perbandingan skor basil tahan asam antara...

62
PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA PEWARNAAN ZIEHL-NEELSEN KONVENSIONAL DENGAN ZIEHL-NEELSEN YANG DITAMBAH 2% BLEACH PADA SPESIMEN SPUTUM Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN DISUSUN OLEH : SARWAN HARDI 11151030000019 PROGRAM STUDI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441 H / 2019 M

Upload: others

Post on 25-Oct-2020

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Laporan Penelitian berjudul PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA PEWARNAAN

PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM

ANTARA PEWARNAAN ZIEHL-NEELSEN

KONVENSIONAL DENGAN ZIEHL-NEELSEN YANG

DITAMBAH 2% BLEACH PADA SPESIMEN

SPUTUM

Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA KEDOKTERAN

DISUSUN OLEH :

SARWAN HARDI

11151030000019

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1441 H / 2019 M

Page 2: PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Laporan Penelitian berjudul PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA PEWARNAAN

ii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Laporan penelitian ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan

untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana

Kedokteran di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Ciputat, 27 Desember 2019

Sarwan Hardi

Materai

6000

Page 3: PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Laporan Penelitian berjudul PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA PEWARNAAN

iii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM

ANTARA PEWARNAAN ZIEHL-NEELSEN KONVENSIONAL

DENGAN ZIEHL-NEELSEN YANG DITAMBAH 2% BLEACH

PADA SPESIMEN SPUTUM

Laporan Penelitian

diajukan kepada Fakultas Kedokteran untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked)

Oleh

Sarwan Hardi

NIM: 11151030000019

Pembimbing I Pembimbing II

dr. Erike Anggraini S,M.Pd Sp.MK dr. Siti Nur Aisyah Jauharoh, Ph.D

NIP. 19810926 201101 2 007 NIP. 19770102 200501 2 007

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1441 H / 2019 M

Page 4: PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Laporan Penelitian berjudul PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA PEWARNAAN

iv

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Laporan Penelitian berjudul PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN

ASAM ANTARA PEWARNAAN ZIEHL-NEELSEN KONVENSIONAL

DENGAN ZIEHL-NEELSEN YANG DITAMBAH 2% BLEACH PADA

SPESIMEN SPUTUM yang diajukan oleh Sarwan Hardi (NIM

11151030000019), telah diujikan dalam sidang di Fakultas Kedokteran pada

Desember 2019. Laporan penelitian ini telah diterima sebagai salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked) pada Program Studi Kedokteran.

Ciputat, 27 Desember 2019

DEWAN PENGUJI

Ketua Sidang

dr. Erike Anggraini S,M.Pd Sp.MK

NIP. 19810926 201101 2 007

Pembimbing I Pembimbing II

dr. Erike Anggraini S,M.Pd Sp.MK dr. Siti Nur Aisyah Jauharoh, Ph.D

NIP. 19810926 201101 2 007 NIP. 19770102 200501 2 007

Penguji I Penguji II

DR. dr. Mukhtar Ikhsan, Sp.P(K), MARS DR. dr. Achmad Zaki, M.Epid,Sp.OT

NIP. 19540406 198111 1 001 NIP.19780507 200501 1 005

PIMPINAN FAKULTAS

Dekan Fakultas Kedokteran Kaprodi Kedokteran

dr. H. Hari Hendarto, Ph.D., Dr. dr. Achmad Zaki, M.Epid, Sp.OT

Sp.PD-KEMD., FINASIM

NIP. 19651123 200312 1 003 NIP. 19780507 200501 1 005

Page 5: PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Laporan Penelitian berjudul PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA PEWARNAAN

v

KATA PENGANTAR

Assalamu‟alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta‟ala, Tuhan semesta alam, tiada

Tuhan melainkan-Nya, yang berkat rahmat, hidayah dan karunia-Nya saya dapat

menyelesaikan penelitian ini. Sholawat serta salam semoga selalu tercurah

kepada Nabi Muhammad Shalallahu „alaihi wasallam, sosok manusia yang

paling mulia, yang di dalam dirinya terdapat suri tauladan bagi umat manusia,

semoga kita mendapat syafa‟at beliau di hari kiamat nanti.

Alhamdulillah penelitian ini telah selesai dilaksanakan. Saya

mengucapkan terima kasih kepada :

1. dr. H. Hari Hendarto, Ph.D., Sp.PD-KEMD, FINASIM selaku dekan FK

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. dr. Erike Anggraini Suwarsono,M.Pd Sp.MK dan dr. Siti Nur Aisyah

Jauharoh, Ph.D selaku pembimbing I dan pembimbing II saya yang

senantiasa memberi arahan, nasihat, dan bantuan dalam penyusunan

penelitian ini.

3. Ayahanda Sudirta dan Ibunda Suharti, serta keempat adik saya : Arya

Dwi Putra, Dita Tri Septya, Fatmah Nadira dan Farah Rahmadiah berkat

doa dan dukungannya setiap hari.

4. dr. Syarifah Chairani, dr. Dini Lailani, Ayahanda Irfiansyah dan Abang

saya Khaliful Azhar yang telah membantu membiayai saya kuliah.

5. drg. Laifa Annisa Hendarmin, Ph.D. selaku penanggung jawab (PJ) modul

riset FK UIN 2015, Yuliati, M. Biomed selaku PJ laboratorium

Mikrobiologi.

6. Kawan-kawan satu kelompok riset saya : Rafi‟ Nawawi Mubarok, Bima

Adi Wiryo, Eneng Siti Nur Azizah yang selalu ada disetiap suka dan

duka dalam menjalankan penelitian ini.

7. Kawan-kawan saya satu kontrakan : Ahmad Aubert Pallas Buay Pemaca,

Muhammad Fahmi Aprijal, Romi Romadhon, Muhammad Adib Naufal

Page 6: PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Laporan Penelitian berjudul PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA PEWARNAAN

vi

dan Muhammad Zaerna Rizky yang selalu mendampingi dan

memberikan semangat dalam menjalankan penelitian ini.

8. Kawan-kawan saya dari kontrakan Yakali Gak Kuy : Robby Franata

Sitepu, Reyfal Khaidar, Achmad Faris Wahyudi, Moh. Andre Yudha

Pratama, Aji Dwi Syahputra, Royan Zanis Syuhada dan Ahmad Fairuz

yang telah memberikan dukungan kepada saya dalam menjalankan

penelitian ini.

9. Kawan-kawan saya sekamar saya sewaktu tinggal di asrama putra : Abd.

Rahman dan Ishaq Wahid yang selalu berbagi kebahagiaannya untuk

saya.

10. Seluruh sejawat AMIGDALA 2015 yang selalu memberikan semangat

dan dukungan kepada saya selama menjalankan penelitian ini.

11. Ibu Novi selaku laboran laboratorium mikrobiologi, Pak Irul dan Pak

Timur selaku Office Boy gedung C FK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

12. Seluruh pihak yang membantu, memberikan dukungan dan semangat

serta doa untuk lancarnya penelitian ini yang tidak dapat saya sebutkan

satu-persatu namun tidak mengurangi rasa terima kasih saya yang

sebesar-besarnya.

Saya mohon maaf karena dalam penelitian ini masih banyak kekurangan.

Kritik dan saran sangat saya harapkan dari semua pihak agar laporan penelitian

ini dapat menjadi lebih baik.

Demikian laporan penelitian ini saya buat, semoga dapat memberikan banyak

manfaat bagi kita semua.

Ciputat, 27 Desember 2019

Penulis

Page 7: PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Laporan Penelitian berjudul PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA PEWARNAAN

vii

ABSTRAK

Sarwan Hardi. Program Studi Kedokteran. Perbandingan skor Basil Tahan

Asam antara pewarnaan Ziehl-Neelsen konvensional dengan Ziehl-Neelsen

yang ditambah 2% bleach pada spesimen sputum.

Tuberkulosis merupakan satu dari sepuluh penyebab kematian tertinggi di dunia.

Diagnosis tuberkulosis dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, salah

satunya dengan pewarnaan Ziehl-Neelsen menggunakan spesimen sputum.

Bleach diketahui dapat meningkatkan nilai kepositifan pada pemeriksaan

mikroskopik sehingga dapat ditambahkan dalam pewarnaan Ziehl-Neelsen untuk

pemeriksaan sputum. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan skor BTA

antara spesimen sputum yang diwarnai secara konvensional dengan sputum yang

ditambah bleach 2%. Metode yang digunakan adalah pemeriksaan mikroskopik

pada 33 spesimen sputum yang dilakukan pewarnaan Ziehl-Neelsen secara

konvensional dan dengan penambahan larutan bleach 2% kemudian ditentukan

skor BTA. Sampel berasal dari masyarakat di lingkungan Pusat Kesehatan

Masyarakat Kalibaru Kota Bekasi, Jawa Barat. Data dianalisis menggunakan uji

Friedmann. Pada penelitian ini didapatkan hasil pada pewarnaan Ziehl-Neelsen

sebanyak 51.5% negatif, 27.3% scanty, 12.1% positif 1, 6.1% positif 2 dan 3%

positif 3, sedangkan pada pewarnaan Ziehl-Neelsen yang ditambah 2% bleach

sebanyak 30.3% negatif, 38.3% scanty, 18.2% positif 1, 6.1% positif 2 dan

12.1% positif 3. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penambahan

bleach 2% pada pewarnaan Ziehl-Neelsen dapat meningkatkan nilai kepositifan

sebesar 26.2% terutama pada scanty pada spesimen sputum dengan nilai P =

0.008.

Kata Kunci : Mycobacterium tuberculosis, Skor BTA, Pewarnaan Ziehl-Neelsen,

Bleach.

Page 8: PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Laporan Penelitian berjudul PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA PEWARNAAN

viii

ABSTRACT

Sarwan Hardi. Medical Study Program. Comparison of Acid Fast Bacilli

Score between Conventional Staining Acid Fast Bacilli and 2% Bleach

Addition to Diagnosing Tuberculosis in Sputum Specimens.

Tuberculosis is one of the ten highest causes of death in the world.The diagnose

of tuberculosis can be done in various ways, one of which is by staining Ziehl-

Neelsen using sputum specimens. Bleach is known to increase the positivity

value on microscopic examination so that ot can be added in Ziehl-Neelsen

staining for sputum examination. This study aims to compare Acid Fast Bacilli

score between conventionally colored sputum specimens and 2% bleach-added

sputum. The method used is microscopic examination of 33 sputum specimens

carried out by conventional Ziehl-Neelsen staining and with the addition of a 2%

bleach solution. The sample came from the community around the Kalibaru

Community Health Center in Bekasi, West Java. Data were analysed using the

friedmann test. In this study the results obtained in the Ziehl-Neelsen staining

were 51.5% negative, 27.3% scanty, 12.1% positive, 6.1% positive 2 and 3%

positive 3, while the Ziehl-Neelsen added 2% bleach was 30.3% negative, 38.3%

scanty, 18.2% positive 1, 6.1% positive 2 and 12.1% positive 3. In this study it

can be concluded that the addition of 2% bleach to Ziehl-Neelsen staining can

increase the positive value by 26.2% especially on scanty in sputum specimens

with P value = 0.008.

