perda tanggamus

26
TANGGAMUS HI- BAMBANG KURNIAWAN, ST BUPA'ITANGGAMUS PERATII Ml{ DAERAI| I(ABUPATEI'I TAIIGOAIIII US iloMoR 07 TAHUI{ 2013 TENTAIiIG PARTISIPASI MASYARAI{AT DALAM PEMBANGUNAN DAEMH KOTAAGUIIIG 2013

Upload: yanda-feri

Post on 26-Oct-2015

172 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Perda Kab. Tanggamus 2013

TRANSCRIPT

Page 1: Perda Tanggamus

TANGGAMUS

HI- BAMBANG KURNIAWAN, STBUPA'ITANGGAMUS

PERATII Ml{ DAERAI| I(ABUPATEI'I TAIIGOAIIII US

iloMoR 07 TAHUI{ 2013

TENTAIiIG

PARTISIPASI MASYARAI{AT

DALAM PEMBANGUNAN DAEMH

KOTAAGUIIIG 2013

Page 2: Perda Tanggamus

TANGGA:IIUS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGGAMUSNOMOR : 07 TAHUN 2O1O

TENTANG

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAIIA ESA

Menimbang : a.

BUPATI TANGGAMUS,

!3hwa keberhasilan pembangunal sangatditentukan oleh partisipasi masyarakatsebagaimana diarnatatkan dalam Undalg-UndangNomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem perencaraanPembangunan Nasional;

baiwa untuk mendorong partisipasi masyarakat{alam pembangunar daerah, mata perludilakukal reposisi peran pemerintah Daerah danmasyarakat dalam perencalaan, pelaksanaan,pengawasal, pelestarian hasil pembangunandaerai, monitoring, evaluasi dan pelaporal;

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimanadimaksud pada huruf a dan huruf b tersebut diatas, maka perlu dibentuk peraturan Daerahtentang Partisipasi Masyaral<at DaiamPembangunan Daerah;

Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar NegaraRepublik Indonesia Tahun 1945;

Undang-Undang Nomor 02 Tahun 1997 tentangPembentukan kabupaten Daerah Tingkat II TulangBawaig dan Kabupaten Daerah Tingkat IITalggamus (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor2, ?ambahan Lembaral Negara Nomor 1091)

Mengingat

c,

b.

: 1.

2.

Page 3: Perda Tanggamus

7.

6.

5.

4.

3.

s:bagar Undang-Undang {Lembaran Negara Tahun1959 Nomor 1821);

Undang-Undang Nomor 2g Tahun 1999 tentangPenyelenggaraan Nega-ra yang Bersih dan Beba!da-n Korupsi, Kolusi dan Neporisme llembaranNegara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomo. Z-,Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 3851);

Undang-Undaig Nomor 30 Tahun 2OO2 tentargKomisi PemberantasanTindal< eiaana Xorupsi{Lembaran Negara Republik tndonesia fahun zobTNomor 47 Tambahal Lembaran Negara RepublikTndonesia Nomor 42SO);

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2OO3 tentangKeuangan

-Negara (Lembaran Nega.ra n"puUiifi

Indonesia Tahun 2OO3 Nomor 47, farntananLembaran Negara Republik Indonesia Nomor4286);

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2OO4 tentangSistem Perencanaal pembangunan Nasional(Lembaran Negara Republik Indoriesia f"fr"" ZOO?Nomor 104, Tambahar l,embaral Negara RepublikIndonesia Nomor 4421);

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2OO4 tentangPemerintahan. Daerah (Lembaran Negara Republiklndonesia Tahun 2004 Nomor I25, TamLahanLembaran Negara Republik Indonesia N"-.. ++3ti;sebagaimana relah beberapa kali diubai, Lerakhirdengan Undang-Undang Nomor 12 Talrun 2OO8{Lembaran Nega_ra Republik Indonesia Tahun 2OOgNomor 59, Tambahan Lembaran Negara nepublikIndonesia Nomor 4844);

Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2OO4 tentangPerimbangan Keuangan antara pemerintah pusaidan

, Pemerintahan Daerah {Lembaran NegaraRepublik Indonesia Ta]]un 2OO4 Nomor i26,

Tambahan Lembarar Negara Republik IndonesiaNomor 4438);

Undalg-Undang Nomor 14 Tahun 2OOg tentangKeterbukaal Informasi publik (Lembaran NegariRepublik Indonesia Tatrun dOOS fVo11ro, "Ot,

8.

9.

Page 4: Perda Tanggamus

Tambahal Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4864)j

10. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentangPembentukan Peraturan Perundang-undangan(Lembaran Negara Republik lndonesia Taiun 2011Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5234);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2OOStentang Desa (Lembar.an Negara RepublikIndonesia Tahun 2005 Nomor 158, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587);

Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2OO5tentang Kelurahan (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2005 Nomor 159, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4588);

Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2OO5tentang Pedoman Pembinaan dan PengawasanPenyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2OO5 Nomor165, Tambahar Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4593);Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006tentang Tata CaJa Penrusunal RencanaPembaigr-rnan Nasional (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2OO7 Nomor 33,Tambahan Lembaral Negara Republik IndonesiaNomor 4700);

Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2007tentang Rencana Pembangunan Jangka panjangNasional 20O5-2025 Tata Cara Pen1rusunanRencaia Pembangunai Nasional (Lembararr NegaraRepublik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97,Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4664);

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor38 Tahun 2OO7 terltarrg Pembagian UrusanPemerintahan antara Pemerintah, PemerintahanDaeral-r Provinsi, dai Pemerintahan daerahKabupaten/Kota(Lembarar Negara RepublikIndonesia Tahun 2O07 Nomor 82, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

12.

13.

14.

15.

16.

17. Peraturan Pemerintai Republik Indonesia Nomor 8

Page 5: Perda Tanggamus

21.

