bab 2 landasan teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2/2012-1-01308-if...

42
9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG) 2.1.1 Pengertian SIG Pada dasarnya SIG adalah gabungan dari tiga unsur pokok yaitu sistem, informasi dan geografis. Dengan memperhatikan pengertian sistem informasi, maka sistem informasi geografis merupakan suatu kesatuan formal yang terdiri dari berbagai sumber daya fisik dan logika yang berkenaan dengan objek-objek yang terdapat di permukaan bumi. SIG juga merupakan sejenis perangkat lunak yang dapat digunakan untuk pemasukan, penyimpanan, manipulasi, menampilkan dan keluaran informasi geografis berikut atribut-atributnya. (Prahasta, 2005). Burrough dalam Heywood, 2002, p12 menyebutkan bahwa SIG adalah sekumpulan alat untuk mengumpulkan, menyimpan, mengambil kembali saat dibutuhkan, mentransformasikan dan menampilkan suatu data spasial dari dunia nyata untuk suatu kebutuhan tertentu. Menurut Department of Environment (Heywood, 2002, p12) sebuah SIG yang baik seharusnya dapat memberikan : 1. Akses yang mudah dan cepat untuk pengaksesan data dalam jumlah yang besar

Upload: hoangdan

Post on 20-Feb-2018

221 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

9

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG)

2.1.1 Pengertian SIG

Pada dasarnya SIG adalah gabungan dari tiga unsur pokok yaitu

sistem, informasi dan geografis. Dengan memperhatikan pengertian

sistem informasi, maka sistem informasi geografis merupakan suatu

kesatuan formal yang terdiri dari berbagai sumber daya fisik dan logika

yang berkenaan dengan objek-objek yang terdapat di permukaan bumi.

SIG juga merupakan sejenis perangkat lunak yang dapat digunakan untuk

pemasukan, penyimpanan, manipulasi, menampilkan dan keluaran

informasi geografis berikut atribut-atributnya. (Prahasta, 2005).

Burrough dalam Heywood, 2002, p12 menyebutkan bahwa SIG

adalah sekumpulan alat untuk mengumpulkan, menyimpan, mengambil

kembali saat dibutuhkan, mentransformasikan dan menampilkan suatu

data spasial dari dunia nyata untuk suatu kebutuhan tertentu.

Menurut Department of Environment (Heywood, 2002, p12)

sebuah SIG yang baik seharusnya dapat memberikan :

1. Akses yang mudah dan cepat untuk pengaksesan data dalam jumlah

yang besar

10

2. Kemampuan untuk :

a. Memilih detail berdasarkan area atau suatu tema tertentu.

b. Menyambungkan atau menggabungkan sekumpulan data dengan

yang lainnya.

c. Menganalisa karakteristik spasial suatu data.

d. Mencari karakteristik tertentu disuatu area.

e. Memperbaharui data dengan cepat dan murah.

f. Memodelkan suatu data.

3. Mampu menghasilkan suatu output (peta, grafik, daftar alamat dan

rangkuman statistik) yang disesuaikan dengan kebutuhan khusus atau

tertentu.

SIG telah digunakan untuk berbagai keperluan dan berbagai

disiplin ilmu yang lainnya seperti geodesi, lingkungan, kebajikan publik,

statistik dan lain sebagainya.

Jadi secara singkat SIG dapat memberikan nilai tambah untuk

data spasial dengan memungkinkan data untuk diorganisasikan dan

ditampilkan berdasarkan suatu tema tertentu.

2.1.1.1 Pengertian Sistem

Sistem adalah kumpulan dari elemen – elemen yang

berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. (Jogiyanto

HM, 2005, p2). Sistem adalah suatu jaringan dari prosedur –

prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama – sama

11

untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu

sasaran tertentu, dimana prosedur suatu sistem merupakan suatu

urut – urutan operasi klasikal (tulis-menulis) dan melibatkan

beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen, yang

diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari

transaksi – transaksi bisnis yang terjadi. (Jogiyanto, 1989, p11).

Definisi yang lain menyebutkan bahwa sistem merupakan

suatu kumpulan dari komponen – komponen yang saling

berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan

untuk mencapai tujuan tertentu. (Jogiyanto HM, 2003, p34).

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa

sistem adalah serangkaian metode dan prosedur atau teknik yang

disatukan oleh instruksi yang ada sehingga membentuk suatu

kesatuan yang utuh.

2.1.1.2 Pengertian Informasi

Menurut Fatta (2007:9), informasi adalah data yang telah

diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan

bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau

mendatang. Menurut Rochim (2002:3), informasi menyandang

arti manfaat, bila bisa memanfaatkannya, informasi mengandung

makna usaha, untuk mendapatkannya, memahaminya,

menggunakannya, menyebarkannya, menyimpannya dan

12

memadukannya dengan informasi lain menjadi suatu bentuk

informasi baru. Menurut Kusrini dan Koniyo (2007:7), informasi

adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti

bagi pengguna, yang bermanfaat dalam pengambalian keputusan

saat ini atau mendukung sumber informasi. Menurut Kristanto

(2008:7), informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk

yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima.

Menurut Wahyono (2004:3), informasi adalah data yang

telah diolah menjadi bentuk yang berguna bagi penerimanya dan

nyata, berupa nilai yang dapat dipahami di dalam keputusan

sekarang maupun masa depan.

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa

informasi adalah data yang telah diolah menjadi sesuatu yang

bermanfaat bagi penggunanya itu sendiri.

2.1.1.3 Pengertian Geografis

Setiyono, Herioso. 1996, menyatakan bahwa: Geografi

merupakan suatu ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik

antara manusia dengan lingkungannya dan merujuk pada pola

persebaran horisontal di permukaan bumi.

Mustofa, Bisri. 2007, menyatakan bahwa: Geografi

merupakan ilmu yang menguraikan tentang permukaan bumi,

13

iklim, penduduk, flora, fauna serta basil-basil yang diperoleh dari

bumi.

