Download - Percobaan Aluminium
-
8/17/2019 Percobaan Aluminium
1/24
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK - ALUMINIUM
1
I. JUDUL PERCOBAAN : Aluminium
II. HARI/TANGGAL PERCOBAAN : Jum’at / 22 April 2016 (13.00 WIB)
III. SELESAI PERCOBAAN : Jum’at / 22 april 2016 (15.30 WIB)
IV. TUJUAN PERCOBAAN : Mengetahui sifat-sifat aluminium dan
senyawanya
V. DASAR TEORI :
Aluminium ditemukan oleh Sir Humphrey Davy dalam tahun 1809 sebagai suatu
unsur dan pertama kali direduksi sebagai logam oleh H . C. Oersted, tahun 1825.
Secara industri tahun 1886, Paul Heroult di Perancis dan C . M. Hall di Amerika
Serikat secara terpisah telah memperoleh logam aluminium dari alumina dengan cara
elektrolisasi dari garam yang terfusi. Sampai sekarang proses Heroult Hall masih
dipakai untuk memproduksi aluminium. Penggunaan aluminium sebagai logam setiap
tahunnya adalah urutan yang kedua setelah besi dan baja, yang tertinggi di antara logam
non ferro.
Aluminium merupakan logam ringan yang mempunyai ketahanan korosi yang
baik dan hantaran listrik yang baik dan sifat – sifat yang baik lainnya sebagai sifat
logam. Sebagai tambahan terhadap, kekuatan mekaniknya yang sangat meningkat
dengan penambahan Cu, Mg, Si, Mn, Zn, Ni, dsb. Secara satu persatu atau bersama-
sama, memberikan juga sifat-sifat baik lainnya seperti ketahanan korosi, ketahanan aus,
koefisien pemuaian rendah. Material ini dipergunakan di dalam bidang yang luas bukan
-
8/17/2019 Percobaan Aluminium
2/24
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK - ALUMINIUM
2
saja untuk peralatan rumah tangga tapi juga dipakai untuk keperluan material pesawat
terbang, mobil, kapal laut, konstruksi.
Sifat-sifat Aluminium
Aluminium adalah logam yang ringan dan cukup penting dalam kehidupan
manusia. Aluminium merupakan unsur kimia golongan IIIA dalam sistim periodik
unsur, dengan nomor atom 13 dan berat atom 26,98 gram per mol (sma) [5]. Struktur
kristal aluminium adalah struktur kristal FCC, sehingga aluminium tetap ulet
meskipun pada temperatur yang sangat rendah. Keuletan yang tinggi dari aluminium
menyebabkan logam tersebut mudah dibentuk atau mempunyai sifat mampu bentuk
yang baik [5]. Aluminium memiliki beberapa kekurangan yaitu kekuatan dan kekerasan
yang rendah bila dibanding dengan logam lain seperti besi dan baja. Aluminium
memiliki karakteristik sebagai logam ringan dengan densitas 2,7 g/cm3
Selain sifat-sifat tersebut aluminium mempunyai sifat-sifat yang sangat baik dan
bila dipadu dengan logam lain bisa mendapatkan sifat-sifat yang tidak bisa ditemui pada
logam lain. Adapun sifat-sifat dari aluminium antara lain : ringan, tahan korosi,
penghantar panas dan listrik yang baik. Sifat tahan korosi pada aluminium diperoleh
karena terbentuknya lapisan oksida aluminium pada permukaaan aluminium [6].
Lapisan oksida ini melekat pada permukaan dengan kuat dan rapat
serta sangat stabil (tidak bereaksi dengan lingkungannya) sehingga melindungi bagian
yang lebih dalam. Adanya lapisan oksida ini disatu pihak menyebabkan tahan korosi
tetapi di lain pihak menyebabkan aluminium menjadi sukar dilas dan disoldier (titik
leburnya lebih dari 2000º C) [6]. Sifat mekanik dan fisik aluminium dapat dilihat pada
tabel berikut
Sifat-Sifat Kemurnian Aluminium (%)
99,996 > 99,0
Massa jenis (20º C) 2,6968 2,71
-
8/17/2019 Percobaan Aluminium
3/24
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK - ALUMINIUM
3
Titik cair 660,2 653-657
Panas jenis (cal/g . ºC) (100º C) 0,2226 0,229
Tahanan listrik (%) 64,94 59
Hantaran listrik koefisien temperature (/ºC) 0,00429 0,0115
Koefisien pemuaian (20 – 100º C) 23,86x10-6
23,5x10-6
Jenis Kristal, konstanta kisi fcc,a=4,013 kX
fcc,a=4,04Kx
Sifat-Sifat Kimia
Logam aluminium dapat melepuh dan mengalami korosi akibat dari
pengoksidasian oleh logam-logam yang terletak dibawahnya. Dengan kata lain, logam
aluminium dapat memiliki sifat yang reaktif. Sebagai contoh, jika setetes
merkurium(I)Nitrat ditaruh diatas permukaan aluminium yang bersih maka akan
terbentuk aluminium amalgam, kemudian ion-ion aluminium melarut. Ditunjukkan oleh
reaksi:
3Hg22+
+ 2Al 2Al3+
+ 6Hg↓
Aluminium yang larut dalam amalgam tersebut dioksidasikan oleh oksigen dari
udara, dan terbentuklah endapan aluminium oksida yang bervolume besar. Merkurium
yang tersisa nantinya akan membentuk lagi sejumlah amalgam dengan aluminium, yang
nantinya akan dioksidasikan lagi dan sejumlah besar aluminium akan terkorosikan.
