perdarahan hamil tua
DESCRIPTION
AKBID PARAMATA RAHATRANSCRIPT
PERDARAHAN PADA HAMIL TUA
Oleh
DIAH LISTIANI
� BATASAN� Perdarahan dari jalan lahir setelah
kehamilan memasuki trimester III
� Disebut juga PERDARAHAN ANTE PARTUM
� Beberapa penulis → setelah kehamilan melebihi 20 minggu
Klasifikasi
� Plasenta Previa
� Solusio Plasenta
� Oleh sumber yang tidak jelas
� Kasus terbanyak adalah Plasenta previa dan Solusio plasenta
PLASENTA PREVIA
� BATASAN
merupakan plasenta yang letaknya abnormal → pada segmen bawah rahim (SBR) sehingga menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri internum
� ETIOLOGI
Tidak jelas
Klasifikasi
� Plasenta Previa Totalis
bila seluruh OUI tertutup plasenta
� Plasenta Previa Lateralis
hanya sebagian dari OUI tertutup plasenta
� Plasenta Previa Marginalis
tepi plasenta berada tepat pada tepi OUI
� Plasenta Letak Rendah
plasenta berada 3-4 cm diatas tepi OUI
Diagnosis
� Anamnesis: Perdarahan pervaginam pada uk. > 20 mg, tanpa sebab
� Pemeriksaan luar: Kelainan letak� Inspekulo: darah pada OUE� USG: menentukan letak plasenta
� Penentuan plasenta secara langsung dengan meraba melalui kanalis servikalis� bahaya perdarahan banyak� double set up atau PDMO (Periksa
Dalam Meja Operasi)
Penatalaksanaan
� Konservatif, bila� Kehamilan < 37 minggu� Perdarahan tidak banyak (Hb masih normal)� Tempat tinggal pasien dekat
→ Istirahat baring, hematinik, spasmolitik,
antibiotika (atas indikasi)
Lab : Hb, hematokrit dan USG
3 hari bebas perdarahan lakukan mobilisasi.
Jika tidak berdarah lagi pasien dipulangkan
� Penanganan Aktif, bila� Perdarahan banyak, tanpa memandang uk� Uk > 37 minggu� Anak mati
→ Dapat berupa persalinan pervaginam atau perabdominal
→ Plasenta previa lateralis/ marginalis dengan KJDR, serviks matang, kepala masuk PAP, perdarahan sedikit/ (-) maka lakukan amniotomi diikuti drip oksitosin diteruskan persalinan pervaginam
� INDIKASI SEKSIO SESAREA� Plasenta Previa Totalis� Perdarahan banyak tanpa henti� Presentasi abnormal� Panggul sempit� Serviks belum matang� Gawat janin
→ Bila tidak mungkin dilakukan Seksio Sesarea maka dipasang Cunam Willet atau Versi Braxton Hicks
SOLUSIO PLASENTA
� BATASANPelepasan plasenta sebagian atau seluruhnya pada tempat implantasi normal sebelum janin lahir
� ETIOLOGITidak jelas
Diagnosis
� Sulit untuk menegakkan diagnosis� Tidak semua gejala klinis nyata� Diperlukan pemeriksaan penunjang :
USG� USG dimaksudkan untuk menyingkirkan
Plasenta Previa
Klasifikasi
� Berasarkan tanda klinis dan derajat pelepasan plasenta
� Dibedakan atas� Ringan� Sedang� Berat
Ringan
� Perdarahan 100-200 cc� Uterus tegang� Belum ada tanda rejatan� Janin hidup� Pelepasan < 1/6 bagian permukaan� Fibrinogen plasma > 120 mg %
Sedang
� Perdarahan > 200 cc� Uterus tegang� Tanda rejatan (+)� Gawat janin atau janin mati� Pelepasan 1/4 - 2/3 bagian permukaan� Fibrinogen plasma 120 - 150 gr %
Berat
� Uterus tegang dan berkontraksi tetanik� Tanda rejatan (+)� Janin mati,� Pelepasan > 2/3 permukaan atau
keseluruhan
Penatalaksanaan
� Tergantung derajatnya� Pada yang Ringan
� Istirahat baring� Sedatif� Tentukan apakah gejala semakin progesif
atau berhenti� Bila berhenti lakukan mobilisasi bertahap� Lab: Hb, fibrinogen, hematokrit, trombosit
� Pada yang SEDANG dan BERATPenanganan bertujuan :
� Mengatasi rejatan� Memperbaiki anemia� Hentikan perdarahan� Kosongkan uterus secepatnya
� Penatalaksanaan meliputi� Pemberian tranfusi� Pemecahan ketuban (amniotomi)� Pemberian infus oksitosin� Kalau perlu Seksio sesarea
� Bila diagnosis Solusio Plasenta sudah ditegakkan, maka perdarahan yang terjadi minimal 1000 cc → harus mendapatkan transfusi minimal 1000 cc
� Ketuban pecahkan → mengurangi regangan dinding uterus
� Percepat persalinan dengan infus 5 IU oksitosin dalam 500 cc Dextrose 5%
� Seksio Sesarea , bila :� Persalinan tidak selesai atau diharapkan
tidak selesai dalam 6 jam� Perdarahan banyak� Pembukaan (-) atau < 4 cm� Panggul sempit� Letak lintang� Preeklampsia berat� Pelvik score < 5
VASA PREVIA
� BATASAN
Keadaan dimana pembuluh darah umbilikalis janin berinsersi villamentosa pada selaput ketuban
� ETIOLOGI
Tidak jelas
� DIAGNOSIS
PDV → teraba pembuluh darah pada selaput ketuban
Pemeriksaan juga dapat dilakukan dengan inspekulo atau amnioskopi
� Bila terjadi perdarahan maka akan diikuti dengan DJJ tidak beraturan, deselerasi atau bradikardi khususnya jika perdarahan terjadi beberapa saat setelah ketuban pecah
� Darah ini berasal dari janin. Untuk mengetahuinya lakukan tes Apt dan tes Kleihauer - Betke serta hapusan darah tepi
� Penatalaksanaan
Bergantung dari status janin
Tentukan umur kehamilan, ukuran janin, maturitas paru, dan pemantauan kesejahteraan janin dengan USG dan KTG
� BILA
Janin hidup dan cukup matur → SC
Janin mati dan imatur → persalinan pervaginam