lapres aluminium ini dia

22
KIMIA ANORGANIK II A. Judul Percobaan : Aluminium B. Hari/tanggal Percobaan : Selasa, 8 April 2014 C. Tujuan Percobaan : Mengetahui sifat - sifat aluminium dan senyawanya D. Dasar Teori : Aluminium (dalam bentuk bauksit) adalah suatu mineral yang berasal dari magma asam yang mengalami proses pelapukan dan pengendapan secara residual. Proses pengendapan residual sendiri merupakan suatu proses pengkonsentrasian mineral bahan galian di tempat. Pengertian aluminium secara umum adalah logam yang ringan, tidak mengalami korosi, sangat kuat, terutama jika di buat aliasi. Aluminium disimbolkan dengan Al, Aluminium terdapat pada golongan logam III A, unsur kimia dengan nomor atom 13 dan massa atom 26, 9815. secara umum logam-logam golongan III A cendrung kurang reaktif dan kurang bersifat logam dibandingkan dengan golongan I A dan II A. Bisa dibandingkan dengan beberapa sifat amfoter atau amfiprotik dan pembentukan senyawa kovalen. Golongan III A juga bisa disebut logam pasca transisi karena terdapat setelah jajaran unsur-unsur transisi. Diantara logam- logam III A, aluminium adalah salah satu logam terpenting yang terdapat di kerak bumi. Bijih aluminium yang digunakan untuk produksi aluminium adalah bauksit. Bijih ini mengandung hidrat aluminium oksida, Al2O3.H2O dan Al2O3.3H2O serta oksida besi, silikon, titanium, sedikit ALUMINIUM Halaman 1

Upload: angga-faruqq-istiawan

Post on 19-Jul-2016

47 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

usahduiashfuhasuhfasuhfiuasbfuibsabfiubasufbusabfuibasfbuiasfuibsabfuiabsufbausbfouaufasfassaf

TRANSCRIPT

Page 1: Lapres Aluminium Ini Dia

KIMIA ANORGANIK II

A. Judul Percobaan : Aluminium

B. Hari/tanggal Percobaan : Selasa, 8 April 2014

C. Tujuan Percobaan : Mengetahui sifat - sifat aluminium dan senyawanya

D. Dasar Teori :

Aluminium (dalam bentuk bauksit) adalah suatu mineral yang berasal dari

magma asam yang mengalami proses pelapukan dan pengendapan secara residual.

Proses pengendapan residual sendiri merupakan suatu proses pengkonsentrasian

mineral bahan galian di tempat. Pengertian aluminium secara umum adalah logam

yang ringan, tidak mengalami korosi, sangat kuat, terutama jika di buat aliasi.

Aluminium disimbolkan dengan Al, Aluminium terdapat pada golongan

logam III A, unsur kimia dengan nomor atom 13 dan massa atom 26, 9815. secara

umum logam-logam golongan III A cendrung kurang reaktif dan kurang bersifat

logam dibandingkan dengan golongan I A dan II A. Bisa dibandingkan dengan

beberapa sifat amfoter atau amfiprotik dan pembentukan senyawa kovalen. Golongan

III A juga bisa disebut logam pasca transisi karena terdapat setelah jajaran unsur-

unsur transisi. Diantara logam-logam III A, aluminium adalah salah satu logam

terpenting yang terdapat di kerak bumi. Bijih aluminium yang digunakan untuk

produksi aluminium adalah bauksit. Bijih ini mengandung hidrat aluminium oksida,

Al2O3.H2O dan Al2O3.3H2O serta oksida besi, silikon, titanium, sedikit tanah liat

dan silikat. Kadar aluminium oksida (alumina) dapat mencapai 35-60%. Ciri-ciri

aluminium:

a. Aluminium merupakan logam yang berwarna perak-putih.

b. Aluminum dapat dibentuk sesuai dengan keinginan karena memiliki sifat

plastisitas yang cukup tinggi.

c. Merupakan unsur metalik yang paling berlimpah dalam kerak bumi setelah

setelah silisium dan oksigen.

Aluminium murni adalah logam yang lunak, tahan lama, ringan, dan dapat

ditempa dengan penampilan luar bervariasi antara keperakan hingga abu-abu,

tergantung kekasaran permukaannya. Kekuatan tensil aluminium murni adalah 90

MPa, sedangkan aluminium paduan memiliki kekuatan tensil berkisar 200-600 MPa.

