Perembesan cairan secebrospinal dari arachnoid dipengaruhi oleh tekanan antara ruang arachnoid dan ruang subdural. Adanya paparan bahwa kembalinya cairan serebrospinal ke ruang arachnoid dihambat oleh kompresi ruang arachnoid dikarenan adanya tekanan dari cairan dalam ruang subdural. Hasegawa dan lusins menunjukkan bahwa dalam kasus-kasus tertentu subdural hygroma pasca trauma terjadi perdarahan di dalam hygroma. Cairan subdural berasal dari transudasi plasma karena proses degeneratif yang melibatkan pembuluh darah dari durameter tersebut. Peregangan dan penyempitan pembuluh darah kortikal melintasi ruang subdural yang dapat mengakibatkan gangguan hemodinamik otak, dengan adanya kebocoran cairan dari pembuluh darah.Subdural hygroma juga terjadi tanpa adanya trauma dan telah dilaporkan untuk melakukan kraniotomi untuk pengangkatan tumor, atau aneurisma. Subdural hygroma juga terdapat dari pasien dengan meningitis, infeksi ekstradural, sinus trombosis, dan metastasis dural. Penyakit tersebut dapat terjadi pada masa prenatal sekunder untuk malformasi kongenital membran arachnoid. Subdural hygroma dapat terjadi dari subdural hematoma kronis setelah darah dan protein mengalami penurunan. Menurunnya fungsi otak karena dehidrasi, larutan hipertonik, hiperventilasi, hipokarbia dapat meningkatkan akumulasi cairan ekstraserebral