perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

135
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERENCANAAN JALAN DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUAS JALAN JEPANAN- PANDEYAN KECAMATAN NGEMPLAK BOYOLALI Oleh : Arie Reymond Dau I.8204030 PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK SIPIL TRANSPORTASI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2011

Upload: halien

Post on 12-Jan-2017

268 views

Category:

Documents


36 download

TRANSCRIPT

Page 1: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERENCANAAN JALAN DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUAS JALAN JEPANAN-

PANDEYAN KECAMATAN NGEMPLAK BOYOLALI

Oleh :

Arie Reymond Dau I.8204030

PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK SIPIL TRANSPORTASI

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET

2011

Page 2: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan jalan raya merupakan salah satu hal yang selalu beriringan dengan

kemajuan teknologi dan pemikiran manusia yang menggunakannya, karenanya

jalan merupakan fasilitas penting bagi manusia supaya dapat mencapai suatu

daerah yang ingin dicapai.

Jalan raya adalah suatu lintasan yang bertujuan melewatkan lalu lintas dari suatu

tempat ke tempat yang lain. Arti Lintasan disini dapat diartikan sebagai tanah

yang diperkeras atau jalan tanah tanpa perkerasan, sedangkan lalu lintas adalah

semua benda dan makhluk hidup yang melewati jalan tersebut baik kendaraan

bermotor, tidak bermotor, manusia, ataupun hewan.

Pembuatan jalan yang menghubungkan Jepanan dan Pandeyan yang terletak di

Kabupaten Boyolali bertujuan untuk memperlancar arus transportasi,

menghubungkan serta membuka keterisoliran antara 2 daerah yaitu Jepanan dan

Pandeyan serta daerah – daerah disekitar Jepanan ataupun Pandeyan, demi

kemajuan suatu daerah serta pemerataan ekonomi.

1.2 Rumusan Masalah Perencanaan jalan pada tugas akhir ini, menghubungkan Jepanan dan Pandeyan.

Jenis kelas jalan yang akan direncanakan adalah jalan kelas II ( Jalan Arteri ),

dengan tiga tikungan yang berbeda.

Jalan raya kelas fungsi arteri adalah jalan yang melayani angkutan utama dengan

ciri-ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi, dan jumlah jalan masuk

dibatasi secara efisien.

Page 3: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

1.3 Tujuan Dalam perencanaan pembuatan jalan ini ada tujuan yang hendak dicapai yaitu :

a. Merencanakan bentuk geometrik dari jalan kelas fungsi arteri.

b. Merencanakan tebal perkerasan pada jalan tersebut.

c. Merencanakan anggaran biaya dan Time Schedule yang dibutuhkan untuk

pembuatan jalan tersebut.

1.4 Masalah

Dalam penulisan ini perencanaan yang menyangkut hal pembuatan jalan akan

disajikan sedemikian rupa sehingga memperoleh jalan sesuai dengan fungsi dan

kelas jalan. Hal yang akan disajikan dalam penulisan ini adalah :

1.4.1. Perencanaan Geometrik Jalan Dalam perencanaan geometrik jalan raya pada penulisan ini mengacu pada

Peraturan Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota Tahun 1997 dan Peraturan

Perencanaan Geometrik Jalan Raya Tahun 1970 yang dikeluarkan oleh Dinas

Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga. Perencanaan geometrik ini

akan membahas beberapa hal antara lain :

a) Alinemen Horisontal

Alinemen ( garis tujuan ) horisontal merupakan trace jalan yang terdiri dari :

• Garis lurus ( tangent ), merupakan jalan bagian lurus.

• Lengkungan horisontal yang disebut tikungan yaitu :

Circle – Circle

Spiral – Circle – Spiral

Spiral – Spiral

• Pelebaran perkerasan pada tikungan.

• Kebebasan samping pada tikungan

Page 4: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

b) Alinemen Vertikal

Alinemen Vertikal adalah bidang tegak yang melalui sumbu jalan atau

proyeksi tegak lurus bidang gambar. Profil ini menggambarkan tinggi

rendahnya jalan terhadap muka tanah asli.

c) Stationing

d) Overlapping

1.4.2. Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Penulisan ini membahas tentang perencanaan jalan baru yang menghubungkan

dua daerah. Untuk menentukan tebal perkerasan yang direncanakan sesuai dengan

Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode

Analisis Komponen Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga. Satuan perkerasan yang

dipakai adalah sebagai berikut :

a) Lapis permukaan ( surface course ) : Laston MS 744

b) Lapis pondasi atas ( base course ) : Batu pecah CBR 100 %

c) Lapis pondasi bawah ( sub base course ) : Sirtu CBR 70 %

1.4.3. Rencana Anggaran Biaya Menghitung rencana anggaran biaya yang meliputi :

a) Volume Pekerjaan

b) Harga satuan Pekerjaan, bahan dan peralatan

c) Alokasi waktu penyelesaian masing-masing pekerjaan.

Dalam mengambil kapasitas pekerjaan satuan harga dari setiap pekerjaan

perencanaan ini mengambil dasar dari Analisa Harga Satuan No. 028 / t / bm /

2003 Dinas Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga.

Page 5: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

BAB II

DASAR TEORI

2.1. Tinjauan Pustaka Perencanaan geometrik jalan adalah perencanaan route dari suatu ruas jalan secara

lengkap, meliputi beberapa elemen yang disesuaikan dengan kelengkapan data

dan data dasar yang ada atau tersedia dari hasil survei lapangan dan telah

dianalisis, serta mengacu pada ketentuan yang berlaku (Shirley L. Hendarsin,

2000)

Jalan raya adalah suatu lintasan yang bertujuan melewatkan lalu lintas dari suatu

tempat ke tempat lain. Lintasan tersebut menyangkut jalur tanah yang diperkuat

(diperkeras) dan jalur tanah tanpa perkerasan. Sedangkan maksud lalu lintas diatas

menyangkut semua benda atau makhluk hidup yang melewati jalan tersebut baik

kendaraan bermotor, gerobak, hewan ataupun manusia (Edy Setyawan, 2003)

Perencanaan geometrik secara umum menyangkut aspek-aspek perencanaan

bagian-bagian jalan tersebut baik untuk jalan sendiri maupun untuk pertemuan

yang bersangkutan agar tercipta keserasian sehingga dapat memperlancar lalu

lintas (Edy Setyawan).

Perkerasan jalan adalah konstruksi yang dibangun diatas lapisan tanah dasar

(subgrade) yang berfungsi untuk menopang beban lalu lintas (Shirley L.

Hendarsin, 2000)

Konstruksi perkerasan lentur terdiri dari lapisan-lapisan yang diletakkan di atas

tanah dasar yang telah dipadatkan. Lapisan-lapisan tersebut berfungsi untuk

menerima beban lalu lintas dan menyebarkan ke lapisan di bawahnya. Beban

kendaraan dilimpahkan keperkerasan jalan melalui bidang kontak roda beban

berupa beban terbagi rata. Beban tersebut berfungsi untuk diterima oleh lapisan

permukaan dan disebarkan ke tanah dasar menjadi lebih kecil dari daya dukung

tanah dasar ( Silvia Sukirman, 1999 ) .

Page 6: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

2.2. Klasifikasi Jalan Klasifikasi jalan di Indonesia menurut Bina Marga dalam Tata Cara Perencanaan

Geometrik Jalan Antar Kota ( TPGJAK ) No 038 / T / BM / 1997, disusun pada

tabel 2.1 :

Tabel 2.1 Ketentuan Klasifikasi : Fungsi, Kelas Beban, Medan

FUNGSI JALAN ARTERI KOLEKTOR LOKAL

KELAS JALAN I II IIIA IIIA IIIB IIIC

Muatan Sumbu Terberat, (ton)

> 10 10 8 8 8 Tidak ditentukan

TIPE MEDAN D B G D B G D B G

Kemiringan Medan, (%)

<3 3-25 >25 <3 3-25 >25 <3 3-25 >25

Klasifikasi menurut wewenang pembinaan jalan (administrative) sesuai

PP.No. 26 /1985 : Jalan Nasional, Jalan Propinsi, Jalan Kabupaten / Kotamadya,

Jalan Desa dan Jalan Khusus Keterangan : Datar (D), Perbukitan (B) dan Pegunungan (G)

Sumber TPGJAK 1997

2.3. Perencanaan Alinemen Horisontal Pada perencanaan alinemen horisontal, umumnya akan ditemui dua bagian jalan,

yaitu : bagian lurus dan bagian lengkung atau umum disebut tikungan yang terdiri

dari 3 jenis tikungan yang digunakan, yaitu :

• Lingkaran ( Full Circle = F-C )

• Spiral-Lingkaran-Spiral ( Spiral- Circle- Spiral = S-C-S )

• Spiral-Spiral ( S-S )

2.3.1. Bagian Lurus Panjang maksimum bagian lurus harus dapat ditempuh dalam waktu ≤ 2,5 menit (

sesuai VR ), dengan pertimbangan keselamatan pengemudi akibat dari kelelahan.

Page 7: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

2.3.2. Tikungan 2.3.2.1. Jari-Jari Minimum

Agar kendaraan stabil saat melalui tikungan, perlu dibuat suatu kemiringan

melintang jalan pada tikungan yang disebut superelevasi (e). Pada saat kendaraan

melalui daerah superelevasi, akan terjadi gesekan arah melintang jalan antara ban

kendaraan dengan permukaan aspal yang menimbulkan gaya gesekan melintang.

Perbandingan gaya gesekan melintang dengan gaya normal disebut koefisien

gesekan melintang (f).

Untuk menghindari terjadinya kecelakaan, maka untuk kecepatan tertentu dapat

dihitung jari-jari minimum untuk superelevasi maksimum dan koefisien gesekan

maksimum.

fmaks = 0,192 – (0,00065 x Vr) ...................................................................... (1)

Rmin = )(127

2

feV

maks

R

+ .................................................................................. (2)

Dmaks = 2

)(53,181913

r

maksmaks

Vfe +×

.............................................................. (3)

Keterangan :

Rmin = Jari-jari tikungan minimum, (m)

VR = Kecepatan kendaraan rencana, (km/jam)

emaks = Superelevasi maksimum, (%)

f = Koefisien gesek, untukl perkerasan aspal f = 0,14 – 0,24

Dmaks = Derajat maksimum

Untuk perhitungan, digunakan emaks = 10 % sesuai tabel

Tabel 2.2 Panjang jari-jari minimum (dibulatkan) untuk emaks = 10%

VR(km/jam) 120 100 90 80 60 50 40 30 20

Rmin (m) 600 370 280 210 115 80 50 30 15 Sumber TPGJAK 1997

Untuk kecepatan rencana < 80 km/jam berlaku fmaks = - 0,00065 VR + 0,192

80 – 112 km/jam berlaku fmaks = - 0,00125 VR + 0,24

Page 8: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

2.3.2.2. Lengkung Peralihan (Ls)

Dengan adanya lengkung peralihan, maka tikungan menggunakan jenis S-C-S.

panjang lengkung peralihan (Ls), menurut Tata Cara Perencanaan Geometrik

Jalan Antar Kota, 1997, diambil nilai yang terbesar dari tiga persamaan di bawah

ini :

1. Berdasar waktu tempuh maksimum (3 detik), untuk melintasi lengkung

peralihan, maka panjang lengkung :

Ls = 6,3

VR T .............................................................................................. (4)

2. Berdasarkan antisipasi gaya sentrifugal, digunakan rumus Modifikasi Shortt:

Ls = 0,022 CR

VR

.

3

- 2,727 CedVR . ............................................................. (5)

3. Berdasarkan tingkat pencapaian perubahan kelandaian

Ls = e

Rnm

rVee

.6,3.)( −

................................................................................. (6)

Keterangan :

T : waktu tempuh = 3 detik

VR : Kecepatan rencana (km/jam)

e : Superelevasi

R : Jari-jari busur lingkaran (m)

C : Perubahan percepatan 0,3-1,0 disarankan 0,4 m/det2

em : Superelevasi maximum

en : Superelevasi normal

re : Tingkat pencapaian perubahan kelandaian melintang jalan (m/m/detik),

sebagai berikut:

Untuk VR≤ 70 km/jam, re mak = 0,035 m/m/det

Untuk VR ≥ 80 km/jam, re mak = 0,025 m/m/det

Page 9: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Gambar 2.1. Bagan Alir Perencanaan Alinemen Horizontal

Perhitungan Data Tikungan

Perhitungan Pelebaran Perkerasan

Perhitungan Daerah Kebebasan Samping

Perhitungan Data Tikungan

Perhitungan Pelebaran Perkerasan

Perhitungan Daerah Kebebasan Samping

TIDAK

TIDAK

YA

TIDAK Dicoba tikungan

S-S

YA

YA

Mulai

Data :

Jari-jari rencana (Rr) Sudut Luar tikungan (∆) Kecepatan rencana (Vr)

Dicoba tikungan FC

Rr ≥ Rmin FC

Dicoba tikungan S-C-S

Lc > 20m

Perhitungan Data Tikungan Perhitungan Pelebaran Perkerasan Perhitungan Daerah Kebebasan

Samping

Selesai

Page 10: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Gambar 2.2. Lengkung Full Circle

2.3.3. Jenis Tikungan

2.3.3.1. Bentuk busur lingkaran (F-C)

Keterangan :

∆ = Sudut Tikungan

O = Titik Pusat Tikungan

TC = Tangen to Circle

CT = Circle to Tangen

Rc = Jari-jari Lingkungan

Tt = Panjang tangen (jarak dari TC ke PI atau PI ke TC)

Lc = Panjang Busur Lingkaran

Ec = Jarak Luar dari PI ke busur lingkaran

FC (Full Circle) adalah jenis tikungan yang hanya terdiri dari bagian suatu

lingkaran saja. Tikungan FC hanya digunakan untuk R (jari-jari) yang besar agar

tidak terjadi patahan, karena dengan R kecil maka diperlukan superelevasi yang

besar.

Tt

TC CT

∆ Rc Rc

Et

Lc

PI

Page 11: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Tabel 2.3 Jari-jari tikungan yang tidak memerlukan lengkung peralihan

VR (km/jam) 120 100 80 60 50 40 30 20

Rmin 2500 1500 900 500 350 250 130 60 Sumber TPGJAK 1997

Tc = Rc tan ½ ∆ ............................................................................................ (7)

Ec = Tc tan ¼ ∆ ............................................................................................. (8)

Lc = o

Rc3602π∆ .................................................................................................. (9)

Page 12: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Ya

Gambar 2.3. Bagan Alir Perencanaan Tikungan Full Circle

Tidak

Mulai

Data :

Jari-jari rencana (Rc) Sudut luar tikungan (∆) Kecepatan rencana (Vr)

Perhitungan :

Jari-jari minimum (Rmin) untuk FC Derajat lengkung (D), Superelevasi (e)

Tikungan S-C-S

Perhitungan Data Tikungan :

Lengkung peralihan fiktif (Ls′) Panjang tangen (Tc) Jarak luar dari PI ke busur

lingkaran (Ec) Panjang busur lingkaran (Lc)

Rc ≥ Rmin FC

Perhitungan lain :

Pelebaran perkerasan Daerah Kebebasan samping

Checking : 2 Tc > Lc….ok

Selesai

Page 13: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

2.3.3.2. Tikungan Spiral-Circle-Spiral (S-C-S)

Gambar 2.4 Lengkung Spiral-Circle-Spiral

Keterangan gambar :

Xs = Absis titik SC pada garis tangen, jarak dari titik ST ke SC

Ys = Jarak tegak lurus ketitik SC pada lengkung

Ls = Panjang dari titik TS ke SC atau CS ke ST

Lc = Panjang busur lingkaran (panjang dari titik SC ke CS)

Tt = Panjang tangen dari titik PI ke titik TS atau ke titik ST

TS = Titik dari tangen ke spiral

SC = Titik dari spiral ke lingkaran

Es = Jarak dari PI ke busur lingkaran

θs = Sudut lengkung spiral

Rr = Jari-jari lingkaran

P = Pergeseran tangen terhadap spiral

K = Absis dari p pada garis tangen spiral

Page 14: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Rumus-rumus yang digunakan :

1. Xs = Ls ⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛×

− 2

2

401

RdLs .............................................................. (10)

2. Ys = ⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛xRdLs

6

2

.............................................................................. (11)

3. θs = RdLsx

π90 ............................................................................. (12)

4. Lc = Rdxxsxπ⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛ Θ∆

18021 ........................................................... (13)

5. p = )cos1(6

2

sRdRdx

LsΘ−− ...................................................... (14)

6. k = sxRdRdx

LsLs Θ−⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛− sin

40 ............................................. (15)

7. Ts = KxPRd +∆+ 121tan)( .................................................... (17)

8. Es = RdxPRd −∆+ 121sec)( .................................................. (18)

9. Ltot = Lc + 2Ls ............................................................................. (19)

Jika p yang dihitung dengan rumus di bawah, maka ketentuan tikungan yang

digunakan bentuk S-C-S.

P = Rc

Ls24

2

< 0,25 m.................................................................................... (20)

Untuk Ls = 1,0 m maka p = p’ dan k = k’

Untuk Ls = Ls maka p = p’ x Ls dan k = k’ x Ls

Page 15: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Gambar 2.5. Bagan Alir Perencanaan Tikungan Spiral-Circle-Spiral

Mulai

Data :

Jari-jari rencana (Rc) Sudut luar tikungan (∆) Kecepatan rencana (Vr)

Syarat :

Rc < Rmin, Lc > 20m, θc > 0

Perhitungan :

Jari-jari minimum (Rmin) Derajat Lengkung (D) Superelevasi (e) Panjang Lengkung peralihan (Ls) Panjang Busur Lingkaran (Lc) Sudut lengkung spiral (θs) Sudut busur lingkaran (θc)

Perhitungan lain :

Pelebaran Perkerasan Daerah Kebebasan

Samping

Perhitungan Data Tikungan :

Absis titik SC (Xs) dan Ordinat titik SC (Ys)

Pergeseran Tangen terhadap spiral (p) Absis dari p pada garis tangen spiral (k) Panjang tangen total (Ts) Jarak luar dari PI ke busur lingkaran (Es)

Selesai

Page 16: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

2.3.3.3. Tikungan Spiral-Spiral (S-S)

Tikungan yang disertai lengkung peralihan.

