perbaikan kemasan keju gouda muda dengan …eprints.ums.ac.id/46238/25/02. naskah...

14
PERBAIKAN KEMASAN KEJU GOUDA MUDA DENGAN MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Industri Fakultas Teknik Oleh: SUROYO D 600 110 018 PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016

Upload: duongkhuong

Post on 30-Mar-2019

242 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PERBAIKAN KEMASAN KEJU GOUDA MUDA DENGAN MENGGUNAKAN

QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

PUBLIKASI ILMIAH

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Industri

Fakultas Teknik

Oleh:

SUROYO

D 600 110 018

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2016

HALAMAN PERSETUJUAN

PERBAIKAN KEMASAN KEJU GOUDA MUDA DENGAN MENGGUNAKAN

QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh:

SUROYO

D 600 110 018

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:

Dosen Pembimbing

Pembimbing 1

Siti Nandiroh, ST., M.Eng

NIK. 973

Pembimbing 2

Indah Pratiwi, ST., MT.

NIK. 705

i

HALAMAN PENGESAHAN

PERBAIKAN KEMASAN KEJU GOUDA MUDA DENGAN MENGGUNAKAN

QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

OLEH

SUROYO

D 600 110 018

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Fakultas Teknik

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada hari ........, .......... 2016

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji:

1. Siti Nandiroh, ST., M.Eng

2. Indah Pratiwi, ST., MT.

3. Hari Prasetyo, ST., MT., Ph.D.

4. Hafidh Munawir, ST., M.Eng.

Dekan,

Ir. Sri Sunarjono, MT, Ph.D

NIK.

ii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat kerya yang pernah

diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang

pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan

orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya diatas, maka akan

saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, Mei 2016

Penulis

Suroyo

D 600 110 018

iii

MENINGKATKAN KUALITAS KEJU GOUDA DENGAN MENGGUNAKAN

QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

Suroyo1,

Siti Nandiroh2, Indah Pratiwi

2

1Mahasiswa Teknik Industri UMS,

2Dosen Teknik Industri UMS

Jalan Ahmad Yani Tromol Pos 1 Pabelan, Kartasura 57102 Telp (0271) 717417

Email: [email protected]

Abstrak

Pemasaran merupakan ujung tombak dari perusahaan untuk mencapai kesuksesan.

Dengan adanya pemasaran, perusahaan akan terus berinovasi agar produknya dapat

diterima oleh konsumen dengan tingkat harga sesuai harapan konsumen namun tetap

memberikan kualitas yang baik. Keju Gouda merupakan keju keras dengan kadar air 35-

40%, asal pembuatan keju Gouda dari Belanda. Gouda sendiri merupakan nama kota

yang ada di Provinsi Zoid Holland, Belanda. Akan tetapi Boyolali kini memiliki pabrik

keju yang memproduksi keju Gouda dengan strandar pembuatan sesuai dengan asal

pembuatannya yaitu Belanda. Keju Gouda Boyolali masih dalam tahapan penyesuaian

pangsa pasar agar dapat bersaing dengan produk pesaing. Oleh karena itu peneliti

bertujuan untuk mengetahui atribut-atribut yang mempengaruhi tingkat kemasan keju

Gouda muda dan keju Cheddar. Perbaikan kemasan keju Gouda dengan metode Quality

Function Deployment (QFD). Data yang diambil dari keinginan konsumen dengan

mengisi kuesioner terbuka dan nantinya dilanjutkan lagi ke kuesioner tertutup.

Pengolahan data dilanjutkan ke dalam House of Quality (HoQ). Hasil penelitian ini

menunjukan atribut-atribut yang mempengaruhi keinginan konsumen dalam

menentukan pembelian yaitu harga murah, kemasan, keamanan makanan, bentuk keju,

gizi, logo, huruf/tulisan, ketahanan kemasan.

Kata Kunci: Quality Function Deployment, Keju Gouda Muda, House of Quality

Abstracts

Marketing form the spearhead from company to achieve success .With the marketing ,

the company will continue to innovate that their products to be acceptable to consumers

with price as expected consumers but still give a good quality .Cheese gouda is cheese

hard with the moisture content of 35-40 % , from making cheese gouda from the

netherlands .Gouda itself is the name of the city is in the zoid holland , the netherlands

.But boyolali now have the cheese producing cheese gouda with strandar making in

accordance with the manufacturing the netherlands .Cheese gouda boyolali still in the

market share adjustment to compete with the competitors .Hence the researchers aims

to understand atribut-atribut that influences the level packing cheese gouda young and

cheddar cheese .Improved packing cheese gouda with the quality function deployment (

qfd ) .

