blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2014/01/tugas_ppi-keju-fix.docx · web viewproduksi keju di...

76
TUGAS BESAR PERENCANAAN PROYEK INDUSTRI “KEJU COTTAGE (SOFT UNRIPPED CHEESE)” Dosen Pengampu: Dr. Ir. Imam Santoso, MP. Anggota Kelompok Afita Ismawati 115100300111029 M. Wafiri Niami 115100300111035 Ulfa Nursiam 115100300111047 Farah Vian Dini 115100300111057 Husna Shofiansyah 115100300111069 Dinar Arieka A. 115100307111005 Firdausi Ummi Nuzula 115100707111005 Nyimas Rizanatul Khikmah 115100701111017 Kelas : I JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 1

Upload: nguyendat

Post on 21-May-2018

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2014/01/TUGAS_PPI-KEJU-fix.docx · Web viewProduksi keju di Indonesia masih didominasi oleh industri besar yang memproduksi keju keras jenis Processed

TUGAS BESARPERENCANAAN PROYEK INDUSTRI

“KEJU COTTAGE (SOFT UNRIPPED CHEESE)”Dosen Pengampu: Dr. Ir. Imam Santoso, MP.

Anggota Kelompok

Afita Ismawati 115100300111029

M. Wafiri Niami 115100300111035

Ulfa Nursiam 115100300111047

Farah Vian Dini 115100300111057

Husna Shofiansyah 115100300111069

Dinar Arieka A. 115100307111005

Firdausi Ummi Nuzula 115100707111005

Nyimas Rizanatul Khikmah 115100701111017

Kelas : I

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIANFAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYAMALANG

2013

1

Page 2: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2014/01/TUGAS_PPI-KEJU-fix.docx · Web viewProduksi keju di Indonesia masih didominasi oleh industri besar yang memproduksi keju keras jenis Processed

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangSusu dan produk olahan susu merupakan produk pangan bernilai nutrisi

tinggi yang sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Indonesia adalah negara

agraris yang sangat sesuai digunakan sebagai tempat untuk membudidayakan

sapi perah sebagai hewan penghasil susu yang utama. Namun, karena faktor

budaya dan pola hidup, susu dan produk olahannya memiliki nilai beli produk

yang tidak terlalu tinggi

Seiring dengan perkembangan jaman, globalisasi memicu terjadinya

pergeseran budaya dan pola hidup. Susu dan produk olahannya saat ini menjadi

produk yang populer dan digemari oleh masyarakat. Karena keterbatasan

kemampuan produksi, seringkali kebutuhan tersebut dipenuhi dengan cara impor

dari negara lain. Salah satu produk olahan susu yang masih diimpor dalam

jumlah besar adalah keju. Saat ini, berbagai produk pangan olahan telah

memanfaatkan keju sebagai salah satu bahan baku utama maupun

penunjangnya. Data statistik yang dikeluarkan secara resmi oleh BPS

menunjukkan bahwa terjadi peningkatan nilai konsumsi untuk produk keju dari

dari 0,8 kg/kapita/tahun jumlah keseluruhan konsumsi produk susu dan

olahannya menjadi 2 kg/kapita/tahun dari tahun 2005 ke tahun 2006. Dari nilai

tersebut, angka konsumsi keju masyarakat pulau Jawa adalah yang tertinggi

yaitu 65% disebabkan oleh tingkat pendidikan masyarakatnya yang lebih tinggi

dibandingkan pulau lain (BPS, 2006). Oleh karena itu, pulau Jawa menjadi pasar

yang sangat potensial untuk mengembangkan industri keju

1.2 Ruang LingkupBerdasarkan konsistensinya keju dapat dikelompokkan menjadi :

1. Hard Cheese, kadar air 25 – 36%

a. Keju iris sangat keras tanpa lubang gas. Misalnya : Edam,

Gouda (Dutch Cheese), American Cheese.

b. Keju iris sangat keras dengan lubang gas. Misalnya :

Parmesan (Italia), Emmentaler (Swiss).

2. Semihard Cheese, kadar air 36 – 40%

a. Keju yang dimatangkan dengan jamur. Misalnya :

Roquefort (Perancis), golongan blue cheese seperti Stilton

(Inggris) dan Gorgonzola (Italia).

2

Page 3: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2014/01/TUGAS_PPI-KEJU-fix.docx · Web viewProduksi keju di Indonesia masih didominasi oleh industri besar yang memproduksi keju keras jenis Processed

b. Keju yang dimatangkan dengan bakteri. Misalnya : Brick

Cheese (Amerika).

3. Soft Cheese, kadar air lebih dari 40%

a. Keju yang dimatangkan dengan bakteri. Misalnya :

Limburger Cheese (Belgia).

b. Keju yang dimatangkan dengan jamur. Misalnya :

Camembert Cheese (Perancis).

c. Keju segar (Fresh atau Unrippened Cheese). Misalnya :

Cottage Cheese, Mozarella.

Berdasarkan jenis-jenis keju diatas, yang akan diproduksi oleh proyek ini

adalah keju cottage. Keju ini merupakan jenis keju lunak yang kadar airnya lebih

dari 40%. Keju ini dalam proses produksinya tanpa dilakukan pemeraman,

sehingga hal ini akan memperpendek proses produksi.

1.3 Tujuan

Tujuan dari perencanaan proyek industri keju cottage (soft unripped

cheese) ini adalah mengetahui bagaimana proses perencanaan proyek industri

dan membuat beberapa aspek penting dalam pembuatan proyek tersebut.

Aspek-aspek yang terkait perencanaan proyek industri antara lain aspek pasar,

aspek teknis dan teknologi, aspek lingkungan, aspek keuangan, serta aspek

manajemen.

3

Page 4: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2014/01/TUGAS_PPI-KEJU-fix.docx · Web viewProduksi keju di Indonesia masih didominasi oleh industri besar yang memproduksi keju keras jenis Processed

BAB IIKONSEP PRODUK

2.1. Karakteristik ProdukSebagai salah satu produk olahan pangan, keju umumnya dimanfaatkan

dalam bentuk konsumsi pangan. Keju biasa digunakan sebagai bahan baku

pembuatan produk pangan maupun untuk konsumsi langsung. Produksi keju di

Indonesia masih didominasi oleh industri besar yang memproduksi keju keras

jenis Processed Cheese mauupun Spread Cheese (keju olesan) buatan mesin

pabrik yang memiliki cita rasa dan kualitas minimum untuk baku mutu dan cita

rasa standar keju yang sebenarnya, mengingat keju yang baik dengan cita rasa

premium umumnya diproduksi oleh pabrik atau manufaktur keju secara manual.

Padahal dalam perkembangannya, pembuatan roti, biskuit, pizza hingga produk

rumahan seperti roti panggang memerlukan keju bertekstur lunak (soft cheese)

yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Keju Cottage sebagai salah satu jenis keju lunak dan masuk dalam

kategori keju segar (fresh cheese atau keju yang tidak mengalami pemeraman

namun mengalami pengeringan atau pembuangan air dadih) memiliki potensi

yang baik untuk mengambil tempat di pasar tersebut. Menurut Geantaresa

(2010), keju Cottage adalah keju lunak yang dihasilkan dari fermentasi susu

tanpa pematangan dadih dengan kadar lemak 0,5 – 1,5%. Nilai nutrisi keju

Cottage yang umum di pasaran dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini.

Tabel 1. Analisis Kualitas Keju Cottage di Pasaran

Nutrisi Nilai (%)Kadar Protein 23.500

Kadar Lemak 0,2

Mineral – Kalsium 0,092

Kadar Air 34,793

Sumber : Geantaresa (2010).

Menurut Jenkins (2006), Keju Cottage termasuk dalam kategori keju segar

atau fresh cheese yang rasanya sedikit asam. Karakteristik umum keju jenis ini

adalah teksturnya yang lembut dan tingkat kelembabannya yang tinggi (kadar air

30-40%), dengan karakter rasa yang sesuai dengan tartness (kemampuan untuk

dipotong atau diambil sebagian). Sedangkan menurut Rahardi (2008)

4

Page 5: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2014/01/TUGAS_PPI-KEJU-fix.docx · Web viewProduksi keju di Indonesia masih didominasi oleh industri besar yang memproduksi keju keras jenis Processed

berdasarkan konsistensinya keju Cottage merupakan soft cheese dan masuk

dalam kategori keju segar dengan kadar air ±50%. Keju ini memiliki daya simpan

yang cukup singkat yaitu kurang dari 4 bulan apabila tidak menggunakan bahan

pengawet dan disimpan pada suhu 4 – 120C. Keju cottage biasanya digunakan

masyarakat sebagai bahan campuran dalam pembuatan kue, maupun sebagai

teman makan roti.

2.2. Deskripsi Bahan Baku dan Bahan KemasanBahan-bahan yang digunakan antara lain susu sapi segar, enzim rennet

sebanyak 2% dari total susu, garam (NaCl) dan air. Starter ganda berupa biakan

Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus sebanyak 4% dari total

susu. Susu segar diperoleh dari KUD DAU Malang. Enzim rennet diperoleh

melalui impor dari negara Perancis oleh PT. Sukanda Jaya. Biakan Lactobacillus

bulgaricus dan Streptococus thermophillus diperoleh dari Unit Pengolahan

Peternakan (UPP) Dau Malang.

Menurut Jenkins (2006), susu adalah produk hasil hewani yang

mengandung air, padatan susu dan lemak. Dalam susu segar, krim akan muncul

ke bagian atas permukaan secara alami atau dapat dipisahkan dengan tenaga

sentrifugal. Krim tersusun dari globulin lemak susu yang lebih besar yang

mengambang karena massa jenisnya lebih besar daripada air. Masing-masing

jenis susu memiliki kandungan yang berbeda bergantung dari hewan apa dia

berasal. Susu sapi rata-rata terdiri atas 87% air, 3½% protein, 3,¾% lemak,

hampir 5% laktosa (glukosa dalam susu) dan vitamin yang terlarut dalam air

seperti vitamin A, B complex, D dan mineral termasuk kalsium dan fosfor. Protein

susu terdiri dari 82% kasein, bentuk protein yang dapat mengalami koagulasi

menjadi dadih, dan 18% air dadih sebagai komponen cairnya. Di dalam susu

terdapat bagian yang terdispersi dalam air, yaitu kalsium, fosfat, dan protein.

Secara spesifik, nilai nutrisi susu sapi dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini.

5

Page 6: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2014/01/TUGAS_PPI-KEJU-fix.docx · Web viewProduksi keju di Indonesia masih didominasi oleh industri besar yang memproduksi keju keras jenis Processed

Tabel 2. Komposisi Nutrisi Susu Sapi per 100 Gram

No. Zat Gizi Nilai (per 100 gr) Satuan1. Kalori 61 Kkal

2. Protein 3,2 g

3. Lemak 3,5 g

4. Karbohidrat 4,3 g

5. Kalium 1200 mg

6. Fosfor 694 mg

7. Besi 1,7 mg

8. Retinol 39 mcg

9. Vitamin B1 0,03 mg

10. Vitamin C 1 mg

(Sumber : Persatuan Ahli Gizi (Persagi), 2005)

Menurut Sari (2009), Rennet merupakan hasil ekstraksi dari abomasum

anak hewan ruminansia. Rennet ini digunakan sebagai bahan awal dalam

produksi dadih-dadih keju. Saat ini rennet yang banyak digunakan adalah dari

abomasum sapi muda, kambing muda, tanaman, dan mikroba yang direkayasa

secara genetik (genetic modified organism = GMO). Tidak hanya dari hewan

muda, rennet dari sapi dewasa juga dapat dipakai. Akan tetapi, kandungan

enzim pepsinnya lebih tinggi. Tingginya pepsin menyebabkan perbedaan dalam

proses koagulasi susu dan juga dalam cita rasa keju yang dihasilkan, seperti

tekstur keju yang lebih lembek dan adanya rasa pahit. Ekstrak rennet dari anak

sapi mengandung 88-94% khimosin dan 6-12% pepsin, dan sebaliknya ekstrak

yang berasal dari sapi dewasa yaitu mengandung 90-94 % pepsin dan hanya 6-

10% khimosin. Rennet mikroba yang banyak digunakan sebagai pengganti

rennet sapi muda adalah berasal dari mikroorganisme seperti kapang dan bakteri

yang direkayasa secara genetik (GMO). Mikroorganisme yang telah digunakan

antara lain Bacillus polymyxa, B. subtilis, B. cereus, Endothea parasiticus, Mucor

pusillus, dan M. miehei. Rennet mikroba bersifat seperti enzim tripsin dan pH

optimum untuk aktivitasnya berkisar antara 7-8. Akan tetapi, produk rennet ini

mempunyai sedikit rasa pahit, sehingga kurang disukai, walaupun keju yang

dihasilkan sangat mirip dengan produk-produk keju komersial lainnya.