2.1.2 Komponen-Komponen SIG

2.1.2.1 Piranti Keras (Hardware)

SIG memerlukan piranti keras dengan spesifikasi yang

tinggi. Hal ini dikarenakan SIG menggunakan penyimpanan untuk

data, baik raster maupun vector lebih besar. Selain itu proses

analisa yang dilakukan oleh sistem informasi geografis

membutuhkan peluang yang lebih besar karena sistem informasi

geografis harus mampu melakukan digitizer untuk merubah data

yang berbentuk analog menjadi bentuk digital.

Perangkat keras SIG adalah perangkat-perangkat fisik

yang merupakan bagian dari sistem komputer yang mendukung

analisis goegrafi dan pemetaan. Perangkat keras SIG mempunyai

kemampuan untuk menyajikan citra dengan resolusi dan

kecepatan yang tinggi serta mendukung operasi basis data dengan

volume data yang besar secara cepat.

Perangkat keras SIG terdiri dari beberapa bagian untuk

menginput data, mengolah data, dan mencetak hasil proses.

Berikut ini pembagian berdasarkan proses

a. Alat masukan (input) sebagai alat untuk memasukan data.

14

Contoh : scanner, keyboard, kamera

SCANNER KEYBOARD KAMERA

Gambar 2.1 Piranti Keras (Hardware) : Alat Masukan (input)

b. Alat pemrosesan digunakan untuk pemrosesan semua aktifitas

sistem.

Contoh : CPU atau PC, prosesor, RAM

PC Prosesor RAM

Gambar 2.2 Piranti Keras (Hardware) : Alat Pemrosesan

c. Alat keluaran (output) berfungsi untuk menyajikan hasil dari

pemrosesan sistem informasi geografis.

Contoh : Monitor, Printer, dan lain-lainnya.

Monitor Printer

Gambar 2.3 Piranti Keras (Hardware) :Alat keluaran (output)

15

2.1.2.2 Piranti Lunak (Software)

Piranti lunak membantu piranti keras untuk memasukan,

memproses, menyimpan serta mengatur data geografis.

Terdapat lima modul utama dalam piranti lunak yaitu :

1. Masukan dan pengecekan data, temasuk di dalamnya proses

konversi data dari analog menjadi digital.

2. Menyimpan dan mengatur data, berhubungan dengan struktur

dan aturan data serta atribut elemen seperti titk, garis ataupun

area yang menggambarkan objek-objek di dunia nyata.

3. Mengatur cara menampilkan data dan pelaporan hasil analisis

ke pengguna.

4. Memproses data, meliputi pengurangan kesalahan pemasukan

data, menganalisis data, mengatur data, menghubungkan data

spasial dengan data atribut.

5. Melakukan interaksi dengan pengguna untuk menentukan

apakah piranti sistem informasi geografis tersebut diterima

atau tidak.

Sebuah piranti lunak sistem informasi geografis harus

memiliki fungsi dan alat yang mampu melakukan penyimpanan

data, analisis, dan menampilkan informasi geografis. Fungsi

tersebut dikelompokan menjadi element-element sebagai berikut :

16

a. Alat (tools) untuk melakukan input dan transformasi atau

konversi data

b. Database Manajemen System (DBMS).

c. Alat (tools) yang mendukung query geografis, analisis dan

visualisasi.

d. Graphical user interface (GUI) digunakan untuk

memudahkan akses alat-alat (tools) geografis.

2.1.2.3 Data SIG

Adalah salah satu komponen krusial dan penting dalam sistem

informasi geografis. Di dalam SIG terdapat dua jenis data yaitu

data spasial dan data non spasial (atribut).

2.1.2.3.1 Data Spasial

Data Spasial adalah data yang menggambarkan suatu

dimensi ruang. Beberapa tipe data spasial antara lain :

1. Titik

Titik merupakan representasi grafis yang paling

sederhana. Representasi ini tidak memiliki dimensi

tetapi dapat diidentifikasi di atas peta dan dapat

ditampilkan pada layar monitor. Pada skala tertentu

biasanya titik digunakan untuk menggambarkan

17

letak suatu kota, letak suatu bangunan atau ojek-

objek lainnya.

Format titik memiliki ciri-ciri yaitu koordinat

tunggal, tanpa panjang, tanpa luasan. Contoh dari

format titik : lokasi kecelakaan, letak pohon, lokasi

gedung.

Gambar 2.4 Tipe Data Titik

2. Garis

Garis merupakan bentuk linier yang akan

menghubungkan beberapa titik atau paling sedikit

dua titik. Biasanya digunakan untuk menggambarkan

suatu objek berdimensi satu. Contoh penggunaan

garis pada SIG adalah jaringan jalan, jaringan

saluran air, jaringan telepon dan lain sebagainya.

Format garis memiliki ciri-ciri yaitu koordinat titik

awal dan akhir, mempunyai panjang, tanpa luasan.

Contoh dari format garis : jalan, sungai.

Gambar 2.5 Tipe Data Garis

18

3. Poligon

Bentuk poligon biasanya digunakan untuk

mempresentasikan suatu objek berdimensi dua.

Suatu wilayah penggunaan lahan suatu tempat adalah

entitas yang umumnya digambarkan dengan bentuk

poligon. Format poligon memiliki ciri-ciri yaitu

koordinat dengan titik akhir sama dengan titik awal,

mempunyai panjang, mempunyai luasan. Contoh

dari format poligon : persil tanah, wilayah, tutupan

lahan dan lain-lain.

Gambar 2.6 Tipe Data Poligon

Penyajian data spasial dapat dilakukan dalam dua

bentuk, yaitu :

1. Model Raster

Model ini menampilkan, menempatkan dan

menyimpan data spasial dalam bentuk matriks

atau piksel-piksel yang membentuk bidang

referensi horizontal dan vertikal. Setiap piksel

memiliki atribut masing-masing dan bersifat

unik.

19

2. Model Vektor

Model ini menampilkan, menempatkan dan

menyimpan data spasial dalam bentuk garis, titik

dan atau poligon yang didefinisikan oleh

koordinat kartesian dua dimensi (X,Y). Di dalam

model ini sebuah garis merupakan kumpulan titik

yang terurut dan berhubungan. Sedangkan

sebuah poligon merupakan kumpulan titik yang

memiliki titik awal dan titik akhir dengan

koordinat yang sama.

