percobaan aluminium

Upload: farda

Post on 06-Jul-2018

285 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Percobaan Aluminium

    1/24

    LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK - ALUMINIUM

    1

    I.  JUDUL PERCOBAAN  : Aluminium

    II.  HARI/TANGGAL PERCOBAAN : Jum’at  / 22 April 2016 (13.00 WIB)

    III.  SELESAI PERCOBAAN  : Jum’at / 22 april 2016 (15.30 WIB)

    IV.  TUJUAN PERCOBAAN  : Mengetahui sifat-sifat aluminium dan

    senyawanya

    V.  DASAR TEORI  :

    Aluminium ditemukan oleh Sir Humphrey Davy dalam tahun 1809 sebagai suatu

    unsur dan pertama kali direduksi sebagai logam oleh H . C. Oersted, tahun 1825.

    Secara industri tahun 1886, Paul Heroult di Perancis dan C . M. Hall di Amerika

    Serikat secara terpisah telah memperoleh logam aluminium dari alumina dengan cara

    elektrolisasi dari garam yang terfusi. Sampai sekarang proses Heroult  Hall masih

    dipakai untuk memproduksi aluminium. Penggunaan aluminium sebagai logam setiap

    tahunnya adalah urutan yang kedua setelah besi dan baja, yang tertinggi di antara logam

    non ferro.

    Aluminium merupakan logam ringan yang mempunyai ketahanan korosi yang

     baik dan hantaran listrik yang baik dan sifat  –   sifat yang baik lainnya sebagai sifat 

    logam. Sebagai tambahan terhadap, kekuatan mekaniknya yang sangat meningkat

    dengan penambahan Cu, Mg, Si, Mn, Zn, Ni, dsb. Secara satu persatu atau bersama-

    sama, memberikan juga sifat-sifat baik lainnya seperti ketahanan korosi, ketahanan aus,

    koefisien pemuaian rendah. Material ini dipergunakan di dalam bidang yang luas bukan

  • 8/17/2019 Percobaan Aluminium

    2/24

    LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK - ALUMINIUM

    2

    saja untuk peralatan rumah tangga tapi juga dipakai untuk keperluan material pesawat

    terbang, mobil, kapal laut, konstruksi.

    Sifat-sifat Aluminium

    Aluminium adalah logam yang ringan dan cukup penting dalam kehidupan

    manusia. Aluminium merupakan unsur kimia golongan IIIA dalam sistim periodik

    unsur, dengan nomor atom 13 dan berat atom 26,98 gram per mol (sma) [5]. Struktur

    kristal aluminium adalah struktur kristal FCC, sehingga aluminium tetap ulet

    meskipun pada temperatur yang sangat rendah. Keuletan yang tinggi dari aluminium

    menyebabkan logam tersebut mudah dibentuk atau mempunyai sifat  mampu bentuk

    yang baik [5]. Aluminium memiliki beberapa kekurangan yaitu kekuatan dan kekerasan

    yang rendah bila dibanding dengan logam lain seperti besi dan baja. Aluminium

    memiliki karakteristik sebagai logam ringan dengan densitas 2,7 g/cm3

    Selain sifat-sifat tersebut aluminium mempunyai sifat-sifat yang sangat baik dan

     bila dipadu dengan logam lain bisa mendapatkan sifat-sifat yang tidak bisa ditemui pada

    logam lain. Adapun sifat-sifat dari aluminium antara lain : ringan,   tahan korosi,

     penghantar panas dan listrik yang baik. Sifat tahan korosi pada aluminium diperoleh

    karena terbentuknya lapisan oksida aluminium pada permukaaan aluminium [6].

    Lapisan oksida ini melekat pada permukaan dengan kuat dan rapat

    serta sangat stabil (tidak bereaksi dengan lingkungannya) sehingga melindungi bagian

    yang lebih dalam. Adanya lapisan oksida ini disatu pihak menyebabkan tahan korosi

    tetapi di lain pihak menyebabkan aluminium menjadi sukar dilas dan disoldier (titik

    leburnya lebih dari 2000º C) [6]. Sifat mekanik dan fisik aluminium dapat dilihat pada

    tabel berikut

    Sifat-Sifat Kemurnian Aluminium (%) 

    99,996 > 99,0 

    Massa jenis (20º C) 2,6968 2,71

  • 8/17/2019 Percobaan Aluminium

    3/24

    LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK - ALUMINIUM

    3

    Titik cair 660,2 653-657

    Panas jenis (cal/g . ºC) (100º C) 0,2226 0,229

    Tahanan listrik (%) 64,94 59

    Hantaran listrik koefisien temperature (/ºC) 0,00429 0,0115

    Koefisien pemuaian (20 –  100º C) 23,86x10-6

    23,5x10-6

    Jenis Kristal, konstanta kisi  fcc,a=4,013 kX

       fcc,a=4,04Kx

    Sifat-Sifat Kimia

    Logam aluminium dapat melepuh dan mengalami korosi akibat dari

     pengoksidasian oleh logam-logam yang terletak dibawahnya. Dengan kata lain, logam

    aluminium dapat memiliki sifat yang reaktif. Sebagai contoh, jika setetes

    merkurium(I)Nitrat ditaruh diatas permukaan aluminium yang bersih maka akan

    terbentuk aluminium amalgam, kemudian ion-ion aluminium melarut. Ditunjukkan oleh

    reaksi:

    3Hg22+

     + 2Al  2Al3+

     + 6Hg↓ 

    Aluminium yang larut dalam amalgam tersebut dioksidasikan oleh oksigen dari

    udara, dan terbentuklah endapan aluminium oksida yang bervolume besar. Merkurium

    yang tersisa nantinya akan membentuk lagi sejumlah amalgam dengan aluminium, yang

    nantinya akan dioksidasikan lagi dan sejumlah besar aluminium akan terkorosikan.

