perawatan dental pasien perdarahan

10
HEMOFILIA Hemofilia terbagi menjadi dua yaitu hemofilia A dan hemofilia B.Hemofilia A adanya defisiensi faktor VIII dan hemofilia B adanya defisiensi faktor IX.Faktor VIII dan IX berperadalam jalur instrinsik pembekuan darah. Klasifikasi Keparahan Hemofilia 1. Mild hemofilia Level aktivitas faktor VIII atau IX 15-25% dari normal. Perdarahan minimal Perdarahan biasanya dihubungkan dengan pembedahan dan riwayat pasien perdarahan pasca ekstraksi gigi. 2. Moderate hemofilia Level aktivitas faktor VIII atau IX 1-5% dari normal Perdarahan setelah adanya minor injury dan membutuhkan perhatian dan penanganan segera. 3. Severe hemofilia Level aktivitas faktor VIII atau IX 1% dari normal Sering terjadi perdarahan dengan atau tanpa pemicu.

Upload: mindiya-jandi

Post on 15-Nov-2015

61 views

Category:

Documents


26 download

DESCRIPTION

perawatan kedokteran gigi pasien compromised medic " bleeding disorder"

TRANSCRIPT

HEMOFILIA Hemofilia terbagi menjadi dua yaitu hemofilia A dan hemofilia B.Hemofilia A adanya defisiensi faktor VIII dan hemofilia B adanya defisiensi faktor IX.Faktor VIII dan IX berperadalam jalur instrinsik pembekuan darah.Klasifikasi Keparahan Hemofilia1. Mild hemofilia Level aktivitas faktor VIII atau IX 15-25% dari normal. Perdarahan minimal Perdarahan biasanya dihubungkan dengan pembedahan dan riwayat pasien perdarahan pasca ekstraksi gigi.2. Moderate hemofilia Level aktivitas faktor VIII atau IX 1-5% dari normal Perdarahan setelah adanya minor injury dan membutuhkan perhatian dan penanganan segera.3. Severe hemofilia Level aktivitas faktor VIII atau IX 1% dari normal Sering terjadi perdarahan dengan atau tanpa pemicu.Perawatan Dental Pasien Hemofilia1. Tahap preventifMenekankan pemeliharaan kesehatan rongga mulut kepada pasien sejak usia dini.Biasakan membersihkan mulut bayi setelah minum susu baik itu susu botol atau pun Asi apalagi ketika gigi anak mulai erupsi sangat penting untuk dilakukan pembersihan dengan menggunakan kain kasa yang dicelupkan ke dalam air matang.Gunanya untuk mencegah terjadinya karies, infeksi, inflamasi kronis karena kondisi ini bisa menyebabkan mudah terjadinya perdarahan spontan.Sebaiknya anak mulai dibiasakan ke dokter gigi untuk kontrol kesehatan gigi geligi dan rongga mulutnya agar cepat dapat diatasi bila telah terjadi kelainan pada gigi, infeksi rongga mulut, sebab pada jaringan sehat tidak akan terjadi perdarahan spontan.Selain itu anak diajarkan untuk menyikat gigi yang benar dan hati-hati , bersih serta biasakan makan makanan yang berserat untuk menghindari lengketnya sisa makanan pada gigi geligi dan jaringan penyangga.2. Tahap kuratifPada pasien seperti hemofilia yang memiliki gangguan perdarahan sebaiknya dilakukan tindakan dental secara konservatif dan tindakan bedah sebaiknya dihindari karena risiko perdarahan selama bedah dan post bedah lebih besar dibanding hanya dilakukan perawatan konservatif karena tidak menimbulkan trauman dan jika ada hanya trauma kecil.Namun, jika diperlukan tindakan bedah sebaiknya dikoordinasikan dengan hematologist dan tindakan perawatan harus dilakukan di rumah sakit.