Aluminium memiliki berat sekitar satu pertiga baja, mudah ditekuk, diperlakukan

dengan mesin, dicor, ditarik (drawing), dan diekstrusiv.

ALUMINIUM Halaman 1

Page 2: Lapres Aluminium Ini Dia

KIMIA ANORGANIK II

Aluminium adalah putih keperakan dan logam yang sangat populer yang

memiliki banyak kegunaan dan sifat yang berguna. Tidak ada logam lain memiliki

sebagai banyak kegunaan seperti aluminium. Aluminium memiliki sifat daur ulang,

logam ini cukup untuk memenuhi semua kebutuhan sehari-hari kita. Aluminium

digunakan di rumah, di konstruksi, dalam beberapa bagian mobil dan juga di sebagian

besar moda transportasi. Hal ini cukup mengejutkan untuk melihat bahwa ada begitu

banyak menggunakan logam.

Aluminium paduan dengan tembaga kurang tahan terhadap korosi akibat

reaksi galvanik dengan paduan tembaga. Aluminium juga merupakan konduktor

panas dan elektrik yang baik. Jika dibandingkan dengan massanya, aluminium

memiliki keunggulan dibandingkan dengan tembaga, yang saat ini merupakan logam

konduktor  panas dan listrik yang cukup baik, namun cukup berat. Oleh karena sifat-

sifat ini, aluminium digunakan untuk membuat kendaraan yang ringan dan hemat

energi dan untuk pembuatan kabel, kerangka kapal terbang, mobil dan berbagai

produk peralatan rumah tangga. Senyawanya dapat digunakan sebagai obat, penjernih

air, fotografi serta sebagai ramuan cat, bahan pewarna, ampelas dan permata sintesis.

Demikian pula aluminium banyak digunakan dalam bangunan modern dari bingkai

jendela sampai kerangka ruang perkantoran.Aluminum merupakan unsur metal yang

paling berlimpah-limpah di dalam kerak bumi.

E. Alat dan Bahan :

1. Cawan Porselin

2. Pipet Tetes

3. Corong Kaca

4. Larutan NaOH 0,1 M

5. Larutan NaOH 1 M

6. Larutan HgCl2 0,1 M

7. Larutan HCl 0,1 M

8. Larutan (NH4)2S

9. Larutan Na2CO3 0,1 M

10. Larutan Al2(SO4)3 0,1 M

11. Lempengan Aluminium

12. Kertas Lakmus Biru

13. Kapas

14. Kertas Saring

ALUMINIUM Halaman 2

Page 3: Lapres Aluminium Ini Dia

KIMIA ANORGANIK II

F. Alur Percobaan :

1.

2.

3.

4.

ALUMINIUM Halaman 3

Lempeng aluminium

- dicelupkan ke dalam tabung reaksi berisi NaOH 0,1 M

- dicuci dengan air

- digosok dengan kapas yang dibasahi HgCl2

- dibiarkan beberapa menit hingga kering

Hasil Pengamatan

Lempeng Aluminium

- dimasukkan ke masing-masing tabung

Lempeng Aluminium Lempeng Aluminium Lempeng Aluminium

- berisi larutan NaOH 0,1 M - berisi larutan Na2CO3 panas 0,1 M

- berisi larutan HCl 0,1 M

Hasil PengamatanHasil PengamatanHasil Pengamatan

Larutan Al2(SO4)3

- diuji dengan kertas lakmus biru

Hasil Pengamatan

Larutan Al2(SO4)3

- ditambah larutan NaOH 0,1 M tetes demi tetes sampai endapan larut lagi

- diteteskan larutan HCl 0,1 M sampai endapan kembali larut dan tidak terjadi perubahan lagi

Hasil Pengamatan

Page 4: Lapres Aluminium Ini Dia

KIMIA ANORGANIK II

5.

