percobaan 5
DESCRIPTION
praktikumTRANSCRIPT
2
PERCOBAAN 2
ANALISIS KUANTITATIF SEDIAAN FARMASI ASPIRIN DENGAN
METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-SINAR TAMPAK
I. Tujuan Percobaan
1. Melakukan analisis kualitatif zat aktif aspirin dalam sediaan farmasi
dengan metode spektrofotometri UV-sinar tampak.
2. Melakukan analisis kuantitatif zat aktif aspirin dalam sediaan farmasi
dengan metode spektrofotometri UV-sinar tampak.
3. Menyimpulkan mutu sediaan farmasi aspirin dengan data spektrum UV-
sinar tampak dan hasil penetapan kadar zat aktif.
II. Teori Dasar
III. Data Fisik dan Kimia
a. Acetosal/ Acidum Acetylsalicylicum
Warna : putih
Bau : tidak berbau
Rasa : asam
Pemerian :hablur, serbuk hablur, umumnya seperti
jarum atau lempengan
Kelarutan :Sukar larut dalam air, mudah larut dalam
etanol, larut dalam kloroform, dalam eter
dan agak sukar larut dalam eter minyak
Bobot molekul : 180,16
Titik leleh : 1390C
2
Kegunaan : analgetik dan antipiretik
Wadah dan peyimpanan : dalam wadah tertutup rapat
(Farmakope Indonesia Edisi IV, 1995 halaman 31)
b. Asam Salisilat
Warna : putih
Bau : tidak berbau
Rasa : rasa agak manis, pahit
Pemerian : hablur
Kelarutan :sukar larut dalam air dan dalam benzene;
mudah larut dalam etanol dan dalam eter;
larut dalam air mendidih; agak sukar larut
dalam kloroform
Bobot molekul : 138,12
Jarak lebur : antara 1580dan 1610C
Kegunaan : keratolitik
Wadah dan penyimpanan : dalam wadah tertutup baik
(Farmakope Indonesia Edisi IV, 1955 halaman 51-52)
c. Natrium Hidroksida
Warna : putih
Bau : -
Rasa : -
2
Pemerian :bentuk batang, butiran, massa hablur atau
kepingan
Kelarutan :mudah larut dalam air dan dalam etanol
Bobot molekul : 40
Penyimpanan :dalam wadah tertutup baik
(Farmakope Indonesia Edisi IV, 1995 halaman 589-590)
d. FeCl 3
Warna : hitam kehijauan
Bau : -
Rasa : -
Pemerian : hablur atau serbuk hablur
Kelarutan : larut dalam air
Bobot molekul : 162,2
Kegunaan : pereaksi,dan sebagai pengkompleks
(Farmakope Indonesia Edisi IV, 1995 halaman1139)
e. Aqua destilat
Warna : tidak berwarna
Bau : tidak berbau
Rasa : tidak berasa
Pemerian : cairan jernih
pH : 7
titik didih : 1000C
titik beku : 00C
stabilitas : produk yang stabil
inkompatibilitas : -
(Handbook Of Pharmaceutical Excipients4th Edition hal 242-243)
2
IV. Alat dan Bahan
Bahan Alat
- Bahan baku benzokain
- KBr untuk spektrum IR
- Baku pembanding benzokain
- Spektrofotometri IR
- Pompa hidraulik
- Mortar dan alu granit
- Alat-alat gelas lainnya
V. Prosedur Kerja
Baku Pembanding
KBr untuk pengujian IR dicampur dengan baku pembanding benzokain
sebanyak 10 mg kemudian dikempa dengan pompa hidraulik hingga
terbentuk null/tablet. Lalu diukur dan direkam spektrum baku pembanding
benzokain dengan spektrofotometer IR.
Bahan Baku Uji
KBr untuk pengujian IR dicampur dengan bahan baku benzokain sebanyak 10
mg kemudian dikempa dengan pompa hidraulik hingga terbentuk null/tablet.
Lalu diukur dan direkam spektrum bahan baku benzokain dengan
spektrofotometer IR.
Cara Pengoperasian Instrumen
Sebelum digunakan alat dikalibrasi menggunakan polistiren film. Jika
spektrum yang dihasilkan sesuai dengan gambar yang tertera pada kertas
kalibrasi, maka alat siap digunakan.
Sampel yang telah dibuat null/tablet diletakkan di wadah sampel berbentuk
card lalu ditutup dengan magnet. Kemudian wadah tersebut dimasukkan ke
dalam slot pada spektrofotometri IR. Kemudian jalankan alat dan lihat hasil
spektrum pada layar komputer.
VI. Hasil Pengamatan
2
Ikatan Bilangan Gelombang
N-H
C-H
C=C
C=O
C-O
C-C
3400-3450 cm-1
3300-3400 cm-1
1600-1700 cm-1
1650 cm-1
1150 cm-1
800-900 cm-1
VII. Pembahasan
Pada percobaan kali ini dilakukan analisis kualitatif bahan baku
benzokain dengan menggunakan spektrofotometri infra merah. Prinsip kerja
dari spektrofotometri IR adalah interaksi REM dengan molekul senyawa
yang menyebabkan senyawa berotasi, vibrasi dan mengalami regangan.
