perawatan lanjutan di rumah pada penderita leukemia

Upload: veranika-selviya

Post on 07-Jul-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Perawatan Lanjutan Di Rumah Pada Penderita Leukemia

    1/9

    Perawatan Lanjutan di Rumah Pada Penderita

    Leukemia Anak 

    Leukemia merupakan jenis penyakit yang disebabkan adanya proliferasi patologis dari sel

     pembuat darah atau disebabkan adanya transformasi progenitor hematopoeitik namun

     bukan sebagai penyakit yang diturunkan. Tipe leukemia terdiri dari leukemia limfositikakut (LLA), leukemia mieloblastik akut (LMA), leukemia limfositik kronik (LLK),

    leukemia mielositik kronik (LMK), mielosis eritremik (ME), eritroleukemia dan

    retikulosis. LLA merupakan jenis penyakit keganasan yang paling sering dijumpai padaanak atau seperempat dari semua kasus keganasan pada anak dan LLA memiliki proporsi

    !"#!$ dari semua kasus leukemia pada anak. %leh karenanya, fokus tulisan ini lebih

     banyak membahas mengenai LLA.

    LLA merupakan keganasan pada sel limfoid yang ditemukan di sumsum tulang namundapat bermigrasi ke semua organ se&ara sistemik termasuk pada 'istem 'yaraf usat

    (''). ejala dan tanda leukemia men&erminkan derajat supresi eritropoiesis,

    trombopoiesis, leukopoiesis di sumsum tulang oleh sel leukemia dan penyebarannya di

    luar sumsung tulang dapat memberikan manifestasi anemia, gangguan perdarahan,trombosis, antikoagulasi, dan kerentanan terhadap infeksi. , , ejala yang perlu

    di*aspadai dan sering ditemukan pada leukemia antara lain pu&at, demam yang tidak

     jelas sebabnya, nyeri tulang dan pembengkakan perut. Menurut penelitian tahun +- diakarta menunjukkan bah*a insidensi leukemia anak adalah /,0$ tiap satu juta anak

     berusia +"+1 tahun, sedangkan di 2'3 4r. 'ardjito 5ogyakarta telah ter&atat sejumlah

    -!$ kasus LLA dan +-$ kasus LMA dari penderita kanker anak dalam periode tahun

    /666"/661.

    LLA umumnya diderita oleh anak berumur /"+6 tahun dengan pun&ak insidensi pada usia

    -"1 tahun, kemudian insidensinya menurun sesuai dengan perkembangan usia namun

    memiliki peluang untuk mun&ul kembali -6 tahun setelah pengobatan LLA. 7nsidensiLLA di Amerika 'erikat lebih sering terjadi pada anak"anak kulit putih daripada kulit

    hitam, begitu juga pada anak laki"laki daripada anak perempuan. 'edangkan menurut

     penelitian di 7nggris, insidensi LLA pada kelompok sosial ekonomi yang berbeda tidakmemiliki perbedaan yang bermakna. Meskipun faktor"faktor genetik, lingkungan, 8irus,

    dan menurunnya imunitas terkait dengan patogenesis LLA, penyebab utama dari

    sebagian besar kasus masih belum diketahui se&ara pasti.

    Menurut penelitian, anak dengan leukemia yang berusia lebih muda memiliki harapanhidup lebih tinggi 0+"$ dibanding remaja berusia /6 tahun. Kurang lebih #6$

     penderita dengan LLA memiliki peluang hidup lebih lama setelah mendapatkan protokol

     pengobatan LLA meskipun 16906$ pada kelompok tersebut bergantung pada jenis protokol yang digunakan. :erdasarkan ke*ilayahan, penatalaksanaan pengobatan dan

     pera*atan anak dengan LLA di negara"negara maju dapat meningkatkan angka

    kesembuhan (&ure rate) sampai dengan #6$, sedangkan angka kesembuhan di negara"

    http://ebookfkunsyiah.wordpress.com/2008/09/14/perawatan-lanjutan-di-rumah-pada-penderita-leukemia-anak/http://ebookfkunsyiah.wordpress.com/2008/09/14/perawatan-lanjutan-di-rumah-pada-penderita-leukemia-anak/http://ebookfkunsyiah.wordpress.com/2008/09/14/perawatan-lanjutan-di-rumah-pada-penderita-leukemia-anak/http://ebookfkunsyiah.wordpress.com/2008/09/14/perawatan-lanjutan-di-rumah-pada-penderita-leukemia-anak/

