percobaan 1modul praktek

26
PERCOBAAN 1 PENENTUAN PANJANG GELOMBANG MAKSIMUM SENYAWA BAHAN PEWARNA A. TUJUAN PERCOBAAN Mempersiapkan larutan blanko dan sampel untuk digunakan pengukuran panjang gelombang maksimum larutan sampel Menggunakan kuvet sebagai tempat sampel dan blanko Mengoperasikan alat spektroskopi UV-Vis cary 50 untuk menentukan panjang gelombang maksimum suatu senyawa B. PRINSIP PERCOBAAN Penyerapan energi radiasi elektromagnetik dari sumber cahaya dengan energy tertentu oleh molekul-molekul dalam larutan FeCl 3 sehingga elektron-elektron dalam larutan FeCl 3 mengalami eksitasi elektronik dan kemuadian elektron tersebut kembali ke keadaan dasar dengan panjang gelombang tertentu yang ditangkap oleh detektor dan ditampilkan pada layar komputer. C. DASAR TEORI Spektroskopi UV-Vis adalah salah satu teknik analisis spektroskopik yang menggunakan radiasi elektromagnetik UV dekat (190-380 nm) dan sinar tampak 380-780 nm dengan menggunakan instrumen spektrofotometer. Dari spektrum absorpsi dapat diketahui panjang gelombang dengan absorbans maksimum dari suatu unsur atau senyawa. Pada prinsipnya spektroskopi UV-Vis menggunakan cahaya sebagai tenaga yang mempengaruhi substansi senyawa kimia sehingga menimbulkan cahaya. Panjang gelombang lazim disajikan dalam satuan nm di mana 1 m = 10 -9 nm. Pada table berikut ini ditampilkan klasifikasi

Upload: eko-nuraini

Post on 03-Aug-2015

150 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERCOBAAN 1MODUL PRAKTEK

PERCOBAAN 1

PENENTUAN PANJANG GELOMBANG MAKSIMUM SENYAWA BAHAN

PEWARNA

A.    TUJUAN PERCOBAAN

         Mempersiapkan larutan blanko dan sampel untuk digunakan pengukuran panjang gelombang

maksimum larutan sampel

         Menggunakan kuvet sebagai tempat sampel dan blanko

         Mengoperasikan alat spektroskopi UV-Vis cary 50 untuk menentukan panjang gelombang

maksimum suatu senyawa

B.     PRINSIP PERCOBAAN

Penyerapan energi radiasi elektromagnetik dari sumber cahaya dengan energy tertentu

oleh molekul-molekul dalam larutan FeCl3 sehingga elektron-elektron dalam larutan FeCl3

mengalami eksitasi elektronik dan kemuadian elektron tersebut kembali ke keadaan dasar

dengan panjang gelombang tertentu yang ditangkap oleh detektor dan ditampilkan pada layar

komputer.

C.    DASAR TEORI

Spektroskopi UV-Vis adalah salah satu teknik analisis spektroskopik yang

menggunakan radiasi elektromagnetik UV dekat (190-380 nm) dan sinar tampak 380-780 nm

dengan menggunakan instrumen spektrofotometer. Dari spektrum absorpsi dapat diketahui

panjang gelombang dengan absorbans maksimum dari suatu unsur atau senyawa. Pada

prinsipnya spektroskopi UV-Vis menggunakan cahaya sebagai tenaga yang mempengaruhi

substansi senyawa kimia sehingga menimbulkan cahaya.

Panjang gelombang lazim disajikan dalam satuan nm di mana 1 m = 10 -9 nm. Pada

table berikut ini ditampilkan klasifikasi sinar tampak beserta warna komplementernya (bila

dicampurkan jadi tidak berwarna).

Table 1. Klasifikasi sinar tampak dengan warna komplementernya

Panjang gelombang (nm) Warna Warna komplementer

400-435 Violet/ungu/lembayung Hijau kekuningan

Page 2: PERCOBAAN 1MODUL PRAKTEK

435-480 Biru Kuning

480-490 Biru kehijauan Jingga

490-500 Hijau kebiruan Merah

500-560 Hijau Ungu kebiruan

560-580 Hijau kekuningan Ungu

580-610 Jingga Biru kehijauan

610-680 Merah Hijau kebiruan

680-800 Ungu kemerah-merahan Hijau (Sitorus M, 2009: 7).

Ada dua aspek yang dapat di ukur dengan alat spektroskopi UV-Vis yaitu aspek

kualitatif dan kuantitatif spektroskopi UV-Vis:

1.       Aspek Kualitatif

Secara kualitatif, spektroskopi UV-Vis dapat menentukan panjang gelombang maksimal,

intensitas, efek pH dan pelarut.

