percobaan fluida fikss
TRANSCRIPT
I. JUDUL
Massa Jenis Fluida Cair
II. TUJUAN PERCOBAAN
Mengukur massa jenis fluida cair dengan menggunakan pipa U
III. LANDASAN TEORI
Fluida adalah zat yang bisa mengalir. Contohnya adalah zat cair dan zat gas.
Sedangkan statis artinya diam. Berarti fluida statis mempelajari tentang sifat-
sifat fluida (zat alir) yang diam. Salah satu karakteristik fluida adalah memiliki
massa jenis. Massa jenis atau kerapatan suatu zat didefinisikan sebagai
perbandingan massa dengan volume zat tersebut. Secara matematis massa jenis
dirumuskan sebagai :
ρ=mv
……………………………………… …………Persamaan 1
dengan,
ρ=massa jenis zat (kg ⁄ m3)
m=massa zat (kg )
v=volume (m3 )
Satuan massa jenis sering juga dinyatakan dengan g/cm3. Dalam sistem MKS
dapat juga dinyatakan dengan kg /m3 Pada tabel berikut ini ditunjukkan nilai
massa jenis dari beberapa zat.
Tabel 1. Nilai massa jenis dari beberapa zat
Nama zat Massa Jenis (g/cm3)
Air 1
Minyak goreng 0,82
Oli 0,88
Minyak tanah 0.7575/0.76
Raksa 13,6
Fluida statis memiliki tekanan hidrostatis. Tekanan adalah besarnya gaya
persatuan luas. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut.
P= FA
……………………………… ……………(2)
dengan
P=tekanan ( N /m2 atau Pa )F=Gaya (N )
A=Luas bidangtekan (m2 )
Karena dalam keadaan statis air hanya melakukan gaya berat sebagai akibat
gaya gravitasi bumi, maka :
P=mgA
……………………………………… …. (3)
Berdasarkan persamaan massa jenis diperoleh
ρ=mv
→ m=ρV …………………… ……….. (4)
Sehingga persamaan sebelumnya menjadi
P= ρVgA
… …………………………………… (5)
Karena V=A h maka :
P= ρA h gA
………………………………… ………(6)
P= ρgh… …………………………………. … ..(7)
dengan,
ρ=massa jenis zat cair ( kg/m3 )
g=percepa tan gravitasi bumi (m / s2 )h=kedalaman zat cair diukur dari permukaannya
ke titik yang diberi tekanan ( m)
P=tekanan hidrostatis ( N /m2 )
Hukum Utama Hidrostatis menyatakan bahwa semua titik yang berada pada
bidang datar yang sama dalam fluida homogen, memiliki tekanan total yang
sama. Hukum ini berbunyi:
”Tekanan hidrostatis pada sembarang titik yang terletak pada bidang
mendatar di dalam sejenis zat cair yang dalam keadaan setimbang
adalah sama”.
Pipa U adalah salah satu bejana berhubungan yang paling sederhana
berbentuk huruf U. Bila pipa U diisi oleh sejenis zat cair tertentu, maka zat
cair di kedua pipa mempunyai tinggi yang sama, berarti mengikuti hukum
bejana berhubungan. Bunyi hukum bejana berhubungan yaitu :
“Bila bejana-bejana berhubungan diisi dengan zat cair yang sama, dalam
keadaan setimbang, permukaan zat cair dalam bejana- bejana itu terletak
pada sebuh bidang mendatar”.
Jika pipa U diisi dengan dua zat cair yang tidak bercampur, tinggi
permukaan zat cair pada kedua permukaan pipa berbeda. Misalkan, massa
jenis zat cair pertama adalahρ1 dan massa jenis zat cair kedua adalahρ2 .
Dari titik pertemuan kedua zat cair, kita buat garis mendatar yang
memotong kedua kaki pipa U. Misalkan, tinggi permukaan zat cair pertama
dari garis adalahh1 dan tinggi permukaan zat cair kedua dari garis adalah h2
. Zat cair pertama setinggi h1 melakukan tekanan yang sama besar dengan
tekanan zat cair kedua setinggih2 .