Penggunaan rennet tanaman dalam pembuatan keju telah dilaporkan, misalnya

penggunaan getah dari pohon ara (Ficus carica). Selain itu, masih banyak

6

Page 7: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2014/01/TUGAS_PPI-KEJU-fix.docx · Web viewProduksi keju di Indonesia masih didominasi oleh industri besar yang memproduksi keju keras jenis Processed

ekstrak-ekstrak dari tanaman yang dapat menggumpalkan susu. Akan tetapi,

beberapa diantaranya mempunyai aktivitas proteolitik yang terlalu kuat, sehingga

menghasilkan cita rasa yang sangat pahit pada keju. Beberapa enzim tanaman

yang sering digunakan pada pembuatan keju, diantaranya adalah: papain dari

pohon dan buah pepaya, fisin dari pohon ara, bromelin dari nenas, dan rezin dari

biji jarak. Beberapa dari ekstrak-ekstrak tanaman yang dihasilkan berbentuk

ekstrak kasar yang menghasilkan suatu kombinasi koagulasi asam dan enzim

yang cocok digunakan terutama untuk pembuatan keju dadih lemak.

Secara fisik, garam adalah benda padatan berwarna putih berbentuk kristal

yang merupakan kumpulan senyawa dengan bagian terbesar Natrium Chlorida

(lebih dari 80%) serta senyawa lainnya seperti Magnesium Chlorida, Magnesium

Sulfat, Calsium Chlorida, dan lain-lain. Garam Natrium klorida untuk keperluan

masak dan biasanya diperkaya dengan unsur iodin (dengan menambahkan 5 g

NaI per kg NaCl) padatan Kristal berwarna putih, berasa asin, tidak higroskopis,

bila mengandung MgCl2 menjadi berasa agak pahit dan higroskopis. Digunakan

terutama sebagai bumbu penting untuk makanan, sebagai bumbu penting untuk

makanan, bahan baku pembuatan logam Na dan NaOH (bahan untuk

pembuatan keramik, kaca dan pupuk) serta sebagai zat pengawet.

Lactobacillus bulgaricus adalah bakteri Gram-positif yang mungkin terlihat

panjang dan berfilamen. Bakteri ini non-motil dan tidak membentuk spora. Bakteri

ini juga berperan sebagai aciduric atau acidophilic, karena ia membutuhkan pH

rendah (sekitar 5.4–4.6) untuk tumbuh efektif. Bakteri ini memiliki kebutuhan

nutrisional yang kompleks. Streptococcus thermophilus adalah bakteri Gram-

positif dan anaerob fakultatif homofermentatif, dari kelompok viridian.

Aluminium foil adalah bahan kemasan berupa lembaran logam aluminum

yang padat dan tipis dengan ketebalan <0,15 mm. Aluminium fouil ini lebih ringan

dan relatif mudah dibentuk. Selain itu juga tahan terhadap serangan larutan

asam, karena terbentuknya lapisan alumimium oksida. Lapisan oksida tersebut

melekat pada permukaan logam dapat melindungi lapisan, kecuali dengan

adanya asam halogen atau alkali (tidak tahan). Kelemahannya adalah tidak

tahan terhadap asam (HCl dan HF).

7

Page 8: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2014/01/TUGAS_PPI-KEJU-fix.docx · Web viewProduksi keju di Indonesia masih didominasi oleh industri besar yang memproduksi keju keras jenis Processed

2.3. Keunggulan dan Kelemahan ProdukSebagai salah satu produk olahan pangan, keju umumnya dimanfaatkan

dalam bentuk konsumsi pangan. Keju biasa digunakan sebagai bahan baku

pembuatan produk pangan maupun untuk konsumsi langsung. Produksi keju di

Indonesia masih didominasi oleh industri besar yang memproduksi keju keras

jenis Processed Cheese mauupun Spread Cheese (keju olesan) buatan mesin

pabrik yang memiliki cita rasa dan kualitas minimum untuk baku mutu dan cita

rasa standar keju yang sebenarnya, mengingat keju yang baik dengan cita rasa

premium umumnya diproduksi oleh pabrik atau manufaktur keju secara manual.

Padahal dalam perkembangannya, pembuatan roti, biscuit, pizza hingga produk

rumahan seperti roti panggang memerlukan keju bertekstur lunak (soft cheese)

yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Keju Cottage sebagai salah satu jenis

keju lunak dan masuk dalam kategori keju segar (fresh cheese atau keju yang

tidak mengalami pemeraman namun mengalami pengeringan atau pembuangan

air dadih) memiliki potensi yang baik untuk mengambil tempat di pasar tersebut.

Keunggulan produk:

- Belum di produksi di Indonesia

- Produk ini masih di impor, belum ada produsen keju cottage di Indonesia

sehingga peluang pasarnya besar

- Proses produksinya yang tidak terlalu rumit, sehigga proyek ini akan

mudah untuk dilaksanakan.

Kelemahan produk:

- Harganya relatif mahal

8

Page 9: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2014/01/TUGAS_PPI-KEJU-fix.docx · Web viewProduksi keju di Indonesia masih didominasi oleh industri besar yang memproduksi keju keras jenis Processed

BAB IIIASPEK PASAR DAN PEMASARAN

3.1. Potensi PasarPertumbuhan konsumsi keju di Indonesia dapat dikatakan cukup stabil.

Pada tahun 2000-2004, pertumbuhan konsumsi mencapai ± 2% per tahun

sedangkan pada tahun 2005 – 2013 mencapai lebih dari 10% per tahun. Hal ini

disebabkan semakin banyak industri mulai dari skala kecil hingga besar yang

memanfaatkan keju sebagai bahan baku mulai dari bakery hingga produsen

makanan lain dalam skala industri. Selain itu, umumnya produksi keju di

Indonesia masih didominasi oleh industri besar yang memproduksi keju keras

jenis Processed Cheese buatan mesin pabrik yang memiliki cita rasa dan kualitas

minimum untuk baku mutu dan cita rasa standar keju yang sebenarnya,

mengingat keju yang baik dengan cita rasa premium umumnya diproduksi oleh

pabrik atau manufaktur keju secara manual. Padahal dalam perkembangannya,

pembuatan roti, biscuit, pizza hingga produk rumahan seperti roti panggang

memerlukan keju bertekstur lunak (soft cheese) yang sesuai dengan kebutuhan.

Keju Cottage sebagai salah satu jenis keju lunak dan masuk dalam kategori keju

segar (fresh cheese atau keju yang tidak mengalami pemeraman namun

mengalami pengeringan atau pembuangan air dadih) memiliki potensi yang baik

untuk mengambil tempat di pasar tersebut. Soft ripened (Bloomy rind cheese)

atau keju peram lunak (keju berlapis jamur) memiliki konsistensi semi lunak dan

telah mengalami pemeraman di bagian permukaan saja, baik melalui proses

semprot (spray) atau dipapar dengan spora sehingga hanya memeram di bagian

luarnya saja. Bagian tepinya tipis, putih dan bloomy (lembut). Contoh dari keju

jenis ini adalah French Brie, Camembert dan triple-crème.

Hanya ada 3 produsen keju jenis fresh cheese di Indonesia, yaitu Rosalie

Cheese, PT. Yummy Food Utama dan PT. Ballantyne yang memproduksi aneka

keju jenis cream cheese dengan berbagai macam rasa. Namun, tidak ada

satupun dari produsen tersebut yang memproduksi keju cottage meskipun dari

segi rasa dan bentuk, kedua jenis keju ini sangat mirip. Rosalie Cheese

memproduksi cream cheese dengan merk Rosalie dengan harga per

kilogramnya Rp 105.000,-. PT. Yummy Food Utama memproduksi cream cheese

dengan merk Yummy dengan harga per kilogramnya Rp 63.500,-. Sedangkan

PT. Ballantyne memproduksi cream cheese dengan merk Romano seharga Rp

9

Page 10: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2014/01/TUGAS_PPI-KEJU-fix.docx · Web viewProduksi keju di Indonesia masih didominasi oleh industri besar yang memproduksi keju keras jenis Processed

80.000,-. Namun, ketiga produsen tersebut memproduksi jenis cream cheese

yang berbeda dari segi kadar lemaknya. Rosalie Cheese memproduksi half-

skimmed cheese dengan kadar lemak 10%-25%. Yummy Cheese memproduksi

full-cream cheese dengan kadar lemak 45% - 60%. Sedangkan Romano Cheese

memproduksi cream cheese dengan kadar lemak 25% - 45%.

3.2. Strategi STP3.2.1. Segmentating

Segmentasi untuk produk keju cottage ini secara geografis adalah distribusi

ke seluruh wilayah Indonesia terutama industri-industri pangan khususnya roti

baik UKM maupun skala industri besar. Secara demografi segmentasi produk ini

adalah semua usia baik anak-anak, remaja dan dewasa. Dengan tingkat

pendapatan skala menengah ke-atas dikarenakan harganya yang cukup mahal.

Konsumen kami khususkan untuk proses pengolahan selanjutnya atau dalam

artian produk kami adalah produk setengah jadi untuk perusahaan panagan lain,

namun bisa juga digunakan atau dikonsumsi langsung oleh konsumen sebagai

pengganti selai pada roti. Konsumen kami yang memiliki gaya hidup konsumtif

dan sehat.

3.2.2. Targeting

Setelah mengetahui segmentasi pasar, langkah selanjutnya memilih pasar

sasaran (market targeting), yaitu berapa banyak segmen pasar yang akan dipilih,

dan bagaimana mengidentifikasikan segmen-segmen tersebut. Targeting

berfungsi untuk menyeleksi pasar dan menjangkau pasar sasaran tersebut untuk

mengkomunikasikan nilai. Pasar sasaran dikelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu

(Zaharuddin, 2006):

a. Pemasaran serba sama (Undiferentiated Marketing)

Merupakan suatu konsep yang tidak membagi pasar, tetapi pasar

sebagai suatu keseluruhan dengan memfokuskan kebutuhan customer pada

umumnya.

b. Pemasaran Serba Aneka (Differential Marketing)

Merupakan suatu konsep yang memiliki dua atau lebih segmen pasar.

Pemasaran membedakan masing-masing segmen pasar dengan

menawarkan variasi produk.

c. Pemasaran Terpadu (Concentrated Marketing)

10

Page 11: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2014/01/TUGAS_PPI-KEJU-fix.docx · Web viewProduksi keju di Indonesia masih didominasi oleh industri besar yang memproduksi keju keras jenis Processed

Merupakan suatu konsep yang memiliki hanya satu segmen pasar

tertentu. Pada konsep ini mengandung resiko yang sangat tinggi, karena

suatu saat dapat saja merosot atau hilang permintaan atas produk tersebut.

Dari literatur diatas, dapat ditentukan bahwa targetting produk keju cottage

adalah pemasaran terpadu (concentrated marketing) karena produk keju cottage

difokuskan kepada konsumen dari perusahaan lain sebagai bahan baku

meskipun tetap dijual siap saji langsung pada konsumen.

3.2.3. Positioning

Positioning perusahaan “PT. Simply Heaven” ini adalah sebagai market

leader (40%) karena produknya belum diproduksi di Indonesia. Positioning

dibutuhkan untuk mempermudah proses pemahaman konsumen dengan berbagi

informasi, persaingan yang lebih bagus, dan sebagai dasar mengembangkan

penyampaian pesan komersial dalam promosi (Advertising). Menurut Suyanto

(2005) , cara penentuan positioning sebuah perusahaan adalah dilihat dari

keistimewaan produk, permintaan produk, alasan pemakaian produk, kategori

pemakai, produk pesaing, dan teknologi yang digunakan.

3.3. Strategi 4P3.3.1. Product

Produk PT Simply Heaven adalah keju cottage yaitu keju lunak yang

termasuk ke dalam kategori keju segar (fresh cheese) atau keju yang tidak

mengalami pemeraman namun mengalami pengeringan atau pembuangan air

dadih. Dibuat dari susu sapi segar yang diambil skimnya, lalu di pasteurisasi

dicampur dengan enzim rennet dan starter tambahan Lactobacillus bulgaricus

dan Streptococcus thermophillus sebanyak 4% dari total susu. Produk ini masih

belum diproduksi di Indonesia melainkan masih diimpor di negara-negara maju

seperti Prancis dan Amerika. Keju cottage biasanya digunakan sebagai bahan

campuran cake dan teman makan roti (topping). Keju cottage memiliki

kandungan gizi protein 28,04 gram, lemak 0,1 gram, mineral kalsium 0,246 gram

dan kadar air 34,793 gram.

3.3.2. Place (Saluran Distribusi)Saluran distribusi adalah lembaga-lembaga distributor atau lembaga-

lembaga penyalur yang mempunyai kegiatan untuk menyalurkan atau

11

Page 12: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2014/01/TUGAS_PPI-KEJU-fix.docx · Web viewProduksi keju di Indonesia masih didominasi oleh industri besar yang memproduksi keju keras jenis Processed

menyampaikan barang-barang atau jasa-jasa dari produsen ke konsumen.

Saluran distribusi ini merupakan suatu struktur yang menggambarkan alternatif

saluran yang dipilih dan menggambarkan situasi pemasaran yang berbeda oleh

berbagai perusahaan. Lembaga perantara yang digunakan adalah agen tunggal

dan agen grosir. Agen tunggal merupakan agen yang berhubungan langsung

dengan konsumen. Konsumen yang dimaksud disini adalah perusahaan lain

yang membutuhkan produk keju cottage sebagai bahan baku produksi. Agen

tunggal digunakan agar lebih fokus terhadap kualitas pelayanan kepada

perusahaan lain. Sedangkan untuk agen grosir digunakan untuk distribusi ke

supermarket-supermarket agar konsumen dapat membeli di tempat-tempat

tersebut dan bisa langsung dikonsumsi. Tidak memilih pedagang eceran karena

mengingat daya simpan yang tidak tahan lama, sehingga hanya didistribusikan

secara langsung oleh agen yang dipercaya agar mengirim produk langsung ke

konsumen yang dituju.

