perdagangan_internasional

Upload: ikhbar-abdurohman

Post on 15-Oct-2015

56 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Perdagangan Internasional ialah ilmu yang mempelajari fenomena

    perdagangan antar negara ditingkat regional maupun internasional.Membahas

    berbagai perkembangan teori perdagangan internasional, kebijakan yang selalu

    melekat pada perdagangan internasional, organisasi dan kerjasama dalam

    perdagangan internasional dan beberapa bahasan mengenai kebijakan keuangan yang

    berpengaruh terhadap suatu negara dalam perdagangan internasional.

    Pengertian Ekonomi Internasional

    ILMU EKONOMI

    UMUM EKONOMI

    INTERNASIONAL

    Mempelajari & menganalisa

    transaksi dan permasalahan

    Ekonomi Internasional (Ekspor

    & Impor)

    Perdagangan

    Keuangan Moneter

    Organisasi

    Kerja sama Ekonomi antar negara

  • Permasalahan dalam Ekonomi Internasional

    Ciri ciri / karakteristik pengaruh globalisasi ekonomi dunia :

    1. Keterbukaan ekonomi, terutama dengan adanya liberisasi pasar dan arus uang

    serta transfer teknologi secara internasional

    2. Keterkaitan dan ketergantungan ekonomi, keuangan, perdagangan dan industri

    antar negara atau perusahaan yang ditunjukan oleh adanya pembentukan

    perusahaan multinasional dan kecenderungan integrasi ekonomi regional.

    3. Persaingan yang semakin ketat antar negara ataupun perusahaan untuk

    meningkatkan produktivitas efisiensi dan efektifitas yang optimal.

    Masalah Ekonomi

    Internasional

    Kelangkaan

    Pilihan

    Muncul karena perubahan selera

    konsumen dan gaya hidup semakin

    berkembang

    Muncul karena adanya permintaan

    dan keinginan manusia yang

    bersifat tidak terbatas dan

    penawaran dari sumber daya yang

    terbatas

  • PERANAN DAN PENGARUH EKONOMI INTERNASIONALTERHADAP

    EKONOMI NASIONAL

    Keseimbangan Ekonomi Internasional

    Keseimbangan Ekonomi Nasional

    Impor Konsumsi

    Domestik

    Demand Total (dt) Supply Total (st)

    Luar Negeri Dalam

    Negeri

    Dalam

    Negeri Luar Negeri

    Produk

    Domestik Ekspor

  • Pengaruh Ekonomi Internasional Terhadap Ekonomi Nasional

    Keterangan :

    A. Bila impor (M) naik,maka supplytotal dalam negeri bertambah sehingga kurva

    supply total akan bergeser kekanan bawah (St1). Dalam hal ini, bila demand

    tetap maka harga akan turun menjadi P1, dan produksi dalam negeri akan

    turun menjadi Q1, sedangkan titik keseimbangan bergeser dari E0 ke E1.

    B. Sebaliknya,bila demand luar negri atau ekspor (X) naik maka kurva demand

    akan bergeser kekanan atas (Dt1). Dalam hal ini bila supply tetap, makaharga

    akan naik menjadi P2 dan produksi dalam negeri akan naik menjadi Q2

    sedangkan titik keseimbangan bergeser dari E2

    C. Terbukti bahwa kegiatan ekonomi perdagangan nasional ( x dan m ) akan

    mempengaruhi ekonomi nasional melalui harga produksi dalam negeri.

    GNP Y = C + I + G + ( x-m )

