistem Perpipaan dengan Pompa

3. Sumber Air Hujan- Bak Penampungan- Embung-Embung

Sistem penyediaan sarana air bersih dibagi dalam 7 (tujuh) tipe, yaitu :1. Tipe I Kecil

- Sumber air berasal dari mata air.- Grafitasi dapat diandalkan untuk sistem distribusi dengan

perpipaan- Dapat digunakan hidran umum atau kombinasi antara HU

dengan Sambungan Rumah (SR)- Tingkat kemampuan pelayanan pada skala kecil, meliputi

1 desa atau jumlah penduduk yang dilayani antara 750 – 2500 orang.

2. Tipe I Sedang- Sumber air berasal dari mata air.- Sistem distribusi perpipaan mengandalkan Grafitasi- Kualitas maupun kuantitas air terpenuhi- Pelayanan melalui hidran umum atau kombinasi antara

HU dengan Sambungan Rumah- Tingkat kemampuan pelayanan meliputi 2 desa atau

jumlah penduduk yang dilayani antara 1500 – 4000 orang.

3. Tipe I Besar- Sumber air berasal dari mata air.- Grafitasi dapat diandalkan untuk sistem distribusi dengan

perpipaan.

Page 4: bab 4 rancangan teknis air baku new

IV-4

LAPORAN ANTARAPEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

- Kualitas maupun kuantitas air terpenuhi- Pelayanan melalui hidran umum atau kombinasi antara

HU dengan Sambungan Rumah- Tingkat kemampuan pelayanan meliputi 3 desa atau

jumlah penduduk yang dilayani antara 2500 – 10000 orang.

4. Tipe II Kecil- Tersedia sumber dari mata air.- Sistem distribusi dengan perpipaan mengandalakan

energi pompa.- Kualitas maupun kuantitas air terpenuhi- Pelayanan melalui hidran umum atau kombinasi antara

HU dengan Sambungan Rumah- Tingkat kemampuan pelayanan meliputi 1 desa atau

jumlah penduduk yang dilayani antara 750 – 2500 orang.5. Tipe II Sedang

- Tersedia sumber dari mata air.- Sistem distribusi dengan perpipaan mengandalkan

energi pompa.- Kualitas maupun kuantitas air terpenuhi- Pelayanan melalui hidran umum atau kombinasi antara

HU dengan Sambungan Rumah- Tingkat kemampuan pelayanan meliputi 2 desa atau

jumlah penduduk yang dilayani antara 1500 - 4000 orang.

6. Tipe II Besar- Tersedia sumber dari mata air.- Sistem distribusi dengan perpipaan mengandalakan

energi pompa.- Kualitas maupun kuantitas air terpenuhi

Page 5: bab 4 rancangan teknis air baku new

IV-5

LAPORAN ANTARAPEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

- Pelayanan melalui hidran umum atau kombinasi antara HU dengan Sambungan Rumah

- Tingkat kemampuan pelayanan meliputi 3 desa atau jumlah penduduk yang dilayani antara 2500 - 10000 orang.

7. Tipe III- Sumber air tanah dangkal.- Teknologi pengambilan air menggunakan sumur gali,

sumur pompa tangan dangkal atau dengan energi pompa sederhana.

- Satu unit sumur melayani 3 – 5 keluarga. Total unit sumur satu desa 30 – 75 unit.

8. Tipe IV- Tersedia sumber dari mata air.- Pengambilan air dengan cara membuat sumur bor- Digunakan teknologi untuk menaikkan air tanah dalam,

dengan penyadap/pengumpul air tanah dan sistem distribusi pipa, pelayanan melalui hidran umum atau kombinasi hidran umum dan sistem distribusi pipa.

- Melayani 1 desa 750 – 2500 penduduk.9. Tipe V

- Tersedia sumber air permukaan (sungai, danau, rawa).- Distribusi menggunakan sistem perpipaan dengan

grafitasi, memerlukan perbaikan kwalitas air (storage, pengendapan, saringan pasir cepat/lambat, aerasi dll).

- Pelayanan melalui hidran Umum atau kombinasi anatar HU dengan Sambungan Rumah

- Tingkat kemampuan pelayanan 1 desa atau jumlah penduduk yang dilayani antara 750 – 2500 orang.

Page 6: bab 4 rancangan teknis air baku new

IV-6

LAPORAN ANTARAPEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

10. Tipe VI- Tersedia sumber air permukaan (sungai, danau, rawa).- Sistem distribusi dengan jaringan perpipaan

mengandalkan energi pompa.- Perlu perbaikan kualitas air- Model pelayanan menggunakan hidran umum atau

kombinasi antara HU dengan Sambungan Rumah- Melayani 1 desa, 750 – 2500 orang.