3.3.3. PriceHarga adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh konsumen untuk

mendapatkan suatu produk. Harga merupakan jumlah uang yang telah

disepakati oleh calon pembeli dan calon penjual untuk ditukar dengan barang

atau jasa dalam transaksi bisnis yang normal. Harga dapat digunakan oleh

produsen untuk mengirimkan sinyal kepada konsumennya mengenai kualitas

produknya. Produk keju cottage dijual dengan kisaran harga Rp 37.500 per 300

gram untuk dijual di pada konsumen akhir.

3.3.4 PromotionMedia promosi yang dilakukan untuk menarik konsumen adalah

menawarkan bentuk kerjasama kepada beberapa industri makanan lain

khususnya dalam bidang baking dengan menyediakan tester agar lebih

dipercaya. Selain itu untuk media elektronik dengan bantuan siaran radio,

televisi, dan media sosial seperti website perusahaan, twitter dan facebook

sebagai wadah peiklanan produk. Perlu juga diadakannya promosi penjualan tiap

hari-hari tertentu seperti hari raya keagamaan dan tahun baru, produk didiskon

dengan harga khusus bahkan mendapatkan merchandise menarik jika dalam

pembelian jumlah banyak.

12

Page 13: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2014/01/TUGAS_PPI-KEJU-fix.docx · Web viewProduksi keju di Indonesia masih didominasi oleh industri besar yang memproduksi keju keras jenis Processed

BAB IV

ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGIS

4.1. Perencanaan Kapasitas Produksi4.1.1. Neraca Massa

Ukuran kemasan: 0,3 liter

Kapasitas : 520.000 kemasan/tahun = 156.000 kg/tahun = 156 ton/tahun

Waktu proses : 300 hari (24 jam/hari)

Asumsi 1 kg = 1 liter

Satuan massa : liter

1 hari : 560 liter keju

Berikut adalah neraca massa yang dibuat per 50 liter susu. Dari

neraca massa ini akan diketahui rendemennya, sehingga akan diketahui

berapa kebutuhan susu perharinya.

a. Proses Pemasakan tunggal

Uap air= 50 liter x 0,1% = 0,05 liter Air susu setelah dipanaskan = 50 liter-0,05 liter = 49,95 liter Dadih Kasar = 2% x 49.95 liter = 1 liter Susu Skim = 49,95 liter – 1 liter = 48,95 liter

Input: Berat Output: BeratSusu 50 liter Uap air 0,05 liter

Dadih kasar 1 literSusu Skim 48.95 liter

Jumlah 50 liter Jumlah 50 liter

b. Pasteurisasi

Input: Berat Output: Berat

13

Page 14: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2014/01/TUGAS_PPI-KEJU-fix.docx · Web viewProduksi keju di Indonesia masih didominasi oleh industri besar yang memproduksi keju keras jenis Processed

Susu skim 48,95 liter Uap air 0,2% 0,97 literSusu Skim 47,98 liter

Jumlah 50 liter Jumlah 48.95 liter

c. Penambahan Starter

Starter 4%= 4% x 47,98 liter = 1,92 liter

Input: Berat Output: BeratSusu skim 47,98 liter Susu Fermentasi 49,9 literStarter 1,92 literJumlah 49,9liter Jumlah 49,9 liter

d. Inokulasi Tahap I (60 menit)

Input: Berat Output: BeratSusu Fermentasi 49,9 liter Susu Fermentasi 43,9 liter

Air 6 literJumlah 49,9liter Jumlah 49,9 litere. Inokulasi Tahap II (6 jam)

Input: Berat Output: BeratSusu Fermentasi 43,9 liter Curd 9,41 literEnzim Rennet 0,88 liter Whey 35,38 literJumlah 44,79 liter Jumlah 44,79 liter

14

Page 15: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2014/01/TUGAS_PPI-KEJU-fix.docx · Web viewProduksi keju di Indonesia masih didominasi oleh industri besar yang memproduksi keju keras jenis Processed

f. Pemasakan curd

Input: Berat Output: BeratCurd 9,41 liter Curd 7,5 literAir 9,41 liter Air 11,24

Uap air 0,08Jumlah 18,82 liter Jumlah 18,82 liter

g. Penambahan garam

Input: Berat Output: BeratCurd 7,5 kg Keju Cottage 7,8 kgGaram 0,3 kgJumlah 44,79 liter Jumlah 7,8 kg

Dari neraca massa persatuan proses didapatkan rendemennya adalah 7,8 liter dari 50 liter susu tiap kali proses. Prosentase rendemennya adalah 15,6%. Adapun perhitungan rendemen ini bisa dicari dengan rumus sebagai berikut:

Rendemen % = berat keju yang dihasilkan x 100%

Berat susu awal

= 7,8 liter x 100%

50 liter

= 15,6 %

4.1.2 Kapasitas ProduksiKapasitas produksi ditentukan berdasarkan nilai market share yang ada.

Masyarakat yang dituju sebagai konsumen berasal dari seluruh kalangan usia

dengan tingkat ekonomi menengah ke atas. Hal ini disebabkan karena harga

produk yang relatif tinggi untuk bahan makanan sehingga pasar potensialnya

15

Page 16: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2014/01/TUGAS_PPI-KEJU-fix.docx · Web viewProduksi keju di Indonesia masih didominasi oleh industri besar yang memproduksi keju keras jenis Processed

harus spesifik. Jumlah penduduk Indonesia dengan tingkat ekonomi menengah

ke atas mencapai 2,6 juta jiwa pada tahun 2012 (BPS, 2012). Dengan

kekosongan pasar terhadap produk keju Cottage di pasaran, diputuskan untuk

mengambil 20% atau setara dengan 520.000 kemasan per tahun sebagai awal

pengenalan produk.

4.2. Kebutuhan Bahan BakuKebutuhan baku ini didapatkan dari kapasitas produksinya. Kapasitas

produksi dalam setahun adalah 520.000 kemasan. Ukuran kemasannya adalah

0,3 kg/ 300 gram. Dalam sehari harus memproduksi 520 kg keju atau sebanyak

1734 kemasan. Dari prosentase rendemen yang telah dicari, maka akan

didapatkan prosentase rendemennya adalah 15,6%. Dari prosentase ini maka

kita akan dapat menentukan kebutuhan bahan baku yang dibutuhkan perhari

untuk setiap kali proses. Adapun kebutuhan bahan baku untuk tiap kali produksi

dalam waktu 24 jam adalah:

Susu : 3335 liter

Starter : 126,73 liter

Air : 22,65 liter

Garam: 20 kg

Rennet: 51,36 kg

4.3. Proses ProduksiBahan-bahan yang digunakan antara lain susu sapi segar, enzim rennet

sebanyak 2% dari total susu, garam (NaCl) dan air. Starter ganda berupa biakan

Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus sebanyak 4% dari total

susu. Susu segar diperoleh dari KUD DAU Malang. Enzim rennet diperoleh

melalui impor dari negara Perancis oleh PT. Sukanda Jaya. Biakan Lactobacillus

bulgaricus dan Streptococus thermophillus diperoleh dari Unit Pengolahan

Peternakan (UPP) Dau Malang. Untuk proses pembuatannya dapat dilihat pada

gambar 1 di bawah ini.

16

Page 17: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2014/01/TUGAS_PPI-KEJU-fix.docx · Web viewProduksi keju di Indonesia masih didominasi oleh industri besar yang memproduksi keju keras jenis Processed

Gambar 1. Diagram Alir Pembuatan Keju Cottage

4.4. Kebutuhan Mesin dan Peralatan

Setelah mengetahui kebutuhan bahan baku yang harus digunakan

produksi perhari, dapat ditentukan berapa kebutuhan mesin yang digunakan

untuk proses produksi. Adapun mesin-mesin yang dibutuhkan adalah sebagai

berikut:

No Nama Mesin/Alat Fungsi1. Mesin Sentrifugasi Untuk memisahkan cairan dari

cairan yang berbeda

2. Pipa filter penyaring Untuk penyaringan

3. Pasteurisasi Untuk membunuh bakteri pathogen

(mycobacterium tubercolosis).

Untuk membunuh bakteri tertentu

dengan mengatur tingginya suhu

dan lamanya waktu pasteurisasi.

Untuk mengurangi populasi bakteri

dalam bahan susu

Untuk mempertinggi atau

memperpanjang daya simpan

bahan.

17

Page 18: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2014/01/TUGAS_PPI-KEJU-fix.docx · Web viewProduksi keju di Indonesia masih didominasi oleh industri besar yang memproduksi keju keras jenis Processed

4. Storage tank Untuk menyimpan bahan baku agar

terhindar dari kontaminasi bakteri

berbahaya

Untuk menjaga bahan sementara

hingga proses selanjutnya

5. Tangki Pemasak Untuk wadah untuk memasak

produk cair dalam kapasitas besar

Spesifikasi alat dan kebutuhan alat:

No. Nama Mesin/Alat Kapasitas Jumlah Unit

18

Page 19: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2014/01/TUGAS_PPI-KEJU-fix.docx · Web viewProduksi keju di Indonesia masih didominasi oleh industri besar yang memproduksi keju keras jenis Processed

1.

2.

3.

4.

5.

Mesin Sentrifugasi

Pipa Filter Penyaring

Pasteurisasi

Tangki penyimpanan

Tangki Pemasak

7200 Liter

1354 L

5000 Liter

3000 Liter

10000 Liter

1

1

2

3

1

4.5. Tata Letak

4.6. Penentuan LokasiLokasi pabrik ditentukan berdasarkan beragam faktor. Faktor-faktor

tersebut memiliki bobot nilai yang berbeda sesuai dengan derajat

kepentingannya terhadap kegiatan produksi dan distribusi yang berkaitan dengan

produk maupun bahan bakunya. Penentuan lokasi pabrik ini ditentukan

berdasarkan metode nilai kuantitatif dimana nilai masing-masing kriteria akan

dikonversikan ke dalam satuan nilai sehingga memudahkan sistem penilaian

dengan memilih lokasi yang memiliki nilai terdekat dengan bobot muatan kriteria

ideal seperti yang dapat dilihat di bawah ini.

LokasiBobot Pasuruan Batu Lawang

KriteriaBahan Bakua. Harga bahan baku 100 91 90 97

19

Page 20: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2014/01/TUGAS_PPI-KEJU-fix.docx · Web viewProduksi keju di Indonesia masih didominasi oleh industri besar yang memproduksi keju keras jenis Processed

b. Biaya transportasic. Biaya penyimpanan

9997

8887

9895

9491

Letak Pasara. Biaya distribusib. Waktu distribusi

10099

9898

8884

9395

Ketersediaan Energia. Ketersediaan listrikb. Biaya listrikc. Ketersediaan air

bersihd. Biaya air

10098

10096

100969290

97969995

98969994

Iklima. Suhu dan

kelembapan98 76 98 94

Fasilitas Transportasia. Ketersediaan jalan

rayab. Ketersediaan jalur

kereta

100

90

100

88

92

76

96

88

Fasilitas pembuangan limbaha. Limbah cair (sungai,

selokan, dll)b. Limbah padat (unit

sampah)

96

89

93

88

92

80

93

81

Tenaga Kerjaa. Upah tenaga kerjab. Jumlah industri di

daerah sekitarc. Variasi ketrampilan

TK

10085

96

8971

93

9580

85

9783

87

Karakteristik Lahana. Topografib. Biaya beli/sewa

lahan dan bangunan

57100

5085

5292

5696

Untuk kriteria bahan baku dibagi menjadi 3 sub-kriteria, yakni harga bahan

baku, biaya transportasi dan biaya penyimpanan. Untuk harga bahan baku

memiliki bobot nilai 100 dimana nilai tersebut memiliki harga ideal sesuai dengan

harga umum distributor di pasaran sedangkan pengurangan nilai per 1 poinnya

bernilai Rp 500,- untuk susu sapi dan garam, Rp 1.000,- untuk kultur bakteri dan

enzim rennet tablet. Untuk biaya transportasi bahan baku memiliki bobot nilai 99

dimana nilai tersebut memiliki harga ideal sesuai dengan harga umum distribusi

di pasaran sedangkan pengurangan nilai per 1 poinnya bernilai Rp 1.000,-. Untuk

20

Page 21: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2014/01/TUGAS_PPI-KEJU-fix.docx · Web viewProduksi keju di Indonesia masih didominasi oleh industri besar yang memproduksi keju keras jenis Processed

biaya penyimpanan bahan baku ditentukan berdasarkan iklim dan suhu yang

secara umum berlaku sehingga mempengaruhi metode dan biaya simpan bahan

baku. Pengurangan nilai per 1 poinnya berarti penambahan biaya penyimpanan

bahan baku Rp 1.000,- per liter atau kilogram bahan baku. Hal tersebut berlaku

juga terhadap kriteria lain. Secara umum, nilai tertinggi dipegang oleh daerah

Lawang sehingga diputuskan untuk membuka pabrik di wilayah tersebut.

