perencanaan strategis sistem informasi pada …€¦ · perencanaan strategis sistem informasi pada...
TRANSCRIPT
PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI PADA YAYASAN
BINA DARMA SALATIGA
ARTIKEL ILMIAH
Peneliti :
Graciel Agnes Christia Sidarto (682015012)
Agustinus Fritz Wijaya, S.Kom., M.Cs.
Melkior N.N. Sitokdana, S.Kom., M.Eng
Program Studi Sistem Informasi
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
Mei 2019
PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI PADA YAYASAN BINA DARMA
SALATIGA
Graciel Agnes Christia Sidarto 1, Agustinus Fritz Wijaya 2, Melkior Sitokdana 3
1,2,3 Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga
Jl. Dr. O. Notohamidjojo 1-10 Salatiga 50715
1 [email protected] , 2 [email protected] , 3 [email protected]
Abstrak
Yayasan Bina Darma Salatiga saat ini telah menerapkan sistem informasi dan teknologi informasi dalam
setiap aktivitas bisnis yang dilakukan. Namun, penerapan SI/TI yang ada dirasa kurang optimal karena
belum terintegrasi. Oleh karena itu diperlukan suatu perencanaan strategis SI/TI guna memberikan solusi
terhadap implementasi SI/TI di organisasi sehingga dapat optimal dan memberikan keunggulan strategis
bagi organisasi. Metode yang digunakan dalam perencanaan strategis SI/TI di Yayasan Bina Darma yaitu
Ward and Peppard yang merupakan metodologi perencanaan strategis yang holistik yang menggabungkan
berbagai tools analisis seperti: SWOT, Value Chain, PEST, dan McFarlan Strategic Grid. Hasil penelitian
dapat memberikan usulan SI/TI yang dapat diterapkan secara optimal di Yayasan Bina Darma.
Kata kunci : Metode Ward & Peppard, Analisis SWOT, Value Chain, PEST, dan McFarlan Strategic
Grid
Abstract
The Bina Darma Foundation Salatiga has implemented system and technology information in its business.
However, the existing IS / IT application is not optimal because it is not integrated yet. Therefore an IS / IT
strategic planning is needed to provide solutions to the implementation of IS / IT in the organization so that
it can be optimized and provide a strategic advantage for the organization. The method used in IS / IT
strategic planning at the Bina Darma Foundation is "Ward and Peppard" is a holistic strategic planning
methodology that combines various analytical tools such as: SWOT, Value Chain, PEST, and McFarlan
Strategic Grid. The results of the study can provide an IS / IT proposal that can be applied optimally at the
Bina Darma Foundation.
Keywords : Ward & Peppard Method, SWOT Analysist, Value Chain, PEST, and McFarlan Strategic
Grid
1. PENDAHULUAN
Pada zaman sekarang perkembangan Teknologi Informasi (TI) sangat pesat sehingga semakin
canggih dan serba bisa, namun beberapa perusahaan tidak merasakan manfaat dari penggunaan TI dalam
perusahaannya. Hal ini disebabkan karena buruknya proses analisa Sistem Informasi (SI) atau TI yang
dilakukan. Proses analisa SI/TI sangatlah penting, untuk membantu proses analisa SI dalam sebuah
perusahaan diperlukan Perencanaan Strategis Sistem Informasi untuk mengetahui secara jelas kondisi dari
SI/TI dalam sebuah perusahaan, sehingga nantinya menghasilkan portofolio aplikasi yang berisi sejumlah
alternatif Teknologi Informasi yang sesuai dengan keadaan perusahaan.[1]
Yayasan Bina Darma adalah sebuah yayasan yang didirikan oleh Pengurus Pusat Gerakan
Mahasiswa Kristen Indonesia dan Rektor Universitas Kristen Satya Wacana pada 17
Agustus 1979 di Salatiga. Yayasan Bina Darma bergerak dalam memberikan pelayanan nirlaba di bidang
kepemimpinan kepada generasi muda Indonesia melalui pelatihan, forum ilmiah, dan penerbitan, serta
melakukan kegiatan dalam bidang pengembangan dan pendampingan terhadap masyarakat dan telah
menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, baik dengan pemerintah, komunitas, maupun pihak swasta
lainnya. Yayasan ini telah memanfaatkan teknologi informasi dalam aktivitas atau kinerja organisasi
dengan tujuan meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja serta memenuhi standar pelaksanaan yayasan,
namun selama ini masih ada beberapa kegiatan operasional yang masih dilakukan secara konvensional
sehingga dapat mengganggu kinerja suatu perusahaan secara keseluruhan dan akan berdampak pada tidak
optimalnya pencapaian target dan kinerja. Pencapaian sasaran dan kinerja yang tidak optimal pada Yayasan
Bina Darma disebabkan oleh berbagai masalah yang dihadapi di setiap bidang pekerjaan yaitu sumber daya
manusia, manajemen, aset SI/TI, serta pengelolaan administrasi.
Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah “bagaimana merumuskan dokumen rencana strategis sistem informasi dengan metode Ward and
Peppard untuk membantu pencapaian tujuan dan meningkatkan kinerja terutama pada bagian wisma?”
Berdasarkan permasalahan yang telah dijabarkan diatas maka solusi yang bisa diberikan adalah
dibuatnya rumusan rencana strategis sistem informasi untuk Yayasan Bina Darma yang nantinya dapat
memberikan suatu gambaran yang lebih jelas mengenai perencanaan strategis sistem informasi yang dapat
mendukung pencapaian sasaran dan kinerja Yayasan Bina Darma yang lebih optimal di masa yang akan
datang. Dengan adanya analisa ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai strategi bisnis
ataupun sistem informasi dan juga teknologi informasi berupa portofolio aplikasi software yang paling
sesuai dengan kondisi atau kebutuhan proses bisnis perusahaan tersebut, sehingga dihasilkan portofolio
aplikasi yang tepat bagi perusahaan. Kemudian dari berbagai alternatif yang ada di dalam portofolio aplikasi
akan ditentukan urutan prioritas alternatif yang harus diwujudkan terlebih dahulu berdasarkan urutan
kepentingannya atau besarnya dampak yang diberikan kepada perusahaan.[4]
Banyak organisasi / perusahaan yang melakukan pengembangan TI hanya berdasar apa yang
mereka percayai berdasar rekomendasi dari vendor, sehingga SI/TI yang diimplementasikan tidak
berdasarkan pada kebutuhan operasional dan proses bisnis yang seharusnya selaras dengan tugas pokok dan
fungsi. Kerugiannya adalah di sektor finansial dan investasi karena pengembangan SI/TI tidak sistematis,
atau kata lainnya tidak memproyeksikan perencanaan jangka panjang, oleh sebab itu dipilihlah metode
Ward and Peppard karena menggunakan teknik analisa kondisi SI/TI, SWOT, Value Chain, PEST,dan
McFarlan Strategic Grid sehingga solusi yang diberikan bersifat efisien, tepat sasaran, dan berdasarkan
pada kebutuhan operasional dan proses bisnis sehingga selaras dengan tugas pokok dan fungsi.[4]
Penelitian ini bertujuan untuk menyusun perencanaan strategis SI/TI di Yayasan Bina Darma untuk
mendukung strategi bisnis serta visi, misi Yayasan Bina Darma serta menyelaraskan antara kebutuhan
strategi bisnis dan strategis SI/TI untuk mendapatkan nilai tambah dari suatu organisasi dari sisi keunggulan
kompetitif. Proses identifikasi kebutuhan informasi perencanaan strategis sistem informasi terlebih dulu
dari lingkungan organisasi yang berisi visi, misi serta tujuan organisasi, dilanjutkan dengan identifikasi
terhadap lingkungan internal dan eksternal organisasi serta identifikasi internal maupun eksternal SI/TI
yang kemudian proses penentuan peluang SI/TI yang dapat dilaksanakan ketika kebutuhan informasi dari
tujuan organisasi telah teridentifikasi semuanya.[4]
Perencanaan Strategis Sistem Informasi pada Perusahaan Jasa Ekspedisi PT. X oleh Danny Tantra
dkk,ide utama dari penelitian ini adalah membuat PSSI pada PT. X yang merupakan perusahaan dibidang
jasa ekspedisi pengiriman barang dengan metode porter value sistem analysis, analisis strength, weakness,
opportunities, dan threat (SWOT), analisis TOWS, juga menggunakan analisis balanced scorecard (BSC)
dan critical success factors (CSF). Hasil dari penelitian ini berupa portofolio aplikasi yang paling sesuai
dengan visi misi, strategi, dan kebutuhan pada PT. X.[1]
