perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

191
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user أPERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUAS JALAN PANDAAN – TAPEN KOTA MADYA SALATIGA TUGAS AKHIR Disusun sebagai Salah Satu Syarat untuk memperoleh Gelar Ahli Madya pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta Disusun Oleh : MEYNITA TRI NURYANTI I 8208001 PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK SIPIL TRANSPORTASI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Upload: voduong

Post on 12-Jan-2017

255 views

Category:

Documents


22 download

TRANSCRIPT

Page 1: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

أ

PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA

ANGGARAN BIAYA RUAS JALAN

PANDAAN – TAPEN

KOTA MADYA SALATIGA

TUGAS AKHIR

Disusun sebagai Salah Satu Syarat untuk memperoleh Gelar Ahli Madya pada

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Disusun Oleh :

MEYNITA TRI NURYANTI

I 8208001

PROGRAM DIPLOMA III

TEKNIK SIPIL TRANSPORTASI FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ب

PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA

ANGGARAN BIAYA RUAS JALAN

PANDAAN – TAPEN

KOTAMADYA SALATIGA

TUGAS AKHIR

Disusun sebagai Salah Satu Syarat untuk memperoleh Gelar Ahli Madya pada

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Disusun Oleh :

MEYNITA TRI NURYANTI

I 8208001

Surakarta, Juli 2011

Telah disetujui dan diterima oleh :

Dosen Pembimbing

S.J LEGOWO ST, MT NIP. 19670413 199702 1 001

Page 3: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah.

Perkembangan jalan raya merupakan salah satu hal yang selalu beriringan dengan

kemajuan teknologi dan pemikiran manusia yang menggunakannya, karenanya

jalan merupakan fasilitas penting bagi manusia supaya dapat mencapai suatu

daerah yang ingin dicapai.

Jalan raya adalah suatu lintasan yang bertujuan melewatkan lalu lintas dari suatu

tempat ke tempat yang lain. Arti Lintasan disini dapat diartikan sebagai tanah

yang diperkeras atau jalan tanah tanpa perkerasan, sedangkan lalu lintas adalah

semua benda dan makhluk hidup yang melewati jalan tersebut baik kendaraan

bermotor, tidak bermotor, manusia, ataupun hewan.

Pembuatan jalan yang menghubungkan Desa Pandaan dengan Desa Tapen yang

terletak di Kotamadya Salatiga bertujuan untuk memperlancar arus transportasi,

menghubungkan serta membuka keterisoliran antara 2 daerah yaitu Desa Pandaan

dan Desa Tapen demi kemajuan suatu daerah serta pemerataan ekonomi.

Page 5: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

1.2 Teknik Perencanaan

Dalam penulisan ini perencanaan yang menyangkut hal pembuatan jalan akan

disajikan sedemikian rupa sehingga memperoleh jalan sesuai dengan fungsi dan

kelas jalan. Hal yang akan disajikan dalam penulisan ini adalah :

1.2.1. Perencanaan Geometrik Jalan

Dalam perencanaan geometrik jalan raya pada penulisan ini mengacu pada

Peraturan Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota Tahun 1997. Perencanaan

geometrik ini akan membahas beberapa hal antara lain :

1. Alinemen Horisontal

Alinemen ( garis tujuan ) horisontal merupakan trace jalan yang terdiri dari :

a. Garis lurus ( tangent ), merupakan jalan bagian lurus.

b. Lengkungan horisontal yang disebut tikungan yaitu :

1) Circle – Circle

2) Spiral – Circle – Spiral

3) Spiral – Spiral

c. Pelebaran perkerasan pada tikungan.

d. Kebebasan samping pada tikungan

2. Alinemen Vertikal

Alinemen Vertikal adalah bidang tegak yang melalui sumbu jalan atau

proyeksi tegak lurus bidang gambar. Profil ini menggambarkan tinggi

rendahnya jalan terhadap muka tanah asli.

3. Stationing

4. Overlapping

Page 6: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

1.2.2. Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur

Penulisan ini membahas tentang perencanaan jalan baru yang menghubungkan

dua daerah. Untuk menentukan tebal perkerasan yang direncanakan sesuai dengan

Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode

Analisa Komponen SKBI 2.3.26 Tahun 1987 yang dikeluarkan oleh Dinas

Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga.

1.2.3. Rencana Anggaran Biaya

Menghitung rencana anggaran biaya yang meliputi :

1. Volume Pekerjaan

2. Harga satuan Pekerjaan, bahan dan peralatan

3. Alokasi waktu penyelesaian masing-masing pekerjaan.

Dalam mengambil kapasitas pekerjaan satuan harga dari setiap pekerjaan

perencanaan ini mengambil dasar dari Analisa Harga Satuan tahun 2010 Dinas

Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga Surakarta.

1.3 Lingkup Perencanaan

Dalam perencanaan pembuatan jalan ini ada lingkup perencanaan yang hendak

dicapai yaitu :

1. Merencanakan bentuk geometrik dari jalan kelas fungsi arteri.

2. Merencanakan tebal perkerasan pada jalan tersebut.

3. Merencanakan anggaran biaya dan Time Schedule yang dibutuhkan untuk

pembuatan jalan tersebut.

Page 7: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

1.4 Flow Chart Pengerjaan Tugas Akhir

Mulai

Buku Acuan : Peraturan Perencanaan Geometrik Jalan Antar

Kota Tahun 1997. Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur

Jalan Raya Dengan Metode Analisa Komponen SKBI 2.3.26 Tahun 1987

Peta topografi Skala 1 : 25.000

Kelandaian melintang dan memanjang medan

Perbesaran peta menjadi skala 1: 10.000

Perhitungan : koordinat PI (x,y) , sudut azimuth (α), sudult luar tikungan (∆) , jarak (d)

Perbesaran peta menjadi skala 1: 5.000

Perhitungan elevasi ( 100 m kanan , 100 m kiri, tengah ) setiap 50 m

Kecepatan rencana (Vr)

Kelandaian melintang dan memanjang medan rata-rata

Klasifikasi medan (TPPGJAK 1997 )

Klasifikasi kelas jalan (TPPGJAK 1997 )

Perencanaan Alinemen Horizontal

Bagian Lurus (TPPGJAK 1997 )

Bagian Lengkung / Tikungan (TPPGJAK 1997 )

b

c

Trace

a

Page 8: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

b

Stationing

Jarak pandang henti dan menyiap

c

Perhitungan Data Lengkung / Tikungan

Diagram superelevasi

Pelebaran Perkerasan

Kebebasan Samping

Kontrol Overlaping

Perencanaan alinemen Vertikal Perhitungan elevasi tanah

asli

Elevasi rencana jalan

Gambar Long Profil Perencanaan lengkung Vertikal

Panjang Lengkung vertikal Elevasi titik PLV , PPV, PTV Stationing titik PLV , PPV, PTV

Data Tebal Perkerasan Kelas Jalan

menurut Fungsinya

Tipe Jalan Umur Rencana CBR Rencana Curah Hujan

Setempat Kelandaiaan

Rata-rata Jumlah LHR Angka

Pertumbuhan Lalu lintas

d

Perencanaan Tebal Perkerasan

Gambar Plane

Volume Galian timbunan

Gambar Cross Section

Kelandaian memanjang

a

Page 9: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

Gambar 1.1. Bagan Alir Perencanaan Jalan

Daftar Harga Satuan Bahan, Upah dan Peralatan

d

Perhitungan volume pekerjaan : Umum : Pengukuran , Mobilisasi dan Demobilisasi

,Pekerjaan Direksi Keet ,Administrasi dan dokumentasi Pekerjaan Tanah Pekerjaan Drainase Pekerjaan Dinding Penahan Pekerjaan Perkerasan Pekerjaan Pelengkap : Marka jalan , Rambu jalan

Selesai

Pembuatan Time Schedule

Rencana Anggaran Biaya

Analisa Harga Satuan Pekerjaan

Analisa Waktu Pelaksanaan Proyek

Page 10: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 7

BAB II

DASAR TEORI

2.1 Klasifikasi Jalan

Klasifikasi menurut fungsi jalan terbagi atas :

1) Jalan Arteri

2) Jalan Kolektor

3) Jalan Lokal

Klasifikasi jalan di Indonesia menurut Bina Marga dalam Tata Cara Perencanaan

Geometrik Jalan Antar Kota (TPGJAK) No 038/T/BM/1997, disusun pada tabel

berikut:

Tabel 2.1 Ketentuan klasifikasi : Fungsi, Kelas Beban, Medan

FUNGSI JALAN ARTERI KOLEKTOR LOKAL

KELAS JALAN I II IIIA IIIA IIIB IIIC

Muatan Sumbu

Terberat, (ton)

> 10 10 8 8 8 Tidak

ditentukan

TIPE MEDAN D B G D B G D B G

Kemiringan

Medan, (%)

<3 3-25 >25 <3 3-25 >25 <3 3-25 >25

Sumber : TPGJAK No 038/T/BM/1997

Klasifikasi menurut wewenang pembinaan jalan (Administratif) sesuai PP.

No. 26 / 1985 : Jalan Nasional, Jalan Propinsi, Jalan Kabupaten/Kotamadya,

Jalan Desa dan Jalan Khusus

Keterangan : Datar (D), Perbukitan (B) dan Pegunungan (G)

Page 11: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

2.2 Kecepatan Rencana

Kecepatan rencana (Vr) pada ruas jalan adalah kecepatan yang dipilih sebagai

dasar perencanaan geometrik jalan yang memungkinkan kendaraan – kendaraan

bergerak dengan aman dan nyaman dalam kondisi cuaca yang cerah, lalu lintas

yang lenggang, dan tanpa pengaruh samping jalan yang berarti.

Tabel 2.2 Kecepatan Rencana (Vr) sesuai klasifikasi fungsi dan klasifikasi medan

Fungsi

Kecepatan Rencana, Vr, km/jam

Datar Bukit Pegunungan

Arteri 70 – 120 60 – 80 40 – 70

Kolektor 60 – 90 50 – 60 30 – 50

Lokal 40 – 70 30 – 50 20 – 30

Sumber : TPGJAK No 038/T/BM/1997

2.3 Bagian – Bagian Jalan

1 Daerah Manfaat Jalan (DAMAJA)

a. Lebar antara batas ambang pengaman konstruksi jalan di kedua sisi jalan

b. Tinggi 5 meter diatas permukaan perkerasan pada sumbu jalan

c. Kedalaman ruang bebas 1,5 m di bawah muka jalan

2 Daerah Milik Jalan (DAMIJA)

Ruang daerah milik jalan (DAMIJA) dibatasi oleh lebar yang sama dengan

DAMAJA ditambah ambang pengaman konstruksi jalan dengan tinggi 5m dan

kedalaman 1,5m.

Page 12: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

3 Daerah Pengawasan Jalan (DAWASJA)

Ruang sepanjang jalan di luar DAMIJA yang dibatasi oleh tinggi dan lebar

tertentu, diukur dari sumbu jalan sesuai dengan fungsi jalan:

a. Jalan Arteri minimum 20 meter

b. Jalan Kolektor minimum 15 meter

c. Jalan Lokal minimum 10 meter

Gambar 2.1 DAMAJA, DAMIJA, DAWASJA, di lingkungan jalan antar kota

( TPGJAK )

a

m

b

a

n

g selokan

bahu bahu

selokan

DAMIJA

DAMAJA

Jalur lalu lintas

+ 0.00m

+ 5.00m

Batas kedalaman DAMAJA - 1.50m

DAWASJA

Arteri min 20,00m

Kolektor min 15,00m

Lokal min 10,00m

-2% -2% -4% -4%

Page 13: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

2.4 Alinemen Horisontal

Pada perencanaan alinemen horisontal, umumnya akan ditemui dua bagian jalan,

yaitu : bagian lurus dan bagian lengkung atau umum disebut tikungan yang terdiri

dari 3 jenis tikungan yang digunakan, yaitu :

Lingkaran ( Full Circle = F-C )

Spiral-Lingkaran-Spiral ( Spiral- Circle- Spiral = S-C-S )

Spiral-Spiral ( S-S )

2.4.1 Panjang Bagian Lurus

Panjang maksimum bagian lurus harus dapat ditempuh dalam waktu ≤ 2,5 menit

(Sesuai Vr), dengan pertimbangan keselamatan pengemudi akibat dari kelelahan.

Tabel 2.4 Panjang Bagian Lurus Maksimum

Fungsi Panjang Bagian Lurus Maksimum ( m )

Datar Bukit Gunung

Arteri

Kolektor

3.000 2.500 2.000

2.000 1.750 1.500

Sumber : TPGJAK No 038/T/BM/1997

2.4.2 Tikungan

a) Jari - Jari Tikungan Minimum

Agar kendaraan stabil saat melalui tikungan, perlu dibuat suatu kemiringan

melintang jalan pada tikungan yang disebut superelevasi (e). Pada saat kendaraan

melalui daerah superelevasi, akan terjadi gesekan arah melintang jalan antara ban

kendaraan dengan permukaan aspal yang menimbulkan gaya gesekan melintang.

Page 14: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Perbandingan gaya gesekan melintang dengan gaya normal disebut koefisien

gesekan melintang (f).

Rumus penghitungan lengkung horizontal dari buku TPGJAK :

Rmin = )(127

2

fexVr

.................................................................................. (1)

Dd = Rd

4,1432 ......................................................................................... (2)

Keterangan : R : Jari-jari lengkung (m)

D : Derajat lengkung (o)

Untuk menghindari terjadinya kecelakaan, maka untuk kecepatan tertentu dapat

dihitung jari-jari minimum untuk superelevasi maksimum dan koefisien gesekan

maksimum.

fmak = 0,192 – ( 0.00065 x Vr ) ................................................................... (3)

Rmin = )(127

2

maksmaks

r

feV

............................................................................ (4)

Dmaks = 2

)(53,181913

r

maksmaks

Vfe

................................................................ (5)

Keterangan : Rmin : Jari-jari tikungan minimum, (m)

Vr : Kecepatan kendaraan rencana, (km/jam)

emaks : Superelevasi maksimum, (%)

fmaks : Koefisien gesekan melintang maksimum

D : Derajat lengkung

Dmaks : Derajat maksimum

Untuk perhitungan, digunakan emaks = 10 % sesuai tabel

Page 15: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Tabel 2.5 panjang jari-jari minimum (dibulatkan) untuk emaks = 10%

VR(km/jam) 120 100 90 80 60 50 40 30 20

Rmin (m) 600 370 280 210 115 80 50 30 15

Sumber : TPGJAK No 038/T/BM/1997

Untuk kecepatan rencana < 80 km/jam berlaku fmaks = - 0,00065 V + 0,192

80 – 112 km/jam berlaku fmaks = - 0,00125 V + 0,24

b). Lengkung Peralihan (Ls)

Dengan adanya lengkung peralihan, maka tikungan menggunakan jenis S-C-S.

panjang lengkung peralihan (Ls), menurut Tata Cara Perencanaan Geometrik

Jalan Antar Kota, 1997, diambil nilai yang terbesar dari tiga persamaan

di bawah ini :

1. Berdasar waktu tempuh maksimum (3 detik), untuk melintasi lengkung

peralihan, maka panjang lengkung :

Ls = 6,3rV

x T ..................................................................................... (6)

2. Berdasarkan antisipasi gaya sentrifugal, digunakan rumus Modifikasi

Shortt:

Ls = 0,022 xcRd

Vr

3

- 2,727 xc

edVr .............................................. (7)

3. Berdasarkan tingkat pencapaian perubahan kelandaian

Ls = e

nm

ree

6,3)(

xVr ............................................................................ (8)

4. Sedangkan Rumus Bina Marga

Page 16: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Ls = meeWtjdn )(

2 ................................................................. (9)

Keterangan :

T = Waktu tempuh = 3 detik

Rd = Jari-jari busur lingkaran (m)

C = Perubahan percepatan 0,3-1,0 disarankan 0,4 m/det2

re = Tingkat pencapaian perubahan kelandaian melintang jalan, sebagai berikut:

Untuk Vr 70 km/jam Untuk Vr 80 km/jam

re mak = 0,035 m/m/det re mak = 0,025 m/m/det

e = Superelevasi

em = Superelevasi Maksimum

en = Superelevasi Normal

c). Jenis Tikungan dan Diagram Superelevasi

1. Bentuk busur lingkaran Full Circle (F-C)

Tt

TC CT

Rd Rd

Et

Lc

PI

Page 17: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Gambar 2.2 Lengkung Full Circle

Keterangan :

= Sudut Tikungan

O = Titik Pusat Tikungan

TC = Tangen to Circle

CT = Circle to Tangen

Rd = Jari-jari busur lingkaran

Tt = Panjang tangen (jarak dari TC ke PI atau PI ke TC)

Lc = Panjang Busur Lingkaran

Ec = Jarak Luar dari PI ke busur lingkaran

FC (Full Circle) adalah jenis tikungan yang hanya terdiri dari bagian suatu

lingkaran saja. Tikungan FC hanya digunakan untuk R (jari-jari) yang besar agar

tidak terjadi patahan, karena dengan R kecil maka diperlukan superelevasi yang

besar.

Tabel 2.6 Jari-jari tikungan yang tidak memerlukan lengkung peralihan

Vr (km/jam) 120 100 80 60 50 40 30 20

Rmin 2500 1500 900 500 350 250 130 60

Sumber : TPGJAK No 038/T/BM/1997

Tc = Rc tan ½ ....................................................................................... (10)

Ec = Tc tan ¼ ....................................................................................... (11)

Lc = oRc

3602

............................................................................................ (12)

Page 18: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

2. Tikungan Spiral-Circle-Spiral (S-C-S)

Gambar 2.3 Lengkung Spiral-Circle-Spiral

Keterangan gambar :

Xs = Absis titik SC pada garis tangen, jarak dari titik ST ke SC

Ys = Jarak tegak lurus ketitik SC pada lengkung

Ls = Panjang dari titik TS ke SC atau CS ke ST

Lc = Panjang busur lingkaran (panjang dari titik SC ke CS)

Ts = Panjang tangen dari titik PI ke titik TS atau ke titik ST

TS = Titik dari tangen ke spiral

SC = Titik dari spiral ke lingkaran

Es = Jarak dari PI ke busur lingkaran

s = Sudut lengkung spiral

Rd = Jari-jari lingkaran

p = Pergeseran tangen terhadap spiral

Page 19: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

k = Absis dari p pada garis tangen spiral

Rumus-rumus yang digunakan :

- s = 22

360

Rd

Ls ........................................................................ (13)

- Δc = PI – (2 x s) ........................................................................ (14)

- Xs = Ls x

2

2

401

RdLs

............................................................... (15)

- Ys = Rd

Ls6

2

.................................................................................... (16)

- P = Ys – Rd x ( 1 – cos s ) ............................................................ (17)

- K = Xs – Rd x sin s ...................................................................... (18)

- Et = RrCos

pRd

21

..................................................................... (19)

- Tt = ( Rd + p ) x tan ( ½ PI ) + K .................................................. (20)

- Lc = 180

Rdc ........................................................................... (21)

- Ltot = Lc + (2 x Ls) ........................................................................ (22)

Jika P yang dihitung dengan rumus di bawah, maka ketentuan tikungan yang

digunakan bentuk S-C-S.

P = Rd

Ls24

2

< 0,25 m ................................................................................ (23)

Untuk Ls = 1,0 m maka p = p’ dan k = k’

Untuk Ls = Ls maka P = p’ x Ls dan k = k’ x Ls

Page 20: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

3. Tikungan Spiral-Spiral (S-S)

Tikungan yang disertai lengkung peralihan.

Gambar 2.4 Lengkung Spiral-Spiral

Untuk bentuk spiral-spiral berlaku rumus sebagai berikut:

Lc = 0 dan s = ½ PI ........................................................................... (24)

Ltot = 2 x Ls ............................................................................................. (25)

Untuk menentukan s rumus sama dengan lengkung peralihan.

Lc = 90

Rdc ................................................................................. (26)

P, K, Ts, dan Es rumus sama dengan lengkung peralihan.

Page 21: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

As Jalan

Tt

Kanan = ka - Kiri = ki -

e = - 2% h = beda tinggi

e = - 2%

Kemiringan melintang pada tikungan belok kanan

As Jalan

Tt

Kanan = ka -

Kiri = ki + emin h = beda tinggi

emaks

As Jalan

Tt Kanan = ka +

Kiri = ki -

emaks h = beda tinggi emin

Kemiringan normal pada bagian jalan lurus

Kemiringan melintang pada tikungan belok kiri

2.4.3 Diagram Super elevasi

Super elevasi adalah kemiringan melintang jalan pada daerah tikungan. Untuk

bagian jalan lurus, jalan mempunyai kemiringan melintang yang biasa disebut

lereng normal atau Normal Trawn yaitu diambil minimum 2 % baik sebelah kiri

maupun sebelah kanan AS jalan. Hal ini dipergunakan untuk system drainase

aktif. Harga elevasi (e) yang menyebabkan kenaikan elevasi terhadap sumbu jalan

di beri tanda (+) dan yang menyebabkan penurunan elevasi terhadap jalan di beri

tanda (-).

Gambar 2.5 Super elevasi

Page 22: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

4 3

CT TC

Ls Ls

2/3 Ls 1/3 Ls

0 %

-2%

0 %

-2%

Sisi dalam tikungan

1 2 4 3 2 1

Lc

e = 0 %

emax Sisi luar tikungan

Bagian lengkung penuh Bagian

lurus

Bagian

lurus

Lc

Sedangkan yang dimaksud diagram super elevasi adalah suatu cara untuk

menggambarkan pencapaian super elevasi dan lereng normal ke kemiringan

melintang (Super Elevasi). Diagram super elevasi pada ketinggian bentuknya

tergantung dari bentuk lengkung yang bersangkutan.

a) Diagam super elevasi Full-Circle menurut Bina Marga

q en-2% en-2%

q -2%

0 %

q

-2% +2%

e min

q

1

)

4 3

2

e mak

Page 23: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Gambar 2.6 Diagram Super Elevasi Full-Cirle

Ls pada tikungan Full-Cirle ini sebagai Ls bayangan yaitu untuk perubahan

kemiringan secara berangsur-angsur dari kemiringan normal ke maksimum atau

minimum.

dn eemWLs 2 ............................................................................ (27)

Keterangan : Ls = Lengkung peralihan.

W = Lebar perkerasan.

m = Jarak pandang.

ne = Kemiringan normal.

de = Kemiringan maksimum.

Kemiringan lengkung di role, pada daerah tangen tidak mengalami kemiringan

Jarak CTTC

kemiringan minmaks

= 2/3 Ls

Jarak CTTC

kemiringan awal perubahan = 1/3 Ls

Page 24: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

b) Diagram super elevasi pada Spiral-Cricle-Spiral.

Gambar 2.7 Diagram super elevasi Spiral-Cirle-Spiral.

q

en-2% en-2%

q

en-2% 0 %

q

-2% +2%

1)

e min

q e maks

4) 3)

2)

-2%

0 %

1

Ts

2 3 4

Sc emax

Lc Ls

en en

E = 0 %

4

Cs 3 2 1

Ts

Ls

Sisi dalam tikungan

Bagian lengkung penuh Bagian lurus

Bagian lurus

Sisi luar tikungan

Bagian lengkung peralihan

Bagian lengkung peralihan

Page 25: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

c) Diagram super elevasi pada Spiral-Spiral.

Gambar 2.8 Diagram Super Elevasi Spiral-Spiral

q

en-2% en-2%

q

en-2% 0 %

q

-2% +2%

1)

e mins

q e maks

4) 3)

2)

LS

- 2%

TS

0% 0%

en = - 2%

ST

emak

LS

I II III III I II

IV

E = 0 %

Sisi dalam tikungan

Sisi luar tikungan

Bagian lurus Bagian lengkung Bagian lengkung Bagian lurus

Page 26: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

2.4.4 Jarak Pandang

Jarak pandang adalah suatu jarak yang diperlukan oleh seorang pengemudi pada

saat mengemudi sedemikian rupa, sehingga jika pengemudi melihat suatu

halangan yang membahayakan, pengemudi dapat melakukan sesuatu (antisipasi)

untuk menghindari bahaya tersebut dengan aman.