11. Tipe VII- Menggunakan sumber air hujan- Menggunakan teknologi bak penampungan/pengumpul

air hujan- Satu bak penampungan melayani 2 – 3 kelurga.- Total unit bak penampung untuk 1 desa antara 50 – 100

Unit.- Model pelayanan menggunakan hidran umum atau

kombinasi antara HU dengan Sambungan Rumah

Pada penyediaan air bersih diperlukan standart perencanaan agar pelayanan air bersih yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan. Untuk itu dibutuhkan suatu kriteria/standart yang ditentukan untuk memenuhi kebutuhan air baik dari segi kualitas maupun kuantitas.

Standart perencanaan adalah ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi untuk membuat suatu sistem penyediaan air bersih, yaitu :1. Sumur Gali

Sumur gali adalah suatu bangunan untuk mengambil air tanah dengan cara menggali sampai mendapatkan muka air tanah. Syarat teknis pembuatan sumur gali :

Page 7: bab 4 rancangan teknis air baku new

IV-7

LAPORAN ANTARAPEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

Melayani 2 – 5 keluarga Jarak sumur kesumber limbah minimum 10 m Untuk menghindari kontaminasi dari air permukaan dibuat

pasangan batu yang kedap air sedalam 2 – 3 meter, bagian atas sumur diberi tembok pengaman setinggi 0,8 – 1 meter dan dibuat penutup sumur sebagai pelengkap.

Diameter sumur antara 1 – 2 meter Kedalaman sumur harus di bawah muka air, pada musim

kemarau biasanya kedalaman sumur maksimum adalah 20 meter.

Diberi saringan untuk mendapatkan kualitas air yang lebih baik dengan susunan : Kerikil, 10 mm, setinggi 15 cm Kerikil, 15 mm, setinggi 15 cm Kerikil, 18 mm, setinggi 15 cm

Lantai sumur dibuat kedap air dengan radius 2 – 3 m2 dan mempunyai kemiringan sekitar 2 % agar air tidak tergenang.

Ketinggian lantai 15 – 20 cm dari permukaan tanah Bila menggunakan pompa listrik/tangan, maka kecepatan

pompa sesuai dengan kecepatan penurunan muka air yang paling kecil agar pasir tidak terhisap ke dalam pompa.

2. Sumur Pompa Tangan Pompa tangan digunakan untuk menaikkan air tanah

kepermukaan. Sebelum pemasangan pompa tangan, terlebih dahulu

dilakukan penggalian/pengeboran sampai di dapatkan muka air tanah yang dinaikkan kepermukaan.

Page 8: bab 4 rancangan teknis air baku new

IV-8

LAPORAN ANTARAPEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

Kekuatan pompa untuk mengangkat air atau mengalahkan beda tinggi merupakan faktor dari kedalam air.

Pemilihan jenis pompa tangan manual ini berdasarkan kedalaman air tanah.

Macam-macam sumur pompa tangan sebagai berikut :a. Sumur Pompa Tangan Dangkal

Penyadap air tanah dangkal dengan menggunakan pompa tangan. Pompa tangan dangkal hanya mampu menghisap air tanah pada kedalaman tidak lebih dari 7 meterSyarat teknis perencanaan pompa tangan dangkal : Dibangun di daerah yang mempunyai sumber air

tanah dangkal dengan kedalaman muka air tanah maksimum 7 m dari permukaan tanah.

Penggunaan pompa tangan sebaiknya secara kelompok (kolektif)

Letak SPT dangkal harus memperhatikan struktur tanah/batuan

Tidak terlalu dekat sumber limbah, seperti kakus, comberan (minimum 10 m)

SPT dangkal dapat melayani 2 – 5 keluarga.b. Sumur Pompa Tangan Sedang

Menggunakan Pompa tangan untuk menghisap air tanah sedalam 7 – 15 m dari permukaan.Syarat teknis perencanaan sumur pompa sedang :

Page 9: bab 4 rancangan teknis air baku new

IV-9

LAPORAN ANTARAPEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

Dibangun di daerah yang mempunyai sumur air tanah dangkal (kedalaman muka air 7 – 15 meter dari permukaan tanah)

Dibangun secara kolektif sesuai pengelompokan & kepadatan penduduk.

Jarak dengan limbah minimal 10 m Melayani 5 – 15 keluarga.

c. Sumur Pompa Tangan DalamAdalah bangunan penyadap/pengumpul air tanah dengan menggunakan pompa tangan dengan kemampuan menghisap/menaikkan air tanah pada kedalaman muka air tanah lebih dari 15 meter dari permukaan tanah.Untuk mendapatkan air tanah dengan kedalaman lebih dari 15 meter dibuat sumur bor.Syarat teknis perencanaan pompa tangan dangkal : Dibangun pada daerah yang mempunyai sumber air

tanah dalam antara 15 – 30 meter dari permukaan tanah.

SPT harus dapat melayani 50 – 75 orang Untuk daerah yang tergenang air diipilih tempat

yang lebih tinggi

3. Penampungan air hujanAir hujan merupakan sumber air bersih yang sangat penting di suatu daerah jika sumber-sumber lain tidak ada.Persyaratan teknis pembuatan penampungan air hujan : Curah Hujan mencukupi kebutuhan minimal pada musim

kemarau

Page 10: bab 4 rancangan teknis air baku new

IV-10

LAPORAN ANTARAPEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

Pelayanan untuk pribadi 5 – 10 jiwa, sedang untuk komunal sampai sekitar 100 jiwa dengan kebutuhan air sebesar 5 liter/orang/hari.