2.1.2.3.2 Data Atribut/Non Spasial

Data atribut adalah data yang mendeskripsikan data

spasial. Biasanya data atribut adalah data berbentuk teks.

Data atribut dapat dideskripsikan dengan dua cara, yaitu

kualitatif dan kuantitatif. Dalam deskripsi kualitatif

maka data atribut akan mendeskripsikan tipe atau

klasifikasi suatu objek. Sedangkan secara kuantitatif,

data atribut akan dideskripsikan berdasarkan tingkatan.

20

2.1.2.4 Manusia

Manusia selaku pembuat dan pemakai dari SIG dapat

memanipulasi SIG tersebut sehingga dapat membantu

menyelesaikan pekerjaannya sehai-hari. Manusia juga

menentukan akan seperti apa sistem informasi yang ada akan

dikembangkan.

Gambar 2.7 Komponen-Komponen SIG

2.1.3 Pemetaan

2.1.3.1 Pengertian Peta

Menurut Eddy Prahasta (2005), Peta adalah suatu alat peraga

untuk menyampaikan suatu ide berupa sebuah gambar mengenai

tinggi rendahnya suatu daerah (Topografi), penyebaran penduduk

jaringan jalan dan hal lainnya yang berhubungan dengan

kedudukan dalam ruang. Peta dilukiskan dengan skala tertentu,

dengan tulisan atau simbol sebagai keterangan yang dapat dilihat

dari atas. Peta dapat meliputi wilayah yang luas dapat juga hanya

21

mencakup wilayah yang sempit. Peta dalam bahasa Inggris berarti

Map dan bahasa Yunani berarti Mappa. Ilmu pengetahuan yang

mempelajari peta disebut Kartografi.

Sedangkan menurut Burrough , Peta adalah sekumpulan titik,

garis, area yang digunakan untuk mendefinisikan lokasi dan

tempat yang mengacu pada sistem koordinat dan peta biasanya

dipresentasikan dalam bentuk dua dimensi, tetapi tidak menutup

kemungkinan peta dapat dipresentasikan dalam bentuk tiga

dimensi.

2.1.3.2 Jenis Peta

Jenis peta ada beberapa macam ditinjau dari berbagai aspek, baik

dari aspek maksud dan tujuan, kegunaan, skala dan keadaan

objek.

a. Berdasarkan aspek maksud dan tujuan

Jika dipandang dari maksud dan tujuannya, secara umum peta

dibagi menjadi dua jenis yaitu :

1. Peta Dasar atau Peta Umum

Peta Dasar adalah gambaran atau proyeksi dari sebagian

permukaan bumi pada bidang datar atau kertas dengan skala

tertentu yang dilengkapi dengan informasi kenampakan alami

atau buatan. Contoh peta dasar seperti : peta situasi, peta

dunia, peta topografi, peta Indonesia.

22

2. Peta tematik atau peta khusus

Peta tematik atau peta khusus adalah gambaran dari sebagian

permukaan bumi yang dilengkapi dengan informasi tertentu

baik di atas maupun di bawah permukaan bumi yang

mengandung tema tertentu. Contoh peta tematik seperti : Peta

jenis tanah, peta kesesuain lahan, peta iklim, peta

perhubungan.

b. Berdasarkan aspek kegunaan

Jika dipandang dari kegunaannya, secara umum peta dibagi tiga

jenis yaitu :

1. Peta referensi umum (General Reference Map)

Peta yang digunakan untuk mengidentifikasi dan verifikasi

macam-macam bentuk geografis termasuk fitur tanah,

perkotaan, jalan dan lain sebagainya.

2. Peta Mobilitas (Mobility Map)

Peta yang digunakan untuk membantu masyarakat dalam

menentukan jalur dari satu tempat ke tempat lainnya,

digunakan untuk perjalanan darat, laut dan udara.

3. Peta Inventaris (Inventory Map)

Peta yang menunjukan lokasi dari fitur-fitur khusus misalnya

posisi gedung di suatu wilayah

4. Peta Tematik (Thematic Map)

Peta yang menunjukan penyebaran dari objek tertentu seperti

populasi, curah hujan dan sumber daya alam.

23

c. Berdasarkan aspek skala

Jikan dipandang dari skalanya, secara umum peta dibagi menjadi

tiga jenis yaitu :

1. Peta kadaster atau peta teknik : berskala antara 1 : 100 –

1 : 5.000

2. Peta berskala besar : berskala antara 1 : 5.000 – 1 : 250.000

3. Peta skala sedang : berskala antara 1 : 250.00 – 1 : 500.000

4. Peta berskala kecil : berskala antara 1 : 500.000 –

1 : 1.000.000

5. Peta Geografis : berskala lebih dari 1 : 1.000.000

d. Berdasarkan keadaan objek

Jika dipandang dari kadaan objeknya, secara umum peta dibagi

menjadi 2 jenis yaitu :

1. Peta stasioner

Menggambarkan keadaan atau objek yang dipetakan tetap atau

stabil. Contoh : Peta sebaran gunung berapi.

2. Peta Dinamis

Menggambarkan keadaan atau objek yang dipetakan mudah

berubah. Contoh : Peta urbanisasi, peta arah angin, peta

ketinggian aliran sungai.

2.1.3.3 Kegunaan Peta

Peta merupakan suatu sumber informasi yang sangat berguna

untuk segala bidang dengan dukungan perkembangan teknologi

24

saat ini. Pada umumnya peta digunakan untuk mengetahui

berbagai kenampakan pada suatu wilayah yang dipetakan yakni :

1. Memperlihatkan posisi suatu tempat di permukaan bumi.

2. Mengukur luas dan jarak suatu daerah di permukaan bumi

berdasarkan skala dan ukuran peta.

3. Memperlihatkan bentuk suatu daerah yang sesungguhnya

skala tertentu.

4. Menghimpun suatu daerah yang disajikan dalam bentuk peta.

Adapun peta khusus digunakan untuk tujuan tertentu yang

menonjolkan satu jenis data saja. Misalnya pada peta iklim,

peta curah hujan peta penyebaran penduduk, dan sebagainya.