Jarak pandang terdiri dari :

o Jarak pandang henti (Jh)

o Jarak pandang mendahului (Jd)

Menurut ketentuan Bina Marga, adalah sebagai berikut :

A. Jarak Pandang Henti (Jh)

1) Jarak minimum

Jh adalah jarak minimum yang diperlukan oleh setiap pengemudi untuk

menghentikan kendaraannya dengan aman begitu melihat adanya halangan

didepan. Setiap titik disepanjang jalan harus memenuhi ketentuan Jh.

2) Asumsi tinggi

Jh diukur berdasarkan asumsi bahwa tinggi mata pengemudi adalah 105 cm

dan tinggi halangan 15 cm, yang diukur dari permukaan jalan.

3) Rumus yang digunakan.

Jh dalam satuan meter, dapat dihitung dengan rumus :

Jh = Jht + Jhr ........................................................................................... (28)

Page 27: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

2

2

6,3

6,3 fpg

Vr

TVrJh

....................................................................... (29)

Dimana : Vr = Kecepatan rencana (km/jam)

T = Waktu tanggap, ditetapkan 2.5 detik

g = Percepatan gravitasi, ditetapkan 9.8 m/det2

fp =Koefisien gesek memanjang antara ban kendaraan dengan

perkerasan jalan aspal, ditetapkan 0.28–0.45 (menurut

AASHTO), fp akan semakin kecil jika kecepatan (Vr) semakin

tinggi dan sebaliknya. (Menurut Bina Marga, fp = 0.35–0.55)

Persamaan (29) dapat disederhanakan menjadi:

o Untuk jalan datar :

fpVrTVrJh

254

278.02

............................................................... (30)

o Untuk jalan dengan kelandaian tertentu :

)(254278.0

2

LfpVrTVrJh

................................................. (31)

Dimana : L = landai jalan dalam (%) dibagi 100

Tabel 2.7 Jarak pandang henti (Jh) minimum

Vr, km/jam 120 100 80 60 50 40 30 20

Jh minimum (m) 250 175 120 75 55 40 27 16

Sumber : TPGJAK No 038/T/BM/1997

B. Jarak Pandang Mendahului (Jd)

Page 28: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

1) Jarak adalah jarak yang memungkinkan suatu kendaraan mendahului kendaraan

lain didepannya dengan aman sampai kendaraan tersebut kembali kelajur

semula.

2) Asumsi tinggi

Jh diukur berdasarkan asumsi bahwa tinggi mata pengemudi adalah 105 cm

dan tinggi halangan 105 cm.

3) Rumus yang digunakan.

Jd, dalam satuan meter ditentukan sebagai berikut :

Jd = d1+d2+d3+d4

Dimana : d1 = Jarak yang ditempuh selama waktu tanggap (m)

d2 = Jarak yang ditempuh selama mendahului sampai dengan kembali

kelajur semula (m)

d3 = Jarak antara kendaraan yang mendahului dengan kendaraan yang

dating dari arah berlawanan setelah prases mendahului selesai (m)

d4 = Jarak yang ditempuh oleh kendaraan yang dating dari arah

berlawanan.

Rumus yang digunakan :

2

278.0 111

TamVrTd ........................................................... (32)

22 278.0 TVrd ................................................................................. (33)

mantarad 100303 ............................................................................ (34)

Vr, km/jam 60-65 65-80 80-95 95-110

d3 (m) 30 55 75 90

24 32 dd ............................................................................................ (35)

Page 29: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

garis pandangE

Lajur Dalam

Lajur Luar

Jh

Penghalang Pandangan

RR'R

Lt

Dimana : T1 = Waktu dalam (detik), ∞ 2.12 + 0.026 x Vr

T2 = Waktu kendaraan berada dijalur lawan, (detik) ∞ 6.56+0.048xVr

a = Percepatan rata-rata km/jm/dtk, (km/jm/dtk), ∞ 2.052+0.0036xVr

m = perbedaan kecepatan dari kendaraan yang menyiap dan kendaraan

yang disiap, (biasanya diambil 10-15 km/jam)

Tabel 2.8 Panjang jarak pandang mendahului berdasarkan Vr

Vr, km/jam 120 100 80 60 50 40 30 20

Jd (m) 800 670 550 350 250 200 150 100

Sumber : TPGJAK No 038/T/BM/1997

2.4.5 Daerah Bebas Samping di Tikungan

Jarak pandang pengemudi pada lengkung horisontal (di tikungan), adalah

pandanngan bebas pengemudi dari halangan benda-benda di sisi jalan. Daerah

bebas samping di tikungan dihitung bedasarkan rumus-rumus sebagai berikut:

1. Jarak pandangan lebih kecil daripada panjang tikungan (Jh < Lt).

Page 30: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Keterangan :

Jh = Jarak pandang henti (m)

Lt = Panjang tikungan (m)

E = Daerah kebebasan samping (m)

R = Jari-jari lingkaran (m)

Maka: E = R’ ( 1 – cos '

65.28R

Jh ) ...................................................... (36)

2. Jarak pandangan lebih besar dari panjang tikungan (Jh > Lt)

m = R’

'65.28

sin2'

65.28cos1

RJhLtJh

RJh

..................... (37)

Keterangan:

Jh = Jarak pandang henti

PENGHALANG PANDANGAN

RR'

R

Lt

LAJUR DALAMJh

Lt

GARIS PANDANG

E

LAJUR LUAR

d d

Gambar 2.9 Jarak pandangan pada lengkung horizontal untuk Jh

< Lt

Gambar 2.10. Jarak pandangan pada lengkung horizontal

untuk Jh > Lt

Page 31: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Lt = Panjang lengkung total

R = Jari-jari tikungan

R’ = Jari-jari sumbu lajur

2.4.6 Pelebaran Perkerasan

Pelebaran perkerasan dilakukan pada tikungan-tikungan yang tajam, agar

kendaraan tetap dapat mempertahankan lintasannya pada jalur yang telah

disediakan.

Gambar dari pelebaran perkerasan pada tikungan dapat dilihat pada gambar

berikut ini.

Gambar 2.11 Pelebaran Perkerasan Pada Tikungan

1. Rumus yang digunakan :

B = n (b’ + c) + (n + 1) Td + Z ................................................. (38)

b’ = b + b” ................................................. (39)

Page 32: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

b” = Rd2 - 22 pRd ................................................. (40)

Td = RdApARd 22 ................................................. (41)

= B - W ................................................. (42)

Keterangan:

B = Lebar perkerasan pada tikungan

n = Jumlah jalur lalu lintas

b = Lebar lintasan truk pada jalur lurus

b’ = Lebar lintasan truk pada tikungan

p = Jarak As roda depan dengan roda belakang truk 2 As

A = Tonjolan depan sampai bumper

W = Lebar perkerasan

Td = Lebar melintang akibat tonjolan depan

Z = Lebar tambahan akibat kelelahan pengamudi

c = Kebebasan samping

= Pelebaran perkerasan

Rd = Jari-jari rencana

2.4.7 Kontrol Overlapping

Pada setiap tikungan yang sudah direncanakan, maka jangan sampai terjadi Over

Lapping. Karena kalau hal ini terjadi maka tikungan tersebut menjadi tidak aman

untuk digunakan sesuai kecepatan rencana. Syarat supaya tidak terjadi Over

Lapping : λn > 3detik × Vr

Page 33: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Dimana : λn = Daerah tangen (meter)

Vr = Kecepatan rencana

Contoh :

Gambar 2.12. Kontrol Over Lapping

Vr = 120 km/jam = 33,333 m/det.

Syarat over lapping a’ a, dimana a = 3 x V detik

= 3 x 33,33 = 100 m

bila a1 d1 – Tc 100 m aman

a2 d2 – Tc – Tt1 100 m aman

a3 d3 – Tt1 – Tt2 100 m aman

a4 d4 – Tt2 100 m aman

a3

d1 d2

d3

d4

ST CS

SC TS

ST TS

TC

CT PI-1

PI-2

PI-3

A

B

a1

a2

a4

Page 34: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

2.4.8 Perhitungan Stationing

Stasioning adalah dimulai dari awal proyek dengan nomor station angka sebelah

kiri tanda (+) menunjukkan (meter). Angka stasioning bergerak kekanan dari titik

awal proyek menuju titik akhir proyek.

Page 35: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Gambar 2.13. Stasioning

d4 d3

A

PI2 PI3

Ts2

Ls2 Ls2

Ts2

Tc3

Ts1 Lc1

Lc3

Ts1

Ct3 Tc3 St2

St1

Sc2 Cs2

Cs1

Sc1

Ls1

Ls1

d1

d2

PI1

B Lc2

Page 36: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Contoh perhitungan stationing :

STA A = Sta 0+000m

STA PI1 = Sta A + d 1

STA Ts1 = Sta PI1 – Ts1

STA Sc1 = Sta Ts1 + Ls1

STA Cs1 = Sta Sc1 + Lc1

STA St1 = Sta Cs + Lc1

STA PI2 = Sta St1 + d 2 – Ts1

STA Ts2 = Sta PI2 – Ts2

STA Sc2 = Sta Ts2 + Ls2

STA Cs2 = Sta Sc2 + Lc2

STA St2 = Sta Cs2 + Ls2

STA PI3 = Sta St2 + d 3 – Ts2

STA Tc3 = Sta PI3 – Tc3

STA Ct3 = Sta Tc3 + Lc3

STA B = Sta Ct3 + d4 – Tc3

2.5 Alinemen Vertikal

Alinemen Vertikal adalah perencanaan elevasi sumbu jalan pada setiap titik yang

ditinjau, berupa profil memanjang. Pada peencanaan alinemen vertikal terdapat

kelandaian positif (Tanjakan) dan kelandaian negatif (Turunan), sehingga

kombinasinya berupa lengkung cembung dan lengkung cekung. Disamping kedua

lengkung tersebut terdapat pula kelandaian = 0 (Datar).

Rumus-rumus yang digunakan untuk alinemen vertikal :

Page 37: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

%100

awalStaakhirSta

awalelevasiakhirelevasig .......................................... (43)

A = g2 – g1 ........................................................................................ (44)

800LvAEv

..................................................................................... (45)

LvxAy

200

2

.................................................................................... (46)

Panjang Lengkung Vertikal (PLV)

1. Berdasarkan syarat keluwesan

VrLv 6,0 ..................................................................................... (47)

2. Berdasarkan syarat drainase

ALv 40 ....................................................................................... (48)

3. Berdasarkan syarat kenyamanan

tVrLv ....................................................................................... (49)

4. Berdasarkan syarat goncangan

360

2 AVrLv ................................................................................ (50)

1). Lengkung vertikal cembung

Adalah lengkung dimana titik perpotongan antara kedua tangent berada di atas

permukaan jalan

PLV d1 d2

g2

PVI 1

Ev

m

g1

h2 h1

Jh PTV

L

Page 38: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Gambar. 2.14 Lengkung Vertikal Cembung

Keterangan :

PLV = Titik awal lengkung parabola

PV1 = Titik perpotongan kelandaian 1g dan 2g

g = Kemiringan tangen : (+) naik, (-) turun

A = Perbedaan aljabar landai ( 1g - 2g ) %

EV = Pergeseran vertikal titik tengah besar lingkaran (PV1 – m) meter

Jh = Jarak pandang

1h = Tinggi mata pengaruh

2h = Tinggi halangan

2). Lengkung vertikal cekung

Adalah lengkung dimana titik perpotongan antara kedua tangent berada di bawah

permukaan jalan.

Gambar 2.15. Lengkung Vertikal Cekung.

Keterangan :

PLV = Titik awal lengkung parabola

PV1 = Titik perpotongan kelandaian 1g dan 2g

g = Kemiringan tangen : (+) naik, (-) turun

A = Perbedaan aljabar landai ( 1g - 2g ) %

PLV

EV

g2

EV g1

PV

Jh PTV

LV

Page 39: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

EV = Pergeseran vertikal titik tengah besar lingkaran (PV1 – m) meter

Lv = Panjang lengkung vertikal

V = Kecepatan rencana ( km/jam)

Rumus-rumus yang digunakan pada lengkung parabola cekung sama dengan

rumus-rumus yang digunakan pada lengkung vertikal cembung.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan Alinemen Vertikal

1) Kelandaian maksimum.

Kelandaian maksimum didasarkan pada kecepatan truk yang bermuatan penuh

mampu bergerak dengan kecepatan tidak kurang dari separuh kecepatan semula

tanpa harus menggunakan gigi rendah.

Tabel 2.9 Kelandaian Maksimum yang diijinkan

Landai maksimum % 3 3 4 5 8 9 10 10

Vr (km/jam) 120 110 100 80 60 50 40 <40

Sumber : TPGJAK No 038/T/BM/1997

2) Kelandaian Minimum

Pada jalan yang menggunakan kerb pada tepi perkerasannya, perlu dibuat

kelandaian minimum 0,5 % untuk keperluan kemiringan saluran samping, karena

kemiringan jalan dengan kerb hanya cukup untuk mengalirkan air kesamping.

3) Panjang kritis suatu kelandaian

Panjang kritis ini diperlukan sebagai batasan panjang kelandaian maksimum agar

pengurangan kecepatan kendaraan tidak lebih dari separuh Vr.

Page 40: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Tabel 2.10 Panjang Kritis (m)

Kecepatan pada awal

tanjakan (km/jam)

Kelandaian (%)

4 5 6 7 8 9 10

80 630 460 360 270 230 230 200

60 320 210 160 120 110 90 80

Sumber : TPGJAK No 038/T/BM/1997

Tabel 2.10 Panjang Minimum Lengkung Vertikal :

Kecepatan

Rencana

(km/jam)

< 40

Perbedaan Kelandaian Panjang Lengkung (m)

Memanjang (%)

1 20 - 30

40 - 60

> 60

0.6 40 - 80

0.4 80 - 150

2.6 Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur

Perencanaan konstruksi lapisan perkerasan lentur disini untuk jalan baru dengan

Metoda Analisa Komponen, yaitu dengan metoda analisa komponen SKBI –

2.3.26. 1987.

Surface Course

Base Course

Subbase Course

CBR tanah dasar Subgrade

Page 41: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Gambar 2.16. Susunan Lapis Konstruksi Perkerasan Lentur

Adapun untuk perhitungannya perlu pemahaman Istilah-istilah sebagai berikut :

2.6.1 Lalu lintas

1. Lalu lintas harian rata-rata (LHR)

Lalu lintas harian rata-rata (LHR) setiap jenis kendaraan ditentukan pada awal

umur rencana, yang dihitung untuk dua arah pada jalan tanpa median atau masing-

masing arah pada jalan dengan median.

- Lalu lintas harian rata-rata permulaan (LHRP)

1

11 nSP iLHRLHR ............................................................. (51)

- Lalu lintas harian rata-rata akhir (LHRA)

2

21 nPA iLHRLHR ............................................................ (52)

2. Rumus-rumus Lintas ekivalen

- Lintas Ekivalen Permulaan (LEP)

ECLHRLEPn

mpjPj

............................................................ (53)

- Lintas Ekivalen Akhir (LEA)

ECLHRLEAn

mpjAj

............................................................ (54)

- Lintas Ekivalen Tengah (LET)

2LEALEPLET

..................................................................... (55)

- Lintas Ekivalen Rencana (LER)

FpLETLER ......................................................................... (56)

Page 42: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

102nFp ...................................................................................... (57)

Dimana: i1 = Pertumbuhan lalu lintas masa konstruksi

i2 = Pertumbuhan lulu lintas masa layanan

J = jenis kendaraan

n1 = masa konstruksi

n2 = umur rencana

C = koefisien distribusi kendaraan

E = angka ekivalen beban sumbu kendaraan

2.6.2 Koefisien Distribusi Kendaraan

Koefisien distribusi kendaraan (C) untuk kendaraan ringan dan berat yang lewat

pada jalur rencana ditentukan menurut daftar di bawah ini:

Tabel 2.11 Koefisien Distribusi Kendaraan

Jumlah jalur Kendaraan ringan *) Kendaraan berat **)

1 arah 2 arah 1 arah 2 arah

1 Jalur

2 Jalur

3 Jalur

4 Jalur

5 Jalur

6 Jalur

1,00

0,60

0,40

-

-

-

1,00

0,50

0,40

0,30

0,25

0,20

1,00

0,70

0,50

-

-

-

1,00

0,50

0,475

0,45

0,425

0,40

*) Berat total < 5 ton, misalnya : Mobil Penumpang, Pick Up, Mobil Hantaran.

**) Berat total ≥ 5 ton, misalnya : Bus, Truk, Traktor, Semi Trailer, Trailer.

Sumber: Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa

Komponen SKBI 2.3.26.1987, Halaman 9

2.6.3 Angka Ekivalen (E) Beban Sumbu Kendaraan

Page 43: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Angka Ekivalen (E) masing-masing golongan beban umum (Setiap kendaraan)

ditentukan menurut rumus daftar sebagai berikut:

- 4

8160.

kgdlmtunggalsumbusatubebanTunggalSumbuE ................. (58)

- 4

8160.

kgdlmgandasumbusatubebanGandaSumbuE ....................... (59)

Tabel 2.12 Angka Ekivalen (E) Sumbu Kendaraan

Beban Sumbu Angka Ekivalen

Kg Lb Sumbu Tunggal Sumbu Ganda

1000 2205 0.0002 -

2000 4409 0.0036 0.0003

3000 6614 0.0183 0.0016

4000 8818 0.0577 0.0050

5000 11023 0.1410 0.0121

6000 13228 0.2923 0.0251

7000 15432 0.5415 0.0466

8000 17637 0.9238 0.0794

8160 18000 1.0000 0.0860

9000 19841 1.4798 0.1273

10000 22046 2.2555 0.1940

11000 24251 3.3022 0.2840

12000 26455 4.6770 0.4022

13000 28660 6.4419 0.5540

14000 30864 8.6647 0.7452

15000 33069 11.4184 0.9820

16000 35276 14.7815 1.2712

Sumber: Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa

Komponen SKBI 2.3.26.1987, Halaman 10

Page 44: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

2.6.4 Daya Dukung Tanah Dasar (DDT dan CBR)

Daya dukung tanah dasar (DDT) ditetapkan berdasarkan grafik korelasi DDT dan

CBR.

Gambar 2.17. Korelasi DDT dan CBR

Catatan : Hubungan nilai CBR dengan garis mendatar kesebelah kiri diperoleh nilai

DDT

Sumber: Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa

Komponen SKBI 2.3.26.1987, Halaman 13

2.6.5 Faktor Regional (FR)

100 90

80 70 60 50

40 30

20

10 9

8 7 6 5 4 3

2

1

10

9

8

7

6

5

4

3

2

1

DDT CBR

Page 45: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Faktor regional bisa juga juga disebut faktor koreksi sehubungan dengan

perbedaan kondisi tertentu. Kondisi-kondisi yang dimaksud antara lain keadaan

lapangan dan iklim yang dapat mempengaruhi keadaan pembebanan daya dukung

tanah dan perkerasan. Dengan demikian dalam penentuan tebal perkerasan ini

Faktor Regional hanya dipengaruhi bentuk alinemen ( Kelandaian dan Tikungan)

Tabel 2.13 Prosentase kendaraan berat dan yang berhenti serta iklim

Kelandaian 1 (<6%) Kelandaian II (6–10%) Kelandaian III (>10%)

% kendaraan berat % kendaraan berat % kendaraan berat

≤ 30% >30% ≤ 30% >30% ≤ 30% >30%

Iklim I

< 900 mm/tahun 0,5 1,0 – 1,5 1,0 1,5 – 2,0 1,5 2,0 – 2,5

Iklim II

≥ 900 mm/tahun 1,5 2,0 – 2,5 2,0 2,5 – 3,0 2,5 3,0 – 3,5

Sumber: Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa

Komponen SKBI 2.3.26.1987

2.6.6 Indeks Permukaan (IP)

Indeks Permukaan ini menyatakan nilai dari pada kerataan / kehalusan serta

kekokohan permukaan yang bertalian dengan tingkat pelayanan bagi lalu – lintas

yang lewat.

Adapun beberapa nilai IP beserta artinya adalah sebagai berikut :

IP = 1,0 : adalah menyatakan permukaan jalan dalam keadaan rusak berat

sehingga sangat menggangu lalu lintas kendaraan.

IP = 1,5 : adalah tingkat pelayanan rendah yang masih mungkin (jalan tidak

terputus ).

IP = 2,0 : adalah tingkat pelayanan rendah bagi jalan yang mantap

Page 46: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

IP = 2,5 : adalah menyatakan permukaan jalan masih cukup stabil dan baik.

Tabel 2.14 Indeks permukaan Pada Akhir Umur Rencana ( IPt)

LER= Lintas Ekivalen

Rencana *)

Klasifikasi Jalan

Lokal Kolektor Arteri Tol

< 10 1,0 – 1,5 1,5 1,5 – 2,0 -

10 – 100 1,5 1,5 – 2,0 2,0 -

100 – 1000 1,5 – 2,0 2,0 2,0 – 2,5 -

> 1000 - 2,0 – 2,5 2,5 2,5

*) LER dalam satuan angka ekivalen 8,16 ton beban sumbu tunggal

Sumber: Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa

Komponen SKBI 2.3.26.1987, Halaman 15

Dalam menentukan indeks permukaan pada awal umur rencana (IPo) perlu

diperhatikan jenis lapis permukaan jalan ( kerataan / kehalusan serta kekokohan)

pada awal umur rencana menurut daftar di bawah ini:

Tabel 2.15 Indeks Permukaan Pada Awal Umur Rencana (IPo)

Jenis Lapis Perkerasan IPo Rougnes *) mm/km

LASTON ≥ 4 ≤ 1000

3,9 – 3,5 > 1000

LASBUTAG 3,9 – 3,5 ≤ 2000

3,4 – 3,0 > 2000

HRA 3,9 – 3,5 ≤ 2000

3,4 – 3,0 < 2000

BURDA 3,9 – 3,5 < 2000

BURTU 3,4 – 3,0 < 2000

LAPEN 3,4 – 3,0 ≤ 3000

2,9 – 2,5 > 3000

LATASBUM 2,9 – 2,5

BURAS 2,9 – 2,5

LATASIR 2,9 – 2,5

Page 47: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

JALAN TANAH ≤ 2,4

JALAN KERIKIL ≤ 2,4

Sumber: Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa

Komponen SKBI 2.3.26.1987

2.6.7 Koefisien kekuatan relative (a)

Koefisien kekuatan relative (a) masing-masing bahan dan kegunaan sebagai lapis

permukaan pondasi bawah, ditentukan secara korelasi sesuai nilai Marshall Test

(untuk bahan dengan aspal), kuat tekan untuk (bahan yang distabilisasikan dengan

semen atau kapur) atau CBR (untuk bahan lapis pondasi atau pondasi bawah).

