perc.9 enzimatis nia
TRANSCRIPT
5/10/2018 Perc.9 Enzimatis nia - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/perc9-enzimatis-nia 1/14
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
PERCOBAAN IX
AKTIVITAS ENZIMATIS MIKROBA
O L E H
NAMA : NIA SASRIA
STAMBUK : F1C1 09 042
KELOMPOK : V (LIMA)
ASISTEN : SUMARLIN
LABORATORIUM KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2011
5/10/2018 Perc.9 Enzimatis nia - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/perc9-enzimatis-nia 2/14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mikroba seperti makhluk hidup lainnya memerlukan nutrisi pertumbuhan.
Pengetahuan akan nutrisi pertumbuhan ini akan membantu di dalam mengkultivasi,
mengisolasi dan mengidentifikasi mikroba. Mikroba memiliki karakteristik dan ciri
yang berbeda-beda di dalam persyaratan pertumbuhannya. Ada mikroba yang bisa
hidup hanya pada media yang mengandung sulfur dan ada pula yang tidak mampu
hidup dan seterusnya. Karakteristik persyaratan pertumbuhan mikroba inilah yang
menyebabkan bermacam-macamnya media penunjang pertumbuhan mikroba.
Media adalah substansi yang memenuhi kebutuhan nutrisi mikroorganisme.
Pertumbuhan suatu mikroba beserta koloninya dalam suatu media dapat dipercepat
dengan menggunakan mikroorganisme lain yang bertindak sebagai enzim atau
katalisator. Enzim ini memiliki aktivitas-aktivitas tertentu sesuai dengan media
tumbuhnya. Oleh karena itu, pada percobaan kali ini dilakukan beberapa uji
aktivitas enzimatis suatu mikroba.
B. Rumusan masalah
Rumusan masalah yang perlu dikaji pada praktikum kali ini yaitu teknik-
teknik apa saja yang dapat digunakan untuk menguji aktivitas enzimatis mikroba.
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari praktikum ini yaitu untuk
mengetahui beberapa teknik uji aktivitas enzimatis mikroba.
5/10/2018 Perc.9 Enzimatis nia - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/perc9-enzimatis-nia 3/14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Medium pertumbuhan adalah tempat untuk menumbuhkan mikroba.
Mikroba memerlukan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan energi dan untuk bahan
pembangun sel, untuk sintesa protoplasma dan bagian-bagian sel lain. Setiap
mikroba mempunyai sifat fisiologi tertentu, sehingga memerlukan nutrisi tertentu
pula. Susunan kimia sel mikroba relatif tetap, baik unsur kimia maupun senyawa
yang terkandung di dalam sel. Dari hasil analisis kimia diketahui bahwa penyusun
utama sel adalah unsur kimia C, H, O, N, dan P, yang jumlahnya + 95 % dari berat
kering sel, sedangkan sisanya tersusun dari unsur-unsur lain (Anonim, 2008).
Isolasi mikroba berarti memisahkan satu jenis mikroba dari biakkan
campuran menjadi biakan murni. (populasi sel yang semuanya berasal dari satu sel
individu). Mikroorganisme dibiakkan dilaboratorium pada bahan nutrien yang
disebut medium. Banyak sekali medium yang tersedia, macamnya yang dipakai
bergantung pada beberapa faktor salah satu diantaranya ialah macam organisme
yang akan ditumbuhkan (Schegel, 1994).
Enzim adalah protein yang berfungsi sebagai katalisator untuk reaksi-reaksi
kimia didalam sistem biologi. Katalisator mempercepat reaksi kimia. Walaupun
katalisator ikut serta dalam reaksi, ia kembali ke keadaan semula bila reeaksi telah
selesai. Enzim adalah katalisator protein untuk reaksi-reaksi kimia pasa sistem
biologi. sebagian besar reaksi tersebut tidak dikatalis oleh enzim. Berbeda dengan
katalisator nonprotein (H+, OH-, atau ion-ion logam), tiap-tiap enzim mengkatalisis
sejumlah kecil reaksi, kerapkali hanya satu. Jadi enzim adalah katalisator yang
reaksi-spesifik karena semua reaksi biokimia perlu dikatalis oleh enzim, harus
5/10/2018 Perc.9 Enzimatis nia - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/perc9-enzimatis-nia 4/14
terdapat banyak jenis enzim. Sebenarnya untuk hampir setiap senyawa organik,
terdapat satu enzim pada beberapa organisme hidup yang mampu bereaksi dengan
dan mengkatalisis beberapa perubahan kimia. Walaupun aktivitas katalik enzim
dahulu diduga hanya diperlihatkan oleh sel-sel yang utuh (karena itu istilah
enzyme, yaitu, “dalam ragi”), sebagian besar enzim dapat diekstraksi dari sel tanpa
kehilangan aktivitas biologik (katalik) nya. Oleh karena itu, enzim dapt diselidiki
diluar sel hidup. Ekstrak yang mengandung enzim dipakai pada penyelidikan
reaksi-reaksi metabolik dan pengaturanya, struktur dan mekanisme kerja enzim dan
malahan sebagai katalisator dalam industri pada sintetis senyawa-senyawa yang
biologis aktif seperti hormon dan obat-obatan (Indah, 2004).