P1 = P2
Dengan menggunakan persamaan di atas, maka diperoleh :
ρ1 g h1 = ρ2 g h2 , ρ1 h1 = ρ2 h2 .................... (8)
Gambar 1. Pipa U yang berisi cairan
Jika h1 adalah ketinggian fluida yang massa jenisnya akan diukur dan memiliki
massa jenis ρ dan sebagai variabel terikat adalah massa jenis air ρ2 = 1 gr/cm3
sehingga persamaan di atas menjadi:
ρ h1 = h2
ρ=h2
h1
…………………………… …………… ..(9)
IV. ALAT DAN BAHAN
1. Pipa U
2. Bensin
3. Minyak Goreng
4. Aquades
5. Oli
V. LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan saat percobaan.
2. Memasang pipa U pada papan yang telah berisi milimeter block.
3. Mengisi pipa U dengan air, kemudian mengisi fluida zat cair berupa minyak
yang akan diukur pada pipa B.
4. Mengamati dan mengukur perbedaan ketinggian minyak pada pipa tersebut.
5. Menambahkan minyak pada pipa B sebanyak 5 kali berturut-turut serta
mengamati perbedaan ketinggiannya.
6. Mengganti fluida zat cair dengan bensin dan mengulangi langkah 3,4 dan 5
7. Mencatat semua hasil percobaan pada tabel hasil percobaan.
VI. DATA HASIL PERCOBAAN
Fluida Cair Percobaan h1(cm) h2(cm)
Oli
1
2
3
4
5
Minyak Goreng
1
2
3
4
5
Minyak Tanah
1
2
3
4
5
VII. TEKNIK ANALISIS DATA
Teknik analisis data yang dapat digunakan untuk menentukan nilai besar
massa jenis fluida cair dalam percobaan massa jenis dengan menggunakan pipa
U adalah dengan melengkapi tabel dibawah ini berdasarkan nilai-nilai yang
didapat dari percobaan.
Tabel 4. Data untuk ketinggian air
Nomor percobaan
h1 i (x)(centimeter
)
h2 i (y)(centimeter)
x i2 y i
2 x i y i
12345
……………
……………
……………
……………
……………
∑❑
Sebagai dasar analisis untuk menghitung besar massa jenis fluida zat cair
untuk variasi perbedaan adalah persamaan (9) yaitu:
ρ=h2
h1
Dalam bentuk lain:
h2= ρh1 ..........................................................................................................(10)
Persaamaan (10) identik dengan persamaan analisis regresi linier sederhana:
Y=a+bX .................................................................................................(11)
dengan konstanta a = 0. Dengan demikian, maka analisis data digunakan teknik
analisis regresi linier sederhana berdasarkan azas kuadrat terkecil sebagai hasil
modifikasi dari persamaan (11) yaitu
Y i=bX i .....................................................................................................(12)
Sehingga diperoleh bahwa b = ρ , prediktor X = {ketinggian fluida (h1)}, dan Y =
{ketinggian air (h2).
Konstanta b dari persamaan diatas dapat dihitung dengan rumus:
b=N ∑ ( X i Y i )−(∑ X i) (∑ Y i)
N∑ X i2−(∑ X i)
2
.................................................................(13)
N adalah banyaknya pengulangan, N sebagai variasi ketinggian.
Dalam hal ini b pada persamaan (8) = nilai b pada persamaan (10). Taksiran
terbaik simpangan baku Y1 terhadap garis lurus Y = bX yaitu Sy dapat dihitung
dengan persamaan:
(14)
untuk mendapatkan Sb, b dapat kita tulis sebagai fungsi Y1 ( b bukan merupakaan
fungsi X) karena sudah dianggap bahwa ketidakpastian percobaan bersumber
pada Y1 saja. Ketidakpastian pada b yaitu Sb = Δb,
..................................................................(15)
Dalam membantu perhitungan dapat dibantu dengan menggunakan tabel
pembantu seperti berikut:
Adapun massa jenis yang dilaporkan berdasarkan percobaan yakni:
ρ=ρ ± ∆ ρ…………………….......................................(18)
Besar nilai kesalahan relatif hasil pengukuran besar nilai nilai massa jenis
fluida pada pipa U pada masing-masing bahan tersebut dapat ditentukan dengan
cara sebagai berikut.