    a. Jika (x- m) > 0 maka x > m sehingga dikatakan neraca perdagangan

    luar negeri surplus

    b. Jika (x- m) < 0 maka x < m sehingga dikatakan neraca perdagangan

    luar negeri defisit

  • Semakin besar perubahan (x-m), semakin besarpengaruh ekonomi internasional

    terhadap ekonomi nasional. Hal tersebut menunjukan Open Economy

    Pengaruh Forex terhadap perusahaan

    Forex Rate

    Price Quantity

    Dalam Negeri Luar Negeri

    te

    Forex Rate

    Input

    te

    Forex Rate

    Perusahaan

    Profit = TR - TC

    Output / Revenue

    Dalam Negeri Luar Negeri

    Price Quantity

    Forex Rate

  • Teori Perdagangan Internasional

    Teori Praklasik

    Ide pokok Merkantilisme

    Suatu negara akan kuat jika x > m

    Surplus x tersebut di selesaikan dengan memasukan logam mulia ( LM)dari

    luar negeri

    Negara yang memiliki LMbanyak akan makmur atau kuat

    LM tersebut ekspansi perdagangan dan agama

    Kebijakan merkantilisme

    Mendorong ekspor sebesar-besarnya kecuali LM

    Membatasi impor dengan ketat kecuali impor LM

    Teori Perdagangan

    Internasional

    Teori Sekarang / Current

    Theory Of International trade

    Teori Modern

    Teori Klasik

    Teori Praklasik

  • Kritik David Home

    Teori Klasik (Absolute Advantage) Adam Smith

    Setiap negara akan memperoleh manfaat perdagangan internasional (Gain

    From Trade) karena melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang jika

    negara melakukan spesialisasi keunggulan mutlak (Absolute Advantage), serta

    mengekspor barang jika Negara tersebut memiliki ketidakunggulan mutlak (Absolut

    Disadvantage).

    Asumsi teori Adam Smith:

    1. Faktor produksi yang digunakan hanya tenaga kerja.

    2. Kualitas barang yang diproduksi kedua negara sama.

    3. Pertukaran dilakukan tanpa uang/secara barter.

    4. Biaya transport diabaikan.

    Negara/Raja

    Kaya/Makmur Bila X > M LM Banyak

    Money

    Supply Naik

    Harga Impor

    Turun

    Harga

    Ekspor Naik

    Produksi

    Ekspor Turun

    Produksi

    Impor Naik

    X < M LM Banyak Negara Menjadi

    Miskin

    Mekanisme

    Otomatis/Pric

    e-Species

    Flow

    Mechanism

  • Ilustrasi:

    Produk Persatuan

    Tenaga Kerja/Hari Teh Sutera DTDN

    Indonesia 12 kg 3 m

    1 m Sutera = 4 kg

    Teh

    1 kg Teh = 1/4 m

    Sutera

    China 4 kg 8 m

    1 m Sutera = 1/2 kg

    Teh

    1 kg Teh = 2 m

    Sutera

    Keterangan:

    1. Indonesia memiliki keunggulan absolut tenaga kerja pada produksi teh

    2. China memiliki keunggulan absolut tenaga kerja pada produksi sutera

    Di Indonesia

    1 kg teh dinilai dengan m sutera

    1 m sutera dinilai dengan 4 kg teh

    Di China

    1 kg teh dinilai dengan 2 m sutera

    1 m sutera dinilai dengan kg teh

    Gain From Trade (setelah melakukan spesialisasi)

    Produk Persatuan

    Tenaga Kerja/Hari

    Teh Sutera

    TS DS TS DS

    Indonesia 12 kg 24 kg 3 m 0 m

    China 4 kg 0 kg 8 m 16 m

    Produk 2 Negara 16 Kg 24 Kg 11 m 16 m

    Keterangan : TS = Tanpa Spesialisasi

    DS = Dengan Spesialisasi

  • Jadi apabila masing-masing negara melakukan perdagangan, maka Indonesia

    akan berspesialisasi dalam produksi Teh, dengan perhitungan sebagai berikut :

    1. Bagi Indonesia, tenaga kerja yang digunakan untuk meng-hasilkan Sutra dialihkan

    untuk memproduksi Teh (ingat DTDN 1 m sutera = 4 kg Teh), kalau 3 satuan

    tenaga kerja yang digunakan menghasilkan Sutra dipindahkan untuk

    menghasilkan Teh (dalam hal ini berarti Indonesia tidak memproduksi Sutra)

    maka maka produksi Teh akan bertambah sebesar 3 x 4 kg = 12 kg. Sehingga

    total produksi Teh di Indonesia adalah 24 kg (setelah spesialisasi)

    2. Bagi Cina, tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan gula dipindahkan

    untuk menghasilkan Sutra (DTDN 1 kg Teh = 2 m Sutra), sehingga pertambahan

    Sutra adalah sebesar 4 x 2 m Sutra = 8 m Sutra. Sehingga total produksi Sutra

    yang dihasilkan Cina adalah 16 m Sutra (setelah spesialisasi).