Perencanaan Strategis Sistem Informasi Di Universitas Nusantara PGRI Kediri oleh Juli Sulaksono
dkk, menggunakan framework Ward dan Peppard serta menggunakan metode analisis Value chain , CSF
untuk menganalisis lingkungan internal, dan analisis five forces dan analisis McFarlan. Hasil dari penelitian
ini berupa portofolio aplikasi sistem informasi mendatang.[2]
Hubungan antar dua penelitian sebelumnya dengan penelitian sekarang adalah membuat suatu
kerangka kerja perencanaan strategis SI/TI menggunakan metode yang sama yaitu metode Ward and
Peppard dengan memudahkan manajemen mengelola sumber daya untuk menghasilkan informasi yang
dibutuhkan dan dapat digunakan secara bersama oleh semua pihak. Penelitian ini menganalisis rencana
strategis sistem informasi yang sudah dimiliki oleh Yayasan Bina Darma dan dapat menerapkan usulan
portofolio aplikasi mendatang, serta meningkatkan keunggulan kompetitif.
2. Tinjauan Pustaka
Metode Ward And Peppard adalah dua orang ahli perencanaan strategis SI dan teknologi informasi.
Metode Ward dan Peppard menyediakan kerangka kerja yang dapat digunakan dalam melakukan
perencanaan strategis SI dan TI. Empat hal yang menjadi input kerangka kerja Ward and Peppard yaitu:
(1.) Analisis lingkungan bisnis internal, yang mencakup aspek-aspek strategi bisnis saat ini, sasaran, sumber
daya, proses, serta budaya nilai-nilai bisnis organisasi. (2.) Analisis lingkungan bisnis eksternal, mencakup
aspek-aspek seperti : ekonomi, industri, dan iklim bersaing organisasi. (3.) Analisis lingkungan SI/TI
internal, mencakup seperti : kondisi SI/TI organisasi dari perspektif bisnis saat ini, bagaimana kontribusi
SI/TI terhadap bisnis, keterampilan sumber daya manusia, sumber daya dan infrastruktur teknologi,
termasuk juga bagaimana portofolio dari SI/TI yang ada saat ini. (4.) Analisis lingkungan SI/TI eksternal,
yang mencakup tren teknologi dan peluang pemanfaatannya, serta dalam penggunaan SI/TI oleh
kompetitor, pelanggan dan pemasok. Sedangkan hal yang menjadi output yaitu : (1.) Strategi SI bisnis, yang
meliputi seperti bagaimana setiap unit / fungsi bisnis akan memanfaatkan SI / TI untuk mencapai sasaran
bisnisnya, portofolio aplikasi dan gambaran arsitektur informasi. (2.) Strategi TI, yang mencakup kebijakan
dan strategi bagi pengelolaan teknologi dan sumber daya manusia SI / TI. (3.) Strategi Manajemen SI / TI,
yang meliputi seperti elemen-elemen umum yang diterapkan melalui organisasi, untuk memastikan
konsistensi penerapan kebijakan SI / TI yang dibutuhkan.[3]
Analisis SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan kondisi dan mengevaluasi
suatu masalah, proyek atau konsep bisnis yang berdasarkan faktor internal (dalam) dan faktor eksternal
(luar) perusahaan yaitu Strengths, Weakness, Opportunities dan Threats. Analisis SWOT terdiri dari empat
faktor, yaitu: (1.) Strengths (kekuatan) merupakan suatu kondisi kekuatan yang terdapat dalam sebuah
organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis yaitu faktor yang terdapat pada
organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. (2.) Weakness (kelemahan) merupakan kondisi kelemahan
yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada.Kelemahan yang dianalisis merupakan
faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. (3.) Opportunities
(peluang) merupakan suatu kondisi peluang yang dapat berkembang di masa akan datang yang terjadi.
