perencanaan proyek pembangunan gudang penyimpanan barang

32
PERENCANAAN PROYEK PEMBANGUNAN GUDANG PENYIMPANAN BARANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gudang adalah sebuah ruangan yang digunakan untuk menyimpan berbagai macam barang. Setiap jenis bangunan bisa saja memiliki gudang, misalnya saja gudang pada bangunan pabrik, toko, dan bahkan rumah tinggal. Pada Perencanaan ini gudang difungsikan seagai tempat penyimpanan produk . Pembangunan Gudang Penyimpanan Pekerjaan pendahuluan merupakan pekerjaan persiapan awal yang dibutuhkan dalam pelaksanaan proyek. Sebelumnya segala izin yang dibutuhkan sudah diurus, time schedule telah dibuat, dan kontraktor telah memiliki Shop Drawing. Pekerjaan pendahuluan yang dilakukan dalam proyek ini meliputi Barang ini direncanakan menggunakan konstruksi beton. Dalam melaksanakan Pekerjaan tersebut diatas diperlukan Metoda Pelaksanaan yaitu cara pelaksanaan suatu pekerjaan agar selesai dengan baik dan waktu yang tepat sesuai dengan rencana kerja ( Bestek ). Secara umum fungsi gudang dapat di kategorikan menjadi tiga: 1

Upload: irbar-alwi

Post on 11-Aug-2015

1.007 views

Category:

Documents


32 download

DESCRIPTION

pelaksanaan gudang

TRANSCRIPT

Page 1: Perencanaan Proyek Pembangunan Gudang Penyimpanan Barang

PERENCANAAN PROYEK PEMBANGUNAN

GUDANG PENYIMPANAN BARANG

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gudang adalah sebuah ruangan yang digunakan untuk menyimpan berbagai

macam barang. Setiap jenis bangunan bisa saja memiliki gudang, misalnya saja

gudang pada bangunan pabrik, toko, dan bahkan rumah tinggal. Pada Perencanaan

ini gudang difungsikan seagai tempat penyimpanan produk . Pembangunan

Gudang Penyimpanan Pekerjaan pendahuluan merupakan pekerjaan persiapan

awal yang dibutuhkan dalam pelaksanaan proyek. Sebelumnya segala izin yang

dibutuhkan sudah diurus, time schedule telah dibuat, dan kontraktor telah

memiliki Shop Drawing. Pekerjaan pendahuluan yang dilakukan dalam proyek ini

meliputi Barang ini direncanakan menggunakan konstruksi beton. Dalam

melaksanakan Pekerjaan tersebut diatas diperlukan Metoda Pelaksanaan yaitu cara

pelaksanaan suatu pekerjaan agar selesai dengan baik dan waktu yang tepat sesuai

dengan rencana kerja ( Bestek ).

Secara umum fungsi gudang dapat di kategorikan menjadi tiga:

Gudang Produksi,

Gudang Distribusi dan

Gudang Penyimpanan.

Ketiganya tentunya akan mempunyai layout yang berbeda sesuai dengan

fungsinya masing masing.

Pada desain ini gudang direncanakan sebagai tempat penyimpanan produk

sebelum dijual. bangunan sebuah gudang haruslah memenuhi aspek kenyamanan

dan kemudahan usaha, Antara lain: pintu distribusi yang terencana dan efektif,

Sirkulasi udara yang lancar di padu dengan isolasi ruangan yang memadai.

1

Page 2: Perencanaan Proyek Pembangunan Gudang Penyimpanan Barang

Sehingga pengguna bagunan itu nantinya dapat dengan mudah menerapkan

system penyimpanan dan distribusi stock dengan efektif pula.

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN

Untuk melatih mahasiswa agar peka terhadap lingkungan kerja yang

nantinya akan mereka alami sehingga dapat menjadi sumber daya

manusia yang benar-benar siap menghadapi persaingan pada dunia

kerja sesungguhnya.

Memberikan wawasan dan pengetahuan kepada mahasiswa yang

bersangkutan untuk mengerti dan memahami permasalahan yang

terjadi dari setiap tahapan proses sebuah proyek.

Memotivasi dan menggali potensi yang dimiliki untuk proses-proses

perancangan dan pembangunan selanjutnya.

Sebagai bahan penelitian untuk dijadikan suatu bahan pertimbangan

dalam proses pembangunan.

Sebagai tugas UAS mata kuliah Teknik Pelaksanaan Bangunan.