    Kelemahan teori Adam Smith:

    Perdagangan internasional tersebut akan menguntungkan jika ada 2

    yang memiliki keunggulan mutlak berbeda, untuk 2 jenis komoditas. Namun

    jika hanya ada satu negara yang memiliki keunggulan mutlak, maka

    perdagangan tersebut tidak akan menguntungkan.

    Teori Comperative Advantage David Ricardo

    1. Cost Comperative Advantage (Labor Efficiency)

    Suatu negara akan memperoleh menfaat dari perdagangan

    internasional jika melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang

    di mana negara tersebut relative kurang efisiensi dalam berproduksi

    barang tersebut.

    2. Productive Comperative Advantage (Labor Productivity)

    Suatu negara akan memperoleh manfaat dari perdagangan

    internasional jika melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang

  • di mana negara tersebut dapat berproduksi lebih produktif serta

    mengimpor barang di mana negara tersebut relatif kurang dalam

    berproduksi atau tidak produksi.

    Ilutrasi Cost Comperative Advantage

    Data hipotesis cost comperative

    Negara Produksi

    1 Kg Gula 1 Meter Kain

    Indonesia 3 hari kerja 4 hari kerja

    China 6 hari kerja 5hari kerja

    Perhitungan Cost Comperative Advantage

    Perbandingan cost 1 Kg gula 1 Meter kain

    Indonesia 3/6 HK (0,5) 4/5 HK (0,8)

    China

    China 6/3 HK (2,0) 5/4 HK (1,2)

    Indonesia

    Perbandingan Produksi / TK /HK Dasar Tukar Dalam Negri

    (DTDN) Negara Gula Kain

    Indonesia 1/3 Kg 1/4 Meter 1 Kg = 3/4 Meter

    1 Meter = 4/3 kg

    China 1/6 Kg 1/5 Meter 1 Kg = 6/5 Meter

    1 Meter = 5/6 kg

    Jika Indonesia melakukan spesialisasi dan mengekspor gula ke china maka

    1Kg gula akan setara dengan 3/4 meter kain. Hal ini lebih mengutungkan karna

    berdasarkan DTDN 1 Kg gula setara dengan 3/4 meter kain. Jika melakukan ekspor,

    maka keuntungan adalah = 6

    5

    3

    4=

    24

    20

    15

    20=

    9

    20

  • Ilustrasi Cost Comprative Advantage

    Data hipotesis Labor Productivity

    Perbandingan Produksi / TK /HK Dasar Tukar Dalam Negri

    (DTDN) Negara Gula Kain

    Indonesia 1/3 Kg 1/4 Meter 1 Kg = 3/4 Meter

    1 Meter = 4/3 kg

    China 1/6 Kg 1/5 Meter 1 Kg = 6/5 Meter

    1 Meter = 5/6 kg

    Perbandingan produksi Gula Kain

    Indonesia 1/3

    1/6=

    6

    3

    1/4

    1/5=

    5

    4

    China

    China 1/6

    1/3=

    3

    6

    1/5

    1/4=

    4

    5

    Indonesia

    Tenaga kerja Indonesia lebih produktif dalam memproduksi gula (6/3 Kg) dari

    pada produksi kain (5/4 meter). Hal ini akan mendorong Indonesia untuk

    melakukan spesialisasi dan ekspor produk gula ke China.

    Tenaga kerja China lebih produktif dalam memproduksi kain (4/5 Kg) dari pada

    produksi gula (3/6 meter). Hal ini akan mendorong Indonesia untuk melakukan

    spesialisasi dan ekspor produk kain ke Indonesia.

    Adam Smith mengatakan bahwa perdagangan antar negara dapat terjadi jika ada 2

    negara yang memiliki keunggulan mutlak atas masing masing komoditas ( dari

    2 komoditas) yang di perdagangkan.