Kondisi yang telah terjadi merupakan peluang dari luar organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
Misalnya kompetitor, kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan sekitar. (4.) Threats (ancaman)
merupakan suatu kondisi yang mengancam dari luar perusahaan, organisasi. Ancaman dapat mengganggu
jalannya organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. [3]
Analisis PEST (politic, economy, social, technology) adalah suatu teknik dalam manajemen
strategis yang digunakan untuk melihat faktor-faktor lingkungan luar yang berpengaruh terhadap suatu hal
(organisasi, proyek, masalah, dll.). Sesuai dengan kependekannya, analisis ini dilakukan terhadap 4 unsur,
yaitu politik, ekonomi, sosial, dan teknologi. Faktor politik menganalisis mencakupi kebijakan pemerintah,
perpajakan, tenaga kerja dan perlindungan konsumen. Faktor ekonomi mencakup keadaan perekonomian
pada waktu sekarang dan di masa yang akan datang yang dapat mempengaruhi kemajuan dan strategi usaha
organisasi. Faktor sosial mengutamakan pada penilaian dari sikap konsumen dan karyawan yang
mempengaruhi strategi. Para perencana strategi harus mengikuti perubahan pada tingkatan pendidikan dan
penilaian sosial dengan maksud menilai dampaknya terhadap strategi bisnis mereka. Faktor teknologi
menganalisis perubahan teknologi yang dapat mempengaruhi bahan baku,operasi, dan produk serta jasa
usaha, karena perubahan teknologi dapat memberikan peluang besar untuk meningkatkan hasil, tujuan atau
mengancam kedudukan organisasi.[3]
Analisa Value chain merupakan suatu alat analisis biaya yang dapat digunakan untuk menganalisis
sumber keunggulan bersaing organisasi yaitu dengan menguraikan aktivitas yang terjadi dalam organisasi
ke dalam aktivitas-aktivitas nilai secara strategis. Analisis value chain akan melakukan pemisahan biaya
dan aktiva tetap pada masing-masing aktivitas nilai.Kemudian dilakukan aktivitas analisis untuk
mengetahui aktivitas mana yang merupakan value added activities atau non value added activities. Melalui
cara ini organisasi dapat mengetahui distribusi biaya pada tiap-tiap aktivitas nilai dan dapat mengetahui
aktivitas-aktivitas yang dapat menambah nilai (value added) dan yang tidak menambah nilai (non value
added). Sehingga untuk melakukan cost reduction, dapat dilakukan koordinasi dan optimasi yang pada
akhirnya dapat menciptakan keunggulan bersaing. [3]
McFarlan Strategic Grid merupakan analisis aplikasi portofolio digunakan untuk memetakan
aplikasi yang ada saat ini dan juga kebutuhan aplikasi dimasa akan datang dalam mendukung bisnis
organisasi / organisasi. Pemetaan aplikasi McFarlan dengan empat kuadran (strategic, high potential, key
operation, and support) sesuai kategori penilaian suatu aplikasi terhadap dampaknya terhadap bisnis. Dari
hasil pemetaan tersebut didapatkan gambaran kontribusi SI terhadap bisnis. Hasil tersebut dapat menjadi
masukan bagi kegiatan pembuatan strategi SI dan kemungkinan pengembangannya ke depan.[3]
3. Metodologi Penelitian
Pada metodologi penelitian ini menggunakan metode kualitatif, karena data tersebut berupa hasil
wawancara dengan staf bagian wisma dan staf bagian keuangan pada Yayasan Bina Darma. Dalam
melakukan penelitian ini memiliki tahapan yang akan dilakukan untuk mendapat kesimpulan yang nantinya
diharapkan akan berguna, tahapan yang digunakan sebagai berikut.