2.       Aspek Kuantitatif

Dalam aspek kuantitatif, suatu berkas radiasi dikenakan pada cuplikan dan intensitas sinar

radiasi yang diteruskan diukur besarnya radiasi yang diserap oleh cuplikan ditentukan dengan

membandingkan intensitas sinar yang diteruskan dengan intensitas sinar yang diserap jika

tidak ada spesies penyerap

Jika suatu molekul bergerak dari suatu tingkat energy tinggi ke tingkat energy rendah

maka beberapa energy akan dilepaskan. Energy ini dapat hilang sebagai radiasi yang dapat

dikatakan telah terjadi emisi radiasi. Jika satu molekul dikenai suatu radiasi elektromagnetik

pada frekuensi yang sesuai sehingga molekul energi tersebut ditingkatkan ke level yang lebih

tinggi, maka terjadi peristiwa penyerapan (absorbsi) energi oleh molekul. Supaya terjadi

absorbsi, perbedaan energi antara dua tingkat energi harus setara dengan energi foton yang

diserap (Sastrohamidjojo, 1991: 11).

Ada tiga macam proses penyerapan energy ultraviolet dan sinar tampak, yaitu:

a.       Penyerapan oleh transisi electron ikatan dan electron anti ikatan

b.      Penyerapan oleh transisi electron d dan f dari molekul kompleks

c.       Penyerapan oleh perpindahan muatan

Pengukuran absorbansi atau transmitansi dalam spektroskopi ultraviolet dan daerah

sinar tampak digunakan untuk analisis kualitatif dan kuantitatif spesies kimia. Absorbansi ini

berlangsung dalam dua tahap, pertama, yaitu transisi atau eksitasi electron M+hv=M*. tahap

Page 3: PERCOBAAN 1MODUL PRAKTEK

kedua adalah relaksasi M* menjadi spesies baru dengan reaksi fotokimia. Absorbsi dalam

daerah ultraviolet dan daerah tampak menyebabkan eksitasi electron ikatan. Puncak absorpsi

(λmaks) dapat dihubungkan dengan jenis-jenis ikatan yang ada dalam spesies. Spektroskopi

absorbsi berguna untuk mengkarakterisasi gugus fungsi dalam suatu molekul dan untuk

analisa kuantitatif. Spesies yang mengabsorbsi dapat melakukan transisi yang meliputi:

            Electron (e), pi (π), sigma (σ), non bonding (n)

Jenis transisi ini terjadi pada molekul-molekul organik dan sebagian kecil anion

anorganik. Molekul tersebut mengabsorpsi radiasi elektromagnetik karena adanya electron

valensi, yang akan tereksitasi ke tingkat energy yang lebih tinggi. Absorbsi terjadi dalam

daerah UV vakum (< 185 nm) sedangkan kromofor dengan energy eksitasi yang rendah

mempunyai daerah absorbsi di atas 180 nm. Electron dari molekul organic yang

mengabsorbsi meliputi electron yang digunakan pada ikatan antar atom-atom dan elektron

nonbonding atau elektron tidak berpasangan yang pada umumnya terlokalisasi. Transisi

elektronik pada tingkat-tingkat energy terjadi dengan mengabsorbsi radiasi sehingga

menyebabkan transisi σ------ σ*, n------ σ, n-----π, dan π----- π*.

            Absorbsi yang melibatkan electron-elektron orbital d dan f

Unsur-unsur blok d mengabsorbsi pada daerah UV dan daerah sinar tampak. Terjadinya

transisi logam golongan f disebabkan karena electron-elektron pada orbital f.

            Transfer muatan electron

Komponen yang diabsorpsi harus terdiri dari elektron donor dan elektron akseptor

sehingga transfer elektron dapat terjadi dan menghasilkan absorbsi radiasi (Krisnandi IH,

2002 : 23) .

Persyaratan yang harus dipenuhi untuk absorbsi sinar tampak adalah larutan harus berwarna.Spektroskopi UV-Vis digunakan untuk cairan berwarna (Widyaningsih dan Faiqoh, 2009). Bagian-bagian dari alat spektroskopi UV-Vis adalah:

-          sumber cahaya

Sumber energy cahaya yang biasa untuk daerah tampak dari spectrum itu maupun

daerah ultraviolet dekat dan inframerah dekat adalah sebuah lampu pijar dengan kawat ranbut

terbuat dari wolfram. Pada kondisi operasi biasa, keluaran lampu wolfram ini memadai dari

Page 4: PERCOBAAN 1MODUL PRAKTEK

sekitar 235 atau 350 nm ke sekitar 3 µm. energy yang dipancarkan olah kawat yang

dipanaskan itu beraneka ragam menurut panjang gelombangnya.

-          Monokromator

Ini adalah piranti optis untuk memencilkan suatu berkas radiasi dari sumber

berkesinambungan, berkas mana mempunyai kemurnian spectral yang tinggi dengan panjang

gelombang yang diinginkan. Radiasi dari sumber difokuskan ke celah masuk, kemudian

disejajarkan oleh sebuah lensa atau cermin sehingga suatu berkas sejajar jatuh ke unsure

pendispersi, yang berupa prisma atau suatu kisi difraksi..