Tabel 2.16 Koefisien Kekuatan Relatif

Koefisien

Kekuatan Relatif

Kekuatan

Bahan Jenis Bahan

a1 a2 a3 Ms (kg) Kt

kg/cm2 CBR %

0,4 - - 744 - -

LASTON 0,35 - - 590 - -

0,32 - - 454 - -

0,30 - - 340 - -

0,35 - - 744 - -

LASBUTAG 0,31 - - 590 - -

0,28 - - 454 - -

0,26 - - 340 - -

0,30 - - 340 - - HRA

0,26 - - 340 - - Aspal Macadam

0,25 - - - - - LAPEN (mekanis)

0,20 - - - - - LAPEN (manual)

- 0,28 - 590 - -

LASTON ATAS - 0,26 - 454 - -

- 0,24 - 340 - -

- 0,23 - - - - LAPEN (mekanis)

- 0,19 - - - - LAPEN (manual)

Page 48: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

- 0,15 - - 22 - Stab. Tanah dengan semen

- 0,13 - - 18 -

- 0,15 - - 22 - Stab. Tanah dengan kapur

- 0,13 - - 18 -

- 0,14 - - - 100 Pondasi Macadam (basah)

- 0,12 - - - 60 Pondasi Macadam

- 0,14 - - - 100 Batu pecah (A)

- 0,13 - - - 80 Batu pecah (B)

- 0,12 - - - 60 Batu pecah (C)

- - 0,13 - - 70 Sirtu/pitrun (A)

- - 0,12 - - 50 Sirtu/pitrun (B)

- - 0,11 - - 30 Sirtu/pitrun (C)

- - 0,10 - - 20 Tanah / lempung kepasiran

Sumber: Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa

Komponen SKBI 2.3.26.1987

2.6.8 Batas – batas minimum tebal perkerasan

1. Lapis permukaan :

Tabel 2.17 Lapis permukaan

ITP Tebal Minimum

(cm) Bahan

< 3,00 5 Lapis pelindung : (Buras/Burtu/Burda)

3,00 – 6,70 5 Lapen /Aspal Macadam, HRA, Lasbutag, Laston

6,71 – 7,49 7,5 Lapen / Aspal Macadam, HRA, Lasbutag, Laston

7,50 – 9,99 7,5 Lasbutag, Laston

≥ 10,00 10 Laston

Sumber: Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa

Komponen SKBI 2.3.26.1987

2. Lapis Pondasi Atas :

Tabel 2.18 Lapis Pondasi

Bersambung

Page 49: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

ITP Tebal Minimum

( Cm ) Bahan

< 3,00 15 Batu pecah,stbilisasi tanah dengan semen, stabilisasi

tanah dengan kapur.

3,00 – 7,49 20 *)

Batu pecah, stabilisasi tanah dengan semen, stabilisasi

tanah dengan kapur

10 Laston atas

7,50 – 9,99 20

Batu pecah, stabilisasi tanah dengan semen, stabilisasi

tanah dengan kapur, pondasi macadam.

15 Laston Atas

10 – 12,14 20

Batu pecah, stabilisasi tanah dengan semen, stabilisasi

tanah dengan kapur, pondasi macadam, Lapen, Laston

atas.

≥ 12,25 25

Batu pecah, stabilisasi tanah dengan semen, stabilisasi

tanah dengan kapur, pondasi macadam, Lapen, Laston

atas.

*) batas 20 cm tersebut dapat diturunkan menjadi 15 cm bila untuk pondasi bawah digunakan

material berbutir kasar.

Sumber: Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa

Komponen SKBI 2.3.26.1987

3. Lapis pondasi bawah :

Untuk setiap nilai ITP bila digunakan pondasi bawah, tebal minimum adalah 10

cm

2.6.9 Analisa komponen perkerasan

Penghitungan ini didstribusikan pada kekuatan relatif masing-masing lapisan

perkerasan jangka tertentu (umur rencana) dimana penetuan tebal perkerasan

dinyatakan oleh Indeks Tebal Perkerasan (ITP)

Rumus:

Bersambung

Page 50: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

332211 DaDaDaITP ................................................................. (60)

D1,D2,D3 = Tebal masing-masing lapis perkerasan (cm)

Angka 1,2,3 masing-masing lapis permukaan, lapis pondasi atas dan pondasi

bawah

2.7 Rencana Anggaran Biaya (RAB)

Untuk menentukan besarnya biaya yang diperlukan terlebih dahulu harus

diketahui volume dari pekerjaan yang direncanakan. Pada umumnya pembuat

jalan tidak lepas dari masalah galian maupun timbunan. Besarnya galian dan

timbunan yang akan dibuat dapat dilihat pada gambar Long Profile. Sedangkan

volume galian dapat dilihat melalui gambar Cross Section.

Selain mencari volume galian dan timbunan juga diperlukan untuk mencari

volume dari pekerjaan lainnya yaitu:

1. Volume Pekerjaan

a. Pekerjaan persiapan

- Peninjauan lokasi

- Pengukuran dan pemasangan patok

- Pembersihan lokasi dan persiapan alat dan bahan untuk pekerjaan

- Pembuatan Bouplank

b. Pekerjaan tanah

- Galian tanah

- Timbunan tanah

c. Pekerjaan perkerasan

- Lapis permukaan (Surface Course)

Page 51: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

- Lapis pondasi atas (Base Course)

- Lapis pondasi bawah (Sub Base Course)

- Lapis tanah dasar (Sub Grade)

d. Pekerjaan drainase

- Galian saluran

- Pembuatan talud

e. Pekerjaan pelengkap

- Pemasangan rambu-rambu

- Pengecatan marka jalan

- Penerangan

2. Analisa Harga Satuan

Analisa harga satuan diambil dari harga satuan tahun 2009.

3. Kurva S

Setelah menghitung Rencana Anggaran Biaya dapat dibuat Time Schedule

dengan menggunakan Kurva S.

Page 52: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

BAB III

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

3.1 Penetapan Trace Jalan

3.1.1 Gambar Perbesaran Peta

Peta topografi skala 1: 50.000 dilakukan perbesaran pada daerah yang akan dibuat

Azimut 1:10.000 dan diperbesar lagi menjadi 1: 5.000, menjadi trace jalan

digambar dengan memperhatikan kontur tanah yang ada, (Gambar Trace dapat

dilihat pada lampiran ).

3.1.2 Penghitungan Trace Jalan

Dari trace jalan (skala 1: 5.000) dilakukan penghitungan-penghitungan azimuth

(skala 1:10.000), sudut tikungan dan jarak antar PI (lihat gambar 3.1).

Page 53: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

3.1.3 Penghitungan Azimuth:

Diketahui koordinat:

A = ( 0 ; 0 )

PI 1 = ( 492,49 ; 911,48 )

PI 2 = ( 501,58 ; 1778.68 )

PI 3 = ( 371,51 ; 2664,41 )

B = ( 196,62 ; 3135,89 )

'''0

1

1

51,592228

048,911

049,492

1

ArcTg

YYXXArcTgA

A

A

'''0

12

12

99,1360

48,91168,177849,49258,501

21

ArcTg

YYXXArcTg

'''0

23

23

43,17218

68,177841,266458,5015,371

32

ArcTg

YYXXArcTg

'''0

4

3

44,22120

41,266489,31355,37162,196

3

ArcTg

YYXX

ArcTgBB

B

Page 54: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

3.1.4 Penghitungan Sudut PI

"4,54'1327

"99,1'360"47,5622280

0'0

2111

A

"42,19'578

))"43,17'218("99,1'360(0

00

32212

"08,6'5911

))"43,17'218("44,2'2120(0

00

3233

B

3.1.5 Penghitungan Jarak Antar PI

1. Menggunakan rumus Phytagoras

m

YYXXd AAA

02,1036

)048,911()049,492(

)()(

22

21

211

m

YYXXd

248,867

)48,91168,1778()49,49258,501(

)()(

22

212

21221

m

YYXXd

23,895

)68,177841,2664()58,5015,371(

)()(

22

223

22332

m

YYXXd BBB

87,502

)41,266489,3135()5,37162,196(

)()(

22

24

243

Page 55: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

∑d = dA-1 + d1-2 + d2-3 + d3-B

= 1036,06 + 867,25 + 895,23 + 503,85

= 3302,39 m

2. Menggunakan rumus Sinus

mSin

SinXXdA

AA

06,1036

"47,562228049,492

'0

1

11

mSin

SinXXd

25,867

99,136049,49258,501

"'0

21

1221

mSin

SinXXd

25,895

1721858,5015,371

"'0

32

2332

mSin

SinXX

dB

BB

85,503

08,2320205,37162,196

"'0

4

33

m

ddddd BA

39,3302

85,50323,89525,86706,1036

)( 332211

Page 56: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

3. Menggunakan rumus Cosinus

mCos

CosYYd

A

AA

06,1036

47,562228048,911

"'0

1

11

mCos

CosYYd

25,867

99,136048,91168,1778

"'0

21

1221

mCos

CosYYd

23,895

1721868,177841,2664"'0

32

2332

mCos

CosYYd

B

85,503

08,23202041,266489,3135

"'0

43

343

∑d = dA-1 + d1-2 + d2-3 + d3-B

= 1036,06 + 867,25 + 895,23 + 503,85

= 3302,39 m

Page 57: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

3.1.6 Penghitungan Kelandaian Melintang

Untuk menentukan jenis medan dalam perencaan jalan raya, perlu diketahui jenis

kelandaian melintang pada medan dengn ketentuan :

1. Kelandaian dihitung tiap 50 m

2. Potongan melintang 100 m dihitung dari as jalan ke samping kanan

dan kiri

Contoh perhitungan kelandaian melintang trace Jalan yang akan direncanakan

pada awal proyek, STA 0+050 m

a. Elevasi Titik Kanan

b. Elevasi Titik Kiri

Gambar 3.2 Cara Menghitung Trace Jalan

m

ba

89,466

5,123,23,0

5,462

5,1211

5,462kanan titik elevasi

462,5 m

475 m

a1

b1

12,5 m

(Beda tinggi antara 2 garis kontur)

m

ba

77,464

5,129,13,0

5,462

5,1222

5,462kiri titik elevasi

462,5 m

475 m

a2

b2

12,5 m (Beda tinggi antara 2 garis kontur)

Page 58: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Gambar contoh perhitungan :

A (PANDAAN)

462.5

10

9

7

6

3

2

1A

4

5

8

475

465

467.5

470472.5

Hasil perhitungan dengan cara yang sama dapat dilihat pada tabel 3.1

Tabel 3.1 Perhitungan Kelandaian Melintang

No STA ELV KANAN ELV KIRI Delta H L I (%) Kelas Medan

A 0+000 467,4760968 464,2056414 3,27045545 200 1,635227725 D 1 0+050 466,8955086 464,7792703 2,116238333 200 1,058119167 D 2 0+100 466,4324329 465,2171585 1,215274352 200 0,607637176 D 3 0+150 466,1983111 466,8335984 0,635287304 200 0,317643652 D 4 0+200 465,1587073 467,3671114 2,208404047 200 1,104202023 D 5 0+250 464,0130021 467,8942008 3,88119871 200 1,940599355 D 6 0+300 463,1120246 468,3115183 5,199493689 200 2,599746844 D 7 0+350 475,101835 468,6446781 6,45715693 200 3,228578465 B 8 0+400 475,7336466 470,1096603 5,623986299 200 2,811993149 D 9 0+450 476,3540991 468,3612412 7,992857866 200 3,996428933 D

10 0+500 477,0634558 466,864027 10,1994288 200 5,099714402 B 11 0+550 477,9447203 465,479454 12,46526627 200 6,232633133 B 12 0+600 478,9712357 464,2816163 14,68961942 200 7,344809709 B 13 0+650 480,4543235 463,0180361 17,43628744 200 8,718143718 B 14 0+700 480,1850917 476,0386685 4,146423245 200 2,073211622 D 15 0+750 479,8100875 476,9712472 2,838840243 200 1,419420121 D 16 0+800 478,6055081 478,1981337 0,407374444 200 0,203687222 D 17 0+850 477,6942015 478,9377391 1,243537543 200 0,621768772 D 18 0+900 477,2156487 479,8445396 2,628890928 200 1,314445464 D 19 0+950 476,6567573 480,2570093 3,600252002 200 1,800126001 D 20 1+000 476,0377598 480,3605043 4,322744586 200 2,161372293 D 21 1+050 475,1217287 481,1738987 6,052170014 200 3,026085007 D 22 1+100 489,9728055 480,982497 8,990308507 200 4,495154254 B 23 1+150 491,1695288 481,6226254 9,546903417 200 4,773451708 B 24 1+200 490,3018104 480,0316401 10,27017027 200 5,135085135 B 25 1+250 489,5022624 480,9974562 8,504806286 200 4,252403143 B

a1

b1

a2

b2

Page 59: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

26 1+300 489,2550508 481,3838026 7,871248163 200 3,935624082 D 27 1+350 489,0588574 482,33582 6,723037448 200 3,361518724 D 28 1+400 489,0483486 481,5762404 7,472108227 200 3,736054114 D 29 1+450 488,9097097 480,7659585 8,143751196 200 4,071875598 B 30 1+500 495,0919561 480,065513 15,02644318 200 7,51322159 B 31 1+550 493,4832066 480,3373501 13,14585648 200 6,57292824 B 32 1+600 493,1441915 480,7734942 12,3706973 200 6,185348649 B 33 1+650 494,0473268 480,7161336 13,33119319 200 6,665596595 B 34 1+700 489,0810866 481,0924763 7,988610345 200 3,994305172 D 35 1+750 489,5834155 481,5426658 8,040749634 200 4,020374817 B 36 1+800 496,5811483 481,3653236 15,2158247 200 7,607912352 B 37 1+850 489,8973381 481,1245353 8,772802742 200 4,386401371 B 38 1+900 489,9342416 480,8888616 9,045379998 200 4,522689999 B 39 1+950 490,4015394 480,2466719 10,15486754 200 5,077433772 B 40 2+000 490,5758199 479,960284 10,61553592 200 5,307767959 B 41 2+050 489,1840622 481,1031172 8,080945 200 4,0404725 B 42 2+100 487,8648751 479,9872732 7,877601904 200 3,938800952 D 43 2+150 488,4966058 476,5340512 11,9625546 200 5,981277298 B 44 2+200 490,8465899 475,5036543 15,34293564 200 7,671467818 B 45 2+250 487,7013146 477,4852899 10,21602469 200 5,108012345 B 46 2+300 490,5524366 478,5404131 12,01202343 200 6,006011717 B 47 2+350 489,4607723 480,7958152 8,664957117 200 4,332478558 B 48 2+400 488,241386 476,6568944 11,58449166 200 5,792245832 B 49 2+450 491,4480999 475,2472598 16,20084005 200 8,100420027 B 50 2+500 490,0474549 476,2709604 13,77649449 200 6,888247244 B 51 2+550 489,7973281 477,8573707 11,93995747 200 5,969978737 B 52 2+600 487,5513888 479,175954 8,375434848 200 4,187717424 B 53 2+650 492,2740469 477,7825305 14,4915164 200 7,245758198 B 54 2+700 493,0615064 483,1991881 9,862318241 200 4,93115912 B 55 2+750 488,141685 479,4299549 8,711730116 200 4,355865058 B 56 2+800 489,5215477 477,6264611 11,89508658 200 5,947543292 B 57 2+850 490,8969794 476,223823 14,67315644 200 7,336578219 B 58 2+900 491,8526262 475,1849407 16,6676855 200 8,333842748 B 59 2+950 493,4849931 475,5046106 17,98038258 200 8,99019129 B 60 3+000 491,3696822 477,087006 14,28267621 200 7,141338104 B 61 3+050 493,7930993 477,8013866 15,99171273 200 7,995856363 B 62 3+100 491,5371181 476,7220402 14,81507787 200 7,407538933 B 63 3+150 488,0049464 475,0196105 12,98533592 200 6,492667959 B 64 3+200 494,7189302 478,0198529 16,69907731 200 8,349538656 B 65 3+250 491,2051199 476,9278943 14,2772257 200 7,138612849 B 66 3+300 490,2377228 476,8619883 13,37573443 200 6,687867215 B 67 3+350 487,9713895 477,7480167 10,2233728 200 5,1116864 B

B 3+400 489,7959645 479,2220532 10,57391129 200 5,286955643 B

Page 60: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Tabel 3.2 Perhitungan Kelandaian Memanjang

No STA ELV KANAN ELV TENGAH ELV KIRI Delta H L I %

Kelas Medan

0 0+000 467,4760968 465,8408691 464,2056414 0 50 0 D 1 0+050 466,8955086 465,8373895 464,7792703 0,00347961 50 0,006959 D 2 0+100 466,4324329 465,8247957 465,2171585 0,01259377 50 0,025188 D 3 0+150 466,1983111 466,5159548 466,8335984 0,69115907 50 1,382318 D 4 0+200 465,1587073 466,2629093 467,3671114 0,25304543 50 0,506091 D 5 0+250 464,0130021 465,9536014 467,8942008 0,30930791 50 0,618616 D 6 0+300 463,1120246 465,7117715 468,3115183 0,24182996 50 0,48366 D 7 0+350 475,101835 471,8732566 468,6446781 6,16148508 50 12,32297 B 8 0+400 475,7336466 472,9216535 470,1096603 1,04839692 50 2,096794 D 9 0+450 476,3540991 472,3576701 468,3612412 0,56398334 50 1,127967 D

10 0+500 477,0634558 471,9637414 466,864027 0,39392873 50 0,787857 D 11 0+550 477,9447203 471,7120871 465,479454 0,25165428 50 0,503309 D 12 0+600 478,9712357 471,626426 464,2816163 0,08566115 50 0,171322 D 13 0+650 480,4543235 471,7361798 463,0180361 0,10975382 50 0,219508 D 14 0+700 480,1850917 478,1118801 476,0386685 6,37570029 50 12,7514 B 15 0+750 479,8100875 478,3906673 476,9712472 0,27878726 50 0,557575 D 16 0+800 478,6055081 478,4018209 478,1981337 0,01115358 50 0,022307 D 17 0+850 477,6942015 478,3159703 478,9377391 0,08585062 50 0,171701 D 18 0+900 477,2156487 478,5300941 479,8445396 0,21412381 50 0,428248 D 19 0+950 476,6567573 478,4568833 480,2570093 0,07321078 50 0,146422 D 20 1+000 476,0377598 478,199132 480,3605043 0,2577513 50 0,515503 D 21 1+050 475,1217287 478,1478137 481,1738987 0,05131834 50 0,102637 D 22 1+100 489,9728055 485,4776512 480,982497 7,3298375 50 14,65968 B 23 1+150 491,1695288 486,3960771 481,6226254 0,91842585 50 1,836852 D 24 1+200 490,3018104 485,1667253 480,0316401 1,22935181 50 2,458704 D 25 1+250 489,5022624 485,2498593 480,9974562 0,08313404 50 0,166268 D 26 1+300 489,2550508 485,3194267 481,3838026 0,06956742 50 0,139135 D 27 1+350 489,0588574 485,6973387 482,33582 0,377912 50 0,755824 D 28 1+400 489,0483486 485,3122945 481,5762404 0,3850442 50 0,770088 D 29 1+450 488,9097097 484,8378341 480,7659585 0,47446046 50 0,948921 D 30 1+500 495,0919561 487,5787345 480,065513 2,74090048 50 5,481801 B 31 1+550 493,4832066 486,9102784 480,3373501 0,66845617 50 1,336912 D 32 1+600 493,1441915 486,9588429 480,7734942 0,04856449 50 0,097129 D 33 1+650 494,0473268 487,3817302 480,7161336 0,42288736 50 0,845775 D 34 1+700 489,0810866 485,0867815 481,0924763 2,29494877 50 4,589898 B 35 1+750 489,5834155 485,5630407 481,5426658 0,47625921 50 0,952518 D 36 1+800 496,5811483 488,9732359 481,3653236 3,41019527 50 6,820391 B 37 1+850 489,8973381 485,5109367 481,1245353 3,46229924 50 6,924598 B 38 1+900 489,9342416 485,4115516 480,8888616 0,09938512 50 0,19877 D 39 1+950 490,4015394 485,3241057 480,2466719 0,08744591 50 0,174892 D 40 2+000 490,5758199 485,2680519 479,960284 0,05605371 50 0,112107 D 41 2+050 489,1840622 485,1435897 481,1031172 0,12446221 50 0,248924 D 42 2+100 487,8648751 483,9260742 479,9872732 1,21751554 50 2,435031 D 43 2+150 488,4966058 482,5153285 476,5340512 1,41074573 50 2,821491 D 44 2+200 490,8465899 483,1751221 475,5036543 0,65979366 50 1,319587 D 45 2+250 487,7013146 482,5933023 477,4852899 0,58181985 50 1,16364 D 46 2+300 490,5524366 484,5464248 478,5404131 1,95312257 50 3,906245 B

Page 61: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

47 2+350 489,4607723 485,1282938 480,7958152 0,58186892 50 1,163738 D 48 2+400 488,241386 482,4491402 476,6568944 2,67915356 50 5,358307 B 49 2+450 491,4480999 483,3476798 475,2472598 0,89853963 50 1,797079 D 50 2+500 490,0474549 483,1592077 476,2709604 0,18847217 50 0,376944 D 51 2+550 489,7973281 483,8273494 477,8573707 0,66814173 50 1,336283 D 52 2+600 487,5513888 483,3636714 479,175954 0,463678 50 0,927356 D 53 2+650 492,2740469 485,0282887 477,7825305 1,66461732 50 3,329235 B 54 2+700 493,0615064 488,1303473 483,1991881 3,10205854 50 6,204117 B 55 2+750 488,141685 483,7858199 479,4299549 4,3445273 50 8,689055 B 56 2+800 489,5215477 483,5740044 477,6264611 0,21181551 50 0,423631 D 57 2+850 490,8969794 483,5604012 476,223823 0,01360323 50 0,027206 D 58 2+900 491,8526262 483,5187834 475,1849407 0,04161777 50 0,083236 D 59 2+950 493,4849931 484,4948019 475,5046106 0,97601841 50 1,952037 D 60 3+000 491,3696822 484,2283441 477,087006 0,26645776 50 0,532916 D 61 3+050 493,7930993 485,797243 477,8013866 1,56889889 50 3,137798 B 62 3+100 491,5371181 484,1295791 476,7220402 1,66766385 50 3,335328 B 63 3+150 488,0049464 481,5122785 475,0196105 2,61730068 50 5,234601 B 64 3+200 494,7189302 486,3693915 478,0198529 4,85711306 50 9,714226 B 65 3+250 491,2051199 484,0665071 476,9278943 2,30288442 50 4,605769 B 66 3+300 490,2377228 483,5498555 476,8619883 0,51665156 50 1,033303 D 67 3+350 487,9713895 482,8597031 477,7480167 0,69015246 50 1,380305 D B 3+400 489,7959645 484,5090089 479,2220532 1,6493058 50 3,298612 B

Dari perhitungan kelandaian memanjang, didapat:

Medan datar : 57 titik

Medan bukit : 18 titik

Medan gunung : 0 titik

Dari data diatas diketahui kelandaian rata – rata adalah :

%80,469

%7008,331

int

potonganJumlahangMelKelandaian

Dari 69 titik didominasi oleh medan Datar, maka menurut tabel II.6 TPGJAK, Hal

11 dipilih klasifikasi fungsi jalan kolektor dengan kecepatan antara 60 – 80

km/jam. Diambil kecepatan 80 km /jam

Page 62: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

3.2 Perhitungan Alinemen Horizontal

Data:

Peta yang di pakai Kotamadya Salatiga.