Luas atap minimal 15 m2. Konstruksi bak harus kedap air, bak dapat dibuat dari fiber

glas, pasangan bata, beton bertulang atau ferrosemen.

4. Embung-embungPenangkap air hujan yang ditempatkan di tanah, yang prinsipnya sama dengan PAH. Digunakan di daerah yang tidak mempunyai sumber air tetapi potensi curah hujan cukup.Persyaratan teknis pembuatan penampungan air hujan : Melayani penduduk antara 200 – 500 jiwa Volume bak diperhitungkan untuk kebutuhan 3 bulan Tersedia lahan untuk tempat penampungan air, tanah

bersifat lempung. Bak penampungan diletakkan di daerah datar. Sebaiknya daerah sekitar berbukit-bukit sehingga air

dapat dialirkan secara grafitasi dengan luas tangkapan 100 m2.

Bentuk Bak bulat/persegi panjang. Jangan dibuat terlalu dalam untuk menghindari

berkembangnya senyawa organik. Konstruksi Bak kedap air.

5. Sistem Distribusi Perpipaan

Page 11: bab 4 rancangan teknis air baku new

IV-11

LAPORAN ANTARAPEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

Sistem distribusi dengan menggunakan jaringan perpipaan dilaksanakan untuk melayani penduduk antara 750 – 4000 jiwa atau 1 – 2 desa.Sistem perpipaan yang dipilih tergantung beberapa faktor.- Elevasi : elevasi sumber air ke tempat pelayanan penting

diketahui untuk menentukan perlu tidaknya energi pompa.

- Jarak : Jarak sumber air ke permukiman untuk mengetahui panjang pipa yang dibutuhkan.

- Kualitas : bila kualitas air belum memenuhi standart air minum maka akan ditambahkan perbaikan kualitas air pada konstruksi perpipaan.

- Kepadatan dan penyebaran penduduk : faktor ini menentukan jumlah bak pengumpul dan hidran umum.

4.1.1. Potensi Sumber Air yang ada Potensi sumber air yang ada didaerah studi setelah diinventarisasi dan disurvei dilapangan adalah sumber air baku artesis Goa Batu Besar. Sumber air ini berbentuk seperti kolam dengan lebar 5 x 5 m dan kedalaman 37 m, dengan debit sekitar 10 lt/detik. Sumber air baku artesis Goa Batu Besar terletak pada elevasi 20 m.

4.1.2. Perhitungan Proyeksi Jumlah Penduduk Pada studi ini perhitungan proyeksi pertumbuhan penduduk digunakan metode aritmatik, yang umum digunakan dalam perhitungan proyeksi jumlah penduduk. Dari metode tersebut diatas akan akan didapat proyeksi jumlah penduduk pada tahun yang diinginkan.

Page 12: bab 4 rancangan teknis air baku new

IV-12

LAPORAN ANTARAPEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

Proyeksi perhitungan jumlah penduduk dihitung menggunakan metode aritmatik yang menggunakan rumus :Pn = Po ( 1 + r.n )Dimana :Pn = proyeksi jumlah penduduk pada n tahun (jiwa)Po = Jumlah penduduk pada awal tahun (jiwa)r = prosentasi pertumbuhan penduduk (%)n = jumlah tahun yang akan diproyeksi Dari metode tersebut diatas maka dapat dihitung proyeksi jumlah penduduk di Desa Pasir Putih Kabupaten Tanah Laut seperti yang terlihat dalam tabel 4.1.

Tabel 4.1. Pertumbuhan Jumlah Penduduk di Desa Pasir Putih

No. Tahun Jumlah Penduduk (jiwa)1. 2005 1.0192. 2010 1.0933. 2015 1.167

Laju pertumbuhan penduduk rerata adalah sebesar 1,45 (BPS Indonesia – Kalimantan Selatan)

Sumber Perhitungan

4.1.3. Proyeksi Kebutuhan Air Bersih Untuk memproyeksikan kebutuhan air bersih pada daerah kajian, maka harus diperkirakan dahulu kebutuhan air bersih perjiwa di daerah setempat. Untuk daerah tersebut diatas dibutuhkan air bersih per jiwa adalah sebesar 130 liter/hari. Berdasarkan hasil perhitungan tabel 4.2 maka dihitung proyeksi kebutuhan air bersih untuk jangka waktu 5 tahun dan 10 tahun mendatang.