    Aluminium mudah larut dalam asam klorida encer jika dibandingkan dengan

    asam sulfat encer atau asam nitrat encer.

    2Al + 6H+  2Al

    3+ + 3H2 ↑ 

    Proses pelarutan dapat dipercepat dengan menambahkan sedikit merkurium (II)

    Klorida pada campuran. Asam klorida pekat juga melarutkan aluminium:

    2() 6() → 2+

    3 ↑ () 6−

     Aluminium adalah tervalen dalam senyawa-senyawanya. Ion-ion aluminium

    (Al3+

    ), membentuk garam-garam yang tak berwarna dengan anion-anion yang tak

     berwarna:

    2()  2−() 6() → 2[ ()]− 3 ↑ 

  • 8/17/2019 Percobaan Aluminium

    4/24

    LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK - ALUMINIUM

    4

      Reaksi-reaksi ion aluminium

    Pada larutan ammonium: Endapan putih seperti gelatin yang dikenal sebagai gel

    aluminium hidroksida [Al(OH)3] yang larut sedikit dalam reagensia berlebihan.

    Kelarutan berkurang dengan adanya garam-garam amonium, disebabkan oleh efek ion

    sekutu. Sebagian kecil endapan masuk ke dalam larutan sebagai aluminium hidroksida

    koloid (sol aluminium hidroksida) : sol ini berkoagulasi pada pendidihan atau pada

     penambahan garam-garam yang larut, misalnya ammonium klorida, dengan

    menghasilkan endapan aluminium hidroksida, yang dikenal sebagai gel aluminium

    hidroksida. Untuk menguji pengendapan yang sempurna dengan larutan amonia, larutan

    aluminium itu ditambahkan sedikit berlebihan, dan campuran dididihkan sampai cairan

    sedikit berbau amonia. Bila baru diendapkan, endapan ini mudah larut dalam asam kuat

    dan dalam basa kuat, tetapi setelah dididihkan, ia menjadi sangat sedikit larut.

    Al3+

     + 3NH3 + 3H2O Al(OH)3  + 3NH4+.

      Aluminium hidroksida merupakan zat amfoter dimana mampu melangsungkan reaksi

    netralisasi baik dengan asam atau dengan basa (lebih tepatnya, baik dengan ion hidrogen

    maupun ion hidroksil). Misalnya aluminium hidroksida bereaksi dengan asam kuat

    sehingga Aluminium hidroksida melarut dan tebentuk ion aluminium :

    Al(OH)3(s) + 3 H+  Al

    3+ + 3H2O

    Dalam reaksi ini aluminium hidroksida bertindak sebagai basa. Di lain pihak

    aluminium hidroksida juga dapat dilarutkan dalam natrium hidroksida

    Al(OH)3 (s) + OH-  [ Al(OH)4]

    Dimana ion tetrahidroksoaluminat terbentuk. Dalam reaksi ini aluminium hidrokasida

     berperilaku sebagai asam. Sifat amfoter hidroksida logam-logam tertentu sering dipakai

    dalam analisis anorganik kualitatif, terutama dalam pemisahan kation-kation golongan

    tiga.

      Pada larutan Natium hidroksida

    Endapan putih aluminium hidrokasida [Al(OH)3] melarut dalam reagensia

     berlebih dimana ion-ion tetrahidroksoaluminat terbentuk.

    Al(OH)3 + OH-  [Al(OH)4]

  • 8/17/2019 Percobaan Aluminium

    5/24

    LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK - ALUMINIUM

    5

    Reaksi ini adalah reaksi reversibel dan setiap reagensia yang akan mengurangi

    konsentrasi ion-hidroksil, akan menyebabkan reaksi berjalan dari kanan ke kiri

    sehingga mengendapkan aluminium hidroksida.

      Lautan natrium karbonat

     Natrium karbonat akan menetralkan asam yang dibebaskan pada hidrolisis

    aluminium sehingga terbentuk gas karbon dioksida.