Kelas II ( Arteri )

Klasifikasi medan:

Dari tabel II.6 TPGJAK Tahun 1997

Vr = 80 km/jam

emax = 10 %

en = 2 %

Dari Tabel II.7 TPGJAK Tahun 1997

Lebar perkerasan = 2 x 3,5 m

Untuk emax = 10 %, maka fmax = 0,140

Sumber: Buku Silvia Sukirman, Dasar-dasar perencanaan geometrik jalan atau

menggunakan rumus:

140,0

)8000065,0(192,0

)00065.0(192,0max

Vrf

m

feVrR

97,209

140,01,012780

1272

maxmax

2

min

0

2

2maxmax

max

579,980

140,01,053,181913

53,181913

xVr

fexD

Page 63: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

3.2.1 Tikungan PI 1

Diketahui : Δ1 = 270 38’ 35,15”

Direncanakan Rd = 230 m > Rmin = 209,97 m. Dengan Vr = 80 km/jam

berdasarkan (TPGJAK 1997 Tabel II.18), Rmin untuk Ful Circle = 250 m > Rd

sehingga tikungan jenis Full Circle tidak dapat digunakan. Dicoba S-C-S :

a) Menentukan superelevasi desain

0228,6230

4,1432

4,1432

Rd

Dd

%58,5

0558,0

579,9228,610,02

579,9228,610,0

2

2

2

max

max

max

2max

DDde

DDde

etjd

b) Perhitungan lengkung peralihan (Ls)

1. Berdasarkan waktu tempuh maximum (3 detik) untuk melintasi lengkung

peralihan, maka panjang lengkung:

m

TVrLs

66,6636,3

80

6,3

2. Berdasarkan rumus modifikasi Shortt:

mm

ceVr

cRdVrLs d

10099,91

4,00558.080

727,24,0230

80022,0

727,2022,0

3

3

Page 64: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

3. Berdasarkan tingkat pencapaian perubahan kelandaian:

Vrreee

Ls nm

6,3

Dimana re = Tingkat pencapaian perubahan kelandaian melintang jalan,

untuk Vr = 80 km/jam, re max = 0,025 m/m/det.

m

Ls

11,71

80025,06,302,01,0

4. Berdasarkan rumus Bina Marga :

m

eenmwLs tjd

06,53

0558,002,02002

25,32

Dipakai nilai Ls yaitu 91,99 m, di bulatkan 100 m.

c) Penghitungan Өs, c, dan Lc

'''0 13,392712

23014,34360100

4

360

RdxLss

'''0

'''0'''0

1

22,36512

13,3927122(48,544627

)2(

sPIc

)

m

xx

RdxxcLc

48,31180

23014.322,36512180

'''0

Syarat tikungan jenis S-C-S

c > 0° = 20 51’ 36,22” > 0°…………………….(ok)

Lc > 20 m = 31,48 > 20 m……….…………....……(ok)

Page 65: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

d) Perhitungan besaran-besaran tikungan

m

RdLsLsXs

53,99

23040100

1100

401

2

2

2

2

m

RdLsYs

25,72306

1006

2

2

m

sRdRd

LsP

83,1

13,392712cos12302306

100

cos16

'''02

2

m

sxRdRd

LsLsK

90,49

13,392712sin23023040

100150

sin40

'''02

3

2

3

m

KPIPRdTt

16,218

90,4948,544627/tan16,4230

/tan'''0

21

121

m

RdPI

PRdEt

65,221

23048,5446272

1cos

83,12302

1cos

'''0

1

m

LsLcLt

48,231

100248,31

2

Page 66: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Kontrol perhitungan:

2 x Tt > L total

2 x 216,16 > 231,48

432,32 > 231,48 m.................... (Tikungan S – C – S bisa digunakan)

e) Penghitungan pelebaran perkerasan di tikungan:

Jalan kelas II (Arteri) muatan sumbu terberat 10 ton sehingga direncanakan

kendaraan terberat yang melintas adalah kendaraan berat.

Sehingga:

Vr = 80 km/jam

Rd = 230 m

n = 4 ( Jumlah jalur lintasan )

c = 0.8 m (Kebebasan samping)

b = 2.6 m (Lebar lintasan kendaraan sedang pada jalan lurus)

p = 18.9 m (Jarak antara as roda depan dan belakang kendaraan berat)

A = 1.2 m (Tonjolan depan sampai bemper kendaraan berat)

Secara analitis :

ZTdncbnB 1'

dimana :

B = Lebar perkerasan pada tikungan

n = Jumlah lajur Lintasan (4)

b = Lebar lintasan kendaraan pada tikungan

c = Kebebasan samping (0,8 m)

Td = Lebar melintang akibat tonjolan depan

Z = Lebar tambahan akibat kelainan dalam mengemudi

Page 67: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Perhitungan :

m

PRdRdb

78,0

9,18230230 22

22''

m

bbb

38,3

78,06,2

'''

m

RdAPARdTd

10,0

2302.19.1822.1230

2

2

2

m

RdVrZ

55,0230

80105,0

105,0

m

ZTdncbnB

01,9

55,010,0128,038,32

1'

Lebar perkerasan pada jalan lurus 2 x 3,5 = 7 m

Ternyata B > 7 m

9,01 m > 7 m

9,01 – 7 = 2,01 m

karena B > W, maka diperlukan pelebaran perkerasan pada tikungan PI1

sebesar 2,01 m

f) Penghitungan kebebasan samping pada PI 1

Data-data:

Vr = 80 km/jam

Rd = 230 m

W = 2 x 3,5 m = 7 m

Page 68: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Lc = 31,48 m

Jarak pandang henti (Jh) = 120 m (Tabel TPGJAK)

Jarak pandang menyiap (Jd) = 550 m (Tabel TPGJAK)

Lebar pengawasan minimal = 40 m

Perhitungan :

R’ = Rd – ½ W

= 230 – ½ 7

= 226,5 m

Lt = Lc + (2 x Ls)

= 38,53 + (2 x 100)

= 238,53 m

Jarak pandang henti berdasarkan TPGJAK 1997:

Jh = 0,694 Vr + 0,004 [Vr² ∕(ƒp)]

= 0,694 . 80 + 0,004 . [80² ∕ (0,35 )]

= 128,66 m

Jarak pandang henti berdasarkan Shirley L.hendarsin:

Kelandaian (g) pada PI-1 adalah 10 %

fp = Koefisien gesek memanjang menurut Bina Marga, fp = 0.35–0.55

Jalan dengan kelandaian tertentu:

)(254

278.02

gfpVrTVrJh

m17,64

)01,035,0(25480

5.280278.02

Diambil Jh terbesar = 128,66 m

Page 69: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Berdasarkan jarak pandang menyiap

Dengan rumusan :

2278.0 1

11

TamVrTd

22 278.0 TVrd

mantarad 100303

Vr, km/jam 50-65 65-80 80-95 95-110

d3 (m) 30 55 75 90

24 32 dd

Dimana : T1 = Waktu dalam (detik), ∞ 2.12 + 0,026 x Vr

T2 = Waktu kendaraan berada dijalur lawan, (detik) ∞ 6,56+0,048xVr

a = Percepatan rata-rata km/jm/dtk, (km/jm/dtk), ∞ 2,052+0,0036xVr

m = perbedaan kecepatan dari kendaraan yang menyiap dan kendaraan

yang disiap, (biasanya diambil 10-15 km/jam)

2

278.0 111

TamVrTd

2

)80026,012,2()800036.0052,2(1080)80026,012,2(278.0

= 85,55 m

m29,231

)80048,056,6(80278.0

mantarad 100303

= 40 m

24 32 dd

= 2/3 x 231,29

= 154,19 m

Jd = d1 + d2 + d3 + d4

22 278.0 TVrd

Page 70: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Jd = d1 + d2 + d3 + d4

= 85,55 + 231,29 + 40 + 154,19

= 501,03 m

Maka Jd terbesar diambil = 501,03 m ~ 550 m

Kebebasan samping yang tersedia (mo) = ½ (lebar pengawasan minimal - w)

= ½ (40-7)

= 16,5 m

Secara analitis :

Berdasarkan jarak pandang henti :

Jh = 128,66 m

Lt = 238,53 m Jh < Lt

E =

'

' 65.28cos1

RJhR

=

5,226 128,6665.28

cos15,226

= 9,08 m

Berdasarkan jarak pandang menyiap :

Jd = 501,03 m

Lt = 238,53 m Jd > Lt

E =

''

' 65,28sin

2

65,28cos1

RJdLtJd

RJdR

=

5,22603,50165,28

sin2

53,23803,5015,226

03,50165.28cos15,226

= 183,59 m

Page 71: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Kesimpulan :

o Kebebasan samping henti = 9,08 m

o Kebebasan samping menyiap = 183,59 m

o Kebebasan samping tersedia = 16,5 m

o Kebebasan samping berdasarkan jarak pandang henti 9,08 m < 16,5 m

sehingga aman

o Kebebasan samping berdasarkan jarak pandang menyiap 183,59 m > 16,5 m

sehingga sebelum memasuki tikungan PI1 perlu dipasang rambu dilarang

menyiap.

g) Hasil perhitungan

o Tikungan PI1 menggunakan tipe S-C-S dengan hasil penghitungan sebagai

berikut:

Δ1 = 270 46’ 54,48”

Rd = 230 m

Tt = 216,16 m

Et = 221,65 m

Lc = 31,48 m

Ls = 100 m

Xs = 99,53 m

Ys = 7,25 m

emax = 10 %

etjd = 5,58 %

en = 2 %

Page 72: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

3.2.2 Tikungan PI 2

Diketahui: PI2 = 80 57’18,99”

Direncanakan Rd = 1100 m > Rmin = 209,974 m. Dengan Vr = 80 km/jam

berdasarkan (TPGJAK 1997 Tabel II.18), Rmin untuk FC = 250 m < Rd. Sehingga

tikungan jenis Full Circle dapat digunakan.

a) Menentukan superelevasi desain:

0302,11100

4,1432

4,1432

Rd

Dd

%53,2

0253,0

579,930,110,02

579,930,110,0

2

2

2

max

max

max

2max

DDde

DDde

etjd

b) Penghitungan lengkung peralihan (Ls’)

1. Berdasarkan waktu tempuh maximum (3 detik) untuk melintasi lengkung

peralihan, maka panjang lengkung:

m

TVrLs

66,66

36,3

80

6,3'

2. Berdasarkan rumus modifikasi Shortt:

m

ceVr

cRdVrLs tjd

78,9

4,00253,080

727,24,01100

80022,0

727,2022,0'

3

3

Page 73: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

3. Berdasarkan tingkat pencapaian perubahan kelandaian:

Vrreee

Ls nm

6,3

'

dimana re = tingkat pencapaian perubahan kelandaian melintang jalan,

untuk Vr = 80 km/jam, re max = 0,025 m/m/det.

m

Ls

11,71

80025,06,302,01,0

'

4. Berdasarkan rumus Bina Marga:

m

eenmwLs tjd

71,31

0253.002.02002

25,32

'

Dipakai nilai Ls’ yaitu 71.11 m atau 75 m.

c) Penghitungan Өs, c, dan Lc

'''0 32,15571

110014,3436075

4360'

Rd

Lss

'''0

'''0'''0

2

35,4825

)32,155712(99,18578

)2(

sPIc

m

RdcLc

84,96180

110014.335,4825180

'''0

d) Perhitungan besaran-besaran tikungan

m

RdcLc

84,96180

110014.335,4825180

'''0

Page 74: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

m

PIRdTc97,85

/tan 221

35,3

99,18578/tan97,85

/tan'0

41

241

PITcEc

Kontrol perhitungan :

2 Tc > Lc

171,94 > 96,84 ................ (Tikungan jenis F - C bisa digunakan)

e) Perhitungan pelebaran perkerasan di tikungan:

Jalan kelas II (Arteri) dengan muatan sumbu terberat 10 ton sehingga

direncanakan kendaraan terberat yang melintas adalah kendaraan berat.

Vr = 80 km/jam

Rd = 1100 m

n = 4

c = 0.8 (Kebebasan samping)

b = 2.6 m (Lebar lintasan kendaraan sedang pada jalan lurus)

p = 7.6 m (Jarak antara as roda depan dan belakang kendaraan sedang)

A = 2.1 m (Tonjolan depan sampai bemper kendaraan sedang)

Secara analitis :

ZTdncbnB 1'

dimana :

B = Lebar perkerasan pada tikungan

n = Jumlah lajur Lintasan (2)

Page 75: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

b = Lebar lintasan kendaraan pada tikungan

c = Kebebasan samping (0,8 m)

Td = Lebar melintang akibat tonjolan depan

Z = Lebar tambahan akibat kelainan dalam mengemudi

Perhitungan :

m

PRdRdb

026,0

6.711001100 22

22''

m

bbb

62,2

026,06,2

'''

m

RdAPARdTd

0078,0

11001.26.721.21100

2

2

2

m

RdVrZ

25,01100

80105,0

105,0

m

ZTdncbnB

09,7

25,00078,0128,062,22

1'

Lebar perkerasan pada jalan lurus 2 x 3,5 = 7 m

Ternyata B > 7

7,09 m > 7

7.09 – 7 = 0,09 m

Page 76: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

karena B > W, maka diperlukan pelebaran perkerasan pada tikungan PI2 sebesar

0,09 m

f) Penghitungan kebebasan samping pada PI 2

Data-data:

Vr = 80 km/jam

Rd = 1100 m

W = 2 x 3,5 m= 7 m

Ls = 66,66 m

Jarak pandang henti (Jh) = 120 m (Tabel TPGJAK)

Jarak pandang menyiap (Jd) = 550 m (Tabel TPGJAK)

Lebar pengawasan minimal = 40 m

Perhitungan :

R’ = Rd – ½ W

= 1100 – ½ 7

= 1096,5 m

Lt = 2 × Ls’

= 2× 66,66

= 133,32 m

Jarak pandang henti berdasarkan TPGJAK 1997:

Jh = 0,694 Vr + 0,004 [Vr² ∕(ƒp)]

= 0,694 . 80 + 0,004 . [80² ∕ (0,35 )]

= 128,66 m

Jarak pandang henti berdasarkan Shirley L.hendarsin

Dengan rumusan :

Page 77: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

Kelandaian (g) pada PI-2 adalah 10 %

fp = Koefisien gesek memanjang menurut Bina Marga, fp = 0.35–0.55

Jalan Landai )(254

278.02

gfpVrTVrJh

m17,64

)01,035.0(25480

5.280278.02

Diambil Jh terbesar = 128,66 m

Berdasarkan jarak pandang menyiap

Dengan rumusan :

2278.0 1

11

TamVrTd

22 278.0 TVrd

mantarad 100303

Vr, km/jam 50-65 65-80 80-95 95-110

d3 (m) 30 55 75 90

24 32 dd

Dimana : T1 = Waktu dalam (detik), ∞ 2.12 + 0,026 x Vr

T2 = Waktu kendaraan berada dijalur lawan, (detik) ∞ 6,56+0,048xVr

a = Percepatan rata-rata km/jm/dtk, (km/jm/dtk), ∞ 2,052+0,0036xVr

m = perbedaan kecepatan dari kendaraan yang menyiap dan kendaraan

yang disiap, (biasanya diambil 10-15 km/jam)

Jd = d1 + d2 + d3 + d4

Page 78: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

2

278.0 111

TamVrTd

2

)80026,012,2()800036.0052,2(1080)80026,012,2(278.0

= 85,55 m

22 278.0 TVrd

m29,231

)80048,056,6(80278.0

mantarad 100303

= 40 m

24 32 dd

= 2/3 x 231,29

= 154,19 m

Jd = d1 + d2 + d3 + d4

= 85,55 + 29,231 + 40 + 154,19

= 501,03 m

Maka Jd terbesar diambil = 501,03 m

Kebebasan samping yang tersedia (mo) = ½ (Lebar pengawasan minimal - w)

= ½ (40-7)

= 16,5 m

Secara analitis :

Berdasarkan jarak pandang henti :

Jh = 128,66 m

Lt = 133,32 m Jh < Lt

Page 79: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

m =

'

' 65.28cos1

RJhR

=

1093

128,6665.28cos11093

= 1,89 m

Berdasarkan jarak pandang menyiap :

Jd = 501,03 m

Lt = 133,32 m Jd > Lt

m = R’ x

'65.28

sin2'

65.28cos1

RJdLtJd

RJd

= 1093 x

109303,50165.28

sin2

32,13303,5011093

03,50165.28cos1

= 70,41 m

Kesimpulan :

o Kebebasan samping henti = 1,89 m

o Kebebasan samping menyiap = 70,41 m

o Kebebasan samping tersedia = 16,5 m

o Kebebasan samping berdasarkan jarak pandang henti 1,89 m < 16,5 m

sehingga aman.

o Kebebasan samping berdasarkan jarak pandang menyiap 70,41 m > 16,5 m

sehingga sebelum memasuki tikungan PI2 perlu dipasang rambu dilarang

menyiap.

Page 80: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

g) Hasil perhitungan

o Tikungan PI2 menggunakan tipe F– C dengan hasil penghitungan sebagai

berikut:

ΔPI2 = 80 57’18,99”

Rd = 1100 m

Tc = 85,97 m

Ec = 3,35 m

Lc = 96,84 m

Ls = 66,66 m

emax = 10 %

etjd = 2,53 %

en = 2 %

Page 81: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

Page 82: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

3.2.3 Tikungan PI 3

Diketahui: PI3 = 110 59’ 6,08”

Direncanakan Rd = 1100 m > Rmin = 47,36 m. Dengan Vr = 80 km/jam

berdasarkan (TPGJAK 1997, Tabel II.18), Rmin untuk FC = 250 m < Rd,

sehingga tikungan jenis Full Circle dapat digunakan.

a) Menentukan superelevasi desain:

030,11100

4,1432

4,1432

Rd

Dd

%53.2

0253.0

579,930,110,02

579,930,110,0

2

2

2

max

max2

max

2max

DDde

DDdeetjd

h) Penghitungan lengkung peralihan (Ls)

1. Berdasarkan waktu tempuh maximum (3 detik) untuk melintasi lengkung

peralihan, maka panjang lengkung:

m

TVrLs

66,66

36,3

80

6,3

2. Berdasarkan rumus modifikasi Shortt:

m

ceVr

cRdVrLs tjd

78,9

4,00253,080

727,24,01100

80022,0

727,2022,0

3

3

Page 83: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

3. Berdasarkan tingkat pencapaian perubahan kelandaian:

Vrreee

Ls nm

6,3

dimana re = tingkat pencapaian perubahan kelandaian melintang jalan,

untuk Vr = 80 km/jam, re max = 0,025 m/m/det.

m

Ls

11,71

80025,06,302,01,0

4. Berdasarkan rumus Bina Marga:

m

eenmwLs tjd

71,31

0253.002.02002

25,32

Dipakai nilai Ls yaitu 71.77 m atau 75 m.

i) Penghitungan Өs, c, dan Lc

'''0 32,15571

110014,3436075

4360

Rd

Lss

'''0

'''0'''0

3

44,3548

)32,155712(08,65911

)2(

sPIc

m

RdcLc

97,154180

110014.344,3548180

'''0

j) Perhitungan besaran-besaran tikungan

m

RdcLc

97,154180

110014.344,3548180

'''0

Page 84: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

m

PIRdTc05,115

/tan 321

02,6

08,65911/tan05,115

/tan'0

41

341

PITcEc”

Kontrol perhitungan :

2 Tc > Lc

230,1 > 154,97 ................ (Tikungan jenis F - C bisa digunakan)

k) Perhitungan pelebaran perkerasan di tikungan:

Jalan kelas II (Arteri) dengan muatan sumbu terberat 10 ton sehingga

direncanakan kendaraan terberat yang melintas adalah kendaraan berat.

Vr = 80 km/jam

Rd = 1100 m

n = 4

c = 0.8 (Kebebasan samping)

b = 2.6 m (Lebar lintasan kendaraan sedang pada jalan lurus)

p = 7.6 m (Jarak antara as roda depan dan belakang kendaraan sedang)

A = 2.1 m (Tonjolan depan sampai bemper kendaraan sedang)

Secara analitis :

ZTdncbnB 1'

dimana :

B = Lebar perkerasan pada tikungan

n = Jumlah lajur Lintasan (2)

Page 85: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

b = Lebar lintasan kendaraan pada tikungan

c = Kebebasan samping (0,8 m)

Td = Lebar melintang akibat tonjolan depan

Z = Lebar tambahan akibat kelainan dalam mengemudi

Perhitungan :

m

PRdRdb

026,0

6.711001100 22

22''

m

bbb

62,2

026,06,2

'''

m

RdAPARdTd

0078,0

11001.26.721.21100

2

2

2

m

RdVrZ

25,01100

80105,0

105,0

m

ZTdncbnB

09,7

25,00078,0128,062,22

1'

Lebar perkerasan pada jalan lurus 2 x 3,5 = 7 m

Ternyata B > 7

7,09 m > 7

7.09 – 7 = 0,09 m

Page 86: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

karena B > W, maka diperlukan pelebaran perkerasan pada tikungan PI3 sebesar

0,09 m

l) Penghitungan kebebasan samping pada PI 3

Data-data:

Vr = 80 km/jam

Rd = 1100 m

W = 2 x 3,5 m= 7 m

Ls = 66,66 m

Jarak pandang henti (Jh) = 40 m (Tabel TPGJAK)

Jarak pandang menyiap (Jd) = 200 m (Tabel TPGJAK)

Lebar pengawasan minimal = 30 m

Perhitungan :

R’ = Rd – ½ W

= 1100 – ½ 7

= 1096,5 m

Lt = 2 × Ls

= 2× 66,66

= 133,32 m

Jarak pandang henti berdasarkan TPGJAK 1997:

Jh = 0,694 Vr + 0,004 [Vr² ∕(ƒp)]

= 0,694 . 80 + 0,004 . [80² ∕ (0,35 )]

= 128,66 m

Jarak pandang henti berdasarkan Shirley L.hendarsin

Dengan rumusan :

Page 87: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

Kelandaian (g) pada PI-3 adalah 10 %

fp = Koefisien gesek memanjang menurut Bina Marga, fp = 0.35–0.55

Jalan Landai )(254

278.02

gfpVrTVrJh

m11,71

)01,035.0(25480

5.280278.02

Diambil Jh terbesar = 128,66 m

Berdasarkan jarak pandang menyiap

Dengan rumusan :

2278.0 1

11

TamVrTd

22 278.0 TVrd

mantarad 100303

Vr, km/jam 50-65 65-80 80-95 95-110

d3 (m) 30 55 75 90

24 32 dd

Dimana : T1 = Waktu dalam (detik), ∞ 2.12 + 0,026 x Vr

T2 = Waktu kendaraan berada dijalur lawan, (detik) ∞ 6,56+0,048xVr

a = Percepatan rata-rata km/jm/dtk, (km/jm/dtk), ∞ 2,052+0,0036xVr

m = perbedaan kecepatan dari kendaraan yang menyiap dan kendaraan

yang disiap, (biasanya diambil 10-15 km/jam)

Jd = d1 + d2 + d3 + d4

Page 88: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

2

278.0 111

TamVrTd

2

)80026,012,2()800036.0052,2(1080)80026,012,2(278.0

= 85,55 m

22 278.0 TVrd

m29,231

)80048,056,6(80278.0

mantarad 100303

= 40 m

24 32 dd

= 2/3 x 231,29

= 154,19 m

Jd = d1 + d2 + d3 + d4

= 85,55 + 29,231 + 40 + 154,19

= 501,03 m

Maka Jd terbesar diambil = 501,03 m

Kebebasan samping yang tersedia (mo) = ½ (Lebar pengawasan minimal - w)

= ½ (40-7)

= 16,5 m

Secara analitis :

Berdasarkan jarak pandang henti :

Jh = 128,66 m

Lt = 133,32 m Jh < Lt

Page 89: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

m =

'

' 65.28cos1

RJhR

=

1093

66,81265.28cos11093

= 1,89 m

Berdasarkan jarak pandang menyiap :

Jd = 501,03 m

Lt = 133,32 m Jd > Lt

m = R’ x

'65.28

sin2'

65.28cos1

RJdLtJd

RJd

= 1093 x

109303,50165.28

sin2

32,13303,5011093

03,50165.28cos1

= 70,41 m

Kesimpulan :

o Kebebasan samping henti = 1,89 m

o Kebebasan samping menyiap = 70,41 m

o Kebebasan samping tersedia = 16,5 m

o Kebebasan samping berdasarkan jarak pandang henti 1,89 m < 16,5 m

sehingga aman.

o Kebebasan samping berdasarkan jarak pandang menyiap 70,41 m > 16,5 m

sehingga sebelum memasuki tikungan PI3 perlu dipasang rambu dilarang

menyiap.