24.

Dengan persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN TANGGAMUS

Tahun 2008 renlang Tahapan. TaLa CaraHenjrusunanr Pengendalian Dan EvaluasiPelaksalaal Rencana pembangunan Daerah(Lembaran Negara Republik tnaonesia tahun ZoOTNomor 82, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4737);

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5g Tahun2OO7 tenlarrg Pembangunaa Kawasan perdesaanBerbasis Masyarakat;

fgrlurarl Menreri Dalam Negeri Nomor 66 Tahun2U0'l tentang Perencanaan pembangunan Desa;

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun2O10 tentang Pelaksaaaan peraturan pemerintahNomor 8 Tahun 2OO8 tentang Talapan, TatacaraPenlrusunan. pengendalian. dan EvaluasiPelaksanaan Rencana pembargu naJl Daerah;

Peraturan Menteri Dalam Negeri RepublikIndonesia Nomor 32 Tahun 20l2 TentanePedomar PenJ,.usunan, pengendalian Oan eualuaslRencana Kerja pembangunan Daerah Tahun 2013;

Peraturan Daerah Kabupaten Tanggamus NomorO-1 Tahun 2010 tentang pokok-pok"o"k f."g"tof;.r,Keualgal Daerah (Lembaral Daerah KaiupatenTanggamus Tahun 2O1O Nomor 4g);

fgrtu_rarl Daerah Kabupaten Tanggamus Nomor91 1*"1 2OO8 tentang Rencana iembangunan!11qk1 Panjarg Kabupaten Tanggamus iahun2OO8-2O25 (Lembaran Daerah- KabupatenTanggamus Tahun 2OO8 Nomor 2Z); '-

l:.+Iarl Daerai Kabupaten Tanggamus Nomor_19.

T"!g 2011 tentang Rencani Tata RuangV/ilayah Kabupaten Tanggamus Tahun 2011_203ill-^elbaran Daerah Kabupaten Tanggamus Tahun2011 Nomor 71, Tambahan Lembaran daerahKabupaten Tanggarnus Nomor 1g);

18.

19.

20.

cc

da-n

Page 6: Perda Tanggamus

-I

BUPATI TANGGAMUS

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PARTISIPASIMASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DAERAH,

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:

1. Daerah adalah Kabupaten Tanggamus.

2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagaiunsur penyelenggara Pemerintahan Daerah Kabupaten Taaggamus.

3. Bupati adalah Bupati Tanggamus.

4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRDadalai DPRD Kabupaten Tanggamus.

5. Badan Perencalaan Pembangunan Daerah yang selanjutnyadisingkat BAPPEDA adalah BAPPEDA Kabupaten Tanggamus.

6.

7.

8.

s.

Badar Pemberdayaan Masyarakat yang selanjutnya disingkat BPMadalah BPM Kabupaten Tanggamus.

Pembangunan daerah adalah pemanfaatan sumber daya yangdimiliki untuk peningkatan kesejaiteraan masyarakat yang nyata,baik dalam aspek pendapatan, kesempatan kerja, lapanganberusaha, atses terhadap pengambilan kebijalan, berdaya saing,maupun peningkatan indeks pembalgunan manusia.

Partisipatif adalah pelibatan semua pihak yang berkepentinganterhadap kegiatan secara aktif mulai dari perencanaan, peleksanaan,pengendalian dan pelestarial hasil kegiaian untuk memupuk rasamemiliki.

Pembangunal partisipatif adalah suatu sistem pengelolaanpembalgunal bersama-sama secaJa musyawarah mufakat dalgotong royong yang merupakan cara hidup masyarakat yang telahlama berakar dalam budaya masyarakat di wilayah Indonesia.

Partisipasi masyarakat dalam pembalgunan daerah adalah usahasistematis untuk merumuskan strategi perencailaan pembangunandal pengelolaan anggaian, pembalgunan bersama-sama

10.

Page 7: Perda Tanggamus

-I

masyarakat melalui pelaksanaan forum Satuan Kerja perangkatDaerah (SKPD), musyawarah perencanaan pembangunan secaraberjenjalg mulai dari penggalian gagasan tingkat

i 1.

dusun/lingkungan, Musyawarah Khusus Perempuan (MKp),musyawaral-r perencanaan pembalgunan pekon/kelurahal,musyawarah perencanaall pembangr,rnan kecamatan danmusyawarah perencanaan pembalgunan kabupaten.

Perencalaan Pembangunan Daerah adalai suatu prosespenjrusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagaiunsur pemargku kepentingan didalamnya, guna pemanfaatan danpengalokasian sumber daya yang ada dalam rangka meningkatkankesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan wilayah/daerah dalamjargka waktu tertentu.

Rencala Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang selaljutnyadisingkat RPJMD adalai dokumen perencanaan daerah untukperiode 5 {lima) tahun.

Renpala Kerja Pembangunan Daerah yang selanjutnya disingkatRKPD adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 1 (satu)tahun.

Musyawarah Perencanaan Pembangunan yang selanjutnya disingkatMusrenbang adalah forum antajpemangku kepentingan dalamraagka menl-usun rencana pembalgunal daerah.

Pemangku kepentingan adalah pihak-pihuk ya.tg langsung atautidak langsung mendapatkan manfaat atau dampak dariperencanaan dan pelaksanaal pembangunan daerah.

Pekon adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yalg berwenang untuk mengatur darl menguruskepentingan masyaral<at setempat berdasarkan asal usul dan adatistiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistempemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Kelurahan adalai wilayai kerja luar sebagai perangkat daerahkabupaten dalam wilayah kecamatan.