Keyword: Mycobacterium tuberculosis, Acid Fast Bacilli Score, Ziehl-Neelsen

Staining, Bleach.

Page 9: PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Laporan Penelitian berjudul PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA PEWARNAAN

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................. ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... iii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN ..................................................................... iv

KATA PENGANTAR ........................................................................................... v

ABSTRAK ........................................................................................................... vii

ABSTRACT ........................................................................................................ viii

DAFTAR TABEL................................................................................................ xii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiv

DAFTAR SINGKATAN ..................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar belakang .......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 3

1.3 Hipotesis ................................................................................................... 3

1.4 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 3

1.4.1 Tujuan Umum ................................................................................... 3

1.4.2 Tujuan Khusus .................................................................................. 3

1.5 Manfaat penelitian .................................................................................... 3

1.5.1 Untuk Peneliti.................................................................................... 3

1.5.2 Untuk Institusi ................................................................................... 3

1.5.3 Untuk Masyarakat ............................................................................. 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 4

2.1 Mycobacterium tuberculosis .................................................................... 4

2.1.1 Morfologi Mycobacterium tuberculosis ............................................ 4

Page 10: PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Laporan Penelitian berjudul PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA PEWARNAAN

x

2.1.2 Kultur dan identifikasi Mycobacterium tuberculosis ........................ 6

2.2 Penyakit Tuberkulosis Paru ...................................................................... 9

2.2.1 Patogenesis ........................................................................................ 9

2.2.2 Gejala Klinis ................................................................................... 10

2.2.3 Diagnosis ......................................................................................... 10

2.2.4 Klasifikasi TB ..................................................................................... 12

2.3 Pewarnaan BTA...................................................................................... 14

2.4 Pemeriksaan biakan Mycobacterium tuberculosis ................................. 14

2.5 Penggunaan Bleach (Pemutih) ............................................................... 16

2.6 Kerangka Teori ....................................................................................... 18

2.7 Kerangka Konsep ................................................................................... 19

2.8 Definisi Operasional ............................................................................... 20

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 22

3.1 Desain Penelitian .................................................................................... 22

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................ 22

3.3 Kriteria Inklusi dan Eksklusi .................................................................. 22

3.3.1 Kriteria Inklusi ................................................................................ 22

3.3.2 Kriteria Eksklusi.............................................................................. 22

3.4 Populasi dan Sampel............................................................................... 22

3.5 Alat dan Bahan Penelitian ...................................................................... 23

3.6 Cara kerja penelitian ............................................................................... 23

3.6.1 Pengambilan sampel........................................................................ 23

3.6.2 Persiapan alat dan bahan ................................................................. 24

3.6.3 Pembuatan preparat tanpa bleach 2% dan dengan bleach 2% ........ 25

3.6.4 Pewarnaan BTA menggunakan teknik Ziehl-Neelsen .................... 25

3.6.5 Pemeriksaan Mikroskopik ............................................................... 26

Page 11: PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Laporan Penelitian berjudul PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA PEWARNAAN

xi

3.7 Manajemen Data ..................................................................................... 27

3.8 Alur Penelitian ........................................................................................ 29

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................. 30

4.1 Analisis Univariat ................................................................................... 30

4.1.1 Hasil pemeriksaan mikroskopik ...................................................... 30

4.2 Analisis Bivariat ..................................................................................... 31

4.3 Pembahasan ............................................................................................ 32

4.4 Aspek keislaman ..................................................................................... 34

BAB V SIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 36

5.1 Simpulan ................................................................................................. 36

5.2 Saran ....................................................................................................... 36

BAB VI KERJASAMA PENELITIAN ............................................................. 37

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 38

Page 12: PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Laporan Penelitian berjudul PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA PEWARNAAN

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Definisi Operasional

Tabel 3.1 Skala IUATLD

Tabel 4.1 Deskripsi karakteristik pasien

Tabel 4.2 Hasil pemeriksaan mikroskopik pada sampel yang diwarnai

dengan pewarnaan Ziehl-Neelsen konvensional dengan Ziehl-Neelsen

yang ditambah 2% bleach

Tabel 4.3 Hubungan antara hasil pewarnaan konvensional dengan

penambahan bleach

Page 13: PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Laporan Penelitian berjudul PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA PEWARNAAN

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Dinding sel Mycobacterium tuberculosis

Gambar 2.2 Mycobacterium tuberculosis setelah dilakukan dengan

pewarnaan BTA. Mycobacterium tuberculosis berwarna merah dengan

latar belakang berwarna biru

Gambar 2.3 Kerangka Teori

Gambar 2.4 Kerangka Konsep

Gambar 3.1 Alur Penelitian

Gambar 4.1 Hasil pewarnaan BTA konvensional dan pewarnaan BTA

yang ditambah 2% bleach

Page 14: PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Laporan Penelitian berjudul PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA PEWARNAAN

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Riwayat Penulis

Lampiran 2 Perizinan Pengambilan Sampel

Lampiran 3 Proses Penelitian

Page 15: PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Laporan Penelitian berjudul PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA PEWARNAAN

xv

DAFTAR SINGKATAN

BSC : Bio Safety Cabinet

BTA : Basil Tahan Asam

IUATLD : International Union Against Tuberculosis And Lung Disease

MTB : Mycobacterium tuberculosis

TB : Tuberculosis

NRAMP : Natural Natural Resistance-Associated Macrophage Protein

DNA : Deoxyribo Nucleic Acid

KGB : Kelenjar Getah Bening

TNF : Tumor Necrosis Factor

PCR : Polymerase Chain Reaction

Page 16: PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Laporan Penelitian berjudul PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA PEWARNAAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Tuberculosis (TB) adalah penyakit menular pada manusia dan hewan lain

yang disebabkan oleh spesies Mycobacterium tuberculosis dan Mycobacterium

bovis yang ditandai dengan pembentukan tuberkel dan nekrosis berkeju pada

jaringan dan organ. Paru adalah tempat utama infeksi TB dan biasanya

merupakan pintu gerbang masuknya infeksi ke organ lainnya.1

Berdasarkan Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Republik

Indonesia Tahun 2018, per tanggal Januari 2018 kasus baru tuberkulosis paru di

Indonesia terdapat 168.412 kasus dan di Provinsi Jawa Barat terdapat 31.598

kasus.2

Pada tahun 2014 insidensi seluruh pasien TB di Kota Bekasi ditemukan

sebesar 116,37 per 100.000 penduduk, angka ini meningkat dibanding tahun

2013 ditemukan 100,55 per 100.000 penduduk.3

Tahap awal untuk menemukan pasien TB paru adalah dengan menjaring

mereka yang memiliki gejala utama batuk berdahak selama 2 minggu atau lebih,

dapat disertai dahak bercampur darah, batuk darah, sesak nafas, badan lemas,

nafsu makan menurun, berat badan menurun, malaise, berkeringat malam hari

tanpa kegiatan fisik dan demam meriang lebih dari 1 bulan. Gejala tersebut juga

dapat dijumpai pada penyakit paru selain TB, seperti bronchitis kronis, asma,

kanker paru, dan lain-lain. Maka untuk menentukan diagnosis perlu dilakukan

pemeriksaan dahak secara mikroskopis.

Penegakan diagnosis TB bisa menggunakan berbagai macam metode,

diantaranya pemeriksaan bakteriologik, radiologik, Polymerase Chain Reaction (

PCR ), serologi, metode radiometrik, pemeriksaan cairan pleura, histopatologi

jaringan, pemeriksaan darah dan uji tuberkulin.

Untuk kepentingan diagnosis dengan cara pemeriksaan dahak secara

mikroskopis, pasien terduga TB diperiksa sampel sputum SPS (Sewaktu-Pagi-

Sewaktu). Ditetapkan sebagai pasien TB apabila minimal 1 (satu) dari

pemeriksaan sampel sputum SPS hasilnya BTA positif.

Page 17: PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Laporan Penelitian berjudul PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA PEWARNAAN

2

Penggunaan bleach dalam diagnosis TB sangat disarankan, mengingat

bleach dapat meningkatkan keamanan laboratorium dengan mensterilkan sputum.

Penelitian yang dilakukan oleh Rusheng Chew mendapatkan hasil bahwa

Mycobacterium tuberculosis berhasil disterilkan dengan menambahkan volume

bleach 15% yang sama selama 1 menit, 6% selama 5 menit, atau 3% selama 20

menit. Bleach secara signifikan mengurangi jumlah BTA yang divisualisasikan

dibandingkan dengan apusan konvensional. Penelitian tersebut menyimpulkan

bahwa bleach dapat meningkatkan keamanan laboratorium dengan mensterilkan

sputum, tetapi dapat menurunkan konsentrasi BTA yang terlihat pada saat

pemeriksaan mikroskopik, terutama untuk spesimen sputum yang mengandung

Mycobacterium tuberculosis dengan konsentrasi tinggi.4

Penelitian yang dilakukan oleh Preeti B Mindolli menunjukkan hasil

bahwa terdapat peningkatan sensitivitas yang signifikan pada pemeriksaan skor

BTA spesimen sputum yang ditambahkan 5% NaoCl (Natrium Hipoklorit).

Peningkatan kepositifan sebesar 23,14% pada pulasan yang menggunakan 5%

NaoCl dibandingkan dengan pulasan yang tidak menggunakan 5% NaoCl.5

Peneitian yang dilakukan oleh Suwarsono, Erike A. menunjukkan hasil

bahwa 1% bleach lebih baik daripada 4% NaOH dan NaLC-NaOH sebagai

larutan dekontaminasi. Selain itu 1% bleach memiliki tingkat kepositifan yang

lebih rendah daripada 4% NaOH dan NaLC-NaOH. Tetapi berdasarkan statistik

tidak ada perbedaan yang signifikan terkait tingkat kepositifan 4% NaOH,

NaLC-NaOH dan bleach (P=0.006).6

Pada penelitian ini penulis akan menambahkan larutan bleach dengan

konsentrasi yang berbeda yaitu dengan konsentrasi 2% dalam proses pewarnaan

BTA konvensional dengan metode Ziehl-Neelsen dalam pemeriksaan

mikroskopis BTA, untuk membandingkan skor BTA antara pewarnaan Ziehl-

Neelsen konvensional dengan Ziehl-Neelsen yang ditambah 2% bleach pada

spesimen sputum.

Page 18: PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Laporan Penelitian berjudul PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA PEWARNAAN

3

1.2 Rumusan Masalah

Apakah terdapat perbedaan skor BTA antara pewarnaan Ziehl-Neelsen

konvensional dengan Ziehl-Neelsen yang ditambah 2% bleach pada spesimen

sputum ?

1.3 Hipotesis

Terdapat perbedaan skor BTA antara pewarnaan Ziehl-Neelsen

konvensional dengan Ziehl-Neelsen yang ditambah 2% bleach.

1.4 Tujuan Penelitian

1.4.1 Tujuan Umum

Untuk menganalisis perbedaan skor BTA antara pewarnaan Ziehl-

Neelsen konvensional dengan Ziehl-Neelsen yang ditambah 2% bleach.