Kesalahan Relatif ( KR )=∆ ρρ
x100 % ………….............................(19)
S y2= 1
N−2 [∑Y i2−
∑ X i2 (∑ Y i)
2−2∑ X i∑ ( X i Y i )∑Y i+ N (∑ X i Y i)
2
N∑ X i2−(∑ X i)
2 ]
Δb=S y √ N
N ∑ X i2−(∑ X i )
2
Kesalahan relatif hasil percobaan yang lebih kecil dari 10% masih dapat
diterima. Sedangkan keakuratan hasil percobaan dapat ditentukan oleh
persamaan:
Keakuratan=ρpengukuran – ρstandar
ρ standar
× 100 %…………… …(20)
VIII. DATA HASIL PENGAMATAN
Tabel 3. Data Hasil Pengamatan Untuk Fluida Oli
NO h1 ( x i ) h1 ( y i ) x i2 y i
2 x i y i
1 5.4 4.6 29.1 21.1 24.8
2 6.9 5.9 47.6 34.8 40.7
3 8.2 6.5 67.2 42.2 53.3
4 9.1 7.8 82.8 60.8 70.9
5 10.3 8.9 106.0 79.2 91.6
∑❑ 39.9 33.7 332.7 238.1 281.3
Tabel 3. Data Hasil Pengamatan Untuk Fluida Minyak Goreng
NO h1 ( x i ) h1 ( y i ) x i2 y i
2 x i y i
1 6.4 4.7 40.9 22.0 30.0
2 8.1 7.3 65.6 53.2 59.1
3 9.6 8.6 92.1 73.9 82.5
4 10.4 9.4 108.1 88.3 97.7
5 11.3 10.2 127.6 104.0 115.2
∑❑ 45.8 40.2 434.3 341.4 384.5
Tabel 3. Data Hasil Pengamatan Untuk Fluida Minyak Tanah
NO h1 ( x i ) h1 ( y i ) x i2 y i
2 x i y i
1 2.6 2.0 6.7 4.0 5.2
2 3.9 3.1 15.2 9.6 12.0
3 6.6 5.2 43.5 27.0 34.3
4 9.4 7.5 88.3 56.2 70.5
5 12.8 10.2 163.8 104.0 130.5
∑❑ 35.3 28.0 317.5 200.8 252.5
IX. ANALISIS DATA
1. Untuk mencari besar nilai massa jenis pada fluida oli
ρ=ρ ± ∆ ρ
ρ=b dan ∆ ρ=∆ b
Mencari nilai b dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
b=N ∑ ( X i Y i )−(∑ X i) (∑ Y i)
N∑ X i2−(∑ X i)
2
b=5 (281.3 )−(39.9 ) (33.7 )
5 (332.7 )− (39.9 )2
b=1406.5−1344.61663.5−1592.0
b=61.971.5
b=0.9
Mencari nilai ∆ b dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
Δb=S y √ N
N ∑ X i2−(∑ X i )
2
Sy2=
1N−2 [∑Y i
2−∑ X i
2 (∑ y i )2−2∑ X i∑ ( X i Y i )∑ Y i+N (∑ X i Y i )
2
N ∑ X i2−(∑ X i )
2 ]Sy
2=1
5−2 [238.1−(332.7 ) (33.7 )2−2 (39.9 ) (281.3 ) (33.7 )+5 (281.3 )2
5 (332.7 )− (39.9 )2 ]Sy
2=13 [238.1−377814.1−756471.9+395648.0
1663.5−1592.0 ]Sy
2=13 [238.1−16990.2
71.5 ]Sy
2=13
[238.1−237.6 ]
Sy2=1
3[0.5 ]
Sy2=0.17
Sy=√0.17
Sy=0.4
∆ b=0.4 √ 5
5 (332.7 )− (39.9 )2
∆ b=0.4 √ 51663.5−1592.0
∆ b=0.4 √ 571.5
∆ b=0.4 √0.07
∆ b=0.4 (0.3 )
∆ b=0.1
Adapun massa jenis yang dilaporkan berdasarkan percobaan yakni:
ρ=ρ ± ∆ ρ
Δb=S y √ N
N ∑ X i2−(∑ X i )
2
ρ=(0.9 ±0.1 ) g
cm3
Besar nilai kesalahan relatif hasil pengukuran besar nilai nilai massa jenis oli
adalah:
Kesalahan Relatif ( KR )=∆ ρρ
x100 %
Kesalahan Relatif ( KR )=0.10.9
x 100 %
Kesalahan Relatif ( KR )=11.0 %
Keakuratan hasil percobaan dapat ditentukan oleh persamaan:
Keakuratan=ρpengukuran – ρstandar
ρ standar
× 100 %
Keakuratan=0.90 – 0.880.88
×100 %
Keakuratan=2.2 %
2. Untuk mencari besar nilai massa jenis pada fluida minyak goreng
ρ=ρ ± ∆ ρ
ρ=b dan ∆ ρ=∆ b
Mencari nilai b dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
b=N ∑ ( X i Y i )−(∑ X i) (∑ Y i)
N∑ X i2−(∑ X i)
2