    Al3+

     + 3H2O Al(OH)3 ↓ + 3H+ 

    CO32-

     + 2H+  H2CO3  CO2 ↑ + H2O

    Endapan melarut dalam reagensia berlebih

    Al(OH)3  + CO32-

     + H2O [Al(OH)4]- + HCO3

    VI.  ALAT DAN BAHAN

    Alat-alat :

    1.  Cawan Poreselin 1 buah

    2.  Pipet tetes 5 buah

    3.  Corong gelas 1 buah

    4.  Tabung reaksi 1 buah

    5.  Rak tabung reaksi 1 buah

    6.  Gelas kimia 250 mL 1 buah

    Bahan-bahan :

    1.  Larutan NaOH 0,1 M ; 1 M

    2.  Larutan HgCl2 0,1 M

    3.  Larutan HCl 0,1 M

    4.  Larutan (NH4)2S

    5.  Larutan Na2CO3 0,1 M

    6.  Larutan Al2(SO4)3 0,1 M

    7. 

    Lempeng Al

    8.  Kertas Lakmus

    9.  Kapas

    10. Kertas saring

  • 8/17/2019 Percobaan Aluminium

    6/24

    LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK - ALUMINIUM

    6

    VII.  ALUR KERJA :

    1.  Percobaan 1

    2.  Percobaan 2

    Tabung 1

    Tabung 2

    Sepotong lempeng aluminium

    Dicelupkan dalam tabung reaksi yang berisi NaOH 1M

    sampai timbul gas

    -  Lempeng dicuci dengan air

    -  Digosok-gosok dengan kapas yang dibasahi larutan

    HgCl2 

    -  Dibiarkan beberapa menit sampai kering

    -  Diamati dan dicatat perubahannya

    Hasil Pengamatan

    Potongan kecil aluminium

    -  Dimasukkan dalam tabung reaksi

    -  + larutan NaOH 0,1M

    -  Diamati dan dicatat perubahannya

    Hasil Pengamatan

    Potongan kecil aluminium

    Dimasukkan dalam tabung reaksi

    -  + larutan Na2CO3 0,1M panas

    -  Diamati dan dicatat perubahannya

    Hasil Pengamatan

  • 8/17/2019 Percobaan Aluminium

    7/24

    LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK - ALUMINIUM

    7

    Tabung 3

    3.  Percobaan 3

    4.  Percobaan 4

    Potongan kecil aluminium

    -  Dimasukkan dalam tabung reaksi

    + larutan HCl 0,1M

    -  Diamati dan dicatat perubahannya

    Hasil Pengamatan

    Larutan Al2(SO4)3 

    Dimasukkan dalam tabung reaksi

    -  Diuji larutan dengan kertas lakmus biru

    -  Diamati dan dicatat

    Hasil Pengamatan

    1 mL larutan Al2(SO4)3 

    -  Dimasukkan kedalam tabung reaksi

    -  + larutan NaOH 0,1M tetes demi tetes sampai semua

    endapan yang mula-mula terjadi, larut kembali

    -  + larutan HCl 0,1M sampai tidak terjadi perubahan

    Hasil Pengamatan

  • 8/17/2019 Percobaan Aluminium

    8/24

    LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK - ALUMINIUM

    8

    5.  Percobaan 5

    Larutan Al2(SO4)3 

    -  + sedikit larutan (NH4)2S

    Disaring

    Residu Filtrat

    -  Dicuci dengan air panas

    -  Dipindahkan endapan kedalam tabung

    reaksi dengan menggunakan sedikitair

    -  Ditambhakan NaOH sampai endapan

    larut kembali

    Hasil Pengamatan

  • 8/17/2019 Percobaan Aluminium

    9/24

    LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK - ALUMINIUM

    9

    VIII.  Hasil Pengamatan :

    No.

    Perc.Prosedur Percobaan

    Hasil PengamatanDugaan/Reaksi Kesimpulan

    Sebelum Sesudah

    1. Percobaan 1 1. 

    Lempeng

    aluminium:

     berwarna perak

    mengkilat2.  NaOH 1M:

    larutan tak

     berwarna

    3. 

    Kapas: berwarna

     putih.

    1. 

    Lempeng

    aluminium +

    1mL NaOH 1M:

    timbulgelembung

    2. 

    Dicuci dan

    digosok dengan

    HgCl2: warna

    memudar dan

    kapas berwarna

    abu-abu

    3. Lempeng

    aluminium

    kering:

     berwarna abu-

    abu.

    -  2Al (s) + 2NaOH (aq)

    + 6H2O (l) 

    2NaAl(OH)4 (Aq) +

    3H2 (g)-  2Al (s) + 3HgCl2 (aq)

     2AlCl3 (aq) + 3Hg

    (s)

    -  Aluminium

     bereaksi dengan

     basa (NaOH)

    menghasilkangas yang ditandai

    dengan adanya

    gelembung.

    -  Alumunium

     berekasi dengan

    HgCl2 

    membentuk

    AlCl3 dan Hg

    ditandai dengan

    warna lempeng

    Al yang berubah

    menjadi abu-abu

    (adanya Hg)

    Sepotong lempeng aluminium

    Dicelupkan dalam tabung reaksi yang berisi NaOH 1M sampai timbul gas

    Lempeng dicuci dengan air

    -  Digosok-gosok dengan kapas yang

    dibasahi larutan HgCl2 

    -  Dibiarkan beberapa menit sampai

    kering

    Hasil Pengamatan

  • 8/17/2019 Percobaan Aluminium

    10/24

    LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK - ALUMINIUM

    10

    2. Percobaan 2

    Tabung 1

    Tabung 2

    1.  Lempeng

    aluminium:

     berwarna perak

    mengkilat

    2. 