1.4.2 Tujuan Khusus

Mendeskripsikan skor BTA dengan teknik pewarnaan Ziehl-Neelsen

konvensional.

Mendeskripsikan skor BTA dengan teknik pewarnaan Ziehl-Neelsen

yang ditambah 2% bleach.

Menganalisis perbedaan skor BTA antara pewarnaan Ziehl-Neelsen

konvensional dengan Ziehl-Neelsen yang ditambah 2% bleach.

1.5 Manfaat penelitian

1.5.1 Untuk Peneliti

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana kedokteran

dan melanjutkan ke pendidikan profesi.

Meningkatkan pengetahuan untuk digunakan pada jenjang pendidikan

atau karier selanjutnya.

1.5.2 Untuk Institusi

Dapat digunakan sebagai acuan untuk penelitian-penelitian lain.

1.5.3 Untuk Masyarakat

Memberikan wawasan bagi masyarakat tentang adanya metode baru

pewarnaan Ziehl-Neelsen dengan penambahan 2% bleach.

Page 19: PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Laporan Penelitian berjudul PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA PEWARNAAN

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Mycobacterium tuberculosis

Mycobacterium tuberculosis adalah bakteri berbentuk batang aerob yang

tidak membentuk spora. Bakteri ini tidak motil, tidak berkapsul dan tahan asam.

Apabila diwarnai Gram, bakteri ini Gram positif, akan tetapi sulit untuk

diwarnai.7

Ketika diwarnai dengan Carbol Fuchsin pada metode Ziehl-Neelsen

Mycobacterium tuberculosis dapat menahan penghilangan warna oleh 20% asam

sulfur dan alkohol selama 10 menit ( tahan asam dan tahan alkohol ). Dengan

pewarnaan ini, bakteri berwarna merah, sedangkan sel-sel jaringan beserta

organisme lainnya berwarna biru sehingga disebut juga basil tahan asam,karena

meskipun bakteri ini tidak dapat terwarnai dengan mudah, namun apabila sekali

terwarnai, bakteri ini dapat menahan warnanya walaupun diberikan asam atau

alkohol.7

2.1.1 Morfologi Mycobacterium tuberculosis

Pada jaringan, basil tuberculosis adalah bakteri batang tipis lurus

berukuran sekitar 0,4 x 3 µm. Penyusun utama dinding sel Mycobacterium

tuberculosis ialah asam mikolat, lilin kompleks, trehalosa dimikolat yang disebut

“cord factor” , mycobacterial sulfolipids yang berperan dalam virulensi dan

glikopeptidolipid. Asam Mikolat merupakan asam lemak berantai panjang (C60-

C90) yang dihubungkan dengan arabinogalaktan oleh ikatan glikolipid dan

dengan peptidoglikan oleh jembatan fosfodiester. Di dalam sel, lipid banyak

terikat dengan protein dan polisakarida. Muramil dipeptida yang membuat

kompleks dengan asam mikolat dapat menyebabkan pembentukan granuloma.

Setiap tipe Mycobacterium mengandung beberapa protein yang memicu reaksi

tuberculin. Protein berikatan dengan wax fraction can,setelah injeksi akan

menginduksi sensitivitas tuberkulin. 8

Page 20: PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Laporan Penelitian berjudul PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA PEWARNAAN

5

Gambar 2.1 Dinding sel Mycobacterium tuberculosis (Kumar,2012)7

Gambar 2.2 Mycobacterium tuberculosis setelah dilakukan dengan

pewarnaan BTA. Mycobacterium tuberculosis berwarna merah dengan latar

belakang berwarna biru. (Kumar,2012)7

Page 21: PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Laporan Penelitian berjudul PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA PEWARNAAN

6

2.1.2 Identifikasi Mycobacterium tuberculosis Secara Mikrobiologis

Terdapat beberapa metode yang digunakan untuk mengidentifikasi

mikobakterium, yaitu :

1. Pemeriksaan mikroskopik

Dilakukan dengan mengambil spesimen sputum dengan pengambilan

spesimen 3 kali yaitu sewaktu-pagi-sewaktu. Spesimen yang akan dikirim ke

laboratorium harus disertakan identitas pasien yang sesuai dengan formulir

permohonan pemeriksaan laboratorium.1

Cara pemeriksaan spesimen sputum dapat dilakukan dengan cara

mikroskopik. Pemeriksaan mikroskopik dibagi menjadi pemeriksaan

mikroskopik biasa dan mikroskopik fluoresens. Pemeriksaan mikroskopik biasa

dapat menggunakan pewarnaan Ziehl-Neelsen atau pewarnaan Kinyoun Gabbett,

sedangkan pemeriksaan mikroskopik fluoresens menggunakan pewarnaan

auramin-rhodamin (khususnya untuk screening). Interpretasi pemeriksaan

mikroskopik menggunakan skala bronkhorst atau IUATLD.1

2. Kultur

M. tuberculosis adalah bakteri aerob obligat. Suhu optimal agar bakteri

ini dapat tumbuh adalah 35˚ C sampai 37˚ C tetapi mereka tidak dapat tumbuh

pada suhu 25˚ C atau 41˚ C. Bakteri ini dapat hidup pada pH optimal 6,4 sampai

7,0.6

Terdapat 2 media yang dapat digunakan untuk kultur, yaitu media padat

dan media cair.

a. Media padat

Media padat mengandung telur (Lowenstein Jensen), darah (Tarshis),

serum (Loeffler), atau kentang ((Pawlowsky). Media padat yang paling

banyak digunakan untuk kultur adalah Lowenstein Jensen. Lowenstein

Jensen mengandung koagulasi telur ayam, garam mineral, asparagine dan

malasit hijau sebagai agen selektif untuk menghambat pertumbuhan

bakteri lain dan menyediakan warna yang kontras dengan koloni

mikobakteri sehingga mudah terlihat.7

Page 22: PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Laporan Penelitian berjudul PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA PEWARNAAN

7

Dalam media padat, M. tuberculosis membentuk koloni kering, kasar,

tidak beraturan dengan permukaan keriput. Mereka berwarna putih krem

sampai kekuningan.7

b. Media cair

Dalam media cair tanpa zat pendispersi, pertumbuhan dimulai dari

bagian bawah. Mereka sering tumbuh sebagai koloni seperti tali yang

diikat yang disebut tali serpentin.7

Beberapa media cair yang dapat digunakan diantaranya: Dubos,

Middlebrook, Proskauer dan Beck, Sula dan Sauve. Yang paling umum

digunakan adalah Dubos dan Middlebrook 7H9.7

3. Reaksi Biokimia

Terdapat beberapa tes reaksi biokimia yang dapat digunakan untuk

mengidentifikasi M. tuberculosis, diantaranya Niacin Test, Nitrat Reduction

Test, Catalase Activity, Tween 80 Hydrolisis, Arylsulfatase Test, Neutral Red

Test, Amidase Test, Susceptibility to Pyrazinamide dan Susceptibility to

Thiophen-2-Carboxylic Acid Hydrazide (TCH).7

4. Molekuler

Pemeriksaan secara molekuler dapat menggunakan teknik PCR dan

GeneXpert.

a. PCR

PCR adalah suatu metode in vitro untuk amplifikasi sekuen DNA

target spesifik secara enzimatik dengan menggunakan sepasang primer

oligonukleotida spesifik yang terdapat pada dua daerah (region) yang

sekuennya telah diketahui. Pada dasarnya reaksi PCR mengambil prinsip

replikasi DNA, yaitu pembukaan untai ganda, penempelan primer, dan

perpanjangan rantai DNA baru oleh DNA polimerase dari arah 5‟ ke 3‟.

Hanya saja pada metode PCR, tidak digunakan enzim ligase dan primer

RNA.9

Page 23: PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Laporan Penelitian berjudul PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA PEWARNAAN

8

Proses PCR merupakan suatu rangkaian siklus temperatur yang

terjadi secara berulang. Satu siklus PCR terdiri 3 tahap, yaitu: 1)

denaturasi,2) annealing, dan 3) ekstension. Denaturasi adalah proses

pemisahan satu untai ganda DNA menjadi dua untai tunggal DNA. DNA

untai tunggal ini, berperan sebagai cetakan (template), tempat

penempelan primer, dan tempat kerja DNA polimerase. Pemisahan untai

ganda DNA, dapat terjadi melalui proses pemanasan yang umumnya

dilakukan pada suhu 90-95C selama 30 detik. Selanjutnya pada tahap

annealing suhu reaksi diturunkan menjadi –50C selama 30 – 60 detik,

untuk penempelan primer oligonukleotida pada sekuens yang

komplementer pada molekul DNA cetakan. Tahap ketiga dalam siklus

PCR adalah ekstension yang dilakukan pada suhu 72C, yang merupakan

suhu optimum untuk kerja enzim Tag DNA polimerase. Proses ini

berlangsung selama lebih kurang 1,5 menit. Ekstensien merupakan proses

pemanjangan primer membentuk sekuen DNA yang komplementer

dengan 16 DNA cetakan. Ketiga tahap tersebut berlangsung selama

beberapa kali sampai tingkat amplifikasi yang diinginkan. Pada

umumnya amplifikasi berlangsung sebanyak 25 – 40 siklus, bergantung

pada jumlah DNA yang diinginkan.9

b. GeneXpert

GeneXpert merupakan penemuan terobosan untuk mengidentifikasi

M. tuberculosis berdasarkan pemeriksaan molekuler yang menggunakan

metode Real Time Polymerase Chain Reaction Assay (RT-PCR) semi

kuantitatif yang menargetkan wilayah hotspot gen rpoB pada M.

tuberculosis, yang terintegrasi dan secara otomatis mengolah sediaan

dengan ekstraksi deoxyribo nucleic acid (DNA) dalam cartridge sekali

pakai. Penelitian invitro menunjukkan batas deteksi kuman TB dengan

metode RT-PCR GeneXpert minimal 131 kuman/ml sputum. Waktu

hingga didapatkannya hasil kurang dari dua jam dan hanya membutuhkan

pelatihan yang simple untuk dapat menggunakan alat ini.10,11,12

Page 24: PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Laporan Penelitian berjudul PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA PEWARNAAN

9

2.2 Penyakit Tuberkulosis Paru

Tuberkulosis adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh

Mycobacterium tuberculosis. Infeksi TB terjadi melalui udara, yaitu melalui

inhalasi droplet yang mengandung kuman-kuman basil tuberkel yang berasal dari

orang yang terinfeksi.