Kader Pemberdayaan Masyaral<at Pekon/Kelurahan yangselanjutnya disingkat dengan KPMPK adalah orang yang bertugasuntuk memfasilitasi proses pembangunan pekon/kelurahan sesuaidengan asas dan pengelolaan pembangunan paJtisipatif.

Tim Pengelola Kegiatan yang selanjutnya disingkat TPK adalah timyang mempunyai fungsi dalam pelatsana kegiatandipekon/kelurahar serta yang mengelola administrasi dal keuangandana hibah yang diterima Kepala Pekon/Kelurahal.Kecamatan adalah wilayah kerja canat sebagai perangkat daerahkabupaten.

Unit Pengelola Kegiatan yang selanjutnya disingkat UPK adalahkelembagaan tingkat Kecarnatan yang berfungsi sebagai pelal<sana

15.

16.

12.

13.

14.

17.

14.

19.

20.

21.

Page 8: Perda Tanggamus

22.

teknis BKAP dalam pengelolaan kegiatan pembangunan tingkatkecamatan dan atau antar pekon/kelurahan.

Badan Kerjasama Antar Pekon yang selanjutnya disingkat BKAPadalah lembaga lintas pekon yalg dibentuk secara sukaiela atasdasar kesepakatan lebih dari beberapa pekon disatu dalan satukecamatan dan /atau antar kecamatan diluar Kabupaten untuksuatu maksud dan tujuan tertentu untuk mencapai kepentinganbersama.

Penanggung Jawab Operasional Kegiatan yalg selanjutnya disingkatPJOK adalah Pegawai Negeri Sipil yang berkedudukan diKecamatansetingkat Kasi.

23.

BAB IIASAS, MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 2

Asas partisipasi masyarakat dalam pembangunan daerah yaitutransparan, responsif, efisien, efektif, akuntabel, partisipatif, terukur,berkead ila n dan berwawasan lingkungan.

Pasal 3

Partisipasi masyarakat dalam pemba.ngunan daerah dimaksudkar untukmengoptimalkal peran serta masyarakat dalam pembalgunal daerah.

Pasal 4

Tljuar1 partisipasi masyarakat dalam pembangunan daerah adalahuntuk:a. mewujudkal perencanaan pembalgunal daerah sesuai dengan

kebutuhan masyarakat dan keadaan setempat;

b. menumbuhkembangkan dan mendorong partisipasi masyarakat dalampembangunan di daerah.

c. menciptakan rasa memiliki dan tanggungjawab masyarakat terhadapprogram pembangunan di daerah; dan

d. memelihara, melestarikan darlpembangunan di daerah.

mengembangkan hasil-hasil

Page 9: Perda Tanggamus

BAB IIIDOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Pasal 5

Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah, meliputi:a. Rencana Pembangunan Jargka Parrjalg Daerah, disingkat RpJp-D.b. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, disingkat RPJM-D.c. Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah, disingkat Renstra -

SKPD.d. Rencana Kerja Peme.intai Daerah, disingkat RKPD.e. Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah, disingkat Renja -

SKPD,

pasal 6

RPJPD merupakan dokumen pembangunan daerah yang berlakuselama 20 (dua puluh) tahun yang memuat visi, misi darl arahpembangunan jangka panjarg daerah.

Penjrusunal ranc€Lngan awal RPJPD wajib meminta masukandari berbagai kelompok kepentingal melalui forum konsultasipublik atau musrenbalg.

(1)

12)

(4)

(1)

(3) Konsultasi publik atau musrenbang rancangan akhir RpJpDdirumuskan paling lama 1 (satu) tahun sebelum berathirnyaRPJPD yang berlaku.

RPJPD yang telah dilakukan konsultasi publik atau musrenbangsebagaimana yang dimaksud pada ayat (3) diserahkai olehBupati kepada DPRD untuk dibahas bersama dan ditetapkanmenjadi Peraturan Daerai.

Pasal 7

RPJMD merupakan dokumen pembangunan daerah yarlg berlakuselama 5 (lima) tahun, sebagai penjabaran dari visi, misi dan programBupati, yang penj^rsunannya berpedoman pada RpJp-D, danmemperhatikan RPJPM-NasionaI dan RPJPM-Provinsi.

Pen1rusunal rancangan awal RPJM-D sebagaimana dimaksudpada ayat (1), wajib dimintakan masukan dari berbagai kelompokkepentingan melalui forum konsultasi publik atau musrenbang.

Konsultasi publik atau musrenbang rancangan awal RPJM Dsebagaimana dimal<sud pada ayat (2), dilatsanakan paling lambat 6(enam) bulan setelai Bupati dilantik.

(2)

(3)

Page 10: Perda Tanggamus

(4) RPJM-D yang telah dilakukan konsultasi publik ataumusrenbang sebagaimana yang dimaksud pad; ayat (3)diserahkan oleh Bupati kepada DpRD untuk dibahas bersamadan ditetapkan menjadi Peraturan Daerah.

Pasal 8

(1) Renstra-SKPD merupataa dokumen pembalgunan daerah ya:rgberlaku selama 5 (lima) tahun, yang pen5rusunannya berpedomanpada RPJM-D.

(2) Rancangan Renstra-SKPD yalg telah dibuat disampaikan kepadaBappeda untuk digunakan sebagai dasar dalam penl,rrsunan rencanakeda tahunan SKPD.

(1)

Renstra-SKPD yang telah dilakukan konsultasi publik ataumusrenbaig ditetapkan oleh Kepala SKPD.

pasal 9

RKPD merupakan dokumen pembangunan daerah yalg berlakuselama 1 (Satu) talun sebagai penjabaran dari RpJM-D.

RKPD memuat rencaira kerja pemerintah Daerah yangpendanaannya mempertimbangkal kemampuan daerah baikbersumber dari APBD maupun sumber lain.

Penl.usunal RKPD disiapkan oleh Bappeda.