Aluminium mudah larut dalam asam klorida encer jika dibandingkan dengan
asam sulfat encer atau asam nitrat encer.
2Al + 6H+ 2Al
3+ + 3H2 ↑
Proses pelarutan dapat dipercepat dengan menambahkan sedikit merkurium (II)
Klorida pada campuran. Asam klorida pekat juga melarutkan aluminium:
2() 6() → 2+
3 ↑ () 6−
Aluminium adalah tervalen dalam senyawa-senyawanya. Ion-ion aluminium
(Al3+
), membentuk garam-garam yang tak berwarna dengan anion-anion yang tak
berwarna:
2() 2−() 6() → 2[ ()]− 3 ↑
-
8/17/2019 Percobaan Aluminium
4/24
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK - ALUMINIUM
4
Reaksi-reaksi ion aluminium
Pada larutan ammonium: Endapan putih seperti gelatin yang dikenal sebagai gel
aluminium hidroksida [Al(OH)3] yang larut sedikit dalam reagensia berlebihan.
Kelarutan berkurang dengan adanya garam-garam amonium, disebabkan oleh efek ion
sekutu. Sebagian kecil endapan masuk ke dalam larutan sebagai aluminium hidroksida
koloid (sol aluminium hidroksida) : sol ini berkoagulasi pada pendidihan atau pada
penambahan garam-garam yang larut, misalnya ammonium klorida, dengan
menghasilkan endapan aluminium hidroksida, yang dikenal sebagai gel aluminium
hidroksida. Untuk menguji pengendapan yang sempurna dengan larutan amonia, larutan
aluminium itu ditambahkan sedikit berlebihan, dan campuran dididihkan sampai cairan
sedikit berbau amonia. Bila baru diendapkan, endapan ini mudah larut dalam asam kuat
dan dalam basa kuat, tetapi setelah dididihkan, ia menjadi sangat sedikit larut.
Al3+
+ 3NH3 + 3H2O Al(OH)3 + 3NH4+.
Aluminium hidroksida merupakan zat amfoter dimana mampu melangsungkan reaksi
netralisasi baik dengan asam atau dengan basa (lebih tepatnya, baik dengan ion hidrogen
maupun ion hidroksil). Misalnya aluminium hidroksida bereaksi dengan asam kuat
sehingga Aluminium hidroksida melarut dan tebentuk ion aluminium :
Al(OH)3(s) + 3 H+ Al
3+ + 3H2O
Dalam reaksi ini aluminium hidroksida bertindak sebagai basa. Di lain pihak
aluminium hidroksida juga dapat dilarutkan dalam natrium hidroksida
Al(OH)3 (s) + OH- [ Al(OH)4]
-
Dimana ion tetrahidroksoaluminat terbentuk. Dalam reaksi ini aluminium hidrokasida
berperilaku sebagai asam. Sifat amfoter hidroksida logam-logam tertentu sering dipakai
dalam analisis anorganik kualitatif, terutama dalam pemisahan kation-kation golongan
tiga.
Pada larutan Natium hidroksida
Endapan putih aluminium hidrokasida [Al(OH)3] melarut dalam reagensia
berlebih dimana ion-ion tetrahidroksoaluminat terbentuk.
Al(OH)3 + OH- [Al(OH)4]
-
-
8/17/2019 Percobaan Aluminium
5/24
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK - ALUMINIUM
5
Reaksi ini adalah reaksi reversibel dan setiap reagensia yang akan mengurangi
konsentrasi ion-hidroksil, akan menyebabkan reaksi berjalan dari kanan ke kiri
sehingga mengendapkan aluminium hidroksida.
Lautan natrium karbonat
Natrium karbonat akan menetralkan asam yang dibebaskan pada hidrolisis
aluminium sehingga terbentuk gas karbon dioksida.