2

Page 3: Perencanaan Proyek Pembangunan Gudang Penyimpanan Barang

BAB II

METODE PELAKSANAAN

Dalam melaksanakan Pekerjaan Pembuatan gudang diperlukan Metoda

Pelaksanaan yaitu cara pelaksanaan suatu pekerjaan agar selesai dengan baik dan

waktu yang tepat sesuai dengan rencana kerja ( Bestek ).

Adapun metode yang digunakan yaitu sebagai berikut :

2.1. PEKERJAAN PENDAHULUAN

Pekerjaan Mobilisasi dan Demobilisasi

Mobilisasi

Mobilisasi bertujuan untuk mengadakan/ mendatangkan peralatan, personil,

dan perlengkapan untuk melaksanakan semua item pekerjaan di lapangan, dan

mengembalikan pada keadaan yang diinginkan sesuai dengan gambar kerja.

Dalam Pelaksanaan Proyek ini Mobilisasi dan Demobilisasi Peralatan yang

dilakukan terdiri dari:

Excavator 80 – 140 Hp

Generator set

Dump truck 3 -4 m3

Water tanker

Concrete Mixer

Personil terdiri dari:

Kepala Proyek

Site Manager

Quality Control

3

Page 4: Perencanaan Proyek Pembangunan Gudang Penyimpanan Barang

Logistik

Surveyor

Operator-operator alat berat

Tenaga harian

Pada saat mobilisasi alat berat diangkut menggunakan mobil trailer, trailer yang

digunakan harus memiliki perlengkapan yang memadai.

Demobilisasi

Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pengembalian dan pemindahan peralatan

yang telah dipergunakan. Dan mengembalikan kondisi lapangan yang telah

digunakan sebgai tempat penyimpanan alat, barak pekerja, gudang, dan lain

sebaginya kembali ke kondisi awal.

Pekerjaan Pengukuran dan Pembersihan Lapangan

Sebelum Pekerjaan dimulai terlebih dahulu dilakukan pembersihan lokasi dari

sampah, rumput, dan berbagai hal lain yang dapat menggangu pelaksanaan

pekerjaan. Pembersihan dilakukan dengan menggunakan bantuan alat berat

excavator. Sampah-sampah yang dihasilkan dari pekerjaan ini dikumpulkan di

suatu tempat yang telah disetujui oleh pengawas, kemudian baru diangkut dengan

menggunakan dump truck untuk dibuang ke tempat pembuangan sampah akhir.

Seiring pembersihan lokasi dibuat papan nama proyek, papan nama proyek

ini dipasang pada tempat yang mudah dilihat dengan mencantumkan data-data

proyek antara lain nama proyek, pekerjaan, lokasi, nilai proyek, waktu

pelaksanaan, pengawas pelaksana proyek, dll.

Setelah pekerjaan pembersihan lapangan selesai dilakukan, barulah dilakukan

pengukuran lokasi. Hal ini bertujuan untuk menentukan letak bangunan, elevasi

dan titik ikat (Bench Mark). Dalam pengukuran digunakan alat Theodolit dan

rambu ukur. Pengukuran ini dilakukan oleh seorang surveyor. Titik-titik yang

4

Page 5: Perencanaan Proyek Pembangunan Gudang Penyimpanan Barang

Gambar II.1. Contoh pelaksanaan Pekerjaan Bouplank

menjadi acuan ditandai dengan menggunakan patok. Patok terbuat dari kayu

bulat dengan panjang ± 1m yang ditancapkan kedalam tanah.

Pekerjaan Pemasangan Bouplank

Pekerjaan ini biasanya dilakukan seiring atau setelah pekerjaan pengukuran

dilakukan. Pemasangan Bouwplank (Pematokan) dilaksanakan bersama-sama oleh

Pihak Proyek, Perencana Pengawas, Pelaksana dan dibuat Berita Acara

Pematokan.

Bowplank terbuat dari papan yang bagian atasnya dipakukan pada patok kayu

persegi 5/7 cm yang tertanam dalam tanah cukup kuat. Untuk menentukan

ketinggian papan bouwplank secara rata bagian atasnya dari papan bowplank

harus di waterpass (horizontal dan siku), sedangkan untuk mengukur dari titik As

ke As antar ruangan digunakan meteran. Setiap titik pengukuran ditandai dengan

paku dan dicat dengan cat merah dan ditulis ukuran pada papan bouwplank agar

mudah di cek kembali. Pemasangan papan bowplank dilaksanakan pada jarak 1,5

m dari As sekeliling bangunan dan dipakukan pada patok – patok yang terlebih

dahulu ditancapkan kedalam tanah.