ALUMINIUM Halaman 4

Larutan Al2(SO4)3

Hasil Pengamatan Hasil Pengamatan

Hasil Pengamatan

- ditambah sedikit larutan (NH4)2S

- disaring

- mencuci endapan dengan air panas

- memindahkan endapan ke dalam tabung reaksi

- menambah NaOH hingga endapan larut lagi

Page 5: Lapres Aluminium Ini Dia

KIMIA ANORGANIK II

G. Hasil Pengamatan :

No. Perc Prosedur Percobaan Hasil Pengamatan Dugaan/Reaksi Kesimpulan

1. Sebelum:

-Lempeng Al= lempeng warna abu-abu

-NaOH= larutan tak berwarna-Aquades= larutan tak

berwarna-HgCl2= larutan tak berwarna

Sesudah:

- Lempeng Al + NaOH= larutan tak berwarna; timbul sedikit gas

- Lempeng Al + NaOH + air= lempeng Al tetap warna abu-abu

- digosok kapas basah setelah ditetesi HgCl2= kapas kotor warna abu-abu

- logam Hg menempel pada Al dan membentuk senyawa amalgam

Al(s) + NaOH(aq) + 6H2O(aq)

Na[Al(OH)4](aq) + H2(g)

Al+(s) + 3HgCl2(aq)

2Al2Cl3(aq) + 3Hg+(aq)

- Aluminum bereaksi

dengan senyawa basa

membentuk gelembung

gas H2

- aluminium direaksikan

dengan 3HgCl2

membentuk senyawa

amalgam ditandai dengan

aluminium menjadi

mengkilap

ALUMINIUM Halaman 5

Page 6: Lapres Aluminium Ini Dia

KIMIA ANORGANIK II

2. Sebelum:

- lempeng Al= warna abu-abu

- NaOH= larutan tak berwarna

- Na2CO3= larutan tak berwarna

- HCl= larutan tak berwarna

Sesudah:

- tabung 1= lempeng Al +NaOH= larutan tak berwarna; terdapat gelembung H2 (+++)

- tabung 2= lempeng Al + Na2CO3 panas= larutan tak berwarna; terdapat gelembung H2 (++)

- tabung 3= lempeng Al + HCl= larutan tak berwarna; terdapat gelembung H2 (+)

Tabung 1:

2Al(s) + NaOH(aq) + 6H2O(aq)

2Na[Al(OH)4](aq) + 3H2(g)

Tabung 2:

4Al(s) + 2Na2CO3(aq) + 3O2(g)

2 NaAlO3(aq) + H2(g)

Tabung 3:

3Al(s) + 6HCl(aq) AlCl3(aq)

+ 3H2(g)

- larutan Al2(SO4)3 bersifat

- aluminium memiliki

kecenderungan sifat lebih

larut di dalam larutan basa

dibandingkan larutan

asam. Terbukti dengan

terbentuknya senyawa

kompleks dengan sifat

basa tabung 1 > tabung 2 >

tabung 3

ALUMINIUM Halaman 6

Page 7: Lapres Aluminium Ini Dia

KIMIA ANORGANIK II

3. Sebelum:

- Al2(SO4)3= larutan tak berwarna

- kertas lakmus= lakmus biru

Setelah:

- setelah pengujian dengan senyawa Al2(SO4)3, kertas lakmus biru berubah menjadi warna merah indikator senyawa bersifat asam

asam karena memerahkan

warna kertas lakmus biru

- Al2(SO4)3(s) + H2O(l) Al2(SO4)3(aq)

- Al2(SO4)3(s) + 6NaOH(aq)

- senyawa Al2(SO4)3

adalah larutan bersifat

asam dibuktikan dengan

berubahnya warna kertas

lakmus merah menjadi

biru saat ditetesi senyawa

tersebut

- aluminiium bersifat

ALUMINIUM Halaman 7

Page 8: Lapres Aluminium Ini Dia

KIMIA ANORGANIK II

4. Sebelum:

- Al2(SO4)3= larutan tak berwarna

- NaOH= larutan tak berwarna

- HCl= larutan tak berwarna

Sesudah:

- Al2(SO4)3 + NaOH 8 tetes= larutan menjadi keruh dan terdapat endapan (++)

- setelah penambahan 58 tetes NaOH= larutan tak berwarna

- setelah penambahan 50 tetes HCl= terdapat endapan melayang (++)

2Al(OH)3(s) +

3Na2SO4(aq)

- Al(OH)3(s) + NaOH(aq)

NaAl(OH)4(aq)