Al3+
+ 3H2O Al(OH)3 ↓ + 3H+
CO32-
+ 2H+ H2CO3 CO2 ↑ + H2O
Endapan melarut dalam reagensia berlebih
Al(OH)3 + CO32-
+ H2O [Al(OH)4]- + HCO3
-
VI. ALAT DAN BAHAN
Alat-alat :
1. Cawan Poreselin 1 buah
2. Pipet tetes 5 buah
3. Corong gelas 1 buah
4. Tabung reaksi 1 buah
5. Rak tabung reaksi 1 buah
6. Gelas kimia 250 mL 1 buah
Bahan-bahan :
1. Larutan NaOH 0,1 M ; 1 M
2. Larutan HgCl2 0,1 M
3. Larutan HCl 0,1 M
4. Larutan (NH4)2S
5. Larutan Na2CO3 0,1 M
6. Larutan Al2(SO4)3 0,1 M
7.
Lempeng Al
8. Kertas Lakmus
9. Kapas
10. Kertas saring
-
8/17/2019 Percobaan Aluminium
6/24
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK - ALUMINIUM
6
VII. ALUR KERJA :
1. Percobaan 1
2. Percobaan 2
Tabung 1
Tabung 2
Sepotong lempeng aluminium
-
Dicelupkan dalam tabung reaksi yang berisi NaOH 1M
sampai timbul gas
- Lempeng dicuci dengan air
- Digosok-gosok dengan kapas yang dibasahi larutan
HgCl2
- Dibiarkan beberapa menit sampai kering
- Diamati dan dicatat perubahannya
Hasil Pengamatan
Potongan kecil aluminium
- Dimasukkan dalam tabung reaksi
- + larutan NaOH 0,1M
- Diamati dan dicatat perubahannya
Hasil Pengamatan
Potongan kecil aluminium
-
Dimasukkan dalam tabung reaksi
- + larutan Na2CO3 0,1M panas
- Diamati dan dicatat perubahannya
Hasil Pengamatan
-
8/17/2019 Percobaan Aluminium
7/24
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK - ALUMINIUM
7
Tabung 3
3. Percobaan 3
4. Percobaan 4
Potongan kecil aluminium
- Dimasukkan dalam tabung reaksi
-
+ larutan HCl 0,1M
- Diamati dan dicatat perubahannya
Hasil Pengamatan
Larutan Al2(SO4)3
-
Dimasukkan dalam tabung reaksi
- Diuji larutan dengan kertas lakmus biru
- Diamati dan dicatat
Hasil Pengamatan
1 mL larutan Al2(SO4)3
- Dimasukkan kedalam tabung reaksi
- + larutan NaOH 0,1M tetes demi tetes sampai semua
endapan yang mula-mula terjadi, larut kembali
- + larutan HCl 0,1M sampai tidak terjadi perubahan
Hasil Pengamatan
-
8/17/2019 Percobaan Aluminium
8/24
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK - ALUMINIUM
8
5. Percobaan 5
Larutan Al2(SO4)3
- + sedikit larutan (NH4)2S
-
Disaring
Residu Filtrat
- Dicuci dengan air panas
- Dipindahkan endapan kedalam tabung
reaksi dengan menggunakan sedikitair
- Ditambhakan NaOH sampai endapan
larut kembali
Hasil Pengamatan
-
8/17/2019 Percobaan Aluminium
9/24
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK - ALUMINIUM
9
VIII. Hasil Pengamatan :
No.
Perc.Prosedur Percobaan
Hasil PengamatanDugaan/Reaksi Kesimpulan
Sebelum Sesudah
1. Percobaan 1 1.
Lempeng
aluminium:
berwarna perak
mengkilat2. NaOH 1M:
larutan tak
berwarna
3.
Kapas: berwarna
putih.
1.
Lempeng
aluminium +
1mL NaOH 1M:
timbulgelembung
2.
Dicuci dan
digosok dengan
HgCl2: warna
memudar dan
kapas berwarna
abu-abu
3. Lempeng
aluminium
kering:
berwarna abu-
abu.
- 2Al (s) + 2NaOH (aq)
+ 6H2O (l)
2NaAl(OH)4 (Aq) +
3H2 (g)- 2Al (s) + 3HgCl2 (aq)
2AlCl3 (aq) + 3Hg
(s)
- Aluminium
bereaksi dengan
basa (NaOH)
menghasilkangas yang ditandai
dengan adanya
gelembung.
- Alumunium
berekasi dengan
HgCl2
membentuk
AlCl3 dan Hg
ditandai dengan
warna lempeng
Al yang berubah
menjadi abu-abu
(adanya Hg)
Sepotong lempeng aluminium
-
Dicelupkan dalam tabung reaksi yang berisi NaOH 1M sampai timbul gas
-
Lempeng dicuci dengan air
- Digosok-gosok dengan kapas yang
dibasahi larutan HgCl2
- Dibiarkan beberapa menit sampai
kering
Hasil Pengamatan
-
8/17/2019 Percobaan Aluminium
10/24
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK - ALUMINIUM
10
2. Percobaan 2
Tabung 1
Tabung 2
1. Lempeng
aluminium:
berwarna perak
mengkilat
2.