2.2 Sistem Basis Data

2.2.1 Pengertian Basis Data

Menurut Connolly dan Begg (2005), basis data adalah sebuah

koleksi dari data-data yang terhubung secara logika untuk di share, dan

sebuah deskripsi dari data tersebut dirancang untuk mencapai kebutuhan-

kebutuhan akan informasi dari sebuah organisasi.

Basis data menurut Fathansyah (1999, p2), basis data adalah

himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang

diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan lagi dengan

cepat dan mudah.

25

2.2.2 Pengertian Sistem Manajemen Basis Data (DBMS)

Menurut Connolly dan Begg (2005), DBMS adalah sebuah sistem

perangkat lunak yang memungkinkan user untuk menentukan,

menciptakan, memelihara, dan mengontrol akses ke basis data. Sebuah

DBMS menyediakan fasilitas – fasilitas berupa :

1. Data Definition Language (DDL) yang memungkinkan user

menentukan basis data, misalnya jenis data, struktur data dan batasan –

batasan pada data yang hendak disimpan dalam basis data.

2. Data Manipulation Language (DML) yang memungkinkan user untuk

mengupdate, menghapus, dan meretrieve data dari basis data.

3. Sistem keamanan untuk mencegah user yang tidak berhak dapat

mengakses akses ke basis data.

4. Sistem terintegrasi yang memelihara konsistensi data yang disimpan.

5. Sistem kontrol konkuren yang mana memperbolehkan akses secara

bersamaan terhadap basis data.

6. Sistem kontrol pengambilan data yang dapat mengembalikan data ke

keadaan sebelumnya apabila terjadi kegagalan piranti keras maupun

piranti lunak.

7. Katalog yang dapat diakses user, berisi tentang deskripsi data dalam

basis data.

26

2.2.3 DBLC(Database Lifecycle)

Menurut Connoly dan Begg (2005,p284), terdapat sebelas tahapan di

dalam Database Lifecycle. Tahapan ini digunakan untuk perancangan dan

pengembangan basis data untuk suatu sistem informasi tertentu.

Gambar 2.8 Database Lifecycle (Connoly and Begg, 2005)

Design

Database Planning

System Definition

Requirements

Collection and Analysis

Conceptual

Database Design

Logical Database

Design

Physical Database

Design

Data Conversion

and Loading

Implementation

Testing

Operational

Maintenance

Application

Design

Prototyping

(Optional)

DBMS Selection

(Optional)

27

2.2.3.1 Database Planning

Menurut Connoly dan Begg (2005,p285-p286), perencanaan basis

data (database planning) merupakan aktifitas manajemen yang

mengijinkan tingkatan dari aplikasi basis data untuk direalisasikan

se-efisien dan se-efektif mungkin. Database planning harus

memenuhi beberapa pertanyaan sebagai berikut :

1. Bagaimana mengumpulkan data,

2. Bagaimana format yang dibutuhkan,

3. Dokumen penting apa yang dibutuhkan,

4. Bagaimana proses perancangan dan implementasi.

2.2.3.2 System Definition

Menurut Connoly dan Begg (2005,p285-p286), System Definition

adalah tahapan dalam menguraikan jangkauan dan batasan aplikasi

basis data dan pandangan–pandangan utama para pemakai.

Sebelum merancang suatu aplikasi basis data penting untuk

terlebih dahulu mengidentifikasi batasan – batasan dari sistem

yang sedang diteliti dan bagaimana kaitannya dengan bagian lain

dari sistem. Perlu dipikirkan pula untuk kebutuhan yang akan

datang selain dari keadaan saat ini. Aplikasi basis data diterapkan

untuk satu atau lebih pandangan pemakai sehingga harus

diidentifikasi terlebih dahulu dari berbagai pandangan pemakai.

28

2.2.3.3 Requirement Collection and Analysis

Menurut Connoly dan Begg (2005,p288-291), Requirement

Collection and Analysis adalah proses pengumpulan data analisis

informasi tentang bagian dari perusahaan ataupun instansi yang

akan didukung oleh aplikasi basis data dan menggunakan

informasi ini untuk megidentifikasi kebutuhan pemakai terhadap

sistem baru.

2.2.3.4 Database Design

Menurut Connoly dan Begg (2005,p291), Database Design

merupakan proses pembuatan suatu desain untuk sebuah basis data

yang akan mendukung operasional dan sasaran suatu perusahaan

ataupun instansi. Database design dibagi dalam tiga tahapan yaitu

perancangan basis data konseptual, perancangan basis data logical,

dan perancangan basis data fisikal.

2.2.3.5 DBMS Selection (Optional)

Menurut Connoly dan Begg (2005,p295-p299), pemilihan DBMS

harus benar –benar sesuai dengan kebutuhan dan mendukung

aplikasi basis data.

2.2.3.6 Application Design

Menurut Connoly dan Begg (2005,p299-301), Application Design

adalah merancang antarmuka pemakai (user interface) dan

29

program aplikasi, yang akan memproses basis data. Ditinjau dari

gambar 2.8 bahwa perancangan basis data dan perancangan

aplikasi adalah aktifitas bersamaan pada database lifecycle. Dalam

kasus sebenarnya, adalah tidak mungkin menyelesaikan

perancangan aplikasi sebelum perancangan basis data selesai.

Dalam perancangan aplikasi harus memastikan semua pernyataan

fungsional dari spesifikasi kebutuhan pemakai yang menyangkut

perancangan aplikasi program yang mengakses basis data dan

perubahan terhadap isi data (retieve, update dan kegiatan

keduanya). Artinya bagaimana fungsi yang dibutuhkan bisa

terpenuhi dan merancang antarmuka pemakai yang tepat.

Antarmuka yang dirancang harus memberikan informasi yang

dibutuhkan dengan cara user friendly. Bagaimanapun, antarmuka

harus dijadikan sebagai komponen dari sistem yang penting hal ini

dimaksudkan agar aplikasi yang dibuat menjadi mudah dipelajari

dan mudah digunakan, sehingga pemakai akan cenderung untuk

mendapatkan dan memberdayakan informasi yang disajikan

dengan baik.

