perencanaan pengembangan usaha kecil obat tradisional produk emulsi buah merah sebagai antioksidan
DESCRIPTION
Tugas SOT : PERENCANAAN PENGEMBANGAN USAHA KECIL OBAT TRADISIONALPRODUK EMULSI BUAH MERAH SEBAGAI ANTIOKSIDANTRANSCRIPT
Dina Sulastiyo Murti135070501111018
PERENCANAAN PENGEMBANGAN USAHA KECIL OBAT TRADISIONALPRODUK EMULSI BUAH MERAH SEBAGAI ANTIOKSIDAN
TUJUAN
o Menyediakan olahan Buah Merah dalam bentuk emulsi sebagai pengobatan bagi masyarakat
o Untuk meningkatkan nilai jual dari Buah merah yang berkhasiat sebagai antioksidan
ETHNOMEDICINE Buah merah (Pandanus conoideus Lam) adalah tanaman endemik yang tumbuh di pulau Papua. Tanaman buah merah termasuk tanaman keluarga pandan dengan pohon menyerupai pandan
Berkhasiat sebagai :• menghambat tumor dan membunuh sel kanker (Mun’im dkk,2006)• antiinflamasi dan meningkatkan sel imun (Sukandar dkk, 2005)• meningkatkan fertilitas (Rifki, 2009)• Antioksidan karena memiliki kandungan karotenoid dan tokoferol yang tinggi (Palupi, 2009)
Nama penulis : Zita Letviany Sarungallo, Murtiningrum, Harry Triely Uhi, Mathelda Kurniaty Roreng, Aprida PongsibidangCivitas : Jurusan Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian dan Teknologi Pertanian, Universitas Negeri Papuajudul jurnal : SIFAT ORGANOLEPTIK, SIFAT FISIK, SERTA KADAR β-KAROTEN DAN α-TOKOFEROL EMULSI BUAH MERAH (Pandanus conoideus)Tahun : 2014
KANDUNGAN KIMIA
Antioksidan
Nama penulis : Ellin Febrina, S.Si, Drs. Dolih Gozali, M.S., Taofik Rusdiana, S.Si., M.Si.Civitas : Fakultas Farmasi Universitas Padjajaranjudul jurnal : Formulasi Sediaan Emulsi Buah Merah (Pandanus Conoideus Lam.) Sebagai Produk Antioksidan AlamiTahun : 2007
SKRINING FITOKIMIA BUAH MERAH
No Metabolit sekunder
Penjelasan
1 Glikosida Lebih kurang 20 mL ekstrak etanol ditambahkan 15 ml HCl 10%, kemudian direfluks selama 30 menit. Larutan didinginkan kemudian diekstrak 3 x 8 mL eter dengan corong pisah. Lapisan eter dipisahkan dan ditambah dengan Na2SO4 anhidrat. Lapisan eter ini merupakan bagian aglikon (bebas gula)
2 Saponin Lebih kurang 2 mL ekstrak etanol diuapkan kemudian diencerkan dengan aquades dengan perbandingan (1:1). Dikocok selama 15 menit. Apabila buih/busa bertahan selama 30 menit, berarti ekstrak mengandung saponin.
3 Tanin Lebih kurang 1 mL ekstrak etanol diencerkan dengan 2 mL aquades. Ditambahkan 3 tetes larutan FeCl3. timbulnya warna biru kehitaman menunjukkan adanya senyawa tanin galat dan jika warnanya hijau kehitaman menunjukkan adanya senyawa tanin katekin.
4 Antosianin Lebih kurang 1 mL ekstrak etanol ditambahkan/dibuat dalam suasana asam, netral dan basa. Jika dalam suasana asam berwarna merah, dalam suasana netral berwarna ungu dan dalam suasana basa berwarna hijau atau ungu maka dalam ekstrak etanol mengandung antosianin
Penentuan aktivitas antioksidan minyak buah merah dengan metode radical scavanging activity (RSA) dengan DPPH
Dilakukan dengan :1. Pembuatan larutan uji2. Pembuatan larutan DPPH3. Penetapan absorban blangko DPPH4. Pengukuran absorbansi % inhibisi senyawa uji5. Pengukuran IC50
METODE EKSTRAKSI
Ekstraksi dengan
cara tradision
al
• pipilan buah merah direbus dengan perbandingan air dan buah 1:3 selama 30-40 menit
• dilumatkan dan dipres• Minyak yang dihasilkan kemudian disaring dan
diendapkan, sebelum dilakukan pengemasan
Proses degummi
ng(pemurni
an)
• mencampurkan minyak buah merah dengan asam sitrat 0,2%, dalam penangas air pada suhu 60-70oC selama 10 menit
• dilakukan pencucian dengan air (60oC) dan pengendapan• Proses diulang sampai pH air pencucian netral• Minyak yang dihasilkan kemudian dipanaskan dalam
penangas air pada suhu 80oC dan dikemas
1
2
METABOLIT SEKUNDER Nama penulis : Inti Aritni Palupi, Martanto Martosupono
Civitas : Magister Biologi Universitas Kristen Satya Wacana
judul jurnal : Buah Merah : otensi dan Manfaatnya sebagai Antioksidan
Tahun : 2009
metabolit sekunder : Karotenoidmekanisme kerja1. Memadamkan singlet oksigen2. Interaksi dengan radikal bebasPenjelasanKaroteoid dapat berfungsi sebagai antioksidan yang merupakan senyawa yang dapat mencegah proses oksidasi radikal bebas, dapat berperan dlalam mencegah timbilnya penyakit kanker, proses penuaan dini, dan mengurangi terjadinya penyakit degenerative lainnya
UJI PREKLINIS Uji preklinis yang pernah dilakukan adalah terhadap mencit yang
diinokulasikan parasit untuk mengetahui efektivitas buah merah sebagai antioksidan dalam mengatasi Malaria.