NaOH 0,1M:
larutan tak
berwarna3. Na2CO3:
larutan tak
berwarna
4. HCl 0,1M:
larutan tak
berwarna.
Tabung 1
1. Lempeng
aluminium +
NaOH 0,1M:
timbul
gelembung
(+++)
Tabung 2
2. Lempeng
aluminium +
Na2CO3 panas:
timbul
gelembung (++)
- Al (s) + 2NaOH (aq) +
6H2O(l)
2NaAl(OH)4 (aq) + 3H2
(g)
- 2Al (s) + 2Na2CO3 (aq)
+ 7H2O(l) 2 NaAl
(OH)4 (aq) + 3H2 (g) +
CO2 (g)
Aluminium mudah
bereaksi dengan
basa daripada
dengan garam atau
asam ditunjukkan
dengan
terbentuknyagelembung gas
yang lebih banyak
ketika direaksikan
dengan basa.
Urutan tingkat
kemudahan
bereaksi: basa >
garam > asam.
Potongan kecil aluminium
- Dimasukkan dalam tabung reaksi
-
+ larutan Na2CO3 0,1M panas
- Diamati dan dicatat perubahannya
Hasil Pengamatan
Potongan kecil aluminium
- Dimasukkan dalam tabung reaksi
-
+ larutan HCl 0,1M
- Diamati dan dicatat perubahannya
Hasil Pengamatan
-
8/17/2019 Percobaan Aluminium
11/24
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK - ALUMINIUM
11
Tabung 3 Tabung 3
Lempeng
aluminium HCl
0,1M: timbul
gelembung (+)
- 2Al (s) + 6HCl (aq)
2AlCl (aq) + 3H2 (g)
Teori : basa>garam>asam
3. Percobaan 3 1. Larutan
Al2(SO4)3:
larutan tak
berwarna
2.
Kertas lakmus:
berwarna biru.
1. Larutan
Al2(SO4)3 +
kertas lakmus
biru: kertas
lakmus
menjadi dari
warna biru
menjadi warna
merah
- Al3+ + 3 H2O (l)
Al(OH)3 + 3H+
Larutan Al2(SO4)3
bersifat asam
dibuktikan dengan
perubahan warna
kertas lakmus biru
menjadi merah.
Potongan kecil aluminium
-
Dimasukkan dalam tabung reaksi
- + larutan NaOH 0,1M
-
Diamati dan dicatat perubahannya
Hasil Pengamatan
Larutan Al2(SO4)3
-
Dimasukkan dalam tabung reaksi
- Diuji larutan dengan kertas lakmus biru
-
Diamati dan dicatat
Hasil Pengamatan
-
8/17/2019 Percobaan Aluminium
12/24
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK - ALUMINIUM
12
4. Percobaan 4 1. Larutan
Al2(SO4)3:
larutan tak
berwarna
2.
NaOH 0,1M:
larutan tak
berwarna3. HCl 0,1M:
larutan tak
berwarna.
Larutan Al2(SO4)3
+ NaOH 0,1M 30
tetes: terbentuk
endapan berwarna
putih + NaOH
0,1M berlebih 70
tetes: endapanlarut, larutan tak
berwarna + HCl
0,1M 20 tetes:
terbentuk endapan
berwarna putih +
HCl berlebih 47
tetes: endapan
larut, larutan
menjadi tak
berwarna.
- Al2(SO4)3 (aq) +
6NaOH (aq)
2Al(OH)3 (s) +
3Na2SO4 (aq)
- Al(OH)3 (s) + NaOH
(aq) NaAl(OH)4 (aq)
-
NaAl(OH)4 (aq) + HCl
(aq) Al(OH)3 (s) +
H2O (l) + NaCl (aq)
- Al(OH)3 (s) + 3HCl
(aq) 2AlCl3 (aq) +
3H2O (l)
Alumunium
bersifat amfoter
yakni bisa bersifat
asam maupun basa.
Hal ini dibuktikan
saat Al2(SO4)3 +
NaOH terbentukendapan putih dan
saat ditambah
NaOH berlebih
endapan akan larut.
Begitu pula saat
ditambah HCl akan
menghasilkan
endapan putih dan
ditambah HCl
berlebih endapan
akan larut kembali.