     NaOH 0,1M:

    larutan tak

     berwarna3.  Na2CO3:

    larutan tak

     berwarna

    4.  HCl 0,1M:

    larutan tak

     berwarna.

    Tabung 1

    1. Lempeng

    aluminium +

     NaOH 0,1M:

    timbul

    gelembung

    (+++)

    Tabung 2

    2. Lempeng

    aluminium +

     Na2CO3 panas:

    timbul

    gelembung (++)

    -  Al (s) + 2NaOH (aq) +

    6H2O(l) 

    2NaAl(OH)4 (aq) + 3H2 

    (g)

    -  2Al (s) + 2Na2CO3 (aq)

    + 7H2O(l) 2 NaAl

    (OH)4 (aq) + 3H2 (g) +

    CO2 (g)

    Aluminium mudah

     bereaksi dengan

     basa daripada

    dengan garam atau

    asam ditunjukkan

    dengan

    terbentuknyagelembung gas

    yang lebih banyak

    ketika direaksikan

    dengan basa.

    Urutan tingkat

    kemudahan

     bereaksi: basa >

    garam > asam.

    Potongan kecil aluminium

    -  Dimasukkan dalam tabung reaksi

    + larutan Na2CO3 0,1M panas

    -  Diamati dan dicatat perubahannya

    Hasil Pengamatan

    Potongan kecil aluminium

    -  Dimasukkan dalam tabung reaksi

    + larutan HCl 0,1M

    -  Diamati dan dicatat perubahannya

    Hasil Pengamatan

  • 8/17/2019 Percobaan Aluminium

    11/24

    LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK - ALUMINIUM

    11

    Tabung 3 Tabung 3

    Lempeng

    aluminium HCl

    0,1M: timbul

    gelembung (+)

    -  2Al (s) + 6HCl (aq)  

    2AlCl (aq) + 3H2 (g)

    Teori : basa>garam>asam

    3. Percobaan 3 1.  Larutan

    Al2(SO4)3:

    larutan tak

     berwarna

    2. 

    Kertas lakmus:

     berwarna biru.

    1.  Larutan

    Al2(SO4)3 +

    kertas lakmus

     biru: kertas

    lakmus

    menjadi dari

    warna biru

    menjadi warna

    merah

    -  Al3+ + 3 H2O (l) 

    Al(OH)3 + 3H+ 

    Larutan Al2(SO4)3 

     bersifat asam

    dibuktikan dengan

     perubahan warna

    kertas lakmus biru

    menjadi merah.

    Potongan kecil aluminium

    Dimasukkan dalam tabung reaksi

    -  + larutan NaOH 0,1M

    Diamati dan dicatat perubahannya

    Hasil Pengamatan

    Larutan Al2(SO4)3 

    Dimasukkan dalam tabung reaksi

    -  Diuji larutan dengan kertas lakmus biru

    Diamati dan dicatat

    Hasil Pengamatan

  • 8/17/2019 Percobaan Aluminium

    12/24

    LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK - ALUMINIUM

    12

    4. Percobaan 4 1.  Larutan

    Al2(SO4)3:

    larutan tak

     berwarna

    2. 

     NaOH 0,1M:

    larutan tak

     berwarna3.  HCl 0,1M:

    larutan tak

     berwarna.

    Larutan Al2(SO4)3 

    + NaOH 0,1M 30

    tetes: terbentuk

    endapan berwarna

     putih + NaOH

    0,1M berlebih 70

    tetes: endapanlarut, larutan tak

     berwarna + HCl

    0,1M 20 tetes:

    terbentuk endapan

     berwarna putih +

    HCl berlebih 47

    tetes: endapan

    larut, larutan

    menjadi tak

     berwarna.

    -  Al2(SO4)3 (aq) +

    6NaOH (aq) 

    2Al(OH)3 (s) +

    3Na2SO4 (aq)

    -  Al(OH)3 (s) + NaOH

    (aq) NaAl(OH)4 (aq)

     NaAl(OH)4 (aq) + HCl

    (aq) Al(OH)3 (s) +

    H2O (l) + NaCl (aq)

    -  Al(OH)3 (s) + 3HCl

    (aq) 2AlCl3 (aq) +

    3H2O (l)

    Alumunium

     bersifat amfoter

    yakni bisa bersifat

    asam maupun basa.

    Hal ini dibuktikan

    saat Al2(SO4)3 +

     NaOH terbentukendapan putih dan

    saat ditambah

     NaOH berlebih

    endapan akan larut.

    Begitu pula saat

    ditambah HCl akan

    menghasilkan

    endapan putih dan

    ditambah HCl

     berlebih endapan

    akan larut kembali.