-          Kuvet

Merupakan wadah sampel. Kuvet yang baik untuk spektroskopi UV-Vis yang terbuat

dari kuarsa, yang dapat melewatkan radiasi daerah ultraviolet ( < 350 nm). Kuvet yang baik

tegak lurus terhadap arah sinar untuk meminimalkan pengaruh pantulan radiasi. kuvet harus

memenuhi syarat-syarat diantaranya adalah tidak berwarna sehingga dapat mentransmisikan

semua cahaya, permukaannya secara optis harus benar-benar sejajar, harus tahan (tidak

bereaksi) terhadap bahan-bahan kimia, tidak boleh rapuh dan mempunyai bentuk yang

sederhana. Pada pengukuran di daerah UV, dipakai kuvet kuarsa, sedangkan kuvet dari kaca

tidak dapat dipakai sebab kaca mengabsorbsi sinar UV. Sedangkan pengukuran di daerah

sinar tampak (visible), dapat digunakan semua jenis kuvet (Krisnandi IH, 2002: 35).

-          Detector

Detector berfungsi untuk menangkap sinar yang merupakan sinar terusan dari larutan

sampel. Di dalam amplifier sinar tersebut diubah menjadi signal listrik. Prinsipnya mengubah

energy foton diluar yang jatuh mengenai sampel dan mengubah energy tersebut menjadi

besaran yang dapat diukur (Anonim, 2011).

D.    METODOLOGI PERCOBAAN

1)      Alat dan Bahan

Alat yang digunakan adalah:

  2 buah tabung reaksi

  gelas ukur 10 ml

  rak tabung reaksi

  beaker glass 50 ml

  kuvet

  spektroskopi UV-Vis cary 50

Page 5: PERCOBAAN 1MODUL PRAKTEK

Bahan yang digunakan adalah:

  larutan FeCl3

  kertas tissue

  air akuades

DAFTAR PUSTAKA

Widyaningsih E dan Faiqoh CE. 2009. Spektroskopi UV-Vis. Online.File:///H:/TUGAS% 20

SPEKTRO/UV/spektroskopi-uv-vis.html (diakses 6 Mei 2011)

Anonim. 2011. Spektofotometri. Online. http://www.chem-is-try.org/artikel_kimia/kimia_

analisis/spektrofotometri/ (diakses 6 Mei 2011)

Sastroamidjojo H. 1991. Spektroskopi. Yogyakarta: Liberty. Hlm 11.

Sitorus M. 2009.Spektroskopi Eludasi Struktur Molekul Organik.Yogyakarta:Graha Ilmu. Hlm 7.

Krisnandi IH. 2002. Pengantar Analisis Instrumental. Bogor: Sekolah Menengah Analisis Kimia

Bogor. Hlm 23 dan 35.

Page 6: PERCOBAAN 1MODUL PRAKTEK

  PERCOBAAN IA . J u d u l : P e n g e n a l a n A l a t S p e k t r o f o t o m e t e r , c a r a m e n g o p e r a s i k a n , matchingkuvet dan pembuatan spectrum serapanB.Tujuan: Menegetahui komponen utama spektrofotometer, caramengoperasikan, cara melakukan matching kuvet, dan membuatspektrum serapanC . D a s a r T e o r iKomponen utama spektrofotometer prinsipnya dapat digambarkan sepertidiagram blok sebagai berikut:

PobPS b S i n a r S i s t e m S e l / k u v e t D e t e k t o r R e a d O u t Monokromator Alat akan mengukur nilai P dan Po dan melalui sistem prosesor, akan diubahmenjadi besaran transmtan (T) dan absorbansi (A), yang memiliki rumusPo P T=

P  PoT  Alog.log=−=Sebelum dioperasikan, alat harus dikalibrasi dulu, yaitu dengan menentukan 0 %T dan 100% T (diikuti petunjuk pada alat)Pada pekerjaan analisis yang sesungguhnya, semestinya selalu diawalid e n g a n m e l a l k u k a n ” m a t c h i n g ” k u v e t y a n g m e m e p u n y a i t u j u a n u n t u k   mengetahui apakah kuvet yang digunakan mempunyai diameter (nilai b) yangs a m a . H a l i n i p e r l u d i l a k u k a n , k a r e n a m e n u r u t h u k u m L a m b e r t -B e e r n i l a i A  berbanding lurus dengan nilai b dan C (konsentrasi larutan). Setelah dilakukanm a t c i n g k u v e t , p e k e r j a a n d i l a n j u t k a n d e n g a n m e n g e t a h u i s p e k t r u m s e r a p a n larutan yang dianalisis. Dari spektrum serapan ini akan dapat diketahui panjanggelombang dimana zat akan melakukan penyerapan maksimum (λmaks).2