Page 13: bab 4 rancangan teknis air baku new

IV-13

LAPORAN ANTARAPEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

Tabel 4.2. Proyeksi kebutuhan air

No Uraian Satua

nJumlah

Tahun 2005

Tahun 2010

Tahun 2015

1 Jumlah Penduduk Jiwa 1019 1093 11672 Tingkat Pelayanan % 80 80 803 Penduduk Terlayani Jiwa 815 874 933             Kebutuhan Domestik        

4Pelayanan Rumah Tangga Jiwa 571 612 653

5 Kebutuhan Air l/org/

hr 130 130 1306 Jumlah Kebutuhan Air l/det 0,86 0,92 0,98

7Juml. Samb. Rumah Tangga buah 114 122 131

8 Pelayanan Kran Umum Jiwa 245 262 280

9 Kebutuhan Airl/org/

hr 30 30 3010 Jumlah Kebutuhan Air l/det 0,08 0,09 0,1011 Juml. Samb. Kran Umum buah 49 52 56           

 Kebutuhan Non Domestik        

12 Kebutuhan Lain l/det 0,19 0,20 0,2213 Total Kebut. Air l/det 1,13 1,21 1,3014 Kehilangan Air (30%) l/det 0,49 0,52 0,5615 Kebutuhan Rerata l/det 1,62 1,73 1,85

16Faktor kebutuhan Puncak l/det 1,75 1,75 1,75

17 Kebutuhan Air Rencana l/det 2,83 3,04 3,24

Seperti terlihat dalam tabel diatas, dengan target pelayanan sebesar 80% maka, proyeksi tahun 2015 dibutuhkan air baku sebesar 3,24 liter/detik.

4.2. Perencanaan Air Bersih

Page 14: bab 4 rancangan teknis air baku new

IV-14

LAPORAN ANTARAPEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

Dalam perencanaan detail air minum di Desa Pasir Putih Kabupaten Tanah Laut harus dipertimbangkan potensi air yang ada dan jumlah penduduk yang akan dilayani oleh sumber, sehingga potensi sumber yang ada cukup untuk dikonsumsi oleh masyarakat pengguna air. Potensi sumber air baku Artesis Goa Batu Besar yang akan dikembangkan adalah sebesar 10 liter/detik yang akan melayani penduduk disekitar sumber air yaitu di daerah perkebunan Kelapa Sawit sebesar 204 jiwa dan apabila diproyeksikan 15 tahun mendatang menjadi 233 jiwa, penduduk di daerah Transmigrasi sebesar 306 jiwa dan Penduduk di kawasan permukiman sebesar 510 jiwa. Masyarakat di di Desa Pasir Putih Kabupaten Tanah Laut masih sulit untuk mendapatkan air bersih.

Perencanaan sistem jaringan pipa di Desa Pasir Putih terdiri dari jaringan pipa transmisi yang ditujukan mengalirkan air dari sumber Air Bersih Goa Batu Besar untuk didistribusikan ke blok pelayanan dengan cara membuat tandon-tandon pada pipa distribusi yang kemudian diambil oleh pipa transmisi kemudian ditampung untuk kran umum.

Setelah memperoleh data-data pendukung dan memahami secara seksama fasilitas-fasilitas yang terdapat pada program WaterCAD, maka pelaksanaan simulasi jaringan pipa di Desa Pasir Putih dapat dilakukan. Dalam detail desain ini, jaringan pipa di Desa Pasir Putih disimulasikan ke dalam program WaterCAD versi 4.5 dengan mengusahakan suatu model yang mendekati kondisi asli di lapangan, yaitu seperti berikut ini.1. Model skema jaringan

Page 15: bab 4 rancangan teknis air baku new

IV-15

LAPORAN ANTARAPEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

Jaringan yang ada di lapangan dimodelkan ke dalam program AutoCAD secara skalatis. Dimaksudkan agar tiap-tiap ukuran dan dimensi pada gambar jaringan yang tampak pada layar monitor benar-benar mewakili kondisi aslinya.

Setelah pemodelan dalam AutoCAD selesai gambar jaringan pipa tersebut kemudian di impor ke dalam program WaterCAD versi 4.5 untuk dipergunakan sebagai back ground. Pemodelan jaringan pipa dalam program WaterCAD versi 4.5 dilakukan secara skematis berdasarkan back ground yang telah ada, dimaksudkan untuk lebih memudahkan dalam penentuan jarak.

2. Model PipaModel pipa meliputi diameter, jenis bahan pipa, panjang, dan kekasaran. Khusus untuk diameter agar dapat secara mudah dibedakan antara pipa yang satu dengan yang lain, maka pipa-pipa tersebut diberi warna yang berbeda sesuai dengan diameternya. Hal ini memberi kemudahan karena dapat secara langsung diamati melalui layar monitor.

Pada bagian-bagian tertentu dari sistem, terdapat pipa yang membelok. Untuk dapat membuat belokan pada pipa dilakukan dengan cara membengkokkan pipa berdasarkan back ground gambar jaringan yang sudah ada.

Fungsi dari membelokkan pipa, disamping untuk memperoleh bentuk jaringan yang sesuai dengan skemanya, juga untuk menghemat jumlah pipa. Penghematan jumlah pipa ini harus dilakukan karena program WaterCAD ini terbatas sekali dalam kemampuannya menganalisa jaringan pipa. Batas

Page 16: bab 4 rancangan teknis air baku new

IV-16

LAPORAN ANTARAPEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

maksimum pipa yang diperkenankan oleh WaterCAD adalah 250 (dua ratus lima puluh) buah pipa.