Spektrofotometri IR bisa digunakan untuk analisis kualitatif, kuantitatif dan
uji kemurnian. Analisis kualitatif dengan menggunakan IR biasanya untuk
identifikasi senyawa dimana data yang diperoleh berupa gugus fungsi dan
daerah sidik jari. Sedangkan untuk analisis kuantitatif data yang diperoleh
2
berupa absorbansi. Untuk uji kemurnian menggunakan IR bisa dilakukan
dengan syarat similarity factor minimal 0,95 atau 95%.
Pengujian dengan menggunakan IR perlu memperhatikan kondisi
penyimpanan alat karena dapat mempengaruhi hasil analisis. Penyimpanan
spektrofotometri IR harus di ruangan berpendingin dan disertai dengan alat
termohigro yang berfungsi untuk mengatur kelembaban dan tekanan. Nilai
yang ditunjukkan oleh termohigro harus < 50, apabila > 50 maka perlu
dipasang alat dehuminifier. Selain itu, spektrofotometri IR harus disimpan
pada permukaan yang rata yang terbuat dari granit yang tahan getaran.
Langkah pertama yang dilakukan dalam analisis dengan menggunakan
spektrofotometri IR adalah preparasi sampel. Ada 3 jenis sampel yang dapat
dianalisis dengan spektrofotometri IR yaitu padat, cair dan gas. Pada
percobaan ini sampel yang digunakan berupa zat padat yaitu benzokain.
Ada 2 cara preparasi sampel untuk zat padat. Pertama, sampel
dicampur dengan KBr kemudian digerus dengan menggunakan mortar dan
alu yang terbuat dari granit dengan tujuan untuk mencegah kontaminasi
karena pori-pori dari mortar dan alu biasa lebih besar daripada yang terbuat
dari granit. Kemudian campuran serbuk dimasukkan ke dalam suatu wadah
untuk kemudian dikempa menggunakan pompa hidraulik sehingga
berbentuk seperti null/tablet yang sebenarnya lebih mirip seperti cakram.
Kedua, sampel dicampur dengan nujol atau minyak hidrokarbon atau
paraffin kemudian ditetesi dengan satu tetes NaCl atau lapisan NaCl.
Penggunaan KBr atau NaCl dikarenakan kedua bahan tersebut sudah umum
digunakan dan tidak memberikan serapan saat analisis sehingga tidak akan
mengganggu hasil analisis. Selanjutnya, sampel yang berbentuk null/tablet
diukur menggunakan spektrofotometri IR. Sebelum melakukan pengukuran,
dilakukan kalibrasi terlebih dahulu menggunakan polistiren. Polistiren
menghasilkan spektrum, spektrum polistiren digunakan untuk kalibrasi
skala frekuensi karena menunjukkan banyak puncak tajam yang mempunyai
frekuensi tepat dan telah diketahui.
2
Spektrofotometri IR yang digunakan adalah jenis dispersif yang
memiliki bilangan gelombang 200-4000 cm-1. Ada 2 jenis spektrofotometri
IR yaitu dispersive san Fourier Transform Infra Red (FTIR). FTIR memiliki
kelebihan dibanding dispersif, diantaranya :
1. Lebih cepat (<10 detik)
2. Reprodusibel
3. Perbandingan rasio s/n tinggi
4. Resolusi tinggi (<0,1 cm-1)
5. Sensitifitas lebih baik
6. Dapat digunakan untuk sampel termolabil.
Struktur benzokain terdiri dari N-H, C=C, C-C, C-H, C=O, dan C-O.
Kemudian dicari bilangan gelombang dari masing-masing ikatan di literatur
lalu disesuaikan dengan hasil spektrum yang didapat dan ditentukan daerah
gugus fungsi dari masing-masing ikatan. Ada dua bentuk spektrum yang
dihasilkan, yaitu bending dan stretching. Bending ditunjukkan dengan
spektrum yang berbentuk lengkungan sedangkan stretching ditunjukkan
dengan bentuk spektrum yang tajam dan tegas.
VIII. Kesimpulan
Hasil analisis spektrum benzokain dengan spektrofotometri IR
menunjukkan daerah gugus fungsi dengan ikatan N-H, C-H, C=C, C=O,
C-O, dan C-C.
Bahan baku benzokain memiliki mutu sediaan yang baik dilihat dari
spektrum yang terbentuk.
IX. Daftar Pustaka
Depkes RI. 1995. Farmakope Indonesia. Edisi IV. Departemen Kesehatan
Republik Indonesia : Jakarta
MSDS ScienceLab.com Checimcals and Laboratory Equipment.
Giwangkara S, EG., 2006, “Aplikasi Logika Syaraf Fuzzy Pada Analisis
Sidik Jari Minyak Bumi Menggunakan Spetrofotometer Infra Merah -
2
Transformasi Fourier (FT-IR)”, Sekolah Tinggi Energi dan Mineral, Cepu –
Jawa Tengah
Fessenden, Ralph J, dan Fessenden, Joan S. 1968. Dasar-dasar Kimia
Organik. Bina Aksara : Jakarta.