perawat dalam perspektif islam.docx
TRANSCRIPT
-
8/10/2019 PERAWAT DALAM PERSPEKTIF ISLAM.docx
1/15
PERAWAT DALAM PERSPEKTIF ISLAM
Islam adalah salah satu agama yang diakui keberadaaannya di Indonesia. Jumlah
penganut agama Islam di Indonesia sangat banyak dibandingan penganut agama non Islam.
Islam adalah agama yang benar disisi Allah dan hamba-hambanya, sehingga Allah
menurunkan Al- Quran untuk menjadi pedoman hidup bagi manusia(muslim) khusus untuk
umat Nabi Muhammad Saw. Didalam Al- Quran ada ayat yang menerangkan bahwa salah
satu tujuan diturunkannya Al- Quran adalah sebagai obat dan ro hmat bagi orang orang
mukmin. Misalnya dengan ilmu kesehatan, ilmu ini zaman nabi pun ada tapi belum semaju
sekarang karena adanya pengaruh globalisasi. Tokoh Islam yang terkenal di dunia kesehatan
salah satunya yaitu Ibnu Sina .
Islam sangat menyarankan untuk selalu menjaga kesehatan karena dengan jiwa yang sehatakan mempermudah sekali kita untuk beribadah kepada Allah karena tujuan kita diciptakan
adalah untuk beribadah kepada-Nya.
Kita sebagai umat Islam terkadang tidak mengetahui apa fungsi Islam dalam bidang
kesehatan, kita hanya berfikir Islam adalah agama. Sebenarnya banyak sekali yang kita belum
ketahui tentang Islam. Islam merupakan salah satu agama yang membahas seluruh aspek
kehidupan misalnya dalam hal penyakit.
A. Perawat Sebagai Profesi
Islam menaruh perhatian yang besar sekali terhadap dunia kesehatan dan
keperawatan guna menolong orang yang sakit dan meningkatkan kesehatan. Kesehatan
merupakan modal utama untuk bekerja, beribadah dan melaksanakan aktivitas lainnya.
Ajaran Islam yang selalu menekankan agar setiap orang memakan makanan yang baik
dan halal menunjukkan apresiasi Islam terhadap kesehatan, sebab makanan merupakan
salah satu penentu sehat tidaknya seseorang.
-
8/10/2019 PERAWAT DALAM PERSPEKTIF ISLAM.docx
2/15
168. Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan
janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu
adalah musuh yang nyata bagimu (Q.S. Al Baqarah: 168)
172. Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami
berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu
menyembah (Q.S. Al Baqarah: 172)
Makanan yang baik dalam Islam, bukan saja saja makanan yang halal, tetapi juga
makanan yang sesuai dengan kebutuhan kesehatan, baik zatnya, kualitasnya maupun
ukuran atau takarannya. Makanan yang halal bahkan sangat enak sekalipun belum tentu
baik bagi kesehatan.
Sebagian besar penyakit berasal dari isi lambung, yaitu perut, sehingga apa saja isi
perut kita sangat berpengaruh terhadap kesehatan. Karena itu salah satu resep sehat NabiMuhammad SAW adalah memelihara makanan dan ketika makan, porsinya harus
proporsional, yakni masing-masing sepertiga untuk makanan, air dan udara (HR.
Turmudzi dan Al-Hakim).
Anjuran Islam untuk hidup bersih juga menunjukkan obsesi Islam untuk mewujudkan
kesehatan masyarakat, sebab kebersihan pangkal kesehatan, dan kebersihan dipandang
sebagai bagian dari iman. Itu sebabnya ajaran Islam sangat melarang pola hidup yang
mengabaikan kebersihan, seperti buang kotoran dan sampah sembarangan, membuang
sampah dan limbah di sungai/sumur yang airnya tidak mengalir dan sejenisnya. Islam
sangat menekankan kesucian (Al-Thaharah), yaitu kebersihan atau kesucian lahir dan
batin. Dengan hidup bersih, maka kesehatan akan semakin terjaga, sebab selain
bersumber dari perut sendiri, penyakit seringkali berasal dari lingkungan yang kotor.