3. Model titik simpul (junction)Pemodelan junction tersebut meliputi jenis aliran pada titik simpul tersebut apakah berupa aliran masuk (inflow) ataukah berupa demand. Pada penelitian ini, titik-titik simpul yang ada dimodelkan sebagai titik konsumsi atau demand. Kebutuhan air bersih (demand) dihitung berdasarkan data-data pendukung yang ada, seperti data jumlah penduduk di Desa Pasir Putih agar mendekati kondisi aslinya di lapangan.

Di samping itu, untuk lebih mendekati kondisi nyatanya di lapangan, maka kebutuhan air bersihnya dibuat berfluktuatif. Pengertian dari kebutuhan air yang berfluktuatif adalah, demand yang disimulasikan mengalami perubahan debit kebutuhan setiap jamnya menurut tingkat pemakaian pada saat itu. Dan agar dapat diamati besaran kebutuhan tiap jamnya, digunakanlah tipe berkesinambungan (continous patern).Maksud dari pembuatan kebutuhan air yang berfluktuatif menurut waktu adalah untuk membuat distribusi air bersih yang ada tersebut menjadi lebih nyata.

4. Model tangki, pompa, dan reservoirPemodelan pola kerja reservoir diusahakan mendekati kondisi aslinya di lapangan agar tercapai simulasi yang baik. Karena jumlah air yang dibutuhkan tertentu, Reservoir di lapangan dimodelkan dengan tangki ditambah dengan input tertentu, karena model reservoir yang ada di WaterCad merupakan pemodelan sumber air yang memiliki elevasi muka air tetap

Page 17: bab 4 rancangan teknis air baku new

IV-17

LAPORAN ANTARAPEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

dan jumlah air yang tidak terbatas. Sementara reservoir di lapangan merupakan tampungan dengan kondisi muka air yang berfluktuasi yang tergantung dari suplai air masuk dan keluar.

Untuk selanjutnya perhitungan dan simulasi hidrolis pipa transmisi dihitung dengan bantuan paket program komputer WaterCAD v4.5. Dalam analisa ini aspek yang diperhitungkan adalah:a. Tekanan air :

Tekanan pipa transmisi/distribusi maksimum adalah 60 mH2O

Tekanan air minimum pada sambungan pelayanan adalah 5 mH2O

b. Kecepatan aliran dalam jaringan distribusi adalah 0,4 – 2,0 m/dt.

A. Kriteria Perencanaan : 1. Jumlah jiwa per KK = 5 jiwa2. Kebutuhan air bersih per jiwa = 130 l/org/hari3. Kebutuhan hari maksimum = 1,15 x kebutuhan

rata-rata4. Kebutuhan jam puncak = 1,50 x kebutuhan

hari maksimum5. Tekanan minimum pada pipa distribusi = 10 mH2O6. Tekanan maksimum pada pipa distribusi = 60 mH2O7. Kebocoran yang diijinkan = 30 %8. Tingkat pertumbuhan penduduk = 1,45

B. Data perencanaan

Page 18: bab 4 rancangan teknis air baku new

IV-18

LAPORAN ANTARAPEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

1. Jumlah jiwa yang akan memanfaatkan = 1.019 jiwa (204 KK)

2. Daerah yang akan memanfaatkan = Daerah permukiman di Desa Pasir Putih yang terbagi menjadi 3 kawasan yaitu :1. perkebunan Kelapa

Sawit sebesar 204 jiwa

2. daerah Transmigrasi sebesar 306 jiwa

3. Penduduk di kawasan permukiman sebesar 510 jiwa

3. Nama sumber lokasi = Sumber air baku Artesis Goa Batu Besar

4. Besarnya potensi debit sumber = 10 liter/detik5. Elevasi sumber = + 20,00 m6. Elevasi rencana tandon = Tandon 1 = + 30,0 m

Tandon 2 = + 50,0 mTandon 3 = + 57,5 m

C. Kebutuhan air bersih1. Jumlah penduduk terlayani tahun 2005 = 1.019 jiwa2. Proyeksi tahun 2015 (10 tahun) = 1.167 jiwa3. Total Kebutuhan Air = 1,30 liter/detik4. Kehilangan Air (30%) = 0,56 liter/detik 5. Kebutuhan Rerata = 1,85 liter/detik

Page 19: bab 4 rancangan teknis air baku new

IV-19

LAPORAN ANTARAPEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

6. Kebutuhan Air Rencana :- Perkebunan Kelapa Sawit = 0,65 liter/detik- Daerah Transmigrasi = 0,97 liter/detik- Daerah Permukiman = 1,62 liter/detikTotal = 3,24 liter/detik