2.2.3.7 Prototyping (Optional)

Menurut Connoly dan Begg (2005,p303-p304), Prototyping

adalah membuat model kerja dari aplikasi basis data yang

memperbolehkan perancang atau pemakai untuk mengevaluasi

hasil akhir sistem ,baik dari segi tampilan maupun fungsi yang

30

dimiliki sistem. Tujuan dari pengembangan prototype aplikasi

basis data adalah untuk memungkinkan pemakai menggunakan

prototype untuk mengidentifikasi keistimewaan sistem atau

kekurangannya, dan memungkinkan perancang untuk memperbaiki

atau melengkapi keistimewaan (feature) dari aplikasi basis data

yang baru tersebut.

2.2.3.8 Implementation

Menurut Connoly dan Begg (2005,p304), Implementation adalah

membuat definisi basis data secara eksternal , konseptual, dan

internal, serta program aplikasi. Implementasi merupakan realisasi

dari basis data dan perancangan aplikasi. Implementasi basis data

dibangun dengan menggunakan Data Definition Language (DDL)

dari DBMS yang dipilih dan Graphical User Interface (GUI).

Statement DDL digunakan untuk membuat struktur basis data dan

file basis data kosong. Selain itu pandangan pemakai (user view)

lainnya juga diimplementasikan pada tahapan ini.

2.2.3.9 Data Conversion and Loading

Menurut Connoly dan Begg (2005,p305), Data Conversion and

Loading mencakup pengambilan data dari sistem lama untuk

dipindahkan ke dalam sistem yang baru. Tahapan ini

membutuhkan ketika sistem basis data baru menggantikan sistem

basis data lama. Pada masa sekarang, umumnya DBMS memiliki

31

kegunaan untuk memasukan file ke dalam basis data baru.

Biasanya membutuhkan spesifikasi dari sumber file dan sasaran

basis datanya. Kegunaan ini memungkinkan pengembang

(developer) untuk mengkonversi dan menggunakan aplikasi

program lama untuk digunakan oleh sistem baru. Ketika Data

conversion and loading dibutuhkan, prosesnya harus

direncanakan untuk memastikan kelancaran transaksi untuk

keseluruhan operasi.

2.2.3.10 Testing

Menurut Connoly dan Begg (2005,p305), Testing adalah proses

menjalankan program aplikasi basis data yang baru dikembangkan

harus diuji secara menyeluruh. Jika testing menunjukan

ketidaksesuaian, maka pengujian akan menemukan kesalahan

pada program aplikasi dan mungkin struktur basis datanya.

2.2.3.11 Operational Maintenance

Menurut Connoly dan Begg (2005,p285-p286), Operational

Maintenance adalah proses memantau dan memelihara sistem

setelah diinstal. Pada tahapan sebelumnya basis data benar –benar

diuji dan diimplementasikan. Sekarang sistem beralih ketahapan

pemeliharaan. Aktifitas dari tahapan pemeliharaan ialah sebagai

berikut :

1. Memantau Kinerja dari sistem.

32

2. Pemeliharaan dan upgrade aplikasi data.

2.2.4 Database Relational

Menurut Whitten dan Bentley (2004, p176), relational database adalah

database mengimplementasikan data sebagai serangkaian tabel dua

dimensi yang dihubungkan melalui foreign key.

2.3 SDLC (System Development Life Cycle)

2.3.1 Definisi SDLC

Dalam penembangan piranti lunak dibutuhkan tahapan – tahapan

pengembangan yang sesuai. Sistem yang ada pada umumnya digunakan

adalah SDLC (System Development Life Cycle) (Pressman, 2001, p10).

Dalam definisi lain, System Development Life Cycle (SDLC) adalah

sekumpulan kegiatan yang dibutuhkan dalam membangun suatu solusi

sistem informasi yang dapat memberi jawaban bagi permasalahan

maupun kesempatan bisnis (Turban, 2003, p461).

Pembuatan solusi yang tepat harus melibatkan pihak pengembang

perangkat lunak terkait agar didapatkan suatu solusi yang tepat. Pada saat

ini telah dikenal beberapa model pengembangan sistem, yaitu antara lain:

waterfall, prototyping, spiral, incremental, fourth generation techniques.

Model waterfall merupakan salah satu model pengembangan sistem yang

paling baik dan efektif. Model waterfall sangat terstuktur dan bersifat

linier. Model tersebut memerlukan pendekatan yang sistematis dan

sekuensial dalam pengembangan sistem perangkat lunak.

33

2.3.2 Waterfall Model

Menurut Pressman (2010, p39) model waterfall adalah model

klasik yang bersifat sistematis, berurutan dalam membangun software.

Berikut ini ada dua gambaran dari waterfall model.

Fase – fase dalam model waterfall menurut Pressman:

Gambar 2.9 Waterfall Model

1. Communication

Langkah ini merupakan analisis terhadap kebutuhan software, dan

tahap untuk mengadakan pengumpulan data dengan melakukan

pertemuan dengan customer, maupun mengumpulkan data-data

tambahan baik yang ada di jurnal, artikel maupun dari internet.

2. Planning

Proses planning merupakan lanjutan dari proses communication

(analysis requirement). Tahapan ini akan menghasilkan dokumen

user requirement atau bisa dikatakan sebagai data yang berhubungan

34

dengan keinginan user dalam pembuatan software, termasuk rencana

yang akan dilakukan.

3. Modeling

Proses modeling ini akan menterjemahkan syarat kebutuhan ke

sebuah perancangan software yang dapat diperkirakan sebelum dibuat

coding. Proses ini berfokus pada rancangan struktur data, arsitektur

software, representasi interface dan detail (algoritma) procedural.

Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software

requirement.

4. Construction

Construction merupakan proses membuat kode. Coding atau

pengkodean merupakan penerjemahan desain dalam bahasa yang bisa

dikenali oleh computer. Programmer akan menerjemahkan transaksi

yang diminta oleh user. Tahapan inilah yang merupakan tahapan

secara nyata dalam mengerjakan suatu software, artinya penggunaan

komputer akan dimaksimalkan dalam tahapan ini. Setelah

pengkodean selesai maka akan dilakukan testing terhadap sistem yang

telah dibuat jadi. Tujuan testing adalah menemukan kesalahan-

kesalahan terhadap sistem tersebut untuk kemudian bisa diperbaiki.