-
8/10/2019 PERAWAT DALAM PERSPEKTIF ISLAM.docx
3/15
Islam juga sangat menganjurkan kehati-hatian dalam bepergian dan menjalankan
pekerjaan, dengan selalu mengucapkan basmalah dan berdoa. Agama sangat melarang
perilaku nekad dan ugal-ugalan, seperti bekerja tanpa alat pengaman atau ngebut di jalan
raya yang dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain.
195. Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan
dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang berbuat baik (Q.S. Al Baqarah: 195)
Hal ini karena sumber penyakit dan kesakitan, tidak jarang juga berasal dari
pekerjaan dan risiko perjalanan. Sekarang ini kecelakaan kerja masih besar disebabkan
kurangnya pengamanan dan perlindungan kerja. Lalu lintas jalan raya; darat, laut dan
udara juga seringkali diwarnai kecelakaan, sehingga kesakitan dan kematian karena
kecelakaan lalu lintas ini tergolong besar setelah wabah penyakit dan peperangan.
Jadi walaupun seseorang sudah menjaga kesehatannya sedemikian rupa, risiko
kesakitan masih besar, disebabkan faktor eksternal yang di luar kemampuannya
menghindari. Termasuk di sini karena faktor alam berupa rusaknya ekosistem, polusi di
darat, laut dan udara dan pengaruh global yang semakin menurunkan derajat kesehatan
penduduk dunia. Karena itu Islam memberi peringatan antisipatif: jagalah sehatmu
sebelum sakitmu, dan jangan abaikan kesehatan, karena kesehatan itu tergolong paling
banyak diabaikan orang. Orang baru sadar arti sehat setelah ia merasakan sakit.
-
8/10/2019 PERAWAT DALAM PERSPEKTIF ISLAM.docx
4/15
B. Adanya Perawat
Mengingat kompleksnya faktor pemicu penyakit dan kesakitan, maka profesi
keperawatan tidak bisa dihindari. Kapan dan di mana pun, keperawatan sangat
dibutuhkan, baik yang dilakukan secara sederhana dan tradisional sampai pada yang
semi modern dan supermodern.
Keperawatan secara umum dapat dibagi dua, yaitu pelayanan kesehatan dan
pelayanan medis. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pelayanan kesehatan
diartikan sebagai pelayanan yang diterima seseorang dalam hubungannya dengan
pencegahan, diagnosis dan pengobatan suatu gangguan kesehatan tertentu (KBBI,
l990: 504).
Menurut Benjamin Lumenta (l989: l5)
* Pelayanan kesehatan ialah kegiatan yang sama, yang dilakukan oleh pranata sosialatau pranata politik terhadap keseluruhan masyarakat sebagai tujuannya. Pelayanan
kesehatan merupakan kegiatan makrososial yang berlaku antara pranata atau lembaga
dengan suatu populasi, masyarakat atau komunitas tertentu.
* Sedangkan pelayanan medis ialah suatu upaya dan kegiatan pencegahan dan
pengobatan penyakit, semua upaya dan kegiatan peningkatan dan pemulihan kesehatan
yang dilaksanakan atas dasar hubungan individual antara para ahli pelayanana medis
dengan individu yang membutuhkannya.
Pelayanan medis ini merupakan kegiatan mikrososial yang berlaku antara orang
perorangan (Lumenta, l989: l5). Al Purwa Hadiwardoyo (l989: l6) menambahkan,
pelayanan medis mengandung semangat pelayanan dan usaha maksimal dengan
mengutamakan kepentingan pasien dan mengandung nilai ethos yang tidak egoistis
dan materialistis.