The data were drawn from consumer advocacy by filling the questionnaire open and

later was continued to the questionnaire closed .Data processing continued into the

house of quality ( hoq ) .The result of this research suggests atribut-atribut affecting

consumer advocacy in determining the purchase price , packaging , security food , the

cheese , nutrition , logo , writing letters / , endurance packaging.

Keywords: Quality Function Deployment , Cheese Gouda Young , House Of Quality

1

1. PENDAHULUAN

Berdasarkan data BPS Nasional 2012, Jawa Tengah merupakan sentra

peternakan sapi terbesar ke tiga dengan jumlah ternak 106.224 ekor dengan

produksi susu 107.982 ton/tahun dari total seluruh produksi sebesar 981.588

ton/tahun nasional. Sehingga 12% pemasok berasal dari Jawa. Boyolali memiliki

udara yang sejuk dikarenakan berada di lereng gunung merapi dan gunung

merbabu. Dari iklim yang ada, Boyolali sangat cocok dengan pertanian dan

peternakan khususnya peternakan susu perah. Menurut BPS Jawa Tengah 2012,

Boyolali merupakan pemasok susu terbesar se-Jawa Tengah dengan jumlah

produksi susu sebesar 46.775.509 liter dengan jumlah sapi sebesar 87.793 ekor

(Oktivira, 2014).

Susu merupakan salah satu dari lima bahan pokok makanan yang memiliki

gizi yang tinggi sebagai asupan tubuh manusia. Gizi susu sapi berperan sebagai

kecerdasan, kesehatan, pertumbuhan, khususnya bagi anak-anak. Kini susu dapat

diolah dengan berbagai macam masakan, misalnya dodol, permen, keju dll. Saat

ini di daerah Boyolali tepatnya di Samiran, Selo, Boyolali memproduksi keju

dengan cita rasa Eropa dengan nama keju Menir. Keju menir merupakan keju

yang diproduksi berdasarkan adopsi dari negara asalnya yaitu Negara Belanda.

Dari proses pembuatannya dan komposisi yang ada sama persis dengan

pembuatan dari asalnya. Pemilik pabrik keju Menir sendiri merupakan orang

Belanda yang menetap di Indonesia yaitu Mr. Hans. Pabrik Keju Menir didirikan

pada tahun 2011 dengan hasil produksi 50 liter per hari dengan tenaga kerja 3

orang. Pada tahun 2013 pabrik Keju Menir mengalami penurunan produksi

menjadi 20-30 liter per hari. Hail ini dikarenakan pasokan susu sapi di wilayah

Selo mengalami penurunan kualitas susu. Sekarang ini pabrik Keju Menir

mempekerjakan 1 pegawai dengan produksi 20-30 liter per hari menjadi 8-9%

keju Gouda. Setiap bulan pabrik keju menir menghasilkan omset sebesar Rp.

3.200.000 sampai Rp. 4.800.000.

Atribut-atribut yang dipertimbangkan ini akan membantu untuk

memperbaiki produk yang sudah ada. Dengan perbaikan kemasan suatu produk

diharapkan mampu bersaing dengan produk yang lain. Perbaikan kualitas produk

dilakukan dengan pendekatan metode Quality Function Deployment (QFD)

dikarenakan QFD mampu menerjemahkan keinginan dan harapan konsumen

secara langsung secara sistematik untuk memenuhi kebutuhan dan harapan

tersebut. Perbaikan yang akan dilakukan terhadap keju Gouda terhadap keju

cheddar yaitu Craft dan Prochiz untuk perbaikan kemasan agar keju Gouda dapat

bersaing di pasaran dengan menubah keinginan konsumen atau voice of customer

secara langsung terhadap spesifikasi teknis dari produk yang dihasilkan.

2. METODE

2.1 Obyek Penelitian

Objek penelitian ini dilakukan di industri pembuatan keju yang ada di

Samiran, Selo, Boyolali yang merupakan daerah penghasil susu terbesar se-Jawa

Tengah.

2

2.2 Pengumpulan data

Pengumpulan data dibagi menjadi 2 jenis, yakni data primer dan data

sekunder. Adapun penjelasan 2 jenis data tersebut adalah sebagai berikut:

1. Data primer merupakan data yang diambial secara langsung di lapangan uasaha

pembuatan keju Gouda di Boyolali.

2. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari jurnal, internet, dan buku-

buku yang menyangkut perbaikan mutu produk dengan metode Quality

Function Deployment (QFD).