Prosedur a. Konsultasikan ke hematologist untuk mengetahui tipe hemofilia, kadar defisiensinya dan faktor-faktor penghambat pembekuan darah lainnya.Beri tahu hematologist mengenai tindakan dental yang akan dilakukan dan diberikan kepada pasien serta mohon persetujuan hematologist untuk dilakukan tindakan dental tersebut.b. Tindakan setelah mendapat persetujuan Berikan premedikasi antibiotik untuk menghindari infeksi pasca bedah. Trauma dilakukan seminimal mungkin untuk menghindari terjadinya perdarahan. Apabila perluka dilakukan penjahitan, maka dilakukan complete suturing dengan benang yang bisa diabsrobsi oleh tubuh karena penggunaan benang absorsable lebih minimal menimbulkan inflamasi pada daerah luka pasca bedah pada tindakan dental. Menggunakan topikal hemostatik seperti oxidized cellulosa atau purivied bovine colagen diletakkan di atas luka atau ke dalam bekas luka pencabutan gigi. Dapat juga menggunakan bahan antifibrinolitik seperti Epsion Amino Acid (EACA) dan diberikan secara oral atau intravena.Ada juga antifibrinolitik yang lain yaitu, Tranexamic Acid yang lebih poten dari EACA karena dapat mencegah perdarahan yang berlebihan setelah pencabutan.Pemberian dalam bentuk obat kumur atau secara sistemik Tranexamic Acid beberapa hari setelah tindakan dapat juga diberikan.Bisa juga dengan pemberian Fibrine Glue. Pack periodontal dapat digunakan setelah perdarahan terkontrol.3. Perawatan setelah tindakanHal ini perlu dilakukan karena biasanya dapat terjadi perdarahan akibat lepasnya blood clot dalam 3-4 hari setelah tindakan bedah.Prsessure Hemostatis dapat diberikan bila tersedia faktor pembekuan yang adekuat untuk mencegah perdarahan subkutan.Kebersihan mulut pasien harus ditingkatkan dan dilakukan kontrol untuk gigi geligi dan jaringan penyangganya.4. Tahap rehabilitatifPerlu dilakukan untuk mengembalikan fungsi alat pencernaan dalam hal ini adalah fungsi gigi geligi.Apabila diperlukan suatu protesa maka harus dibuatkan protesa yang telah memenuhi syarat seperti tidak mengiritasi jaringan, tidak traumatik, dan udah dibersihkan serta tidak menimbulkan terjadinya luka atau infeksi.Pada pasien yang memerlukan perawatan perawatan pembetulan susunan giginya dapat pula dilakukan dengan mempertimbangkan faktor-faktor trauma dan infeksi.

ANTIFIBRINOLITIK1. Epsilon Aminocaproic Acid peroral (Amicar) dan obat kumurDosis pertama 5 gr ( 10 tablet) secara oral 1 jam setelah operasi diikuti 2 gr ( 4 tablet ) setiap 6 jam sampai perdarahan berhenti.Biasanya diminum 5-7 hari.Dosis maksimal dalam sehari adalah 30 gr/hari.2. Amicar SyrupDosis 250 mg/ml atau 1,25 gr/5 ml.5-10 ml (5-7 hari) dimulai 6 jam sebelum operasi.Jika dibutuhkan bisa digunakan amicar obat kumur selama 2 menit dapat menurunkan perdarahan reccurent dan amicar syrup dapat mencegah rusaknya bekuan darah oleh enzim saliva.3. Tranexamic Acid500 mg/tablet secara oral 2-8 hari dimulai 1 hari sebelum operasi.

LOKAL HEMOSTATIK AGENT1. Gel FoamGel Foam dapat menstimulasi pelepasan thromboplastin dan pembentukan trombin.2. ThrombostatThrombostat bekerja secara baik mengubah atau mengkonversi fibrinogen menjadi fibrin yang berperan dalam pembekuan darah pada pasien perdarahan yang severe atau parah.3. Fibrin Glues Fibrin glues mengandung fibrinogen dan trombin dan hemostatis terjadi dengan cepat ketika menggunakan fibrin glues pada bagian lukan bedah perdarahan.4. SurgicelSurgicel dapat menekan perdarahan dan bekerja ketika semua penggunaan lokal hemostat gagal bereaksi menghentikan perdarahan.5. Amicar / cyklokapron MoutwashAmicar ini dapat mencegah konversi atau perubahan plasminogen menjadi plasmin.

