perencanaan kapasitas jaringan softswitch class 4 … · perencanaan kapasitas jaringan harus...
TRANSCRIPT
PERENCANAAN KAPASITAS JARINGAN SOFTSWITCH CLASS 4 STUDI KASUSDI PT TELKOM
Nur Achmad Subandi¹, Rendy Munadi ², Budi Praptonomm³
¹Magister Elektro Komunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom
AbstrakAdanya kemajuan teknologi dan tuntutan efisiensi dalam penyediaan layanan telekomunikasi,mendorong terjadinya konvergensi menuju aplikasi berbasis paket IP. Penerapan teknologisoftswitch merupakan intermediasi antara jaringan TDM dan jaringan IP. Jaringan Softswitchmenawarkan skalabilitas layanan yang lebih besar, kesederhanaan struktur jaringan, fleksibilitaspengembangan, efisiensi pemakaian bandwidth. biaya investasi dan operasional yang lebihrendah dibandingkan jaringan TDM.Perencanaan migrasi dari jaringan TDM menuju jaringan softswitch class 4 harus dilakukandengan memperhatikan perencanaan kapasitas dan perkiraan jumlah beban yang harus dilayani.Untuk itu perencanaan kapasitas jaringan diawali dengan pengukuran dan peramalan trafik,perhitungan jumlah panggilan dan beban trafik, perencanaan konfigurasi dan kapasitas jaringanyang dapat memenuhi kebutuhan. Dengan referensi rincian biaya investasi dan operasional, makadapat dihitung perkiraan keseluruhan biaya implementasi jaringan sampai tahun 2012. Untukmendapatkan konfigurasi jaringan yang optimal, diperlukan beberapa alternatif konfigurasidengan memperhatikan aspek kondisi eksisting, rencana dan kebijakan dari Penyedia layanan.
Kata Kunci : Softswitch, kapasitas, perencanaan. biaya.
AbstractImpact of technology advancement and efficiency demands on providing of telecommunicationservices, it conduct the convergence to the applications based on IP packet data. Softswitchtechnology implementation is mediator between TDM network and IP network. Softswitchnetwork promises bigger scalability on services, simplifying on network structure, flexibility ofdevelopment, efficiency of bandwidth usage, lower cost on investment and operational than TDMnetwork.Migration planning from TDM network to softswitch network must observe capacity planning andload forecasting of services. Therefore network capacity planning must be innitiated withmeasuring and forecasting of traffic, calculating call attempts dan traffic load, configuration andcapacity planning of the network designed. Estimatng of totally implementation cost of thenetwork until 2012 can be reached by detail references of investment dan operational cost. Inother to get optimizing network configuration it is necessary several configuration alternativesand also consider to the existing condition, plan and policy of Service provider.
Keywords : Softswitch, capacity, planning. cost.
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2009
Fakultas Teknik Elektro Program Studi S2 Magister Elektro Komunikasi
1
BAB I
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Adanya kelemahan jaringan berbasis sirkit dan
kelebihan jaringan paket data, mendorong terjadinya
konvergensi menuju aplikasi berbasis paket IP. Teknologi
softswitch merupakan intermediasi antara jaringan circuit switch
dan packet switch.
Softswitch mempunyai kelebihan dibandingkan dengan
sentral berbasis TDM, antara lain adalah :
lebih mudah dikembangkan dalam mengakomodasi
layanan baru yang semakin beragam karena softswitch
menggunakan sistem standar terbuka.
lebih sederhana karena jaringan backbone IP dipakai
untuk voice dan data.
lebih efisien dalam pemakaian bandwidth karena berbasis
paket.
lebih mampu melayani jumlah pelanggan yang lebih
besar.
Biaya per SST (satuan sambungan telepon) yang lebih
murah.
Tugas Akhir - 2009
Fakultas Teknik Elektro Program Studi S2 Magister Elektro Komunikasi
BAB I Pendahuluan 2
Perencanaan kapasitas jaringan softswitch class 4 Studi kasus di PT Telkom
Lebih efisien dalam pemakaian space ruangan untuk
instalasi perangkat dan catuan (sumber catu daya listrik).