Dengan demikian, pelayanan kesehatan lebih bersifat hubungan antarlembaga atau
institusi kesehatan dengan kelompok masyarakat yang lebih bersifat massal, sedangkan
pelayanan medis lebih bersifat hubungan individual antara pemberi layanan medis,
dalam hal ini dokter, paramedis dan perawat dengan pengguna, pasien atau orang yang
membutuhkan pelayanan medis, dengan lebih menekankankan kepada ethos kerja
profesional dan tidak materialistis.
-
8/10/2019 PERAWAT DALAM PERSPEKTIF ISLAM.docx
5/15
Dalam tulisan ini, perbedaan istilah di atas tidak terlalu dipersoalkan, karena
muaranya juga sama, yakni mencegah penyakit dan peningkatan derajat kesehatan.
Lumenta mengatakan, pelayanan kesehatan dan pelayanan medis mempunyai tujuan
yang sama, yakni memenuhi kebutuhan individu atau masyarakat untuk mengatasi,
menetralisasi atau menormalisasi semua masalah atau semua penyimpangan terhadap
keadaan kesehatan, atau semua masalah dan penyimpangan terhadap keadaan medis
normatif. Karena itu pranata sosial atau politik, seperti ormas kepemudaan, keagamaan
dan partai politik, memang bisa saja memberikan pelayanan kesehatan, misalnya untuk
meningkatkan pengabdian pada masyarakat, bakti sosial dan sejenisnya, tetapi tetap
harus bekerjasama dengan institusi dan pemberi layanan medis yang profesional.
Sebab tanpa melibatkan para profesional di bidang kesehatan dan medis, pelayanan
yang diberikan tidak akan berhasil, bahkan akan kontraproduktif.Di tengah tingginya tuntutan kepada profesionalisme kerja sekarang serta daya
kritis masyarakat yang juga meningkat, setiap pekerjaan harus dijalankan secara
profesional. Terlebih pekerja di bidang kesehatan dan medis, sebab pekerjaan ini
sangat berisiko dan berkaitan dengan hidup matinya manusia, yang dalam sumpah
dunia kedokteran, harus dilindungi dan diselamatkan sejak calon manusia itu masih
berada di dalam perut ibunya.
C. Mulianya Profesi Perawat
Menurut mantan Rektor Universitas Al-Azhar, Syeikh Mahmoud Syaltout (l973: l24),
banyak sekali petunjuk Nabi Muhammad SAW yang jelas sekali menuntut perlunya
profesi keperawatan. Perintah untuk berobat, peringatan terhadap penyakit menular,
perintah mengasingkan diri terhadap penyakit menular, penjenisan makanan-makanan
sehat untuk tubuh, dll, menunjukkan bahwa baik secara tersurat maupun tersirat Islam
sangat menuntut hadirnya para perawat di tengah masyarakat manusia. Sebab orang
yang memiliki kompetensi di bidang pengobatan dan perawatan kesehatan tidak lain
adalah institusi beserta individu perawat yang mengabdi di dalamnya.
Islam tidak membedakan apakah ia dokter, paramedis atau perawat, sepanjang ia
mengabdi di bidang pengobatan dan perawatan penyakit, maka ia merupakan orang
mulia. Bahkan dalam banyak kitab fikh dan hadits, selalu ada bab khusus yang
-
8/10/2019 PERAWAT DALAM PERSPEKTIF ISLAM.docx
6/15
membahas tentang penyakit dan pengobatan (kitab al-maridh wa al-thib). Di dalam
Islamic Code of Medical Ethics diterangkan bahwa pengobatan dan keperawatan
merupakan profesi mulia. Allah menghormatinya melalui mukjizat Nabi Isa bin
Maryam dan Nabi Ibrahim yang pandai mengobati penyakit dan selalu menyebut nama
Allah sebagai penyembuh penyakitnya. Sama halnya dengan semua aspek ilmu
pengetahuan, ilmu kedokteran dan keperawatan adalah sebagian dari ilmu Allah,
karena Allah-lah yang mengajarkan kepada manausia apa yang tidak diketahuinya.