5

Page 6: Perencanaan Proyek Pembangunan Gudang Penyimpanan Barang

Pembuatan Direksi Keet

Dalam pelaksanaan proyek ini Direksi Keet yang dibuat terdiri dari Kantor

ukuran 3X 4m, gudang ukuran 4 x 4m, barak pekerja ukuran 3x10m, rumah

genset, serta Toilet.

Untuk Ruang kantor dan ruang Rapat didalamnya dilengkapi meja, kursi,

gambar kerja, time schedule, struktur organisasi proyek, papan tulis, alat

pemadam kebakaran, buku tamu, buku direksi dan laporan harian proyek. Ruang

ini digunakan sebagai kantor sementara kontraktor dan dipakai sewaktu-waktu

perlu dilakukannya rapat kerja. Barak kerja dibuat untuk tempat tinggal sementara

tenaga kerja selama proyek berlansung.

Gudang penyimpanan bahan ini dibuat untuk tempat bahan material yang

sifatnya untuk menjaga keselamatan dari bahan tersebut. Untuk Gudang

penyimpanan semen, tempatnya harus baik sehingga terlindung dari kelembaban

atau keadaan cuaca lain yang merusak. Lantai penyimpanan harus kuat dan

berjarak minimal 30 cm dari permukaan tanah.

Letak direksi keet dibuat pada tempat yang mudah dijangkau dan mudah dicapai

dalam proses bongkar muat material

Gambar II.2. Gudang Material

6

Page 7: Perencanaan Proyek Pembangunan Gudang Penyimpanan Barang

Pembuatan Jalan Kerja Proyek.

Pekerjaan ini dilakukan untuk mempermudah aksesibiltas kendaraan yang

masuk ke dalam lokasi proyek, sehingga pengangukatan material dapat berjalan

lancar. Jalan tersebut terbuat dari material timbunan tanah yang dipadatkan. Jika

cuaca panas dan permukaan jalan kering maka dapat dilakukan pennyiraman

dengan menggunakan water tanker. Pekerjaan ini dilakukan beriringan dengan

pekerjaan Direksi Keet.

Selain Pekerjaan diatas, ada hal lain yang perlu disampaikan kepada setiap

orang dilokasi proyek yaitu memberikan aturan bahwa setiap orang yang berada di

dalam lokasi proyek harus selalu memakai alat pelindung diri dan Senantiasi

mematuhi peraturan K3 yang ada di lokasi.

2.2. PEKERJAAN STRUKTUR

Pekerjaan Pondasi

Dalam Proyek ini jenis pondasi yang digunakan yaitu pondasi tiang Adapun

Pelaksanaan Pekerjaan Tiang Pancang yaitu :

Pondasi Tiang Pancang

Tiang Pancang yang digunakan yaitu Mini Tiang Pancang Beton dengan

ukuran 17.5x17,5 cm dan panjang sekitar 12 m. Tiang Pancang ini merupakan

barang pabrikan. Sekitar 1 minggu sebelum kegiatan pemancangan dilakukan,

tiang pancang telah dipesan.

Pelaksanaan pemancangan yaitu sebagai berikut :

Melakukan pengukuran kembali dengan theodolit untuk mendapatkan

titik-titik yang akan dipancang dan sesuai dengan gambar kerja.

Setelah didapatkan titik-titik yang akan dipancang, selanjutnya diatur

posisi atau kedudukan dari crane.

7

Page 8: Perencanaan Proyek Pembangunan Gudang Penyimpanan Barang

Setelah itu dilakukan penyetelan tiang pancang agar tepat pada posisinya

(Centre Line)

Jika tiang pancang telah pas (Centre) maka selanjutnya tiang pancang

dipukul dengan menggunakan hammer. Jika tiang pancang tersebut telah

hampir tertancap seluruhnya namun setelah dilakukan tes calendering

(PDA Test) masih belum mencapai tanah keras, maka tiang pancang

disambung dengan menggunakan las.

Kegiatan pemancangan dapat dihentikan jika hasil tes calendering (PDA

Test) telah menunjukkan nilai yang diinginkan atau telah mencapai tanah

keras. Untuk mengetahui tiang pancang telah mencapai tanah keras yaitu

jika dipukul hammer (alat pemukul) akan membalik.

Sisa tiang pancang yang muncul di permukaan tanah dipotong dan

dibobok dengan menggunakan alat potong, kemudian besi dari tiang

pancang yang muncul disambungkan ke balok Sloof dan Kolom.