1 mL larutan
Al2(SO4)3
- Dimasukkan kedalam tabung reaksi
-
+ larutan NaOH 0,1M tetes demi tetes
sampai semua endapan yang mula-mulaterjadi, larut kembali
-
+ larutan HCl 0,1M sampai tidak
terjadi perubahan
Hasil Pengamatan
-
8/17/2019 Percobaan Aluminium
13/24
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK - ALUMINIUM
13
5 Percobaan 5 - larutan Al2(SO4)3
: Larutan tidak
berwarna
- Larutan NaOH
1M : Larutan tidak
berwarna
-Larutan (NH4)2S :Larutan tidak
berwarna
larutan Al2(SO4)3 +
(NH4)2S : Larutan
tidak berwarna dan
tidak terbentuk
endapan
- Al2(SO4)3 (aq) + (NH4)2S
(aq) 2Al(OH)3 (s) +
3H2S (aq) + 3 (NH4)2SO4
(aq)
- 2Al(OH)3 (s) + NaOH
(aq) Na [Al(OH)4] (aq)
Tidak terbentuk
endapanLarutan Al2(SO4)3
-
+ sedikit larutan
(NH4)2S
- Disaring
Residu Filtrat
- Dicuci dengan air panas
-
Dipindahkan endapan kedalam
tabung reaksi dengan menggunakan
sedikit air
- Ditambhakan NaOH sampai
endapan larut kembali
Hasil Pengamatan
-
8/17/2019 Percobaan Aluminium
14/24
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK - ALUMINIUM
14
IX. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
1. Percobaan 1
Pada percobaan pertama ini bertujuan untuk mengetahui sifat-sifat aluminium.
Pertama-tama sepotong lempeng aluminium berwarna perak mengkilat dicelupkan
kedalam tabung reaksi yang berisi NaOH 1 M larutan tak berwarna sampai timbul
gas dan dicuci dengan air. Gas yang timbul adalah gas H 2. Reaksinya sebagai
beriku:
2Al(s) 2NaOH() 6HO() → 2Na[Al(OH)]() 3H()
Fungsi penambahan NaOH pada percobaan ini untuk membentuk senyawa
kompleks natrium tetrahidroksoaluminat serta fungsi pencucian dengan air untuk
menghilangkan NaOH yang masih menempel pada lempeng aluminium agar tidak
mempengaruhi reaksi berikutnya. Pada reaksi diatas terbukti bahwa logam
aluminium dapat membentuk senyawa komplek natrium tetrahidroksoaluminat
yang jernih tak berwarna. Hal ini dapat terjadi karena muatan kation aluminium
yang tinggi sehingga mampu mengakomodasi donasi pasangan elektron dari ligan.
Hal ini diasosiasikan dengan relatif besarnya energy solvasi (khususnya hidrasi
dalam larutan air) yang berarti molekul air terikat (secara ikatan koordinasi) cukup
kuat pada kation hingga tidak mungkin dapat diabaikan sebagai senyawa
kompleks. Hal ini berbeda dengan kation dari logam-logam golongan 1 (Alkali)dan 2 (Alkali tanah) yang mempunyai energy hidrasi sangat lemah sehingga dalam
larutannya kurang tepat bila molekul air dipertimbangkan sebagai ligan.
Selanjutnya digosok-gosok dengan kapas yang telah dibasahi larutan HgCl2.
Lempeng aluminium memudar dan kapas berwarna abu-abu. Kemudian dibiarkan
beberapa menit sampai lempeng kering. Lempeng berubah warna menjadi abu-abu
dan rapuh. Reaksinya sebagai berikut:
2Al(s) 3HgCl() → 2AlCl() 3Hg(s)
Dari reaksi diatas menunjukkan aluminium bereaksi dengan HgCl2 membentuk
AlCl3 dan Hg ditandai dengan warna lempeng aluminium yang berubah warna
menjadi abu-abu dan meninggalkan noda kehitaman pada kapas, dan setelah
kering aluminium menjadi rapuh. Ini terbukti dengan adanya lempeng aluminium
-
8/17/2019 Percobaan Aluminium
15/24
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK - ALUMINIUM
15
yang tergerus, hal ini menunjukkan karena aluminium akan membentuk amalgam
dengan Hg sehingga oksida yang menempel pada aluminium menjadi tergerus.
2. Percobaan 2
Pada percobaan kedua bertujuan untuk mengetahui urutan kereaktifan logam
aluminium terhadap suatu basa, garam dan asam. Pertama-tama 3 potong kecil
lempeng aluminium berwarna perak dimasukkan dalam tabung reaksi 1,2 dan 3.