Penyempurnaan RKPD dilalsanakan melalui Musrenbang.

Pasal 10

(1)Re..aJa-SKPD merupakan dokumen perencanaan pembangunalSKPD untuk priode 1 (satu) taiun, yang disusun dinganberpedomar pada Renstra-SKPD.

(3)

(2)

(3)

\41

(3)

14)

12) Renja-SKPD memuat kebijakan prograrn dan kegiatalpembangunan baik yang dilaksalalan oleh pemerintah Dlera}lmaupun melalui partisipasi masyarakat.

Renja-SKPD dipergunatai sebagai pedoman penjrusunan RKA-SKPD.

Renja-SKPD dibuat oleh Kepala SKPD dengan memperhatikanprioritas kebutuhan masyarakat melalui musrenbang.

Page 11: Perda Tanggamus

(1)

(2)

(3)

BAB IVPARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bagian KesatuUmum

Pasal 1 IPartisipasi masyarakat dalam pembalgunal daerah merupakanbagian yang tak terpisahkan dari Sistem pembangunan Nasional'.

Sislem Pengelolaan Pembangunan patisipatif Daerah meliputi:a. Perencanaan pembaigunal daeral-r partisipatif; danb. Partisipasi masyarakat dalam pembangunai daerah.

Perencanaal pembalgunal daerah partisipatifdimaksud pada ayat (2) huruf a dilaksanikan melaluisecara berjenjang yaitu:a. musrenbang pekon;b. musrenbalg kecamatan;c. fo.um SKPD kabupaten; dand. musrenbang kabupaten.

sebagaimanamusrenbang

(4) Partisipasi masyaratat dalam pembangunan daerah sebagaimanadimaksud pada ayat (2) humf b meliputi:a. partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunal;b. partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pemban!_rnan;c. partisipasi masyar:akat dalarn peng.wasan p"mba.r$rn..rid. partisipasi masyarakat dalam pelestarian hasil pem-bangunan;e. partisipasi masyarakat dalam monitoring, evalubsi dan lehporarl.

(1)

Bagian KeduaPerencanaan pembangunan Daerah partisipatif

Paragraf 1

Musrenbang pekon/ Kelurahan

pasal 12

Musren-baig pekon/kelurahan diselenggaratan oleh pemerintahpekon/kelurahal dengal semangat demokrasi dan n:usyawarahmufakat, membahas perencanaa:n pembangunan pekon/kelurahanbaik RPJM pekon/kelurahan atau Rencana Kerja pembangunan (RKp)pekon/keluralan.

Pese*a Musrenbang pekon terdiri dari:a. l€mbaga Pemberdayaan Masyaral<at Pekon (LpMp) membantu

pemerintah pekon dalam menjrusun RPJM pekon dan RKp pekon;b. Tokoh masyarakat dan tokoh agama sebagai narasumber;

(2)

10

Page 12: Perda Tanggamus

-!

c. Rukun Warga/Rukun Tetangga,Lingkungan, Kepala Pekon/Lurah, dal

d. Kader Pemberdayaan Masyarakatfasilitator; dan

e. Warga masyaralat sebagai anggota.

Hasil musrenbalg pekon/kelurahan dituangkan dalam dokumenperencanaan untuk menjadi bahan dimusrenbang kecanatan.

Patagral2Musrenbang Kecamatan

Pasal 13

Musrenbaag kecamatan diselenggarakan oleh pemerintah kecamatandengan semangat demokrasi dal musyawarah mufakat, membahasprioritas pemb€ngunan pekon/kelurahar dal kecamatan dengalmengacu pada RPJM daerah.

Peserta musrenbang kecamatan terdiri dar-i:a. Kepala Pekon/Lurah, Ketua BHp, Ketua LpMp, Ketua TpK dan- perwakilan kelompok perempuan pekon sebagai anggota;b. SKPD dan fasilitator program tingkat - kabilaten sebagai

narasumber;c. Tokoh masyaratat dan tokoh agama sebagai anggota;d. Kasi pembangunan kecamatan, Ketua eKAe,-Iasilitator program

tingkat kecamatan dan UpK sebagai fasilitator:e. Kader Pemberdayaan Masyaratat pekon sebagai anggota; danf. Warga masyarakat sebagai anggota.

(3) Hasil musrenbang kecamatan dituaigkan dalam dokumenperencanaan pembangunan kecamatan dan disampaikajr ke masing_masing SKPD sebagai bahan pembahasan di forum SKpD kabupate-ndan atau musrenbang kabupaten.

Paragraf 3Rapat Gabungan SKPD Kabupaten

pasal 14

Rapat Gabungan SKPD kabupaten diselenggarakan oleh pemerintahkabupaten dengan semangat demokrasi dal musyawarai mufakat,membahas prioritas pembangunan daerah dengal mengacu visi danmisi kabupaten.

Rapat Gabungan SKPD Kabupaten mengikutsertal<an:a. Kepala SKPD dan fasilitator program tingkat kabupaten sebagai

narasumber;

b. Ketua BKAP, Ketua UPK, Kasi Pembargunar Kecamatan PJOK danKepala Bidang Perencanaan SKPD sebagai anggota;

Kepala Dusun, Kepalalain-lain sebagai anggota;Pekon/Kelurahan sebagai

(3)

(1)

(2)

(1)

(2)

Page 13: Perda Tanggamus

(1)

t2)

(3) Hasil rapat gabungan SKpD kabupaten dituangkar dalam draftdokumen perencanaan pembalgunin daerah urituk dibahas danditetapkan da-lam musrenbarg kabupaten.

parag|af 4Musrenbang RKPD Kabupaten

pasal 15

Musrenbang_ RKPD kabupaten diselenggaratan oleh pemerintalkabupaten dengan semangat demokrasi dan .rrar"y"r"..ai, mufakat,membahas prioritas pernbangunan daerah dengan mengacu visi danmisi kabupaten.