Enzim adalah biokatalisator yang merupakan molekul biopolimer dan
tersusun dari serangkaian asam amino dalam komposisi dan susunan rantai yang
teratur dan tetap. Enzim memiliki peranan yang sangat penting dalam berbagai
reaksi kimia yang terjadi di dalam sel yang mungkin sangat sulit dilakukan oleh
reaksi kimia biasa. Enzim alfa amilase merupakan salah satu jenis enzim yang
berperan atau berfungsi menghidrolisis ata memecah molekul-molekul pati menjadi
molekul-molekul lain yang lebih sederhana seperti dekstrin, maltosa, dan glukosa.
Mekanisme kerja dari enzim alfa amilase adalah dengan cara memecah ikatan α-1,4
glikosidik rantai glukan pati dari sebelah dalam (Darmajana et al, 2008).
Enzim merupakan katalisator pilihan yang diharapkan dapat mengurangi
dampak pencemaran dan pemborosan energi karena reaksinya tidak membutuhkan
energi tinggi, bersifat spesifik, dan tidak beracun. Protease menupakan enzim
penting dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena aplikasinya yang sangat
luas. Industri pengguna protease diantaranya ialah industri deterjen, kulit, tekstil,
5/10/2018 Perc.9 Enzimatis nia - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/perc9-enzimatis-nia 5/14
makanan, hidrolisat protein, pengolahan susu, farmasi, makanan, bir, film, dan
limbah. Oleh karena itu, tidak mengherankan apabila protease yang digunakan
mencapai 60% dari total enzim yang diperjualbelikan di seluruh dunia. Protease
alkalin merupakan jenis protease yang paling banyak diaplikasikan dalam bidang
industri (Akhdiya, 2003).
5/10/2018 Perc.9 Enzimatis nia - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/perc9-enzimatis-nia 6/14
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Biokimia Jurusan Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Haluoleo. Waktu
praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 15 Oktober 2011.
B. Alat dan Bahan
1. Alat
Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu gelas kimia, gelas ukur 100
ml, kaca objek, mikropipet, jarum ose, erlenmeyer, cawan petri, bunsen, pipet tetes,
Laminar Air Flow, korek api, dan alat semprot.
2. Bahan Bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu alkohol, susu skim, pati,
twin, minyak goreng, Rodhamin-B, media NA, media SMA (Skim Milk Agar),
isolat bakteri, lugol iodin, H2O2 10%, fenilhidrasin klorida 1%, aluminium foil,
isolasi, dan tissu.
5/10/2018 Perc.9 Enzimatis nia - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/perc9-enzimatis-nia 7/14
C. Prosedur Kerja
1. Pembuatan Reagen dan Media
a. Pembuatan reagen lugol iodin
Reagen lugol iodin
b. Pembuatan reagen fenilhidrasin klorida 1%
Reagen fenilhidrasin klorida 1%
c. Pembuatan media NA (Nutrient Agar) Amilolitik
Padatan KI Padatan Iodin
- Ditimbang 3 gr
- Dilarutkan dalam 100 ml akuades
- Ditimbang 6 gr
- Dicampurkan dalam gelas kimia
- Dipanaskan sampai iodnya larut- Dimasukan dalam botol gelap
Padatan fenilhidrasin klorida
- Dimasukan dalam gelas kimia
- Ditimbang 0,3 gr
-
Dilarutkan dalam 30 ml akuades- Diaduk
- Dimasukan dalam botol gelap
0,05 g pepton + 0,45 g agar-agar
- dimasukkan dalam
erlenmeyer
- ditambahkan 30 mL
akuades
- ditambahkan pati 0,5 gr
- diaduk hingga homogen
- disterilkan dengan
autoklaf
Media NA
5/10/2018 Perc.9 Enzimatis nia - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/perc9-enzimatis-nia 8/14
d. Pembuatan media Lipolitik
e. Pembuatan media SMA (Skim Milk Agar) Proteolitik
2. Uji Aktivitas Mikroba
a. Uji Amilolitik
- Diinokulasi dengan bakteri isolat
- Diinkubasi selama 48 jam pada
suhu 37°C
- Ditetesi cawan dengan lugol iodine
hingga seluruh permukaan media
terkena
- Diamati perubahan yang terjadi
0,05 g pepton + 0,45 g agar-agar
- dimasukkan dalam
erlenmeyer