Kemudian tabung reaksi 1 diisi larutan NaOH 0,1 M larutan tak berwarna. Timbul
gelembung (+++). Reaksinya sebagai berikut:
2Al(s) 2NaOH() 6HO() → 2Na[Al(OH)]() 3H()
Pada tabung reaksi 2 yang telah berisi lempeng aluminium berwarna perak
ditambahkan larutan Na2CO3 0,1 M yang sudah dipanaskan sebelumnya. . Timbul
gelembung (++). Fungsi pemanasan Na2CO3 yaitu agar saat direaksikan dengan
lempeng aluminium dapat timbul gas, jika tidak dipanaskan aluminium tidak dapat
langsung membentuk ikatan dengan ion karbonat. Reaksinya sebagai berikut :
4Al(s) 2NaCO() 3O() → 2NaAlO() H()
Pada tabung reaksi 3 yang telah berisi lempeng aluminium berwarna perak
ditambahkan larutan HCl 0,1 M. Timbul gelembung (+). Reaksinya sebagai
berikut :
Al(s) 6HCl() → AlCl() 3H()
Berdasarkan reaksi diatas, semua tabung reaksi menghasilkan gas H2, ini
ditandai dengan adanya gelembung, dengan banyak gelembung yang berbeda
dalam tiap tabung reaksinya, tabung satu, dua dan tiga berturut-turut adalah
gelembung (+++), gelembung (++) dan gelembung (+). Dari percobaan ini dapat
dilihat bahwa bahwa kelarutan aluminium dalam NaOH > Na 2CO3 panas > HCl
sehingga dapat dikatakan pula aluminium lebih cenderung larut dalam larutan basa
daripada dalam larutan asam.
3. Percobaan 3
Pada percobaan ketiga bertujuan untuk mengetahui sifat senyawa aluminium.
Pertama-tama Al2(SO)3 larutan tak berwarna dimasukkan dalam tabung reaksi.
Kemudian diuji larutan dengan kertas lakmus biru. Kertas lakmus biru berubah
-
8/17/2019 Percobaan Aluminium
16/24
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK - ALUMINIUM
16
warna menjadi merah. Hal ini dapat terjadi karena Al2(SO)3 merupakan senyawa
yang bersifat asam karena terbuat dari garam yang bersifat asam yang terbentuk
dari basa lemah dan asam kuat yaitu basa lemah Al(OH)3 dan asam kuat H2SO4.
4. Percobaan 4
Pada percobaan keempat ini bertujuan untuk mengetahui sifat amfotir dari
aluminium. Pertama-tama 1 ml Al2(SO)3 larutan tak berwarna ditambahkan larutan
NaOH 0,1 M larutan tak berwarna tetes demi tetessampai semua endapan yang
mula-mula terjadi larut kembali. Pada penambahan ke 30 endapan Al(OH)3
berwarna putih terbentuk. Reaksinya sebagai berikut:
Al2(SO4)3(aq) + NaOH(aq) Al(OH)3(s) + Na2SO4(aq)
Endapan Al(OH)3 melarut saat penambahan NaOH berlebih tepatnya pada tetes
NaOH ke 70 sehingga ion-ion tetrahidroksoaluminat terbentuk. Reaksinya sebagai
berikut:
Al(OH)3(s) + NaOH(aq) Na[Al(OH)4](aq) + H2O(aq)
Setelah endapan larut dilakukan penambahan HCl pekat, pada penambahan HCl
tetesan ke 30 kembali terdapat endapan. Reaksinya sebagai berikut:
Na[Al(OH)4](aq) + HCl(aq) Al(OH)3(s) + H2O(g) + NaCl(aq)
Endapan larut kembali ketika penambahan HCl pada tetesan ke 47. Reaksinya
sebagai berikut:
Al(OH)3(s) + HCl(aq) AlCl3(aq) + H2O(l)
Dari percobaan tersebut, ternyata aluminium dapat bereaksi baik dengan basa
kuat (NaOH) membentuk aluminat maupun asam kuat (HCl) sehingga dapat
dikatakan bahwa aluminium bersifat amfoter.
5. Percobaan 5
Pada percobaan ke 5 ini bertujuan untuk mengetahui sifat dari senyawaan
aluminium. Pertama-tama dimasukkan larutan Al2(SO4)3 sebagai larutan hasil
-
8/17/2019 Percobaan Aluminium
17/24
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK - ALUMINIUM
17
percobaan nomor tiga ditambah dengan (NH4)2S larutan tak berwarna. Tidak
dihasilkan endapan berwarna putih. Jadi kami tidak dapat melakukan prosedur
selanjutnya yaitu penyaringan. Hal ini dapat terjadi karena beberapa faktor yaitu
karena larutan (NH4)2S yang berfungsi mengurangi kelarutan Al2(SO4)3 tersebut
sudah rusak sehingga tidak didapatkan endapan ataupun konsentrasi larutan
(NH4)2S tidak sesuai untuk mengendapkan senyawa Al2(SO4)3 menjadi endapan
2Al(OH)(s). Seharusnya reaksi yang terjadi sebagai berikut:
Al(SO)() 3(NH)S() → 2Al(OH)(s) 3HS() 3(NH)SO()
X. DISKUSI
Pada percobaan 5 tidak dihasilkan endapan berwarna putih. Jadi kami tidak
dapat melakukan prosedur selanjutnya yaitu penyaringan. Hal ini dapat terjadi karena
beberapa faktor yaitu karena larutan (NH4)2S yang berfungsi mengurangi kelarutan
Al2(SO4)3 tersebut sudah rusak sehingga tidak didapatkan endapan ataupun
konsentrasi larutan (NH4)2S tidak sesuai untuk mengendapkan senyawa Al2(SO4)3
menjadi endapan 2Al(OH)(s). Seharusnya reaksi yang terjadi sebagai berikut:
Al(SO)() 3(NH)S() → 2Al(OH)(s) 3HS() 3(NH)SO()
XI.