21

Page 22: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2014/01/TUGAS_PPI-KEJU-fix.docx · Web viewProduksi keju di Indonesia masih didominasi oleh industri besar yang memproduksi keju keras jenis Processed

BAB VASPEK MANAJEMEN DAN ORGANISASI

5.1. Struktur Organisasi (tugas dan wewenangnya juga)Struktur organisasi adalah susunan dan hubungan antara komponen atau

bagian dalam suatu organisasi. Struktur organisasi ditentukan dengan

memperhatikan beberapa hal yang penting, yakni spesialisasi (berbeda jenis

pekerjaannya, berbeda pula tugas dan tanggung jawabnya), standardisasi (perlu

ada suatu prosedur yang baku atau teratur untuk aktivitas tertentu), koordinasi

(perlu ditentukan mekanisme kerja sama diantara tiap bagian), mekanisme

pengambilan keputusan (entah dengan pemusatan wewenang pada satu

pimpinan pusat [sentralisasi] atau dengan pembagian wewenang tertentu kepada

tiap-tiap bagian [desentralisasi], serta unit kerja (penentuan jumlah orang untuk

menangani suatu jenis pekerjaan).

Tipe Struktur organisasi yang diterpakan pada perusahaan “Simply

Heaven” ini adalah tipe struktur organisasi lini atau garis. Hal ini dikarenakan

keadaan perusahaan yang memungkinkan untuk menerapkan struktur organisasi

ini. Pada struktur organisasi lini atau garis ini, wewenang pimpinan langsung

ditujukan kepada bawahan. Dimana bawahan bertanggung jawab langsung pada

atasan. Jadi hubungan antara pimpinan dengan bawahan bersifat langsung

dalam satu garis wewenang, jumlah karyawan sedikit, dan belum adanya

spesialisasi, pemilik modal merupakan pemimpin tertinggi, masing-masing kepala

unit mempunyai wewenang & tanggung jawab penuh atas segala bidang

pekerjaan, struktur organisasi sederhana dan stabil, organisasi tipe garis

biasanya organisasi kecil, dan disiplin mudah dipelihara (dipertahankan).

Keuntungan-keuntungan penggunaan organisasi tipe garis adalah :

Ada kesatuan komando yang terjamin dengan baik

Disiplin pegawai tinggi dan mudah dipelihara (dipertahankan)

Koordinasi lebih mudah dilaksanakan

Proses pengambilan keputusan dan instruksi-instruksi dapat berjalan cepat

Garis kepemimpinan tegas, tidak simpang siur, karena pimpinan langsung

berhubungan dengan bawahannya sehingga semua perintah dapat

dimengerti dan dilaksanakan

Rasa solidaritas pegawai biasanya tinggi

Pengendalian mudah dilaksanakan dengan cepat

22

Page 23: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2014/01/TUGAS_PPI-KEJU-fix.docx · Web viewProduksi keju di Indonesia masih didominasi oleh industri besar yang memproduksi keju keras jenis Processed

Direktur

Manager Production Manager Marketing Manager Accounting

Supervisor Production

Supervisor Quality Control

Supervisor Marketing

Supervisor Accounting

Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan

Tersedianya kesempatan baik untuk latihan bagi pengembangan bakat-

bakat pimpinan.

Adanya penghematan biaya

Pengawasan berjalan efektif

Kelemahan-kelemahan organisasi garis :

Tujuan dan keinginan pribadi pimpinan seringkali sulit dibedakan dengan

tujuan organisasi

Pembebanan yang berat dari pejabat pimpinan , karena dipegang sendiri

Adanya kecenderungan pimpinan bertindak secara otoriter/diktaktor,

cenderung bersikap kaku (tidak fleksibel).

Kesempatan pegawai untuk berkembang agak terbatas karena sukar untuk

mengabil inisiatif sendiri

Organisasi terlalu tergantung kepada satu orang, yaitu pimpinan

Kurang tersedianya saf ahli

Struktur organisasi yang diterapkan pada perusahaan ini, dapat dilihat

pada bagan berikut:

5.2. Deskripsi Tugas dan Tanggung JawabTugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan diatas dapat antara

lain :

a. Direktur

Tugas

Mengambil keputusan berkenaan dengan top manajemen perusahaan.

23

Page 24: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2014/01/TUGAS_PPI-KEJU-fix.docx · Web viewProduksi keju di Indonesia masih didominasi oleh industri besar yang memproduksi keju keras jenis Processed

Tanggung Jawab

Bertanggung jawab penuh pada perusahaan untuk melakukan

pelaksanaan dan pengawasan manajerial perusahaan, membuat kebijakan

dan prosedur-prosedur dalam sistem aliran informasi, instruksi dan

pertanggung jawaban bagian-bagian perusahaan.

b. Manager Production

Tugas

Mengambil keputusan berkenaan dengan manajemen produksi.

Tanggung jawab

Bertanggung jawab penuh pada pelaksanaan dan pengawasan kegiatan

operasional perusahaan, yaitu pemesanan bahan, penanganan bahan

baku, proses produksi, pengecekan kualitas sampai penyimpanan produk

jadi

c. Manager Marketing

Tugas

Mengambil keputusan berkenaan dengan manajemen pemasaran.

Tanggung jawab

Bertanggung jawab penuh pada pelaksanan dan pengawasan kegiatan

pemasaran produk perusahaan, berikut riset pasar, perencanaan strategi

pemasaran, sampai pelaksanaan promosi dan penjualan.

d. Manager Accounting

Tugas

Mengambil keputusan berkenaan dengan manajemen keuangan.

Tanggung jawab

Bertanggung jawab penuh pada pengelolaan dana perusahaan, berikut

pencarian dana, pembelanjaan sampai pelaporan pengeluaran

perusahaan.

e. Supervisor Production

Tugas

Mengambil keputusan berkenaan dengan manajemen produksi tingkat

bawah

Tanggung jawab

Bertanggung jawab pada pembagian tugas dan pengawasan pelaksanaan

kegiatan produksi, dimulai dari production planning and inventory control,

material handling, production process, sampai packaging.

24

Page 25: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2014/01/TUGAS_PPI-KEJU-fix.docx · Web viewProduksi keju di Indonesia masih didominasi oleh industri besar yang memproduksi keju keras jenis Processed

f. Supervisor Quality Control

Tugas

Mengambil keputusan berkenaan dengan manajemen control kualitas.

Tanggung jawab

Bertanggung jawab pada pembagian tugas dan pengawasan pelaksanaan

kegiatan pengontrolan kualitas, dimulai dari pengontrolan kualitas bahan

baku, proses produksi di setiap titik kritis, produk yang dihasilkan, sampai

produk yang telah dikemas.

g. Supervisor Marketing

Tugas

Mengambil keputusan berkenaan dengan manajemen pemasaran.

Tanggung jawab

Bertanggung jawab untuk pengaturan pembagian kerja karyawan dan

mengawasi kegiatan riset pasar dan perencanaan pemasaran produk,

mulai dari segmentasi, targeting, sampai penentuan strategi pemasaran.

Selain itu, juga mengawasi kegiatan promosi dan penjualan produk, dimulai

dari kerja sama dengan pihak advertizing untuk promosi, sampai kerja

sama dengan distributor untuk penjualan.

h. Supervisor Accounting

Tugas

Mengambil keputusan berkenaan dengan manajemen keuangan tingkat

bawah.

Tanggung jawab

Bertanggung jawab untuk mengatur pembagian kerja karyawan accounting

untuk pelaksanaan kegiatan pengelolaan dana perusahaan.

i. Karyawan

Tugas:

Melaksanakan tugas dan kewajiban sesuai departemen atau bagiannya.

Tanggung jawab:

Bertanggung jawab untuk melaksanaan tugas dan kewajiban sesuai

dengan departemen atau bagiannya, dengan pembagian dan pengarahan

dari supervisor dan pengawasan dari manager.

5.3. Kebutuhan dan Kualifikasi Tenaga Kerja5.3.1. Kebutuhan

No. Jabatan Tenaga Kerja

25

Page 26: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2014/01/TUGAS_PPI-KEJU-fix.docx · Web viewProduksi keju di Indonesia masih didominasi oleh industri besar yang memproduksi keju keras jenis Processed

1. General manager 1

2. Manager Production 1

3. Manager Marketing 1

4. Supervisor Production 1

5. Supervisor Quality Control 1

6. Karyawan Accounting 1

7. Karyawan Production 50

8. Karyawan Quality Control 5

9. Karyawan Marketing 1

10. General manager 1

11. Manager Production 1

12. Manager Marketing 1

Total 65

5.3.2. KualifikasiKualifikasi untuk masing-masing jabatan, antara lain:

a. Direktur

Pendidikan min. S2

Jenis kelamin laki-laki maupun perempuan

Berusia 35-55 tahun

Memiliki jenjang karir

Kemampuan bahasa inggris aktif dan pasif

Berpengalaman disemua bidang

b. Manager

Pendidikan min. S1

Jenis kelamin laki-laki maupun perempuan

Berusia 30-50 tahun

Memiliki jenjang karir

Kemampuan bahasa inggris aktif dan pasif

Berpengalaman dibidangnya minimal 5 tahun

26

Page 27: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2014/01/TUGAS_PPI-KEJU-fix.docx · Web viewProduksi keju di Indonesia masih didominasi oleh industri besar yang memproduksi keju keras jenis Processed

Bersedia ditempatkan dimana saja

c. Supervisor Production

Pendidikan min. SMA/D3/S1

Jenis kelamin laki-laki maupun perempuan

Berusia 30-40 tahun

Berpengalaman minimal 3 tahun

Semua bidang keahlian

d. Karyawan

Pendidikan min. SMA/setara

Jenis kelamin laki-laki maupun perempuan

Berusia 20-45 tahun

Diutamakan yang berpengalaman

Semua bidang keahlian

27

Page 28: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2014/01/TUGAS_PPI-KEJU-fix.docx · Web viewProduksi keju di Indonesia masih didominasi oleh industri besar yang memproduksi keju keras jenis Processed

ASPEK LEGAL YURIDIS

a. Bentuk Badan UsahaAlasan Memilih PT

Bentuk badan usaha dari perusahaan “Simply Heaven” ini yaitu perseroan

terbatas (PT). Perseroan Terbatas (PT) adalah bentuk badan usaha dimana

didirikan oleh beberapa orang yang saling bekerja sama. PT merupakan bentuk

perusahaan yang paling populer dalam bisnis dan paling banyak digunakan oleh

para pelaku bisnis di Indonesia dalam menjalankan usaha di berbagai bidang.

Kelebihan dan kekurangan dari bentuk badan usaha ini yaitu:

Kelebihan

- Mudah mendapatkan tambahan dana.

- Kelangsungan hidup perusahaan lebih terjamin

- Diatur dengan jelas oleh undang-undang no. 40 tahun

2007 tentang perseroan terbatas

Kekurangan

- Seluruh modal tergantung dari APBN

- Dibawah naungan departemen dan

- Rahasia perusahaan kurang terjamin

Proses Pendirian PT1. Tahap Pengajuan Nama PT.

Pengajuan nama perusahaan ini didaftarkan oleh notaris melalui Sistem

Administrasi Badan Hukum (Sisminbakum) Kemenkumham. Adapun persyaratan

yang dibutuhkan sebagai berikut:

1. Melampirkan asli formulir dan pendirian surat kuasa;

2. Melampirkan photocopy Kartu Identitas Penduduk (“KTP”) para

pendirinya dan para pengurus perusahaan;

3. Melampirkan photocopy Kartu Keluarga (“KK”) pimpinan/pendiri PT.

Proses ini bertujuan untuk akan melakukan pengecekan nama PT (apakah

Nama PT tersebut sudah gunakan atau tidak?), dimana pemakaian PT tidak

boleh sama atau mirip sekali dengan nama PT yang sudah ada maka yang perlu

siapkan adalah 2 (dua) atau 3 (tiga) pilihan nama PT, usahakan nama PT

mencerminkan kegiatan usaha anda. Disamping itu, pendaftaran nama PT ini

bertujuan untuk mendapatkan persetujuan dari instansi terkait (Kemenkumham)

sesuai dengan UUPT dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43

28

Page 29: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2014/01/TUGAS_PPI-KEJU-fix.docx · Web viewProduksi keju di Indonesia masih didominasi oleh industri besar yang memproduksi keju keras jenis Processed

Tahun 2011 Tentang Tata Cara Pengajuan dan Pemakaian Nama Perseroan

Terbatas.

2) Tahap Pembuatan Akta Pendirian PT.Pembuatan akta pendirian dilakukan oleh notaris yang berwenang diseluruh

wilayah negara Republik Indonesia untuk selanjutnya mendapatkan pesetujuan

dari Menteri Kemenkumham.