Perbandingan antara sentral trunk TDM dengan
softswitch sebagaimana pada tabel 1.1, menunjukkan bahwa
softswitch memiliki kelebihan dan unjuk kerja yang lebih baik.
Tabel 1.1 Perbandingan sentral TDM dengan softswitch
Gambar 1.1 Jaringan berbasis TDM
Tugas Akhir - 2009
Fakultas Teknik Elektro Program Studi S2 Magister Elektro Komunikasi
BAB I Pendahuluan 3
Perencanaan kapasitas jaringan softswitch class 4 Studi kasus di PT Telkom
Gambar 1.2 Jaringan Softswitch berbasis IP
Dalam rangka memperbaiki cost competitiveness,
memberikan layanan yang multi service ke user dan
mempertahankan market share dan revenue share menuju
infrastruktur yang berbasis NGN, maka PT Telkom menetapkan
kebijakan :
Migrasi dari jaringan berbasis TDM menuju jaringan
berbasis IP (NGN) dengan mengimplementasikan jaringan
berbasis softswitch.
Implementasi jaringan softswitch dilakukan secara
bertahap dengan membangun dan mengintegrasikan
softswitch class 4 terlebih dahulu, baru kemudian class 5.
Softswitch yang dibangun memiliki fungsi proteksi
(redundanc).
Mengingat bahwa implementasi jaringan NGN berbasis
IP adalah suatu keharusan, maka untuk realisasinya perlu
Tugas Akhir - 2009
Fakultas Teknik Elektro Program Studi S2 Magister Elektro Komunikasi
BAB I Pendahuluan 4
Perencanaan kapasitas jaringan softswitch class 4 Studi kasus di PT Telkom
disusun strategi migrasi dari TDM ke jaringan softswitch.
Perencanaan migrasi harus dilakukan dengan memperhatikan
aspek layanan yang tidak terputus dan performansi yang lebih
baik.
Gambar 1.3 Migrasi jaringan TDM menuju softswitch Perencanaan kapasitas jaringan harus diawali dengan
pengukuran dan peramalan trafik, perencanaan beban jaringan
dan pertimbangan redundansi. Besarnya beban trafik tersebut
digunakan sebagai dasar untuk menentukan kapasitas softswitch,
lokasi dan jumlah node serta kebutuhan kanal signaling dan link
antar node. Model perencanaan jaringan softswitch dirancang
dengan beban trafik sebagai masukan utama dengan mekanisme
yang menjamin bahwa efektifitas layanan dapat terpenuhi serta
biaya implementasi yang efisien.
Tugas Akhir - 2009
Fakultas Teknik Elektro Program Studi S2 Magister Elektro Komunikasi
BAB I Pendahuluan 5
Perencanaan kapasitas jaringan softswitch class 4 Studi kasus di PT Telkom
1.2 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang
akan dicapai pada tesis ini adalah :
a. Membuat skenario perencanaan kapasitas jaringan
softswitch class 4 yang dapat memenuhi kebutuhan
layanan sampai tahun 2012 dengan mengoptimalkan
pemakaian alat produksi eksisting dan biaya
implementasi.
b. Menghitung kebutuhan jumlah node softswitch,
bandwidth antar node, rekonfigurasi dan penambahan
baru perangkat.
1.3 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan
masalah yang akan diteliti pada tesis ini adalah:
a. Bagaimana mendapatkan data konfigurasi dan data
trafik layanan jaringan softswitch.
b. Bagaimana melakukan peramalan trafik dan
menentukan besar kebutuhan layanan.
c. Bagaimana menghitung besar kapasitas layanan yang
diberikan berdasarkan parameter konfigurasi jaringan.
d. Bagaimana membuat perencanaan integrasi dan migrasi
menuju jaringan softswitch dengan mengacu pada
rencana dan kebijakan PT Telkom.