Gambar II.3 Proses Pelaksanaan Pemancangan

8

Page 9: Perencanaan Proyek Pembangunan Gudang Penyimpanan Barang

PEKERJAAN COR SLOOF

Pengecoran sloof dilakukan setelah pondasi pile cap selesai dilakukan. Pada

dasarnya pelaksanaan balok sloof sama dengan pelaksanaan Pondasi Plat

Setempat. Bekisting dan tulangan besi dirakit terlebih dahulu sesuai dengan shop

drawing. Setelah itu barulah campuran beton dituangkan, campuran beton yang

digunakan sama dengan campuran beton Pondasi yaitu mutu beton K-300.

Campuran beton tersebut terlebih dahulu telah dilakukan job mix design dan nilai

slump tesnya sesuai dengan spesifikasi teknis. Dalam pelaksanaan pekerjaan ini

perlu adanya persetujuan dari pengawas.

PEKERJAAN COR BETON KOLOM

Proses pelaksanaan pekerjaan ini sebagai berikut :

Pekerjaan Pembesian.

Fabrikasi pembesian dilakukan ditempat fabrikasi. Besi yang digunakan yaitu

besi Ø19 sebagai tulangan utama dan besi Ø10 sebagai sengkang (begel).

Besi ini dirakit dan dibentuk sesuai dengan shop drawing.

Pembuatan Bekisting. Bekisting dibuat dari multiplex 9 mm yang diperkuat

dengan kayu usuk 4/6 dan diberi skur-skur penahan agar tidak mudah roboh.

Melakukan Kontrol Kualitas.

Ada 2 kontrol kualitas yang dilakukan:

Kontrol kualitas pertama yaitu Kontrol Kualitas Sebelum

dilakukan pengecoran meliputi kontrol kualitas terhadap posisi dan

kondisi bekisting, posisi dan penempatatan pembesian, jarak antar

tulangan, panjang penjangkaran, ketebalan beton decking (Beton

tahu), ukuran baja tulangan yang digunakan, posisi penempatan

water stop.

Kontrol Kualitas kedua yaitu Kontrol kualitas saat pengecoran.

Pada saat berlangsungnya pengecoran, campuran dari Concrete

9

Page 10: Perencanaan Proyek Pembangunan Gudang Penyimpanan Barang

mixer Truck diambil sampelnya. Sampel diambil menurut

ketentuan yang tercantum dalam spesifikasi.

Pekerjaan Kontrol kualitas ini akan dilakukan bersama-sama dengan

konsultan pengawas untuk selanjutnya dibuat berita acara pengesahan

kontrol kualitas.

Kegiatan pengecoran.

Pengecoran dilakukan secara langsung dan menyeluruh

Kegiatan Curing (perawatan)

Curing (perawatan) dilakukan sehari (24 jam) setelah pengecoran selesai

dilakukan dengan dibasahi air dan dijaga/dikontrol untuk tetap dalam keadaan

basah.

Gambar II.4 Proses Pelaksanaan Pekerjaan Kolom

10

Page 11: Perencanaan Proyek Pembangunan Gudang Penyimpanan Barang

PEKERJAAN COR BETON BALOK & RING BALOK

Pelaksanaan pekerjaan ini sama dengan pelaksanaan pekerjaan kolom, hanya

saja dalam pengerjaan bekisting perlu adanya tambahan kayu dolken/ubar. Kayu

ini berfungsi sebagai steger/penopang dari bekisting agar bekisting tetap pada

tempatnya (tidak terjadi lendutan). Kayu steger tersebut ditegakkan dengan jarak

sekitar 40 cm. Pelaksanaan pengecoran balok, biasanya seiringan dengan

pelaksanaan Pelat lantai. Dalam proyek ini tulangan yang digunakan yaitu besi

Ø16 sebagai tulangan utama dan besi Ø8 sebagai sengkang (begel).

PEKERJAAN COR BETON PLAT LANTAI

Proses pelaksanaan pekerjaan ini yaitu :

Pekerjaan Pengukuran dan Bekisting

Pemasangan bekisting pelat lantai didahului dengan pengukuran posisi balok.

Pengukuran dilakukan dengan cara memberi tanda as bangunan pada kolom

lantai bawah yang tadinya ada pada lantai bawah. Pengukuran ini ditujukan

untuk mengantisipasi kesalahan pada posisi balok.

Dari hasil pengukuran tersebut maka bekisting balok dan pelat dapat

difabrikasi pada posisi yang benar diatas perancah yang telah disiapkan.

Pengaturan level balok dan pelat dapat dilakukan dengan mengatur ketinggian

perancah (Scafolding). Proses pemasangan bekisting ini dibantu oleh

surveyor untuk mengontrol level balok dan pelat.