Patut untuk dipahami, terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan

akta ini, yaitu:

1. Kedudukan PT, yang mana PT harus berada di wilayah Republik

Indonesia dengan menyebutkan nama Kota dimana PT melakukan

kegiatan usaha sebagai Kantor Pusat;

2. Pendiri PT minimal 2 orang atau lebih;

3. Menetapkan jangka waktu berdirinya PT: selama 10 tahun, 20 tahun atau

lebih atau bahkan tidak perlu ditentukan lamanya artinya berlaku seumur

hidup;

4. Menetapkan Maksud dan Tujuan serta kegiatan usaha PT;

5. Akta Notaris yang berbahasa Indonesia;

6. Setiap pendiri harus mengambil bagian atas saham, kecuali dalam rangka

peleburan;

7. Modal dasar minimal Rp.50.000.000,- (lima puluh juta Rupiah) dan modal

disetor minimal 25% (duapuluh lima perseratus) dari modal dasar;

8. Minimal 1 orang Direktur dan 1 orang Komisaris; dan

9. Pemegang saham harus WNI atau Badan Hukum yang didirikan menurut

hukum Indonesia, kecuali PT dengan Modal Asing atau biasa disebut PT

PMA.

3) Tahap Pembuatan Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP).Permohonan SKDP diajukan kepada kantor kelurahan setempat sesuai

dengan alamat kantor PT anda berada, yang mana sebagai bukti

keterangan/keberadaan alamat perusahaan (domisili gedung, jika di gedung).

Persyaratan lain yang dibutuhkan adalah: photocopy Pajak Bumi dan Bangunan

(PBB) tahun terakhir, Perjanjian Sewa atau kontrak tempat usaha bagi yang

berdomisili bukan di gedung perkantoran, Kartu Tanda Penduduk (KTP) Direktur,

Izin Mendirikan Bangun (IMB) jika PT tidak berada di gedung perkantoran.

29

Page 30: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2014/01/TUGAS_PPI-KEJU-fix.docx · Web viewProduksi keju di Indonesia masih didominasi oleh industri besar yang memproduksi keju keras jenis Processed

4) Tahap Permohonan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).Permohonan pendaftaran NPWP diajukan kepada Kepala Kantor Pelayanan

Pajak sesuai dengan keberadaan domisili PT. Persyaratan lain yang dibutuhkan,

adalah: NPWP pribadi Direktur PT, photocopy KTP Direktur (atau photocopy

Paspor bagi WNA, khusus PT PMA), SKDP, dan akta pendirian PT.

5) Tahap berikutnya pengesahan Anggaran Dasar Perseroan oleh Menteri Kemenkumham.

Permohonan ini diajukan kepada Menteri Kemenkumham untuk

mendapatkan pengesahan Anggaran Dasar Perseroan (akta pendirian) sebagai

badan hukum PT sesuai dengan UUPT. Persyaratan yang dibutuhkan antara

lain:

1. Bukti setor bank senilai modal disetor dalam akta pendirian;

2. Bukti Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebagai pembayaran

berita acara negara;

3. Asli akta pendirian.

6) Mengajukan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP).SIUP ini berguna agar PT dapat menjalankan kegiatan usahanya. Namun

perlu untuk diperhatikan bahwa setiap perusahaan patut membuat SIUP, selama

kegiatan usaha yang dijalankannya termasuk dalam Klasifikasi Baku Lapangan

Usaha Indonesia (KBLUI) sebagaimana Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik

Nomor 57 Tahun 2009 Tentang Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia.

Permohonan pendaftaran SIUP diajukan kepada Kepala Suku Dinas

Perindustrian dan Perdagangan dan/atau Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah

dan Perdagangan kota atau kabupaten terkait sesuai dengan domisili PT.

Adapun klasifikasi dari SIUP berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan

No.39/M-DAG/PER/12/2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri

Perdagangan No.36/M-DAG/PER/9/2007 tentang Penerbitan Surat Izin Usaha

Perdagangan adalah sebagai berikut:

1. SIUP Kecil, wajib dimiliki oleh perusahaan perdagangan yang kekayaan

bersihnya lebih dari Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) sampai

dengan paling banyak Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta Rupiah) tidak

termasuk tanah dan bangunan tempat usaha;

30

Page 31: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2014/01/TUGAS_PPI-KEJU-fix.docx · Web viewProduksi keju di Indonesia masih didominasi oleh industri besar yang memproduksi keju keras jenis Processed

2. SIUP Menengah, wajib dimiliki oleh perusahaan perdagangan yang

kekayaan bersihnya lebih dari Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah)

sampai dengan paling banyak Rp. 10.000.000.000,- (sepuluh milyar

Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat Usaha;

3. SIUP Besar, wajib dimiliki oleh perusahaan perdagangan yang kekayaan

bersihnya lebih dari Rp. 10.000.000.000,- (sepuluh milyar Rupiah) tidak

termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

7) Mengajukan Tanda Daftar Perusahaan (TDP).Permohonan pendaftaran diajukan kepada Kepala Suku Dinas Perindustrian

dan Perdagangan dan/atau Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan

Perdagangan kota atau kabupaten terkait sesuai dengan domisili perusahaan.

Bagi perusahaan yang telah terdaftar akan diberikan sertifikat TDP sebagai bukti

bahwa perusahaan/badan usaha telah melakukan wajib daftar perusahaan

sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia No.37/M-

DAG/PER/9/2007 tentang Penyelenggaraan Pendaftaran Perusahaan.

8) Tahap Berita Acara Negara Republik Indonesia (BNRI).Setelah perusahaan melakukan wajib daftar perusahaan dan telah

mendapatkan pengesahan dari Menteri Kemenkumham, maka harus di

umumkan dalam BNRI dari perusahaan yang telah diumumkan dalam BNRI,

maka PT telah sempurna statusnya sebagai badan hukum.

b. Perijinan dan Pajak PerijinanPenerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)

Surat Izin Usaha Perdagangan yang selanjutnya disebut SIUP adalah Surat

Izin untuk dapat melaksanakan kegiatan usaha perdagangan, yang selanjutnya

disebut SIUP. Pejabat Penerbit SIUP adalah Kepala Dinas yang

bertanggungjawab di bidang perdagangan di wilayah kerjanya atau pejabat yang

bertanggungjawab dalam pelaksanaan. Pelayanan Terpadu Satu Pintu atau

pejabat lain yang ditetapkan berdasarkan peraturan ini.

SIUP Besar, wajib dimiliki oleh Perusahaan Perdagangan dengan modal

dan kekayaan bersih (netto) seluruhnya di atas Rp. 500.000.000,- (lima

ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

31

Page 32: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2014/01/TUGAS_PPI-KEJU-fix.docx · Web viewProduksi keju di Indonesia masih didominasi oleh industri besar yang memproduksi keju keras jenis Processed

Menteri memiliki kewenangan pengaturan SIUP. Menteri menyerahkan

kewenangan penerbitan SIUP kepada Gubernur DKI Jakarta dan

Bupati/Walikota di seluruh Indonesia kecuali provinsi DKI Jakarta.

Bupati/Walikota melimpahkan kewenangan penerbitan SIUP kepada Kepala

Dinas yang bertanggungjawab di bidang perdagangan atau pejabat yang

bertanggungjawab dalam pelaksanaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

setempat. Gubernur DKI Jakarta melimpahkan kewenangan penerbitan

SIUP kepada Kepala Dinas yang bertanggungjawab di bidang perdagangan

atau pejabat yang bertanggungjawab dalam pelaksanaan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu setempat.

PERMOHONAN SIUP BARUPerusahaan yang berbadan hukum Perseroan Terbatas

a. Fotokopi Akta Notaris Pendirian Perusahaan

b. Fotokopi Akte Perubahan Perusahaan (apabila ada)

c. Fotokopi Surat Keputusan Pengesahan Badan Hukum Perseroan

Terbatas dari Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia

d. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) Penanggungjawab/Direktur

Utama Perusahaan

e. Surat Pernyataan dari Pemohon SIUP tentang lokasi usaha perusahaan

f. Foto Penanggungjawab atau Direktur Utama Perusahaan ukuran 3 x 4

cm (2 lembar).

PajakUntuk industri baru yang bergerak di bidang jasa produksi makanan dan

minuman, pemerintah kota dan kabupaten Malang menerapkan beberapa jenis

pajak pusat dan pajak daerah. Adapun jenis-jenis pajak pusat yaitu Pajak NPWP

Perusahaan, Pajak Pendirian Perusahaan, Pajak Izin Mendirikan Bangunan

(apabila bangunan milik sendiri), Pajak Izin Gangguan, Pajak Pengelolaan

Lingkungan, Pajak Bursa atau Non Bursa (Untuk industri yang ikut bursa saham

atau tidak akan dikenakan pajak yang berbeda), dan Pajak Peredaran Usaha.

Untuk jenis-jenis pajak daerah untuk industri makanan dan minuman yaitu KPP

Madya, KPP WP Besar Dua, KPP WP Besar Tiga, KPP PMA dan KPP PMB.

32

Page 33: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2014/01/TUGAS_PPI-KEJU-fix.docx · Web viewProduksi keju di Indonesia masih didominasi oleh industri besar yang memproduksi keju keras jenis Processed

BAB VI

ASPEK LINGKUNGAN

6.1. Konsep dan Rencana Pengelolaan Lingkungan

1.1.1. Tujuan pengelolaan lingkungan

Asas (principle), tujuan (goal) dan sasara (objectives) pengelolaan

lingkungan dapat dilihat dalam pasal-pasal 3 – 4. Asas dasar pengelolaan

lingkungan yang diletakkan secara eksplisit oleh UUPLH 1997 adalah tanggung

jawab negara, asas keberlanjutan dan asas manfaat. Tujuan pengelolaan

lingkungan adalah untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang

berwawasan lingkungan hidup dan pembangunan manusia Indonesia seutuhnya.

Ada enam sasaran pengelolaan lingkungan, yaitu (Siahaan, 2004):

1. Tercapainya keselarasan, keserasian dan keseimbangan antara manusia dengan

lingkungan hidup

2. Terwujudnya manusia Indonesia sebagai insan dan pembina lingkungan.

3. Terjaminnya kepentingan generasi kini dan generasi mendatang

4. Terkendalinya pemanfaatan sumber daya secara bijaksana, tujuan ini juga

merupakan salah satu asas yang harus dipegang dalam setiap interaksi

lingkungan dan telah menjiwai UUPLH.

5. Tercapainya kelestarian fungsi lingkungan

6. Terlindunginya negara dari dampak kegiatan di luar wilayah negara berupa

kerusakan dan pencemaran lingkungan.

1.1.2. Parameter lingkungan

Parameter kualitas lingkungan dikelompokkan menjadi parameter primer

dan sekunder. Parameter primer merupakan senyawa kimia yang masuk ke dalam

lingkungan tanpa berinteraksi dengan senyawa lain, misalnya pestisida dan logam

berat. Sementara itu, senyawa sekunder adalah parameter yang terbentuk akibat

adanya interaksi, transformasi atau rekasi kima antar parameter primer menjadi

senyawa lain, misalnya dalam pembentukan hujan asam sulfur dioksida.

Penentuan parameter kualitas lingkungan sangat tergantung pada persyaratan baku

mutu dalam peraturan yang berlaku dan tujuan pengambilan sampel. Parameter

33

Page 34: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2014/01/TUGAS_PPI-KEJU-fix.docx · Web viewProduksi keju di Indonesia masih didominasi oleh industri besar yang memproduksi keju keras jenis Processed

dalam pengujian kulitas air minum berbeda dengan yang diuji dalam pengujian air

limbah (Hadi, 2005).

Persyaratan baku mutu untuk parameter kualitas lingkungan dapat

didasari pada:

1. UU Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan

Hidup

2. PP Nomor 82 tahun 2001 tentang Pengolahan Kualitas Air dan Pengendalian

Pencemaran Air

3. PP Nomor 38 tahun 2011 tentang Sungai

4. PP Nomor 27 tahun 2012 tentang Ijin Lingkungan

5. Kepmen LH nomor 110 tahun 2003 tentang Pedoman Penetapan Daya

Tampung Beban Pencemaran Air pada Sumber Air

6. Kepmen LH nomor 110 tahun 2003 tentang Pedoman Mengenai Syarat dan

Tata Cara Perizinan serta Pedoman Kajian Pembuangan Air Limbah ke Air

atau Sumber Air

7. Permen PU nomor 16/PRT/M/2008 tentang Kebijakan Strategis Air Limbah

6.1.3 Sumber pencemaran lingkungan

Berdasarkan sifat zat pencemar (polutan), pencemaran lingkungan dapat

dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu (Saktiyono, 2007):

1. Pencemaran Kimiawi

Pencemaran kimiawi adalah pencemaran yang disebabkan oleh zat-zat kimia.

Misalnya jenis-jenis logam berat seperti raksa dan timbal.

2. Pencemaran Fisik

Pencemaran fisik adalah pencemaran yang disebabkan oleh zat cair padat atau

gas. Misalnya zat cair dari limbah pabrik atau rumah tangga, zat padat dari

sampah, dan gas dari asap pabrik.

3. Pencemaran Biologis

Pencemaran biologis adalah pencemaran yang disebabkan oleh berbagai

macam mikroorganisme penyebab penyakit. Misalnya, sumur atau sumber air

yang digunakan sehari-hari tercemar kuman penyebab penyakit.

34

Page 35: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2014/01/TUGAS_PPI-KEJU-fix.docx · Web viewProduksi keju di Indonesia masih didominasi oleh industri besar yang memproduksi keju keras jenis Processed

6.2. Pengelolaan Lingkungan

6.2.1 Penanganan produk samping

Produk keju cottage ini tidak memiliki produk sampingan. Yang

diproduksi hanya keju cair sebagai produk utama. Sehingga output dari proses

produksinya hanya produk utama dan limbah saja.