Page 90: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

m) Hasil perhitungan

o Tikungan PI3 menggunakan tipe F– C dengan hasil penghitungan sebagai

berikut:

ΔPI3 = 110 59’ 6,08”

Rd = 1100 m

Tc = 115,05 m

Ec = 3,35 m

Lc = 154,97 m

Ls = 66,66 m

emax = 10 %

etjd = 2,53 %

en = 2 %

Page 91: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

Page 92: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

3.3 Perhitungan Stationing

Data-data :

dA – 1 : 1100,00 m

d1 – 2 : 867,25 m

d2 – 3 : 895,23 m

d3 – B : 502,87 m

Koordinat :

Sungai-1 : ( 772,75 ; 2101,69 )

Sungai-2 : ( 708,41 ; 2539,78 )

m

SungaiPIJarak75,421

68,177869,210158,50175,772 2212

m

PISungaiJarak12,691

69,210141,266475,77251,371 2231

m

SungaiPIJarak22,359

41,266478,253951,37141,708 2223

m

BSungaiJarak67,785

78,253989,313551,37162,196 222

Page 93: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

PI – 1 : S – C – S

Ls1 = 100 m

Lc1 = 31,48 m

Tt1 = 216,16 m

PI – 2 : F - C

Ls2 = 66,66 m

Lc2 = 130,77 m

Tc2 = 85,97 m

PI – 3 : F - C

Ls3 = 66,66 m

Lc3 = 130,77 m

Tc3 = 85,97 m

STA A = Sta 0+000 m

STA PI 1 = Sta A + dA – 1

= (0+000) + 1100

= 1+100 m

STA TS1 = Sta PI 1 – Ls1

=(1+100) – 100

= 1+000 m

STA SC1 = Sta TS1 - Ls1

= (1+000) - 100

= 0+983,84 m

Page 94: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

STA CS1 = Sta SC1 + Lc1

= (0+983,84) + 31,48

= 0+951,34 m

STA ST1 = Sta CS1 + Ls1

= (1+100) + 100

= 1+200 m

STA PI2 = Sta ST1 + d1 – 2 – Tc2

= (1+200) + 867,25 – 85,97

= 1+932,62 m

STA TC2 = Sta PI2 – Tc2

= (1+932,62) – 85,97

= 1+846,65 m

STA CC2 = Sta TC2 + Lc2

= (1+846,65) + 130,77

= 1+977,42 m

STA CT2 = Sta CC2 + Tc2

= (1+977,42) + 85,97

= 2+063,39 m

STA PI 3 = Sta CT2 + d2 – 3 –Tc3

=(1+963,39) + 895,23 – 85,97

= 2+772,65 m

STA TC3 = Sta PI 3 – Tc3

=(2+872,65) – 85,97

= 2+866,68 m

Page 95: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

STA CC3 = Sta TC3 + Lc3

= (2+866,68) + 130,77

= 2+997,45 m

STA CT3 = Sta CC3 + Lc3

= (2+997,45) - 130,77

= 2+858,22 m

STA B = Sta CT3 + d3 – B –Lc3

= (2+858,22) + 502,87 – 130,77

= 3+230,32 m

STA B < Σd = 3230,32 < 3400,00 m.................................(ok)

STA Sungai 1 = Sta CT2 + ( Jarak PI2 – Sungai 1) – Tt1

= (2+063,39) + 421,75 – 216,16

= 2+168,98 m

STA Sungai 2 = Sta TC3 + ( Jarak PI3 – Sungai 2) – Tc2

= (2+866,68) + 359,22 – 85,97

= 2+959,93 m

Page 96: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

3.4 Kontrol Overlapping

Diketahui:

Vrencana = 80 km/jam

Perhitungan Vr = 3600

100080 x = 22,22 m/detik

Syarat overlapping: λn d’, dengan d’ = Vr x 3 detik

= 22,22 m/detik x 3 detik

= 66,66 m

Sehingga agar tidak over laping an > 66,66 m

1. Awal proyek dengan PI1

d 1 = d A-1 – Tt 1

= 1036,02 – 216,16

= 819,86 m > 66,66..........................(ok)

2. PI2 dengan Jembatan 1

d 2 = (STA Sungai 1) – ½ Asumsi panjang jembatan – STA TC2

= (2+168,98) – 1/2 x 30 – (1+746,65)

= 407,33 m > 66,66..........................(ok)

3. PI3 dengan Jembatan 2

d 4 = (STA Sungai 2 ) – ½ Asumsi panjang jembatan – STA TC3

= (2+959,93) – 1/2 x 30 – (2+686,68)

= 258,25 > 66,66 m...........................(ok)

Page 97: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

4. Jembatan 1 dengan Jembatan 2

d 5 = STA Sungai 2– ½ Asumsi panjang jembatan – STA TC3

= (2+959,93)– 1/2 x 30 – (2+686,68)

= 258,25 m > 66,66 m..........................(ok)

5. PI 3 dengan B

d 6 = STA B – STA CT3

= (3+365,12) – (2+948,22)

= 416,9 m > 66,66 m.........................(ok)

Page 98: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

3.5 Perhitungan Alinemen Vertikal

Tabel 3.2 Elevasi Tanah Asli dan Elevasi Rencana AS Jalan

Titik STA Elevasi Tanah Asli (m) Elevasi Rencana As Jalan

(m)

A 0+000 465,84087 465,84087

1 0+050 465,837389 466,066

2 0+100 465,824796 466,29113

3 0+150 466,515955 466,51626

4 0+200 466,262909 467,40441

5 0+250 465,953601 468,29261

6 0+300 465,711771 469,18081

7 0+350 471,873257 470,06901

8 0+400 472,921653 470,95722

9 0+450 472,35767 471,84542

10 0+500 471,963741 472,73362

11 0+550 471,712087 473,62182

12 0+600 471,626426 474,51002

13 0+650 471,73618 475,39822

14 0+700 478,11188 476,28643

15 0+750 478,390667 477,17463

16 0+800 478,401821 478,06283

17 0+850 478,31597 478,95103

18 0+900 478,530094 479,83923

19 0+950 478,456883 480,73774

20 1+000 478,199132 481,61564

21 1+050 478,147814 482,50384

22 1+100 485,477651 483,39204

23 1+150 486,396077 484,28024

24 1+200 485,166725 485,16845

25 1+250 485,249859 485,39191

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 99: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

Sambungan Tabel 3.2 Elevasi Tanah Asli dan Elevasi Rencana AS Jalan

Titik STA Elevasi Tanah Asli

(m)

Elevasi Rencana As Jalan

(m)

26 1+300 485,319427 485,61538

27 1+350 485,697339 485,83885

28 1+400 485,312295 486,06231

29 1+450 484,837834 486,28578

30 1+500 487,578735 486,50925

31 1+550 486,910278 486,73271

32 1+600 486,958843 486,95618

33 1+650 487,38173 486,73443

34 1+700 485,086781 486,5127

35 1+750 485,563041 486,29087

36 1+800 488,973236 486,06912

37 1+850 485,510937 485,84734

38 1+900 485,411552 485,62557

39 1+950 485,324106 485,40377

40 2+000 485,268052 485,182

41 2+050 485,14359 484,96024

42 2+100 483,926074 484,96024

43 2+150 482,515328 484,96024

44 2+200 483,175122 484,96024

45 2+250 482,593302 484,96024

46 2+300 484,546425 484,96024

47 2+350 485,128294 484,96024

48 2+400 482,44914 485,11842

49 2+450 483,34768 485,27657

50 2+500 483,159208 485,43473

51 2+550 483,827349 485,59291

52 2+600 483,363671 485,75106

53 2+650 485,028289 485,75106

54 2+700 488,130347 485,75106

55 2+750 483,78582 485,75106

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 100: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

Sambungan Tabel 3.2 Elevasi Tanah Asli dan Elevasi Rencana AS Jalan

Titik STA Elevasi Tanah Asli

(m)

Elevasi Rencana As Jalan

(m)

56 2+800 483,574004 485,75106

57 2+850 483,560401 485,75106

58 2+900 483,518783 485,75106

59 2+950 484,494802 485,75106

60 3+000 484,228344 485,75106

61 3+050 485,797243 485,75107

62 3+100 484,129579 485,58426

63 3+150 481,512278 485,41745

64 3+200 486,369392 485,2452

65 3+250 484,066507 485,06117

66 3+300 483,549856 484,87715

67 3+350 482,859703 484,6931

B 3+400 484,509009 484,50901

Keterangan : Data elevasi rencana As jalan diperoleh dari gambar long profile.

Page 101: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

Sungai 1

Elevasi dasar sungai : +484

Elevasi muka air sungai : +482.7

Elevasi muka air sungai saat banjir : +483

Ruang bebas : 3 m

Tebal plat jembatan : 1 m

Elevasi rencana minimum : +474

elevasi sungai = +482,5

elevasi rencana jalan = +484elevasi rencana minimum = +474

elevasi air sungai = +482.7

elevasi air sungai saat banjir (penuh) = +483

Sket Perencanaan Elevasi rencana Jembatan 1

ruang bebas 3m

tebal pelat 1m

+482.5

+485

+483

Page 102: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

Sungai 2

Elevasi dasar sungai : +483.5

Elevasi muka air sungai : +483.7

Elevasi muka air sungai saat banjir : +484.5

Ruang bebas : 3 m

Tebal plat jembatan : 1 m

Elevasi rencana minimum : +485.5

elevasi sungai = +483,5

elevasi rencana jalan = +485.7

elevasi air sungai = +483.7

elevasi air sungai saat banjir (penuh) = +484.5

Sket Perencanaan Elevasi rencana Jembatan 2

ruang bebas 3m

tebal pelat 1m

+483.5

+485.9

+484.5

elevasi rencana minimum = +485.5

Page 103: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

3.5.1. Perhitungan Kelandaian memanjang

Contoh perhitungan kelandaian g ( A – PVI1)

Elevasi A = 465,84 m STA A = 0+000

Elevasi PVI1 = 466,52 m STA PVI1 = 0+150

%45,0

100)0000()1500(

465,84 466,52

1001

11

ASTAPVISTA

AElevasiPVIElevasig

Untuk perhitungan selanjutnya disajikan dalam tabel 3.3 berikut :

Tabel 3.3 Data Titik PVI

No. Titik STA Elevasi

(m)

Jarak

(m)

Kelandaian

Memanjang (%)

1 A 0+000 465, 84

2 PVI1 0+150 466, 52

3 PVI2 1+200 485, 17

4 PVI3 1+600 486, 96

5 PVI4 2+050 484, 96

6 PVI5 2+350 484, 96

7 PVI6 2+600 485, 75

8 PVI7 3+050 485, 75

9 B 3+400 484, 51

150

1050

g1 = 0,45 %

g2 = 1,78 %

400

450

500

300

450

350

g3 = 0,45 %

g4 = 0,44%

g5 = 0 %

g6 = 0,26 %

g7 = 0 %

g8 = 0, 35 %

Page 104: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

3.5.2. Penghitungan lengkung vertikal

a) PVI 1

Gambar 3.9 Lengkung PVI1

Data – data :

Stationing PVI 1 = 0+150

Elevasi PVI 1 = 466, 52 m

Vr = 80 km/jam

g 1 = 0,45 %

g 2 = 1,78 %

)(%33,1

%45,0% 1,7812

cekungLv

ggA

Jh minimum pada Tabel bab 2, jika kecepatan rencana 80 km/jam adalah 120 m.

m

gfpVrTVrJh

97,63

0178,035,025480

5,280278,0

254278,0

2

2

PLV 1

B 1

PPV 1

Ev

g 1= 0,45 %

g2= 1,78 %

PTV 1

PVI 1

A 1

Page 105: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

1. Mencari panjang lengkung vertikal:

Berdasarkan syarat keluwesan bentuk

m

VLv

48

806,0

6,0

Berdasarkan syarat drainase

m

ALv

2,53

33,140

40

Berdasarkan syarat kenyamanan pengemudi

m

tVLv

66,66

33600

100080

Pengurangan goncangan

m

AVLv

42,25360

33,180360

2

2

Jika menggunakan TPGJAK :

m

ALv

02,21405

8033,1405

S

2

2

Jh > Lv

120 > 21,02 maka tidak memenuhi syarat

Page 106: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

m

ALv

51,145

33,1405

)80(2

405-S2

120 > -145,51

Jh > Lv, maka memenuhi syarat

Berdasarkan syarat panjang Lengkung Tabel pada bab 2 untuk Vr > 60 km/jam,

Lv = 80 – 150 m,maka Lv minimum = 80 m.

mLvAEv 133,0800

8033.18001

mLvX 208041

41

1

mXLv

AY 033,02080200

33.1200

221

2. Stationing lengkung vertikal PVI 1

Sta PLV 1 = Sta PVI 1 – 1/2 .Lv

= (0+150) - 1/2 . 80

= 0+110 m

Sta A1 = Sta PVI 1 – 1/4 .Lv

= (0+150) -1/4 . 80

= 0+130 m

Sta PPV 1 = Sta PVI 1

= 0+150 m

Sta B 1 = Sta PVI 1 + 1/4 Lv

= (0+150) + 1/4 . 80

= 0+170 m

Page 107: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

Sta PTV 1 = Sta PVI 1 + 1/2 Lv

= (0+150) + 1/2. 80

= 0+190 m

3. Elevasi lengkung vertikal:

Elevasi PLV 1 = Elevasi PVI 1 - ½Lv x g1

= 466, 52 - ½ . 80 x 0,45

= 448,52 m

Elevasi A1 = Elevasi PVI 1 - ¼ Lv x g1 + y 1

= 466, 52 - ¼ 80 x 0,45 + 0.033

= 457,49 m

Elevasi PPV 1 = Elevasi PVI 1 + Ev 1

= 466, 52 + 0.133

= 466.65 m

Elevasi B 1 = Elevasi PVI 1 + ¼Lv x g2 + y 1

= 466, 52 + ¼ 80 x 1,78 + 0.033

= 502,15 m

Elevasi PTV 1 = Elevasi PVI 1 + ½Lv x g2

= 466, 52 + ½ 80 x 1,78

= 537.72 m

Page 108: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

b) PVI 2

Gambar 3.10 Lengkung Vertikal PVI 2

Data – data :

Stationing PVI2 = 1 + 200

Elevasi PVI2 = 485, 17 m

Vr = 80 km/jam

g 2 = 1,78 %

g 3 = 0,45 %

)(%1,33

% 1,78% 0,4523

cembungLv

ggA

Jh minimum pada Tabel bab 2, jika kecepatan rencana 80 km/jam adalah 120 m.

m

gfpVrTVrJh

97,63

0178,035,025480

5,280278,0

254278,0

2

2

PLV 2

A 2 PI 2 g2 = 1,78 %

Ev

g3 = 0,45 %

PPV 2

B 2 PTV 2

Page 109: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

1. Mencari panjang lengkung vertikal:

Berdasarkan syarat keluwesan bentuk

m

VLv

84

086,0

6,0

Berdasarkan syarat drainase

m

ALv

2.53

33.140

40

Berdasarkan syarat kenyamanan pengemudi

m

tVLv

66,66

33600

100080

Pengurangan goncangan

m

AVLv

64.23360

33.108360

2

2

Jika menggunakan TPGJAK :

m

ALv

02,21405

8033,1405

S

2

2

120 > 21,02

Jh > Lv, maka tidak memenuhi syarat

m

ALv

51,145

33,1405

)80(2

405-S2

120 > -145,51

Jh > Lv, maka memenuhi syarat

Page 110: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

Berdasarkan syarat panjang Lengkung Tabel pada bab 2 untuk Vr > 60 km/jam,

Lv = 80 – 150 m,maka Lv minimum = 80 m.

mLvAEv 133,0800

8033.18002

mLvX 208041

41

2

mXLv

AY 033.02080200

33.1200

222

2. Stationing lengkung vertikal PVI 2

Sta PLV 2 = Sta PVI 2 – 1/2 .Lv

= (1+200) - 1/2 . 80

= 1+160 m

Sta A2 = Sta PVI 2 – 1/4 .Lv

= (1+200) -1/4 . 80

= 1+180 m

Sta PPV 2 = Sta PVI 2

= 1+200 m

Sta B 2 = Sta PVI 2 + 1/4 Lv

= (1+200) + 1/4 . 80

= 1+220 m

Sta PTV 2 = Sta PVI 2 + 1/2 Lv

= (1+200) + 1/2. 80

= 1+240 m

Page 111: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

3. Elevasi lengkung vertikal:

Elevasi PLV 2 = Elevasi PVI 2 – ½Lv x g 2

= 485, 17 – ½ 80 x 1,78

= 413,97 m

Elevasi A2 = Elevasi PVI 2 – ¼ Lv x g 2 + y 2

= 485, 17 – ¼ 80 x 1,78 + 0.033

= 449,24 m

Elevasi PPV 2 = Elevasi PVI 2 – Ev 2

= 485, 17 – 0.133

= 485,04 m

Elevasi B 2 = Elevasi PVI 2 + ¼Lv x g 2 – y 2

= 485, 17 + ¼ 80 x 1,78 – 0.033

= 449,60 m

Elevasi PTV 2 = Elevasi PVI 2 + ½Lv x g 2

= 485, 17 + ½ 80 x 1,78

= 556.37 m

Page 112: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

c) PVI 3

Gambar 3.11 Lengkung Vertikal PVI 3

Data – data :

Stationing PVI3 = 1+600

Elevasi PVI3 = 486, 96 m

Vr = 80 km/jam

g 3 = 0,45 %

g 4 = 0,44 %

)(% 0,01

% 0,44% 0,4543

cembungLv

ggA

Jh minimum pada Tabel bab 2, jika kecepatan rencana 80 km/jam adalah 120 m.

m

gfpVrTVrJh

68,126

0045,035,025480

5,280278,0

254278,0

2

2

1. Mencari panjang lengkung vertikal:

Berdasarkan syarat keluwesan bentuk

m

VLv

84

086,0

6,0

PLV 3 B 3 A 3 PPV 3

Ev g3 = 0,45 %

g4= 0,44 % PVI 3

PTV 3

Page 113: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

Berdasarkan syarat drainase

m

ALv

04.0

01.040

40

Berdasarkan syarat kenyamanan pengemudi

m

tVLv

66,6633600

100008

Pengurangan goncangan

m

AVLv

17.0360

01.008360

2

2

Jika menggunakan TPGJAK :

m

ALv

16,0405

8001,0405

S

2

2

126,68 > 0,16

Jh > Lv, maka tidak memenuhi syarat

m

ALv

34,40

01,0405

)80(2

405-S2

126,68 > - 40,34

Jh > Lv, maka memenuhi syarat

Berdasarkan syarat panjang Lengkung Tabel pada bab 2 untuk Vr > 60 km/jam,

Lv = 80 – 150 m,maka Lv minimum = 80 m.

Page 114: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

mLvAEv 001.0800

0801.08003

mLvX 200841

41

3

mXLv

AY 0002.02008200

01.0200

223

2. Stationing lengkung vertikal PVI 3

Sta PLV 3 = Sta PVI 3 – 1/2 .Lv

= (1+600) – 1/2 . 80

= 1+560 m

Sta A3 = Sta PVI 3 – 1/4 .Lv

= (1+600) – 1/4 . 80

= 1+580 m

Sta PPV 3 = Sta PVI 3

= 1+600 m

Sta B 3 = Sta PVI 3 + 1/4 Lv

= (1+600) + 1/4 . 80

= 1+620 m

Sta PTV 3 = Sta PVI 3 + 1/2 Lv

= (1+600) + 1/2. 80

= 1+640 m

Page 115: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

112

3. Elevasi lengkung vertikal:

Elevasi PLV 3 = Elevasi PVI 3 - ½Lv x g 3

= 486, 96 - ½ 80 x 0,45

= 468, 96 m

Elevasi A3 = Elevasi PVI 3 - ¼ Lv x g 3 + y 3

= 486, 96 - ¼ 80 x 0,45 + 0.0002

= 477,96 m

Elevasi PPV 3 = Elevasi PVI 3 + Ev 3

= 486, 96 + 0.001

= 486,96 m

Elevasi B 3 = Elevasi PVI 3 - ¼Lv x g 4 - y 3

= 486, 96 - ¼ 80 x 0,44 - 0.0002

= 478,16 m

Elevasi PTV 3 = Elevasi PVI 3 - ½Lv x g 4

= 486, 96 - ½ 80 x 0,44

= 469, 36 m

Page 116: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

113

d) PVI 4

Gambar 3.12 Lengkung Vertikal PVI 4

Data – data :

Stationing PVI4 = 2+050

Elevasi PVI4 = 484, 96 m

Vr = 80 km/jam

g 4 = 0,44 %

g 5 = 0 %

)k(% 0,44

% 0% 0,4454

ungceLv

ggA

Jh minimum pada Tabel bab 2, jika kecepatan rencana 80 km/jam adalah 120 m.

m

gfpVrTVrJh

69,126

0044,035,025480

5,280278,0

254278,0

2

2

PLV 4

A 4

PI 4

g4 = 0,44 % Ev

g5 = 0 % PPV 4

B 4 PTV 4

Page 117: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

114

1. Mencari panjang lengkung vertikal:

Berdasarkan syarat keluwesan bentuk

m

VLv

84

086,0

6,0

Berdasarkan syarat drainase

m

ALv

6.17

44.040

40

Berdasarkan syarat kenyamanan pengemudi

m

tVLv

66,6633600

100008

Pengurangan goncangan

m

AVLv

28.7360

44.008360

2

2

Jika menggunakan TPGJAK :

m

ALv

95,6405

8044,0405

S

2

2

126,69 > 6,95

Jh > Lv, maka tidak memenuhi syarat

Page 118: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

115

m

ALv

46,760

44,0405

)80(2

405-S2

126,69 > - 760,46

Jh > Lv, maka memenuhi syarat

Berdasarkan syarat panjang Lengkung Tabel pada bab 2 untuk Vr > 60 km/jam,

Lv = 80 – 150 m,maka Lv minimum = 80 m.

mLvAEv 044.0800

8044.08004

mLvX 208041

41

4

mXLv

AY 011.02080200

44.0200

224

2. Stationing lengkung vertikal PVI 4

Sta PLV 4 = Sta PVI 4 – 1/2 .Lv

= (2+050) – 1/2 . 80

= 2+010 m

Sta A4 = Sta PVI 4 – 1/4 .Lv

= (2+050) – 1/4 . 80

= 2+030 m

Sta PPV 4 = Sta PVI 4

= 2+050 m

Sta B 4 = Sta PVI 4 + 1/4 Lv

= (2+050) + 1/4 . 80

= 2+070 m

Page 119: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

116

Sta PTV 4 = Sta PVI 4 + 1/2 Lv

= (2+050) + 1/2. 80

= 2+090 m

3. Elevasi lengkung vertikal:

Elevasi PLV 4 = Elevasi PVI 4 + ½Lv x g 4

= 484, 96 + ½ 80 x 0,44

= 502,56 m

Elevasi A4 = Elevasi PVI 4 + ¼ Lv x g 4 + y 4

= 484, 96 + ¼ 80 x 0,44 + 0.011

= 493,77 m

Elevasi PPV 4 = Elevasi PVI 4 + Ev 4

= 484, 96 + 0,044

= 485,004 m

Elevasi B 4 = Elevasi PVI 4 + ¼Lv x g 5 + y 4

= 484, 96 + ¼ 80 x 0 + 0.011

= 484, 97 m

Elevasi PTV 4 = Elevasi PVI 4 + ½Lv x g 5

= 484, 96 + ½ 80 x 0

= 484, 96 m

Page 120: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

117

e) PVI 5

Gambar 3.13 Lengkung Vertikal PVI 5

Data – data :

Stationing PVI5 = 2+350

Elevasi PVI5 = 484, 96 m

Vr = 80 km/jam

g 5 = 0 %

g 6 = 0,26 %

)(%,260

%0%,26056

cekungLv

ggA

Jh minimum pada Tabel bab 2, jika kecepatan rencana 80 km/jam adalah 120 m.

m

gfpVrTVrJh

13,128

0026,035,025408

5,208278,0

254278,0

2

2

PLV 5

B 5

A 5 PPV 5

PTV 5

Ev g5 = 0 %

g6= 0,26 %

PVI 5

Page 121: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

118

1. Mencari panjang lengkung vertikal:

Berdasarkan syarat keluwesan bentuk

m

VLv

84

086,0

6,0

Berdasarkan syarat drainase

m

ALv

4.10

26.040

40

Berdasarkan syarat kenyamanan pengemudi

m

tVLv

66,6633600

100008

Pengurangan goncangan

m

AVLv

62.4360

26.008360

2

2

Jika menggunakan TPGJAK :

m

ALv

11,4405

8026,0405

S

2

2

128,13 > 4,11

Jh > Lv, maka tidak memenuhi syarat

Page 122: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

119

m

ALv

69,1397

26,0405

)80(2

405-S2

128,13 > - 1397,69

Jh > Lv, maka memenuhi syarat

Berdasarkan syarat panjang Lengkung Tabel pada bab 2 untuk Vr > 60 km/jam,

Lv = 80 – 150 m,maka Lv minimum = 80 m.