KESIMPULAN
Dari hasil percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa logam aluminium dan
senyawanya memiliki beberapa sifat yaitu dapat membentuk senyawa komplek, reaktif
jika direaksikan dengan basa dari pada dengan asam, dan bersifat amfotir.
-
8/17/2019 Percobaan Aluminium
18/24
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK - ALUMINIUM
18
XII. JAWABAN PERTANYAAN
1. Terangkan sifat amfoter aluminium berdasarkan percobaan yang anda lakukan!
Jawaban :
Logam aluminium bersifat amfoter, bereaksi dengan asam kuat membebaskan gashydrogen, sedangkan dengan basa kuat membentuk aluminat menurut persamaan
reaksi:
2() 6+
() → 2+() 6() 3()
2() 2−
() 6() → 2[ ()]−
() 3()
Sifat Amfoter Aluminium Hidroksida
Aluminium hidroksida bereaksi dengan senyawa yg bersifat asam. Seperti asam
klorida (HCl), asam nitrat(HNO3), dan asam sulfat (H2SO4). senyawa Al(OH)3 juga
dapat bereaksi dengan basa. Berarti, senyawa ini juga memiliki sifat asam. Suatu
senyawa yg dapat bereaksi dengan asam maupun basa, seperti aluminium hidroksida
ini, disebut juga senyawa amfoter.
2. Tuliskan persamaan reaksi yang terjadi pada percobaan-percobaan tersebut!
Jawaban :
1.
2Al(s) + 2NaOH(aq) + 6H2O(l ) 2NaAl(OH)4(aq) + 3H2(g)2. 2() 3() → (aq) 6H
+
3. Al2O3 (s) + 3HgCl2(aq) 2Al(s) + 3HgO(s) + 2Cl-
4. 2Al(s) + 2NaOH(aq) + 6H2O(l ) 2NaAl(OH)4(aq) + 3H2(g)
5. 2Al(s) + Na2CO3(aq) 2Al(s) + 6HCl(aq) 2AlCl3(s) + 3H2(g)
6. Al2(SO4)3 (aq) + 6NaOH (aq) 2Al(OH)3 (s) + 3Na2SO4 (aq)
7. Al(OH)3 (aq) + NaOH (aq) NaAl(OH)4 (aq)
8. NaAl(OH)4 (aq) + HCl (aq) Al(OH)3 (s) + H2O(l ) + NaCl(aq)
9. Al(OH)3 (s) + 3HCl (aq) AlCl3(aq) + 3H2O(l )
10. Al2(SO4)3(aq) + (NH4)2S (aq) + 6H2O (l ) 2Al(OH)3 (s) + 3H2S (g) +
3(NH4)2SO4 (aq)
11. Al(OH)3 (aq) + NaOH (aq) NaAl(OH)4 (aq)
-
8/17/2019 Percobaan Aluminium
19/24
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK - ALUMINIUM
19
3. Jelaskan kegunaan aluminium!
Jawaban :
Al bersifat konduktor panas maupun konduktor listrik yang baik, namun lebih rendah
daripada tembaga. Atas dasar tersebut manfaat logam Al antara lain:
1. Industri Rumah Tangga: untuk peralatan masak-dapur.
2. Industri Makanan: untuk pembungkus makanan, kaleng minuman, pembungkus
pasta gigi.
3. Bahan Bangunan: untuk membelair, pintu, jendela.
4. Juga sebagai bahan dasar industri pesawat terbanng, kapal, mobil.
5. Serbuk Al untuk bahan cat Al, dll. (Sedyawati, 2014:51-53).
Beberapa senyawa Aluminium juga banyak penggunaannya, antara lain:
1. Tawas(K 2SO4.Al2(SO4)3.24H2O), tawas mempunyai rumus kimia
KSO4.AL2.(SO4)3.24H2O. Tawas digunakan untuk menjernihkan air pada
pengolahan air minum.