Allah berfirman:
(Bacalah dan Tuhanmulah yang paling mulia, yang mengajar manusia dengan
perantaraan qalam (baca tulis), dan Dia mengajarkan kepada manusia segala apa yang
tidak diketahuinya. (QS Al-Alaq: 3-5).
Melalui ayat ini Allah menyuruh mempelajari alam semesta beserta segenap
organisme dan anorganisme yang ada di dalamnya dengan nama dan kemuliaan Tuhan,
melalui baca tulis, eksperimen, penelitian, diagnonis, dsb. Ini terbukti dengan semakin
banyaknya studi di bidang kedokteran dan kesehatan, semakin terungkap tanda-tanda
kekuasaan Allah terhadap makhluk-makhluk-Nya.
Berkaitan dengan ini pengadaan praktik kedokteran dan perawatan adalah perintah
agama kepada masyarakat, yang disebut fardlu kifayah, yang diwakili oleh beberapa
institusi untuk melayani kebutuhan kesehatan dan pengobatan masyarakat dan dapat
dinikmati oleh setiap orang tanpa kecuali, tanpa melihat kepada perbedaan ras, agama
dan status sosialnya. Kewajiban ini merupakan tugas negara untuk menjamin
kebutuhan bangsa akan para dokter dan perawat dalam berbagai bidang spesialisiasi.
Dalam Islam hal ini merupakan kewajiban negara terhadap warganegaranya.
Kesehatan harus menjadi tujuan, dan keperawatan kedokteran sebagai cara, pasien
adalah tuan, dokter dan perawat sebagai pelayannya. Peraturan-peraturan, jadwal- jadwal, waktu dan pelayanan harus dilaksanakan sedemikian rupa untuk menentukan
keadaan pasien dan ditempatkan paling atas dengan kesejahteraan dan kesenangan
yang pantas. Status istimewa harus diberikan kepada pasien selama ia menjadi pasien,
tidak membedakan siapa dan apa dia. Seorang pasien berada pada tempat perlindungan
karena penyakitnya dan bukan karena kedudukan sosialnya, kekuasaan atau hubungan
-
8/10/2019 PERAWAT DALAM PERSPEKTIF ISLAM.docx
7/15
pribadinya. Karena itulah dokter dan perawat mengemban tugas mulia, yang dalam
sumpah jabatannya mereka sudah bersumpah dengan nama Tuhan, berjanji untuk
mengingat Tuhan dalam profesinya, melindungi jiwa manusia dalam semua tahap dan
semua keadaan, melakukan semampu mungkin untuk menyelamatkannya dari
kematian, penyakit, rasa sakit dan kecemasan.
Allah berjanji akan menolong setiap orang di akhirat dan di hari pembalasan, siapa
saja yang menolong saudaranya di dunia. Walaupun kematian merupakan hak
prerogatif Allah menentukannya, namun manusia diberi kewenangan yang maksimal
untuk mengatasi penyakitnya dengan bantuan dokter dan perawat. Itu sebabnya
terhadap penyakit yang parah sekalipun, dokter dan perawat tetap melakukan usaha
maksimal dan memberi semangat hidup para pasien bersangkutan.
D. Sejarah Pofesi Keperawatan
Ajaran-ajaran normatif agama tentang perawatan di atas, tidak hanya sebatas dasar
teoritis, melainkan sudah pula dipraktikkan dalam realitas kehidupan di masa lalu. Di
masa-masa awal perkembangan Islam dikenal sejumlah wanita yang mengabdikan
dirinya di bidang keperawatan, di antaranya Rufaidah, ia berjasa mendirikan rumah
sakit pertama di zaman Nabi Muhammad Saw guna menampung dan merawat orang-
orang sakit, baik karena penyakit maupun terluka dalam peperangan Kalau di Eropa
dikenal nama Jean Henry Dunant, dokter Swiss yang melalui Konferensi Jenewa l864
diakui sebagai Bapak Palang Merah Interasional, diikuti oleh Florence Nightingale
sebagai Ibu Perawat Dunia pertama, maka Rufaidah-lah yang dianggap sebagai
Nightingale dalam Islam.