mLvAEv 026.0800

8026,08005

mLvX 208041

41

5

mXLv

AY 0007.02080200

26.0200

225

2. Stationing lengkung vertikal PVI 5

Sta PLV 5 = Sta PVI 5 – 1/2 .Lv

= (2+350) – 1/2 . 80

= 2+310 m

Sta A5 = Sta PVI 5 – 1/4 .Lv

= (2+350) – 1/4 . 80

= 2+330 m

Sta PPV 5 = Sta PVI 5

= 2+350 m

Sta B 5 = Sta PVI 5 + 1/4 Lv

= (2+350) + 1/4 . 80

= 2+370 m

Page 123: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

120

Sta PTV 5 = Sta PVI 5 + 1/2 Lv

= (2+350) + 1/2. 80

= 2+390 m

3. Elevasi lengkung vertikal:

Elevasi PLV 5 = Elevasi PVI 5 + ½Lv x g 5

= 484, 96 + ½.80 x 0

= 484, 96 m

Elevasi A5 = Elevasi PVI 5 + ¼ Lv x g 5 + y 5

= 484, 96 + ¼ 80 x 0 + 0.0007

= 484, 97 m

Elevasi PPV 5 = Elevasi PVI 5 + Ev 5

= 484, 96 + 0.026

= 484, 99 m

Elevasi B 5 = Elevasi PVI 5 + ¼Lv x g 6 + y 5

= 484, 96 + ¼ 80 x 0.26 + 0.0007

= 490, 16 m

Elevasi PTV 5 = Elevasi PVI 5 + ½Lv x g 6

= 484, 96 + ½ 80 x 0.1

= 488,96 m

Page 124: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

121

f) PVI6

Gambar 3.14 Lengkung Vertikal PVI6

Data – data :

Stationing PVI6 = 2+600

Elevasi PVI6 = 485, 75 m

Vr = 80 km/jam

g 6 = 0.26 %

g 7 = 0 %

)(%26.0

%26.0%067

cembungLv

ggA

Jh minimum pada Tabel bab 2, jika kecepatan rencana 80 km/jam adalah 120 m.

m

gfpVrTVrJh

13,128

0026,035,025408

5,208278,0

254278,0

2

2

PLV 6

A 6 PI 6 g6 = 0.26 %

Ev

g7 = 0 %

PPV 6

B 6 PTV 6

Page 125: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

122

1. Mencari panjang lengkung vertikal:

Berdasarkan syarat keluwesan bentuk

m

VLv

84

086,0

6,0

Berdasarkan syarat drainase

m

ALv

4.10

26.040

40

Berdasarkan syarat kenyamanan pengemudi

m

tVLv

66,6633600

100008

Pengurangan goncangan

m

AVLv

62.4360

26.008360

2

2

Jika menggunakan TPGJAK :

m

ALv

11,4405

8026,0405

S

2

2

128,13 > 4,11

Jh > Lv, maka tidak memenuhi syarat

m

ALv

69,1397

26,0405

)80(2

405-S2

128,13 > - 1397,69

Jh > Lv, maka memenuhi syarat

Page 126: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

123

Berdasarkan syarat panjang Lengkung Tabel pada bab 2 untuk Vr > 60 km/jam,

Lv = 80 – 150 m,maka Lv minimum = 80 m.

mLvAEv 026.0800

8026.08006

mLvX 208041

41

6

mXLv

AY 0007.02080200

26.0200

226

2. Stationing lengkung vertikal PVI 6

Sta PLV 6 = Sta PVI 6 – 1/2 .Lv

= (2+600) – 1/2 . 80

= 2+560 m

Sta A6 = Sta PVI 6 – 1/4 .Lv

= (2+600) – 1/4 . 80

= 2+580 m

Sta PPV 6 = Sta PVI 6

= 2+600 m

Sta B 6 = Sta PVI 6 + 1/4 Lv

= (2+600) + 1/4 . 80

= 2+620 m

Sta PTV 6 = Sta PVI 6 + 1/2 Lv

= (2+600) + 1/2. 80

= 2+640 m

Page 127: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

124

3. Elevasi lengkung vertikal:

Elevasi PLV 6 = Elevasi PVI 6 – ½Lv x g 6

= 485, 75 – ½ . 80 x 0.26

= 477,35 m

Elevasi A6 = Elevasi PVI 6 – ¼ Lv x g 6 – y 6

= 485, 75 – ¼ 80 x 0.26 – 0.0007

= 480,55 m

Elevasi PPV 6 = Elevasi PVI 6 – Ev 6

= 485, 75 – 0.026

= 485,72 m

Elevasi B 6 = Elevasi PVI 6 + ¼Lv x g 7 – y 6

= 485, 75 + ¼ 80 x 0 – 0.0007

= 485,75 m

Elevasi PTV 6 = Elevasi PVI 6 + ½Lv x g 7

= 485, 75 + ½ 80 x 0

= 485, 75 m

Page 128: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

125

g) PVI7

Gambar 3.15 Lengkung Vertikal PVI7

Data – data :

Stationing PVI7 = 3+050

Elevasi PVI7 = 485, 75 m

Vr = 80 km/jam

g 7 = 0 %

g 8 = 0.35 %

)(%35.0

%0%35.078

cembungLv

ggA

Jh minimum pada Tabel bab 2, jika kecepatan rencana 80 km/jam adalah 120 m.

m

gfpVrTVrJh

32,128

0035,035,025408

5,208278,0

254278,0

2

2

PLV 7

B 7

A 7

PPV 7

Ev g7 = 0 %

g8= 0.35 %

PVI 7

PTV 7

Page 129: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

126

1. Mencari panjang lengkung vertikal:

Berdasarkan syarat keluwesan bentuk

m

VLv

84

086,0

6,0

Berdasarkan syarat drainase

m

ALv

14

35.040

40

Berdasarkan syarat kenyamanan pengemudi

m

tVLv

66,6633600

100008

Pengurangan goncangan

m

AVLv

22.6360

35.008360

2

2

Jika menggunakan TPGJAK :

m

ALv

53,5405

8035,0405

S

2

2

128,32 > 5,53

Jh > Lv, maka tidak memenuhi syarat

Page 130: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

127

m

ALv

14,997

35,0405

)80(2

405-S2

128,32 > - 997,14

Jh > Lv, maka memenuhi syarat

Berdasarkan syarat panjang Lengkung Tabel pada bab 2 untuk Vr > 60 km/jam,

Lv = 80 – 150 m,maka Lv minimum = 80 m.

mLvAEv 035.0800

8035.08007

mLvX 208041

41

7

mXLv

AY 0009.02080200

35.0200

227

2. Stationing lengkung vertikal PVI 7

Sta PLV 7 = Sta PVI 7 – 1/2 .Lv

= (3+050) – 1/2 . 80

= 3+010 m

Sta A7 = Sta PVI 7 – 1/4 .Lv

= (3+050) – 1/4 . 80

=3+030 m

Sta PPV 7 = Sta PVI 7

= 3+050 m

Sta B 7 = Sta PVI 7 + 1/4 Lv

= (3+050) + 1/4 . 80

= 3+070 m

Page 131: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

128

Sta PTV 7 = Sta PVI 7 + 1/2 Lv

= (3+050) + 1/2. 80

= 3+090 m

3. Elevasi lengkung vertikal:

Elevasi PLV 7 = Elevasi PVI 7 + ½Lv x g 7

= 485, 75 + ½ 80 x 0

= 485, 75 m

Elevasi A7 = Elevasi PVI 7 + ¼ Lv x g 7 + y 7

= 485, 75 + ¼ 80 x 0 + 0.0009

= 485, 76 m

Elevasi PPV 7 = Elevasi PVI 7 + Ev 7

= 485, 75 + 0,035

= 485, 79 m

Elevasi B 7 = Elevasi PVI 7 + ¼Lv x g 8 + y 7

= 485, 75 + ¼ 80 x 0.35+ 0.0009

= 492,75 m

Elevasi PTV 7 = Elevasi PVI 7 + ½Lv x g 8

= 485, 75 + ½ 80 x 0.35

= 499,75 m

Page 132: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

129

Tabel 3.4. Hasil Perhitungan Kelandaian Memanjang

No Titik Titik Stasioning Elevasi (m) Jarak (m) Kelandaian

memanjang

1 A 0+000 465. 84 150

g1 = 0.45 %

2 PVI1

PLV 0+110 448.52

A 0+130 457.49

PPV 0+150 466.65

1050

g2 = 1.78 %

B 0+170 502.15

PTV 0+190 537.72

3 PVI2

PLV 1+160 413.97

A 1+180 449.24

PPV 1+200 485.04

400 g3 = 0.45%

B 1+220 449.60

PTV 1+240 556.37

4 PVI3

PLV 1+560 486.96

A 1+580 477.96

PPV 1+600 486.96

B 1+620 478.16

450

g4 = 0.44 % PTV 1+640 469.36

5 PVI4

PLV 2+010 502.56

A 2+030 493.77

PPV 2+050 485.004

B 2+070 484. 97

500

g5 = 0 % PTV 2+090 484.96

6 PVI5

PLV 2+310 484.96

A 2+330 484.97

PPV 2+350 484.99

B 2+370 490.16

300

g6 = 0.26 %

PTV 2+390 488.96

7 PVI6

PLV 2+560 477.35

A 2+580 480.55

PPV 2+600 485.72

B 2+620 485.75

450 g7 = 0 %

PTV 2+640 485.75

8 PVI7

PLV 3+010 485.75

A 3+030 485.76

PPV 3+050 485.79

B 3+070 492.75

350

g 8 = 0.35 %

PTV 3+090 499.75

9 B 3+400 484.51

Page 133: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

130

BAB IV

PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN

4.1 Data Perencanaan Tebal Perkerasan

Jenis jalan yang direncanakan = Jalan kelas II (Jalan Arteri)

Tebal perkerasan = 2 lajur dan 2 arah

Jalan dibuka pada tahun = 2013

Pelaksanaan konstruksi jalan dimulai tahun = 2012

Masa pelaksanaan = 1 tahun

Perkiraan pertumbuhan lalu lintas

selama pelaksaaan = 2 %

Umur rencana (UR) = 10 tahun

Perkiraan pertumbuhan lalu lintas

selama umur rencana = 7 %

Perkiraan curah hujan rata-rata = 900 mm/th

Susunan lapis perkerasan Surface course = Laston MS 744

Base course = Batu pecah (kelas A)

CBR 100%

Sub base course = Sirtu (kelas A)

CBR 70%

C = (Koefisien distribusi kendaraan) didapat dari jumlah 2 jalur 2 arah

Page 134: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

131

Tabel 4.1 Nilai LHRS

No Jenis kendaraan LHRS

( Kendaraan / hari / 2arah )

1 Mobil 2194

2 Pick-UP 553

3 Mini + mikro Bus 711

4 BUS 309

5 Truk 345

6 Truk 2 As (13 ton) 298

7 Truk 3 As (20 ton) 223

Jumlah Total 4633

(Sumber : Survey lalu lintas ruas jalan Salatiga, Jumat 3 Juni 2011)

4.2 Perhitungan Volume Lalu Lintas

1. LHRP / LHR2013 (Awal Umur Rencana) dengan i1= 2 %

Rumus : LHR 2011 (1 + i1) n1

Mobil 2 ton (1+1) = 2194 (1+0,02)1 = 2237,88 kend

Pick -UP 2 ton (1+1) = 553 (1+0,02)1 = 564,06 kend

Mini+mikro Bus (2+4) = 711 (1+0,02)1 = 725,22 kend

Bus (3+5) = 309 (1+0,02)1 = 315,18 kend

Truk (2+4) = 345 (1+0,02)1 = 351,9 kend

Truk 2 as 13 ton (5+8) = 298 (1+0,02)1 = 303,96 kend

Truk 3 as 20 ton (6+7.7) = 223 (1+0,02)1 = 227,46 kend

Page 135: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

132

2. LHRA / LHR2023 (Akhir Umur Rencana) dengan i2= 7 %

Rumus : LHR 2013 (1 + i2) n2

Mobil 2 ton (1+1) = 2237,88 (1+0,07)10 = 4402,25 kend

Pick -UP 2 ton (1+1) = 564,06 (1+0,07)10 = 1109,59 kend

Mini+mikro Bus (2+4) = 725,22 (1+0,07)10 = 1428,68 kend

Bus (3+5) = 315,18 (1+0,07)10 = 620,90 kend

Truk (2+4) = 351,9 (1+0,07)10 = 693,24 kend

Truk 2 as 13 ton (5+8) = 303,96 (1+0,07)10 = 598,80 kend

Truk 3 as 20 ton (6+7.7) = 227,46 (1+0,07)10 = 448,09 kend

Tabel 4.3 Hasil Penghitungan Lalu Lintas Harian Rata-Rata LHRP dan LHRA

No Jenis kendaraan

LHRP

LHRS×( 1+i1)n1

(Kendaraan)

LHRA

LHRP×(1+i2) n2

(Kendaraan)

1 Mobil 2237,88 4402,25

2 Pick-UP 564,06 1109,59

3 Mini + mikro Bus 725,22 1428,68

4 BUS 315,18 620,90

5 Truk 351,9 693,24

6 Truk 2 As (13 ton) 303,96 598,80

7 Truk 3 As (20 ton) 227,46 448,09

Page 136: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

133

4.2.1. Perhitungan Angka Ekivalen ( E ) Masing–Masing Kendaraan

Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Angka Ekivalen untuk Masing-Masing Kendaraan

No Jenis Kendaraan Angka Ekivalen (E)

1 Mobil (1 + 1) 0,0002+0,0002 = 0,0004

2 Pick-UP (1 + 1) 0,0002+0,0002 = 0,0004

3 Mini + mikro Bus (2 + 4) 0,0036+0,0577 = 0,0613

4 BUS (3 + 5) 0,0183+0,1410 = 0,1593

5 Truk (2 + 4) 0,0036+0,0577 = 0,0613

6 Truk 2 As (13 ton) (5 + 8) 0,1410+0,9238 = 1,0648

7 Truk 3 As (20 ton) (6 + 7.7) 0,2923+0,7452 = 1,0375

4.2.2. Penentuan Koefisien Distribusi Kendaraan ( C )

Tabel 4.5 Koefisien Distribusi Kendaraan

Jumlah Lajur

Kendaraan ringan *) Kendaraan berat **)

1 arah 2 arah 1 arah 2 arah

1 Lajur

2 Lajur

3 Lajur

4 Lajur

5 Lajur

6 Lajur

1,00

0,60

0,40 - - -

1,00

0,50

0,40

0,30

0,25

0,20

1,00

0,70

0,50 - - -

1,00

0,50

0,475

0,45

0,425

0,40

Berdasarkan Buku Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya

Dengan Metode Analisa Komponen SKBI 2.3.26.1987. Dari tabel 4.5 Koefisien

Distribusi Kendaraan ( C ) dapat diketahui nilai C yaitu 0,5.

Page 137: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

134

4.2.3. Perhitungan LEP, LEA, LET dan LER

a. LEP ( Lintas Ekivalen Permulaan )

Rumus : LEP = jj

n

jP ECLHR

1

Contoh perhitungan untuk jenis Mobil:

LEP = ECLHRP

= 0004,05,0 2237,88

= 0,4476

b. LEA ( Lintas Ekivalen Akhir )

Rumus : LEA = j

n

jjA ECLHR

1

Contoh perhitungan untuk jenis Mobil :

LEA = ECLHRA

= 0004,05,093,4315

= 0,8632

c. LET ( Lintas Ekivalen Tengah )

Rumus : LET = 2

LEALEP

d. LER ( Lintas Ekivalen Rencana )

Rumus : LER = 10URLET

dimana :

j = Jenis Kendaraan

C = Koefisien Distribusi Kendaraan

LHR = Lalu Lintas Harian Rata-Rata

UR = Umur Rencana

Sumber : (Buku Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya

Dengan Metode Analisa Komponen SKBI 2.3.26.1987).

Page 138: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

135

Tabel 4.6 Nilai LEP, LEA, LET dan LER

No Jenis Kendaraan

LEP

jj

n

jP ECLHR

1

LEA

j

n

jjA ECLHR

1

LET

2LEALEP

LER

10URLET

1 Mobil 0,4476 0,8632

495,6641 495,6641

2 Pick-UP 0,1128 0,2176

3 Mini + mikro Bus 22,228 42,8685

4 BUS 25,1041 48,4152

5 Truk 10,7857 20,8012

6 Truk 2 As

(13 ton) 161,8283 312,0988

7 Truk 3 As

(20 ton) 117,9949 227,5625

Total 338,5014 652,8269

4.3 Penentuan CBR Desain Tanah Dasar

Harga CBR digunakan untuk menetapkan daya dukung tanah dasar (DDT),

berdasarkan grafik korelasi DDT dan CBR. Yang dimaksud harga CBR disini

adalah CBR lapangan atau CBR laboratorium. Jika digunakan CBR lapangan,

maka pengambilan contoh tanah dasar dilakukan dengan tabung (undisturb),

kemudian direndam dan diperiksa harga CBR-nya. Dapat juga mengukur

langsung di lapangan (musim hujan / direndam). CBR lapangan biasanya dipakai

untuk perencanaan lapis tambahan ( overlay ) sedangkan CBR laboratorium

biasanya dipakai untuk perencanaan jalan baru.

Page 139: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

136

Tabel 4.7 Data CBR Tanah Dasar

STA 0+000 0+100 0+200 0+300 0+400 0+500 0+600 0+700 0+800 0+900 1+000

CBR 5 6 6 7 8 7 5 8 8 6 7

STA 1+100 1+200 1+300 1+400 1+500 1+600 1+700 1+800 1+900 2+000

CBR 8 6 5 7 6 8 5 8 7 6

STA 2+100 2+200 2+300 2+400 2+500 2+600 2+700 2+800 2+900 3+000 3+100

CBR 9 7 9 7 8 9 10 8 10 9 10

STA 3+200 3+300 3+400

CBR 7 8 9

Tabel 4.8 Penentuan CBR Desain 90 %

CBR (%)

Jumlah Yang

Sama atau Lebih

Besar

Persen Yang Sama atau

Lebih Besar

5 35 100,00

6 31 88,57

7 25 71,43

8 17 48,571

9 8 22,857

10 3 8,571

Page 140: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

137

Gambar 4.1 Grafik Penentuan CBR Desain 90%

Dari grafik diatas diperoleh data CBR 90% adalah 5,8 %

5.8

Page 141: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

138

4.4 Penetapan Tebal Perkerasan

4.4.1. Perhitungan Indeks Tebal Perkerasan ( ITP )

Gambar 4.1 Korelasi DDT dan CBR

1. Berdasarkan Gambar diatas nilai CBR 5,8 diperoleh nilai DDT 4,9

Sumber : Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya dengan

Metode Analisa Komponen SKBI 2.3.26. 1987. Gambar Korelasi DDT

dan CBR Hal. 12

CBRDDT

100

90807060

50

40

30

20

10

9

876

5

4

3

2

1

10

9

8

7

6

5

4

3

2

1

Page 142: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

139

2. Jalan Raya Kelas II, Klasifikasi jalan Arteri dengan medan datar.

3. Penentuan nilai Faktor Regional ( FR )

- % Kendaraan berat = %100LHR

berat kendaraan Jumlah

S

= %1004633

1886

= % 30 % 40,71

- Kelandaian = %100B -A Jarak

B titik Elevasi -A titik Elevasi

= %1003400

484,51 - 465,84

= 0,549 % < 6 %

- Curah hujan berkisar 900 mm/th Termasuk pada iklim II

Dengan mencocokkan hasil perhitungan tersebut pada buku petunjuk perencanaan

tebal perkerasan lentur jalan raya dengan metode analisa komponen SKBI 2.3.26

1987. Daftar IV faktor regional ( FR ) didapat nilai FR = 1,0-1,5 sehingga dipakai

nilai FR = 1,0.

Tabel 4.9 Faktor Regional (FR)

Curah Hujan

Kelandaian I Kelandaian II Kelandaian III

(< 6 %) (6 – 10 %) (> 10 %)

% kendaraan berat % kendaraan berat % kendaraan berat

30 % > 30 % 30 % > 30 % 30 % > 30 %

Iklim I 0,5 1,0 – 1,5 1,0 1,5 – 2,0 1,5 2,0 – 2,5

< 900 mm/th

Iklim II 1,5 2,0 – 2,5 2,0 2,5 – 3,0 2,5 3,0 – 3,5

> 900 mm/th

Page 143: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

140

4.4.2. Penentuan Indeks Permukaan ( IP )

1. Indeks Permukaan Awal ( IPo )

Direncanakan jenis lapisan LASTON dengan Roughness > 1000 mm/km, maka

disesuaikan dengan tabel Indeks Permukaan Pada Awal Umur Rencana pada

Buku Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya dengan

Metode Analisa Komponen SKBI 2.3.26.1987. diperoleh nilai IPo = 3,9 – 3,5.

2. Indeks Permukaan Akhir ( IPt )

a. Jalan Arteri

b. LER = 495,6641 ≈ 500 (Berdasarkan hasil perhitungan)

Dari tabel indeks permukaan pada akhir umur rencana diperoleh IPt = 2,0 – 2,5.

4.4.3. Penentuan Indeks Tebal Perkerasan ( ITP )

Data :

IPo = 3,9 – 3,5

IPt = 2,0 – 2,5

LER= 500

DDT= 4,9

FR = 1,0

Page 144: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

141

Gambar 4.2 Penentuan Nilai Indeks Tebal Perkerasan ( ITP )

Sumber : Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya dengan

Metode Analisa Komponen SKBI 2.3.26. 1987.

Dengan melihat Nomogram 4 pada buku Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan

Lentur Jalan Raya dengan Metode Analisa Komponen SKBI 2.3.26.1987

diperoleh nilai ITP = 9,7

Direncanakan susunan lapisan perkerasan sebagai berikut :

1. Lapisan Permukaan ( Surface Course )

D1 = 10 cm

a1 = 0,40 ( LASTON MS 744 )

Page 145: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

142

2. Lapisan Pondasi Atas ( Base Course )

D2 = 25 cm

a2 = 0,14 ( Batu Pecah kelas A CBR 100 % )

3. Lapisan Pondasi Bawah ( Sub Base Course )

D3 = …

a3 = 0,13 ( Sirtu / pitrun kelas A CBR 70% )

dimana :

a1, a2, a3 : Koefisien relatif bahan perkerasan ( SKBI 2.3.26 1987 )

D1, D2, D3 : Tebal masing – masing lapis permukaan

Maka tebal lapisan pondasi bawah ( D3 ) dapat dicari dengan persamaan sbb:

cm 17 ~ cm 16,9

13,05,77,9

D 0,13 7,5 9,7

13,0 3,5 47,9

13,02514,01040,07,9

3

3

3

3

3

332211

D

D

D

D

DaDaDaITP

Page 146: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

143

Susunan Perkerasan :

Gambar 4.2 Potongan A-A,Susunan Perkerasan

Gambar 4.3 Typical Cross Section

Keterangan : Potongan A-A = susunan perkerasan.