  • 8/18/2019 Perawatan Lanjutan Di Rumah Pada Penderita Leukemia

    2/9

    negara berkembang masih berkisar antara +6"1#$ karena pasien terlambat mendapatkan

     pengobatan yang adekuat atau justru tidak taat menyelesaikan protokol pengobatan.

    enyebab utama hal tersebut adalah faktor latar belakang pendidikan dan tingkatekonomi orangtua yang kurang serta sikap tim kesehatan terhadap penatalaksanaan LLA.

    engobatan utama LLA adalah kemoterapi yang diberikan se&ara kombinasi dengan lama pengobatan dua tahun melalui beberapa fase, yaitu; fase induksi, konsolidasi,

    intensifikasi dan pemeliharaan. Monitor terhadap efek samping kemoterapi jangka pendek dan jangka panjang perlu dilakukan. Keberhasilan penatalaksanaan leukemia

    anak dalam memperpanjang umur harapan hidupnya perlu sangat dipengaruhi oleh

     penanganan yang komprehensif dengan upaya pera*atan yang bertujuan untukmeningkatkan kualitas hidup anak. Keterlibatan berbagai pihak dapat memberikan arti

     bagi peningkatan kualitas hidup penderita LLA, antara lain; keterlibatan berbagai profesi

    kesehatan, orang tua, psikolog, organisasi so&ial penunjang, faktor risiko, pengobatan penunjang, dan ketaatan pengobatan.

    'alah satu komponen utama dalam penatalaksanaan leukemia anak adalah pera*atanlanjutan (follo*"up) penderita LLA. Makalah ini akan membahas pera*atan lanjutan

     penderita LLA di rumah dengan menggunakan pendekatan model kualitas hidup penderita leukemia anak.

    Model kualitas hidup penderita LLA

    Model kualitas hidup penderita LLA dikembangkan dari pemikiran bah*a dengan

    semakin meningkatnya harapan hidup penderita LLA, petugas kesehatan tidak &ukuphanya berfokus pada hasil dan efekti8itas pengobatan saja namun perlu

    disuplementasikan inter8ensi pera*atan yang komprehensif. %leh karenanya, indikator"

    indikator dalam model kualitas hidup penderita LLA men&erminkan dampak penatalaksanaan penderita LLA. Model di atas terdiri dari empat ranah kualitas hidupanak penderita LLA, yaitu;

    (+) kesehatan fisik dan mengatasi manifestasi klinis (physi&al *ell"being and symptoms)<

    (/) kesehatan psikologis (psy&hologi&al *ell"being)<

    (-) kesehatan sosial (so&ial *ell"being)< dan

    (1) kesehatan spiritual (spiritual *ell"being).

    2anah"ranah tersebut sesuai dengan berbagai publikasi mengenai dimensi kualitas hidup penderita keganasan.

    7nter8ensi asuhan kepera*atan penderita leukemia anak di rumah menggunakan strategi

    untuk menurunkan dampak penyakit leukemia sebagai stresor dan meningkatkan

    resistensi klien sebagai kualitas hidupnya. 7nter8ensi kepera*atan diberikan untukmenjaga stabilitas klien, ketersediaan sumber energi sistem, dan dukungan terhadap klien

  • 8/18/2019 Perawatan Lanjutan Di Rumah Pada Penderita Leukemia

    3/9

    untuk men&apai kualitas hidup yang optimal. 7nter8ensi kepera*atan terhadap penderita