    David Richard mengatakan, meskipun hanya ada 1 negara yang memiliki

    keunggulan mutlak, perdagangan antar negara masih dapat terjadi. Hal ini melihat

    perbedaan Labor Efficiency dan Labor Productivity.

  • Kelemahan Teori Klasik Comparative Advantage tidak dapat menjelaskan

    mengapa terdapat perbedaan fungsi produksi antara dua negara tetap dapat

    terjadi walaupun hanya satu negara yang memiliki keunggulan absolute

    asalkan masing-masing dari negara tersebut memiliki perbedaan dalam cost

    comperative advantage atau production comparative advantage.

    CUSTOM UNIONS

    Pada dasarnya ada 2 pendekatan untuk melakukan pembebasan perdagangan yaitu :

    A. Pendekatan Internasional

    Dilakukan oleh GATT (General Agreement On Tariffs and Trade) seperti

    putaran kanada, Tokyo dan Uruguay. Tujuan putaran adalah untuk

    mengurangi rintangan baik tarif maupun non tarif dalam perdagangan

    internasional.

    B. Pendekatan Regional

    Menyangkut kerjasama antara beberapa negara tujuan melakukan

    perdagangan bebas diantara mereka, tapi tetap mengenakan rintangan

    terhadap negara lain yang tidak mengikuti kerjasama.

    Bentuk kerjasama ini antara lain :

    1. Daerah perdagangan bebas (free trade area)

    2. Pasar bersama (common market)

    3. Custom Unions.

    1. Free Trade Area

    Timbul bila 2 negara atau lebih negara menghapuskan bea masuk untuk

    impor barang dari negara anggota tapi tetap mengenakan bea masuk ini untuk

    negara lain (bukan anggota). Salah satu contohnya adalah European Free Trade

    Area yang beranggotakan Denmark, Austria, Norwegia, Portugis, Swedia,

  • Switszerland dan Inggris. Semenjak 1 juli 1977 Denmark dan Inggris keluar dan

    menggabungkan diri dengan masyarakat ekonomi eropa.

    Negara free trade ini tidak secara seragam dalam menentukan kebijakan

    ekonomi serta tarif terhadap negara bukan anggota, bahan negara anggota tidak

    secara bersama mengikuti negosiasi dalam GATT. Namun apabila negara anggota

    ini tidak sesama seperti diatas, maka dapat terjadi barang dari negara lain dapat

    masuk ke negara yang bea masuknya tinggimelalui negara anggota lainnya yang

    bea masuknya rendah.Oleh karna itu negara anggota dapat meneliti barang-barang

    mana saja yang berasal dari anggota dan barang mana saja yang berasal ari negara

    lain.

    2. Pasar Bersama

    Terjadi bila mereka membentuk Custom Unions( sepertiFree Trade Area)

    tapi dengan mengenakan tarif yang seragam terhadap negara lain dengan

    tambahan adanya lalu lintas faktor produksi secara bebas diantara negara anggota.

    Masyarakat Ekonomi Eropa mengarah kesini.

    3. Customs Unions

    Penulis pertama yang mengembangkan teori CU (Custom Unions) adalah

    Jacob Viner. Ia mengemukakan bahwa CU mengandung unsur-unsur proteksi

    yang lebih besar, dan secara tegas ia menyatakan tidak dapat dipastikan bahwa

    pembentukan CU akan meningkatkan kesejahteraan (Welfare) suatu negara,

    secara spesifik CU menimbulkan 2 efek yang saling berlawanan. Disatu pihak

    CU cenderung meningkatkan perdagangan dan persaingan diantara negara

    anggota, sehingga mengarah ke perdagangan bebas. Dipihak lain CU cenderung

    lebih protektif terhadap negara bukan anggota.

    Viner dalam teorinya menggunakan 2 konsep, yaitu :

    1. Trade Creation

    2. Trade Diversion

    Pembentukan CU dapat menimbulkan adanya trade creation yang dapat

    meningkatkan kesejahteraan dan juga trade diversion yang dapat menurunkan

    kesejahteraan.

  • Efek akhirnya tergantung mana yang lebih kuat.

    Jika Trade Creation lebih kuat kesejahteraan meningkat.

    Jika Trade Diversion lebih kuat kesejahteraan menurun.