D . A l a t d a n B a h a n1 . A l a t - a l a t : - S p e k t r o f o t o m e t e r  - P e r a l a t a n g e l a s l a i n n y a2 . B a h a n - b a h a n : - L a r u t a n C o C l2E . C a r a K e r j a1 K a l i b r a s iI k u t i p e t u n j u k a l a t u n t u k m e n g k a l i b r a s i 0 % T d a n 1 0 0 % T d e n g a n menggunakan akuades2 . M a t c h i n g K u v e ta .S i a p k a n 3 k u v e t  b . S i a p k a n l a r u t a n C o C l2, akuades (blangko)c . A t u r p o s i s i 0 % T d a n 1 0 0 % T .

Page 7: PERCOBAAN 1MODUL PRAKTEK

d . U k u r % T l a r u t a n C o C l2dengan mengunakan kuvet-kuvet yang disediakan .Tandai kuvet yang menghasilkan %T yang sama3 . M e m b u a t S p e k t r u m S e r a p a na . S i a p k a n 2 k u v e t ( h a s i l d a r i n o m o r 2 ) , s a t u k u v e t d i i s i s e b a g a i l a r u t a n  blangko, sedangkan kuvet yang lain diisi larutan CoCl2b . U k u r % T l a r u t a n C o C l2mulai panjang gelombang 500-540 nmc .B u a t s p e k t r u m s e r a p a n n y a d i k e r t a s g r a f i k ( A V sλ) d a n t e n t u k a n  panjang gelombangnyaF . D a t a P e n g a m a t a nTulislah data pengamatan anda di tempat yang telah disediakan1 . T u l i s k a n s e c a r a s i n g k a t c a r a k a l i b r a s i a l a t s p e k t r o f o t o m e t e r y a n g a n d a gunakan................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

2.Berapa cm ukuran kuvet yang anda peroleh? ............................3 . w a r n a l a r u t a n C o C l 2 : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .Data absorbansi larutan CoCl2 sebagai fungsi panjang gelombangno λ A

123456

Page 8: PERCOBAAN 1MODUL PRAKTEK

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN

JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

INDRALAYA

2012

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Spektrofotometri adalah suatu metode analisis yang berdasarkan pada pengukuran

serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada panjang gelombang yang

spesifik dengan menggunakan monokromator prisma atau kisi difraksi dan detector vacuum

phototube atau tabung foton hampa.  Alat yang digunakan adalah spektrofotometer, yaitu sutu

alat yang digunakan untuk menentukan suatu senyawa baik secara kuantitatif maupun

kualitatif dengan mengukur transmitan ataupun absorban dari suatu cuplikan sebagai fungsi

dari konsentrasi. Pada titrasi spektrofotometri, sinar yang digunakan merupakan satu berkas

yang panjangnya tidak berbeda banyak antara satu dengan yang lainnya, sedangkan dalam

kalorimetri perbedaan panjang gelombang dapat lebih besar. Dalam hubungan ini dapat

disebut juga spektrofotometri adsorpsi atomic (Harjadi, 1990).

Spektrometer menghasilkan sinar dari spectrum dengan panjang gelombang tertentu

dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau diabsorbsi.

Kelebihan spectrometer dibandingkan fotometer adalah panjang gelombang dari sinar putih

dapat lebih terseleksi dan ini diperoleh dengan alat pengurai seperti prisma, grating, atau

celah optis. Pada fotometer filter dari berbagai warna yang mempunyai spesifikasi

melewatkan trayek panjang gelombang tertentu. Pada fotometer filter tidak mungkin

diperoleh panjang gelombang yang benar-benar monokromatis, melainkan suatu trayek

panjang gelombang 30-40 nm. Sedangkan pada spektrofotometer, panjang gelombang yang

benar-benar terseleksi dapatdiperoleh dengan bantuan alat pengurai cahaya seperti prisma.

Suatu spektrofotometer tersusun dari sumber spektrum tampak yang kontiniu, monokromator,

sel pengabsorbsi untuk larutan sampel atau blanko dan suatu alat untuk mengukur perbedaan

absorbsi antara sampel dan blanko ataupun pembanding  (Khopkar, 2002).

Page 9: PERCOBAAN 1MODUL PRAKTEK

Sinar yang melewati suatu larutan akan terserap oleh senyawa-senyawa dalam larutan

tersebut. Intensitas sinar yang diserap tergantung pada jenis senyawa yang ada, konsentrasi

dan tebal atau panjang larutan tersebut. Makin tinggi konsentrasi suatu senyawa dalam

larutan, makin banyak sinar yang diserap (Anonim, 2011).

Spektrometer menghasilkan sinar dari spectrum dengan panjang gelombang tertentu

dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau diabsorbsi.