    ALL dikategorikan menjadi dua jenis, yaitu pre8ensi sekunder dan pre8ensi tersier.

    re8ensi sekunder bertujuan untuk melakukan penatalaksa"naan berbagai manifestasileukemia (prompt treatment) dan men&egah=membatasi ke&a&atan (disability limitation).

    enatalak"sanaan manifestasi leukemia, misalnya; penatalaksanaan nyerinonfarmakologik< pen&egahan &edera< penanganan perdarahan, anemia, gangguan hidrasi,

     perubahan nutrisi, nyeri, mukositis, infeksi sekunder, dan kedaruratan onkologik< penanganan respons terhadap tindakan kemoterapi< dan koping keluarga. re8ensi tersier

     bertujuan untuk upaya rehabilitasi, pendidikan kesehatan yang bersifat readaptasi,

     pendidikan kesehatan untuk men&egah komplikasi, dan memelihara stabilitas kesehatananak.

    7nter8ensi kepera*atan penderita leukemia anak di rumah

    7nter8ensi kepera*atan penderita leukemia anak di rumah pada prinsipnya sama dengan

     penatalaksanaan pera*atan akut.

    +. Aspek kesehatan fisik dan mengatasi manifestasi klinis (physi&al *ell"being andsymptoms)

    a. Memantau respons anak terhadap pengobatan kemoterapi.

    > Diare. :erikan &airan per oral. Lakukan pera*atan kulit pada bokong dan daerah

     perineum. antau efekti8itas obat antidiare. ?indari makanan dan buah"buahantinggi"selulose :eri makan sedikit tapi sering< jika mungkin beri makanan yang disukai

    anak. Kurangi atau jangan berikan daging.

    > Anoreksia. %bser8asi adanya tanda"tanda kekurangan &airan (dehidrasi). :eri makan

    sedikit tapi sering yang berupa makanan lunak kaya @at gi@i dan kalori. 4ianjurkanmakan makanan yang disukai atau dapat diterima *alaupun tidak lapar. ?indari minum

    sebelum makan. Tekankan pada anak bah*a makan adalah bagian penting dalam program pengobatan.

    > Mulut kering . Makanan atau minuman diberikan dengan suhu dingin. :entuk makanan

    &air. Kunyah permen karet atau hard &andy.

    > Mual dan muntah. :eri makanan kering. ?indari makanan yang berbau merangsang.?indari makanan lemak tinggi. Makan dan minum perlahan"lahan. ?indari makanan atau

    minuman terlalu manis. :atasi &airan pada saat makan. Tidak tiduran setelah makan.

    > Retensi cairan. antau asupan dan keluaran &airan. Timbang berat badan harian. :ilaada anak sesak nafas (ga*at pernapasan) segera diba*a ke rumah sakit. 3bah posisi tidur 

    anak sesering mungkin.

    > Hiperuremia. antau asupan dan keluaran. Anjurkan anak untuk banyak minum.Lakukan pera*atan kulit anak agar rasa gatal berkurang.

    > Demam dan menggigil . atat frekuensi gejala. :erikan rasa nyaman dengan

    memberinya selimut dan mandi hangat"hangat kuku (tepid sponge).> Sariawan (stomatitis dan ulkus mulut). :erikan rasa nyaman dengan sering berkumur,

    memakai &airan pen&u&i mulut, dan permen yang keras.

    > Rambut rontok  (alopesia). ersiapkan anak dan keluarga untuk menghadapi kerontokan

  • 8/18/2019 Perawatan Lanjutan Di Rumah Pada Penderita Leukemia

    4/9

    rambut. 5akinkan hati anak dan keluarga bah*a kerontokan rambut tersebut hanya

    sementara. 'iapkan anak dan keluarga tentang tumbuhnya rambut baru yang berbeda

    *arna dan tekstur dari rambutnya semula. unakan syal, topi, atau *ig sebelum rambutmulai rontok sebagai usaha untuk mengalihkan perhatian. 'ering keramas untuk

    men&egah &radle &ap. egah penggunaan bahan kimia rambut, seperti larutan pengkriting

    rambut yang permanen, ketika rambut tumbuh kembali. :antu anak memilih pakaianyang dapat meningkatkan aspek positif penampilan anak.