    1 mL larutan

    Al2(SO4)3 

    -  Dimasukkan kedalam tabung reaksi

    + larutan NaOH 0,1M tetes demi tetes

    sampai semua endapan yang mula-mulaterjadi, larut kembali

    + larutan HCl 0,1M sampai tidak

    terjadi perubahan

    Hasil Pengamatan

  • 8/17/2019 Percobaan Aluminium

    13/24

    LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK - ALUMINIUM

    13

    5 Percobaan 5 - larutan Al2(SO4)3 

    : Larutan tidak

     berwarna

    - Larutan NaOH

    1M : Larutan tidak

     berwarna

    -Larutan (NH4)2S :Larutan tidak

     berwarna

    larutan Al2(SO4)3 +

    (NH4)2S : Larutan

    tidak berwarna dan

    tidak terbentuk

    endapan

    - Al2(SO4)3 (aq) + (NH4)2S

    (aq) 2Al(OH)3 (s) +

    3H2S (aq) + 3 (NH4)2SO4 

    (aq)

    - 2Al(OH)3 (s) + NaOH

    (aq) Na [Al(OH)4] (aq)

    Tidak terbentuk

    endapanLarutan Al2(SO4)3 

    + sedikit larutan

    (NH4)2S

    -  Disaring

    Residu Filtrat

    -  Dicuci dengan air panas

    Dipindahkan endapan kedalam

    tabung reaksi dengan menggunakan

    sedikit air

    -  Ditambhakan NaOH sampai

    endapan larut kembali

    Hasil Pengamatan

  • 8/17/2019 Percobaan Aluminium

    14/24

    LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK - ALUMINIUM

    14

    IX.  ANALISIS DAN PEMBAHASAN

    1.  Percobaan 1

    Pada percobaan pertama ini bertujuan untuk mengetahui sifat-sifat aluminium.

    Pertama-tama sepotong lempeng aluminium berwarna perak mengkilat dicelupkan

    kedalam tabung reaksi yang berisi NaOH 1 M larutan tak berwarna sampai timbul

    gas dan dicuci dengan air. Gas yang timbul adalah gas H 2. Reaksinya sebagai

     beriku:

    2Al(s)  2NaOH()  6HO() → 2Na[Al(OH)]()  3H() 

    Fungsi penambahan NaOH pada percobaan ini untuk membentuk senyawa

    kompleks natrium tetrahidroksoaluminat serta fungsi pencucian dengan air untuk

    menghilangkan NaOH yang masih menempel pada lempeng aluminium agar tidak

    mempengaruhi reaksi berikutnya. Pada reaksi diatas terbukti bahwa logam

    aluminium dapat membentuk senyawa komplek natrium tetrahidroksoaluminat

    yang jernih tak berwarna. Hal ini dapat terjadi karena muatan kation aluminium

    yang tinggi sehingga mampu mengakomodasi donasi pasangan elektron dari ligan.

    Hal ini diasosiasikan dengan relatif besarnya energy solvasi (khususnya hidrasi

    dalam larutan air) yang berarti molekul air terikat (secara ikatan koordinasi) cukup

    kuat pada kation hingga tidak mungkin dapat diabaikan sebagai senyawa

    kompleks. Hal ini berbeda dengan kation dari logam-logam golongan 1 (Alkali)dan 2 (Alkali tanah) yang mempunyai energy hidrasi sangat lemah sehingga dalam

    larutannya kurang tepat bila molekul air dipertimbangkan sebagai ligan.

    Selanjutnya digosok-gosok dengan kapas yang telah dibasahi larutan HgCl2.

    Lempeng aluminium memudar dan kapas berwarna abu-abu. Kemudian dibiarkan

     beberapa menit sampai lempeng kering. Lempeng berubah warna menjadi abu-abu

    dan rapuh. Reaksinya sebagai berikut:

    2Al(s)  3HgCl() → 2AlCl()  3Hg(s) 

    Dari reaksi diatas menunjukkan aluminium bereaksi dengan HgCl2 membentuk

    AlCl3  dan Hg ditandai dengan warna lempeng aluminium yang berubah warna

    menjadi abu-abu dan meninggalkan noda kehitaman pada kapas, dan setelah

    kering aluminium menjadi rapuh. Ini terbukti dengan adanya lempeng aluminium

  • 8/17/2019 Percobaan Aluminium

    15/24

    LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK - ALUMINIUM

    15

    yang tergerus, hal ini menunjukkan karena aluminium akan membentuk amalgam

    dengan Hg sehingga oksida yang menempel pada aluminium menjadi tergerus.

    2.  Percobaan 2

    Pada percobaan kedua bertujuan untuk mengetahui urutan kereaktifan logam

    aluminium terhadap suatu basa, garam dan asam. Pertama-tama 3 potong kecil

    lempeng aluminium berwarna perak dimasukkan dalam tabung reaksi 1,2 dan 3.