Pekerjaan Pembesian

Fabrikasi pembesian dilakukan di tempat fabrikasi, setelah bekisting siap,

besi tulangan yang telah siap dipasang dan dirangkai dilokasi. Pembesian

balok dilakukan terlebih dahulu, setelah itu diikuti dengan pembesian pelat

lantai. Panjang penjangkaran dipasang 30xD Tulangan Utama.

11

Page 12: Perencanaan Proyek Pembangunan Gudang Penyimpanan Barang

Leveling Pengecoran pelat lantai

Agar pengecoran pelat lantai mencapai level yang benar dan tidak terjadi

perbedaan tinggi finishing cor, maka perlu dibuat alat bantu leveling

pengecoran. Leveling pengecoran dibuat dari besi siku L.50.50.5 yang

ditumpukan pada beberapa titik besi beton. Besi beton ini ditancapkan hingga

posisi besi siku tidak lagi bergeser. Penempatan besi siku diukur dengan

waterpass dan diukur pada level sesuai gambar desain.

Pekerjaan Kontrol Kualitas

Kontrol kualitas yang dilakukan sama dengan kontrol kualitas yang dilakukan

pada pekerjaan kolom.

Pengecoran Beton

Pengecoran dilakukan dengan Ready Mix truck yang dibantu dengan

penggunaan Concrete Pump. Dalam hal ini pengecoran dilakukan secara

sekaligus balok dan pelat seluruh lantai. Untuk mempercepat proses

pengecoran dipakai Concrete Pump. Pengecoran dibantu dengan alat vibrator

untuk meratakan dan memadatkan campuran. Selanjutnya finishing lantai cor

ini adalah rata namun dibiarkan kasar karena selanjutnya akan dilakukan

pekerjaan lantai.

Pekerjaan curing

Sama hal nya dengan pekerjaan kolom, Curing (Perawatan) dilakukan sehari

setelah dilakukan pengecoran.

12

Page 13: Perencanaan Proyek Pembangunan Gudang Penyimpanan Barang

Gambar II.5 Proses Pelaksanaan Pekerjaan Balok & Pelat Lantai

2.3. PEKERJAAN ARSITEKTURAL

PEKERJAAN DINDING

Setelah pekerjaan struktur lantai satu selesai, maka pekerjaan dinding dapat

segera dimulai. Sebelum dinding dipasang, batu bata yang digunakan terlebih

dahulu di rendam di dalam air sebentar.

Proses Pengerjaan dinding bata yaitu :

Adukan spesi terlebih dahulu diaduk, sesuai dengan campuran yang

terdapat pada gambar kerja dan spesifikasi teknis.

Dilakukan pengukuran terhadap posisi yang akan dipasangi bata.

Dibuat kepala pada sisi sebelah kiri dan kanan kemudian ditarik benang

Bata yang akan dipasang , harus siku dan ditegak luruskan oleh surveyor.

Sebelum dipasang batu bata dibasahi terlebih dahulu kemudian baru

dipasang.

Batu bata disatukan dengan menggunakan spesi yang sudah disiapkan.

13

Page 14: Perencanaan Proyek Pembangunan Gudang Penyimpanan Barang

Terakhir dilakukan penguukuran dengan menggunakan waterpass. Hal ini

bertujuan untuk melihat apakah batu bata yang dipasang telah lurus.

Adapun peralatan yang digunakan yaitu waterpass, skrop, ember, benang, sipatan,

pacul, dan cetok.

PEKERJAAN PLESTERAN

Pekerjaan plesteran dilakukan setelah pekerjaan dinding dilakukan atau dapat

juga dilakukan sehari setelah dinding dipasang. Proses pelaksanaan pekerjaan

plesteran yaitu :

Pasir pasang yang akan digunakan terlebih dahulu diayak. Hal ini untuk

menghilangkan sampah-sampah yang ada pada pasir.

Kemudian spesi diaduk sesuai dengan kebutuhan spesi yang diperlukan.

Pasangan dinding bata terlebih dahulu disiram air

Dibuat kepala plesteran pada beberapa bagian

Permukaan dinding diplesteer kemudian diratakan dengan sipatan

Setelah proses plesteran selesai dilakukan baru lah dap dilakukan proses

pengacian dengan menggunakan campuran semen dan air.

Apabila sudah kering digosok menggunakan kertas bekas sak semen

hingga halus.

Peralatan yang digunakan pada pekerjaan ini sama dengan peralatan yang

digunakan pada pekerjaan dinding.