- ditambahkan 25 mL akuades
- ditambahkan 2 gram susu
skim- diaduk hingga homogen
- disterilkan dengan autoklaf
Media SMA
NA yang mengandung pati
Terlihat zona jernih di sekeliling koloni(Uji positif)
0,05 g pepton + 0,45 g agar-agar
- dimasukkan dalam erlenmeyer
- ditambahkan 30 mL akuades
- ditambahkan 5 ml twin
- ditambahkan 2 sendok makan
minyak
- ditambahkan Rodhamin-B
- diaduk hingga homogen
- disterilkan dengan autoklaf
Media lipolitik
5/10/2018 Perc.9 Enzimatis nia - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/perc9-enzimatis-nia 9/14
c. Uji Katalase
d. Uji Oksidase
- Diinokulasi dengan bakteri isolat
- Diinkubasi selama 48 jam pada suhu
37°C
- Diambil satu ose koloni bakteri
secara aseptis pada masing-masing
media
- Diinokulasikan pada kaca objek
- Diteteskan H2O2 menggunakan
mikropipet- Diamati perubahan yang terjadi pada
kedua media
Media NA (Amilolitik)
Media NA (Amilolitik) : Terdapat gelembung (Uji positif)
Media SMA (Proteolitik) : Terdapat gelembung (Uji positif)
Media SMA (Proteolitik)
- Diinokulasi dengan bakteri isolat
- Diinkubasi selama 48 jam pada suhu
37°C
- Diambil satu ose koloni bakteri
secara aseptis pada masing-masing
media
- Diinokulasikan pada kaca objek
- Diteteskan fenilhidrasin klorida
menggunakan mikropipet
- Diamati perubahan yang terjadi padakedua media
Media NA (Amilolitik) : Tidak terdapat gelembung (Uji negatif)
Media SMA (Proteolitik) : Tidak terdapat gelembung (Uji negatif)
Media NA (Amilolitik) Media SMA (Proteolitik)
5/10/2018 Perc.9 Enzimatis nia - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/perc9-enzimatis-nia 10/14
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
No. Uji Aktivitas Enzim Perlakuan Pengamatan
1. o Uji Amilolitik
- Diinokulasi media NA
dengan bakteri isolat - Diinkubasi selama 48 jam
pada suhu 37°C - Ditetesi cawan dengan
lugol iodine hingga seluruh
permukaan media terkena
Terlihat zona
jernih di
sekeliling koloni (Uji positif)
2. o Uji Katalase1. Uji katalase amilolitik
2. Uji katalase proteolitik
- Diinokulasi media NA
(Amilolitik) & SMA
(Proteolitik) dengan
bakteri isolat - Diinkubasi selama 48 jam
pada suhu 37°C
- Diambil satu ose koloni
bakteri secara aseptis pada
masing-masing media - Diinokulasikan pada kaca
objek - Diteteskan H2O2
menggunakan mikropipet
1. Uji katalase
amilolitik Media NA
(Amilolitik) :
Terdapat
gelembung
(Uji positif)
2. Uji katalase proteolitik
Media SMA
(Proteolitik) :
Terdapat
gelembung
(Uji positif)
3 o Uji Oksidase1. Uji oksidase amilolitik
2. Uji oksidase proteolitik
- Diinokulasi media NA
(Amilolitik) & SMA
(Proteolitik) dengan
bakteri isolat - Diinkubasi selama 48 jam
pada suhu 37°C
- Diambil satu ose koloni
bakteri secara aseptis pada
masing-masing media
- Diinokulasikan pada kaca
objek - Diteteskan fenilhidrasin
klorida menggunakan
mikropipet
1. Uji oksidase
amilolitik Media NA
(Amilolitik) :
Tidak terdapat
gelembung
(Uji negatif)
2. Uji oksidase
proteolitik
Media SMA
(Proteolitik) :
Tidak terdapat
gelembung
(Uji negatif)
zona bening
gelembung gas
gelembung gas
tidak ada gelembung gas
tidak ada gelembung gas
5/10/2018 Perc.9 Enzimatis nia - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/perc9-enzimatis-nia 11/14
B. Pembahasan
Mikroorganisme adalah sumber enzim yang paling banyak digunakan
dibandingkan dengan tanaman dan hewan. Sebagai sumber enzim, mikroorganisme
lebih menguntungkan karena pertumbuhannya cepat dan dapat tumbuh pada
substrat yang murah. Reaksi-reaksi seperti hidrolisa dan oksidasi berlangsung
sangat cepat di dalam sel-sel hidup pada pH kira-kira netral dan pada suhu tubuh.
Ini dapat terjadi karena adanya enzim. Enzim disintesa di dalam sel, tetapi setelah
diekstraksi di luar sel, enzim masih mempunyai aktivitas.
Pada percobaan ini dilakukan beberapa uji aktivitas dari enzim amilase,
katalase dan oksidase. Uji aktivitas tersebut dilakukan dengan menggunakan
medium NA dan SMA yang merupakan substrat yang baik untuk mengisolasi
bakteri penghasil enzim amilase dan protease yang digunakan dalam uji amilolitik,
katalase, dan oksidase.
Pertama, uji yang dilakukan yaitu uji amilolitik. Uji ini membutuhkan enzim
amilase yang akan menghidrolisis amilum menjadi polisakarida yang lebih pendek
(dextrin), dan selanjutnya menjadi maltosa. Mekanisme kerja dari enzim amilase
adalah dengan cara memecah ikatan α-1,4 glikosidik rantai glukan pati dari sebelah
dalam sehingga menghasilkan glukosa terlarut yang dapat ditransport masuk ke
dalam sel. Indikator yang dipakai pada uji amilolitik ini adalah lugol iodin, dimana
amilum akan bereaksi dengan iodin membentuk kompleks berwarna biru hitam
yang terlihat pada media. Warna biru hitam terjadi jika iodin masuk ke dalam
bagian kosong pada amilum yang berbentuk spiral. Sehingga akan terlihat sebagai
zona jernih di sekeliling koloni. Zona jernih ini menunjukan adanya aktivitas dari
5/10/2018 Perc.9 Enzimatis nia - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/perc9-enzimatis-nia 12/14
enzim amilase dalam menghidrolisis pati. Hal ini sesuai dengan hasil yang
diperoleh dalam percobaan ini.
Selanjutnya dilakukan uji katalase menggunakan kaca objek dengan
suspensi bakteri amilolitik dari media NA dan bakteri proteolitik dari media SMA.
Produksi katalase bisa diidentifikasi dengan menambahkan reagen H2O2 pada
suspensi bakteri. Jika dihasilkan gelembung gas, berarti bakteri tersebut mampu
memproduksi enzim katalase. Jika tidak dihasilkan gelembung gas berarti uji
katalase dinyatakan negatif. Dimana reaksi yang terjadi untuk uji positif yaitu :
Dari uji katalase yang dilakukan untuk bakteri amilolitik dari media NA diketahui
bahwa bakteri ini dapat menghasilkan enzim katalase setelah penambahan H2O2,
yang ditandai dengan adanya gelembung gas. Begitupun dengan bakteri proteolitik
dari media SMA diperoleh hasil yang sama dengan bakteri amilolitik tersebut.
Terakhir dilakukan uji oksidase, dimana perlakuannya sama dengan uji
katalase, hanya saja pada uji ini reagen yang digunakan bukan H2O2 tetapi
fenilhidrasin klorida. Kemampuan bakteri dalam memproduksi enzim oksidase
dapat diketahui dari reaksi yang ditimbulkannya setelah pemberian reagen oksidase
tersebut pada koloni bakteri. Tetapi dalam percobaan ini uji yang dihasilkan negatif
karena setelah penambahan fenilhidrasin klorida, bakteri amilolitik dan proteolitik
yang digunakan tidak dapat memproduksi enzim oksidase yang terlihat hanya
kumpulan sel yang mengambang akibat ditambahi reagen.
5/10/2018 Perc.9 Enzimatis nia - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/perc9-enzimatis-nia 13/14
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan tujuan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas
enzimatis mikroba dapat diketahui dengan melakukan uji amilolitik yang ditandai
dengan adanya zona bening disekitar koloni bakteri, uji katalase yang ditandai
dengan adanya gelembung gas, dan uji oksidase yang juga ditandai dengan adanya
gelembung gas.
5/10/2018 Perc.9 Enzimatis nia - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/perc9-enzimatis-nia 14/14
DAFTAR PUSTAKA
Akhdiya, Alina. 2006. “Isolasi Bakteri Penghasil Enzim Protease Alkalin
Termostabil”. Jurnal Balai Penelitian Bioteknologi dan Sumberdaya
Genetik Pertanian. Vol.9. No.2.
Anonim, 2008, ” Nutrisi Dan Medium Kultur Mikroba”. Penuntun Praktikum
Mikrobiologi Umum. Universitas Gadjah Mada.
Darmajana, Doddy A., Wawan Agustina, Wartika. 2008. ” Pengaruh Konsentrasi
Enzim α-Amilase Terhadap Sifat Fisik Dan Organoleptik Filtrat Bubur
Buah Pisang (Bahan Pembuatan Tepung Pisang Instan)”. Jurnal Seminar
Nasional Sains dan Teknologi-II.
Indah, Mutiara. 2004. ” Enzim”. Jurnal USU digital library.
Schegel, H., 1994. Mikrobiologi Umum. UGM-Press. Yogyakarta.