Tugas Akhir - 2009
Fakultas Teknik Elektro Program Studi S2 Magister Elektro Komunikasi
BAB I Pendahuluan 6
Perencanaan kapasitas jaringan softswitch class 4 Studi kasus di PT Telkom
e. Bagaimana mendapatkan konfigurasi jaringan yang
memenuhi kebutuhan layanan, biaya implementasi yang
lebih efisien.
1.4 Batasan Masalah
Batasan masalah yang digunakan dalam tesis ini adalah:
a. Lokasi Perencanaan kapasitas jaringan softswitch class 4
untuk area layanan pulau Jawa.
b. Jangka waktu perencanaan kapasitas jaringan softswitch
adalah 4 tahun hingga tahun 2014.
c. Asumsi bahwa proses pembangunan dapat berjalan sesuai
jadwal 100%.
1.5 Hipotesa
Rumusan hipotesa awal penelitian ini adalah :
a. Data BHCA dan trend trafik akan mempengaruhi
konfigurasi jaringan softswitch (jumlah dan kapasitas
MGC dan TGW)
b. Dengan analisa terhadap beberapa alternatif skenario
perencanaan jaringan akan dapat diperoleh hasil
perencanaan kapasitas jaringan softswitch yang lebih
optimal.
Tugas Akhir - 2009
Fakultas Teknik Elektro Program Studi S2 Magister Elektro Komunikasi
BAB I Pendahuluan 7
Perencanaan kapasitas jaringan softswitch class 4 Studi kasus di PT Telkom
1.6 Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian
ini adalah:
a. Studi literatur.
b. Mengumpulkan data primer dan data sekunder sebagai
bahan analisa.
c. Membuat desain model proses perencanaan kapasitas
jaringan softswitch.
d. Melakukan analisa beberapa alternatif perencanaan
konfigurasi jaringan untuk lebih mengoptimalkan hasil
perencanaan.
1.7 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan tesis disusun sebagaimana standar
penulisan ilmiah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang, tujuan penelitian,
perumusan dan batasan masalah, hipotesis,
metodologi penelitian, sistematika penulisan tesis.
BAB II DASAR TEORI
Bab ini berisi tentang Jaringan softswitch, fungsi
softswitch, konfigurasi jaringan softswitch, layanan
softswitch dan metode peramalan.
Tugas Akhir - 2009
Fakultas Teknik Elektro Program Studi S2 Magister Elektro Komunikasi
BAB I Pendahuluan 8
Perencanaan kapasitas jaringan softswitch class 4 Studi kasus di PT Telkom
BAB III DESAIN MODEL SISTEM
Bab ini berisi Desain model sistem, pengumpulan
data, peramalan trafik, perhitungan kapasitas
softswitch, perencanaan alternatif konfigurasi,
kebutuhan link antar node, rekonfigurasi jaringan,
perhitungan biaya.
BAB IV ANALISA DATA
Bab ini berisi proses pengumpulan data, peramalan
BHCA, alternatif konfigurasi MGC, kebutuhan kanal
signaling dan card interface antar node, rekonfigurasi
jaringan, kebutuhan biaya implementasi dan evaluasi
perencanaan.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi Kesimpulan dan Rekomendasi.
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2009
Fakultas Teknik Elektro Program Studi S2 Magister Elektro Komunikasi
99
BAB V
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari hasil analisa data dalam perencanaan kapasitas jaringan softswitch class 4 Studi kasus di PT Telkom dapat disimpulkan sebagai berikut :
a. Berdasarkan hasil peramalan trafik, bahwa nilai BHCA semua area di pulau Jawa pada softswitch class 4 sampai tahun 2012 masih cenderung naik, dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 165,7% pada tahun 2012 terhadap tahun 2009 (posisi bulan Juni).
b. Dalam studi kasus di PT Telkom, parameter data yang paling mempengaruhi kapasitas Trunk gateway adalah parameter trafik internal ke PSTN dengan pertumbuhan kapasitas Trunk gateway sebesar 169,7%, sedangkan kebutuhan bandwidth ke jaringan IP dan jumlah kanal signaling tidak perlu dilakukan rekonfigurasi.
c. Dengan migrasi dari sentral trunk TDM ke jaringan softswitch class 4, dapat dilakukan pengurangan jumlah sentral yang semula 16 node menjadi 11 node softswitch (MGC).