2.2.1 Patogenesis

Pada saat Mycobacterium turunan virulen masuk ke dalam endosome

makrofag, organisme tersebut mampu menghambat respons mikrobisida normal

dengan cara mencegah fusi lisosom dengan vakuol fagositik. Apabila terjadi

pencegahan formasi fagolisosom maka kemungkinan dapat terjadi proliferasi

mikobakterium tanpa terdeteksi.13

Pada orang dengan polimorfisme NRAMP I ( Natural Resistance-

Associated Macrophage Protein ) , merupakan protein transport ion

transmembran yang ditemukan pada endosome dan lisosom yang diyakini

berperan membunuh mikroba ), penyakit dapat berlanjut tanpa terbentuknya

response imun yang efektif.13

Antigen mikobakterium yang telah diproses mencapai aliran KGB dan

dipresentasikan ke sel T CD4+ oleh sel dendritik dan makrofag. Di bawah

pengaruh IL-12 yang disekresi makrofag, sel T CD4+ subset sel THI diproduksi

dan mampu mensekresi IFN-γ.13

IFN-γ yang dilepaskan oleh sel T CD4+ subset THI penting dalam

mengaktifkan makrofag. Makrofag yang sudah aktif akan melepas berbagai

mediator dan meningkatkan regulasi gen dengan efek downstream yang penting,

termasuk :

1. TNF untuk menarik monosit, kemudian menjadi aktif dan berdiferensiasi

menjadi “histiosit epiteloid” yang merupakan ciri dari reaksi

granulomatosa

2. Ekspresi gen inducible nitric oxide synthase (iNOS), yang mengakibtakan

peningkatan kadar oksida nutrat pada tempat infeksi, dengan aktifitas

antibakteria yang baik

3. Menghasilkan jenis oksigen reaktif, yang mempunyai sifat antibakteri

Page 25: PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Laporan Penelitian berjudul PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA PEWARNAAN

10

Defek pada setiap langkah respons sel THI mengakibatkan tidak terbentuk

granuloma yang baik, tidak adanya daya tahan, dan penyakit akan berkelanjutan.

2.2.2 Gejala Klinis

Gejala akibat TB paru adalah batuk produktif yang berkepanjangan (lebih

dari 2 minggu), nyeri dada, dan hemoptysis. Gejala sistemik termasuk demam,

menggigil, keringat malam, kelemahan, hilangnya nafsu makan, dan penurunan

berat badan.1

2.2.3 Diagnosis

Diagnosis TB paru pada orang dewasa ditegakkan dengan ditemukannya

Mycobacterium tuberculosis. Pada program TB nasional, penemuan BTA

melalui pemeriksaan dahak mikroskopis merupakan diagnosis utama.

Pemeriksaan lain seperti foto toraks, biakan dan uji kepekaan dapat digunakan

sebagai penunjang diagnosis sepanjang sesuai dengan indikasinya. Tidak

dibenarkan mendiagnosis TB hanya berdasarkan pemeriksaan foto toraks saja.

Foto toraks tidak selalu memberikan gambaran yang khas pada TB paru,

sehingga sering terjadi overdiagnosis. 14

Selain melakukan anamnesis dan menilai dari gejala klinis, dapat

dilakukan beberapa pemeriksaan penunjang diantaranya :

1. Pemeriksaan fisik :

Ditemukan suara napas bronkial, amforik, suara napas melemah, atau

ronki basah. Pada pasien dengan limfadenitis TB terdapat pembesaran kelenjar

getah bening (KGB) di sekitar leher dan ketiak. Pada pasien dengan pleuritis TB

saat dilakukan perkusi hasilnya pekak dan auskultasi melemah, hal ini karena

terdapat cairan di parunya.1

2. Pemeriksaan bakteriologi

Pasien diminta untuk mengumpulkan dahaknya kemudian diperiksa

secara mikroskopik melalui pewarnaan BTA. Hasil pemeriksaan

diinterpretasikan menggunakan skala IUATLD.

Probabilitas dalam mendeteksi basil dengan pemeriksaan mikroskop akan

meningkat seiring dengan meningkatnya kepadatan basil. Probabilitas ini tampak

Page 26: PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Laporan Penelitian berjudul PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA PEWARNAAN

11

pada lingkungan 60% dengan 1000 basil dan 95% dengan 10000 per ml sputum.

33,34,35 Oleh karena itu pemeriksaan mikroskopik sangat baik karena merupakan

tes yang sensitif terhadap diagnosis TB. 15,16

3. Pemeriksaan Radiologik

Pada pemeriksaan foto toraks, TB dapat memberikan gambaran radiologik

yang dicurigai sebagai lesi TB aktif :

• Bayangan berawan / nodular di segmen apikal dan posterior lobus atas paru dan

segmen superior lobus bawah

• Kaviti, terutama lebih dari satu, dikelilingi oleh bayangan opak berawan atau

nodular

• Bayangan bercak milier

• Efusi pleura unilateral (umumnya) atau bilateral (jarang)

Gambaran radiologik yang dicurigai lesi TB inaktif

• Fibrotik pada segmen apikal dan atau posterior lobus atas

• Kalsifikasi atau fibrotik

• Kompleks ranke

• Fibrotoraks/Fibrosis parenkim paru dan atau penebalan pleura

Luluh Paru (Destroyed Lung ) :

• Gambaran radiologik yang menunjukkan kerusakan jaringan paru yang berat,

biasanya secara klinis disebut luluh paru . Gambaran radiologik luluh paru terdiri

dari atelektasis, multikaviti dan fibrosis parenkim paru. Sulit untuk menilai

aktivitas lesi atau penyakit hanya berdasarkan gambaran radiologik tersebut.

• Perlu dilakukan pemeriksaan bakteriologik untuk memastikan aktivitas proses

penyakit

Luas lesi yang tampak pada foto toraks untuk kepentingan pengobatan

dapat dinyatakan sbb (terutama pada kasus BTA dahak negatif) :

• Lesi minimal , bila proses mengenai sebagian dari satu atau dua paru dengan

luas tidak lebih dari volume paru yang terletak di atas chondrostemal junction dari

iga kedua depan dan prosesus spinosus dari vertebra torakalis 4 atau korpus

vertebra torakalis 5 (sela iga 2) dan tidak dijumpai kaviti

• Lesi luas . Bila proses lebih luas dari lesi minimal.1

Page 27: PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Laporan Penelitian berjudul PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA PEWARNAAN

12

4. Pemeriksaan PCR

Pemeriksaan PCR meupakan pemeriksaan yang mendeteksi DNA,

termasuk DNA Mycobacterium tuberculosis. Spesimen yang digunakan dapat

berasal dari paru maupun luar paru sesuai dengan organ yang terlibat.1

5. Pemeriksaan serologi

Pemeriksaan serologi dapat dilakukan dengan berbagai metode, yaitu :

Enzym linked immunosorbent assay (ELISA), Mycodot dan

Immunochromatographic Test (ICT).1

6. Metode radiometrik

Mycobacterium tuberculosis akan memetabolisme asam lemak yang

kemudian menghasilkan CO2 yang akan dideteksi oleh mesin ini.1

7. Pemeriksaan cairan pleura

Pemeriksaan ini perlu dilakukan terutama pada pasien dengan efusi

pleura untuk membantu penegakkan diagnosis. Diagnosis tuberkulosis dapat

tegak jika uji Rivalta positif dan kesan cairan eksudat, serta pada analisis cairan

pleura terdapat sel limfosit dominan dan glukosa rendah.1

8. Pemeriksaan histopatologi jaringan

Diagnosis TB dipastikan jika ditemukan granuloma dengan perkijuan

pada jaringan paru atau di luar jaringan paru.1

2.2.4 Klasifikasi TB

1. Klasifikasi berdasarkan lokasi anatomi dari penyakit

a) Tuberkulosis paru

Merupakan TB yang menyerang jaringan (parenkim) paru, contohnya

adalah milier TB.

b) Tuberkulosis ekstra paru

Merupakan TB yang menyerang organ selain paru, misalnya : pleura,

kelenjar limfe, selaput otak dan tulang. Contoh TB ekstra paru adalah

Limfadenitis TB.1

2. Klasifikasi berdasarkan riwayat pengobatan sebelumnya

Page 28: PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Laporan Penelitian berjudul PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA PEWARNAAN

13

A) Pasien baru TB

Merupakan pasien yang belum pernah mendapatkan pengobatan TB

atau sudah pernah mendapatkan OAT namun kurang dari 1 bulan

(<28 dosis).

B) Pasien yang pernah diobati TB

Merupakan pasien yang sebelumnya pernah mendapatkan pengobatan

OAT selama 1 bulan atau lebih (≥ dari 28 dosis). Pasien ini

selanjutnya diklasifikasikan berdasarkan hasil pengobatan TB

terakhir, yaitu :

- Pasien kambuh : merupakan pasien TB yang pernah dinyatakan

sembuh atau pengobatan lengkap dan saat ini didiagnosis TB

(baik karena kambuh atau karena reinfeksi)

- Pasien yang diobati kembali setelah gagal : merupakan pasien TB

yang pernah diobati dan dinyatakan gagal pada pengobatan

terakhir.

- Pasien yang diobati kembali setelah putus obat : merupakan

pasien yang pernah diobati dan dinyatakan lost to follow up.

- Lain-lain : merupakan pasien TB yang pernah diobati namun hasil

akhir pengobatannya tidak diketahui.

C) Pasien yang riwayat pengobatan sebelumnya tidak diketahui.1

3. Klasifikasi berdasarkan hasil pemeriksaan uji kepekaan obat

- Mono Resistance (TB MR) : hanya resisten terhadap salah satu jenis

OAT lini pertama.

- Poli Resistance (TB PR) : resisten terhadap lebih dari satu jenis OAT

lini pertama selain Isoniazid dan Rifampisin secara bersamaan.

- Resistance Rifampisin (RR) : resisten terhadap Rifampisin dengan

atau tanpa resistensi terhadap OAT lain yang terdeteksi menggunakan

metode genotip (tes cepat) atau metode fenotip (konvensional).1

Page 29: PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Laporan Penelitian berjudul PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA PEWARNAAN

14

2.3 Pewarnaan BTA

Standar emas untuk mendiagnosis tuberculosis paru adalah kultur sputum

yang ada pada medium Lowenstein-Jensen. Namun, karena masih minimnya

fasilistas maka sebagian besar program menggunakan pewarnaan.

Terdapat tiga jenis pewarnaan yang dapat dilakukan untuk mendeteksi

adanya BTA yaitu pewarnaan Tan Thiam Hok, pewarnaan Ziehl-Neelsen, dan

pewarnaan Fluorokrom.17

Pewarnaan Tan Thiam Hok menggunakan Larutan Kinyoun (fuchsin

basis 4g, fenol 8 ml, alkohol 95% 20 ml,H2O destilata 100 ml) dan larutan

Gabbet (methylene blue 1g, H2SO4 96% 20 ml, alkohol absolut 30 ml, H2O

destilata 50 ml). Pewarnaan Ziehl-Neelsen menggunakan larutan karbol fuchsin

0.3%, alkohol 3% dan larutan methylene blue 0.1%. Pewarnaan Fluorokrom

meggunakan larutan Auramine, H2O destilata, asam alkohol dan potasium

permanganat 0.5%.17

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan, diketahui bahwa dari 3

jenis pewarnaan di atas, pewarnaan fluorokrom mempunyai sensitifitas paling

tinggi, pewarnaan Ziehl-Neelsen menempati urutan kedua dan pewarnaan Tan

Thiam Hok menempati urutan ketiga. Sedangkan spesifisitas ketiga pewarnaan

hampir sama, dengan paling tinggi pewarnaan Tan Thiam Hok, kedua Ziehl-

Neelsen dan yang ketiga pewarnaan fluorokrom.17

Dari penjelasan di atas walaupun pewarnaan Fluorokrom memiliki

sensitivitas paling tinggi dibanding kedua pewarnaan yang lainnya, tetapi sulit

untuk dilaksanakan di sarana kesehatan yang memiliki fasilitas sederhana,

karena pewarnaan ini sangat mahal harganya. Maka dari itu metode pewarnaan

Ziehl-Neelsen merupakan metode yang tepat karena harganya terjangkau dan

memberikan sensitivitas dan spesifisitas yang cukup tinggi.17

Penilaian skor BTA berdasarkan skala IUATLD yang akan dijelaskan

pada tabel 3.1.