PEKERJAAN LANTAI

Pekerjaan lantai yang dilakukan dalam proyek ini meliputi pekerjaan cor

lantai, pekerjaan Plint Keramik, Pekerjaan Pemasangan keramik lantai, pekerjaan

pemasangan keramik dinding kamar mandi, dan pekerjaan keramik Homogenius.

Proses pelaksanaan Pekerjaan Lantai yaitu :

14

Page 15: Perencanaan Proyek Pembangunan Gudang Penyimpanan Barang

Mula-mula permukaan tanah disiangi hingga jenuh.

Kemudian campuran beton lantai diletakkan diatas permukaan tanah.

Campuran beton yang digunakan sesuai dengan spesifikasi teknis yang

ada.

Cek kembali elevasi dari dasar lantai bersma dengan konsultan pengawas.

Setelah beton mengeras barulah dapat dipasang keramik.

Menentukan siku dari ruang yang akan dipasang keramik.

Sebelum dipasang keramik disiram/direndam di dalam air terlebih dahulu.

Bersihkan permukaan lantai dari semua kotoran dan sampah organiik

lainnya.

Kemudian spesi diaduk sesuai dengan kebutuhan.

Pasang titik patok di sisi kiri dan kanannya, sebagai acuan tinggi dari

keramik.

Letakkan spesi adukan diatas lantai cor beton, kemudian ratakan.

Setelah itu, letakkan keramik diatasnya, dan dipadatkan dengan cara

sedikit memukul keramik agar tepat menempel.

PEKERJAAN KUSEN PINTU DAN JENDELA

Pemasangan kusen pintu dapat dilakukan bersamaan dengan pemasangan bata,

atau untuk kusen aluminium dilakukan setelah balok gantung dan dinding

terpasang. Sedangkan untuk pemasangan pintu dan jendela dapat dilakukan

kemudian, atau ketika pekerjaan lantai selesai dilakukan namun tetap

memperhatikan gambar detail yang ada pada shop drawing. Bersamaan dengan

pemasangan pintu dan jendela, dipasang juga aksesoris dari pintu dan jendela

seperti, kunci tanam, handle jendela, handle pintu, dan lain sebagainya.

15

Page 16: Perencanaan Proyek Pembangunan Gudang Penyimpanan Barang

PEKERJAAN PLAFOND

Dalam proyek ini plafond hanya digunakan pada bangunan ruang

tamu,kantor, dan toilet ,jenis plafond yang digunakan yaitu plafond

gypsum.rangka plafond menggunakan rangka besi hollow. Sedangkan untuk

gudang tidak menggunakan plafond.

Adapun cara pelaksanaan Plafond Gypsum yaitu :

Rangka hollow dipasang terlebih dahulu sesuai dengan gambar kerja

(Shop Drawing). Biasanya pemasangan rangka plafond ini beriringan

dengan pemasangan rangka atap baja ringan.

Memperhatikan ruangan, dan mencari sisi dari ruang yang siku terlebih

dahulu.

Pasang alat bantu (Scafolding), jika bisa scafolding yang digunakan

memiliki roda supaya tidak merusak keramik.

Kemudian pasang papan gypsum sesuai dengan gambar kerja.

Pemasangan diatur pertemuan antar papan pertigaan.

PEKERJAAN PENGECATAN

Pada permukaan dinding luar dan dalam, gypsum dilakukan pekerjaan

pengecatan dengan cat air dengan terlebih dahulu membersihkan permukaan dari

kotoran-kotoran, dinding-dinding diratakan/dihaluskan dengan plamir, sebelum

dicat dengan cat air dilakukan pengecatan dengan cat dasar.

Untuk bahan-bahan dari kayu seperti : piri-piri, lisplank, Kozen kayu dan

Pintu panel dilakukan pengecatan dengan cat minyak, sebelum dicat permukaan

bahan -bahan tersebut dibersihkan terlebih dahulu lalu diberi alkali kemudian

dicat dengan cat dasar untuk kemudian baru di cat dengan cat minyak.

Untuk bahan-bahan dari Besi seperti : railing tangga, penutup besi, pagar,

dan lain sebagainy. sebelum dicat permukaan bahan-bahan tersebut dibersihkan

16

Page 17: Perencanaan Proyek Pembangunan Gudang Penyimpanan Barang

terlebih dahulu lalu diberi minayk cat kemudian dicat dengan cat dasar untuk

kemudian baru di cat dengan cat minyak.

Jenis, mutu dan bahan cat serta pengerjaan pengecatan disesuaikan dengan

spesifikasi teknis dan gambar-gambar rencana.