Siti Rufaidah pada jaman Nabi Muhammad S.A.W, yang selalu berusaha
memberikan pelayanan terbaiknya bagi yang membutuhkan tanpa membedakan
apakah kliennya kaya atau miskin (Elly Nurahmah, 2001). Ada pula yang mengenal
sebagai Rufaidah binti Sa'ad/Rufaidah Al-Asalmiya dimana dalam beberapa catatan
publikasi menyebutkan Rufaidah Al-Asalmiya, yang memulai praktek keperawatan
dimasa Nabi Muhammad SAW adalah perawat pertama muslim (Kasule, 2003;
Mansour & Fikry, 1987).
-
8/10/2019 PERAWAT DALAM PERSPEKTIF ISLAM.docx
8/15
Tulisan ini bermaksud mengeksplorasi lebih jauh studi litelatur sejarah islam
dalam bidang keperawatan dan mengenalkan kita tentang tokoh perawat islam. Tentu
saja perkembangan keperawatan di masa Rufaidah binti Sa'ad (thn 570 632 SM ),
dengan perkembangan keperawatan era Florence Nightingale, dan perkembangan
keperawatan era tahun 2000 akan tetap berbeda seiring dengan tuntutan pelayanan
kesehatan. Kedua tokoh keperawatan tersebut muncul di masa-masa peperangan,
sedangkan saat ini keperawatan bergerak maju dalam suasana damai, namun dengan
kompleksitas tuntutan asuhan keperawatan dan beragam penyakit infeksi dan penyakit
degeneratif (double burden disease).
Mengenal Rufaidah binti Sa'ad (Ruafaidah Al-Asalmiya)
Prof. Dr. Omar Hasan Kasule, Sr, 1998 dalam studi Paper Presented at the 3rd
International Nursing Conference "Empowerment and Health: An Agenda for
Nurses in the 21st Century" yang diselenggarakan di Brunei Darussalam 1-4
Nopember 1998, menggambarkan Rufaidah adalah perawat profesional pertama
dimasa sejarah islam. Beliau hidup di masa Nabi Muhammad SAW di abad
pertama Hijriah/abad ke-8 Sesudah Masehi, dan diilustrasikan sebagai perawat
teladan, baik dan bersifat empati. Rufaidah adalah seorang pemimpin,
organisatoris, mampu memobilisasi dan memotivasi orang lain. Dan digambarkan
pula memiliki pengalaman klinik yang dapat ditularkan kepada perawat lain, yangdilatih dan bekerja dengannya. Dia tidak hanya melaksanakan peran perawat dalam
aspek klinikal semata, namun juga melaksanakan peran komunitas dan
memecahkan masalah sosial yang dapat mengakibatkan timbulnya berbagai macam
penyakit. Rufaidah adalah public health nurse dan social worker, yang menjadi
inspirasi bagi profesi perawat di dunia Islam.
Rufaidah binti Sa'ad memiliki nama lengkap Rufaidah binti Sa'ad Al Bani Aslam
Al Khazraj, yang tinggal di Madinah, dia lahir di Yathrib dan termasuk kaum
Ansar (golongan yang pertama kali menganut Islam di Madinah). Ayahnya seorang
dokter, dan dia mempelajari ilmu keperawatan saat bekerja membantu ayahnya.