Gambar 2.6 Lengkung Spiral-Spiral

Keterangan gambar :

Tt = Panjang tangen dari titik PI ke titik TS atau ke titik ST

Xs = Absis titik SS pada garis tangen, jarak dari titik TS ke SS

Ls = Panjang dari titik TS ke SS atau SS ke ST

Ts = Panjang tangen dari titik PI ke titik TS atau ke titik ST

TS = Titik dari tangen ke spiral

Et = Jarak dari PI ke busur lingkaran

θs = Sudut lengkung spiral

Rr = Jari-jari lingkaran

p = Pergeseran tangen terhadap spiral

k = Absis dari P pada garis tangen spiral

Rumus-rumus yang digunakan :

1. θs = 321 ∆ ..................................................................................... (21)

2. ∆c = ( )sPI Θ−∆ .23 ........................................................................ (22)

Page 17: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

3. Xs = dR

LsLs.40

3

− ......................................................................... (23)

4. Ys = ⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

dRLs.6

2

................................................................................. (24)

5. P = ( )sRs d Θ−−Υ cos1 ................................................................ (25)

6. K = sxRs d Θ−Χ sin ................................................................. (26)

7. Tt = KxPRd +∆+ 121tan)( ....................................................... (27)

8. Et = RdxPRd −∆+ 121sec)( ..................................................... (28)

9. Ltot = 2 x Ls .................................................................................... (29)

Page 18: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Tidak

Ya

Gambar 2.7. Bagan Alir Perencanaan Tikungan Spiral-Spiral

Lc < 20 m

θs = ∆/2

Perhitungan :

Jari-jari minimum (Rmin) Derajat Lengkung (D) Superelevasi (e) Panjang Lengkung peralihan (Ls) Sudut Lengkung spiral (θs)

Tikungan S-C-S

Data :

Jari-jari Rencana (Rc) Sudut Luar Tikungan (∆) Kecepatan Rencana (Vr)

Mulai

Perhitungan Data Tikungan :

Absis titik SC (Xs) dan Ordinat titik SC (Ys) Pergeseran Tangen terhadap spiral (p) Absis dari p pada garis tangen spiral (k) Panjang tangen total (Ts) Jarak luar dari PI ke busur lingkaran (Es)

Perhitungan lain :

Pelebaran Perkerasan Daerah Kebebasan Samping

Selesai

Page 19: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Kemiringan normal pada bagian jalan lurus

As Jalan

Kanan = ka -Kiri = ki - e = - 2% h = beda tinggi e = - 2%

Kemiringan melintang pada tikungan belok kanan

As Jalan

Kanan = ka -

Kiri = ki +

emin h = beda tinggi

emaks

Kemiringan melintang pada tikungan belok kiri

As Jalan Kanan = ka +

Kiri = ki -

emaks h = beda tinggi

emin

2.3.4. Diagram Super Elevasi

Super elevasi adalah kemiringan melintang jalan pada daerah tikungan. Untuk

bagian jalan lurus, jalan mempunyai kemiringan melintang yang biasa disebut

lereng normal atau normal trawn yaitu diambil minimum 2 % baik sebelah kiri

maupun sebelah kanan AS jalan. Hal ini dipergunakan untuk sistem drainase aktif.

Harga elevasi (e) yang menyebabkan kenaikan elevasi terhadap sumbu jalan di

beri tanda (+) dan yang menyebabkan penurunan elevasi terhadap jalan di beri

tanda (-).

Sedangkan yang dimaksud diagram super elevasi adalah suatu cara untuk

menggambarkan pencapaian super elevasi dan lereng normal ke kemiringan

melintang (super elevasi). Diagram super elevasi pada ketinggian bentuknya

tergantung dari bentuk lengkung yang bersangkutan.

Page 20: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

a) Diagam super elevasi Full - Circle menurut Bina Marga

sisi luar tikunganemax

sisi dalam tikungan

Bagian lurus Bagian lengkung peralihan Bagian lengkung penuh Bagian lengkung peralihan Bagian lurus

Page 21: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Page 22: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Gambar 2.8. Diagram Super Elevasi Full Circle

Untuk mencari kemiringan pada Tc :

Tc = Ls

Ls4/3 = )2max(

)2(+

+e

x ....................................................................... (30)

Ls pada tikungan circle ini sebagai Ls bayangan yaitu untuk perubahan

kemiringan secara berangsur-angsur dari kemiringan normal ke maksimum atau

minimum.

( )dn eemWLs +××=2 ............................................................................... (31)

Keterangan :

Ls = lengkung peralihan.

W = Lebar perkerasan

m = Jarak pandang

ne = Kemiringan normal

de = Kemiringan maksimum

Kemiringan lengkung di role, pada daerah tangen tidak mengalami kemiringan

• jarak CTTC kemiringan

minmaks = 3/4 Ls

• jarak CTTC kemiringan awal perubahan = 1/4 Ls

b) Diagram super elevasi pada Spiral – Cricle – Spiral menurut Bina Marga.

-2%en en -2%

1

TS 1

ST

0 %

2 3 4

Semax

Lc Ls

e = 0 %

4

C3 2

Ls

Sisi dalam

Bagian lengkung Bagian lurus

Bagian lurus

Sisi luar tikungan

Bagian lengkung

Bagian lengkung

Page 23: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Gambar 2.9 Diagram Super Elevasi Spiral-Cirle-Spiral.

c) Diagram super elevasi pada Spiral – Spiral.

IV

en-2% 0 %

e min

q en-2% en-2% q

q -2%

+2%

1)

q e maks 4) 3)

2)

en - 2%

LS

TS

0% 0%

en = - 2%

ST

emak

LS

I II III III I II

IV

e = 0 %

Sisi dalam tikungan

Sisi luar tikungan

Bagian lurus Bagian lengkung Bagian lengkung Bagian lurus

Page 24: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

garis pandangE

Lajur Dalam

Lajur Luar

Jh

Penghalang Pandangan

RR'R

Lt

Gambar 2.10. Diagram Super Elevasi Spiral-Spiral

2.3.5. Daerah Bebas Samping Di Tikungan Jarak Pandang pengemudi pada lengkung horisontal (di tikungan), adalah

pandanngan bebas pengemudi dari halangan benda-benda di sisi jalan. Daerah

bebas samping di tikungan dihitung bedasarkan rumus-rumus sebagai berikut :

2.3.5.1. Jarak pandangan lebih kecil daripada panjang tikungan (Jh < Lt).

Gambar 2.11. Jarak pandangan pada lengkung horizontal untuk Jh < Lt

Keterangan :

q en-2% en-2%

q

en-2% 0 %

q -2%

+2%

1)

e min

qe maks

4) 3)

2)

Page 25: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

PENGHALANG PANDANGAN

RR'

R

Lt

LAJUR DALAMLAJUR LUAR Jh

Lt

GARIS PANDANG

E

Jh = Jarak pandang henti (m)

Lt = Panjang tikungan (m)

E = Daerah kebebasan samping (m)

R = Jari-jari lingkaran (m)

Maka: E = R ( 1 – cos RJho

.90π

) . ........................................................... (32)

2.3.5.2. Jarak pandangan lebih besar dari panjang tikungan (Jh > Lt)

Gambar 2.12. Jarak pandangan pada lengkung horizontal untuk Jh > Lt

Keterangan:

Jh = Jarak pandang henti

Jd = Jarak pandang menyiap

Lt = Panjang lengkung total

R = Jari-jari tikungan

R’ = Jari-jari sumbu lajur

Maka : E = R (1- cos R

Jh90o) + ( ( ) ⎟⎟

⎞⎜⎜⎝

⎛−

RJhSinLtJh

.

.90.21

π........................ (33)

2.3.6. Pelebaran Perkerasan Pelebaran perkerasan dilakukan pada tikungan-tikungan yang tajam, agar

kendaraan tetap dapat mempertahankan lintasannya pada jalur yang telah

disediakan.

Page 26: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Gambar dari pelebaran perkerasan pada tikungan dapat dilihat pada gambar

berikut ini.

Gambar 2.13 Pelebaran Perkerasan Pada Tikungan

2.3.6.1. Truk / Bus

Rumus yang digunakan

B = n (b’ + c) + (n + 1) Td + Z ................................................................. (34)

b’ = b + b” .................................................................................................. (35)

b” = Rr - 22 pRr − ................................................................................. (36)

Td = ( ) RApARr −++ 22 ....................................................................... (37)

Z = ⎟⎠

⎞⎜⎝

⎛×

RV105,0 ....................................................................................... (38)

ε = B - W ................................................................................................... (39)

Keterangan:

B = Lebar perkerasan pada tikungan

n = Jumlah jalur lalu lintas

b = Lebar lendutan truk pada jalur lurus

b’ = Lebar lintasan truk pada tikungan

P = Jarak As roda depan dengan roda belakang truk

Page 27: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

A = Tonjolan depan sampai bumper

W = Lebar perkerasan

Td = Lebar melintang akibat tonjolan depan

Z = Lebar tambahan akibat kelelahan pengamudi

c = Kebebasan samping

ε = Pelebaran perkerasan

2.3.7. Kontrol Overlapping Pada setiap tikungan yang sudah direncanakan, maka jangan sampai terjadi over

lapping. Karena kalau hal ini terjadi maka tikungan tersebut menjadi tidak aman

untuk digunakan sesuai kecepatan rencana. Syarat supaya tidak terjadi over

lapping : aI > 3V

Dimana : aI = daerah tangen (meter)

V = kecepatan rencana

Contoh :

Gambar 2.14. Kontrol over lapping

Vr = 80 km/jam = 22,22 m/det.

Syarat over lapping a’ ≥ a, dimana a = 3 x V detik

= 3 x 22,22 = 66,67 m

bila aI d1 – Tc ≥ 66,67 m aman

d1 d2

d3 d4

ST CS

SC TS

ST TS

TC

CT PI-1 PI-2

PI-3

Page 28: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

aII d2 – Tc – Tt1 ≥ 66,67 m aman

aIII d3 – Tt1 – Tt2 ≥ 66,67 m aman

aIV d4 – Tt2 ≥ 66,67 m aman

Contoh perhitungan stationing :

STA A = Sta 0+000m

STA PI1 = Sta A + d 1

STA TS1 = Sta PI1 – Ts1

STA SC1 = Sta Ts1 + Ls1

STA CS1 = Sta Sc1 + Lc1

STA ST1 = Sta Cs + Lc1

STA PI2 = Sta St1 + d 2 – Ts1

STA TS2 = Sta PI2 – Ts2

STA SC2 = Sta Ts2 + Ls2

STA CS2 = Sta Sc2 + Lc2

STA ST2 = Sta Cs2 + Ls2

STA PI3 = Sta St2 + d 3 – Ts2

STA TC3 = Sta PI3 – Tc3

STA CT3 = Sta Tc3 + Lc3

STA B = Sta Ct3 + d4 – Tc3

2.4. Alinemen Vertikal Alinemen Vertikal adalah perencanaan elevasi sumbu jalan pada setiap titik yang

ditinjau, berupa profil memanjang. Pada peencanaan alinemen vertikal terdapat

kelandaian positif (tanjakan) dan kelandaian negatif (turunan), sehingga

kombinasinya berupa lengkung cembung dan lengkung cekung. Disamping kedua

lengkung tersebut terdapat pula kelandaian = 0 (datar).

Macam-macam lengkung vertikal dan rumusnya :

1) Lengkung Vertikal Cembung.

Ketentuan tinggi menurut Bina Marga (1997) untuk lengkung cembung dapat

dilihat pada tabel 2.5 :

Tabel 2.4 Ketentuan tinggi untuk jarak pandang

Untuk jarak pandang h1(m) tinggi mata h2 (m) tinggi obyek

Page 29: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Henti (Jh) 1,05 0,15

Mendahului (Jd) 1,05 1,05 Sumber TPGJAK 1997

Panjang L, berdasarkan jarak pandang henti (Jh )

Jh < L, maka : L = 405J.A 2

h ..................................................................... (40)

Jh > L, maka : L = 2 Jh - A

405 ............................................................... (41)

Panjang L berdasar jarak pandang mendahului ( Jd)

Jd < L, maka : L = 840

J.A 2d ..................................................................... (42)

Jd > L, maka : L = 2 Jd - A

840 ................................................................ (43)

Keterangan :

L = Panjang lengkung vertical (m)

A = Perbedaan grade (m)

Jh = Jarak pandangan henti (m)

Jd = Jarak pandangan mendahului atau menyiap (m)

Gambar. 2.15. Lengkung Vertikal Cembung

Keterangan :

PLV = titik awal lengkung parabola.

PV1 = titik perpotongan kelandaian g1 dan g2

g = kemiringan tangen ; (+) naik; (-) turun.

A = perbedaan aljabar landai (g1 - g2) %.

EV = pergeseran vertikal titik tengah besar lingkaran (PV1 - m) meter.

PLV d1 d2

g2EV m

g1 h2 h1

Jh PLL

PV

Page 30: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Jh = jarak pandangan.

h1 = tinggi mata pengaruh.

h2 = tinggi halangan.

2) Lengkung Vertikal Cekung.

Ada empat kriteria sebagai pertimbangan yang dapat digunakan untuk

menentukan panjang lengkung cekung vertikal (L), yaitu :

• Jarak sinar lampu besar dari kendaraan

• Kenyamanan pengemudi

• Ketentuan drainase

• Penampilan secara umum

Gambar 2.16. Lengkung Vertikal Cekung.

Rumus-rumus yang digunakan pada lengkung parabola cekung sama dengan

rumus-rumus yang digunakan pada lengkung vertikal cembung.

Jh<L, maka: L =h

2h

J5,3120J.A+

....................................................................... (44)

Jh>L, maka: L =2Jh-A

J5,3120 h+ ................................................................ (45)

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan Alinemen Vertikal

1) Kelandaian maksimum.

Kelandaian maksimum didasarkan pada kecepatan truk yang bermuatan penuh

mampu bergerak dengan kecepatan tidak kurang dari separuh kecepatan semula

tanpa harus menggunakan gigi rendah.

Tabel 2.5 Kelandaian Maksimum yang diijinkan

Landai maksimum % 3 3 4 5 8 9 10 10

PLV

EV

g2EV g1

PV

Jh PTV

LV

Page 31: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

VR (km/jam) 120 110 100 80 60 50 40 <40 Sumber : TPGJAK 1997

2) Kelandaian Minimum

Pada jalan yang menggunakan kerb pada tepi perkerasannya, perlu dibuat

kelandaian minimum 0,5 % untuk keperluan kemiringan saluran samping, karena

kemiringan jalan dengan kerb hanya cukup untuk mengalirkan air kesamping.

2.5. Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Perencanaan konstruksi lapisan perkerasan lentur disini untuk jalan baru dengan

Metoda Analisa Komponen, yaitu dengan metoda analisa komponen SKBI –

2.3.26. 1987. adapun untuk perhitungannya perlu pemahaman istilah-istilah

sebagai berikut :

A. Lalu lintas

1. Lalu lintas harian rata-rata (LHR)

Lalu lintas harian rata-rata (LHR) setiap jenis kendaraan ditentukan pada awal

umur rencana, yang dihitung untuk dua arah pada jalan tanpa median atau masing-

masing arah pada jalan dengan median.

− Lalu lintas harian rata-rata permulaan (LHRP)

( ) 111 n

SP iLHRLHR +×= ...................................................................... (46)

− Lalu lintas harian rata-rata akhir (LHRA)

( ) 221 n

PA iLHRLHR +×= ..................................................................... (47)

2. Rumus-rumus Lintas ekuivalen

− Lintas Ekuivalen Permulaan (LEP)

ECLHRLEPn

mpjPj ××= ∑

=

..................................................................... (48)

− Lintas Ekuivalen Akhir (LEA)

ECLHRLEAn

mpjAj ××= ∑

=

..................................................................... (49)

Page 32: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

− Lintas Ekuivalen Tengah (LET)

2LEALEPLET +

= ............................................................................... (50)

− Lintas Ekuivalen Rencana (LER)

FpLETLER ×= .................................................................................. (51)

102n

Fp = ................................................................................................ (52)

Dimana:

i1 = Pertumbuhan lalu lintas masa konstruksi

i2 = Pertumbuhan lulu lintas masa layanan

J = Jenis kendaraan

n1 = Masa konstruksi

n2 = Umur rencana

C = Koefisien distribusi kendaraan

E = Angka ekuivalen beban sumbu kendaraan

Fp = Faktor Penyesuaian

B. Angka ekuivalen (E) Beban Sumbu Kendaraan

Angka ekuivalen (E) masing-masing golongan beban umum (setiap kendaraan)

ditentukan menurut rumus daftar sebagai berikut:

− 4

8160086,0. ⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛=

kgdlmtunggalsumbusatubebanTunggalSumbuE ....... (53)

− 4

8160086,0. ⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛=

kgdlmgandasumbusatubebanGandaSumbuE ........... (54)

C. Daya Dukung Tanah Dasar (DDT dan CBR)

Daya dukung tanah dasar (DDT) ditetapkan berdasarkan grafik korelasi DDT dan

CBR.

D. Faktor Regional (FR)

Page 33: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Faktor regional bisa juga juga disebut faktor koreksi sehubungan dengan

perbedaan kondisi tertentu. Kondisi-kondisi yang dimaksud antara lain keadaan

lapangan dan iklim yang dapat mempengaruhi keadaan pembebanan daya dukung

tanah dan perkerasan. Dengan demikian dalam penentuan tebal perkerasan ini

Faktor Regional hanya dipengaruhi bentuk alinemen ( kelandaian dan tikungan)

Tabel 2.6 Prosentase kendaraan berat dan yang berhenti serta iklim (curah hujan) Kelandaian 1 (<6%) Kelandaian II (6–10%) Kelandaian III (>10%)

% kendaraan berat % kendaraan berat % kendaraan berat

≤ 30% >30% ≤ 30% >30% ≤ 30% >30%

Iklim I

< 900 mm/tahun 0,5 1,0 – 1,5 1,0 1,5 – 2,0 1,5 2,0 – 2,5

Iklim II

≥ 900 mm/tahun 1,5 2,0 – 2,5 2,0 2,5 – 3,0 2,5 3,0 – 3,5

Sumber: Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa

Komponen SKBI 2.3.26.1987

E. .Koefisien Distribusi Kendaraan

Koefisien distribusi kendaraan (C) untuk kendaraan ringan dan berat yang lewat

pada jalur rencana ditentukan menurut daftar di bawah ini :

Tabel 2.7 Koefisien Distribusi Kendaraan

Jumlah lajur Kendaraan ringan *) Kendaraan berat **)

1 arah 2 arah 1 arah 2 arah

1 lajur

2 lajur

3 lajur

4 lajur

5 lajur

6 lajur

1,00

0,60

0,40

-

-

-

1,00

0,50

0,40

0,30

0,25

0,20

1,00

0,70

0,50

-

-

-

1,00

0,50

0,475

0,45

0,425

0,40

*) berat total < 5 ton, misalnya: mobil penumpang, pick up, mobil hantaran.