PEKERJAAN SANITAIR

Pekerjaan sanitair yang dilakukan meliputi pekerjaan pemasangan pipa air

bersih dan air kotor, pipa buangan air hujan, pemasangan kran air, Floor

Drain,Kloset, dan lain sebagainya. Pemasangan ini berdasarkan persetujuan

pemilik dan dilihat oleh konsultan pengawas.

PEKERJAAN ELEKTRIKAL & MEKANIKAL

Sebelum pekerjaan elektrikal dilaksanakan, perlu ditunjukkan contoh-contoh

material, tipe dan juga merek yang akan digunakan untuk mendapatkan

persetujuan.

Pengadaan material untuk pekerjaan elektrikal disimpan di sekitar lokasi

terdekat dengan area pekerjaan dan melindungi diri dari kemungkinan kerusakan

material menyebabkan benturan perangkat keras, sedangkan material lain

disimpan di gudang tertutup.

Teknis pelaksanaan pekerjaan ini sesuai dengan gambar desain, RKS dan

spesifikasi teknis pekerjaan elektrikal dan mekanikal.

Pelaksanaan pekerjaan elektrikal dan mekanikal sesuai dengan perencanaan

dan membutuhkan kontrol yang lebih lanjut, sehingga dikerjakan oleh orang yang

berkompeten di bidangnya.

Untuk pekerjaan instalasi listrik, telepon, ducting, dan fire alarm dilakukan

sebelum plesteran dan dinding dan pemasangan plafond.

17

Page 18: Perencanaan Proyek Pembangunan Gudang Penyimpanan Barang

Instalasi Stop Kontak dan Saklar-Saklar dipasang pada dinding dengan rapi

sesuai penempatannya pada gambar-gambar rencana, setelah semua instalasi titik

api dan instalasi stop kontak dan saklar terpasang barulah diberi lampu-lampu

sesuai dengan spesifikasi teknis dan gambar-gambar rencana.

PEKERJAAN ATAP

Dalam proyek ini Gudang memakai rangka atap yang terdiri dari baja Ringan

yang dikerjakan setelah pekerjaan cor balok dan kolom–kolom selesai dikerjakan,

rangka atap dipasang sedemikian rupa sehingga kokoh dan rapi, agar atap

penutupnya dapat dipasang dengan baik dan sempurna, dimensi rangka baja dan

penempatannya disesuaikan dengan spesifikasi teknis dan gambar rencana.

Atap penutup terdiri dari atap genteng metal zincalume tebal 0,35 mm dan

atap spandek, setelah itu dipasang juga nok atas genteng dengan bahan yang sama

dengan atap penutup, kemudian talang jurai dari genteng metal juga dipasang,

ukuran dimensi disesuaikan dengan spesifikasi teknis dan gambar rencana.

Pada proyek ini juga digunakan canopy atap grill aluminium dan canopy kaca

mika, dimana pemasangan material tersebut dilakukan oleh orang yang

berpengalaman dalam mengerjakannya.

PEKERJAAN SARANA LUAR BANGUNAN

Pekerjaan sarana luar yang dilakukan meliputi pekerjaan taman, pembuatan

jalan lingkungan, pembuatan saluran drainase lingkungan kantor, serta pembuatan

pagar keliling. Pekerjaan ini dibagi ke beberapa kelompok dalam pengerjaannya

sehingga di dapat hasil yang baik.

18

Page 19: Perencanaan Proyek Pembangunan Gudang Penyimpanan Barang

BAB III

DIMENSI KONSTRUKSI

UKURAN GUDANG

Dalam proses pembangunan gudang ini dibuat dengan ukuran 15 x 20

meter. Dan gudang ini dibuat dengan konstruksi beton.

SPESIFIKASI BAHAN

Bahan

Pondasi = Tiang pancang (17.5x17.5x120)

Struktur = Beton Bertulang (K 300)