mencit jantan strain BALB/c beraktivitas normal, berumur 6-8 minggu dengan berat badan 20-25 gram
1 2 3 4 5 6
Tahap 11 dan 2 = tidak diinokulasi dengan parasit3 dan 6 = diinokulasi dengan P. berghei 0,1 mL intra-peritoneal
Pada perlakuan tahap kedua: kelompok I dan II masing-masing diberi akuades 0,4 mL/ hari dan sari buah merah 0,4 mL/hari per oral sedangkan pada kelompok III sampai VI secara berturut-turut masing-masing diberi akuades 0,4 mL/ hari, buah merah 0,1 mL/hari (dosis 1), 0,2 mL/hari (dosis 2), 0,4 mL/hari (dosis 3) per oral
HASIL UJI PRE KLINIS
Pemberian buah merah dosis 2 dapat menurunkan derajat parasitemia sedangkan dosis 1 maupun dosis 3 tidak. Dosis 2 merupakan dosis buah merah yang optimal.
Dosis 2 = 0,2 mL/hari
Nama penulis : Susy Tjahjani, Khie KhiongCivitas : Bagian Parasitologi dan biologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, BandungJudul : Potensi Buah Merah Sebagai Antioksidan dalam Mengatasi Malaria Berghei pada Mencit Strain Balb/CTahun : 2010
FORMULASI
PEMBUATAN
1. BHT dan EDTA dilarutkan dalam minyak buah merah dengan cara dihomogenisasi selama ±30 detik
2. Tween 80 dan CMC Na dilarutkan dalam air hangat
3. ditambahkan gula, sodium benzoat dan esens orange citrus
4. Campuran dimasukkan ke dalam minyak buah merah dan dihomogenisasi kembali menggunakan homogenizer (WiseMixe HG-15A, Daihan) selama 5-10 menit.
RINCIAN BIAYA• Biaya yang diperlukan dalam 1
kali produksi adalah Rp 9.929.451,-
• Biaya yang digunakan dalam pembuatan 1 botol adalah Rp 49.647,-
1 batch = 200 botol kemasan 100 ml
HARGA JUALBiaya pembuatan + 10% (PPN) + 50 % ( profit)= 49.647 + 4.964,7 + 24.823.5= 79.435= Rp.80.000,-
Modal
RIP
Luas bangunan 12.5 m x 21.5 m
= Kelas 1
= Kelas 2 dan 3
Kelas 1• Lab Mikrobiologi, ruang
filling, ruang Mixing, homogenisasi, ruang formulasi, ruang ekstraksi dan degumming, ruang ganti kelas 1, IPCKelas 2
• Gudang simplisia bersih, ruang cuci simplisia dan sortasi, ruang lab. Fisika Kimia
Kelas 3• Gudang bahan baku,
gudang bahan jadi, dan gudang bahan kemasan
Unclassified• Kantin, mushola, dan kamar
mandi, ruang istirahat pegawai
Penggolongan Kelas
Kelas 1
Lantai Terbuat dari epoksi
Dinding tidak membentuk sudut dengan lantai, Dibuat dari bahan yang kuat, Lapisan permukaan rata dan kuat
Plafon (Atap) memiliki Lapisan kuat dan rata , dilengkapi penggunaan GRC, Penutup lampu tidak menahan debu, tidak mengganggu proses produksi pada saat perbaikan/penggantian bola lampu.
Udara: Menggunakan AC
Pintu laboratorium 1 pintu dengan bahan kacaPintu untuk ruang steril 1 pintu dan dari bahan stainless steallPintu terbuka keluar
Kelas 2 & 3
Lantai Terbuat dari epoksi
Dinding tidak membentuk sudut dengan lantai, Dibuat dari bahan yang kuat, Lapisan permukaan rata dan kuat
Plafon (Atap) memiliki Lapisan kuat dan rata , dilengkapi penggunaan GRC, Penutup lampu tidak menahan debu, tidak mengganggu proses produksi pada saat perbaikan/penggantian bola lampu.
Udara: Menggunakan exhaust
Pintu laboratorium 1 pintu dengan bahan kacaPintu untuk ruang steril 1 pintu dan dari bahan stainless steallPintu terbuka keluar
KEMASAN