Dan saat kota Madinah berkembang, Rufaidah mengabdikan diri merawat kaum
muslim yang sakit, dan membangun tenda di luar Masjid Nabawi saat damai. Dan
saat perang Badr, Uhud, Khandaq dan Perang Khaibar dia menjadi sukarelawan
-
8/10/2019 PERAWAT DALAM PERSPEKTIF ISLAM.docx
9/15
dan merawat korban yang terluka akibat perang. Dan mendirikan Rumah sakit
lapangan sehingga terkenal saat perang dan Nabi Muhammad SAW sendiri
memerintahkan korban yang terluka dirawat olehnya. Pernah digambarkan saat
perang Ghazwat al Khandaq, Sa'ad bin Ma'adh yang terluka dan tertancap panah di
tangannya, dirawat oleh Rufaidah hingga stabil/homeostatis (Omar Hassan, 1998).
Rufaidah melatih pula beberapa kelompok wanita untuk menjadi perawat, dan
dalam perang Khaibar mereka meminta ijin Nabi Muhammad SAW, untuk ikut di
garis belakang pertempuran untuk merawat mereka yang terluka, dan Nabi
mengijinkannya. Tugas ini digambarkan mulia untuk Rufaidah, dan merupakan
pengakuan awal untuk pekerjaaannya di bidang keperawatan dan medis.
Konstribusi Rufaidah tidak hanya merawat mereka yang terluka akibat perang.
Namun juga terlibat dalam aktifitas sosial di komuniti. Dia memberikan perhatian
kepada setiap muslim, miskin, anak yatim, atau penderita cacat mental. Dia
merawat anak yatim dan memberikan bekal pendidikan. Rufaidah digambarkan
memiliki kepribadian yang luhur dan empati sehingga memberikan pelayanan
keperawatan yang diberikan kepada pasiennya dengan baik pula. Sentuhan sisi
kemanusiaan adalah hal yang penting bagi perawat, sehingga perkembangan sisi
tehnologi dan sisi kemanusiaan (human touch) mesti seimbang. 5). Rufaidah juga
digambarkan sebagai pemimpin dan pencetus Sekolah Keperawatan pertama didunia Isalam, meskipun lokasinya tidak dapat dilaporkan (Jan, 1996), dia juga
merupakan penyokong advokasi pencegahan penyakit (preventif care) dan
menyebarkan pentingnya penyuluhan kesehatan (health education).
Sejarah islam juga mencatat beberapa nama yang bekerja bersama Rufaidah seperti
: Ummu Ammara, Aminah, Ummu Ayman, Safiyat, Ummu Sulaiman, dan Hindun.
Beberapa wanita muslim yang terkenal sebagai perawat adalah : Ku'ayibat,
Aminah binti Abi Qays Al Ghifari, Ummu Atiyah Al Ansariyat dan Nusaibat binti
Ka'ab Al Maziniyat 6). Litelatur lain menyebutkan beberapa nama yang terkenal
menjadi perawat saat masa Nabi Muhammad SAW saat perang dan damai adalah :
Rufaidah binti Sa'ad Al Aslamiyyat, Aminah binti Qays al Ghifariyat, Ummu
Atiyah Al Anasaiyat, Nusaibat binti Ka'ab Al Amziniyat, Zainab dari kaum Bani
Awad yang ahli dalam penyakit dan bedah mata.
-
8/10/2019 PERAWAT DALAM PERSPEKTIF ISLAM.docx
10/15
Ummu Ammara juga dikenal juga sebagai Nusaibat binti Ka'ab bin Maziniyat, dia
adalah ibu dari Abdullah dan Habi, anak dari Bani Zayd bin Asim. Nusaibat
dibantu suami dan anaknya dalam bidang keperawatan. Dia berpartisipasi dalam
Perjanjian Aqabat dan perjanjian Ridhwan, dan andil dalam perang Uhud dan
perang melawan musailamah di Yamamah bersama anak dan suaminya. Dia
terluka 12 kali, tangannya terputus dan dia meninggal denan luka2nya. Dia terlibat
dalam perang Uhud, merawat korban yang luka dan mensuplai air dan juga
digambarkan berperang menggunakan pedang membela Nabi.