Peserta Musrenbang RKPD Kabupaten terdiri dari Bupati dan WakilBupati, Pimpinal dan Anggota DPRD Kabupaten, Unsur pemerintafrPusat, Pejabat Bappeda dar SKPD pfoeinsi, Fejabat SKpD Kabupaten,Para. Camat, Para Delegasi Mewatili peserta Musrenbang Kecamatal,Akademisi, LSM/Ormas, Tokoh Masyaraka-t, UnsurPengusaha/Investor, Keterwakilan perempuan daII KelompokMasyarakat Rentan Termajinalkan serta unsur lain yang dipandangPerlu.

Hasil musrenbang RKPD kabupaten dijadikal bahan pen\,,usunanrancangal akhir RKpD Kabupaten dan sebagai bahan masukanuntuk membahas rancangan RKPD provinsi dalam musrenbang RKPDProvinsi.

Bagian KetigaPartisipasi Masyaral<at dalam pembalgunan Daerah

Paragral 1Partisipasi Masyarakat dalam perencalaal pembalgunan

pasal 16

Setiap orang baik individu maupun kelompok dapat berpartisipasidalam proses -perencaraan pembangunan a"".at y..rg t"tni"

pengaturannya diatur dalam petunjuk teknis operasional.

(2) Partisipasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam hat:a. Menyampaikan masalah-masalafr prioritas yalg dihadapi daldialami masyarakat untuk dikaji menjadi agenda prioritas

pembangunan daerah;b. Menyampaikan usul sarai atau aspirasi untuk menjadi agenda

prioritas pembalgunan daerah;

c. Terlibat secara aktif dalam proses pengarnbilan keputusan tentangrencana pembangunan daerah.

(3)

(1)

l2

Page 14: Perda Tanggamus

(3)

(4)

Petunjuk teknik operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1),merupatan penjelasar lebih laljut tentang pelaksanaan Sp3b yargdiatur lebih laljut dengan Peraturan Bupati.

Penyampaian masalah dar usul saran sebagaimana dimaksud ayat (2)harus disertai dengan alasan-alasan ying rasional dan dapaidipertanggungjawabkar sesuai dengan mekalisme penyaluianaspirasi publik melalui proses musrenbang secara berjenjang.

-

Partisipasi sebagaimana dimaksud pada ayat (l) disampaikan melalui:a. Musyawarah Penggalian gagasan tingkat Dusun/Lingkungan;b. Musyawarah Khusus perempuan tingkat pekonfKetuL"frair; '

c. Musrenbang II perencanaan tingkat pekon/Kelurahan;d. Musrenbang II prioritas tingkat Kecamatan;e. Rapat cabungan SKPD tingkat Kabupaten;I MusrenbangKabupaten;

Pasal 17

Pemerintah Kabupaten melalui SKPD, berkewajiban memberikalkesempatan dan dukungan kepada masyarakat untuk berpartisipasidalam setiap tahapan perencanaan pembangunan.

Pemberian kesempatan dan dukungan sebagaimana dimaksud padaayat (1) dilakukal melalui cara:

a. Merespon, menilai dan mengevaluasi agenda pembanguara-n yangdiusulkal masyarakat melahri forum musyawalh tingkatPekon/Keluraian, kecamatan dan daerah sesuai dengan dokumenRPJM Pekon dan RKP Pekon/Kelurahan tahun berjalai.

b. Mengakomodir kebutuhal prioritas masyarakat hasil musrenbangke_camalan untuk menjadi usular program prioriras masing_masingSKPD pada forum musrenbang daerah sesuai dengal per-syaratanteknis dar fungsi SKPD; dan

c. Memastikan dan menjamin program pembangunan masyarakatsebagaimana huruf b adalah prograrn-prograrn pembangunan yo.rgsudah masuk dalam dokumen RpJM pekon 1an RKpPekon/Kelurahan.

d, Menetapkai usulan program prioritas masyarakat untuk menjadiagenda prioritas pembangunan daerah pida forum musrenbangdaerair.

e. Menyediakal Dana Bantuan Hibah pekon untuk semua pekonsesuai kemampuan Daerah.

Penetapan usulan progran prioritas masyarakat sebagaimandimaksud pada ayat {2) huruf c diikuti dengan pengalokasian danamelalui SKPD dan Dana Bantuan Hibai. ,

(5)

(1)

(2)

(3)

l3

Page 15: Perda Tanggamus

(4) Ketentuan tentang tata cara pelaksanaan musrenbang , indiakator,dan parameter prioritas program serta pengalokasian dala termasuksumber pendanaal diatur dengan Peraturan Bupati.

paragral2Parlisipasi Masyarakat Dalam pelal<sanaan pembangunan

Pasal 18

{1) Setiap orang baik individu maupun kelompok dalam masyarakat dapatberpartisipasi dalam pelaksanaan pembangunan.

(2) Partisipasi masyarakat sebagaimara dimaksud pada ayat (1)dilaksanaLan untuk menjamin keterlibatan aktif seluruh komponenmasyarakat serta efektifitas pelatsanaan pembangunan daerah.

(3) Bentuk partisipasi masyarakat dalam pelaksaraan pembaagunandaerai yang dikerjatan sendiri oleh masyarakat dengan sewa keloladapat -b€rbentuk tenaga, pikiran, material, dan non material yangdibutuhkan dalam mensukseskan pelatsanaan pembangunanpekon/Kelurahan.

Pasal 1g

(1) Pemerintah daerah melalui SKpD berkewajiban mendorong partisipasimasyarakat dalam pelal<sanaarl pembangunan daerah.

(2) Pemerintatr daerah melalui SKPD menyeraikan pengelolaan kegiataadana bantuan hibah kepada masyarakat.