Kelebihan spectrometer dibandingkan fotometer adalah panjang gelombang dari sinar putih

dapat lebih terseleksi dan ini ndiperoleh dengan alat pengurai seperti prisma, grating, atau

celah optis. Pada fotometer filter berbagai filter dari berbagai warna yang mempunyai

spesifikasi melewatkan trayek panjang gelombang tertentu. Pada fotometer filter tidak

mungkin diperoleh panjang gelombang yang benar-benar monokromatis, melainkan suatu

trayek panjang gelombang 30-40 nm. Sedangkan pada spektrofotometer, pnjang gelombang

yang benar-benar terseleksi dapatdiperoleh dengan bantuan alat pengurai cahaya seperti

prisma. Suatu spektrofotometer tersusun dari sumber spektrum tampak yang kontinyu,

monokromator, sel pengabsorbsi untuk larutan sampel atau blanko dan suatu alat untuk

mengukur perbedaan absorbsi antara sampel dan blanko ataupun pembanding. Pengertian

spektrofotometri lebih spesifik atau pengertiannya lebih sempit karena ditunjukan pada

interaksi antara materi dengan cahaya (baik yang dilihat maupun tidak terlihat), sedangkan

pengertian spektroskopi lebih luas misalnya cahaya maupun medan magnet termasuk

gelombang elektromagnetik ( Eka, 2007 ).

Spektrometri molekular (baik kualitatif dan kuantitatif) bisa dilaksanakan di daerah

sinar tampak, sama halnya seperti di daerah yang sinar ultraviolet dan daerah sinar

inframerah. Spektrofotometri dapat dianggap sebagai perluasan suatu pemeriksaan visual

dengan studi yang lebih mendalam dari absorbsi energi. Absorbsi radiasi oleh suatu sampel

diukur pada berbagai panjang gelombangdan dialirkan oleh suatu perkam untuk

menghasilkan spektrum tertentu yang khas untuk komponen yang berbeda ( Mathias, 2005 ).

B. Tujuan

Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari cara menentukan konsentras suatu zat

dalam larutan berdasarkan nilai absorbansi yang diukur dengan menggunakan

spektrofotometer.

Page 10: PERCOBAAN 1MODUL PRAKTEK

           

II. TINJAUAN PUSTAKA

            Spektrofotometri adalah sebuah metode analisis untuk mengukur konsentrasi suatu

senyawa berdasarkan kemampuan senyawa tersebut mengabsorbsi berkas sinar atau cahaya.

Spektrofotometri adalah alat yang terdiri dari spektrofotometer dan fotometer.

Spektrofotometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu,

sementara fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau

diabsorpsi. Istilah spektrofotometri berhubungan dengan pengukuran energi radiasi yang

diserap oleh suatu sistem sebagai fungsi panjang gelombang dari radiasi maupun pengukuran

panjang absorpsi terisolasi pada suatu panjang gelombang tertentu (Underwood, 1988).

            Secara umum spektrofotometri dibedakan menjadi empat macam, yaitu :

a)Spektrofotometer ultraviolet

b) Spektrofotometer sinar tampak

c) Spektrofotometer infra merah

d) Spektrofotometer serapan atom

            Spektrum elektromagnetik terdiri dari urutan gelombang dengan sifat-sifat yang

berbeda. Kawasan gelombang penting di dalam penelitian biokimia adalah ultra lembayung

(UV, 180-350 nm) dan tampak (VIS, 350-800 nm). Cahaya di dalam kawasan ini mempunyai

energi yang cukup untuk mengeluarkan elektron valensi di dalam molekul tersebut (Harjadi,

1990).

            Penyerapan sinar UV-Vis dibatasi pada sejumlah gugus fungsional atau gugus

kromofor yang mengandung elektron valensi dengan tingkat eksutasi rendah. Tiga jenis

elektron yang terlibat adalah sigma, phi, dan elektron bebas. Kromofor-kromofor organik

seperto karbonil, alkena, azo, nitrat, dan karboksil mampu menyerap sinar ultraviolet dan

sinar tampak. Panjang gelombang maksimumnya dapat berubah sesuai dengan pelarut yang

Page 11: PERCOBAAN 1MODUL PRAKTEK

digunakan. Auksokrom adalah gugus fungsional yang mempunyai elektron bebas nseperti

hidroksil, metoksi, dan amina. Terkaitnya gugus kromofor akan mengakibatkan pergeseran

pita absorpsi menuju ke panjang gelombang yang lebih besar dan disertai dengan peningkatan

intensitas. Ketika cahaya melewati suatu larutan biomolekul, terjadi dua kemungkinan.

Kemungkinan pertama adalah cahaya ditangkap dan kemungkinan kedua adalah cahaya

discattering. Bila energi dari cahaya (foton) harus sesuai dengan perbedaan energi dasar dan

energi eksitasi dari molekul tersebut. Proses inilah yang menjadi dasar pengukuran

absorbansi dalam spektrofotometer (sutopo, 2006).