2.4 Pemeriksaan biakan Mycobacterium tuberculosis

Pemilihan media bergantung pada tipe spesimen yang akan diperiksa.

Media non-selektif direkomendasikan untuk sampel yang diambil dari tempat

Page 30: PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Laporan Penelitian berjudul PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA PEWARNAAN

15

yang secara normal steril, seperti : sumsum tulang, biopsi jaringan, cairan

serebrospinal dan cairan tubuh lainnya. Sedangkan media selektif mengandung

agen antimikroba yang berfungsi untuk mencegah bakteri dan jamur kontaminan,

sehingga direkomendasikan untuk spesimen yang berpotensi terkontaminasi,

seperti : sputum, isi dari abses, cairan bronkus, cairan lambung, urin dan

sebagainya.

Media non-selektif yang sering digunakan diantaranya :

1. Egg-based media : media Lowenstein-Jensen dan media Ogawa

2. Agar-based media ; Middlebrook 7H10 dan Middlebrook 7H11

3. Liquid media : Middlebrook 7H9 broth

Media selektif yang sering digunakan di beberapa negara diantaranya :

1. Egg-based media : Gruft modifikasi LJ ( mengandung malachite

hijau, penisilin, asam nalidiksat sebagai agen selektif ), dan

Mycobactosel LJ ( mengandung malachite hijau, sikloheksimid,

linkomisin dan asam nalidiksat sebagai agen selektif ).

2. Agar-based media : 7H11 selektif (media Mitchisons‟), mengandung

karbenisilin, amphotericin B, polimiksin B dan trimethoprim sebagai

agen selektif.

3. Liquid media : secara umum mengandung modifikasi Middlebrook

7H9 broth ditambah agen antimikroba.

Semua kultur sebaiknya diinkubasi pada suhu 35-37˚ C. Spesimen

dikultur sampai tumbuh bakteri, atau buang bila dlaam 8-12 minggu

tidak tumbuh.

Kultur padat yang diinokulasi harus diinkubasi dengan tutup yang

kendur dalam posisi yang miring setidaknya satu minggu untuk

memastikan distribusi dari inokulasi.

Semua kultur harus diuji 48 jam setelah inokulasi untuk dilakukan:

1. pengecekan absorpsi dari cairan inokulasi

2. mengencangkan tutup untuk mencegah pengleuaran dari media

3. mendeteksi dini kontaminan.

Kultur kemudian diuji dalam seminggu, atau paling lama tiga kali

dalam periode 8 minggu masa inkubasi.

Page 31: PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Laporan Penelitian berjudul PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA PEWARNAAN

16

2.5 Penggunaan Bleach (Pemutih)

Pemutih diketahui sebagai pembunuh mikroorganisme yang sangat baik.

Mekanisme pemutih dalam membunuh mikroorganisme adalah dengan

menginisiasi reaksi stress oksidatif terhadap protein bakteri. Reaksi stress

oksidatif tersebut menstimulasi agregasi protein bakteri sehingga bakteri

mengalami kematian. Tidak seperti NaOH yang membunuh bakteri dengan

mengacaukan dasar keseimbangan pH, pemutih memilki lebih banyak cara untuk

membunuh bakteri kontaminan.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Erike A. Suwarsono

didapatkan hasil penggunaan bleach 1% lebih baik dibanding 4% NaOH dan

NALC-NaOH sebagai larutan dekontaminan. Oleh karena itu bleach 1% dapat

digunakan sebagai dekontaminan alternatif pada sputum yang mengandung

kontaminan yang tinggi, seperti kasus yang memerlukan waktu lebih lama untuk

transportasi sputum ke laboratorium sehingga terdapat bakteri kontaminan yang

tumbuh di dalam sputum.18

Bleach diketahui sebagai dekontaminan yang potensial. Mekanisme

bleach dalam membunuh Bleach diketahui sebagai dekontaminan yang potensial.

Mekanisme bleach dalam membunuh Mycobacterium tuberculosis adalah

dengan menginisiasi reaksi stress oksidatif pada protein bakteri. Reaksi stress

oksidatif ini dapat menstimulasi agregasi protein bakteri sehingga bakteri mati.

Ketika bakteri terpapar bleach, mereka membentuk perlindungan yang

menggunakan regulasi redoks chaperon Hsp33 yang dapat membalik

pembentukan oksidatif terhadap penukaran domain terminal-C nya. Bleach

merupakan aktifator yang potensial terhadap Hsp33 yang menghalangi fungsi

Hsp33, oleh karena itu reaksi yang dihasilkan berupa protein yang cacat.

Penggunaan bleach efektif untuk membunuh jamur dan bakteri karena bleach

memiliki efek mutagenik terhadap mereka.6,19

Bleach mengandung 50g/l klorin dan diencerkan dengan perbandingan

1:5 atau 1:10 untuk memperoleh konsentrasi akhir berturut-turut 1g/l dan 5g/l.

Bleach harus disimpan dalam tempat yang gelap. Tempat penyimpanan yang

terbuka akan menyebabkan gas klorin menguap dan melemahkan potensi

antimikrobialnya.16

Page 32: PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Laporan Penelitian berjudul PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA PEWARNAAN

17

Page 33: PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Laporan Penelitian berjudul PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA PEWARNAAN

18

2.6 Kerangka Teori

Gambar 2.3 Kerangka Teori

Masuk ke paru

dalam bentuk

droplet

Difagosit oleh

makrofag alveolar

Berkembang biak di

dalam makrofag

Reaksi inflamasi

Refleks batuk

Akumulasi mukus

Sekresi mukus

Diagnosis Mycobacterium Tuberculosis

Pemeriksaan

Radiologi

Penularan

melalui droplet

Pengeluaran

sputum

Pemeriksaan

mikrobiologi

Pewarnaan

BTA

Pemeriksaan

molekuler

Pemeriksaan

Mikroskopik

Bleach merupakan

disinfektan yang

paling baik

Pewarnaan BTA

ditambah 2% bleach

Membunuh

Mycobacterium

tuberculosis

Mengurangi risiko tertular

Mycobacterium tuberculosis

Lebih

aman

Melisiskan

mukus, saliva

dan debris

dalam sputum

Background

tampak lebih

jernih

1. Volume sekitar 3-

5 mL

2. Tampak kental

atau berlendir,

namun dengan

butiran purulent

3. Bercampur darah

Page 34: PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Laporan Penelitian berjudul PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA PEWARNAAN

19

2.7 Kerangka Konsep

Keterangan :

: Objek penilaian yang tidak termasuk tujuan penelitian

: Objek penilaian yang termasuk tujuan penelitian

: Cara kerja penelitian

Sputum yang berkualitas baik

Pemeriksaan Mikroskopis

Preparat tanpa bleach

Preparat dengan penambahan

bleach 2%

Pewarnaan BTA

Pemeriksaan Mikroskopik

Skor BTA Skor BTA Background tidak sejernih penambahan

bleach

Background tampak lebih

jernih

Gambar 2.4 Kerangka Konsep

1. Volume sekitar 3-

5 mL

2. Tampak kental

atau berlendir,

namun dengan

butiran purulent

3. Bercampur darah

Melisiskan

mukus, saliva

dan debris

dalam sputum

Page 35: PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Laporan Penelitian berjudul PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA PEWARNAAN

20

2.8 Definisi Operasional

No Variabel Deskripsi Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala

1

Skor BTA

Negatif = tidak

ditemukan

BTA dalam

100 lapang

pandang

Mikroskop

Pengamatan

Mikroskop

Berdasarkan

skala

IUATLD

Kategorik

:

Skala

IUATLD

Scanty =

ditemukan 1-9

BTA dalam

100 lapang

pandang

1 = ditemukan

10-99 BTA

dalam 100

lapang

pandang

2= ditemukan

1-10 BTA

setiap 1 lapang

pandang

dengan

pemeriksaan

minimal 50

lapang

pandang

3= ditemukan

≥10 BTA

dalam 1 lapang

pandang

dengan

pemeriksaan

minimal 20

lapang

pandang.1

Page 36: PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Laporan Penelitian berjudul PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA PEWARNAAN

21

Tabel 2.1 Definisi Operasional

2 Sputum

Berkualitas 1. Volume

sekitar 3-5

mL

2. Tampak kental atau

berlendir,

namun

dengan

butiran

purulent

3. Bercampur darah

37

Pengamatan

makroskopik

Page 37: PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Laporan Penelitian berjudul PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA PEWARNAAN

22

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian uji komparatif untuk membandingkan

skor BTA spesimen sputum yang dilakukan pewarnaan Ziehl-Neelsen

konvensional dengan Ziehl-Neelsen yang ditambah 2% bleach.

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan pada Januari 2018 hingga Agustus 2018 di

lingkungan Pusat Kesehatan Masyarakat Kalibaru Kota Bekasi, Jawa Barat.

3.3 Kriteria Inklusi dan Eksklusi

3.3.1 Kriteria Inklusi

1. Pasien memiliki gejala klinis penyakit TB paru

2. Pasien TB paru kasus baru

3.3.2 Kriteria Eksklusi

1. Sputum mengering

3.4 Populasi dan Sampel

Populasi pada penelitian ini adalah masyarakat di lingkungan Pusat

Kesehatan Masyarakat Kalibaru Kota Bekasi, Jawa Barat.

Besar sampel minimal yang diperlukan menggunakan rumus besar

sampel minimal dari buku M. SOPIYUDIN DAHLAN yaitu :

Keterangan :

n = Besar sampel minimal masing-masing kelompok

α = Derajat kepercayaan, deviat baku alfa, probabilitas untuk membuat

kesalahan tipe I ditetapkan sebesar 5% hipotesis, sehingga Zα=1.96

β = Deviat baku beta, probabilitas untuk membuat kesalahan tipe II

ditetapkan sebesar 20%, sehingga Zβ=0.84

Page 38: PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Laporan Penelitian berjudul PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA PEWARNAAN

23

π = Besarnya diskordan ( ketidaksesuaian )

P1 = Proporsi pada kasus

P2 = Proporsi pada kontrol

OR = Perkiraan odds ratio

Dari penelitian sebelumnya diambil variabel penambahan bleach

terhadap konvensional dimana diketahui nilai P2=0.92 dan P1=0.15 dengan nilai

=0.7. Oleh karena itu diperoleh nilai n sebagai berikut :

𝑛1 =

n1 = 15

n1 = n2 = 15

Perhitungan dilakukan dengan menggunakan software sample size 2.0 dari

WHO, jumlah total sampel yang diperlukan adalah 30, namun dalam penelitan ini

peneliti mendapatkan mengumpulkan sampel sampai dengan 33 total sampel

specimen sputum, dimana terdapat 33 sampel sputum yang siap dibuat 33

preaparat dengan pewarnaan konvesional dan 33 preparat yang ditambahkan

dengan bleach 2%, sehingga total preparat yang diperiksa adalah 66 preparat. 20

3.5 Alat dan Bahan Penelitian

Alat dan bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah sampel

sputum, pot steril untuk sputum, cool gel, cool box, Bio Safety Cabinet (BSC),

pipet, tabung ukur, object glass, cover glass, lidi, tissue, alkohol 70%, alcohol

swab, minyak emersi, mikroskop, bak pewarnaan, rak susun pewarnaan, bunsen,

pinset, korek api, vortex, bola kapas, autoklaf, plastik hazard, pewarna Ziehl-

Neelsen, alat pelindung diri berupa jas laboratorium, masker dan sarung tangan.