(3) Pengelolear kegiatan sebagaimala dimaksud pada ayat (2), harusmemperhatikai aspek konstruksi, kemampuan sumber daya lokal ,dan aspek teknis lainnya yang dilakukan ol;h TpK.

(4) Tata cara penyaluran dana bantuan hibah dan pengelolaan kegiataioleh TPK Pekon/Kelurahan diatur dengan peraturai Bupati.

paragraf 3Partisipasi Masyaral<at Dalam pengawasan pembangunan

Pasal 20(1) Setiap orang baik individu maupun kelompok dalam masyarakat

b,erpartisipasi dalam kegiatan pengawasan pembangunan pekon/Kelurahan.

(2) Pengawasan pembanguar Pekon/ Kelurahal yang meliputi KepalaPekon dan Lurah, Aparat Pekon/ Kelurahan, Ketua darr Anggota BHp,Ketua dan LPM, TPK, Kader Pekon/ Kelurahan dan kader-kaderlainnya dan secara sukarela dilakukan oleh tokoh masyaral<at, tokohagama, dan masyarakat umum.

t4

Page 16: Perda Tanggamus

(3; PelaJ<saraan kegjatan oengawasar sebagajmana dimaksud pada ayal(.1) d ilaku ka,r oleh St<pD dan masyarakat penerimaan hibah baiksecara lisan maupun secara t"itull" a"t"_ -To.i-',

p"*"_lru'lsetingkat forum musrenbang secara lr".i"";u"l a..i iingkat eeton/Kelurahan. Kecamatan dan uaerah.Pasal 21

(1) Pemerintah Daerah berkewajiban melakukan pengawasan ataspelatsaaaan kegiatan pembanguan.

(2) Peiaksanaan kegiatan pengawasan dilakukan secara internal olehSKpD yans bersangkuian-da" """";;-;k;i;*;1lri.'ir"p"r.tor.r

3t?:fl,."f,'"i.t:#:Js" p""gu-u"* a"" p'-"'it".i,i'i't.-'.'v. v",'gberlal<u. peraturan perundang_undangan yang

partisipasi Masya.*", o"lflFl?j"1^rian Hasil pembansunan

Pasal 22(1) Setiap oraag baik individu maupun_kelompok dalam masyarakat dapatberpartisipasi dalam kesiatan p.t;t.;d;";;*;:;:iir#aan rrasilpembangunan.

(2l'Partjsipasi masr arakal dalam pqlqsLari4rl hasii pembangunan tersebuldiarur dengal peraturan Bupa tr.

partisipasi Masyar.u", o".f;iifl?t?ing, Evaluasi dan petaporaa

Pasal 23(1) Setiap orang baik indivirhr. s1411p111 ke.lompok dalam masyarakatberkeu ajiba n berpa ni spa si daLa m' *egiaran"rii. 1,J"1 flj, al" ."" u"

"ipembangunan.

{2} Parrisipasi masyaraka{ dalam monirorins .lah ^,,^r,,-pembangunan *t"g"r-"." Jri*",;';:;:'.?.,iil.,,ii?iff,o.lijlmembentuk tim monitoring dan .r.rr.".i Jt tii,gi"i

"#.TifJr.*"".(3) Tim moniroring dan evaluasi l*lF__.r,u dimaksud pada ayal (2Jberkewajiban menyampaikarl* hasil moniLoring aun e.uliia"i pudutorum musyawarah di lingkat eekonT t<etuiJan.-

(4) TPK sebagai pengelora dana hibah wajib membuat raporanperta nggungiawa ban pengelolaan dala _hibih t.p'.jl*llru "y*ur.u,._ maupun kepada SKpD penyalur dana hibah.

l5J Iata cara pelaksanaan monitoring evaluasi. dan penyampaian laporanpertangg!ng jawaban oenqelolaar dala f,iUul.,- alltui' o"ngunPeraturan Bupati

15

Page 17: Perda Tanggamus

Pasal 24(1) Pemerintah Daerah berkewajiban melakukal monitoring dan evaluasi

atas _pelaksanaan pembangr:nan dari pekon/ Kelurahait, Kecamatandan Daerah.

(2) e51.ak11139 n kegiaran sebagaimana dimaksud pada alar {t) djtakukanoleh SKPD tainn)a sesuaj dengan jenis kegiaran yaJlg diseralkanpenglolaan kepada masyarakat.

(3) Pelaksanaal- monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud padaayat (1) dilal<ukan secara periodik, insidental serta dilakukanpartisipatil

(4) Tata cara pelal<sanaan monitoring dai evaluasi diatur denganPeraturan Bupati.

Har< oaRt?$eJreax

Pasal 25Dalam partisipasi pelaksanaan pembangunan masyarakat berhak:a. mencari, memperoleh dan memberikan informasi mengenaipenyelenggaraal pembalgunai dan pemerintahan;b. memperoleh pelayanan yang sama dan adil dari penyelenggara

pemerintahal daerah;c. menyampaikan saran dan pendapat secara bertanggung jawab

terhadap kebijakar penyelenggara pemerintatral aaerah;-Eand. memberikal masukan secara lisan dan tertulis dalam prosespembentukan Peraturan Daerah.

Pasal 26Dalarn p€rtisipasi masyarakat pada pelaksanaan pembangunal,pemerinta h daerah berkewajiban:a. menjaga dan membina kehidupan trersama pada wujud partisipasi

masyarakat dalam pelaksalaan pembangunan;b.membuka. kesempatan seluas-luasnya bagi penyelenggaraan

partisipasi masyaraka rdalam pem baagu nan ;

c. mengumumkan secara luas dan terbuka prosedur pelibatanmasyarakat secara menleluruh dalarn pembangunan; dan

d. menghargai dan menjunjung tinggi bentuk-bentuk, hak partisipatifmasyara l<at.