● Tahap Pertama : Analisis Lingkungan Organisasi
Dalam tahapan pertama ini tentang identitas organisasi berupa profil dan visi,misi organisasi secara umum
yang didapat melalui tahapan wawancara. Setelah itu dilakukan analisa lingkungan eksternal untuk
mengetahui perkembangan bisnis yang ada saat ini, yang didapatkan dari pengamatan langsung di lapangan
saat penelitian.
Selanjutnya untuk memanfaatkan penerapan SI/TI di dalam organisasi dan melihat perkembangan maka
analisis bisnis internal menggunakan analisis Porter’s Value Chain dan analisis SWOT dimana data-data
yang didapatkan melalui wawancara dengan pihak yang terkait.Output atau hasil yang dilakukan
menggunakan analisis Value Chain dan SWOT berupa value chain activity dan diagram SWOT yang
menunjukan aktivitas pendukung, aktivitas utama, kelebihan, kelemahan, ancaman, dan peluang bagi
organisasi.Sedangkan untuk hasil portofolio aplikasi yang digunakan saat ini oleh organisasi dilakukan
menggunakan analisis McFarlan Strategic Grid.
● Tahapan Kedua : Menentukan Strategi SI/TI
Tahap ini menganalisis tahap sebelumnya menjadi sebuah output berupa strategi analisis SI/TI dalam
organisasi yang nantinya akan digunakan dalam kebutuhan saat ini atau kebutuhan masa yang akan datang.
● Tahap Ketiga : Usulan SI/TI
Pada tahap ini memberi sebuah gambaran yang nantinya akan menjadi suatu kebutuhan organisasi meliputi
kebutuhan SI/TI yang belum tercapai, ataupun output dari usulan SI/TI yang menghasilkan strategi SI/TI
yang kedepannya dapat digunakan oleh organisasi.
Gambar 1. Tahapan Penelitian
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis SWOT terdiri dari empat faktor, yaitu:
1. Strengths (kekuatan) :
- Mempunyai wisma sebagai inventaris Yayasan Bina Darma
- Mempunyai relasi organisasi / universitas yang banyak
2. Weakness (kelemahan) :
- Kurangnya sumber daya manusia yang dipekerjakan di Yayasan Bina Darma
- Kurangnya promosi Yayasan Bina Darma
- Tidak adanya izin membuka wisma
- Belum mampu menarik customer secara optimal, meskipun wisma memiliki berbagai kelebihan
untuk mendapatkan bagian potensi pasar yang lebih baik dari Pangsa pasar yang ada.
3. Opportunities (peluang) :
- Faktor sosial yang mendukung. Masyarakat kota Salatiga mempunyai latar belakang pendidikan
yang cukup maju sehingga dapat menunjang pesatnya sektor pariwisata khususnya dalam hal
menarik turis ke kota Salatiga.
- Sarana objek wisata yang beraneka ragam. Di Salatiga dan sekitarnya memiliki lokasi wisata alam
maupun buatan yang menjadi daya tarik wisata bagi para wisatawan lokal maupun asing sehingga
semakin banyak yang menggunakan akomodasi perhotelan.
4. Threats (ancaman) :
- Banyak wisma yang memiliki fasilitas / pelayanan yang lebih baik daripada wisma Yayasan Bina
Darma
Berdasarkan hasil analisa SWOT tersebut, maka dapat dirumuskan rumusan guna perencanaan strategis
sistem informasi di Yayasan Bina Darma sebagai berikut:
1.) Mengembangkan kekuatan dan mengoptimalkan peluang (S-O)
● menambah kegiatan kegiatan yang diadakan oleh Yayasan Bina Darma untuk umum
2.) Mengembangkan kekuatan dan mengoptimalkan kelemahan (S-W)
● menambah sumber daya manusianya untuk dapat mempromosikan wisma dengan baik dan
mengurus perijinan agar sistem yang ada dapat digunakan sebaik mungkin
3.) Meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang (W-O)
● mempromosikan wisma dan yayasan Bina Darma menggunakan media sosial agar turis mengetahui
keberadaan Yayasan Bina Darma
4.) Meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman (W-T)
● adanya persaingan antar wisma atau hotel di Salatiga yang memiliki fasilitas yang lebih baik meski
5.) Mengembangkan kekuatan untuk mengatasi ancaman (S-T)
● memperbaiki fasilitas / pelayanan wisma agar para relasi / organisasi dapat membantu
mempromosikan dengan dari mulut ke mulut atau lainnya.