3.6 Cara kerja penelitian

3.6.1 Pengambilan sampel

Beberapa tahap dalam pengambilan sampel yaitu : pertama peneliti

mempersiapkan container sputum dengan nomor identitas pada dinding pot

sebelah luar. Kedua, pada waktu pasien datang pertama kali diambil dahaknya,

Page 39: PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Laporan Penelitian berjudul PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA PEWARNAAN

24

kemudian pasein dibekali dengan 2 container sputum dan diperintahkan untuk

mengumpulkan dahak kedua yaitu pada pagi hari, dan dahak ketiga dikumpulkan

pada saat pasien datang keesokan harinya.

Pasien diperintahkan untuk mengeluarkan dahak serta menampungnya

dalam container sputum di ruang terbuka yang jauh dari pemukiman atau dalam

ruang khusus pengumpulan dahak. Kemudian dahak yang sudah tertampung

dalam container sputum ditransport dari Puskesmas Kalibaru Bekasi ke

laboratorium mikrobiologi FK UIN dalam keadaan dingin.

3.6.2 Persiapan alat dan bahan

Peneliti harus memakai alat pelindung diri seperti jas laboratorium,

masker dan sarung tangan. Alat-alat yang akan digunakan seperti tabung ukur

dan baskom dicuci bersih dengan air mengalir. Bio Safety Cabinet (BSC)

dinyalakan kemudian disinari menggunakan lampu ultraviolet selama 30 menit

untuk membunuh bakteri yang masih ada di dalam ruangan tersebut. Bersihkan

bagian luar (kaca) dan dalam BSC menggunakan alcohol 70% dan tissue.

Letakkan tissue di dasar BSC hingga menutupi keseluruhan permukaan.

Letakkan lidi, tabung ukur, pipet, bleach 2%. Masukkan baskom ke dalam BSC

diikuti pot sputum. Untuk mengerjakan spesimen sputum operator harus duduk

di depan BSC dengan sikut menempel di batas pintu BSC dan tangan berada di

atas tidak menempel ke dasar BSC.

Selama mengerjakan apabila spesimen tumpah atau menetes ke dasar

BSC harus diteteskan atau disemprot menggunakan Alcohol 70% kemudian di

lap menggunakan tissue. Barang yang sudah digunakan dibuang ke dalam plastik

biohazard untuk selanjutnya dilakukan sterilisasi mengggunakan autoklaf selama

2 jam dengan tekanan sebesar 15 dyne/cm3 dan suhu sebesar 121˚C. Selama

pengerjaan di BSC operator dilarang menyentuh barang-barang di luar BSC,

karena dikhawatirkan akan menyebarkan agen infeksius.

Taruh rak pewarnaan didalam bak pewarnaan kemudian taruh di

washtafel ( tempat pencucian ). Semprot bola kapas dengan alcohol 70%

kemudian letakkan di dekat bak pewarnaan bersama pinset. Pastikan air mengalir

pada washtafel.

Page 40: PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Laporan Penelitian berjudul PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA PEWARNAAN

25

3.6.3 Pembuatan preparat tanpa bleach 2% dan dengan bleach 2%

Pembuatan Larutan Bleach 2% menggunakan rumus :

V1 x M1 = V2 x M2

V1 x 5,25% = 60 mL x 2%

v1 =

= 22,8 Ml = 23 Ml

V2 – V1 = 60-23 = 37 Ml

Dibutuhkan 23 Ml bleach 5,25% kemudian dicampur dengan aquades 37

Ml sehingga menghasilkan bleach 2%.

Langkah membuat preparat yaitu pertama peneliti meletakkan pot sputum

yang berisi sampel ke dalam BSC. Kemudian peneliti mengambil sputum pada

bagian yang purulent menggunakan lidi. Setelah itu diapuskan di kaca preparat

sesuai dengan identitas dan tidak melewati batas oval yang telah dibuat.

Kemudian sediaan didiamkan dan ditunggu hingga kering seperti putih susu.

Setelah itu difikasasi dengan Bunsen. Sediaan menghadap ke atas, kemudian

dilewatkan di atas api 3 kali.

Pada pembuatan preparat yang ditambah bleach 2%, sebelum diapuskan

di kaca preparat terdapat langkah-langkah yang harus dikerjakan terlebih dahulu

yaitu peneliti mencampurkan sputum dengan 2% bleach dengan perbandingan

1:1. Kemudian diratakan dengan menggunakan vortex selama 10 detik. Setelah

itu diamkan 5 menit, kemudian fiksasi.

3.6.4 Pewarnaan BTA menggunakan teknik Ziehl-Neelsen

Cara melakukan pewarnaan BTA menggunakan teknik Ziehl-Neelsen

adalah sebagai berikut : Sediaan yang telah ada diletakkan di atas rak yang

ditempatkan baskom berisi air di bawahnya. Kemudian sediaan diteteskan karbol

fuchsin hingga menutupi permukaan sediaan. Setelah itu dipanaskan sampai

keluar uap, namun tidak boleh sampai mendidih. Dinginkan selama 5 menit.

Kemudian bilas dengan air mengalir lalu miringkan untuk meniriskan airnya.

Lalu teteskan alkohol hingga menggenangi sediaan, tunggu selama 10 detik,

kemudian bilas dengan air mengalir (bisa diulangi hingga warna merah akibat

karbol fuchsin menjadi bersih). Teteskan methylene blue hingga menutupi

Page 41: PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Laporan Penelitian berjudul PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA PEWARNAAN

26

permukaan, tunggu selama 1 menit. Kemudian bilas menggunakan air mengalir,

lalu keringkan sediaan pad arak pengering.

3.6.5 Pemeriksaan Mikroskopik

Lakukan pemeriksaan mikroskopik dari ujung atas kanan ke kiri atau

sebaliknya. Laporkan hasil pemeriksaan mengacu kepada skala Internasional

Union Against To Lung Disease (IUATLD) :

Tabel 3.1 Skala IUATLD

Penglihatan di mikroskop Hasil Cara Penulisan

Tidak ditemukan BTA dalam

100 lapang pandang

Negatif Negatif

Ditemukan 1-9 BTA dalam

100 lapang pandang

Scanty Tulis jumlah BTA yang

ditemukan

Ditemukan 10-99 BTA dalam

100 lapang pandang

+1 +1

Ditemukan 1-10 BTA setiap 1

lapang pandang dengan

pemeriksaan minimal 50

lapang pandang

+2 +2

Ditemukan ≥10 BTA dalam 1

lapang pandang dengan

pemeriksaan minimal 20

lapang pandang

+3 +3

Page 42: PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Laporan Penelitian berjudul PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA PEWARNAAN

27

3.7 Manajemen Data

Manajemen data yang dilakukan peneliti meliputi pengumpulan data,

pengolahan data, dan analisis data.

1. Pengumpulan data

Penelitian ini menggunakan data berupa sputum. Sputum berasal dari

pasien yang sesuai dengan kriteria penelitian yang tinggal di sekitar

Puskesmas Kali Baru. Sputum dikumpulkan oleh kader Puskesmas Kali

Baru yang mewakili tiap RT dan RW. Sputum yang telah terkumpul

kemudian diproses di Laboratorium Mikrobiologi FK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dengan dilakukan pemeriksaan mikroskopik dengan

skala IUATLD.

2. Pengolahan data

Pengolahan data yang dilakukan meliputi :

a. Editing : Data yang terkumpul diperiksa kelengkapannya, jika

masih ada yang belum lengkap selanjutnya akan ditanyakan

kembali pada kader yang melakukan pengambilan sputum.

b. Coding : Mengubah data pasien menjadi huruf dan angka. Tujuan

dari coding adalah mempermudah saat memasukan data saat

processing.

c. Processing : Memasukan data yang telah dilakukan editing

dan coding ke dalam program SPSS versi 22 untuk diolah.

d. Cleaning : Memeriksa dan memperbaiki kembali data yang

yang telah diolah.

3. Analisis data

Analisis data pada penelitian ini terdiri dari dua jenis analisis, yaitu :

a. Analisis univariat : analisis univariat digunakan untuk

mendeskripsikan karakteristik masing-masing variabel yang

diteliti.

b. Analisis bivariat : analisis bivariat digunakan untuk mengetahui

hubungan antara variabel independen dan variabel dependen.

Perlu dilakukan uji Chi Square untuk mengetahui ada dan tidak

Page 43: PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Laporan Penelitian berjudul PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA PEWARNAAN

28

hubungan yang bermakna secara statistic dengan kemaknaan 0.05

atau α = 5%.

Rumus uji Chi Square yaitu :

X2 = ∑

Df = (b-1)(k-1)

dengan keterangan sebagai berikut :

X2 = Chi Square

O (Observed) = Nilai observasi

E ( Expected) = Nilai harapan

Df = Degree of Freedom / Derajat kebebasan

B = Jumlah baris

K = Jumlah kolom

Hasil akhir dari uji statistic digunakan untuk memutuskan uji Ho ditolak

atau Ho gagal ditolak. Apabila p value <0.05 , maka Ho ditolak yang berarti

terdapat hubungan bermakna. Jika p value >0.05, maka Ho gagal ditolak yang

berarti tidak terdapat hubungan bermakna.21

Page 44: PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Laporan Penelitian berjudul PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA PEWARNAAN

29

3.8 Alur Penelitian

Pasien dengan batuk

>2 minggu

Pengambilan sputum

dengan SPS

( Sewaktu Pagi Sewaktu )

Pemeriksaan

mikroskopik untuk

menghitung skor BTA

Pewarnaan BTA

Sputum yang

berkualitas baik

Tanpa

penambahan

2% bleach

Dengan

penambahan

2% bleach

Gambar 3.1 Alur Penelitian

Pengelolaan

spesimen

Pembuatan preparat

1. Volume sekitar 3-5 mL

2. Tampak kental atau berlendir,

namun dengan

butiran purulent

3. Bercampur darah

Page 45: PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Laporan Penelitian berjudul PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA PEWARNAAN

30

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Univariat

Analisis univariat adalah analisis yang dilakukan untuk mengetahui

distribusi frekuensi dari masing – masing variabel yang diteliti meliputi usia,

jenis kelamin, lama batuk dan gejala yang dialami pasien. Deskripsi karakteristik

pasien dapat kita lihat pada tabel 4.1 :