     b. Men&egah infeksi sekunder serta memantau adanya tanda dan gejala infeksi

    > Baspadai bah*a demam dan batuk adalah tanda yang terpenting dari infeksi. Lebih

     banyak pasien yang meninggal karena infeksi daripada karena penyakitnya.> :uatkan kamar protektif yang semi steril mendekati ruangan isolasi di rumah sakit.

    > Minta anak memakai masker bila keluar rumah atau bersama orang lain terutama bila

    sedang menderita neutropenik berat (leukosit kurang dari +666=mm-).

    > u&i tangan dengan alkohol #6$. unakan semprotan alkohol untuk &u&i tangan

    sebelum dan sesudah memegang anak.> Kurangi kontak dengan orang lain. ada saat agranulositosis (jumlah total neutrofil CD

    > era*atan gigi dan mulut harus dikerjakan setiap hari. 'etiap habis makan dan terutamakalau mau tidur harus dilakukan sikat gigi (dengan sikat gigi yang harus), kumur betadin

    dan kumur antijamur.

    > 'etiap hari di*ajibkan memeriksa kulit se&ara menyeluruh dari ujung rambut kepalasampai ujung kaki. 4aerah kemaluan juga harus diperhatikan, daerah tersebut sering

    terabaikan dan justru di daerah itu pula sering mun&ul infeksi kulit.

    > Makanan hygienis.

    > aga kebersihan diri anak termasuk kuku yang bersih.

    &. antau adanya tanda dan gejala komplikasi

    > 'omnolens radiasi; 4imulai 0 minggu setelah menerima radiasi kraniospinal, anak

    menunjukkan keletihan berat dan anoreksia selama kira"kira + sampai - minggu. %rang

    tua sering kali merasa kha*atir tentang terjadinya kambuhan pada saat ini dan perluuntuk diyakinkan.

    > ejala ''; 'akit kepala, penglihatan kabur atau ganda, muntah. ejala"gejala tersebut

    dapat mengindikasikan keterlibatan '' dalam leukemia.> ejala pernapasan; :atuk dan sesak nafas. ejala tersebut mengindikasikan adanya

     pneumosistitis atau infeksi pernapasan lainnya.

    d. Men&egah &edera yang dapat menyebabkan perdarahan

    > antau adanya tanda dan gejala perdarahan.

    > eriksa adanya memar dan kemerahan pada kulit.> eriksa adanya mimisan dan gusi berdarah.

    > aga agar kuku tetap pendek.

    > ?indari penumpuan beban pada alat gerak yang sakit> ?indari ke&elakaan dan &edera. astikan lingkungan ruangan termasuk barang"barang

  • 8/18/2019 Perawatan Lanjutan Di Rumah Pada Penderita Leukemia

    5/9

    yang ada di ruangan agar benar"benar aman dan tidak berisiko men&ederai anak.

    > Anjurkan akti8itas bermain yang tenang.

    e. emberian nutrisi.

    > Tujuan diit. Memberikan makanan yang seimbang sesuai dengan keadaan penyakitserta daya terima anak. Men&egah atau menghambat penurunan berat badan se&ara

     berlebihan. Mengurangi rasa mual, muntah, dan diare. Mengupayakan perubahan sikap

    dan perilaku sehat terhadap makanan oleh pasien dan keluarganya.> 'yarat"syarat diet di rumah. Energi tinggi, yaitu -0 kkal=kg :: untuk laki"laki dan -/

    kkal=kg :: untuk perempuan. Apabila pasien berada dalam keadaan gi@i kurang, maka

    kebutuhan energi menjadi 16 kkal=kg :: untuk laki"laki dan -0 kkal=kg :: untuk perempuan. rotein tinggi, yaitu +"+,! g=kg ::. Lemak sedang, yaitu +!"/6$ dari