16

Page 18: Perda Tanggamus

BAB VIPEMBIAYAAN

Pasd,27

Pelaksalaan Sistem Pengelolaan Pembangunan Partisipatif dibiayai dari:a. Anggaran Pendapatan dan Belalja Pekon;b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten Tanggamus;c. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Lampung;d. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; dane. Sumber lain yang sah.

BAB VIIKETENTUAN PENUTUP

Pasal 28

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundanganPeraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran DaerahKabupaten Tanggamus.

Ditetapkan di Kota Agungpada tanggal l, 4 ?ttt

Diundangkan di Kota Agungpada tanggal LS t ? eot,

SEKRRTARIS D EN,

GGAMUS,

*

.o\\7a

/s*/.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN 2013 NOMOR 07

Page 19: Perda Tanggamus

PENJELASANATAS

PERATURAN DA.ERAH KABUPATEN TANCTGAMUSNOMOR: 07 TAHUN 2Ot3

?ENTANG

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DAERAII

I. I'MUMDengan ditetapkannya Undang-Undang Nomor 32 .fah.un

2OO4tentang Pemerintahan Daerall, sebagaimana telah diubah beberapakali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Taiun 2OO8 tentangPemerintahan Daerah, membawa konsekuensi bagi daerah kabupatenuntuk melaksaiakan fungsi pemerintahan dengan kewenangan yangluas, nyata dan bertalggungjawab, kewenargan tersebut meirerlukankoordinasi dan pengaturat untuk lebih mengharmonisasikan danmenyelaraskai pembalgunan yang berskala Nasional dan Daerah.Apabila pembangunan dimaknai sebagai upaya sadar untukmewujudkan keadaan yang lebih baik maka diperlukan perencanaanyang .lebih terarah, terpadu, sistematis dan berkelanjutan sertapartisipatif. Dengal demikian sistem perencanaan pembalguna:rpartisipatif adalah suatu kesatuan perencaraan pembangunan untukmenghasilkan rencana pembangunan baik dalam jargka panjang,menengah, dan tahunan yalg dilaksanakan oleh seluruh rrnsurepemerintal daerah dengan melibatkan seluruhmasyarakat.

komponen

Dalam konteks pembangunan daerah, sesuai ketentuan pasal27 Ayat {2) Undang,Undang Nomor 25 Tahun 2OO4 tentang SistemPerencanaan Pembangunan Nasional maka diperlukan rangkaian tatacara penyusunan rencara Pembafigunai Jaigka panjang Daerah{RPJPD), Rencana Pembangunar Jangka Menengah Daerah iRpJMD).Rencata Strategis Organisasi Daerah Perargkat Daerah (Renstra-OpDj,Rencana Kerja Pemerintah Daerah IRKPD). Rencana Kerja OrganisasjPerangkat Daerah {Renja OPD), dan pelatsanaan MusvawarahPerencanaan Pembangunan Daerai (Musrenbangda).

Untuk mengetaiui maksud tersebut dibutuhkan regulasiberupa peraturan daerah yang dapat memberi arah dan pedoman bagipemerintah daerah dan masyarakat untuk dapat men;,ukseskanpembargunan daerah melalui pendekatan partisipatif dengaimengoptimalkan hasil perencalaan pembangunan masyarakat desadalam dokumen RPJM serta melibatkan masyarakat dalam prosespelaksanaan, pengawasan, pelestarian pembangunan dan rnonitoring,evaluasi dan pelaporan.

18

Page 20: Perda Tanggamus

II. PASAL DEMI PASALPasal 1

Cukup jelas.Pasal 2

"Transparan" adalah membuka diri terhadap hak masyarakatuntuk memperoleh informasi yangbenar, julur, dan tidakdiskriminatif tentang penyelenggaraan rrigara dengantetapmemperhatikan perlindungan atas hat asasi pribidi,golongan, dan rahasia negara.'Responsif" adalai dapat mengantisipasi berbagai potensi,masalah dan perubahal yang terjadi di daerah."Efisien" adalah pencapaian keluaran tertentu denganmasukan terendah atau masukanterendah dengal keluaranmaksimal."Efektif" adalah kemampuan mencapai target dengan sumberdaya y^ng 6i-i1itri dengan caraatau pro".s yarrg pali.rg optimal.'Akuntabel" adalah setiap kegiatan dan tiil af<Uir aariperencaiaan pembangunan daerahhams dapatdipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau raklratsebagai pemegalgkedaulatan tertinggi negara sesuai dengank€tentuan peraturan perundalg-undangaan yangberlaku."Partisipatif' adalal merupakan hak masyarakat untuk terlibatdalam setiap proses tahapanperencanaan pernbangunandaerah dan bersifat inklusif terhadap keiompok yangtermarginalkanmelalui jalur khusus komunikasi untukmengatomodasi aspirasi kelompok masyarakat yangtidakmemiliki al<ses dalam pengambilan kebijatan."Terukur" adalah penetapal target kinerja yang akan dicapaidan cara-cara un tuk mencapainya."Rerkeadilarr" adalai prinsip keseimbanga! antarwilayih,sektor, pendapatarI, gender dar- lsia."Berkelanjutan" adalah setiap pengambilan keputusan harusmempertimbangkan kepentingan kesejahteraan masyaralat,tidak hanya saat ini tetapi juga di maia depan dengan tetapberwawasan lingkungan."Berwawasan lingkungan"adalah untuk mewuiudkalkehidupan adil dan mal<mur tanpa harus menimiulkankerusakan lingkungan yang berkelanjutal dalammengoptimalkan manfaat sumber daya alam darr sumber dayamanusia, dengan cara menserasikal aktivitas manusia dcngan

_ k€mampuan sumber daya alam yang menopangnya.Pasal 3

Cukup jelas.Pasal 4

Cukup jelas.Pasal 5

Cukup jeLas.Pasal 6

Ayat (1)Cukup jelas.