- NaAl(OH)4(aq) + HCl(aq)

Al(OH)3(s) + H2O(aq)

- Al2(SO4)3(aq) + (NH4)2S(aq)

amfoter karena dapat

bereaksi dengan senyawa

asam (HCl) maupun basa

(NaOH)

Aluminium bersifat

amfoter karena reaksi ini

ALUMINIUM Halaman 8

Page 9: Lapres Aluminium Ini Dia

KIMIA ANORGANIK II

5. Sebelum:

- Al2(SO4)3= larutan tak berwarna

(NH4)2 (s)= larutan tak berwarna tidak ditemukan

Air= larutan tak berwarna

NaOH= larutan tak berwarna

Sesudah:

- Al2(SO4)3 + (NH4)2 (s)=

terdapat endapan

- setelah ditambah NaOH, endapan larut; larutan tak berwarna

+ 6H2O(l) 2Al(OH)3(s) +

3H2S(g) + 3(NH4)2SO4(aq)

- Al(OH)3(s) + NaOH(aq)

NaCl(OH)4(aq)

membentuk senyawa

kompleks ketika bereaksi

dengan senyawa basa

(NaOH)

ALUMINIUM Halaman 9

Page 10: Lapres Aluminium Ini Dia

KIMIA ANORGANIK II

H. Analisis Pembahasan :

Percobaan Pertama

Pada percobaan pertama, dengan tujuan untuk mengetahui sifat-sifat

aluminium. Pada percoban pertama mengambil lempeng aluminium, lalu dicelupkan

kedalam tabung reaksi yang berisi NaOH 1M, sehingga larutan tidak berwarna dan

timbul sedikit gas. Selanjutnya lempeng aluminium dicuci dengan air aquades,

lempeng aluminium tetap berwarna abu-abu dan tidak terjadi perubahan. Sehingga

dapat direaksikan :

Al(s) + NaOH(aq) + 6H2O(aq) Na[Al(OH)4](aq) + H2(g)

Dari reaksi diatas maka dapat diketahui bahwa aluminium bereaksi dengan senyawa

basa (NaOH) membentuk gas H2. Pada reaksi diatas terlihat bahwa unsur aluminium

dapat membentuk senyawa kompleks yaitu natrium tetrahidroksoaluminat yang jernih

tak berwarna. Kemampuan aluminium membentuk senyawa kompleks ini disebabkan

oleh karena muatan kation yang tinggi sehingga mampu mengakomodasi donasi

pasangan electron dari ligan. Hal ini diasosiasikan dengan relatif besarnya energy

solvasi (khususnya hidrasi dalam larutan air) yang berarti molekul air terikat (secara

ikatan koordinasi) cukup kuat pada kation hingga tidak mungkin dapat diabaikan

sebagai senyawa kompleks. Hal ini berbeda dengan kation dari logam-logam

golongan 1 (Alkali) dan 2 (Alkali tanah) yang mempunyai energy hidrasi sangat

lemah sehingga dalam larutannya kurang tepat bila molekul air dipertimbangkan

sebagai ligan. Selanjutnya digosok dengan kapas yang dibasahi larutan HgCl2, kapas

kotor dan berwarna abu-abu. Dibiarkan beberpa menit hingga kering, logam Hg yang

menempel pada aluminium dan membentuk alogam. Alogam adalah senyawa antara

logam dan non logam, senyawa Hg dengan logam lainnya. Sehingga dapat

direaksikan :

Al2O(s) + 3HgCl2(aq) 2Al2Cl3(aq) + 3HgO(aq)

Hasil dari reaksi diatas adalah logam Al menjadi lebih bersih dan mengkilat dengan

meninggalkan noda kecoklatan pada kapas kaca, dan setelah dikeringkan logam

aluminium sangat rapuh ini terbukti dengan adanya lempeng aluminium yang

tergerus, lempeng aluminium yang tergerus berwarna kecoklatan. Hal ini disebabkan

karena Al membentuk amalgam dengan Hg sehingga oksida yang menempel pada

ALUMINIUM Halaman 10

Page 11: Lapres Aluminium Ini Dia

KIMIA ANORGANIK II

aluminium menjadi tergerus. Amalgam adalah alloi yang berisi merkuri yang menjadi

pasta keperak-perakan yang lunak ketika dicampur dan kemudian akan mengeras.