2. Alumina (Al2O3), alumin dibedakan atas alfa allumina dan gamma-allumina.
Gamma-alumina diperoleh dari pemanasan Al(OH)3 di bawah 4500C. Gamma-
alumina digunakan untuk pembuatan aluminium, untuk pasta gigi, dan industri
keramik serta industri gelas. Alfa-allumina diperoleh dari pemanasan Al(OH)3 pada
suhu diatas 10000C. Alfa-allumina terdapat sebagai korundum di alam yang
digunakan untuk amplas atau grinda. Batu mulia, seperti rubi, safir, ametis, dan
topaz merupakan alfa-allumina yang mengandung senyawa unsur logam transisi
yang memberi warna pada batu tersebut. Warna-warna rubi antaralain:
- Rubi berwarna merah karena mengandung senyawa kromium (III)
- Safir berwarna biru karena mengandung senyawa besi(II), besi(III) dantitan(IV)
- Ametis berwarna violet karena mengandung senyawa kromium (III) dantitan(IV)
- Topaz berwarna kuning karena mengandung besi (III).
-
8/17/2019 Percobaan Aluminium
20/24
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK - ALUMINIUM
20
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2014. Special Contract Rules for High Grade Primary Aluminium. London:
London Metal Exchange (E-book online). http://Ime.com. Diakses 12 April 1994.
Anonim. Aluminium (Al): Fakta, Sifat, Kegunaan & Efek Kesehatannya.
http://www.amazine.co/26472/aluminium-al-fakta-sifat-kegunaan-efek-
kesehatannya/
Cobden, Roy. 1994. Aluminium: Physical Properties, Characteristics and Alloys.
European Aluminium Association (E-book online). http://www.balcoindia.com.
Diakses 12 April 1994.
Lee, J.D.. 1996. Concise Inorganic Chemistry 4th
edition. London: Chapman & Hall.
Svehla, G. 1990. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro. EdisiV. Jakarta: PT Kalman Media Pustaka
Tatang. 2015. Sifat-Sifat Aluminium. http://tatangsma.com/2015/03/sifat-sifat-
aluminium.html Diakses pada 3 April 2016
Tim Penyusun. 2015. Penuntun Praktikum Kimia Anorganik II.. Surabaya: Universitas
Negeri Surabaya.
http://www.amazine.co/26472/aluminium-al-fakta-sifat-kegunaan-efek-kesehatannya/http://www.amazine.co/26472/aluminium-al-fakta-sifat-kegunaan-efek-kesehatannya/http://tatangsma.com/2015/03/sifat-sifat-aluminium.htmlhttp://tatangsma.com/2015/03/sifat-sifat-aluminium.htmlhttp://tatangsma.com/2015/03/sifat-sifat-aluminium.htmlhttp://tatangsma.com/2015/03/sifat-sifat-aluminium.htmlhttp://www.amazine.co/26472/aluminium-al-fakta-sifat-kegunaan-efek-kesehatannya/http://www.amazine.co/26472/aluminium-al-fakta-sifat-kegunaan-efek-kesehatannya/
-
8/17/2019 Percobaan Aluminium
21/24
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK - ALUMINIUM
21
LAMPIRAN FOTO
No. Gambar Keterangan
1. Lempeng aluminium
Dicelupkan dalam larutan NaOH 1 M
: terbentuk gelembung gas
Digosok-gosokkan dengan kapas yangdibasahi HgCl2
Setelah digosok : Warna lempengaluminium memudar dan kapas
berwarna abu-abu
Percobaan 2
Potongan kecil aluminium
dimasukkan dalam 3 tabung reaksi
-
8/17/2019 Percobaan Aluminium
22/24
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK - ALUMINIUM
22
Tabung 1 :
Lempeng aluminium + Larutan NaOH
: Timbul gelembung gas (+++)
Tabung 2 :
Lempeng aluminium + Larutan
Na2CO3 : Timbul gelembung gas (++)
Tabung 2 :
Lempeng aluminium + Larutan HCl0,1 M : Timbung gelembung gas (+)
Dibandingkan :
Gelembung gas tabung 1 > tabung 2 >tabung 3
Percobaan 3
Larutan Al2(SO4)3 : Larutan tidak berwarna
-
8/17/2019 Percobaan Aluminium
23/24
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK - ALUMINIUM
23
Larutan Al2(SO4)3 diperiksa dengan
kertas lakmus :
Lakmus biru berubah menjadi warna
merah
Percobaan 4
1 mL larutan percobaan 3 : Larutantidak berwarna
Ditambahkan NaOH 0,1 M (30 tetes) :
terbentuk endapan putih
Ditambahkan NaOH berlebih (70
tetes) : Larutan menjadi tidak
berwarna dan endapan larut
Setelah ditambahkan HCl 1 M (20
tetes): terbentuk endapan putih
Setelah ditambahkan HCl berlebih(47 tetes) : endapan larut dan larutan
menjadi tidak berwarna
Percoban 5
1 mL percobaan 3 + Larutan (NH4)2S
: Larutan tidak berwarna dan tidakterbentuk endapan
-
8/17/2019 Percobaan Aluminium
24/24
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK - ALUMINIUM
24