b=5 (391.3 )−(45.8 ) ( 41.2 )
5 (434.7 )−(45.8 )2
b=1956.5−1887.02173.5−2097.6
b=69.575.9
b=0.92
Mencari nilai ∆ b dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
Sy2=
1N−2 [∑Y i
2−∑ X i
2 (∑ y i )2−2∑ X i∑ ( X i Y i )∑ Y i+N (∑ X i Y i )
2
N ∑ X i2−(∑ X i )
2 ]Sy
2=1
5−2 [352.2−( 434.7 ) (41.2 )2−2 (45.8 ) (391.3 ) (41.2 )+5 (391.3 )2
5 (434.7 )−(45.8 )2 ]Sy
2=13 [352.2−737877.2−1476734.9+765578.5
2173.5−2097.6 ]Sy
2=13 [352.2−26720.8
75.9 ]Sy
2=13
[352.2−352.1 ]
Sy2=1
3[0.1 ]
Sy2=0.03
Sy=√0.03
Sy=0.17
∆ b=0.17 √ 5
5 (434.7 )−(45.8 )2
∆ b=0.17 √ 52173.5−2097.6
∆ b=0.17 √ 575.9
∆ b=0.17 √0.07
∆ b=0.17 (0.3 )
∆ b=0.05
Adapun massa jenis yang dilaporkan berdasarkan percobaan yakni:
Δb=S y √ N
N ∑ X i2−(∑ X i )
2
Δb=S y √ N
N ∑ X i2−(∑ X i )
2
ρ=ρ ± ∆ ρ
ρ=(0.92± 0.05 ) g
cm3
Besar nilai kesalahan relatif hasil pengukuran besar nilai nilai massa jenis
minyak goreng adalah:
Kesalahan Relatif ( KR )=∆ ρρ
x100 %
Kesalahan Relatif ( KR )=0.050.92
x 100 %
Kesalahan Relatif ( KR )=5,4 %
Keakuratan hasil percobaan dapat ditentukan oleh persamaan:
Keakuratan=|ρpengukuran – ρ standar|
ρstandar
×100 %
Keakuratan=|0.92−0.89|
0.89×100 %
Keakuratan=0.030.89
x 100 %
Keakuratan=3,3 %
3. Untuk mencari besar nilai massa jenis pada fluida minyak tanah
ρ=ρ ± ∆ ρ
ρ=b dan ∆ ρ=∆ b
Mencari nilai b dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
b=N ∑ ( X i Y i )−(∑ X i) (∑ Y i)
N∑ X i2−(∑ X i)
2
b=5 (252.5 )−(35.3 ) (28.0 )
5 (317.5 )− (35.3 )2
b= 1262.5−988.41587.5−1246.0
b=274.1341.5
b=0.8
Mencari nilai ∆ b dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
Sy2=
1N−2 [∑Y i
2−∑ X i
2 (∑ y i )2−2∑ X i∑ ( X i Y i )∑ Y i+N (∑ X i Y i )
2
N ∑ X i2−(∑ X i )
2 ]Sy
2=1
5−2 [200.8−(317.5 ) (28.0 )2−2 (35.3 ) (252.5 ) (28.0 )+5 (252.5 )2
5 (317.5 )− (35.3 )2 ]Sy
2=13 [200.8−248920.0−499142.0+318781.3
1587.5−1246.0 ]Sy
2=13 [200.8−68559.3
341.5 ]Sy
2=13
[200.8−200.7 ]
Sy2=1
3[0.1 ]
Sy2=0.03
Sy=√0.03
Sy=0.2
∆ b=0.2√ 5
5 (317.5 )−(35.3 )2
∆ b=0.2√ 51587.5−1246.0
∆ b=0.2√ 5341.5
Δb=S y √ N
N ∑ X i2−(∑ X i )
2
Δb=S y √ N
N ∑ X i2−(∑ X i )
2
∆ b=0.2√0.01
∆ b=0.2 (0.1 )
∆ b=0.02
Adapun massa jenis yang dilaporkan berdasarkan percobaan yakni:
ρ=ρ ± ∆ ρ
ρ=(0.80 ± 0.02 ) g
cm3
Besar nilai kesalahan relatif hasil pengukuran besar nilai nilai massa jenis
minyak tanah adalah:
Kesalahan Relatif ( KR )=∆ ρρ
x100 %
Kesalahan Relatif ( KR )=0.020.80
x 100 %
Kesalahan Relatif ( KR )=2.5 %
Keakuratan hasil percobaan dapat ditentukan oleh persamaan:
Keakuratan=ρpengukuran – ρstandar
ρ standar
× 100 %
Keakuratan=0.80 – 0.760.76
×100 %
Keakuratan=5.2 %
X. HASIL DAN PEMBAHASAN
10.1 Hasil
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, diperoleh nilai massa jenis
masing-masing fluida cair yaitu:
Untuk Percobaan Fluida Oli
Adapun massa jenis yang dilaporkan berdasarkan percobaan yakni:
ρ=ρ ± ∆ ρ
ρ=(0.9 ±0.1 ) g
cm3
Besar nilai kesalahan relatif hasil pengukuran besar nilai nilai massa jenis oli adalah:
Kesalahan Relatif ( KR )=11.0 %
Keakuratan hasil percobaan dapat ditentukan oleh persamaan:
Keakuratan=2.2 %
Untuk Percobaan Fluida Minyak Goreng
Adapun massa jenis yang dilaporkan berdasarkan percobaan yakni:
ρ=ρ ± ∆ ρ
ρ=(0.92± 0.05 ) g
cm3
Besar nilai kesalahan relatif hasil pengukuran besar nilai nilai massa jenis minyak
goreng adalah:
Kesalahan Relatif ( KR )=5,4 %
Keakuratan hasil percobaan dapat ditentukan oleh persamaan:
Keakuratan=3,3 %
Untuk Percobaan Fluida Minyak Tanah
Adapun massa jenis yang dilaporkan berdasarkan percobaan yakni:
ρ=ρ ± ∆ ρ
ρ=(0.80 ± 0.02 ) g
cm3
Besar nilai kesalahan relatif hasil pengukuran besar nilai nilai massa jenis minyak
tanah adalah:
Kesalahan Relatif ( KR )=2.5 %
Keakuratan hasil percobaan dapat ditentukan oleh persamaan:
Keakuratan=5.2 %
X.2 Pembahasan
Berdasarkan landasan teori, besar massa jenis dari masing-masing fluida cair adalah
sebagai berikut: oli mempunyai massa jenis sebesar 0.88 gr/cm3, minyak goreng 0.89 gr/cm3
dan minyak tanah 0.76 gr/cm3. Namun berdasarkan hasil percobaan yang didapatkan besar
massa jenis dari masing-masing fluida adalah untuk oli sebesar 0.9 gr/cm3, minyak goreng
sebesar 0.92 gr/cm3 dan minyak tanah sebesar 0.80 gr/cm3. Jika dibandingkan dengan nilai
standar dari masing-masing fluida maka keakuratan yang didapat adalah untuk oli keakuratan
yang diperoleh sebesar 2.2 %, minyak goreng 3.3 % dan minyak tanah 5.4%.
Perbedaan hasil ini disebabkan oleh adanya kesalahan-kesalahan dan kendala-
kendala yang dialami ketika melakukan percobaan. Kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam
percobaan adalah:
1. Kesalahan umum yaitu kesalahan yang disebabkan oleh kekeliruan manusia,
misalnya kesalahan dalam pembacaan skala pada alat ukur ( kesalahan paralak)
dan pemakaian instrumen. Misalnya, pembacaan skala penggaris dan kesalahan
dalam melihat ketinggian air dan ketinggian fluida.
2. Kesalahan sistematis yaitu kesalahan yang disebabkan oleh alat ukur atau
instrumen dan disebabkan oleh pengaruh lingkungan pada saat melakukan
percobaan.
3. Kesalahan-kesalahan acak, yaitu kesalahan yang terjadi terlalu cepat dan
disebabkan oleh hal-hal yang tidak diketahui secara pasti sehingga
pengontrolannya diluar jangkauan kita.
Dalam melaksanakan praktikum, terdapat kendala-kendala yang dihadapi,
diantaranya:
1. Kesulitan dalam melihat beda tinggi fluida dalam tabung akibat warna air dan
fluida yang akan diukur terlihat sama.
2. Kesulitan dalam menentukan angka penting sehingga saat menganalisis data
terjadi pengulangan beberapa kali untuk menghitung.
3. Kesulitan dalam menuang fluida cair ke dalam pipa u akibat tidak adanya
corong yang tepat sesuai dengan lubang pipa U tersebut.