2.3 Studi Pendahuluan

Studi pendahuluan adalah tahap pertama penelitian, yakni dengan

melakukan observasi dan survey langsung ke lapangan untuk mempelajari dan

mengetahui permasalahan yang ada dan mencari informasi atau metode

pemecahan masalah yang mendukung dalam penelitian ini.

2.4 Perumusan Masalah dan Tujuan Penelitian

Perumusan masalah dibutuhkan agar peneliti dapat melakukan penelitian

secara sistematis dan fokus pada satu arah saja. Dari permasalahan yang didapat

dari studi pendahuluan yaitu tentang perbaikan kemasan produk keju Gauda muda

dengan tujuan memperbaiki kemasan produk agar dapat bersaing dengan produk

lawan yang sejenis.

2.5 Studi Pustaka

Studi pustaka merupakan pengkajian terhadap informasi atau teori-teori

yang ada baik dari buku maupun jurnal yang berhubungan dengan penelitian yang

dilakukan.

2.6 Metode Pengumpulan Data

1. Observasi merupakan pengamatan langsung ke industri Keju Menir yang ada di

Boyolali. Observasi bertujuan agar peneliti mengetahui secara langsung

kejadian yang ada di lapangan penelitian.

2. Wawancara merupakan metode yang digunakan untuk mencari informasi

secara langsung yang kepada pemilik usaha keju Menir.

3. Dokumentasi merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara pengambilan gambar tempat usaha sebagai sumber informasi.

Dokumentasi dapat dilakukan dengan cara di foto atau dapat juga dengan cara

video.

4. Kuesioner merupakan tahapan pengumpulan data yang dilakukan peneliti

dengan cara memberikan pertanyaan kepada responden lewat tulisan atau

secara tertulis.

2.7 Pengolahan dan Analisis Data Pada tahap ini adalah pengolahan terhadap data yang telah didapatkan dari

penyebaran kuesioner. Selanjutnya, data tersebut diolah dengan menggunakan

metode QFD sehingga rancangan desain yang dihasilkan sesuai dengan keinginan

dan kebutuhan konsumen. Analisis dimulai dengan menentukan derajat

kepentingan masing-masing keinginan konsumen, selanjutnya adalah parameter

teknik yang merupakan bahasa teknik dari terjemahan keinginan konsumen yang

digunakan untuk target yang akan dicapai. Setelah itu, mencari hubungan antara

atribut keinginan konsumen dengan parameter teknik. Langkah selanjutnya adalah

menentukan hubungan antara masing-masing parameter teknik. Selanjutnya,

3

4

dibuatnya HOQ (House of Quality) yang berdasarkan keinginan dan kebutuhan

konsumen.

2.8 Kesimpulan dan Saran

Tahap ini merupakan tahap akhir dari penelitian. Tahap ini dilakukan

setelah melakukan analisis data dan mendapatkan kesimpulan atas penelitian yang

dilakukan. Selanjutnya, hasil kesimpulan yang didapatkan digunakan untuk

memberikan saran-saran kepada pihak terkait sehingga dapat menentukan strategi

selanjutnya. Untuk kerangka permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Mulai

Identifikasi masalah dan tujuan penelitian

Identifikasi sampel penelitian

Pengumpulan Data:

- Wawancara

- Dokumentasi

- Kuesioner:

1. Kuesioner terbuka

2. Kuesioner tertutup

Pengujian Data

- Uji Validitas

- Uji Reliabilitas

Menentukan derajat keyakinan dan kinerja atribut

kualitas produk dengan kuesioner

Hasil:

-Data Valid

-Data Reliabel

Nilai atribut kualitas produk keju menir

Selesai

Tidak

Ya

Normalisasi bobot kualitas produk keju menir

Nilai absolut dan prioritas parameter teknik

Normalisasi bobot parameter teknik

Nilai absolut dan prioritas kebutuhan proses

Normalisasi bobot kebutuhan proses

Nilai absolut dan prioritas proses kualitas

Analisa dan interpretasi QFD

Kesimpulan dan saran

Mat

rik H

oQ

Lev

el I

I

Mat

rik H

oQ

Lev

el I

II

Mat

rik H

oQ

Lev

el I

Gambar 1 Kerangka Pemecahan Masalah

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengolahan data dilakukan setelah data yang dibutuhkan yakni daftar

keinginan dan kebutuhan konsumen didapatkan yang berasal dari kuesioner,

wawancara, dan dokumentasi. Adapun pengolahan data yang dilakukan adalah

sebagai berikut:

3.1 Penentuan Atribut

Tabel 1 Atribut Produk

No Atribut Keinginan Konsumen

1 Harga murah

2 Kemasan

3 Keamanan makanan

4 Bentuk keju

5 Gizi

6 Logo

7 Huruf/ Tulisan

8 Ketahanan kemasan

Atribut yang disusun seperti pada tabel 1 adalah atribut-atribut yang dirasa

penting bagi konsumen. Atribut tersebut akan menjadi acuan dalam pengolahan

data selanjutnya.