**) berat total ≥ 5 ton, misalnya: bus, truk, traktor, semi trailer, trailer.

Page 34: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Sumber: Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa

Komponen SKBI 2.3.26.1987

F. Koefisien Kekuatan Relatif (A)

Koefisien kekuatan relative (a) masing-masing bahan dan kegunaan sebagai lapis

permukaan pondasi bawah, ditentukan secara korelasi sesuai nilai Marshall Test

(untuk bahan dengan aspal), kuat tekan untuk (bahan yang didistabilisasikan

dengan semen atau kapur) atau CBR (untuk bahan lapis pondasi atau pondasi

bawah).

Tabel 2.8 Koefisien Kekuatan Relatif

Koefisien Kekuatan Relatif

Kekuatan Bahan Jenis Bahan

A1 a2 a3 Ms (kg)

Kt kg/cm2

CBR %

0,4 744

LASTON 0,35 590 0,32 454 0,30 340 0,35 744

Asbuton 0,31 590 0,28 454 0,26 340 0,30 340 HRA 0,26 340 Aspal Macadam 0,25 LAPEN (mekanis) 0,20 LAPEN (manual)

0,28 590 LASTON ATAS 0,26 454

0,24 340 0,23 LAPEN (mekanis) 0,19 LAPEN (manual) 0,15 22 Stab. Tanah dengan

semen 0,13 18 0,15 22 Stab. Tanah dengan

kapur 0,13 18

0,14 100 Pondasi Macadam (basah)

0,12 60 Pondasi Macadam 0,14 100 Batu pecah 0,13 80 Batu pecah 0,12 60 Batu pecah 0,13 70 Sirtu/pitrun

Bersambung Sambungan Tabel 2.8

Page 35: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

0,12 50 Sirtu/pitrun 0,11 30 Sirtu/pitrun

0,10 20 Tanah / lempung kepasiran

Sumber: Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa Komponen SKBI 2.3.26.1987

G. Analisa komponen perkerasan

Penghitungan ini didstribusikan pada kekuatan relatif masing-masing lapisan

perkerasan jangka tertentu (umur rencana) dimana penetuan tebal perkerasan

dinyatakan oleh Indeks Tebal Perkerasan (ITP) dengan rumus:

332211 DaDaDaITP ++= ................................................................... (55)

D1,D2,D3 = Tebal masing-masing lapis perkerasan (cm)

a1, a2, a3 = Koefisien kekuatan relatif bahab perkerasan (SKBI 2.3.26.1987)

Angka 1,2,3 masing-masing lapis permukaan, lapis pondasi atas dan pondasi

bawah

2.6. Rencana Anggaran Biaya (RAB) Untuk menentukan besarnya biaya yang diperlukan terlebih dahulu harus

diketahui volume dari pekerjaan yang direncanakan. Pada umumnya pembuat

jalan tidak lepas dari masalah galian maupun timbunan. Besarnya galian dan

timbunan yang akan dibuat dapat dilihat pada gambar long profile. Sedangkan

volume galian dapat dilihat melalui gambar Cross Section.

Selain mencari volume galian dan timbunan juga diperlukan untuk mencari

volume dari pekerjaan lainnya yaitu:

1. Volume Pekerjaan

a. Umum

− Pengukuran

− Mobilisasi dan Demobilisasi

− Pembuatan papan nama proyek

− Pekerjaan Direksi Keet

Page 36: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

− Administrasi dan Dokumentasi

b. Pekerjaan tanah

− Pembersihan semak dan pengupasan tanah

− Persiapan badan jalan

− Galian tanah (biasa)

− Timbunan tanah (biasa)

c. Pekerjaan Drainase

− Galian saluran

− Pasangan batu dengan mortar

− Plesteran

− Siaran

d. Pekerjaan perkerasan

− Lapis pondasi bawah (sub base course)

− Lapis pondasi atas (base course)

− Prime Coat

− Lapis Laston

e. Pekerjaan pelengkap

− Marka jalan

− Rambu jalan

− Patik kilometer

2. Analisa Harga Satuan

Analisa harga satuan diambil dari Harga Satuan Dasar Upah Dan Bahan Serta

Biaya Operasi Peralatan Dinas Bina Marga Jawa Tengah, tahun 2003 untuk

penghitungan Rencana Anggaran Biaya digunakan analisa K.

3. Kurva S

Setelah menghitung Rencana Anggaran Biaya dapat dibuat time Schedule dengan

menggunakan Kurva S.

Page 37: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

BAB III

PERENCANAAN JALAN

3.1 Perencanaan Trace Jalan dari Desa Jepanan sampai Pandeyan

Perencanaan Jalan dari Desa Jepanan sampai Pandeyan,mempunyai kontur tanah

datar dengan melewati 1 buah sungai dengan bentang 100 meter, kedalaman 12 m

dan terdapat 3 tikungan.

A

PI1

PI2

PI3

B

U

(0;0)

(1,129;6,401)

(8,418;15,284)

(12,608;21,505)

(15,272;30,656)

d

X

Y

U

U

U

U

A-1

1-2

d

d 2-3

3-B

d

αΑ-1 =10,000

α1-2 = 39,372

α2-3 = 33,966

α3-B = 16,226

∆1 =29,372

∆2 =5,406

∆3 =17,740

Gambar 3.1 Azimuth Jalan

Gambar 3.1. Azimuth Jalan

Page 38: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Dari peta diketahui rencana jalan raya dengan titik koordinatnya:

A : ( 0 ; 0 )

PI1 : ( 112,9 ; 640,1 )

PI2 : ( 841,8 ; 1528,4 )

PI3 : ( 1260,8 ; 2150,5 )

B : ( 1527,2 ; 3065,6 )

"0'010

01,64009,112

0

1

11

=

⎟⎠

⎞⎜⎝

⎛−−

=

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛−−

=−

ArcTg

YYXX

ArcTgA

AA

α

"12'2239

1,6404,15289,1128,841

0

12

1221

=

⎟⎠

⎞⎜⎝

⎛−

−=

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛−−

=−

ArcTg

YYXXArcTgα

"36'5733

4,15285,21508,8418,1260

0

23

2332

=

⎟⎠

⎞⎜⎝

⎛−−

=

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛−−

=−

ArcTg

YYXX

ArcTgα

"48'1316

5,21506,30658,12602,1527

0

3

33

=

⎟⎠

⎞⎜⎝

⎛−−

=

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛−−

=−

ArcTg

YYXX

ArcTgB

BBα

Page 39: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

3.1.1. Penghitungan sudut PI∆

"12'2229"0'010"12'2239

)()(

0

001211

=

−=

−=∆−− A

αα

"36'245"36'5733"12'2239

)()(

0

0032212

=

−=

−=∆−−

αα

"48'4317"48'1316"36'5733

)()(

0

003323

=

−=

−=∆−− B

αα

3.1.2. Penghitungan jarak a. Dengan rumus Phytagoras

m

yyxxd AAA

98,649)01,640()09,112(

)()(22

21

211

=

−+−=

−+−=−

m

yyxxd

07,1149)1,6404,1528()9,1128,841(

)()(22

212

21221

=

−+−=

−+−=−

m

yyxxd

05,750)4,15285,2150()8,8418,1260(

)()(22

223

22332

=

−+−=

−+−=−

m

yyxxd BBB

09,953)5,21506,3065()8,12602,1527(

)()(22

23

233

=

−+−=

−+−=−

Page 40: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

b. Dengan rumus Sinus

m

SinxAx

dA

A

98,649"0'010sin

09,1120

1

11

=

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −

=

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛ −=

−− α

m

xxd

07,1149"12'2239sin9,1128,841

sin

0

21

1221

=

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −

=

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛ −=

−− α

m

xxd

05,750"36'5733sin8,8418,1260

sin

0

32

2332

=

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −

=

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛ −=

−− α

m

xxd

B

BB

09,953"48'1316sin8,12602,1527

sin

0

3

33

=

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −

=

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛ −=

−− α

c. Dengan rumus Cosinus

m

yAyd

AA

98,649"0'010cos

01,640

cos

0

1

11

=

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −

=

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛ −=

−− α

m

yyd

07,1149"12'2239cos1,6404,1528

cos

0

21

1221

=

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −

=

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛ −=

−− α

Page 41: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

m

yyd

05,750"36'5733cos4,15285,2150

cos

0

32

2332

=

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −

=

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛ −=

−− α

m

yyd

B

BB

09,953"48'1316cos5,21506,3065

cos

0

3

33

=

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −

=

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛ −=

−− α

3.1.3.Kelandaian Melintang Untuk mengklarifikasi jenis medan dalam perencanaan jalan raya perlu diketahui

kelandaian melintang pada medan dengan ketentuan :

a. Kelandaian dihitung tiap 50 m

b. Potongan melintang 200 m dengan tiap samping jalan masing-masing

sepanjang 100 m dari as jalan

c. Harga kelandaian melintang dan ketinggian samping kiri dan samping kanan

jalan sepanjang 100 m , diperoleh dengan :

i =Lh∆ x 100 %

h = ⎥⎦

⎤⎢⎣

⎡− tiggibedax

konturantarjaraktitikterhadapkonturjarakkonturElevasi

dimana:

i : Kelandaian melintang

L : Panjang potongan (200m)

∆h : Selisih ketinggian dua kontur terpotong

Page 42: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Contoh perhitungan :

2021

1617

1819

102,

5

104103,5

103

105,5

104,5

105

KANAN

KIRI

Gambar 3.2. Trace Jalan

Elevasi pada titik ( 19 )

m

bax

37,105

5,0027,1267,05,105

5,0115,105)1( kiri titik Elevasi

=

×⎟⎠

⎞⎜⎝

⎛−=

×⎟⎠⎞

⎜⎝⎛−=

m

bax

08,104

5,005,271,15,104

5,0225,104)2(kanan titik Elevasi

=

×⎟⎠

⎞⎜⎝

⎛−=

×⎟⎠⎞

⎜⎝⎛−=

105

105,5

0,5

x1

a1=0,267 b1=1,027

kiri

104

0,5

a2=1,71 b2=2,05

kanan

104,5

x2

Page 43: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Bersambung kehalaman berikutnya

Tabel 3.1. Kelandaian melintang dan memanjang

No STA Elevasi ∆h

Kelandaian melintang

Kelandaian melintang

(%)

Klasifikasi medan Kiri Tengah Kanan

1 0+000 100,22 99,91 99,35 0,88 0,44 Datar

2 0+050 100,87 100,32 99,44 1,43 0,72 Datar

3 0+100 101,37 100,57 99,57 1,80 0,90 Datar

4 0+150 101,66 100,66 99,64 2,02 1,01 Datar

5 0+200 101,76 100,60 99,62 2,14 1,07 Datar

6 0+250 101,68 100,59 99,60 2,08 1,04 Datar

7 0+300 101,71 100,63 100,00 1,71 0,85 Datar

8 0+350 101,74 100,60 100,00 1,74 0,87 Datar

9 0+400 101,72 100,53 100,00 1,72 0,86 Datar

10 0+450 101,68 100,52 101,00 0,68 0,34 Datar

11 0+500 101,70 100,54 101,00 0,70 0,35 Datar

12 0+550 101,73 100,81 101,21 0,52 0,26 Datar

13 0+600 101,91 101,48 101,50 0,41 0,20 Datar

14 0+650 102,59 102,31 101,50 1,09 0,54 Datar

15 0+700 103,09 102,74 101,30 1,79 0,90 Datar

16 0+750 103,70 103,11 102,50 1,20 0,60 Datar

17 0+800 104,25 103,47 102,63 1,62 0,81 Datar

18 0+850 104,76 103,89 103,08 1,68 0,84 Datar

19 0+900 105,14 104,33 103,58 1,57 0,78 Datar

20 0+950 105,37 104,58 104,08 1,28 0,64 Datar

21 1+000 105,26 104,59 104,08 1,18 0,59 Datar

22 1+050 104,92 104,46 104,50 0,42 0,21 Datar

23 1+100 104,28 104,04 103,75 0,53 0,26 Datar

Page 44: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Bersambung kehalaman berikutnya

Sambungan Tabel 3.1 24 1+150 104,00 103,40 103,34 0,66 0,33 Datar

25 1+200 102,79 102,68 102,70 0,09 0,05 Datar

26 1+250 100,59 100,54 100,67 0,08 0,04 Datar

27 1+300 94,65 95,38 95,72 1,07 0,54 Datar

28 1+350 94,70 95,50 93,62 1,08 0,54 Datar

29 1+400 100,35 103,56 99,79 0,56 0,28 Datar

30 1+450 102,20 102,96 102,60 0,40 0,20 Datar

31 1+500 103,39 104,22 103,83 0,44 0,22 Datar

32 1+550 104,63 105,20 104,90 0,28 0,14 Datar

33 1+600 105,44 105,85 105,57 0,13 0,06 Datar

34 1+650 106,20 105,92 105,17 1,03 0,51 Datar

35 1+700 106,50 105,37 104,62 1,88 0,94 Datar

36 1+750 105,41 104,72 104,05 1,35 0,68 Datar

37 1+800 104,93 104,09 103,30 1,63 0,81 Datar

38 1+850 104,42 103,46 102,77 1,65 0,82 Datar

39 1+900 104,10 103,07 102,00 2,10 1,05 Datar

40 1+950 103,81 102,84 101,42 2,39 1,20 Datar

41 2+000 103,63 102,80 101,34 2,29 1,14 Datar

42 2+050 103,54 102,83 101,45 2,09 1,05 Datar

43 2+100 103,53 102,88 101,91 1,63 0,81 Datar

44 2+150 103,57 103,00 102,29 1,28 0,64 Datar

45 2+200 103,63 103,18 102,61 1,01 0,51 Datar

46 2+250 103,76 103,37 102,92 0,84 0,42 Datar

47 2+300 104,50 103,66 103,22 1,28 0,64 Datar

48 2+350 104,34 104,02 103,57 0,78 0,39 Datar

49 2+400 104,69 104,33 103,91 0,78 0,39 Datar

Page 45: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Sambungan Tabel 3.1 50 2+450 104,96 104,62 104,22 0,74 0,37 Datar

51 2+500 105,35 104,95 104,63 0,72 0,36 Datar

52 2+550 105,67 105,30 104,77 0,90 0,45 Datar

53 2+600 105,79 105,20 104,59 1,2 0,60 Datar

54 2+650 105,83 105,43 104,96 0,87 0,44 Datar

55 2+700 105,91 105,46 105,05 0,86 0,43 Datar

56 2+750 105,88 105,31 104,84 1,04 0,52 Datar

57 2+800 105,65 105,13 104,60 1,05 0,53 Datar

58 2+850 105,48 104,98 104,43 1,04 0,52 Datar

59 2+900 105,41 104,90 104,39 1,02 0,51 Datar

60 2+950 105,41 104,87 104,39 1,02 0,51 Datar

61 3+000 105,46 104,90 104,42 1,04 0,52 Datar

62 3+050 105,02 104,97 104,46 0,56 0,28 Datar

63 3+100 105,50 105,02 104,50 1,00 0,50 Datar

64 3+150 105,38 105,03 104,47 0,91 0,46 Datar

65 3+200 105,20 104,89 104,43 0,77 0,39 Datar

66 3+250 105,50 104,69 104,36 1,14 0,57 Datar

67 3+300 104,72 104,44 104,23 0,49 0,25 Datar

68 3+350 104,46 104,22 104,50 0,04 0,02 Datar

69 3+400 104,25 103,99 103,81 0,44 0,22 Datar

70 3+450 104,04 103,78 103,59 0,45 0,22 Datar

71 3+500 103,84 103,60 103,38 0,46 0,23 Datar

Page 46: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

3.2 Penghitungan Alinemen Horizontal

Data-data standar Perencanaan Geometri Antar Kota 1997 untuk jalan arteri.

Vr = 80 km/jam

en = 2 %

emax = 10 %

w = ( 2 x 3,5 m )

C = 0,4

m = 200

n = 2 m

c = 0,8 m

b = 2,6 m

p = 7,6 m

a = 2,1 m

Jh = 150 m

Jd = 600 m

( )14,0

8000125,024,0max

=×−=f

( )( )

( )m

feVrR

974,20914,01,0127

80

1272

maxmax

2

min

=+

=

+=

min39,1432

max RD =

0822,6974,20939,1432

=

=

3.2.1. Tikungan PI 1

Data tikungan :

∆1 = 29o22’12”

Rren = 450 m

Page 47: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

1. Mencari superelevasi

0183,3450

39,1432

39,1432

=

=

=Rren

D

%15,70715,0

822,6183,31,02

822,6183,31,0.