            Cara kerja spektrofotometer dimulai dengan dihasilkannya cahaya monokromatik dari

sumber sinar. Cahaya tersebut kemudian menuju ke kuvet (tempat sampel/sel). Banyaknya

cahaya yang diteruskan maupun yang diserap oleh larutan akan dibaca oleh detektor yang

kemudian menyampaikan ke layar pembaca (Sastrohamidjojo, 1992)

            Hasil pengukuran yang baik dari suatu parameter kuantitas kimia, dapat dilihat

berdasarkan tingkat presisi dan akurasi yang dihasilkan.Akurasi menunjukkan kedekatan nilai

hasil pengukuran dengan nilai sebenarnya. Untuk menentukan tingkat akurasi perlu diketahui

nilai sebenarnya dari parameter yang diukur dan kemudian dapat diketahui seberapa besar

tingkat akurasinya. Presisi menunjukkan tingkat reliabilitas dari data yang diperoleh. Hal ini

dapat dilihat dari standar deviasi yang diperoleh dari pengukuran, presisi yang baik akan

memberikan standar deviasi yang kecil dan bias yang rendah. Jika diinginkan hasil

pengukuran yang valid, maka perlu dilakukan pengulangan, misalnya dalam penentuan nilai

konsentrasi suatu zat dalam larutan larutan dilakukan pengulangan sebanyak n kali. Ilmu

yang mempelajari interaksi radiasi dengan materi sedangkan  spektrofotometri

adalahpengukuran kuantitatif dari intensitas radiasi elektromagnetik pada satu atau lebih

panjanggelombang dengan suatu transduser (detektor). Spektrofotometri adalah analisis

kuantitatif yang paling sering digunakan karena mempunyai sensitivitas yang baik yaitu 10-4

sampai 10-6. Analisis jenis ini juga relatif selektif dan spesifik, ketepatannya cukup tinggi,

relatif sederhana, dan murah ( Mathias, 2005 ).

            Spektofotometri adalah metode dalam kimia analisis yang digunakan untuk

menentukan komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif dan kualitatif yang didasarkan

pada interaksi antara materi dengan cahaya. Peralatan yang digunakan dalam

spektrofotometri disebut spektrofotometer. Cahaya yang dimaksud dapat berupa cahaya

visibel, UV dan inframerah, sedangkan materi dapat berupa atom dan molekul namun yang

lebih berperan adalah elektron valensi ( Sutopo, 2006 ).

Page 12: PERCOBAAN 1MODUL PRAKTEK

Interaksi materi dengan cahaya atau radiasi elektromagnetik, radiasi elektromagnetik

kemungkinanan dihamburkan, diabsorbsi atau dihamburkan sehingga dikenal adanya

spektroskopi hamburan, spektroskopi absorbsi ataupun spektroskopi emisi. Interaksi antara

materi dengan cahaya disini adalah terjadi penyerapan cahaya, baik cahaya Uv, Vis maupun

Ir oleh materi sehingga spektrofotometri disebut juga sebagai spektroskopi absorbsi ( Eka,

2007 ).

           

III. METODE PRAKTIKUM

A.  Waktu dan Tempat

       Praktikum spektofotometri ini dilaksanakan pada hari Senin, 16 April 2012 pukul 12.00

WIB dan bertempat di Laboratorium Kimia Hasil Pertanian, Jurusan Teknologi Pertanian,

Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya.

B.  Alat dan Bahan

       Alat yang digunakan yaitu 1) ball pipet, 2) mikrometer pipet, 3) tabung reaksi dan

raknya, 4) spektrofotometer.

       Bahan yang digunakan yaitu 1) kalium bikromat.

C.  Cara Kerja

       Cara kerja dari praktikum ini yaitu

1.      Disiapkan 16 buah tabung reaksi. Setiap kelompok mendapat dua tabung reaksi.

Page 13: PERCOBAAN 1MODUL PRAKTEK

2.      Tabung reaksi yang pendek di isi dengan kalium bikromat yang konsentrasi y tidak

diketahui, dan tabung reaksi yang panjang di isi dengan kalium bikromat sesuai dengan

konsentrasi masing-masing kelompok.