3.2 Derajat Kepentingan Atribut Produk Tabel 2 Derajat Kepentingan

No Atribut Keinginan Konsumen

Jumlah

Konsumen

(Orang)

Proporsi

(%)

1 Harga murah 19 0.253

2 Kemasan 16 0.213

3 Keamanan makanan 15 0.200

4 Bentuk keju 8 0.107

5 Gizi 7 0.093

6 Logo 5 0.067

7 Huruf/ Tulisan 3 0.040

8 Ketahanan kemasan 2 0.027

Total 75 1.000

Berdasarkan data pada tabel 2, kualitas bahan memiliki nilai tertinggi

dengan jumlah responden 19 orang dan nilai proporsi 0,247. Hal ini menunjukkan

bahwa kualitas keju Gouda muda masih kurang berkualitas. Sedangkan,

ketersediaan ukuran memiliki nilai terendah dengan jumlah responden 2 dan nilai

proporsi 0,026.

3.3 Parameter Teknik

Tabel 3 Parameter Teknik

No Parameter Teknik Nilai

1 Rupiah/ kilogram 218.2

2 Jenis kemasan 381.8

5

3 Diameter kemasan 81.8

4 Sertifikasi 218.2

5 Dimensi logo 81.8

6 Macam-macam warna 218.2

7 Macam-macam bentuk 200

8 Nilai gizi 190.9

9 Keunggulan produk 100

10 Lokasi logo 100

11 Bahan baku 109.1

12 Jenis huruf 81.8

13 Dimensi tulisan 100

14 Tekanan maksimal tekanan 245.5

15 Berat bersih produk 27.3

Data pada tabel 3 adalah solusi atau terjemahan yang sesuai dengan

keinginan dan kebutuhan konsumen yang terdapat dalam atribut produk berasal

dari hasil wawancara dengan responden.

3.4 Matrik Interaks

Keterangan:

Θ = Hubungan kuat

Ο = Hubungan moderat

▲ = Kemungkinan ada

hubungan

Rupia

h/

kil

ogra

m

Jenis

kem

asan

Dia

met

er k

emas

an

Ser

tifi

kas

i

Dim

ensi

logo

Mac

am-m

acam

war

na

Mac

am-m

acam

ben

tuk

Nil

ai g

izi

Keu

nggula

n p

roduk

Lokas

i lo

go

Bah

an b

aku

Jenis

hu

ruf

Dim

ensi

tuli

san

Tek

anan

mak

sim

al t

ekan

an

Ber

at b

ersi

h p

roduk

Harga murah Θ Ο Ο Ο Ο Ο Ο Ο

Kemasan Ο Θ Ο Θ Ο ▲ ▲ Θ

Keamanan makanan Θ Θ Ο ▲ Ο

Bentuk keju

Ο Θ Ο

Gizi

Θ Ο

Logo Θ ▲ Θ

Huruf/ Tulisan Θ Θ

Ketahanan kemasan Θ

Gambar 2 Matriks Interaksi

Matriks interaksi digunakan untuk mencari hubungan kedekatan antara

atribut produk dengan parameter teknik. Semakin kuat hubungan kedekatan

6

atribut produk dengan parameter teknik maka semakin tinggi pula nilai yang

dihasilkan. Keterangan penilaian adalah sebagai berikut:

= Tingkat hubungan kuat dengan nilai 9

= Tingkat hubungan sedang dengan nilai 3

Δ = Tingkat hubungan lemah dengan nilai 1

3.5 Hubungan Antar Parameter Teknik Interaksi antar parameter teknik hampir sama dengan matriks interaksi,

yakni untuk mencari hubungan kedekatan yang saling mempengaruhi satu sama

lainnya. Semakin kuat hubungan parameter teknik makan semakin kuat pula

pengaruh yang terjadi antar parameter teknik. Hubungan yang dimaksud adalah

hubungan positif yang artinya antar parameter teknik saling mempengaruhi dalam

keinginan dan kebutuhan konsumen, dan hubungan negatif yang artinya antar

parameter teknik tidak saling mempengaruhi dalam keinginan dan kebutuhan

konsumen.