2

2

2

max

max2

max

2max

==

××+

×−=

××+

×−=

DDe

DDe

etjd

!...1,00715,0max okeetjd <=<

2. Penghitungan lengkung peralihan (Ls)

1. Berdasarkan waktu tempuh maximum (3 detik) untuk melintasi lengkung

peralihan, maka panjang lengkung :

m

tVrLs

667,66

36,3

806,3

=

×=

×=

2. Berdasarkan rumus modifikasi Short :

m

ceVr

cRVrLs tjd

ren

555,234,00715,080727,2

4,045080022,0

727,2022,0

3

3

=

×−

××=

×−

××=

Page 48: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

3. Berdasarkan tingkat pencapaian perubahan kelandaian :

( )

( )

m

Vree

Ls normal

111,71

80025,06,302,01,0Re6,3

max

=

××−

=

××

−=

4. Berdasarkan rumus bina marga

m

meenwLs tjd

085,64

200)0715,002,0(2

5,32

)(2

=

×+××

=

×+×=

Dipakai nilai Ls yang terbesar yaitu 71,111m

3. Perhitungan besaran tikungan

"48'314450214,32

360111,7122360

0=

××××

=

××

=Rr

LsQsπ

( )( )

"36'1820"48'3142"12'2229

2

0

001

=

×−=

×−∆=∆ Qsc

m

RrcLc

459,159180

45014,3"36'1820180

0

=

××=

××∆=

π

Syarat tikungan S-C-S

!...20459,1590"36'18200

okLcc

>=>=∆

Page 49: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

( )

( )m

QsRrRr

LsP

468,0

"48'314cos14504506

111,71

cos16

02

2

=

−−×

=

−−×

=

m

QsRrRr

LsLsK

530,35

"48'314sin450)450(40

)111,71(111,71

sin40

02

3

2

3

=

×−×

−=

×−×

−=

( )( )

m

KPRrTs

590,153530,35"12'2229/tan468,0450

/tan0

21

121

=+×+=

+∆×+=

m

RrPRrEs

681,15

450"12'2229/cos

468,0450

/cos

02

1

121

=

−⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛ +=

−⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛∆

+=

m

LsLcLtotal

681,301)111,712(459,149

)2(

=×+=

×+=

681,301181,3072

>>× LtotalTs

(Tikungan S-C-S bisa digunakan)

4. Perhitungan pelebaran perkerasan

m

PRrRrbb

664,26,74504506,2

'22

22

=−−+=

−−+=

m

RrAPARrTd

0404,0450)1,26,72(1,2450

)2(2

2

=

−+×+=

−++=

Page 50: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

m

RrVrz

396,0450

80105,0

105,0

=

×=

×=

m

zTdncbnB

365,7396,00404,0)12()8,0664,2(2

)1()'(

=+−++=

+−++=

m

WBEtambahanlebarE

365,0)5,32(365,7

=×−=

−==

B>W maka pada tikungan PI1 diperlukan pelebaran perkerasan 0,365 m

5. Perhitungan kebebasan samping

m

WRrdalamjalanASjariJariR

25,448/450

/'

47

41

=−=

−=

−=

m

WjalanpenguasaandaerahlebarMo

5,112

7302

...

=

−=

−=

m

LsLchorisontallengkungtotalpanjangL

681,301)111,712(459,159

2

=×+=

+==

Berdasarkan jarak pandang henti untuk Jh < L → 150 < 301,681 m

m

RJhRm

266,6

)25,44814,3

15090cos1(25,448

)'

90cos1('

=××

−=

××

−=π

Page 51: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Berdasarkan jarak pandang menyiapuntuk Jm > L → 600 > 301,681 m

( )

( )

m

RLLJm

RLRm

442,74

25,44814,3681,30190sin681,301600/

25,44814,3681,30190cos125,448

'90sin/

'90cos1'

21

21

=⎭⎬⎫

⎩⎨⎧

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛⎟⎠

⎞⎜⎝

⎛×

×−+⎟⎟

⎞⎜⎜⎝

⎛⎟⎠

⎞⎜⎝

⎛×

×−=

⎭⎬⎫

⎩⎨⎧

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

××

−+⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

××

−=ππ

Karena Mo < M sehingga ruang bebas samping yang tersedia tidak mencukupi,

sehingga perlu dipasang rambu dilarang menyiap sebelum masuk tikungan.

6. Data tikungan PI1

Jenis Tikungan : Spiral – Circle – Spiral

∆1 : 29022’12”

Vren : 80km/jam

Rmin : 209,974 m

Rren : 450 m

enormal : 2 %

emax : 10 %

etjd : 7,15 %

∆c : 20018’36”

Lc : 159,459 m

m : 200 m

Dmax : 6,822 m

D : 3,183 m

Qs : 4031’48”

Ls : 71,111 m

P : 0,468 m

Es : 15,681 m

Ts : 153,590 m

Page 52: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

B : 7,365 m

E : 0,365 m

Jh : 150 m

Jm : 600 m

Mo : 11.5 m

Mhenti : 6,266 m

Msiap : 74,442 m

Kebebasan samping : tidak mencukupi, maka perlu dipasang rambu

dilarang menyiap sebelum masuk tikungan.

Page 53: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

3.2.2. Tikungan PI 2

Data tikungan :

∆2 = 5o24’36”

Rren = 1000 m

1. Mencari superelevasi

432,11000

39,1432

39,1432

=

=

=Rren

D

%76,30376,0

822,6432,11,02

822,6432,11,0.

2

2

2

max

max2

max

2max

==

××+

×−=

××+

×−=

DDe

DDe

etjd

!...1,00376,0max okeetjd <=<

2. Penghitungan lengkung peralihan (Ls)

1. Berdasarkan waktu tempuh maximum (3 detik) untuk melintasi lengkung

peralihan, maka panjang lengkung :

m

tVrLs

667,66

36,3

806,3

=

×=

×=

2. Berdasarkan rumus modifikasi Short :

m

ceVr

cRVrLs tjd

ren

661,74,00376,080727,2

4,0100080022,0

727,2022,0

3

3

=

×−

××=

×−

××=

Page 54: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

3. Berdasarkan tingkat pencapaian perubahan kelandaian :

( )

( )

m

Vree

Ls normal

111,71

80025,06,302,01,0Re6,3

max

=

××−

=

××

−=

4. Berdasarkan rumus bina marga

m

meenwLs tjd

310.40

200)0376,002,0(2

5,32

)(2

=

×+××

=

×+×=

Dipakai nilai Ls yang terbesar yaitu 71,111 m

3. Perhitungan besaran tikungan

m

RcTc

211,47"36'245/tan1000

/tan0

21

221

=×=

∆×=

m

TcEc

114,1"36'245/tan211,47

/tan0

41

241

=×=

∆×=

m

RrLc

304,94360

100014,32"36'245360

0

2

=

×××=

××∆=

π

Syarat tikungan FC

!...20304,94211,472210"36'245 00

2

okLcTc >>×=><=∆

Page 55: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

mLcLtotal

304,94==

mLtotalTc

304,94422,942

>>×

(Tikungan FC bisa digunakan)

4. Perhitungan pelebaran perkerasan

m

PRrRrbb

629,26,7100010006,2

'22

22

=−−+=

−−+=

m

RrAPARrTd

0182,01000)1,26,72(1,2100

)2(2

2

=

−+×+=

−++=

m

RrVrz

266,01000

80105,0

105,0

=

×=

×=

m

zTdncbnB

142,7266,00182,0)12()8,0629,2(2

)1()'(

=+−++=

+−++=

m

WBEtambahanlebarE

142,0)5,32(142,7

=×−=

−==

B>W maka pada tikungan PI1 diperlukan pelebaran perkerasan 0,142 m

5. Perhitungan kebebasan samping

m

WRrdalamjalanASjariJariR

25,998/1000

/'

474

1

=−=

−=

−=

Page 56: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

m

WjalanpenguasaandaerahlebarMo

5,112

7302

...

=

−=

−=

mLc

horisontallengkungtotalpanjangL

304,94===

Berdasarkan jarak pandang henti untuk Jh > L → 150 > 94,304 m

m

RJhRm

819,2

)25,99814,3

15090cos1(25,998

)'

90cos1('

=××

−=

××

−=π

Berdasarkan jarak pandang menyiapuntuk Jm > L → 600 > 94,304 m

( )

( )

m

RLLJm

RLRm

947,23

25,99814,3304,9490sin304,94600/

25,99814,3304,9490cos125,998

'90sin/

'90cos1'

21

21

=⎭⎬⎫

⎩⎨⎧

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛⎟⎠

⎞⎜⎝

⎛×

×−+⎟⎟

⎞⎜⎜⎝

⎛⎟⎠

⎞⎜⎝

⎛×

×−=

⎭⎬⎫

⎩⎨⎧

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

××

−+⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

××

−=ππ

Karena Mo < M sehingga ruang bebas samping yang tersedia tidak mencukupi,

sehingga perlu dipasang rambu dilarang menyiap sebelum masuk tikungan.

6. Data tikungan PI2

Jenis Tikungan : Full – Circle

∆2 : 5024’36”

Vren : 80km/jam

Rmin : 209,974 m

Rren : 1000 m

enormal : 2 %

emax : 10 %

Page 57: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

etjd : 3,76%

Ls : 71,111 m

m : 200 m

Dmax : 6,822 m

D : 1,432 m

Lc : 94,304 m

Ec : 1,114 m

Tc : 47,211 m

B : 7,142 m

E : 0,142 m

Jh : 150 m

Jm : 600 m

Mo : 11,5 m

Mhenti : 2,819 m

Msiap : 23,947 m

Kebebasan samping : tidak mencukupi, maka perlu dipasang rambu

dilarang menyiap sebelum masuk tikungan.

Page 58: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Bagian lengkung penuh Bagian lurus

Bagian lurus

Bagian lengkung peralihan

Bagian lengkung peralihan

Gambar 3.4. Diagram Super Elevasi Tikungan PI 2

( Full Circle)

q en-2% en-2%

q

en-2%

0 %

q

-2%

+2%

1)

q 4) 3)

2)

emax = 3,76%

emin = - 3,76%

0 %

3

TC2 2 1 4

en = 2% en = 2%

4

1 2 3

CT2

emax = 3,76%

emin = - 3,76%

Kanan

Kiri

Lc = 94,304 Ls = 71,111 Ls = 71,111

Page 59: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

3.2.3 Tikungan PI3

Data tikungan :

∆3 = 17o43’48”

Rren = 300 m

1. Mencari superelevasi

0775,4300

39,1432

39,1432

=

=

=Rren

D

%1,9091,0

822,6775,41,02

822,6775,41,0.

2

2

2

max

max2

max

2max

==

××+

×−=

××+

×−=

DDe

DDe

etjd

!...1,0091,0max okeetjd <=<

2. Penghitungan lengkung peralihan (Ls)

1. Berdasarkan waktu tempuh maximum (3 detik) untuk melintasi lengkung

peralihan, maka panjang lengkung :

m

tVrLs

667,66

36,3

806,3

=

×=

×=

2. Berdasarkan rumus modifikasi Short :

m

ceVr

cRVrLs tjd

ren

238,444,0091,080727,2

4,030080022,0

727,2022,0

3

3

=

×−

××=

×−

××=

Page 60: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

3. Berdasarkan tingkat pencapaian perubahan kelandaian :

( )

( )

m

Vree

Ls normal

111,71

80025,06,302,01,0Re6,3

max

=

××−

=

××

−=

4. Berdasarkan rumus bina marga

m

meenwLs tjd

696,77

200)091,002,0(2

5,32

)(2

=

×+××

=

×+×=

Dipakai nilai Ls yang terbesar yaitu 77,696m

3. Perhitungan besaran tikungan

"12'257300214,32

360696,7722360

0=

××××

=

××

=Rr

LsQsπ

( )( )

"24'532"12'2572"48'174317

2

0

003

=

×−=

×−∆=∆ Qsc

m

RrcLc

143,15180

30014,3"24'532180

0

=

××=

××∆=

π

Syarat tikungan S-S

!...20143,15 okLc <=

Page 61: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

"12'528

"48'4317/

/

0

02

132

1

=

=

∆=Qs

m

Ls

839,9290

30014,3"12'5280

=

××=

696,77839,92min

>> LsLs

( )

( )

m

RrLsLsXs

636,20

30040839,92839,92

40

2

3

2

3

=

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

××=

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

××=

m

RrLsYs

788,43006

839,926

2

2

=

×=

( )

( )m

QsRrRr

LsP

201,1

"12'528cos13003006

839,92

cos16

02

2

=

−−×

=

−−×

=

m

QsRrRr

LsLsK

359,46

"12'528sin300)300(40

)839,92(839,92

sin40

02

3

2

3

=

×−×

−=

×−×

−=

( )( )

m

KPRrTs

364,93359,46"48'4317/tan201,1300

/tan0

2132

1

=+×+=

+∆×+=

Page 62: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

m

RrPRrEs

846,4

300"48'4317/cos

201,1300

/cos

02

1

321

=

−⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛ +=

−⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛∆

+=

839,92364,93 >> LsTs

( Tikungan S-S bisa digunakan )

4. Perhitungan pelebaran perkerasan

m

PRrRrbb

696,26,73003006,2

'22

22

=−−+=

−−+=

m

RrAPARrTd

0605,0300)1,26,72(1,2300

)2(2

2

=

−+×+=

−++=

m

RrVrz

485,0300

80105,0

105,0

=

×=

×=

m

zTdncbnB

538,7485,00605,0)12()8,0696,2(2

)1()'(

=+−++=

+−++=

m

WBEtambahanlebarE

538,0)5,32(538,7

=×−=

−==

B>W maka pada tikungan PI2 diperlukan pelebaran perkerasan 0,538 m

Page 63: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

5. Perhitungan kebebasan samping

m

WRrdalamjalanASjariJariR

25,298/300

/'

47

41

=−=

−=

−=

m

WjalanpenguasaandaerahlebarMo

5,112

7302

...

=

−=

−=

m

LsLchorisontallengkungtotalpanjangL

821,200)839,922(143,15

2

=×+=

+==

Berdasarkan jarak pandang henti untuk Jh < L → 150 < 200,831 m

m

RJhRm

39,9

)25,29814,3

15090cos1(25,298

)'

90cos1('

=××

−=

××

−=π

Berdasarkan jarak pandang menyiapuntuk Jm > L → 600 > 200,831 m

( )

( )

m

RLLJm

RLRm

725,82

25,29814,3831,20090sin831,200600/

25,29814,3831,20090cos125,298

'90sin/

'90cos1'

21

21

=⎭⎬⎫

⎩⎨⎧

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛⎟⎠

⎞⎜⎝

⎛×

×−+⎟⎟

⎞⎜⎜⎝

⎛⎟⎠

⎞⎜⎝

⎛×

×−=

⎭⎬⎫

⎩⎨⎧

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

××

−+⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

××

−=ππ

Karena Mo < M sehingga ruang bebas samping yang tersedia tidak mencukupi,

sehingga perlu dipasang rambu dilarang menyiap sebelum masuk tikungan.

Page 64: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

6. Data tikungan PI3

Jenis Tikungan : Spiral – Spiral

∆3 : 17043’48”

Vren : 80km/jam

Rmin : 209,974 m

Rren : 300 m

enormal : 2 %

emax : 10 %

etjd : 9,1 %

∆c : 2027’2,27”

Lc : 12,825 m

m : 200 m

Dmax : 6,822 m

D : 4,775 m

Qs : 8038’56,4”

Ls : 92,839 m

P : 1,141 m

Es : 4,605 m

Ts : 93,364 m

B : 7,538 m

E : 0,538 m

Jh : 150 m

Jm : 600 m

Mo : 26,5 m

Mhenti : 9,39 m

Msiap : 80,504 m

Kebebasan samping : tidak mencukupi, maka perlu dipasang rambu

dilarang menyiap sebelum masuk tikungan.

Page 65: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

emax = + 9,1 %

emin = - 9,1 %

en-2% en-2%

en-2%

+ 2%

Bagian lurus Bagian lengkung Bagian lengkung Bagian lurus

4

`

Gambar 3.5. Diagram Super Elevasi Tikungan PI 3 (STA : 2+549,1)

( Spiral – Spiral )

1)

4) 3)

2)

q q

en-2% 0 %

q

en = - 2%

TS3 0% 0%

en = - 2%

ST3

1 T

2 3 3 1 2

4

emax = 9,1 %

emin = -9,1 %

Kanan

Kiri Ls = 92,839 Ls = 92,839

Page 66: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

3.3. Penghitungan Stationing dan Kontrol Overlapping

TS1

ST1

SC1

CS1

TC2

CT2

TS3

ST3

JEPANAN

PANDEYAN

Gambar 3.6. Stationing dan Kontrol Overlapping

Data : ( Titik koordinat peta dengan skala 1: 10.000 )

d A – 1 : 649,98 m

d 1 – 2 : 1149,07 m

d 2 – 3 : 750,05 m

d 3 – B : 953,09 m

1. Tikungan PI1 ( S-C-S )

Ts1 = 153,590 m

Ls1 = 71,111 m

Lc1 = 159,459 m

2. Tikungan PI2 ( F-C )

Tc2 = 47,211 m

Lc2 = 94,304 m

3. Tikungan PI3 ( S-S )

Ts3 = 93,364 m

Ls3 = 92,839 m

Page 67: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

3.3.1. Penghitungan stationing (Digunakan titik koordinat dengan skala 1:5.000)

Sta A = 0+000

Sta TS1 = (d A – 1) – Ts1

= 649,98 – 153,590

= 0+496,39

Sta SC1 = Sta TS1 + Ls1

= (0+496,39) + 71,111

= 0+567,50

Sta CS1 = Sta SC1 + Lc1

= (0+567,50) + 159,459

= 0+726,96

Sta ST1 = Sta CS1 + Ls1

= (0+726,96) + 71,111

= 0+798,07

Sta TC2 = Sta ST1 + (d 1 – 2) – (Ts1 + Tc2)

= (0+798,07) + 1149,07 – (153,59 + 47,211)

= 1+746,34

Sta CT2 = Sta TC2 + Lc2

= (1+746,34) + 94,304

= 1+840,644

Sta TS3 = Sta CT2 + (d 2 – 3) – (Tc2 + Ts3)

= (1+840,644) + 750,05 – (47,211+93,364)

= 2+450,119

Sta ST3 = Sta TS3 + 2xLs3

= (2+450,119) + 2x93,364

= 2+636,847

Sta B = Sta ST3 + (d 3 – B)-Ts3

= (2+636,847) + 953,09 – 93,364

= 3+496,573

Page 68: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

3.3.2. Kontrol overlapping

Diketahui :

dtkm

jamkm

renV

/22,223600

80000

/80

=

=

=

Syarat overlapping

m

Va ren

67,6622,223

3

=×=×=

d > a …ok !

Overlapping A-PI1 d = (d A – 1) – Ts1

= 649,98 – 153,590

= 496,39 m

d > a …ok !

Overlapping PI1-PI2

d = (d 1 – 2) – (Ts1 + Tc2)

= 1149,07 – (153,590 + 47,211)

= 948,269 m

d > a …ok !

Overlapping PI2-PI3

d = (d 2 – 3) – (Tc2 + Ts3)

= 750,05 – (47,211 + 93,364)

= 609,475 m

d > a …ok !

Overlapping PI3-B

d = (d 3 – B) – Ts3

= 953,09 – 93,364

= 859,726 m

d > a …ok !