    kebutuhan energi total. Karbohidrat &ukup, yaitu sisa dari kebutuhan energi total. itamin

    dan mineral &ukup, terutama 8itamin A, : kompleks, dan E. :ila perlu ditambah dalam

     bentuk suplemen. :ila imunitas menurun (leukosit CD

    > enis makanan atau diet yang diberikan hendaknya memperhatikan nafsu makan, perubahan indra ke&ap, rasa &epat kenyang, mual, penurunan berat badan, dan akibat

     pengobatan.> ?indari makanan atau minuman yang merangsang batuk, misalnya makanan

     berminyak, makanan asam, pe*arna makanan, M'.

    > 'esuai dengan keadaan pasien, makanan dapat diberikan dalam bentuk makanan padat,makanan &air, atau kombinasi. 3ntuk makanan padat dapat berbentuk makanan biasa,

    makanan lunak, atau makanan lumat.

    > Apabila terdapat kesulitan mengunyah atau menelan. Minum dengan menggunakan

    sedotan. Makanan atau minuman diberikan dengan suhu kamar atau dingin. :entukmakanan disaring atau &air. ?indari makanan terlalu asam atau asin.

    f. Mengatasi nyeri dengan teknik penatalaksanaan nyeri nonfarmakologik.

    :eberapa teknik penatalaksanaan nyeri nonfarmakologik yang dikelompokkan menurut

    umur penderita leukemia, adalah ;

    > Toddler (anak di ba*ah umur tiga tahun). Teknik penatalaksanaan nyerinonfarmakologik pada toddler, antara lain; mainan, buku &erita bergambar, musik,

     pernafasan terkontrol 9 meniup air sabun, dan stimulasi kutan; usapan, pemijatan.

    > Anak usia prasekolah (-"1 tahun). Teknik penatalaksanaan nyeri nonfarmakologik padaanak usia prasekolah, antara lain; mainan, buku &erita bergambar, men&ari gambar

    tersamar, mendengarkan musik atau dongeng melalui headset, menonton 8ideo, imajinasi

    emotif"menggunakan super"hero fa8orit anak untuk Fmela*anG nyeri, pernafasanterkontrol, stimulasi kutan, dan latihan perilaku 9 menjadi akrab dengan prosedur melalui

     bermain.

    > Anak usia sekolah (!"+/ tahun). Teknik penatalaksanaan nyeri nonfarmakologik padaanak usia sekolah, antara lain; imajiner, mendengarkan musik atau dongeng melalui

    headset, menonton 8ideo, bermain play"station atau 8ideo"games, pernafasan terkontrol,

    stimulasi kutan, dan latihan perilaku.

  • 8/18/2019 Perawatan Lanjutan Di Rumah Pada Penderita Leukemia

    6/9

    g. Men&egah dan mengatasi mukositis

    > ?indari sikat gigi yang berbulu keras.

    > ?indari makanan keras yang harus dikunyah berlebihan> ?indari makanan yang asam dan pedas.

    > ?indari makanan yang masih panas h. :erikan &ukup istirahat dan tidur 

    /. Aspek kesehatan psikologis (psy&hologi&al *ell"being)

    > :erikan pendidikan kesehatan mengenai leukemia terutama prognosis penyakit kepada

    keluarga untuk mengurangi ke&emasan dan depresi.> :erikan pendidikan kesehatan kepada anak bah*a prosedur pengobatan sangat penting

     bagi peningkatan kesehatan anak. ?al ini untuk mengurangi stres terhadap prosedur

     pengobatan.> Anjurkan anak dan keluarga untuk mengungkapkan perasaan mereka. Anak dan

    keluarganya perlu untuk menyesuaikan hidup dengan berbagai fase penyakit yang

    mengan&am hidup.> :antu anak dan keluarga melakukan koping positif. 2eaksi anak sebagian besar

     bergantung pada usianya, informasi yang diberikan kepada anak, dan dampak fisik

     penyakit.