-
8/10/2019 PERAWAT DALAM PERSPEKTIF ISLAM.docx
11/15
AHLAK SEORANG PERAWAT MENURUT PANDANGAN ISLAM
1. Ikhlas
Ikhlas disini dapat dilakukan dengan cara :
Selalu Menolong Dengan Segala Cara
Bersegeralah menolong seseorang dengan segenap kemampuan, baik berupa harta,
tenaga, waktu atau setidak-tidaknya perhatian yang tulus hanya untuk mendengarkan
keluh kesahnya. Setiap kali kita menolong seseorang dengan ikhlas, berarti kita telah
menabung untuk mendapat pertolongan Allah. Karena sesungguhnya kesempatan
menolong orang lain hanya ada jika Allah yang maha agung memberi kesempatan kepada
kita.
Andaikata kemampuan menolong secara fisik sangat terbatas, tolonglah dengan
taburan doa. Percayalah, tidak ada kebaikan sekecil apapun kecuali diperhatikan dandibalas dengan sempurna oleh Allah SWT.
2. Ramah dan Santun
Ramah dan santun dalam menghadapi pasien dengan tidak membedakan kaya atau
miskin, golongan muslim atau non-muslim.
Hadist riwayat Al-Tarmidzi :
Senyumu terhadap saudaramu adalah merupakan suatu kebajikan.
Ramah dan santun seorang perawat yang patut kita hadirkan adalah :
Wajah Yang Selalu Ceria Entah kenapa wajah yang cerah ceria selalu tampak
menyenagkan, sebaliknya wajah yang cemberut, angkuh, musam, selalu saja terlihat tidak
menyenangkan.
Rasulullah SAW bahkan bersabda : Janganlah selalu membebani jiwamu dengan
sesungguh hati. Hiburlah dirimu dengan hal-hal yang ringan dan lucu. Sebab, bila hati
terus dipaksakan dengan memikul beban-beban yang berat, ia akan menjadi buta. (HR
Abu Dawud)
3. Penampilan Yang Menyenangkan
Gunakan selalu pakaian yang rapi, serasi dan tercium harum, kita tahu harum-
haruman yang baik akan membuat senang siapa pun yang berada disekitar kita. Memakai
pakain yang baik bukanlah tanda kesombongan. Allah maha indah dan menyukai
-
8/10/2019 PERAWAT DALAM PERSPEKTIF ISLAM.docx
12/15
keindahan. Tentu saja dalam batas syariat yang disukai Allah. Jangan meremehkan
penampilan karena hal ini akan membuat orang lain senang atau sebaliknya.
4. Belas Kasih
Belas kasih dalam merawat pasioen, yakni sikap simpati terhadap penderitaan orang lain
sehingga menimbulkan kesungguhan untuk menolong.
Rasulullah SAW bersabda :
Belas kasihanilah penduduk kami, niscaya yang ada dilangit mengasihani kamu. (HR
Abu Dawud)
Belas kasihan seorang perawat sangatlah penting yang perlu kita hadirkan ialah :
Bersikaplah Sangat Sopan Dan Penuh Penghormatan
Jika Rasulullah SAW berbincang dengan para sahabatnya, beliau selalu berusaha
menghormatinya sebagai perawat kita yang wajib mencontoh, berilah penghormatankepada pasien dengan cara perhatian, cara mengobatinya, mendengarkankeluhannya dan
sebaginya.
Dalam keperawatan ada sebutan bahwa kasih sayang dan belas kasihan seseorang perawat
seperti seorang ibu terhadap anaknya.
5. Sabar dan Tak Lekas Marah
Bila seorang perawat sedang kesal, waspadalah, karena kemarahan dan kekesalan
yang tidak terkendali biasanya menghasilkan kata dan prilaku yang keji, yang akan
melukai orang lain. Hal itu bisa membuat pasien merasa takut dan disa berakibat patal
bagi penya kitnya. Kita harus senantiasa bersabar dan menyayangi pasien seperti keluarga
sendiri.
