perbedaan karya sastra angkatan balai pustaka dengan angkatan pujangga baru

9
Konsep Dasar Bahasa dan Sastra Indonesia 1 1 Hasil Karya Sastra (Novel) Angkatan Balai Pustaka dengan Angkatan Pujangga Baru Karya Sastra Angkatan Balai Pustaka “Azab dan Sengsara” oleh Merari Siregar Novel yang satu ini bisa dikategorikan novel klasik terbitan Balai Pustaka. Ia menandai zaman dimana sastra Indonesia masih didominasi penggunaan bahasa melayu yang kental. Adapun tema umum novel yang satu ini adalah kehidupan percintaan seorang gadis yang pernikahannya tidak membawa pada hidup yang bahagia tetapi justru pada kesengsaraan. Tokoh sentral dalam kisah cinta ini bernama Mariamin dan Aminu’ddin. Keduanya berkerabat dekat tetapi berbeda nasib. Aminu’ddin merupakan anak kepala kampong, seorang bangsawan yang kaya raya dan disegani banyak orang. Sementara itu Mariamin tumbuh di lingkungan keluarga yang miskin. Sejak kecil keduanya sudah berkenalan dan bermain bersama. Beranjak dewasa, Aminu’ddin dan Mariamin merasakan getaran cinta yang kuat. Aminu’ddin berjanji akan menikahi Mariamin. Niatnya ini diutarakan pada ibu dan ayahnya, Baginda Diatas. Sang ibu setuju sebab ia menganggap Mariamin masih keluarganya dan dengan menikahkannya dengan Aminu’ddin, ia bisa menolong kemiskinan gadis itu. Namun, pendapat berbeda

Upload: hariyatunnisa-ahmad

Post on 19-Jul-2015

1.524 views

Category:

Education


32 download

TRANSCRIPT

Page 1: Perbedaan karya sastra angkatan balai pustaka dengan angkatan pujangga baru

Konsep Dasar Bahasa dan Sastra Indonesia 1

1

Hasil Karya Sastra (Novel) Angkatan Balai Pustaka

dengan Angkatan Pujangga Baru

Karya Sastra Angkatan Balai Pustaka

“Azab dan Sengsara” oleh Merari Siregar

Novel yang satu ini bisa dikategorikan novel klasik terbitan Balai Pustaka. Ia

menandai zaman dimana sastra Indonesia masih didominasi penggunaan bahasa

melayu yang kental. Adapun tema umum novel yang satu ini adalah kehidupan

percintaan seorang gadis yang pernikahannya tidak membawa pada hidup yang

bahagia tetapi justru pada kesengsaraan. Tokoh sentral dalam kisah cinta ini

bernama Mariamin dan Aminu’ddin. Keduanya berkerabat dekat tetapi berbeda

nasib. Aminu’ddin merupakan anak kepala kampong, seorang bangsawan yang

kaya raya dan disegani banyak orang. Sementara itu Mariamin tumbuh di

lingkungan keluarga yang miskin. Sejak kecil keduanya sudah berkenalan dan

bermain bersama. Beranjak dewasa, Aminu’ddin dan Mariamin merasakan

getaran cinta yang kuat. Aminu’ddin berjanji akan menikahi Mariamin. Niatnya

ini diutarakan pada ibu dan ayahnya, Baginda Diatas. Sang ibu setuju sebab ia

menganggap Mariamin masih keluarganya dan dengan menikahkannya dengan

Aminu’ddin, ia bisa menolong kemiskinan gadis itu. Namun, pendapat berbeda

Page 2: Perbedaan karya sastra angkatan balai pustaka dengan angkatan pujangga baru

Konsep Dasar Bahasa dan Sastra Indonesia 1

2

datang dari ayah Aminu’ddin yakni Baginda Diatas. Ia diam-diam tidak

menyetujui rencana Aminu’ddin sebab ia beranggapan pernikahan tersebut tidak

pantas dan akan menurunkan derajat bangsawannya.

Untuk mewujudkan niatnya, akhirnya Aminu’ddin berangkat ke Medan untuk

mencari kerja. Saat di Medan, ia masih rajin berkirim kabar dengan Mariamin.

Sampai suatu waktu, ia akhirnya mengirim berita ke kampung bahwa ia sudah

siap untuk berumahtangga dengan wanita pujaannya tersebut. Sayangnya,

Baginda Diatas, ayah Aminu’ddin tidak setuju. Ia menyusun rencana agar

isterinya tidak menyetujui keinginan Aminu’ddin. Caranya, ia membawa isterinya

ke dukun sewaan dan pura-pura meramal jodoh terbaik untuk Aminu’ddin,

anaknya. Sang dukun berkata bahwa jodoh Aminu’ddin bukanlah Mariamin

melaikan seorang gadis bangsawan di desa mereka. Ibu Aminu’ddin pun percaya

dan setuju berangkat ke Medan dengan membawa gadis bangsawan yang hendak

dinikahkan dengan Aminu’ddin.

Saat mereka tiba di Medan, Aminu’ddin kaget sebab keputusan orangtuanya

menjodohkan dengan gadis tersebut memukul jiwanya. Tapi ia tak bisa menolak

sebab saat itu ia terikat adat budaya yang harus selalu patuh pada keputusan orang

tua. Akhirnya Aminu’ddin mengirim surat kepada Mariamin sambil memohon

maaf karena ia terpaksa menikahi gadis lain meskipun tanpa cinta. Mendengar

kabar terebut, Mariamin sangat sedih. Ia bahkan sempat sakit. Setahun berselang,

ibu mariamin akhirnya menerima pinangan seorang laki-laki bernama Kasibun. Ia

berharap pernikahan tersebut akan mengobati luka Mariamin. Akan tetapi apa

yang diniatkan ibu Mariamin tidak terjadi. Pernikahan tersebut malah menambah

penderitaan lain bagi Mariamin. Sebab, ternyata Kasibun memiliki isteri yang

diceraikannya dengan alasan ingin menikahi Mariamin.

Selanjutnya, Kasibun membawa Mariamin ke Medan. Mereka mengalami

hubungan suami siteri yang compang sebab Mariamin tidak ingin melakukan

hubungan intim dengan suaminya. Alasannya, ternyata Karibun memiliki penyakit

kelamin yang bisa menular. Mendapat penolakan tersebut, Karibun kalap dan

sering menyiksa isterinya, Mariamin. Penderitaannya semakin bertambah sejak

Aminu’ddin bertamu ke rumahnya suatu waktu. Melihat reaksi Mariamin yang tak

Page 3: Perbedaan karya sastra angkatan balai pustaka dengan angkatan pujangga baru

Konsep Dasar Bahasa dan Sastra Indonesia 1

3

biasa, Karibun pun membaca sesuatu yang lain dan kemudian cemburu. Semakin

hari ia semakin sering menyiksa isterinya.

Pada akhirnya Mariamin tak sanggup lagi dan akhirnya melaporkan

suaminya, Karibun, ke polisi. Akhirnya Karibun ditetapkan bersalah dan

diwajibkan membayar denda serta melepaskan Mariamin tak lagi jadi isterinya.

Mariamin akhirnya kembali ke desanya dan hidup menderita di sana. Ia sakit-

sakitan hingga akhirnya meninggal dunia dalam derita.

Page 4: Perbedaan karya sastra angkatan balai pustaka dengan angkatan pujangga baru

Konsep Dasar Bahasa dan Sastra Indonesia 1

4

Karya Sastra Angkatan Pujangga Baru

“Tenggelamnya Kapal Van der Wijck” oleh Hamka

Cerita dimulai dari seorang pemuda bernama Zainudin, ayahnya seorang

minangkabau yang diasingkan karena membunuh ibunya yang selalu

menggerogoti hartanya. Dia diasingkan di Cilacap lalu dipindahkan ke Makassar.

Ayahnya menikah dengan seorang wanita dari keluarga terpandang di Makassar,

Ibunya meninggal beberapa hari setelah melahirkan Zainuddin. Saat dia beranjak

remaja, sang ayah pergi menyusul ibunya. Jadilah Zainuddin seorang yatim piatu.

Dia diasuh oleh pembantunya dengan warisan yang lumayan dari ayahnya,

Zainudin pergi merantau ke negeri bapaknya, Minangkabau, sesuai keinginan

ibunya dulu dengan berat hati pembantunya melepaskan Zainudin untuk pergi ke

Padang Panjang menemui keluarga ayahnya.

Tapi karena ibunya bukan orang sana, dia tidak dianggap sebagai keluarga.

Dia tinggal di rumah bibinya dibolehkanlah tinggal disana juga karena dia

memberi uang belanja. Suatu hari Zainuddin melihat seorang gadis yang cantik,

lemah lembut bernama Hayati. Zainuddin jatuh hati sama Hayati. Hayati

membalas cinta Zainuddin. Walau mereka hanya surat menyurat, tapi cukup untuk

saling berbagi rasa. Banyak orang yang mengetahui kisah cinta mereka dan

banyak gadis-gadis yang iri kepada Hayati.

Page 5: Perbedaan karya sastra angkatan balai pustaka dengan angkatan pujangga baru

Konsep Dasar Bahasa dan Sastra Indonesia 1

5

Saat Zainuddin harus pergi ke Padang Panjang karena merasa keberadaannya

makin tak diterima, Hayati melepasnya dengan sebuah janji untuk setia. Di sebuah

kesempatan untuk berkunjung ke Padang Panjang guna menemui Khadijah,

sahabatnya, Hayati janjian bertemu dengan Zainuddin. Di kota sana, mereka mau

melihat pacuan kuda. Ketika waktunya sudah tiba. Hayati yang biasanya berbaju

tertutup, oleh Khadijah didandani model ala kota yang serba terbuka.

Alhasil ,Aziz, kakaknya Hayati malah jatuh hati. Zainuddin dan Hayati bertemu,

tapi Zainuddin benar-benar kaget melihat perubahan besar pada Hayati. Ditambah

lagi ejekan Khadijah tentang penampilan Zainuddin yang sudah kuno itu. Rasa

cinta yang mereka bangun selama ini sedikit memudar. Kesempatan ini betul-

betul dimanfaatkan Aziz untuk mendekati Hayati. Aziz datang ke kampung Hayati

untuk melamar. Padahal, beberapa hari sebelumnya, datanglah surat Zainuddin

yang isinya juga hendak melamar Hayati. Dengan menimbang bibit, bebet dan

bobot, hasil musyawarah ninik mamak sanak sodara kaum kerabat, lamaran Aziz-

lah yang diterima

Hayati menerima saja karena jika dia tidak menerima, dia tidak dianggap

sebagai keluarga. Zainuddin yang mendengar kabar itu langsung down, seperti

ingin lenyap dari bumi. Dia sakit parah. Dia mengigo terus menyebut nama

Hayati. Ibu kostnya Zainuddin memanggil dokter. Kata dokter, dia harus

dipertemukan sama pujaan hatinya itu yang bernama Hayati. Setelah dikirimi

surat, Hayati dan Aziz datang menemui Zainuddin. Ajaib, Zainuddin sembuh

Zainuddin benar-benar sedih saat diasadarkan kalau dijari Hayati melingkar

sebuah cincin kawin. Bang Muluk, anak ibu kost yang baik hati bisa jadi teman

yang baik buat Zainuddin.

Dia memberi nasihat agar Zainuddin melupakan Hayati dan mulai berkarya.

Mereka pun memutuskan buat merantau ke Surabaya. Disana Zainudin menjadi

penulis. Roman-romannya yang mengharukan dan romantis sangat larisdi pasaran,

namanya terkenal keseantero Nusantara. Aziz memutuskan untuk pindah ke

Surabaya bersama Hayati. Hubungan mereka tidak harmonis. Mereka mendatangi

suatu acara perkumpulan orang-orang Sumatra di Surabaya. Zainudin diundang

untuk menghadiri acara itu. Tanpa sengaja mereka bertemu disana. Zainudin

bersikap biasa kepada Hayati seolah-olah tak pernah cinta mati sama Hayati. Sifat

Page 6: Perbedaan karya sastra angkatan balai pustaka dengan angkatan pujangga baru

Konsep Dasar Bahasa dan Sastra Indonesia 1

6

Aziz yang suka judi dan mabuk-mabukan diketahui oleh Hayati, Hayati semakin

menderita saat Aziz bangkrutdan tak punya apa-apa. Aziz memutuskan untuk

mencari kerja ke Banyuwangi. Sementara itu Hayati dititipkan ke Zainudin.

Zainudin masih bersikap seperti tak pernah mencintai Hayati. Karena frustasi dan

depresi, Aziz bunuh diri. Dia meninggalkan pesan agar Hayati menikah dengan

Zainudin. Hayati ingin mengetahui bagaimana perasaan Zainudin kepada dia.

Tanpa sengaja Hayati menemukan lukisan dirinya di ruang kerja Zainudin. Di

lukisan itu tertulis “ permataku yang hilang”. Muluk menceritakan bahwas

ebenarnya Zainudin masih mencintai Hayati dan semua roman karyanya

sebenarnya menceritakan tentang Hayati. Hayati ingin mendengarnya langsung

dari Zainudin. Zainudin menyanggah cerita muluk tadi dan mengaku kalau sudah

tak punya perasaan apa-apa kepada Hayati.

Hayati diberi uang dan disuruh pulang ke Sumatra. Zainudin tidak bisa

mengantarnya karena ada urusan di Malang. Hayati pergi ke pelabuhan untuk

pulang sambil membawa foto Zainudin. Di kapal Hayati gelisah dan terus

menerus melihat foto Zainudin. Pada malam hari saat Hayati sedang tidur, Kapal

Van Der Wijk yang dinaikinya tenggelam di dekat Lamongan.

Besoknya Zainudin mendengar berita tersebut dan segera menuju Lamongan. Saat

itu Hayati sedang kritis. Zainudin mengungkapkan perasaan sebenarnya kepada

Hayati. Hayati tersenyum dan mengatakan bahwa ia juga masih mencintai

Zainudin. Setelah mengatakan itu, Hayati menutup mata untuk selamanya.

Zainudin makin sedih dan depresi. Ia merasa bahwa Hayati meninggal adalah

kesalahannya.

Dia selalu berkunjung kemakam Hayati. Zainudin sering sakit-sakitan dan

kurang produktif lagi dalam menulis roman. Tetapi sebenarnya diasedang

menyelesaikan karya besar. Enam bulan kemudian Zainudin meninggal. Karyanya

sudah selesai dan dibukukan, Zainudin dimakamkan disebelah makam Hayati.

Page 7: Perbedaan karya sastra angkatan balai pustaka dengan angkatan pujangga baru

Konsep Dasar Bahasa dan Sastra Indonesia 1

7

Perbedaan Antara Novel Azab Dan Sengsara “Merari Siregar”

(Angkatan Balai Pustaka)

Dengan

Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck “Hamka”

(Angkatan Pujangga Baru)

A. Novel Azab dan Sengsara oleh Merari Siregar

Pada karya sastra angkatan balai pustaka terdapat yang pertama yaitu

kental akan bahasa melayu. Yang kedua yaitu, menggambarkan tema

pertentangan antara kaum muda dan kaum tua, dalam novel ini yaitu masalah

kawin paksa,

Lepas makan tengah hari, Baginda Diatas pun bercakaplah

menceritakan kedatangannya dan hal ihwal yang menyedihkan hati

Aminu’ddin itu. Kesudahannya ia berkata, “Benar perbuatan kami ini

tiada sebagai permintaan anakanda, tetapi janganlah anakku lupakan,

keselamatan dan kesenangan anak itulah yang dipikirkan oleh kami,

orangtuamu. Oleh sebab itu, haruslah anak itu menurut kehendak orang

tuanya kalau ia hendak selamat di dunia. Itupun harapan bapak, dan

ibumu serta sekalian kaum-kaum kita anakku akan menurut

permintaan kami itu, yakni anakanda terimalah menantu ayahanda

yang ku bawa ini!” (halaman 102).

Yang ketiga, masih berupa kedaerahan. Dalam novel ini yaitu merujuk

pada kentalnya adat istiadat serta budaya yang dipegang teguh oleh

masyarakat daerah,

Yaitu setelah sampai di Sipirok, ia dan istrinya harus membawa nasi

bungkus ke rumah Ibu Mariamin*) meminta maaf, sebab Aminu’ddin

telah berjanji dengan Mariamin akan kawin. Akan penutup perbuatan

yang salah itu, haruslah mereka itu memberikan seekor lembu dan

kerbau kepada Ibu Mariamin. (halaman 104)

*) Menurut adat orang Batak, orang yang meminta ampun akan kesalahannya

harus membawa nasi kerumah orang tempat ia meminta ampun itu, supaya

Page 8: Perbedaan karya sastra angkatan balai pustaka dengan angkatan pujangga baru

Konsep Dasar Bahasa dan Sastra Indonesia 1

8

langkahnya berat. Nasi itu biasa dibungkus dengan daun pisang, sebab itu

nasi itu bernama nasi bungkus.

Yang keempat, tidak membicarakan masalah politik, karena dalam novel

ini membahas tentang adanya kawin paksa. Yang kelima yaitu kalimat yang

digunakan berlebih-lebihan,

Entah berapa hari, entah berapa Jumat, entah berapa bulan anak gadis

itu tiada lagi meninggalkan tempat tidurnya. Tetapi lama, lebih lama

dari dugaan orang, karena suatu pun tak ada obat yang menyembuhkan

penanggungannya itu. (halaman 107)

Yang terakhir yaitu terdapat peribahasa-peribahasa,

…Benarlah seperti bunyi peribahasa ini : “Luka ditangan dapat ditahan,

luka hati apa obatnya?” (halaman 107)

B. Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck oleh Hamka

Pada karya sastra angkatan pujangga baru masalah yang diangkat yaitu

masalah kehidupan sehari-hari. Pada novel ini menceritakan kehidupan

sepasang kekasih yang tidak bisa saling memiliki, hal ini banyak terjadi

didunia nyata. Kemudian sudah menggunakan bahasa Indonesia modern,

bukan lagi bahasa melayu umum.

Gaya bahasanya sudah tidak menggunakan klise, pepatah ataupun

peribahasa serta masih bersifat romantik. Dalam novel ini juga dipengaruhi

oleh kesusastraan barat. Tema pokok cerita pada novel ini juga merupakan

kehidupan masyarakat modern atau kehidupan kota. Disini menceritakan Aziz

dan Khadijah yang tinggal di Padang Panjang, hidup ala masyarakat kota,

berpakaian serta berperilaku layaknya masyarakat kota, bahkan Aziz

berteman dengan orang-orang belanda dan dipengaruhi oleh gaya hidup

orang-orang belanda tersebut.

Page 9: Perbedaan karya sastra angkatan balai pustaka dengan angkatan pujangga baru

Konsep Dasar Bahasa dan Sastra Indonesia 1

9

Perbedaan Karya Sastra Angkatan Balai Pustaka dengan Angkatan

Pujangga Baru

Angkatan Balai Pustaka Angkatan Pujangga Baru

Bahasa Melayu umum Bahasa Indonesia modern

Tema pertentangam kaum mudan

dengan kaum tua

Tema kehidupan modern/kota,

kehidupan sehari-hari

Kental akan kedaerahan Dipengaruhi kesustraan angkatan ’80

Belanda

Tidak membicarakan masalah politik Adanya pembicaraan tentang politik

Gaya bahasa masih klise, terdapat

pepatah dan peribahasa

Gaya bahasa tidak lagi klise, tidak ada

pepatah dan peribahasa