Percobaan Kedua

Pada percobaan kedua, dengan tujuan untuk mengetahui urutan kereaktifan

logam aluminium terhadap suatu asam, garam dan basa. Pada percobaan kedua

mengambil lempeng aluminium dimasukkan 3 tabung reaksi. Tabung 1 berisi larutan

NaOH 1M sehingga perubahan reaksi menjadi larutan tidak berwarna dan terdapat

gelembung (+++). Sehingga dapat direaksikan :

2Al(s) + NaOH(aq) + 6H2O(aq) 2Na[Al(OH)4](aq) + 3H2(g)

Tabung 2 berisi larutan Na2CO3 panas 0,1M sehingga perubahan reaksi menjadi

larutan tidak berwarna dan terdapat gelembung (++). Sehingga dapat direaksikan :

4Al(s) + 2Na2CO3(aq) + 3O2(g) 2NaAlO3(aq) + H2(g)

Tabung 3 berisi larutan Hcl 0,1M sehingga perubahan reaksi menjadi larutan tidak

berwarna dan terdapat gelembung (+). Sehingga dapat direaksikan :

3Al(s) + 6HCl(aq) AlCl3(aq) + 3H2(g)

Hal ini disebabkan karena aluminium tidak dapat langsung membentuk ikatan dengan

ion karbonat. Dapat disimpulkan bahwa aluminium memiliki kecenderungan sifat

larut dalam larutan basa daripada asam, dengan dibuktikan dengan terbentuknya

senyawa kompleks dengan basa. Sehingga tingkatannya : tabung 1 > tabung 2 >

tabung 3.

Percobaan Ketiga

Pada percobaan ketiga, dengan tujuan untuk mengetahui sifat dari senyawaan

aluminium. Pada percobaan ketiga larutan Al2(SO4)3 diuji dengan kertas lakmus

berwarna biru sehingga setelah di teteskan dengan Al2(SO4)3, kertas lakmus berubah

menjadi warna merah. Sehingga dapat dibuktikan larutan Al2(SO4)3 bersifat asam

karena memerahkan kertas lakmus biru. Hal ini dikarenakan senyawa Al2(SO4)3

adalah larutan asam yang dibuktikan dengan memerahnya kertas lakmus biru ketika

ditetesi senyawa tersebut.

ALUMINIUM Halaman 11

Page 12: Lapres Aluminium Ini Dia

KIMIA ANORGANIK II

Percobaan Keempat

Pada Percobaan keempat, dengan tujuan yaitu untuk mengethui sifat dari

aluminium. Pada percobaan keempat larutan Al2(SO4)3 ditambah larutan NaOH 1M 8

tetes menjadi larutan keruh dan terdapat endapan. Sehingga dapat di reaksikan :

Al2(SO4)3(aq) + 6NaOH(aq) 2Al(OH)3(s) + 3Na2SO4(aq)

Setelah di teteskan 58 tetes NaOH 1M larutan berubah menjadi tidak berwarna.

Sehingga dapat direaksikan :

Al(OH)3(s) + NaOH(aq) Na[Al(OH)4](aq)

Kemudian diteteskan 50 tetes larutan HCl 0,1M terdapat endapan melayang. Sehingga

dapat direaksikan :

Al(OH)3(aq) + 3HCl(aq) AlCl3(s) + 3H2O(aq)

Hal ini disebabkan aluminium bersifat amfoter karena bereaksi dengan baik dengan

senyawa (HCl) maupun basa (NaOH). Amfoter adalah senyawa yang dapat bersifat

asam atau basa, tergantung kondisi lingkungannya. Senyawa amfoter akan bersifat

asam dalam suasana basa dan sebaliknya akan bersifat basa dalam suasana atau

lingkungan asam kuat.