2 x 350 cm

Batu Pecah Kelas A (CBR 100 %)

10 cm

25 cm

17 cm Sirtu / Pitrun Kelas A

(CBR 70 %)

LASTON MS 744

2 m 2 m

-2% -2% -4% -4%

0,5 m

1,9 m

1m 0,5 m

1,9 m

1m

A

A

Page 147: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

144

NO WAKTU JENIS KENDARAAN / 2 arah

Mobil Pick Up Truk Mini+mikro Bus BUS Truk 2 As Truk 3 As

1 07.00 - 07.15 95 18 8 33 13 10 5

2 07.15 - 07.30 112 17 9 44 15 8 7

3 07.30 - 07.45 93 30 11 39 12 9 5

4 07.45 - 08.00 100 24 12 31 14 7 4

5 08.00 - 08.15 96 21 14 27 10 8 4

6 08.15 - 08.30 87 18 11 24 8 12 5

7 08.30 - 08.45 98 25 9 35 12 14 7

8 08.45 - 09.00 102 14 12 24 14 13 5

9 11.00 - 11.15 87 23 16 40 12 8 6

10 11.15 - 11.30 90 21 15 41 12 15 16

11 11.30 - 11.45 95 37 18 30 14 9 12

12 11.45 - 12.00 64 27 22 25 13 10 12

13 12.00 - 12.15 92 16 13 16 17 8 11

14 12.15 - 12.30 87 20 17 21 8 15 7

15 12.30 - 12.45 90 37 21 40 9 13 15

16 12.45 - 13.00 96 15 15 31 9 14 15

17 15.00 - 15.15 83 19 15 20 16 17 8

18 15.15 - 15.30 90 23 12 27 21 15 12

19 15.30 - 15.45 78 31 14 15 12 17 15

20 15.45 - 16.00 97 24 12 32 12 14 7

21 16.00 - 16.15 105 27 14 30 15 15 11

22 16.15 - 16.30 86 29 15 31 12 20 13

23 16.30 - 16.45 98 17 19 28 17 11 17

24 16.45 - 17.00 73 20 21 27 12 16 4

LHR 2194 553 345 711 309 298 223

(Sumber : Survey lalu lintas ruas jalan Salatiga, Jumat 3 Juni 2011)

Page 148: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

145

BAB V

RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN

TIME SCHEDULE

5.1 Typical Potongan Melintang

Gambar 5.1 Potongan Melintang Jalan

5.2 Analisa Perhitungan Volume Pekerjaan

5.2.1. Penghitungan Volume Pekerjaan Tanah

1. Pembersihan Semak dan Pengupasan Tanah.

Luas = p. Damija x (p. Jalan – p. Jembatan Total)

= 11 m x (3400,00 m – 60 m)

= 36.740,00 m²

2. Persiapan Badan Jalan ( m² ).

Luas = (Lebar lapis pondasi bawah x Panjang jalan) – (p. Jembatan

total)

= (8,15 m x 3400,00 m) – (60 m)

= 27.650,00 m²

Page 149: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

146

3. Galian Tanah Biasa ( m³ )

Contoh penghitungan : STA 0+350

STA 0+350

Bahu JalanBahu Jalan Lebar Perkerasan Jalan

1.5m1.5m 2 x 3,5m

Drainase

0.5m 3 x 0.5m0.5m

Drainase

0.5m 3 x 0.5m 0.5m

471.87

470.07

471.80471.74 471.94 472.00

469.91469.85 470.23 470.29472.50468.20 - 4%

- 2% - 2%- 4%

1 2 3 4 5 6 78

470.09474.21

Gambar 5.2 Tipical Cross Section STA 0+350

H1 = 470,09 – 468,20

= 1, 89

H2 = 471,74 – 469, 89

= 1, 85

H3 = 471, 80 – 469, 91

= 1, 89

H4 = 471, 87 – 470,07

= 1, 80

H5 = 471,94 – 470,23

= 1,71

H6 = 472,00 – 470,29

= 1,71

H7 = 474,21 – 472,50

= 1,71

¤ Perhitungan Luas

2782,0

)1(211

m

HaLuas

2675,4

5,22

212

m

HHLuas

274,3

22

323

m

HHLuas

Page 150: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

147

2457,6

5,32

434

m

HHLuas

2143,6

5,32

545

m

HHLuas

242,3

22

656

m

HHLuas

2275,4

5,22

767

m

HHLuas

2946,0

)7(218

m

HaLuas

2m 32,438 Galian TotalL

4. Timbunan Tanah Biasa ( m³ )

Contoh penghitungan : STA 0 + 250

STA 0+250

Bahu JalanDrainase

0.5m 3 x 0.5m 0.5m 1.5m

Lebar Perkerasan Jalan

2 x 3,5m

Bahu Jalan

1.5mDrainase

0.5m 3 x 0.5m 0.5m

468.29

465.95

468.22 468.16468.36468.42

466.11468.25 465.79 463.39

- 4% - 4%

- 2% - 2%

12 3 4 5

6

Talud Talud

Gambar 5.3 Tipical Cross Section STA 0 + 250

Page 151: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

148

H1 = 468,42 – 468,25

= 0,17

H2 = 468,36 – 466,11

= 2,25

H3 = 468,29 –465,95

= 2,34

H4 = 468,22 – 465,79

= 2,43

H5 = 468,16 – 463,39

= 4,77

¤ Perhitungan Luas

20072,0

121

211

m

HHLuas

242,2

22

212

m

HHLuas

2033,8

5,32

323

m

HHLuas

2834,8

5,32

434

m

HHLuas

220,7

22

545

m

HHLuas

2886,5

525

216

m

HHLuas

2m 21,526 Timbunan Ltotal

Untuk hasil penghitungan selanjutnya disajikan dalam Tabel 5.1

Page 152: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

149

Tabel. 5.1 Hasil perhitungan volume galian dan timbunan

NO STA JARAK LUAS (m²) VOLUME (m³)

(m) GALIAN TIMBUNAN GALIAN TIMBUNAN

1 0+000

1,127

50 66,220 6,533 2 0+050 1,522 0,261

50 38,050 33,733 3 0+100 1,088

50 31,720 27,200 4 0+150 1,269

50 31,720 189,815 5 0+200 7,593

50 727,975 6 0+250 21,526

50 6437,423 7 0+300 235,971

50 800,075 5899,263 8 0+350 32,003

50 1678,288 9 0+400 35,129

50 1113,760 10 0+450 9,422

50 239,635 90,533 11 0+500 0,164 3,621

50 4,088 501,248 12 0+550 16,429

50 1119,898 13 0+600 28,367

50 1676,223 14 0+650 38,682

50 815,130 967,040 15 0+700 32,605

50 1351,108 16 0+750 21,439

50 701,993 17 0+800 6,641

19,86 106,734 18 0+819,86 4,108

29,2 59,977 16,914

Page 153: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

150

19 0+849,06 1,159 0,94 1,582

20 0+850 2,208 28,26 188,486 31,202

21 0+878,26 13,339 21,74 144,999 103,010

22 0+900 9,477 50 502,913

23 0+919,86 10,640 50 785,873

24 0+950 20,795 50 1402,383

25 1+000 35,300 50 2088,683

26 1+050 48,247 1,24 57,497

27 1+051,24 44,491 41,59 1756,980

28 1+092,83 40,000 7,17 135,367 143,400

29 1+100 37,759 22,03 874,351

30 1+122,03 41,619 27,97 1118,565

31 1+150 38,364 1,24 56,980

32 1+151,24 53,539 48,76 1359,707 6,997

33 1+200 2,232 0,287 50 81,285 20,163

34 1+250 1,019 0,520 50 31,090 28,025

35 1+300 0,225 0,602 50 49,713 25,613

36 1+350 1,764 0,423 50 47,045 95,375

37 1+400 0,118 3,392 50 2,948 361,700

38 1+450 11,076

Page 154: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

151

50 479,910 276,900 39 1+500 19,196

50 593,328 40 1+550 4,537

50 178,120 10,133 41 1+600 2,588 0,405

50 363,728 10,133 42 1+650 11,961

7,85 86,810 43 1+657,85 10,156

42,15 214,042 228,622 44 1+700 10,848

3,35 37,100 45 1+703,35 11,301

43,3 338,931 46 1+746,65 4,354

3,35 12,623 47 1+750 3,182

39,96 36,136 82,737 48 1+789,96 1,809 0,959

10,04 282,735 4,814 49 1+800 54,513

50 1367,778 17,965 50 1+850 0,198 0,719

50 22,690 29,290 51 1+900 0,710 0,453

20,1 9,803 8,639 52 1+920,10 0,266 0,407

29,9 28,360 13,068 53 1+950 1,631 0,468

13,96 27,140 21,111 54 1+963,96 2,257 2,557

36,04 94,956 47,933 55 2+000 3,013 0,103

6,71 14,532 2,600 56 2+006,71 1,319 0,672

43,29 118,238 14,545 57 2+050 4,144

2,2 8,965

Page 155: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

152

58 2+052,20 4,006 47,8 98,697 153,080

59 2+100 0,124 6,405 50 7,895 730,475

60 2+150 0,192 22,814 50 11,030 946,750

61 2+200 0,249 15,056 50 10,300 924,775

62 2+250 0,163 21,935 50 11,425 572,313

63 2+300 0,294 0,958 50 107,675 23,938

64 2+350 4,013 50 104,993 641,675

65 2+400 0,187 25,667 50 11,268 1059,475

66 2+450 0,264 16,712 50 12,183 939,723

67 2+500 0,223 20,877 50 10,408 891,523

68 2+550 0,193 14,784 50 4,825 923,725

69 2+600 22,165 17,26 1,143 372,013

70 2+617,26 0,132 20,942 32,74 5,988 392,242

71 2+650 0,233 3,019 1,97 0,360 5,040

72 2+651,97 0,132 2,098 34,72 617,370 36,413

73 2+686,69 35,431 13,31 524,885

74 2+700 43,440 21,41 467,278 93,273

75 2+721,41 0,210 8,713 28,59 6,234 369,060

76 2+750 0,226 17,104 50 11,913 918,663

77 2+800 0,251 19,642

Page 156: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

153

50 9,440 985,978 78 2+850 0,127 19,797

50 6,480 1002,650 79 2+900 0,132 20,309

13,51 1,787 258,669 80 2+913,51 0,132 17,984

34,71 6,359 469,036 81 2+948,22 0,234 9,042

1,78 0,379 16,095 82 2+950 0,192 9,042

32,95 5,519 334,197 83 2+982,95 0,143 11,243

17,05 2,302 197,513 84 3+000 0,127 11,926

17,67 3,649 186,308 85 3+017,67 0,286 9,162

32,33 62,656 155,958 86 3+050 3,590 0,486

50 95,503 309,993 87 3+100 0,230 11,914

50 5,753 1348,393 88 3+150 42,022

50

503,550 1050,550 89 3+200 20,142

50

503,550 150,548 90 3+250 6,022

50

5,775 394,748 91 3+300 0,231 9,768

50

11,530 630,875 92 3+350 0,230 15,467

50

63,173 394,385 93 3+400 2,297 0,308

TOTAL 18369,571 40172,878

Page 157: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

154

NO STA JARAK LUAS (m²) VOLUME (m³)

(m) GALIAN TIMBUNAN GALIAN TIMBUNAN

1 0+110

0,882

10 5,968 2 0+130 0,311

10 2,218 3 0+150 0,132

10 0,678 5,333 4 0+170 0,136 0,934

10 1,829 28,654 5 0+190 0,230 4,797

10 161,786 23,983 6 1+160 32,127

10 236,019 7 1+180 15,077

10 93,259 8 1+200 3,575

10 48,620 9 1+220 6,149

10 36,154 2,484 10 1+240 1,082 0,497

10 21,037 4,039 11 1+560 3,126 0,311

10 27,434 3,926 12 1+580 2,361 0,474

10 27,631 3,596 13 1+600 3,165 0,245

10 74,113 1,225 14 1+620 11,658

10 112,376 15 1+640 10,818

10 72,170 16 2+010 3,616

10 38,872 17 2+030 4,158

10 38,564 18 2+050 3,555

10 23,813 1,817 19 2+070 1,208 0,363

Page 158: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

155

10 6,039 12,102 20 2+090 2,057

10 7,038 14,035 21 2+310 1,408 0,750

10 28,305 3,750 22 2+330 4,253

10 39,217 23 2+350 3,590

10 18,313 6,876 24 2+370 0,073 1,375

10 1,308 124,011 25 2+390 0,189 23,427

10 1,924 194,555 26 2+560 0,196 15,484

10 1,657 171,265 27 2+580 0,136 18,769

10 1,357 203,443 28 2+600 0,136 21,920

10 1,860 212,806 29 2+620 0,236 20,642

10 2,363 157,736 30 2+640 0,236 10,906

10 2,346 109,610 31 3+010 0,233 11,016

10 1,165 75,111 32 3+030 4,006

10 19,227 22,113 33 3+050 3,845 0,417

10 29,712 4,638 34 3+070 2,097 0,511

10 11,701 30,116 35 3+090 0,243 5,513

TOTAL 1187,879 1425,401

Page 159: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

156

Total Volume Galian = 19.557,45 m3

Total Volume Timbunan = 41.598,28 m3

Contoh perhitungan Volume Galian STA 0+400 s.d 0+450

Jarak : (0+400) – (0+450) = 50 m

JarakLuasSTALuasSTAV

2

)4500..()4000..( = 502

)9,4225,1293(

= 1113,775 m3

Contoh perhitungan Volume Timbunan STA 0+250 s.d 0+300

Jarak : (0+250) – (0+300) = 50 m

JarakLuasSTALuasSTAV

2

)3000..()2500..( = 502

)971,235526,21(

= 6437,425 m3

5.2.2. Penghitungan Volume Pekerjaan Drainase

1. Galian Saluran

Gambar 5.4 Sket Volume galian saluran

1,5 m

0,5 m

1 m

Page 160: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

157

12

5,05,1Luas

21 m

2)2tan1tan.(( jembajembapjalanPanjangLuasV

300,6680

2)6000,3400(1

mx

2. Pasangan Batu Dengan Mortar

I

II

I

0.2 m 0.2 m

1.5 m

0.3 m

1.5 m

0.2 m

0.8 m

Gambar 5. 5 Sket volume pasangan batu

2

2,02,012IuasL

= 0,4 m2

2,02

3,01,0

IIuasL

= 0,04 m2

40,004,0 totaluasL

= 0,44 m2

Volume = 2 x luas x (panjang Jalan – p. Jemb. total)

= (2 x 0,44) x ( 3400,00 -60 )

= 2939,2 m3

0,5 m

Page 161: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

158

A A

H

(H/5)+0,3

25 cm

(H/6)+0,3

3. Plesteran

Gambar 5.6 Detail Plesteran pada Potongan A-A

Luas = (0,25 + 0,1 + 0,05) x ( 3400,00 – 60 )x 2

= 2672 m2

4. Siaran

Luas = Lebar saluran drainase x (p.jalan – p.jembatan)x 2

= 2 x ( 3400,00 - 60 ) x 2

= 13360 m2

5.2.3. Penghitungan Volume Pekerjaan Dinding Penahan

5.7 Sket volume pasangan batu pada dinding penahan

10 cm 5 cm

Pasangan batu

25 cm Plesteran

Page 162: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

159

1. Galian Pondasi

a. Ruas Kiri

Sta 0+200 s/d 0+250

Sta 0+200

H Sta 0+200 = 0,9458 m

(H/5)+0,3 = 0,489 m

(H/6)+0,3 = 0,457 m

Luas galian pondasi = 0,489 x 0,457 = 0,223 m2

Sta 0+250

H Sta 0+200 = 2,0822 m

(H/5)+0,3 = 0,716 m

(H/6)+0,3 = 0,647 m

Luas galian pondasi = 0,716 x = 0,647 = 0,463 m2

Volume (0+200 s/d 0+250) = 502

0,463 0,223

= 17,15 m

a. Ruas Kanan

Sta 0+200 s/d 0+250

Sta 0+200

H Sta 0+200 = 1,0763 m

(H/5)+0,3 = 0,515 m

(H/6)+0,3 = 0,479 m

Luas galian pondasi = 0,515 x 0,479 = 0,247 m2

Sta 0+250

H Sta 0+250 = 2,3402 m

(H/5)+0,3 = 0,768 m

(H/6)+0,3 = 0,690 m

Luas galian pondasi = 0,768 x 0,690 = 0,529 m2

Volume ( Sta 0+200 s/d 0+250) = 502

0,529 0,247

= 19,40 m3

Page 163: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

160

Perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada tabel 5.2

Tabel 5.2 Perhitungan Volume Galian Pondasi pada Dinding Penahan

Page 164: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

161

Volume galian dinding penahan Kiri = 813,703 m³

Volume galian dinding penahan Kanan = 531,934 m³

Volume Total galian dinding penahan = 813,703 + 531,934 = 1.345,637 m³

2. Pasangan Batu untuk Dinding Penahan

a. Ruas Kiri

Sta Sta 0+200 s/d 0+250

Sta 0+200

Lebar atas = 0,25 m

H Sta 0+200 = 0,946 m

(H/5)+0,3 = 0,489 m

(H/6)+0,3 = 0,456 m

Luas pasangan batu = 0,4560,489 946,02

0,45625,0

= 0,557 m2

Sta 0+250

Lebar atas = 0,25 m

H Sta 0+250 = 2,082 m

(H/5)+0,3 = 0,716 m

(H/6)+0,3 = 0,647 m

Luas pasangan batu = 0,647 x 0,716 820,22

0,64725,0

= 1,397 m2

Volume = 502

397,1557,0

= 48, 85 m³

Page 165: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

162

a. Ruas Kanan

Sta Sta 0+200 s/d 0+250

Sta 0+200

Lebar atas = 0,25 m

H Sta 0+200 = 1,076 m

(H/5)+0,3 = 0,515 m

(H/6)+0,3 = 0,479 m

Luas pasangan batu = 0,479515,0076,120,47925,0

= 0,639 m2

Sta 0+250

Lebar atas = 0,25 m

H Sta 0+250 = 2,340 m

(H/5)+0,3 = 0,768 m

(H/6)+0,3 = 0,690 m

Luas pasangan batu = 690,0768,0340,22

690,025,0

= 1,597 m2

Volume = 502

597,1 0,639

= 55,90 m3

Page 166: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

163

Perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada tabel 5.3

Tabel 5.3 Perhitungan Volume Pasangan Batu pada Dinding Penahan

Page 167: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

164

25 cm

30 cm 10 cm

H - 0 ,3

Volume pasangan batu pada dinding penahan kiri = 1.786,323 m3

Volume pasangan batu pada dinding penahan kanan = 883,673 m3

Volume Total pasangan batu pada dinding penahan = 1.786,323 + 883,673

= 2.669,996 m3

3. Plesteran

Gambar 5.8 Detail plesteran pada Dinding Penahan

Ruas kiri

Luas = (0,1+0,3+0,25)x p.dinding penahan kiri

= (0,1+0,3+0,25) x

(50+50+50+50+12,457+12,243+35,757+6,727+26,7+16,573+7,427+

50+50+50+50+50+50+50+14,5+17,905+50+50+50+50+50+50+50+

14+5,63+8,77+41,23+10,37+39,63+50+50+50+50+50)

= 0,65 x 1419,919

= 922,947 m2

Ruas kanan

Luas = (0,1+0,3+0,25)x p.dinding penahan kanan

= (0,1+0,3+0,25)x (50+50+50+50+6,727+26,7+50+50+50+50+50+50+

14,5+17,905+50+50+50+50+50+50+50+50+8,77+14+5,63+41,23+10,37+

39,63+50+33,178+16,822+50+50+50)

= 0,65 x 1285,462

= 835,550 m2

Luas total = 922,947 + 835,550

= 1.758,497 m2

Page 168: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

165

3. Siaran

Ruas kiri

Sta 0+200 s/d 0+250

H Sta 0+200 = 0,946 m H Sta 0+200 – 0.3 = 0,646 m

H Sta 0+250 = 2,082 m H Sta 0+250 – 0,3 = 1,782 m

Luas = 502

820,2946,0

= 75,70 m2

Ruas kanan

Sta 0+200 s/d 0+250

H Sta 0+200 = 1,076 m H Sta 0+200 – 0.3 = 0,776 m

H Sta 0+250 = 2,340 m H Sta 0+250 – 0,3 = 2,040 m

Luas = 502

340,2076,1

= 85,4 m2

Perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada tabel 5.4

Page 169: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

166

Tabel 5.4 Perhitungan Luas Siaran pada dinding Penahan

STA Jarak KIRI KANAN

H H - 0,3 Luas H H - 0,3 Luas 0+050 0,160 -0,140

50 -1,675 -7,333 0+100 0,373 0,073 0,307 0,007

50 17,975 19,575 0+200 0,946 0,646 1,076 0,776

50 60,695 70,413 0+250 2,082 1,782 2,340 2,040

50 115,700 131,983 0+300 3,146 2,846 3,539 3,239

0+500 0,940 0,640 0,355 0,055

0+550 2,195 1,895

50 0+600 3,289

50 0+650 4,225

0+850 0,476 0,176 0,544 0,244

50 24,430 30,100 0+900 1,101 0,801 1,260 0,960

19,86 15,889 21,656 0+919,86 1,099 0,799 1,521 1,221

19,86 25,108 9,146 0+950 2,030 1,730

7,427 46,414 -2,228 1+051,24 11,069 10,769

1+092,83 4,449 4,149

1+300 0,386 0,086

50 15,545 1+400 0,836 0,536 0,412

50 45,375 1+450 1,579 1,279 1,071

Page 170: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

167

1+700 1,552 1,252 1,057 3,305 4,194

1+703,305 1,586 1,286 1,103 0,803 50 48,383 24,590

1+746,65 0,949 0,649 0,480 0,180 3,35 1,981 0,428

1+750 0,833 0,533 0,375 0,075

1+789,96 0,246 -0,054 0,164 -0,136 14,5 0,734 -0,986

1+850 0,455 0,155 50 4,560

1+900 0,327 0,027 0

2+100 1,135 0,674 0,374 50 49,615

2+150 2,733 1,911 1,611 50 62,380

2+200 2,173 1,184 0,884

2+250 2,596 2,296 1,908 1,608 50 65,393 32,688

2+300 0,620 0,320 0,000 -0,300 0 0,000 0,000

2+400 2,958 2,658 2,145 1,845 8,77 20,639 12,446

2+450 2,349 2,049 1,293 0,993 50 109,503 59,838

2+500 2,631 2,331 1,700 1,400 50 101,658 59,180

2+550 2,035 1,735 1,267 0,967 0 0,000 0,000

2+617,26 2,430 2,130 1,901 1,601 32,74 46,579 24,478

2+650 1,016 0,716 0,194 -0,106 1,97 0,409 -0,400

2+651,97 -0,300 0,000 -0,300 0 0,000

2+721,41 -0,300 1,084

2+750 2,134 1,834 1,557 1,257

Page 171: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

168

50 99,735 65,605 2+600 2,455 2,155 1,667 1,367

50 110,520 66,413 2+850 2,565 2,265 1,589 1,289

50 116,128 63,868 2+900 2,680 2,380 1,565 1,265

13,51 29,586 17,277 2+913,51 2,300 2,000 1,592 1,292

34,71 58,922 28,815 2+948,22 1,695 1,395 0,668 0,368

1,780 2,488 0,602 2+950 1,700 1,400 0,608 0,308

32,950 47,405 15,183 2+982,95 1,777 1,477 0,913 0,613

17,050 25,792 10,705 3+000 1,849 1,549 0,942 0,642

17,67 26,241 8,376 3+017,67 1,722 1,422 0,606 0,306

82,330 120,062 36,390 3+100 1,795 1,495 0,878 0,578

50 137,500 89,133 3+150 4,305 4,005 3,287 2,987

100 249,885 157,185

3+250 1,293 0,993 0,457 0,157

50 57,898 16,513 3+300 1,623 1,323 0,804 0,504

50 76,505 39,580 3+350 2,037 1,737 1,379 1,079

TOTAL 1125,456 TOTAL 810,729

Page 172: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

169

STA Jarak KIRI KANAN

H H - 0,3 Luas H H - 0,3 Luas 0+110

0,003 0,237 -0,063 50

0+170 0,569 0,269 10,195 1,638 20

0+190 1,051 0,751 0,464 0,164

2+090 0,713 0,413 0,276 -0,024

2+370 0,692 0,392 28,445 16,894 20

2+390 2,752 2,452 1,989 1,689

2+560 0,086 -0,214 17,384 1,336 1,036 24,544 20

2+580 2,253 1,953 41,706 1,718 1,418 30,915 20

2+600 2,518 2,218 45,313 1,973 1,673 30,526 20

2+620 2,613 2,313 37,654 1,680 1,380 19,58 20

2+640 1,752 1,452 0,879 0,579

3+010 1,756 1,456 16,56045 0,894 0,594 4,3065 14,5

3+030 1,128 0,828 18,666 40

3+070 0,405 0,105 10,41 0,757 20

3+090 1,236 0,936 0,376 0,076

TOTAL 226,333 TOTAL 129,161

Luas Kiri = 1351,789 m2

Luas Kanan = 939, 89 m2

Luas Total = 1351,789 + 939, 89

= 2.291,679 m2

Page 173: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

170

5.2.4. Penghitungan Volume Pekerjaan Perkerasan

1. Lapis Permukaan

Gambar 5.9. Sket lapis pondasi bawah

L = 075,02

15,700,7

= 0,531 m²

V = 0,531 x Panjang jalan

= 0,531 x 3400,00 m

= 1.805,40 m³

2. Lapis Resap Pengikat (prime Coat)

Luas = Lebar pondasi atas x Panjang jalan

= 7,15 x 3400,00

= 24.310,00 m²

3. Lapis Pondasi Atas

5.10. Sket lapis pondasi atas

L = 20,02

55,715,7

= 1,47 m²

V = 1,47 x Panjang jalan

= 1,47 x 3400,00

= 4.998,00 m³

7,00 m 0,075 m 0,075 m

0,075 m

7,15 m 0,20 m 0,20 m

0,20 m

Page 174: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

171

4. Lapis Pondasi Bawah

Gambar 5.11. Sket lapis permukaan

L = 3,02

15,855,7

= 2,355 m²

V = 2,355 x Panjang jalan

= 2,355 x 3400,00

= 8.007,00 m³

5.2.5. Penghitungan Volume Pekerjaan Pelengkap

1. Pekerjaan Pengecatan Marka Jalan

Ukuran marka

Gambar 5.12 Sket marka jalan

a. Marka ditengah (putus-putus)

Jumlah = Panjang Jalan – Panjang Tikungan (PI1+PI2+PI3)

5

= 3400,00 – (231,48 + 264,09 + 264,09)

5

= 528,068 buah

Luas = 528,068 x (0,1x 2)

= 105,614 m²

0,10m 0,10m

2 m 3 m 2 m

7,55 m 0,3 m 0,3 m

0,3 m

Page 175: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

172

b. Marka Tikungan (menerus)

Luas = Panjang tikungan (PI1+PI2+PI3) x lebar marka

= (231,48 + 264,09 + 264,09) x 0,1

= 75,97 m²

c. Marka Tepi dan Tengah ( menerus)

Luas = Panjang jalan x Lebar marka x 4

= 3400,00 x 0,1 x 4

= 1360 m

d. Luas total marka jalan

Luas = 105,614 + 75,97 + 1360

= 1541,58 m²

2. Rambu Jalan

Rambu kelas Jalan 2 buah , rambu batas kecepatan 2 buah , rambu melewati

Jembatan 8 buah, rambu memasuki tikungan 6 buah , rambu dilarang menyiap

4 buah.