5. Deployment

35

Tahapan ini bisa dikatakan final dalam pembuatan sebuah

software atau sistem. Setelah melakukan analisis, desain dan

pengkodean maka sistem yang sudah jadi akan digunakan oleh user.

Kemudian software yang telah dibuat harus dilakukan pemeliharaan

secara berkala.

2.3.3 Data Flow Diagram (DFD)

2.3.3.1 Pengertian Data Flow Diagram (DFD)

DFD atau diagram aliran data adalah sebuah teknis grafis

yang menggambarkan aliran informasi dan transformasi yang

diaplikasikan pada saat data bergerak dari input menjadi output.

Bentuk dasar dari DFD disebut juga data flow graph atau bubble

chart (Pressman, 2001, p305).

Pada DFD tingkat 0, disebut juga model sistem dasar atau

model konteks, merepresentasikan keseluruhan elemen sistem

sebagai sebuah bubble tunggal dengan data input dan data output

yang ditunjukkan oleh anak panah masuk dan keluar secara

berurutan. Proses tambahan (bubble) dan jalur aliran informasi

dipresentasikan pada saat DFD tingkat 0 dipartisi untuk

mengungkap detail lebih. Contohnya pada sebuah DFD tingkat 1

dapat berisi lima atau enam bubble dengan anak panah yang

saling menghubungkan. Setiap proses yang dipresentasikan pada

tingkat 1 adalah subfungsi dari seluruh sistem yang digambarkan

di dalam model konteks.

36

DFD merepresentasikan suatu sistem, baik otomatis

maupun manual melalui gambar yang berupa jaringan grafik.

Dengan DFD, seorang analis sistem dapat memahami aliran data

dalam sebuah sistem. Keuntungan memahami aliran data dalam

suatu sistem adalah:

1. Terhindar dari usaha mengimplementasikan suatu sistem yang

terlalu dini. Analis sistem perlu memikirkan secara cermat

aliran – aliran data yang diperlukan sebelum mengambil

keputusan untuk merealisasikannya secara teknik.

2. Mengerti lebih dalam hubungan state dengan sub sistem.

Dengan DFD, analis sistem dapat membedakan sistem dari

lingkungannya dengan dengan batasan – batasan (boundaries).

3. DFD dapat menginformasikan kepada user sistem yang

berlaku dan sebagai alat untuk berkomunikasi dengan user

dalam bentuk representasi.

2.3.3.2 Tingkatan – tingkatan DFD

Terdapat beberapa tingkatan yang ada di dalam Data Flow

Diagram (DFD), yakni:

a) Diagram Konteks

37

Merupakan level tertinggi yang menggambarkan masukkan dan

keluaran dari sistem. Pada diagram ini hanya terdapat satu proses

dan tidak ada data store.

b) Diagram Nol

Pada diagram nol terdapat data store. Diagram yang tidak rinci

pada akhir nomor diberi tanda *

c) Diagram Rinci

Merupakan rincian dari diagram nol atau diagram level di atasnya.

Proses – proses pada diagram ini sebaiknya tidak lebih dari

sembilan proses.

2.3.3.3 Simbol – simbol

Simbol – simbol yang digunakan dalam Data Flow

Diagram terdiri dari empat macam, yakni:

1. External Entity

Entitas eksternal menggambarkan penghasil atau pengguna

informasi yang ada di luar sistem yang dimodelkan.

Dilambangkan dengan gambar persegi.

Gambar 2.10 External Entity

38

2. Process

Proses menggambarkan sebuah transformasi informasi (fungsi)

yang ada di dalam sistem yang dimodelkan. Dilambangkan

dengan lingkaran

Gambar 2.11 Process

3. Data Object

Data object mengindikasikan arah dari data flow. Dilambangkan

dengan arah panah.

Gambar 2.12 Data Object

4. Data Store

Data store menggambarkan tempat penyimpanan data yang

digunakan oeh satu atau lebih proses. Dilambangkan persegi

panjang tanpa satu sisi tinggi.

Gambar 2.13 Data Store

39

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam DFD, yaitu :

1. Antara entitas tidak boleh saling berhubungan

2. Diperbolehkan untuk mengambil entitas yang sama, dengan

tujuan untuk menyederhanakan pemodelan.

3. Hindari dialog yang tidak perlu dalam DFD.

2.3.4 State Transition Diagram (STD)

Menurut Whitten (2004, p636), state transition diagram adalah

alat yang digunakan untuk menggambarkan urutan dan variasi layar yang

dapat muncul ketika pengguna sistem menjalankan sistem.

Menurut Pressman (2001) State Transition Diagram merupakan

suatu alat pemodelan yang menggambarkan sifat ketergantungan dari

suatu sistem. State adalah suatu kumpulan dari tingkah laku yang dapat di

observasi.

Tujuan dari STD adalah mewakili sistem dengan jumlah state dan

serangkain aktivitas yang berhubungan, menggambarkan hubungan antar

state, menunjukan bagaimana sistem bergerak dari suatu state ke state

yang lain dan mendokumentasikan urutan dan prioritas dari state.

STD memiliki komponen utama yaitu state dan arrow yang mewakili

sebuah perubahan state. Setiap gambar persegi panjang mewakili sebuah

state dimana sistem tersebut berada.

40

2.4 Teori Web

2.4.1 World Wide Web

Menurut Turban et al (2003, p680), WWW (World Wide Web) adalah

sistem dengan standar yang diterima secara universal untuk menyimpan,

menelusuri, memformat dan menampilkan informasi melalui arsitektur

klien atau server yaitu menggunakan fungsi-fungsi transport dari internet.

World wide web adalah kombinasi dari empat ide yaitu :

1. Hypertext: sebuah format data yang memungkinkan suatu halaman

memiliki banyak media seperti teks yang panjang. Serta

memungkinkan untuk menautkan suatu teks dengan teks lainnya

melalui sebuah hyperlink.

2. Resource Identifier: identifikasi yang unik yang digunakan untuk

mengalokasikan file atau dokumen di dalam jaringan. Biasanya

dikenal dengan URL (Uniform Resource Language).

3. Client Server: sebuah sistem dimana komputer client meminta sebuah

informasi, dapat berupa data atau file komputer kepada server.