6.2.2 Penanganan limbah

Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk melakukan penanganan

limbah adalah sebagai berikut:

1. Identifikasi jenis limbah

Berdasarkan jenisnya, limbah terbagi menjadi tiga jenis, namun limbah

yang dihasilkan oleh industri keju cottage ini adalah limbah cair. Limbah cair

ini berasal dari buangan proses produksi berupa whey dan air pasteurisasi.

Selain itu juga berasal dari aktifitas lain, seperti mencuci, mengepel, keperluan

kamar mandi, dan lain sebagainya.

2. Identifikasi kandungan limbah

Menurut Pakpahan et al (2009), pencemaran air dapat menyebabkan

berkurangnya persediaan air bersih. Kualitas air dapat dilihat dari:

a. Wujud fisik, seperti warna, bau, temperatur, kejernihan, dan ada tidaknya zat

padat atau zat cair lain pada air

b. Secara kimia, dilihat dari komposisi BOD dan COD dalam air

c. Secara biologi, dilihat dari ada tidaknya bakteri patogen berbahaya dalam air

Sehingga kandungan limbah cair yang dihasilkan dapat ditinjau dari ketiga

aspek tersebut. Hal ini dapat diperoleh melalui pengujian sampel atau analisis

input dan output selama proses produksi (ditunjukkan oleh diagram alir proses

produksi).

Polutan terbesar dari air limbah industri keju adalah whey dari proses

produksi keju tersebut, diikuti dengan air pencucian dan air pasteurisasi.

Pembuatan keju baik dari susu penuh atau susu skim menghasilkan keju dan

cairan berwarna kuning kehijauan yang dikenal sebagai whey. Susu penuh

digunakan untuk memproduksi keju natural dan keju olahan dan whey yang

dihasilkan disebut whey manis dengan pH berkisar antara 5 – 7. Susu skim

digunakan untuk memproduksi keju cottage dan whey yang dihasilkan asam

35

Page 36: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2014/01/TUGAS_PPI-KEJU-fix.docx · Web viewProduksi keju di Indonesia masih didominasi oleh industri besar yang memproduksi keju keras jenis Processed

dengan pH 4 hingga 5. BOD whey berkisar dari 32.000 hingga 60.000 mg/l

tergantung pada proses pembuatan. Whey mengandung sekitar 5% laktosa, 1%

protein, 0,8% lemak, dan 0,6% abu. Oleh karena protein telah digumpakan

sebagai keju, evaluasi kadar nitrogen whey harus dilakukan untuk menjamin

nitrogen yang cukup untuk penanganan biologik (Jenie & Rahayu, 2007).

Kandungan secara biologi jika ditinjau dari proses produksi diantaranya

adalah rennin dan starter Lactobacillus bulgaricus dan Lactobacillus

thermophillus. Menurut Nuraini (2007) rennin atau rennet adalah ekstrak kasar

enzim yang dihasilkan dari lambung (abomasum). Menurut Jati (2007)

Lactobacillus bulgaricus dan Lactobacillus thermophillus merupakan

tergolong sebagai bakteri penghasil asam laktat yang biasa ditambahkan dalam

fermentasi keju.

3. Identifikasi cara penanganan limbah

Limbah cair berupa whey yang dihasilkan dapat diolah dengan

menetralkannya menjadi air yang layak dibuang ke sumber air (sungai) atau

dengan mengolahnya menjadi produk lain. Penetralan limbah cair dapat

dilakukan dengan mempelajari karakteristik kandungan limbah dan mencari

cara menanggulanginya. Berdasarkan literatur, penetralan tersebut dapat

dilakukan dengan menghilangkan kandungan fisik, kimia dan biologi, serta

menetralkan pH dari cairan tersebut. Sedangkan penglolahan limbah cair

menjadi produk lain dapat dilakukan dengan menjadikannya bioetanol. Berikut

ini adalah rincian penanganan limbah cair produk keju cottage berdasarkan

literature yang didapatkan:

a. Menetralkan limbah cair untuk dibuang ke sumber air (sungai)

Mengurangi kandungan BOD (karakter kimia) dan bahan padat

tersuspensi limbah cair dengan mikroorganisme merupakan salah satu cara

yang kerap digunakan. Mikroorganisme melalui proses aerob dan anaerob.

Pada proses aerob pengolahan limbah terdiri dari dua metode, yaitu proses

yang menggunakan lumpur aktif dan proses yang mengunakan saringan tetes

(Aryulina et al, 2004)

Whey dipasteurisasi suhu 85C, selama 15 menit, untuk membunuh

sel vegetatif bakteri patogen. Kemudian disaring dengan cepat dalam

36

Page 37: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2014/01/TUGAS_PPI-KEJU-fix.docx · Web viewProduksi keju di Indonesia masih didominasi oleh industri besar yang memproduksi keju keras jenis Processed

keadaan whey masih panas, agar terbebas dari gumpalan-gumpalan

curd. Whey yang telah disaring kemudian ditambahkan (NH4)2HPO4

dan sukrosa secara hot filling agar mikroba yang terdapat di dalam bahan

padat (NH4)2HPO4 dan sukrosa mati. Pendinginan dilakukan pada suhu

ruang sampai suhu mencapai 37C, yaitu suhu pertumbuhan optimum

Lactobacillus plantarum B2 dan Lactobacillus bulgaricus (Yulianto &

Kusnadi, -)

b. Mengolah limbah cair menjadi bioetanol

Bahan baku yang dibutuhkan adalah whey, NaOH, dan Kluyveromyces

marxianus. Metode yang digunakan adalah fed-batch. Proses dilakukan

dengan melakukan fermentasi whey dengan menggunakan Kluyveromyces

marxianus untuk menghasilkan etanol. Fermentasi dilakukan dengan proses

fed-batch, selama 20 jam pada suhu 30C (Arianti et al, 2013).

37

Page 38: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2014/01/TUGAS_PPI-KEJU-fix.docx · Web viewProduksi keju di Indonesia masih didominasi oleh industri besar yang memproduksi keju keras jenis Processed

BAB VII

ASPEK EKONOMI FINANSIAL

7.1. Asumsi Dasar dan Kapasitas Produksi

1 Kapasitas Produksi Per Tahun = 156.000 Kg keju2 Jumlah Hari Kerja Per Tahun = 300 Hari3 Kapasitas Produksi Per Hari = 560 Kg keju4 Jam Kerja Per Hari = 24 Jam5 Kapasitas Produksi Per Jam = 23,33 Kg/jam6 Tingkat Bunga Diskonto = 10%  7 Umur Ekonomis = 5 Tahun8 Ukuran Per Kemasan = 0,3 Kg9 Jumlah Kemasan Per Hari = 1734 kemasan10 Jumlah Kemasan Per Tahun = 560.000 kemasan

7.2. Analisis Biaya

KEBUTUHAN BAHAN BAKU PER HARINo. Kebutuhan Jumlah1 Susu Segar 3335 L2 Rennet 2 % 51,36 Kg3 Garam (NaCl) 4 % 20 Kg4 Starter 126,73 L5 Kemasan Alumunium Foil 1734 Buah6 Air 22,65 L

7.3 Kapasitas Produksi

Kapasitas produksi merupakan jumlah output yang dihasilkan suatu unit

usaha. Besarnya kapasitas produksi merupakan parameter penting yang dapat

dipakai sebagai masukan dalam perhitungan aspek ekonomi-finansial dan aspek

teknis dalam analisis kelayakan suatu usaha. Tiga skenario yang digunakan

dalam penentuan kapasitas produksi antara skenario optimis, skenario moderat

dan skenario pesimis.

I II III IV V

38

Page 39: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2014/01/TUGAS_PPI-KEJU-fix.docx · Web viewProduksi keju di Indonesia masih didominasi oleh industri besar yang memproduksi keju keras jenis Processed

520.000 kemasan

572000 Kemasan

629200 Kemasan

692120 Kemasan

761332 Kemasan

39

Page 40: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2014/01/TUGAS_PPI-KEJU-fix.docx · Web viewProduksi keju di Indonesia masih didominasi oleh industri besar yang memproduksi keju keras jenis Processed

A. Biaya Investasi dan Biaya ReinvestasiUraian Satuan Harga Satuan Total Biaya Umur

EkonomisTahun ke-

1 2 3 4 5Tanah dan bangunan 1 Rp5.000.000.000 Rp5.000.000.000 20          Pemasangan instalasi        

Listrik 2 Rp2.650.000 Rp5.300.000 20

Air 2 Rp1.500.000 Rp3.000.000 20

Telepon 2 Rp500.000 Rp1.000.000 5

Peralatan dan Mesin        

Mesin Sentrifugasi 1 Rp95.000.000 Rp95.000.000 5

Pasteurisator 2 Rp50.000.000 Rp100.000.000 5

Storage Tank 3 Rp30.000.000 Rp90.000.000 5

Heater Tank 3 Rp55.000.000 Rp165.000.000 5

Tube Filling Machine 1 Rp110.000.000 Rp110.000.000 5

Material handling utilities set 3 Rp70.500.000 Rp211.500.000 5

Perlengkapan                  Meja dan Kursi Pabrik (set Single) 5 Rp850.000 Rp4.250.000 10

Meja dan Kursi Pabrik (set Kuartet) 18 Rp6.867.000 Rp123.606.000 10

Meja dan Kursi Pabrik (set) 1 Rp5.280.000 Rp5.280.000 10

White Board 10 Rp895.000 Rp8.950.000 10

Meeting Set 1 Rp3.600.000 Rp3.600.000 10

Ruang Tamu Set 1 Rp7.000.000 Rp7.000.000 10

Komputer 10 Rp3.800.000 Rp38.000.000 10

Komputer 8 Rp5.200.000 Rp41.600.000 10

Printer 18 Rp1.839.000 Rp33.102.000 5

Alat Tulis (set) 1 Rp46.000 Rp46.000 0,5 Rp7.544.000 Rp7.544.000 Rp7.544.000 Rp7.544.000 Rp7.544.000

Lemari 18 Rp2.300.000 Rp41.400.000 5

Persiapan dan Perijinan                  

40

Page 41: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2014/01/TUGAS_PPI-KEJU-fix.docx · Web viewProduksi keju di Indonesia masih didominasi oleh industri besar yang memproduksi keju keras jenis Processed

Akta Pendirian 1 Rp 1.500.000,00 Rp1.500.000 20          Surat Keterangan Domisili Perusahaan

1 Rp 5.000.000,00 Rp5.000.000 20          

Nomor Pokok Wajib Pajak 1 Rp 5.000.000,00 Rp5.000.000 20          Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak

1 Rp 10.000.000,00 Rp10.000.000 20          Pendaftaran ke Pengadilan Negeri 1 Rp 6.700.000,00 Rp6.700.000 20          Ijin Mendirikan Bangunan 1 Rp 5.000.000,00 Rp5.000.000 20          Surat Ijin Tempat Usaha 1 Rp 8.000.000,00 Rp8.000.000 20          Surat Ijin Gangguan (HO) 1 Rp 8.500.000,00 Rp8.500.000 20          Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP)

1 Rp 5.000.000,00 Rp5.000.000 20          

Tanda Daftar Perusahaan 1 Rp 5.000.000,00 Rp5.000.000 20          Total     Rp6.147.334.000             

41

Page 42: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2014/01/TUGAS_PPI-KEJU-fix.docx · Web viewProduksi keju di Indonesia masih didominasi oleh industri besar yang memproduksi keju keras jenis Processed

B. Biaya Penyusutan Mesin

Jenis Jumlah Harga Umur Ekonomis

Nilai Sisa Biaya

Tahun ke-1 Tahun ke-2 Tahun ke-3 Tahun ke-4 Tahun ke-5

Mesin dan Peralatan                  

Mesin Sentrifugasi 1 Rp95.000.000 5 Rp57.000.000 Rp5.428.571 Rp5.971.429 Rp6.568.571 Rp7.225.429 Rp7.947.971

Pasteurisator 2 Rp100.000.000 5 Rp60.000.000 Rp5.714.286 Rp6.285.714 Rp6.914.286 Rp7.605.714 Rp8.366.286

Storage Tank 3 Rp90.000.000 5 Rp54.000.000 Rp5.142.857 Rp5.657.143 Rp6.222.857 Rp6.845.143 Rp7.529.657

Heater Tank 3 Rp165.000.000 5 Rp99.000.000 Rp9.428.571 Rp10.371.429 Rp11.408.571 Rp12.549.429 Rp13.804.371

Tube Filling Machine 1 Rp110.000.000 5 Rp66.000.000 Rp6.285.714 Rp6.914.286 Rp7.605.714 Rp8.366.286 Rp9.202.914

Material handling utilities set 3 Rp211.500.000 5 Rp126.900.000 Rp12.085.714 Rp13.294.286 Rp14.623.714 Rp16.086.086 Rp17.694.694

Perlengkapan                              

Meja dan Kursi Pabrik (set Single) 5 Rp4.250.000 10 Rp2.550.000 Rp242.857 Rp267.143 Rp293.857 Rp323.243 Rp355.567

Meja dan Kursi Pabrik (set Kuartet)