7. Besarnya pemakaian air bersih pada suatu daerah tidaklah konstan, tetapi mengalami fluktuasi. Hal ini tergantung pada aktifitas keseharian dalam penggunaan air oleh masyarakat. Pada saat-saat tertentu terjadi peningkatan aktivitas penggunaan air, sehingga memerlukan pemenuhan kebutuhan air bersih lebih banyak dari kondisi normal, sementara pada saat-saat tertentu juga terdapat aktivitas yang tidak memerlukan air. Kebutuhan air di Desa Pasir Putih mayoritas untuk mencukupi daerah permukiman, sehingga faktor pengalinya dipakai faktor pengali untuk Fluktuasi kebutuhan daerah Permukiman

PerumahanStepwise Pattern

Time(hr)

Mu

ltip

lier

0,0

0,2

0,4

0,6

0,8

1,0

1,2

1,4

1,6

1,8

0,0 5,0 10,0 15,0 20,0 25,0

Gambar 4.1 Faktor Pengali untuk Fluktuasi kebutuhan daerah Permukiman

Page 20: bab 4 rancangan teknis air baku new

IV-20

LAPORAN ANTARAPEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

D. Perencanaan Pompa Penggunaan pompa diharapkan mampu memberikan tambahan tekanan dalam suatu sistem jaringan distribusi air bersih. Dengan adanya pompa tinggi tekanan yang berkurang dapat dinaikkan kembali sehingga sistem dapat mengalirkan air ketempat pelayanan yang lebih tinggi dan jauh. Sehingga dalam operasinya pompa harus dapat memenuhi tinggi tekan yang dibutuhkan sistem.

Pada Perencanaan Jaringan Air Bersih di Desa Pasir Putih, akan direncanakan pemasangan 3 buah pompa, sebagai berikut :1. Pompa 1 - Terletak di dekat sumber air Goa Batu

Besar- Design Head = 25 m- Design Discharge = 10 liter/detik- Elevasi = +20 m- Pompa direncanakan beroperasi selama

lebih kurang 12 jam/hari, seperti terlihat pada grafik di bawah.

Page 21: bab 4 rancangan teknis air baku new

IV-21

LAPORAN ANTARAPEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

Discharge Varying TimePump: PMP-1

Time(hr)

(l/s

)D

isch

arg

e

0,0

1,0

2,0

3,0

4,0

5,0

6,0

7,0

8,0

0,0 5,0 10,0 15,0 20,0 25,0

Desain Rencana Air Bersih Desa Pasir Putih

Gambar 4.2 Grafik keluaran terhadap waktu Pompa 1

Pada gambar grafik diatas dapat dilihat skema operasi pompa selama 24 jam. Setelah pengisian pertama selama 2 jam, Pompa 1 akan mati pada kurang lebih jam ke-2 selama 6 jam. Pada ke-7 pompa akan menyala selama lebih kurang 5 jam. Pompa akan menyala kembali pada jam 17 selama kurang lebih 4 jam.

2. Pompa 2 - Terletak dekat tandon 1 di daerah Perkebunan Kelapa sawit

- Design Head = 30 m- Design Discharge = 10 liter/detik- Elevasi = +30 m- Pompa direncanakan beroperasi selama

kurang lebih 14 jam/hari, seperti terlihat pada grafik di bawah.

Page 22: bab 4 rancangan teknis air baku new

IV-22

LAPORAN ANTARAPEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

Discharge Varying TimePump: PMP-2

Time(hr)

(l/s

)D

isch

arg

e

0,0

0,5

1,0

1,5

2,0

2,5

3,0

3,5

4,0

4,5

5,0

5,5

6,0

0,0 5,0 10,0 15,0 20,0 25,0

Desain Rencana Air Bersih Desa Pasir Putih

Gambar 4.3 Grafik keluaran terhadap waktu Pompa 2

Pada gambar grafik diatas dapat dilihat skema operasi pompa selama 24 jam. Setelah pengisian pertama selama 1 jam, Pompa 2 akan mati pada jam ke-1 selama 5 jam. Pada jam ke-7 pompa akan menyala selama lebih kurang 5 jam. Pompa akan menyala kembali pada jam 17 selama kurang lebih 7 jam.

3. Pompa 3 - Terletak dekat tandon 2 di daerah transmigrasi

- Design Head = 30 m- Design Discharge = 10 liter/detik- Elevasi = +50 m- Pompa direncanakan beroperasi selama 13

jam/hari, seperti terlihat pada grafik di bawah.

Page 23: bab 4 rancangan teknis air baku new

IV-23

LAPORAN ANTARAPEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

Discharge Varying TimePump: PMP-3

Time(hr)

(l/s

)D

isch

arg

e

0,0

0,5

1,0

1,5

2,0

2,5

3,0

3,5

0,0 5,0 10,0 15,0 20,0 25,0

Desain Rencana Air Bersih Desa Pasir Putih

Gambar 4.4 Grafik keluaran terhadap waktu Pompa 3

Pada gambar grafik diatas dapat dilihat skema operasi pompa selama 24 jam. Setelah pengisian pertama selama 1 jam, Pompa 3 akan mati pada jam ke-1 selama 5 jam. Pada jam ke 6 pompa akan menyala selama lebih kurang 6 jam. Pompa akan menyala kembali pada jam 16 selama kurang lebih 6 jam.