Percobaan Kelima

Pada percobaan kelima, dengan tujuan untuk mengetahui sifat dari senyawaan

aluminium. Pada percobaan kelima larutan Al2(SO4)3 ditambah sedikit larutan

(NH4)2S lalu disaring, kemudian terbentuk endapan dan filtrat. Sehingga dapat

direaksikan :

Al2(SO4)3(aq) + 3(NH4)2S(aq) 2Al(OH)3(s) + 3H2S(g) + 3(NH4)2SO4(aq)

Endapan yang terbentuk dicuci dengan air panas, kemudian dipindahkan endapan

tersebut kedalam tabung reaksi. Setelah dipindahkan ke tabung reaksi ditambah

NaOH hingga endapan larut lagi dan larutan tidak berwarna. Sehingga dapat

direaksikan :

Al(OH)3(s) + NaOH(aq) Na[Al(OH)4](aq)

ALUMINIUM Halaman 21

Page 13: Lapres Aluminium Ini Dia

KIMIA ANORGANIK II

Hal ini dapat disimpulkan bahwa aluminium bersifat amfoter karena bereaksi

membentuk senyawa kompleks ketika bereaksi dengan basa (NaOH). Amfoter adalah

senyawa yang dapat bersifat asam atau basa, tergantung kondisi lingkungannya.

Senyawa amfoter akan bersifat asam dalam suasana basa dan sebaliknya akan bersifat

basa dalam suasana atau lingkungan asam kuat.

I. Kesimpulan :

Berdasarkan percobaan aluminium dapat disimpulkan bahwa :

1. Aluminium bereaksi dengan senyawa basa (NaOH) membnetuk gas H2.

2. Aluminium memilki kecenderungan sifat lebih larut dalam larutan basa daripada

asam dibuktikan dengan terbentuknya senyawa kompleks dengan basa.

3. Senyawa Al2(SO4)3 adalah larutan asam dibuktikan dengan merahnya lakmus biru

ketika ditetesi senyawa tersebut.

4. Aluminium bersifat amfoter karena bereaksi baik dengan senyawa (HCl) maupun

basa (NaOH).

5. Aluminium bersifat amfoter karena bereaksi membentuk senyawa kompleks

ketika bereaksi dengan basa (NaOH).

J. Jawaban Pertanyaan

1.         Terangkan sifat amfoter aluminium berdasarkan percobaan yang anda lakukan !

Jawab :

Pada percobaan no.4 dan no.5 bersifat amfoter karena aluminium mampu bereaksi

dengan asam maupun basa. Pada saat bereaksi dengan NaOH, aluminium oksida dapat

menunjukkan sifat keasamannya. Hal ini mungkin dikarenakan aluminium memiliki

kemampuan untuk membentuk ikatan kovalen dengan oksigen. Pada contoh natrium,

perbedaan elektronegativitas antara natrium dan oksigen terlalu besar untuk membentuk

ikatan selain ikatan ionik. Tetapi elektronegativitas meningkat dalam satu periode –

sehingga perbedaan elektronegativitas antara aluminium dan oksigen lebih kecil. Hal ini

menyebabkan terbentuknya ikatan kovalen diantara keduanya.

2.         Tulislah persamaan reaksi yang terjadi pada percobaan-percobaan diatas !

Jawab :

ALUMINIUM Halaman 13

Page 14: Lapres Aluminium Ini Dia

KIMIA ANORGANIK II

Percobaan 1:

2Al(s) + 2NaOH(aq) + 6H2O(l) 2NaAl(OH)4(aq) + 3H2(g)

2Al(s) + 3HgCl(aq) 2AlCl3(aq) + 3Hg(aq)

Percobaan 2:

2Al(s) + 2NaOH(aq) + 6H2O(l) 2NaAl(OH)4(aq) + 3H2(g)

2Al(s) + Na2CO3(aq) + 7H2O(l) 2NaAl(OH)4(aq) + 3H2(g) + CO2(g)

2Al(s) 6HCl(aq) 2AlCl3(aq) + 3H2(g)

Percobaan 3

Al2(SO4)3(s) + H2O(l) Al2(SO4)3(aq)

Percobaan 4

Al2(SO4)3(s) + 6NaOH(aq) 2Al(OH)3(s) + 3Na2SO4(aq)

Al(OH)3(s) + NaOH(aq) NaAl(OH)4(aq)

NaAl(OH)4(aq) + HCl(aq) Al(OH)3(s) + H2O(aq)

Percobaan 5

Al2(SO4)3(aq) + (NH4)2S(aq) + 6H2O(l) 2Al(OH)3(s) + 3H2S(g) + 3(NH4)2SO4(aq)

Al(OH)3(s) + NaOH(aq) NaCl(OH)4(aq)

3. Jelaskan kegunaan aluminium!

Jawab :

Beberapa penggunaan aluminium antara lain:

Sektor industri otomotif, untuk membuat bak truk dan komponen kendaraan bermotor.