    Kemudian tabung reaksi 1 diisi larutan NaOH 0,1 M larutan tak berwarna. Timbul

    gelembung (+++). Reaksinya sebagai berikut:

    2Al(s)  2NaOH()  6HO() → 2Na[Al(OH)]()  3H() 

    Pada tabung reaksi 2 yang telah berisi lempeng aluminium berwarna perak

    ditambahkan larutan Na2CO3 0,1 M yang sudah dipanaskan sebelumnya. . Timbul

    gelembung (++). Fungsi pemanasan Na2CO3  yaitu agar saat direaksikan dengan

    lempeng aluminium dapat timbul gas, jika tidak dipanaskan aluminium tidak dapat

    langsung membentuk ikatan dengan ion karbonat. Reaksinya sebagai berikut :

    4Al(s)  2NaCO()  3O() → 2NaAlO()  H() 

    Pada tabung reaksi 3 yang telah berisi lempeng aluminium berwarna perak

    ditambahkan larutan HCl 0,1 M. Timbul gelembung (+). Reaksinya sebagai

     berikut :

    Al(s)  6HCl() → AlCl()  3H() 

    Berdasarkan reaksi diatas, semua tabung reaksi menghasilkan gas H2, ini

    ditandai dengan adanya gelembung, dengan banyak gelembung yang berbeda

    dalam tiap tabung reaksinya, tabung satu, dua dan tiga berturut-turut adalah

    gelembung (+++), gelembung (++) dan gelembung (+). Dari percobaan ini dapat

    dilihat bahwa bahwa kelarutan aluminium dalam NaOH > Na 2CO3 panas > HCl

    sehingga dapat dikatakan pula aluminium lebih cenderung larut dalam larutan basa

    daripada dalam larutan asam.

    3.  Percobaan 3

    Pada percobaan ketiga bertujuan untuk mengetahui sifat senyawa aluminium.

    Pertama-tama Al2(SO)3 larutan tak berwarna dimasukkan dalam tabung reaksi.

    Kemudian diuji larutan dengan kertas lakmus biru. Kertas lakmus biru berubah

  • 8/17/2019 Percobaan Aluminium

    16/24

    LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK - ALUMINIUM

    16

    warna menjadi merah. Hal ini dapat terjadi karena Al2(SO)3 merupakan senyawa

    yang bersifat asam karena terbuat dari garam yang bersifat asam yang terbentuk

    dari basa lemah dan asam kuat yaitu basa lemah Al(OH)3 dan asam kuat H2SO4.

    4.  Percobaan 4

    Pada percobaan keempat ini bertujuan untuk mengetahui sifat amfotir dari

    aluminium. Pertama-tama 1 ml Al2(SO)3 larutan tak berwarna ditambahkan larutan

     NaOH 0,1 M larutan tak berwarna tetes demi tetessampai semua endapan yang

    mula-mula terjadi larut kembali. Pada penambahan ke 30 endapan Al(OH)3 

     berwarna putih terbentuk. Reaksinya sebagai berikut:

    Al2(SO4)3(aq) + NaOH(aq)  Al(OH)3(s) + Na2SO4(aq)

    Endapan Al(OH)3  melarut saat penambahan NaOH berlebih tepatnya pada tetes

     NaOH ke 70 sehingga ion-ion tetrahidroksoaluminat terbentuk. Reaksinya sebagai

     berikut:

    Al(OH)3(s) + NaOH(aq)  Na[Al(OH)4](aq) + H2O(aq)

    Setelah endapan larut dilakukan penambahan HCl pekat, pada penambahan HCl

    tetesan ke 30 kembali terdapat endapan. Reaksinya sebagai berikut:

     Na[Al(OH)4](aq) + HCl(aq)  Al(OH)3(s) + H2O(g) + NaCl(aq)

    Endapan larut kembali ketika penambahan HCl pada tetesan ke 47. Reaksinya

    sebagai berikut:

    Al(OH)3(s) + HCl(aq)  AlCl3(aq) + H2O(l) 

    Dari percobaan tersebut, ternyata aluminium dapat bereaksi baik dengan basa

    kuat (NaOH) membentuk aluminat maupun asam kuat (HCl) sehingga dapat

    dikatakan bahwa aluminium bersifat amfoter.

    5.  Percobaan 5

    Pada percobaan ke 5 ini bertujuan untuk mengetahui sifat dari senyawaan

    aluminium. Pertama-tama dimasukkan larutan Al2(SO4)3  sebagai larutan hasil

  • 8/17/2019 Percobaan Aluminium

    17/24

    LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK - ALUMINIUM

    17

     percobaan nomor tiga ditambah dengan (NH4)2S larutan tak berwarna. Tidak

    dihasilkan endapan berwarna putih. Jadi kami tidak dapat melakukan prosedur

    selanjutnya yaitu penyaringan. Hal ini dapat terjadi karena beberapa faktor yaitu

    karena larutan (NH4)2S yang berfungsi mengurangi kelarutan Al2(SO4)3  tersebut

    sudah rusak sehingga tidak didapatkan endapan ataupun konsentrasi larutan

    (NH4)2S tidak sesuai untuk mengendapkan senyawa Al2(SO4)3 menjadi endapan

    2Al(OH)(s). Seharusnya reaksi yang terjadi sebagai berikut:

    Al(SO)()  3(NH)S() → 2Al(OH)(s)  3HS()  3(NH)SO() 

    X.  DISKUSI

    Pada percobaan 5 tidak dihasilkan endapan berwarna putih. Jadi kami tidak

    dapat melakukan prosedur selanjutnya yaitu penyaringan. Hal ini dapat terjadi karena

     beberapa faktor yaitu karena larutan (NH4)2S yang berfungsi mengurangi kelarutan

    Al2(SO4)3  tersebut sudah rusak sehingga tidak didapatkan endapan ataupun

    konsentrasi larutan (NH4)2S tidak sesuai untuk mengendapkan senyawa Al2(SO4)3

    menjadi endapan 2Al(OH)(s). Seharusnya reaksi yang terjadi sebagai berikut:

    Al(SO)()  3(NH)S() → 2Al(OH)(s)  3HS()  3(NH)SO() 

    XI. 