18 Rp123.606.000 10 Rp74.163.600 Rp7.063.200 Rp7.769.520 Rp8.546.472 Rp9.401.119 Rp10.341.231

Meja dan Kursi Pabrik (set) 1 Rp5.280.000 10 Rp3.168.000 Rp301.714 Rp331.886 Rp365.074 Rp401.582 Rp441.740

White Board 10 Rp8.950.000 10 Rp5.370.000 Rp511.429 Rp562.571 Rp618.829 Rp680.711 Rp748.783

Meeting Set 1 Rp3.600.000 10 Rp2.160.000 Rp205.714 Rp226.286 Rp248.914 Rp273.806 Rp301.186

Ruang Tamu Set 1 Rp7.000.000 10 Rp4.200.000 Rp400.000 Rp440.000 Rp484.000 Rp532.400 Rp585.640

Komputer 10 Rp38.000.000 10 Rp50.160.000 Rp4.777.143 Rp5.254.857 Rp5.780.343 Rp6.358.377 Rp6.994.215

Komputer 8 Rp41.600.000 10 Rp24.960.000 Rp2.377.143 Rp2.614.857 Rp2.876.343 Rp3.163.977 Rp3.480.375

Printer 18 Rp33.102.000 5 Rp20.964.600 Rp1.996.629 Rp2.196.291 Rp2.415.921 Rp2.657.513 Rp2.923.264

Alat Tulis (set) 82 Rp3.772.000 0,5 Rp - Rp24.000 Rp26.400 Rp29.040 Rp31.944 Rp35.138

Lemari 18 Rp41.400.000 10 Rp24.840.000 Rp2.365.714 Rp2.602.286 Rp2.862.514 Rp3.148.766 Rp3.463.642

Total   Rp1.082.060.000

  Rp899.956.200 Rp64.351.256 Rp70.786.384

Rp77.865.020

Rp85.651.525 Rp94.216.674

42

Page 43: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2014/01/TUGAS_PPI-KEJU-fix.docx · Web viewProduksi keju di Indonesia masih didominasi oleh industri besar yang memproduksi keju keras jenis Processed

Uraian Satuan Harga Satuan Total Biaya Umur Ekonomis % Pemeliharaan Biaya Pemeliharaan Pemeliharaan/tahunPemasangan instalasi                         Listrik 1 Rp2.650.000 Rp2.650.000 20 5% Rp132.500 Rp26.500

Air 1 Rp1.500.000 Rp1.500.000 20 5% Rp75.000 Rp15.000

Telepon 1 Rp500.000 Rp500.000 20 5% Rp25.000 Rp5.000

Peralatan dan Mesin                       Carrier Washer 1 Rp1.400.000 Rp1.400.000 5 10% Rp140.000 Rp28.000

Agitator 3 Rp25.495.000 Rp76.485.000 5 10% Rp7.648.500 Rp1.529.700

Heater Tank 3 Rp14.500.000 Rp43.500.000 5 10% Rp4.350.000 Rp870.000

Cartridge Filter 3 Rp280.000 Rp840.000 5 10% Rp84.000 Rp16.800

Tetra Pack Packaging Machine 3 Rp76.065.200 Rp228.195.600 5 10% Rp22.819.560 Rp4.563.912

Mesin Pasteurisasi 1 Rp85.000.000 Rp85.000.000 5 10% Rp8.500.000 Rp1.700.000

Perlengkapan                        Meja dan Kursi Pabrik (set Single) 5 Rp850.000 Rp4.250.000 10 5% Rp212.500 Rp42.500

Meja dan Kursi Pabrik (set Kuartet) 18 Rp6.867.000 Rp123.606.000 10 5% Rp6.180.300 Rp1.236.060

Meja dan Kursi Pabrik (set) 1 Rp5.280.000 Rp5.280.000 10 5% Rp264.000 Rp52.800

White Board 10 Rp895.000 Rp8.950.000 10 5% Rp447.500 Rp89.500

Meeting Set 1 Rp3.600.000 Rp3.600.000 10 5% Rp180.000 Rp36.000

Ruang Tamu Set 1 Rp7.000.000 Rp7.000.000 10 5% Rp700.000  Rp35.000 

Komputer 10 Rp3.800.000 Rp83.600.000 10 5% Rp8.360.000  Rp418.000 

Komputer 8 Rp5.200.000 Rp41.600.000 10 5% Rp4.160.000  Rp208.000 

Printer 18 Rp1.839.000 Rp34.941.000 5 5% Rp6.988.200  Rp349.410 

Alat Tulis (set) 82 Rp46.000 Rp3.772.000 0,5 5% Rp7.544.000  Rp377.200 

Lemari 18 Rp2.300.000 Rp41.400.000 10 5% Rp4.140.000  Rp207.000 

Total   Rp798.069.600     Rp82.951.060  Rp11.806.382 

43

Page 44: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2014/01/TUGAS_PPI-KEJU-fix.docx · Web viewProduksi keju di Indonesia masih didominasi oleh industri besar yang memproduksi keju keras jenis Processed

44

Page 45: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2014/01/TUGAS_PPI-KEJU-fix.docx · Web viewProduksi keju di Indonesia masih didominasi oleh industri besar yang memproduksi keju keras jenis Processed

Biaya operasi selama 1 tahun

Uraian kebutuhan/hari

harga satuan

total biaya total biaya 1 thn

Bahan BakuSusu Segar 3335 Rp5.000 Rp16.675.000 Rp5.002.500.000Rennet 2 % 51,36 Rp10.000 Rp513.600 Rp154.080.000Garam (NaCl) 4 % 20 Rp1.500 Rp30.000 Rp9.000.000Starter 126,73 Rp70.000 Rp8.871.100 Rp2.661.330.000Kemasan Alumunium Foil

1734 Rp500 Rp867.000 Rp260.100.000

Air 22,65 Rp50 Rp1.133 Rp339.750Tenaga KerjaGeneral manager 1   Rp20.000.000 Rp240.000.000Manager Accounting 1 Rp6.000.000 Rp72.000.000Manager Production 1 Rp6.000.000 Rp72.000.000Manager Marketing 1 Rp6.000.000 Rp72.000.000Supervisor Accounting 1 Rp4.000.000 Rp48.000.000Supervisor Production 1 Rp4.000.000 Rp48.000.000Supervisor Quality Control

1 Rp4.000.000 Rp48.000.000

Supervisor Marketing 1 Rp4.000.000 Rp48.000.000Karyawan Accounting 3 Rp2.500.000 Rp30.000.000Karyawan Production 150 Rp1.500.000 Rp18.000.000Karyawan Quality Control

10 Rp2.500.000 Rp30.000.000

Karyawan Marketing 5 Rp2.500.000 Rp30.000.000Utilitasair (m3) 34 Rp12.550,00 Rp426.700,00 Rp5.120.400,00 listrik (kWh) 5.000 Rp757,00 Rp3.785.000,0

0 Rp45.420.000,0

0 Telepon 2 Rp400.000,0

0 Rp800.000,00 Rp9.600.000,00

Rp94.969.533 Rp8.903.490.150

Komponen Biaya Produksi

Komponen Biaya produksi

Nilai

Biaya tetapBiaya Investasi Rp6.147.334.000 Biaya penyusutan Rp64.351.256 Biaya pemeliharaan Rp11.806.382 Total Rp6.223.491.638 Biaya variable  Biaya operasi Rp8.903.490.150 Total Rp8.903.490.150 Biaya overhead  Biaya pemasaran Rp373.636.110

45

Page 46: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2014/01/TUGAS_PPI-KEJU-fix.docx · Web viewProduksi keju di Indonesia masih didominasi oleh industri besar yang memproduksi keju keras jenis Processed

Total Rp373.636.110 Total Biaya produksi Rp15.500.617.898

Harga Pokok Produksi (HPP) dan Break Event Point)

No.

Uraian

1 Biaya Produksi (Rp) Rp16.031.565.898 2 Biaya Tetap (Rp) Rp6.184.439.638 3 Biaya Tidak Tetap (Rp) Rp9.473.490.150 4 Biaya Over Head (Rp) Rp373.636.110 5 Harga Pokok Produksi Rp28.628 6 Mark Up(%) 30%7 Harga Jual (Rp/Cup) Rp37.216 8 BEP (Unit) 325533,06299 BEP (Rp) Rp12.115.082.455 

Perkiraan Laba Rugi

Uraian Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5Jumlah Produksi Cup

520.000 572000 629200 692120 761332

Harga Jual Rp31.413 Rp31.413 Rp31.413 Rp31.413 Rp31.413Hasil Penjualan (Rp/Cup)

Rp16.334.533.120

Rp17.967.986.432

Rp19.764.785.075

Rp21.741.263.582

Rp23.915.389.941

PPn (10%) (Rp) Rp1.633.453.312

Rp1.796.798.643

Rp1.976.478.507

Rp2.174.126.358

Rp2.391.538.994

Penjualan Bersih Rp14.701.079.808

Rp16.171.187.789

Rp17.788.306.567

Rp19.567.137.224

Rp21.523.850.947

HPP (Rp/Kemasan)

Rp24.164 Rp24.164 Rp24.164 Rp24.164 Rp24.164

Total Biaya Produksi (Rp)

Rp12.565.025.477

Rp13.821.528.024

Rp15.203.680.827

Rp16.724.048.910

Rp18.396.453.800

Pendapatan Bersih

Rp2.136.054.331

Rp2.349.659.764

Rp2.584.625.741

Rp2.843.088.315

Rp3.127.397.146

Depresiasi Rp64.351.256

Rp70.786.384

Rp77.865.020

Rp85.651.525

Rp94.216.674

Laba Kotor (EBT) Rp2.071.703.075

Rp2.278.873.380

Rp2.506.760.721

Rp2.757.436.790

Rp3.033.180.472

PPh          0-50 juta (10%) Rp207.170.

308Rp227.887.

338Rp250.676.

072Rp275.743.

679Rp303.318.

04750-100 juta (15%)

Rp31.075.546

Rp34.183.101

Rp37.601.411

Rp41.361.552

Rp45.497.707

>100 juta (30%) Rp932.266.384

Rp1.025.493.021

Rp1.128.042.324

Rp1.240.846.555

Rp1.364.931.212

Total PPh Rp1.170.512.237

Rp1.287.563.460

Rp1.416.319.807

Rp1.557.951.786

Rp1.713.746.967

46

Page 47: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2014/01/TUGAS_PPI-KEJU-fix.docx · Web viewProduksi keju di Indonesia masih didominasi oleh industri besar yang memproduksi keju keras jenis Processed

EAT Rp901.190.838

Rp991.309.920

Rp1.090.440.913

Rp1.199.485.003

Rp1.319.433.505

Depresiasi Rp64.351.256

Rp70.786.384

Rp77.865.020

Rp85.651.525

Rp94.216.674

Net Cash Rp965.542.094

Rp1.062.096.304

Rp1.168.305.933

Rp1.285.136.528

Rp1.413.650.179

NPV

Tahun

Net cash low Faktor Diskonto (P/F:10%:n)

Discounted cash flow

1 965.542.094

0,909 877.677.763

2 1.062.096.304

0,826 877.291.547

3 1.168.305.933

0,751 877.397.756

4 1.285.136.528

0,683 877.748.249

5 1.413.650.179

0,621 877.876.761

    PV net cash flow 4.387.992.077

  PV initial investment 3.608.282.000

  NPV 779.710.077

PPModal tetap Laba bersih PP

Rp3.684.439.638 901.190.838

4,088412225

Dari estimasi penilaian, diperkirakan modal dapat dikembalikan dalam jangka

waktu 4 tahun lebih.

47

Page 48: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2014/01/TUGAS_PPI-KEJU-fix.docx · Web viewProduksi keju di Indonesia masih didominasi oleh industri besar yang memproduksi keju keras jenis Processed

IRR

Tahun

Net cashf low (Rp)

Faktor Diskonto (P/F:10%:n)

Discounted cash flow (Rp)

Net cash flow (Rp)

Faktor Diskonto (P/F:50%:n)

Discounted cash flow (Rp)

1 Rp965.542.094

0,909 Rp877.677.763 Rp965.542.094

0,6667 Rp643.726.914

2 Rp1.062.096.304

0,826 Rp877.291.547 Rp1.062.096.304

0,4444 Rp471.995.598

3 Rp1.168.305.933

0,751 Rp877.397.756 Rp1.168.305.933

0,2963 Rp346.169.048

4 Rp1.285.136.528

0,683 Rp877.748.249 Rp1.285.136.528

0,1975 Rp253.814.464

5 Rp1.413.650.179

0,621 Rp877.876.761 Rp1.413.650.179

0,1317 Rp186.177.729

    PV net cash plow Rp4.387.992.077   PV net cash plow Rp1.901.883.753    PV initial investment Rp3.608.282.000   PV initial investment Rp3.608.282.000    NPV Rp779.710.077   NPV -Rp1.706.398.247

IRRnya adalah 23,65%

48

Page 49: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2014/01/TUGAS_PPI-KEJU-fix.docx · Web viewProduksi keju di Indonesia masih didominasi oleh industri besar yang memproduksi keju keras jenis Processed

BAB VIIIPENDIRIAN INDUSTRI

8.1. Kegiatan Proyek dan Waktu KegiatanDalam usaha baru ini, ruang lingkup proyek yang digeluti bergerak dibidang

pangan. Produk dari perusahaan ini merupakan keju cottage, yaitu salah satu jenis

keju lunak dan masuk dalam kategori keju segar. Keju ini biasanya digunakan

sebagai bahan campuran untuk produk lain seperti bakery, cake, pizza, atau yang

lainnya. Sehingga pasar dari produk ini ditujukan pada industri - industri tersebut.