Rupiah/ kilogram

Jenis kemasan

Dimensi kemasan

Sertifikasi

Dimensi logo

Macam-macam warna

Macam-macam bentuk

Nilai gizi

Keunggulan produk

Lokasi logo

Bahan baku

Jenis huruf

Dimensi tulisan

Tekanan maksimal kemasan

Berat bersih produk

Gambar 3 Hubungan Antar Parameter Teknik

3.6 House of Quality (HOQ)

House of Quality adalah penggabungan dari bagian-bagian yang ada di

penjelasan sebelumnya. Dalam HOQ terdapat atribut produk, derajat kepentingan,

parameter teknik, matriks interkasi, dan hubungan antar parameter teknik. Selain

itu, di HOQ juga terdapat perbandingan dengan produk lainnya yang didapatkan

melalui wawancara dengan responden. Dalam HOQ terdapat penjelasan apa yang

menjadi keinginan dan kebutuhan konsumen, dan solusi untuk memenuhinya.

Lembar HOQ dapat dilihat pada lampiran 1.

7

4. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Hasil pembahasan dari hasil penelitian tugas akhir ini, dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut:

1. Tingkat kemasan pada keju Gouda muda masih kalah bersaing dengan produk

pesaing, sehingga keju Gouda muda perlu melakukan perbaikan.

2. Atribut yang didapat dari penyebaran kuesioner memiliki 9 atribut yaitu Logo

kemasan dibuat menarik, Bahan kemasan lebih rapat agar tidak

terkontaminasi dari luar, Ukuran kemasan minimalis, Berat keju dibuat lebih

kecil, Informasi keju harus jelas, Warna kemasan dibuat mencolok, Kemasan

luar dengan bahan kaku agar keju tidak rusak, Betuk dibuat simpel agar

mudah dalam pembagian, Informasi keamanan makanan dari pemerintah.

3. Atribut yang paling berpengaruh yaiutu logo kemasan dibuat menarik dengan

nilai proporsi 0.20755, sedangkan atribut yang memiliki pengaruh yang

paling kecil yaitu praktis digunakan dengan nilai 0.03774.

4. Karakteristik atribut keinginan konsumen memiliki 15 parameter yaitu Berat

keju 150gr-200gr, Bahan kemasan dari plastik, Ukuran kemasan 7X5X2

(cm), Kemasan luar menggunkan kertas tebal, Sertifikasi badan POM,

Sertifikasi label halal, Bentuk kuju dibuat kotak/persegi panjang, Warna

kemasan merah, Warna kemasan oranye, Logo bergambar kincir angina,

Logo bergambar sapi, Informasi gizi, Informasi bahan baku yang digunakan,

Informasi kegunaan keju dan, Kemasan dalam menggunakan alumunium foil.

4.2 Saran

Saran yang dapat dikemukakan dari hasil penelitian di pabrik keju menir adalah

sebagai berikut:

1. Perbaikan kemasan keju perlu dilakukan agar dapat bersaing dengan produk

pesaing yaitu keju cheddar.

2. Perbaikan dapat dilakukan dengan urutan sesuai perhitungan yang sudah

dilakukan HoQ.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik Kota Boyolali (2013). Boyolali Dalam Angka Tahun 2014.

Issn: 2101005.3309.

Oktivira, Liya. Anantanyu, Sapja. Riptanti, Erlyna Wida (2014). Analisis

Kemitraan Sapi Perah Dengan KUD Musuk di Kabupaten Boyolali.

Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret.

8

Sampeallo, Yulius Gessong (2012). Analisis Pengendalian Persediaan Pada UD.

Bintang Furniture Sangasana. Jurnal Eksis Vol. 8 No. 1, Mar 2012:

2001-2181. Jurusan Akutansi Politeknik Negeri Samarinda.

Selang, Christian A.D (2013). Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Pengaruhnya

Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Fresh Mart Bahu Mall Manado.

Jurnal EMBA Vol. 1 No. 3 juni 2013, Hal. 71-80, ISSN 2303-1174.

Jurusan Manajemen Universitas Sam Ratulangi Manado.

Henuk, Yohan Gunawan (2011). Perencanaan Quality Function Deployment

(QFD) Pada Hotel Everbright Surabaya. Manajemen Perhotelan

Universitas Kristen Petra Surabaya.

Imron, Bukhari (2014). Rancangan produk charger handphone portable dengan

metode quality function deployment (QFD). Jurnal Online Institute

Teknologi Nasional ISSN: 2338-5081 No. 2 Vol. 2 April 2014. Teknik

Industri, Institute Teknologi Nasional Bandung.

9

10