    KESIMPULAN

    Dari hasil percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa logam aluminium dan

    senyawanya memiliki beberapa sifat yaitu dapat membentuk senyawa komplek, reaktif

     jika direaksikan dengan basa dari pada dengan asam, dan bersifat amfotir.

  • 8/17/2019 Percobaan Aluminium

    18/24

    LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK - ALUMINIUM

    18

    XII.  JAWABAN PERTANYAAN

    1.  Terangkan sifat amfoter aluminium berdasarkan percobaan yang anda lakukan!

    Jawaban :

    Logam aluminium bersifat amfoter, bereaksi dengan asam kuat membebaskan gashydrogen, sedangkan dengan basa kuat membentuk aluminat menurut persamaan

    reaksi:

    2()  6+

    () → 2+()  6()  3() 

    2()  2−

    ()  6() → 2[ ()]−

    ()  3() 

    Sifat Amfoter Aluminium Hidroksida

    Aluminium hidroksida bereaksi dengan senyawa yg bersifat asam. Seperti asam

    klorida (HCl), asam nitrat(HNO3), dan asam sulfat (H2SO4). senyawa Al(OH)3  juga

    dapat bereaksi dengan basa. Berarti, senyawa ini juga memiliki sifat asam. Suatu

    senyawa yg dapat bereaksi dengan asam maupun basa, seperti aluminium hidroksida

    ini, disebut juga senyawa amfoter.

    2.  Tuliskan persamaan reaksi yang terjadi pada percobaan-percobaan tersebut!

    Jawaban :

    1. 

    2Al(s) + 2NaOH(aq) + 6H2O(l )  2NaAl(OH)4(aq) + 3H2(g)2.  2()  3() → (aq) 6H

    3.  Al2O3 (s) + 3HgCl2(aq)  2Al(s) + 3HgO(s) + 2Cl- 

    4.  2Al(s) + 2NaOH(aq) + 6H2O(l )  2NaAl(OH)4(aq) + 3H2(g)

    5.  2Al(s) + Na2CO3(aq)  2Al(s) + 6HCl(aq)  2AlCl3(s) + 3H2(g)

    6.  Al2(SO4)3 (aq) + 6NaOH (aq)  2Al(OH)3 (s) + 3Na2SO4 (aq)

    7.  Al(OH)3 (aq) + NaOH (aq)  NaAl(OH)4 (aq)

    8.   NaAl(OH)4 (aq) + HCl (aq)  Al(OH)3 (s) + H2O(l ) + NaCl(aq)

    9.  Al(OH)3 (s) + 3HCl (aq)  AlCl3(aq) + 3H2O(l )

    10.  Al2(SO4)3(aq) + (NH4)2S (aq) + 6H2O (l )  2Al(OH)3 (s) + 3H2S (g) +

    3(NH4)2SO4 (aq)

    11.  Al(OH)3 (aq) + NaOH (aq)  NaAl(OH)4 (aq)

  • 8/17/2019 Percobaan Aluminium

    19/24

    LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK - ALUMINIUM

    19

    3.  Jelaskan kegunaan aluminium!

    Jawaban :

    Al bersifat konduktor panas maupun konduktor listrik yang baik, namun lebih rendah

    daripada tembaga. Atas dasar tersebut manfaat logam Al antara lain:

    1.  Industri Rumah Tangga: untuk peralatan masak-dapur.

    2.  Industri Makanan: untuk pembungkus makanan, kaleng minuman, pembungkus

     pasta gigi.

    3.  Bahan Bangunan: untuk membelair, pintu, jendela.

    4.  Juga sebagai bahan dasar industri pesawat terbanng, kapal, mobil.

    5.  Serbuk Al untuk bahan cat Al, dll. (Sedyawati, 2014:51-53).

    Beberapa senyawa Aluminium juga banyak penggunaannya, antara lain:

    1.  Tawas(K 2SO4.Al2(SO4)3.24H2O), tawas mempunyai rumus kimia

    KSO4.AL2.(SO4)3.24H2O. Tawas digunakan untuk menjernihkan air pada

     pengolahan air minum.