Page 69: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Keterangan

= Elevasi Tanah asli

= Elevasi Tanah Rencana

Gambar 3.7 Sket Kelandaian Memanjang

PI1

PI2

PI3

(S-C-S)

(F-C) (S-S)

Keterangan :Muka air normal : 1,50 meterMuka air banjir : 5,00 meterRuang bebas : 2,59 meterTebal Jembatan : 0,50 meter

Page 70: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

3.4 Penghitungan Alinemen Vertikal 3.4.1 Penghitungan kelandaian memanjang Dengan menggunakan rumus:

%100×∆∆

=Lhgn

data perhitungan:

Sta A = 0 + 000 hA = 99,91

Sta PV1 = 0 + 400 hPV1 = 100,53

Sta PV2 = 0 + 800 hPV2 = 103,47

Sta Jembatan = 1 + 300 hJem = 103,47

Sta PV3 = 2 + 250 hPV3 = 103,47

Sta PV4 = 2 + 950 hPV4 = 104,87

Sta B = 3 + 500 hB = 104,87

Penghitungan:

%16,0%100400

91,9953,1001 =×

−=g

%74,0%100400

53,10047,1032 =×

−=g

%0%100450

47,10347,1033 =×

−=g

%2,0%100600

47,10387,1044 =×

−=g

%0%100550

87,10487,1045 =×

−=g

Page 71: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

3.4.2 Penghitungan lengkung vertikal

1. PV1

Gambar 3.8. Lengkung Vertikal PV1

%58,0%16,0%74,012

=−=

−=∆ gg

Perhitungan Lv :

a. Syarat keluwesan bentuk

mVLv

48806,06,0

=×=×=

b. Syarat drainase

mLv

2,2358,04040

=×=∆×=

c. Syarat kenyamanan

mikjamkmtVLv

67,66det380 =×=×=

d. Pengurangan goncangan

m

VLv

31,10360

58,080360

2

2

=

∆×=

Diambil Lv terbesar, yaitu = 66,67m

a b c d e

g1 = 0,16 %

g2 = 0,74 %

Page 72: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

mLvEv 048,0800

67,6658,0800

=×∆

=

mLv

XY 012,067,66200

)67,6641(58,0

200

22

××=

××∆

=

Stationing lengkung vertikal PV1

Sta a = Sta PV1 – 1/2 Lv

= (0+400) – 1/2 66,67

= 0+366,67 m

Sta b = Sta PV1 – 1/4 Lv

= (0+400) – 1/4 66,67

= 0+383,33 m

Sta c = Sta PV1

= 0+400 m

Sta d = Sta PV1 + 1/4 Lv

= (0+400) + 1/4 66,67

= 0+416,67 m

Sta e = Sta PV1 + 1/2 Lv

= (0+400) + 1/2 66,67

= 0+433,33 m

Elevasi Lengkung vertikal:

Elevasi a = Elevasi PV1 – ( ½ Lv x g1 )

= 100,53 – (½ 66,67 x 0,16 %)

= 100,477 m

Elevasi b = Elevasi PV1 – ¼ Lv x g1 + y

= 100,53 – ¼ 66,67 x 0,16 % + 0,012

= 100,515 m

Elevasi c = Elevasi PV1 + Ev

= 100,53 + 0,05

= 100,58 m

Page 73: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Elevasi d = Elevasi PV1 + ¼ Lv x g2 + y

= 100,53 + ¼ 66,67 x 0,74 % + 0,012

= 100,665 m

Elevasi e = Elevasi PV1 + ½ Lv x g2

= 100,53 + ½ 66,67 x 0,74 %

= 100,777 m

2. PV2

.

Gambar 3.9. Lengkung Vertikal PV2

%74,0%74,0%023

=−=

−=∆ gg

Perhitungan Lv :

e. Syarat keluwesan bentuk

mVLv

48806,06,0

=×=×=

f. Syarat drainase

mLv

60,2974,04040

=×=∆×=

g. Syarat kenyamanan

mikjamkmtVLv

67,66det380 =×=×=

a b

c d e

g3 = 0 %

g2 = 0,74 %

Page 74: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

h. Pengurangan goncangan

m

VLv

16,13360

74,080360

2

2

=

∆×=

Diambil Lv terbesar, yaitu = 66,67m

mLvEv 06,0800

67,6674,0800

=×∆

=

mLv

XY 02,067,66200

)67,6641(74,0

200

22

××=

××∆

=

Stationing lengkung vertikal PV2

Sta a = Sta PV2 – 1/2 Lv

= (0+800) – 1/2 66,67

= 0+766,67 m

Sta b = Sta PV2 – 1/4 Lv

= (0+800) – 1/4 66,67

= 0+783,33 m

Sta c = Sta PV2

= 0+800 m

Sta d = Sta PV2 + 1/4 Lv

= (0+800) + 1/4 66,67

= 0+816,67 m

Sta e = Sta PV2 + 1/2 Lv

= (0+800) + 1/2 66,67

= 0+833,33 m

Elevasi Lengkung vertikal:

Elevasi a = Elevasi PV2 – ½ Lv x g2

= 103,47 – ½ 66,67 x 0,74%

= 103,223 m

Page 75: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

Elevasi b = Elevasi PV2 – ¼ Lv x g2 – y

= 103,47 – ¼ 66,67 x 0,74% – 0,015

= 103,362 m

Elevasi c = Elevasi PV2 – Ev

= 103,47 – 0,06

= 103,41 m

Elevasi d = Elevasi PV2 – ¼ Lv x g3 – y

= 103,47 – ¼ 66,67 x 0% – 0,015

= 103,455 m

Elevasi e = Elevasi PV2 – ½ Lv x g3

= 103,47 – ½ 66,67 x 0%

= 103,470 m

3. PV3

.

Gambar 3.10. Lengkung Vertikal PV3

%20,0%0%20,034

=−=

−=∆ gg

Perhitungan Lv :

a. Syarat keluwesan bentuk

mVLv

48806,06,0

=×=×=

b. Syarat drainase

mLv

820,04040

=×=∆×=

a b c d e

g 3 = 0 %

g 4 = 0,20 %

Page 76: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

c. Syarat kenyamanan

mikjamkmtVLv

67,66det380 =×=×=

d. Pengurangan goncangan

m

VLv

56,3360

20,080360

2

2

=

∆×=

Diambil Lv terbesar, yaitu = 66,67m

mLvEv 02,0800

67,6620,0800

=×∆

=

mLv

XY 004,067,66200

)67,6641(20,0

200

22

××=

××∆

=

Stationing lengkung vertikal PV3

Sta a = Sta PV3 – 1/2 Lv

= (2+250) – 1/2 66,67

= 2+216,67 m

Sta b = Sta PV3 – 1/4 Lv

= (2+250) – 1/4 66,67

= 2+233,33 m

Sta c = Sta PV3

= 2+250 m

Sta d = Sta PV3 + 1/4 Lv

= (2+250) + 1/4 66,67

= 2+266,67 m

Sta e = Sta PV3 + 1/2 Lv

= (2+250) + 1/2 66,67

= 2+283,33 m

Page 77: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

Elevasi Lengkung vertikal:

Elevasi a = Elevasi PV3 + ½Lv x g3

= 103,47 + ½ 66,67 x 0%

= 103,470 m

Elevasi b = Elevasi PV3 + ¼ Lv x g3 + y

= 103,47 + ¼ 66,67 x 0% + 0,004

= 103,474 m

Elevasi c = Elevasi PV3 + Ev

= 103,47 + 0,02

= 103,49 m

Elevasi d = Elevasi PV3 + ¼ Lv x g4 + y

= 103,47 + ¼ 66,67 x 0,2% + 0,004

= 103,508 m

Elevasi e = Elevasi PV3 + ½ Lv x g4

= 103,47 + ½ 66,67 x 0,2%

= 103,537 m

4. PV4

.

Gambar 3.11. Lengkung Vertikal PV4

%2,0%2,0%045

=−=

−=∆ gg

a

b

c d e

g5 = 0 %

g4 = 0,2 %

Page 78: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

Perhitungan Lv :

a. Syarat keluwesan bentuk

mVLv

48806,06,0

=×=×=

b. Syarat drainase

mLv

820,04040

=×=∆×=

c. Syarat kenyamanan

mikjamkmtVLv

67,66det380 =×=×=

d. Pengurangan goncangan

m

VLv

56,3360

20,080360

2

2

=

∆×=

Diambil Lv terbesar, yaitu = 66,67m

mLvEv 02,0800

67,6620,0800

=×∆

=

mLv

XY 004,067,66200

)67,6641(20,0

200

22

××=

××∆

=

Stationing lengkung vertikal PV4

Sta a = Sta PV4 – 1/2 Lv

= (2+ 950) – 1/2 66,67

= 2+916,67 m

Sta b = Sta PV4 – 1/4 Lv

= (2+ 950) – 1/4 66,67

= 2+933,33 m

Page 79: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

Sta c = Sta PV4

= 2+ 950 m

Sta d = Sta PV4 + 1/4 Lv

= (2+ 950) + 1/4 66,67

= 2+966,67 m

Sta e = Sta PV4 + 1/2 Lv

= (2+ 950) + 1/2 66,67

= 2+983,33 m

Elevasi Lengkung vertikal:

Elevasi a = Elevasi PV4 – ½ Lv x g4

= 104,87 – ½ 66,67 x 0,2%

= 104,803 m

Elevasi b = Elevasi PV4 – ¼ Lv x g4 – y

= 104,87 – ¼ 66,67 x 0,2% − 0,004

= 104,832 m

Elevasi c = Elevasi PV4 – Ev

= 104,87 – 0,02

= 104,850 m

Elevasi d = Elevasi PV4 – ¼ Lv x g5 – y

= 104,87 – ¼ 66,67 x 0% − 0,004

= 104,866 m

Elevasi e = Elevasi PV4 – ½ Lv x g5

= 104,87 – ½ 66,67 x 0 %

= 104,870 m

Page 80: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

3.5.4 Tabel elevasi rencana jalan

Tabel 3.4 Elevasi Tanah asli dan rencana jalan

Stationing

Elev.

Tanah

asli

Elev.

Renc.

jalan.

Stationing

Elev.

Tanah

asli

Elev.

Renc.

jalan.

Stationing

Elev.

Tanah

asli

Elev.

Renc.

jalan.

0+000 99,91 99,91 1+250 100,54 103,47 2+500 104,95 103,97

0+050 100,32 99,99 1+300 95,38 103,47 2+550 105,30 104,07

0+100 100,57 100,07 1+350 95,50 103,47 2+600 105,20 104,17

0+150 100,66 100,14 1+400 103,56 103,47 2+650 105,43 104,27

0+200 100,60 100,22 1+450 102,96 103,47 2+700 105,46 104,37

0+250 100,59 100,30 1+500 104,22 103,47 2+750 105,31 104,47

0+300 100,63 100,38 1+550 105,20 103,47 2+800 105,13 104,57

0+350 100,60 100,45 1+600 105,85 103,47 2+850 104,98 104,67

0+400 100,53 100,53 1+650 105,92 103,47 2+900 104,90 104,77

0+450 100,52 100,90 1+700 105,37 103,47 2+950 104,87 104,87

0+500 100,54 101,27 1+750 104,72 103,47 3+000 104,90 104,87

0+550 100,81 101,63 1+800 104,09 103,47 3+050 104,97 104,87

0+600 101,48 102,00 1+850 103,46 103,47 3+100 105,02 104,87

0+650 102,31 102,37 1+900 103,07 103,47 3+150 105,03 104,87

0+700 102,74 102,74 1+950 102,84 103,47 3+200 104,89 104,87

0+750 103,11 103,10 2+000 102,80 103,47 3+250 104,69 104,87

0+800 103,47 103,47 2+050 102,83 103,47 3+300 104,44 104,87

0+850 103,89 103,47 2+100 102,88 103,47 3+350 104,22 104,87

0+900 104,33 103,47 2+150 103,00 103,47 3+400 103,99 104,87

0+950 104,58 103,47 2+200 103,18 103,47 3+450 103,78 104,87

1+000 104,59 103,47 2+250 103,37 103,47 3+500 103,60 104,87

1+050 104,46 103,47 2+300 103,66 103,57

1+100 104,04 103,47 2+350 104,02 103,67

1+150 103,40 103,47 2+400 104,33 103,77

1+200 102,68 103,47 2+450 104,62 103,87

Page 81: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

Tabel 3.5 Hasil Perhitungan Kelandaian Memanjang

Titik Stationing Elevasi (m) Jarak (m) Kelandaian memanjang

1 2 3 4 5

A 0+000 99,91

400 g1 = 0,16 %

PV1

a 0+366,67 100,477

b 0+383,33 100,515

c 0+400 100,58

d 0+416,67 100,665

400 g2 = 0,74 %

e 0+433,33 100,777

PV2

a 0+766,67 103,223

b 0+783,33 103,362

c 0+800 103,41

d 0+816,67 103,455

1450 g3 = 0 %

e 0+833,33 103,470

PV3

a 2+216,67 103,470

b 2+233,33 103,474

c 2+250 103,49

d 2+266,67 103,508

700 g4 = 0,2 %

e 2+283,33 103,537

PV4

a 2+916,67 104,803

b 2+933,33 104,832

c 2+950 104,850

d 2+966,67 104,866

550 g5 = 0 % e 2+983,33 104,870

B 3+500 104,870

Page 82: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

BAB IV

PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN

4.1 Data Perencanaan Tebal Perkerasan

a) Tebal perkerasan untuk 2 jalur dan 2 arah.

b) Masa konstruksi (n1) = 1 tahun, angka pertumbuhan lalu lintas (i1) = 2 %.

c) Umur rencana (n2) = 10 tahun, angka pertumbuhan lalu lintas (i2) = 7 %.

d) Jalan yang direncanakan adakah jalan kelas III (jalan kolektor).

e) Curah hujan diperkirakan 120 mm/tahun.

f) Mencari harga CBR yang mewakili.

g) Susunan lapis perkerasan :

Lapisan Permukaan ( Surface Course )

= ( LAPEN Mekanis )

Lapisan Pondasi Atas ( Base Course )

= ( Batu Pecah CBR 80 % )

Lapisan Pondasi Bawah ( Sub Base Course )

= ( SIRTU CBR 50% )

Tabel 4.1. Data hasil survey lalu lintas (survey dilakukan pada hari rabu)

No JENIS

KENDARAAN

JUMLAH KENDARAAN

Pagi

(0

6.00

- 07.

00)

Sian

g ( 1

3.00

- 14.

00)

Sore

( 1

7.00

- 18

.00)

1 Kendaraan Roda

Tiga 5 4 4 13 4 29

2 Sedan, Station

Wagon, Jeep 70 64 69 203 68 451

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ Σ

3

R

⎞⎜⎜⎝

⎛%15

R

LHR

⎟⎟⎟

⎜⎜⎜

Σ

soresiangpagi

Bersambung

Page 83: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

3 Combi, Mini Bus,

Suburban 9 7 8 24 8 53

4 Micro Bus 5 2 4 11 4 24

5 Bus - - - - - -

6 Pick Up, Mobil

Hantaran 36 40 45 121 40 269

7 Micro Truk 6 4 7 17 6 38

8 Truk 2 As, Mobil

Tanki 4 2 4 10 3 22

9 Truk 3 As - - - - - -

10 Mobil Gandeng,

Mobil Semi Trailer - - - - - -

11 Sepeda Motor,

Sepeda Kumbang 1433 705 1246 3384 1128 7520

12 a. Sepeda 257 208 158

666 222 1480 b. Becak 20 9 14

Sumber : Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya dengan Metode Analisa

Komponen SKBI 2.3.26. 1987.

Tabel 4.2 Data CBR Tanah Dasar

STA 0+000 0+250 0+500 0+750 1+000

CBR (%) 8 7 7 7 6

STA 1+250 1+500 1+750 2+000 2+250

CBR (%) 7 8 8 6 7

STA 2+500 2+750 3+000 3+250 3+500

CBR (%) 7 7 6 6 8

Sambungan Tabel 4.1

Page 84: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

Tabel 4.3 Penentuan CBR Desain

CBR (%) Jumlah yang sama

atau lebih besar

Persen yang sama atau

lebih besar (%)

6 15 15/15 × 100 % = 100

7 11 11/15 × 100 % = 73,333

8 4 4/15 × 100 % = 26,667

Gambar 4.1 Grafik Penentuan Nilai CBR Desain

Didapat nilai CBR Desain = 6,3 %

4.1.1 Perhitungan LHRP dan LHRA

- Mobil Penumpang

LHRs = 451 kendaraan n1 = 1 tahun

i1 = 2 % n2 = 10 tahun

i2 = 7 %

( )( )111 n

SP iLHRLHR +×=

= [ 451 x(1+2%)1]

= 460

0102030405060708090

100

4 5 6 7 8 9CBR Tanah Dasar ( % )

% Lolos   

Page 85: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

( )( )221 n

PA iLHRLHR +×=

= [ 460 x(1+7%)10]

= 905

Tabel 4.4 Nilai LHRS , LHRP , LHRA.

No Jenis kendaraan LHR

(Kendaraan)

LHRP

(LHRS×( 1+i1)n1)

(Kendaraan)

LHRA

(LHRP×(1+i2) n2)

(Kendaraan)

1 Mobil Penumpang 451 460 905

2 Mini Bus 53 54 406

3 Micro Bus 24 24 48

4 Bus 0 0 0

5 Pick Up 269 274 540

6 Micro Truk 38 39 76

7 Truk 2 As 22 22 44

Tabel 4.5 Angka Ekivalen pada masing – masing jenis kendaraan

No Jenis Kendaraan Beban Sumbu (ton) Angka Ekivalen

1 Mobil Penumpang 2 ( 1 + 1 ) 0,0002+0,0002=0,0004

2 Mini Bus 2 ( 1 + 1 ) 0,0002+0,0002=0,0004

3 Micro Bus 6 ( 2 + 4 ) 0,0036+0,0577=0,0613

4 Bus 8 ( 3 + 5 ) 0,0183+0,1410=0,1593

5 Pick Up 2 ( 1 + 1 ) 0,0002+0,0002=0,0004

6 Mikro Truck 8 ( 3 + 5 ) 0,0183+0,1410=0,1593

7 Truck As 2 13 ( 5 + 8 ) 0,1410+0,9238=1,0648

Sumber : Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya dengan Metode Analisa

Komponen SKBI 2.3.26. 1987.