Kemudian server akan mencari data atau file komputer yang diminta

client. Setelah didapat data tersebut, maka server akan mengirimkan

kembali kepada client.

4. Markup Language: Kumpulan karakter atau kode untuk

mengidentifikasikan data atau teks yang dikirim untuk mengakses

sebuah situs web.

41

2.4.2 PHP (PHP Hypertext Preprocessor)

PHP merupakan singkatan dari PHP: Hypertext Preprocessor. PHP

merupakan bahasa berbentuk skrip yang ditempatkan dalam server dan

diproses di server. Hasilnya akan dikirimkan ke klien, tempat pemakai

menggunakan browser.

Menurut Kadir (2008, p2), secara khusus PHP dirancang untuk

membentuk aplikasi web dinamis. Artinya, PHP dapat membentuk suatu

tampilan berdasarkan permintaan terkini. Keuntungan menggunakan PHP

antara lain:

1. Kesederhanaan dari bahasa PHP.

2. Siklus pengembangan yang lebih pendek karena pemudahan dalam

pembuatan model dan komponen-komponen yang dapat digunakan

lagi pada pengembangan berikutnya.

3. Memiliki konektivitas ke server basis data.

4. Bersifat open source dan tidak bergantung pada platform manapun.

2.4.3 MySQL

Pengertian MySQL Menurut Nugroho (2009 : 1) MySQL adalah sebuah

program database server yang mampu menerima dan mengirimkan

datanya dengan sangat cepat, multi user, serta menggunakan perintah

standar SQL. MySQL merupakan Free Software dibawah lisensi

GNU/GPL (General Public License).

42

2.4.4 Google Maps API

2.4.4.1 Pengertian API

Menurut Tulach (2008, p1-14), API atau Application

Programming Interface bukan hanya satu set class dan method

atau fungsi dan signature yang sederhana. Akan tetapi API, yang

bertujuan utama untuk mengatasi “clueless” dalam membangun

software yang berukuran besar, berawal dari sesuatu yang

sederhana sampai ke yang kompleks dan merupakan perilaku

komponen yang sulit dipahami. Secara sederhana dapat dipahami

dengan membayangkan kekacauan yang akan timbul bila

mengubah database atau skema XML. Perubahan ini dapat

dipermudah dengan bantuan API.

Dari beberapa sumber yang didapat, dapat disimpulkan

bahwa API adalah sekumpulan perintah, fungsi, class dan

protokol yang memungkinkan suatu software berhubungan

dengan software lainnya. Tujuan dari API adalah untuk

menghilangkan “clueless” dari sistem dengan cara membuat blok

besar yang terdiri dari software di seluruh dunia dan

menggunakan kembali perintah, fungsi, class, atau protocol yang

mereka atau API miliki. Dengan cara ini, programmer tidak perlu

lagi membuang waktu untuk membuat dan menulis infrastruktur

sehingga akan menghemat waktu kerja dan lebih efisien.

43

2.4.4.2 Pengertian Google Maps API

Seperti yang tercatat oleh Svennerberg ( Beginning

Google Maps API 3, p1 ), Google Maps API yang paling populer

di internet. Pencatatan yang dilakukan pada bulan Mei 2010 ini

menyatakan bahwa 43% mashup (aplikasi dan situs web yang

menggabungkan dua atau lebih sumber data) menggunakan

Google Maps API . Beberapa tujuan dari penggunaan Google

Maps API adalah untuk melihat lokasi, mencari alamat,

mendapatkan petunjuk mengemudi dan lain sebagainya. Hampir

semua hal yang berhubungan dengan peta dapat memanfaatkan

Google Maps.

Google Maps diperkenalkan pada Februari 2005 dan

merupakan revolusi bagaimana peta di dalam web, yaitu dengan

membiarkan user untuk menarik peta sehingga dapat

menavigasinya. Solusi peta ini pada saat itu masih baru dan

membutuhkan server khusus. Beberapa saat setelahnya, ada yang

berhasil men-hack Google Maps untuk digunakan di dalam

webnya sendiri. Hal ini membuat Google Maps mengambil

kesimpulan bahwa mereka membutuhkan API dan pada Juni

2005, Google Maps API dirilis secara publik.

44

2.5 Teori Khusus

2.5.1 Definisi Pariwisata

Kata Pariwisata bukan asli bahasa Indonesia. Akan tetapi berasal

dari bahasa sansekerta. berdasarkan asal katanya pariwisata terdiri atas 2

kata dasar yaitu pari dan wisata. menurut Abdurrachmat dan E.

Maryani (1998:71) di katakan bahwa "Pari" bearti banyak, penuh, atau

berputar-putar, dan "Wisata" artinya perjalanan, jadi menurut pengertian

berdasarkan arti katanya pariwisata adalah "Perjalana dari suatu tempat

ke tempat lain".

Selain pengertian diatas, menurut ahli pariwisata OKA A Yoeti

(1990) pengertian pariwisata dapat diartikan sebagai "Suatu perjalanan

yang dilakukan untuk sementara waktu yang diselenggarakan dari satu

tempat ke tempat lain dengan maksud bukan mencari nafkah di tempat

yang dikunjungi tetapi semata-mata untuk menikmati perjalanan tersebut

guna bertamasya memenuhi keinginan yang beragam". Menurut ahli-ahli

lainnya pengertian pariwisata dalam Idris Abdurrachmat dan E

Maryani (1998 : 73) adalah sebagai berikut :

a. Ma Intosh dan Goelder

Pariwisata adalah ilmu atau seni dan bisnis yang dapat menarik dan

menghimpun pengunjung, termasuk didalamnya berbagai akomodasi dan

katering yang dibutuhkan dan diminati oleh pengunjung.

b. James J. Spillane

45

Pariwisata adalah perjalanan dari suatu tempat ke tempat lain bersifat

sementara, dilakukan perorangan ataupun kelompok sebagai usaha

mencari keseimbangan, keserasian dalam dimensi sosial budaya alam dan

ilmu.

c. Gluck Man

Keseluruhan hubungan antara manusia yang hanya berada sementara

waktu dalam suatu tempat dengan manusia yang tinggal di tempat itu.

d. Undang-undang RI no.9 tahun 1990

Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata.

Termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha

yang terkait. Sedangkan wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian

perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara

sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik

wisata.

Peraturan Pemerintah (PP) No.67 1996 tentang penyelenggaraan

kepariwisataan telah mengatur definisi dasar dari kepariwisataan sebagai

berikut :

a. Wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagaian dari kegiatan tersebut

yang dialkukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati

objek dan daya tarik wisata.

b. Wiasatawan adalah orang yang menlakukan kagiatan wisata.

46

c. Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata,

termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha

yang terkait dibidang tesebut

d. Kepariwisataan adalah segala sesuatu yang berhubungan denga

penyelenggaraan pariwisata.

e. Usaha pariwisata adalah kegiatan yang bertujuan menyelenggarakan jasa

pariwisata, menyediakan atau mengusahakan objek dan daya tarik wisata,

usaha sarana pariwisata, dan usaha lai yang terkait dibidang tersebut.

Objek dan daya tarik wisata adalah segala sesutau yang menjadi sasaran

wisata.

Berdasarkan uraian diatas, pariwisata merupakan suatu aktivitas

dengan tujuan hanya untuk bersenang-senang dengan menikmati objek-

objek wisata, karena itu pengembangan bidang wisata harus mampu

memberikan kesenangan bagi wisatawan.

Istilah lain yang hampir senada pengertiannya dengan pariwisata

adalah rekreasi. Rekreasi mengandung arti aktivitas yang dilakukan pada

waktu luang, bisa jugamengadakan suatu perjalanan yang bertujuan untuk

refresing yang dilakukan tidak jauh dari tempat tinggal yang direncankan

atau diorganisir secar sendiri atau bersama-sama.

2.5.2 Jenis-jenis Pariwisata

Jenis pariwisata dapat digunakan sebagai acuan untuk mengenali jenis

kegiatan pariwisata yang telah dan dapat dilakukan setelah menilai

47

potensi-potensi kepariwisataan yang ada untuk menyusun statistik atau

data-data penelitian dan peninjauan yang lebih akurat dalam bidang ini.

Menurut Nyoman S.Pendit (2003:37-43) Pariwisata dapat dibagi

kedalam kelompok-kelompok sebagai berikut :

a. Wisata Budaya

Ini dimaksudkan agar perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan

untuk memperluas pandangan hidup seseorang dengan jalan mengadakan

kunjungan atau peninjauan ke luar negeri, mempelajari keadaan rakyat,

kebiasaan dan adat istiadat mereka

b. Wisata Kesehatan

Perjalanan seorang wisatawan dengan tujuan tersebut untuk menukar

keadaan dan lingkungan tempat sehari-hari di mana ia tinggal demi

kepentingan beristirahat baginya dalam arti jasmani dan rohani, dengan

mengunjungi tempat peristirahatan seperti mata air panas yang dapat

menyembuhkan, tempat yang mempunyai iklim udara menyehatkan atau

tempat-tempat yang menyediakan fasilitas kesehatan lainnya.

c. Wisata Olahraga

Ini dimaksudkan wisatawan-wisatawan yang melakukan perjalanan

dengan tujuan berolahraga atau memang sengaja bermaksud mengambil

bagian aktif dalam pesta olahraga di suatu tempat atau negara seperti

Olimpiade Asean Games, Thomas Cup, dan lain-lain.

48

d. Wisata Komersial

Dalam jenis ini termasuk perjalanan untuk mengunjungi pameran-

pameran dan pekan raya yang bersifat komersial, seperti pameran

industri, pameran dagang dan sebagainya.

e. Wisata Industri

perjalanan yang dilakukan oleh rombongan pelajar atau mahasiswa, atau

orang-orang awam ke dalam suatu kompleks atau daerah perindustrian di

mana terdapat pabrik atau bengkel besar dengan tujuan untuk

mengadakan peninjauan dan penelitian.

f. Wisata Politik

Perjalanan yang dilakukan untuk mengunjungi atau mengambil bagian

secara aktif dalam peristiwa kegiatan politik seperti misalnya kegiatan

ulang tahun negara, penobatan Ratu Inggris dan sebagainya di mana

fasilitas akomodasi, sarana angkutan dan atraksi aneka warna diadakan

secara megah dan meriah bagi pengunjung, baik dalam maupun luar

negeri.

g. Wisata Konvensi

Terkait dengan wisata politik hanya saja objek wisata disini adalah

kegiatan konvensi dengan segala fasilitas yang disediakan

h. Wisata Sosial

49

Pengorganisasian suatu perjalanan murah serta mudah untuk memberikan

kesempatan kepada golongan ekonomi lemah (dengan kata lain tidak

mampu untuk membayar sesuatu yang bersifat lux) untuk mengadakan

perjalanan.

i. Wisata Pertanian

Pengorganisasian perjalanan yang dilakukan ke proyek-proyek pertanian,

perkebunan, ladang pembibitan dan sebagainya.

j. Wisata Maritim (Marina) atau Bahari

Jenis wisata ini banyak dikaitkan dengan olahraga air, lebih-lebih di

danau, begawan, pantai, teluk, sungai atau laut lepas.

k. Wisata Cagar Alam

Wisata ini banyak dikaitkan denga kegemaran dan keindahan alam,

kesegaranan hawa udara di pegunungan, keajaiban hidup binatang dan

marga satwa yang langka serta tumbuh-tumbuhan yang jarang terdapat

ditempat lain.

l. Wisata Buru

Jenis wisata ini banyak dilakukan di negeri-negeri yang memiliki daerah

atau hutan berburu yang dibenarkan oleh pemerintah.

m. Wisata Pilgrim

50

Jenis wisata ini banyak dikaitkan dengan agama, sejarah, adat-istiadat dan

kepercayaan atau kelompok dalam masyarakat.

n. Wisata Bulan Madu

Penyelenggaraan perjalanan bagi pasangan-pasangan pengantin baru,

yang sedang berbukan madu.

o. Wisata Petualangan

Dikenal dengan adventure tourism, seperti masuk hutan belantara yang

tadinya belum pernah dijelajahi (off beaten track), penuh binatang buas

mendaki tebing teramat terjal, masuk goa penuh misteri dan lain-lain.