Analisis PEST terdiri dari empat unsur, yaitu:
1. Politik : Yayasan Bina Darma telah bekerja sama dengan beerapa universitas dan lembaga
pemerintahan untuk mengadakan acara atau pelatihan pelatihan yang dibuat oleh Yayasan Bina
Darma atau dari universitas atau dari lembaga pemerintahan .
2. Ekonomi : Membangun sistem informasi yang dapat memberikan transparansi informasi mengenai
semua keadaan keuangan Yayasan bagi semua donatur dan organisasi (sekaligus dapat
mengundang investor baru ).
3. Sosial : Kondisi sosial di lingkungan Yayasan Bina Darma, yaitu lingkungan pendidikan.Karena
dekat dengan Universitas Kristen Satya Wacana.
4. Teknologi : Penyediaan infrastruktur teknologi yang memadai sehingga mampu mendukung
implementasi SI/TI di Yayasan Bina Darma.
Porter’s Value Chain Analysis
Tabel 1. Hasil analisa Proses Bisnis internal Menggunakan Value Chain di Yayasan Bina
Darma
Aktivitas Utama Pelatihan Seminar
Aktivitas Pendamping Wisma Penerbitan Jurnal
Usulan Sistem Informasi di Yayasan Bina Darma
Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh dari beberapa tahapan sebelumnya yaitu analisis lingkungan
bisnis organisasi baik lingkungan internal maupun eksternal,maka kemudian akan menjadi masukan pada
tahapan usulan strategi solusi sistem informasi untuk Yayasan Bina Darma.
Tabel 2. Daftar Usulan Sistem Informasi di Yayasan Bina Darma
NO Nama Usulan Sistem Informasi Pengguna Jenis Aplikasi
1. Aplikasi Peminjaman Wisma
Online dan Customer Service
Bagian Wisma Web
2. SI Keuangan Bagian Keuangan Desktop
3. SI Pembukuan Bagian Pembukuan Desktop
Sistem Informasi Pembukuan digunakan pada bagian pembukuan anggota yang menggunakan aplikasi
berbasis desktop. Dalam sistem informasi ini berisi tentang perekapan jumlah dan juga berisi data anggota
Yayasan Bina Darma.
Aplikasi Peminjaman Wisma Online dan Customer Service digunakan pada bagian customer yang
menggunakan aplikasi berbasis web. Dalam aplikasi ini, digunakan untuk customer untuk memesan wisma
yang disediakan oleh Yayasan Bina Darma secara online sehingga yang digunakan aplikasi berbasis web.
selain memesan wisma, namun customer juga dapat memberikan kritik dan saran terhadap Yayasan Bina
Darma.
Sistem Informasi Keuangan digunakan pada bagian keuangan yang menggunakan aplikasi berbasis
desktop. Dalam sistem informasi ini berisi tentang perekapan keuangan dan juga berisi data dana yang
keluar dan masuk.
Adapun matriks McFarlan Strategic Grid yang digunakan untuk pemetaan aplikasi mendatang di
Yayasan Bina Darma dapat dilihat pada Tabel 3 di bawah ini.