1. untuk membuat badan pesawat terbang.

2. Sektor pembangunan perumahan;untuk kusen pintu dan jendela.

3. Sektor industri makanan ,untuk kemasan berbagai jenis produk.

4. Sektor lain, misal untuk kabel listrik, perabotan rumah tangga dan barang kerajinan.

ALUMINIUM Halaman 14

Page 15: Lapres Aluminium Ini Dia

KIMIA ANORGANIK II

5. Membuat termit, yaitu campuran serbuk aluminium dengan serbuk besi (III) oksida,

digunakan untuk mengelas baja ditempat, misalnya untuk menyambung rel kereta api.

Beberapa senyawa Aluminium juga banyak penggunaannya, antara lain:

1. Tawas (K2SO4. Al2(SO4)3. 24H2O)

       Tawas mempunyai rumus kimia K2SO4. Al2(SO4)3. 24H2O. Tawas digunakan untuk

menjernihkan air pada pengolahan air minum.

2. Alumina (Al2O3)

       Alumina dibedakan atas alfa-allumina dan gamma-allumina. Gamma-alumina

diperoleh dari pemanasan Al(OH)3 di bawah 4500˚C. Gamma-alumina digunakan untuk

pembuatan aluminium, untuk pasta gigi, dan industri keramik serta industri gelas. Alfa-

allumina diperoleh dari pemanasan Al(OH)3 pada suhu diatas 10000C. Alfa-allumina

terdapat sebagai korundum di alam yang digunakan untuk amplas atau grinda. Batu

mulia, seperti rubi, safir, ametis, dan topaz merupakan alfa-allumina yang mengandung

senyawa unsur logam transisi yang memberi warna pada batu tersebut. Warna-warna rubi

antara lain:

- Rubi berwarna merah karena mengandung senyawa kromium (III)

- Safir berwarna biru karena mengandung senyawa besi(II), besi(III) dan titan(IV)

- Ametis berwarna violet karena mengandung senyawa kromium (III) dan titan (IV)

- Topaz berwarna kuning karena mengandung besi (III)

K. Daftar Pustaka

D.    Lee. J.D. 1991. Concise Inorganic Chemistry, 4th edition. Singapore: Fong &

Song Printers Pte. Ltd.

Sunardi, 2006, Unsur Kimia Deskripsi dan Pemanfaatannya, Yrama Widya, Bandung.

Tim Dosen Kimia Anorganik. 2014. Penuntun Praktikum Kimia Anorganik II Unsur-

Unsur Golongan Utama. Surabaya: Jurusan Kimia FMIPA UNESA

Vogel. 1990. Buku Teks Analisis Anorganik kualitatif Makro dan Semimakro, edisi

kelima , bagian 1.  Jakarta : PT. Kalman Media Pustaka

Vogel. 1990. Buku Teks Analisis Anorganik kualitatif Makro dan Semimakro, edisi

kelima , bagian 2. Jakarta : PT. Kalman Media Pustaka

ALUMINIUM Halaman 15

Page 16: Lapres Aluminium Ini Dia

KIMIA ANORGANIK II

Lampiran Gambar

Percobaan 1 Percobaan 2

Percobaan 3 Percobaan 4

Percobaan 5

ALUMINIUM Halaman 16

Aluminium yang telah dicelupkan kedalam NaOH dan digosokkan pada kapas yang dibasahi HgCl2:

kapas kotor( abu-abu) dan terbentuk amalgam

Dari kiri:

1. Lempeng Al + NaOH: gelembung (+++)2. Lempeng Al + Na2CO3 panas: gelembung (++)3. Lempeng Al + HCl: gelembung (+)

Lakmus ditetesi Al2(SO4)3

Lakmus biru merahAl2(SO4)3 + 8 tetes NOH: terdapat endapan

Al2(SO4)3 + 58 tetes NaOH: endapan larut lagiAl2(SO4)3 + 50 tetes HCl: terdapat endapan melayang

Endapan (NH4)S setelahdiberi NaOH: endapan larut lagi