Page 86: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

Tabel 4.6 Nilai LEP, LEA, LET, LER

No JENIS KENDARAAN

LEP

LEA

LET

LER

1 Mobil Penumpang 0,092 0,181

23,652 23,652

2 Mini Bus 0,011 0,021

3 Micro Bus 0,750 1,476

4 Bus 0,000 0,000

5 Pick Up 0,055 0,108

6 Micro Truk 3,087 6,073

7 Truk 2 As 11,947 23,502

Jumlah 15,942 31,361

Sumber : Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya demgan Metode Analisa Komponen SKBI 2.3.26.1987.

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛××∑

=

n

jJJP ECLHR

1

( ) ⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛××+×∑

=

n

jJJ

URP ECiLHR

11 ( )⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛ Σ+Σ× LEALEP2

1⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ ×

10URLET

Page 87: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

4.2 Menetapkan Tebal Perkerasan 4.2.1 Perhitungan ITP (Indeks Tebal Perkerasan)

a) Berdasarkan Gambar diatas nilai CBR 6,3 diperoleh nilai DDT 5,05

Sumber : Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya

dengan Metode Analisa Komponen SKBI 2.3.26. 1987.

b) Jalan Raya Kelas III, Klasifikasi jalan Kolektor.

Gambar 4.2 Korelasi DDT dan CBR

6,3 5,05

Sumber : Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya dengan Metode Analisa

Komponen SKBI 2.3.26. 1987.

Page 88: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

c) Penentuan nilai Faktor Regional ( FR )

- % kelandaian berat = %100LHR

berat kendaraan

S

×Jumlah

= %100923

85×

= 9,209 %

- Kelandaian = %100B-AJarak

B titik Elevasi -A titik Elevasi×

= %1003500

99,91-104,87×

= 0,142 %

- Curah hujan berkisar 120 mm/tahun

Sehingga dikategorikan < 900 mm. Termasuk pada iklim I

Dengan mencocokkan hasil perhitungan tersebut pada SKBI 2.3.26 1987,

didapat FR : 0,5

4.2.2 Penentuan Indeks Permukaan ( IP )

a) Indeks Permukaan Awal ( IPo )

Direncanakan Lapisan Permukaan LAPEN dengan Roughness ≤3000mm/km

diperoleh IPo = 3,4 – 3,0.

b) Indeks Permukaan Akhir ( IPt )

• Jalan Kolektor

• LER = 23,652 ( berdasarkan hasil perhitungan )

Dari tabel indeks permukaan pada akhir umur rencana diperoleh IPt = 1,5

4.2.3 Mencari harga Indeks tebal pekerasan ( ITP )

IPo = 3,4 - 3,0

IPt = 1,5

LER = 23,652

DDT= 5,05

FR = 0,5

Page 89: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

Gambar 4.3 Nomogram 6

Dengan melihat Nomogram I diperoleh nilai ITP = 4,9 dan ITP = 4,25

Direncanakan susunan lapisan perkerasan sebagai berikut :

1. Lapisan Permukaan ( Surface Course )

D1 = 5 cm a1 = 0,25 ( LAPEN Mekanis )

2. Lapisan Pondasi Atas ( Base Course )

D2 = 20 cm a2 = 0,13 ( Batu Pecah CBR 80 % )

3. Lapisan Pondasi Bawah ( Sub Base Course )

D3 = … a3 = 0,12 ( SIRTU CBR 50% )

Dimana :

a1, a2, a3 : Koefisien relatife bahan perkerasan ( SKBI 2.3.26 1987 )

D1, D2, D3 : Tebal masing – masing lapis permukaan

Sumber : Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya dengan Metode Analisa

Komponen SKBI 2.3.26. 1987.

4,9

4,25

0,5

23,6525,05

Page 90: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

Maka tebal lapisan pondasi bawah ( D3 ) dapat dicari dengan persamaan sbb:

( )

cmcmD

D

DD

DaDaDaITP

1575,13312,0

6,225,43

12,06,225,4)12,0()2013,0()525,0(25,4

)()()(

3

3

332211

≈=

−=

+=×+×+×=

×+×+×=

Tebal minimum untuk Pondasi Bawah 13,75 cm, maka dipakai 15 cm

Susunan Perkerasan :

Gambar 4.4 Tipical Cross Section

Gambar 4.5 Potongan A-A, Susunan Perkerasan

drainase Bahu jalan Perkerasan Bahu jalan drainase

1,5 m 1,5 m 2 x 3,5m 1,5 m 1,5 m

A

A

2 % 4 % 4 % 2 %

Batu Pecah (CBR 80 %)

5 cm

20 cm

15 cm SIRTU (CBR 50 %)

LAPEN Mekanis

CBR tanah dasar = 6,3 %

Page 91: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

BAB V

RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN

TIME SCHEDULE

5.1 Typical Potongan Melintang

- 2 %- 4 %

50 cm

150 cmDrainaseBahu Jalan

150 cm150 cmDrainase

150 cmBahu Jalan

2 x 350 cmLebar Perkerasan

- 2 % - 4 %

50 cm

120 cm

PerkerasanLPA

LPB 120 cm

780 cm

Gambar 5.1 Potongan Melintang Jalan

5.2 Analisa Perhitungan Volume Pekerjaan

5.2.1. Penghitungan Volume Pekerjaan Tanah

a. Pembersihan Semak dan Pengupasan Tanah.

Luas = 10 m x Panjang jalan

= 10 m x 3500 m

= 35.000 m²

Page 92: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

b. Persiapan Badan Jalan ( m² ).

Luas = Lebar lapis pondasi bawah x Panjang jalan

= 7,8 m x 3500 m

= 27.300 m²

c. Galian Tanah Biasa ( m³ )

Contoh penghitungan : STA 0+000 s/d STA 0+100

- 2 %- 4 %

150 cmDrainaseBahu Jalan

150 cm150 cmDrainase

150 cmBahu Jalan

2 x 350 cmLebar Perkerasan

50 cm

120 cm

50 cm

120 cm

- 2 % - 4 %

1 2 3 4 5 10987699,91

99,91

99,8499,95

99,84 99,8499,78 99,78

Gambar 5.2 Tipical Cross Section STA 0+000

Elevasi Tanah Asli = 99,91 m

Elevasi Tanah Rencana = 99,91 m

H1 = 99,78 – 99,95

= 0,17 m

H2 = 99,78 – 99,93

= 0,15 m

H3 = 99,78 – 99,93

= 0,15 m

H4 = 99,84 – 99,92

= 0,08 m

H5 = 99,91 – 99,91

= 0 m

H6 = 99,84 – 99,89

= 0,05 m

H7 = 99,78 – 99,88

= 0,10 m

H8 = 99,78 – 99,87

= 0,09 m

H9 = 99,78 – 99,84

= 0,06 m

Page 93: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

142

¤ Perhitungan Luas

( )2

11

004,0

5,0211

m

HHLuas

=

×××=

2

21

065,0

5,02

2

m

HHLuas

=

×⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ +

=

2

32

195,0

5,12

3

m

HHLuas

=

×⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ +

=

2

43

15,0

5,12

4

m

HHLuas

=

×⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ +

=

2

54

123,0

5,32

5

m

HHLuas

=

×⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ +

=

2

65

14,0

5,32

6

m

HHLuas

=

×⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ +

=

2

76

165,0

5,12

7

m

HHLuas

=

×⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ +

=

2

87

21,0

5,12

8

m

HHLuas

=

×⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ +

=

2

98

073,0

5,02

9

m

HHLuas

=

×⎟⎠

⎞⎜⎝

⎛ +=

( )2

99

006,0

5,02110

m

HHLuas

=

×××=

2131,10000

mSTAgaliantotalLuas

+

Page 94: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

- 2 %- 4 %

150 cmDrainaseBahu Jalan

150 cm150 cmDrainase

150 cmBahu Jalan

2 x 350 cmLebar Perkerasan

50 cm

120 cm

50 cm

120 cm

- 2 % - 4 %

1 2 3 4 5 109876100,57

100,07

100,67 100,45

99,94100,00 100,00

99,94

Gambar 5.3 Tipical Cross Section STA 0+100

Elevasi Tanah Asli = 100,57 m

Elevasi Tanah Rencana = 100,07 m

H1 = 99,94 – 100,67

= 0,73 m

H2 = 99,94 – 100,62

= 0,68 m

H3 = 99,94 – 100,61

= 0,67 m

H4 = 100,00 – 100,60

= 0,60 m

H5 = 100,07 – 100,57

= 0,50 m

H6 = 100,00 – 100,54

= 0,54 m

H7 = 99,94 – 100,52

= 0,58 m

H8 = 99,94 – 100,51

= 0,57 m

H9 = 99,94 – 100,45

= 0,51 m

Page 95: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

¤ Perhitungan Luas

( )2

11

002,0

5,0211

m

HHLuas

=

×××=

2

21

05,0

5,02

2

m

HHLuas

=

×⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ +

=

2

32

165,0

5,12

3

m

HHLuas

=

×⎟⎠

⎞⎜⎝

⎛ +=

2

43

127,0

5,12

4

m

HHLuas

=

×⎟⎠

⎞⎜⎝

⎛ +=

2

54

105,0

5,32

5

m

HHLuas

=

×⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ +

=

2

65

123,0

5,32

6

m

HHLuas

=

×⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ +

=

2

76

15,0

5,12

7

m

HHLuas

=

×⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ +

=

2

87

195,0

5,12

8

m

HHLuas

=

×⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ +

=

2

98

065,0

5,02

9

m

HHLuas

=

×⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ +

=

( )2

99

004,0

5,02110

m

HHLuas

=

×××=

2986,01000

mSTAgaliantotalLuas

+

Page 96: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3925,521002

986,0131,1

1002

)1000()0000(10000000

m

STAgalianLuasSTAgalianLuasGalianVolume

adalahSTAsampaiSTApadagalianVolume

=×⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ +

=

×⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ +++

=

++

d. Timbunan Tanah Biasa ( m³ )

Contoh penghitungan : STA 2 + 000

- 4 %- 2 %- 2 %- 4 %

150 cmDrainaseBahu Jalan

150 cm150 cmDrainase

150 cmBahu Jalan

2 x 350 cmLebar Perkerasan

1 2 3 4 5 6

102,80

103,47

102,90 102,62

103,40103,34 103,40 103,34

Gambar 5.4 Tipical Cross Section STA 2 + 000

Elevasi Tanah Asli = 102,80 m

Elevasi Tanah Rencana = 103,47 m

H1 = 103,34 – 102,84

= 0,50 m

H2 = 103,40 – 102,83

= 0,57 m

H3 = 103,47 – 102,80

= 0,67 m

Page 97: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

H4 = 103,40 – 102,75

= 0,65 m

H5 = 103,34 – 102,73

= 0,61 m

¤ Perhitungan Luas

( )2

11

476,0

5,0211

m

HHLuas

=

××=

2

21

115,2

5,12

2

m

HHLuas

=

×⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ +

=

2

32

163,5

5,32

3

m

HHLuas

=

×⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ +

=

2

43

163,5

5,32

4

m

HHLuas

=

×⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ +

=

2

54

115,2

5,12

5

m

HHLuas

=

×⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ +

=

( )2

55

476,0

5,0216

m

HHLuas

=

××=

2508,150002

mSTAtimbunantotalLuas

+

Page 98: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

- 4 %- 2 %- 2 %- 4 %

150 cmDrainaseBahu Jalan

150 cm150 cmDrainase

150 cmBahu Jalan

2 x 350 cmLebar Perkerasan

1 2 3 4 5 6

103,47

102,88

103,40103,34103,40 103,34

102,76102,96

Gambar 5.5 Tipical Cross Section STA 2 + 100

Elevasi Tanah Asli = 102,88 m

Elevasi Tanah Rencana = 103,47 m

H1 = 103,34 – 102,91

= 0,43 m

H2 = 103,40 – 102,90

= 0,50 m

H3 = 103,47 – 102,88

= 0,59 m

H4 = 103,40 – 102,85

= 0,55 m

H5 = 103,34 – 102,83

= 0,51 m

¤ Perhitungan Luas

( )2

11

13,0

5,0211

m

HHLuas

=

××=

Page 99: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

21

133,1

5,12

2

m

HHLuas

=

×⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ +

=

2

32

94,2

5,32

3

m

HHLuas

=

×⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ +

=

2

43

028,3

5,32

4

m

HHLuas

=

×⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ +

=

2

54

223,1

5,12

5

m

HHLuas

=

×⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ +

=

( )2

55

156,0

5,0216

m

HHLuas

=

××=

261,81002

mSTAtimbunantotalLuas

+

395,6021002

61,8508,15

1002

)1002()0002(10020002

m

STAtimbunanLuasSTAtimbunanLuasTimbunanVolume

adalahSTAsampaiSTApadatimbunanVolume

=×⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ +

=

×⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ +++

=

++

Untuk hasil penghitungan selanjutnya disajikan dalam Tabel 5.1

Tabel 5.1. Hasil perhitungan volume galian dan timbunan

No STA JARAK

(M)

LUAS (M2) VOLUME (M3)

GALIAN TIMBUNAN GALIAN TIMBUNAN

1 0+000

1,131 -

50 52,925 -

2 0+050 0,986 - 50 71,917 -

Page 100: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3 0+100 1,892 -

50 77,242 -

4 0+150 1,198 -

50 127,580 -

5 0+200 3,906 -

48,782 257,134 -

6 0+248,782 6,637 -

17,777 125,977 -

7 0+266,559 7,536 -

17,777 140,872 -

8 0+284,338 8,311 -

35,555 340,264 -

9 0+319,893 10,830 -

214,329 2413,928 -

10 0+534,222 11,696 -

35,555 392,370 -

11 0+569,777 10,375 -

17,777 184,040 -

12 0+587,555 10,329 -

17,777 181,983 -

13 0+605,333 10,144 -

44,667 423,912 -

14 0+650 8,837 -

50 444,400 -

15 0+700 8,939 -

50 348,108 -

16 0+750 4,985 -

50 124,635 46,056

17 0+800 - 1,842 50 - 433,736

Page 101: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18 0+850 - 15,508

50 - 602,95

19 0+900 - 8,61 50 5,137 215,203

(Bersambung ke halaman berikutnya)

Sambungan tabel 5.1

No STA JARAK

(M)

LUAS (M2) VOLUME (M3)

GALIAN TIMBUNAN GALIAN TIMBUNAN

20 0+900

0,205 -

50 67,382 -

21 0+950 2,490 -

50 106,323 -

22 1+000 1,763 -

50 66,966 -

23 1+050 0,916 -

50 22,888 36,636

24 1+100 - 1,465

38,128 - 2,107

25 1+138,128 - 1,559

22,63 - 39,205

26 1+160,758 - 1,887

22,63 - 47,864

27 1+183,388 - 2,320

45,261 10,139 130,192

28 1+228,649 0,447 3,402

45,261 10,169 121,172

29 1+273,909 - 1,924

22,63 - 38,850 30 1+296,539 - 1,491

Page 102: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22,63 - 29,102

31 1+319,17 - 1,067

30,83 - 16,779

32 1+350 - 0,955

50 - 32,778

33 1+400 - 0,356

50 7,831 8,896

34 1+450 0,313 -

50 39,528 -

35 1+500 1,268 -

50 67,342 -

36 1+550 1,426 -

50 88,909 -

37 1+600 2,131 -

50 113,953 -

38 1+650 2,428 - 50 118,660 -

(Bersambung ke halaman berikutnya)

Sambungan tabel 5.1

No STA JARAK

(M)

LUAS (M2) VOLUME (M3)

GALIAN TIMBUNAN GALIAN TIMBUNAN

39 1+700

2,319 -

50 106,902

-

40 1+750 1,957 -

3,794 36,662 -

41 1+753,794 2,105 -

47,4

48,900 -

42 1+777,494 2,021 -

47,4

46,903 -

43 1+801,194 1,940 -

Page 103: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23,7

49,454 -

44 1+824,894 2,230 -

88,376

253,112 -

45 1+913,27 3,500 -

23,7

86,221 -

46 1+936,97 3,774 -

23,7

94,002 -

47 1+960,67 4,161 -

23,7

101,543 -

48 1+984,37 4,408 -

15,63

6,736 -

49 2+000 5,215 -

50

189,008 -

50 2+050 2,346 -

50

58,645 43,136

51 2+100 - 1,725

50 - 387,753

52 2+150 - 13,785

50 - 539,276

53 2+200 - 7,785

50 - 216,041

54 2+250 - 0,855

50 19,778 21,381

55 2+300 0,791 -

3,825 15,860 -

56 2+303,825 0,936 -

20,55 18,330 -

57 2+324,375 0,848 - 20,55 14,550 0,938

(Bersambung ke halaman berikutnya)

Page 104: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Sambungan tabel 5.1

No STA JARAK

(M)

LUAS (M2) VOLUME (M3)

GALIAN TIMBUNAN GALIAN TIMBUNAN

58 2+344,925

0,568 0,.091

41,106 49,726 35,070

59 2+386,031 1,851 1,615

218,283 202,057 991,444

60 2+604,314 - 7,469

41,106 - 325,866

61 2+645,42 - 8,387

20,55 - 172,036

62 2+665,97 - 8,356

20,55 - 171,493

63 2+686,52 - 8,334

63,48 - 426,327

64 2+750 - 9,088

50 - 467,949

65 2+800 - 9,630

50 - 431,254

66 2+850 - 7,620

50 - 331,884

67 2+900 - 5,655

50 - 231,651

68 2+950 - 3,611

50 - 132,927

69 3+000 - 1,706

50 12,263 42,651

70 3+050 0,491 -

50 48,867 - 71 3+100 1,464 -

Page 105: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50 36,604 12,566

72 3+150 - 0,503

50 89,553 12,566

73 3+200 3,582 -

50 194,134 -

74 3+250 4,183 -

50 202,458 -

75 3+300 3,915 -

50 195,447 -

76 3+350 3,903 - 50 163,367 -

(Bersambung ke halaman berikutnya)

Sambungan tabel 5.1

No STA JARAK

(M)

LUAS (M2) VOLUME (M3)