Dinding = Batu Bata Plester, Finishing Cat

Kusen = Kayu Mahoni Dipelitur

Daun Pintu = Kayu Mahoni Dipelitur

Daun Jendela = Kayu Mahoni Dipelitur

Pintu Depan = Type Double / Kupu Tarung

Atap = Seng multiroof

Rangka Atap = baja ringan

Lantai ruag tamu = Keramik 40 x 40

Lantai kantor = Keramik 40 x 40

Lantai K. Mandi    = Keramik 20 x 20

Dinding K. Mandi = Keramik 20 x 25

Pintu K. Mandi     = PVC

Bak Mandi            = Fiber / Bata Plester dikeramik

Closet                    = jongkok

Air Bersih             = Pompa Air Sumur

Listrik                    = 1300 watt / 220 volt

19

Page 20: Perencanaan Proyek Pembangunan Gudang Penyimpanan Barang

BAB IV

SARANA DAN PRASARAN PENUNJANG

Pekerjaan Saluran Drainase

Saluran drainase terbuat dari beton berbentuk U. Pada awalnya tanah digali

dengan kedalam yang sesuai spesifikasi. Kemudian diberikan urugan pasir dan

dipadatkan setiap lapisnya. Lantai kerja diletakkan diatas urugan pasir dengan

mutu beton K-175. Saluran beton U ditch diletakkan diatas lantai kerja, jika

panjang saluran tidak cukup maka disambung dengan mengunakan campuran

semen dan pasir. Bagian atas saluran diberikan Grill penutup dari besi untuk

mengurangi resiko orang atau sesuatu jatuh ke dalamnya.

Pembuatan Jalan Lingkungan Gudang

Ada tiga jenis perkerasan yang digunakan untuk pembuatan jalan disekitar

lingkungan kantor yaitu Perkerasan jalan lentur, perkerasan beton, dan perkerasan

dengan menggunakan conblok.

Dalam pelaksanaannya pada mulanya tanah diratakan dan dipadatkan. Jika

belum didapatkan kepadatan tanah yang diinginkan maka tanah urug didatangkan

dari luar dan kembali diratakan, dipadatkan dan mulai dibentuk permukaan badan

jalan. Pada prouek ini jalan lingkungan merupakan perkerasan beton.

Perkerasan Beton

Untuk perkerasan beton, setelah tanah diratakan,dipadatkan dan dibentuk

sesuai spesifikasi bekisting beton dapat langsung dipasang, tulangan yang sudah

difabrikasi diletakkan ke dalam bekisting. Sebelum tulangan diletakkan

permukaan tanah diberikan beton tahu (Beton Decking) untuk menjaga posisi

tulangan tepat di tengah dan memperoleh tebal selimut beton yang sesuai dengan

spesifikasi. Setelah bekisting dan tulangan terpasang, campuran beton dapat

dituangkan, dan dipadatkan menggunakan vibrator. Sehari setelah beton mengeras

20

Page 21: Perencanaan Proyek Pembangunan Gudang Penyimpanan Barang

perlu dilakukan perawatan terhadap beton dengan cara ditutupi dengan goni basah

atau disirami air.

Untuk Perkerasan dengan Conblok, setelah tanah dipadatkan, conblok

disusun dengan rapi diatas permukaan tanah. Penyusunan harus memperhatikan

sudut-sudut dari pertemuan conblok, agar saling bertemu. Urugan pasir diletakkan

diatas conblok, kemudian diratakan sehingga mengisi setiap bagian yang kosong

dari pertemuan sisi-sisi conblok.

Pembuatan Pagar Keliling

Pagar keliling menggunakan pondasi strauss pile dan plat setempat. Proses

pelaksanaan pekerjaan ini sama dengan pelaksanaan bangunan struktur lainnya.

Dimulai dari pembuatan pondasi, dilanjutkan dengan pembuatan balok sloof dan

kolom serta balok. Setelah struktur selesai, maka pekerjaan dinding pagar dapat

dilakukan

Pembuatan Taman (Land Scape)

Landscape dalam proyek ini meliputi pembuatan landscape pada median jalan

dan taman di sekitar lingkungan gudang. Penanaman pohon dilakukan pada titik

yang telah ditentukan dengan jenis yang sesuai dengan spesifikasi dan gambar.

Pada bagian tengah jalan dipasang kansten dan dibuat penghijauan untuk

mengisinya. Dihiasi dengan tanaman-tanaman kecil dan beberapa pohon.

Disekitar area gedung juga diletakkan beberapa jenis tanaman dalam pot sehingga

memberikan efek sejuk pada setiap orang

21

Page 22: Perencanaan Proyek Pembangunan Gudang Penyimpanan Barang

BAB V

PENUTUP

Pembangunan merupakan upaya manusia dalam mengolah dan

memanfaatkan sumber daya yang dipergunakan bagi pemenuhan kebutuhan dan

pengingkatan kesejahteraan hidup manusia itu sendiri. Dengan memiliki cipta,

rasa dan karsa, manusia telah mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam

untuk meningkatkan kemakmuran baik untuk generasi sekarang maupun untuk

generasi mendatang. Dalam arti bahwa pemanfaatan sumber daya alam bagi

kebutuhan generasi sekarang juga mempertimbangkan dan memperhatikan

generasi mendatang dalam memenuhi kebutuhannya. Hal tersebut sesuai

dengan konsep pembangunan berkelanjutan.

22