Tabel 4.1 Deskripsi karakteristik pasien yang sputumnya digunakan untuk

sampel

Variabel n (%)

Usia <30 tahun

30-60 tahun

>60 tahun

1 (3)

25 (75.8)

7 (21.2)

Jenis Kelamin Laki-laki

Perempuan

19 (57.6)

14 (42.4)

Lama Batuk >3 minggu

<3 minggu

26 (78.8)

7 (21.2)

Gejala

Berat Badan Turun

Batuk Berdarah

Sesak nafas

10 (30.3)

3 (9.1)

18 (54.5)

4.1.1 Hasil pemeriksaan mikroskopik

Pada penelitian ini didapatkan hasil pemeriksaan mikroskopik sebagai

berikut :

Page 46: PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Laporan Penelitian berjudul PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA PEWARNAAN

31

Tabel 4.2 Hasil pemeriksaan mikroskopik pada sampel yang diwarnai dengan

pewarnaan Ziehl-Neelsen konvensional dengan Ziehl-Neelsen yang ditambah

2% bleach

Skor BTA Pewarnaan

Ziehl-Neelsen konvensional

n ( % )

Ziehl-Neelsen + 2% bleach

n ( % )

Negatif 17 ( 51.5 ) 10 ( 30.3 )

Scanty 9 ( 27.3 ) 11 ( 38.3 )

Positif 1 4 ( 12.1 ) 6 ( 18.2 )

Positif 2 2 ( 6.1 ) 2 ( 6.1 )

Positif 3 1 ( 3 ) 4 ( 12.1 )

Berdasarkan tabel 4.2 dapat kita lihat bahwa hasil negatif pada

pewarnaan Ziehl-Neelseen yang ditambah bleach 2% lebih sedikit dibanding

yang tidak ditambah bleach 2%. Pada pewarnaan Ziehl-Neelsen yang ditambah

bleach 2% hasil scanty, positif 1 dan positif 3 lebih banyak dibanding pewarnaan

Ziehl-Neelsen yang tidak ditambah 2% bleach. Hal ini dapat terjadi karena

bleach dapat meningkatkan sensitifitas dan tingkat kepositifan dalam

pemeriksaan mikroskopik.22

Pada tabel 4.2 didapatkan bahwa terdapat peningkatan kepositifan setelah

penambahan bleach pada positif 1 dari 12,1% menjadi 18,2% dan pada positif 3

dari 3% menjadi 12,1%. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Hepple

P, dkk (2010) menggunakan 280 sampel. Tingkat kepositifan meningkat dari

43,2% menjadi 47,9% pada positif 1, dan dari 42,1% menjadi 43,9% pada positif

2 setelah penambahan bleach. Perbedaan persentase terjadi akibat dari jumlah

sampel tiap penelitan yang berbeda.

4.2 Analisis Bivariat

Analisis bivariat adalah analisis yang dilakukan untuk mengetahui

pengaruh penambahan bleach 2% dalam pewarnaan BTA konvensional terhadap

skor BTA pada spesimen. Hasil uji Friedmann akan disajikan dalam bentuk tabel

4.3 :

Page 47: PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Laporan Penelitian berjudul PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA PEWARNAAN

32

Tabel 4.3 Hubungan antara hasil pewarnaan konvensional dengan penambahan

bleach

Bleach

Total Nilai P negatif Scanty positif 1 positif 2 positif 3

Konvensional

negatif 9 5 2 1 0 17

0.008

scanty 1 4 2 1 1 9

positif 1 0 2 2 0 0 4

positif 2 0 0 0 0 2 2

positif 3 0 0 0 0 1 1

Total 10 11 6 2 4 33

4.3 Pembahasan

Berdasarkan tabel 4.1 dapat disimpulkan bahwa pada penelitian ini

penyakit TB lebih banyak diderita pada pasien dengan jenis kelamin laki-laki.

Hal ini sesuai dengan data epidemiologi WHO tahun 2018 yang menyebutkan

bahwa penderita TB lebih banyak pada pasien dengan jenis kelamin laki-laki

dibanding perempuan.23

Pada penelitian ini terdapat 54.5% pasien mengalami keluhan sesak nafas.

Hal ini sejalan dengan karakteristik pasien pada penelitian yang dilakukan

Suwarsono, Erike. A yaitu terdapat pasien dengan keluhan sesak napas sebanyak

9%.11

Keluhan sesak nafas terjadi sebagai akibat kurang terpenuhinya sirkulasi

paru karena terhambatnya compliance dan elastisitas paru serta terdapatnya sekret

yang menutupi saluran pernapasan.24

Sebanyak 78.8% pasien pada penelitian ini mengalami keluhan batuk lebih

dari 3 minggu. Hal ini sejalan dengan gejala klinis TB paru berdasarkan

konsensus Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) tahun 2011.1

Pada penelitian ini terdapat 30.3% pasien yang mengalami keluhan berupa

penurunan berat badan. Hal ini sesuai dengan salah satu gejala khas TB yaitu

adanya penurunan berat badan pada penderita TB.1,25,26,27,28

Page 48: PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Laporan Penelitian berjudul PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA PEWARNAAN

33

Berdasarkan tabel 4.3 dari 17 sampel yang negatif dengan konvensional

terdapat 5 sampel yang scanty, 2 sampel yang positif 1 dan 1 sampel yang positif

3 dengan pewarnaan bleach. Hal ini membuktikan bahwa dengan penambahan

bleach dapat memberikan pengaruh terhadap hasil pemeriksaan mikroskopik.

Dengan pemberian bleach dapat lebih mudah mendeteksi BTA karena lapang

pandang yang jernih, selain itu dengan penambahan bleach dapat mengurangi

risiko terkena penyakit tuberkulosis karena bleach dapat membunuh bakteri yang

terdapat pada sputum. Bleach dapat meningkatkan kepositifan dengan melisiskan

mukus, saliva dan debris yang terdapat dalam sputum.

Penelitian yang dilakukan Cattamanchi A,dkk mendapatkan hasil bahwa

dengan penambahan bleach dapat menambah kepositifan dan meningkatkan

sensitifitas sebesar 20%.29

Penelitian yang dilakukan Bonnet M,dkk mendapatkan hasil bahwa

dengan penambahan bleach dapat meningkatkan kepositifan sebesar 15%

dibandingkan dengan sampel yang tidak ditambah bleach.30

Date, K (2017) dalam penelitannya menunjukkan hasil dari 882 sampel,

172 (19.5%) positif dengan menggunakan pewarnaan Ziehl-Neelsen

konvensional dan 201 (22.79%) positif menggunakan 5% NaOCL. Hal ini

menunjukkan peningkatan kepositifan sebesar 3.29%.38

Pada tabel 4.3 didapatkan bahwa total dari 17 sampel negatif pada

pewarnaan konvensional terdapat 8 (47%) sampel yang positif pada pewarnaan

dengan penambahan bleach, sedangkan total dari 10 sampel negatif pada

pewarnaan dengan penambahan bleach terdapat 1 (10%) sampel yang positif

pada pewarnaan konvensional. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan

Vishnu P.H., dkk dengan hasil penelitian dari total 2543 sampel negatif pada

pewarnaan konvensional terdapat 90 sampel (3.5%) yang positif pada pewarnaan

dengan penambahan bleach, sedangkan dari total 2484 sampel negatif pada

pewarnaan dengan penambahan bleach terdapat 31 sampel (1.2%) yang positif

pada pewarnaan konvensional. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penambahan

Page 49: PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Laporan Penelitian berjudul PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA PEWARNAAN

34

bleach pada sediaan sputum dapat meningkatkan kepositifan dalam pemeriksaan

mikroskopik dibandingkan dengan pewarnaan konvensional.22

Penelitian ini menggunakan uji hipotesis komparatif kategorik

berpasangan dengan menggunakan uji Friedman. Berdasarkan tabel di atas

didapatkan nilai P sebesar 0.008 yang artinya terdapat pengaruh hasil

pemeriksaan mikroskopik dengan penambahan bleach 2%.

Gambar 4.1 Hasil pewarnaan BTA konvensional dan pewarnaan BTA

yang ditambah 2% bleach

4.4 Aspek keislaman

Pada penelitian ini telah diketahui bahwa dengan penambahan bleach 2%

dapat meningkatkan skor BTA dalam pemeriksaan mikroskopik. Hal ini tentu

akan lebih mempermudah peneliti dalam melakukan diagnosis terhadap penyakit

TB. Hal ini sesuai dengan firman Allah :

با ق ا اجرهم با ما عندكم ينفد وما عند الله ولـنجزين الذين صبرو

حسن ما كا نوا يعملون

Ayat di atas berarti : “Apa yang ada di sisimu akan lenyap, dan apa yang

ada di sisi Allah adalah kekal. Dan Kami pasti akan memberi balasan kepada

orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka

Pewarnaan Ziehl-Neelsen

Konvensional

Pewarnaan Ziehl-Neelsen

yang Ditambah 2% bleach

Page 50: PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Laporan Penelitian berjudul PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA PEWARNAAN

35

kerjakan.” (Q.S. An-Nahl/16:96). Dalam melakukan diagnosis TB dengan

pemeriksaan mikroskopik perlu dilakukan beberapa tahapan. Mulai dari

pengumpulan sputum, pembuatan preparat, pewarnaan BTA dan pemeriksaan

menggunakan mikroskop dibutuhkan kesabaran yang tinggi untuk menghindari

kesalahan dalam diagnosis. Allah Subhanahu wa ta‟ala telah menjanjikan pahala

yang lebih baik dari apa yang kita kerjakan apabila kita melakukan pekerjaan

tersebut dengan sabar.

إن مع العسر يسرا . فإن مع العسر يسرا . Ayat di atas berarti : “Maka sesungguhnya bersama kesulitan terdapat

kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan terdapat kemudahan.” (Q.S. Al-

Insyirah : 5-6). Dalam melakukan segala kegiatan apabila mengalami kesulitan

maka kita tidak boleh mengeluh. Allah Subhanahu wa ta‟ala telah menjanjikan

kemudahan disetiap kesulitan selagi kita terus bertakwa kepada Allah dan tidak

berputus asa.

Page 51: PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Laporan Penelitian berjudul PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA PEWARNAAN

36

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Pada penelitian ini didapatkan simpulan sebagai berikut :

1. Didapatkan skor BTA dengan presentase 51.5% negatif, 27.3%

scanty, 12.1% positif 1, 6.1% positif 2, dan 3% positif 3 pada

pewarnaan Ziehl-Neelsen tanpa penambahan bleach 2%

2. Didapatkan skor BTA dengan presentase 30.3% negatif, 38.3%

scanty, 18.2% positif 1, 6.1% positif 2, dan 12.1% positif 3 pada

pewarnaan Ziehl-Neelsen dengan penambahan bleach 2%

3. Pewarnaan Ziehl-Neelsen yang ditambahkan larutan bleach 2% dapat

meningkatkan skor BTA sebesar 26.2% dibandingkan dengan

pewarnaan Ziehl-Neelsen konvensional terutama pada scanty (P=

0.008).

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti menyarankan beberapa hal

diantaranya :

1. Penggunaan bleach 2% ditingkatkan terutama di puskesmas yang

berada di daerah terpencil guna memudahkan diagnosis dan

mengurangi faktor risiko tertular Mycobacterium tuberculosis.