3.      Ukur absorbansi kedua tabung dengan spektrofotometer.

4.      Setelah itu, masukkan data dalam bentuk grafik.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A.  Hasil

B.Kurva

 

Konsentrasi Absorbansi0 010 0,09320 0,013130 0,06140 0,16750 0,22760 0,530470 0,51180 0,683

Page 14: PERCOBAAN 1MODUL PRAKTEK

B.  Pembahasan

            Spektrofotometri merupakan suatu metoda analisa yang didasarkan pada pengukuran

serapan  sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada panjang gelombamg

spesifik dengan menggunakan monokromator prisma atau kisi difraksi dengan detektor

fototube. Spektrofotometri dapat dianggap sebagai perluasan suatu pemeriksaan visual

dengan studi yang lebih mendalam dari absorbsi energi. Absorbsi radiasi oleh suatu sampel

diukur pada berbagai panjang gelombangdan dialirkan oleh suatu perkam untuk

menghasilkan spektrum tertentu yang khas untuk komponen yang berbeda. Bahan yang

digunakan yaitu kalim bikromat. Warna komplementer dari bahan tersebut adalah kuning,

dimana panjang gelombangnya 450-480 nm. Bahan yang digunakan kelompok kami dengan

konsentrasinya yaitu 70 dan diperoleh hasil absorbansinya sebesar 0,511.

Hasil data kita masukkan dalam persamaan garis lurus yaitu y = mx + c. Nilai m disini

yaitu 0,00825 dan nilai c yaitu -0,063, sehingga untuk konsentrasi 70 didapat nilai x sebesar

67,57. Bahan yang belum diketahui konsentrasi y memiliki absorbansi 0,702 untuk kelompok

kami. Konsentrasinya bisa didapat melalui rumus di atas, maka konsentrasi didapat yaitu

92,72. Umumnya, semakin besar konsentrasi maka semakin besar absorbansinya

V. KESIMPULAN

Kesimpulan dari praktikum spektrofotometri ini yaitu :

1.    Spektofotometri adalah metode dalam kimia analisis yang digunakan untuk menentukan

komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif dan kualitatif yang didasarkan pada interaksi

antara materi dengan cahaya.

2.    Alat untuk mengukur absobansi adalah spektrofotometer.

3.    Zat yang digunakan pada praktikum ini yaitu kalium bikromat ( K2Cr2O7 ).

4.      Semakin besar konsentrasi larutan  maka semakin besar absorbansinya.

Page 15: PERCOBAAN 1MODUL PRAKTEK

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. Penuntun Praktikum Kimia Analitik. Universitas Haluoleo. Kendari.

Eka. 2007. Metode Analisa Kimia-Spektrofotometri. Gramedia: Jakarta.

Harjadi, W. 1990. Ilmu Kimia Analitik Dasar. PT Gramedia. Jakarta.

Martalius dan Hafnimardiyanti. 2009. Penuntun Praktikum Instrumen Analisis I.

Padang : ATIP.

Khopkar, S.M. 2003. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta : UI Press.

Imam. 2006. Kimia Analisa Semi Makro dan Mikro. Erlangga: Jakarta.

Mathias, Ahmad. 2005. Spektrofotometri. Exacta: Solo.

Sastrohamidjojo, Hardjono. 1992. Spektroskopi Inframerah. Yogyakarta : Liberty

Yogyakarta.

Sutopo. 2006. Kimia Analisa. Exacta: Solo.

Underwood, dkk. 1998. Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta : Erlangga.

PENETAPAN KADAR KAFEIN DALAM MINUMANDENGAN KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI ( HPLC )TUJUAN PERCOBAAN1.Mahasiswa mengetahui prinsip dasar analisa sampel dengan alat HPLC2.Mahasiswa mampu menentukan kadar kafein dalam suatu sampelTEORI SINGKATKromatografi merupakan salah satu tekhnik pemisahan yang dapatmemisahkan setiap komponen dalam suatu campuran. Pemisahan ini didasarkan pada perbedaan migrasi setiap komponen yang disebabkan karena perbedan sifatinteraksi dari setiap komponen pada fase diam dan fase gerak. Berdasarkan fasegeraknya metode kromatografi terbagi menjadi kromatografi cair dankromatografi gas. Salah satu contoh dari pengembangan kromatografi cair adalahHPLC ( High Perfomance Liquid Chromatograpy ) atau kromatgrafi cair kinerjatinggi.HPLC didefinisikan sebagai kromatografi cair yang dilakukan denganmemakai fase diam yang terikat secara kimia pada penyanggahalus yang distribusi ukuranya sempit ( kolom ) dan fase gerak yang dipaksa mengalir denganlaju alir yang terkendali dengan memakai tekanan tinggi sehingga menghasilkan pemisahan dengan resolusi tinggi dan waktu yang relative singkat.Resolusi adalah pengukuran secara fisik suatu pemisahan. Resolusi dapatdirtngkatkan dengan mengooptimasi parameter-parameter HPLC yaitu

Page 16: PERCOBAAN 1MODUL PRAKTEK

retensi,selektivitas, dan efisiensi. Secara praktis parameter-parameter tersebut dapatdioptimalkan dengan mengubah :1 . k o m p o s i s i d a r i f a s e g e r a k  2 . l a j u a l i r  3 . s i f a t k i m i a d a r i f a s e g e r a k  4 . j e n i s k o l o m