    Pembentukan CU seperti masyarakat eknomi eropa biasanya dapat

    mengakibatkan pergesekan/perpindahan tempat/lokasi produksi suatu barang dari

    satu negara ke negara lain.

    1. Apabila pergeseran lokasi tersebut dapat menciptakan sesuatu yang baru

    dalam perdagangan, maka dikatakan CU menimbulkan Trade Creation.

    2. Apabila pergeseran lokasi produksi hanya menyebabkan terjadipergeseran

    perdagangan dari suatu negara ke negara lain, maka yang timbul hanya Trade

    Diversion yang justru menurunkan kesejahteraan.

    Konsep trade creation dan trade diversion lebih mudah dipahami apabila

    dijelaskan dengan menggunakan angka.

    Negara A, B dan C menghasilkan barang x dengan biaya rata rata tetap

    sebagai berikut :

    Negara Biaya rata-rata

    Negara A

    mengenakan bea

    masuk 100% (Rp)

    Negara A

    membebaskantarif

    terhadap B tapi

    tidak terhadap C

    A 50 50 50

    B 40 80 40

    C 30 60 60

    Dalam keadaan perdagangan bebas, negara C akan mengekspor barang x ke

    negara A dan B, sebab biayanya paling rendah ( Rp 30 < Rp 40 < Rp 50 ).

    Misal : negara A menggunkan tarif sebesar 100% harga barang impor

    dari negara B dan C masing masing naik menjadi Rp 80 dan Rp 60.

  • Karena biaya di negara A hanya Rp 50 negara ini akan menghasilkan

    sendiri barang x ( Rp 50 < Rp 60 < Rp 80 ).

    Apabila negara A dan B membentuk CU dan saling menghapuskan bea masuk

    (tetapi tetap mengenakan terhadap negara C) biaya rata-rata negara A, B dan C

    masing-masing menjadi Rp 50, Rp 40 dan Rp 60.

    Dengan demikian, biaya produksi barang impor dari B turun menjadi Rp 40

    (karena negara A membebaskan tarif inpor dari negara B) dan biaya impor dari

    negara C tetap Rp 60.

    Negara A tidak lagi menghasilkan barang x, tetapi mengimpor dari negara B

    yang biayanya lebih murah.

    Pembentukan CU menyebabkan pergeseran dari produksi dalam negeri A

    yang biayanya Rp 50 ke produksi negara B yang lebih murah (Rp40) dan negara A

    mengimpor dari negara B.

    Inilah yang disebut Trade Creation dan dapat memperbaiki alokasi

    sumber daya

    Contoh menjelaskan Trade Diversion.

    Negara Biaya rata-rata

    Negara A

    mengenakan bea

    masuk 50% (Rp)

    Negara A

    membebaskan tarif

    terhadap B tapi

    tidak terhadap C

    A 50 50 50

    B 40 60 40

    C 30 45 45

    B produksi barang y di ketiga negara = barang x diatas yang berbeda adalah

    besarnya tarif yakni 50%

    Sebelum pembentukan CU, negara A mengimpor barang y dari negara C, karena

    Rp 45 < Rp 50 < Rp 60.

  • Namun, setelah pembentukan CU negara A mengimpor barang y dari negara B,

    karena Rp 40 < Rp 45 < Rp 50.

    Pergeseran produksi sekarang bergerak dari negara yang berproduksinya rendah,

    yakni C (Rp 30) ke negara yang berproduksinya tinggi yakni B (Rp 40).

    Proteksi terhadap produsen negara B semacam ini menyebabkan mereka dapat

    menambah penjualan ke negara A dan sayangnya menggeser/mengganti produsen

    C yang lebih efisien.

    Pergeseran produki mencerminkan adanya Trade Diversion yang

    menyebabkan alokasi sumbernya tidak efisien, sehingga dapat menurunkan

    kesejahteraan.

    Analisa Viner tersebut diatas hanya menekankan efek CU terhadap produksi

    CU dapat mempunyai efek terhadap konsumsi juga.Efek konsumsi ini dinilai Meade

    maupun Lipsey.Oleh Johnson kedua efek tersebut dianalisa secara bersama-sama.