2. Perlu diteliti lebih lanjut mengenai konsentrasi, teknik pemberian dan

perbandingan antara bleach dengan spesimen untuk membandingkan

keefektifan dari penggunaan bleach yang sudah ada.

Page 52: PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Laporan Penelitian berjudul PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA PEWARNAAN

37

BAB VI

KERJASAMA PENELITIAN

Penelitian ini merupakan bentuk kerjasama penelitian mahasiswa dan

dosen Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yaitu dr. Erike

Anggraini Suwarsono, M.Pd Sp.MK dan dr. Siti Nur Aisyah Jauharoh, Ph.D.,

yaitu tentang Perbandingan Skor Basil Tahan Asam antara Pewarnaan Ziehl-

Neelsen konvensional dengan Ziehl-Neelsen yang ditambah 2% Bleach pada

Spesimen Sputum yang diketuai oleh dr. Erike Anggraini Suwarsono, M.Pd

Sp.MK. Penelitian ini didanai oleh Pusat Penelitian dan Pendidikan (PusLitPen)

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 53: PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Laporan Penelitian berjudul PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA PEWARNAAN

38

DAFTAR PUSTAKA

1. PDPI. Pedoman Diagnosis & Penatalaksanaan Tuberkulosis di Indonesia.

2011.

2. Kementrian Kesehatan RI. DATA DAN INFORMASI Profil Kesehatan

Indonesia 2017. 2018.

3. Dinkes Kota Bekasi. Profil Kesehatan Kota Bekasi Tahun 2014. 2014.

4. Chew R, Calderón C, Schumacher SG, Sherman JM, Caviedes L, Fuentes

P, et al. Evaluation of bleach-sedimentation for sterilising and

concentrating Mycobacterium tuberculosis in sputum specimens. 2011.

5. Article O, Mindolli PB, Salmani MP, Parandekar PK. Improved

Diagnosis of Pulmonary Tuberculosis using bleach Microscopy Method.

2013;7.

6. Suwarsono EA, Sjahrurachman A, Karuniawati A, Burhan E. The Effect

of Several Different Decontaminant Solutions for Sputum in Inhibiting

Contamination of Mycobacterium Tuberculosis Culture.

2018;24(9):6930–3.

7. Kumar S. Textbook of MICROBIOLOGY. I. New Delhi: Jaypee

Brothers Medical Publishers (P) Ltd; 2012.

8. Carroll KC, Hobden JA. Jawetz, Melnick & Adelberg‟s Medical

Microbiology. 27th ed. McGraw-Hill Education; 2016.

9. Snustad DP, Simmon MJ, Jenkins JB. Principles of Genetiks. Jhon Wiley

& Sons Inc.1997:490-491

10. Palomino JC. Nonconventional and new methods in the diagnosis of

tuberculosis: feasibility and applicability in the field. Eur Respir

2005;26:339-50.

11. Dinnes J, Deeks J, Kunst H, Gibson A, Cummins E, Waugh N. et al. A

systematic review of rapid diagnostic tests for detection of tuberculosis

infection. Health Technol Assess 2007;11:1-96.

Page 54: PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Laporan Penelitian berjudul PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA PEWARNAAN

39

12. Wulandari Y, Wiqoyah N, Mertaniasih NM. Nucleic acid amplification

of the RPOB region of Mycobacterium tuberculosis in pulmonary

tuberculosis diagnosis. Folia Medica Indonesiana 2011;47(4):224-229.

13. Price SA. PATOFISIOLOGI Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. 6th

ed. Jakarta: PENERBIT BUKU KEDOKTERAN EGC; 2015.

14. PEDOMAN NASIONAL PENGENDALIAN TUBERKULOSIS.

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PENYAKIT DAN

PENYEHATAN LINGKUNGAN; 2011.

15. Rieder H L. Epidemiologic basis of tuberculosis control. Paris: IUATLD,

1999.

16. Common Chemicals Used for Cleaning and Decontamination Guideline.

University of Colorado Boulder. Department of Environmental Health

and Safety; 2014. p. 1–3.

17. Karuniawati A, Risdiyani E, Nilawati S. PERBANDINGAN TAN

THIAM HOK, ZIEHL NEELSEN DAN FLUOROKROM SEBAGAI

METODE PEWARNAAN BASIL TAHAN ASAM UNTUK

PEMERIKSAAN MIKROSKOPIK SPUTUM. MAKARA, Kesehatan.

2005;9(1):29–33.

18. Suwarsono EA. The Evaluations of Bleach as Decontaminant Solution to

Promote The Positivity Rate of Mycobacterium Tuberculosis Culture for

Sputum Specimen. 2017;10(ICHLaS):23–6.

19. Jakob U. Bleach Activates a Redox-Regulated Chaperone by Oxidative

Protein Unfolding. 2008;691–701.

20. M. SOPIYUDIN DAHLAN. BESAR SAMPEL DAN CARA

PENGAMBILAN SAMPEL dalam Penelitian Kedokteran dan

Kesehatan. 3rd ed. Suslia A, editor. Jakarta: Salemba Medika; 2010.

21. M. SOPIYUDIN DAHLAN. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan:

Deskriptif, Bivariat, dan Multivariat. 6th ed. Epidemiologi Indonesia;

2014.

Page 55: PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Laporan Penelitian berjudul PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA PEWARNAAN

40

22. Vishnu PH, Bhat P, Bansal A, Satyanarayana S, Alavadi U, Ohri BS, et

al. Is bleach-sedimented smear microscopy an alternative to direct

microscopy under programme conditions in India? 2013;I(1):23–5.

23. WHO. GLOBAL TUBERCULOSIS REPORT. 2018.

24. Sukartini T, Sasmita IW. ACTIVE CYCLE OF BREATHING

MENURUNKAN KELUHAN SESAK NAFAS PENDERITA

TUBERKULOSIS PARU. 2007;

25. Alimuddin Zumla, M.D., Ph.D., Mario Raviglione, M.D., Richard

Hafner, M.D., and C. Fordham von Reyn MD. CURRENT CONCEPTS

Tuberculosis. N Engl J Med. 2013;

26. Lawn SD, Zumla Al. Tuberculosis. Lancet 2011;378:57-72.

27. Dr. Rer. nat. T. Iriatni, M. Sc. A. Mengenal Anti-TUberkulosis. 2016.

28. WERDHANI RA. PATOFISIOLOGI, DIAGNOSIS, DAN

KLASIFIKASI TUBERKULOSIS. 1995;1–18.

29. Cattamanchi A, Davis JL, Pai M, Huang L, Hopewell PC, Steingart KR.

Does Bleach Processing Increase the Accuracy of Sputum Smear

Microscopy for Diagnosing Pulmonary Tuberculosis. 2010;48(7):2433–9.

30. Bonnet, M., A. Ramsay, W. Githui, L. Gagnidze, F. Varaine, and P.J.

Guerin. 2008. Bleach sedimentation: an opportunity to optimize smear

microscopy for tuberculosis diagnosis in settings of high prevalence of

HIV. Clin. Infect. Dis. 46: 1710-1716.

31. Kolmodin LA, & Williams JF. PCR Cloning Protocols.. BA White

Humana Press Inc. 1989. Totowa. Vol 67:3-15.

32. Hepple P, Nguele P, Greig J, Bonnet M, Sizaire V. Direct microscopy

versus sputum cytology analysis and bleach sedimentation for diagnosis

of tuberculosis : a prospective diagnostic study. 2010;1–7.

33. Yassin MA, Cuevas LE, Gebrexabher H, Squire SB. Efficacy and safety

of short-term bleach digestion of sputum in case-finding for pulmonary

tuberculosis in Ethiopia. 2003;7(July 2002):678–83.

34. Grange J M. The global burden of tuberculosis. In: Porter J D H, Grange

J M, eds. Tuberculosis: an interdisciplinary perspective. London:

Imperial College Press, 1999.

Page 56: PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Laporan Penelitian berjudul PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA PEWARNAAN

41

35. Toman K. How many bacilli are present in a sputum specimen found

positive by smear microscopy? In: TB case-finding and chemotherapy:

question and answers. Geneva: WHO, 1997.

36. Sodium hypochlorite. 2016;2. Available from:

http://www.who.int/water_sanitation_health/sanitation-

waste/fs2_20.pdf?ua=1

37. Handbook on TB laboratory diagnostic methods in the European Union.

Stockholm: European Centre for Disease Prevention and Control; 2016.

38. Date K, Nagdeo N, Kulkarni M. A comparative study of sensitivity of

sputum microscopy by direct method versus sodium hypochlorite

concentration method at RNTCP Centre. 2017;7(1):19–21.

Page 57: PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Laporan Penelitian berjudul PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA PEWARNAAN

42

Lampiran 1

Riwayat Penulis

Identitas

Nama : Sarwan Hardi

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 10 Desember 1997

Agama : Islam

Alamat : Jl. Tanah Abang IV DLM no. 6 Rt 4/ Rw 3 Petojo

Selatan, Gambir, Jakarta Pusat

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan

2001 – 2003 : TK Islam Al - Muhajirin

2003 – 2009 : SD S Wijaya Kusuma Pratama

2009 – 2012 : SMP N 48 Jakarta

2012 – 2015 : SMA N 29 Jakarta

2015 – sekarang : FK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Page 58: PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Laporan Penelitian berjudul PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA PEWARNAAN

43

Lampiran 2

Page 59: PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Laporan Penelitian berjudul PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA PEWARNAAN

44

Lampiran 3

Gambar alat yang digunakan dan proses pengerjaan pada penelitian

Gambar 6.1 Mikroskop Gambar 6.2 Preparat yang akan diperiksa

Gambar 6.3 Pinset Gambar 6.4 Bunsen

Gambar 6.5 Vortex Gambar 6.6 Bio Safety Cabinet

Page 60: PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Laporan Penelitian berjudul PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA PEWARNAAN

45

( lanjutan )

Gambar 6.7 Tabung ukur Gambar 6.8 Pipet

Gambar 6.9 Alkohol 70% Gambar 6.10 Pot sputum steril

Gambar 6.11 Lidi/ Tusuk sate Gambar 6.12 Handscoen

Page 61: PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Laporan Penelitian berjudul PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA PEWARNAAN

46

( lanjutan )

Gambar 6.13 Semprotan Gambar 6.14 Bleach

Gambar 6.15 Botol penyimpan Gambar 6.16 Cover glass untuk

bleach 2% membuat preparat

Gambar 6.17 Reagen pewarnaan Ziehl-Neelsen

Page 62: PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Laporan Penelitian berjudul PERBANDINGAN SKOR BASIL TAHAN ASAM ANTARA PEWARNAAN

47

( lanjutan )

Gambar 6.18 Kulkas Gambar 6.19 Alkohol swab

Gambar 6.20 Proses pembuatan Gambar 6.21 Proses fiksasi preparat

preparat di dalam BSC

Gambar 6.22 Proses menggunakan Gambar 6.23 Proses pewarnaan vortex

untuk meratakan bleach menggunakan metode Ziehl-Neelsen

dengan spesimen sputum