  Metode HPLC dapat digunakan untuk analisa kuantitatif dan sekaliguskualitatif. Untuk analisa kualitatif dengan membandingkan kromatogram sampeldengan kromatogram baku pembanding berdasarkan waktu retensinya.Sedangkan untuk analisa kuatitatif dapat digunakan dengan persamaan :Cx = Ax / Ap X CpKeterangan :A = Peak area = Luas puncak C = KonsentrasiX = sampelP = pembandingAtau jika ingin mendapatkan data yang lebih valid dapat pula ditentukandengan menggunakan kurva kalibrasi larutan standar.ALAT DAN BAHANAlat1.HPLC Series 200 dengan detector 275 nm Perkin Elmer 2 . K o l o m : S u p e l c o s i l L C : 1 8 , ( 2 5 c mX4,6mm, 5 μm )3 . P i p e t v o l u m 1 0 m L4 . T a b u n g e k s t r a k s i5 . K e r t a s s a r i n g6 . C o r o n g7 . B a k e r g l a s s 5 0 m L8 . G e l a s u k u r 5 0 m LBahan1.Minuman Berkafein (dalam percobaan ini sampel yang digunakan adalah Teh Poci Tubruk )2 . D i c h l o r o m e t a n e 5 0 m L3 . A s a m A s e t a t 7 0 % ( s e b a g a i f a s e g e r a k )4 . M e t h a n o l 3 0 % ( s e b a g a i f a s e g e r a k )5 . L a r u t a n k a f e i n b a k u / s t a n d a r 2 0 0 p p m

PROSEDUR KERJAA

Page 17: PERCOBAAN 1MODUL PRAKTEK

. T a h a p P r e p a r a s i1.Ambil sampel sebnayak 50 mL kemudian diekstraksi dengan larutandichlorometane sebanyak 50 mL dengan menggunakan tabung ekstraksi.2.Diamkan kira-kira selama 15 menit ( proses aerasi ), sambil mengamati reaksi yang terjadi, maka dengan sendirinya akan tampak pemisahanantara air dengan dikchlorometane yang mengikat kafein. Pemisahan initerjadi karena adanya perbedaan berat jenis antara dichlorometane (1.3g/cm³ ) dengan air (1g/cm³ )3.Ambil beberapa mL sampel ( ambil sampel yang berada dibawah sekat  pemisah) yang telah diekstraksi, kemudiansaring dengan menggunakankertas saring.4.Ambil sebanyak 1 mL sampel yang telah disaringkemudian masukan ke dalam gelas vial.B . T a h a p I n j e c t i o n k e H P L C1.Masukan sampel yang akan diuji ke dalam auto sampler. Tentukankomposisi fase gerak yakni Asam Asetat 70 % dan Methanol 30% sertalaju alir 1,5 mL / menit.2 . L a k u k a n p e m o g r a m a n a l a t3.Sampel diinjeksikan melalui injection port secara otomatis 4 . M e n e n t u k a n k a d a r k a f e i n d a l a m s a m p e lDATA PENGAMATAN

PEMBAHASANANALISIS KUANTITATIFMetoda Persentase Tinggi / Lebar Puncak Metoda ini disebut juga Metoda Normalisasi Internal. Untuk analisiskuantitatif diasumsikan bahwa lebar atau tinggi Puncak (Peak) sebanding(proportional) dengan kadar / konsentrasi zat yang menghasil puncak. Dalammetoda yang paling sederhana diukur lebar atau tinggi Puncak, yang kemudiandinormalisasi (ini berarti bahwa setiap lebar atau tinggi Puncak diekspresikansebagai suatu persentase dari total). Hasil normalisasi dari lebar atau tinggi puncak memberikan komposisi dari campuran yang dianalisis, seperti contoh padaT a b e l b e r i k u t :

no

P e a k a r e a

K a f e in s t a n da r

K a f ei n d l m s a m pe l

2 6 0 1 41 , 4 0

2 2 1 66 3 5 ,3 1

Berdasarkan data table diatas, maka kadar kafein dalam sampel ( teh poci )dapat dianalisis dengan mengunakan persamaan :

Page 18: PERCOBAAN 1MODUL PRAKTEK

Cx = Ax / Ap X Cp= 2 2 1 6 6 3 X

2 6 0 1 4 1 7 , 4

200ppm Maka dalam 1 mL sampel yang diuji terdapat 0,17042 mg kafein.Ada dua masalah dengan pendekatan ini, yaitu:Kita harus yakin bahwa kita telah menghitung semua komponen, yang tiap-tiapkomponen muncul sebagai suatu puncak yang terpisah pada kromatogram.Komponen-komponen dapat berkoelusi, atau ditahan di dalam kolom, atau,terelusi tanpa terdeteksi.Kita harus mengasumsi bahwa kita memperoleh responsdetektor yang sama untuk setiap komponenUntuk mengatasi kesulitan ini, makakalibrasi detektor diperlukan.