Tabel 3. Strategi Grid Daftar Usulan Aplikasi SI di Yayasan Bina Darma
Strategic High Potential
- SI Pembukuan -
Support Key Operational
- Aplikasi Peminjaman Wisma
Online dan Customer Service
- SI Keuangan
Adapun penjelasan pemetaan dari matriks Mc Farlan Strategic Grid di atas adalah sebagai berikut:
1) Kuadran Support
Kuadran ini merupakan kuadran dimana setiap sistem informasi yang ada adalah aplikasi-aplikasi
yang mendukung terhadap aktifitas organisasi di Yayasan Bina Darma. Namun keberadaan sistem
informasi ini tidak memberikan pengaruh yang besar apabila terdapat kerusakan atau kegagalan pada
sistem informasi. Meskipun sistem informasi yang terdapat pada kuadran ini bersifat penting bagi
operasional organisasi namun ketergantungan operasional organisasi terhadap aplikasi pada kuadran
ini sangat kecil. Hal ini menunjukkan bahwa operasional organisasi tidak menganggap keberadaan
teknologi informasi dalam menjalankan tujuannya. Dalam arti, bahwa keberadaan teknologi
informasi bagi operasional organisasi dianggap tidak mempengaruhi kelangsungan tujuan.
2) Kuadran Key Operational
Kuadran ini merupakan posisi dimana, sistem informasi sangat memberikan kemudahan bagi
operasional Yayasan Bina Darma. Pada tahap ini sudah disadari bahwa kelangsungan tujuan cukup
dipengaruhi oleh keberadaan teknologi informasi, meskipun kuadran ini masih belum menunjukkan
bahwa teknologi informasi berperan utama dalam mempengaruhi organisasi. Sehingga dapat
dikatakan bahwa posisi ini merupakan kumpulan sistem informasi yang dioperasikan dalam
menjalankan aktifitas Yayasan Bina Darma. Dengan demikian pada kuadran key operational ini,
ketergantungan operasional organisasi terhadap penggunaan teknologi informasi sangat besar,
penggunaan teknologi informasi pada kuadran ini untuk memenuhi kebutuhan proses internal dan
eksternal. Integrasi pada kuadran ini sudah cukup dipertimbangkan dengan mengutamakan pada
informasi-informasi yang berhubungan dengan proses organisasi yang menyangkut pendapatan
maupun pengeluaran bagi operasional organisasi.
3) Kuadran High Potential
Kuadran ini merupakan kuadran dimana SI tidak hanya dianggap penting bagi kelangsungan dan
proses bisnis internal, tetapi juga proses bisnis yang terjadi pada transaksi atau aktifitas bisnis
eksternal operasional organisasi. Pada kuadran ini pula, kebutuhan terhadap sistem informasi atau
teknologi informasi dianggap sebagai keunggulan kompetitif bagi organisasi, dengan demikian
sistem informasi pada kuadran ini berpotensi terhadap kesuksesan pada kelangsungan bisnis di masa
yang akan datang. Integrasi pada kuadran ini tidak hanya dipertimbangkan namun sudah menjadi
kebutuhan dalam mendukung kesuksesan bisnis yang sedang dijalankan. Dengan demikian integrasi
pada kuadran ini sudah melibatkan integrasi keseluruhan proses bisnis operasional Yayasan Bina
Darma seperti aplikasi-aplikasi yang berkaitan dengan proses bisnis pengelolaan wisma.
4) Kuadran Strategic
Kuadran ini merupakan kuadran dimana SI dianggap berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan
bisnis di masa yang akan datang. Bahkan kuadran ini memungkinkan operasional Yayasan Bina
Darma untuk mempertimbangkan dalam mempertahankan kesuksesan menjalankan kelangsungan
bisnis. Sistem informasi pada kuadran ini sangat menentukan terhadap kesuksesan yang dicapai oleh
operasional Yayasan Bina Darma, sehingga teknologi informasi dan sistem informasi sudah menjadi
kebutuhan utama yang berperan dalam menentukan kesuksesan bisnis operasional organisasi.
Integrasi tidak hanya untuk mempermudah proses bisnis dan transaksi bisnis namun juga digunakan
untuk menentukan langkah bisnis dalam mempertahankan kesuksesan di masa yang akan datang.