Ayat (2)

19

Page 21: Perda Tanggamus

Cukup jelas.Ayat (3)

Cukup jelas.Ayat (4)

Cukup jelas.Pasal 7

Ayat (1)Cukup jelas.

Ayat 12)Cukup je1as.

Ayat (3)Cukup jelas.

Ayat (4)Cukup jelas.

Pasal 8Ayat (1)

Cukup jelas.Ayat (2)

Cukup jelas.Ayat (3)

Cukup jelas.Pasal 9

Ayat {1)Cukup jelas.

Ayat (2)Cukup jelas.

Ayat (3)Cukup jelas.

Ayat (4)Cukup jelas.

Pasal 10Ayat (1)

Cukup jelas.Ayat (2)

Cukup jelas.Ayat (3)

Cukup jelas.Ayat (4)

Cukup jelas.Pasal 1 I

Ayat (1)Cukup jelas.

Ayat 12)Huruf a

Cukup jelas.Huruf b

Cukup jelas.Ayat (3)

Huruf a

Page 22: Perda Tanggamus

Cukup jelas.Huruf b

Cukup jelas.Huruf c

Cukup jelas.Huruf d

Cukup jelas.Ayat (4)

Huruf aCukup jelas.

Huruf bCukup jelas.

Huruf cCukup jelas.

Huruf dCukup jelas.

Pasal 12Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)Huruf a

Cukup jelas.Huruf b

Cukup jelas.Huruf c

Cukup jetas.Huruf d

Cukup jelas.Huruf e

Cukup jelas.Ayat (3)

Cukup jelas.Pasal 13

Ayat (1)Cukup jelas.

Ayat l2JHuruf a

Cukup jelas.Huruf b

Cukup jelas.Hurrf c

Cukup je1as.Huruf d

Cukup je1as.Huruf e

Cukup je1as.Huruf f

Cukup jelas.Ayat (3)

Cukup jelas.

2l

Page 23: Perda Tanggamus

Ayat (4)

Cukup jelas.Pasal 14

Ayat (1)Cukup jelas.

Ayat (2)Huruf a

Cukup jelas.Huruf b

Cukup jelas.Ayat (3)

Cukup jelas,Ayat (4)

Cukup jelas.Pasal 15

Ayat (1)Cukup jelas.

Ayat (2)Huruf a

Cukup jelas.Huruf b

Cukup jelas.Huruf c

Cukup jelas.Huruf d

Cukup jelas.

Ayat (s)Cukup jelas.

Ayat (4)Cukup jelas,

Pasal 16Ayat (i)

Cukup jelas.Ayat (2)

Huruf aCukup jelas.

Humf bCukup jelas.

Huruf cCukup jelas.

Ayat (3)Cukup jelas.

Ayat (4)Cukup jelas.

Ayat (5)Huruf a

Cukup jelas.Huruf b

Cukup jelas.

Page 24: Perda Tanggamus

Huruf cCukup jelas.

Huruf dCukup jelas.

Huruf eCukup jelas.

Huruf fCukup jelas.

Huruf gCukup jeias.

Huruf hCukup jelas.

Huruf iCukup je1as.

HurufjCukup je1as.

Pasal 17Ayat (1)

Cukup jelas.Ayat (2)

Huruf aCukup jeias.

Huruf bCukup jelas.

Huruf cCukup jelas.

Huruf dCukup jelas.

Huruf eCukup jelas.

Ayat (3)Cukup jelas.

Ayat (4)Cukup jelas.

Pasal 18Ayat (1)

Cukup jelas.Ayat {2)

Cukup je1as.Ayat (3)

Cukup jelas.Ayat (4)

Cukup je1as.Pasal 19

Ayat (1)Cukup jelas.

Ayat (2)Cukup jelas.

Ayat (3)Cukup jelas.

Ayat (4)

23

Page 25: Perda Tanggamus

Cukup jelas.Pasal 20

Ayat {1)Cukup jelas.

Ayat (2)Cukup jelas.

Ayat (3)Cukup jelas.

Pasal 21Ayat (1)

Cukup jelas.Ayat (2)

Cukup jelas.Ayat (3)

Cukup jelas.Pasal 22

Ayat (1)Cukup jelas.

Ayat (2)Cukup jelas.

Ayat (3)Cukup jelas.

Ayat (4)Cukup jelas.

Pasal 23Ayat (1)

Cukup jelas.Ayat (2)

Cukup jelas.Ayat (3)

Cukup jelas.Pasal 24

Ayat (1)Cukup jelas.

Ayat (2)Cukup jelas.

Ayat (3)Cukup jelas.

Ayat (4)Cukup jelas.

Ayat (5)Cukup jelas.

Pasal 25Ayat (1)

Cukup jelas,Ayat (2)

Cukup jelas.Ayat (3)

Cukup jelas.Ayat (4)

Cukup jelas.

Page 26: Perda Tanggamus

Pasal 26Cukup jelas.

PasaI2THuruf a

Cukup jelas.Huruf b

Cukup jelas.Huruf c

Cukup jelas.Huruf d

Cukup jelas.Huruf e

Yang dimasksud dengan ,,sumber lain yalg sah,,adalah anggaran/dana yang bersumber j".i" a""1"usaha, baik Badar Usaha Milik Nega.a atau BaJanUsaia Milik Daerah maupun Oaain Usatra fr,liiitSwasta _ yang dihibahkarr kepada d"";h ;1;"dihibahkarr kepada masl arakat disa/kelurahan,

Pasal 28Cukup jelas.

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGGAMUS NOMOR2a