Tugas Akhir - 2009
Fakultas Teknik Elektro Program Studi S2 Magister Elektro Komunikasi
BAB V PENUTUP 100
Perencanaan kapasitas jaringan softswitch class 4 Studi kasus di PT Telkom
d. Konfigurasi jaringan softswitch class 4 skenario 3 (pola desentralisasi MGC) sampai tahun 2012 memerlukan biaya
implementasi sebesar Rp. 90.301.569.005,‐ dengan
prosentase pengurangan biaya implementasi sebesar 98,3 % dibandingkan skenario 2 (pola sentralisasi MGC).
e. Komponen hardware yang paling dominan mempengaruhi biaya implementasi jaringan softswitch class 4 adalah pengadaan Trunk gateway dengan prosentase biaya sebesar 91,7 %. dari keseluruhan biaya hardware.
5.2 Rekomendasi
Dari penelitian yang telah dilaksanakan dalam Tesis ini dapat direkomendasikan sebagai berikut :
a. Perlu adanya kajian terhadap data performansi untuk
memastikan seberapa besar kemampuan softswitch dalam
melayani panggilan dalam satuan BHCA, dikaitkan dengan
spesifikasi kapasitas softswitch dari Vendor yang terus
meningkat.
b. Perlu adanya studi kelayakan tentang migrasi jaringan TDM
ke jaringan softswitch.
c. Perlu adanya kajian tentang perencanaan kapasitas jaringan
softswitch class4/class 5 Studi kasus di PT Telkom sebagai
langkah implementasi menuju jaringan NGN.
Tugas Akhir - 2009
Fakultas Teknik Elektro Program Studi S2 Magister Elektro Komunikasi
BAB V PENUTUP 101
Perencanaan kapasitas jaringan softswitch class 4 Studi kasus di PT Telkom
d. Perlu adanya kajian tentang analisa pemilihan konfigurasi
jaringan dengan parameter yang lebih lengkap, sehingga
bisa memberikan manfaat dan keuntungan yang sebesar-
besarnya bagi Penyedia layanan.
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2009
Fakultas Teknik Elektro Program Studi S2 Magister Elektro Komunikasi
103
DAFTAR PUSTAKA [1] Franklin D.Orhtman, JR. ”Softswitch Architecture for
VoIP”. McGraw-Hill Networking. 2003
[2] Liotine, Matthew. “Mission-Critical Network Planning”.
Artech House, Inc.2003.
[3] McCabe, James D. “Network analysis, architecture and
design”. Morgan Kaufmann.2003.
[4] Evans, Sharon. “ Telecommunication network modeling,
planning and design”. IET. 2003.
[5] Blommers, John. “Practical Planning for Network
Growth”. Prentice-Hall. Inc.
[6] Rendy Munadi. “Softswitch Design, Implementasi dan
kualitas layanan”. Diktat Kuliah. Bandung. 2008
[7] Akhmad Ludfy. ”NGN dan IMS Perbedaan keduanya”.
Telkom RDC Media. Bandung. Juni 2006
[8] Argavina Narluliata.”Perencanaan Jaringan berbasis
Softswitch di Rancaekek tahun 2005 sampai dengan 2010.
Tugas Akhir. 2005
[9] Randi Permana. “Stream Transport Control Protocol”.
Telkom Risti.Bandung. 2004.
[10] Tutun Juhana. “Signaling”. Intitut Teknologi Bandung.
Tugas Akhir - 2009
Fakultas Teknik Elektro Program Studi S2 Magister Elektro Komunikasi
104
Perencanaan kapasitas jaringan softswitch class 4 Studi kasus di PT Telkom
[11] Akhmad Ludfy. “BHCA Softswitch Capacity”. Telkom
RDC.Bandung. 2005.
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2009
Fakultas Teknik Elektro Program Studi S2 Magister Elektro Komunikasi