GALIAN TIMBUNAN GALIAN TIMBUNAN

77 3+400

2,632 -

50 88,761 -

78 3+450 0,919 -

∑ Total Volume Galian

→ 8862,254 m3

∑ Total Volume Timbunan

→ 6795,667 m3

5.2.2. Penghitungan Volume Pekerjaan Drainase

a. Galian Saluran

Page 106: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

0,5 m

1,5 m

1,2 m

1,1 m0,2 m

Gambar 5.6 Sket galian drainase

( )246,1

2,05,02,12

5,11,1

m

DLuas

=

×−⎥⎦

⎤⎢⎣

⎡×⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ +

=

Volume = (LuasD x Panjang drainase kiri)+(LuasD x Panjang drainase kanan)

= (1,46 x 2859,762) + (1,46 x 2905,265)

= 8416,939 m3

b. Pasangan Batu Dengan Mortar

0,5 m

1,5 m

1,2 m

0,3 m0,2 m

0,3 m

IA A

5.7. Sket volume pasangan batu drainase

264,0

8,02

5,01,1

m

ILuas

=

×⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ +

=

Luas pasangan batu = Luas Drainase – Luas I

Page 107: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

= 1,46 – 0,64

= 0,82 m²

Volume kiri = Luas pasangan batu x panjang Drainase kiri

= 0,82 x 2859,762

= 2345,005 m3

Volume kanan = Luas pasangan batu x panjang Drainase kanan

= 0,82 x 2905,265

= 2382,317 m3

∑ Volume pasangan batu = Volume kiri + volume kanan

= 2345,005 + 2382,317

= 4727,322 m3

c. Plesteran

5 cm

20 cm10 cm

Gambar 5.8 Detail Pot A – A pada drainase

Luas = {2 x (0,1 + 0,2 + 0,05)} x (panjang drainase kiri + kanan)

= 0,7 x (2859,762 + 2905,265)

= 4035,519 m2

d. Siaran

Luas = (2 x 0,707) x (panjang drainase kiri + kanan)

= 1,414 x (2859,762 + 2905,265)

= 8151,75 m2

Page 108: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5.2.3. Penghitungan Volume Pekerjaan Dinding Penahan

30 cm

H1

H2 = (H1 /5) + 0,3

H3 = (H1 /6) + 0,3

A A

5.9 Sket volume pasangan batu pada dinding penahan

A. Galian Pondasi

a. Ruas Kiri

Sta 0+850 s/d 0+900

Sta 0+850

H1 Sta 0+850 = 1,38 m

m

HH

576,0

3,0538,1

3,05

12

=

+⎟⎠⎞

⎜⎝⎛=

+⎟⎠⎞

⎜⎝⎛=

Page 109: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

m

HH

53,0

3,0638,1

3,06

13

=

+⎟⎠⎞

⎜⎝⎛=

+⎟⎠⎞

⎜⎝⎛=

Luas galian pondasi = ( )32 H ×H

= ( 0,576 x 0,53 )

= 0,305 m2

Sta 0+900

H1 Sta 0+900 = 0,72 m

m

HH

444,0

3,0572,0

3,05

12

=

+⎟⎠⎞

⎜⎝⎛=

+⎟⎠⎞

⎜⎝⎛=

m

HH

42,0

3,0672,0

3,06

13

=

+⎟⎠⎞

⎜⎝⎛=

+⎟⎠⎞

⎜⎝⎛=

Luas galian pondasi = ( )21 H ×H

= ( 0,444 x 0,42 )

= 0,186 m2

Luas galian pondasi STA 0+850 = 0,305 m2

Luas galian pondasi STA 0+900 = 0,186 m2

Volume galian pondasi = 502

186,0305,0×⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ +

= 12,275 m3

Page 110: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b. Ruas Kanan

Sta 0+850 s/d 0+900

Sta 0+850

H1 Sta 0+850 = 1,38 m

m

HH

576,0

3,0538,1

3,05

12

=

+⎟⎠⎞

⎜⎝⎛=

+⎟⎠⎞

⎜⎝⎛=

m

HH

53,0

3,0638,1

3,06

13

=

+⎟⎠⎞

⎜⎝⎛=

+⎟⎠⎞

⎜⎝⎛=

Luas galian pondasi = ( )32 H ×H

= ( 0,576 x 0,53 )

= 0,305 m2

Sta 0+900

H1 Sta 0+900 = 0,79 m

m

HH

458,0

3,0579,0

3,05

12

=

+⎟⎠⎞

⎜⎝⎛=

+⎟⎠⎞

⎜⎝⎛=

m

HH

432,0

3,0679,0

3,06

13

=

+⎟⎠⎞

⎜⎝⎛=

+⎟⎠⎞

⎜⎝⎛=

Luas galian pondasi = ( )21 H ×H

= ( 0,458 x 0,432 )

= 0,198 m2

Page 111: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Luas galian pondasi STA 0+850 = 0,305 m2

Luas galian pondasi STA 0+900 = 0,198 m2

Volume galian pondasi = 502

198,0305,0×⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ +

= 12,575 m3

Perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada tabel 5.2.

Tabel 5.2. Hasil perhitungan volume galian pondasi dinding penahan

No STA JARAK

(M)

LUAS (M2) VOLUME (M3)

KIRI KANAN KIRI KANAN

1 0+800

0 0

50 7,632 7,632

2 0+850 0,305 0,305

50 12,275 12,575

3 0+900 0,186 0,198

50 4,662 4,943

4 0+950 0 0

- - -

5 1+196,897 0 0

45,503 3,424 -

6 1+242,400 0,150 0

45,503 3,424 -

7 1+287,903 0 0

- - -

8 2+100 0 0

50 6,703 7,038 9 2+150 0,268 0,282

Page 112: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50 11,131 11,621

10 2+200 0,177 0,183

50 4,428 4,583

11 2+250 0 0

- - -

12 2+400,570 0 0

218,283 25,660 -

13 2+618,853 0,235 0

41,104 9,030 3,736

14 2+659,957 0,204 0,182

20,551 4,114 3,768 15

2+680,508 0,196 0,185 20,551 3,964 3,849

Sambungan tabel 5.2

No STA JARAK

(M)

LUAS (M2) VOLUME (M3)

KIRI KANAN KIRI KANAN

16 2+701,059

0,190 0,190

48,941 9,599 9,519

17 2+750 0,203 0,199

50 10,339 10,215

18 2+800 0,211 0,209

50 9,779 9,737

19 2+850 0,180 0,180

50 8,303 8,339

20 2+900 0,152 0,153

50 3,798 3,833

21 2+950 0 0

Volume total = Volume kiri + Volume kanan

= 138,280 + 101,386

(Bersambung ke halaman berikutnya)

Page 113: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

= 239,666 m³

B. Pasangan Batu untuk Dinding Penahan

a. Ruas Kiri

Sta 0+850 s/d 0+900

Sta 0+850

H1 Sta 0+850 = 1,38 m

Lebar atas = 0,30 m

m

HH

576,0

3,0538,1

3,05

12

=

+⎟⎠⎞

⎜⎝⎛=

+⎟⎠⎞

⎜⎝⎛=

m

HH

53,0

3,0638,1

3,06

13

=

+⎟⎠⎞

⎜⎝⎛=

+⎟⎠⎞

⎜⎝⎛=

Luas = ( )3213

23,0

HHHH

×+⎭⎬⎫

⎩⎨⎧

×⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ +

Luas I = ( )53,0576,038,12

53,03,0×+

⎭⎬⎫

⎩⎨⎧

×⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ +

= 0,878 m2

Sta 0+900

H1 Sta 0+900 = 0,72 m

Lebar atas = 0,30 m

m

HH

444,0

3,0572,0

3,05

12

=

+⎟⎠⎞

⎜⎝⎛=

+⎟⎠⎞

⎜⎝⎛=

Page 114: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

m

HH

42,0

3,0672,0

3,06

13

=

+⎟⎠⎞

⎜⎝⎛=

+⎟⎠⎞

⎜⎝⎛=

Luas II = ( )42,0444,072,02

42,03,0×+

⎭⎬⎫

⎩⎨⎧

×⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ +

= 0,446 m2

Volume Dinding Penahan STA 0+850 sampai dengan STA 0+900 adalah

Volume = 502

I ×⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ + IILL

Volume = 502

446,0878,0×⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ +

=33,1 m3

a. Ruas Kanan

Sta 0+850 s/d 0+900

Sta 0+850

H1 Sta 0+850 = 1,38 m

Lebar atas = 0,30 m

m

HH

576,0

3,0538,1

3,05

12

=

+⎟⎠⎞

⎜⎝⎛=

+⎟⎠⎞

⎜⎝⎛=

m

HH

53,0

3,0638,1

3,06

13

=

+⎟⎠⎞

⎜⎝⎛=

+⎟⎠⎞

⎜⎝⎛=

Luas = ( )3213

23,0

HHHH

×+⎭⎬⎫

⎩⎨⎧

×⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ +

Page 115: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Luas I = ( )53,0576,038,12

53,03,0×+

⎭⎬⎫

⎩⎨⎧

×⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ +

= 0,878 m2

Sta 0+900

H1 Sta 0+900 = 0,79 m

Lebar atas = 0,30 m

m

HH

458,0

3,0579,0

3,05

12

=

+⎟⎠⎞

⎜⎝⎛=

+⎟⎠⎞

⎜⎝⎛=

m

HH

432,0

3,0679,0

3,06

13

=

+⎟⎠⎞

⎜⎝⎛=

+⎟⎠⎞

⎜⎝⎛=

Luas II = ( )432,0458,079,02

432,03,0×+

⎭⎬⎫

⎩⎨⎧

×⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ +

= 0,487 m2

Volume Dinding Penahan STA 0+850 sampai dengan STA 0+900 adalah

Volume = 502

I ×⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ + IILL

Volume = 502

487,0878,0×⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ +

=34,125 m3

Perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada tabel 5.3:

Tabel 5.3. Hasil perhitungan volume pasangan batu dinding penahan

No STA JARAK

(M)

LUAS (M2) VOLUME (M3)

KIRI KANAN KIRI KANAN

1 0+800

0 0

50 21,950 21,950 2 0+850 0,878 0,878

Page 116: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50 33,1 34,125

3 0+900 0,446 0,487

50 11,142 12,168

4 0+950 0 0

- 0 0

5 1+183,388 0 0

45,26 7,137 0

6 1+228,649 0,314 0

45,26 7,137 0

7 1+273,909 0 0

- 0 0

8 2+100 0 0

50 18,578 19,796 9

2+150 0,743 0,792 50 28,863 30,650

Sambungan tabel 5.3

No STA JARAK

(M)

LUAS (M2) VOLUME (M3)

KIRI KANAN KIRI KANAN

10 2+200

0,411 0,434

50 10,286 10,854

11 2+250 0 0

- 0 0

12 2+386,031 0 0

218,283 68,007 0

13 2+604,314 0,623 0

41,106 23,302 8,805

14 2+645,42 0,511 0,428

20,55 10,188 8,923

15 2+665,97 0,481 0,440

20,55 9,639 9,219 16 2+686,52 0,457 0,457

(Bersambung ke halaman berikutnya)

Page 117: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63,48 23,539 23,246

17 2+750 0,505 0,493

50 25,991 25,539

18 2+800 0,535 0,529

50 23,944 23,791

19 2+850 0,423 0,423

50 18,541 18,673

20 2+900 0,319 0,324

50 7,973 8,104

21 2+950 0 0

Volume total = Volume kiri + Volume kanan

= 349,307 + 255,834

= 605,141 m³

C. Plesteran

Page 118: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30 cm

30 cm 10 cm

H = H1 - 0,3H1

Gambar 5.10 Detail potongan A-A pada Dinding Penahan

• Ruas kiri

Luas= (0,1+0,3+0,3) x ( 25 + 50 + 25 + 22,75 + 22,75 + 25 + 50 + 25 + 109,14 +

41,104 + 20,551 + 20,551 + 48,941 + 50 + 50 + 50 + 25)

= 0,7 x 660,787

= 462,5509 m2

• Ruas kanan

Luas=(0,1+0,3+0,3) x (25 + 50 + 25 + 25 + 50 + 25 + 20,552 + 20,551 + 20,551 +

48,941 + 50 + 50 + 50 + 25)

= 0,7 x 485,595

= 339,9165 m2

Luas total = 462,5509 + 339,9165

= 802,4674 m2

D. Siaran

• Ruas kiri

Sta 0+850 s/d 0+900

Sta 0+850

H1 = 1,38 m

H = H1 – 0,3

= 1,38 – 0,3

= 1,08 m

Sta 0+900

Page 119: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

H1 = 0,72 m

H = H1 – 0,3

= 0,72 – 0,3

= 0,42 m

Luas = 502

42,008,1×⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ +

= 37,5 m2

• Ruas kanan

Sta 0+850 s/d 0+900

Sta 0+850

H1 = 1,38 m

H = H1 – 0,3

= 1,38 – 0,3

= 1,08 m

Sta 0+900

H1 = 0,79 m

H = H1 – 0,3

= 0,79 – 0,3

= 0,49 m

Luas = 502

49,008,1×⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ +

= 39,25 m2

Perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada tabel 5.4

Tabel 5.4 Hasil Perhitungan Luas Siaran pada dinding Penahan

No STA JARAK

(M)

H LUAS (M2)

KIRI KANAN KIRI KANAN

1 0+800

0 0

50 19,5 19,5

2 0+850 1,38 1,38

50 37,5 39,25

3 0+900 0,72 0,79

50 3 4,75

4 0+950 0 0

- 0 0 5 1+183,388 0 0

Page 120: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

168

45,26 2,73 13,651

6 1+228,649 0,48 0

45,26 2,73 13,651

7 1+273,909 0 0

- 0 0

8 2+100 0 0

50 14,75 16,5

9 2+150 1,19 1,26

50 31,25 34

10 2+200 0,66 0,70

50 1,50 2,5

11 2+250 0 0

- 0 0

12 2+386,031 0 0

218,283 44,748 65,485

13 2+604,314 1,01 0

41,106 25,484 1,85

14 2+645,42 0,83 0,69

20,55 10,378 8,22

15 2+665,97 0,78 0,71

20,55 9,453 8,734

16 2+686,52 0,74 0,74

63,48 23,492 23,002

17 2+750 0,82 0,80

50 27,25 26,5

18 2+800 0,87 0,86

50 23,75 23,5

19 2+850 0,68 0,680 50 14,25 14,5

(Bersambung ke halaman berikutnya)

Page 121: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

169

Sambungan tabel 5.4

No STA JARAK

(M)

H LUAS (M2)

KIRI KANAN KIRI KANAN

20 2+900

0,49 0,50

50 2,75 2,5

21 2+950 0 0

Luas Plesteran dinding penahan kiri = 294,516 m2

Luas Plesteran dinding penahan kanan = 318,094 m2

Luas total = 294,516 + 318,094

= 612,609 m2

5.2.4. Penghitungan Volume Pekerjaan Perkerasan

a. Lapis Pondasi Bawah

Gambar 5.11. Sket lapis pondasi bawah

L = 20,02

9,75,7×⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ +

= 1,54 m²

V = 1,54 x 3450

= 5313 m³

b. Lapis Pondasi Atas

0,20 m

0,20 m 7,5 m 0,20 m

0,20 m

Page 122: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

170

5.12. Sket lapis pondasi atas

L = 20,02

5,71,7×⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ +

= 1,46 m²

V = 1,46x 3450

= 5037 m³

c. Lapis Resap Pengikat (prime Coat)

Luas = Lebar pondasi atas x Panjang jalan

= 7,5 x 3450

= 25875 m²

d. Lapis Permukaan

Gambar 5.13. Sket lapis permukaan

L = 05,02

1,77×⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ +

= 0,35 m²

V = 0,35 x 3450

= 1207,5 m³

5.2.5. Penghitungan Volume Pekerjaan Pelengkap

a. Pekerjaan Pengecatan Marka Jalan

Ukuran marka

Gambar 5.14 Sket marka jalan

b. Marka ditengak (putus-putus)

Jumlah = Panjang jalan – Panjang Tikingan (PI1+PI2+PI3+PI4)

0,10m 0,10m

2 m 3 m 2 m

0,05m 7 m 0,05m

0,05m

0,20 m 7,1m 0,20 m

Page 123: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

171

5

=3450 – (356,551+193,867+135,859+382,695)

5

= 476,2056 buah

Luas = 476,2056 x (0,1x 2)

= 95,241 m²

c. Marka Tikungan (menerus)

Jumlah= Panjang tikungan (PI1+PI2+PI3+PI4) x lebar marka

= (356,551+193,867+135,859+382,695) x 0,1

= 106,897

d. Luas total marka jalan

Luas = 95,241 + 106,897

= 202,138 m²

e. Rambu Jalan

Digunakan 2 rambu jalan setiap memasuki tikungan . Jadi total rambu yang

dugunakan adalah = 2 x 4

= 8 rambu jalan

Digunakan 2 rambu jembatan setiap memasuki jembatan . Jadi total rambu

yang dugunakan adalah = 2 x 2

= 4 rambu jembatan

f. Patok Jalan

Digunakan 32 buah patok setiap 100 m.

Digunakan 4 buah patok kilometer.

5.3 Analisa Perhitungan Waktu Pelaksanaan Proyek

5.3.1. Pekerjaan Umum

a. Pekerjaan pengukuran diperkirakan dikerjakan selama 3 minggu.

Page 124: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

172

b. Pekerjaan mobilisasi dan demobilisasi diperkirakan dikerjakan selama

4 minggu.

c. Pembuatan papan nama proyek diperkirakan selama 1 minggu.

d. Pembuatan Direksi Keet diperkirakan selama 2 minggu.

e. Pekerjaan administrasi dan dokumentasi diperkirakan selama 5 minngu.