Namun, keju ini juga dapat dikonsumsi langsung oleh konsumen sebagai olesan roti

atau yang lainnya, sehingga kami juga memproduksi keju cottage untuk konsumen

biasa. Dalam mendirikan sebuah industri, terdapat tahapan yang perlu dilakukan,

mulai dari tahap persiapan, pembuatan konstruksi, hingga industri tersebut

dilakukan. Pada industri pembuatan keju cottage ini, kami menentukan beberapa

kegiatan yang perlu dilakukan untuk mendirikan industri serta penjadwalan waktu

kegiatan, sehingga industri ini dapat dijalankan sesuai jadwal. Tipe WBS dalam

usaha keju cottage adalah tipe project life cycle. Digunakan project life cycle karena

struktur tugas pada usaha ini disesuaikan dengan bagian pekerjaannya. Selain itu,

usaha dimualai dengan siklus hidup yang dimulai dari pengenalan produk ke

masyarakat. Setelah masyarakat mengetahui dan menyukai produk hiasan dinding,

maka produk menngalami siklus pertumbuhan yang memiliki tingkat permintaan yang

terus naik. Kemudian produk memasuki produk pendewasaan dimana permintaan

terhadap produk hiasan dinding mengalami masa puncak permintaan. Fase

selanjutnya yang dialami oleh hiasan dinding adalah fase penurunan di mana

konsumen mengalami kejenuhan terhadap produk. Dalam mempertahankan

keberadaan produk di pasar dilakuakan inovasi terhadap produk hiasan dinding

tersebut. Berikut Work Breakdown Structure (WBS) PT SIMPLY HEAVEN: 1. Persiapan Usaha

1.1 Penyewaan tempat

1.2 Pembelian peralatan

1.3 Pengurusan perizinan

2. Perekrutan Tenaga Kerja

2.1 Tes Tulis

2.2 Tes Wawancara

3. Persiapan Bahan Baku

3.1 Pembelian bahan baku

49

Page 50: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2014/01/TUGAS_PPI-KEJU-fix.docx · Web viewProduksi keju di Indonesia masih didominasi oleh industri besar yang memproduksi keju keras jenis Processed

3.2 Penyimpanan bahan baku

4. Produksi

4.1 Pasteurisasi susu

4.2 Pendinginan

4.3 Pemasakan

4.2 Pengemasan keju cottage

5. Pemasaran Produk

5.1 Promosi

5.2 Penyebaran Brosur

50

Page 51: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2014/01/TUGAS_PPI-KEJU-fix.docx · Web viewProduksi keju di Indonesia masih didominasi oleh industri besar yang memproduksi keju keras jenis Processed

WBS –OBS 

51

Page 52: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2014/01/TUGAS_PPI-KEJU-fix.docx · Web viewProduksi keju di Indonesia masih didominasi oleh industri besar yang memproduksi keju keras jenis Processed

N

oKegiatan

Minggu 1 (hari) Minggu 2 (hari) Minggu 3 (hari)

1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7

1

Persiapan Usaha

Penyewaan tempat

Pembelian

Peralatan

Pengurusan

perizinan

2 Perekrutan tenaga

kerja

Test Tulis

Test Wawancara

3 Persiapan bahan

baku

Pembelian BB

Penyimpanan BB

4 Produksi

Pasteurisasi

Pendinginan

Pemasakan

Pengemasan

5 Pemasaran produk

Promosi

Penyebaran brosur

Berikut gantt chart PT SIMPLY HEAVEN yang menunjukkan jadwal kegiatan pada minggu pertama hingga ke tiga:

52

Page 53: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2014/01/TUGAS_PPI-KEJU-fix.docx · Web viewProduksi keju di Indonesia masih didominasi oleh industri besar yang memproduksi keju keras jenis Processed

8.2. Diagram Jaringan Kerja

Penjadwalan kerja dengan CTN

Aktivitas ProcessorSuccesso

rDurasi (Hari)

A - B,C,D 5

B A E 2

C A E 2

D A E 3

E B,C,D F 3

F E G 2

G F H 1

H G I, J 3

I H K 2

J H K 5

K I , J L , O 3

L K M 3

M L N 3

N M P 3

O K P 3

P N , O Q, R 7

Q P - 7

R P - 7

53

Page 54: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2014/01/TUGAS_PPI-KEJU-fix.docx · Web viewProduksi keju di Indonesia masih didominasi oleh industri besar yang memproduksi keju keras jenis Processed

Keterangan

A Persiapan Usaha J Penyimpanan BB

B Penyewaan tempat K Produksi

C Pembelian Peralatan L Pasteurisasi

D Pengurusan perizinan M Pendinginan

E Perekrutan tenaga kerja N Pemasakan

F Test Tulis O Pengemasan

G Test Wawancara P Pemasaran produk

H Persiapan bahan baku Q Promosi

I Penyimpanan bahan baku R Penyebaran brosur

54

Page 55: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2014/01/TUGAS_PPI-KEJU-fix.docx · Web viewProduksi keju di Indonesia masih didominasi oleh industri besar yang memproduksi keju keras jenis Processed

A

B

C

D

E F G H

I

J

K

M

R

Q

P

N

O

L

A

B

C

D

E F G H

I

J

K

M

R

Q

P

N

O

L

FORWARD

BACKWARD

55

5

2

2

2

2

51

7

7

3

3 3 3

3 3 3

37

ES=0EF=5 ES=5

EF=7

ES=17EF=19

ES=22EF=25

ES=25EF=28

ES=25EF=28

ES=28EF=31

ES=31EF=34

ES=34EF=41

ES=41EF=48

ES=41EF=48ES=14

EF=17

ES=5EF=7

ES=8EF=11

ES=13EF=14

ES=11EF=13

ES=5EF=8

ES=17EF=22

5

2

2

2

2

51

7

7

3

3 3 3

3 3 3

37

LS=5LF=5 LS=6

LF=8

LS=20LF=22

LS=22LF=25

LS=31LF=34

LS=25LF=28

LS=28LF=31

LS=31LF=34

LS=34LF=41

LS=41LF=48

LS=41LF=48LS=14

LF=17

LS=6LF=8

LS=8LF=11

LS=13LF=14

LS=11LF=13

LS=5LF=8

LS=17LF=22

Page 56: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2014/01/TUGAS_PPI-KEJU-fix.docx · Web viewProduksi keju di Indonesia masih didominasi oleh industri besar yang memproduksi keju keras jenis Processed

A

B

C

D

E F G H

I

J

K

M

R

Q

P

N

O

L

NETWORK DIAGRAM

JALUR KRITIS

56

5

2

2

2

2

51

7

7

3

3 3 3

3 3 3

37

Page 57: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2014/01/TUGAS_PPI-KEJU-fix.docx · Web viewProduksi keju di Indonesia masih didominasi oleh industri besar yang memproduksi keju keras jenis Processed

BAB IX

PENUTUP

9.1. Kesimpulan

Keju Cottage sebagai salah satu jenis keju lunak dan masuk dalam kategori keju

segar (fresh cheese atau keju yang tidak mengalami pemeraman namun mengalami

pengeringan atau pembuangan air dadih) memiliki potensi yang baik untuk mengambil

tempat di pasar tersebut. Keju Cottage termasuk dalam kategori keju segar atau fresh

cheese yang rasanya sedikit asam. Karakteristik umum keju jenis ini adalah teksturnya

yang lembut dan tingkat kelembabannya yang tinggi (kadar air 30-40%), dengan

karakter rasa yang sesuai dengan tartness (kemampuan untuk dipotong atau diambil

sebagian). Bahan-bahan yang digunakan antara lain susu sapi segar, enzim rennet

sebanyak 2% dari total susu, garam (NaCl) dan air.

Prtumbuhan konsumsi keju di Indonesia dapat dikatakan cukup stabil. Pada

tahun 2000-2004, pertumbuhan konsumsi mencapai ± 2% per tahun sedangkan pada

tahun 2005 – 2013 mencapai lebih dari 10% per tahun. Hal ini disebabkan semakin

banyak industri mulai dari skala kecil hingga besar yang memanfaatkan keju sebagai

bahan baku. Hanya ada 3 produsen keju jenis fresh cheese di Indonesia, yaitu Rosalie

Cheese, PT. Yummy Food Utama dan PT. Ballantyne. Namun, ketiga perusahaan ini

tidak memproduksi keju cottage, sehingga positioningnya adalah sebagai leader

(40%).

Pada perhitungan analisis kelayakan finansial, dengan kapasitas produksinya

adala sebanyak 560.000 kemasan dengan ukuran kemasannya adalah 300 gram

perkemasan didapatkan harga jualnya adalah Rp 37.500. Harga jual ini didapatkan dari

harga pokok produksi ditmbah markup sebanyak 30%. Penentuan kapasitas produksi

ini berdasarkan market share yang ada. Usaha ini sangat layak untuk dijalankan

karena NPVnya positif dan jangka waktu pengembaliaanya modal adalah 4 tahun

lebih.

9.2. Saran

Proyek ini sangat layak untuk dijalankan dan dikerjakan. Hal ini berdasarkan

pertimbangan tingkat kerumitan produksi yang mudah dan juga belum adanya

produsen yang memproduksi keju cottage.

57

Page 58: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2014/01/TUGAS_PPI-KEJU-fix.docx · Web viewProduksi keju di Indonesia masih didominasi oleh industri besar yang memproduksi keju keras jenis Processed

DAFTAR PUSTAKA

Arianti, D., P, D.S, A., A.P., Hadiyanto. 2013. Pembuatan Bioetanol dari Limbah

Keju (Whey) Melalui Proses Fermentasi Fed-Batch dengan

Kluyveromyces marxianus. Jurnal Teknologi Kimia dan Industri, 2(3) hal

156.

Aryulina, D., Muslim, C., Manaf, S., dan Winarni, E.W. 2004. Biologi SMA dan MA

untuk kelas XII. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Geantaresa, E., Supriyanti, F.M.T. 2010. Pemanfaatan Ekstrak Vasor Papin sebagai Koagulan Pada Pembuatan Keju Cottage. Jurnal Sains dan Teknologi

Kimia1 (1): 38-43.

Hadi, A. 2005. Prinsip Pengelolaan Pengambilan Sampel Lingkungan. Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama.

Jati, W. 2007. BIOLOGI Interaktif Kelas XII IPA. Jakarta: Azka Press.

Jenie, B.S.L. & Rahayu, W.P. 2007. Penanganan Limbah Industri Pangan.

Yogyakarta: Kanisius.

Jenkins, Steven. 2006. Cheese Primer. New York: Workman Publishing Company,

Inc.

Nuraini, H. 2007. Memilih dan Membuat Jajanan Anak yang Sehat dan Halal.

Jakarta: Qultumedia.

Pakpahan, R. Khasim, A., Sriyanto, & Wiyanti, S. 2009. Siap Menghadapi Ujian

Nasional SMA/MA 2009. Jakarta: Grasindo.

Saktiyono. 2007. IPA Biologi SMP dan MTs Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Sari, F.A. 2009. Pengaruh Penyimpanan Beku Terhadap Kualitas Rennet Jika Diekstrak Dari Abomasum Domba Lokal. Skripsi Sarjana. IPB. Bogor.

Siahaan, N.H. 2004. Hukum Lingkungan dan Ekologi Pembangunan edisi kedua.

Jakarta: Penerbit Erlangga.

Suyanto, M. 2005. Strategi Perancangan Iklan Televisi Perusahaan Top Dunia. Yogyakarta: CV Andi Offset.

Yulianto, D. dan Kusnadi, J. -. Studi Aktivitas Antibakteri Minuman Fermentasi

Whey Keju dari Lactobacillus plantarum B2 dan Lactobacillus

bulgaricus (Kajian Konsentrasi (NH4)2HPO4 dan Sukrosa). Fakultas

Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya.

58

Page 59: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2014/01/TUGAS_PPI-KEJU-fix.docx · Web viewProduksi keju di Indonesia masih didominasi oleh industri besar yang memproduksi keju keras jenis Processed

Zaharuddin, Harmaizar. 2006. Menggali Potensi Wirausaha. Bekasi: CV Dian

Anugerah Prakasa.

[Persagi] Persatuan Ahli Gizi. 2009. Cairan Susu: Sempurna Tapi Belum Membudaya. Dalam Majalah Trubus Edisi Juli Halaman 18.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2008. Statistik Populasi Hewan Ternak. Jakarta: Badan

Pusat Statistik.

Rahardi, F., Hartono R. 2008. Agribisnis Peternakan. Jakarta: Penebar Swadaya.

Direktorat Jenderal Peternakan. 2009. Statistik Populasi Sapi Perah dan Produksi Susu di Indonesia Tahun 2000-2009 (Angka Tetap). Jakarta: Departemen

Pertanian Republik Indonesia.

59