TROMBOSITOPENIANormalnya jumlah platelet adalah 150.000 400.000/ mm3 sedangkan pada pasien trombositopenia jumlah plateletnya kurang dari 150.000/ mm3 dan perdarahan spontan terjadi jika jumlah platelet kurang dari 20.000/ mm3.

Penyebab Trombositopenia1. Obat, contohnya : heparin,Chemoterapeutic Agent, dan alkohol.2. Leukimia, limpoma, tumor sumsum tulang.3. HIV, mumps, rubella, infeksi parvovirus.4. Pengurangan jumlah platelet akibat adanya penyakit liver akut atau pun kronis yang 50% penderitanya mengalami penurunan jumlah platelet.Adanya pembesaran limpa.5. Autoimun perusak platelet oleh IgG antibodi yang menyebabkan idiopatik trombositopenia pupura ( ITP ) yang paling sering terjadi pada anak-anak dan dewasa muda.

Gejala Klinis TrombositopeniaAdanya memar, petechiae yaitu berupa lesi hemoragik yang datar atau flat dapat terjadi secara berkelompok atau cluster dan dapat ditemukan pada mukosa oral dan kulit ekstremitas.

Perawatan Dental Pasien TrombositopeniaPasien trombositopenia kecuali ITP dapat diobati dengan ;1. Transfusi platelet rich plasma ( PRP) atau platelet rich concentrate ( PRC ).Transfusi platelet jika dibutuhkan diberikan 20 menit sebelum prosedure bedah dental.Transfusi platelet dapat meningkatkan jumlah platelet sampai 10.000/ul.2. Desmopressin/ stimate/ DDAVP.DDAVP dapat meningkatkan level faktor von Willebrands dalam darah dan menstimulasi pelepasan platelet.

Waspada perawatan dental pada pasien dengan jumlah platelet kurang dari 50.000/ mm3 merupakan kontraindikasi perawatan dental rutin.Jumah platelet kurang dari 20.000/ mm3 bisa menyebabkan perdarahan spontan.Perawatan bedah atau bedah periodontal bisa dilakukan jika jumlah platelet lebih dari 75.000/ mm3 dan prosedur bedah dental mayor sebaiknya dilakukan di ruang operasi atau rumah sakit di bawah anastesi lokal dengan jumlah platelet lebih dari 100.000/ mm3.

DISFUNGSI PLATELETDisfungsi paltelet artinya kurang mampunya platelet untuk melakukan agregasi dalam hal pembentukan bekuan darah.Pasien yang menderita disfungsi platelet sering dikaitkan dengan pengkonsumsian obat-obatan seperti NSAIDs, aspirin, dipyridamole (persantin), clopidogrel (plavix), dan ticlopidine (ticlid).Obat-obat ini biasanya dikonsumsi pada pasien transient ischemic attack (TIA), stroke atau CVA,infark miokard, dan angina. Normalnya bleeding time 2,4-8 menit.

Pada pasien yang mengkonsumsi obat antiplatelet: 1. Prosedur minor seperti restorasi amalgam, komposit, scalling root planning (SRP) dapat dilakukan tanpa menghentikan konsumsi obat.2. Selalu konsult ke dokter yang menangani penyakit perdarahan pasien sebelum dokter gigi menghentikan obat antiplatelet sebelum prosedur dental.Jika diizinkan oleh hematologist, semua obat kecuali NSAIDs dihentikan 7 hari sebelum operasi dan dimulai minum lagi 1-2 hari post operasi.NSAIDs dihentikan 24 jam sebelum operasi dan dimulai minum lagi pada malam hari sejak perdarahan berhenti atau hari besoknya.3. Kombinasi aspirin dan ibuprofen.Beberapa studi mengatakan ibuprofen menunjukkan competitiv inhibition aksi antipletelet dari aspirin.Sebaiknya ketika akan diberikan ibuprofen, aspirin diminum setelah bangun tidur dan tunda intake ibuprofen 1-2 jam untuk mengoptimalkan efek apirin.