5.3.2. Pekerjaan Tanah

a. Pekerjaan pembersihan semak dan pengupasan tanah :

Luas = 34500 m²

Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kuantitas kerja tenaga kerja

diperkirakan 900 m²

Kemampuan pekerjaan per minggu = 900 m² x 6 hari = 5400 m²

Waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan pembersihan semak dan pengupasan

tanah = minggu 739,6540034500

≈=

b. Pekerjaan persiapan badan jalan :

Luas = 27255 m2

Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kuantitas kerja Vibratory Roller

adalah 249 m²/jam x 7 jam =1743 m2

Kemampuan pekerjaan per minggu = 1743 m2 x 6 hari = 10458 m2

Misal digunakan 2 Vibratory Roller maka waktu yang dibutuhkan untuk

pekerjaan pembersihan :

minggu 2303,1104582

27255≈=

×=

c. Pekerjaan galian tanah :

Volume galian = 8862,254 m3

Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kuantitas kerja Excavator adalah

18,68 m³/jam x 7 jam = 130,76 m3

Kemampuan pekerjaan per minggu = 130,76 m3 x 6 hari = 784,56 m3 Misal digunakan 5 buah Excavator maka waktu yang dibutuhkan untuk

pekerjaan galian :

= =× 56,7845

254,8862 2,259 ≈ 3 minggu

Page 125: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

173

d. Pekerjaan timbunan tanah setempat :

Volume timbunan = 6795,667 m3

Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kuantitas kerja Whell Loader

diperkirakan = 56,03 m³/jam x 7 jam = 392,21 m3

Kemampuan pekerjaan per minggu = 392,21 m3 x 6 hari = 2353,26 m3

Misal digunakan buah Whell Loader maka waktu yang dibutuhkan untuk

pekerjaan timbunan :

= =26,2353

667,6795 2,888 ≈ 3 minggu

5.3.3. Pekerjaan Drainase

a. Pekerjaan galian saluran drainase :

Volume galian saluran = 8416,939 m3

Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kuantitas kerja Excavator adalah

18,68 m³/jam x 7 jam = 130,76 m3

Kemampuan pekerjaan per minggu = 130,76 m3 x 6 hari = 784,56 m3

Misal digunakan 2 buah Excavator maka waktu yang dibutuhkan untuk

pekerjaan galian :

= =× 56,7842

939,8416 5,36 ≈ 6 minggu

b. Pekerjaan pasangan batu dengan mortar :

Volume pasangan batu = 4727,322 m3

Kemampuan pekerjaan per hari diperkirakan 150 m3

Kemampuan pekerjaan per minggu = 150 x 6 = 900 m3

Waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan pasangan batu :

= minggu 6 253,5900

322,4727≈=

c. Pekerjaan plesteran :

Luas plesteren = 4035,519 m2

Kemampuan pekerjaan per hari diperkirakan 150 m2

Kemampuan pekerjaan per minggu = 150 x 6 = 900 m2

Waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan plesteran :

Page 126: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

174

= minggu 5 4,484 900

519,4035≈=

d. Pekerjaan siaran :

Luas siaran = 8151,75 m2

Kemampuan pekerjaan per hari diperkirakan 600 m2

Kemampuan pekerjaan per minggu = 600 x 6 = 3600 m2

Waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan siaran :

= minggu 3 2,26 3600

75,8151≈=

5.3.4. Pekerjaan Dinding Penahan

a. Pekerjaan Galian Pondasi

Volume galian pondasi = 239,666 m³

Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kualitas kerja Excavator adalah

18,68m³/jam x 7 jam = 130,76m3

Kemampuan pekerjaan per minggu = 130,76 m3 x 6 hari = 784,56 m3

Misal digunakan 1 buah Excavator maka waktu yang dibutuhkan untuk

pekerjaan galian :

= =56,784

666,239 0,31 ≈ 1 minggu

b. Pekerjaan Pasangan Batu dengan Mortar

Volume galian pondasi = 605,141 m³

Kemampuan pekerjaan per hari diperkirakan 150 m2

Kemampuan pekerjaan per minggu = 150 x 6 = 900 m2

Waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan pasangan batu:

= 67,0900

141,605= ≈ 1 minggu

c. Pekerjaan Plesteran

Luas plesteran = 802,4674 m2

Kemampuan pekerjaan per hari diperkirakan 150 m2

Kemampuan pekerjaan per minggu = 150 x 6 = 900 m2

Waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan pasangan batu:

Page 127: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

175

= 89,0900

4674,802= ≈ 1 minggu

d. Pekerjaan Siaran

Luas siaran = 612,609 m2

Kemampuan pekerjaan per hari diperkirakan 150 m2

Kemampuan pekerjaan per minggu = 150 x 6 = 900 m2

Waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan pasangan batu:

= 68,0900

609,612= ≈ 1 minggu

5.3.5. Pekerjaan Perkerasan

a. Pekerjaan LPB (Lapis Pondasi Bawah) :

Volume = 5313 m³

Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kuantitas kerja Whell Loader

diperkirakan 33 07,112701,16 mjamm =×

Kemampuan pekerjaan per minggu = 33 42,672607,112 mharim =×

Misal digunakan 2 unit Whell Loader maka waktu yang dibutuhkan untuk

Waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan LPB :

= minggu 4 minggu 3,95 42,6722

5313≈=

×

b. Pekerjaan LPA (Lapis Pondasi Atas) :

Volume = 5037 m3

Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kuantitas kerja Whell Loader

diperkirakan = 16,01 m³ x 7 jam = 112,07 m3

Kemampuan pekerjaan per minggu = 112,07 m3 x 6 hari = 672,42 m3

Waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan LPA :

= minggu 8 49,742,672

5037≈=

c. Pekerjaan Prime Coat :

Luas perkerjaan untuk Prime Coat adalah 25875 m2

Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kuantitas kerja Asphalt Sprayer

diperkirakan 1324 m2

Page 128: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

176

Kemampuan pekerjaan per minggu = 1324 x 6 = 7944 m2

Waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan prime coat :

= minggu 4 26,3794425875

≈=

d. Pekerjaan LAPEN Mekanis :

Volume = 1207,5 m3

Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kuantitas kerja Asphalt Finisher

diperkirakan 3m43,14

Kemampuan pekerjaan per minggu = 33 58,866m43,14 mhari =×

Misal digunakan 3 unit Asphalt Finisher maka waktu yang dibutuhkan untuk

pekerjaan LAPEN Mekanis :

= minggu 5 65,458,8635,1207

≈=×

5.3.6. Pekerjaan Pelengkap

a. Pekerjaan marka jalan :

Luas = 202,138 m2

Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kuantitas tenaga kerja diperkirakan

93,33 m2

Kemampuan pekerjaan per minggu = 93,33 x 6 = 559,98 m2

Waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan galian bahu :

= 136,098,559

138,202≈= minggu

b. Pekerjaan rambu jalan diperkirakan selama 1 minggu.

c. Pembuatan patok kilometer diperkirakan selama 1 minggu.

5.4. Analisa Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan

Perhitungan harga satuan pekerjaan dihitung dengan cara mengalikan volume

dengan upah atau harga tenaga /material dan peralatan, kemudian dijumlah

dikalikan 10 % (Overhead dan Profit). Hasil dari jumlah biaya ditambah dengan

hasil Overhead dan Profit dinamakan Harga Satuan Pekerjaan.

Page 129: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

177

Contoh perhitungan pekerjaan penyiapan badan jalan:

Diketahui :

a. Tenaga

• Pekerja (jam) ; Volume 0,0161 ; Upah Rp 3.571,43

Biaya = Volume x Upah

= 0,0161 x 3.571,43

= 57,5

• Mandor (jam) ; Volume 0,004 ; Upah Rp 5.714,29

Biaya = Volume x Upah

= 0,004 x 5.714,29

= 22,86

Total biaya tenaga = 80,36

b. Peralatan

• Motor Grader (jam) ; Volume 0,0025 ; Harga Rp 125.230,00

Biaya = Volume x Upah

= 0,0025 x 125.230,00

= 313,38

• Vibro Roller (jam) ; Volume 0,004 ; Harga Rp 35.814,74

Biaya = Volume x Upah

= 0,004 x 35.814,74

= 143,26

• Water Tanker (jam) ; Volume 0,0105 ; Harga Rp 138.975,48

Biaya = Volume x Upah

= 0,0105 x 138.975,48

= 1.459,24

• Alat Bantu (Ls) ; Volume 1 ; Harga Rp 7.500,00

Biaya = Volume x Upah

= 1 x 7.500,00

= 7.500,00

Total biaya peralatan = 9.415,88

Total biaya tenaga dan peralatan = 9.496,23 (A)

Overhead dan Profit 10 % x (A) = 949,62 (B)

Page 130: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

178

Harga Satuan Pekerjaan (A + B) = 10.445,86

5.5. Analisa Perhitungan Bobot Pekerjaan

Perhitungan bobot pekerjaan dihitung dengan membandingkan harga tiap

pekerjaan dengan jumlah harga pekerjaan (dalam persen).

Bobot = %100pekerjaan hargaJumlah

pekerjaan tiaparga×

h

Contoh perhitungan :

Bobot pekerjaan pengukuran = %100pekerjaan hargaJumlah

pekerjaan tiaparga×

h

= %10007.934,67Rp.7.342.8

00,00Rp.5.000.0×

= 0,068 %

Tabel 5.5. Rekapitulasi Perkiraan Waktu Pekerjaan

No. Uraian Pekerjaan Volume

Pekerjaan

Kemampuan

Kerja

per hari

Kemampuan

Kerja

per minggu

Waktu

Pekerjaan

(minggu)

1 Umum :

a). Pengukuran Ls - - 3

b). Mobilisasi dan Demobilisasi Ls - - 4

c). Pembuatan papan nama proyek Ls - - 1

d). Pekerjaan Direksi Keet Ls - - 2

e). Administrasi dan Dokumentasi Ls - - 5

2 Pekerjaan Tanah :

a). Pembersihan semak dan

pengupasan tanah 34.500 m2 900 m2 5.400 m2 7

b). Galian tanah (biasa) 8.862,254 m3 130,76 m3 784,56 m3 3

c). Timbunan tanah (biasa) 6.795,667 m3 392,21 m3 2.353,26 m3 3

d). Persiapan badan jalan 27.255 m2 1743 m2 10.458 m2 2

Page 131: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

179

3 Drainase :

a). Galian saluran 8.416,939 m3 130,76 m3 784,56 m3 4

b). Pasangan batu dengan mortar 4.727,322 m3 150 m3 900 m3 6

c). Plesteran 4.035,519 m2 150 m2 900 m2 5

c). Siaran 8.515,75 m2 600 m2 3.600 m2 3

5. Dinding penahan

a). Galian pondasi 239,666 m3 130,76 m3 784,56 m3 1

b). Pasangan batu dengan mortar 605,141 m3 150 m3 900 m3 1

c). Plesteran 802,4674 m2 150 m2 900 m2 1

c). Siaran 612,609 m2 150 m2 900 m2 1

4 Perkerasan :

a). Lapis Pondasi Bawah (LPB) 5.313 m3 112,07 m3 672,42 m3 4

b). Lapis Pondasi Atas (LPA) 5.037 m3 112,07 m3 672,42 m3 8

c). Prime Coat 25.875 m2 1.324 m2 7.944 m2 4

d). Lapis LAPEN Mekanis 1.207,5 m3 14,43 m3 86,58 m3 5

5 Pelengkap

a). Marka jalan 202,138 m2 93,33 m2 559,98 m2 1

b). Rambu jalan Ls - - 1

c). Patok kilometer Ls - - 1

Dari hasil analisis perhitungan waktu pelaksanaan, analisis harga satuan pekerjaan

dan perhitungan bobot pekerjaan, maka dapat dibuat Rencana Anggaran Biaya

(RAB) dan Time Schedule pelaksanaan proyek dalam bentuk Bar Chard dan

Kurva S.

Page 132: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

180

Page 133: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

181

5.6. REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA PROYEK : PEMBANGUNAN JALAN RAYA KANOMAN - JAMPEN PROPINSI : JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN : 2009 PANJANG PROYEK : 3,45 Km Tabel 5.6. Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya

NO. URAIAN PEKERJAAN KODE ANALISA VOLUME SATUAN HARGA

SATUAN (Rp.) JUMLAH

HARGA (Rp.) BOBOT

1 2 3 4 5 6 7 = 4 x 6 BAB I : UMUM

1 Pengukuran - 1 Ls 5.000.000,00 5.000.000,00 0,068 2 Mobilisasi dan demobilisasi - 1 Ls 20.000.000,00 20.000.000,00 0,272 3 Papan nama proyek - 1 Ls 500.000,00 500,000,00 0,007 4 Direksi Keet - 1 Ls 1.000.000,00 1.000.000,00 0,014 5 Administrasi dan dokumentasi - 1 Ls 2.200.000,00 2.200.000,00 0,030

JUMLAH BAB 1 : UMUM 28.700.000,00 BAB II : PEKERJAAN TANAH

1 Pembersihan semak dan pengupasan tanah K-210 34.500,000 M2 1.231,39 42.482.955,00 0,579

2 Galian tanah (biasa) EI-331 8.862,254 M3 31.521,93 279.355.350,23 3,804 3 Timbunan tanah (biasa) EI-321 6.795,667 M3 53.515,28 363.672.022,29 4,953 4 Persiapan badan jalan EI-33 27.255,000 M2 10.445,86 284.701.914,30 3,877

JUMLAH BAB 2 : PEKERJAAN TANAH 970.212.241,82 BAB III : PEKERJAAN DRAINASE

1 Galian saluran EI-21 8.416,939 M3 31.597,63 265.955.324,25 3,622 2 Pasangan batu dengan mortar EI-22 4.727,322 M3 341.650,87 1.615.093.674,07 21,995 3 Plesteran G-501 4.035,519 M2 21.118,70 85.224.915,11 1,161 4 Siaran EI-23 8.151,750 M2 14.792,95 120.588.430,16 1,642

JUMLAH BAB 3 : PEKERJAAN DRAINASE 2.086.862.343,59 BAB IV : PEKERJAAN DINDING PENAHAN

1 Galian saluran EI-21 239,666 M3 31.597,63 7.572.877,59 0,103 2 Pasangan batu dengan mortar EI-22 605,141 M3 341.650,87 206.746.949,12 2,816 3 Plesteran G-501 802,4674 M2 21.118,70 16.947.068,28 0,231 4 Siaran EI-23 612,609 M2 14.792,95 9.062.294,31 0,123

JUMLAH BAB 4: PEKERJAAN DINDING PENAHAN 240.329.189,30 BAB V : PEKERJAAN PERKERASAN

1 Konstruksi LPB kelas A EI-521 5.313,000 M3 185.335,85 984.689.371,05 13,410 2 Konstruksi LPA kelas A EI-512 5.037,000 M3 217.463,91 1.095.365.714,67 14,918 3 Pekerjaan Prime Coat EI-611 25.875,000 M2 7.010,64 181.400.310,00 2,470 4 Pekerjaan LAPEN Mekanis EI-815 1.205,500 M3 1.424.175,83 1.716.843.963,07 23,381

JUMLAH BAB 5 : PEKERJAAN PERKERASAN 3.978.299.358,79 BAB VI : PEKERJAAN PELENGKAP

1 Marka jalan LI-841 202,138 M2 169.561,16 34.274.753,76 0,467 2 Pekerjaan rambu jalan LI-842 12 Buah 282.258,99 3.387.107,88 0,046 3 Patok kilometer LI-844 3 Buah 247.646,51 742.939,53 0,010

JUMLAH BAB 6 : PEKERJAAN PELENGKAP 38.404.801.17 100 REKAPITULASI BAB I : UMUM 28.700.000,00 BAB II : PEKERJAAN TANAH 970.212.241,82 BAB III : PEKERJAAN DRAINASE 2.086.862.343,59 BAB IV : PEKERJAAN DINDING PENAHAN 240.329.189,30 BAB V : PEKERJAAN PERKERASAN 3.978.299.358,79 BAB V I : PEKERJAAN PELENGKAP 38.404.801.17

JUMLAH 7.342.807.934.67 PPn 10% 734.280.793,47

JUMLAH TOTAL 8.077.088.728.14 Dibulatkan = (Rp.) 8.077.088.800.00

DELAPAN MILYAR TUJUH PULUH TUJUH JUTA DELAPAN PULUH DELAPAN RIBU DELAPAN RATUS RUPIAH

Page 134: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

182

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

1. Jenis jalan dari Jepanan – Pandeyan merupakan jalan kolektor dengan

spesifikasi jalan kelas III, lebar perkerasan m5,32× , dengan kecepatan

rencana JamKm80 , direncanakan 3 tikungan.

a. Pada 1PI dengan jari-jari lengkung rencana 450 m, sudut 1PI sebesar "'0 122229

b. Pada 2PI dengan jari-jari lengkung rencana 1000 m, sudut 2PI

sebesar "'0 36245 .

c. Pada 3PI dengan jari-jari lengkung rencana 300 m, sudut 3PI sebesar

"'0 484317 .

2. Pada alinemen vertikal jalan Jepanan – Pandeyan terdapat 4 PVI .

3. Perkerasan jalan Jepanan – Pandeyan menggunakan jenis perkerasan lentur

berdasarkan volume LHR yang ada dengan :

a. Jenis bahan yag dipakai adalah :

1) Surface Course : Lapen Mekanis

2) Base Course : Batu Pecah ( CBR 80% )

3) Sub Base Course : Sirtu ( CBR 50% )

b. Dengan perhitungan didapatkan dimensi dengan tebal dari masing-

masing lapisan :

1) Surface Course : 5 cm

2) Base Course : 20 cm

3) Sub Base Course : 15 cm

Page 135: perencanaan jalan dan rencana anggaran biaya ruas jalan jepanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

183

4 Perencanaan jalan Jepanan – Pandeyan dengan panjang 3.500 m

memerlukan biaya untuk pembangunan sebesar Rp. 7.728.207.200,00

(Tujuh Milyar Tujuh Ratus Dua Puluh Delapan Juta Dua Ratus Tujuh Ribu

Dua Ratus Rupiah), dan dikerjakan selama 5 bulan.

6.2 Saran

1. Perencanaan jalan diharapkan mampu memacu pertumbuhan perekonomian

di wilayah tersebut, sehingga kedepannya kesejahteraan masyarakat dapat

terangkat.

2. Bagi tenaga kerja (baik tenaga ahli maupun kasar) agar memperhatikan

keselamatan kerja dengan mengutamakan keselamatan jiwa misal untuk

pekerjaan lapangan menggunakan helm pengaman, sarung tangan dan sepatu

boot.

3. Bagi tenaga kerja mendapat asuransi kecelakaan diri dan jaminan

keselamatan dan kesehatan kerja mengingat pelaksanaan proyek adalah

pekerjaan dengan resiko kecelakaan tinggi.

4. Koordinasi antar unsur-unsur proyek sebaiknya ditingkatkan agar mutu

pekerjaan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan.

5. Pelaksanaan lapngan harus sesuai dengan spesifikasi teknik, gambar rencana

maupun dokumen kontrak.