Page 24: bab 4 rancangan teknis air baku new

IV-24

LAPORAN ANTARAPEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

Penentuan Jenis Pompa berdasarkan data Debit dan Head untuk Jaringan air bersih di desa Pasir Putih dapat dilihat pada grafik berikut.

Gambar 4.5 Kurva Penentuan Jenis Pompa berdasarkan data Debit dan Head

Page 25: bab 4 rancangan teknis air baku new

IV-25

LAPORAN ANTARAPEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

Gambar 4.6 Contoh jenis pompa

Gambar 4.7 Spesifikasi Pompa 1

Gambar 4.8 Spesifikasi Pompa 2

Page 26: bab 4 rancangan teknis air baku new

IV-26

LAPORAN ANTARAPEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

E. Kebutuhan Pipa Transmisi Ke Tandon Pipa yang biasa digunakan dalam pendistribusian air bersih adalah pipa yang berpenampang lingkaran. Penggunaan pipa bertekanan mempunyai kemungkinan lebih sedikit untuk tercemar, disamping harganya yang lebih murah dibanding menggunakan saluran terbuka atau talang.

Jenis pipa yang dipakai pada perencanaan jaringan air bersih di desa Pasir Putih adalah jenis pipa palstik, pipa ini biasanya dikenal dengan sebutan pipa PVC (Poly Vinil Chloride). Mudah didapatkan dalam berbagai ukuran 100-900 mm dengan berbagai macam kapasitas tekanan. Keuntungan memakai pipa jenis ini dibanding dengan yang lan adalah: Harganya murah dan banyak tersedia di pasaran Ringan, sehingga mudah diangkut Mudah dalam hal penyambungan dan pemasangan dan tahan

karat

Kebutuhan pipa transmisi ke tandon dan dari tandon ke distribusi adalah sepanjang 10.980 m, dengan rincian sebagai berikut :1. diameter 50 mm panjang 1740 m2. diameter 75 mm panjang 5024 m3. diameter 100 mm panjang 4216 muntuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah dan pada gambar perencanaan jaringan pipa.

Page 27: bab 4 rancangan teknis air baku new

IV-27

LAPORAN ANTARAPEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

Label Length (m) Diameter (mm) MaterialP-1 809 100 PVCP-2 3.390 100 PVCP-3 5.012 75 PVCP-4 20 50 PVCP-5 20 50 PVCP-6 700 50 PVCP-7 1.000 50 PVCP-8 5 100 PVCP-9 12 100 PVC

P-10 12 75 PVCSumber : Perhitungan

F. Kebutuhan Tandon Air Tandon air dimaksudkan untuk menyimpan sementara air baku sebelum didistribusikan. Volume, jumlah dan lokasi tandon air disesuaikan dengan rencana daerah layanan, sehingga pemenuhan kebutuhan air baku dapat dipenuhi sepanjang waktu dan terdistribusi ke seluruh rencana daerah layanan. Sumber air untuk tandon air dapat berasal dari jaringan pipa air baku yang diambil dari sumber air ataupun dari supply melalui jalan darat (truck tanki,dll).

Hydrant umum dimaksudkan untuk distibusi air bersih bagi keperluan rumah tangga yang tidak dapat dijangkau oleh jaringan pipa distribusi air bersih. Pada umumnya hydrant umum dipakai untuk keperluan sekitar 100 penduduk. Sebagaimana tandon air, volume, jumlah dan lokasi hydrant umum disesuaikan dengan rencana daerah layanan.

Page 28: bab 4 rancangan teknis air baku new

IV-28

LAPORAN ANTARAPEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

Persyaratan yang harus dipenuhi baik untuk perencanaan tandon air maupun hydrant umum adalah : mudah dijangkau, terletak dekat/di pinggir jalan darat, terdistribusi merata untuk daerah layanan, dekat dengan pusat kegiatan, bebas dari gangguan dan lain-lain.

Menara air merupakan komponen sistem jaringan distribusi air bersih yang berfungsi untuk menampung dan menyimpan air untuk digunakan pada kondisi tertentu. Pengisian menara air dilakukan saat kebutuhan air bersih menurun/tidak mencapai puncak, sehingga disamping dapat berfungsi dalam memenuhi fluktuasi permintaan pada keadaan darurat, juga untuk meratakan tekanan untuk operasi. Besarnya kapasitas menara air sebagai tandon penampungan tergantung dari variasi kebutuhan air minum yang diharapkan, besarnya kebutuhan maksimum dan minimum, kapasitas konstan pemompaan, dan juga faktor kegunaan dari tandon tersebut.