Jadi total rambu yang digunakan adalah = 22 rambu jalan

3. Patok Jalan

Digunakan 31 buah patok setiap 100 m.

Digunakan 4 buah patok kilometer.

Digunakan 50 patok pengaman di kiri dan kanan daerah bahu jalan curam dan

di daerah tikungan.

Page 176: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

173

5.3 Analisa Perhitungan Waktu Pelaksanaan Proyek

5.3.1. Pekerjaan Umum

1. Pekerjaan pengukuran diperkirakan dikerjakan selama 3 minggu.

2. Pekerjaan mobilisasi dan demobilisasi diperkirakan dikerjakan selama

2 minggu.

3. Pembuatan papan nama proyek diperkirakan selama 1 minggu.

4. Pembuatan Direksi Keet diperkirakan selama 1 minggu.

5. Pekerjaan administrasi dan dokumentasi dilakukan selama proyek berjalan.

5.3.2. Pekerjaan Tanah

1. Pekerjaan pembersihan semak dan pengupasan tanah :

Luas Lahan = 33.149,49 m²

Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kuantitas kerja tenaga kerja

diperkirakan 900 m²

Kemampuan pekerjaan per minggu = 900 m² x 6 hari = 5.400 m²

Waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan pembersihan semak dan pengupasan

tanah = minggu139,6400.5

33.149,49 7 minggu

2. Pekerjaan persiapan badan jalan :

Luas Lahan = 25.275,76 m2

Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kuantitas kerja Vibratory Roller

adalah 249 m²/jam x 7 jam =1.743 m2

Kemampuan pekerjaan per minggu = 1.743 m2 x 6 hari = 10.458 m2

Misal digunakan 2 Vibratory Roller maka waktu yang dibutuhkan untuk

pekerjaan pembersihan :

minggu208,1458.102

25.275,762 minggu

3. Pekerjaan galian tanah :

Volume galian = 19.557,45 m3

Page 177: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

174

Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kuantitas kerja Excavator adalah

18,68 m³/jam x 7 jam = 130,76 m3

Kemampuan pekerjaan per minggu = 130,76 m3 x 6 hari = 784,56 m3

Misal digunakan 10 buah Excavator maka waktu yang dibutuhkan untuk

pekerjaan galian :

minggu493,256,78410 19.557,45

3 minggu

4. Pekerjaan timbunan tanah setempat :

Volume timbunan = 41.598,28 m3

Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kuantitas kerja Whell Loader

diperkirakan = 56,03 m³/jam x 7 jam = 392,21 m3

Kemampuan pekerjaan per minggu = 392,21 m3 x 6 hari = 2.353,26 m3

Misal digunakan 2 buah Whell Loader maka waktu yang dibutuhkan untuk

pekerjaan timbunan :

minggu838,826,353.22 41.598,28

9 minggu

5.3.3. Pekerjaan Drainase

1. Pekerjaan galian saluran drainase :

Volume galian saluran = 6.680 m3

Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kuantitas kerja Excavator adalah

18,68 m³/jam x 7 jam = 130,76 m3

Kemampuan pekerjaan per minggu = 130,76 m3 x 6 hari = 784,56 m3

Misal digunakan 2 buah Excavator maka waktu yang dibutuhkan untuk

pekerjaan galian :

minggu257,456,7842 6.680

5 minggu

2. Pekerjaan pasangan batu dengan mortar :

Volume pasangan batu = 2.939,2 m3

Kemampuan pekerjaan per hari diperkirakan 150 m3

Kemampuan pekerjaan per minggu = 150 x 6 = 900 m3

Page 178: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

175

Waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan pasangan batu :

minggu266,3900

2.939,24 minggu

3. Pekerjaan plesteran :

Volume plesteren = 2672,00 m2

Kemampuan pekerjaan per hari diperkirakan 150 m2

Kemampuan pekerjaan per minggu = 150 x 6 = 900 m2

Waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan plesteran :

= 900

2.672,00 2,969 minggu ≈ 3 minggu

4. Pekerjaan siaran :

Volume siaran = 12.360,00 m2

Kemampuan pekerjaan per hari diperkirakan 150 m2

Kemampuan pekerjaan per minggu = 150 x 6 = 900 m2

Waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan siaran :

= 900

13.360,00 14, 844 minggu ≈ 15 minggu

5.3.4. Pekerjaan Dinding Penahan

1. Pekerjaan Galian Pondasi

Volume galian pondasi = 1.345,637 m³

Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kualitas kerja Excavator adalah

18,68m³/jam x 7 jam = 130,76 m3

Kemampuan pekerjaan per minggu = 130,76 m3 x 6 hari = 784,56 m3

Misal digunakan 2 buah Excavator maka waktu yang dibutuhkan untuk

pekerjaan galian :

minggu858,056,7842

1.345,6371 minggu

2. Pekerjaan Pasangan Batu pada Dinding Penahan

Volume pasangan batu = 2.669,966 m³

Kemampuan pekerjaan per hari diperkirakan 150 m2

Page 179: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

176

Kemampuan pekerjaan per minggu = 150 x 6 = 900 m2

Waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan pasangan batu:

= 900

2.669,966 2,967 minggu ≈ 3 minggu

3. Pekerjaan Plesteran

Luas plesteran= 1.758,497 m2

Kemampuan pekerjaan per hari diperkirakan 150 m2

Kemampuan pekerjaan per minggu = 150 x 6 = 900 m2

Waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan pasangan batu:

= 900

1.758,497 1,954 minggu ≈ 2 minggu

4. Pekerjaan Siaran

Luas siaran= 2.291,679 m2

Kemampuan pekerjaan per hari diperkirakan 150 m2

Kemampuan pekerjaan per minggu = 150 x 6 = 900 m2

Waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan pasangan batu:

= 900

2.291,679 2,546 minggu ≈ 3 minggu

5.3.5. Pekerjaan Perkerasan

1. Pekerjaan LASTON :

Volume = 1. 805,40 m3

Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kuantitas kerja Asphalt Finisher

diperkirakan 14,43 x 7 jam = 101,01 m3

Kemampuan pekerjaan per minggu = 101,01 x 6 = 606,06 m3

Maka waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan LASTON =

minggu979,206,606

1.805,403 minggu

Page 180: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

177

2. Pekerjaan Prime Coat :

Luas volume perkerjaan untuk Prime Coat adalah 24.310,00 m2

Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kuantitas kerja Asphalt Sprayer

diperkirakan 2.324 /m2

Kemampuan pekerjaan per minggu = 2.324 x 6 = 13.944 /m2

Waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan prime coat :

minggu743,1944.13

24.310,002 minggu

3. Pekerjaan LPA (Lapis Pondasi Atas) :

Volume = 4.998,00 m3

Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kuantitas kerja Whell Loader

diperkirakan = 16,01 m³ x 7 jam = 112,07 m3

Kemampuan pekerjaan per minggu = 112,07 m3 x 6 hari = 672,42 m3

Waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan LPA :

minggu433,742,672

4.998,008 minggu

4. Pekerjaan LPB (Lapis Pondasi Bawah) :

Volume = 8.007,00 m³

Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kuantitas kerja Vibro roller

diperkirakan = 21 m³ x 7 jam = 147 m3

Kemampuan pekerjaan per minggu = 147 m3 x 6 hari = 882 m3

Waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan LPB :

minggu807,9882

8.007,00 10 minggu

Page 181: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

178

5.3.6. Pekerjaan Pelengkap

1. Pekerjaan marka jalan :

Luas = 181,584 m2

Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kuantitas tenaga kerja diperkirakan

93,33 m2

Kemampuan pekerjaan per minggu = 93,33 x 6 = 559,98 m2

Waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan marka :

= 324,098,559

181,584 1 minggu

2. Pekerjaan rambu jalan diperkirakan selama 1 minggu.

3. Pembuatan patok kilometer diperkirakan selama 1 minggu.

4. Pembuatan patok pengaman diperkirakan selama 1 minggu.

Page 182: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

179

5.4. Analisa Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan

Perhitungan harga satuan pekerjaan dihitung dengan cara mengalikan volume

dengan upah atau harga tenaga /material dan peralatan,kemudian dijumlah

dikalikan 10 % (Overhead dan Profit).Hasil dari jumlah biaya ditambah dengan

hasil Overhead dan Profit dinamakan Harga Satuan Pekerjaan.

Contoh perhitungan pekerjaan penyiapan badan jalan:

Diketahui :

a. Tenaga

1. Pekerja (jam) ; Volume 0,0161 ; Upah Rp 5.500,00

Biaya = Volume x Upah

= 0,0161 x 5.500,00

= 88,55

2. Mandor (jam) ; Volume 0,004 ; Upah Rp 9.000,00

Biaya = Volume x Upah

= 0,004 x 9.000,00

= 36,00

Total biaya tenaga = 124,55

b. Peralatan

1. Motor Grader (jam) ; Volume 0,0025 ; Harga Rp 220.000,00

Biaya = Volume x Upah

= 0,0025 x 220.000,00

= 550,00

Page 183: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

180

2. Vibro Roller (jam) ; Volume 0,004 ; Harga Rp 170.000,00

Biaya = Volume x Upah

= 0,004 x 170.000,00

= 680,00

3. Water Tanker (jam) ; Volume 0,0105 ; Harga Rp 108.000,00

Biaya = Volume x Upah

= 0,0105 x 108.000,00

= 1.134,00

4. Alat Bantu (Ls) ; Volume 1 ; Harga Rp 150,00

Biaya = Volume x Upah

= 1 x 150,00

= 150,00

Total biaya peralatan = 2514,00

Total biaya tenaga dan peralatan = 2638,55 (A)

Overhead dan Profit 10 % x (A) = 263,86 (B)

Harga Satuan Pekerjaan (A + B) = 2902,41

Untuk hasil penghitungan selanjutnya dapat dilihat di Lampiran.

Page 184: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

181

5.4.1 Bobot Pekerjaan

Perhitungan bobot pekerjaan dihitung dengan mengalikan volume tiap pekerjaan

dengan harga satuan tiap pekerjaan.

Bobot = VolumeHarga satuan

Contoh perhitungan untuk pekerjaan persiapan badan jalan :

Bobot pekerjaan persiapan badan jalan = Volume pekerjaan Harga satuan

= 35061 2902,41

= 101.761.397,010

5.4.2 Persen (%) Bobot Pekerjaan

Perhitungan persen (%) bobot pekerjaan dihitung dengan membandingkan bobot

tiap pekerjaan dengan bobot total pekerjaan dikalikan 100%

% Bobot pekerjaan = %100totalBobot

pekerjaanBobot

Contoh perhitungan untuk pekerjaan persiapan badan jalan :

% Bobot pekerjaan persiapan badan jalan = %100totalBobot

pekerjaanBobot

= %100.386,2117.379.529

7,01101.761.39

= 0,586 %

Untuk hasil penghitungan selanjutnya dapat dilihat di Lampiran.

Page 185: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

182

Tabel 5.5. Rekapitulasi Perkiraan Waktu Pekerjaan

No Nama Pekerjaan Volume Pekerjaan

Kemampuan

Kerja

per hari

Kemampuan

Kerja

per minggu

Waktu

Pekerjaan

(minggu)

1 Pengukuran Ls - - 3

2 Mobilisasi dan Demobilisasi Ls - - 3

3 Pembuatan papan nama proyek Ls - - 1

4 Pekerjaan Direksi Keet Ls - - 2

5 Administrasi dan Dokumentasi Ls - - Selama

proyek

6 Pembersihan semak & pengupasan tanah 33.149,49 m2 900,00 m2 5.400,00 m2 7

7 Persiapan badan jalan 25.275,76 m2 1.743,00 m2 10.458,00 m2 2

8 Galian tanah 19.557,45 m3 130,76 m3 784,56 m3 3

9 Timbunan tanah 41.598,28 m3 392,21 m3 2.353,26 m3 9

10 Drainase :

a). Galian saluran 6.680,00 m3 130,76 m3 784,56 m3 5

b). Pasangan batu dengan mortar 2.939,20 m3 150 m3 900 m3 4

c) Plesteran 2.672,00 m2 150 m3 900 m3 3

d). Siaran 12.360,00 m2 150 m3 900 m3 15

11 Dinding penahan :

a) Galian Pondasi Pada Dinding Penahan 1.345,637 m3 130,76 m3 784,56 m3 1

b). Pasangan batu dengan mortar 2.669,966 m3 150 m3 900 m3 3

c). Plesteran 1.758,497 m2 150 m3 900 m3 2

d). Siaran 2.291,679 m2 150 m3 900 m3 3

12 Lapis Pondasi Bawah (LPB) 8.007,00 m3 147 m3 882 m3 10

13 Lapis Pondasi Atas (LPA) 4.998,00 m3 112,07 m3 672,42 m3 8

14 Lapis Permukaan (LASTON) 1. 805,40 m3 101,01 m3 606,06 m3 3

15 Prime Coat 24.310,00 m2 2324,00 m2 13.944,00 m2 2

16 Pelengkap

a). Marka jalan 181,584 m2 93,33 m2 559,98 m2 1

b). Rambu - - - 1

c). Patok - - - 1

Page 186: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

183

Dari hasil analisis perhitungan waktu pelaksanaan, analisis harga satuan pekerjaan

dan perhitungan bobot pekerjaan, maka dapat dibuat Rencana Anggaran Biaya

(RAB) dan Time Schedule pelaksanaan proyek dalam bentuk Bar Chard dan

Kurva S.

Page 187: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

184

5.6. REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA

PROYEK : PEMBANGUNAN JALAN TINGKIR TENGAH –

SIDOREJO KIDUL.

PROPINSI : JAWA TENGAH

TAHUN ANGGARAN : 2011

PANJANG PROYEK : 3400 m

Tabel 5.6. Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya

NO. URAIAN PEKERJAAN KODE

ANALISA VOLUME SATUAN

HARGA

SATUAN (Rp.)

JUMLAH

HARGA (Rp.) BOBOT

1 2 3 4 5 6 7 = 4 x 6

BAB I : UMUM

1 Pengukuran - 1 Ls 5.000.000,00 5.000.000,00 0,057

2 Mobilisasi dan demobilisasi - 1 Ls 20.000.000,00 20.000.000,00 0,230

3 Papan nama proyek - 1 Ls 500.000,00 500.000,00 0,005

4 Direksi Keet - 1 Ls 1.000.000,00 1.000.000,00 0,011

5 Administrasi dan dokumentasi - 1 Ls 2.200.000,00 2.200.000,00 0,025

JUMLAH BAB 1 : UMUM 28.700.000,00

BAB II : PEKERJAAN TANAH

1 Pembersihan semak dan

pengupasan tanah K-210 33.149,49 M2 2.025,00 67.127.717,25

0,365

2 Persiapan badan jalan EI-33 25.275,76 M2 2.902,41

73.360.618,58 2,360

3 Galian tanah (biasa) EI-331 19.557,45 M3 33.042,96

646.236.038,10 5,510

4 Timbunan tanah (biasa) EI-321 41.598,28 M3 58.914,46

2.450.740.203,00 19,902

JUMLAH BAB 2 : PEKERJAAN TANAH 3.237.464.324,25

BAB III : PEKERJAAN DRAINASE

1 Galian saluran EI-21 6.680,00 M3 33.253,11

222.130.774,8 1,887

2 Pasangan batu dengan mortar EI-22 2.939,20 M3 362.094,65

1.064.268.595,00 8,976

3 Plesteran G-501 2.672,00 M2 14.391,43

38.453.900,96 0,506

4 Siaran EI-23 12.360,00 M2 6.923,80

85.578.168,00 1,635

JUMLAH BAB 3 : PEKERJAAN DRAINASE 1.410.431.439,04

BAB IV : PEKERJAAN DINDING PENAHAN

1 Galian saluran EI-21 1.345,637 M3 33.253,11

44.746.615,18 0,380

2 Pasangan batu Dinding Penahan EI-22 2.669,966 M3 362.094,65

966.780.404,30 8,154

3 Plesteran G-501 1.758,497 M2 14.391,43

25.307.286,48 0,333

4 Siaran EI-23 2.291,679 M2 6.923,80

15.867.127,06 0,302

JUMLAH BAB 4: PEKERJAAN DINDING PENAHAN 1.052.701.433,00

BAB V : PEKERJAAN PERKERASAN

1 Konstruksi LPB kelas A EI-521 8.007,00 M3 142.341,60

1.139.729.191,00 13,264

2 Konstruksi LPA kelas A EI-512 4.998,00 M3 287.306,31

1.435.956.937,00 9,712

Page 188: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

185

3 Pekerjaan Prime Coat EI-611 24.310,00 M2 9.046,13

219.911.420,30 1,523

4 Pekerjaan LASTON EI-815 1.805,40 M3 1.273.875,30

2.299.854.467,00 22,985

JUMLAH BAB 5 : PEKERJAAN PERKERASAN 5.095.452.015,00

BAB VI : PEKERJAAN PELENGKAP

1 Marka jalan LI-841 181,584 M2 117.562,50 21.347.469,00 0,275

2 Pekerjaan rambu jalan LI-842 22 Buah 299.733,94 6.594.146,68 1,554

3 Patok kilometer LI-844 4 Buah 368.850,99 1.475.403,96 0,009

4 Patok pengaman LI-845 50 Buah 368.850,99 18.442.549,50 0,111

JUMLAH BAB 6 : PEKERJAAN PELENGKAP 47.859.569,14 100

REKAPITULASI

BAB I : UMUM 28.700.000,00

BAB II : PEKERJAAN TANAH 3.237.464.324,25

BAB III : PEKERJAAN DRAINASE 1.410.431.439,04

BAB IV : PEKERJAAN DINDING PENAHAN 1.052.701.433,00

BAB V : PEKERJAAN PERKERASAN 5.095.452.015,00

BAB V I : PEKERJAAN PELENGKAP 47.859.569,14

JUMLAH 10.872.608.780,94

PPn 10% 1.087.260.878,09

JUMLAH TOTAL 11.959.869.660,00

Dibulatkan = (Rp.) 11.959.870.000,00

SEBELAS MILYAR SEMBILAN RATUS LIMA PULUH SEMBILAN JUTA DELAPAN RATUS TUJUH PULUH RIBU

RUPIAH

Page 189: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

186

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

1. Jenis jalan dari Pandaan – Tapen merupakan jalan Arteri dengan spesifikasi

jalan kelas II, lebar perkerasan m5,32 , dengan kecepatan rencana

JamKm80 , direncanakan 3 tikungan (1 tikungan Spiral – Circle Spiral ,2

tikungan Full – Circle ) .

a. Pada 1PI dengan jari-jari lengkung rencana 230 m, sudut 1PI sebesar

"'0 48.544627

b. Pada 2PI dengan jari-jari lengkung rencana 1100 m, sudut 2PI

sebesar "'0 99.18578 .

c. Pada 3PI dengan jari-jari lengkung rencana 1100 m, sudut 3PI

sebesar "'0 08.65911 .

2. Pada alinemen vertikal jalan Pandaan – Tapen terdapat 7 PVI .

3. Perkerasan jalan Pandaan – Tapen menggunakan jenis perkerasan lentur

berdasarkan volume LHR yang ada dengan :

a. Jenis bahan yag dipakai adalah :

1) Surface Course : LASTON ( MS 744 )

2) Base Course : Batu Pecah Kelas A ( CBR 100% )

3) Sub Base Course : Sirtu / Pitrun Kelas A ( CBR 70% )

Page 190: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

187

b. Dengan perhitungan didapatkan dimensi dengan tebal dari masing-

masing lapisan :

1) Surface Course : 10 cm

2) Base Course : 25 cm

3) Sub Base Course : 17 cm

Perencanaan jalan Pandaan – Tapen dengan panjang 3400,00 km memerlukan

biaya untuk pembangunan sebesar Rp. 10.872.608.780,94

dan dikerjakan selama 7 bulan.

6.2 Saran

1. Perencanaan Geometrik jalan sebaiknya berdasarkan data hasil survey

langsung dilapangan serta menggunakan data selengkap mungkin baik data

lalu lintas maupun data lainnya agar diperoleh perencanaan yang optimal.

2. Bagi tenaga kerja mendapat asuransi kecelakaan diri dan jaminan

keselamatan dan kesehatan kerja mengingat pelaksanaan proyek adalah

pekerjaan dengan resiko kecelakaan tinggi.

3. Koordinasi antar unsur-unsur proyek sebaiknya ditingkatkan agar mutu

pekerjaan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan.

4. Pelaksanaan lapangan harus sesuai dengan spesifikasi teknik, gambar

rencana maupun dokumen kontrak.

5. Perencanaan jalan diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan

perekonomian di wilayah tersebut, sehingga kesejahteraan masyarakat dapat

meningkat.

6. Jika pada gambar long profile dibuat jalan yang mendatar maka galian dan

timbunannya akan lebih besar.

Page 191: perencanaan geometrik dan rencana anggaran biaya ruas jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

188

7. Pada gambar long profile sebaiknya jalan dibuat sesekali mendatar agar

mobil bisa mengatur kestabilan mesin.

8. Gambar tanah asli pada cross section tidak dibuat putus-putus karena

diasumsikan bahwa tanah asli tersebut bergelombang.

9. Pada penghitungan dimensi lapisan didapatkan hitungan Base Course lebih

besar dibandingkan Sub Base Course padahal Base Course lebih mahal

karena untuk meminimalisir agar pembangunan proyek sesuai dengan umur

rencana.

10. Pada penghitungan Lengkung peralihan didapatkan nilai Ls berbeda- beda

dan diambil Ls terbesar agar sesuai dengan syarat yang ada.