perbedaan karya sastra angkatan balai pustaka dengan angkatan pujangga baru
TRANSCRIPT
Konsep Dasar Bahasa dan Sastra Indonesia 1
1
Hasil Karya Sastra (Novel) Angkatan Balai Pustaka
dengan Angkatan Pujangga Baru
Karya Sastra Angkatan Balai Pustaka
“Azab dan Sengsara” oleh Merari Siregar
Novel yang satu ini bisa dikategorikan novel klasik terbitan Balai Pustaka. Ia
menandai zaman dimana sastra Indonesia masih didominasi penggunaan bahasa
melayu yang kental. Adapun tema umum novel yang satu ini adalah kehidupan
percintaan seorang gadis yang pernikahannya tidak membawa pada hidup yang
bahagia tetapi justru pada kesengsaraan. Tokoh sentral dalam kisah cinta ini
bernama Mariamin dan Aminu’ddin. Keduanya berkerabat dekat tetapi berbeda
nasib. Aminu’ddin merupakan anak kepala kampong, seorang bangsawan yang
kaya raya dan disegani banyak orang. Sementara itu Mariamin tumbuh di
lingkungan keluarga yang miskin. Sejak kecil keduanya sudah berkenalan dan
bermain bersama. Beranjak dewasa, Aminu’ddin dan Mariamin merasakan
getaran cinta yang kuat. Aminu’ddin berjanji akan menikahi Mariamin. Niatnya
ini diutarakan pada ibu dan ayahnya, Baginda Diatas. Sang ibu setuju sebab ia
menganggap Mariamin masih keluarganya dan dengan menikahkannya dengan
Aminu’ddin, ia bisa menolong kemiskinan gadis itu. Namun, pendapat berbeda
Konsep Dasar Bahasa dan Sastra Indonesia 1
2
datang dari ayah Aminu’ddin yakni Baginda Diatas. Ia diam-diam tidak
menyetujui rencana Aminu’ddin sebab ia beranggapan pernikahan tersebut tidak
pantas dan akan menurunkan derajat bangsawannya.
Untuk mewujudkan niatnya, akhirnya Aminu’ddin berangkat ke Medan untuk
mencari kerja. Saat di Medan, ia masih rajin berkirim kabar dengan Mariamin.
Sampai suatu waktu, ia akhirnya mengirim berita ke kampung bahwa ia sudah
siap untuk berumahtangga dengan wanita pujaannya tersebut. Sayangnya,
Baginda Diatas, ayah Aminu’ddin tidak setuju. Ia menyusun rencana agar
isterinya tidak menyetujui keinginan Aminu’ddin. Caranya, ia membawa isterinya
ke dukun sewaan dan pura-pura meramal jodoh terbaik untuk Aminu’ddin,
anaknya. Sang dukun berkata bahwa jodoh Aminu’ddin bukanlah Mariamin
melaikan seorang gadis bangsawan di desa mereka. Ibu Aminu’ddin pun percaya
dan setuju berangkat ke Medan dengan membawa gadis bangsawan yang hendak
dinikahkan dengan Aminu’ddin.
Saat mereka tiba di Medan, Aminu’ddin kaget sebab keputusan orangtuanya
menjodohkan dengan gadis tersebut memukul jiwanya. Tapi ia tak bisa menolak
sebab saat itu ia terikat adat budaya yang harus selalu patuh pada keputusan orang
tua. Akhirnya Aminu’ddin mengirim surat kepada Mariamin sambil memohon
maaf karena ia terpaksa menikahi gadis lain meskipun tanpa cinta. Mendengar
kabar terebut, Mariamin sangat sedih. Ia bahkan sempat sakit. Setahun berselang,
ibu mariamin akhirnya menerima pinangan seorang laki-laki bernama Kasibun. Ia
berharap pernikahan tersebut akan mengobati luka Mariamin. Akan tetapi apa
yang diniatkan ibu Mariamin tidak terjadi. Pernikahan tersebut malah menambah
penderitaan lain bagi Mariamin. Sebab, ternyata Kasibun memiliki isteri yang
diceraikannya dengan alasan ingin menikahi Mariamin.
Selanjutnya, Kasibun membawa Mariamin ke Medan. Mereka mengalami
hubungan suami siteri yang compang sebab Mariamin tidak ingin melakukan
hubungan intim dengan suaminya. Alasannya, ternyata Karibun memiliki penyakit
kelamin yang bisa menular. Mendapat penolakan tersebut, Karibun kalap dan
sering menyiksa isterinya, Mariamin. Penderitaannya semakin bertambah sejak
Aminu’ddin bertamu ke rumahnya suatu waktu. Melihat reaksi Mariamin yang tak
Konsep Dasar Bahasa dan Sastra Indonesia 1
3
biasa, Karibun pun membaca sesuatu yang lain dan kemudian cemburu. Semakin
hari ia semakin sering menyiksa isterinya.
Pada akhirnya Mariamin tak sanggup lagi dan akhirnya melaporkan
suaminya, Karibun, ke polisi. Akhirnya Karibun ditetapkan bersalah dan
diwajibkan membayar denda serta melepaskan Mariamin tak lagi jadi isterinya.
Mariamin akhirnya kembali ke desanya dan hidup menderita di sana. Ia sakit-
sakitan hingga akhirnya meninggal dunia dalam derita.
Konsep Dasar Bahasa dan Sastra Indonesia 1
4
Karya Sastra Angkatan Pujangga Baru
“Tenggelamnya Kapal Van der Wijck” oleh Hamka
Cerita dimulai dari seorang pemuda bernama Zainudin, ayahnya seorang
minangkabau yang diasingkan karena membunuh ibunya yang selalu
menggerogoti hartanya. Dia diasingkan di Cilacap lalu dipindahkan ke Makassar.
Ayahnya menikah dengan seorang wanita dari keluarga terpandang di Makassar,
Ibunya meninggal beberapa hari setelah melahirkan Zainuddin. Saat dia beranjak
remaja, sang ayah pergi menyusul ibunya. Jadilah Zainuddin seorang yatim piatu.
Dia diasuh oleh pembantunya dengan warisan yang lumayan dari ayahnya,
Zainudin pergi merantau ke negeri bapaknya, Minangkabau, sesuai keinginan
ibunya dulu dengan berat hati pembantunya melepaskan Zainudin untuk pergi ke
Padang Panjang menemui keluarga ayahnya.
Tapi karena ibunya bukan orang sana, dia tidak dianggap sebagai keluarga.
Dia tinggal di rumah bibinya dibolehkanlah tinggal disana juga karena dia
memberi uang belanja. Suatu hari Zainuddin melihat seorang gadis yang cantik,
lemah lembut bernama Hayati. Zainuddin jatuh hati sama Hayati. Hayati
membalas cinta Zainuddin. Walau mereka hanya surat menyurat, tapi cukup untuk
saling berbagi rasa. Banyak orang yang mengetahui kisah cinta mereka dan
banyak gadis-gadis yang iri kepada Hayati.
Konsep Dasar Bahasa dan Sastra Indonesia 1
5
Saat Zainuddin harus pergi ke Padang Panjang karena merasa keberadaannya
makin tak diterima, Hayati melepasnya dengan sebuah janji untuk setia. Di sebuah
kesempatan untuk berkunjung ke Padang Panjang guna menemui Khadijah,
sahabatnya, Hayati janjian bertemu dengan Zainuddin. Di kota sana, mereka mau
melihat pacuan kuda. Ketika waktunya sudah tiba. Hayati yang biasanya berbaju
tertutup, oleh Khadijah didandani model ala kota yang serba terbuka.
Alhasil ,Aziz, kakaknya Hayati malah jatuh hati. Zainuddin dan Hayati bertemu,
tapi Zainuddin benar-benar kaget melihat perubahan besar pada Hayati. Ditambah
lagi ejekan Khadijah tentang penampilan Zainuddin yang sudah kuno itu. Rasa
cinta yang mereka bangun selama ini sedikit memudar. Kesempatan ini betul-
betul dimanfaatkan Aziz untuk mendekati Hayati. Aziz datang ke kampung Hayati
untuk melamar. Padahal, beberapa hari sebelumnya, datanglah surat Zainuddin
yang isinya juga hendak melamar Hayati. Dengan menimbang bibit, bebet dan
bobot, hasil musyawarah ninik mamak sanak sodara kaum kerabat, lamaran Aziz-
lah yang diterima
Hayati menerima saja karena jika dia tidak menerima, dia tidak dianggap
sebagai keluarga. Zainuddin yang mendengar kabar itu langsung down, seperti
ingin lenyap dari bumi. Dia sakit parah. Dia mengigo terus menyebut nama
Hayati. Ibu kostnya Zainuddin memanggil dokter. Kata dokter, dia harus
dipertemukan sama pujaan hatinya itu yang bernama Hayati. Setelah dikirimi
surat, Hayati dan Aziz datang menemui Zainuddin. Ajaib, Zainuddin sembuh
Zainuddin benar-benar sedih saat diasadarkan kalau dijari Hayati melingkar
sebuah cincin kawin. Bang Muluk, anak ibu kost yang baik hati bisa jadi teman
yang baik buat Zainuddin.
Dia memberi nasihat agar Zainuddin melupakan Hayati dan mulai berkarya.
Mereka pun memutuskan buat merantau ke Surabaya. Disana Zainudin menjadi
penulis. Roman-romannya yang mengharukan dan romantis sangat larisdi pasaran,
namanya terkenal keseantero Nusantara. Aziz memutuskan untuk pindah ke
Surabaya bersama Hayati. Hubungan mereka tidak harmonis. Mereka mendatangi
suatu acara perkumpulan orang-orang Sumatra di Surabaya. Zainudin diundang
untuk menghadiri acara itu. Tanpa sengaja mereka bertemu disana. Zainudin
bersikap biasa kepada Hayati seolah-olah tak pernah cinta mati sama Hayati. Sifat
Konsep Dasar Bahasa dan Sastra Indonesia 1
6
Aziz yang suka judi dan mabuk-mabukan diketahui oleh Hayati, Hayati semakin
menderita saat Aziz bangkrutdan tak punya apa-apa. Aziz memutuskan untuk
mencari kerja ke Banyuwangi. Sementara itu Hayati dititipkan ke Zainudin.
Zainudin masih bersikap seperti tak pernah mencintai Hayati. Karena frustasi dan
depresi, Aziz bunuh diri. Dia meninggalkan pesan agar Hayati menikah dengan
Zainudin. Hayati ingin mengetahui bagaimana perasaan Zainudin kepada dia.
Tanpa sengaja Hayati menemukan lukisan dirinya di ruang kerja Zainudin. Di
lukisan itu tertulis “ permataku yang hilang”. Muluk menceritakan bahwas
ebenarnya Zainudin masih mencintai Hayati dan semua roman karyanya
sebenarnya menceritakan tentang Hayati. Hayati ingin mendengarnya langsung
dari Zainudin. Zainudin menyanggah cerita muluk tadi dan mengaku kalau sudah
tak punya perasaan apa-apa kepada Hayati.
Hayati diberi uang dan disuruh pulang ke Sumatra. Zainudin tidak bisa
mengantarnya karena ada urusan di Malang. Hayati pergi ke pelabuhan untuk
pulang sambil membawa foto Zainudin. Di kapal Hayati gelisah dan terus
menerus melihat foto Zainudin. Pada malam hari saat Hayati sedang tidur, Kapal
Van Der Wijk yang dinaikinya tenggelam di dekat Lamongan.
Besoknya Zainudin mendengar berita tersebut dan segera menuju Lamongan. Saat
itu Hayati sedang kritis. Zainudin mengungkapkan perasaan sebenarnya kepada
Hayati. Hayati tersenyum dan mengatakan bahwa ia juga masih mencintai
Zainudin. Setelah mengatakan itu, Hayati menutup mata untuk selamanya.
Zainudin makin sedih dan depresi. Ia merasa bahwa Hayati meninggal adalah
kesalahannya.
Dia selalu berkunjung kemakam Hayati. Zainudin sering sakit-sakitan dan
kurang produktif lagi dalam menulis roman. Tetapi sebenarnya diasedang
menyelesaikan karya besar. Enam bulan kemudian Zainudin meninggal. Karyanya
sudah selesai dan dibukukan, Zainudin dimakamkan disebelah makam Hayati.
Konsep Dasar Bahasa dan Sastra Indonesia 1
7
Perbedaan Antara Novel Azab Dan Sengsara “Merari Siregar”
(Angkatan Balai Pustaka)
Dengan
Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck “Hamka”
(Angkatan Pujangga Baru)
A. Novel Azab dan Sengsara oleh Merari Siregar
Pada karya sastra angkatan balai pustaka terdapat yang pertama yaitu
kental akan bahasa melayu. Yang kedua yaitu, menggambarkan tema
pertentangan antara kaum muda dan kaum tua, dalam novel ini yaitu masalah
kawin paksa,
Lepas makan tengah hari, Baginda Diatas pun bercakaplah
menceritakan kedatangannya dan hal ihwal yang menyedihkan hati
Aminu’ddin itu. Kesudahannya ia berkata, “Benar perbuatan kami ini
tiada sebagai permintaan anakanda, tetapi janganlah anakku lupakan,
keselamatan dan kesenangan anak itulah yang dipikirkan oleh kami,
orangtuamu. Oleh sebab itu, haruslah anak itu menurut kehendak orang
tuanya kalau ia hendak selamat di dunia. Itupun harapan bapak, dan
ibumu serta sekalian kaum-kaum kita anakku akan menurut
permintaan kami itu, yakni anakanda terimalah menantu ayahanda
yang ku bawa ini!” (halaman 102).
Yang ketiga, masih berupa kedaerahan. Dalam novel ini yaitu merujuk
pada kentalnya adat istiadat serta budaya yang dipegang teguh oleh
masyarakat daerah,
Yaitu setelah sampai di Sipirok, ia dan istrinya harus membawa nasi
bungkus ke rumah Ibu Mariamin*) meminta maaf, sebab Aminu’ddin
telah berjanji dengan Mariamin akan kawin. Akan penutup perbuatan
yang salah itu, haruslah mereka itu memberikan seekor lembu dan
kerbau kepada Ibu Mariamin. (halaman 104)
*) Menurut adat orang Batak, orang yang meminta ampun akan kesalahannya
harus membawa nasi kerumah orang tempat ia meminta ampun itu, supaya
Konsep Dasar Bahasa dan Sastra Indonesia 1
8
langkahnya berat. Nasi itu biasa dibungkus dengan daun pisang, sebab itu
nasi itu bernama nasi bungkus.
Yang keempat, tidak membicarakan masalah politik, karena dalam novel
ini membahas tentang adanya kawin paksa. Yang kelima yaitu kalimat yang
digunakan berlebih-lebihan,
Entah berapa hari, entah berapa Jumat, entah berapa bulan anak gadis
itu tiada lagi meninggalkan tempat tidurnya. Tetapi lama, lebih lama
dari dugaan orang, karena suatu pun tak ada obat yang menyembuhkan
penanggungannya itu. (halaman 107)
Yang terakhir yaitu terdapat peribahasa-peribahasa,
…Benarlah seperti bunyi peribahasa ini : “Luka ditangan dapat ditahan,
luka hati apa obatnya?” (halaman 107)
B. Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck oleh Hamka
Pada karya sastra angkatan pujangga baru masalah yang diangkat yaitu
masalah kehidupan sehari-hari. Pada novel ini menceritakan kehidupan
sepasang kekasih yang tidak bisa saling memiliki, hal ini banyak terjadi
didunia nyata. Kemudian sudah menggunakan bahasa Indonesia modern,
bukan lagi bahasa melayu umum.
Gaya bahasanya sudah tidak menggunakan klise, pepatah ataupun
peribahasa serta masih bersifat romantik. Dalam novel ini juga dipengaruhi
oleh kesusastraan barat. Tema pokok cerita pada novel ini juga merupakan
kehidupan masyarakat modern atau kehidupan kota. Disini menceritakan Aziz
dan Khadijah yang tinggal di Padang Panjang, hidup ala masyarakat kota,
berpakaian serta berperilaku layaknya masyarakat kota, bahkan Aziz
berteman dengan orang-orang belanda dan dipengaruhi oleh gaya hidup
orang-orang belanda tersebut.
Konsep Dasar Bahasa dan Sastra Indonesia 1
9
Perbedaan Karya Sastra Angkatan Balai Pustaka dengan Angkatan
Pujangga Baru
Angkatan Balai Pustaka Angkatan Pujangga Baru
Bahasa Melayu umum Bahasa Indonesia modern
Tema pertentangam kaum mudan
dengan kaum tua
Tema kehidupan modern/kota,
kehidupan sehari-hari
Kental akan kedaerahan Dipengaruhi kesustraan angkatan ’80
Belanda
Tidak membicarakan masalah politik Adanya pembicaraan tentang politik
Gaya bahasa masih klise, terdapat
pepatah dan peribahasa
Gaya bahasa tidak lagi klise, tidak ada
pepatah dan peribahasa