Analisis Kesenjangan Aplikasi dan Rencana Pengembangan SI
Tabel 4. Analisis Kesenjangan Aplikasi pada Yayasan Bina Darma Salatiga
Usulan Aplikasi Upgrade Delete Rencanakan
Aplikasi Peminjaman Wisma
Online dan Customer Service
- - ✓
SI Keuangan ✓ - -
SI Pembukuan ✓ - -
Berdasarkan hasil analisis kesenjangan yang telah dilakukan pada Tabel 4 di atas diketahui bahwa terdapat
kesenjangan (gap) antara kondisi saat ini dengan usulan strategi SI untuk mencapai kondisi yang akan
datang. Analisis kesenjangan dilakukan untuk melihat perbandingan kondisi saat ini dengan setelah
penerapan SI yang akan datang di organisasi Yayasan Bina Darma. Setelah itu, dari hasil evaluasi
kesenjangan (gap) dapat dibuat strategi untuk penyelesaian permasalahan dengan perencanaan
pengembangan SI yang sesuai dengan kebutuhan di organisasi. Solusi rekomendasi untuk organisasi
dilihat dari kondisi yang ada saat ini dan usulan SI yang akan datang, dapat didefinisikan melalui rencana
pengembangan SI yang dapat dilihat pada Tabel 5. Penyusunan rencana pengembangan yaitu berdasarkan
SI yang telah diusulkan dan dibuat sebuah roadmap prioritas untuk 3 (tiga) tahun ke depan dengan
memperhitungkan rencana investasi di organisasi yang tidak memungkinkan untuk mengembangkan
semua usulan SI yang sudah diusulkan secara bersamaan, sehingga dibuat bertahap setiap tahunnya selama
3 tahun ke depan seperti pada Tabel 5.
Solusi SI/TI 2019 2020 2021
Aplikasi Peminjaman Wisma
Online dan Customer Service
Support
SI Keuangan Key Operational
SI Pembukuan Strategic
4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan mengenai perencanaan strategis sistem
informasi di Yayasan Bina Darma, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian perencanaan strategis
menggunakan metode Ward&Peppard dapat mengetahui kekuatan, kelemahan, ancaman, peluang serta
mengetahui teknik teknik dalam manajemen strategis yang digunakan untuk melihat faktor faktor
lingkungan luar yang berpengaruh terhadap Yayasan Bina Darma seperti politik, ekonomi, sosial,
teknologi, value chain untuk mengetahui kegiatan yang terjadi di Yayasan Bina Darma, serta Mc Farlan
untuk mengetahui aplikasi mana yang perlu di prioritaskan yang akan digunakan di masa yang akan
datang, serta terdapat tiga usulan aplikasi sistem informasi yang akan dirancang dan diimplementasikan di
lingkungan SI/TI Internal dalam prioritas waktu 3 tahun yang terdiri dari : SI Pembukuan,SI
Keuangan,Aplikasi Peminjaman Online dan Customer Services.
Daftar Pustaka
[1] Tantra,Danny, Yulia, Leo Willyanto Santoso., Perencanaan Strategis Sistem Informasi pada
Perusahaan Jasa Ekspedisi PT. X, Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, UK
Petra, Surabaya.
[2] Sulaksono,Juli, Abidarin Rosidi, Syamsul A. Syahdan, Perencanaan Strategis Sistem Informasi Di
Universitas Nusantara PGRI Kediri, Tesis, Magister Teknik Informatika STMIK AMIKOM,
Yogyakarta.
[3] Wicaksana,Adi S,, Johan Jimmy Carter Tambotoh, 2013, Perencanaan Strategis Sistem Informasi
Menggunakan Metode Ward and Peppard (Studi Kasus : Yayasan Trukajaya Salatiga), Skripsi, Fakultas
Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga.
[4] Syahlevi,Tossa, Melkior Sitokdana , 2018, Perancangan Rencana Strategis Sistem Informasi
Manajemen Menggunakan Metode Ward & Peppard, JSII AISINDO, No.1, Vol.3.
[5] Pradipta,Dimas S A, Rudy Latuperissa, 2012, Analisis Perencanaan Strategis Sistem Informasi dan
Teknologi Informasi Menggunakan Framework Ward and Peppard (Studi Kasus: SMA Negeri 1
Salatiga), Skripsi, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga.