sastra indonesia (angkatan 30-an - pujangga baru)

30
ASSALAMMU’ALAIKUM WR.WB Bahasa Indonesi a

Upload: johanes-rionaldo

Post on 20-Mar-2017

273 views

Category:

Education


14 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sastra Indonesia (Angkatan 30-an - Pujangga Baru)

ASSALAMMU’ALAIKUM WR.WB

Bahasa

Indonesia

Page 2: Sastra Indonesia (Angkatan 30-an - Pujangga Baru)

4th Group

NAMA KELOMPOK

Johanes RionaldoNika Novianti

Hendra Kusuma

Rifka Ayu Ramadhani

Ismi Dwi Lestari

Pandu Raisa

Metha Audria

Page 3: Sastra Indonesia (Angkatan 30-an - Pujangga Baru)

SASTRA INDONESIA

PERIODE TAHUN ‘30

Page 4: Sastra Indonesia (Angkatan 30-an - Pujangga Baru)

SASTRA INDONESIA PERIODE TAHUN ‘30

Angkatan Pujangga Baru

Page 5: Sastra Indonesia (Angkatan 30-an - Pujangga Baru)

Angkatan Pujangga BaruA •Sejarah Pujangga Baru

B •Ciri-ciri Angkatan Pujangga Baru

F •Sastrawan Pujangga Baru

•Resensi Karya Sastra

Page 6: Sastra Indonesia (Angkatan 30-an - Pujangga Baru)

Sejarah Pujangga Baru Disebut sebagai angkatan 30-an sebab angkatan ini

lahir pada tahun 30-an. Dan istilah untuk angkatan 30-an ialah Pujangga Baru.

Nama angkatan Pujangga Baru diambil dari sebuah nama majalah sastra yang terbit tahun 1933. Majalah itu bernama Pujangga Baroe. Majalah Pujangga Baru dipimpin oleh Sutan Takdir Alisyahbana, Amir Hamzah, Sanusi Pane, dan Armijn Pane. Keempat tokoh tersebutlah sebagai pelopor Pujangga Baru.

Page 7: Sastra Indonesia (Angkatan 30-an - Pujangga Baru)

A. Majalah Pujangga Baru

Nama Pujangga Baru mempunyai dua pengertian :1. Pujangga Baru sebagai nama majalah

Sebelum perang ( Juli 1933 – Maret 1942) Sesudah perang ( Maret 1948 – Maret 1953)

2. Sebagai nama angkatan dalam Sastra Indonesia

Page 8: Sastra Indonesia (Angkatan 30-an - Pujangga Baru)

B. Karakterisasi Angkatan Pujangga Baru1. Tema pokok cerita bukan lagi tentang kawin paksa atau

masalah adat, namun bertema tentang masalah kehidupan modern. Diantaranya:

* Emansipasi* Kehidupan masyarakat* Persoalan intelektual* Masalah Percintaan

Page 9: Sastra Indonesia (Angkatan 30-an - Pujangga Baru)

2. Ide keagamaan menonjol3. Mementingkankeindahan Bahasa4. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Melayu

Modern5. Baik prosa maupun puisinya sebagian besar

mengandung suasana romantik.6. Adanya unsur pengaruh dari sastra, terutama dari

angkatan 80 di negeri Belanda.

Page 10: Sastra Indonesia (Angkatan 30-an - Pujangga Baru)

Beberapa Tokoh &

Karya Terkenalnya

Page 11: Sastra Indonesia (Angkatan 30-an - Pujangga Baru)

C. Para Sastrawan Pujangga Baru

Sutan Takdir Alisyahbana

Armijn Pane

Amir Hamzah

Sanusi Pane

Page 12: Sastra Indonesia (Angkatan 30-an - Pujangga Baru)

Beliau memiliki keahlian dan kecakapan :Pengarang novel, pengarang esai,

pengarang tatabahasa, pengarang filsafat, penyair, ahli

hukum, ahli kebudayaan, seorang usahawan, dan

juga seorang politikus yang sadarmemperjuangkan kemajuan bangsanya.

Sutan Takdir Alisjahbana

Page 13: Sastra Indonesia (Angkatan 30-an - Pujangga Baru)
Page 14: Sastra Indonesia (Angkatan 30-an - Pujangga Baru)

AMIR HAMZAH Karangannya tidak terlepas dari unsur Melayudan unsur lama. Selain itu, bentuk puisi-puisinyasebagian besar masih menyerupai bentukpantun dan syair. Baris-barisnya tersusun atasdwi-angga-tunggal dengan sebuah jeda(caesure) ditengah baris.

Page 15: Sastra Indonesia (Angkatan 30-an - Pujangga Baru)
Page 16: Sastra Indonesia (Angkatan 30-an - Pujangga Baru)

SANUSI PANEPada kumpulan karangannya yang pertama maupun yangkemudian, sebagian besar terdiri atas bentuk soneta danprosa lirik. Walaupun pada karangan-karangan beliau tampak

adanyapengaruh dari Barat (angkatan 80 di negeri Belanda),pengaruh India dan filsafat Budha teras sekali.

Page 17: Sastra Indonesia (Angkatan 30-an - Pujangga Baru)
Page 18: Sastra Indonesia (Angkatan 30-an - Pujangga Baru)

ARMIJN PANEKarangannya meliputi berbagai macam bentuk:novel,drama, puisi, cerpen, esai, dan bahkan juga karangan tentang pengetahuan tata bahasa.

Page 19: Sastra Indonesia (Angkatan 30-an - Pujangga Baru)
Page 20: Sastra Indonesia (Angkatan 30-an - Pujangga Baru)

Hamka Haji Abdul Malik Karim Amrullah

Memiliki kecakapan menulis dan hasilnya produktif sekali. Karangannya meliputi berbagai bidang: sastra, filsafat, agama, kemasyarakatan, ketatanegaraan, sejarah, dan lain-lain. Hamka terkenal sebagai pengarang Islam, dan paham Islam itu terpancar pada semua karangannya.

Page 21: Sastra Indonesia (Angkatan 30-an - Pujangga Baru)

• Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck (1938)

Page 22: Sastra Indonesia (Angkatan 30-an - Pujangga Baru)

IDENTITAS BUKU• Judul Buku : Tenggelamnya Kapal Van Der Wjick• Pengarang : Hamka• Penerbit : Bulan Bintang• Tahun terbit : 1961• Cetakan ke : 8 • Ukuran Buku : 20 x 14 cm• Tebal : 224 halaman• Kategori : Novel Fiksi• Kota terbit : Jakarta

Page 23: Sastra Indonesia (Angkatan 30-an - Pujangga Baru)

BIOGRAFI PENULISNama : Haji Abdul Malik Karim

AmrullahTempat, Tanggal Lahir : Minangkabau, Riwayat Pendidikan : sampai kelas II Sekolah

DasarWafat : 1981Karya Pertama : Dibawah Lindungan

Ka’bah

Page 24: Sastra Indonesia (Angkatan 30-an - Pujangga Baru)

SINOPSISTenggelamnya Kapal Van Der Wijck melukiskan suatu kisah cinta murni antara seorang anak muda zainuddin dan hayati yang dilandasi keikhlasan dan kesucian jiwa, yang patut dijadikan tamsili barat. Jalan ceritanya dilatarbelakangi dengan peraturan-peraturan adat pusaka yang kokoh kuat, dalam suatu negeri yang bersuku dan berlembaga, berkaum kerabat, dan berninik-mamak. Bagaimanakah kisah cinta mereka? Apakah adat dan suku dapat menentangkan kesucian cinta mereka?

Page 25: Sastra Indonesia (Angkatan 30-an - Pujangga Baru)

UNSUR INTRINSIK Latar : Di Mengkasar, Padang Panjang, Batipuh, Surabaya, Pelabuhan Tanjung Priok,

dan Malang. Alur : Maju Latar : Waktu 1.   Siang. 2.   Sore

(Matahari telah hampir masuk ke dalam peraduannya) 3.   Malam

(....bunyi jangkrik disudut rumah yang memecah sunyinya malam) 4.   Senja

(diwaktuSenjademikian...) 5.   Senin, 19 Oktober 1936, pagi

(Pagi-pagi, senin 19 Oktober 1936, kapal Van der Wijck dari mengkasar...) 6.   Pukul 10 malam

(kira-kirapukul 10 malamdibuka pula matanya. Bagi orang yang tahu..) 7.   20 Oktoberpukul 1 malam

(.....,20 Oktober (aneta). Padapukul 1 tadimalam)

Page 26: Sastra Indonesia (Angkatan 30-an - Pujangga Baru)

Tempat1. Desa Batipuh, Minangkabau (Kampung halaman

Zainudin) 2. Makassar 3. Jakarta, di rumah Muluk dan Zainudin4. Surabaya (Rumah Aziz dan Hayati) 5. Penampungan Korban tenggelamnya Kapal Van Der

Wijk (Surabaya)

lanjutan Latar..

Page 27: Sastra Indonesia (Angkatan 30-an - Pujangga Baru)

Suasana1. Mengharukan

(saat Hayati menerima cinta Zainuddin ketika Zainuddin menyatakan lewat surat dan bertemu di bentang sawah milik Datuk)

2. Menyedihkan dan kecewa (ketika Zainuddin hidup dengan sengsara, permintaan Zainuddin ditolak oleh keluarganya Hayati, ketika Hayati meninggal)

3. Menyenangkan (saat pertama Zainuddin bercakap-cakap dengan Hayati.) ....” alangkah beruntungnya... Mukanya amat jernih, matanya penuh dengan rahasia kesucian dan tabiatnya gembira...”

lanjutan Latar..

Page 28: Sastra Indonesia (Angkatan 30-an - Pujangga Baru)

Sudut Pandang : pandangan orang ketiga  karena lebih banyak memakai kata ganti orang “dia” maupun juga nama si tokoh .

lanjutan Unsur Intrinsik..

Page 29: Sastra Indonesia (Angkatan 30-an - Pujangga Baru)

Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck(Movie Trailer)

Page 30: Sastra Indonesia (Angkatan 30-an - Pujangga Baru)