    > :erikan fasilitas permainan yang menghibur namun aman.

    -. Aspek kesehatan sosial (so&ial *ell"being)

    > :eri penyuluhan kepada anak dan keluarga mengenai penatalaksanaan penyakit dan

     pengobatan termasuk konsekuensi jangka panjang baik ren&ana pera*atan dan finansial

    keluarga. 4ampak jangka panjang kanker masa kanak"kanak;

    +) Katarak. 2ujuk anak ke spesialis mata dan persiapkan untuk kemungkinan operasikatarak.

    /) ?ilang pendengaran. 2ujuk anak ke dokter T?T dan ahli terapi *i&ara< persiapkan

    untuk kemungkinan penggunaan alas pendengaran.

    -) Hibrosis pulmonal. Anjurkan anak mendapat 8aksin flu dan pera*atan segera untukinfeksi pernapasan< anjurkan orang tua untuk menghentikan merokok.

    1) Kardiorniopati, kerusakan perikardium, aterosklerosis dini, dan aritmia 8entrikular.

    2ujuk anak ke spesialis jantung.

    !) Enteritis dan sirosis kronis. 2ujuk anak ke ahli nutrisi, mungkin diperlukan modifikasidiet

    0) Iefritisisistitis kronis. 2ujuk anak ke spesialis penyakit dalam (nefrolog), pertahankan

    hidrasi, dan persiapkan anak untuk kemungkinan dialisis.

  • 8/18/2019 Perawatan Lanjutan Di Rumah Pada Penderita Leukemia

    7/9

    ) 'koliosis=kifosis, *ajah asimetris, atau masalah pada gigi. 2ujuk anak pada pelayanan

    rehabilitasi dan dokter gigi< anjurkan pera*atan oral yang tepat< beritahu anak untuk

    menghindari permainan atau olahraga yang berat.

    # ) 7munosupresi yang memanjang. Anjurkan tindakan pengendalian infeksi, beri

    antibiotik profilaksis, periksa laboratorium untuk &ek hitung darah, dan amati tanda"tandainfeksi.

    ) 4isfungsi testis atau o8arium. 2ujuk anak ke spesialis endokrin. 4iskusikan terapihormon pengganti.

    +6) ?ipotiroidisme atau disfungsi hipotalamus. 2ujuk anak ke spesialis endokrin dan

     persiapkan anak menghadapi postur tubuhnya yang pendek.

    ++) angguan sistem saraf pusat, antara lain leukoensefalopati, neuropati perifer, dan

    defek kognitif. antau perkembangan dan kolaborasi dengan staf sekolah dan keluarga

    untuk membantu anak melakukan kemampuan yang optimal.

    +/) Keganasan sekunder. Anjurkan keluarga berpartisipasi dalam pera*atan tindak lanjut

    yang sedang berjalan untuk memantau kemungkinan keganasan sekunder.

    > :eri pendidikan kesehatan pada orang tua se&ara rin&i mengenai aspek"aspek penatalaksanaan medis untuk memantapkan ketaatan orangtua dan anak, yaitu;

    +) roses penyakit J tanda, gejala, komplikasi, dan aturan pengobatan.

    /) emberian obat J respons terapeutik terhadap pengobatan, reaksi terhadap

     pengobatan yang tidak diinginkan.

    -) rosedur pengobatanJlangkah"langkah prosedur dan jad*alnya

    1) Akti8itas"akti8itas yang dilarang

    !) Kebutuhan alat J pera*atan dan pemeliharaan, nomor telepon kantor yang menjual

    kebutuyhan alat

    0) Iama dan nomor telepon kontak untuk pemeriksaan lanjut (misalnya; rumah sakit,

    klinik, dokter, pera*at)

    > Minta orang tua untuk mengidentifikasi gejala yang menandakan penurunan kondisi

    dan yang perlu dilaporkan kepada dokter.

    > :erikan informasi pada anak dan keluarga tentang dukungan sosial kemasyarakatan

     bagi pera*atan jangka"panjang.