    2.  Alumina (Al2O3), alumin dibedakan atas alfa allumina dan gamma-allumina.

    Gamma-alumina diperoleh dari pemanasan Al(OH)3 di bawah 4500C. Gamma-

    alumina digunakan untuk pembuatan aluminium, untuk pasta gigi, dan industri

    keramik serta industri gelas. Alfa-allumina diperoleh dari pemanasan Al(OH)3 pada

    suhu diatas 10000C. Alfa-allumina terdapat sebagai korundum di alam yang

    digunakan untuk amplas atau grinda. Batu mulia, seperti rubi, safir, ametis, dan

    topaz merupakan alfa-allumina yang mengandung senyawa unsur logam transisi

    yang memberi warna pada batu tersebut. Warna-warna rubi antaralain:

    - Rubi berwarna merah karena mengandung senyawa kromium (III)

    - Safir berwarna biru karena mengandung senyawa besi(II), besi(III) dantitan(IV)

    - Ametis berwarna violet karena mengandung senyawa kromium (III) dantitan(IV)

    - Topaz berwarna kuning karena mengandung besi (III).

  • 8/17/2019 Percobaan Aluminium

    20/24

    LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK - ALUMINIUM

    20

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonim. 2014. Special Contract Rules for High Grade Primary Aluminium.   London:

    London Metal Exchange (E-book online). http://Ime.com. Diakses 12 April 1994.

    Anonim.   Aluminium (Al): Fakta, Sifat, Kegunaan & Efek Kesehatannya.

    http://www.amazine.co/26472/aluminium-al-fakta-sifat-kegunaan-efek-

    kesehatannya/

    Cobden, Roy. 1994.  Aluminium: Physical Properties, Characteristics and Alloys.

    European Aluminium Association (E-book online). http://www.balcoindia.com.

    Diakses 12 April 1994.

    Lee, J.D.. 1996. Concise Inorganic Chemistry 4th

     edition. London: Chapman & Hall.

    Svehla, G. 1990. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro. EdisiV. Jakarta: PT Kalman Media Pustaka

    Tatang. 2015. Sifat-Sifat Aluminium. http://tatangsma.com/2015/03/sifat-sifat-

    aluminium.html Diakses pada 3 April 2016

    Tim Penyusun. 2015.  Penuntun Praktikum Kimia Anorganik II..  Surabaya: Universitas

     Negeri Surabaya.

    http://www.amazine.co/26472/aluminium-al-fakta-sifat-kegunaan-efek-kesehatannya/http://www.amazine.co/26472/aluminium-al-fakta-sifat-kegunaan-efek-kesehatannya/http://tatangsma.com/2015/03/sifat-sifat-aluminium.htmlhttp://tatangsma.com/2015/03/sifat-sifat-aluminium.htmlhttp://tatangsma.com/2015/03/sifat-sifat-aluminium.htmlhttp://tatangsma.com/2015/03/sifat-sifat-aluminium.htmlhttp://www.amazine.co/26472/aluminium-al-fakta-sifat-kegunaan-efek-kesehatannya/http://www.amazine.co/26472/aluminium-al-fakta-sifat-kegunaan-efek-kesehatannya/

  • 8/17/2019 Percobaan Aluminium

    21/24

    LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK - ALUMINIUM

    21

    LAMPIRAN FOTO

    No. Gambar Keterangan

    1. Lempeng aluminium

    Dicelupkan dalam larutan NaOH 1 M

    : terbentuk gelembung gas

    Digosok-gosokkan dengan kapas yangdibasahi HgCl2 

    Setelah digosok : Warna lempengaluminium memudar dan kapas

     berwarna abu-abu

    Percobaan 2

    Potongan kecil aluminium

    dimasukkan dalam 3 tabung reaksi

  • 8/17/2019 Percobaan Aluminium

    22/24

    LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK - ALUMINIUM

    22

    Tabung 1 :

    Lempeng aluminium + Larutan NaOH

    : Timbul gelembung gas (+++)

    Tabung 2 :

    Lempeng aluminium + Larutan

     Na2CO3 : Timbul gelembung gas (++)

    Tabung 2 :

    Lempeng aluminium + Larutan HCl0,1 M : Timbung gelembung gas (+)

    Dibandingkan :

    Gelembung gas tabung 1 > tabung 2 >tabung 3

    Percobaan 3

    Larutan Al2(SO4)3 : Larutan tidak berwarna

  • 8/17/2019 Percobaan Aluminium

    23/24

    LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK - ALUMINIUM

    23

    Larutan Al2(SO4)3 diperiksa dengan

    kertas lakmus :

    Lakmus biru berubah menjadi warna

    merah

    Percobaan 4

    1 mL larutan percobaan 3 : Larutantidak berwarna

    Ditambahkan NaOH 0,1 M (30 tetes) :

    terbentuk endapan putih

    Ditambahkan NaOH berlebih (70

    tetes) : Larutan menjadi tidak

     berwarna dan endapan larut

    Setelah ditambahkan HCl 1 M (20

    tetes): terbentuk endapan putih

    Setelah ditambahkan HCl berlebih(47 tetes) : endapan larut dan larutan

    menjadi tidak berwarna

    Percoban 5

    1 mL percobaan 3 + Larutan (NH4)2S

    : Larutan tidak berwarna dan tidakterbentuk endapan

  • 8/17/2019 Percobaan Aluminium

    24/24

    LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK - ALUMINIUM

    24