Al-Baqarah :153
153. Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu,
sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar (Q.S. Al Baqarah: 153)
-
8/10/2019 PERAWAT DALAM PERSPEKTIF ISLAM.docx
13/15
6. Bersikap Tenang
Bersikap tenang disini mempunyai arti tidak tergesa-gesa, teliti yakni seksama,
dengan hati-hati sekali, cermat dan rapi dalam merawat pasien.
Bila Engkau hendak melakukan suatu pekerjaan, hadapilah dengan tenang, hingga Allah
menjalankan kepada engkau jalan keluar
7. Penampilan Yang Menyenangkan
Gunakan selalu pakaian yang rapi, serasi dan tercium harum, kita tahu harum-
haruman yang baik akan membuat senang siapa pun yang berada disekitar kita. Memakai
pakain yang baik bukanlah tanda kesombongan. Allah maha indah dan menyukai
keindahan. Tentu saja dalam batas syariat yang disukai Allah.
Jangan meremehkan penampilan karena hal ini akan membuat orang lain senang atau
sebaliknya.Terdapat beberapa kode untuk perawat profesional yang semuanya merefleksikan
autonomi atau penentuan nasib dari oleh klien, keadilan dimaksudkan kemurahan hati
dengan bertindak baik, keadilan dimaksudkan dengan memperlakukan semua secara adil,
serta prinsip sekunder dari kejujuran dengan berbicara berdasarkan kebenaran yang ada,
kesetiaan memegang janji tidak menyebarluaskan kerahasiaan klien sebagai
penghormatan kepada klien. Semua ini pun berkaitan erat dengan ajaran islam yang selalu
memerintahkan setiap manusia untuk hidup saling menghargai dan menolong yang
lainnya dalam keadaan membutuhkan pertolongan.tolong menolonglah kamu dalam
kebajikan dan janganlah kamu tolong menolong dalam hal kejahatan. Dan ayat yang
menyebutkan
32. Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa: barangsiapa yang
membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan
karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh
manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia,
maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. Dan sesungguhnya
-
8/10/2019 PERAWAT DALAM PERSPEKTIF ISLAM.docx
14/15
telah datang kepada mereka rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan
yang jelas, kemudian banyak diantara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui
batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi
Peran Perawat Nasional
1. Peran pelaksana: conforter, protector, communicator, rehabilitator2. Peran sebagai pendidik. QS Ali Imran: 148
148. Karena itu Allah memberikan kepada mereka pahala di dunia dan pahala yang baik diakhirat. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan
3. Peran sebagai pengelola. QS Al-Baqarah: 11
11. Dan bila dikatakan kepada mereka: "Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi".Mereka menjawab: "Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan"
4. Peran sebagai peneliti. QS Al-Qashash: 77
77. Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeriakhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan
berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukaiorang-orang yang berbuat kerusakan
-
8/10/2019 PERAWAT DALAM PERSPEKTIF ISLAM.docx
15/15
Disebutkan dalam Al Quran :
31. Kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak menggali-gali di bumi untuk
memperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana seharusnya menguburkan mayatsaudaranya. Berkata Qabil: "Aduhai celaka aku, mengapa aku tidak mampuberbuat seperti burung gagak ini, lalu aku dapat menguburkan mayat saudarakuini?" Karena itu jadilah dia seorang diantara orang-orang yang menyesal
71. Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka
(adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh
(mengerjakan) yang maruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat,
menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan
diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana
45. Dan ingatlah hamba-hamba Kami: Ibrahim, Ishaq dan Yaqub yang mempunyai
perbuatan-perbuatan yang besar dan ilmu-ilmu yang tinggi
83. dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya: "(Ya Tuhanku),
sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha
Penyayang di antara semua penyayang"
aaa