    +) 4ukungan pihak sekolah

  • 8/18/2019 Perawatan Lanjutan Di Rumah Pada Penderita Leukemia

    8/9

    /) Kelompok orang tua dengan permasalahan yang sama. %rangtua membutuhkan teman

    senasib sepenanggungan dalam satu *adah organisasi. 'ehingga, para orangtua merasa

    mendapat dukungan, tidak sendirian, bisa &urhat maupun berbagi ilmu=tips dalammembesarkan buah hati mereka. Tidak sedikit yang mengakui, dengan ikut komunitas

    seperti ini, orangtua tambah pintar dan semakin peduli.

    Kondisi anak"anak mereka pun mengalami kemajuan hingga memberi harapan untuk bisa

    lebih baik dan lebih baik lagi.

    %rganisasi yang berkaitan dengan kanker anak, yaitu;

    a) 5ayasan %nkologi Anak 7ndonesia. 'ekretariat; 2' Kanker 4harmais Lt. +. l. Letjen

    '. arman Ka8 #1"#0, 'lipi, akarta :arat. Telp. (6/+) !0#+0+/=!0#+!6 et /6-6 Ha.

    (6/+) !0#+0+/. Email; yoaisekretariatyahoo.&om

     b) 5ayasan Kanker 7ndonesia. 'ekretariat; l. 42. 'am 2atulangi -! akarta +6-!6. Telp.;

    (6/+) -+!/060, -+!/06-, -/6!0# " Ha ; (6/+) -+6#+6. E"mail ; ykipusatrad.net.id

    > antau adanya gangguan dalam fungsi dan peran keluarga. +) 4asari semua inter8ensi

     pada latar belakang budaya, agama, tingkat pendidikan, dan sosial ekonomi keluarga. /)Libatkan dukungan sosial anggota keluarga lain dalam program pengobatan dan

     pera*atan anak -) Tingkatkan keutuhan keluarga agar dapat memberikan lingkungan

     psikologis yang positif bagi anak.

    > Hasilitasi ketaatan keluarga dalam penatalaksanaan jangka panjang selama kunjungan pemeriksaan lanjut. Tanyakan berbagai fa&tor pendukung ketaatan pengobatan, misalnya;

    ketersediaan alat transportasi, sumber"sumber finan&ial keluarga, tingkat moti8asi.

    > egah adanya isolasi sosial bagi anak. Tingkatkan peran peer"group sebagai sumber

     pemdukung sosial.

    1. Aspek kesehatan spiritual (spiritual *ell"being)

    Aspek spiritual sangat penting ditekankan agar anak dan keluarga dapat memahami dan

    memaknai bah*a di balik &obaan penyakit memiliki hikmah kehidupan yang 4iberikan

    oleh Tuhan 5ang Maha Esa. Keikhlasan menerima penyakit merupakan modal utama

    mun&ulnya moti8asi, harapan dan optimisme.

    enutup

    enyakit leukemia pada anak dimana LLA merupakan kasus terbanyak yang ditemui

     pada kasus kanker anak memiliki protokol pengobatan yang lama. rogram pengobatan

    dan pera*atan jangka panjang memerlukan kekuatan dan keberlanjutan berbagai sumberdaya keluarga dan pendukungnya. %leh karenanya, pera*atan lanjutan di rumah pada

     penderita leukemia anak perlu memperhatikan aspek"aspek pera*atan yang berorientasi

     pada peningkatan kualitas hidup anak.

  • 8/18/2019 Perawatan Lanjutan Di Rumah Pada Penderita Leukemia

    9/9

    N by ?eru Io8iat ?erdata on 'eptember +1, /66#.

    osted in ?emato %nkologi, Kanker Anak  

    http://wordpress.com/tag/hemato-onkologi/http://wordpress.com/tag/kanker-anak/http://wordpress.com/tag/kanker-anak/http://wordpress.com/tag/hemato-onkologi/http://wordpress.com/tag/kanker-anak/