XI. PERTANYAAN
1. Bandingkan nilai yang anda peroleh dengan data yang ada pada buku
pegangan. Berapa persen kesalahan yang diperoleh pada kasus ini?. Apakah
kesalahan terlalu tinggi atau terlalu rendah dan apakah kesalahan itu bersifat
konsisten.
2. Bertolak dari pertanyaan nomor 1, sebutkanlah sumber-sumber kesalahan
yang menyebabkan adanya kesalahan tersebut dan bagaimana cara anda
untuk memperbaikinya.
XII. JAWABAN PERTANYAAN
1. Dari analisis data yang dilakukan maka diperoleh nilai massa jenis untuk
masing-masing fluida cair yaitu untuk massa jenis oli ρ=(0.9 ±0.1 ) g
cm3
dengan kesalahan relatif sebesar 11%. Untuk massa jenis minyak goreng
ρ=(0.92± 0.05 ) g
cm3 dengan kesalahan relatif sebesar 5.4 % dan untuk massa
jenis minyak tanah adalah ρ=(0.80 ± 0.02 ) g
cm3 dengan kesalahan relatif 2.5
%. Kesalahan relatif yang diperoleh untuk fluida cair minyak tanah dan minya
goreng yaitu di bawah 10% berarti menurut teori kesalahan masih bisa
diterima. Namun untuk kesalahan relatif oli yaitu yang lebih dari 10 % dimana
diakibatkan oleh banyaknya faktor yang disebabkan seperti yang sudah
dijelaskan, dimana kesalahan ini tidak bersifat konsisten. Tinggi rendahnya
kesalahan tergantung pada praktikan ketika melakukan percobaan dan
menganalisis data yang diperoleh. Dibandingkan nilai standar, hasil ini belum
dikatakan menghampiri, jadi kontribusi faktor kesalahan memberi hasil yang
cukup berarti.
2. Beberapa sumber kesalahan yang mungkin terjadi dan cara kami
mengatasinya adalah:
a. Pembacaan skala penggaris yang kurang tepat ( posisi mata tidak tegak lurus)
kesalahan ini dapat diatasi dengan mengusahakan posisi mata mata tegak
lurus pada saat pembacaan serta melakukan pengukuran berulang.
b. Kesalahan acak. Kesalahan acak tidak dapat diatasi karena akan selalu ada
dalam setiap pengukuran tapi masih bisa diminimalisir dengan melakukan
pengukuran berulang.
c. Kesalahan yang tidak tahu pasti penyebabnya tetapi sangat berpengaruh
terhafap hasil percobaan contohnya pada saat praktikum ada teman yang tidak
sengaja menggetarkan meja dan hal ersebut berpengaruh terhadap cairang
yang ada pada pipa U, dimana cairan pda pipa U menjadi bergerak dan tidak
diam. Hal ini dapat diatasi dengan lebih berhati-hati lagi dalam bergerak.
XIII. KESIMPULAN
Dari percobaan dan analisis data yang dilakukan, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
Untuk Percobaan Fluida Oli
Adapun massa jenis yang dilaporkan berdasarkan percobaan yakni:
ρ=ρ ± ∆ ρ
ρ=(0.9 ±0.1 ) g
cm3
Besar nilai kesalahan relatif hasil pengukuran besar nilai nilai massa jenis oli adalah:
Kesalahan Relatif ( KR )=11.0 %
Keakuratan hasil percobaan dapat ditentukan oleh persamaan:
Keakuratan=2.2 %
Untuk Percobaan Fluida Minyak Goreng
Adapun massa jenis yang dilaporkan berdasarkan percobaan yakni:
ρ=ρ ± ∆ ρ
ρ=(0.92± 0.05 ) g
cm3
Besar nilai kesalahan relatif hasil pengukuran besar nilai nilai massa jenis minyak
goreng adalah:
Kesalahan Relatif ( KR )=5,4 %
Keakuratan hasil percobaan dapat ditentukan oleh persamaan:
Keakuratan=3,3 %
Untuk Percobaan Fluida Minyak Tanah
Adapun massa jenis yang dilaporkan berdasarkan percobaan yakni:
ρ=ρ ± ∆ ρ
ρ=(0.80 ± 0.02 ) g
cm3
Besar nilai kesalahan relatif hasil pengukuran besar nilai nilai massa jenis minyak
tanah adalah:
Kesalahan Relatif ( KR )=2.5 %
Keakuratan hasil percobaan dapat ditentukan oleh persamaan:
Keakuratan=5.2 %
DAFTAR PUSTAKA