Pada Perencanaan Jaringan Air Bersih di Desa Pasir Putih, akan direncanakan pembuatan tandon/menara air sebanyak 3 buah pada pipa transmisi, sebagai berikut :1. Tandon 1 - Panjang 4 m

- Lebar 4 - Tinggi 2 m- Elevasi Tanah + 30 m- Elevasi Dasar Tandon + 40 m- Elevasi Maksimum + 42 m

2. Tandon 2 - Panjang 4 m

Page 29: bab 4 rancangan teknis air baku new

IV-29

LAPORAN ANTARAPEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

- Lebar 4 - Tinggi 2 m- Elevasi Tanah + 50 m- Elevasi Dasar Tandon + 60 m- Elevasi Maksimum + 62 m

3. Tandon 3 - Panjang 3 m- Lebar 4 - Tinggi 2 m- Elevasi Tanah + 57,5 m- Elevasi Dasar Tandon + 67,5 m- Elevasi Maksimum + 69,5 m

Calculated Percent Full Varying TimeTank: Tandon 1

Time(hr)

(%)

Ca

lcu

late

d P

erc

en

t F

ull

20,0

30,0

40,0

50,0

60,0

70,0

80,0

90,0

100,0

0,0 5,0 10,0 15,0 20,0 25,0

Desain Rencana Air Bersih Desa Pasir Putih

Gambar 4.9 Grafik Prosentase Kapasitas terhadap waktu Tandon 1

Page 30: bab 4 rancangan teknis air baku new

IV-30

LAPORAN ANTARAPEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

Calculated Percent Full Varying TimeTank: Tandon 2

Time(hr)

(%)

Ca

lcu

late

d P

erc

en

t F

ull

20,0

30,0

40,0

50,0

60,0

70,0

80,0

90,0

100,0

0,0 5,0 10,0 15,0 20,0 25,0

Desain Rencana Air Bersih Desa Pasir Putih

Gambar 4.10 Grafik Prosentase Kapasitas terhadap waktu Tandon 2

Calculated Percent Full Varying TimeTank: Tandon 3

Time(hr)

(%)

Ca

lcu

late

d P

erc

en

t F

ull

20,0

30,0

40,0

50,0

60,0

70,0

80,0

90,0

100,0

0,0 5,0 10,0 15,0 20,0 25,0

Desain Rencana Air Bersih Desa Pasir Putih

Page 31: bab 4 rancangan teknis air baku new

IV-31

LAPORAN ANTARAPEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

Gambar 4.11 Grafik Prosentase Kapasitas terhadap waktu Tandon 3

Adapun fungsi dari tandon adalah :1. Menampung air2. Untuk menghemat operasional pompa3. Dapat dipakai untuk menambah tekanan airDari Gambar 4.5, 4.6 dan 4.7 dapat kita lihat bahwa tandon yang direncanakan telah memenuhi persyaratan fungsi tandon. Bentuk menara air/tandon yang akan direncanakan dapat dilihat pada gambar barikut :

Gambar 4.12 Menara air/tandon Rencana

Page 32: bab 4 rancangan teknis air baku new

IV-32

LAPORAN ANTARAPEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

Gambar 4.13 Menara air/tandon Rencana (Tangga)

Gambar 4.14 Letak Rumah Pompa

Page 33: bab 4 rancangan teknis air baku new

IV-33

LAPORAN ANTARAPEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

Gambar 4.15 Rumah Pompa

G. Kebutuhan Air DistribusiDaerah yang akan memanfaatkan air dari sumber Air Bersih Goa Batu Besar adalah 3 lokasi yaitu :1. perkebunan Kelapa Sawit = 204 jiwa 2. Kawasan Transmigrasi = 306 jiwa 3. Penduduk di kawasan permukiman = 510 jiwa

Untuk melayani penduduk di ketiga daerah tersebut, telah dihitung besarnya kebutuhan air di ketiga tempat tersebut. Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa sumber Air Bersih Goa Batu Besar cukup untuk melayani penduduk pada ketiga tampat tersebut diatas sampai tahun 2015.

Besarnya tekanan air rata-rata pada tiap junction telah memenuhi syarat yaitu diatas 10 mH2O. dengan tekanan

Page 34: bab 4 rancangan teknis air baku new

IV-34

LAPORAN ANTARAPEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

sebesar itu, maka air dapat didistribusikan secara gravitasi ke daerah layanan.

Junction Elevation Demand Pressure (Average)

(m) (l/s) (m H2O)Perkebunan Kelapa Sawit 26,36 0,65 15,00Daerah Transmigrasi 48,67 0,97 12,50Kawasan Permukiman 2 53,24 0,81 14,14Kawasan Permukiman 1 51,43 0,81 10,98Sumber : Perhitungan

Kecepatan air juga telah memenuhi persyaratan yaitu antara 0,4 – 2,0 m/dt.

Label Length (m) Diameter (mm) Velocity (m/s)(rata-rata)

P-1 809 100 0,97P-2 3.390 100 0,71P-3 5.012 75 0,67P-4 20 50 0,62P-5 20 50 0,68P-6 700 50 0,70P-7 1.000 50 0,70P-8 5 100 0,97P-9 12 100 0,71P-10 12 75 0,67

Sumber : Perhitungan